J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN"

Transkripsi

1 J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN PENERAPAN PROGRAM ADIWIYATA PADA ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH DASAR DI KOTA KENDARI The Application of Adiwiyata Program on Cognitive, Affective and Psychomotor Aspects of Environmental Management in Primary Schools in Kendari Jumadil 1, Kahar Mustari 2, Alimuddin Hamzah A. 3 1 Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar, 2 Dosen Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, 3 Dosen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar ( ai.jumadil@yahoo.com) ABSTRAK Program Adiwiyata adalah program Pemerintah untuk menciptakan sekolah berbudaya lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program Adiwiyata terhadap kognitif, afektif dan psikomotorik lingkungan hidup peserta didik Sekolah Dasar dengan membandingkan kognitif, afektif dan psikomotorik lingkungan hidup peserta didik Sekolah Dasar Adiwiyata (SDN 1 Baruga dan SDN 11 Mandonga) dan Sekolah Dasar belum Adiwiyata (SDN 6 Poasia). Penelitian ini dilakukan dari Tanggal 21 Januari sampai dengan 3 Maret 2015, yang dilakukan dengan memberikan kuisioner dan wawancara langsung kepada responden yang terdiri dari, peserta didik kelas VI (SDN 1 Baruga sebanyak 60 orang, SDN 11 Mandonga sebanyak 56 orang dan SDN 6 Poasia sebanyak 42 orang), Guru (SDN 1 Baruga 5 guru dan SDN 11 Mandonga 4 Guru, dan SDN 6 Poasia 3 Guru) Pegawai (SDN 1 Baruga 1 orang dan SDN 11 Mandonga 1 orang, dan SDN 6 Poasia 1 orang), Kepala Sekolah dan Kepala UPT Tk/SD Dinas Pendidikan Kecamatan baruga, mandonga dan poasia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (pisikomotorik) lingkungan hidup peserta didik kelas VI Sekolah Adiwiyata lebih tinggi dibanding Sekolah belum Adiwiyata dan ada pengaruh positif program Adiwiyata terhadap kognitif, afektif dan pisikomotorik lingkungan hidup siswa. Kata Kunci: Program Adiwiyata, Kognitif, Afektif, Psikomotor ABSTRACT Adiwiyata program is a government program to create cultural school environment. This thesis aims to find out the effect of Adiwiyata program on cognitif, affective and psychomotoric aspects of the environment of primary school students by comparing such condition in two primary schools using Adiwiyata program (SDN 1 Baruda and SDN 11 Mandonga) and one primary school not using Aiwiyata program (SDN 6 Poasia). The research was conducted from january 21 to march 3, 2015 questionnaires and direct interviews with respondents. They were learnes of 6 grade (60 from SDN 1 Baruga, 56 from SDN 11 Mandonga and 42 from SDN 6 Poasia), teachers ( 5 from SDN 1 Baruga, 4 from SDN 11 Mandonga and 3 from SDN 6 Poasia), employees (1 from each school), principals, and the heads of TK/SD ( Kindergarten and Primary School) Unit of Education Offices in Baruga, Mandonga and Poasia subdistricts. Then results reveal that knowledge level (cognitive), attitude (affective), and skill (psychomotoric) aspect of the environmental of 6 -grade learners in school applying Adiwiyata program are ligher than those in the school not applying the program. Furthermore, there is a positive influence of the Adiwiyata program on the cognitive, affective, and psycomotoric envinment of the lerners. Keywords: Adiwiyata Program, Cognitive, Affective, Psychomotor 195

