PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DATA POTENSI DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN, SUMBER DAYA HUTAN, REKAPITULASI LUAS KAWASAN HUTAN BERDASARKAN FUNGSI KAWASAN DIKABUPATEN SOLOK TAHUN 2012 S/D 2013 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 1

2 KATA PENGANTAR Atas berkat rahmat dan karunia ALLAH SWT, Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( RENJA-SKPD ) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok dapat diselesaikan. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hal yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 ( satu ) tahun kedepan yang secara sistematis dan berkesinambungan. Aspek yang perlu dicermati berupa potensi, peluang dan kendala yang ada dan atau mungkin timbul. Keseluruhan proses ini akan menghasilkan suatu strategis SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan program serta aturan keberhasilan dalam kegagalan dalam pelaksanaan. Penyajian RENJA SKPD ini kami rasa masih jauh dari sempurna, namun paling tidak dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya dan dengan kerendahan hati diharapkan adanya suatu saran serta masukkan untuk kesempurnaan penyajian yang akan datang. Terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga dapat diselesaikan penyusunan RENJA SKPD ini. Koto Baru, Januari 2014 KEPALA DINAS OSRI, S. Sos NIP Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 2

3 DAFTAR ISI KATA... PENGANTAR i DAFTAR... ISI ii BA B I PENDAHULUAN... 1 BA B II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU... 7 BA B III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BA B IV PENUTUP ` Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 3

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja ( Renja ) merupakan pedoman perencanaan SKPD untuk satu tahun yang memuat pelaksanaan kegiatan pembangunan SKPD secara rinci. Penyusunan Renja dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembangunan menjadi lebih terarah, efektif, efisien, terpadu dan terukur dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan sebagai dokumen rencana tahunan SKPD. Proses Penyusunan Renja SKPD, sesuai dengan pasal 5 ayat ( 3 ) Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ditegaskan bahwa setiap SKPD menyusun Renja SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu pada Rencana Strategis ( Renstra - SKPD ) dan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ). Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renja SKPD ) memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam Penyusunan Renja SKPD kita juga berpedoman / sinkronkan dengan Renja K / L dan Renja Propinsi sehingga akan memudahkan dalam penyusunan RAPBD Kabupaten Solok. Dari 8 (delapan) agenda pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Solok Tahun , untuk tahun Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 4

5 2015 ada satu agenda pembangunan yang akan dilaksanakan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok, yaitu : agenda 3 (tiga) pembangunan perekonomian masyarakat secara terpadu berbasis teknologi dan pelestarian lingkungan. Keterkaitan Renja dengan Rencana Strategis ( Renstra ) dengan Dokumen Perencanaan lainnya dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintahan daerah dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 5

6 Gambar.1 Hubungan Keterkaitan Renja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 6

7 1.2. Landasan Hukum Dasar hukum penyusunan dokumen ini mengacu kepada beberapa produk perundang-undangan yaitu : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman; 2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-undang 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Pengaturan Pemerintahan pengganti Undang undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ-2005 tentang Petunjuk Penyusunan RPJP Daerah, RKPD dan Renstra; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 5 Tahun 2004 tentang Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat; Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 7

8 13. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 4 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Solok Tahun ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMD ) Kabupaten Solok Tahun ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 8 Tahun 2010 tentang OPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok 1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Tahun 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses perencanaan, koordinasi dan pengendalian program pembangunan daerah yang menjadi tugas dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok, dengan tujuan : 1. Tersedianya pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Tahun Sebagai dasar pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan. 3. Upaya menciptakan sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas di bidang Kehutanan dan Perkebunan pada Pemerintah Kabupaten Solok. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 8

9 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Tahun 2015 meliputi : Bab I Pendahuluan Menjelaskan tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan. Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu Menjelaskan tentang Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu dan Capaian Renstra SKPD, Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, Isu isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, Review Terhadap Rancangan Awal RKPD serta Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat. Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Menjelaskan tentang Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional, Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, Program dan Kegiatan. Bab IV Penutup Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Rencana Kerja Tahun 2015 Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 9

10 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun lalu mengacu kepada hasil capaian pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2013 dan perkiraan capaian program dan kegiatan tahun Hasil evaluasi ini memuat realisasi program dan kegiatan yang tidak memenuhi, memenuhi dan melebihi target kinerja serta faktor penyebabnya. Lebih lanjut hasil evaluasi kegiatan tahun 2013 ini kemudian dijadikan acuan dalam implikasi pencapaian target Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam pengambilan kebijakan dan tindakan perencanaan dan penganggaran tahun Hasil rekapitulasi evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok tahun 2013 dan pencapaian Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.1 Terlampir Dari tabel 2.1 terlihat perkiraan tingkat pencapaian RPJMD 2015 sampai dengan tahun berjalan ( 2014 ) dimana sebagian besar program dan kegiatan yang ditargetkan telah tercapai dengan baik. Namun demikian, masih terdapat beberapa program yang belum memenuhi target kinerja, dan ada yang gagal. Dan sebahagian Kegiatan yang gagal dilanjutkan lagi seperti Jalan Produksi Perkebunan pada Nagari dan Lokasi yang lain. Untuk evaluasi kinerja Tahun 2013 angka capaian yang terendah adalah 0 % dan tertinggi 100%. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 10

