Kata Kunci : Pesan iklan televisi, intensi pembelian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci : Pesan iklan televisi, intensi pembelian"

Transkripsi

1 PENGARUH PESAN IKLAN TELEVISI TERHADAP INTENSI PEMBELIAN PRODUK PEMUTIH KULIT PADA REMAJA PUTRI PUTRI WIDARYATI NUGROHO Pembimbing : Hendro Prabowo, S.Psi ABSTRAKSI Dalam dunia ekonomi memasarkan suatu produk merupakan hal yang paling utama dilakukan oleh para produsen. Iklan merupakan salah satu alat pemasaran yang paling efektif, khususnya melalui iklan di media televisi. Iklan sendiri diartikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk kepada masyarakat. Pesan iklan yang disampaikan produsen akan mempengaruhi niat beli konsumen, khususnya pada remaja, karena sifat dasar remaja yang ingin tahu dan ingin mencoba hal baru. Dalam hal ini, pesan bahwa perempuan cantik adalah yang memiliki kulit putih dijadikan peluang oleh para produsen untuk mempengaruhi intensi membeli konsumen, khususnya remaja putri. Namun pada kenyataannya masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi intensi membeli konsumen, seperti faktor budaya, faktor sosial ekonomi dan faktor pribadi. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji seberapa besar pengaruh pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri. Subjek pada penelitian ini adalah remaja putri yang memiliki rentang usia antara tahun, sebanyak 110 orang. Dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana. Dari hasil analisis diketahui dari 63 item skala pesan iklan yang diujicobakan terdapat 38 item yang valid dengan nilai korelasi antara 0,302-0,489 dengan korelasi reliabilitas sebesar 0,879. Sedangkan dari 55 item skala intensi pembelian yang diujicobakan, terdapat 28 item yang valid dengan nilai korelasi antara 0,305-0,647 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,894. Berdasarkan analisis regresi diketahui koefisien regresi dengan nilai F=7,227 dan nilai signifikansi sebesar 0,008 (p<0,01). Hal ini berarti ada pengaruh pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri yang sangat signifikan. Sumbangan pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian sebesar 0,663. Ini berarti sumbangan tersebut adalah sebesar 66,3%. Dengan demikian faktor-faktor lain yang memberi sumbangan adalah sebesar 32,7% Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh antara pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri. Kata Kunci : Pesan iklan televisi, intensi pembelian 1

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Secara sengaja maupun tidak sengaja, setiap saat dibanjiri iklan lewat media televisi, radio, surat kabar, majalah, ataupun media-media lainnya. Dalam dunia ekonomi memasarkan suatu produk merupakan hal yang paling utama dilakukan oleh para produsen. Disini mereka memperkenalkan produknya kepada khalayak yang dimaksudkan agar masyarakat membeli produk yang mereka jual. Iklan merupakan salah satu alat pemasaran yang paling efektif, karena dengan iklan sendiri masyarakat dapat mengetahui secara jelas produk yang ditawarkan. Secara sederhana iklan dapat didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Shimp, 2003). Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli, seperti yang dikatakan oleh Jepkins (1996): advertising aims to persuade people to buy. Selain memang fungsi iklan yang informatif yaitu memberitahukan informasi tentang produk kepada konsumen, iklan juga berfungsi persuasif yaitu penekanan pada pengambilan keputusan (Munandar, 2001). Saat ini produsen berlomba-lomba menawarkan produknya kepada masyarakat, khususnya melalui iklan di media televisi. Menurut Shimp (2003), iklan televisi memiliki efektivitas yang besar karena dengan kemampuan audio visual yang dimilikinya, televisi menarik untuk dilihat. Iklan televisi juga dapat menjangkau khalayak luas dalam waktu singkat serta memungkinkan repetisi pesan kepada khalayak (Dominick, 1996). Ini karena meskipun masyarakat hanya ingin melihat satu kali saja, iklan itu tetap bisa tayang berulang-ulang. Oleh sebab itu, tidak mengherankan bila televisi menjadi media yang semakin banyak diminati para pengiklan guna mempromosikan produk mereka. Pada tahun 1993, televisi memperoleh porsi iklan 44,4% sedangkan media cetak 42,8% dan sisanya untuk radio, media luar ruang dan bioskop. Tinggi rendahnya tingkat efektivitas iklan juga ditentukan oleh cara-cara yang digunakan oleh produsen dalam mengiklankan dagangannya. Menurut Burrt, dalam bidang periklanan terutama berkaitan dengan daya tarik yang digunakan dalam membujuk calon konsumen untuk membeli, dengan mengendalikan perhatiannya dan memberi kesan yang disimpan dalam ingatannya sehingga bila dibutuhkan maka muncullah merek produk itu dalam ingatan. Data iklan media televisi di Indonesia pada bulan November 2003 menunjukkan bahwa produk kecantikan seperti pemutih kulit termasuk dalam 20 pengiklan besar (Iswara, 2004). Produk pemutih kulit memang gencar dipromosikan oleh produsen untuk menyampaikan pesan bahwa perempuan cantik adalah yang memiliki kulit putih sehingga terbentuk persepsi baru di masyarakat tentang ukuran ideal dalam kecantikan. Persepsi ini kemudian akan mendorong para perempuan untuk berlomba 1