2 Jumadil ISSN PENDAHULUAN Harus kita akui bahwa sampai dengan saat ini kepedulian terhadap lingkungan baru dimiliki segelintir individu. Banyak diantara kita yang belum peduli dengan permasalahan lingkungan secara sungguh-sungguh. Cukup banyak ditemukan penanganan masalah lingkungan masih sebatas retorika dan administratif sehingga belum terwujud dalam tindakan nyata yang memadai (Hamzah, 2013). Kota Kendari dengan luas wilayah Ha memiliki kekhasan karena dikelilingi hutan dan Teluk Kendari, memiliki garis pantai sepanjang 85,6 km, menyuguhkan potensi laut yang menjanjikan untuk usaha perikanan, tetapi juga memiliki kompleksitas permasalahan lingkungan yang tinggi, diantaranya adalah banjir, sampah, tanah longsor, menurunnya ekosistem mangrove, dan pendangkalan di teluk Kendari. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat menjadi penyebab masalah lingkungan di kota Kendari. Masyarakat yang hidup di pesisir teluk Kendari misalnya, masih sering membuang sampah ke laut, serta menebang pohon bakau, hal ini mereka lakukan karena ketidaktahuan masyarakat tentang dampak yang akan terjadi jika hal tersebut terus dilakukan. Permasalahan lingkungan hidup tidak dapat dipecahkan secara teknis semata, namun yang lebih penting adalah pemecahan yang dapat mengubah mental serta kesadaraan akan pengelolaan lingkungan. Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumberdaya alam dan lingkungan yang cenderung tidak perduli, maka mengubah perilaku menjadi perioritas utama dalam mengatasi krisis lingkungan. Salah satu cara dalam upaya mengubah perilaku adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan lingkungan hidup melalui Program Adiwiyata mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah agar memiliki wawasan konservasi dalam upaya pelesatarian lingkungan hidup. Program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif (KNLH, 2012). Pendidikan lingkungan hidup di sekolah merupakan salah satu dari penerapan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan hidup menanamkan nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan (kognitif), kesadaran atau kemauan (afektif), dan tindakan (psikomotor) untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut (Akhmadi, 2011). Akhir Desember 2013 sebanyak 3 sekolah di Kota Kendari berhasil meraih Adiwiyata Nasional, di antaranya adalah SDN 1 Baruga, kemudian pada tanggal 5 Juni 2014 wakil Presiden RI Prof. Boediono memberikan penghargaan kepada 2 sekolah yang meraih Adiwiyata Mandiri yaitu SDN 11 Mandonga dan SMPN 17 Kendari, namun yang menjadi persoalan apakah ada manfaatnya terkhusus bagi siswa, apakah program tersebut memberikan pengaruh yang nyata terhadap sikap, keterampilan dan bagaimana siswa itu dalam keseharianya terhadap lingkungan, jangan sampai hanya sebagai pemberian penghargaan semata. Jika memang bermanfaat dan dapat menciptakan generasi pelestari lingkungan, mengapa tidak segera seluruh sekolah baik Negeri maupun Swasta mendapatkan dan melaksanakan program tersebut. Hasil yang hampir sama juga disebutkan oleh Hiswari, dimana dalam salah satu kesimpulan Tesisnya menyatakan, tingkat pemahaman pengetahuan materi lingkungan hidup hasil proses belajar mengajar lingkungan hidup memberikan kontribusi berarti dengan sikap siswa terhadap lingkungan hidup (Hiswari, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program Adiwiyata terhadap kognitif, afektif dan psikomotorik lingkungan hidup peserta 196

3 Program Adiwiyata, Kognitif, Afektif, Psikomotor ISSN didik Sekolah Dasar dengan membandingkan kognitif, afektif dan psikomotorik lingkungan hidup peserta didik Sekolah Dasar Adiwiyata (SDN 1 Baruga dan SDN 11 Mandonga) dan Sekolah Dasar belum Adiwiyata (SDN 6 Poasia). METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara tepatnya di SD Negeri 1 Baruga kecamatan Baruga, SD Negeri 11 Mandonga kecamatan Mandonga dan SD Negeri 6 Poasia Kecamatan Poasia pada bulan Januari-Maret Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada kategori sekolah Adiwiyata, yaitu Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VI yang menjadi lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel secara pusposive dan besar sampel dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan Slovin dalam Landriany (2014) dimana; n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Nilai Presisi (10 persen) Sehingga diperoleh besar sampel penelitian sebagai berikut: Peserta didik kelas VI SDN 1 Baruga sebanyak 60 Orang yang dibagi menjadi 4 kelas dan sampel ditentukan berdasarkan nomor urut absen. Peserta didik kelas VI SDN 11 Mandonga sebanyak 56 Orang yang dibagi menjadi 3 kelas dan sampel ditentukan berdasarkan nomor urut absen. Peserta didik kelas VI SDN 6 Poasia sebanyak 42 Orang yang dibagi menjadi 2 kelas dan sampel ditentukan berdasarkan nomor urut absen. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner kepada responden, dan untuk mendukung data tersebut kemudian dilakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru kelas dan guru Pendidikan Keterampilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH), dan petugas kebersihan. Selain itu juga dilakukan observasi langsung untuk melihat bagaimana kegiatan peserta didik dalam pengelolaan lingkungan hidup. Analisis Data Membuat perbandingan kognitif, afektif dan psikomotor lingkungan hiidup dengan menggunakan distribusi frekuensi yaitu dengan menentukan nilai maksimum dan minimum, range, kelas interval ditentukan menjadi lima kelas untuk memudahkan membagi kedalam lima kategori yaitu, rendah (R), sangat rrendah (SR) sedang (SD), tingggi (T) dan sangat tinggi (ST). HASIL PENELITIAN Berdasarkan menunjukkan bahwa jumlah responden SD Negeri 1 Baruga sebanyak 60, SD Negeri 11 Mandonga 56 orang dan SDN 6 Poasia 42 orang, skor maksimum 100, skor minimum 51.1, range 48.9, dan rentang teoritik Untuk jumlah soal 18 dengan nilai terendah 0 dan tertinggi 100. Jumlah kelas dibagi menjadi 5, lebar kelas 10. Simpangan baku 4.26, mean 92.22, modus dan median untuk SD Negeri 1 Baruga, simpangan baku 5.73, mean 91.80, modus dan median untuk SD Negeri 11 Mandonga. Simpangan baku 6.94, mean 70.08, modus dan median untuk SD Negeri 6 Poasia. Hasil distribusi frekuensi dari skor kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dapat dilihat pada lampiran tabel 1. Dari hasil data yang diperoleh, kemudian dibuat perbandingan nilai rata-rata kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor tentang 197

4 Jumadil ISSN pengelolaan lingkungann hidup seperti yang disajikan gambar 4 pada lampiran Dari distribusi frekuensi yang dibuat, kemudian dibuat grafik kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor untuk lebih memudahkan dalam melihat perbandingan kemampuan dari sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata dan sekolah yang belum melaksanakan program Adiwiyata, dapat dilihat pada gambar 2,3 dan 4 pada lampiran. Gambar1. Histogram kemampuan pengetahuan (kognitif) tentang lingkungan hidup pengelolaan Sumber: Hasil olah data primer tahun 2015 Gambar 2. Histogram kemampuan sikap (afektif) tentang pengelolaan lingkungan hidup Sumber: Hasil olah data primer tahun 2015 Gambar 3. Histogram kemampuan keterampilan (psikomotorik) tentang pengelolaan lingkungan hidup 198

5 Program Adiwiyata, Kognitif, Afektif, Psikomotor ISSN Sumber: Hasil olah data primer tahun 2015 Gambar 4. Nilai rata-rata kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor tentang pengelolaan lingkungan hidup Sumber: Hasil olah data primer tahun PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan Kognitif, Afektif dan 199

6 Jumadil ISSN Psikomotor tentang pengelolaan lingkungan hidup peserta didik Sekolah Dasar yang melaksanakan program Adiwiyata lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang belum melaksanakan program Adiwiyata. Pada kategori sangat tinggi aspek kognitif sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata (SDN 1 Baruga dan SDN 11 Mandonga) sebanyak 55% dan 64% sedangkan pada Sekolah yang belum melaksanakan program Adiwiyata (SDN 6 Poasia) tidak ada peserta didik yang meraih kategori ini. Sebaliknya pada kategori rendah Sekolah yang belum melaksanakan program Adiwiyata sebanyak 48% peserta didik masuk kategori ini sedangkan sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata tidak ada yang masuk kategori ini. Bila ditinjau dari sudut terlaksananya pendidikan pada manusia bahwa secara umum pendidikan dimulai sejak lahir sampai seumur hidup, maka hal ini menyaratkan bahwa pembekalan pengetahuan peserta didik tentang lingkungan hidup telah dimulai dari lingkungan rumah (keluarga) yang pada akhirnya akan lebih ditingkatkan lagi dilingkungan sekolah pada jalur pendidikan formal setelah anak memasuki usia sekolah. Pengetahuan tentang lingkungan hidup secara terintegrasi dan monolitik telah dimasukkan pada kurikulum pendidikan yang melaksanakan program adiwiyata. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan salah satu upaya meningkatkan pengetahuan ( Kognitif), kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya kesepakatan bersama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup No: 0142/U/1996 dan Nomor Keputusan 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup. Kesepakatan ini membuktikan bahwa pemerintah merasakan bahwa keputusan mendesak perbaikan lingkungan hidup dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan lingkungan hidup diharapkan dapat meningkatkan kognitif, kesadaran dan keterampilan masyarakat didalam mengelola lingkungan hidup sehingga mampu bertindak bijaksana dalam lingkungannya. Pendapat Sidauruk dkk (2013), menyatakan bahwa pendidikan berbasis lingkungan pada dasarnya bermakna memakai lingkungan sebagai basis orientasi pendidikan. Lingkungan memiliki dua peran dasar dalam pendidikan yaitu: 1) lingkungan memberi pemelajaran pada anak didik ( educative environment); dan 2) lingkungan harus diperbaiki oleh produk pendidikan (better environment by education). Keseluruhan aspek lingkungan melalui proses pendidikan akan diarahkan menjadi kondisi yang prima dengan standar (baku mutu) yang secara objektif mampu membawa negeri ini yang besar dan maju, aman dan sejahtera. Hal ini telah tercapai pada jalur pendidikan formal di SD Negeri 1 Baruga dan SD Negeri 11 Mandonga. Hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan afektif peserta didik sekolah adiwiyata lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang belum adiwiyata. Hal ini dapat dilihat pada kategori sangat tinggi peserta didik sekolah adiwiyata sebesar 73% sedangkan pada sekolah yang belum adiwiyata hanya 5% peserta didik. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukakan dilapangan, sangat jelas terlihat bahwa kepedulian peserta didik pada sekolah yang melaksanakan program adiwiyata terhadap kebersihan lingkungan sekolah lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik pada sekolah yang belum melaksanakan program adiwiyata. Hal ini terlihat pada perilaku peserta didik yang tidak peduli terhadap sampah yang berserakan pada sekolah yang belum adiwiyata. Sedangkan pada sekolah Adiwiyata lingkungan sekolahnya bersih, bebas dari 200

7 Program Adiwiyata, Kognitif, Afektif, Psikomotor ISSN sampah yang berserakan karena perilaku peserta didik yang peduli terhadap kebersihan lingkungannya. Menurut Notohadiprawiro (2006), sadar lingkungan hanya dapat dibentuk dan dikembangkan dalam diri orang masing-masing dengan jalan: 1)menghadapkan sseseorang pada persoalan lingkungan sehari-hari secara terus-menerus berupa kenyataan yang mudah masuk akal dan mudah dialami sendiri, 2) Menumbuhkan peradaban malu. Selanjutnya, Neolaka (2007), menambahkan ada empat faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan, yaitu faktor ketidaktahuan, kemiskinan, kemanusiaan, dan faktor gaya hidup. Hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan psikomotor peserta didik sekolah Adiwiyata lebih besar dibandingkan dengan sekolah yang belum adiwiyata. Hal ini dapat dilihat pada kategori sangat tinggi, dimana tidak ada peserta didik yang meraih kategori tersebut. Sedangkan pada sekolah Adiwiyata sebanyak 80% dan 91% peserta didik yang memperoleh kategori tersebut. Keberhasilan Adiwiyata merupakan kersama dari semua warga sekolah, sehingga terbentuk karakter dan budaya yang berwawasan lingkungan bagi warga sekolah dimanapun berada. Bila karakter tesebut sudah tertanam, baik program maupun kebijakan bukan lagi menjadi beban (Hidayat dkk., 2013). Keberadaan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (SPBL) sangat membantu dalam upaya mengatasi kerusakan sumberdaya alam (SDA) dan lingkungan yang terjadi saat ini dan masa akan datang SPBL diharapkan mampu mengubah kebiasaan atau perilaku yang tidak menghargai terhadap sumberdaya alam dan lingkungan, menjadi perilaku yang memiliki etika baik dan peduli terhadap SDA dan lingkungan ( Mulyani, 2009). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik pada sekolah adiwiyata lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang belum melaksanakan program Adiwiyata. Disarankan kepada pemerintah untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan melalui program Adiwiyata. DAFTAR PUSTAKA Akhmadi A. (2011). Peranan Layanan Bimbingan Konseling dalam Pendidikan Karakter (Kajian Diklat Guru Bimbingan Konseling). Surabaya: Widyaiswara Madya Spesialisasi Bimbingan dan Konseling pada Balai Diklat Keagamaan Surabaya. Hamzah S. (2013). Pendidikan Lingkungan Sekelumit Wawasan Pengantar. Bandung: Refika Aditama. Hidayat N., Taruna T., & Purwaweni H. (2013). Perilaku warga sekolah dalam program Adiwiyata di SMK Negri 2 Semarang. Prosiding seminar nasional pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan (UNDIP). Hiswari U. (2007). Korelasi Antara Pendidikan Lingkungan dengan Sikap Siswa terhadap Lingkungan Hidup ( Tesis). Jakarta: Universitas Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. (2012). Panduan Adiwiyata. Jakarta: KNLH. Landriany E. (2014). Impementasi Kebijakan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup di SMA Kota Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Volume 2 Nomor 1. Mulyani R. (2009). Penanaman Etika Lingkungan melalui Sekolah Perduli 201

8 Jumadil ISSN dan Berbudaya Lingkungan. Jurnal PPS Unimed Volume 6 Nomor 2 Neolaka A. (2007). Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. Notohadiprawiro. (2006). Pendidikan Lingkungan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Sidauruk T., Suriani M., & Restu. (2013). Profil Perilaku Lingkungan Hidup Siswa SMA Negeri di Kota Medan. JUPIIS Volume 5 nomor I. 202

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan hidup dan merupakan sarana yang penting dalam menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikan nilai karakter dalam berjalannya kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikan nilai karakter dalam berjalannya kegiatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan mengenai pendidikan lingkungan yang diterapkan pada sekolah melalui program Adiwiyata yang didalamnya mencangkup kegiatan lingkungan

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terhadap Pengetahuan Tentang Lingkungan pada Siswa Tingkat SMP/MTS N dan SMA/MAN Adiwiyata di Kota Labuhanbatu

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terhadap Pengetahuan Tentang Lingkungan pada Siswa Tingkat SMP/MTS N dan SMA/MAN Adiwiyata di Kota Labuhanbatu Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terhadap Pengetahuan Tentang Lingkungan pada Siswa Tingkat SMP/MTS N dan SMA/MAN Adiwiyata di Kota Labuhanbatu Endang Silalahi, Syarifuddin, Mufti Sudibyo Program Studi

Lebih terperinci

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menjelaskan bahwa, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

Lebih terperinci

Azhar, M. Djahir Basyir, Alfitri

Azhar, M. Djahir Basyir, Alfitri 2015 Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP JURNAL ILMU LINGKUNGAN Volume 13 Issue 1: 36-41 (2015) ISSN 1829-8907 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN ETIKA LINGKUNGAN DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MENJAGA

Lebih terperinci

,,,,, X Positif 3 X 1.SBx Negatif 4 X - 1.SBx Sangat Negatif Keterangan: : Rata-rata skor keseluruhan siswa SBx : Simpangan baku (standar deviasi) skor keseluruhan siswa X : Skor yang diperoleh siswa

Lebih terperinci

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN 190 SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN Afria Ulfa*,Juniman Silalahi**,An Arizal*** Email : Afria_ulfa@ymail.com ABSTRACT This

Lebih terperinci

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG 374 HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG Ahmad Taher Hasibuan *, Zulfa Eff Uli Ras **, Jabar ***

Lebih terperinci

KAJIAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISASI GURU. Lala Jelita Ananda Surel :

KAJIAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISASI GURU. Lala Jelita Ananda Surel : KAJIAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISASI GURU Lala Jelita Ananda Surel : ljananda@unimed.ac.id ABSTRACT This research was executed at SMK Sandhy Putra 2 Medan. The purpose of this research is to know how

Lebih terperinci

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse Kesulitan Pencapaian Kompetensi (Anggarani Pribudi) 1 KESULITAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN DESAIN BLUS SISWA KELAS XI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA Penulis 1: Anggarani Pribudi Penulis 2:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SD Negeri Sine 1 Sragen merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan diterimanya penghargaan Adiwiyata

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2355-3324 7 Pages pp. 35-41 PENGARUH PENGINTEGRASIAN MATERI KEBENCANAAN KE DALAM KURIKULUMTERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH DI BANDA ACEH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pembangunan dan pesatnya kemajuan teknologi di berbagai bidang telah dan akan terus menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif pada lingkungan, yaitu

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha

Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha PENGARUH METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA FOTO TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI DITINJAU DARI MINAT MENULIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 DENPASAR Ida Ayu Putu Udiyani Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN Heny Puspita R Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang telah menerapkan sistem dengan maksud untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 4 (3) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan suatu lembaga khususnya disekolah. Di Indonesia sendiri

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan suatu lembaga khususnya disekolah. Di Indonesia sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam konsep pendidikan, kurikulum tentunya memiliki peranan penting untuk mengembangkan suatu lembaga khususnya disekolah. Di Indonesia sendiri kurikulum sudah

Lebih terperinci

KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 SUNGAI PENUH DALAM MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DIDUNIA INDUSTRI MERI MARPENI

KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 SUNGAI PENUH DALAM MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DIDUNIA INDUSTRI MERI MARPENI KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 SUNGAI PENUH DALAM MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DIDUNIA INDUSTRI MERI MARPENI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN

ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN ISBN 978-602-70471-2-9 ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN Siwi Purwanti, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA YOGYAKARTA IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA YOGYAKARTA Novi Febrianti, Nani Aprilia Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta novifebri@yahoo.com ABSTRACT:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup (Sirait, 2011: 3). Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak Hubungan Pengetahuan Daur Ulang Sampah dan Kreativitas Siswa dalam Memanfaatkan Sampah dengan Perilaku Mengelola Sampah di Lingkungan Sekolah (Studi pada Siswa Kelas XI SMK Mitra Batik Tasikmalaya) Linda

Lebih terperinci

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography. Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo TINGKAT PARTISPASI PENDUDUK DALAM UPAYA PELESTARIAN TANAMAN MANGROVE DIDESA PECAKARAN KABUPATEN PEKALONGAN Desy

Lebih terperinci

Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan. Praktek Kerja Industri Siswa

Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan. Praktek Kerja Industri Siswa Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri Siswa Ahmat Su udi (10320089 ST) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Perkembangan teknologi terutama di bidang otomotif

Lebih terperinci

E D U K A S I Jurnal Penelitian & Artikel Pendidikan

E D U K A S I Jurnal Penelitian & Artikel Pendidikan Jurnal Vol. 9, No. 1, Juni 2017, Hal: 1-80 pissn: 2085-1472, eissn: 2579-4965 E D U K A S I Jurnal Penelitian & Artikel Pendidikan http://journal.ummgl.ac.id/nju/index.php/edukasi INTEGRASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi dan Hasil Belajar terhadap Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas XII IPS SMAN 1 Ponorogo

Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi dan Hasil Belajar terhadap Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas XII IPS SMAN 1 Ponorogo 298 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 298-303 Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi dan Hasil Belajar terhadap Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas XII IPS SMAN 1 Ponorogo Novia Kresnawati Pendidikan Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran akan pentingnya lingkungan dapat mewujudkan rasa tanggung jawab bagi warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya untuk merubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

Lebih terperinci

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 BIDANG SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RISET

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA KEPENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCA SARJANA KEPENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN PENERAPAN KONSEP KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ( Studi Sekolah Dasar menuju

Lebih terperinci

PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA DI SMP SATU ATAP PULAU TUNDA

PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA DI SMP SATU ATAP PULAU TUNDA PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA DI SMP SATU ATAP PULAU TUNDA Aditya Rahman, Indria Wahyuni, Ika Rifqiawati Surel : aditya_untirta@yahoo.co.id ABSTRACT This research aims in descripting

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG Rika Sri Wahyuni 1, Niniwati 1, Fauziah 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out

Lebih terperinci

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika vol. 2 no. 1, pp. 29 34, Maret 2016 Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik

Lebih terperinci

PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur)

PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur) PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur) Eka Rahayu Handayani dan Deni Kurniawan Email: 0922149@gmail.com dan denidoctor_69@yahoo.co.id

Lebih terperinci

EVALUASI SIKAP DAN PERILAKU SISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN

EVALUASI SIKAP DAN PERILAKU SISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN EVALUASI SIKAP DAN PERILAKU SISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI Madrasah Neni Wahyuningtyas 1 Abstract Environmental education is one effort to realize environmental

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI

Lebih terperinci

RIDA BAKTI PRATIWI K

RIDA BAKTI PRATIWI K PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 105/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang telah diperoleh melalui angket, selanjutnya diolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang telah diperoleh melalui angket, selanjutnya diolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian yang telah diperoleh melalui angket, selanjutnya diolah dengan berbantuan komputasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO LEVEL OF STUDENTS KNOWLEDGE ABOUT HEALTHY LIFESTYLE OD FIFTH AND SIXTH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang terpanjang di dunia, lebih dari 81.000 KM garis pantai dan 17.508 pulau yang membentang

Lebih terperinci

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang Nia Kurniatillah* Abstrak Penanaman nilai-nilai PHBS salah satunya Perilaku

Lebih terperinci

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017 TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017 THE RESPONSES OF THE 4 TH GRADE STUDENTS ON THE LEARNING PROCESS OF PHYSICAL EDUCATION IN SDN 1 KARANGREJO

Lebih terperinci

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online) J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 216: 11-12 ISSN 197-1744 (Cetak) PENERAPAN PENILAIAN NON TES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP DAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI

Lebih terperinci

ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU

ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU ANALISIS TENTANG SIKAP SISWA SMP KELAS IX TERHADAP SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU Patri Ziana 1) Zulfan Saam 2) Elni Yakub 3) Abstract The purpose of this study is 1) knowing Junior

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 129/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography. Edu Geography 3 (5) (215) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN LINGKUNGAN HIDUP (KLH) DI KELAS XI SMA N 1 BANDAR KABUPATEN BATANG TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016 Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Moh Dendy FB,2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Moh Dendy FB,2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan geografi memiliki peran dan tujuan yang strategis dalam menumbuhkembangkan karakter peduli lingkungan. Secara ideal hal itu tertuang pada salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera globalisasi, memerlukan pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara dan penyiapan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kerusakan lingkungan sudah bukan merupakan hal yang baru dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan lingkungan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMAN 6 TANGERANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMAN 6 TANGERANG BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2017, Volume 10 No 2, 1-6 ISSN: 0853-2451 HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMAN

Lebih terperinci

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT The study was set out to compare analytically the pedagogical competence of the

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendidikan Lingkungan Hidup di Indonesia Pesatnya pembangunan saat ini yang ditopang dengan modernitas industrial dan mesin-mesin teknologi mutakhir telah menyebabkan sumbersumber

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITF DAN RANAH AFEKTIF SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. longsor, dan kekeringan semakin tidak terkendali. Fenomena kembar yaitu el-nino

BAB I PENDAHULUAN. longsor, dan kekeringan semakin tidak terkendali. Fenomena kembar yaitu el-nino BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena kerusakan lingkungan telah menjadi isu global. Efek dari kerusakan lingkungan tidak hanya dirasakan oleh satu negara tetapi seluruh lapisan elemen

Lebih terperinci

T E S I S. Oleh MARNI RAHAYU /PSL SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 L A H PA S C A S A R J A N A

T E S I S. Oleh MARNI RAHAYU /PSL SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 L A H PA S C A S A R J A N A PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SISWA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (KAJIAN TERHADAP SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN BATU BARA) T E S I S Oleh MARNI RAHAYU 087004022/PSL

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA (Pembelajaran Peran Manusia dalam Pengelolaan Lingkungan Kelas VII Semester 1 di

Lebih terperinci

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 8 (2), 2016,

Tersedia online di EDUSAINS Website:  EDUSAINS, 8 (2), 2016, Tersedia online di EDUSAINS Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains EDUSAINS, 8 (2), 2016, 176-181 Research Artikel PENERAPAN SIKAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN DALAM MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu Alam atau sains (termasuk biologi di dalamnya) adalah upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu Alam atau sains (termasuk biologi di dalamnya) adalah upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Alam atau sains (termasuk biologi di dalamnya) adalah upaya sistematis untuk menciptakan, membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah lingkungan hidup semula merupakan masalah alami, yakni peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini terjadi tanpa

Lebih terperinci

ABSTRACT RANGGA PRAJA WANTARA. do. Learning is done in areas prone to earthquake hazards.

ABSTRACT RANGGA PRAJA WANTARA. do. Learning is done in areas prone to earthquake hazards. ABSTRACT EARTHQUAKE MITIGATION IMPLEMENTATION OF LEARNING THROUGH ROLE PLAYING METHOD FOR INDOOR AND OUTDOOR STUDENTS OF 28 JUNIOR HIGH SCHOOL BANDAR LAMPUNG LESSONS YEAR 2010-2011 By RANGGA PRAJA WANTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas di dunia sekitar 19% dari total hutan mangrove dunia, dan terluas se-asia Tenggara sekitar 49%

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 106-110

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 106-110 ISSN: 1693-1246 Juli 2011 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 106-110 J P F I http://journal.unnes.ac.id PEMBELAJARAN SAINS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN MATEMATIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA (Studi Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Masdalena, Agus Suyatna, I Dewa Putu Nyeneng Abstract So far, education in Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL Oleh: NOFRINDO SANDRA NIM. 18786 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

MATEMATIKA HIJAU SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENDIDIKAN KARAKTER BERWAWASAN LINGKUNGAN 4

MATEMATIKA HIJAU SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENDIDIKAN KARAKTER BERWAWASAN LINGKUNGAN 4 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No.1, Januari - April 2015 STKIP PGRI Banjarmasin MATEMATIKA HIJAU SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENDIDIKAN KARAKTER BERWAWASAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA Pengaruh Motivasi Belajar (Danang Baskoro dan Sukardi) 305 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA THE INFLUENCE OF LEARNING MOTIVATION AND

Lebih terperinci

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH Analisa Pelaksanaan Kurikulum ( Iska Arif Yulianto) 1 ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH ANALYSIS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL CURRICULUM ORIENTED

Lebih terperinci

PROSEDING KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG

PROSEDING KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG PROSEDING KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG Moh. Dendy F B Prodi Pendidikan Geografi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Permasalahan karakter saat ini banyak diperbincangkan. Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,

Lebih terperinci

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani 59 Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 60-63 PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG THE DIFFERENCES OF WORK PRODUCTIVITY BETWEEN SERTIFIED AND UNSERTIFIED TEACHER

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 134/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME DAN TIPE LISTENING TEAM (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya pada Konsep

Lebih terperinci

(Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

(Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013) PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PBL DENGAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI TEKNIK VEE DIAGRAM DAN FISHBONE DIAGRAM DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pembelajaran pada

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

KEBIJAKAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia KEBIJAKAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA Oleh: Kepala Badan P2SDM KLHK Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM TN. Laiwangi

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar JPF Volume 3 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 48 Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Penerapan Strategi Collaborative Learning Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

Lebih terperinci

PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS. Diajukan Kepada

PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS. Diajukan Kepada PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja Hubungan Penguasaan Kompetensi...(Dimas Wicaksono) 1 HUBUNGAN PENGUASAAN KOMPETENSI KERJA ASPEK KETERAMPILAN DAN SIKAP DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK

Lebih terperinci

SRI PUJI HIDAYATI NIM

SRI PUJI HIDAYATI NIM TESIS PENGARUH METODE KERJA LABORATORIUM DAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DASAR IPA DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP DARUL HIKMAH KUTOARJO SRI PUJI HIDAYATI NIM 10708251023 Tesis

Lebih terperinci

Putri Wahyu Kinanti 7, Joko Waluyo 8, Slamet Hariyadi 9

Putri Wahyu Kinanti 7, Joko Waluyo 8, Slamet Hariyadi 9 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN PERMAINAN TEKA TEKI SILANG (TTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI SMP NEGERI 14 JEMBER

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (127 dari 224) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian KAJIAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBAT

Lebih terperinci

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo 20 Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Palopo Pada Materi Pokok Larutan Asam Basa The Influence of Instructional Model

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTION DI SDN 28 RAWANG TIMUR KECAMATAN PADANG SELATAN OLEH: SRI WAHYUNI NPM. 1110013411081 PROGRAM

Lebih terperinci

Pendidikan Menengah Kejuruan

Pendidikan Menengah Kejuruan Pendahuluan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga tingkat satuan pendidikan yang berperan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan kompeten di bidangnya. Sumber Daya

Lebih terperinci

SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA DIKELAS VIII. 6 SMPN 08 PEKANBARU

SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA DIKELAS VIII. 6 SMPN 08 PEKANBARU SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA DIKELAS VIII. 6 SMPN 08 PEKANBARU G i m i n 1, Zuhdi Ma aruf 2 Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL Oleh Rr. Laksmi Wulandari NIM 080210102002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL Malinda Riwi Anugrah Putri*, Undang Rosidin, Ismu Wahyudi Pendidikan Fisika, FKIP Unila, Jl. Prof. Dr.

Lebih terperinci

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015 529 HUBUNGAN ANTARA HARAPAN SISWA (STUDENT EXPECTATION) TERHADAP GURU MATA PELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN DI SD NEGERI GUGUS VI KECAMATAN SUNGAITARAB

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN DI SD NEGERI GUGUS VI KECAMATAN SUNGAITARAB PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN DI SD NEGERI GUGUS VI KECAMATAN SUNGAITARAB Lastri Efida Guru SD Negeri 0 Kecamatan Abstract: This research was aimed

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 PASAMAN Rina*, Sofia Edriati**), Hamdunah**) *)

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG. PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG Dian Arima Gusti 1, Iing Rika Yanti 2, Silvi Trisna 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci