STUDI PERBANDINGAN ANALISIS BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BETON METODE AHSP DAN PENAWARAN KONTRAKTOR MUTIARA ASTARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI PERBANDINGAN ANALISIS BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BETON METODE AHSP DAN PENAWARAN KONTRAKTOR MUTIARA ASTARI"

Transkripsi

1 STUDI PERBANDINGAN ANALISIS BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BETON METODE DAN PENAWARAN KONTRAKTOR MUTIARA ASTARI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode dan Penawaran adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Oktober 2014 Mutiara Astari NIM F

4 ABSTRAK MUTIARA ASTARI. Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode dan Penawaran. Dibimbing oleh MEISKE WIDYARTI. Analisis biaya merupakan dasar dari perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek. Analisis biaya harus dilakukan secara teliti dan cermat agar pelaksanaan proyek tidak mengalami kerugian. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui perbedaan analisis biaya pekerjaan struktur beton antara metode dan kontraktor, 2) mengetahui Harga Pekerjaan (HSP) yang berbeda paling signifikan, serta 3) menganalisa HSP yang berbeda paling signifikan. HSP yang memiliki perbedaan paling signifikan ditelusuri perhitungan koefisien dan harga satuan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data-data proyek dan pedoman. Hasil analisis menunjukkan HSP yang memiliki persentase selisih harga satuan terbesar adalah pekerjaan tiang pancang 50.85% dan tie beam TB %. HSP yang memiliki persentase selisih harga satuan terkecil adalah pekerjaan plat beton entrance 18.16% dan plat dak lantai %. Pada perhitungan tetap mengenai biaya tidak langsung yaitu ditambahkan sebesar 15% dari biaya langsung. Perbedaan perhitungan antara dan kontraktor disebabkan oleh pengalaman dan informasi standar acuan yang berbeda. Kata kunci:, analisis koefisien, harga satuan, proyek pembangunan ABSTRACT MUTIARA ASTARI. Comparative Study of Cost Analysis of Concrete Structure Works among and Contractor Method. Supervised by MEISKE WIDYARTI. Cost analysis is a basic in a project Budget Plan Estimates (BPE). The analysis has to be done carefully and thoroughly so that the project do not get losses. The goal of this research is 1) to know about the differences in concrete structure works cost analysis between and contractor method, 2) to know about unit price of works that has the most significant differences, and 3) analyzing works that has the most significant cost differences. The works that has the most significant unit price difference will be traced in the coefficient and unit price calculation. Materials used of this research is secondary datas from a project and guidelines. This study results shows that the highest percentage unit price difference is the pile work which is 50.85% and tie beam TB2 which is 50.07%. The smallest percentage unit price difference is the entrance concrete slab and first floor roof slab which is 18.16% and 20.36%. In calculation consist of indirect costs which added 15% from the direct costs. The differences of the calculation between and contractor are most because of experience and information of a different reference standard. Keywords:, coefficient analysis, unit price, building project

5 STUDI PERBANDINGAN ANALISIS BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BETON METODE DAN PENAWARAN KONTRAKTOR MUTIARA ASTARI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

6

7 Judul Skripsi : Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode dan Penawaran. Nama : Mutiara Astari NIM : F Disetujui oleh Dr Ir Meiske Widyarti, MEng Pembimbing Diketahui oleh Prof Dr Ir Budi Indra Setiawan, MAgr Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8

9 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul penelitian ini adalah Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode dan Penawaran. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr Ir Meiske Widyarti MEng selaku dosen pembimbing akademik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan atas segala bimbingan dan arahan yang diberikan. 2. Ayahanda Basri Zainuddin, Ibunda Astinawaty Thahar, Kakak Rudy Asfrilly, dan Kakak Bestky Septone yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi. 3. Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana IPB dan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yang telah memudahkan dalam pengambilan data sekunder. 4. Seluruh teman-teman SIL 47 yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan bantuannya. 5. Seluruh pihak yang telah membantu selama penelitian berlangsung. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai informasi, terutama di bidang teknik sipil. Bogor, Oktober 2014 Mutiara Astari

10 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN ix PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 1 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Estimasi Biaya dan Organisasi Proyek 2 Struktur Beton pada Bangunan 3 Analisis Harga Pekerjaan 4 METODE 6 Waktu dan Tempat 6 Bahan 6 Alat 7 Prosedur Analisis Data 8 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 Biaya Struktur Bawah dan Struktur Atas Gedung TFIC 10 Persentase Selisih HSP Struktur Beton 12 Analisis Harga Pekerjaan Struktur Beton 14 SIMPULAN DAN SARAN 19 Simpulan 19 Saran 20 DAFTAR PUSTAKA 20 LAMPIRAN 23 RIWAYAT HIDUP 35

11 DAFTAR TABEL 1 Persentase selisih pekerjaan struktur beton 12 2 Persentase selisih pekerjaan struktur beton (lanjutan) 13 3 Analisis harga satuan pekerjaan tiang pancang 14 4 Analisis harga satuan pekerjaan tie beam TB Analisis harga satuan readymix K-300 lantai Analisis harga satuan besi beton terpasang ø < 12 mm lantai Analisis harga satuan besi beton terpasang ø > 13 mm lantai Analisis harga satuan batako tebal ½ bata 16 9 Analisis harga satuan pekerjaan plat beton entrance Analisis harga satuan wire mesh M-6 lantai Analisis harga satuan bekisting dengan multiplex 9 mm lantai Analisis harga satuan pekerjaan plat dak lantai Analisis harga satuan pasang stoot werk untuk plat beton lantai 1 18 DAFTAR GAMBAR 1 Struktur analisis Harga Pekerjaan (HSP) 4 2 Contoh perhitungan HSP 5 3 Lokasi gedung TFIC 6 4 Denah gedung TFIC 7 5 Potongan A gedung TFIC 7 6 Diagram alir penelitian 8 7 Total biaya HSP struktur bawah 10 8 Total biaya HSP struktur atas 11 DAFTAR LAMPIRAN 1 Tabel berat besi beton 23 2 Analisis harga satuan pekerjaan pile cap P1, P2, P3, dan P Analisis harga satuan pekerjaan lantai kerja, sloof praktis, tie beam TB1, dan TB Analisis harga satuan pekerjaan kolom K1-1, K2-1, K3-1, dan K Analisis harga satuan pekerjaan kolom K1-2, K2-2, K1-3, dan K Analisis harga satuan pekerjaan balok B1 lantai 1, B1 lantai 2, B1A lantai 3, dan B1A lantai Analisis harga satuan pekerjaan balok B2 lantai 1 s/d 3, B2A lantai 3, dan B2A lantai Analisis harga satuan pekerjaan balok B3 lantai 1, B3 lantai 2, B3A lantai 1, B3A lantai 3, dan B3A lantai Analisis harga satuan pekerjaan rabat beton dan plat lantai 1 s/d Analisis harga satuan pekerjaan plat dak lantai 4 dan plat tangga/bordes lantai 1 s/d Analisis harga satuan pekerjaan plat anak tangga lantai 1 s/d 3 33

12

13 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi pada masa sekarang mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pembangunan konstruksi seperti gedung, jalan, dan jembatan telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Pembangunan yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan, merupakan dua hal yang saling berkaitan. Perencanaan dihadapkan pada pengaturan sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, bahan, biaya, dan waktu. Sedangkan pelaksanaan merupakan bentuk penyelenggaraan dari pembangunan yang diusahakan agar berjalan tepat waktu dengan kualitas yang baik dan biaya yang efisien. Guna memperoleh keberhasilan dalam kedua hal tersebut, salah satunya adalah dengan dukungan analisis biaya yang baik. Analisis biaya merupakan langkah dari estimasi biaya untuk memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan oleh proyek. Oleh karena itu, estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan suatu proyek karena pada umumnya suatu proyek konstruksi membutuhkan biaya yang cukup besar (Indrawan 2011). Dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan, perlu adanya perhitungan yang matang. Selain itu, analisis biaya harus dilakukan secara teliti dan cermat agar pelaksanaan pembangunan tidak mengalami kerugian. Analisis biaya proyek konstruksi meliputi perhitungan biaya pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan mekanikal elektrikal. Pekerjaan struktur sebagian besar menggunakan material beton. Di Indonesia, hampir 60% material yang digunakan adalah beton (concrete), yang pada umumnya dipadukan dengan baja (composite) atau jenis lainnya (Mulyono 2004). Di sisi lain, penggunaan material beton sebagai salah satu unsur penting dalam proyek ternyata berpengaruh signifikan terhadap total biaya proyek (Ervianto et al. 2012). Melihat pentingnya perhitungan biaya dalam proyek konstruksi, maka perhitungan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pada pelaksanaannya, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain: metode BOW, SNI, dan perhitungan sendiri berdasarkan pengalaman di lapangan. Tahun 2012, Kementerian Pekerjaan Umum menerbitkan buku Analisis Harga Pekerjaan () sebagai pedoman untuk membantu pelaksanaan pekerjaan konstruksi. merupakan bagian dari dokumen kontrak sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran. Pada penelitian ini dilakukan studi tentang perbandingan analisis harga satuan pekerjaan struktur beton menggunakan metode pada pembangunan Gedung Tanoto Forestry Information Center (TFIC), IPB. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, permasalahan yang akan dibahas antara lain sebagai berikut:

14 2 1. Bagaimana perhitungan biaya yang dilakukan dengan menggunakan. 2. Berapa perkiraan biaya perhitungan setiap pekerjaan struktur beton yang dihasilkan. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perbedaan analisis biaya antara metode dan kontraktor untuk pekerjaan struktur beton. 2. Mengetahui Harga Pekerjaan (HSP) yang memiliki perbedaan paling signifikan pada metode dan kontraktor. 3. Menganalisa dasar dari perbedaan analisis koefisien dan harga satuan HSP struktur beton yang berbeda paling signifikan. Manfaat Penelitian Manfaat adanya penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat HSP struktur beton kontraktor yang lebih besar dibandingkan karena dapat digunakan untuk menyusun perhitungan HPS sebagai dasar menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah. Bagi penulis, penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai analisis harga satuan pekerjaan struktur beton dalam perencanaan biaya konstruksi. Selain itu, bagi para pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perencanaan proyek konstruksi dalam hal biaya. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini: 1. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan gedung TFIC, IPB. 2. Penelitian yang dilakukan difokuskan pada pekerjaan struktur beton. TINJAUAN PUSTAKA Estimasi Biaya dan Organisasi Proyek Estimasi adalah metode yang digunakan oleh estimator untuk menentukan setiap tarif komponen pekerjaan. Setiap komponen pekerjaan dianalisa tenaga kerja, material, peralatan, dan lain-lainnya (Ashworth 1994). Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia konstruksi. Fungsi utama dari estimasi biaya adalah menghasilkan perkiraan biaya yang akurat dan dapat diandalkan dalam proyek konstruksi (Sawalhi 2012). Akurasi biaya konstruksi adalah kunci faktor

15 keberhasilan dalam proyek konstruksi dan juga mempengaruhi pengambilan keputusan oleh owner (Kim et al. 2013). Ketidak-akuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor dapat menerima keuntungan yang layak (Pranata 2011). Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisis Biaya Konstruksi (ABK). ABK adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bangunan dan standar upah pekerja untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi. Metode yang digunakan untuk perhitungan analisis harga satuan pekerjaan ada beberapa metode, antara lain: BOW, SNI, dan berdasarkan pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi (Sudiarsa dan Sudiasa 2011). Organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan beberapa pihak yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan. Secara garis besar pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan proyek adalah pemilik proyek (owner), konsultan, dan kontraktor. Ketiga pihak tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai kedudukannya (Rosyid 2006). Pada struktur organisasi pemilik proyek (owner), terdapat panitia yang bertugas untuk menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Sedangkan kontraktor bertugas melaksanakan pembangunan proyek sesuai kontrak (RKS dan gambar kerja) dengan biaya yang telah disepakati. Oleh karena itu, hal ini membutuhkan adanya kemampuan dari kontraktor untuk bisa lebih efisien dalam pengelolaan proyek konstruksinya (Abduh 2007). 3 Struktur Beton pada Bangunan Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu masa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan, durabilitas, dan waktu pengerasan (McCormac 2004). Beton bertulang adalah gabungan dari dua jenis bahan atau material yaitu beton polos dan tulangan baja. Beton polos merupakan bahan yang memiliki kekuatan tekan tinggi tetapi memiliki kekuatan tarik rendah. Sedangkan tulangan baja akan memberi kekuatan tarik yang besar sehingga tulangan baja akan memberi kekuatan tarik yang diperlukan (Naibaho 2008). Menurut Nawy (2010), Elemen struktur beton secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Slab Slab adalah elemen horisontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun mati ke rangka pendukung vertikal dari suatu sistem struktur. 2. Balok Balok adalah elemen struktur yang menyalurkan beban-beban dari slab lantai ke kolom penyangga yang vertikal.

16 4 3. Kolom Kolom adalah elemen vertikal yang memikul sistem lantai struktural. 4. Dinding Dinding adalah penutup vertikal rangka bangunan. 5. Pondasi Pondasi adalah elemen beton struktural yang meneruskan beban dari struktur di atasnya ke tanah yang memikulnya. Analisis Harga Pekerjaan Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11 tahun 2013, HPS adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh panitia dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang digunakan sebagai salah satu acuan dalam melakukan evaluasi harga penawaran. HPS dibuat per item pekerjaan yang disebut sebagai rincian HPS. Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia. Analisis Harga Pekerjaan yang selanjutnya disingkat adalah perhitungan kebutuhan biaya bahan, tenaga kerja, dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu. Pedoman bidang PU tahun 2013 dapat digunakan sebagai suatu dasar dalam menyusun perhitungan HPS. Pedoman ini menetapkan langkah-langkah menghitung Harga Dasar (HSD) bahan, tenaga kerja, dan alat, yang selanjutnya menghitung Harga Pekerjaan (HSP) sebagai bagian dari HPS. HSD adalah harga komponen dari mata pembayaran dalam satuan tertentu, misalnya: bahan (m, m 2, m 3, kg, ton, zak, dsb.), tenaga kerja (jam, hari, bulan, dsb.), dan peralatan (unit, jam, hari, dsb.). Sedangkan HSP adalah biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan pekerjaan, yang terdiri atas biaya langsung (bahan, tenaga kerja, dan alat), dan biaya tidak langsung (overhead dan keuntungan) sebagai mata pembayaran suatu jenis pekerjaan tertentu (KemenPU 2013). A. Biaya Langsung B. Biaya Tidak Langsung Bahan Tenaga Kerja Alat B1: Overhead B2: Keuntungan Analisis HSD (A) Analisis HSP: mekanis dan/atau manual (B) = B1 + B2, Contoh maksimum: 15%A Harga Pekerjaan = A + B Gambar 1 Struktur analisis Harga Pekerjaan (HSP)

17 Pekerjaan dapat dilakukan secara mekanis dan/atau manual. Pekerjaan yang dilaksanakan secara manual, tersedia tabel indeks bahan dan upah, sementara untuk pekerjaan yang dilaksanakan secara mekanis, penetapan indeks atau koefisien dilakukan melalui proses analisis produktivitas. Koefisien atau faktor pengali sebagai dasar perhitungan biaya bahan, tenaga kerja, dan alat. Besaran angka koefisien bahan, tenaga kerja, dan alat pada setiap lokasi pekerjaan dapat berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh asumsi, metode kerja, jenis bahan, dan berat isi bahan yang akan digunakan. Biaya overhead dan keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus dibayar, besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (KemenPU 2013). Menurut KemenPU (2013), langkah-langkah analisis HSP adalah sebagai berikut: 1. Tentukan satuan yang digunakan untuk memperhitungkan kebutuhan bahan, tenaga kerja, dan alat yang diperlukan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan. Misal OH untuk tenaga kerja, kg untuk semen, dan jam untuk sewa peralatan. 2. Tentukan kuantitas atau koefisien bahan, tenaga kerja, dan alat untuk menghasilkan satu satuan jenis pekerjaan. Untuk koefisien bahan dan tenaga kerja pekerjaan konstruksi dapat digunakan Lampiran C dalam pedoman 2013 sesuai dengan jenis pekerjaannya. 3. Tentukan HSD bahan, tenaga kerja, dan alat sesuai dengan lokasi setempat. Untuk pekerjaan bangunan gedung, HSD alat tidak dihitung dengan pertimbangan pekerjaan diasumsikan dikerjakan secara manual, tidak menggunakan alat-alat mekanis. Pekerjaan HSD alat baru akan dihitung untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang memerlukan peralatan mekanis. 4. Kalikan masing-masing koefisien dengan masing-masing HSD untuk menghasilkan HSP suatu jenis pekerjaan tertentu. 5. Setelah biaya langsung didapatkan, maka selanjutnya diperhitungkan adanya biaya tidak langsung yang merupakan persentase dari biaya langsung tersebut dengan nilai maksimum 15% terhadap biaya langsung. A. JUMLAH HARGA BAHAN.... Rp B. JUMLAH UPAH TENAGA KERJA Rp C. JUMLAH HARGA PERALATAN.. Rp D. JUMLAH (A+B+C).. Rp Overhead & Keuntungan (misal 15% x D). Rp JUMLAH... Rp Gambar 2 Contoh perhitungan HSP 5

18 6 METODE Waktu dan Tempat Penelitian tentang Studi Perbandingan Analisis Biaya Pekerjaan Struktur Beton Metode dan Penawaran dilakukan selama bulan Maret hingga Agustus 2014 yang bertempat di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Kampus IPB Dramaga. Pengambilan data sekunder proyek di Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana, IPB dilakukan pada awal bulan Maret Pengolahan dan analisis data dilakukan selama bulan Maret hingga Agustus Gambar 3 Lokasi gedung TFIC Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang dibutuhkan terdiri dari data-data yang diperlukan untuk perhitungan metode dan data-data proyek perencanaan pembangunan gedung TFIC, IPB. Secara keseluruhan, data-data tersebut antara lain: buku pedoman Bidang Pekerjaan Umum (PU), buku jurnal harga satuan bahan bangunan konstruksi dan interior edisi XXXII tahun 2013, buku standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah serta data-data gedung TFIC yang meliputi gambar bestek, Rencana Kerja serta Syarat-syarat (RKS), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) penawaran kontraktor.

19 7 A A Skala 1 : 200 Gambar 4 Denah gedung TFIC Skala 1 : 200 Gambar 5 Potongan A gedung TFIC Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat laptop dengan spesifikasi CPU N450 Intel Atom GHz; 2 GB RAM; Windows 7

20 8 Starter. Perangkat ini dilengkapi dengan bantuan program Microsoft Excel untuk analisis harga satuan pekerjaan. Prosedur Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Tahapan penelitian dirangkum dalam diagram alir penelitian seperti pada Gambar 6. Mulai Pengumpulan data struktur beton: 1. Data-data Proyek 2. Pedoman Metode Penawaran Analisis Harga Bahan, Upah, dan Alat Harga Pekerjaan Analisis Harga Bahan, Upah, dan Alat Harga Pekerjaan Pengolahan data yaitu komparasi Harga Pekerjaan Analisis Data Selesai Gambar 6 Diagram alir penelitian Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan berupa data sekunder. Data sekunder terkait data-data proyek yang meliputi gambar bestek, RAB penawaran kontraktor, RKS, dan buku standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 diperoleh dari Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana IPB. Sedangkan daftar yang meliputi buku pedoman Bidang PU dan buku jurnal harga satuan bahan bangunan konstruksi dan interior edisi XXXII tahun 2013 diperoleh dari Perpustakaan Kementerian PU yang berada di daerah Jakarta Selatan.

21 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapatkan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah Pertama, merangkum pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan struktur beton berdasarkan RAB penawaran kontraktor. Kedua, membuat tabel analisis Harga Pekerjaan (HSP) berdasarkan item pekerjaan. Ketiga, menghitung Harga Dasar (HSD) bahan, tenaga kerja, dan alat. Perhitungan HSD bahan, tenaga kerja, dan alat mengikuti langkah-langkah yang terdapat dalam pedoman. Sedangkan kontraktor menggunakan harga satuan yang terdapat pada RAB. Keempat, menghitung koefisien. Koefisien diperhitungkan dengan menggunakan pedoman. Sedangkan kontraktor menggunakan koefisien yang terdapat pada RAB. Kelima, menghitung HSP masing-masing pekerjaan struktur beton. Koefisien dikalikan dengan harga satuan untuk mendapatkan jumlah, Setelah itu, masing-masing jumlah akan dikumulatifkan dan dilakukan pembulatan biaya sehingga didapatkan HSP untuk kontraktor dan. Keenam, menghitung persentase selisih masing-masing pekerjaan struktur beton. Perhitungan persentase selisih dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut. Selisi arga satuan (%) HSP tertinggi HSP terenda HSP tertinggi x 100 % Ketujuh, membuat tabel persentase selisih HSP struktur beton untuk kontraktor dan. Terakhir, membuat grafik perbandingan total HSP kontraktor dan berdasarkan struktur bawah dan struktur atas masing-masing bangunan gedung. 9 Analisis Data Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengolahan data. Analisis yang dilakukan adalah menganalisis HSP struktur beton yang memiliki perbedaan paling signifikan yaitu pekerjaan yang memiliki persentase selisih terbesar dan terkecil. HASIL DAN PEMBAHASAN Gedung TFIC dibangun pada lokasi yang strategis berdekatan dengan Common Classroom (CCR) IPB Dramaga, Bogor. Gedung ini terdiri dari 3 lantai dan memiliki luas bangunan ± 1500 m 2. Gedung ini merupakan gedung pusat informasi kehutanan dilengkapi dengan perpustakaan yang diintegrasikan dengan perpustakaan pusat IPB (Napitupulu 2012). Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45 tahun 2007, bangunan ini dapat diklasifikasikan sebagai bangunan tidak sederhana karena gedung memiliki luas lebih dari 500 m 2 atau bertingkat lebih dari 2 lantai.

22 10 Biaya Struktur Bawah dan Struktur Atas Gedung TFIC Struktur bangunan gedung secara umum dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah berfungsi untuk menahan dan menyalurkan beban dari struktur atas ke bawah. Sedangkan struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah (SNI 2002). Pada gedung TFIC, biaya untuk struktur bawah dan struktur atas bangunan dapat dilihat pada Gambar 7 dan ,00 Biaya (Rp.) , , ,00 - Tiang Pile cap Sloof Lantai pancang kerja , , , , , , , ,00 Gambar 7 Total biaya HSP struktur bawah Gambar 7 menunjukkan total biaya Harga Pekerjaan (HSP) kontraktor dan untuk semua struktur bawah gedung. Struktur bawah pembangunan gedung TFIC terdiri dari tiang pancang, pile cap, sloof dan lantai kerja. Sloof pada pembangunan gedung ini terbagi menjadi 2 macam yaitu sloof praktis dan tie beam. Berdasarkan grafik terlihat bahwa total biaya HSP pada kontraktor lebih rendah dibandingkan. Total biaya HSP tertinggi terletak pada struktur sloof. Total biaya HSP sloof untuk kontraktor adalah sebesar Rp dan sebesar Rp Penggunaan sloof dalam bangunan cukup banyak yaitu sebagai balok pengikat antara pondasi dengan struktur diatasnya berupa kolom atau dinding. Sloof praktis yang digunakan pada pembangunan gedung ini berukuran 10/15. Sedangkan tie beam dibagi menjadi 3 tipe dengan dimensi yang berbeda yaitu tie beam TB1 (20x30), tie beam TB2 (30x40), dan tie beam TB3 (30x65). Struktur sloof menghasilkan total biaya HSP tertinggi dikarenakan perhitungan beberapa komponen pekerjaannya yang terdiri dari pembesian (besi tulangan dan besi beugel), bekisting, dan cor beton. Berdasarkan Gambar 7 terlihat struktur tiang pancang menghasilkan total biaya HSP terendah. Total biaya HSP tiang pancang untuk kontraktor adalah sebesar Rp dan sebesar Rp Penggunaan tiang pancang dalam bangunan adalah sebagai pondasi dalam. Tiang pancang yang digunakan dalam pembangunan gedung berbentuk persegi dengan ukuran 25x25 cm. Struktur tiang pancang menghasilkan total biaya HSP terendah dikarenakan perhitungan komponen pekerjaannya yang berupa mini pile (beton pracetak) dan pengelasan untuk sambungan.

23 ,00 Biaya (Rp.) , ,00 - Rabat Kolom Balok Plat Tangga beton , , , , , , , , , ,0 Gambar 8 Total biaya HSP struktur atas Total biaya HSP pada Gambar 8 kontraktor lebih rendah dibandingkan untuk semua struktur atas. Struktur atas pembangunan gedung ini terdiri dari rabat beton, kolom, balok, plat, dan tangga. Plat pada struktur atas ini terdiri dari plat lantai, plat dak, dan plat beton entrance. Lalu untuk tangga terdiri dari plat tangga/bordes dan plat anak tangga. Total biaya HSP tertinggi untuk struktur atas terletak pada balok. Total biaya HSP balok untuk kontraktor adalah sebesar Rp dan sebesar Rp Penggunaan balok dalam bangunan ini sangat banyak yaitu sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atasnya. Balok pada pembangunan gedung ini dibagi menjadi beberapa tipe tergantung dimensi dan letaknya. Secara umum terbagi atas balok B1, B1A, B2, B2A, B3, dan B3A. Letak balok sesuai tipe nya pada setiap lantai didasarkan pada gambar bestek. Pekerjaan balok menghasilkan total biaya tertinggi dikarenakan perhitungan beberapa komponen pekerjaan balok yang meliputi pembesian (besi tulangan dan besi beugel), bekisting, pasang stoot werk, dan cor beton. Sedangkan struktur atas yang menghasilkan total biaya HSP terendah adalah rabat beton. Total biaya HSP rabat beton untuk kontraktor adalah Rp dan sebesar Rp Penggunaan rabat beton dalam bangunan ini tidak banyak yaitu sebagai lapisan dasar pada lantai 1. Pekerjaan rabat beton dalam bangunan ini memiliki ketebalan 6 cm. Rabat beton menghasilkan total biaya HSP terendah dikarenakan perhitungan komponen rabat beton yang berupa campuran beton. Pekerjaan struktur bangunan gedung TFIC sebagian besar menggunakan material beton. Pekerjaan struktur terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu pekerjaan pondasi, pekerjaan konstruksi beton (lantai 1 s/d 4), serta pekerjaan luar bangunan struktur. Lantai 4 dari bangunan ini dapat pula disebut lantai atap karena berupa dak beton. Pekerjaan pondasi terdiri dari beberapa pekerjaan sebagai berikut. 1. Tiang pancang berbentuk segi empat berukuran 25x25 cm. 2. Pile cap yang terbagi menjadi 4 tipe, yaitu P-1, P-2, P-3, dan P Tie beam yang terbagi menjadi 3 tipe, yaitu TB1, TB2, dan TB3. 4. Sloof praktis berukuran 10/ Lantai kerja dengan ketentuan tebal 5 cm.

24 12 Sedangkan untuk pekerjaan konstruksi beton (lantai 1 s/d 4), pekerjaanpekerjaan strukturnya meliputi: 1. Kolom berbentuk persegi yang terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu K1, K2, dan K3. 2. Balok yang terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu B1, B1A, B2, B2A, B3, dan B3A. 3. Rabat beton dengan ketentuan tebal 6 cm. 4. Plat lantai dengan ketentuan tebal 12 cm. 5. Plat dak dengan ketentuan tebal 10 cm. 6. Plat tangga/bordes dengan ketentuan tebal 15 cm. 7. Plat anak tangga. Lalu untuk pekerjaan luar bangunan struktur yang termasuk dalam pekerjaan struktur beton adalah plat beton entrance dengan ketentuan tebal 20 cm. Persentase Selisih HSP Struktur Beton Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, HSP kontraktor berada dibawah. Selisih diantara keduanya dapat dihitung menggunakan persamaan selisih harga satuan (%). Selisih harga satuan dalam persen menggambarkan besarnya perbedaan HSP antara dan kontraktor dimana kontraktor menetapkan harga dibawah harga yang dianggarkan. Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk pekerjaan tiang pancang. Selisi arga satuan (%) Selisi arga satuan (%) % x 100 % Besarnya selisih harga satuan (%) setiap pekerjaan struktur beton bervariasi. Persentase selisih pekerjaan struktur beton dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1 Persentase selisih pekerjaan struktur beton Pekerjaan struktur Biaya (Rp.) Selisih (%) m' Tiang pancang mini pile segi empat (25x25) m 3 Lantai kerja t.5 cm m' Sloof praktis 10/ m 3 Pile cap P m 3 Pile cap P m 3 Pile cap P m 3 Pile cap P m 3 Tie beam TB1 (20x30) m 3 Tie beam TB2 (30x40) m 3 Tie beam TB3 (30x65) m 2 Rabat beton t.6 cm m 3 Kolom K1-1 (40x40) lt m 3 Kolom K2-1 (40x40) lt m 3 Kolom K3-1 (30x40) lt

25 13 Tabel 2 Persentase selisih pekerjaan struktur beton (lanjutan) Pekerjaan struktur Biaya (Rp.) Selisih (%) m 3 Kolom K1-2 (40x40) lt m 3 Kolom K2-2 (40x40) lt m 3 Kolom K1-3 (40x40) lt m 3 Kolom K2-3 (40x40) lt m 3 Kolom K2-4 (40x40) lt m 3 Balok B1 (25x35) lt m 3 Balok B1 (25x35) lt m 3 Balok B1A (25x35) lt m 3 Balok B1A (25x35) lt m 3 Balok B2 (30x45) lt m 3 Balok B2 (30x45) lt m 3 Balok B2 (30x45) lt m 3 Balok B2A (30x45) lt m 3 Balok B2A (30x45) lt m 3 Balok B3 (40x70) lt m 3 Balok B3 (40x70) lt m 3 Balok B3A (40x70) lt m 3 Balok B3A (40x70) lt m 3 Balok B3A (40x70) lt m 3 Plat lantai t.12 cm lt m 3 Plat lantai t.12 cm lt m 3 Plat lantai t.12 cm lt m 3 Plat dak t.10 cm lt m 3 Plat dak t.10 cm lt m 3 Plat tangga/bordes t.15 cm lt m 3 Plat tangga/bordes t.15 cm lt m 3 Plat tangga/bordes t.15 cm lt m 3 Plat anak tangga lt m 3 Plat anak tangga lt m 3 Plat anak tangga lt m 3 Plat beton entrance Tabel 1 dan 2 menunjukkan besarnya persentase selisih harga satuan antara kontraktor dan pada setiap pekerjaan struktur beton. Pekerjaan dengan persentase selisih terbesar terletak pada pekerjaan tiang pancang dan tie beam TB2. Persentase selisih yang dihasilkan untuk pekerjaan tiang pancang adalah 50.85%. Sedangkan persentase selisih untuk tie beam TB2 adalah 50.07%. Pekerjaan tiang pancang dan tie beam TB2 ini termasuk dalam struktur bawah gedung. Selain itu, ada pula pekerjaan dengan persentase terkecil yaitu pekerjaan plat beton entrance dan plat dak lantai 1. Persentase selisih untuk pekerjaan plat beton entrance adalah 18.16% dan plat dak lantai 1 sebesar 20.36%. pekerjaan plat beton entrance dan plat dak lantai 1 ini termasuk dalam struktur atas gedung. Besarnya persentase selisih untuk semua pekerjaan struktur ini berkisar antara 18-51%. Perbedaan persentase selisih harga satuan yang cukup besar dapat disebabkan oleh perbedaan analisis harga satuan pekerjaan antara kontraktor dan. Analisis pada kontraktor, biaya tidak langsung tidak terlalu diperhitungkan dengan pertimbangan tidak semua pekerjaan terdapat biaya tidak langsung.

26 14 Sedangkan pada terdapat perhitungan biaya tidak langsung dalam analisisnya (Gambar 2) pada setiap item pekerjaan. Biaya tidak langsung ini dihitung berdasarkan persentase dari biaya langsung. Menurut Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012, biaya overhead dan keuntungan yang wajar untuk pekerjaan konstruksi maksimal 15%. Besarnya persentase ini tergantung dari lama waktu pelaksanaan pekerjaan, besarnya tingkat bunga yang berlaku dan lain sebagainya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (KemenPU 2013). Analisis Harga Pekerjaan Struktur Beton Harga satuan pekerjaan terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Pada pedoman menetapkan langkah-langkah menghitung Harga Dasar (HSD) bahan, tenaga kerja, dan alat yang selanjutnya menghitung HSP. Berikut ini akan diuraikan analisis harga satuan pekerjaan struktur beton kontraktor dan yang menghasilkan persentase selisih harga satuan terbesar. Dikarenakan koefisien dan harga satuan pada kontraktor mengikuti data sekunder yang ada maka yang dijelaskan hanya koefisien dan harga satuan pada. Tabel 3 Analisis harga satuan pekerjaan tiang pancang m' Tiang pancang mini pile segi empat (25x25) Mini pile M25 (segi empat) m' Besi plat sambung kg Kawat las kg Crawler crane lengkap sw/unit/jam Mesin las sw/unit/jam Upah pasang lot Jumlah Dibulatkan Pada Tabel 3 terlihat HSP kontraktor untuk pekerjaan tiang pancang lebih kecil dibandingkan. HSP kontraktor untuk pekerjaan tiang pancang adalah Rp dan adalah Rp Perbedaan ini terletak pada koefisien bahan dan harga satuan yang ditetapkan. Koefisien mini pile M25 pada ditambahkan waste 10%. Koefisien besi plat sambung pada mempertimbangkan ukuran plat dan ditambahkan waste 10%. Koefisien kawat las pada memperhitungkan panjang kawat dan ditambahkan waste 10%. Berdasarkan pedoman koefisien bahan selalu ditambahkan toleransi yang besarnya 5-20%. Koefisien crawler crane lengkap, mesin las, dan upah pasang memiliki koefisien yang sama antara kontraktor dan. Harga satuan yang ditetapkan juga lebih besar dibandingkan kontraktor kecuali bahan kawat las. Harga satuan mini pile M25 pada sudah termasuk harga tiang pancang dan biaya transportasi. Harga satuan besi plat sambung antara kontraktor dan memiliki perbedaan harga yang tidak signifikan. Harga satuan kawat las, kontraktor menetapkan harga lebih besar dari yang disebabkan oleh perbedaan standar harga dimana menggunakan standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemda. Harga satuan crawler crane lengkap pada diperhitungkan dengan menetapkan HSD alat yang memperhitungkan biaya pasti per jam sebesar Rp dan biaya operasi per jam sebesar Harga satuan mesin las pada menggunakan biaya sewa alat per hari (8 jam)

27 sebesar Rp yang diperoleh dari buku jurnal harga satuan bahan bangunan konstruksi dan interior edisi XXXII tahun 2013 kemudian diubah menjadi biaya sewa per jam menyesuaikan satuan yang tertera dalam Tabel 3. Harga satuan upah pasang antara kontraktor dan memiliki perbedaan harga yang tidak terlalu besar. Tabel 4 Analisis harga satuan pekerjaan tie beam TB2 m 3 Tie beam TB2 (30x40) Readymix K-300 m Besi beton terpasang d.8 mm kg Besi beton terpasang d.19 mm kg Bekisting batako m Jumlah Dibulatkan Pada Tabel 4 menetapkan HSP lebih besar yaitu Rp , sedangkan kontraktor menetapkan HSP sebesar Rp Selisih HSP antara kontraktor dan ini disebabkan oleh koefisien besi beton terpasang diameter 8 mm dan harga satuan yang ditetapkan. Readymix K-300, besi beton terpasang diameter 19 mm, dan bekisting batako memiliki koefisien yang sama antara kontraktor dan. Pada perhitungan koefisien besi beton terpasang diameter 8 mm menggunakan ketentuan selimut beton berdasarkan SNI 2002 yaitu 4 cm, tabel berat besi beton SNI 2008, dan ditambahkan 5 cm untuk setiap bengkokan pada perhitungan panjang sengkang. Tabel berat besi beton dapat dilihat pada Lampiran 1. Perhitungan koefisien besi beton terpasang diameter 8 mm meliputi perhitungan panjang 1 sengkang yaitu 1.18 m, jumlah sengkang yaitu 56 sengkang, total panjang sengkang m dan dilanjutkan dengan total kebutuhan sengkang dalam satuan kg. Lalu untuk harga satuan, harga yang ditetapkan lebih besar dibandingkan kontraktor. Hal ini karena harga satuan pada diatas diperoleh dari tabel analisis readymix K-300, besi beton terpasang diameter 8 mm, besi beton terpasang diameter 19 mm, dan bekisting batako pada Tabel 5, 6, 7, dan 8 berikut. Tabel 5 Analisis harga satuan readymix K-300 lantai 1 m 3 Readymix K-300 lt.1 Readymix beton K300, tanpa pompa (selang) m Alat bantu (selang + tes lab) ls Pekerja O/H Tukang batu setengah terampil O/H Kepala tukang batu O/H Mandor O/H Jumlah Dibulatkan Koefisien pekerja pada kontraktor lebih besar dibandingkan. Namun, koefisien mandor pada kontraktor lebih kecil dibandingkan. Hal ini karena menggunakan koefisien yang terdapat pada Lampiran C dalam pedoman Harga satuan readymix K-300 tanpa pompa (selang) lebih besar dari kontraktor karena menggunakan standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemda. Harga satuan untuk alat bantu pada tidak dihitung. Hal ini karena mengikuti beberapa contoh pekerjaan dalam pedoman 2013 dimana harga satuan untuk alat bantu dikosongkan 15

28 16 (nilai 0). Lalu untuk harga satuan tenaga kerja, menghitung HSD dengan mengambil HSD tenaga kerja rata-rata dari upah tenaga kerja per bulan, upah tenaga kerja dari instansi yang berwenang, dan upah tenaga kerja bila tenaga kerja didatangkan dari luar daerah (luar lokasi). Tabel 6 Analisis harga satuan besi beton terpasang ø < 12 mm lantai 1 kg Besi beton terpasang ø < 12 lt.1 Besi beton U-24 rata-rata KS kg Kawat beton kg Pekerja O/H Tukang besi beton terampil O/H Kepala tukang besi beton O/H Mandor O/H Jumlah Dibulatkan Tabel 7 Analisis harga satuan besi beton terpasang ø > 13 mm lantai 1 Tabel 8 Analisis harga satuan batako tebal ½ bata kg Besi beton terpasang ø > 13 lt.1 Besi beton U-39/U-32 rata-rata KS kg Kawat beton kg Pekerja O/H Tukang besi beton terampil O/H Kepala tukang besi beton O/H Mandor O/H Jumlah Dibulatkan m 2 Batako tebal 1/2 bata, 1Pc : 5Ps Batako besar 8x20x30 Bh PC kg Pasir pasang m Pekerja O/H Pekerja terampil O/H Kepala tukang batu O/H Mandor O/H Jumlah Dibulatkan Pada Tabel 6 dan 7, harga satuan bahan antara kontraktor dan memiliki perbedaan harga yang disebabkan oleh perbedaan standar harga. menggunakan standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemda. Selanjutnya, pada Tabel 8 terlihat koefisien PC dan pasir pasang berbeda dengan kontraktor karena menggunakan perhitungan koefisien bahan dengan komposisi persen seperti yang terdapat dalam pedoman Sedangkan untuk koefisien pekerja terampil dan mandor, menghitung koefisien dengan memperhitungkan jumlah tenaga kerja dan jam kerja. Lalu untuk harga satuan PC, memperhitungkan biaya pembongkaran dan gudang sebesar 2% dari harga satuan PC (zak) Rp kemudian diubah dalam satuan kg. Sedangkan untuk harga satuan pasir pasang yang termasuk kategori bahan olahan, memperhitungkan biaya sewa excavator dan dump truck sebagai alat produksi dan pengiriman bahan. Jumlah total biaya untuk yang terdapat pada Tabel 5, 6, 7, dan 8 sudah ditambahkan biaya tidak langsung sebesar 15% dari biaya langsung.

29 Setelah diuraikan analisis harga satuan pekerjaan struktur yang menghasilkan persentase selisih terbesar, maka berikutnya akan diuraikan pekerjaan struktur dengan persentase terkecil. Tabel 9 Analisis harga satuan pekerjaan plat beton entrance m 3 Plat beton entrance Readymix K-300 m Wire mesh M-6 (2 lapis) m Plastic sheet m Bekisting dengan multiplex 9 mm m Jumlah Dibulatkan Pekerjaan plat beton entrance termasuk dalam pekerjaan struktur yang menghasilkan persentase selisih terkecil. Pada Tabel 9 terlihat HSP yang ditetapkan kontraktor lebih kecil dari namun selisih harga diantara keduanya tidak besar. HSP kontraktor untuk pekerjaan ini adalah Rp dan sebesar Rp Keduanya memiliki selisih harga yang tidak besar karena koefisien yang ditetapkan adalah sama. Perbedaannya terletak pada penetapan harga satuan dimana menetapkan harga satuan lebih besar dibandingkan kontraktor karena harga satuan pada diatas diperoleh dari tabel analisis readymix K-300 (Tabel 5), wire mesh M-6, dan bekisting dengan multiplex 9 mm yang dapat dilihat pada Tabel 10 dan 11. Sedangkan untuk plastic sheet, menetapkan harga satuan lebih besar dari kontraktor karena perbedaan standar harga. Tabel 10 Analisis harga satuan wire mesh M-6 lantai 1 m 2 Wire mesh M-6 (2 lapis) lt.1 Wire mesh M6 (2.1 X 5.4 mm/lbr) lbr Kawat las kg Tukang besi profil terampil O/H Kepala tukang besi profil O/H Mandor O/H Jumlah Dibulatkan Harga satuan bahan pada Tabel 10, kontraktor menetapkan harga lebih besar dibandingkan. Hal ini karena menggunakan standar harga Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 yang dikeluarkan oleh Pemda. Lalu untuk harga satuan tenaga kerja, menghitung HSD dengan mengambil HSD tenaga kerja rata-rata dari upah tenaga kerja per bulan, upah tenaga kerja dari instansi yang berwenang, dan upah tenaga kerja bila tenaga kerja didatangkan dari luar daerah (luar lokasi). Tabel 11 Analisis harga satuan bekisting dengan multiplex 9 mm lantai m 2 Bekisting dengan multiplex 9 mm lt.1 Kaso 5/7 (2x pakai) 50% m Multiplex 9 mm 120x240 lbr Paku 1 s/d 3 cm kg Pekerja O/H Tukang kayu terampil O/H Tukang kayu setengah terampil O/H Kepala tukang kayu O/H Mandor O/H Jumlah Dibulatkan

30 18 Koefisien pekerja dan kepala tukang kayu pada kontraktor lebih kecil dibandingkan. Namun, koefisien mandor pada kontraktor lebih besar dibandingkan. Hal ini karena menggunakan koefisien yang terdapat pada Lampiran C dalam pedoman Lalu untuk harga satuan kaso 5/7, kontraktor menetapkan harga lebih besar dibandingkan karena pada harga kaso 5/7 yang semula Rp kemudian dibagi 2 karena diestimasikan dapat digunakan dua kali pakai. Pada Tabel 11 tukang kayu terampil dan tukang kayu setengah terampil memiliki harga satuan upah yang sama. Perbedaan diantara keduanya terletak pada koefisien. Koefisien tukang kayu terampil lebih besar dari tukang kayu setengah terampil. Tabel 12 Analisis harga satuan pekerjaan plat dak lantai 1 m 3 Plat dak t.10 cm lt.1 Readymix K-300 m Wire mesh M-6 (2 lapis) m Bekisting dengan multiplex 9 mm m Pas. Stoot werk untuk plat beton m Jumlah Dibulatkan Pekerjaan plat dak pada lantai 1 juga termasuk dalam pekerjaan struktur yang menghasilkan persentase selisih terkecil. Tabel 12 menunjukkan HSP yang ditetapkan kontraktor lebih kecil dari namun selisih harga diantara keduanya tidak terlalu besar. HSP kontraktor untuk pekerjaan ini adalah Rp dan sebesar Rp Keduanya memiliki selisih harga yang tidak terlalu besar karena koefisien yang ditetapkan adalah sama. Perbedaan diantara keduanya terletak pada harga satuan yang ditetapkan. Harga satuan pada diatas diperoleh dari tabel analisis readymix K-300 (Tabel 5), wire mesh M-6 (Tabel 10), bekisting dengan multiplex 9 mm (Tabel 11), dan pasang stoot werk untuk plat beton yang dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Analisis harga satuan pasang stoot werk untuk plat beton lantai 1 m 2 Pas. Stoot werk untuk plat beton lt.1 GT24 Girder, L=2.4 m sw/unit/bln GT24 Girder, L=1.5 m sw/unit/bln Pola Frame 170 Galv sw/unit/bln Pola Frame H-90 Galv sw/unit/bln Cross Brace CB-1218 L=220 Galv sw/unit/bln Cross Brace CB-0618 L=193 Galv sw/unit/bln Joint Pin 36 Galv sw/unit/bln Base Jack BJ-60 Galv CPL sw/unit/bln Upah kerja m Jumlah Dibulatkan Harga satuan alat yang ditetapkan kontraktor dan berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan standar harga yang digunakan. upah kerja pada analisis ini ditetapkan dalam m 2 dikarenakan harga satuan yang digunakan mengikuti jumlah harga satuan tenaga kerja yang terdapat pada analisis harga satuan bekisting dengan multiplex 9 mm lantai 1 sebelumnya. Pasang stoot werk untuk plat dak menggunakan GT 24 girder. GT 24 adalah salah satu komponen bekisting yang ringan, mudah diatur, dan memiliki banyak aplikasi.

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. xx-200x.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 4: Beton dan Bekisting ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

PR 1 MANAJEMEN PROYEK PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5

Lebih terperinci

Revisi SNI T C. Daftar isi

Revisi SNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR 1 PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR M. Abdul Mufaris 1), Fajar Prihesnanto 2), Eko Darma 3)

Lebih terperinci

Lampiran A...15 Bibliografi...16

Lampiran A...15 Bibliografi...16 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...iii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerja

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI NO URAIAN SAT. KOEF 50 1 M3 PEKERJAAN PASIR URUG Pasir Urug M³ 1,200 Pekerja Org 0,150 51 1 M2 URUGAN PASIR T.10cm Pasir Pasang M³ 1,200 Pekerja Org 0,215 52

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 5. Pekerjaan Pasangan ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR 6. BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR RAB memuat analisa harga satuan pekerjaa struktur yang dihitung secara konvesional. Data harga satuan upah dan bahan diambil dari harga satuan pekerjaan Bahan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI Dani Pratama 1, Sentosa Limanto 2 ABSTRAK: Dalam sebuah proyek konstruksi bangunan, biaya memegang peranan penting. Dalam sebuah

Lebih terperinci

APLIKASI SNI PRACETAK

APLIKASI SNI PRACETAK APLIKASI SNI PRACETAK SNI 7832-2012 2012 (Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak untuk Konstruksi Bangunan Gedung) Dr. Ir. Dwi Dinariana, MT SNI 7832-2012 (Tata Cara Perhitungan Harga

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KEGIATAN : PEKERJAAN : DESA : KECAMATAN : KABUPATEN : TA. : NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA 1 I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II PEKERJAAN SALURAN III PEKERJAAN LAIN-LAIN

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA

JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA SAMARINDA Diajukan oleh : ABD RAHMAN 08.11.1001.7311.106

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

Sri Indah Setiyaningsih, Penghitungan Struktur Beton Dan Perbandingan Perhitungan Biaya Menurut SNI

Sri Indah Setiyaningsih, Penghitungan Struktur Beton Dan Perbandingan Perhitungan Biaya Menurut SNI PERHITUNGAN STRUKTUR BETON DAN PERBANDINGAN PERHITUNGAN BIAYA MENURUT SNI DT 91-00008-2007 DAN SK SNI T-15-1991-03 (STUDI KASUS GEDUNG BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BESAR) SRI INDAH SETIYANINGSIH

Lebih terperinci

ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN

ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Hotel 2 Basement, 10 Lantai : Jl. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat Peruntukan : Hotel Bintang 3 Luas Bangunan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. XX-200X.X RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 7. Pekerjaan Dewatering ICS 93.010

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI Jurnal Teknika Vol. 5 No.1 Maret 213 ISSN No. 285-859 ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI Ariful Bachtiyar, Zulkifli Lubis ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA No ANALIS URAIAN PEKERJAAN HARGA SAT. I. PEKERJAAN PENDAHULUAN/PERSIAPAN 1 SNI.01.1.6 1 M'

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar

Lebih terperinci

ESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI

ESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI ESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI Kurnia Fatonah 1), Dwi Novi Wulansari 2) 1. Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW Mahardika Rahmawan Putra 1), Nur Azizah Affandy 2) 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan ²Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan

Lebih terperinci

PENENTUAN KEAKURATAN INDEKS TUKANG BESI DAN PEKERJA PADA PEKERJAAN BALOK, KOLOM, PELAT LANTAI ANTARA BOW/SNI

PENENTUAN KEAKURATAN INDEKS TUKANG BESI DAN PEKERJA PADA PEKERJAAN BALOK, KOLOM, PELAT LANTAI ANTARA BOW/SNI LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN KEAKURATAN INDEKS TUKANG BESI DAN PEKERJA PADA PEKERJAAN BALOK, KOLOM, PELAT LANTAI ANTARA BOW/SNI 2003 (Studi Kasus SMU Theresiana I Semarang) Diajukan Sebagai Syarat Untuk

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara)

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara) ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara) Fatchur Roehman Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29 BAB III PENDEKATAN METODE 3.1 PENDAHULUAN Metodologi adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

APLIKASI SNI ,SNI & SNI PADA DESAIN GEDUNG PRACETAK APLIKASI PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA)

APLIKASI SNI ,SNI & SNI PADA DESAIN GEDUNG PRACETAK APLIKASI PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) APLIKASI SNI 1726-2012,SNI 7833-2012 & SNI 7832-2012 PADA DESAIN GEDUNG PRACETAK APLIKASI PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) O L E H : R I Y A N T O R I V K Y & Y E S U A L D U S P U T,

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding ICS 91.080.30 Badan Standardisasi Nasional BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV

Lebih terperinci

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI Jeremy August Tambayong 1, Budiman Proboyo 2, dan Indriani Santoso 3 ABSTRAK : Proses konstruksi sangat bergantung

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N POKJA JASA KONSTRUKSI BERITA ACARA Addendum Dokumen Pengadaan Nomor: 02.D/ADD.DOC/POKJA-GEDUNG SEKOLAH/DISDIK/VI/2013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat menentukan suatu nilai dari harga satuan dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri merupakan suatu tugas yang tidak mudah.

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOL ( Rp ) ( Rp ) 1 2 3 4 5 6 I Pekerjaan Persiapan 1. Pasang bouwplank

Lebih terperinci

PRIYANTO D

PRIYANTO D EVALUASI BIAYA PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH 5 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL PENUH DI WILAYAH GEMPA 3 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN JUMLAH HARGA REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI 1 SNI 03-2835-2002 PEKERJAAN PERSIAPAN PA 6,8 1 m² Membersihkan lapangan dan perataan SNI 03-2835-2002 / 6.8 Upah Pekerja 0,100 Oh x Rp 0 = Rp 0,00 Mandor 0,005 Oh x Rp

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN Pada Bab ini kami akan menjelaskan proyek pelaksanaan pekerjaan Rukan Citta Graha, Kedoya selatan. Namun dengan keterbatasan

Lebih terperinci

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Laurensia Nadia 1, Cindy Aristia 2, Indriani Santoso 3, and Budiman Proboyo

Lebih terperinci

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan Lampiran A Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan Berikut ini koefisien tenaga kerja, koefisien bahan dan koefisien alat untuk menghitung HSP bidang ipta Karya, yang terdiri dari 6 kelompok pekerjaan:

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 3 6 Penetapan indeks hargasatuan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 03-2335-2002 Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN 6.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Beton Pelat Lantai Luas(m 2 ) Tebal(m) Volume(m 3 ) basement 64.8 0.25 16.2 1 64.8 0.12 7.776 2 1036.8 0.12 124.416 3 1036.8 0.12

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS

Lebih terperinci

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI Cristian Halim 1, Maximillian M. S. D. 2, Budiman Proboyo 3, dan Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Biaya merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN

BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN 7.1 PENDAHULUAN Perencanaan estimasi biaya dimulai dari pembuatan WBS (Work Breakdown Structure). Untuk tugas akhir ini, terdapat dua buah WBS, yaitu

Lebih terperinci

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN REKAPITULASI HARGA LOKASI : KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN : 2016 URAIAN JUMLAH HARGA 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Semenisasi Jalan A. Jumlah Harga Pekerjaan (termasuk biaya umum dan keuntungan) B. Pajak

Lebih terperinci

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012 ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012 RANI RAHARDINI PUTRI (3107 100 007) LATAR BELAKANG Produktivitas

Lebih terperinci

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS TUGAS AKHIR PS-180 MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME SYSTEM) EKO PRASETYO DARIYO NRP

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT (Studi Kasus proyek pembangunan gedung Laboratorium Terpadu BALITTAS Malang) NASKAH

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN ( BERDASARKAN SNI ) 1. Mengali 1 M3 tanah lumpur sedalam 1 meter Tenaga Kerja - Pekerja OH 1,200 - - Mandor OH 0,045-2. Satu ( 1 ) Batang pasangan cerucuk kayu bulat dia 10-15

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkiraan Biaya BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Definisi perkiraan biaya adalah memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan

Lebih terperinci

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K) VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K) Yervi Hesna 1, Radhi Alfalah 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 ABSTRAK: Pekerja adalah salah satu faktor penting dalam suatu proyek konstruksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI KEGIATAN : PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPTP SULAWESI TENGAH PEKERJAAN : RENOVASI PAGAR SAMPING KANTOR BPTP SULAWESI TENGAH LOKASI : JLN. LASOSO NO. 62 BIROMARU

Lebih terperinci

Analisa biaya konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan langit-langit

Analisa biaya konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan langit-langit Standar Nasional Indonesia Analisa biaya konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan langit-langit ICS 91.060.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata... iii Pendahuluan...v

Lebih terperinci

ANALISA PEKERJAAN. KELOMPOK PERSIAPAN 1. Analisa Pembersihan lapangan /M2 UPAH : 0,1000 Pekerja Rp. Rp. 0,0500 Mandor Rp. Rp. Rp.

ANALISA PEKERJAAN. KELOMPOK PERSIAPAN 1. Analisa Pembersihan lapangan /M2 UPAH : 0,1000 Pekerja Rp. Rp. 0,0500 Mandor Rp. Rp. Rp. ANALISA PEKERJAAN KEGIATAN PEKERJAAN L O K A S I : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR : PENGGANTIAN PAGAR DAN PEMBANGUNAN GAPURA KANTOR DPRD PASAMAN : KECAMATAN LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN KELOMPOK PERSIAPAN

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA

PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA Nama : Asep Dian Heryadiana Nrp : 0221109 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1 BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Daftar Kuantitas dan Harga - 1 DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) KEGIATAN : Pengelolaan Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane PEKERJAAN LOKASI : DI.

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BILL OF QUANTITY ( BOQ) PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN PEMUKIMAN DAN CIPTA KARYA Jalan Datuk Setia Maharaja No. 2 Pekanbaru Telp (0761) 571524 571530 BILL OF QUANTITY ( BOQ) BELAKANG PERUM BUKIT BARISAN BLOK A MENUJU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Data yang dijadikan bahan acuan dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah data sekunder yang dapat diklasifikasikan dalam dua jenis data, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN KECAMATAN BALAESANG TAHUN ANGGARAN : 2012 NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA ( Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 750,000.00 II. III. IV. PEKERJAAN JEMBATAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK RUMAH TINGGAL BERDASARKAN ANALISA BOW DAN SNI 2007

ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK RUMAH TINGGAL BERDASARKAN ANALISA BOW DAN SNI 2007 ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK RUMAH TINGGAL BERDASARKAN ANALISA BOW DAN SNI 2007 Sintong Naek Hallasson Hutasoit NRP : 0521055 Pembimbing : Maksum Tanubrata, IR. MT FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS )

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS ) REKAPITULASI PERKIRAAN SENDIRI ( HPS ) KEGIATAN : PENGADAAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR PEKERJAAN LOKASI : PEMBUATAN ATAP TEMPAT PARKIR DEPAN GARASI DAN ATAP PARKIR HALAMAN SAMPING GEDUNG KANTOR : KANTOR DPRD

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) Kegiatan Nama Paket Prop / Kec / Kota : Pembangunan / Peningkatan Infrastruktur : Semenisasi JL. Bumi Putra Uk. 381 x 3 M dan JL.Family Uk.305 x 3 M Kelurahan Bangsal

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RAB GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH SURAKARTA

PERHITUNGAN RAB GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH SURAKARTA PERHITUNGAN RAB GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik BAB III METODOLOGI III.1. Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Penulis Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN SNI 03-6.13 PERSIAPAN I.1. 1 m3 Bongkaran beton bertulang 6.6670 Oh Pekerja @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Kepala tukang @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Mandor @Rp 0.00 Rp. 0.00 Alat

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PERENCANAAN. Proyek adalah Proyek Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Hotel Dhyanapura

BAB III METODE PERENCANAAN. Proyek adalah Proyek Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Hotel Dhyanapura III-1 BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 Medan Proyek Lokasi proyek yang dibahas sebagai obyek Perencanaan Pelaksanaan Proyek adalah Proyek yang berlokasi di Jalan Dhyanapura, Seminyak, Kuta, Bali. Sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL (Studi Kasus : Proyek Apartemen GCC Tower B Jl. Gajah Mada Jakarta Barat) Heny Purwanti ABSTRAK Dalam merencanakan atau

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. ANALISIS PENGGUNAAN METODE HALF SLAB TERHADAP NILAI BIAYA DAN WAKTU DALAM PEMBANGUNAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK M-GOLD TOWER BEKASI JAWA BARAT) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERNYATAAN ANTI PLAGIAT..

PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIGRAM... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci