BAB I PENDAHULUAN. maupun dagang yang saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang
|
|
- Indra Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian saat ini begitu pesat. Dengan adanya situasi perekonomian global, suatu perusahaan dapat melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas negara. Kondisi ini akan menimbulkan persaingan yang ketat antar perusahaan. Persaingan bisnis di Indonesia telah menunjukkan kemajuan yaitu dengan semakin bertambahnya jumlah perusahaan dari hari ke hari. Berbagai jenis perusahaan bermunculan seperti bidang jasa, manufaktur, maupun dagang yang saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang terbaik. Hal ini mendorong masing-masing perusahaan untuk melakukan berbagai strategi supaya terhindar dari kebangkrutan, yaitu dengan berusaha meningkatkan keunggulan yang dimiliki perusahaan sebagai salah satu upaya dalam pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan. Perusahaan property dalam pertumbuhan industri di Indonesia memiliki daya tahan terhadap guncangan perekonomian, selain itu bisnis property mulai sering diminati bahkan menjadi tren dikalangan pebisnis di Indonesia dan menurut data yang dirilis oleh Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu dalam Putra (2014), kondisi sektor property dan real estate yang menunjukkan kondisi terus membaik dan masih memberikan sinyal bahwa sektor ini berprospek positif melalui tren harga yang bergerak positif. Hal ini tidak terlepas dari peran manajer khususnya sektor property dan real estate yang memberikan sinyal positif kepada investor akan membaiknya kondisi sektor 1
2 2 ini. Berikut ini adalah tabel Data Pergerakan Indeks Harga Sektoral Berbagai Sektor di Bursa Efek Indonesia selama Tahun Tabel 1.1 Data Pergerakan Indeks Harga Sektoral Berbagai Sektor di Bursa Efek Indonesia selama Tahun Sektor IHS 2010 IHS 2011 Pertumb uhan IHS 2012 Pertumb uhan IHS 2013 Pertumb uhan IHS 2014 Pertumb uhan Rata-rata Pertumb uhan Agriculture 2, , ,05% 2, ,87% 2, ,73% 2, ,86% 0,92% Mining 3, , ,66% 1, ,41% 1, ,31% 1, ,22% -19,15% Basic Industry Miscellaneou s Industry Consumer Goods Property & Real Estate ,43% ,97% ,70% ,09% 9,70% , ,59% 1, ,94% 1, ,84% 1, ,47% 9,04% 1, , ,22% 1, ,99% 1, ,81% 2, ,21% 18,81% ,88% ,44% ,20% ,76% 28,57% Infrastructure ,62% ,75% ,52% 1, ,71% 10,59% Finance ,38% ,86% ,77% ,41% 12,72% Trade & Service ,80% ,27% ,84% ,11% 17,01% Sumber :IDX, Maret 2016 diolah. Dapat dilihat dari tabel 1 bahwa perusahaan property dan real estate periode menunjukkan rata-rata kenaikan persentase harga saham tertinggi dibanding sektor lain yaitu sebesar 28,57%. Tahun 2011 harga saham property sebesar Rp atau naik 12,88% jika dibandingkan tahun 2010 yang tercatat Rp Kemudian tahun 2012 mengalami kenaikan 42,44% dengan harga saham sebesar Rp yang diikuti dengan tahun 2013 harga saham meningkat 3,20% menjadi sebesar Rp Kenaikan cukup tinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 55,76% dengan harga saham Rp Dari data tersebut menunjukkan bahwa sektor property dan real estate memiliki indeks harga yang terus meningkat setiap tahun dibandingkan dengan sektor lain. Sehingga kenaikan indeks harga tertinggi menunjukkan pertumbuhan nilai perusahaan paling tinggi.
3 3 Pekembangan sektor property merupakan salah satu indikator dari pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investasi di property merupakan investasi yang menjanjikan di masa yang akan datang dan hampir menjadi pilihan yang aman bagi setiap investor (Wahyuni, 2013). Kondisi pulihnya sektor property dan real estate pada akhir tahun 2011 dianggap momentum yang tepat untuk diteliti berkaitan dengan kebijakan dividen yang secara teoritis dianggap mampu memberikan signal positif kepada investor bahwa manajer memiliki ekspektasi yang positif terhadap kondisi perusahaan di masa mendatang. Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan (Husnan, 2000) dalam (Melayuningtyas, 2015). Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan seberapa besar perusahaan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi investor. Agar tercapainya tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham perlu diambil berbagai keputusan keuangan (financial decision) yang relevan dan mempunyai pengaruh bagi peningkatan nilai perusahaan (Awat, 1999). Menurut Wibawa dan Wijaya (2010), berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
4 4 kebijakan dividen. Suatu kombinasi yang optimal atas ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan kemakmuran kekayaan pemegang saham. Nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dari perusahaan tersebut dimana faktor-faktor ini sering digunakan oleh calon investor dalam menilai kemampuan perusahaan dalam usahanya meningkatkan nilai perusahaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden. Masing-masing dari faktor tersebut memiliki keterkaitan terhadap nilai perusahaan (Abdillah, 2013). Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya, harga saham dipasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham merupakan fair price yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan (Hasnawati, 2005). Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi sebagai perusahaan yang terus tumbuh. PBV juga menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio PBV dapat diartikan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham (Budi dan Rachmawati, 2014). Keputusan investasi sangat berperan dalam mencapai tujuan perusahaan dan kemakmuran pemegang saham. Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat resiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan resiko yang dapat dikelola,
5 5 diharapkan akan dapat menaikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham. Dalam hubungannya dengan keputusan investasi, Myers (dalam Hasnawati, 2005) memperkenalkan Investment Opportunities Set (IOS) yang diartikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki dengan pilihan investasi dimasa yang akan datang dengan net present value positif. IOS tidak dapat diobservasi secara langsung, sehingga dalam perhitungannya menggunakan proksi. Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah proksi IOS berbasis harga dengan menggunakan Total Asset Growth (TAG). Total Asset Growth merupakan perubahan dari total aset baik kenaikan maupun penurunan yang dihadapi perusahaan pada waktu tertentu. Pertumbuhan aset diukur sebagai persentase perubahan total aset pada tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Rasio Total Asset Growth merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri (Hestinoviana, 2013) dalam (Fitriana, 2012). Nilai TAG yang tinggi dapat mencerminkan bahwa perusahaan memiliki kesempatan investasi yang relatif besar sehingga pasar berani memberi nilai pasar yang jauh lebih tinggi daripada nilai bukunya tetapi jika TAG rendah, maka pasar tidak berani memberi nilai yang terlalu tinggi sehingga market value (nilai pasar) menjadi rendah. Menurut Signalling Theory pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan mempengaruhi harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Wahyudi
6 6 dan Pawestri, 2006). Dari pendapat ini sejalan dengan Prasetyo (2011) dalam Setiani (2013) menyatakan jika perusahaan mampu menciptakan keputusan investasi yang tepat maka aset perusahaan akan menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan sinyal positif bagi investor yang nantinya akan meningkatkan harga saham dan menaikkan nilai perusahaan. Selain itu, keputusan yang menyangkut investasi akan menentukan sumber dan bentuk dana untuk pembiayaannya. Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan alternatif sumber pendanaan yang dapat mengoptimalkan nilai perusahaan. Sumber pendanaan tersebut dapat berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan. Selain itu sumber pendanaan bisa berasal dari hutang atau modal sendiri. Keputusan pendanaan ini berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam mencari dana untuk membiayai investasi dan menentukan komposisi sumber pendanaan (Hasnawati, 2005). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan dalam keputusan pendanaan, rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas (Brigham dan Houston, 2001). Selain keputusan investasi dan pendanaan, keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan. Dividen merupakan alasan bagi investor dalam menanamkan investasinya, dimana dividen merupakan pengembalian yang akan diterima atas investasinya dalam perusahaan. Para investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen, sedangkan perusahaan mengharapkan pertumbuhan secara terus menerus
7 7 untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus memberikan kesejahteraan kepada para pemegang saham, sehingga kebijakan dividen penting untuk memenuhi harapan pemegang saham terhadap dividen dengan tidak menghambat pertumbuhan perusahaan disisi yang lainnya (Yunitasari, 2014). Rasio pembayaran dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas. DPR digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan kesejahteraan para pemegang saham karena DPR akan mempengaruhi harga saham perusahaan (Qodariyah, 2010). Berikut fenomena nilai perusahaan property dan real estate tahun yang dipengaruhi oleh keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen. Tabel 1.2 Rata-rata PBV, TAG, DER, dan DPR Perusahaan Property dan Real Estate di BEI Tahun Rata-rata Tahun PBV 1,38 2,19 2,07 3,13 TAG 0,26 0,29 0,26 0,23 DER 1,62 1,86 1,93 1,80 DPR 35,06 28,39 29,46 20,80 Sumber: IDX, Maret 2016 diolah Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun rata-rata Price Book Value (PBV) perusahaan property dan real estate berbeda-beda. Pada tahun 2012 PBV perusahaan property dan real estate mengalami kenaikan yaitu sebesar 58,70% kemudian di tahun 2013 PBV mengalami penurunan sebesar 5,48% dan ditahun 2013 PBV kembali mengalami kenaikan sebesar 51,21%. Fluktuasi nilai PBV perusahaan property dan real estate dari tahun ke
8 8 tahun terjadi karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi PBV diantaranya Total Asset Growth (TAG), Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividend Payout Ratio (DPR). Dapat dilihat juga dari tabel 1.2 bahwa masing-masing variabel mengalami pergerakan jumlah rata-rata dari tahun ke tahun, dan terdapat penyimpangan dengan teori yang menunjukkan hubungan antara Total Asset Growth (TAG), Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price to Book Value (PBV). Jika dilihat dari hubungan antara variabel TAG dengan variabel PBV, hubungan kedua variabel tersebut mengalami penyimpangan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar persentase TAG maka semakin besar pula tingkat persentase PBV. Hubungan TAG dengan PBV pada tahun 2011 ke tahun 2012, TAG mengalami peningkatan diikuti persentase dengan PBV. Dan pada tahun 2012 ke tahun 2013 hubungan TAG dengan PBV kembali terbebas dari penyimpangan teori, PBV mengalami penurunan diikuti persentase TAG mengalami penurunan. Penyimpangan teori terbukti pada tahun 2013 ke tahun 2014 dimana terjadi kenaikan persentase PBV sedangkan persentasi TAG justru mengalami penurunan. Hubungan antara DER dengan PBV, kedua variabel tersebut menunjukkan telah terjadi penyimpangan. Indikasinya adalah, semakin tinggi jumlah DER, maka semakin tinggi persentase PBV. Penyimpangan tampak pada tahun 2012 ketahun 2013 ketika terjadi peningkatan pada jumlah DER, penurunan justru terjadi pada PBV. Penyimpangan kembali terjadi pada tahun 2013 ke tahun 2014 DER menurun dan persentase PBV meningkat.
9 9 Penyimpangan teori terjadi pada hubungan antara DPR dengan PBV dimana semakin tinggi nilai DPR maka semakin tinggi pula nilai PBV, penyimpangan terjadi pada tahun 2011 ke tahun 2012, ketika DPR menurun persentase PBV mengalami peningkatan. Kemudian pada tahun 2012 ketahun 2013 dan tahun 2013 ke tahun 2014 penyimpangan kembali terjadi ketika DPR meningkat, tahun yang sama jumlah PBV justru mengalami penurunan. Terjadinya penyimpangan hubungan antar variabel yang diperoleh melalui data statistik perusahaan property dan real estate yang diambil dari sumber IDX dengan teori yang ada menunjukkan adanya fenomena gap antara teori hubungan Total Asset Growth (TAG), Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price to Book Value (PBV) pada perusahaan property dan real estate periode Selain fenomena gap diatas, beberapa penelitian sebelumnya juga membuktikan bahwa ada kesenjangan antara penelitian satu dengan penelitian yang lainnya (research gap). Hal tersebut ditunjukkan pada beberapa penelitian yang telah dilakukan dan mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Dapat dilihat ringkasan research gap pada tabel dibawah ini: Pengaruh Terhadap Nilai Perusahaan Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan Kebijakan Dividen Tabel 1.3 Research Gap Penelitian Sebelumnya Penelitian Sebelumnya Positif Negatif Tidak Berpengaruh Qodariyah (2013), Hasnawati (2005), Sari (2013), Kusumaningrum (2013), Kartikasari (2003) dan Abdillah (2013) Afzal dan Rohman (2012), Wijaya (2010), Triastri (2012), Fitriani (2014), dan Kartikasari (2013) Wahyuni, Ernawati, Murhadi (2013), Wijaya dan Wibawa (2010) Sumber : Berbagai jurnal Prihapsari (2015), dan Setiani (2013) Septia (2015), Tri Wahyuni, dkk (2013), Eviana (2013) dan Rahayuningsih (2014) Abdillah (2013) dan Septia (2015) Wahyudi dan Pawestri (2006) Pratamawati (2015), Susilawati (2015), dan Rakhimsyah (2011) Lupitasari dan Wijayanto (2015), Khasanah (2012), dan Efni (2011)