3 mencapai penampilan yang ideal tersebut, yang dalam hal ini adalah memiliki kulit putih. Persepsi inilah yang dijadikan peluang bagi para produsen untuk mempengaruhi intensi pembelian konsumen, khususnya pada remaja. Dalam proses intensi membeli, remaja lebih mudah dirayu atau dibujuk oleh iklan terutama pada kerapihan kertas bungkus, apalagi dihiasi dengan warna-warna yang menarik, bentuk-bentuk iklan yang menarik, serta intensitas iklan yang sering dimunculkan. Dimana intensi pembelian itu sendiri merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Pada kenyataannya intensi pembelian tidak hanya berhubungan dengan produk yang akan dibeli konsumen. Namun intensi membeli juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor budaya, faktor sosial ekonomi dan faktor pribadi. Intensi pembelian terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Bila dikaitkan dengan keberadaan iklan pemutih badan yang gencar di televisi, itu berarti konsumen cenderung lebih mudah memutuskan untuk membeli produk pemutih karena tingginya penerimaan gambaran tentang iklan produk pemutih badan tersebut yang nantinya akan menyebabkan adanya niat konsumen untuk membeli. Ini sesuai dengan penelitian Zajonc (dalam Wortman, 1996) yang menyimpulkan bahwa terpaan stimuli yang berulang akan menimbulkan kesukaan pada stimuli tersebut. Individu cenderung menyukai stimuli yang pernah dilihatnya dibandingkan stimuli baru, meskipun tidak secara sadar dapat mengenali sepenuhnya stimuli itu. Remaja adalah konsumen paling potensial, karena sifat dasar ingin tahu dan ingin mencoba. Termasuk keinginan mengkonsumsi berbagai produk baru. Disamping itu, remaja memiliki peran yang besar dalam proses pemilihan barang dan pembelian barang dalam suatu keluarga. Bahkan remaja termasuk salah satu kelompok yang cukup banyak menghabiskan uang untuk berbelanja berbagai kebutuhan yang diinginkan melebihi orang yang memiliki penghasilan (Saraswati, 2005). Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin meneliti apakah ada pengaruh pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diketahui memiliki validitas korelasi total item pada skala pesan iklan televisi antara 0,302-0,489 dengan korelasi reliabilitas sebesar 0,879. Dan nilai normalitas pada Kolmogorov Smirnov sebesar 0,200 (p>0,05). Sedangkan validitas total item pada skala intensi pembelian 2

4 antara 0,305-0,647 dengan korelasi reliabilitas sebesar 0,894. Dan nilai normalitas pada Kolmogorov Smirnov sebesar 0,200 (p>0,05). Hasil analisis data dalam penelitian ini diketahui dengan menggunakan teknik regresi sederhana diperoleh nilai sebesar 0,663 dengan signifikansi 0,008 (p>0,01). Hal ini berarti ada pengaruh yang sangat signifikan pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Psikologi Konsumen serta dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian secara lebih lanjut, terutama dengan mengkaji variabelvariabel lain yang berkaitan dengan pesan iklan televisi dan intensi pembelian. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk merekomendasikan pentingnya pesan iklan televisi sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi intensi pembelian produk pemutih badan, khususnya pada remaja putri. TINJAUAN PUSTAKA Pesan Iklan Televisi Iklan merupakan salah satu cara menjual barang dan jasa melalui penyebaran informasi iklan yang bersifat membujuk publik agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan tujuan strategi pemasaran pembuat iklan (Jefkins, 1996). Iklan juga sebagai suatu komunikasi non personal yang membutuhkan biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh kalangan perusahaan, organisasi nirlaba, maupun perorangan dengan menggunakan pesan iklan yang diharapkan dapat menginformasikan atau membujuk kalangan tertentu yang membaca pesan tersebut (Dunn & Barban, 1986). Iklan adalah suatu pesan yang dibayarkan oleh sponsor dan disampaikan melalui beberapa medium komunikasi massa (Russel & Lane, 1990). Iklan juga merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya objektifitas atau tujuan pemasaran (Gilson & Berkman, 1980). Medium yang digunakan oleh iklan ada bermacam-macam, antara lain media cetak (koran dan majalah), media elektronik (radio dan televisi), pengiriman langsung, media luar ruang dan bioskop. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media televisi, karena merupakan media iklan yang paling efektif. Televisi sebagai media iklan, dapat menonjolkan secara keseluruhan baik dari suara, gambar, gerak serta menampilkannya secara utuh. Televisi merupakan medium yang mengutamakan unsur gambar/visual, sehingga seringkali televisi dilihat sebagai medium yang lebih mengarah pada penggunaan otak kanan dalam pemrosesan informasinya (proses secara pasif dan holistik terhadap gambar yang diperlihatkan dalam televisi). Televisi itu sendiri kemudian digolongkan sebagai medium untuk produk low-involvement. Seperti disebutkan sebelumnya, iklan merupakan media komunikasi persuasif 3

5 yang dirancang untuk membantu tercapainya tujuan pemasaran. Iklan berfungsi untuk menarik perhatian dan menyimpan informasi mengenai produk atau jasa tersebut ke dalam ingatan seseorang. Pesan iklan yang ideal menurut Kotler (1998), harus mampu menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action). Kasali (1993) menyatakan bahwa pesan iklan yang ideal juga harus mampu mengikat rasa percaya (conviction). Yang mana untuk dapat menarik perhatian konsumen, pengiklan harus memperhatikan beberapa hal seperti menggunakan headline yang mengarahkan konsumen untuk melihat produk yang diiklankan, mempergunakan slogan yang mudah diingat, dan menonjolkan selling point suatu produk. Selain itu, agar dapat mempertahankan ketertarikan pengiklan dapat mempergunakan kata pembuka agar konsumen ingin tahu lebih lanjut tentang produk yang ditawarkan. Pesan iklan harus dapat menggerakkan konsumen untuk membeli produk yang diiklankan. Pengiklan dapat mengikat rasa percaya konsumen dengan berbagai cara seperti pengalaman panjang perusahaan terhadap produk yang ditawarkan dimana dari pengalaman tersebut konsumen akan dapat lebih percaya terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen. Selanjutnya, hasil uji coba pihak ketiga dimana konsumen akan percaya jikalau produk yang ditawarkan sudah diuji cobakan oleh pihak lain sebagai bukti penguat produk tersebut. Pesan iklan juga harus dapat menggerakkan tindakan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan, yang mana dengan mempergunakan kata-kata bujukan yang menarik orang untuk membeli produk tersebut. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan iklan televisi adalah suatu maksud dan tujuan yang ingin disampaikan dari iklan televisi tersebut untuk mengajak konsumen membeli produk yang ditawarkan, dimana pesan yang efektif harus menarik mampu perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), mengikat rasa percaya (conviction) dan menggerakkan tindakan (action). Intensi Pembelian Tujuan utama strategi promosi adalah penjualan. Namun, sebelum berlangsungnya kegiatan jual beli, ada hal yang menjadi prediktor utama dalam menentukan perilaku, yaitu intensi. Ajzen (1988) menyatakan bahwa intensi diasumsikan untuk menangkap faktor-faktor motivasi yang berpengaruh terhadap perilaku; faktor tersebut adalah indikasi atas seberapa keras seseorang berkeinginan untuk berusaha, atas seberapa banyak usaha yang mereka rencanakan untuk digunakan dalam tujuan untuk menampilkan sebuah perilaku. Peter dan Olson (1999) menyatakan bahwa intensi membeli suatu produk didasarkan oleh sikap seseorang terhadap perilaku membeli produk tersebut. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa intensi pembelian adalah 4

6 niat untuk berperilaku tertentu yang dimana berguna untuk meramalkan seberapa kuat keinginan dan usaha untuk menampilkan tingkah laku yang akan dilakukan oleh seseorang dalam keputusannya untuk membeli produk tersebut. Faktor Penentu Intensi Sikap, norma subjektif dan Perceived Behavior Control (PBC) merupakan tiga faktor penentu intensi (Fishbein & Ajzen, 1975), yaitu : a. Sikap Ajzen (1988) menyatakan bahwa sikap merupakan predisposisi untuk berespon dalam cara yang favorable atau unfavorable terhadap objek tertentu. Sedangkan Myer (dalam Sarwono, 1999) menyatakan bahwa sikap sebagai reaksi evaluatif terhadap seseorang atau sesuatu, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, yang ditunjuk melalui keyakinan, perasaan atau intensi untuk berperilaku yang dimiliki individu terhadap objek tertentu. b. Norma Subjektif Ajzen (1988) menyatakan bahwa norma subjektif merefleksikan pengaruh sosial, yaitu persepsi seseorang mengenai tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan tingkah laku tertentu. Singkatnya, seseorang berinteraksi untuk melakukan tingkah laku jika mereka mengevaluasi tingkah laku tersebut secara positif dan mereka percaya bahwa orangorang lain yang penting baginya berpikir mereka perlu melakukannya. c. Perceived Behavior Control Perceived Behavior Control (PBC) merupakan faktor ketiga dari teori Intensi. Ajzen (1988) menyatakan bahwa Perceived Behavior Control sebagai acuan kesulitan dan kemudahan yang dimiliki untuk melakukan tingkah laku. Selain itu, Eagley (dalam Abdullah, 2002) juga menyatakan bahwa Perceived Behavior Control sebagai persepsi seseorang tentang betapa mudahnya atau sulitnya untuk melakukan suatu tingkah laku tertentu. Remaja Putri Remaja adalah tahap perkembangan individu yang memasuki tahap peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kesadaran, kepribadian dan sosial dalam diri individu dari rentang usia tahun. Pemilihan remaja putri yang mempunyai rentang usia antara tahun, dikarenakan peneliti melihat bahwa pada usia inilah mereka sudah mulai sangat peduli dengan penampilan fisiknya. Pengaruh Pesan Iklan Televisi terhadap Intensi Pembelian Produk pemutih Kulit Pada Remaja Putri Pesan iklan televisi adalah seperti pendorong, maksudnya suatu kegiatan yang menunjukkan segala kebutuhan calon konsumen. pesan adalah ekspresi simbolik dari penyampaian pesan yaitu pengiklan. Pesan iklan dapat menyebabkan konsumen mengenal suatu merek, mengevaluasi merek-merek yang dibutuhkan konsumen, menetukan sikap dan mengukur seberapa besar kepuasan konsumen terhadap suatu 5

7 merek serta atribut-atribut lainnya pada suatu produk. Pesan yang efektif akan mendukung efektivitas sebuah iklan. Intensi pembelian terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk. Menurut Peter dan Olson (1999), sikap dapat didefinisikan sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Dapat dikatakan bahwa sikap merupakan respon evaluatif. Respon hanya akan dapat timbul jika individu dihadapkan pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya reaksi individu. Suatu penelitian berulangulang menunjukkan bahwa sikap terhadap suatu iklan dapat berfungsi sebagai peramal yang signifikan atas sikap terhadap suatu produk (Engel, 1994). Sikap konsumen merupakan elemen kedua dari elemenelemen yang membentuk kesan produk. Sikap konsumen terhadap produk dapat diartikan sebagai penyampaian apa yang diharapkan konsumen agar dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Maka berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa sikap konsumen terhadap pesan iklan televisi dapat memacu keinginan atau niat untuk membeli produk. Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka dapat ditarik hipotesis yaitu adanya pengaruh pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat pengaruh, yaitu meneliti pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri dengan rentang usia antara tahun yang berada di wilayah Bekasi. Dengan karakteristik subjek adalah yang pernah melihat iklan produk pemutih badan di televisi, membeli produk dan mempergunakan produk pemutih badan tersebut. Dari populasi remaja putri yang ada di wilayah Bekasi, peneliti mendapatkan 110 remaja putri sebagai sampel penelitian. Pengambilan data dilakukan di sejumlah tempat di wilayah Bekasi seperti sekolah dan tempat bimbingan belajar. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yang mana pengambilan sampel berdasarkan atas pertimbangan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian (Sukandarumidi, 2002). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Metode kuesioner ini dibagi atas daftar isian identitas subjek dan skala. Daftar isian subjek terdiri dari nama dan usia merupakan karakteristik subjek penelitian. Selain itu, dalam kuesioner tersebut terdapat skala pesan iklan televisi dan intensi pembelian yang mengacu pada skala Likert. Pengumpulan data yang digunakan mengukur pesan iklan televisi yaitu dengan menggunakan skala pesan iklan televisi berdasarkan konsep AIDCA adalah attention, interest, desire, conviction dan action. Sedangkan dalam mengukur intensi pembelian yaitu dengan menggunakan skala intensi pembelian berdasarkan faktor 6

8 penentu intensi adalah sikap, norma subjektif dan perceived behavior control. Untuk menguji validitas alat ukur dari penlitian ini, digunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total item. Dan untuk menguji reliabilitas digunakan analisis varians Alpha Cronbach. Baik pengujian validitas dan reliabilitas, keduanya menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 12.0 For Windows. Sedangkan untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri digunakan teknik regresi. HASIL PENELITIAN Pengambilan data penelitian dilakukan selama tiga hari. Pada tanggal 15 Oktober 2008, 16 Oktober 2008 dan 17 Oktober Sampel dalam penelitian adalah remaja putri yang mempunyai rentang usia antara 16 tahun-20 tahun, dan pernah melihat iklan produk pemutih badan di televisi, membeli produk serta mempergunakan produk pemutih badan tersebut. Untuk pengambilan data penelitian, peneliti menyebarkan 110 eksemplar, semuanya memenuhi syarat untuk dianalisis dalam penelitian ini. Uji validitas untuk skala pesan iklan televisi dari 63 item yang diujicobakan terdapat 38 item yang valid dengan nilai korelasi antara 0,302 sampai dengan 0,489. Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi skor pada alat tes. Uji reliabiltas untuk skala pesan iklan televisi sebesar 0,879 sehingga skala dinyatakan reliabel. Sedangkan, uji validitas skala intensi pembelian dari 55 item yang diujicobakan terdapat 28 item yang valid dengan nilai korelasi antara 0,305 sampai dengan 0,647. Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi skor pada alat tes. Uji reliabilitas Skala Intensi Pembelian hasilnya diketahui bahwa koefisien reliabilitasnya sebesar 0,894 sehingga skala dinyatakan reliabel. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan uji hubungan data dua variabel yang yang memiliki sebab - akibat, Uji Regresi Sederhana, yaitu salah satu model dalam statistik parametrik. Dari hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov- Smirnov pada skala pesan iklan diketahui nilai statistik sebesar 0,069 dengan nilai signifikansi 0,200 (p<0,05). Sedangkan hasil uji normalitas pada skala intensi pembelian diketahui nilai statistik sebesar 0,054 dengan nilai signifikansi 0,200 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor pada skala pesan iklan dan skala intensi pembelian adalah normal. Dari 107 subjek didapatkan bahwa hasil uji linearitas pada skala pesan iklan dan intensi pembelian menunjukkan hasil yang linier dengan nilai F = 7,227, dan nilai signifikansinya sebesar 0,008. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang linier positif pesan iklan dengan intensi pembelian pada remaja putri. Namun, dalam penelitian ini terdapat outlier, sehingga 7

9 subjek yang termasuk outlier dibuang oleh peneliti. Dari hasil analisa regresi didapat nilai probabilias sebesar 0,008 (p<0,01) yang berarti bahwa nilai tersebut sangat signifikan dan nilai F sebesar 7,227. Berdasarkan nilai tersebut, maka hipotesis penelitian diterima yang artinya ada pengaruh yang sangat signifikan antara pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih pada remaja putri. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian pada remaja putri. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan antara pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih kulit yaitu sebesar 66,3%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan iklan sangat berpengaruh dalam intensi pembelian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Shimp (2003) bahwa salah satu elemen penting yang digunakan dalam komunikasi sebuah iklan adalah pesan. Pesan yang efektif adalah pesan yang dapat menarik perhatian, sehingga orang dapat mengingat keseluruhan informasi yang disampaikan. Meskipun demikian ada faktor-faktor lain yang juga memiliki pengaruh terhadap intensi pembelian yaitu sebesar 33,7%. Faktor-faktor tersebut antara lain pengaruh budaya. Hal ini mungkin dikarenakan pengaruh sosial budaya yang ada dimana wanita akan lebih dihargai karena daya tarik fisiknya dan umurnya. Sosial ekonomi juga sangat mungkin mempengaruhi intensi pembelian. Hal ini mungkin akan mempermudah seseorang dalam pengambilan keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan pendapat Loudon & Bitta (1993) yang menyatakan bahwa remaja tumbuh dalam masa yang tidak berkekurangan, sehingga akan lebih mudah dalam memutuskan membeli sesuatu tanpa memikirkan biaya dan manfaat bagi dirinya. Faktor pribadi juga dapat mempengaruhi intensi pembelian pada remaja putri. Hal ini mungkin dikarenakan remaja putri sudah mulai lebih peduli pada penampilan fisik untuk menarik lawan jenis. Hal ini sesuai dengan pendapat Baron & Bryne (1994) yang menyatakan bahwa dibandingkan pria, wanita memiliki kecenderungan untuk lebih memperhatikan citra tubuh secara keseluruhan, mengalami eating disorders dan akan menjadi depresi karenanya. Berdasarkan perhitungan rerata empirik dan rerata hipotetik diketahui bahwa pesan iklan televisi memiliki kategori rata-rata atau sedang, dengan nilai rerata empirik sebesar 106,51. Hal ini mungkin dikarenakan pada remaja putri menganggap secara umum pesan iklan televisi yang disuguhkan kepadanya selama ini dinilai baik. Sedangkan, intensi pembelian memiliki kategori yang sedang atau rata-rata dengan nilai rerata empirik sebesar 60,59. Hal ini mungkin dikarenakan banyaknya produk pemutih kulit yang diiklankan sehingga membuat subjek bingung dalam 8

10 memutuskan untuk membeli produk tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa pesan iklan televisi yang baik disuguhkan kepada remaja putri, maka akan menimbulkan intensi pembelian yang baik pula. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan iklan televisi memberikan pengaruh yang sangat signifikan dengan intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri. Pengaruh yang diberikan sebesar 66,3%, sedangkan 33,7% kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lainnya, antara lain: faktor budaya, sosial ekonomi, dan faktor pribadi. Dari hasil analisis juga diketahui bahwa pada perhitungan perbandingan rerata empirik dan rerata hipotetik diketahui bahwa pesan iklan televisi memiliki kategori yang sedang, sedangkan intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri memiliki kategori sedang. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat dianjurkan adalah sebagai berikut : 1. Konsumen Produk Pemutih Kulit Untuk para konsumen produk pemutih kulit agar lebih mempertimbangkan dalam memutuskan membeli produk pemutih kulit dan tidak mudah terbuai oleh iklan yang ditawarkan produk tersebut, khususnya kepada remaja putri. Dikarenakan tidak semua yang diiklankan itu terbukti kebenarannya dan sesungguhnya kecantikan wanita itu bukan dilihat dari keindahan fisik semata. 2. Peneliti Selanjutnya Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat faktor-faktor lain yang menentukan pesan iklan televisi. Dengan demikian dinilai perlu untuk disarankan kepada peneliti lain agar untuk meneliti faktorfaktor lain yang mempengaruhi pesan iklan televisi selain intensi pembelian, seperti faktor budaya, faktor sosial ekonomi dan faktor pribadi. Selain itu disarankan kepada peneliti lain agar menguji cobakan dengan produk lain yang banyak diiklankan saat ini, seperti produk makanan atau produk telekomunikasi. Peneliti juga menyarankan kepada peneliti lain agar lebih memperjelas perbedaan definisi dari intensi, sikap dan perilaku pembelian. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, A. (2002). Hubungan Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavior Control dengan Intensi untuk berperilaku. Tesis. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Ajzen, I. (1988). Attitudes, Personality and Behavior. London: Open Unversity Press. Anastasi, A. & Urbina, S. (1997). Psychological Testing. 7 th. Ed. Upper Saddle, New Jersey: Prentince Hall, Inc. 9

11 Assael, H. (1992). Consumer Behavior and Marketing. 4 th. Ed. Boston: PWS - KENT Publ. Co. Azwar, S. (2001). Dasar-dasar Psikometri. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Azwar, S. (2002). Tes Prestasi : Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Cetakan Kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Banu, S. A. (1999). Pengaruh Model Iklan dan Klaim Pesan Emosional Naskah Iklan terhadap Evaluasi Merek Produk. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Belch, G. E., & Belch, M. A. (2001). Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perspective. 5 th. Ed. New York: McGraw Hill. Dunn, S. W., & Barban, A. M. (1986). Advertising : Its Role in Modern Marketing. New York: CBS College Publishing. Dominick, J. R. (1996). The Dynamics of Mass Communication. 5 th. Ed. New York: McGraw Hill. Engel, J. F. (1994). Consumer Behavior. 8 th. Ed. Boston: The Dryden Press. Feldman, R. S. (1993). Understanding Psychology. 3 rd. Ed. New York: McGraw Hill. Fishbein, M. & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intension and Behavior : An Introduction to Theory and Research. Massachussets: Addison Wessey Publishing Company. Gilson, C. & Berkman, W. (1980). Advertising : Concept and Strategies. California: Random House Bussiness Division. Hasan, M. I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan aplikasinya. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hurlock, E. B. (2000). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang tentang Kehidupan. Edisi Kelima. Alih bahasa : Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Penerbit Erlangga. Iswara, D. Cantik = Pe De Maret 2004 (diakses tanggal 20 Mei 2007). Jefkins, F. F., (1996). Introduction to Marketing, Advertising and Public Relation. London: McMillan Press Ltd. Kottler, P. (1998). Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation and Control. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Kasali, R. (1993). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Maulana, A. (2004). Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Absolut. Munks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (1999). Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam berbagai bagiannya. Cetakan Kedua Belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mukhtar, M., Ardiyanti, N., & Sulistiyaningsih, E. (2001). Konsep Diri Remaja menuju Pribadi Mandiri. Cetakan Pertama. Jakarta: Rakasta Gamasta. Peter, J. P. & Olson, J. C. (1999). Consumer Behavior and Marketing Strategy. 5 th. Ed. Boston: McGraw Hill. 10

12 Purianto, D,et al. (2003). Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif : Strategi, Program dan Teknik Pengukuran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Russel, T. J. & Lane, W. R. (1990). Tata Cara Periklanan Klepner. Cetakan Kedua. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. (1998). Adolescence. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Saraswati, D. (2005). Efektivitas Iklan Humor pada Media Cetak dan Peningkatan Brand Awareness pada Remaja. Jurnal Psikologi Ekonomi dan Konsumen, 1, Sarwono, S. W. (2001). Psikologi Remaja. Cetakan Keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Shimp, T. (2003). Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga Schiffman, I. G. & Kanuk, L. L., (1997). Consumer Behavior. 6 th. Ed. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Solomon, M. R. (1991). Consumer Behavior: Buying, Having and Being. New Jersey: Pearson Edu, Inc. Stanton, W. J. (1967). Fundamentals of Marketing. New York: McGraw Hill Book Company. Willis, S. S. (1994). Problema Remaja dan pemecahannya. Cetakan Kesepuluh. Bandung: Angkasa Bandung. Wortman, C. B. (1999). Psychology. 5 th. Ed. New York: McGraw Hill College. 11

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi akan suatu produk menjadi dasar bagi konsumen untuk menentukan pilihan terhadap suatu katagori merek atau produk. Karenanya perusahaan berperan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK

PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK (Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Terpaan Sales Kit Lorin Solo Hotel di Bulan Juli September 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan

Lebih terperinci

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA Studi Deskriptif Mengenai Intensi untuk Melakukan Diet OCD Pada Mahasiswa Universitas Padjadjaran dilihat dari Attitude Toward

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP DAN TINGKAT BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK (STUDI EKSPLANATIF PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP OPPO DALAM PROGRAM TELEVISI X-FACTOR INDONESIA DAN TINGKAT

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan produkproduk penopang kehidupan manusia, kehidupan kita hampir tak bisa lepas dari sekumpulan iklan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Keinginan mereka yang besar untuk memiliki kulit yang lebih halus dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder. 1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dwi Anggoro Utomo aang.boelu7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa dimana perkembangan teknologi semakin maju ini, masyarakat aktif dalam mencari informasi mengenai produk yang bermanfaat dan sesuai dengan apa yang dijanjikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek pada penelitian ini yaitu Iklan True View di YouTube, sedangkan subyek penelitian yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dari perilaku konsumen tersebut adalah prilaku membeli. Seperti yang dikatakan

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari

Lebih terperinci

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of

Lebih terperinci

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Periklanan Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terhadap kemasan primer Handphone Nokia dan Blackberry. Berdasarkan uraian dari bab1 sampai bab III. Maka dalam bab IV ini akan

BAB IV PENUTUP. terhadap kemasan primer Handphone Nokia dan Blackberry. Berdasarkan uraian dari bab1 sampai bab III. Maka dalam bab IV ini akan BAB IV PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah persepsi konsumen terhadap kemasan primer Handphone Nokia dan Blackberry, kemasan primer handphone imitatif, dan kemasan primer handphone

Lebih terperinci

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen MODUL PERKULIAHAN Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 14 Abstract Membahas proses dalam pengambilan keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek pada suatu wilayah yang memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan ruang lingkup masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN. HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK

PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Terpaan Iklan Spot dan Sponsorship, dan Brand Awareness WeChat terhadap Sikap pada Merek WeChat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Heru Hermawan email : Heruhermawan1990@gmail.com ABSTRAK Heru Hermawan. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen.

Lebih terperinci

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER 45 Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research 2016, 01, 45-50 APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER Fea Prihapsara 1* dan Fatimah Dwi Kustati 1 1 D3 Farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN:

Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN: MOTIVASI MEMBELI PRODUK PEMUTIH WAJAH PADA REMAJA PEREMPUAN Maria Sriyani Langoday Flora Grace Putrianti, S.Psi., M.Si Abstract The purpose of this study is to determine the relationship of self-concept

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin hari perkembangan teknologi semakin signifikan. Hadirnya teknologi semakin mempermudah komunikasi antar individu dimanapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlah penduduk indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Iwan Widodo email: iwanchelski@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat: (1) pengaruh faktor trustworthiness

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yaitu televisi memiliki peran yang cukup besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Sebagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam variasinya, baik iklan dari media masa seperti televisi, radio, internet maupun iklan media

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Asosiatif. Tipe penelitian Asosiatif adalah tipe penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INSPIRED 27 SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INSPIRED 27 SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INSPIRED 27 SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI O l e h : HERY ZIKRI NIM: 11510143 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 39 BAB II LANDASAN TEORI A. INTENSI MEMBELI 1. Definisi Intensi Teori perilaku berencana merupakan pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan intensi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya PERANAN INTENSITAS MENULIS DI BUKU HARIAN TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PADA REMAJA Erny Novitasari ABSTRAKSI Universitas Gunadarma Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri, dimana remaja berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari kita dijejali oleh ratusan iklan di televisi, radio, surat kabar, majalah atau media lainnya. Ada iklan yang menarik, kurang menarik, atau bahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan produk semakin ramai, selain banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama menjadikan persaingan menjadi ketat, setiap perusahaan juga

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KONSUMEN DENGAN KESADARAN MEREK PRODUK SHAMPO X PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KONSUMEN DENGAN KESADARAN MEREK PRODUK SHAMPO X PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KONSUMEN DENGAN KESADARAN MEREK PRODUK SHAMPO X PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Harlina Nurtjahjanti, S.Psi, M.Si Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI Izzati Amperaningrum 1 Annisa Putri 2 Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI INDEPENDEN DENGAN INTENSI MEMBELI SEPEDA FIXIE SKRIPSI. Oleh : Veva Ardhyaning Kencana Sari

HUBUNGAN KONSEP DIRI INDEPENDEN DENGAN INTENSI MEMBELI SEPEDA FIXIE SKRIPSI. Oleh : Veva Ardhyaning Kencana Sari HUBUNGAN KONSEP DIRI INDEPENDEN DENGAN INTENSI MEMBELI SEPEDA FIXIE SKRIPSI Oleh : Veva Ardhyaning Kencana Sari 08810091 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012 HUBUNGAN KONSEP DIRI INDEPENDEN

Lebih terperinci

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri Jurnal Mediapsi 2016, Vol. 2, No. 1, 45-50 Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri R. A. Adinah Suryati Ningsih, Yudho Bawono dhobano@yahoo.co.id Program Studi Psikologi,

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.I Pendahuluan Ramainya persaingan jasa pendidikan Perguruan Tinggi di Indonesia pada saat ini sangat kompetitif dan berusaha untuk menjadi Perguruan Tinggi yang terbaik, khususnya Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel penelitian Variabel penelitan adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini berpendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif dan asosiatif. Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang digunakan di dalam usulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Arus globalisasi yang terus berkembang memberikan perubahan pada perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini, masyarakat seringkali

Lebih terperinci

PENGARUH IKLAN MEDIA TELEVISI DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN. Nurul Komaryatin

PENGARUH IKLAN MEDIA TELEVISI DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN. Nurul Komaryatin PENGARUH IKLAN MEDIA TELEVISI DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN STIE Nahdlatul Ulama Jepara, Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara Email: nurulq.stienu@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PROMOSI DAN CITRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP MINAT MASUK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2012 NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif, dimana penelitian ini akan menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan darahnya perdagangan. Kotler dan Keller (2013:27) mengemukakan inti dari pemasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni 2015. Penelitian ini untuk mengatahui Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. saat sekarang ini. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini membawa banyak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. saat sekarang ini. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini membawa banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hantaman krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 masih terasa sampai saat sekarang ini. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini membawa banyak persoalan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas metode penelitian, yang meliputi objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, teknik pengumpulan data, definisi operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh teknologi yang semakin modern oleh karena itu peran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN BAB5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simp ulan Berdasarkan perhitungan dan pengujian hipotesis yang dilakukan dan diuraikan dalam pembahasan, maka dari hasilnya dapat disimpulkan secara terinci sebagai berikut

Lebih terperinci

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Pendekatan Perilaku Konsumen Pokok-Pokok Perkuliahan : Pendekatan

Lebih terperinci

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id DEFINISI PERILAKU KONSUMEN Engel, Blackwell dan Miniard

Lebih terperinci