VII. PROGRAM LAYANAN BIRO HUMAS BIDANG PENERANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VII. PROGRAM LAYANAN BIRO HUMAS BIDANG PENERANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU"

Transkripsi

1 71 VII. PROGRAM LAYANAN BIRO HUMAS BIDANG PENERANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU 7.1. Penyusunan Program Layanan Biro Sekretariat Daerah Provinsi Riau. Program layanan biro humas bidang penerangan disusun berdasarkan hasil kinerja biro humas selama ini. Program layanan Biro walaupun telah menerapkan beberapa strategi pengembangan masyarakat, akan tepapi belum dapat mengiplementasikan sembilan eleman good governance secara utuh pada setiap kegiatan programnya. Pada penerapan good governace terdapat perbedaan yang khas antara humas pemerintah dan humas swasta. Sacara jelas dapat diketahui perbedaan tujuan dan pelaksanaan praktek kinerja humas di swasta dengan humas yang ada di pemerintahan. swasta (perusahaaan) mempunyai tujuan antara lain; (1) untuk meningkatkan citra perusahaaan sehingga dipandang menjadi perusahaan yang mempunyai etika bisnis yang baik, dengan menginformasikan kegiatan-kegiatan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar wilayah operasional perusahaannya, serta perlakuan yang baik terhadap; (2) karyawannya. Kegiatan ini diharapkan mampu merubah paradigma masyarakat terhadap prilaku negative perusahaan serta mendorong pembeli (skala kecil dan besar) untuk tertarik membeli produk produk bisnis utamanya, kegiatan ini juga dipakai sebagai alat promosi secara tidak langsung agar produk yang dihasilkannya dapat diterima oleh masyarakat dan pasar. Sedangkan humas pemerintah mempunyai tujuan; (1) untuk memberikan pesan-pesan pembangunan yang sedang direncanakan dan sedang dilaksanakan, dengan harapan pesan-pesan tersebut dapat diterima oleh stakeholder serta yang terpenting masyarakat dapat berpartisipasi terhadap kegiatan pembangunan tersebut; (2) untuk meneruskan berita-berita pembangunan kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menterjemahkan pemberitaan; (3) untuk meningkatkan citra pemerintah di mata masyarakat dan ; (4) sebagai dasar pelaksanaan good governance pemerintah.

2 72 Untuk itu dalam penyusunan program untuk masa yang akan datang diperlukan upaya untuk menerapkan konsep-konsep pengembangan masyarakat dengan tujuan pencapaian good governance dalam kegiatan layanannya. Dari lima strategi pengembangan masyarakat, yaitu: (1) advokasi; (2)pengorganisasian komunitas; (3) pengembangan jaringan; (4) pengembangan kapasitas (5) komunikasi, informasi dan edukasi, berdasarkan hasil diskusi kelompok dengan beberapa orang responden yang berasal dari wartawan media cetak dan elekronik serta staf atau pegawai biro humas bidang penerangan disepakati bentuk program layanan biro humas bidang penerangan yang difokuskan pada strategi pengembangan masyarakat dengan pilihan stretegi pengembangan advokasi, pengembangan kaspasitas serta pengembangan komunikasi, informasi dan edukasi. Program pengembangan masyarakat untuk peningkatan layanan biro humas bidang penerangan dibuat bersasarkan hasil wawancara dan diskusi kelompok dalam pertemuan kelompok yang dilaksanakan secara bersama antara peneliti dengan wartawan media cetak dan elektronik serta staff/pegawai biro humas bidang penerangan pada tanggal 5 Maret 2010, berhasil merumuskan stretegi pengembangan layanan biro humas dengan fokus pada kegiatan pengembangan masyarakat seperti pada gambar 5.

3 73 61 GOOD GOVERNANCE PEMPROV. RIAU PEMERINTAH (EKSEKUTIF) KEBIJAKAN PUBLIK DPR (LEGISLATIF) BIRO HUMAS BIDANG PENERANGAN (TUPOKSI) Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Citra Positif Pemerintah Komunikasi dua arah Pelaksanaan Kegiatan layanan melalui Pengembangan metodologi pemberdayaan masyarakat Sistem komunikasi, informasi, edukasi yang mendorong peningkatan advokasi dan kapasitas masyarakat yang dapat menampung aspirasi masyarakat Output berupa dukungan politik terhadap kebijakan pemerintah Aspirasi terhadap kebijakan pembangunan REPRESENTASI MASYARAKAT Komunitas jurnalis/war tawan Komunitas Dunia Usaha Komunitas public pemilih Komunitas Tokoh, Aktivis, Civil Society, Kelompok Kepentingan Gambar 5. Strategi Metodologi program layanan Biro Sekretariat Daerah Provinsi Riau

4 74 Dari gambar 5 di atas menerangkan bahwa strategi program layanan Biro pada masa yang akan datang adalah mendukung good governace Pemerintah Provinsi Riau melalui kegiaatan layanan terhadap informasi melalui metodologi pengembangan masyarakat. Peran Pemerintah (eksekutif) dan Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) adalah membuat dan mengesahkan kebijakan publik untuk kegiatan program pembangunan. Kebijakan Publik dibuat melalui komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah dengan mengutamakan partisipasi serta memberikan advokasi kepada masyarakat. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang mengatur tatalaksana kegiatan pengembangan advokasi, pengembangan kapasitas serta pengembangan komunikasi, informasi dan edukasi. Sistem layanan ini berupa lintas layanan informasi dari masyarakat kepada pemerintah atau sebaliknya dengan, sistem komunikasi ini dapat berupa layanan langsung berupa diskusi terbuka, seminar maupun layanan informasi berbasis informatika seperti website, blog, maupun layanan informasi komunitas. Kegiatan ini bertujuan menyamakan image maupun persepsi antara pemerintah dan masyarakat dalam setiap proses kegiatan pembangunan. Pada masa yang akan datang setiap kebijakan yang diambil harus melibatkan peran partisipasi masyarakat yang menjadi unsur-unsur penerima layanan kebijakan se, mulai dari publik atau pemilih, partai politik, dunia usaha, aktivis, civil society, kelompok kepentingan hingga media yang secara pasti menginginkan aspirasinya didengar oleh pemrintah. Pemerintah sendiri menginginkan agar mendapat dukungan politik terhadap kebjakan yang akan dikeluarkan atau sedang dijalankan. Keberhasilan pembangunan melalui dukungan terhadap pelaksanaan kebijakan secara pasti akan meningkat citra pemerintah di mata publik atau masyarakat. Untuk itu tugas pokok dan fungsi Biro harus mempunyai relevansi terhadap terciptanya good governace Pemerintah Provinsi Riau. Gambaran tupoksi Biro untuk mencapai good governance pada tabel 12

5 75 Tabel 12. Relevansi tupoksi Biro untuk mencapai Good Governance Pemerintah Provinsi Riau No Uraian Tupoksi Jenis Kegiatan Bentuk Elemen good Governance yang dilaksanakan 1 Melaksanakan 1. Dilakukannya penerangan berkaitan 1. Peningkatan partisipasi. penerangan yang dengan kebijakan Pemprov. Riau. 2. Transparansi berkaitan dengan 2. Penyampaian pers rilis dan 3. Akuntabel (terukur) kebijakan Pemerintah pemberitaan (media cetak dan 4. Resposif Provinsi Riau elektronik) terhadap perkembangan pembangunan Provinsi Riau. 3. Melakukan dan melaksanakan hak 5. Efektif dan efisien 6. Mengikuti peraturan Hukum dan perundang-undangan jawab jika terjadi kejadian 7. Manajemen Konflik pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan sebagai bentuk pelaksanaan penegakan hukum. 2 Melaksanakan Koordinasi penyiapan materi untuk siaran pers dan media massa baik cetak, elektronik dan on line 1. Penyusunan, penjilidan dan percetakan bahan-bahan presentasi gubernur 2. Koordinasi jadwal dan kegiatan pembangunan 1. Peningkatan partisipasi. 2. Transparansi 3. Akuntabel (terukur) 4. Resposif 5. Efektif dan efisien 6. Mengikuti peraturan Hukum dan perundang-undangan 3 Melaksanakan kerjasama dengan media massa baik cetak, elektronik dan on line 4 Melaksanakan koordinasi penyebarluasan informasi dan sosialisasi kebijakan Pemerintah Riau melalui media cetak, elektronik dan on line 5 Melaksanakan tugastugas lain yang diberikan Kepala Biro 1. Kerjasama pemberitaan dengan media cetak dan elektronik, nasional dan daerah 2. Penerbitan buletin dan majalah puan dan Riau Makmur 3. Pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi dalam bentuk bulletin, society dan poster 4. Pembinaan dan pemgembangan sumber daya komunikasi dan informasi (study comparative) 5. Pelatihan sumber daya manusia dalam bidang komunikasi dan informasi (pelatihan jurnalistik dan orientasi kehumasan) 1. Sosialisasi kebijakan pembangunan 2. Pengadaan peralatan audio visual. 3. Pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi (forum kehumassan). 1. Melaksanakan perintah kepala biro humas, sesuai dengan tupuksi 1. Peningkatan partisipasi. 2. Transparansi 3. Akuntabel (terukur) 4. Resposif 5. Efektif dan efisien 6. Adil dan inklusif 7. Manajemen Konflik 1. Transparansi 2. Akuntabel (terukur) 3. Resposif 4. Efektif dan efisien 5. Mengikuti peraturan Hukum dan perundang-undangan 6. Beroreintasi pada permufakatan 7. Manajemen Konflik 1. Akuntabel (terukur) 2. Resposif 3. Efektif dan efisien 4. Mengikuti peraturan Hukum dan perundang-undangan

6 76 Tabel 12 dapat dilihat bahwa tugas pokok dan fungsi biro humas bidang penerangan secara umum telah mempunyai relevansi terhadap sembilan elemen good governance Rancangan Program Program Jangka Pendek 1. Program Peningkatan Fungsi dan Peran Biro Program peningkatan fungsi dan peran Biro terdiri dari atas 2 sub kegiatan yaitu : 1. Kegiatan revitalisasi dan reposisi staff/pegawai sesuai dengan keahlian di bidang hubungan masyarakat. 2. Kegiatan peningkatan kapasitas yang berhubungan dengan pengembangan masyarakat dan kehumasan seperti pelatihan jurnalistik dan pelatihan penyusunan naskah pidato serta bahan-bahan presentasi Latar Belakang Kegiatan Biro secara umum dikerjakan oleh bidang penerangan. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang mampu secara akademis maupun teknis pengalaman dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi humas. Saat ini keterbatasan SDM staf Biro telah membuat beberapa bentuk pelayanan Biro kurang maksimal pelaksanaannya.salah satu penyebab keadaan ini adalah masih kurang baiknya sistem mutasi pegawai, yang tidak melihat keahlian maupun pengalaman dalam penempatan pegawai di salah satu satuan kerja. Selain itu masih rendahnya secara umum kemampuan staf biro humas bidang penerangan di bidang jurnalistik maupun teknis penulisan laporan membuat kinerja biro humas tidak optimal dalam pelaksanannya. Tujuan Kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan diharapkan akan mampu memperoleh staf atau pegawai yang mempunyai kompetensi akademis maupun pengalaman yang baik di bidang komunikasi dan kehumasan. Selain itu bagi staf yang telah ada diperlukan peningkatan kapasitas yang berhungan dengan kemampuan jurnalistik maupun penulisan laporan dan bahan presentasi, sehingga kemampuan menyampaikan

7 77 informasi kepada publik menjadi lebih baik, memakai bahasa jurnalis yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan program ini dilihat dengan diperolehnya staf yang mempunyai kompetensi akademis maupun pengalaman di bidang kehumasan, sehingga terjadi peningkatan bentuk pelayanan serta terlaksananya peningkatan kapasitas staf melalui pendidikan dan pelatihan jurnalistik dan teknik pelatihan penulisan laporan dan bahan presentasi minimal satu kali dalam setahun. Alat Verifikasi Indikator keberhasilan dinilai melalui monitoring dan evaluasi dan dibahas melalui FGD. Sasaran Rancangan program dikhususkan kepada staf Biro Pelaksana Program Pelaksana program diserahkan kepada Biro, khususnya staf bidang penerangan Pendukung Wartawan media cetak dan elektronik nasional dan derah Metode Palaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan berupa penilaian kinerja staf dan mutasi, serta pelatihan dengan menggunakan bentuk participatory training. Waktu Pelaksanaan dimulai dari januari 2011 (untuk kegitan penilaian dan mutasi), training dilaksanakan pada bulan Agustus 2011

8 78 Sumber Dana Dana yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran Program Peningkatan dan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Provinsi. Program peningkatan dan penyebarluasan informasi pembangunan Provinsi terdiri dari atas 5 sub kegiatan yaitu : 1. Kegiatan penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan. 2. Kegiatan penyedia jasa pendukung peningkatan jasa kehumasan 3. Kegiatan penyediaan bulletin society dan poster 4. Kegiatan penerbitan majalah puan 5. Kegiatan pers tour Latar Belakang Transparansi dan akuntabel sebagai bagian elemen dari pelaksanaan good governace dalam kegiatan biro humas dilakukan dengan memberikan informasi mengenai rencana dan perkembangan program pembangunan. Informasi yang baik dan terukur diharapkan dapat membangun kepercayaan stakeholder kepada pemerintah, sehingga dapat mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Informasi yang diberikan harus dilaksanakan secara berkelanjutan, berimbang dan jujur. Untuk itu kegiatan penyebaran informasi ini harus soptimal mungkin menyentuh semua lapisan masyarakat. Tujuan Kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan diharapkan akan mampu memberikan informasi mengenai rencana dan perkembangan pembangunan Provinsi Riau secara berkelanjutan dengan isi berita yang terbuka, jujur serta menyentuh semua lapisan masyarakat. Mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, memberikan penguatan kapasitas kepada stakeholder pemerintah mengenai tata laksana pembangunan daerah.

9 79 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan program ini dilihat dengan diterbitkannya satu buah buletin informasi pembangunan, tersedianya bahan bacaan bagi pimpinan dan staf Pemerintah Provinsi Riau (harian, mingguan, bulanan), dilaksanakannya konferensi pers terhadap kegiatan-kegiatan pimpinan, terutama menyangkut kegiatan pembangunan, serta melakukan peningkatan kapasitas jurnalistik terhada wartawan melalui kegiatn pers taur minimal satu tahun sekali. Alat Verifikasi Indikator keberhasilan dinilai melalui monitoring dan evaluasi dan dibahas melalui FGD. Sasaran Rancangan program dikhususkan kepada staf Biro, serta para jurnalis. Pelaksana Program Pelaksana program diserahkan kepada Biro, khususnya staf bidang penerangan Pendukung Pendukung program adalah wartawan, staf biro humas bidang penerangan dan staf satuan kerja yang berkompeten. Metode Palaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan berupa penerbitan buletindan studi tour. Waktu Pelaksanaan dimulai dari April 2011 sampai dengan Desember Sumber Dana Dana yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2011.

10 80 3. Program Sistem Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Advokasi Program Sistem Komunikasi, Informasi, Edukasi yang mendorong peningkatan advokasi terdiri dari atas 2 sub kegiatan yaitu : 1. Kegiatan komunikasi dua arah melalui kunjungan kerja dan dialog interaktif 2. Kegiatan Studi Komparatif 3. Kegiatan testimoni Latar Belakang Sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat, diperlukan upaya dalam membangun sistem komunikasi, informasi, edukasi dan advokasi. Kegiatan-kegiatan ini harus bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Selain itu dalam membuat kebijakan-kebijakan pablik diperlukan kegiatan studi komparatif yang secara langsung dapat melihat kebutuhan masyarakat untuk kemudian mendapatkan dukungan terhadap penetapan kebijakan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi secara langsung mengenai keadaan perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat untuk kemudian diperoleh data pendukung dalam mengevaluasi kegiatan pembangunan, memecahkan persoalan persoalan pembangunan, serta rancangan bentuk kebijakan pembangunan lainnya. Tujuan Kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan diharapkan akan mampu menjalankan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat, diperolehnya informasi yang dapat dipercaya secara langsung, memberikan informasi, edukasi dan advokasi secara langsung kepada masyarakat, serta mendapatkan informasi secara akademis sebagai bentuk evaluasi pelaksanan program pembangunan dan rancangan kebijakan pembangunan. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan program ini dilihat dengan dilakukannya kunjungan kerja lansung dan dialog interaktif melalui media cetak dan elekronik oleh Gubernur Riau kepada komunitas maupun masyarakat umum secara periodik, serta dilakukannya testimony serta studi-studi komparatif untuk mengevaluasi kebijakan pembanguan,

11 81 Alat Verifikasi Indikator keberhasilan dinilai melalui Studi komparatif, monitoring dan evaluasi dan dibahas melalui FGD. Sasaran Rancangan program dikhususkan kepada staf Biro, serta para jurnalis, dan stakeholder. Pelaksana Program penerangan. Pelaksana program diserahkan kepada Biro, khususnya staf bidang Pendukung Pendukung program adalah wartawan, staf biro humas bidang penerangan, staf satuan kerja yang berkompeten dan stakeholder lainnya. Metode Palaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan berupa kunjungan kerja, dialog interatif, testimoni dan kajian komparatif. Waktu Pelaksanaan dimulai dari Maret 2011 sampai dengan Desember Sumber Dana Dana yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran Program Jangka Panjang 1. Program Pembangunan Infrastruktur Data Base Informasi Dan Pembangunan. Latar Belakang Hasil wawancara dengan kepala biro, staf humas, wartawan media cetak dan elektronik diketahui bahwa untuk memberikan layanan optimal kepada publik diperlukan sebuah sistem data base yang secara langsung dapat online kepada seluruh satker yang berada di Pemerintahan Daerah Provinsi Riau maupun Kabupaten se- Provinsi Riau. Kebutuhan akan data pembangunan selama ini sangat sulit didapat

12 82 secara akurat. Informasi mengenai pembangunan juga diberikan tidak seragam kepada masyarakat oleh setiap satker di pemerintah provinsi maupun kabupaten. Selain itu informasi yang menyebar ini cenderung menimbulkan prasangka negative dari masyarakat kepada pemerintah. Dengan pembuatan dan pengadaan data base yang baik dan terukur, diharapkan informasi yang diberikan kepada masyarakat dapat dilaksanaka satu pintu dan terjamin kebenarannya. Pembangunan infrastruktur ini memerlukan waktu dan pendanaan yang panjang mengingat masih terdapatnya keterbatasan dari sisi pembiayaan maupun SDM operasinalnya. Untuk itu pembengunan ini harus dilaksanakan secara bertahap dan terencana. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pembangunan secara berkelanjutan, informatif, benar dan dapat menjawab kebutuhan kebutuhan mengenai kondisi kekinian pelaksanaan kegiatan program pembangunan di Provinsi Riau. Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan peran partisipasi masyarakat untuk memberikan data dan informasi mengenai pelaksanaan program pembangunan, serta memperkecil dampak isu negative yang tidak bertanggung jawab terhadap kinerja pemerintah. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan program ini dilihat dengan mulai dibangunnya infrastruktur sistem data base serta mulai dilakukannya peningkatan kasitas kepada staf atau pegawai di lingkup pemerintah Provinsi Riau (kabupaten dan kota). Alat Verifikasi Indikator keberhasilan dinilai melalui Studi kelayakan, FGD. Sasaran Rancangan program dikhususkan kepada staf Biro, Provinsi, Kabupaten dan Kota serta seluruh satuan kerja lingkup Pemerintahan Provinsi Riau.

13 83 Pelaksana Program penerangan. Pelaksana program diserahkan kepada Biro, khususnya staf bidang Pendukung Pendukung program adalah wartawan, Tim Ahli IT, staf biro humas bidang penerangan, staf satuan kerja yang berkompeten dan stakeholder lainnya. Metode Palaksanaan banding. Metode pelaksanaan kegiatan berupa kajian, training, magang dan studi Waktu. Sumber Dana Pelaksanaan dimulai dari Agustus 2011 sampai dengan Desember Dana yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBN, APBD Provinsi Riau dan Kabupaten/kota.. 2. Program Monitoring dan Evaluasi Latar Belakang Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dan efisiensi program yang akan dan sedang dijalankan, untuk itu perlu dibuat program monitoring dan evaluasi terhadap setiap bentuk proses kegiatan yang dilaksanakan Tujuan Kegiatan ini sangat berguna untuk mengetahui bagaimana rancangan program akan dijalankan, serta mengetahui dampak rancangan program terhadap efektifitas pelayanan Pemerintah Provinsi Riau kepada stakeholder melalui biro humas bidang penerangan. Kegiatan ini juga berguna untuk pelaksanaan good governance Pemerintah Provinsi Riau. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan program monitoring dan evaluasi adalah rancangan program dijalankan sesuai dengan jadwal dan metode yang dilaksanakan. Indikator lain

14 84 adalah ditemukenalinya manfaat dan kekurangan dari program yang dijalankan, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan pambangunan. Alat Verifikasi Indikator keberhasilan dinilai melalui Studi kelayakan, survey, diskusi, pengamatan berperanserta, FGD, studi banding. Objek Evaluasi Objek yang akan dievaluasi adalah program program yang dirancang dalam kegiatan pelayanan Biro Sekretariat Daerah Provinnsi Riau, baik program jangka pendek dan panjang yang dulakukan secara FGD. Pelaksana Program Pelaksana program diserahkan kepada Biro, khususnya staf bidang penerangan. Pendukung Pendukung program adalah wartawan, Tim Ahli IT, staf biro humas bidang penerangan, staf satuan kerja yang berkompeten dan stakeholder lainnya. Metode Palaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan berupa kajian, training, magang, survei dan studi banding. Waktu Pelaksanaan dimulai dari Agustus 2011 sampai dengan Desember Sumber Dana Dana yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBN, APBD Provinsi Riau dan Kabupaten/kota..

15 85 66 Tabel 13. Rancangan Program Pelayanan Biro Alat Durasi Program Tujuan Indikator Kinerja Sasaran Pelaksanaan Pendukung Metoda Sumber Dana Ket Verifikasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Program Jangka Pendek Program Peningkatan Fungsi dan Peran Biro Revitalisasi dan Reposisi pegawai Peningkatan kapasitas pegawai (SO dan WT) Program peningkatan dan penyebarluasan informasi pembangunan Provinsi Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan buletin society dan poster Penerbitan majalah puan (WO dan WT) Program Sistem Komunikasi, Informasi, Edukasi yang mendorong peningkatan advokasi Kegiatan Komunikasi Dua arah Studi Kompatarif Testimoni (WO dan WT) - Mendapatkan pegawai yang berkompetensi dan berpengalaman - Peningkatan kapasitas jurnalistik - Peningkatan kapasitas dalam penyuunan laporan dan presentasi - Informasi rencana dan perkembangan pembangunan - Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembagunan - Peguatan kapasitas stakeholder - Mendapatkan informasi secara langsung - Memberikan informasi, edukasi dan advokasi secara langsung - Didapatnypegawai yang berkompetensi dan berpengalaman - Meningkatnya kemapuan pegawai dalam jurnalistik dan penulisan presentasi - Penerbitan buletin informasi pembangunan - Tersedianya bahan bacaan - Terlaksananya kegatan konferensi pers - Terjadi peningkatan kapasitas staf - Pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja dan dialog interaktif - Testimoni dan studi komparatifterjadi peningkatan kapasitas staf Monev, FGD Monev, FGD Studi komparatif, Monev, FGD Biro Biro Biro, jurnalis dan stakeholder Staf Biro Staf Biro Staf Biro Wartawan media cetak dan elektronik nasional dan derah wartawan, staf biro humas bidang penerangan dan staf satuan kerja yang berkompeten wartawan, staf biro humas bidang penerangan, stakeholder Penilaian kinerja, mutasi, participatory training Penerbitan buletin dan studi tour Kunjungan Kerja, dialog interaktif, testimony, kajian komparatif Januari s.d Agustus 2011 April 2011 sampai dengan Desember 2011 Maret 2011 sampai dengan Desember 2011 APBD Prov. Riau APBD Prov. Riau APBD Prov. Riau Penilaian dan mutasi dilaksanakan Oleh BKD Prov. Riau Bahan bacaan berupa Koran, majalah dan buletin, Komunikasi dua arah langsung

16 86 67 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Program Jangka Panjang Program - Memberikan Pembangunan informasi Infrastruktur data base pembangunan secara informasi dan berkelanjutan pembangunan - Peningkatan peran partisipasi (ST dan WT) masyarakat dalam pembangunan - Memperkecil dampak isu negatif terhadap kinerja pemerintah - Dibangunnya ifrastruktur sistem data base - Peningkatan SDM Pegawai dalam menjalankan infrastruktur database Studi kelayakan FGD staf Biro, Provinsi, Kabupaten dan Kota serta seluruh satuan kerja lingkup Pemerintah an Provinsi Riau. Staf Biro wartawan, Tim Ahli IT, staf biro humas bidang penerangan, staf satuan kerja yang berkompeten dan stakeholder Kajian, training, magang, studi banding Agustus 2011 sampai dengan Desember 2017 APBN, APBD Prov. Riau, APD kabupaten/ko ta Dana Sharing Program Monitoring dan evaluasi peningkatan layanan biro humas (SO) - Mengetahui bagaimana rancangan program dijalankan - Mengetahui dampak rancangan program\ - Sarana pembelajaran bagi pemerintah dan stakeholder - Rancangan program dijalan sesuai jadwal dan metoda. - Mendapatkan manfaat dan kekurangan program - Dibangunnya ifrastruktur sistem data base - Peningkatan SDM Pegawai dalam menjalankan infrastruktur database Studi kelayakan, survey, diskusi, pengamata n berperanser ta, FGD Program yang dirancang dalam kegiatan pelayan biro humas melalui FGD dan merupakan objek evaluasi Staf Biro wartawan, Tim Ahli IT, staf biro humas bidang penerangan, staf satuan kerja yang berkompeten dan stakeholder Kajian, training, magang, studi banding Agustus 2011 sampai dengan Desember 2017 APBN, APBD Prov. Riau, APD kabupaten/ko ta Dana Sharing

V. ANALISIS PROGRAM LAYANAN BIRO HUMAS BIDANG PENERANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU

V. ANALISIS PROGRAM LAYANAN BIRO HUMAS BIDANG PENERANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU V. ANALISIS PROGRAM LAYANAN BIRO HUMAS BIDANG PENERANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU 41 5.1. Keragaan Program Layanan Biro Humas Bidang Penerangan. 5.1.1. Program dan Kegiatan Program layanan biro

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 21 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran. Peran humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentunya memerlukan strategi yang mengacu kepada prinsip masyarakat. Artinya respons masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI MENCIPTAKAN KONTROL BERBASIS KOMUNITAS PROGRAM RASKIN

BAB VIII STRATEGI MENCIPTAKAN KONTROL BERBASIS KOMUNITAS PROGRAM RASKIN 85 BAB VIII STRATEGI MENCIPTAKAN KONTROL BERBASIS KOMUNITAS PROGRAM RASKIN Penyusunan strategi diarahkan untuk menciptakan kontrol berbasis komunitas pada program raskin dilaksanakan metode diskusi kelompok

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau 47 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau Biro Hubungan Masyarakat adalah salah satu Perangkat Daerah di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah

Lebih terperinci

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 GOAL/IMPACT TINGKATAN TUJUAN/HASIL INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Meningkatnya akuntabilitas, peran dan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 10/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

PENYERAPAN ANGGARAN DEWAN PERS TAHUN ANGGARAN 2011*

PENYERAPAN ANGGARAN DEWAN PERS TAHUN ANGGARAN 2011* PENYERAPAN ANGGARAN DEWAN PERS TAHUN ANGGARAN 2011* 1. Alokasi Anggaran Tahun anggaran 2011 Dewan Pers mendapat alokasi anggaran APBN sebesar Rp.17.760.000.000,- (Tujuh belas milyar tujuh ratus enam puluh

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH Biro Indikator Kerja Kode Urusan Bidang Prioritas Daerah Sasaran Pagu Indikatif Tahun 2016 Lokasi Hasil Program Keluaran Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, BAGIAN DAN SUB BAGIAN SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : Bahwa sebagai

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL

BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL A. Struktur Organisasi Biro Humas Dan Protokol di bentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 46 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 46 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROVINSI RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 46 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang

Lebih terperinci

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG, SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 540 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

VII. RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VII. RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pendekatan analisis SWOT yang telah dilakukan pada pembahasan terdahulu dalam upaya memperkuat kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Pendidikan pada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016 BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016 KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN JOMBANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU 31 IV. GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI RIAU 4.1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Humas Kedudukan lembaga Sekretariat Daerah, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 07 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014 PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan dan Tolok Ukur Anggaran (1) (2) (3) (5) (6) 1. Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pengembangan

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 07 / 34 / I /2015 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) PROVINSI GORONTALO GUBERNUR GORONTALO, Menimbang

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PENYAMPAIAN INFORMASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu tahun 2009 dan tahun 2010 dimaksudkan untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu tahun 2009 dan tahun 2010 dimaksudkan untuk mendapatkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini untuk tahun 2009 dan tahun 2010, ditetapkan penelitian menggunakan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni- September Mulai dari

BAB V KESIMPULAN. Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni- September Mulai dari BAB V KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah di peroleh mengenai Aktivitas Sub Penerangan Setjen DPR Dalam Sosialisasi Kelembagaan DPR Pada Mahasiswa Melalui Program Kunjungan Studi Periode Juni-

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantor Walikota Jakarta Barat memiliki fungsi Humas yaitu Suku Dinas Kominfomas yang berada dibawah Dinas Komunikasi dan Informatika. Humas Walikota Jakarta Barat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DI LINGKUNGAN UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN

Lebih terperinci

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut :

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut : Realisasi Kegiatan Tahun 0 sebagai berikut : NO. URAIAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan Kegiatan yaitu : Penyediaan jasa surat menyurat PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGRAN % SISA PAGU

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI Paparan bab ini tidak menjelaskan tentang kegiatan pemantauan dan evaluasi sanitasi tetapi hanya memuat tentang strategi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN GAMBARAN UMUM

BAB II PROFIL DAN GAMBARAN UMUM BAB II PROFIL DAN GAMBARAN UMUM A. Bagian Humas Setda Kota Salatiga Instansi Pemerintah Kota Salatiga terdiri atas 3 (tiga) jenis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu : a. Badan Badan dipimpin Kepala

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Diskominfo-pde) Provinsi Riau terbentuk berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL PEMPROV DKI JAKARTA

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL PEMPROV DKI JAKARTA TUGAS : Melaksanakan k pengumpulan dan pengolahan data dan informasi, i monitoring i dan menganalisa pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah, melakukan peliputan dan pendokumentasian serta mengelola kepustakaan

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena didalam organisasi terdapat interaksi sosial yang dilandasi adanya pertukaran makna

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Latar Belakang. Manfaat

Latar Belakang. Manfaat /5 Sistem Informasi Anggaran Berbasis Web Untuk Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Tegal Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV

Lebih terperinci

2012, No BAB I PENDAHULUAN

2012, No BAB I PENDAHULUAN 2012, No.333 4 PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 27/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DI KABUPATEN/KOTA BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut manusia untuk selalu mengetahui dan mengikuti perkembangan berbagai informasi.

Lebih terperinci

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung adalah instansi yang berada dibawah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 PROSES PELAKSANAAN UMUM 3.1.1 KEDUDUKAN HUMAS DAN FUNGSI DALAM STRUKTUR ORGANISASI (FUNGSIONAL) Gambar 2.6 Struktur pusat informasi dan humas Sumber : www.kemenag.go.id

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP )

STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) 1. INSTANSI/DINAS/BADAN/BIRO : DINAS KOPERASI. PROV. NTB. 2. BAGIAN/BIDANG/SEKRETARIS/ INSPEKTUR PEMBANTU/WADIR RSUP/UPTD/UPTB : BIDANG PENYULUHAN KOPERASI DAN 3.

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa produk hukum

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH SECARA ON LINE DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 62 TAHUN 2012

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 62 TAHUN 2012 WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 62 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SALINAN - 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Lebih terperinci

Good Governance. Etika Bisnis

Good Governance. Etika Bisnis Good Governance Etika Bisnis Good Governance Good Governance Memiliki pengertian pengaturan yang baik, hal ini sebenarnya sangat erat kaitannya dengan pelaksanaaan etika yang baik dari perusahaan Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.333, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Standar. Pelayanan. Minimal. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 27/PER/M.KOMINFO/12/2011

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia No.1157, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pembentukan Peraturan Bawaslu. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN

Lebih terperinci

Komite Advokasi Nasional & Daerah

Komite Advokasi Nasional & Daerah BUKU SAKU PANDUAN KEGIATAN Komite Advokasi Nasional & Daerah Pencegahan Korupsi di Sektor Swasta Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam dan menganalisis data yang diperoleh mengenai strategi humas dalam menyosialisasikan program ROP Humas Pemprov DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan alat manajemen untuk meningkatkan transparansi perencanaan dan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN

BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN 5.1. Deskripsi Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) 5.1.1. Prinsip Pengelolaan Raskin Prinsip pengelolaan Beras untuk Rumah Tangga Miskin

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan 1 BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan manapun, yaitu untuk memberikan informasi yang penting menyangkut dengan publiknya.

Lebih terperinci

PROGRAM WARGA MADANI: PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT*)

PROGRAM WARGA MADANI: PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT*) PROGRAM WARGA MADANI: PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT*) Oleh Dr. Leonardus Banilodu, M.S. Dosen Biologi dan Ekologi FMIPA dan FKIP Unika Widya Mandira Jln. Jend. A. Yani 50-52 Telp. (0380) 833395 Kupang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH PROVINSI RIAU SALINAN R I A U PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN Pasal 1 1. Anggota AJI adalah jurnalis yang telah memenuhi syarat profesional dan independen yang bekerja untuk media massa cetak, radio, televisi, dan

Lebih terperinci

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat pada awal Tahun 2012 telah melaksanakan pertemuan internal membahas rencana strategis (Renstra) 2011-2015 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat

BAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat peraturan perundang-undangan),

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good corporate governance,

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Lebih terperinci

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa pertumbuhan penduduk yang tetap bertambah

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pengembangan kapasitas pendidikan dan pelatihan berbasis pelayanan dan pemberdayaan publik pada UPT Provinsi Riau disusun bersasarkan hasil analisis terhadap

Lebih terperinci

-1- BAB I PENDAHULUAN

-1- BAB I PENDAHULUAN -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Biro Umum dan Hubungan Masyarakat merupakan bagian dari organisasi tingkat Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Program Sekretariat Jenderal Kementerian

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Berpijak pada Kebijakan dan Program rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Gubernur

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011 BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TATA KERJA PADA SEKRETARIAT DAERAH DAN STAF AHLI BUPATI KABUPATEN KENDAL

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya merupakan upaya perubahan yang lebih baik

Lebih terperinci

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2011

Informasi Kinerja. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Tahun Anggaran 2011 Point c Informasi Kinerja Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten Tahun Anggaran 2011 Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi memiliki beberapa peran yang

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2008 6 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci