BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin meningkat pasca krisis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin meningkat pasca krisis"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin meningkat pasca krisis moneter global 2008 yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat dilihat dari kenaikan Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) No 31/05/Th.2011/XIV, memaparkan pada tahun 2009 kenaikan PDB sebesar 4,5%, tahun 2010 terjadi kenaikan sebesar 6,1% dan memasuki awal tahun 2011 meningkat menjadi 6,5%. Sesuai dengan perkiraan para CEO TOP dari perusahaan lokal, asing, swasta dan BUMN dalam survei yang diadakan SWA menyatakan bahwa Para CEO berkeyakinan bahwa ekonomi bisa tumbuh lebih dari 6% dan daya beli masyarakat meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan perkapita (SWA 01/XXVII/6-19 Januari 2011). Seiring dengan naiknya PDB, pendapatan perkapita semakin meningkat pada tahun 2009 pendapatan perkapita mencapai 24,3 juta, 27 juta perkapita dan awal tahun 2011 mencapai 28,75 juta perkapita sehingga berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produk dan jasa dan merupakan turning point dimana masyarakat akan lebih kreatif dan menuntut banyak terhadap produk menurut Hermawan Kertajaya (SWA 01/XXVII/6-19 Januari 2011). Diperkirakan dampak dari kenaikan pendapatan perkapita menyebabkan sektor industri semakin besar mendapatkan pangsa pasar (market size) dari konsumsi 1

2 2 barang masyarakat. Berikut ini salah satu market size dari sektor industri di Indonesia disajikan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1. Market Size Sektor Industri Kosmetik dan Toiletries di Indonesia Tahun Industri 2007 (%) 2008 (%) 2009 (%) 2010 (%) 2011 (%) Kosmetik & Toiletries 14,1 16,3 20,7 22,1 28,1 Sumber: Modifikasi SWA 27/XXIV/18 Desember-7 Januari 2009 Modifikasi SWA 27/XXVI/20 Desember-5 Januari 2011 Industri kosmetik dan toiletries merupakan salah satu jenis industri yang mengalami pertumbuhan yang meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan Tabel 1.1 market size sektor industri kosmetik dan toiletries di Indonesia setiap tahun ratarata terjadi kenaikan sebesar 1,5%. Pada tahun 2010 terjadi kenaikan 1,4% dari 20,7% menjadi 22,1% ukuran pasar dan tahun 2011 diperkirakan mencapai 28,1% dengan kenaikan 6% ukuran pasar pada industri kosmetik dan toiletries. Associate Director Retailer Service Nielsen Feby Ramaun, mengatakan Pertumbuhan trend ini karena persepsi seseorang agar tampil lebih enak dilihat (image good looking). Produk kosmetik, personal care dan toiletries tersebut seperti pelembab kulit, sabun muka dan sabun cair ( Salah satu industri toiletries yang terus berkembang dan menjadi industri besar adalah produk sabun mandi cair, hal ini dikarenakan adanya pergeseran perilaku konsumen dalam menggunakan sabun mandi dari sabun mandi padat ke sabun mandi cair karena praktis mudah dibawa, digunakan dan disimpan. Berikut disajikan market size sabun mandi cair di Indonesia pada Tabel 1.2.