10 10 Dari tabel 1.3 penelitian yang dilakukan oleh Qodariyah (2013) menyatakan bahwa keputusan investasi mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap nilai perusahaan dimana keputusan investasi yang tepat akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati (2005), Sari (2013), Kusumaningrum (2013), Kartikasari (2003) dan Abdillah (2013) yang juga menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun hasil yang berbeda ditunjukkan pada penelitian Prihapsari (2015) dan penelitian Setiani (2013) yang menyebutkan bahwa keputusan investasi dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan terhadap perusahaan otomotif. Hasil berbeda kembali ditunjukkan oleh penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006) bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengujian atas keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan telah dilakukan oleh Afzal dan Rohman (2012) yang menyatakan hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal serupa juga ditunjukkan pada hasil penelitian Wijaya (2010), Triastri (2012), Fitriani (2014), dan Kartikasari (2013) yang menyebutkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun dalam penelitian Septia (2015), Tri Wahyuni, dkk (2013), Eviana (2013) dan Rahayuningsih (2014) menyebutkan hasil yang berbeda bahwa keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Pratamawati (2015),
11 11 Susilawati (2015), dan Rakhimsyah (2011) menyatakan tinggi rendahnya keputusan pendanaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Pengujian atas kebijakan dividen telah dilakukan oleh Wahyuni, Ernawati, Murhadi (2013) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang didukung penelitian Wijaya dan Wibawa (2010) memberikan konfirmasi empiris bahwa kebijakan dividen berpengaruhpositif terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen tersebut adalah membagikan laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Sedangkan Abdillah (2013) dan Septia (2015) memiliki hasil penelitian bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Lupitasari dan Wijayanto (2015), Khasanah (2012), dan Efni (2011) menunjukkan hasil bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.dari hasil penelitan tersebut mengindikasikan adanya research gap dari pengaruh variabel keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan uraian latar belakang dan perbedaan hasil penelitian terdahulu maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitiandengan judul PengaruhKeputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode ).
12 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu adanya fenomena gap yang ditunjukkan pada tabel 1.2. Selain itu terdapat pula research gap tabel 1.3 pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diidentifikasi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ? 2. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ? 3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ? 4. Apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap nilai perushaan pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
13 13 1. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Untuk menganalisis dan membuktikan secara simultan pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perushaan pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik, diantaranya: 1. Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana tentang pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Serta diharap mampu menjadi acuan referensi mengenai materi yang berhubungan dengan penelitian ini guna mendukung kesempurnaan skripsi oleh peneliti lain di masa yang akan datang.
14 14 2. Kontribusi Praktis Diharapkan penelitian ini memberikan informasi bagi manajemen perusahaan dan digunakan sebagai alat untuk mengetahui kemajuan perusahaan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Selain itu dapat memberikan informasi kepada para pemegang saham mengenai kondisi perusahaan yang sesungguhnya sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan usulan penelitian ini. Usulan penelitian ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka. Bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka, hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis dan pengembangan hipotesis. Tinjauan pustaka meliputi teori signal, nilai perusahaan, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. BAB III Metode Penelitian. Bab ini menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis.
15 15 BAB IV Hasil dan Pembahasan Bab empat berisi hasil dan pembahasan yang menjelaskan deskripsi objek penelitian, analisis data dan interpretasi hasil. BAB V Penutup Bab lima berisi penutup yang menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan property dan real estate yang terdaftar du Bursa Efek indonesia periode , keterbatasan penelitian, dan saran yang berupa tindakan-tindakan yang sebaiknya dilakukan.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas negara dan menimbulkan persaingan ketat antara perusahaan. Persaingan bisnis di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan mengarah pada suatu kesatuan global. Globalisasi juga membuat perusahaanperusahaan
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih besar dan terus berkembang dengan cepat. Berbagai jenis perusahaan juga bermunculan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sudah memasuki era globalisasi ini mengakibatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang sudah memasuki era globalisasi ini mengakibatkan persaingan semakin meningkat. Umumnya manajemen tidak hanya dituntut untuk menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam perkembangan perusahaan, yaitu memiliki tugas dan kewajiban untuk membuat suatu keputusan dan kebijakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk terus tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk terus tumbuh dan berkembang. Dalam situasi perekonomian global saat ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa tujuan perusahaan yaitu tujuan pertama adalah untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi perekonomian yang baik dapat menyebabkan timbulnya persaingan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lesunya perekonomian global dan dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah tidak hanya terhadap dollar AS tetapi juga dampak terhadap dollar Singapura, Australia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan atau jasa untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan keuangan, baik sebagai alat ukur prestasi manajemen di masa lalu maupun sebagai dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaaan bertujuan memperoleh laba secara maksimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham. Pemegang saham, kreditor dan manajer adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya adalah memproduksi barang dan menyediakan jasa. Dalam melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015, Indonesia menghadapi AFTA (Asean Free Trade Area), dimana tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara ASEAN dan menarik investor asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menjadi ketat. Perusahaan-perusahaan yang bergerak baik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat. Semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru membuat persaingan dunia bisnis di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai keuntungan maksimal, ingin memakmurkan pemilik atau pemegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan diantaranya adalah untuk mencapai keuntungan maksimal, ingin memakmurkan pemilik atau pemegang saham dan memaksimalkan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan berusaha untuk terus menerus dapat menguasai pasar. Ketatnya persaingan membuat setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan agar investor mendapatkan profit maksimal yang dapat meningkatkan kesejahteraannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para ahli keuangan mengatakan bahwa salah satu tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham yang dapat diartikan dengan memaksimumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tren investasi yang berkembang di masyarakat saat ini adalah menginvestasikan uang dalam bentuk tanah atau properti yang mengakibatkan industri sektor properti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi pereonomian yang baik dapat menyebabkan timbulnya persaingan di dunia bisnis, hal ini disebabkan setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin sejahtera pula pemiliknya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan atau juga disebut dengan nilai pasar perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 1.1 Landasan Teori Penelitian pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen terhadap membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 2.1.1 Signalling Theory Menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi ini mengakibatkan persaingan dunia usaha terjadi sangat ketat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ini mengakibatkan persaingan dunia usaha terjadi sangat ketat, tiap-tiap perusahaan harus mampu menjaga kelangsungan hidup perusahaan agar tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk dijual.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti ini mengambil topik tentang Pengaruh keputusan investasi,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lainnya, yaitu: 1. Gany Ibrahim Fenandar dan Surya Raharja (2012) Peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, dalam jangak pendek. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba secara maksimal dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, dalam jangak pendek perusahaan bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan IPTEK yang menjadi ciri abad 21 memberikan pengaruh terhadap seluruh tatanan kehidupan secara global, sehingga mengakibatkan timbulnya persaingan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan seperti: corporate finance managers, bank, real estate, perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan suatu bidang pengetahuan yang menyenangkan sekaligus menantang. Seorang yang ahli dibidang manajemen keuangan akan mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Tujuan para investor yang ingin menginvestasikan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh pendapatan tambahan berupa dividen atau capital gain. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memiliki keunggulan bersaing atas produk-produk yang dihasilkannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Persaingan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Tugas manajer keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampak baik pula pada meningkatnya nilai perusahaan (Triyono, et al.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang didirikan pasti mempunyai tujuan. Adapun tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemiliknya dalam hal ini para pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan harga saham. Bila harga saham suatu perusahaan tinggi maka nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan jangka panjang adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor yang selalu dikaitkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman modal untuk satu / lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas negara. Kondisi seperti ini akan menimbulkan persaingan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka kemakmuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka kemakmuran pemegang saham akan semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyaknya perusahaan dalam industri, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru membuat persaingan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. pemilik perusahaan atau para pemegang saham dan ingin memaksimalkan nilai
BAB l PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan utama dari sebuaah perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar besarnya, selain itu tujuan perusahaan yang lain adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi ekonomi global, para pelaku bisnis dan perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa mengenal batas negara. Kondisi seperti ini menimbulkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermunculan yang bergerak di bidang yang berbeda-beda seperti bidang jasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Era global saat ini, perusahaan berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah dalam rangka meningkatkan daya saing baik dipasar domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peran yang strategis dalam pembangunan nasional. Semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup ketat. Dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, dikatakan bahwa pasar modal Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan tujuan utama adalah mengoptimalkan nilai perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan tujuan utama adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera para shareholdernya. Nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen dalam perusahaan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan dividen ditentukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keptusan yang akan membantu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, tantangan dalam dunia usaha semakin kuat. Hal ini semakin dirasakan terutama para pengusaha. Mereka bersaing agar usahanya bisa terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang bermunculan, maka semakin ketat persaingan antar perusahaan. Untuk itu setiap perusahaan mencoba untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajemen perusahaan itu sendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Setiap perusahaan didirikan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan. jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap perusahaan didirikan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu memaksimumkan laba, sedangkan memaksimumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham. Nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat pengembalian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan laba. Jenis Investasi sangat beragam, dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian dimana dana tersebut adalah modal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk bertindak sebagai general manager. Manajer keuangan harus dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat memaksa para manajer untuk bertindak sebagai general manager. Manajer keuangan harus dapat menerjemahkan tujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Signalling Theory Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Spense di dalam artikelnya tahun 1973. Teori tersebut menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran umum objek penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran umum objek penelitian Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berinvestasi adalah cara yang dilakukan para investor maupun calon
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvestasi adalah cara yang dilakukan para investor maupun calon investor untuk mendapatkan keuntungan, maka perlu mengumpulkan informasi yang akan dijadikan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikaitkan dengan harga saham perusahaan (Modigliani dan Miller, 1958 dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham perusahaan (Modigliani dan Miller,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan perusahaan dari pendapat beberapa ahli keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, maksimalisasikan laba, menciptakan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya tersebut merupakan dilema tersendiri bagi perusahaan, karena menyangkut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam seperti sekarang ini akan selalu dilakukan oleh perusahaan. Upaya tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan umumnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan perusahaan dalam jangka pendek yaitu untuk mendapatkan laba secara maksimal dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang
54 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Keputusan Investasi Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memaksimalkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dan memakmurkan para pemegang saham. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka makin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini akuntansi telah menjadi bagian dari kebutuhan bisnis dan pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, kemudian tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah mendapat keuntungan yang maksimal, ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, kemudian tujuan yang terakhir adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang secara global. Berkembangnya suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham. Pemegang saham, kreditor dan manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi saham property dan real estate adalah salah satu pilihan investasi yang menarik. Industri property memiliki supply lahan yang terbatas sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dan juga mengalami kerugian dalam aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan ada dalam dua bentuk yaitu diinvestasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak munculnya perusahaan dalam dunia industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan ini, baik siap atau pun tidak, mau atau pun tidak mau. Globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kegiatan ekonomi, menjadi lebih mudah dan cepat. Hal tersebut disebakan oleh kemajuan teknologi yang begitu pesat. Setiap negara didunia harus menghadapi kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada globalisasi saat ini, persaingan bisnis di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat dengan semakin bertambahnya jumlah perusahaan di berbagai bidang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. shareholdernya. Jadi semakin tinggi nilai perusahaan maka akan semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan sebagai entitas ekonomi memliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan bertujuan memperoleh laba secara maksimal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini mendorong perusahaan untuk terus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis tentu akan semakin ketat. Untuk itu dalam melaksanakan perbaikan pembangunan yang berkesinambungan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pula pemiliknya. Untuk itu nilai perusahaaan bagi investor dan kreditur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu entitas ekonomi memiliki tujuan dalam menjalankan operasi usahanya. Tujuan perusahaan secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu. Dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan pemiliknya serta mengoptimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan
Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. BUMN di Indonesia yang terdaftar di BEI periode diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
77 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen secara parsial maupun secara simultan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki hak aset perusahaan sebesar modal yang disetorkan. pada prospek perusahaan di masa datang. Tobbin s q merupakan gambaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang, dalam jangka pendek perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba secara maksimal dengan menggunakan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan. Persaingan demi kelangsungan hidup dan demi perkembangan menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat menciptakan persaingan yang tajam antar perusahaan. Persaingan demi kelangsungan hidup dan demi perkembangan menjadi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wijaya dan Sedana (2015). Menurut Ika dan Shidiq (2013) nilai perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan diantaranya adalah untuk mencapai keuntungan maksimal, ingin memakmurkan pemilik atau pemegang saham dan memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efisien. Hal tersebut bertujuan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan seperti penetapan strategi, ide-ide baru, kepercayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi membuat para manajer perusahaan harus selalu bersikap waspada serta efektif dan efisien dalam mengambil keputusan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
Lebih terperinci