11 Berdasarkan tabel 2.1 tingkat indikator capaian kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu Dari hasil pelaksanaan Kegiatan Pembuatan Jalan Produksi Perkebunan tingkat capaian kinerja tidak mencapai 100% pada Tahun 2013, dengan alasan antara lain : 1. Setelah dilakukan peninjauan lokasi dan pengukuran ternyata jalan tersebut berada di dalam Kawasan Suaka Alam dan Wisata ( HSAW ). 2. Panjang calon lokasi jalan kurang 1 km. 3. Lebar jalan kurang tidak cukup 3,5 m. 4. Berdasarkan pedoman teknis Kementerian Pertanian RI lebar jalan produksi ± 3,5 m ( kendaraan bisa berpapasan ) Untuk memindahkan ke lokasi lain atau di Nagari lain harus persetujuan Gubernur Sumatera Barat, karena sumber dana berasal dari aspirasi DPR Propinsi. Dengan tingkat capaian kinerja tidak mencapai target yaitu 0 s/d <55% atau bermakna kurang baik. Pembuatan Jalan Produksi pada Tahun 2013 Capaian Kinerja hanya 0%, sedangkan Tahun 2012 hanya mencapai tingkat indikator sasaran 88,32 %. Sedangkan untuk Pembuatan Jalan Produksi pada Tahun 2012 tidak memenuhi target yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan lambannya Contraktor dalam melaksanakan kegiatan, dan telah diberi teguran sebanyak 3 ( tiga ) kali dan juga dilakukan pemutusan kontrak, Faktor cuaca dan tingginya curah hujan. Ditahun 2013 tidak dilanjutkan kembali karena sumber dananya tidak ada lagi. Pada Kegiatan Pembuatan Tanaman Reboisasi, Persemaian Reboisasi, Hutan Rakyat, KBN, UP-UPSA, sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu melaksanakan pembuatan tanaman reboisasi pada kawasan hutan ( Hutan Produksi Terbatas ), dan juga diberikan bantuan bibit kehutanan kepada masyarakat, serta berkurangnya lahan kritis baik didalam maupun diluar kawasan hutan, dan dilaksanakannya Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan dalam hal ini mendata lahan kritis yang terdapat pada wilyah Kabupaten Solok, yaitu lahan kritis tahun 2013 seluas Ha, Sangat kritis Ha dan agak kritis seluas Agar lahan kritis yang ada pada Kabupaten Solok berkurang dan dilakukan penanaman didalam dan diluar kawasan hutan. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 11

12 Dalam kawasan hutan 150 Ha dan luar kawasan hutan 75 Ha, dengan adanya penanaman ini hutan akan terpelihara tanaman tumbuh subur dan tercegah terjadinya erosi. Pada Tahun yang sama direncanakan Pemeliharaan Reboisasi seluas 150 Ha dan Hutan Rakyat 50 Ha yang penanamannya Tahun 2012 dan untuk pemeliharaan ini Cuma Hutan Rakyat yang dapat dipelihara sebanyak 25 Ha ( karena persentase tumbuh melebihi 60% ) dan 25 Ha lagi tidak dapat dipelihara ( karena persentase tumbuh kurang 60% ). Sedangkan untuk Tanaman Reboisasi seluas 150 Ha juga tidak dapat dilaksanakan pemeliharaannya karena persentase tumbuh tidak mencapai 70% ( karena tidak sesuai dengan persentase yang disyaratkan ), untuk pemeliharaan Tanaman Reboisasi persentase tumbuh harus melebihi 70%. sehingga Tingkat capaian kinerja hanya 64,71%. Untuk Tahun 2014 ini tidak dapat dilanjutkan lagi pemeliharaannya karena tanaman tersebut dianggap gagal. Pada Kegiatan Survey Lapangan Kawasan Hutan Lindung, sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu melaksanakan Peninjauan lapangan pada Kawasan Hutan Lindung antara lain : 1. Rencana Ruas Jalan Lubuk Tareh Banai yang melewati Kawasan Hutan Lindung sepanjang ± 0,472 km, ruas jalan telah terbuka selebar ± 6 m. Kondisi vegetasi kiri kanan jalan sekitar 80% merupakan kebun masyarakat dan semak belukar. 2. Rencana Ruas Jalan Batu Bajanjang Garabak Data yang melewati Kawasan Hutan Lindung sepanjang 7,400 km. Ruas jalan telah terbuka dengan lebar bervariasi 3 s/d 6 m, kondisi vegetasi kiri kanan ruas jalan sekitar 80% didominasi pancang, tiang dan pohon yang tumbuh rapat sekitar 20% merupakan areal kebun masyarakat dan semak belukar. 3. Rencana ruas jalan Kapujan Rimbo Data melewati Kawasan Hutan Lindung sepanjang 7,300, ruas jalan telah terbuka selebar 9 m. Kondisi vegetasi kiri kanan ruas jalan 20% merupakan pancang, tiang dan pohon yang tumbuh rapat, 80% nya merupakan ladang, beberapa pondok dan sawah masyarakat. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 12

13 4. Rencana ruas jalan Gaduang Lubuk Rasam melewati Kawasan Hutan Lindung sepanjang ± 10,144 km, ruas jalan telah terbuka lebar selebar 3 s/d 6 m. Kondisi vegetasi kiri kanan jalan 40% merupakan semak belukar, pancang dan tiang yang tumbuh rapat sekitar 60% merupakan masyarakat, sawah dan perkampungan masyarakat. 5. Rencana ruas jalan Sumiso Sariak Laweh ±32,60 km sepanjang ± km melewati hutan lindung. Kondisi sepanjang ruas jalan termasuk hutan primer, kemungkinan untuk pembangunan jalan agak kecil. Berdasarkan hasil peninjauan dilapangan untuk lima ruas jalan ini maka dapat dilaksanakan revisi PIPIB ( Peta Indikatif Penundaan Izin Baru ). Dengan tingkat capaian indikator sasaran telah mencapai target yaitu 100% atau bermakna sangat baik. Berdasarkan tingkat capaian sasaran strategis yang diukur dari indikator kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok dapat disimpulkan untuk Tahun 2013 bahwa rentang dan kategori capaian kinerja dengan predikat sangat baik atau 85% sd > 100% sebanyak 9 ( Sembilan ) indikator, indikator kinerja dengan predikat Sedang atau 55% sd < 70% sebanyak 1 ( satu ), indikator kinerja dengan predikat Kurang baik atau 0% sd < 55% sebanyak 1 ( Satu ). Capaian Kinerja yang sangat baik dan baik Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok akan tetap dipertahankan dan akan terus ditingkatkan di tahun mendatang. Terhadap capaian kinerja yang nilainya sedang dan kurang baik, akan diperbaiki untuk masa selanjutnya sesuai dengan kemampuan dan aturan yang berlaku. Berdasarkan tabel 2.1 tingkat indikator capaian kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu Dari hasil pelaksanaan Kegiatan Optimalisasi Lahan Perkebunan pada Tahun 2011 seluas 198, Tahun 2012 seluas 513 Ha Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 13

14 dan pada Tahun 2013 seluas 10 Ha. dengan Tanaman Komoditi Karet, Kopi Arabika, Kopi Robusta, Kakao, Cengkeh, Kemiri, Tembakau dan Tebu dengan tingkat capaian kinerja sebesar 100% yang dipergunakan untuk Pemeliharaan Tanaman Komoditi dapat meningkatkan Pendapatan Petani. Sedangkan untuk Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian / Perkebunan terutama sekali dalam Pembuatan Kebun Entres Karet dengan luas 0,1 Ha ( batang ) untuk Tahun 2012 dan 0,17 Ha ( batang ) Tahun 2013, yang terletak di Nagari Kinari Kelompok Tani Putri Kembar, Nagari Gaung Kelompok Tani FMA dan Nagari Bukit Tandang Kelompok Tani Maju Basamo. Serta pengawasan bibit Perkebunan dapat ditingkatkan pemakaian bibit unggul tanaman perkebunan dengan tingkat capaian kinerja mencapai 100%. Untuk Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna berupa Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu ( SL-PHT ) dan Temu Lapang Tahun 2012 yang berlokasi di Tikalak dan Kinari, dan pada tahun 2013 yang dilaksanakan pada 4 ( empat ) unit yang terdiri dari 2 ( dua ) unit untuk SL-PHT dan 2 ( dua ) unit Temu Lapang. Pada Kegiatan SL-PHT untuk 2 ( dua ) lokasi yaitu : 1. Nagari Tarung tarung Kecamatan IX Koto Sei Lasi Komoditi Tanaman Kakao dengan peserta 20 orang. 2. Nagari Tanjung Balik Kecamatan X Koto Diatas Komoditi Tanaman Karet dengan peserta 20 orang. Untuk Kegiatan Temu Lapang pada 2 ( dua ) lokasi yaitu : di Nagari Batu Bajanjang dengan Komoditi Tanaman Kelapa, dan di Nagari Sungai Abu dengan Komoditi Tanaman Karet. dengan jumlah peserta 80 orang Dengan tingkat capaian kinerjah mencapai target yaitu 100%. Pada Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan dengan capaian kinerja 100%, berupa penyuluhan yang dilakukan pada kelompok tani dan tersedianya sarana dan prasarana media penyuluh sehingga dapat meningkatkan Sumber Daya Petani dalam memproduksi tanaman perkebunan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 14

15 Pada Kegiatan Pembinaan Kelembagaan Petani Tembakau berupa diadakan pertemuan dan pelatihan terhadap kelompok tani tembakau serta pemberian bibit tembakau, kopi dan bibit cengkeh pemakaian pestisida dan pupuk organik dan an organik yang tujuannya untuk meningkatkan pendapatan petani tembakau seluas 3 Ha yang terdapat pada 3 ( tiga ) lokasi yaitu : Nagari Koto Laweh dengan Kelompok Tani Batu Kudo, Nagari Talang Babungo dengan Kelompok Tani Pincuran Sapan, Nagari Surian dengan Kelompok Tani Harapan Kita dengan jumlah peserta keseluruhannya 225 orang. Dengan tingkat capaian indikator sasaran telah mencapai target yaitu 100% atau bermakna sangat baik. Pada Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan, Pelaksanaan proses perizinan kehutanan dan non kehutanan, serta izin pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu sehingga dapat terlaksananya pengelola dan pemnafaatan hutan secara lestari dan berkesinambungan dengan tingkat capaian kinerja 100%. Untuk Kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan. Dalam upaya meningkatkan Perlindungan dan Pengamanan Hutan maka dilakukan Patroli Pengamanan dan Perlindungan Hutan terdapat barang bukti penebangan kayu liar sebanyak ± 9 m3. Sedangkan untuk pengamanan hutan yang terdapat pada 20 Kenagarian di Kabupaten Solok perlu ditingkatkan kerusakan dan pengawasan kawasan hutan. Dilaksanakan Operasional pengamanan hutan agar jangan terjadinya kerusakan hutan seperti penebangan liar ( Illegal Loging ). Dengan tingkat capaian indikator sasaran telah mencapai target yaitu 100% atau bermakna sangat baik. Sedangkan Program dan Kegiatan yang tercapai dan yang tidak tercapai sesuai dengan tabel. pada Kegiatan Pembuatan Kebun Induk Kakao Tahun sebelumnya belum tercapai target kinerja disebabkan karena dana untuk Kegiatan tersbut belum tersedia sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Pada Kegiatan Penanaman Pohon Pada Hutan Wisata dan Hutan Industri yang penanamannya Tahun 2012 sebanyak ± batang yang ditanam dengan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 15

16 Tanaman Koleksi dengan luas ± 7 Ha. Pemeliharaan Tanaman Kebun Raya Aripan pada Tahun 2015 dapat dipelihara ± 3 Ha karena ketersediaan dana terbatas pada tahun 2014 dan direncanakan Tahun 2015 terpelihara keseluruhan Tanaman yang ada pada Kebun Raya tersebut Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Analisis terhadap kinerja pelayanan membahas tentang capaian kinerja pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM), maupun terhadap Indikator Kinerja Khusus (IKK) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok dapat dilihat pada tabel 2.2 terlampir. Analisis kinerja pelayanan juga dapat diketahui melalui identifikasi hasil capaian kinerja menurut rentang capaian kinerja sesuai dengan kategori capaian kinerja. Rentang capaian kinerja 85 % s/d > 100 % adalah kategori sangat baik, rentang 70 % s/d <85 % termasuk kategori baik, rentang 55 % s/d <70 % adalah berkategori sedang dan < 55 % adalah kurang baik. Dari hasil evaluasi terhadap realisasi capaian kinerja program, terlihat bahwa kinerja pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan termasuk kategori sangat baik karena realisasi dari program atau kegiatan pada umumnya tercapai dan terlaksana dengan baik. Berdasarkan target capaian kinerja RPJMD Kabupaten Solok , sebagaimana tercantum pada hasil review RPJMD Kabupaten Solok bahwa pada akhir periode RPJMD tahun 2015 bagi program yang belum tuntas harus dituntaskan pencapaian targetnya sampai akhir periode RPJMD tahun Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 16

17 2.3. Isu isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2015 ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, juga berlandaskan pada pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis yang terus berkembang. Isu-isu yang memiliki nilai strategis pembangunan patut dijadikan acuan dan perhatian terutama dalam menyusun rencana program dan kegiatan pembangunan. Adapun permasalahan permasalahan serta faktor faktor yang mempengaruhi pelayanan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan antara lain : 1. Sebahagian Kelompok Tani Masih rendahnya rasa tanggung jawab petani dalam pengelolaan dan pemanfaatan bantuan dari pemerintah. 2. Rendahnya kesadaran petani untuk menerapkan teknologi yang sudah disampaikan untuk menjaga produktifitas hasil perkebunan melalui pemupukan dan menjaga kesuburan tanaman, dan fermentasi buah kakao. 3. Sebahagian petani masih belum memiliki kemampuan budidaya tanaman yang memadai dan cenderung ikut-kutan tidak melihat kondisi kesesuaian lahan. 4. Kondisi pemasaran hasil perkebunan yang masih dkendalikan oleh para spekulan. 5. Belum tersedianya industry pengolahan hasil komoditi perkebunan yang dapat menampung hasil perkebunan masyarakat. 6. Sumber daya aparatur yang belum memadai dan belum sesuai dengan kompetensi yang diinginkan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 17

18 7. Terbatasnya anggaran untuk koordinasi dan konsultasi kerjasama penelitian dan pengembangan teknologi pertanian. 8. Sarana dan prasarana produksi perkebunan sering tidak terjangkau dan tidak tepat sasaran oleh petani. 9. Luas lahan kritis masih cukp banyak. 10. Ancaman kerusakan hutan oleh bencana alam dan penebangan liar. 11. Masih adanya status hutan lindung pada daerah daerah pemukiman penduduk. 12. Masih banyaknya kawasan hutan yang belum ditata batas dan batas kawasan hutan yang sudah pernah ditata batas sudah tidak jelas lagi karena rusak / hilangnya batas. 13. Banyaknya penggunaan / pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan non kehutanan seperti pemukiman, peladangan dll. 14. Kurangnya sarana dan prasarana lainnya dana untuk menunjang pelaksanaan patroli perlindungan dan pengamanan hutan. 15. Terbatasnya tenaga fungsional pengamanan dan perlindungan hutan seperti POLHUT. 16. Keterbatasan kapasitas keuangan daerah Dalam usaha pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Solok, Dinas Kehutanan dan Perkebunan tak lepas dari hambatan - hambatan, antara lain terbatasnya dana dari anggaran yang ada, sehingga pelaksanaannya didasarkan pada skala prioritas, masih kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang dapat diandalkan pada masing-masing bidang, masih kurangnya rekanan yang profesional dibidang kehutanan dan perkebunan, selain hal-hal Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 18

19 tersebut keadaan geografis dapat juga menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan. Isu - isu Strategis Kabupaten Solok yang merupakan poin penting bagi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah : Nagari tergolong Nagari tertinggal dan 16 diantaranya sangat tertinggal 2. Potensi alam yang berlimpah jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan merugikan kehidupan masyarakat dan ketahanan lingkungan, karena itu dibutuhkan pembangunan yang konsisten dan ramah lingkungan mulai dari penataan ruang sampai kepada pengembangan wilayah dan pemanfaatan sumber daya alam. 3. Sebagai daerah dengan sumber mata pencarian penduduknya ada pada sektor pertanian dibutuhkan perhatian dan keseriusan yang lebih besar agar mampu mengembangkan pertanian yang bernilai tambah tinggi dan tidak merusak lingkungan. Dari Rencana Strategis Pembangunan Nasional sampai Tahun 2015, Prioritas Nasional pada wilayah Kabupaten Solok ( koridor satu ) adalah bagaimana mewujudkan pembangunan ekonomi yang ekslusif dengan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, pengentasan ketertinggalan, optimalisasi pemanfaatan lahan produktif, sumber daya alam serta pembangunan industri. Pada Bidang Konservasi, dari Kementerian Kehutanan melalui Dana APBN berupa DAK Kehutanan dapat digunakan untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan, Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengamanan Hutan, dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Operasional KPH. Sedangkan dari Kementerian Pertanian dana Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 19

20 DAK Pertanian telah dilakukan Pemeliharaan Tanaman Perkebunan baik dana APBN maupun APBD Propinsi dan Jalan Produksi Perkebunan melalui pelimpahan kewenangan. Penentuan isu-isu strategis dilakukan dengan membahas secara komprehensif terhadap permasalahan permasalahan dinas dalam menjalankan tugas dan tupoksi pelayanan, telaahan terhadap visi dan misi kepala daerah, telaahan terhadap RPJMD, telaahan terhadap kebijakan kementerian/lembaga dan propinsi serta telahaan terhadap RTRW kabupaten Solok. Berdasarkan hal tersebut diatas maka dirumuskanlah bahwa isu-isu strategis bagi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Dalam rangka mencapai target MDG s dan percepatannya melalui dana APBN, APBD Propinsi disediakannya banyak program yang berkaitan. 2. Meningkatkan penggunaan dana APBN dan APBD untuk melaksanakan program kerja. 3. Meningkatkan kemampuan aparatur dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis 4. Melakukan mitigasi untuk mengurangi terjadinya dampak bencana 2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2014 Review terhadap Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 yang telah disusun, dapat dilihat pada tabel 2.4 terlampir. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 20

21 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Penelaahan Usulan Program baik dari Propinsi dan Pusat. Proposal/Usulan yang masuk dari Masyarakat antara lain : Bantuan Bibit Unggul. Bantuan Pembuatan Kebun Entres Karet dan Batang Bawah. Perluasan Tanaman Karet. Pemeliharaan Tanaman Perkebunan ( Kegiatan Optimalisasi Lahan Perkebunan / Karet, Kopi, Kakao, Cengkeh ). Pembuatan Jalan Produksi Perkebunan. Pembuatan Embung, Dam Penahan, D am Pengendali. Pembuatan KBR / RHL. Pengembangan Tanaman Tembakau. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 21

22 BAB III TUJUAN, SASARAN,PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Dari 8 ( delapan ) agenda pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Solok Tahun , untuk Tahun 2015 ada 1 ( satu ) agenda pembangunan yang akan dilaksanakan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok, yaitu : Agenda 3 (tiga) : Pembangunan perekonomian masyarakat secara terpadu berbasis teknologi dan pelestarian lingkungan Terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan dari aspirasi masyarakat yang dilaksanakan melalui Musrenbang Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Dalam rangka mencapai Visi dan Misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan maka Renja tersebut dijabarkan kedalam bentuk Tujuan dan Sasaran yang lebih operasional, sehingga dapat lebih terarah dan terukur. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 22

23 Tujuan 1. Terwujudnya pengelolaan hutan berdasarkan perencanaan yang akurat 2. Terwujudnya memulihkan dan mempertahankan fungsi hutan dan perkebunan sebagai sistem penyangga kehidupan 3. Terwujudnya manfaat hutan secara lestari 4. Terwujudnya Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat untuk mengoptimalkan pengusahaan dan pemanfaatan kawasan usaha Kehutanan dan Perkebunan 5. Terwujudnya Peningkatkan Produktifitas komoditi unggulan daerah 6. Terwujudnya persediaan bibit unggul yang berkualitas Sasaran 1. Meningkatnya pemanfaatan lahan marginal, lahan terlantar dan lahan kritis 20% 2. Memperlancar pengangkutan hasil pertanian dari sentra produksi ke Jalan Kabupaten 3. Tercegahnya kerusakan hutan perlindungan dan pengamanan hutan. 4. Meningkatnya Pengetahuan dan keterampilan petani 5. Meningkatnya produksi dan prodktifitas mutu hasil kehutanan dan perkebunan rakyat 6. Terpenuhinya ketersediaan bibit unggul bersertifikat 3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2015 Implementasi dari kebijakan, harus dituangkan kedalam bentuk program dan keigatan pembangunan yang direncanakan akan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan pada Tahun 2015, program - program tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan 3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 23

24 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan 5. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 6. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 8. Program Pemantapan Kawasan Hutan Penjabaran dari program program yang berupa kegiatan pembangunan yang direncanakan akan dilaksanakan pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Optimalisasi Lahan Perkebunan 2. Pembuatan Jalan Produksi Perkebunan 3. Pegembangan Bibit Unggl Pertanian / Perkebunan 4. Pembuatan Kebun Entres Karet 5. Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan 6. Pembinaan Kelembagaan Petani Tembakau 7. Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna 8. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian 9. Rehabilitasi Tanaman Cengkeh 10. Pengawasan Pengelolaan Hutan Lindung dan Hutan Produksi 11. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan 12. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan 13. Penyluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Dampak Perusakan Hutan 14. Perlindungan dan Pengamanan Hutan 15. Penanaman Pohon pada Kawasan Hutan Industri dan Hutan Wisata 16. Pembuatan Tanaman Reboisasi, Persemaian Reboisasi, Hutan Rakyat, KBN, UP-UPSA 17. Pemeliharaan Batas Kawasan Hutan Adapun rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.1 terlampir. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 24

25 BAB IV PENUTUP Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan pedoman bagi Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam pelaksanaan Program dan kegiatan Tahun 2015, sehingga tujuan yang akan dicapai dapat lebih terarah dan terukur. Dengan telah ditetapkannya Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok 2015 seperti yang dikemukakan pada Bab sebelumnya diharapkan akan lebih meningkatkan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Kami menyadari bahwa pelaksanaan Rencana Kerja ini memerlukan kerja sama dari semua pihak yang ada pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok. Dengan adanya kerja sama yang baik dari semua pihak yang ada pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan akan dapat mewujudkan Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok yaitu Terwujudnya Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Htan, Lahan dan Kebun Secara Profesional, Lestari dan Bertanggungjawab Menuju Masyarakat Sejahtera sehingga pada akhirnya diharapkan akan memberikan kontribusi pada pelaksanaan / Perencanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD). Koto Baru, Januari 2014 KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SOLOK OSRI, S. Sos NIP Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 25

26 MATRIKS 2.ANALISA SWOT Faktor Faktor Peluang (O) 1. Potensi hasil hutan dan perkebunan cukup tinggi. 2. Kebutuhan/ permintaan hasil hutan dan perkebunan cukup tinggi. 3. Kemitraan yang kuat dari Pemda dalam pembangunan kehutanan dan perkebunan. 4. Meningkatnya mutu produk yang dikelola oleh petani / kelompok tani. 5. Meningkatnya jejaring kerja sama kemitraan pengusaha dan petani. 6. Terbukanya peluang investasi. 7. Tersedianya volume tenaga kerja yang cukup banyak. 8. Tersedia UPTD dan stakeholder. 9. Ketahanan social budaya dan toleransi umat beragama. 10. Adanya pengaruh globalisasi. Kekuatan (S) 1. Jumlah SDM aparatur cukup tersedia. 2. Sumber daya lahan dan hutan luas. 3. Kelembagaan petani, koperasi dan pasar sangat mendukung 4. Komoditas yang ada merupakan komoditas unggulan nasional. 5. Biaya operasional dinas tersedia dari Pemda dan Pemerintah Pusat. 6. Bibit/benih dan penangkar tersedia dengan cukup. 7. Peraturan perundang-undangan. STRATEGI MEMAKAI KEKUATAN UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG (SO) 1. Tingkatkan profesionalisme petugas dan pekebun. 2. Tingkatkan kuantitas/ kualitas benih sesuai permintaan pasar. 3. Pengembangan hutan tanaman sejenis. 4. Peningkatan koordinasi pengamanan hasil pembangunan kehutanan. 5. Mempertahankan keberadaan kawasan hutan. 6. Membangun dan memperkuat kawasan konservasi. 7. Perluasan (ekstensifikasi) komoditas unggulan. Kelemahan (W) 1. SDM berkualitas sangat terbatas. 2. Belum tersedianya data lahan kritis, lahan perkebunan, dan potensi hasil kehutanan dan perkebunan secara akurat. 3. Kualitas produksi rata-rata masih redah. 4. Ganngguan usaha perkebunan/ OPT masih tinggi. 5. Modal perkebunan sangat kecil/ kurang modal. 6. Tanaman tua/ rusak sehingga produksi rendah. 7. Tata batas hutan belum selesai. 8. Pelaksanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan belum didukung dengan perencanaan yang akurat. 9. Penerapan ilmu pengetahuan / IPTEK masih rendah. 10. Lemahnya penegakan hukum. 11. Peningkatan kualitas SDM dan Kaderisasi berjalan lambat. 12. Sarana dan prasarana pendukung terbatas 13. Koordinasi, integrasi dan singkronisasi dengan instansi terkait belum berjalan baik. STRATEGI MENANGGULANGI KELEMAHAN DENGA MEMANFAATKAN PELUANG (WO) 1. Peremajaan, rehabilitasi tanaman, intensifikasi tanaman tua dan rusak. 2. Tingkatkan mutu produk. 3. Pemberdayaan pekebun melalui intiplasma. 4. Pengembangan IPTEK. 5. Peningkatan pern serta masyarakat. 6. Pembangunan hutan rakyat. 7. Optimalisasi keberadaan kawasan hutan. 8. Peningkatan koordinasi, komunikasi dan konsultasi para pihak. 9. Peningkatan akses masyarakat terhadap kebijakan dan informasi kehutanan dan perkebunan. 10. Peningkatan profesionalisme SDM kehutanan. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 26

27 Ancaman (T) 1. Keadaan iklim musim hujan dan panas. 2. Potensi hasil hutan dan perkebunan sangat rendah. 3. Adanya serangan hama tanaman. 4. Lahan kritis sangat luas. 5. Adanya perambahan dan pencarian hasil hutan. 6. Terjadinya kebakaran hutan. 7. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan petani. 8. Lemahnya penanganan pasca panen. 9. Tumpang tindih antara batas wilayah Nagari dan Kawasan hutan. 10. Kualitas Sumberdaya masyarakat masih rendah. 11. Jumlah penduduk miskin cukup besar. STRATEGI MEMAKAI KEKUATAN UNTUK MENGATASI ANCAMAN (ST) 1. Pemanfaatan dan penataan potensi lahan yang ada. 2. Pengembangan kawasan Agribisnis dengan mempertahankan kaidahkaidah lingkungan. 3. Tingkatkan usaha dan permodalan usaha pekebun kelompok tani. 4. Peningkatan kualitas daya dukung DAS melalui rehabilitasi dan pemulihan lahan kritis. 5. Peningkatan potensi kawasan hutan produksi melalui Hutan Tanaman baru. 6. Inventarisasi tingkat kebutuhan hasil hutan kayu dan bukan kayu. 7. Peningkatan kualitas SDM masyarakat melalui penyuluhan / DIKLAT. 8. Koordinasikan dengan instansi terkait dalam rangka pengamanan batas hutan. 9. Koordinasi pengamanan hasil hutan batas Kabupaten/ Kota. 10. Peningkatan ekonomi masyarakat Nagari sekitar Kawasan Hutan. STRATEGI UNTUK MEMPERKECIL KELEMAHAN DAN MENGATASI ANCAMAN (WT) 1. Pertahankan luas dan produksi yang telah tercapai. 2. Penyuluhan dan bantuan moda pekebun. 3. Diversifikasi tanaman pengendalian OPT. 4. Koordinasi dan singkronisasi perencanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan dengan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. 5. Fasilitasi pembangunan industri kecil dalam penyediaan lapangan pekerjaan. 6. Mendorong pengembangan ekonomi masyarakat. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Solok 27

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK Jl. Lintas Sumatera Km 20 Telp. (0755) 31566,Email:pukabsolok@gmail.com RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK TAHUN 2015 AROSUKA

Lebih terperinci

Sasaran I : Peningkatan Produksi dan Produktifitas Pertanian dengan Mengoptimalkan Pendekatan Intensifikasi, Ekstensifikasi dan Diversifikasi.

Sasaran I : Peningkatan Produksi dan Produktifitas Pertanian dengan Mengoptimalkan Pendekatan Intensifikasi, Ekstensifikasi dan Diversifikasi. DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN C. Ringkasan Informasi Tentang Kinerja Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok yang disusun untuk tahun 2014 terdapat 6 (empat) sasaran

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM 2016-2020 Tugas Pokok : Fungsi : Visi : Misi : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kean dan 1. Merumuskan kebijakan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rencana Strategis (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Dengan memperhatikan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengintegrasian Rencana Kerja Pembangunan Perkebunan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengintegrasian Rencana Kerja Pembangunan Perkebunan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka pengintegrasian Rencana Kerja Pembangunan Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan,dan Kehutanan Kota Prabumulih, wajib menyusun dokumen Rencana Kerja

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahunan.

BAB I PENDAHULUAN. c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB 2 Perencanaan Kinerja

BAB 2 Perencanaan Kinerja BAB 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kean Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) merupakan bagian dari Rencana Strategis dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 KOTAWARINGIN BARAT DINAS KEHUTANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (1) URUSAN KEHUTANAN 7,143,465, 8,48,49,4 1 3 1 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode URUSAN KEHUTANAN 7,393,465, 8,48,49,4 3 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran perkantoran. 59,5, 765,, 3 2 Penyediaan

Lebih terperinci

PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016

PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016 Disampaikan dalam : Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kehutanan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan kawasan hutan di Jawa Timur, sampai dengan saat ini masih belum dapat mencapai ketentuan minimal luas kawasan sebagaimana amanat Undang-Undang nomor 41

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS BAB II PERENCANAAN STRATEGIS 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang BAB I P E N D A H U L U A N 1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, dan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, setiap

Lebih terperinci

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah adalah Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. Pelayanan

Lebih terperinci

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang PENDAHULUAN BAB A. Latar Belakang Pemerintah telah menetapkan bahwa pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) menjadi salah satu prioritas nasional, hal tersebut tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA)

Lebih terperinci

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan. BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL ) Nomor : / /2014 Banda Aceh, Maret 2014 M Lampiran : 1 (satu) eks Jumadil Awal

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEJIK

BAB II RENCANA STRATEJIK Dinas Provinsi Jawa Barat 2016 BAB II RENCANA STRATEJIK 2.1 Rencana Stratejik Tahun 2013 2018 Rencana Stratejik (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 telah dirumuskan pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

Strategi. Arah Kebijakan. RPJP Nasional. RPJM Daerah. RPJP Daerah. Program. Indikator. Visi Misi Tujuan Sasaran Kebijakan Program/ Kegiatan

Strategi. Arah Kebijakan. RPJP Nasional. RPJM Daerah. RPJP Daerah. Program. Indikator. Visi Misi Tujuan Sasaran Kebijakan Program/ Kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Urusan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan urusan wajib yang dilaksanakan oleh berbagai instansi sektor dan dikoordinasikan oleh Badan Lingkungan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud..... 1 1.3. Tujuan....

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Rencana Strategis (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. Tinjauan Substansi RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang

Lebih terperinci

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

Lebih terperinci

Renstra BKP5K Tahun

Renstra BKP5K Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Aceh Selatan adalah penjabaran perencanaan tahunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat adalah dokumen rencana pembangunan BPMPT untuk periode 1 (satu) tahun yang penyusunannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional berdampak pada terjadinya perubahan yang mendasar bagi perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggungjawab telah menjadi tuntutan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah memiliki hak dan kewenangan dalam mengelola

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya pengadaan meterai dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan Bab I Pendahuluan LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL JUNI 2012 Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)

Lebih terperinci

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Landasan hukum yang mewajibkan bagi setiap SKPD untuk memiliki Rencana Kerja (Renja-SKPD) adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Landasan hukum yang mewajibkan bagi setiap SKPD untuk memiliki Rencana Kerja (Renja-SKPD) adalah : BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan

Lebih terperinci

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Sasaran RKPD yang akan dicapai dalam Renja SKPD : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Pebruari 2014 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, Pebruari 2014 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabititas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KLH 2014

RENCANA KERJA KLH 2014 2014 RENCANA KERJA KLH 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PESISIR SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengertian Rencana kerja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 180/1918/KEP/421.115/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RANCANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA RENJA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

II. PENGUKURAN KINERJA

II. PENGUKURAN KINERJA Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Kehutanan

BAB IV PENUTUP Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Kehutanan BAB IV PENUTUP 4.1. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD teknis mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35 Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).

Lebih terperinci

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas memiliki luas baku lahan 635.717,15 Ha dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan pertanian diarahkan pada pertanian industrial unggul berkelanjutan. Dengan demikian budidaya atau usaha tani harus dilihat sebagai bioindustri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Periode 2017 2021

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

REVITALISASI KEHUTANAN

REVITALISASI KEHUTANAN REVITALISASI KEHUTANAN I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 ditegaskan bahwa RPJM merupakan

Lebih terperinci

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH Visi merupakan pandangan ideal yang menjadi tujuan dan cita-cita sebuah organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan

Lebih terperinci