LAPORAN AKHIR PROGRAM AYUNG LESTARI DI DESA BELOK SIDAN & PLAGA KEC. PETANG, KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 PT. TIRTA INVESTAMA- JANMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PROGRAM AYUNG LESTARI DI DESA BELOK SIDAN & PLAGA KEC. PETANG, KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 PT. TIRTA INVESTAMA- JANMA"

Transkripsi

1 PT. TIRTA INVESTAMA- JANMA LAPORAN AKHIR PROGRAM AYUNG LESTARI DI DESA BELOK SIDAN & PLAGA KEC. PETANG, KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 OLEH : I GDE SUARJA Des

2 DAFTAR ISI Daftar isi... i-ii BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Program Keluaran Program Lokasi Program... 6 BAGIAN II KEGIATAN DAN HASIL PROGRAM 2.1 Sosialisasi Program Ayung Lestari Penyediaan Sarana Air Bersih di Semanik (Hidram) Pendampingan 5 pilar STBM Promosi rutin STBM Pengembangan media info dan edukasi STBM Pelatihan Motivator dan MONEV untuk Kader Pemicuan dan Verifikasi Pilar 1 di Banjar Tinggan Pengelolaan sampah plastik di Bukian Pendampingan pembangunan jamban sehat di Tinggan Peran Lembaga Adat dalam Implementasi STBM Evaluasi/verifikasi Akhir Perubahan Perilaku Sanitasi Masyarakat di 3 banjar Pengembangan Konservasi Penguatan kader SL konservasi di Banjar Bukian dan Jempanang Penanaman Pohon Bersama Para Pihak Monitoring dan Update Database Pohon Pengembangan Biogas Update pemetaan hasil-hasil program di 2 banjar Pengembangan Usaha Lebah Madu di Jempanang i 2

3 Pengembangan Biopori dan Sumur Resapan Penguatan POKJA Ayung Lestari Pertemuan rutin Pokja dan Road show Studi Pemetaan/Asessment wilayah hulu DAS Workshop Multipihak Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan Pendidikan Lingkungan untuk Sekolah Dsar Pengembangan Keanekaragaman Hayati Pengembangan Taru premana Pengembangan Burung Curik Bali di Jempanang Monitoring Keanekaragaman Hayati di Jempanang Pengembangan Media (Warta Ayung, Banner dan Fortopolio) Monitoring dan Evaluasi Program (MONEV) Capacity Building BAGIAN III TARGET RENCANA VERSUS REALISASI BAGIAN IV TANTANGAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI BAGIAN V KESIMPULAN LAMPIRAN

4 I. PENDAHULUAN ii 1.1 Latar Belakang Program Ayung Lestari merupakan program CSR PT. Tirta Investama- Aqua Mambal mulai dilaksanakan di Desa Plaga sejak 2012/2013 dan dilanjutkan pendampinganya pada tahun 2014 ke wilayah Desa Belok Sidan, terus dikembangkan dalam upaya mendukung perlindungan konservasi wilayah hulu DAS dan mendukung adanya akses air bersih bagi masyarakat. Dalam tahun 2015, dukungan pendampingan program Ayung Lestari ini terus dilanjutkan, dengan target sasaran program diperluas ke wilayah Banjar Semanik Desa Pelaga, khususnya terkait dengan dukungan program akses air bersih bagi warga masyarakat Semanik. Disamping itu, pentingnya pengelolaan dan pemeliharaan daerah hulu DAS Ayung sebagai area resapan air bagi Sungai Ayung, membutuhkan upaya perlindungan konservasi secara berkesinambungan, dengan cakupan wilayah yang lebih luas dan melibatkan lebih banyak masyarakat serta pihak-pihak terkait lainnya. Perluasan program di wilayah Banjar Semanik, dilakukan melalui proses assessmen awal, untuk melihat potensi sumber mata air yang bisa dikembangkan dan ketersediaan air bersih yang selama ini sudah ada/dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk kebutuhan akses air bersih yang masih kekurangan bagi masyarakat. Dari hasil assesmen ini diketahui adanya potensi sumber mata air yang bisa dikembangkan dengan menggunakan teknologi pompa hidramdan bisa dimanfaatkan untuk membantu kebutuhan air bersih masyarakat Semanik. Karena itu, fokus kegiatan program tahun ini, masih tetap melanjutkan pendampingan kegiatan sebelumnya yaitu pengembangan Konservasi dan Pertanian Ramah Lingkungan, yang diintegrasikan dengan program WASH (Water Access Sanitation and Hygiene), guna mendukung akses air bersih khususnya di banjar Semanik dan kesehatan bagi masyarakat. Dengan adanya akses air bersih, diharapkan dapat memberikan dampak pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku sanitasi dan kesehatan lingkungan yang lebih baik. 4

5 1.2 Tujuan program 1. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan air bersih secara berkelanjutan di desa Plaga. 2. Meningkatnya pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang Pengelolaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 3. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, siswa dan para pihak di wilayah hulu di Desa Belok Sidan dan Plaga dalam melakukan konservasi sumber daya air. 4. Meningkatnya pengetahuan dan kapasitas masyarakat dalam mengelola pertanian ramah lingkungan (organik) 5. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran para siswa dan guru Sekolah Dasar dalam pengelolaan lingkungan sekolah 6. Terkelolaan keanekaragaman hayati (flora dan fauna) untuk kelestarian lingkungan Keluaran (output) program Untuk mencapai tujuan program, ada beberapa keluaran (output) yang ingin dicapai, yaitu : (i) Terbangun 1 unit Pompa Hidram dan jaringan instalasinya untuk memenuhi kebutuhan Air Bersih masyarakat Banjar Semanik, Desa Plaga (ii) 15 kader sanitasi mampu melakukan Monev Perubahan Perilaku STBM Masyarakat di Desa Plaga dan Belok Sidan (iii) Terbangun 2 unit sumur resapan, 250 Lubang Resapan Biopori, dan 4 biogas untuk olah limbah ternak menjadi gas ramah lingkungan dan pupuk organik. (iv) Adanya penanaman 13,000 pohon kayu untuk pelestarian konservasi daerah hulu (v) Adanya pengembangan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan (sayuran) di Desa Belpk Sidan dan Plaga (+20 Are) (vi) Adanya usaha penangkaran burung Curik Bali untuk pelestarian satwa langka (vii) Adanya edukasi pendidikan berbasis lingkungan bagi Siswa dan Guru SD untuk mendukung sekolah menuju Adiwiyata 1.4. Lokasi Program Pelaksanaan program Ayung Lestari dilakukan di Desa Plaga (Banjar Bukian, Semanik dan Tinggan ) dan Desa Belok Sidan (Banjar Jempanang), Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. 5

6 II. KEGIATAN DAN HASIL PROGRAM Untuk mencapai tujuan dan output program yang telah ditetapkan di atas, berbagai kegiatan telah dilaksanakan periode Januari-Desember 2015, antara lain : A. Program WASH: 1. Sosialisasi Program Ayung Lestari 2. Pengadaan Sarana Air Bersih di Banjar Semanik (survey, pembangunan, pembentukan panitia dan pelatihan teknis pengelolaan air) 3. Pendampingan rutin kader sanitasi 4. Promosi rutin STBM 5. Pengembangan media informasi dan edukasi STBM 6. Pelatihan Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk Kader Sanitasi 7. Pemicuan dan verifikasi pilar 1 di Tinggan 8. Pendampingan pengelolaan sampah plastik (pilar 4) di Bukian 9. Pendampingan reward jamban sehat di Banjar Tinggan 10. Pelibatan lembaga adat dalam implementasi STBM 11. Evaluasi/verifikasi akhir perubahan perilaku masyarakat dalam STBM B. Program Konservasi : 1. Penguatan kader SL Konservasi Bukian dan Jempanang 2. Pemeliharaan dan monitoring pohon yang ditanam tahun lalu 3. Update data base pohon 4. Penanaman pohon bersama para pihak 5. Pengembangan Biogas Rumah 6. Update pemetaan hasil-hasil program di Bukian dan Jempanang 7. Pengembangan usaha lebah madu di Jempanang 8. Pembuatan BIOPORI dan Sumur Resapan 9. Penguatan POKJA Ayung Lestari (pertemuan rutin, road show, studi pemetaan hulu DAS dan workshop multi pihak) 10. Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan (Sayur) 11. Pendampingan edukasi pendidikan berbasis lingkungan bagi Sekolah Dasar 6

7 12. Pengembangan Tanaman Keanekaragaman Hayati (flora) dan Pengembangan satwa langka (Burung Curik Bali) di Jempanang 13. Pengembangan media Warta Ayung 14. Monitoring dan Evaluasi Program (MONEV) 15. Capacity building tim Berikut adalah kegiatan yang telah dilakukan dan hasil-hasil yang telah dicapai selama periode Januari- Desember 2015 di Desa Plaga dan Belok Sidan Sosialisasi Program Ayung Lestari 2015 Pelaksanaan kegiatan program Ayung Lestari 2015 diawali dengan kegiatan sosialisasi kepada prajuru banjar dan masyarakat di masing-masing banjar (Bukian, Semanik dan Jempanang) agar kelanjutan pendampingan program, dapat diketahui sekaligus mendapat dukungan dalam pelaksanaannya. Proses sosialisasi dilaksanakan secara bertahap di setiap banjar, baik melalui pendekatan informal dengan prajuru banjar adat dan subak maupun dengan masyarakat secara langsung melalui pertemuan ( sangkepan: ) banjar, sesuai dengan jadwal dan kesediaan waktu dari prajuru maupun warga masyarakat. Di Banjar Semanik, sosialisasi rencana pembangunan sarana air bersih dilakukan 2-3 kali pada Januari 2015, dengan prajuru subak dan Banjar adat dan terakhir dilakukan bersama warga banjar Semanik. Untuk di Jempanang, kelanjutan program disosialisasikan kepada prajuru subak, banjar adat dan banjar dinas pada 26 Januari 15, serta masing-masing kelompok yang sudah ada sebelumnya, terutama terkait dengan rencana pengembangan burung curik bali dan pengembangan usaha lebah madu. Sementara di Bukian, pelaksanaan sosialisasi dilakukan pada 13 Februari 15, dengan prajuru banjar adat, subak, bendesa dan banjar dinas, karena adanya pergantian kelihan banjar adat Bukian dan kelihan subak abian. Hasil yang telah dicapai yaitu pelaksanaan sosialisasi di masing-masing banjar berjalan baik, tanggapan dari prajuru banjar, subak maupun masyarakat terkait kelanjutan program pendampingan yang didukung oleh Aqua dan Janma di Desa Pelaga dan Belok Sidan cukup positif. 7

8 2.2. Penyediaan Sarana Air Bersih di Banjar Semanik (Hidram) Permasalahan keterbatasan akses air bersih bagi masyarakat di wilayah hulu selalu dirasakan oleh masyarakat akibat berbagai tantangan yang terjadi, baik potensi sumber mata air yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang pada umumnya lokasinya jauh dibawah pemukiman maupun persoalan kerbatasan teknologi untuk menaikkan air agar bisa di akses oleh masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Banjar Semanik, Desa Pelaga, kebutuhan masyarakat akan air bersih masih belum sepenuhya dapat terpenuhi dengan ketersediaan sarana air bersih yang sudah ada saat ini, terutama di musim kemarau., Disisi lain, ada potensi sumberdaya air bersih yang bisa dimanfaatkan, namun belum dikembangkan oleh masyarakat karena berbagai keterbatasan dana dan sumberdaya yang ada. Karena itu, sesuai hasil assessmen yang telah dilakukan di Semanik, AQUA dan Janma membantu mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber mata air bersih yang ada melalui kegiatan penyediaan sarana air bersih berupa pompa hidram. Berbagai kegiatan yang telah dilakukan untuk penyediaan sarana air bersih di Banjar Semanik 2015, yaitu : (i) Perencanaan dan Survei lokasi. Kegiatan ini dilakukan pada tahap awal, untuk mengetahui posisi sumber mata air, debit air, lokasi hidram, lokasi bak penerjun, panjang perpipaan, dll. Data/informasi ini dibutuhkan untuk menyusun rancangan kerja maupun anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sarana air bersih. Kegiatan perencanaan dan survey dilaksanakan pada 7 April 2015, bersama dengan Kelihan Subak dan Prajuru Banjar Semanik dan Dosen Fakultas Teknik Mesin Unud, untuk menyusun design/rancangan kerja dan berbagai bahan maupun peralatan yang dibutuhkan untuk membuat pompa hidram dan instalasi lainnya. Dari hasil perencanaan dan survey tersebut tersusun gambar/design pembangunan pompa hidram dan instalasi yang akan dibangun, serta RAB yang dubutuhkan. 8

9 (ii) Pembangunan Konstruksi Pompa Hidram. Tahap ini merupakan tahap membangun Pompa Hidram beserta kelengkapan konstruksinya. Proses pembangunan dimulai pada Mei 2015, dilakukan ±30 hari, yang dikerjakan oleh Tenaga Ahli Hidram dari Banjar Bon (Nyoman Sujana) dan diawasi bersama oleh para prajuru subak dan pekaseh Pelaksanaan pembangunan hidram dilakukan dengan sistem kerja borongan (hanya ongkos kerja saja). Sedangkan bahan/material, peralatan, upacara yang dibutuhkan, disiapkan oleh kelihan subak Semanik dan pekaseh bersama tim pendamping program lapangan. Untuk kegiatan pembangunan bak Reservoar dan pembuatan kran-kran umum dilakukan dengan sistem borongan oleh tukang lokal dari Semanik, mulai dari bahan material sampai ongkos kerja, yang dibantu oleh Kelihan Subak Semanik. Berbagai kegiatan pembangunan pompa hidram dan instalasinya, antara lain: perakitan konstruksi pompa hidram, pembuatan pipa penerjun, pipa saluran air dari Hidram ke bak Reservoar, pembangunan 1 unit bak Reservoar (penampung air) dan pembangunan 3 unit kran umum. (iii) Pemasangan instalasi perpipaan/ distribusi air Tahap berikutnya, dilakukan pendistribusian air melalui pemasangan instalasi perpipaan dari hidram ke bak penampung (reservoir) dan dari bak penampung ke kran-kran umum. Pemasangan jaringan perpipaan distribusi air dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat bergilir setiap hari selama ±14 hari. Proses pendistribusian air dari bak penampung dilakukan dengan sistem gravitasi sehingga penempatan bak penampung utama air dibuat di lokasi yang paling tinggi dengan lokasi pemukian warga. Jaringan instalasi perpipaan air dari pompa hidram ke bak penampung (reservoir) sepanjang + 2,3 Km dan pipa distribusi dari bak penampung (reservoir) ke kran-kran umum. Pipa yang digunakan terdiri dari pipa galvanis (GI) dan pipa PVC (wavin). 9

10 (iv) Pembangunan Bak Reservoar & 3 Buah Kran Umum Kegiatan pembagunan bak reservoir mengalami kemunduran dari waktu yang dijadwalkan oleh karena kegiatan Ngaben yang dilaksanakan oleh masyarakat di Semanik selama ±2 Bulan. Sehingga kegiatan ini baru bisa dimulai pada tanggal 18 Okto ber Saat ini telah terbangun 1 Buah Bak Reservoar Utama dengan ukuran 3x3x2,5 meter atau dengan kapasitas penampungan sebesar 22,500 liter. Selain itu juga telah dilakukan pembangunan 3 buah kran umum yang ditempatkan di 3 titik lokasi agar dapat mudah diakses oleh masyarakat di Semanik. Dari keseluruhan rangkaian kegiatan pembangunan sarana air bersih yang telah dilakukan di Semanik, hasil yang telah dicapai yaitu terbangunnya jaringan air bersih dengan teknologi Pompa Hidram, berupa: 1 Buah Bak Penerjun dengan ukuran (1x1x1) m Rangkaian Pipa Penerjun dengan diameter 2 dan Panjang 24 m, dan elevasi terjunan 5 m 1 Buah Konstruksi Pompa Hidram dengan Ukuran Tabung 4 dan Panjang Tabung Vacum 1 meter. Instalasi perpipaan untuk distribusi air dari pompa hidram ke Bak Reservoar sepanjang 2,3 Km Satu buah Bak Penampung Air (reservoar) dengan ukuran 3x3x2,5 meter atau kapasitas tampung (volume) sebesar 22,500 liter. Lokasi bak penampung dibangun di dekat bak reservoir yang sudah ada sebelumnya, agar bisa mengalirkan air ke masyarakat dengan sistem gravitasi. 3 unit kran umum Seluruh rangkaian pembangunan Pompa Hidram dan jaringan instalasinya, telah berhasil mengangkat/menaikkan air sejauh + 2,3 km dengan ketinggian (elevasi) 120 meter dan menghasilkan debit air 0,013 liter/detik. (v) Pembangunan Jalan Tangga Menuju Hidram Tahap berikutnya, dilakukan kegiatan pembangunan jalan tangga menuju hidram. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempermudah akses masyarakat dalam melakukan perbaikan dan perawatan 10

11 pompa Hidram, mengingat lokasi dan medan menuju ke pompa hidram sangat curam dan berisiko dilalui terutama pada saat musim hujan. Hasilnya telah dibuat pembangunan jalan beton tangga dengan ukuran panjang : 12 m, Lebar: 1,5 m, jarak anak tangga 50 cm dan tinggi 30 cm. (v) Pembentukan Panitia Pengelola Air Bersih Kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting untuk sebuah program pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang pelayanan akses air bersih. Tujuannya adalah untuk menjaga dan menjamin semua sarana air bersih yang telah dibangun dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Dari pendampingan yang dilakukan, prajuru Subak Banjar Semanik sepakat untuk membentuk Panitia Pengelola Air Bersih yang berada langsung dibawah tanggung jawab Kelihan Subak Semanik. Pengelola Air di banjar Semanik disebut dengan istilah Pekaseh, yang bertugas melakukan perbaikan dan perwatan sarana air bersih yang dibangun sehingg dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkelanjutan. Adapun nama-nama Pengelola Air Bersih Semanik, yaitu : Nama-nama Kader Pengelola Air (Pekaseh di Semanik) Ketut Sudi (Pengawas/Kelihan Subak) Nyoman Buda (Pekaseh) Made Pasek (Pekaseh) Ketut Budru (Pekaseh) Wayan Tebel (Pekaseh) (vi) Pelatihan teknis Pengelolaan Air Bersih dan Penyusunan Aturan Untuk memperkuat tim pengelolaan air, dilakukan kegiatan pelatihan teknis pengelolaan air bagi pengelola air Banjar Semanik. Kegiatan ini dilaksanakan pada 19 Agustus 2015, diikuti oleh 7 orang peserta dari prajuru dan panitia pengelola air Banjar Semanik (pekaseh). Kegiatan ini difasilitasi oleh 2 orang narasumber yaitu Pak Jana dan Wayan Merta yang telah berpengalaman dalam mengelola hidram di Bukian. Kegiatan pelatihan bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait teknis pengelolaan, pemeliharaan dan perawatan sarana air bersih agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat. Dalam pelatihan ini sekaligus juga dilakukan praktek langsung cara mengganti kanvas Hidram. 11

12 Selain itu, terkait dengan keberlanjutan pengelolaan sarana air bersih, juga difasilitasi penyusunan draft aturan pengelolaan dan penggunaan air bersih di Banjar Semanik, berdasarkan ketentuanketentuan yang ada dan berlaku selama ini, namun belum tertulis. Aturan ini kemudian ditulisa dan nantinya akan disosialisasikan kepada masyarakat pada saat peresmian pemanfaatan SAB kepada masyarakat Banjar Semanik. (vii) Peresmian Sarana Air Bersih di Semanik Setelah selama ± 1 bulan air bersih sudah berhasil dimanfaatkan masyarakat, maka dilakukan tahapan kegiatan pertemuan ( sangkep ) dengan masyarakat pada 20 Desember 2015, sekaligus meresmikan sarana air bersih yang sudah terbangun. Pertemuan ini dihadiri oleh ± 25 orang warga masyarakat Banjar Semanik, tim Aqua dan tim Janma. Dalam pertemuan ini disampaikan bahwa proses pembangunan sarana air bersih (Pompa Hidram) di wilayah Semanik yang dilakukan sejak bulan Juli 2015, dengan semangat keswadayaan dan gotong royong masyarakat, saat ini sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Selanjutnya diharapkan agar masyarakat secara bersama-sama dapat merawat semua jaringan sarana air bersih yang sudah dibangun agar bisa berfungsi secara berkelanjutan. Setelah itu, dilakukan pembukaan kran air secara bersama oleh masyarakat, Aqua dan Janma sebagai tanda air sudah dapat dialirkan ke masyarakat Pendampingan 5 pilar STBM Kelanjutan pendampingan 5 pilar STBM di wilayah Banjar Bukian, Jempanang dan Tinggan dalam tahun 2015, dilakukan melalui beberapa kegiatan antara lain promosi kesehatan dan sanitasi (STBM), pengembangan media informasi, pemicuan, pelatihan motivator dan Monev, pemberian reward jamban sehat srta verifikasi akhir perubahan perilaku STBM di 3 banjar. Berikut kegiatan pendampingan STBM yang dilakukan secara detail. 12

13 2.3.1 Promosi rutin STBM Di samping kegiatan pelatihan dan pemicuan, untuk memberikan edukasi kesehatan dan mempercepat proses penyadaran perilaku masyarakat secara lebih luas, dilakukan berbagai kegiatan promosi kesehatan (promkes) melalui sangkepan banjar di Banjar Tinggan, dan m elalui kegiatan Posyandu di masing-masing banjar. Kegiatan promosi dilakukan oleh kader sanitasi, melibatkan Sanitarian dan Promkes Puskesmas Petang II, dan tim pendamping Janma. Hal ini dimaksudkan agar terbangun sinergitas kegiatan program sanitasi dan kesehatan antara Janma-Aqua, kader sanitasi desa dan pemerintah (Pemdes, Puskesmas). Untuk kegiatan promosi gerakan CTPS untuk anak-anak desa, dilakukan Lomba CTPS dalam rangka Hari Kesehatan Nasional. Kegiatan ini dilakukan pada 16 November 2015 di Balai Banjar Bukian, diikuti 95 orang anak-anak dari komunitas banjar Bukian, Plaga dan Tinggan. Melalui kegiatan ini, mulai tumbuh adanya kesadaran perubahan perilaku CTPS bagi anakanak di desa Pengembangan media informasi dan edukasi STBM Selain kegiatan promkes dan sanitasi lewat posyandu, juga dikembangkan kegiatan pembuatan berbagai media informasi dan edukasi untuk mendukung perubahan perilaku sanitasi masyarakat kearah lebih baik. Media informasi yang telah dibuat tahun 2015, diantaranya: (i) Stiker tentang CTPS dan flayer Plung dan Plong (ii) pemasangan Baliho PLUNG dan PLONG di beber apa tempat strategis di lingkungan Banjar Jempanang, Tinggan dan Bukian agar dapat memotivasi masyarakat dalam melakukan perubahan perilaku STBM. Hasilnya telah dicetak media Informasi dan Promosi STBM pada Juli 2015, berupa Stiker Vinil 200 exp yang berisi tentang materi CTPS, Flayer "Plung Dadi Plong" 100 exp dan Baliho PLUNG dai PLONG 4 bh yang di pasang di Banjar Tinggan, Jempanang dan Jempanang. 13

14 Pelatihan Pelatihan Motivator & Monev Pasca Pemicuan Bagi Kader Sanitasi Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Pelatihan Pemicuan dengan CLTS bagi kader-kader sanitasi di Desa Pelaga dan Belok Sidan yang telah dilaksanakan pada Juli 2014 lalu, pada tahun 2015, pendampingan kepada kader sanitasi terus dilakukan guna mendorong adanya percepatan perubahan perilaku sanitasi masyarakat melallui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) khususnya di Desa Pelaga dan Belok Sidan. Salah satu kegiatan yang dikembangkan yaitu Pelatihan Motivator dan Monev (Verifikasi) bagi kader Sanitasi Desa Pelaga dan Belok Sidan, termasuk Sanitarian Puskesmas Petang II. Pelatihan dilaksanakan di Kantor BPP Plaga, selama 3 hari, pada Maret 2015, diikuti oleh 15 orang peserta Kader Sanitasi dari Banjar Jempanang, Tinggan dan Bukian. Untuk mendukung peningkatan pemahaman peserta terkait dengan materi yang dibahas serta membantu kelancaran proses diskusi, pelatihan ini difasilitasi oleh narasumber dari Mitra Samya, WSP dan JANMA (nama-nama perserta terlampir dalam Lampiran 1).. Hasil yang dicapai, yaitu adanya peningkatan pemahaman para kader tentang pemahaman, peran dan fungsi motivator dan Monev STBM. Adapun nama-nama kader sanitasi di Desa Pelaga dan Belok Sidan, 2015, yaitu : a. Kader Sanitasi Banjar Bukian (Pelaga) : Wayan Debot Ni Putu Puspa Danianti Ni WayanTini Ni Made Taman Wayan Merta b. Kader Sanitasi Banjar Tinggan (Pelaga) : Ketut Gatra Made Brati Nyoman Sunarti Jro Made Soka Wayan Sugiri 14

15 c. Kader Sanitasi Banjar Jempanang (Belok Sidan) Ni Nyoman Sekartini Nyoman Runi Made Aristini Made Suyanti Wayan Suastra Pemicuan dan Verifikasi Pilar 1 (Stop BABS) di Tinggan Kegiatan pendampingan Pemicuan warga di Banjar Tinggan dilaksanakan pada 30 Mei 2015 bertempat di Balai Subak Tinggan, diikuti oleh 30 orang peserta dari masyarakat dan prajuru. Kegiatan ini difasilitasi oleh pendamping dan Kader dari Banjar Tinggan (Pak Gatra). Proses Pemicuan dilakukan untuk menggali kondisi sanitasi dan kebiasaan masyarakat dalam melakukan praktik BAB dan observasi lapangan. Proses penggalian informasi tentang kondisi sanitasi masyarakat diawali dengan pemetaan wilayah Banjar Tinggan sekaligus memberikan tanda (dengan semen warna) tempat-tempat yang mereka biasa gunakan untuk melakukan BAB. Hal ini dilakukan untuk memicu rasa jijik dan malu masyarakat melihat lingkungan mereka yang penuh dengan kotoran akibat perilaku BAB sembarangan. Setelah rasa takut, rasa jijik dan rasa malu mulai muncul, maka masyarakat diminta untuk berhenti berprilaku BAB Sembarangan dan bersedia membuat komitmen membuat jamban sehat walaupun sesederhana mungkin. Hasil dari proses pemicuan, ada 5 orang warga yang terpicu dan bersedia membuat komitmen untuk menghentikan kebiasaan BAB Sembarangan serta akan membangun fasilitas jamban sehat sederhana di rumah tangga masing-masing. Sebenarnya selama ini, mereka tidak melakukan BABS, namun masih sharing dengan keluarga/tetangga. Kelima warga tersebut, yaitu : 1) Ni Wayan Rasmiati 2) Kadek Lela 3) Ni Nyoman Widarti (Ketut Gatra) 4) Nyoman Gatri 5) Made Rasta 15

16 Pendampingan Pengelolaan Sampah Plastik di Bukian Sebagai tindak lanjut dari pendampingan pilar 4 STBM tahun lalu, khususnya untuk pengelolaan sampah plastik, dilakukan kegiatan kampanye untuk pengumpulan sampah plastik warga masyarakat Bukian agar bisa dikelola/dijual sehingga menambah nilai (pendapatan) warga. Kegiatan pengumpulan Sampah Plastik di wilayah Bukian, dilakukan oleh masyarakat dikoordinir oleh Kader Sanitasi Bukian (Wayan Merta). Antusias masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik cukup baik karena ada konvensasi (nilai jual sampah). Sampah plastik dikumpulkan dan sementara ditampung di rumah Pak Wayan Merta, selanjutnya Janma memfasilitasi penjualannya ke pihak pengepul sampah di wilayah Mambal. Untuk mendukung proses pengangkutan sampah dari Bukian ke Mambal, untuk sementara program memberikan dukungan biaya transportasi mengingat harga jual sampah tidak sesuai dengan biaya/ongkos pengiriman sampah ke Mambal. Pengumpulan sampah plastik dilakukan setiap bulan mulai Juni-November Sampah plastik yang dikumpulkan berupa botol plastik, kresek, dan plastik bekas penutup lahan Pendampingan pembangunan jamban sehat di Banjar Tinggan Setelah melakukan Pemicuan kepada warga di banjar Tinggan, ada 5 KK yang sudah menyatakan komitmennya untuk merubah perilaku mereka dalam melakukan BAB dengan memanfaatkan jamban sehat di tingkat keluarga. Sebagai tindak lanjut, dari upaya ini dilakukan pendampingan kepada warga yang akan membuat jamban sehat. Dalam pembangunan jamban sehat, dukungan reward yang diberikan berupa bahan/material, seperti semen, closet, dll, tergantung dari kesiapan swadaya bahan dan ongkos kerja yang dilakukan oleh warga, senilai maksimal Rp. 1 juta. Proses pendampingan untuk pembangunan jamban sehat, dilakukan secara intensif, melalui strategi pemberian reward bagi mereka yang sudah secara sadar dan mandiri membangun jamban sehat untuk mempercepat proses pembangunan jamban sehat bagi masyarakat Tinggan. Pendekatan yang dilakukan ini ternyata cukup efektif dimana setelah satu keluarga diberikan reward dan mereka mampu membangun jamban sehat, memberikan 16

17 motivasi/dorongan kepada warga lainnya untuk turut serta membangun jamban sehat keluarga. Saat ini telah diberikan reward kepada 5 KK warga Tinggan yang sudah terpicu dan secara sadar mau melakukan perubahan perilaku dalam melakukan Stop BABS. Hasil pembangunan jamban sehat baru 3 KK yang sudah selesai, sementara 2 KK lainnya masih dalam proses penyelesaian (penggalian lubang sudah dilakukan semuanya) Lokakarya Peran Lembaga Adat dalam Implementasi STBM Keberhasilan pencapaian ODF di Banjar Bukian tahun lalu, selain karena peran kader dalam melakukan pendampingan juga disebabkan karena adanya dukungan dari para prajuru dan Banjar adat melalui sebuah Aturan Adat (Perarem) yang melarang masyarakat di Banjar Bukian untuk melakukan BAB di sungai ataupun disembarang tempat. Belajar dari pengalaman tersebut, dalam tahun 2015 dilakukan kegiatan pelibatan lembaga adat beberapa kegiatan, antara lain: (i) koordinasi dengan Majelis Madya Desa Pekraman Kab Badung, (ii) koordinasi dengan Majelis Alit Desa Pekraman Kecamatan Petang dan (iii) Lokakarya Peran Lembaga dan Aturan Adat dalam Implementasi STBM bagi banjar-banjar lain di wilayah Pelaga maupun Belok Sidan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar banjar-banjar lain bisa mereplikasi pendekatan yang sama dari Banjar Bukian, sehingga dapat mempercepat capaian perubahan prilaku masyarakat berbasis 5 Pilar STBM. Untuk kegiatan lokakarya peran lembaga adat, dilaksanakan pada 15 Desember 2015, diikuti oleh 21 orang (12 orang prajuru Banjar Bukian dan Tinggan,a 6 orang kader sanitasi dari masing-masing banjar, Pemdes Belok Sidan, Tim CSR Aqua dan tim Janma ). Dalam lokakarya ini, dibahas tentang peranan Desa Adat dalam implementasi STBM yang dipaparkan oleh Bendesa Adat Liligundi Karangasem (Pak Alit), yang telah memiliki aturan adat secara tertulis yang mengatur larangan BAB Sembarangan. Hasil kegiatan ini adalah adanya tindak lanjut dari Banjar Tinggan, Bukian dan Jempanang untuk mulai mensosialisasikan kepada masyarakat melalui sangkepan-sangkepan banjar agar muncul kesadaran masyarakat untuk menyusun aturan bersama (perarem) mengenai kebiasaan hidup bersih dan sehat khususnya untuk tidak BAB Sembarangan dan tidak buang sampah sembarangan. 17

18 Verifikasi Akhir Perubahan Perilaku Sanitasi (STBM) Masyarakat di Desa Pelaga dan Belok Sidan. Guna mengetahui sejauhmana perubahan perilaku masyarakat di tiga banjar (Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Banjar Bukian dan Tinggan, Desa Pelaga), setelah dilakukan pendampingan STBM selama ini oleh kader, maka dilakukan evaluasi/verifikasi rutin kepada semua warga masyarakat di masing-masing Banjar dengan melibatkan semua kader desa dari 3 banjar. Dalam kegiatan verifikasi, aspek yang diamati meliputi 5 pilar STBM (akses kepemilikan Jamban Sehat termasuk Perilaku BAB masyarakat, kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun-CTPS, Pengolahan Makanan dan Minuman, Pengamanan Sampah (padat) rumah tangga dan Pengamanan Limbah cair rumah tangga). Kegiatan verifikasi perubahan perilaku STBM masyarakat, dilaksanakan oleh 12 orang kader sanitasi dari masing-masing banjar pada 22 November 3 Desember 2015, didampingi oleh tim pendampingan JANMA untuk membantu proses pengamatan dan verifikasi di lapangan serta laporan analisis. Hasil dari proses verifikasi, dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Verifikasi 5 PIlar STBM di Banjar Jempanang, Bukian dan Tinggan, 2015 No. Perilaku Masyarakat Terhadap 5 Pilar STBM 1 Pemanfaatan Jamban Sehat dan Perilaku BAB Masyarakat Banjar Jempanang Banjar Bukian Banjar Tinggan jiwa (168 KK) memiliki jamban sehat dan sudah melakukan BAB di Jamban sehat dan 47 KK diantaranya menggunakan jamban dengan Sharing - 3 KK belum memiliki akses jamban sehat dan terindikasi masih BAB sembarangan (an.saman, Lana, Gosong) jiwa (198 KK) memiliki jamban sehat dan masih konsisten melakukan BAB di Jamban Sehat. - Ditemukan 1 KK yang dulunya sharing dengan keluarganya saat ini sudah membangun pemukiman baru sehingga belum memiliki akses jamban dan terindikasi melalukan BAB Sembarangan jiwa (121) KK memiliki jamban sehat dan terbiasa BAB di Jamban Sehat dan 52 KK diantaranya menggunakan jamban dengan Sharing. - 1 KK terverifikasi memiliki jamban yang tidak sehat (rusak) sehingga dia sharing dengan keluarganya. - 4 KK belum memiliki akses jamban tetapi sudah dalam proses pembangunan dan akan diselesaikan pada tahun Kebiasaan jiwa (171 KK) jiwa (199 KK) di jiwa (99 KK) telah 18

19 Masyarakat dalam CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun ) telah terbiasa melakukan praktek CTPS khususnya setelah BAB dan sebelum makan dengan menggunakan sabun dan air mengalir Bukian sudah terbiasa melakukan praktek CTPS khususnya setelah BAB dan sebelum makan dengan menggunakan sabun dan air mengalir dengan keran air. melakukan praktek CTPS dengan baik - 26 KK masih belum melakukan kebiasaan CTPS dan belum terbiasa rutin melakukan CTPS. 3 Kebiasaan Pengolahan Makanan Minuman dan 4 Kebiasaan Pengolahan Sampah (Limbah Padat) Rumah Tangga jiwa (171 KK) sudah terbiasa mengolah dan memasak makanan mereka sebelum dikonsumsi. - Namun untuk pengolahan /memasak air minum sebelum dikonsumsi baru dilakukan oleh 105 KK sisanya sebanyak 66 KK langsung mengkonsumsi air tersebut tanpa dimasak. - Dari 171 KK di banjar Jempanang sebagian besar telah melalukan pemilahan antara sampah organik dan pelastik. Kemudian sampah organik dibuang ke ladang agar menjadi kompos dan sampah pelastik masih dikelola dengan cara dibakar jiwa (199 KK) secara keseluruhan sudah melakukan pengolahan/memasak makanan sebelum dikonsumsi - Kemudian untuk air minum sama halnya dengan Jempanang, masyarakat Bukian sebagian besar langsung mengkonsumsi air minum mereka tanpa dimasak terlebih dahulu kecuali untuk merebus kopi/teh. Hal ini disebabkan oleh asumsi masyarakat terkait air yang mereka minum adalah air alami dari mata air yang aman langsung dikonsumsi karena masih alami. - Sebanyak 161 KK telah melakukan kebiasaan pemilahan sampah organik dan non organik, kemudian sampah organik mereka gunakan kompos di kebun tapi sampah pelastik mereka memperlakukannya dengan dibakar - 38 KK telah melakukan pengumpulan sampah pelastik dan ditukarkan kepada pemulung atau diserahkan kepada kader yang mengelola sampah jiwa (125 KK) secara keseluruhan sudah melakukan pengolahan/memasak makanan sebelum dikonsumsi - Kemudian untuk air minum sama halnya dengan di Bukian, masyarakat di Banjar Tinggan sebagian besar langsung mengkonsumsi air minum mereka tanpa dimasak terlebih dahulu kecuali untuk merebus kopi/teh. Hanya 23 KK yang memasak air minum mereka sebelu dikonsumsi. - Dari 125 KK di Tinggan sebagian besar masyarakat di Tinggan sudah melakukan kebiasaan pemilahan sampah organik dan non organik, kemudian sampah organik mereka gunakan kompos di kebun tapi sampah pelastik mereka memperlakukannya dengan dibakar. 5 Kebiasaan Pengolahan - Semua warga di Jempanang Bukian 19

20 Limbah Cair Rumah Tangga dan Tinggan telah memperlakukan limbah cair mereka dengan aman (dibuatkan saluran drainase) sehingga tidak ada genangan air limbah rumah tangga di halaman rumah mereka Pengembangan Konservasi Penguatan kader SL Konservasi Bukian dan Jempanang Pendampingan Sekolah Lapang (SL) Konservasi di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan dan Banjar Bukian Desa Pelaga, tahun 2015 ini terus dilanjutkan untuk memperkuat peran kader dalam pengelolaan dan pelestarian konservasi daerah hulu termasuk dalam pengembangan pembibitan tanaman kayu untuk mendukung penanaman pohon oleh masyarakat di wilayah hulu. Berbagai kegiatan penguatan kader SL yang telah dilakukan, antara lain (i) sosialisasi tindak lanjut pendampingan kelompok SL, (ii) pendataan ulang kader/peserta SL konservasi, (iii) pendampingan untuk pengembangan pembibitan pohon kayu, (iv) penguatan kader dengan melibatkan narasumber dari PPL kehutanan. Proses sosilisasi dilakukan di masing-masing kelompok di Jempanang dan di Bukian sekaligus untuk mendata ulang peserta/kader SL konservasi yang ikut terlibat secara aktif dalam pengembangan pembitan pohon. Untuk sosialisasi kegiatan di Jempanang, dilakukan di rumah peserta yaitu I Made Mara (Br. Jempanang) dan di Posko Bukian (rumah Pak Supariasa). Sedangkan untuk kegiatan pembibitan dilakukan di lahan kebun I Wayan Ardika (Br. Jempanang) dan I Wayan Suarja (Br. Bukian). Proses pengembangan pembibitan dimulai Juli 2015 selama 3 bulan sampai Bulan Oktober Jumlah peserta/kader SL konservasi di Jempanang yang ikut terlibat sebanyak 15 orang dan di Bukian sebanyak 11 orang. Adapun nama-nama kader Sekolah Lapangan (SL) Konservasi di Jempanang dan Bukian, 2015, yaitu sbb No Nama Petani Alamat 1 I Wayan Widana Jempanang 2 I Wayan Ardika Jempanang 3 I Ketut Sukanadi Jempanang 4 I Wayan Gandi Arta Subawa Jempanang 20

21 5 I Wayan Widianta Jempanang 6 I Nyoman Arka Jempanang 7 I Ketut Sumerta Jempanang 8 I Wayan Gatra Jempanang 9 I Wayan Giriastra Jempanang 10 I Wayan Miarta Jempanang 11 I Made Sutama Jempanang 12 I Wayan Kampih Jempanang 13 I Wayan Pariana Jempanang 14 I Ketut Budiarta Jempanang 15 I Ketut Darmika Jempanang 16 I Wayan Suarja Bukian 17 I Wayan Merta Bukian 18 I Ketut Regeg Bukian 19 I Nyoman Warga Bukian 20 I Made Sukayasa Bukian 21 I Ketut Subakti Bukian 22 I Wayan Suwitra Bukian 23 I Nyoman Pujana Bukian 24 I Made Rebo Bukian 25 I Wayan Tamayasa Bukian 26 I Wayan Debot Bukian Dari kegiatan Sekolah Lapangang Konservasi tersebut telah dapat menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan pengetahuan petani akan pentingnya konservasi lahan di wilayah hulu dan telah menghasilkan berbagai jenis bibit pohon kayu, yaitu : Kelompok SL di Bukian : bibit langgung pohon langgung, Kelompok SL di Jempanang : bibit langgung pohon. Semua bibit yang dihasilkan dari kegiatan SL, dibagikan kepada anggota SL secara adil sesuai dengan kebutuhan mereka masing. 21

22 Selain pendampingan langsung di lapangan, juga dilakukan kegiatan penguatan kader konservasi melalui pertemuan rutin kelompok baik di Jempanang mau pun di Bukian. Pertemuan SL Bukian, dilaksanakan pada Oktober 2015 dengan jumlah peserta sebanyak 13 orang, difasilitasi olehi PPL Kehutanan. Point yang dibahas mengenai proses pemeliharaan bibit dan masalah yang dihadapi dalam pembibitan kayu lenggung serta kajimas.. Dalam pertemuan juga dibahas mengenai biopori sebagai teknik resapan air yang dapat dibuat di areal kebun sebagai upaya mempercepat pertumbuhan kayu. Pertemuan berikutnya dilakukan bersama dengan kader pertanian ramah lingkungan, melibatkan narasumber dari PPL Kehutanan (Pak Probo) dan PPL Pertanian (Pak Sandi). Kegiatan ini dilaksanakan pada l 13 Agustus 2015 di BPP Pelaga, diikuti oleh 32 orang peserta. Dari hasil diskusi, teridentifikasi beberapa isu yang dikemukakan oleh para peserta, yaitu perlunya peningkatan kegiatan konservasi di hulu (baik penanaman pohon, terasering, biopori dll), pemeliharaan dan pengawasan pohon (pemberantasan hama penyakit dan pencegahan penebangan pohon), perluasan kader konservasi, upaya peningkatan volume produksi sayuran organik dan aspek pemasaran produk organik Penanaman pohon bersama para pihak Sebagai kelanjutan pendampingan konservasi daerah hulu DAS Ayung yang telah dilakukan oleh JANMA bersama Aqua Mambal selama ini, maka pada 2015 ini, kembali dilaksanakan program aksi penanaman pohon dengan melibatpan para pihak, guna menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat serta semua stakeholder untuk ikut bertanggung jawab dalam pelestarian konservasi sumberdaya hutan dan air di wilayah hulu, sebagai daerah resapan air. Gerakan penanaman pohon ini dilakukan serangkaian dengan Hari Penanaman Pohon (Penghijauan) secara Nasional. Kegiatan aksi tanam pohon bersama para pihak dilaksanakan pada 25 Nopember, 2015 di 2 lokasi yaitu Banjar Bukian dan Jempanang. Pelaksanaan 22

23 penanaman pohon di Bukian melibatkan sebanyak 98 orang peserta (laki-laki dan perempuan), terdiri dari berbagai stakeholder, yaitu : a. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab Badung ( 7 orang) b. PT. KTI Bali (9 orang) c. BPDAS Unda Anyar (2 orang) d. PT. Tirta Investama dan Tim Lascarya (12 orang) e. Pemerintah Desa Pelaga (1 orang) f. Masyarakat Bukian (10 orang) g. Mahasiswa STIBA (23 orang) h. Mahasiswa BATC (22 orang) i. Media (4 orang) j. Tim Janma (8 orang) Sedangkan untuk kegiatan aksi penanaman pohon di Br. Jempanang, dilaksanakan setelah kegiatan penanaman di Banjar Bukian, hanya diikuti oleh semua anggota Kelompok Sekolah Lapangan (SL) Konservasi dan Tim Janma, dengan total peserta sebanyak 16 orang. Adapun jumlah dan jenis pohon yang ditanam di Br. Bukian dan Br. Jempanang dalam gerakan aksi tanam pohon bersama, sebagaimana tercantum pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis dan jumlah pohon yang ditanam di Banjar Bukian dan Banjar Jempanang periode Nopember-Desember No Lokasi Tanam Jenis Pohon Jumlah Tanam 1 Br. Bukian Lenggung Jati Putih Albesia 900 Bambu 550 Kajimas 100 Aren 25 2 Br. Jempanang Lenggung Jati Putih Albesia 900 Bambu 550 Kajimas

24 TOTAL Aren Pohon Secara keseluruhan jumlah pohon yang telah ditanam dalam tahun 2015 mencapai 14,990 pohon, terdiri dari pohon ditanam pada periode Jan-Feb dan pohon ditanam periode Nov-Des (Bukian : 4475 phn dan Jempanang 4075 phn). Jenis pohon yang ditanam pada periode Nov-Des antara lain: Langgung, gamelina, albesia, kajimas, bambu dan aren. Pohon bambu didukung oleh KTI, sedangkan gamelina, albesia didukung dari BPTH Bali. Sisanya dari hasil SL Konservasi di Bukian dan Jempanang Monitoring dan Update data base pohon Untuk mengetahui kondisi perkembangan pohon yang telah didukung dan ditanam oleh masyarakat tahun lalu (2014), dilakukan kegiatan monitoring pohon ke kebun lokasi penanaman di masing-masing banjar. Tujuannya agar dapat diketahui kondisi pertumbuhan pohon saat ini, sehingga dapat dilakukan aksi tindak lanjut terkait dengan pemeliharaan/perawatan tanaman yang ada (pemupukan, maupun penyulaman). Pelaksanaan kegiatan Monitoring pohon yang ditanam tahun lalu dilakukan di 6 lokasi banjar, yaitu Br. Nungnung, Br. Kiadan, Br. Bukian, Br. Tinggan, dan Br. Auman Desa Pelaga dan Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, dengan durasi waktu kurang lebih selama 1 bulan (25 Juli 18 Agustus 2015). Proses monitoring, dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi ke kebun, melibatkan kader kelompok SL konservasi an para kelihan subak/ kelihan banjar dinas di masing-masing wilayah, yang menerima bantuan bibit pohon. Dari hasil monitoring pohon yang telah dilakukan di 6 lokasi Banjar, kondisi pertumbuhan/perkembangan pohon saat ini dapat dilihat dalam tabel 3. 24

25 Tabel 3. Hasil monitoring perkembangan pohon di 6 lokasi tanam Tahun 2015 No Banjar Jenis Bibit T H M %H 1 Nungnung Durian Manggis Jumlah ,33% 2 Kiadan Kajimas Durian Manggis Jumlah ,65% 3 Bukian Lenggung Durian Manggis Taru pramana Jumlah ,72% 4 Tinggan Lenggung Jambu Kopi Jumlah ,03% 5 Auman Lenggung Albesia Jambu Jumlah ,54% No Banjar Jenis Bibit T H M %H Lenggung Durian Jempanang Sawo Manggis Taru pramana

26 K e t e H Total Bibit : Jumlah pohon yang hidup ,84% 73,12% M : Jumlah pohon yang mati %H : Persentase pohon yang hidup Dari pohon yang diberikan dan ditanam oleh masyarakat, jumlah pohon yang masih hidup sampai Agustus 2015 mencapai pohon atau sekitar 73,12%. Tingkat pertumbuhan pohon yang ditanam tahun 2014, tergolong masih baik dan masih dirawat dengan baik. Sedangkan prosentasi pohon yang mati mencapai 26,88%. Berbagai faktor penyebab pohon mati, diperoleh keterangan dari hasil wawancara, yaitu : Bibit pohon ditanam terserang penyakit, dan ada pula yang terinjak oleh hewan ternak. Persaingan tumbuh antara bibit pohon dan gulma juga mempengaruhi perkembangan bibit pohon menjadi kurang baik (kurang mendapat sinar dan nutrisi) Ada beberapa bibit yang rusak saat proses pembagian sehingga kondisinya kurang baik saat ditanam dan akhirnya mati. Selain pendampingan dan monitoring secara intensif perkembangan pohon konservasi, juga dilakukan kegiatan pendataan semua jenis pohon yang telah ditanam oleh masyarakat di masing-masing wilayah banjar. Kegiatan pendataan ini, kemudian ditabulasi dan dimasukkan ke dalam sistem database pohon sehingga perkembangannya dapat dipantau secara berkelanjutan setiap tahun. Dengan demikian dapat dilakukan upaya-upaya untuk pemeliharan dan penyulaman pohon tersebut. Untuk input database pohon telah dilakukan pada Desember 2015, meliputi penerima manfaat, jenis dan jumlah pohon yang ditanam sampai akhir tahun 2015 di Bukian dan Jempanang, dibantu oleh tenaga database dari Kiadan. Disamping itu, untuk input data base secara online, telah dilakukan training database konservasi online oleh pengelola database online (Yayasan Gambelina) pada 16 Oktober 2015 di kantor Aqua Mambal, diikuti oleh Indra Wahyuni (tim Janma). Pelaksanaan training bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tim program dalam menginput database konservasi online sesuai lokasi penanaman, jenis pohon, tanggal tanam, koordinat tanam dan membuat areal penanaman pohon. 26

27 Pengembangan Biogas Rumah Limbah/kotoran ternak yang ada kebanyakan belum banyak diolah untuk memberikan nilai tambah bagi petani. Bahkan banyak yang dibuang ke ruang terbuka atau ke sungai, sehingga mengakibatkan terjad inya pencemaran lingkungan. Pendampingan kegiatan pengembangan biogas yang telah dilakukan oleh Janma bersama Aqua pada tahun sebelumnya telah berhasil memberikan manfaat bagi petani dalam menghasilkan gas yang ramah lingkungan dan pupuk organic dari ampas biogas. Dampaknya mulai dirasakan masyarakat (petani yang punya ternak), sehingga banyak yang tertarik untuk mengolah limbah ternaknya menjadi gas dan pupuk. Dalam tahun 2015, dukungan pengembangan biogas terus dilakukan walaupun jumlahnya terbatas, untuk membantu pengolahan limbah ternak menjadi gas yang ramah lingkungan. Selain menghasilkan sumber energi berupa gas untuk memasak maupun penerangan, sisa ampas biogas yang disebut bio-slurry, bermanfaat sebagai pupuk organik untuk mendukung usaha pertanian. Berbagai kegiatan yang telah dilakukan terkait pembangunan biogas, antara lain: (i) mengidentifikasi calon penerima biogas, (ii) survei lokasi dan mengukur kelayakan teknis pembangunan biogas; (iii) pengadaan bahan dan material, (iv) pendampingan dalam pembangunan reaktor biogas dan (v) memberikan penjelasan tentang cara pengoperasian dan perawatan biogas kepada para pengguna. Pelaksanaan kegiatan pembangunan biogas dilakukan pada bulan April-Mei 2015 di Banjar Bukian dan Jempanang. Hasil yang dicapai secara keseluruhan terbangun sebanyak 4 unit biogas, masing-masing 2 unit tersebar di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan dan 2 unit di Banjar Bukian. Semua reaktor biogas tersebut telah berfungsi dengan baik dan dimanfaatkan oleh rumah tangga, untuk kegiatan memasak. Sedangkan ampas biogas (bio slurry) dimanfaatkan untuk pupuk organik pada tanaman sayuran dan hortikultura. Adapun penerima manfaat biogas rumah 2015, sebagaimana terlihat dalam tabel 4. Tabel 4. Penerima Biogas Rumah di Br. Jempanang dan Bukian, 2015 NO Nama KK Alamat Jenis ternak Kapasitas (M3) Keterangan 27

28 I MADE SUARDIKA 2 I WAYAN DAWAN 3 I MADE SUBRATA 4 I MADE SUGIRI ASTAWA Br. Bukian, Desa Pelaga Br. Bukian, Desa Pelaga Br. Jempanang, Desa Belok/Sidan Br. Jempanang, Desa Belok/Sidan babi dan sapi babi dan sapi 4 4 babi 4 babi dan sapi 4 Menyala dan telah dimanfaatkan untuk memasak Menyala dan telah dimanfaatkan untuk memasak Menyala dan telah dimanfaatkan untuk memasak Menyala dan telah dimanfaatkan untuk memasak Pemetaan hasil-hasil program di Bukian dan Jempanang Untuk mengudate peneriman manfaat program dan hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh masyarakat dampingan di Bukian dan Jempanang, pada tahun 2015 ini, dilakukan kegiatan Update Pemetaan Hasil-Hasil Program bekerjasama dengan Yayasan Sekala. Proses kegiatan diawali dengan pertemuan bersama Tim Janma dengan Yayasan Sekala pada 9 Oktober 2015 yang membahas proses yang akan dilaksanakan dalam pemetaan update tahun Dari pertemuan ini diputuskan untuk dilakukan proses training penggunaa GPS oleh tim Janma (Indra) dan pendampingan dalam pengambilan data di lapangan. Kegiatan TOT GPS dilakukan di kantor Sekala pada 12 Oktober diikuti oleh Indra Wahyuni (Pendamping Janma), kemudian dilanjutkan dengan coaching kepada masingmasing tim di Bukian dan di Jempanang yang dilakukan oleh tim pendamping Janma. Setelah proses coaching dilanjutkan dengan proses pengambilan data (koordinat) hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan tahun 2015 untuk di input ke dalam peta wilayah program di Bukian dan Jempanang. Hasil pemetaan update penerima manfaat hasil-hasil program Ayung Lestari tahun 2015 di Banjar Bukian dan Jempanang telah dicetak masing-masing sebanyak 2 buah untuk peta update Br. Bukian dan Br. Jempanang. 28

29 Pengembangan usaha lebah madu di Jempanang Untuk mendukung usaha produktif masyarakat Jempanang dari kegiatan konservasi dan penanaman pohon yang dilakukan selama ini, dalam program Ayung Lestari 2015 ini dilakukan pendampingan kegiatan pengembangan usaha lebah madu. Proses pedampingan kegiatan diawali dengan sosialisasi tujuan pengembangan usaha lebah madu dan penjajakan kondisi pengembangan lebah madu yang sudah ada selama ini di Jempanang.. dari hasil penjajakan, terdapat 4 orang petani tertarik dan bersedia mengembangkan usaha penangkaran lebah madu secara swadaya yaitu I Wayan Widana, I Wayan Ardika, I Nyoman Jamin dan I Ketut Darmika. Tahapan kegiatan berikutnya dilakukan berbegai pertemuan dan pelatihan untuk penangkaran lebah madu yang difasilitasi oleh Pak Sujana dari Banjar Bon yang telah aktif berpengalaman mengembangkan usaha lebag madu. Dari hasil pertemuan, kemudian dibentuk Kelompok Usaha Lebah Madu MEKAR BUANA dengan anggotanya sebanyak 6 orang, yaitu : 1) I Wayan Widana (Ketua Klp) 2) I Wayan Darmika 3) I Wayan Ardika 4) I Nyoman Jamin 5) I Kadek Suandita 6) I Putu Madia. Kegiatan berikutnya dilakukan pelatihan teknis penangkaran lebah madu, mulai dari pembuatan kandang, pencarian koloni madu, pemeliharaan dan perawatannya, pada 8 Mei 2015, diikuti oleh anggota kelompok MEKAR BUANA. Pelatihan dan praktek kedua dilakukan pada 13 Oktober dengan jumlah peserta sebanyak 6 orang. Kegiatan praktek yang diberikan yaitu teknik pemrosesan madu agar sarangnya tidak rusak dan lebah tidak kabur dari sarang serta praktek pemindahan koloni lebah dari kungkungan ke sarang lebah yang telah berisi frame. Selama praktek juga dijelaskan jenis-jenis lebah dari caranya membuat sarang yang berguna saat proses pemindahan lebah madu. Untuk membantu pemrosesan madu, saat 29

30 praktek diberikan juga diberikan dukungan 1 unit alat pemrosesan (pemuteran) lebah madu kepada Kelompok Mekar Buana agar kualitas madu yang dihasilkan oleh petani, lebih bersih dan sarang lebahnya tidak mengalami kerusakan saat diproses. Dari pendampingan pengembangan usaha penangkaran lebah madu taun 2015, hasil yang baru dicapai ada 3 orang anggota yang sudah menghasilkan madu 11 botol dari 10 kandang ternak lbah yang sudah ditangkarkan oleh kelompok Pembuatan BIOPORI dan Sumur Resapan Pengembangan Lubang Resapan Biopori salah satu teknologi konservasi untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah, sejak tahun lalu telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Desa Pelaga dan Belok Sidan. Selain berfungsi untuk meningkatkan daya resap air hujan dan meningkatkan cadangan air dalam tanah, biopori juga dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah organik. Dengan kata lain, pembuatan Biopori dapat mengurangi genangan air di pekarangan rumah terutama pada saat musim hujan. Selain Biopori, juga teknologi sumur resapan, yang berfungsi untuk memaksimalkan peresapan air ke dalam tanah, terutama di area perumahan. Dalam tahun 2015, kegiatan pendampingan pembuatan biopori dan sumur resapan terus dilanjutkan dilakukan di Banjar Jempanang dan Bukian. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan (i) sosialisasi tentang manfaat Biopori dan Sumur Resapan kepada masyarakat, (ii) mendukung bahan/material untuk membuat lubang Biopori dan Sumur Resapan, (iii) praktek dan pendampingan pembuatan biopori dan sumur resapan. Pembuatan biopori dilakukan di beberapa tempat yaitu di pekarangan rumah tangga, tempat umum dan sekolah. Sedangkan untuk pembuatan sumur resapan dilaksanakan mulai April 2015 di 2 lokasi di Jempananag, yaitu I Wayan Widana dan I Kadek Rauh. Kegiatan pendampingan praktek pembuatan Biopori di Banjar Jempanang, dilaksanakan pada 10 Maret 2015, diikuti oleh 12 orang warga masyarakat. Dari kegiatan praktek tersebut, sebanyak 9 KK telah menindaklanjuti pembuatan lubang resapan biopori (LRB) di masing- 30

Peserta yang Terlibat dalam Aksi Tanam Pohon Bersama Para Pihak

Peserta yang Terlibat dalam Aksi Tanam Pohon Bersama Para Pihak LAPORAN AKSI PENANAMAN POHON BERSAMA PARA PIHAK DI BANJAR BUKIAN, DESA PELAGA DAN BANJAR JEMPANANG DESA BELOK SIDAN 25 Nopember 2015 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kita yang

Lebih terperinci

LAPORAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DENGAN TEKNOLOGI KINCIR AIR Di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan

LAPORAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DENGAN TEKNOLOGI KINCIR AIR Di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan LAPORAN PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DENGAN TEKNOLOGI KINCIR AIR Di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan Oleh: I GDE SUARJA GEDE YASA UTAMA @ 2014 Support By : 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Air merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PEMBUATAN BIOPORI DI BANJAR BUKIAN DAN KIADAN, PLAGA PELAGA AGUSTUS Oleh: I GDE SUARJA Koordinator JANMA

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PEMBUATAN BIOPORI DI BANJAR BUKIAN DAN KIADAN, PLAGA PELAGA AGUSTUS Oleh: I GDE SUARJA Koordinator JANMA LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PEMBUATAN BIOPORI DI BANJAR BUKIAN DAN KIADAN, PLAGA PELAGA 22-23 AGUSTUS 2013 Oleh: I GDE SUARJA Koordinator JANMA @ 2013 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Pelaga, salah

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN GERAKAN PENANAMAN POHON DI DESA PLAGA Program Konservasi DAS Ayung. Oleh Tim JANMA [TYPE THE COMPANY ADDRESS]

LAPORAN KEGIATAN GERAKAN PENANAMAN POHON DI DESA PLAGA Program Konservasi DAS Ayung. Oleh Tim JANMA [TYPE THE COMPANY ADDRESS] LAPORAN KEGIATAN GERAKAN PENANAMAN POHON DI DESA PLAGA 2013 Program Konservasi DAS Ayung Oleh Tim JANMA 2013 [TYPE THE COMPANY ADDRESS] I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DAS Ayung sebagai sungai terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran sanitasi dalam kesehatan masyarakat memiliki dampak yang cukup vital, sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. Peran sanitasi dalam kesehatan masyarakat memiliki dampak yang cukup vital, sanitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sanitasi dalam kesehatan masyarakat memiliki dampak yang cukup vital, sanitasi yang tidak sehat dan buruk dapat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit. Penyakit

Lebih terperinci

CATATAN HASIL PERTEMUAN TIM POKJA DAS AYUNG Di Bagus Agro Pelaga, 23 Nopember 2013

CATATAN HASIL PERTEMUAN TIM POKJA DAS AYUNG Di Bagus Agro Pelaga, 23 Nopember 2013 CATATAN HASIL PERTEMUAN TIM POKJA DAS AYUNG Di Bagus Agro Pelaga, 23 Nopember 2013 Pertemuan Anggota Pokja yang ke- 2 dilaksanakan pada Sabtu, 23 November 2013 di Bagus Agro Pelaga yang juga anggota Pokja

Lebih terperinci

Laporan. Pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Jempanang, Desa Belok Sidan, 9-10 Mei I Gde Suarja (Koordinator Program JANMA)

Laporan. Pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Jempanang, Desa Belok Sidan, 9-10 Mei I Gde Suarja (Koordinator Program JANMA) Laporan Pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Jempanang, Desa Belok Sidan, 9-10 Mei 2014 I Gde Suarja (Koordinator Program JANMA) @ Mei 2014 1 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Banjar Jempanang, secara administratif

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PERTEMUAN KOORDINASI III KELOMPOK KERJA (POKJA) AYUNG LESTARI Bongkasa Pertiwi, 22 Januari 2014

LAPORAN HASIL PERTEMUAN KOORDINASI III KELOMPOK KERJA (POKJA) AYUNG LESTARI Bongkasa Pertiwi, 22 Januari 2014 LAPORAN HASIL PERTEMUAN KOORDINASI III KELOMPOK KERJA (POKJA) AYUNG LESTARI Bongkasa Pertiwi, 22 Januari 2014 Latar Belakang Bahwa keberadaan POKJA Ayung Lestari, dari hasil Workshop Pengelolaan DAS Ayung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kabupaten Badung berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara.disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gianyar dan kabupaten Bangli, dan di sebelah selatan

Lebih terperinci

Gerakan STBM di Kabupaten Ende

Gerakan STBM di Kabupaten Ende Gerakan STBM di Kabupaten Ende (Pemicuan 5 Pilar STBM) By : Roni Permasalahan utama No Masalah Strategis STBM 1. 44,07 % penduduk belum memiliki akses terhadap sanitasi dasar (jamban) 2 97,16 % penduduk

Lebih terperinci

PROGRAM WASH LAPORAN AKHIR (WATER ACCES SANITATION AND HYGIENE) DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG, BALI, 2013

PROGRAM WASH LAPORAN AKHIR (WATER ACCES SANITATION AND HYGIENE) DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG, BALI, 2013 LAPORAN AKHIR PROGRAM WASH (WATER ACCES SANITATION AND HYGIENE) DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG, BALI, 2013 Oleh: I Gde Suarja (Koord. Program JANMA) Gede Yasa Utama (FO WASH) i DAFTAR

Lebih terperinci

BUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

BUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) BUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI 2013 Tangga

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI

DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI GAMBARAN UMUM CIMAHI OTONOMI SEJAK TAHUN 2001 LUAS CIMAHI = ± 40,25 Km2 (4.025,75 Ha) WILAYAH: 3 KECAMATAN 15 KELURAHAN 312 RW DAN 1724 RT 14 PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK 2012

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 22010 TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa tantangan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN VERIFIKASI

PANDUAN PELAKSANAAN VERIFIKASI PANDUAN PELAKSANAAN VERIFIKASI Improved Latrine/Jamban Layak sesuai dengan MDG termasuk WC siram/leher angsa yang tersambung ke pipa pembuangan limbah (sewer), - septic tank, atau lubang, WC cubluk dengan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi kebijakan pelaksanaan pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral dalam pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KONSERVASI DAS AYUNG

LAPORAN AKHIR PROGRAM KONSERVASI DAS AYUNG LAPORAN AKHIR PROGRAM KONSERVASI DAS AYUNG Desa Pelaga, Kecamatan Petang Kabupaten Badung 2013 Oleh : I Gde Suarja (Koord. Program JANMA) Ali Dzulfikar (Field Officer Konservasi) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA Pembahasan Strategi untuk keberlanjutan layanan sanitasi Kabupaten Lombok Timur tahun 2011-2015 menjadi penting karena akan menjadi acuan penetapan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM 2016-2020 Tugas Pokok : Fungsi : Visi : Misi : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kean dan 1. Merumuskan kebijakan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI Istiyarto Ismu Manager Kampanye Bali Barat Pengantar Strategi penyingkir halangan yang diterapkan oleh Yayasan Seka dalam rangka penyelamatan habitat Jalak Bali (Leucopsar

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader PHBS PERUBAHAN PRILAKU HIDUP SEHAT DENGAN 5 PILAR STBM PELAGA JUNI 2013

LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader PHBS PERUBAHAN PRILAKU HIDUP SEHAT DENGAN 5 PILAR STBM PELAGA JUNI 2013 LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader PHBS PERUBAHAN PRILAKU HIDUP SEHAT DENGAN 5 PILAR STBM PELAGA 10 11 JUNI 2013 Oleh: I GDE SUARJA GEDE YASA UTAMA KERJASAMA JANMA, PT. TIRTA INVESTAMA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BIOGAS UNTUK USAHA KEMANDIRIAN ENERGI RUMAH TANGGA SEKALIGUS IKUT SERTA DALAM UPAYA MENDUKUNG GERAKAN KONSERVASI LINGKUNGAN

PEMANFAATAN BIOGAS UNTUK USAHA KEMANDIRIAN ENERGI RUMAH TANGGA SEKALIGUS IKUT SERTA DALAM UPAYA MENDUKUNG GERAKAN KONSERVASI LINGKUNGAN PEMANFAATAN BIOGAS UNTUK USAHA KEMANDIRIAN ENERGI RUMAH TANGGA SEKALIGUS IKUT SERTA DALAM UPAYA MENDUKUNG GERAKAN KONSERVASI LINGKUNGAN -mitigasi berbasis lahan- (Juli 2016 Desember 2017) Lokasi : Desa

Lebih terperinci

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI Oleh: MADE YATI WIDHASWARI NRP. 3310 202 712 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. NIEKE KARNANINGROEM,

Lebih terperinci

Laporan Pertemuan Koordinasi POKJA Ayung Lestari. Latar belakang. Tujuan : Tempat dan Waktu

Laporan Pertemuan Koordinasi POKJA Ayung Lestari. Latar belakang. Tujuan : Tempat dan Waktu Laporan Pertemuan Koordinasi POKJA Ayung Lestari Tanggal : 23 Desember 2015 Tempat : Aula Kantor Distanbunhut Badung Agenda : Membahas hasil Studi Pemetaan dan Assessmen wilayah hulu DAS Ayung ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

Rencana Aksi dan Progres Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) di DAS Citarum Hulu Gedung Sate, 8 Oktober Jaringan Kerja Ecovillage Jabar

Rencana Aksi dan Progres Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) di DAS Citarum Hulu Gedung Sate, 8 Oktober Jaringan Kerja Ecovillage Jabar Rencana Aksi dan Progres Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) di DAS Citarum Hulu Gedung Sate, 8 Oktober 2015 Jaringan Kerja Ecovillage Jabar OUTLINE APA ITU ECOVILLAGE PROSES DAN RESPON MASYARAKAT RENCANA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan atas perkenannya, telah Kami sepakati Dokumen Aturan Bersama (AB) mengenai Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Desa Kalimango,pada Tahun 2013. Dokumen

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN DEKLARASI OPEN DEFICATION FREE (ODF) PILAR-1 : STOP BABS SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DESA SUNGAI MELAYU BARU KEC. SUNGAI MELAYU BARU A. LATAR BELAKANG A.1. Dasar Hukum

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN A. Program Pokok - Program Pokok Tema 1. Pembuatan Peta Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) di Desa Buruan Pembuatan IMAP dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

Terms of Reference Proyek Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi

Terms of Reference Proyek Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi Terms of Reference Proyek Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi 1. Gambaran Umum: Latar Belakang: AQUA berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium dan Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto WALIKOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu didukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan berkesinambungan. Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM LOKASI KAMPUNG KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : KIARASANDING DESA PULOSARI : PANGALENGAN : BANDUNG : JAWA BARAT DEPUTI III MENLH BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN

Lebih terperinci

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB II RANCANGAN KEGIATAN BAB II RANCANGAN KEGIATAN 2.1 Rencana Program KKN TEMATIK 2.1.1 Program Pokok Tema No Nama Program Sumber Dana 1 Pembuatan Peraturan Iuran Air Minum 2 Pembuatan Saringan Air 2.1.2 Program Bantu Tema No

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA

EXECUTIVE SUMMARY SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA EXECUTIVE SUMMARY SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA I. Informasi Umum Judul program Lokasi Jangka waktu Program Pemanfaatan Biogas Rumah Tangga sebagai Sumber Energi Baru dan Terbarukan yang ramah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI A. IDENTITAS PERSEPSIDEN LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian Nama : Umur : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Pekerjaan : PNS Wiraswasta/Pengusaha TNI Pensiunan Jumlah Ternak dimiliki Lainnya

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Lampiran E. Deskripsi Program & Kegiatan Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Komponen Air Limbah Program Penyusunan Masterplan Air Limbah Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari

Lebih terperinci

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana

Lebih terperinci

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah. Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Air Limbah Domestik Penetapan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah domestik dilakukan berdasarkan misi pengembangan sanitasi yang diturunkan

Lebih terperinci

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi Lampiran 2: Hasil analisis SWOT Tabel Skor untuk menentukan isu strategis dari isu-isu yang diidentifikasi (teknis dan non-teknis) untuk sektor Air Limbah di Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

Kerjasama : Kementerian Kesehatan WHO Indonesia 2013 PRESETATION RENCANA PENGAMAN AIR JAKARTA, 27-29 MEI 2015

Kerjasama : Kementerian Kesehatan WHO Indonesia 2013 PRESETATION RENCANA PENGAMAN AIR JAKARTA, 27-29 MEI 2015 Kerjasama : Kementerian Kesehatan WHO Indonesia 2013 PRESETATION RENCANA PENGAMAN AIR JAKARTA, 27-29 MEI 2015 GAMBARAN SISTEM PENYEDIAAN AIR DI SAB WAIKANURU MOPIR-SUMBA BARAT DAYA menggunakan sistim

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI 2.1 Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman Desa memiliki jalan provinsi yang menghubungkan Desa dengan pusat kota Amlapura. Kondisi jalan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 44 2014 SERI : E BEKAPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT AIR LIMBAH Analisa SWOT sub sektor air limbah domestik Lingkungan Mendukung (+), O Internal Lemah (-) W Internal Kuat (+) S Diversifikasi Terpusat (+2, -5) Lingkungan tidak

Lebih terperinci

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BULELENG RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2018 SASARAN/CAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PROGRAM Uraian Indikator Kinerja (Outcome) Target/Satuan Uraian Indikator Kinerja Target/Satuan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 1 1.08 URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 1.08.02 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BULELENG KEADAAN BULAN : NOPEMBER 2016 Kegiatan Ket No Program Indikator Kinerja Satuan Capaian

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.193, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Sanitasi. Berbasis Masyarakat. Total. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7.A.1 KRITERIA KESIAPAN DALAM MEKANISME PENGANGGARAN TAHUN DEPAN (2016) Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran Reguler

LAMPIRAN 7.A.1 KRITERIA KESIAPAN DALAM MEKANISME PENGANGGARAN TAHUN DEPAN (2016) Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran Reguler LAMPIRAN 7.A.1 KRITERIA KESIAPAN DALAM MEKANISME PENGANGGARAN TAHUN DEPAN (2016) PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) SUBSEKTOR AIR LIMBAH 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, 1 PERATURAN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KABUPATEN MADIUN, Menimbang : a. bahwa air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

Program Bio Energi Perdesaan (B E P)

Program Bio Energi Perdesaan (B E P) Program Bio Energi Perdesaan (B E P) Salah satu permasalahan nasional yang kita hadapi dan harus dipecahkan serta dicarikan jalan keluarnya pada saat ini adalah masalah energi, baik untuk keperluan rumah

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 1.1. LATAR BELAKANG BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Perumusan tujuan, sasaran, dan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis

Lebih terperinci

Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B

Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN RAPAT KOORDINASI REGIONAL II PAMSIMAS II KESEHATAN Makasar, 4 7 November 2015 Rencana Pemerintah Indonesia UNIVERSAL ACCESS 100%

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 1 1.08 URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 1.08.02 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BULELENG KEADAAN BULAN : OKTOBER 2016 s/d 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.1 Penyediaan

Lebih terperinci

DRAFT INSTRUMEN MONITORING KOMPONEN PHBS DAN LAYANAN HIGIENE SANITASI (DI MASYARAKAT DAN SEKOLAH)

DRAFT INSTRUMEN MONITORING KOMPONEN PHBS DAN LAYANAN HIGIENE SANITASI (DI MASYARAKAT DAN SEKOLAH) DRAFT INSTRUMEN MONITORING KOMPONEN PHBS DAN LAYANAN HIGIENE SANITASI (DI MASYARAKAT DAN SEKOLAH) PROGRAM PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT JAKARTA, 2009 INSTRUMEN MONITORING KOMPONEN

Lebih terperinci

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM LOKASI DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI : GEKBRONG : GEKBRONG : CIANJUR : JAWA BARAT DEPUTI III MENLH BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1 Enabling and Sustainibility Aspect 3.1.1 Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Berdasarkan analisa SWOT ditemukan isu strategis pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.

Lebih terperinci

1. Sub Sektor Air Limbah

1. Sub Sektor Air Limbah 1. Sub Sektor Air Limbah Permasalahan mendesak Tujuan Sasaran Strategi Indikasi Program Indikasi Kegiatan Praktek BABS saat ini 23% 1.Menyusun perda/perbup mengenai Penyusunan Perda/Perbup Konstruksi,

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN ( STOP BABS ) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : ANALISIS MENGENAI DAMPAK 2. TUGAS : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis penilaian dan pemantauan analisis mengenai dampak lingkungan 3. FUNGSI : a. penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup

Lebih terperinci

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua By. M. Abror, SP, MM Tema utama Pengolahan sampah Program kali bersih Biopori Lahan sempit dan lahan tidur Pengembangan desa wisata Lingkungan adalah???????????

Lebih terperinci

PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT

PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT PAMSIMAS II: Komponen Kesehatan Direktur Penyehatan Lingkungan Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Regional 3 Denpasar, Bali 29 Sept

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan sanitasi permukiman di Indonesia bertujuan meningkatkan kondisi dan kualitas pelayanan air limbah, pengelolaan persampahan, drainase, dan kesehatan. Targetnya adalah pada

Lebih terperinci

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR I. UMUM Air merupakan karunia Tuhan sebagai salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI STRATEGI SANITASI KABUPATEN 2013-2017 BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Monitoring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat. menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat. menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

Lebih terperinci

PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI TAMAN PEMBIBITAN TEBET

PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI TAMAN PEMBIBITAN TEBET SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI TAMAN PEMBIBITAN TEBET DISUSUN OLEH : Ir. Nyayu Siti Rahmaliya, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain : PROGRAM KERJA LPM STIMA IMMI DALAM RANGKA MELAKSANAKAN KEGIATAN PEDULI LINGKUNGAN BERSAMA-SAMA DENGAN WARGA SEKITAR BERUPA PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI KOMPLEK PERUMAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN RW 05 CILANDAK

Lebih terperinci

Oleh: Auliya Ul Fikry Staf Subdit Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Program

Oleh: Auliya Ul Fikry Staf Subdit Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Program Pechakucha #14 Oleh: Auliya Ul Fikry Staf Subdit Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Program MENJAGA KELESTARIAN AIR DAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH DENGAN PENERAPAN ALTERNATIF TEKNOLOGI SEDERHANA Kementerian

Lebih terperinci

Ringkasan Studi EHRA Kabupaten Malang Tahun 2016

Ringkasan Studi EHRA Kabupaten Malang Tahun 2016 Ringkasan Studi EHRA Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau dapat juga disebut sebagai Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan, merupakan sebuah studi partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

2.3. Keberlanjutan Program Konsep Keberlanjutan (Sustainability) Partisipasi Masyarakat

2.3. Keberlanjutan Program Konsep Keberlanjutan (Sustainability) Partisipasi Masyarakat DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v INTISARI... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian M di

BAB I PENDAHULUAN. perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian M di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Gorontalo sebagian besar wilayahnya berbentuk dataran, perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian 0 2000 M di atas permukaan laut. Luas

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015 KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015 No PERMASALAHAN MENDESAK ISU-ISU STRATEGIS TUJUAN SASARAN INDIKATOR STRATEGI INDIKASI PROGRAM INDIKASI KEGIATAN A SEKTOR AIR LIMBAH A TEKNIS/AKSES 1 Belum

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 4 Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi 1.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Program

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target Tabel 5.1 Rencana, Kegiatan, Kinerja, Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan SKPD Badan Hidup Kabupaten Pelalawan (Satuan Dalam Juta Rupiah) 1.1. Meningkatkan 1.1.1. kinerja Membaiknya pelayanan kinerja

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1. Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA Permasalahan Mendesak Isu-Isu Strategis Tujuan Sasaran Indikator Strategi Indikasi Program Indikasi Kegiatan SISTEM PENGELOLAAN AIR A. Sistem/Teknis a.

Lebih terperinci