gat geram sekali dan ter-gopoh2 dia turun kebawah loteng. Sambil tertawa dingin Ie It Hui berkata : "Tidak disangka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "gat geram sekali dan ter-gopoh2 dia turun kebawah loteng. Sambil tertawa dingin Ie It Hui berkata : "Tidak disangka"

Transkripsi

1 gat geram sekali dan ter-gopoh2 dia turun kebawah loteng. Sambil tertawa dingin Ie It Hui berkata : "Tidak disangka murid Bu-tong yang namanya terkenal itu, tidak lebih dari seorang pengecut yang memalukan sekali! Lie Siauw Hiong yang melihat Thio Tie Hoa sudah pergi, dalam hatinya merasa lucu sekali, tapi sambil menggeleng2kan kepala seperti orang yang merasa menyesal tampak dia berkata pada Ie It Hui : "Ai, aku tidak sangka aku masih mengira... Berkata sampai disitu, sengaja dia tidak teruskan, lalu sambil mengalihkan perkataannya dia berkata : "Ie Tay-hiap begitu gagah sekali. Ie Tay-hiap murid dari partai mana gerangan? Mendengar perkataan Lie Siauw Hiong ini, Ie It Hui merasa bangga sekali, dengan segala senang hati dia menjawab : Ah, saudara Lie terlampau memuja sekali, Siauw-tee tidak pandai, guru Siauw-tee adalah seorang yang sangat dihormati orang sampai pada saat ini. Sebagai seorang yang gemar akan ilmu silat, pernahkah saudara Lie mendengar sebutan ahli pedang nomor satu? Lie Siauw Hiong lalu menepuk dahinya seperti orang yang baru sadar tampaknya dan lalu berkata : "Siauw-tee sungguh bodoh, mendengar nama besar Ie Tay-hiap, siang2 aku sudah menduga yang saudara pasti murid dari ahli pedang nomor satu didunia Li Tay-hiap, yang

2 menggetarkan dunia Kang-ouw dengan sebutan Tiga Pendekar Pedang dari Kong-tong. Sehabis berkata, dia lalu mengangkat cangkir arak kemulutnya, kemudian melanjutkan sambil tertawa : "Tidak mengetahui ini, Siauwtee harus dihukum satu cangkir arak. Lalu dia mengangkat poci arak sambil menuangkan satu cangkir arak lagi, dia memandang pada keempat penjuru sambil berkata : "Saudara2, jangan karena disebabkan urusan kecil ini, merasa kehilangan kegembiraan untuk minum arak, hari ini tidak diizinkan siapapun juga akan pulang, bila tidak minum sampai mabok. Silahkan saudara sekalian minum secangkir arak ini. Pesta pada kali ini membuat semua hadirin merasa puas. Kemudian dengan penuh kepuasan mereka pada bubaran. Hanya ada beberapa orang yang masih belum bubar. Setelah itu, Lie Siauw Hiong lalu memandang pada Hwan Tie Seng, Beng Pek Kie dan Ie It Hui, sambil diam2 dia berkata pada dirinya sendiri : "Hasilku malam ini tidak sedikit membawa manfaat bagiku, bila Bwee Siok-siok mengetahuinya, diapun pasti girang bukan kepaiang. Beng Pek Kie lalu berkata : "Hari ini kita dapat berkenalan dengan orang macam saudara Lie ini, aku sungguh girang sekali, dikemudian hari bila saudara Lie tinggal ditempat ini, Siauw-tee pasti akan datang mengunjunginya. Hwan Tie Sengpun tidak mau ketinggalan lalu berkata : "Hal ini sudah barang tentu, sekalipun saudara Lie tidak mengundangpun, Siauw-tee pasti menebalkan muka akan bertandang pada saudara. Dengan tertawa Lie Siauw Hiong berkata : "Hari ini saudara mungkin merasa kurang puas, setelah lewat dua

3 hari Siauw-tee pasti akan mengundang lagi pada saudara2 untuk menikmati kepuasan yang sempurna. Dengan penuh ramah-tamah Lie Siauw Hiong mengantarkan dua tamunya ini sampai dibawah loteng, kemudian sambil membalikkan badannya dia berkata pada Ie It Hui : Bila Ie Heng tidak merasa keberatan, sudi apalah kiranya menginap ditempat Siauw-tee saja. Ie It Hui lalu menjawab : "Siauw-tee hanya secara kebetulan lewat ditempat ini, maksud Siauw-tee ialah ingin pergi ke Bu-tong untuk mengambil sesuatu, malam ini juga Siauw-tee harus pergi, tidak disangka yang Siauw-tee dapat saling berkenalan dengan Lie Heng. Berkata sampai disitu, tampak ia mengerutkan keningnya, mukanya tampak berangasan, lalu berkata lagi : Apa lagi tiga hari lagi Siauw-teepun masih mempunyai urusan yang belum diselesaikan, untuk tidak mengecewakan Lie Heng terpaksa Siauw-tee memenuhi permintaan Lie Heng barang tiga atau lima malam saja.

4 Lie Siauw Hiong segera berkata : Ie Heng sudah sudi tinggal ber-sama2 Siauw-tee, Siauw-tee sungguh merasa girang sekali, selama tiga hari ini Siauw-tee pasti akan melayani keperluan Ie Heng dengan se-baik2nya, hanya sesudah tiga hari ini, Ie Heng harus berlaku sangat hati2, orang she Thio itu pasti akan mengundang kawannya banyak2. Ai, Siauw-tee merasa malu sekali karena diri Siauw-tee tidak berguna, sehingga tenaga untuk mengikat ayampun Siauw-tee tidak punyai. Siauw-tee menyesal sekali tidak dapat membantu Ie Heng dalam hal ini. Sambil tertawa dan me-nepuk2 pundak Lie Siauw Hiong kemudian Ie It Hui berkata lagi : "Lie Heng, tenteramkan saja hatimu, Siauw-tee sesedikitpun tidak memandang sebelah matapun pada orang2 semacam mereka. Lie Siauw Hiong berkata pula : "Aku dengar bahwa partai Bu-tong dan Kong-tong sebenarnya saling bekerjasama, hanya tindakan Ie Heng sekali ini, bukankah... Sambil mengeluarkan suara Hmm dari lobang hidungnya, Ie It Hui berkata selanjutnya : "Siauw-tee bila bukannya sebab partai Bu-tong pada sepuluh tahun yang lalu masih terdapat sedikit perhubungan dengan guru Siauw-tee, malam ini tentu Siauw-tee tidak membiarkan orang she Thio itu pergi begitu saja. Lie Heng masakan tidak tahu, ia melanjutkan, "bahwa partai Bu-tong dengan julukan ahli nomor satu dari kalangan Kang-ouw hanya terlampau di-besar2kan saja,

5 sedangkan sebenarnya murid2 mereka adalah bakul nasi semuanya. Guru Siauw-tee pernah berpesan pada Siauwtee, dimusim rontok sewaktu akan diadakan pertempuran perebutan pedang dipuncak gunung Thay-san, ia mengatakan jangan se-kali2 membuat permusuhan dengan murid2nya. Tapi setelah terjadinya peristiwa hari ini, Siauw-tee justeru ingin per-tama2 menggempur mereka, sekalipun guru Siauw-tee akan menyesalkan dan menghukum Siauw-tee. Lie Siauw Hiong lalu bertanya pula : Pertempuran perebutan pedang dipuncak Thay-san adalah dikepalai oleh kelima jago dari masing2 partai. Orang2 yang diundang untuk menghadiri pertempuran itu adalah orang2 yang sudah ternama. Bila demikian halnya, bukankah lebih baik tidak diadakan pertempuran saja, karena seperti diketahui, saat ini siapa yang dapat memenangkan guru Ie Heng? Dengan perasaan bangga Ie It Hui lalu tertawa dan berkata : Hal itu sudah barang tentu, pertemuan digunung Thay-san diadakan dalam sepuluh tahun sekali. Sepuluh tahun yang lampau guruku dengan sebatang pedangnya pernah mengalahkan pendekar2 didunia, dengan demikian

6 dia memperoleh gelaran Ahli pedang nomor wahid didunia, hingga Kouw-am-siang-jin dari Go-bie dan Cek Yang Too-tiang dari partai Bu-tong tidak dapat menimpalinya. Hanya pertemuan digunung Thay-san sekali ini sudah ditetapkan satu peraturan, yaitu : barang siapa yang pernah turut dalam pertemuan sepuluh tahun yang lampau, sekali ini tidak diizinkan turut serta. Oleh karena itu, pertemuan sekali ini, adalah golongan kita yang akan menjagoinya. Diam2 Lie Siauw Hiong menjengekinya, tapi dimulutnya dengan sopan-santunnya dia berkata : "Tiga jago pedang dari Kong-tong, namanya sudah terkenal sekali dikalangan Kang-ouw, tampaknya gelar ahli pedang nomor satu didunia ini sekali lagi mungkin akan jatuh kedalam tangan partai Kong-tong. Ie It Hui tertawa besar, se-akan2 dia membenarkan perkataan Lie Siauw Hiong ini, tapi diam2 didalam hati Lie Siauw Hiong- mengejeknya. Matanya memperlihatkan satu sinar yang cemerlang sekali. Tapi Ie It Hui tidak memperhatikan hal ini, sambil mengikuti kereta Lie Siauw Hiong ia tampak girang bukan buatan, se-akan2 dia sedang memegang pedang, berdiri dipuncak gunung Thay-san

7 setelah mendapat gelar ahli pedang nomor wahid didunia. Didalam kereta Lie Siauw Hiong dan Ie It Hui, sedang memikirkan persoalannya masing2, yang terdengar hanyalah roda kereta yang berputar. Se-konyong2 diatas kereta terdengar satu suara yang gemuruh sekali, se-akan2 ada barang yang berat jatuh dari atas. Lie Siauw Hiong dan Ie It Hui terperanjat sekali. Tiba2 dari atas kereta terdengar satu suara yang merdu dari seorang wanita, dengan napas yang ter-sengal2 kedengarannya ia berkata : Lekas jalan, lekas jalan, tidak boleh berhenti! Kemudian disusul dengan melesatnya kereta maju kedepan dengan cepat, se-akan2 kusir kereta itu telah dipengaruhi oleh wanita itu, hingga menyebabkan dia tidak boleh tidak mempercepat larinya kereta tersebut. Kedua orang yang berada didalam kereta, masing2 adalah orang2 yang berkepandaian sangat tinggi. Lie Siauw Hiong yang pura2 tidak mengetahui silat, pada saat itu tidak terasa lagi dia mengerutkan keningnya. Dalam hati dia sangat heran sekali atas terjadinya peristiwa ini, maka dia berpikir : Mungkinkah orang ini sedang mencegat jalan untuk melakukan perampokan, tapi demi mendengar suara jatuhnya badan wanita diatas kereta

8 itu, terang menunjukkan bahwa wanita itu kepandaiannya hanya biasa saja. Kedengaran napasnya yang ter-engah2 ini, se-olah2 sedang dikejar orang. Ie Ht Hui lalu menarik tubuh Lie Siauw Hiong kesuatu sudut, dengan suara yang perlahan dia berkata : "Lie Heng, wanita ini tentu tidak mengetahui siapa yang berada dikereta sebenarnya, karena tampaknya ia ingin berbuat sesuatu atas kereta kita. Bila terjadi sesuatu, Siauw-tee akan mempermainkan wanita ini, untuk memberi kesenangan kepada Lie Heng. Begitu perkataannya habis diucapkan, lalu sebelah tangannya menekan jendela kereta tersebut, dengan mengeluarkan sedikit tenaga sadia, seperti ikan yang sedang berenang tubuhnya melayang keluar melalui jendela kereta. Pergerakan tangan yang begitu cepat, nyata tidak memalukan dia sebagai seorang yang sudah mempunyai nama yang terkenal juga dikalangan Kangouw. Lie Siauw Hiong lalu mendengar suara teriakan kaget dari wanita itu, sambil membentak terdengar ia berkata : Kau ini manusia busuk... Sebelum habis perkataannya diucapkan, lantas terdiam. Lie Siauw Hiong tahu bahwa wanita itu telah dibekuk Ie It Hui. Benar saja dari luar jendela kereta itu kedengaran Ie It Hui melemparkan tubuh wanita itu masuk melalui jendela kereta. Lie Siauw Hiong sudah ingin mengulurkan tangannya untuk menyambut tubuh wanita itu, tapi tiba2 ia teringat yang dirinya tengah bersandiwara pura2 tidak bisa silat, oleh karena itu, dengan mengikuti jatuhnya tubuh wanita itu, ia turut sama2 jatuh kelantai kereta.

9 Setelah Lie Siauw Hiong me-raba2, kini ia baru yakin dan pasti, bahwa tubuh tersebut benar2 tubuh seorang wanita. Secara kebetulan sekali kini muka mereka saling berhadapan. Dalam cahaya yang remang2 itu, ternyata wanita itu sangat cantik sekali. Lie Siauw Hiong merasa papas mukanya, setelah diketahuinya bahwa wanita itu pasti sudah ditotok jalan darahnya oleh Ie It Hui, tapi semangat wanita itu tampak me-nyala2, waktu ia melihat dirinya, menempel pada badan seorang laki2, dan muka mereka saling beradu, karena ia tidak dapat bergerak sedikitpun, saking malunya ia hanya dapat merapatkan matanya saja. Ie It Hui kemudian dengan gesit sekali tampak masuk kekereta. Waktu dia melihat kedua orang itu tengah berhempit2an disuatu pojok yang sempit, tidak terasa lagi dia tertawa besar, dengan gerak yang cepat seperti kera, lalu dia mengangkat tuhuh wanita itu. Pada saat itu, barulah Lie Siauw Hiong me-ronta2 untuk bangun, sambil menghela napas dia berkata : "Apakah barangkali Ie Heng tidak mengetahui yang tenaga Siauw-tee sangat lemah, Siauw-tee mana dapat menyambutinya? Dengan matanya yang tajam, dilihatnya bahwa wanita itu sudah didudukkan dikursi oleh Ie It Hui, dan sambil tertawa kedengaran Ie It Hui berkata : "Lie Heng harus merasa berterima kasih terhadap Siauw-tee barulah tepat, wanita yang begini cantik sudah diberikan kepada Lie Heng, masalah kau sebaliknya menyesalkan kepadaku? Siauw Hiong melihat sekalipun rambut wanita itu awut2an, dan bajunya kusut sekali, tapi tampaknya tetap cantik. Pada saat ia memejamkan matanya tadi, Lie Siauw Hiong membayangkan Peristiwa itu, tidak terasa lagi

10 mukanya terasa sedikit panas. Lie Siauw Hiong setelah menelan ludah dan pura2 berlaku sangat sopan sekali dia bertanya : "Nona ini bagaimana dimalam hari dapat melompat keatas kereta kita? Cobalah mohon nona terangkan. Wanita muda itu sewaktu mendengar dirinya ditanya, segera ia membuka matanya. Pandangannya diarahkannya pada diri Lie Siauw Hiong dan Ie It Hui, se-akan2 ia merasa kedua orang yang didepannya itu bukanlah seperti orang yang dibayangkannya, hatinya merasa sedikit lega, sedangkan mukanya tampak tersenyum sedikit. Baru saja ia ingin membuka mulutnya untuk bicara, seluruh badannya tidak bertenaga dan untuk bicara saja ia tidak mampu lakukan. Lie Siauw Hiong melihat Ie It Hui telah menotok wanita itu, sehingga keadaannya seperti itu, tapi wanita itu tidak terluka sama sekali. Tidak terasa lagi dia mempunyai kesan yang baik terhadap Ie It Hui ini, karena diketahuinya bahwa kawannya ini dapat mengerjakan sesuatu berdasarkan keperluannya. Ie It Hui lalu tertawa, sambil mengulurkan tangannya kepunggung wanita itu, yang kemudian ditepuknya sekali, lantas terlihat wanita itu dapat menghembuskan napasnya dengan lancar kembali, sedangkan tangannyapun dapat diangkat sesuka hatinya, badannya kini sudah dapat bergerak pula.

11 Pada saat itu kereta tersebut jalannya sangat perlahan sekali, jalanan tampak sepi sekali, pedagang2 sudah pada menutup tokonya masing2, sebagian lampu sudah pada dipadamkan. Se-konyong2 terdengar suara yang kaku dan kasar yang berteriak.: "Kawan, lekas naik, tawanan kita ada didalam kereta! Ie It Hui merasa terkejut juga, mendengar suara teriakan itu, wanita muda yang duduk berlutut diatas lantai kereta memohon : "Tuan berdua walau bagaimanapun harus menolongku. Mereka adalah orang2 jahat, mereka... Mukanya wanita itu tampak merah, sedangkan perkataannyapun tidak dapat diteruskannya. Tapi Lie Siauw Hiong dan Ie It Hui sudah maklumi apa yang terkandung dalam perkataan yang hendak dikatakannya itu. Ie It Hui biar bagaimanapun adalah seorang ksatria sejati, mendengar hal itu, dia menjadi marah sekali dan lalu berkata : "Orang2 kejam seperti mereka sangat keterlaluan, sekalipun dikota mereka masih saja berani melakukan perbuatan biadab dan liar. Berkata sampai disitu, lalu dia bertanya pada wanita itu : "Mereka itu siapa, apakah kau mengenal mereka? Wanita itu menggelengkan kepalanya. Baru saja wanita muda itu menggelengkan kepalanya, diluar jendela kereta dijalanan terdengar suara "ser, ser! beberapa kali, laksana orang2 yang lompat turun dari atas rumah saja dan kemudian melompat kekereta. Kusir kereta kemudian berseru kaget, lalu disusul dengan suara orang yang serak lagi kasar membentak : "Hei, keretamu ini lekas2 diberhentikan! Walaupun Lie Siauw Hiong sendiri tidak bisa turun

12 tangan, tapi dia cukup mengetahui sampai dimana kepandaian Ie It Hui ini, bila harus menghadapi beberapa perampok kasar seperti mereka ini, ia merasa gampang sekali, oleh karena itu, tampaknya dia tenang2 saja. Dia ingin lihat Ie It Hui bagaimana harus menghadapi mereka ini, juga dia ingin menyaksikan sampai dimana kelihayannya permainan pedang Ie It Hui ini. (Oo-dwkz-oO) Jilid 4 Kereta itu berhenti, sedangkan wanita muda itu dengan gugup dan ketakutan bersembunyi dipojok kereta, matanya dengan penuh kecemasan memandang keluar kereta. Lie Siauw Hiongpun lalu mengulurkan kepalanya untuk memandang keluar jendela. Didepan kereta dilihatnya berdiri tujuh atau delapan orang yang masing2 memegang senjata tajam yang ber-kilau2an sinarnya. Salah satu diantara orang yang memegang golok Tanto (golok tunggal) berseru : Hei, orang yang ada didalam kereta, dengarlah! Kami adalah saudara dari pemimpin perairan dan daratan Siauw-liong-sin Ho Sin, yang berkedudukan didaerah sebelah bawah sungai Tiang-kang, hari ini kami lewat disini, dan kami tidak bermaksud mencelakai rakyat jelata, hanya tadi ada seorang wanita muda yang telah melarikan diri dari kapal kami, ia sudah lari masuk kedalam kereta ini, harap lekas kalian keluarkan dia, agar tidak mendatangkan sengketa. Dengan mengeluarkan suara "hm dari hidungnya, Ie It

13 Hui lalu membuka pintu kereta dan kemudian lalu turun dari kereta dan membentak : "Tidak ada wanita dalam kereta ini, sekalipun ada, pasti tidak akan kuserahkan pada kalian! Ketika itu Ie It Hui keluar dari kereta dengan memegang sebatang pedang. Orang yang bersuara kasar tadi tampak sedang berunding dengan kawan2nya, tidak tahu apa yang sedang mereka percakapkan. Orang yang mula2 berbicara tadi, mungkin juga pemimpin mereka, kemudian tampak ia datang, tiba2 sambil merangkapkan kepalannya dia berkata : "Tuan tampaknya satu golongan dengan kami, dari itu aku harap Tuan sudi mengeluarkan orang tawanan kami. Jika permintaanku kali ini tuan kabulkan, dibelakang hari kami pasti akan membalas kebaikan budi tuan. Dengan tertawa dingin Ie It Hui berkata : "Apa yang kau katakan ini, perhubungan? Aku tak mempan dengan bujuk rayumu yang keji itu! Mula2 orang itu mengira bahwa perkataannya itu akan ditaati oleh Ie It Hui. Sangkanya semua orang akan dapat digertaknya, dan disentaknya dengan sifat angkuhnya. Mendengarkan kata2 Ie It Hui ini, saking marahnya dia berteriak : Tampaknya tuan sudah bosan hidup barangkali. Kemudian sehabis teriaknya, ia melangkah maju dan berkelebat dengan goloknya, lalu ia membacokkan goloknya dari atas kebawah.

14 Ie It Hui yang melihat kedatangan golok itu, lalu mengulurkan tangan. Dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya, ia menjepit ujung golok lawannya tersehut, sedang tangan kirinya dikibaskannya keorang itu sambil berseru : Rebahlah! Sehabis Ie It Hui berkata demikian, orang itu benar saja mengikuti kibasan tangan Ie It Hui, tubuhnya jatuh terguling ditanah. Lie Siauw Hiong yang berada dalam kereta, melihat orang itu begitu tidak berguna, hingga ia merasa agak kecewa. Sebenarnya ia mengharapkan agar terjadi satu pertempuran yang seru untuk melihat kepandaian pedang kawannya ini, tapi sekali Ie It Hui turun tangan, membuat lawannya tak berdaya lagi. Mereka ini hanya mengerti tiga jurus silat saja, sedikitpun mereka belum dapat dikatakan pandai silat, hanya dengan mengandalkan jumlah mereka yang banyak, maka mereka gampang saja menghina orang yang lemah, tapi jika menghadapi lawan berat seperti Ie It Hui ini, mereka menjadi kecele. Mereka lalu melakukan pengeroyokam. Dengan tujuh atau delapan orang yang bersenjatakan golok mereka mengeroyok dan hendak membunuh Ie It Hui, tapi sekali gebrak saja mereka sudah terpukul sampai tunggang-langgang. Jangankan Ie It Hui hendak dijatuhkannya, bajunya saja tidak dapat mereka menyentuhnya. Orang yang pertama kalinya jatuh tadi,

15 merayap bangun kembali, kemudian se-konyong2 berseru : "Sudahlah, sudahlah! Kedua pemimpin kita sudah datang, kawa2 berhentilah! Kini kita ingin melihat apakah bocah ini dapat mempertunjukkan keganasannya pada kedua pemimpin kita itu! Kemudian setelah orang2 itu mendengar seruan kawannya itu, lalu menghentikan penyerangan mereka. Tiba2 tampak seorang yang jangkung ber-lari2 bagaikan terbang cepatnya ketempat pertarungan itu. Waktu dilihatnya kawan2nya pada bergulingan ditanah, maka ia berdiri disebelah pinggiran tempat pertarungan itu sambil memandang pada Ie It Hui yang berdiri dipinggir kereta dengan tenangnya. Sambil mengerutkan keningnya orang jangkung itu lalu berjalan menghampiri Ie It Hui dan berkata : "Kawan, kami tak ubahnya laksana air sumur yang tidak pernah mengganggu air kali. Bersangkut-pautkah sandara dengan wanita itu, sehingga saudara ingin bertentangan dengan kami, dan membalaskan sakit hatinya? Jikalau memang benar saudara ada sangkut-paut dengannya, aku Kang-liepek-liong akan segera mengangkat kaki dan wanita itupun terserah pada saudara! Ie It Hui begitu mendengar nama Kang-lie-pek-liong, diapun sudah maklum bahwa orang ini juga sangat ternama dalam kalangan rimba persilatan. Didaerah Tiang-kang, kaum Liok-lim dibagian air (kaum perampok disungai dan telaga, artinya termasuk pendekar busuk) walaupun semuanya mengangkat Siauw-liong-sing Ho Sin sebagai pemimpin mereka, tapi tiap perkara baik besar maupun kecil semuanya diurus oleh Kang-lie-pek-liong Sun Tiauw Wan sebagai kepalanya.

16 Su Tiauw Wan bukan saja mempunyai kepandaian yang tinggi baik didarat maupun diair, iapun sangat pintar sekali. Namanya sangat tenar sekali didaerah Tiang-kang, sedangkan Ie It Hui juga sudah pernah mendengar nama tersebut. Sewaktu Ie It Hui melihat pada Sun Tiauw Wan, yang orangnya bertubuh tinggi kurus dan matanya bersinar terang sekali, tampaknya memang mempunyai kepandaian yang tinggi, maka dia lalu menyahut : "Terus terang kukatakan, wanita muda itu tidak mempunyai sangkut-paut apapun dengan aku orang she Ie, hanya aku orang she Ie paling tidak senang melihat seorang wanita diperlakukan demikian rupa. Dalam hati aku menganggap Sun Tong-kee sebagai seorang pemimpin yang mempunyai nama terkenal, tapi mengapakah dengan gigih sekali me-ngejar2 seorang wanita muda? Ie It Hui sendiri sebenarnya bukan ingin secara sungguh2 menolong wanita itu. Kata2nya yang keras dan baru diucapkannya pada Sun Tiauw Wan adalah karena terdorong rasa kemarahanya, maka ia hendak membela wanita itu. Tapi kemudian setelah direnungkannya sejenak, kata2nya yang telah terhambur keluar itu, ia agak menyesal juga. Karena mengurus soal2 remeh itu, dengan sendirinya ia telah menanam bibit permusuban dengan orang she Sun itu. Hal mana, sangat tidak menguntungkan sekali baginya. Oleh karena itu, timbul pengharapannya agar supaya orang she Sun itu tidak memperpanjang persoalan wanita itu, hingga mereka segera pergi agar tidak sampai terjadi hal2 yang tak diingini. Dengan penuh keheranan Sun Tiauw Wan lalu memandang pada Ie It Hui dan lalu berkata :

17 "Oh, ternyata tuan ini adalah salah seorang Kong Tong Sam Coat Kiam (tiga ahli pedang dari partai Kong Tong) yang bernama Ie Jie-ya Ie It Hui. Jika Ie Jie-ya meminta, kitapun tidak berhalangan untuk melepaskan perempuan itu. Ie It Hui mendengar perkataan Sun Tiauw Wan ini, merasa girang sekali, didalam hatinya dia pikir, bahwa orang she Sun ini ternyata mempunyai pengalaman yang sudah sangat luas sekali. Sun Tiauw Wan melanjutkan perkataannya : "Hanya harus diketahui, bahwa wanita muda itu bukan barang yang begitu berharga, tapi sungguhpun demikian wanita itu ada orang lain yang ingin menjaganya. Aku yang rendah tidak berani mengganggu kegembiraan orang itu. Aku kira Ie Jieya pun pasti mengenali orang yang kumaksudkan itu. Oleh karena itu, aku yakin kaupun tidak akan membuat sesuatu yang dapat mengganggu perhubungan baik antara kita sama kita bukan? Dengan lekas Ie It Hui bertanya : "Siapakah gerangan orang yang kau maksudkan itu? Sun Tiauw Wan sambil tertawa lalu memandang ketempat yang jauh sekali, sambil menudingkan jerijinya kesana ia berkata : "Nah, dialah orangnya! Ie It Hui setelah melihat kearah yang ditunjukkan padanya, se-konyong2 mukanya berubah. Setelah berdiam diri sejurus lamanya, Ie It Hui berkata : "Bila memang wanita itu adalah kepunyaan orang tersebut, sudah tentu aku tidak akan menahannya. Kemudian Ie It Hui menunjuk kedalam kereta seraya berkata lagi : "Nah, wanita itu ada dalam kereta, kau boleh berurusan sendiri dengannya.

18 Lie Siauw Hiong yang mendengar percakapan diantara kedua orang itu dari dalam kereta, lebih2 merasa terkejut sekali. Diam2 dia berpikir : Tee-coat-kiam Ie It Hui ini, namanya cukup terkenal, kepandaiannyapun tidak lemah, apalagi diapun mempunyai pendukung yang dapat diandalkan, yaitu Kiam-sin Li Gok, sifatnya suka membanggakan diri, sekarang mengapa hanya dengan tudingan jari Sun Tiauw Wan kearah orang yang jauh itu, ia jadi menurut saja akan permintaan orang she Sun itu? Mungkinkah orang itu mempunyai kepandaian yang lihay dan luar biasa? Dan siapakah gerangan orang itu? Wanita muda itu waktu melihat Ie It Hui dengan gampang menakluk kepada lawannya, ia menjadi sangat terkejut, karena tadinya ia mengira bahwa le It Hui pasti akan menolong dirinya. Tapi siapa menyangka suatu perubahan mendadak telah terjadi, dengan mata yang penuh permohonan dipandangnya muka Lie Siauw Hiong. Si pemuda yang melihat pandangan wanita muda itu bagaikan menembus jantungnya, tanpa menghiraukan sesuatu lagi dia harus pergi keluar untuk menolongnya, tapi tiba2 dia terpikir dengan perintahnya sendiri yang belum sempat lagi dijalankan, disamping itu terhadap pekerjaannya sendiri dikemudian hari belum lagi dapat dipastikan, bagaimana perkembangannya kelak, terasa padanya adanya satu tenaga kuat sekali mengekang perasaan yang tengah ber-golak2 itu. Dalam sekejap saja Sun Tiauw Wan sudah menghampiri kereta tersebut. Ia menjengukkan kepalanya masuk kedalam kereta lalu tertawa haha hihi kepada wanita muda itu dan berkata : "Phui Kho-nio (nona Phui) lebih baik kau ikut saja dengan kami, karena tak ada gunanya melarikan diri.

19 Dengan mengandalkan kepandaian yang kau miliki itu, kau ingin melarikan diri, tapi itu agaknya takkan berhasil. Wanita muda itu semakin menyurukkan badannya kepojok kereta itu. Melihatnya hati Lie Siauw Hiong sangat sedih, tetapi setelah berpikir sejurus ia berkata : Pergilah lekas mengikuti orang itu, bila tidak... Wanita muda itu ketika mendengar Lie Siauw Hiong bicara demikian, dengan penuh perasaan benci, ia memandang pada Lie Siauw Hiong. Pandangannya betul2 mengandung kebencian dan kedongkolan yang amat memuncak. Dalam hati Lie Siauw Hiong tak sampai hati melepaskan wanita ketangan manusia biadab itu. Tapi dalam saat perjalanannya kali ini, ia harus menekan se-keras2nya perasaan hatinya itu, agar rahasianya tidak diketahui oleh Ie It Hui. Sun Tiauw Wan mengulurkan tangannya memegang pinggang wanita muda itu untuk ditarik keluar, sambil mengibaskan tangannya dengan menguatkan hatinya supaya jangan sampai wanita muda itu menangis. Dengan penuh kebencian ia berkata : "Jalan, ya, jalan, bila kau memaksa aku, maka tanpa segan2 lagi aku akan memakimu!

20 Ia berdiri lalu berjalan keluar tanpa memandang lagi pada Lie Siauw Hiong. Sun Tiauw Wan memberi isyarat pada kawan2nya, sesudah itu dua orang pemuda yang kasar dari kiri dan kanan lalu memegang sebelah seorang tangan wanita muda itu. Ia me-ronta2, tapi tentu ia tak dapat melawan tenaga yang besar dan kuat kedua pemuda kasar itu. Sun Tiauw Wan kemudian merangkapkan kedua tangannya dan berkata pada Ie It Hui : Ie Tay-hiap yang mempunyai kepandaian tinggi, bukan saja aku orang she Sun merasa terharu tidak habis2nya, begitu pula Cee-cu (pemimpin pasanggerahan) dan pemimpin kami pasti takkan lupa akan kebaikan Ie Tay-hiap untuk hal itu, aku berani memastikan yang mereka akan berusaha membalasnya. Nah, sampai disini saja dulu dan sampai ketemu lagi. Begitu dia habis mengucapkan perkataannya, lalu dia pergi sambil me-lambai2kan tangannya. Ie It Hui sendiri lalu naik kereta kembali, dengan memaksakan dirinya tertawa pada Lie Siauw Hiong dan berkata : "Hari ini benar kita menemui kesialan, tanpa sebab kita mencari penyakit sendiri. Ai, jika bukannya pemimpin tersebut, masih tidak mengapa, tidak tahunya adalah dia sendiri! Lie Siauw Hiong lalu bertanya : Sebenarnya dia itu siapa, Siauw-tee sangat ingin sekali mengetahuinya. Ie It Hui tampak menggelengkan kepalanya sambil

21 berkata : Segala urusan yang ditimbulkan dalam kalangan Kang-ouw, Lie Heng pasti tidak dapat memahaminya. Kelak bila kita dapat berjumpa kembali, barulah kita mempercakapkan soal itu. Lie Siauw Hiong tahu yang dia tidak suka memberitahukan soal itu, karena tentu dia sudah mempunyai rencana sendiri, diapun tidak ingin banyak bertanya lagi. Kereta itu dengan cepat sekali sudah sampai ditoko dimana Lie Siauw Hiong bertugas, yaitu ditoko San Bwee Cu Poo Hoo. Tampaknya toko tersebut sangat besar sekali. Kusir kereta itu yang baru saja menjumpai peristiwa yang tidak diinginkannya itu, merasa sangat jengkel, bila mungkin sudah tadi2 ia memecut kudanya supaya lekas2 sampai ditempat tujuannya, karena matanya sudah sangat mengantuk. Tak lama antaranya sampailah mereka, buru2 kusir itu melompat turun dari keretanya dan lalu mengetuk pintu. Saat ia mengetuk pintu toko itu, pelayan toko tersebut tengah tidur nyenyak. Maka waktu ia mendengar pintu diketuk orang, dengan suara mengandung kemarahan dia bertanya : "Siapakah tengah malam buta kesini mengetuk pintu orang? Sambil tertawa kusir itu menjawab : "Majikan sudah kembali. Suara itu lantas berubah menjadi lembut lalu menyahut :

22 "Ya, tunggu, saya bukakan. Ie It Hui setelah mengalami peristiwa tadi, mukanya tampak redup dengan kelesuan, dia lalu masuk kedalam rumah. Lie Siauw Hiong lalu menyuruhnya pergi tidur. Malam semakin larut, dari dalam toko San Bwee Cu Poo Hoo se-konyong2 tampak berkelebat sesosok tubuh manusia, yang lari dengan gesitnya menuju kepantai. Ilmu kepandaian mengentengkan tubuh yang demikian sempurnanya, sesungguhnya jarang sekali dapat dijumpai, karena dengan mengenjotkan kakinya beberapa kali saja, dia sudah melesat jauh sekali, sehingga bila dipandang tampak seperti segulungan sinar saja, tapi kita tidak dapat melihatnya dengan jelas. Dalam waktu yang sekejap mata saja, bayangan orang itu sudah sampai dipantai, tapi waktu itu tampaknya dia ragu2, kemana dia harus pergi. Tujuannya belum pasti, hanya dengan pesatnya dia pulang balik ber-kali2 didaerah pantai untuk men-cari2 sesuatu agaknya. Disana beberapa kapal yang sedang berlabuh dipantai sudah mematikan lampunya, hanya yang tampak lampu sebuah kapal penangkap ikan yang berada di-tengah2 sungai itu, yang memancarkan sinar yang berkelap-kelip dimalam hari itu. Dalam gelap kelihatan lampu kapal itu menyinarkan cahaya yang kuning suram. Orang ini agak sedikit kecewa. Setelah berdiam sejurus lamanya, se-konyong2 bagaikan elang cepatnya dia meloncat dan hinggap diatas salah satu kapal dagang yang

23 agak besar, dengan mempergunakan ilmu kepandaian meringankan tubuh yang sangat tinggi. Dengan cermatnya dia memeriksa keempat penjuru kapal dagang itu. Kemudian dia melanjutkan pemeriksaannya pada kapal dagang itu. Kemudian dia melanjutkan pemeriksaannya pada kapal dagang yang kedua dan yang ketiga, tapi apakah yang sebenarnya sedang dicarinya? Kemudian dia meloncat pada dua buah kapal besar lainnya yang agak jauh jaraknya dengan pantai, ketika itu pada saat yang berbareng salah satu diantara kapal itu lampunya secara tiba2 menyala terang. Dari jauh kelihatan dari jendela kaca kapal beberapa bayangan orang yang sedang ber-gerak2 tak henti2nya. Jarak kedua kapal tersebut dari pantai kurang lebih ada dua puluh tombak. Jarak tersebut memang cukup jauh. Angin disungai itu bertiup dengan kerasnya, menyebabkan lampu yang tergantung diatas tiang kapal bergoyang2. Orang itu tiba2 mengulurkan tangannya dan mengambil sebuah lampu yang tergantung itu, setelah dia memeriksa sesaat lamanya se-akan2 dia mendapat ilham dengan per-lahan2 dia turun kebawah, sambil memegang tali lampu itu yang kemudian diikatkannya pada kakinya lalu dia menghembus semangatnya. Tampak badannya melompat cepat sekali menuju ke-tengah2 sungai itu. Lompatannya itu paling sedikit ada lima atau enam tombak jauhnya.

24 Sewaktu tubuhnya hendak jatuh keair, lalu lampu yang tergantung dikakinya ditepukkan kepermukaan air sungai itu, sehingga tubuhnya mumbul dan berhasil melompat kembali kemuka sejauh tiga atau empat tombak jauhnya, kemudian sewaktu tubuhnya berada di-tengah2 udara dia menghempos semangatnya sekali lagi dan dengan sekali jungkir balik saja ia sudah berhasil melepaskan lampu yang tergantung pada kakinya. Pada saat ia melayang kekapal yang sebuah lagi yang berjarak kira2 lima atau enam tombak itu, kelihatan tubuhnya maju dengan pesat sekali. Kemudian sewaktu tubuhnya tampak hendak jatuh diatas air, segera ia buru2 meringankan tubuhnya dan pada saat itu pula tangannya ditepukkannya keatas air. Sesudah itu kelihatan badannya bagaikan capung yang menotol air, kemudian melesat kedepan dan jatuh persis diatas kapal itu tanpa menerbitkan suara berisik. Lalu dia membetulkan pedangnya yang berbentuk agak kuno itu dan tergantung dipunggungnya. Dengan membungkuk ia berjalan menuju kejendela kapal itu yang masih terdapat cahaya lampunya, kemudian dari celah2 jendela itu dia mengintip. Di-dalam kapal itu terlihat sebuah Pat-sian-toh (media yang berisi delapan), sedang dipinggir media tersebut duduk dua orang yang sedang minum arak. Dia masih kenal satu diantara kedua orang itu, yaitu Sun Tiauw Wan, kemudian dalam hatinya dia berkata pada dirinya sendiri : Orang yang satu lagi ini tentulah Siauwliong-sin Ho Sin adanya. Kemudian dia pergi mengintp

25 kejendela berikutnya, tapi disitu tidak terdapat sedikit sinar lampupun yang menyala, tapi berkat sorotan sinar lampu dari kamar lainnya yang menembus kekamar yang tak berlampu itu, ia dengan nyata dapat melihat segala apa yang berada dalam kamar yang gelap itu. Tiba2 matanya terbentur pada seorang wanita yang sedang berbaring miring diatas sebuah ranjang. Matanya yang besar itu tanpa berkesip memandang pada papan jendela. Tampaknya ia sedang berpikir. Kemudian dia menempelkan tangannya pada kaca jendela itu, hingga sebentar saja kaca jendela itu yang kena hawa panas dari tangan orang tersebut, menjadi pecah sebagian besar. Wanita yang berbaring itu masih saja berpikir, sehingga apa yang terjadi saat itu tidak diketahuinya. Tanpa menghiraukan apa yang akan terjadi atas perbuatannya ini, ia lalu mendobrak pinta jendela itu hingga hancur. Dengan gesit sekali ia lalu melompat masuk kedalam. Setibanya diranjang, lalu dia menotok jalan darah Yong-coan-hiat pada tubuh wanita itu, sehingga wanita itu tidak dapat bergerak maupun bersuara. Pada saat itu kedua orang yang sedang duduk minum arak dikamar sebelah tadi, tiba2 berlari masuk kedalam kamar sambil berseru : Siapa? Orang yang memegang wanita itu dengan bergerak sedikit saja, ternyata sudah berhasil lobos lewat diantara kedua orang itu, dan dengan tenang sekali dia lalu duduk diatas sebuah kursi, sedangkan tubuh wanita itu disenderkan dipinggir meja itu digeladak kapal. Kedua orang itu memang benar pemimpin perairan dan daratan dari sungai Tiang-kang, yaitu yang bernama Ho Sin

26 dan Sun Tiauw Wan. Kedua orang ini juga mempunyai kepandaian silat yang tinggi sekali, tapi dalam waktu sekejap itu ternyata ada orang lain yang dapat mengelabuinya. Setelah diketahuinya hal ini, alangkah terperanjatnya mereka itu. Dengan lebih hati2 lagi kedua orang jago itu men-cari2 orang yang dicurigainya itu, kemudian tampak oleh mereka orang tadi duduk digeladak kapal. Keadaan orang ini sedikitpun tidak tampak tanda2 bahwa dia hendak melarikan diri, setelah diketahuinya orang telah menampaknya. Ho Sin merasa gemas sekali melihatnya dan lalu membentak : Siapakah kau? Dan apakah pula maksudmu datang kemari? Orang yang dibentak menengadahkan kepalanya sambil terawa dengan geramnya, kemudian sambil menunjuk kearah kain penutup mukanya yang terlukiskan bunga Bwee itu dia berkata : Apakah kalian tidak mengenal ini? Sewaktu mereka memperhatikan kain penutup muka orang itu, ternyata diatasnya bersulamkan gambar tujuh batang bunga Bwee, Ho Sin dan Sun Tiauw Wan yang sudah mengembara dikalangan Kang-ouw sepuluh tahun lamanya, tiba2 mereka mencoba memutar otak untuk memikirkannya. Tapi orang itu sudah melenyapkan dirinya kurang lebih sudah ada sepuluh tahun lamanya, malahan menurut kabar angin yang tersiar, mengatakan bahwa Bwee San Bin sudah mati dibawah tangan empat jago pantai2 yang ahliwaris bersangkutan (baca arangan dimuka), mengapa pada saat ini dia serta-merta muncul kembali? Ho Sin merasa ragu2 dan lalu berkata : "Mungkinkah kau ini...?

27 Orang itu tertawa lagi, dan sambil memutuskan omongan Ho Sin dengan suaranya yang nyaring ia berkata : "Hay Lwee Cun Chit Biauw (Dalam lingkungan lautan menjunjung Tujuh Ilmu Kepandaian). Belum lagi habis perkataannya diucapkannya, tiba2 dari punggungnya ia mencabut sebuah pedang yang panjang lalu di-putar2kannya. Sinar pedang itu berkeredepan. Terlihatlah pada sinar2 itu merupakan tujuh Lingkaran dari bunga Bwee. Setelah itu secara tiba2 dia telah menarik pedangnya itu. Semenjak ia mencabut pedangnya sampai ia habis memainkan pedangnya, se-akan2 hanya memakan waktu sedetik saja. Ho Sin dan Sun Tiauw Wan yang melihatnya, hanya merasakan tujuh kuntum sinar dari bunga Bwee itu menyilau dimukanya, kemudian hilang tak berkesan. Maka tanpa ragu2 pula mereka berseru : Chit-biauw-sin-kun! Seketika itu mereka merasa tubuh mereka telah menjadi lemas dan tak berdaya. Menurut kenyataan, Ho Sin dan Sun Tiauw Wan sebagai pemimpin dari kaum Liok-lim didaerah sungai Tiang-kang dan juga dikalangan Bu-lim, nama mereka sudah terkenal sekali, mengapa sewaktu disebutkannya Chit-biauw-sinkun saja, mereka lantas menjadi kaget demikian rupa? Harus diketahui, bahwa nama Chit-biauw-sin-kun itu sangat kesohor

28 sekali, baik kedudukan maupun kepandaiannya, boleh dikatakan jarang ada tandingannya. Chit-biauw-sin-kun telah meninggalkan kalangan Kangouw sepuluh tahun lamanya, pada detik itu secara sekonyong2 muncul diatas kapal kedua orang ini. Hal itu, cara bagaimana tidak membuat kaget sekali kedua orang itu? Pada saat itu muka Chit-biauw-sin-kun ditutupi dengan sapu-tangan. Sun Tiauw Wan dan Ho Sin hanya mendengar dia tertawa dingin, tapi mereka tidak dapat melihat wajahnya, maka tidak terasa lagi keringat dingin telah keluar membasahi dahi mereka. Biasanya Sun Tiauw Wan sangat cerdik sekali, setelah berdiam sejurus lamanya, ia melihat pada wanita she Phui yang ada disamping tubuh Chit-biauw-sin-kun itu, maka hatinya sudah mengetahui, bahwa orang aneh ini datang adalah disebabkan soal ini, hingga dalam hatinya dia berpikir : "Aku sudah lama mendengar Chit-biau-sin-kun mempunyai chit gee, (tujuh keahlian istimewa), keahlian yang terakhir ini ialah seek, dan sekarang dia datang untuk mengambil wanita ini. Kini biarlah aku lepas tangan dan tidak mau campur lagi urusan ini. Aku tunggu sampai orang itu datang menanyakan wanita itu. Setelah berpikir demikian, hatinya mulai tenteram, sambil memberi hormat, dia berkata : "Sin-kun sudah lama berpisah dengan kalangan Kang-ouw, tidak disangka hari ini Boan-pwee (merendahkan nama sendiri terhadap orang yang lebih tua tingkatannya) dapat bertemu dengan Sin-kun