3 3 Merek Tabel 1.2. Market Size Sabun Mandi Cair Market Size Lux 29,10% 41,60% 39,90% 34,6% Lifebouy 30,70% 26,30% 28,10% 34,9% Biore 18,90% 11,50% 10,20% 7,2% Citra - 4,30% 4,80% 2,9% Dove 3,80% 1,80% - - Sumber: Modifikasi SWA/18/XXIV/21 Agustus- 3 September 2008 Modifikasi SWA/16/XXV/27 Juli-5 Agustus 2009 Modifikasi SWA/15/XXVI//15-28 Juli 2010 Modifikasi SWA15/XXVII/18-27 Juli 2011 Terdapat lima merek besar sabun mandi cair pada Tabel 1.2. yang terdiri dari Lux, Lifebouy, Biore, Citra dan Dove. Dari ke lima merek tersebut, pada 2011 Lifebouy berada di urutan pertama dengan perolehan pangsa pasar 34,9%, sedangkan pada tahun sebelumnya Lux berada di urutan pertama dengan jumlah pangsa pasar sebesar 39,9% dan tahun ini sebesar 34,6%. Merek dengan pangsa pasar terkecil yaitu Citra dengan perolehan pangsa pasar sebesar 2,9%. Biore memperoleh pangsa pasar pada urutan ke tiga setelah Lifebouy dan Lux dengan perolehan pangsa pasar sebesar 7,2% dari total keseluruhan pasar. Perolehan tersebut menggambarkan bahwa pangsa pasar Biore kurang dari sepersepuluh dari jumlah total pangsa pasar yang erat kaitannya dengan jumlah pelanggan yang dimiliki oleh masing-masing merek sabun mandi cair dan menunjukan bahwa penjualan Biore relatif lebih kecil dibandingkan dari dua pesaingnya setiap tahun. Penurunan pangsa pasaar Biore secara signifikan setiap tahun diduga adanya gejala yang timbul dimana pelanggan Biore yang lama berpindah kepada merek pesaing sehingga hal ini menandakan adanya keengganan menggunakan kembali merek Biore. Keengganan menggunakan kembali merek sabun mandi

4 4 Biore yang ditunjukan dari penurunan pangsa pasar Biore sebesar 7,4% dari tahun 2008 dan pada tahun 2011 terjadi penurunan kembali sebesar 3% ukuran pasar. Penurunan pangsa pasar yang terus terjadi menunjukan Biore tidak dapat mempertahankan pasar sebagai pelanggan yang telah diperoleh tahun-tahun sebelumnya dan sekaligus mengindikasikan adanya penurunan brand loyalty (loyalitas merek) dari pelanggan Biore. Top Brand Index (TBI) yang merupakan penghargaan tertinggi dibidang merek dapat memperlihatkan tingkatan merek yang diberikan kepada merekmerek yang berhasil meraih posisi puncak dalam tiga kategori, yaitu mindshare atau posisi merek di dalam benak konsumen, market share atau posisi merek berdasarkan pemakaian oleh konsumen dan commitment share yaitu posisi merek berdasarkan pada keinginan konsumen untuk mempergunakannya lagi di masa mendatang. Tabel 1.4. Top Brand Index Top Brand Nama Merek Peringkat TBI Peringkat TBI Peringkat TBI Peringkat TBI Lifebouy 1 43% 1 38,00% 1 38,80% 1 45,9% Lux 2 23,20% 2 26,90% 2 30% 2 20,5% Biore - - 9,50% 9,0% Sumber : Marketing/edisi khusus/1/2008 Marketing/02/IX/Februari/2009 Marketing/02/X/Februari/2010 topbrand-award.com/tbi Brand index sabun mandi cair Biore pada tahun 2011 dan 2010 berada pada posisi ketiga. Sebagai pioner diperkirakan semestinya Biore memiliki brand index yang lebih tinggi. Nilai index yang diperoleh Biore 9,0% dan 9,5% masih tertinggal oleh kompetitor yaitu Lux dan Lifebouy dengan nilai 45,9% dan 20,5%.

5 5 Tabel 1.4. memperlihatkan bahwa pelanggan sabun mandi cair mulai memandang merek Biore tidak lagi menjadi pilihan utama dalam membeli sabun mandi cair. Hal ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi preferensi pelanggan dalam membeli ulang Biore untuk berpindah merek dan tidak lagi loyal terhadap merek sabun mandi cair Biore. Berikut ini disajikan indeks loyalitas sabun mandi cair tahun pada Tabel 1.5. Tabel 1.5. Indeks Loyalitas Sabun Mandi Cair Merek Loyalitas 2008 (%) Loyalitas 2009 (%) Loyalitas 2010 (%) Loyalitas 2011 (%) Lux Lifebouy Biore Citra Dove Sumber: Modifikasi SWA/16/XXV/27 Juli -5 Agustus 2009 Modifikasi SWA/18/XXIV/21 Agustus-3 September 2008 Modifikasi SWA15/XXVI/15-28 Juli 2010 Modifikasi SWA15/XXVII/18-27 Juli 2011 Situasi persaingan saat ini semakin sulit, sehingga perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan secara kesinambungan menjadi kunci keunggulan bersaing perusahaan. Tingkat loyalitas pelanggan sabun mandi cair Biore mengalami penurunan setiap tahun secara terus menerus, pada tahun 2008 mendapatkan 78.80% menurun menjadi 77.50%, 77,30% dan tahun 2011 menjadi 77.34%. rendahnya loyalitas yang dimiliki merek Biore menunjukan siklus hidup yang semakin pendek karena pelanggan dapat dengan mudah berpindah merek dari satu merek

6 6 Merek Lux ke merek lainnya dikarenakan penawaran produk yang lebih unggul dan menarik dari manfaat yang ditawarkan. Meskipun pemasar sudah memiliki segmen pelanggan yang dianggap loyal, namun tekanan-tekanan persaingan dari pesaing (competitior) yang sengaja diarahkan untuk mengubah loyalitas pelanggan tidak dapat diabaikan karena akan berlanjut dengan perpindahan merek bahkan kematian merek apabila perusahaan tidak cepat tanggap dengan permasalahan tersebut (Ali Hasan, 2008:78). Indikasi rendahnya loyalitas pelanggan terhadap merek sabun mandi cair Biore dibuktikan dengan rendahnya kepuasan. Berikut Tabel 1.3. menunjukkan kepuasan pelanggan pada sabun mandi cair Biore. Tabel 1.3. Total Satisfaction Score Sabun Mandi Cair TSS 2008 TSS 2009 TSS 2010 QSS VSS PBS ES TSS QSS VSS PBS ES TSS QSS VSS PBS ES TSS Lifebouy Biore Citra Dove Rata-rata industri toiletries Sumber: Modifikasi SWA/16/XXV/27 Juli-5 Agustus 2009 Modifikasi SWA/18/XXIV/21 Agustus-3 September 2008 Modifikasi SWA15/XXVI/15-28 Juli 2010 Skor total kepuasan yang diperoleh Biore setiap tahunnya berjumlah 3.931, dan Tahun 2009 mengalami penurunan total skor kepuasan Biore dari menjadi Hal tersebut menunjukan kinerja merek menurun diakibatkan kepuasan pelanggan terhadap merek (QSS) dan harapan pelanggan

7 7 terhadap suatu merek akan kemampuannya dalam memberikan kepuasan dimasa mendatang (ES) menurun dibanding tahun sebelumnya dan berada di bawah ratarata industri pada tahun tersebut yang berjumlah Biore dalam mempertahankan pelanggan tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, sehingga menciptakan sebuah kesadaran merek dan menimbulkan kepuasan pelanggan. Peran kepuasan yang tinggi mempunyai dampak guna mempertahankan pelanggan untuk tetap loyal kepada merek sabun mandi cair Biore di masa datang, bahkan mengakuisisi pelanggan baru sehingga mempengaruhi keberhasilan perusahaan di masa datang. Berikut ini perkembangan potensi Biore untuk mendapatkan konsumen (mengakuisisi pelanggan baru) di tahun berikutnya atau yang dikenal dengan gain index disajikan dalam Tabel 1.6. Tabel 1.6. Gain Index Sabun Mandi Cair Gain Index Merek Lux 70 69,1 14,2 63 Lifebouy 35 48,3 19,4 20,3 Biore 27,4 4,5 2 6,3 Citra * 25,1 38,3-2.4 Dove 41,5 34,6 * * Sumber: Modifikasi SWA/18/XXIV/21 Agustus-3 September 2008 Modifikasi SWA/16/XXV/27 Juli-5 Agustus 2009 Modifikasi SWA15/XXVI/15-28 Juli 2010 Modifikasi SWA15/XXVII/18-27 Juli 2011 Pada kategori sabun mandi cair, Biore merupakan pioner di kategori sabun mandi cair, namun pada tahun 2010 dan 2011 gain index hanya 2% dan 6,3%. Hal ini menandakan Biore mendapatkan konsumen baru sangat kecil ditahun 2011

8 8 dan 2012, berbeda dari Lifebouy pada peringkat pertama dengan perolehan gain index terbesar 19,4% yang berarti mempunyai peluang hampir 20% mendapatkan pelanggan baru. Tahun 2010 gain index merek-merek sabun mandi relatif kecil dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukan potensi merek untuk mengakuisisi konsumen di tahun 2011 sangat kecil dan menyebabkan pangsa merek rendah. Rendahnya pangsa pasar menunjukkan kurangnya keinginan masyarakat untuk membeli dan menggunakan kembali yang lebih di kenal dengan penurunan brand loyalty (loyalitas merek). Menurunnya brand loyalty terhadap Biore mengindikasikan adanya perpindahan pelanggan lama Biore ke produk pesaing. Brand loyalty pelanggan Biore perlu diantisipasi oleh PT. Kao Indonesia sehingga pangsa pasar dapat bertambah dan loyalitas dapat menguat ditahun-tahun berikutnya. PT Kao Indonesia sebagai produsen dari sabun mandi cair Biore memiliki strategi pemasaran yang dilakukan ( yaitu: 1. Biore membidik segmen menengah ke bawah (midle low) sebagai penantang pasar dengan menekankan pada sisi kegunaan untuk menunjang aktifitas sehari-hari. 2. Melakukan riset pemasaran untuk menciptakan produk yang inovatif dan memperbaiki penampilan produk. 3. Mengembangkan bauran pemasaran dan produk yang bervariatif dan melakukan perbaikan kualitas secara terus menerus untuk menarik, melayani segmen pasar Biore dan sebagai langkah strategis untuk

9 9 membedakan produk dengan produk pesaing dalam pikiran konsumen (mind share) dan target market. 4. Melaksanakan saluran distribusi secara vertikal dari pabrik (perusahaan Biore) ke pedagang besar kemudian pengecer hingga akhirnya pemakai akhir (pelanggan). Sistem distribusi vertikal dilakukan untuk menghemat waktu pemesanan atau pembelian dan mampu memperluas jangkauan keberadaan produk untuk pelanggan. 5. Menumbuhkan awareness (kesadaran) dan perhatian pelanggan terhadap Biore dengan mempergunakan iklan di televisi, website dan membuat fans page pada media social network facebook. 6. Menyelenggarakan Corporate Social Responsibility (CSR) setiap tahun sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan seperti membantu korban bencana alam, berbagai kegiatan sosial dan membuat situs internet sebagai bentuk pelayanan bagi masyarakat pengguna internet. Bentuk pelaksanaan dari strategi, Biore mengimplementasikan dalam bentuk program-program yang dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan brand loyalty Biore seperti melakukan mengembangkan laboratorium R&D untuk digunakan sebagai daya jual, yaitu dengan mencantumkan teknologi Kao sebagai based line dalam iklan maupun kemasan produk, terus melakukan riset pasar, menurut Adriana ( Kao memiliki program riset produk maupun riset pasar berlapis-lapis secara bersinambungan. Kao meneliti mulai dari bentuk

10 10 kamar mandi, kebiasaan selama di kamar mandi, sampai beberapa kali sehari ia mandi. Selain itu Biore melakukan program-program customer care nomor bebas pulsa, nomor berbayar dan untuk penyampaian keluhan pelanggan, melakukan kegiatan sunatan masal (mass circumcision) serta membagikan alatalat tulis sekolah disekitar daerah kantor dan melakukan fogging memasuki musim penghujan setiap tahun sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan ( Pada awal tahun 2011 Biore melakukan strategi bauran pemasaran atau yang lebih dikenal dengan marketing mix dengan memperkenalkan ukuran kemasan botol besar pompa (limited edition) 600ml. Sekitar bulan Maret 2011, Biore Body Foam Ekstra Mild pouch (refil) 450 ml turun harga dari Rp menjadi Rp Sebagai pendukung promosi Biore mengeluarkan iklan pendukung Biore Body Foam Charming Freesia di media televisi dan website serta program promosi gratis tas kecantikan setiap pembelian Biore Body Foam Premium Rich 450 ml ( Segi distribusi Biore sudah secara meluas dan dirasa sudah maksimal sehingga sabun mandi cair Biore mudah untuk didapatkan pelanggan di tempat mereka berada baik melalui warung, minimarket dan hypermart. Tetapi hal tersebut belum dirasa cukup maksimal untuk dapat meningkatkan brand loyalty pelanggan terhadap merek Biore. Saat ini Biore berusaha melakukan pengembangan bauran produk dengan memberikan produk dengan kualitas tinggi, upaya yang dilakukan sabun mandi

11 11 cair Biore adalah dengan meningkatkan product quality karena menurut Kotler & Keller (2009:354) Product quality (kualitas produk) adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut bernilai lain. Upaya meningkatkan product quality dirasa sangat perlu karena konsumen mencari dan mengharapkan produk berkualitas untuk dipergunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Diharapkan dengan pemberian kualitas yang baik dalam produk Biore bisa meningkatkan brand loyalty sabun mandi cair Biore. Menurut Anne Bahr Thompson (2004:89) Wajah pertama dari merek adalah nama tersebut. Dengan pemikiran ini, tidaklah sulit untuk memahami mengapa membuat nama, terutama untuk merek yang cenderung untuk menyeberangi batas-batas geografis dan budaya, adalah sebuah tantangan dalam dirinya sendiri. Product quality (kualitas produk) dan brand name (nama merek) memiliki peran cukup penting dalam menarik minat konsumen. Pada produk sabun mandi cair Biore, product quality dapat diciptakan pada performance (kinerja merek), feature (keistimewaan tambahan), conformance (kesesuaian), reliability (kehandalan), durability (daya tahan), service ability (kemampuan pelayanan), aestetics (estetika) dan perceived quality (kualitas yang dipersepsikan). Brand name pada Biore dapat terbentuk melalui memorability (dapat diingat), meaningfulness (memiliki arti), likeability (dapat disukai), transferability (dapat mentransfer), adaptability (kemampuan beradaptasi) dan protectability (dapat melindungi). Hal ini menjadi penting karena disebabkan adanya kebutuhan

12 12 pelanggan untuk mendapatkan produk berkualitas dan terpercaya terhadap sabun mandi cair. Oleh karena itu untuk menjangkau pelanggan secara luas, product quality dan brand name perlu mendapatkan perhatian dari perusahaan untuk terus dikembangkan dan disesuiakan dengan kebutuhan pelanggan. Biore adalah merek sabun mandi cair yang menjadi pioner di bidang sabun mandi cair, telah lama dikenal dan paling banyak variannya, 9 varian yaitu Biore Body Foam Pure Mild, Biore Body Foam Active Deodorant, Biore Body Foam Whitening Scrub, Biore Body Foam Relaxing Aromatic, Biore Body Foam Sakura Sensation, Biore Body Foam Sparkling Apple, Biore Body Foam Healthy Plus, Biore Body Foam Daily Antiseptic dan Biore Body Foam Charming Freesia. Diharapkan dengan banyaknya varian dapat memberikan kesesuaian (conformance) fungsi, performance (kinerja merek), durability (kehandalan), keharuman dan kesegaran bagi kebutuhan wanita karena pelanggan mulai menyadari bahwa jenis kulit memiliki kebutuhan tersendiri membutuhkan produk yang berkualitas dan terpercaya sehingga dapat maksimal dalam mengatasi permasalahan kulit agar lebih sehat. Feature (keistimewaan tambahan) pada ukuran kemasan Biore dibedakan menjadi 4 ukuran yang disertai dengan informasi lengkap mengenai komposisi dan manfaat. Ukuran limmited edition 600 ml, ukuran besar memiliki berat 450 ml refil, ukuran sedang berat 250 ml refil dan botol serta ukuran kecil 100 ml dengan jenis kemasan botol. Ukuran yang bervariasi memudahkan pelanggan untuk memilih Biore sesuai dengan fleksibilitas kebutuhan pemakaian.

13 13 Biore memberikan aestetics (estetika) tampilan kemasan yang menarik dari setiap kemasan seperti keunikan desain dan bentuk kemasan serta penggunaan warna yang lembut sampai terang sehingga dapat membentuk keindahan tampilan dan mewakili fungsi, manfaat dan keharuman dari sabun mandi cair Biore. Biore mengimplementasikan brand name menjadi merek yang mudah untuk diucapkan dan mudah diingat (memorability), menggambarkan reputasi komposisi yang baik (meaningfull), transferability melalui mencerminkan teknologi dari Jepang, adaptability berinovasi (varian baru) dengan cepat dalam persaingan serta protectability terlindungi secara hukum dan tidak mudah ditiru sehingga memberikan keamanan bagi pelanggan. Sasaran penelitian akan dilakukan pada Fans Facebook Women s World Biore, karena banyaknya jumlah penggemar Women s World Biore yang berjumlah (1 Oktober 2011) akun (pengguna) dan sesuai dengan segmentasi dan target market dari Biore. Segmentasi dan target market Biore adalah wanita remaja hingga dewasa usia produktif (18-35 tahun) yang sering menggunakan dan memilih sendiri kebutuhan kosmetik dan toiletris (personal care) berdasar pilihan diri sesuai harapan yang ingin mereka dapatkan dari suatu produk untuk menunjang aktifitas padat yang dituntut untuk berpenampilan menarik dengan didukung kebersihan, kelembutan, kelembaban kulit yang sehat dan kesegaran tubuh ( Hal ini yang menjadi alasan penelitian dilakukan di

14 14 media jejaring sosial Facebook Women s World Biore dan untuk mengetahui kondisi pasar serta brand loyalty sabun mandi cair Biore. Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan yang dihadapi oleh produk sabun mandi cair merek Biore. Adapun judul yang diambil oleh penulis adalah: Pengaruh Product Quality yang terdiri dari performance, feature, conformance, reliability, durability, service ability, aestetics dan perceived quality serta Brand Name yang meliputi memorability, meaningfulness, likeability, transferability, adaptability dan protectability terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Cair Merek Biore (Survei pada Fans Page Facebook Biore Women s World) Identifikasi dan Perumusan Masalah Industri toiletries khususnya sabun mandi cair cukup potensial dan terus berkembang dari tahun ke tahun dapat dilihat dengan semakin banyaknya jumlah produsen yang memperkenalkan jenis wewangian serta berbagai manfaat yang ditawarkan dalam kandungan produk tersebut. Setiap produsen diharapkan memberikan tawaran produk yang terbaik bagi konsumen, baik dari segi quality, tingkat kegunaan, merek yang terpercaya, kepuasan hingga nilai tambah (value added) tersendiri bagi pelanggan dan calon pelanggan. Hal tersebut mengakibatkan persaingan di industri ini semakin ketat. Keadaan tersebut menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dengan melakukan berbagai strategi untuk bisa mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan sehingga dapat menguasai pasar. Salah satu merek sabun mandi yang mulai gencar mempromosikan produknya adalah Biore. Salah satu strategi yang

15 15 dilakukan untuk mempertahankan pasar yaitu dengan memperkuat product quality dan brand name. Product quality dan brand name pada saat ini dirasa sangat penting untuk membedakan suatu produk dengan produk lainnya. Hal ini dirasa perlu karena banyaknya produk yang tersedia berusaha mempengaruhi pelanggan dengan menciptakan brand loyalty terhadap suatu produk. Perusahaan sangat perlu memperkuat product quality dan brand name untuk membantu mempertahankan dan menguasai pasar, sehingga pelanggan tetap loyal terhadap merek yang digunakan saat ini. Upaya yang dilakukan oleh Biore dalam meningkatkan brand loyalty yaitu dengan menggunakan strategi product quality dan brand name. Pemberian product quality dan brand name yang kuat tersebut dapat mendorong pelanggan untuk mempertimbangkan dan tetap mempergunakan Biore sebagai pilihan utama sebagai sabun mandi cair yang digunakan, sehingga memungkinkan untuk menimbulkan kepuasan dan kesetiaan/ brand loyalty terhadap sabun mandi Biore. Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan pada latar belakang penelitian, maka yang menjadi tema sentral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Rendahnya brand loyalty terhadap sabun mandi cair Biore karena banyaknya pesaing dalam produk sabun mandi cair yang memberikan produk dengan keunggulan yang berbeda dari Biore. Hal ini yang menyebabkan market size merek menurun, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menciptakan dan mempertahankan brand loyalty dengan strategi product quality yang terdiri dari

16 16 performance, feature, conformance, reliability, durability, service ability, aestetics dan perceived quality serta brand name yang meliputi memorability, meaningfulness, likeability, transferability, adaptability dan protectability. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, penulis merumuskan beberapa pokok masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran product quality sabun mandi Biore menurut Fans Facebook Biore Women s World. 2. Bagaimana gambaran brand name sabun mandi Biore menurut Fans Facebook Biore Women s World. 3. Bagaimana gambaran brand loyalty produk sabun mandi cair Biore pada Fans Facebook Biore Women s World. 4. Bagaimana pengaruh product quality dan brand name terhadap brand loyalty sabun mandi cair Biore pada Fans Facebook Biore Women s World baik secara simultan maupun parsial Tujuan Penelitian Penelitian adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan data sehingga berguna untuk memecahkan masalah secara ilmiah, berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui gambaran yang objektif mengenai product quality sabun mandi cair Biore menurut pelanggan di Fans Pege Facebook Biore Women s World.

17 17 2. Mengetahui gambaran yang objektif mengenai brand name sabun mandi cair Biore menurut pelanggan di Fans Pege Facebook Biore Women s World. 3. Mendapatkan gambaran yang objektif mengenai brand loyalty produk sabun cair Biore pada Fans Pege Facebook Biore Women s World. 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh product quality dan brand name terhadap brand loyalty sabun cair Biore pada Fans Pege Facebook Biore Women s World Kegunaan Penelitian Beberapa kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis, hasil penelitian diharapkan menjadi bahan kajian lebih lanjut terutama tentang konsep manajemen pemasaran pada umumnya dan berkaitan dengan product quality dan brand name serta brand loyalty secara khusus. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat: a. Bagi PT Kao, dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk mengembangkan strategi pemasaran sehingga dapat meningkatkan brand loyalty. b. Bagi peneliti, dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba dan dapat menarik suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan ilmiah dalam kehidupan praktis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif, dengan menggunakan path analysis, antara Product Quality dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh persaingan. Dalam keadaan seperti ini pelaku bisnis dituntut berusaha menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika perdagangan dan bisnis yang cepat di dunia. Hal tersebut juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus dihadapi oleh negara-negara maju maupun berkembang. Kementrian Keuangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran pemasaran sangat penting dalam menunjang kemajuan usaha. Produsen sebagai penghasil produk atau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori... 11

DAFTAR ISI. Halaman BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori... 11 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Perumusan Masalah... 8 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 8 BAB I TINJAUAN PUSTAKA... 10 2.1 Penelitian Terdahulu...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rambut merupakan mahkota yang paling berharga, bahkan rasa percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang sehat dan indah. Hal ini senada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Implikasi dari kehadiran era globalisasi adalah persaingan antar industri menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik lokal maupun luar negeri, yang tengah membanjiri pasar konsumen di

BAB I PENDAHULUAN. baik lokal maupun luar negeri, yang tengah membanjiri pasar konsumen di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pasar industri kosmetik kian pesat dan kompetitif yang diwarnai dengan kehadiran beragam jenis produk kosmetik dari berbagai merek, baik lokal maupun luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang cukup pesat dan dinamis. Perusahaan di berbagai sektor industri semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan yang terjadi di segala bidang mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar pertempuran produk, melainkan juga pertempuran persepsi. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui jalur merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan dinamis, perubahan teknologi, regulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin tinggi tingkat persaingan dan kondisi ketidakpastian pada masa yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kesehariannya, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik, dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kosmetik telah menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat berbagai macam perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk pemenuhan kebutuhan manusia.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya peradaban suatu bangsa, kebutuhan manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan persaingan dan penawaran produk di pasar tentu mewajibkan para pemasar menciptakan strategi jitu agar tetap bertahan dalam pasar domestik maupun pasar global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 11% hingga akhir tahun 2013 (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia hingga tahun 2013).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika aktivitas perdagangan dan bisnis di seluruh dunia. Fenomena tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Hal ini menuntut pelaku bisnis untuk dapat menciptakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan berbagai macam produk semakin meningkat. Manusia saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya hidup going mobile, dimana seseorang ingin menghubungi dan dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu kebutuhan yang wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi demikian kompleks dan kompetitif. Perkembangan yang serta merta

BAB I PENDAHULUAN. menjadi demikian kompleks dan kompetitif. Perkembangan yang serta merta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklim persaingan bebas dewasa ini telah mendorong dunia bisnis berkembang menjadi demikian kompleks dan kompetitif. Perkembangan yang serta merta bergerak dengan sangat

Lebih terperinci

Pertemuan Pertemuan 7 3

Pertemuan Pertemuan 7 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan Pertemuan 7 3 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Merek, Citra Merek dan Loyalitas merek DESKRIPSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbaikan ekonomi Indonesia pasca reformasi pada satu dasawarsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbaikan ekonomi Indonesia pasca reformasi pada satu dasawarsa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbaikan ekonomi Indonesia pasca reformasi pada satu dasawarsa yang lalu menunjukan perubahan yang berarti. Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian semakin maju, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan kondisi pasar yang semakin terbuka terhadap informasi yang datang dari manapun, menuntut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sebesar 1,4 % kurun waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai dengan pertumbuhan pendapatan penduduk atau Produk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh product quality dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh product quality dan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh product quality dan brand name terhadap brand loyalty pelanggan Sabun Mandi Cair Biore. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan di berbagai industri semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan di berbagai industri semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, persaingan di berbagai industri semakin tajam sehingga mengharuskan setiap perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyak produk yang sejenis dengan manfaat yang hampir sama ditawarkan di pasaran yang memicu ketatnya persaingan antar perusahaan. Diperkuat dengan teknologi

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui persaingan merek,

I.PENDAHULUAN. dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui persaingan merek, I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kondisi persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai upaya guna meraih pangsa pasar terbesar dan mendapatkan loyalitas pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu proses yang tidak bisa diabaikan oleh perusahaan. agar dapat tetap bertahan hidup, ap

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu proses yang tidak bisa diabaikan oleh perusahaan. agar dapat tetap bertahan hidup, ap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu proses yang tidak bisa diabaikan oleh perusahaan agar dapat tetap bertahan hidup, ap alagi dalam waktu sekarang ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk mempertahankan daya saing. Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyadari begitu besarnya jumlah penduduk di Indonesia yang sangat potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar dalam bisnis bidang teknologi yang semakin ketat seperti sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam pengembangan produknya agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya timbulnya jerawat pada wajah yang dapat mengganggu kepercayaan diri seseorang, terutama bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan internasional merupakan faktor utama keberhasilan atau

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan internasional merupakan faktor utama keberhasilan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan internasional merupakan faktor utama keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan. Perusahaan dituntut untuk dapat menentukan ketepatan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan bertujuan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Selain mencapai angka penjualan yang tinggi untuk memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi dapat memberikan suatu peluang maupun ancaman bagi merek yang kompetitif di pasar Global. Hal tersebut membuat banyak produsen saling bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya menambah pelanggan baru (Chang et al., 2012:24) Produk bersaing atas merek memudahkan pembeli mengidentifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya menambah pelanggan baru (Chang et al., 2012:24) Produk bersaing atas merek memudahkan pembeli mengidentifikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis kini berkembang mengikuti arus perubahan global, sehingga mendorong kompetisi perdagangan yang semakin pesat. Perusahaan berupaya mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan bersaing untuk memperebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, mereka dapat dengan mudah memasuki pasar dunia, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang perkembangannya begitu cepat seperti saat ini banyak perusahaan yang berlomba - lomba menghasilkan produk yang berkualitas, hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika suatu persaingan meningkat, peran pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan dituntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Persaingan di kategori ini diperkirakan tidak akan pernah berakhir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hendak memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hendak memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hendak memasuki era globalisasi berdampak pada peta kekuatan ekonomi dan bisnis yang diwarnai dengan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Semakin canggihnya gadget dan teknologi nirkabel, semakin meningkatkan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani Download the original attachment FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Merek, Citra Merek dan Loyalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Menjadi pemimpin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG Ambarani Enka Putri 1, Apriatni E.P 2 & Andi Wijayanto 3 Rani_2thumbsup@yahoo.com Abstract This study aimed

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Gambaran mengenai atribut produk sabun mandi cair kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cepat dan pesat. Keadaan tersebut menjadikan kondisi persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan produk dan merek. Setiap perusahaan saling bekompetisi untuk merebut hati konsumen agar konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek (brand)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang termasuk dalam kategori negara berkembang, Indonesia menjadi pasar yang sangat memberikan peluang bagi dunia bisnis. Fenomena tersebut menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. susu di Indonesia dengan negara lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

BAB 1 PENDAHULUAN. susu di Indonesia dengan negara lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri susu di Indonesia saat ini sangat menggairahkan karena potensi pasar susu di Indonesia masih terbuka lebar mengingat Indonesia menempati urutan lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan perekonomian dan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci