Andri Rinaldi Noor Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Transkripsi

1 PENGARUH PROFITABILITAS PEMBIAYAAN JUAL BELI DAN PROFITABILITAS PEMBIAYAAN MODAL TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.) Andri Rinaldi Noor andrinaldi89@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) profitabilitas pembiayaan jual beli, profitabilitas pembiayaan modal, dan tingkat bagi hasil dana pihak ketiga pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. (2) pengaruh profitabilitas pembiayaan jual beli dan profitabilitas pembiayaan modal secara parsial terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga (3) pengaruh profitabilitas pembiayaan jual beli dan profitabilitas pembiayaan modal secara simultan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan metode deskriptif analitis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa profitabilitas pembiayaan jual beli dan profitabilitas pembiayaan modal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga. Selanjutnya, hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa profitabilitas pembiayaan jual beli tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga, sedangkan profitabilitas pembiayaan modal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga. Kata kunci : Profitabilitas Pembiayaan Jual Beli, Profitabilitas Pembiayaan Modal, dan Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga.

2 ABSTRACT This research aimed to determine (1) debt financing profitability, equity financing profitability and revenue sharing rate of third side funds at PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. (2) the effect of debt financing profitability and equity financing profitability partially on revenue sharing rate of third side funds (3) the effect of debt financing profitability and equity financing profitability simultaneously on revenue sharing rate of third side funds. At this research data is collected with descriptive method analysed. Hypothesis testing is done by using multiple linear regression. The results showed that debt financing profitability and equity financing profitability simultaneously have a significant effect on the revenue sharing rate of third side funds. Furthermore, a partial test results showed that the profitability of debt financing has not significant effect on revenue sharing rate for the third side funds, while the profitability of equity financing has significant effect on revenue sharing rate of third side funds. Keyword: Debt Financing Profitability, Equity Financing Profitability, and Revenue Sharing Rate Of Third Side Funds. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan sektor perbankan di Indonesia yang semakin maju, bank berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanannya guna menarik nasabah baru dan juga untuk menjaga loyalitas nasabah lama. Hal tersebut berlaku pula untuk perkembangan perbankan syariah yang saat ini semakin menunjukkan tren positif. Tidak hanya pasarnya yang kian luas, perbankan syariah juga terus mengeluarkan berbagai macam produk unggulan yang diminati masyarakat. Konsepnya yang jauh dari riba dan sesuai dengan syariah Islam, membuat produk perbankan syariah menjadi pilihan umat Muslim di Indonesia yang berniat menjalankan kegiatan perekonomiannya. Pada umumnya kegiatan bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional, yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana kemudian menyalurkannya kepada masyarakat yang kekurangan dana. Perbedaan paling

3 pokok adalah prinsip operasinya, di bank konvensional mengenal istilah bunga sebagai imbalan yang diberikan kepada nasabah sebagai akibat nasabah menyimpan dana atau meminjam dana. Sedangkan di bank syariah tidak mengenal istilah bunga karena termasuk jenis riba dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam, yang ada hanyalah apa yang dikenal dengan istilah bagi hasil. Jasa pembiayaan yang diberikan bank syariah jauh lebih beragam daripada jasajasa pembiayaan yang diberikan di bank konvensional. Jasa-jasa perbankan syariah secara alamiah merujuk pada dua kategori kegiatan ekonomi, yaitu produksi dan distribusi. Pada kategori produksi difasilitasi melalui skema bagi hasil yaitu mudharabah dan musyarakah, pembiayaan ini diberikan untuk membantu nasabah debitur yang memerlukan modal untuk usaha atau proyek. Sedangkan kegiatan ditribusi manfaat hasil-hasil produk dilakukan melalui skema jual beli murabahah, salam dan istishna. Dalam rangka menyalurkan pembiayaannya, bank syariah membutuhkan suntikan dana dari berbagai pihak selain dana yang dimiliki oleh bank syariah itu sendiri. Agar bank dapat menyalurkan pembiayaan yang lebih besar, salah satu usaha yang dilakukan oleh bank syariah adalah dengan cara menghimpun dana dari pihak ketiga. Dana Pihak Ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada sebagian besar, dana yang berasal dari masyarakat ini merupakan dana terbesar yang dimiliki bank. Seperti halnya pada bank konvensional, bank syariah pun bertujuan mendapatkan keuntungan dari aktivitas operasionalnya. Dengan diperolehnya keuntungan dari pembiayaan yang disalurkan diharapkan selain pihak bank, pihak ketiga sebagai penyimpan dana (shahibul maal) akan mendapatkan bagi hasil sebagai akibat dana yang mereka investasikan oleh bank disalurkan untuk pembiayaan. Tingkat bagi hasil yang diberikan bank kepada pihak ketiga sangat dipengaruhi oleh keuntungan bank dari kegiatan usaha itu sendiri. Berdasarkan statistik perbankan syariah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia per Oktober 2013, pendapatan yang diperoleh perbankan syariah mulai tahun 2007 sampai dengan Oktober 2013 menunjukkan tren yang meningkat. Pendapatan tersebut

4 timbul sebagai akibat pembiayaan yang disalurkan bank syariah kepada nasabah. Meningkatnya pendapatan yang diperoleh bank syariah akan diikuti pula oleh meningkatnya bagi hasil (return) yang diberikan bank syariah kepada pemilik dana atau shahibul maal. Tingkat bagi hasil yang diberikan atas dana pihak ketiga dipengaruhi oleh pendapatan dari kegiatan usaha perbankan syariah itu sendiri. Bank mengelola dana dari shahibul maal dalam bentuk tabungan dan deposito mudharabah dengan cara disalurkan untuk kegiatan usaha bekerja sama dengan mitra. Dari penyaluran pembiayaan tersebut akan timbul keuntungan, semakin besar keuntungan yang diperoleh maka akan semakin besar pula bagi hasil yang diberikan bank kepada penyimpan dana. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara keuntungan yang diperoleh bank dengan bagi hasil yang diberikan bank syariah kepada pemilik dana (shahibul maal). Oleh karena itu peran manajemen bank syariah dalam pengelolaan dana akan sangat berperan dalam menentukan besarnya pendapatan yang diperoleh yang akan berdampak terhadap bagi hasil yang diterima pemilik dana (shahibul maal). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Sugiyono, 2009). Sedangkan pendekatan studi kasus adalah penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti (Mohammad Nazir, 2005). Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independen (bebas) dan dependen (terikat). Variabel independennya adalah Profitabilitas Pembiayaan Jual

5 Beli (X 1 ) dan Profitabilitas Pembiayaan Modal (X 2 ). Sedangkan untuk variabel dependennya adalah Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (Y). Variabel (X 1 ) Profitabilitas Pembiayaan Jual Beli Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel Definisi Variabel - Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas menunjukan tingkat keberhasilan suatu badan usaha dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada pemiliknya. Sofyan Syafri Harahap (2009:35) - Pembiayaan jual beli adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang, yaitu keuntungan bank telah ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang dan jasa yang dijual. M. Nur Rianto Al Arif (2012:147) - Profitabilitas pembiayaan jual beli adalah kemampuan bank untuk menghasilkan laba dari pembiayaan jual beli yang disalurkan Indikator Ukuran Skala Perbandingan antara: - Margin Pembiayaan Jual beli - Total Pembiayaan Jual Beli (Murabahah, Salam, Istishna) yang di salurkan % Rasio (X 2 ) Profitabilitas Pembiayaan Modal - Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas menunjukan tingkat keberhasilan suatu badan usaha dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada pemiliknya. Sofyan Syafri Harahap (2009:35) Perbandingan antara: - Bagi Hasil Pembiayaan Modal - Total Pembiayaan Modal (Mudharabah, Musyarakah) yang disalurkan % Rasio

6 - Pembiayaan modal adalah pembiayaan yang digunakan untuk usaha kerja sama yang ditujukan untuk mendapatkan barang dan jasa sekaligus, yang tingkat keuntungan bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil. M. Nur Rianto Al Arif (2012:168) - Profitabilitas pembiayaan modal adalah kemampuan bank untuk menghasilkan laba dari pembiayaan modal yang disalurkan (Y) Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga Rasio yang mengukur besarnya persentase bagi hasil yang diterima pihak ketiga dalam rangka bagian keuntungan dari dana yang disimpannya. (Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007) Perbandingan antara: - Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil - Total Dana Pihak Ketiga Tidak Terikat % Rasio Prosedur Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari instansi terkait yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Tasikmalaya dan melalui website resminya yaitu dari tahun 2004 sampai tahun 2013 dengan data Laporan Keuangan Semesteran. Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan telaah dokumentasi.

7 Paradigma Penelitian X 1 ρyx 1 Y X 2 ρyx 2 Gambar 1.1 Paradigma Penelitian ρyε ε Teknik Analisis Data Teknik data yang digunakan dalam analisis data dan rancangan pengujian hipotesis adalah regresi linier berganda. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu untuk mengetahui pengaruh profitabilitas pembiayaan jual beli dan profitabilitas pembiayaan modal terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Rumus: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ei Keterangan: Y = variabel terikat (tingkat bagi hasil dana pihak ketiga) X 1 = variabel bebas (profitabilitas pembiayaan jual beli) X 2 = variabel bebas (profitabilitas pembiayaan modal) a = konstanta b 1, b 2 = koefisien regresi Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X 1 dan X 2 metode kuadrat terkecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b 1, b 2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

8 ΣY = a + b 1 ΣX 1 + b 2 ΣX 2 ΣXY = aσx 1 + b 1 (X1) 2 + b 2 ΣX 1 X 2 ΣX 2 Y = aσx 2 + b 1 ΣXSugiyono, 1 X 2 + b 2 Σ(X (2010:279) 2 ) 2 Koefisien Korelasi Ganda Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X 1, X 2 dengan Y maka digunakan perhitungan koefisien korelasi ganda dengan rumus sebagai berikut: r 2 yx 1 + r 2 yx 2 2ryx 1. ryx 2. ry. rx 1 x 2 Ryx 1 x 2 = (Sugiyono, 2010) 1 r 2 x 1 x 2 Keterangan: RYX 1 X 2 = korelasi ganda antara X 1, X 2, secara serentak dengan variabel Y ryx 1 ryx 2 = korelasi antara X 1 dengan Y = korelasi antara X 2 dengan Y rx 1 X 2 = korelasi ganda antara X 1 dan X 2 Untuk menginterpretasikan kriteria nilai koefisien korelasi maka digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 1.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,00 Sangat kuat (Sugiyono, 2010) Analisis Koefisien Determinasi Determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel yang diteliti (X) dan (Y) sebagai variabel terikat.

9 Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin baik kemampuan variabel (X) menerangkan variabel (Y). Dengan rumus: Kd = (r) 2 x 100% Keterangan: Kd r 2 = koefisien determinasi = koefisien korelasi dikuadratkan Pengujian Hipotesis a. Secara parsial menggunakan uji t (Sugiyono, 2010) t = r n 2 1 r 2 Dengan kriteria pengujian Ho diterima jika t ½ α t hitung t ½ α. Sedangkan Ho ditolak jika t ½ α > t hitung atau t ½ α < t hitung b. Secara simultan menggunakan uji F Uji F digunakan dalam pengujian signifikasi terhadap korelasi ganda dimana dua atau lebih variabel independen berhubungan secara simultan (bersamaan) terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2010). Uji F dapat dirumuskan sebagai berikut: Fh = R 2 /k (1 R 2 )/(n k 1) Dengan kriteria pengujian tolak Ho jika F hitung > F tabel dan terima Ho jika F hitung F tabel PEMBAHASAN Profitabilitas Pembiayaan Jual Beli, Profitabilitas Pembiayaan Modal Dan Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Salah satu tujuan bank syariah dalam kegiatan operasi perusahaannya adalah untuk menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, untuk memperoleh keuntungan tersebut bank menyalurkan dana kepada nasabah dalam bentuk pembiayaan. Dana yang disalurkan tersebut sebagian besar merupakan milik masyarakat atau pihak ketiga yang

10 menyimpan dananya untuk dikelola oleh bank dimana pihak ketiga akan mendapatkan bagian dari keuntungan yang didapatkan bank dari pembiayaan yang disalurkan. Profitabilitas pembiayaan jual beli pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. yang paling tinggi selama periode terjadi pada bulan Desember tahun 2006 yaitu sebesar 14,78%. Sedangkan profitablitas pembiayaan jual beli yang paling rendah terjadi pada bulan Juni 2013 yaitu sebesar 5,04%. Profitabilitas pembiayaan modal pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. yang paling tinggi selama periode terjadi pada bulan Desember 2006 yaitu sebesar 15,73%. Sedangkan profitabilitas pembiayaan modal yang terendah terjadi pada bulan Juni 2013 yaitu sebesar 4,77%. Tingkat bagi hasil dana pihak ketiga pada PT. bank Muamalat Indonesia, Tbk. yang paling tinggi selama periode terjadi pada bulan Desember 2006 yaitu sebesar 9,29%. Sedangkan tingkat bagi hasil dana pihak ketiga terendah terjadi pada bulan Juni 2013 yaitu sebesar 2,70%. Pengaruh Profitabilitas Pembiayaan Jual Beli Secara Parsial Terhadap Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dengan kriteria tolak Ho jika t hitung > t tabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS, nilai t hitung sebesar 0,913. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka t tabel sebesar 2,110 dimana t hitung < t tabel (0,913 < 2,110) dengan tingkat signifikansi 0,374 > 0,05. Dikarenakan t hitung < t tabel dan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah terima Ho 1 atau tolak Ha 1, artinya profitabilitas pembiayaan jual beli secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga. Pengaruh Profitabilitas Pembiayaan Modal Secara Parsial Terhadap Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dengan kriteria tolak Ho jika t hitung > t tabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS, nilai t hitung sebesar 2,485. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka t tabel sebesar 2,110, dimana t hitung > t tabel (2,485 > 2,110) dengan tingkat signifikansi 0,024 < 0,05. Dikarenakan t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho 2 atau terima Ha 2, artinya profitabilitas

11 pembiayaan modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga. Pengaruh Profitabilitas Pembiayaan Jual Beli dan Profitabilitas Pembiayaan Modal Secara Simultan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dengan kriteria tolak Ho jika F hitung > F tabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS, nilai F hitung sebesar 46,629. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka didapat nilai F tabel sebesar 3,591, sehingga F hitung > F tabel (46,629 > 3,591) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Dikarenakan F hitung > F tabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho 3 atau terima Ha 3, artinya profitabilitas pembiayaan jual beli dan profitabilitas pembiayaan modal berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas pembiayaan jual beli memiliki hubungan yang lemah dan secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga, profitabilitas pembiayaan modal memiliki hubungan yang sedang dan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga, dan secara simultan profitabilitas pembiayaan jual beli dan profitabilitas pembiayaan modal memiliki hubungan yang sangat kuat dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi pihak PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk maupun bagi peneliti selanjutnya. Adapun saran yang diberikan adalah sebagai berikut:

12 1. Bagi pihak PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Secara keseluruhan PT. Bank Muamalat Indonesai, Tbk. dalam menyalurkan pembiayaan dan memperoleh pendapatan sudah cukup baik, terutama produk pembiayaan modal/bagi hasil (musyarakah dan mudharabah). Penulis menyarankan apabila keuntungan yang diperoleh bank ingin lebih maksimal, terutama dari pendapatan pembiayaan jual beli maka bank harus lebih mensosialisasikan produk pembiayaan jual beli kepada masyarakat serta lebih selektif dalam memberikan pembiayaan kepada calon nasabah. Karena pendapatan bank yang diperoleh dari pembiayaan jual beli seharusnya lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh dari pembiayaan modal karena secara teori akad pembiayaan jual beli bersifat natural certainty contract (NCC). 2. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengaruh profitabilitas pembiayaan jual beli dan profitabilitas pembiayaan modal terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga, untuk peneliti selanjutnya diharapakan pada bank yang berbeda dan dapat pula mengganti atau menambah variabel lain yang belum diteliti yang berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil dana pihak ketiga seperti tingkat inflasi, suku bunga, nisbah bagi hasil dan sebagainya, sehingga memungkinkan untuk menemukan hal baru dan dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian penulis. DAFTAR PUSTAKA Al Arif, M. Nur Rianto Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: Pustaka Setia. Antonio, Muhammad Syafii Bank Syariah: Teori dan Praktik. Jakarta: Gema Insani Press. Arifin, Zainul Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia Publisher Arundina, Tika dan Yusuf, Wibisono. (2007). Dampak Suku Bunga Konvensional Terhadap Return dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia. Vol 1, No.1. Jakarta: Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEUI Azwar Karim, Adiwarman Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Press

13 Fitriyani, Erni Pengaruh Profitabilitas Pembiayaan Jual Beli dan Pembiayaan Modal terhadap Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga. Bandung: Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Ifham Sholihin, Ahmad Ekonomi Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No. 101 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Jakarta: Salemba Empat Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Muhammad Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Penerbit Percetakan (UPP) AMP YPKN. Nurhayati, Sri dan Wasilah Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007. Tentang Sistem Penilaian Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Sarwono, Jonathan Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. S, Munawir Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Liberty Sudarsono, Heri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia Susilo, Sri dkk Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Alfabeta. Sugiyono Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Syafri Harahap, Sofyan Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Undang-undang no. 21 tahun Tentang Perbankan Syariah. Utami Cahyaningrati, Erdina Pengaruh Likuiditas dan Non Performing Financing terhadap Tingkat Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga. Bandung: Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Wiroso Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

14 Yuliana, Ina Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil terhadap Minat Nasabah untuk Berinvestasi di Bank Syariah. Surakarta: Skripsi Jurusan Manajemen Bisnis Syariah Universitas Islam Batik Surakarta