29 disini, maka Boan-pwee memberanikan diri untuk menerka, kalau2 kedatangan Sin-kun sekali ini, bukanlah disebabkan karena wanita ini? Dengan tertawa dingin Chit-biauw-sin-kun lalu berkata : "Kau ini memang pintar sekali! Dengan tertawa getir Sun Tiauw Wan lalu menyahut : "Sekalipun Sin-kun mempunyai maksud demikian, Boanpwee mana berani menghalang-halanginya? Mengenai wanita ini, Boan-pwee disuruh oleh orang lain... Sambil mengeluarkan suara jengekan dari lobang hidungnya tampak Chit-biauw-sin-kun lalu melanjutkan kata2nya : "Orang lain menyerahkan wanita ini kepadamu untuk maksud apa? Apakah barangkali kau anggap aku tidak mampu membawa pergi wanita ini dari sini? Sun Tiauw Wan segera menjawab : Boan-pwee pikir, bila Cian-pwee (orang yang tingkatannya lebih tinggi daripada orang yang sedang dibicarakan dengannya) dapat meninggalkan sesuatu barang sebagai bukti kami disini dapat menunjukkan itu pada orang yang bersangkutan, bila orang itu menanyakan pada Boan-pwee tentang orang perempuan ini. Sambil berkata begitu, Sun Tiauw Wan mengeluarkan keringat dingin saking takutnya, karena dia tahu tabiat Chitbiauw-sin-kun yang sangat aneh sekali, khawatir kalau2 perkataannya itu akan menyinggung perasaan orang. Hal mana, diapun telah melakukan itu karena sangat terpaksa. Dengan begitu, dia dapat melepaskan tanggungjawabnya, bila nanti orang lain menanyakan tentang orang perempuan tersebut. Siapa sangka setelah berdiam sejurus lamanya, dari dalam dadanya Chit-biauw-sin-kun mengeluarkan sebuah tanda dari emas yang kemudian dilemparkannya

30 diatas meja sambil berkata : "Tanda ini adalah barang yang paling kusayangi, bila nanti ada orang yang merasa tidak puas terhadap aku Chit-biauw-sin-kun, kau boleh keluarkan tanda itu, bila dia tidak mau mencari aku, maka akulah yang akan mencarinya! Sun Tiauw Wan dan Ho Sin hanya mengharapkan demikian, tapi mereka tidak pernah menduga bahwa dia dapat meluluskan demikian mudahnya, maka dalam hati mereka tidak terasa lagi timbul suatu pertanyaan, yaitu orang2 dikalangan Kang-ouw pernah mengatakan, bahwa Chit-biauw-sin-kun ini sangat aneh dan ditakuti sekali, tapi kenyataannya tidaklah tepat seperti apa yang dikatakan orang, hingga dalam hal ini tentunya dia mempunyai maksud lain. Tapi mungkinkah Chit-biauw-sin-kun ini sudah bersalin rupa dengan yang sepuluh tahun yang lampau itu. Dengan kegirangan mereka memandang pada tanda emas diatas meja itu, yang ternayta diatas sepotong emas itu terdapat ukiran gambar tujuh kuntum bunga Bwee. Sehabis berkata begitu, lalu Chit-biauw-sin-kun mengempit wanita itu untuk dibawanya pergi. Mula2 Chit-biauw-sin-kun memandang pada air sungai didepannya, dalam hatinya ia merasa ragu2, karena pada saat itu ditangannya mengempit seseorang. Cara bagaimana dia bisa meringankan tubuhnya seperti tadi, melampaui jarak sungai yang jauhnya dua puluh tombak lebih itu? Kemudian dia memandang ketengah sungai itu, dia melihat lampu yang dia gunakan tadi dalam usahanya

31 melompati sungai itu kini sudah mengapung terpisah dari kapal kira2 enam tombak jauhnya, ia lalu berpikir : Bila aku menggunakan tipu Hiang-bun-sip-lie dari jurus Am Eng Pu Hiang untuk menyeberangi sungai ini, yang baru saja aku pelajarinya sewaktu berada dalam kamar batu, ilmu itu sebenarnya belum pernah aku coba lakukan dalam praktek. Oleh karena itu, apakah aku dapat mempergunakannya dengan sempurna? Harus diketahui, bahwa ilmu Am Eng Pu Hiang dari Chit-biauw-sin-kun sekalipun latihan itu mengandalkan tenaga-dalam, suatu cara yang termasuk juga ilmu meringankan tubuh yang paling tinggi dan tersulit, tapi tak mungkin dapat dicapai hingga puncak yang paling sempurna, tanpa melakukan teori dan praktek dengan secara berbareng. Maka walaupun ia mahir dalam teorinya, apakah ia dapat juga mempraktekkannya dengan sesempurna2nya? Pikiran itu terlintas dikepalanya, pada saat Sun Tiauw Wan dan Ho Sin datang mendekatinya. Sambil membungkukkan diri Ho Sin merangkapkan tangannya dan berkata : "Sin-kun datang dan pergi dengan ter-gesa2, hingga Boan-pwee belum lagi mengunjuk hormat kepada Sin-kun sebagaimana mestinya, tapi diharap saja dikemudian hari kita bertemu kembali. Pada waktu itu, kami akan meminta petunjuk2 lebih jauh dari Sin-kun.

32 Chit-biauw-sin-kun lalu melambaikan tangannya sedang didalam hatinya dia berkata : "Melihat mereka begitu menghormati aku, hal itu sudah jelas membuktikan bahwa Chit biauw sin-kun mempunyai kedudukan yang hebat sekali dalam kalangan Kang-ouw. Oleh karena itu, sejak hari ini baiklah aku perkembangkan pula keagungan nama julukan itu selanjutnya. Kemudian tanpa me-nimbang2 lagi, tangannya lantas mendorong pergi tubuh wanita itu lurus kedepan. Tenaga dalamnya memang mengejutkan orang, apa lagi sekarang dia melakukan dengan sepenuh tenaga, maka tubuh wanita muda itu dengan pesat sekali meluncur kemuka bagaikan anak panah cepatnya. Sun Tiauw Wan dan Ho Sin merasa tercengang sekali, tidak tahu mengapa dia melakukan tindakan tersebut. Mereka melihat tubuh wanita itu terbang kemuka, kemudian disusul oleh orang yang mendorongnya. Pergerakannya jauh lebih gesit daripada yang pertama. Kakinya tampak menutul pada lampu yang mengambang dipermukaan air sungai, pada saat tubuh wanita tersebut maju lagi kedepan. Sepasang tangannya lantas mendorong tubuh wanita itu kembali, sedangkan tubuhnya sendiri sambil menotol lampu tersebut, sekali lagi tubuhnya maju kemuka dengan gerakan yang terlebih pesat. Sun dan Ho berdua memandang dari kejauhan dengan perasaan amat kagum. Begitulah, dengan gerakan secepat kilat, Chit-biauw-sinkun meluncur dipermukaan air sungai yang jauhnya kurang lebih sepuluh tombak itu, hingga sekejap saja dapat dilampauinya, dan sekarang terpisah dari daratan hanya tinggal enam atau tujun tombak lagi saja jauhnya. Oleh

33 sebab ini, tidak terasa lagi hatinya menjadi sangat girang, karena ia telah dapat laksanakan peryakinan ilmu yang termasuk paling tinggi dari kaum ahli silat. Sewaktu ilmu ini dipergunakan, perhatian orang yang menggunakannya sedikitpun tidak boleh bercabang. Dalam kegirangan yang tiba2 itu, kakinya menjadi berat dan tubuhnya berat seperti juga hendak tenggelam, hingga dia insyaf bahwa perhatiannya sudah bercabang, maka tiba2 pula hatinya menjadi kecut sekali. Sesaat itu juga, dia merasa lampu yang kian tenggelam itu mumbul kembali keatas. Ternyata orang yang sudah mencapai ilmu meringankan tubuh yang paling sempurna, hanya dengan pertolongan tenaga yang kecil saja dapat membuat badannya melompat keatas pula. Badannya lalu mengikuti mumbulnya lampu itu, kemudian dengan badannya yang separuh melengkung seperti busur panah, lalu melayang kemuka sambil mengempit wanita itu. Ketika tubuhnya berada ditengah udara, badannya begitu kukuh dan sempurna tampaknya. Bajunya yang lebar itu ketika ditiup oleh angin sungai, ber-kibar2, menambah indah dipandang mata. Sejurus kemudian tubuhnya jatuh kembali kebawah, ternyata dia sudah sampai didaratan. Tampaknya ia sudah agak kecapaian. Tapi setelah mengaso sebentar dan mengatur pernapasannya sehingga teratur kembali, lalu dia menyekal tangan wanita itu, lalu lari menuju kedalam kota. Dalam beberapa kali lompat saja bayangannya sudah lenyap ditelan oleh kegelapan malam. Sewaktu wanita itu siuman kembali, ia sudah berada didalam sebuah kamar yang indah dan mentereng. Seumurnya belum pernah ia melihat kemewahan seperti yang terdapat dalam kamar itu.

34 Ranjang yang ditidurinya, terasa begitu empuk dan hangat. Pada ranjang terpasang kelambu yang indah pula, sepreinyapun terbikin dari kain yang mahal. Pendeknya segala perabotan yang berada dalam kamar itu, orang biasa takkan dapat memiliki karena barang2 tersebut terhitung sebagai barang2 mewah yang sangat mahal harganya. Dengan perasaan yang segar sekali, lalu ia menggerakkan kaki dan tangannya. Dan dalam waktu ia siuman ini, segala sesuatunya se-akan2 berada dalam impian saja. Kemudian se-konyong2 ia ingat yang dirinya baru saja dibekuk dalam kapal, kemudian muncul seseorang dikamar dimana ia ditawan. Orang itu serta-merta menotok jalan darahnya, hingga selanjutnya ia tidak mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Tapi mengapa kini ia berada dan telah berbaring dalam kamar mewah ini? Lalu ia meng-ingat2 peristiwa yang dialaminya selama dua bulan ini. Jika dibandngkan keadaannya kini dengan hari2 yang telah dilewatinya selama hidupnya, jauh berbeda sekali. Kemudian pikirannya melayang jauh pada rumahnya. Sebenarnya ia pernah menuntut penghidupan yang aman dan damai, ayahnya bernama Phui In Kie, yang membuka sebuah rumah perguruan silat. Muridnya tiga sampai empat puluh orang. Sekalipun keluarganya tidak tergolong sebagai keluarga yang kaya, tapi hidupnya serba cukup. Penduduk di-kota2 kecil terhadap mereka sangat hormat sekali. Tapi pada suatu hari, datang seorang pemuda yang berpakaian mentereng ke-tengah2 kepenghidupannya, hingga akhirnya ia kehilangan penghidupan yang tenteram, dan damai itu. Tapi walaupun demikian, Phui In Kie sendiri sangat

35 girang sekali menerima pemuda tersebut. Dia menyuruh anak perempuannya panggil Koko (kakak) si pemuda itu, kemudian menyuruhnya memanggil dia Ie Ko. Phui In Kie memberitahukan, bahwa dia bernama Kim Ie dan adalah anak laki2 ayahnya yang telah lenyap sepuluh tahun lamanya. Phui In Kie memberitahukannya, anaknya ini selama sepuluh tahun, mengalami ber-macam2 hal yang aneh2, hingga dia mempunyai kepandaian yang sangat tinggi sekali, yang mana sudah berhasil dimilikinya. Akhirnya entah bagaimana si nona menjadi jemu dan benci sekali pada Ie Ko itu, yang wajahnya selalu tampak dingin, kedua matanya tampak beringas dan garang sekali. Bila dia memandang pada orang lain, maka matanya itu tampak se-akan2 ingin menelan orang saja layaknya. Tapi kesemuanya ini belum dapat dikatakan suatu hal yang sangat buruk. Pada suatu hari, se-konyong2 Phui In Kie memberitahukan kepada si nona, bahwa ia harus mengawini Ie Ko. Mendengar hal ini, ia menjadi kaget bukan kepalang. Masakan seorang adik perempuan dibolehkan kawin dengan kakaknya sendiri? Kemudian barulah Phui In Kie memberitahukan kepada si nona, bahwa nona itu bukanlah anak perempuannya sendiri. Diberitahukannya pula, bahwa Ie Ko-nya ini mempunyai kepandaian yang sangat tinggi dan dibeberapa tempat dia mempunyai kedudukan yang tinggi pula. Si nona tidak mau mengabulkan permintaannya itu, walau bagaimanapun ia tidak mau, hingga Phui In Kie menjadi marah dan berkata : "Tidak, kau harus kawin juga! Waktu itu sikapnya se-olah2 sudah berubah terhadapnya, begitu benci dan kejam terhadapnya, dan karena dalam gugupnya ia menangis ter-sedu2.

36 Pada waktu itu si nona sangat benci sekali terhadapnya, dan benci juga terhadap ayahnya, yang telah memaksa ia supaya mau kawin dengan kakaknya sendiri. Dengan perasaan marah sekali ia lalu berkata : Kalau kau dapat membunuh ayah dan ibuku, aku baru mau kawin denganmu! Ie Ko itu lalu berdiri sejurus, kemudian dia pergi keluar. Perkataan yang ia ucapkan tadi sebenarnya diucapkannya karena ia sedang marah sekali, siapa tahu setelah sejurus lamanya, ternyata Ie Ko menenteng kepala ayah dan ibunya berjalan masuk kekamarnya, sambil dilemparkannya kepala ibu dan ayahnya keatas tanah. Si nona buru2 pergi melihat. Ternyata benar2 dia sudah membunuh ayah dan ibunya! Begitu kagetnya ia sampai tidak bisa bicara, ia tidak pernah menduga yang dia dapat berlaku demikian kejamnya serta tak berperikemanusiaan sama sekali. Lalu dia menangis dan memaki, tapi Ie Ko tetap berdiri disitu dengan dinginnya, sepatah katapun tidak diucapkannya. Sekarang si nona tahu, kecuali mati, tidak ada jalan lain baginya untuk melarikan diri. Oleh karena itu, lalu diambilnya sebilah golok hendak membunuh diri, tapi tanpa diketahuinya, sekali bergerak saja, goloknya itu sudah berpindah kedalam tangan Ie Ko. Begitulah walaupun ia ingin mati tapi tak dapat dilaksanakan, tapi walaupun demikian, ia sudah mengambil keputusan yang pasti meski bagaimanapun juga, ia tidak sudi kawin dengan pemuda itu. Pada suatu hari Ie Ko berkata kepadanya : "Kau jangan mengira yang aku tidak berdaya menghadapimu, sesungguhnya,

37 bila aku menotokmu sekali saja, aku akan dapat berbuat sesuka hatiku, tapi karena aku terlampau mencintaimu, sehingga aku tidak mau mengambil tindakan kekerasan serupa itu! Setiap hari Ie Ko menilik tingkah lakunya, pada suatu hari dimalam hari, dia mendengar suara yang aneh, seperti suara burung, tapi mirip seperti pekikan monyet, sewaktu mendengar suara itu mukanya berubah jelek sekali, sehingga tidak sedap dipandang orang. Pada malam hari itu, se-malam2an Ie Ko tidak dapat tidur, dia terus berpikir, keesokan harinya dia mengajak si nona pergi. Ia tahu si nona tidak mau turut, ia lalu mengambil tindakan kekerasan, hingga dengan sangat terpaksa nona itupun turut juga. Mereka berjalan setengah hari lamanya, sesampai ditepi sungai Tiang-kang, lalu Ie Ko pergi kesana-kemari mencari sebuah kapal kecil. Sejurus kemudian dari pinggir sungai itu datang dua buah kapal besar. Belum lagi kapal itu rapat betul, tetapi Ie Ko sudah mengempit nona itu meloncat kekapal tersebut. Orang diatas kapal sewaktu melihat Ie Ko ini, tampaknya mereka kaget dan bergidik. Sesampainya dikapal, Ie Ko meninggalkan si nona diatas kapal itu, sambil menyuruh beberapa orang untuk menjaganya. Mereka semua berlaku sopan-santun, kemudian Ie Ko sendiri berlalu entah kemana perginya. Setelah dua hari berada dikapal itu, baru diketahui bahwa kapal itu adalah milik perampok. Salah seorang pemimpinnya dipanggil Siauw-liong-sin, dan yang seorang lagi dipanggil she Sun. Mereka ini memperlakukan si nona dengan hormat sekali, mereka menyuruh seorang perampok

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

elah menunjukkan dirinya dengan segala kesaktiannya. Karena takutnya, mereka lalu menjatuhkan dirinya berlutut. Mereka para

elah menunjukkan dirinya dengan segala kesaktiannya. Karena takutnya, mereka lalu menjatuhkan dirinya berlutut. Mereka para elah menunjukkan dirinya dengan segala kesaktiannya. Karena takutnya, mereka lalu menjatuhkan dirinya berlutut. Mereka para nelayan yang pencaharian sehari-harinya bersumber dari air, sangat mementingkan

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

SATU. Plak Srek.. Srek

SATU. Plak Srek.. Srek SATU Plak Srek.. Srek Kertas coklat bertuliskan WANTED itu terlepas dari dinding tempat ia tertempel tadi. Tejatuh ke lantai yang juga terbuat dari kayu. Sehingga gambarnya orang bertopi besar mirip pembungkus

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com TERPERANGKAP Seberapa percayakah kau dengan apa yang ada di hadapanmu? Apakah setiap benda, padat, cair, gas yang kaurasakan itu nyata? Apakah tangan ini bergerak sesuai kehendakmu? Kaki ini berdiri menopang

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

Butterfly in the Winter

Butterfly in the Winter Butterfly in the Winter Tahun Ajaran Baru Perasaan cinta dan kesepian memiliki jarak yang begitu tipis. Terkadang kita sukar membedakan keduanya. Meski begitu, keduanya memberikan warna yang cerah dalam

Lebih terperinci

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia"

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen Keberanian Manusia Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Tukang Grafir Hanya ada satu tukang grafir di kota kami dan kebetulan dia adalah paman saya. Kalau dia bercakap dengan saya akhir-akhir ini, dia takkan bercerita

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, 11.30 am. Pesawat dari Singapura baru saja mendarat. Kau tahu siapa yang kita tunggu?

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Ditulis kembali oleh : Iin Muthmainnah Teruntuk Sekolah Alam Mutiara Lampung Bandarlampung 2005 Judul Naskah : Putri Sinar Alam

Lebih terperinci

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Penerbit PT Elex Media Komputindo the the Penerbit PT Elex Media Komputindo The Goddess Test by Aimée Carter Copyright 2011 by Aimée Carter Published by the arrangement with Harlequin Book S.A. and Maxima Creative Agency. The Goddess Test

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - - Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - Aku bertemu denganmu lengkap dengan salam perkenalan. Senyummu membaur dengan karamel panas yang kau suguhkan. Katamu cuaca cukup dingin jika hanya duduk diam

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole. Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.

Lebih terperinci

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... 6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

bib yang pandai disini, luka Sumoay ini asalkan dia sendiri yang turun tangan mengobatinya, apakah yang dikuatirkan

bib yang pandai disini, luka Sumoay ini asalkan dia sendiri yang turun tangan mengobatinya, apakah yang dikuatirkan bib yang pandai disini, luka Sumoay ini asalkan dia sendiri yang turun tangan mengobatinya, apakah yang dikuatirkan tidak menjadi sembuh? Hanya dikuatirkan yang tabib ini akan timbul penyakit lamanya pula.

Lebih terperinci

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu Secangkir Rindu Kalena sudah tahu kalau Fandro akan mencarinya. Bukan hanya karena dulu mereka sangat dekat, tapi karena Fandro sudah berjanji untuk menemui Kalena bila dia punya kesempatan datang ke Faschel

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta A. Rita Penerbit Karya Cinta Kenangan Perjalanan Jauh Oleh: A. Rita Copyright 2014 by A. Rita Penerbit (Karya Cinta) (karyacinta-rita.blogspot.com) (arashirita@gmail.com) Desain Sampul: (A. Rita ) Diterbitkan

Lebih terperinci

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul. PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com Adam Aksara MENANTI CINTA Penerbit Nulisbuku.com PROLOG Butir-butir keringat hangat berjatuhan dari dagu persegi seorang pria. Terdengar suara nafasnya yang memburu cepat. Kedua otot-otot lengannya yang

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat

Lebih terperinci

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di Bait Pertama (Cintaku) Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di atas panggung yang terletak di tengah bangunan mal yang terbuka. Tommy sedang melakukan cek sound untuk penampilannya. Deru suara

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com AKHIR PERJALANAN ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com AKHIR PERJALANAN Oleh: Aghana V Idents Copyright 2015 by Aghana V Idents Penerbit ( nulisbuku.com

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia 1 Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia harus on the way ke Korea. Korea? Huh, bahkan dia pun tak

Lebih terperinci

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Angin senja terasa kencang berembus di antara Bab I Angin senja terasa kencang berembus di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang. Di salah satu puncak gedung tertinggi, terlihat sebuah helikopter berputar di tempat, berusaha untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Ah sial aku selingkuh!

Ah sial aku selingkuh! PROLOG Dua tahun sudah perjalanan kisah kita, melangkahkan kaki kita menapaki setiap mimpi yang kita rajut demi masa depan bersama. Setiap detik yang kita lalui selalu tampak semakin nyata, menggapai apa

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci

Kuda Berkacamata Hitam

Kuda Berkacamata Hitam Kuda Berkacamata Hitam Jeko adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar Kuda Perkasa padanya.

Lebih terperinci

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa 5 Aku Tidak Mengerti Orang Biasa Setelah pertengkaran aneh beberapa minggu lalu, aku berhasil mendapatkan hari libur minggu yang menyenangkan. Kali ini tanpa Siska ataupun ketua yang merencanakan menyusun

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

Mula Kata, Bismillah

Mula Kata, Bismillah Mula Kata, Bismillah Karena berangkat bukan hanya pergi. Basmalah memilihkan yang tepat dari kebaikan Ada banyak orang pergi ke pasar. Ada yang membeli sayur di pojokan tepat sebelah toko kain. Ada yang

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta

Karya Kreatif Tanah Air Beta Mulyanissa 1 Hapsari Athaya Mulyanissa Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Tanah Air Beta adalah novel yang dibuat berdasarkan film

Lebih terperinci

Alifia atau Alisa (2)

Alifia atau Alisa (2) Alifia atau Alisa (2) Dari suratku yang satu ke surat yang lainnya, dari pesan melalui media yang terhubung kepadanya semua sia-sia. Hingga lebih dua bulan aku menanti, tapi sepertinya perempuan ini bagaikan

Lebih terperinci

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc. Kisahhorror Fiksi Horror #1: A Midnight Story Penerbit Dark Tales Inc. 2 Fiksi Horror #1: A Midnight Story Penulis: @kisahhorror Copyright 2012 by Kisahhorror Penerbit Dark Tales Inc. @darktales_inc Darktales.inc@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Orang biasanya berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata atau isyarat. Tetapi anak-anak mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mempelajari kecakapan-kecakapan ini. Komunikasi

Lebih terperinci

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Berita duka menyelimuti kerajaan Airllie, patih kerajaan itu meninggal dunia karena tertimpa bebatuan yang jatuh dari atas bukit saat sedang menjalankan tugas

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah?

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah? ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah? Nanti keceritakan. Aku mengambil seiikat bunga tulip yang ada

Lebih terperinci

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi. Hari ini adalah hari dimana aku dan James akan menikah. Ya Tuhan, aku benar-benar tidak pernah berpikir untuk menikah secepat ini. Tidak, sebelum aku menjadi seorang dokter. Ya, minimal aku lulus dari

Lebih terperinci

ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA

ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA - A. A. Navis Zaim yang Penyair ke Istana A. A. Navis Aku dapat undangan mengikuti suatu kongres di Jakarta. Penginapan peserta di Hotel Indonesia. Hotel yang alu kagumi pada

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu:

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu: Kisah Ashabul Kahfi Kisah Ashabul Kahfi dan anjing adalah sebuah kisah penuh keajaiban sebagai pertanda kekuasan Allah swt yang tak bias di jelaskan oleh akal manusia yang terbatas ini kisah ini di muat

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

SATU ada yang tertinggal

SATU ada yang tertinggal SATU ada yang tertinggal Laki-laki itu diam mematung di depan kemudi Baleno hitamnya. Sudah setengah jam dia hanya diam di pelataran parkir Maxi salon. Setiap kali pintu salon terbuka, matanya langsung

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci

TANGGA DAN SUNGAI. Oleh Susan Cummings 26hb Februari 2005 (Diterjemahkan dari Bahasa Inggeris kepada Bahasa Malaysia)

TANGGA DAN SUNGAI. Oleh Susan Cummings 26hb Februari 2005 (Diterjemahkan dari Bahasa Inggeris kepada Bahasa Malaysia) TANGGA DAN SUNGAI Oleh Susan Cummings 26hb Februari 2005 (Diterjemahkan dari Bahasa Inggeris kepada Bahasa Malaysia) Saya sedang berbaring di atas katil, dan di kaki suami saya dan kaki saya, adalah tiga

Lebih terperinci

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang. Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang. Sepertinya mereka adalah rekan kerja satu ruangan di lantai 12,

Lebih terperinci

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca Puzzle-Puzzle Fiksi Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan menginspirasi pembaca JULIE 2 Akhirnya Buku Ini Milikku Aku tidak menghiraukan panasnya matahari di siang hari ini. Aku tetap berlari

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

Kisah Dari Negeri Anggrek

Kisah Dari Negeri Anggrek Kisah Dari Negeri Anggrek By Eryani Widyastuti SATU Pernahkah kalian mendengar kisah ini? Kisah dari Negeri Anggrek yang damai, indah, dan udaranya dipenuhi oleh bau harum-manis bebungaan anggrek. Negeri

Lebih terperinci

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Xc3 Kunjungan ke Kaisarea Filipi 96 Petrus Mengakui untuk Kedua-kalinya bahwa Yesus adalah Mesias 88 Matius 16:13-20, Mar kus 8:27-30, Lukas 9:18-21 13 Setelah Yesus beserta murid-muridnya berangkat ke

Lebih terperinci

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Dibalik perjuangan seorang PAPA Dibalik perjuangan seorang "PAPA" Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk

Lebih terperinci

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna

APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE Susanna www.scriptural-truth.com APOCRYPHA SUSANNA KING JAMES BIBLE 1611 Sejarah Susanna [dalam Daniel] Susanna Temukan awal Daniel, karena tidak di bahasa Ibrani, bukan narasi Bel dan naga. {1:1} sana tinggal

Lebih terperinci

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu?

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu? Ester Bagian ke-2 Pengantar Dalam bagian pertama dari pelajaran ini, kita telah belajar bagaimana Ester menjadi ratu dari penguasa tertinggi pada jaman ini dan bagaimana perbuatan satu orang jahat hampir

Lebih terperinci

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada. Malam begitu gelap, semilir angin merasuk dalam kulit tubuh. Dingin melanda sanubari dan merasuk ke dalam jiwa. Di tempat mereka, semua orang tertidur dengan pulas, bahkan ada yang bersitepi dengan mimpi-mimpi

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sang Pangeran. Kinanti 1 Sang Pangeran Langkah Rara terhenti mendengar percakapan dari ruang tamu. Suara seseorang yang sangat dikenalnya. Suara tawa yang terdengar khas itu semakin memperkuat dugaannya, membuat jantung Rara berpacu

Lebih terperinci