BAB V KESIMPULAN. Jose Rizal merupakan anak ke tujuh dari 11 bersaudara dengan gelar Bachelor of Arts. Kemudian ia melanjutkan di Universitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN. Jose Rizal merupakan anak ke tujuh dari 11 bersaudara dengan gelar Bachelor of Arts. Kemudian ia melanjutkan di Universitas"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN Jose Protasio Rizal Mercado y Alonso atau lebih dikenal dengan nama Jose Rizal, adalah seorang reformis Filipina. Ia lahir pada 19 Juni 1861 di Calamba terletak di sekitar daerah Laguna. Jose Rizal berasal dari keturunan Cina. Ayahnya bernama Francisco Engracio Mercado dan ibunya bernama Teodora Alonzo y Quintos. Orang tua Jose Rizal merupakan seorang petani dan pedagang. Jose Rizal merupakan anak ke tujuh dari 11 bersaudara. Dalam pendidikan Jose Rizal selain dibimbing oleh ibunya dan guru privat, ia juga sekolah di beberapa lembaga pendidikan. Tahun 1872, Jose Rizal menempuh pendidikan di Ateneo Municipal de Manila dan lulus pada 23 Maret 1877 dengan gelar Bachelor of Arts. Kemudian ia melanjutkan di Universitas Santo Tomas yang dikelola oleh padri Dominikan. Jose Rizal mengambil bidang kedokteran dalam hal mata, akan tetapi tidak selesai karena ia memutuskan untuk pergi ke Eropa. Jose Rizal kemudian melanjutkan pendidikannya yang tertunda di Universitas Madrid. Di Madrid ia mengambil bidang kedokteran, filsafat dan sastra yang selesai pada waktu bersamaan tahun Selama di Madrid, Jose Rizal sempat bergabung dengan kelompok mason walaupun tidak sangat aktif karena kesibukannya. Melalui kelompok Mason, Jose Rizal mulai memiliki pemikiran untuk melakukan tuntutan perlu adanya reformasi kebijakan yang diterapkan pemerintah Spanyol di Filipina. Tuntutan reformasi kebijakan tersebut dalam berbagai bidang sosial, agama, dan politik seperti menuntut Filipina 80

2 81 menjadi negara bagian Spanyol bukan tanah jajahan, adanya perlakuan adil dalam pemerintahan dengan ada penempatan bagi rakyat Filipina dalam parlemen (cortez) dan keadilan didepan hukum. Perjuangan reformasi Jose Rizal ini dilakukan melalui berbagai karya dan organisasi non radikal. Usaha-usaha perjuangan Jose Rizal yang pertama menulis novel Noli Me Tangere pada tahun 1887 di Berlin. Novel ini dengan banyaknya karakter tokoh yang menggambarkan keadaan persis dengan perlakuan yang diterima rakyat Filipina dari para pendeta Dominikan dan pemerintah Spanyol. Melalui novel Jose Rizal mulai menyerukan tuntutan reformasi bagi rakyat Filipina. Jose Rizal melihat terlalu lama rakyat Filipina dianggap rendah oleh pemerintah Spanyol. Sehingga perlu adanya perjuangan untuk menegakkan keadilan yang sama. Perjuangan yang diusung oleh Jose Rizal ini adalah non radikal. Selain itu, Jose Rizal juga tergabung dalam penerbitan majalah La Solidaridad. Majalah ini terbit pada 15 Februari 1889 di Barcelona. Tujuan dari majalah ini adalah untuk media menyuarakan rakyat Filipina terhadap kebijakan pemerintah Spanyol yang tidak adil bagi para reformis. Pada tahun 1891, Jose Rizal melanjutkan kembali menulis novel keduanya berjudul El Filibusterismo sebagai lanjutan dari Noli Me Tangere. Novel ini sama dengan novel sebelumnya yang mengkritik pemerintahan Spanyol, tetapi bedanya dalam novel ini mulai ada keberanian memberontak. El Filibusterismo ini didedikasikan untuk pendeta Jose Burgos, Mariano Gomez, dan Jacinto Zamora yang ditembak mati oleh pemerintah Spanyol pada 20 Januari Penyebabnya dianggap sebagai dalang terjadinya pemberontakan buruh di benteng Cavite.

3 82 Jose Rizal membentuk Liga Filipina 3 Juli 1892 di Tondo. Liga ini memiliki 5 dasar perjuangan yaitu (1) kesatuan seluruh Filipina, (2) saling membantu dan melindungi, (3) mempertahankan diri dari segala kekerasan dan ketidakadilan, (4) menggalakkan pendidikan, pertanian dan perdagangan, (5) mengkaji perubahan dan menjalankan perubahan-perubahan baru. Tetapi liga ini tidak berlangsung lama dan dibubarkan oleh pemerintah Spanyol. Kembalinya Jose Rizal merupakan akhir dari kehidupannya, sebab pada 7 Juli 1892 ia ditawan di Fort Santiago dengan tuduhan penghasutan. Kemudian selama 3 tahun ia diasingkan di Dapitan, selama pengasingannya bertemu dengan Josephine Bracken yang kemudian menjadi istrinya. Tahun 1896, ia sempat pergi ke Cuba tetapi ia dikembalikan lagi ke Filipina. Di Filipina Jose Rizal sudah dihadapkan berbagai tuduhan yang menjeratnya sampai di hukum mati pada 30 Desember 1896 di Lapangan Bagumbayan. Malamnya sebelum eksekusi ia kepada kakaknya menitipkan sajak yang dibuatnya berjudul Mi Ultimo Adios. Walaupun Jose Rizal meninggal sebelum cita-citanya menuntut reformasi kebijakan terwujud, perjuangannya ini memberi pengaruh munculnya revolusi Katipunan dibawah pimpinan Andres Bonifacio tahun 1896 yang kemudian berpindah kepemimpinan kepada Emilio Aguinaldo. Revolusi ini yang kemudian melahirkan semangat nasionalisme sebuah tuntutan kemerdekaan Filipina. Selain itu, perjuangan Jose Rizal memberikan pengaruh terhadap menyulutnya semangat nasionalisme di Asia Tenggara.

4 83 DAFTAR PUSTAKA Buku Acibo, Libert Amorganda & Estela Galicano-Adanza. (2006). Jose P. Rizal: His Life, Works, and Role in the Philippine Revolution. Manila: Rex Book Store, Inc. Agoncillo & Alfonso. (1967). History of The Filipino People. Quezon City: Malaya Books. Agoncillo, Teodoro A. (1969). A Short History of the Philippines. United States of America: Mentor Books. A.J Siswasoebrata. (1936). Sedjarah Filipina Katoelik. Yogyakarta: Tryudaya Mataram. Allen & Uwin. (1997). Focus on South East Asia. Singapore: KHL Printing. Amat Johari Moan, B.A. (Hons). (1969). Sejarah Nasionalisma Maphilindo. Kuala Lumpur: Sharikat Percetakan Utusan Melayu Berhad. Arcilla, Jose S. (1973). An Introduction to Philippine History. Quezon City: Ateneo de Manila University Press. B. N Marbun, S.H. (1996). Kamus Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Cady, John F. (1964). Southeast Asia: Its Historical Development. United State of America: Mc. Graw-Hill Book Company. Capino, Diosdado G., MA. (1977). Minerva A. Gonzalez, Filipinas E. Pineda. Rizal s Life, Works and Writings: Their Impact on our National Identity. Philippines: Bookman, Inc. Corpuz, Onofre D. (1965). The Philippines. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Dadang Supardan. (2009). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara. Deats, Richard L. (1967). Nationalism and Christianity in The Philippines. Dallas: Southern Methodist University Press. Fernandez, Pablo O.P. (1979). History of The Church in The Philippines ( ). Philippines: Navotas Press.

5 84 Hall, D. G. E. (1970). A History of South East Asia. Singapore: Shing Loong Press. Hart, V. Donn & Howard E. Wilson. (1946). The Philippines. USA: American Book Company. Helius Sjamsuddin. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Hugiono dan Poerwantana. (1992). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Rineka Cipta. Jurusan Pendidikan Sejarah. (2006). Pedoman Penulisan Tugas Akhir Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Khoo, Gilbert. (1976). Sejarah Asia Tenggara sejak tahun Kuala Lumpur: Fajar Bakti Sdn. Bhd. Kuntowijoyo. (2001). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya. Malcolm, A. George. (1951). First Malayan Republic: The Story of the Philippines. Boston: The Christopher Publishing House. McCoy, Alfred. W Philippine Social History: Global Trade and Local Transformations. Manila: Ateneo de Manila University Press. Michels, F. W. Judul asli tidak dicantumkan. Alih bahasa oleh Amal Hamzah. (1950). José Protasio Rizal: Pelopor Kemerdekaan Bangsa Pilipina. Jakarta: Djambatan. Moh. Ma mur. (1976). Mari Kita Berkunjung ke Pilipina. Bandung: Tarate. Nugroho Notosusanto. (1971). Norma-Norma dan Penulisan Sejarah. Jakarta: Dephankam. Purino, Anacoreta.P. (2008). Rizal, The Greatest Filipino Hero. Quezon City: Rex Book Store, Inc. Rizal, Jose, Noli me Tangere, a.b. Tjetje Jusuf, Jangan Sentuh Aku, Jakarta: Pustaka Jaya, Rizal, Jose, El Filibusterismo, a.b. Tjetje Jusuf, Merajalelanya Keserakahan, Jakarta: Pustaka Jaya, Saefur Rochmat. (2009). Ilmu Sejarah: dalam perspektif ilmu sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

6 85 Sardiman AM. (2004). Memahami Sejarah. Yogyakarta: Bigraf Publishing. Sudharmono. (2012). Sejarah Asia Tenggara Modern dari Penjajahan ke Kemerdekaan. Yogyakarta: Ombak. Suhartono W. Pranoto. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Syahbuddin Mangandaralam. (1993). Mengenal dari Dekat Filipina: Negara Tanah Air Patriot Pujangga Jose Rizal. Bandung: Remaja Rosdakarya. Valdez, Maria Stella Sibal. (2008). Dr. Jose P. Rizal and the Writing of His Story. Quezon City: Rex Printing Company, Inc. Williams, Lea E. (1979). Southeast Asia: A History. New York: Oxford University Press. Jurnal A. Kardiyat Wiharyanto. Pembentukan Negara-negara Nasional di Asia Tenggara. Historia Vitae, Vol. 22 No. 2 Oktober Bonoan, Raul J. (1999). The Jesuits, Jose Rizal, and the Philippine Revolution, Archivum Historicum Societatis Iesu, Vol. LXVIII, hlm Artikel buku Horacio R. Morales, Jr. (1999). Rizal as a non-violent Revolutionary in Dr. Salvador H. Laurel et.al., (Eds.). Philippine Revolution: The Making of a Nation. Manila: National Centennial Commission and the Asian Institute of Journalism and Communication, hlm Raul Bonoan, SJ. (1999). Rizal s Nationalism: Meaning and Impact in Dr. Salvador H. Laurel et.al., (Eds.). Philippine Revolution: The Making of a Nation. Manila: National Centennial Commission and the Asian Institute of Journalism and Communication, hlm Internet Jose Rizal s Lineage A Family Background. Tersedia pada Diakses pada tanggal 20 Maret 2013.

7 86 Austin Craig Lineage, Line, and Labors of Jose Rizal: Philippine Patriot. Manila: Philippine Education Company. Tersedia pada Diakses pada 6 Mei

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan negara kepulauan dengan beberapa pulau terbesarnya.

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan negara kepulauan dengan beberapa pulau terbesarnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filipina merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kawasan Asia Tenggara bersama dengan Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura,

Lebih terperinci

BAB IV AKHIR PERJUANGAN JOSE RIZAL

BAB IV AKHIR PERJUANGAN JOSE RIZAL BAB IV AKHIR PERJUANGAN JOSE RIZAL A. Akhir Perjuangan Jose Rizal Kembalinya Jose Rizal ke Filipina pada tahun 1892 dengan surat jaminan dari Gubernur Despujol menjadi akhir dari kebebasannya. Sesampainya

Lebih terperinci

PERJUANGAN JOSE RIZAL MENUNTUT REFORMASI KEBIJAKAN SPANYOL DI FILIPINA TAHUN SKRIPSI

PERJUANGAN JOSE RIZAL MENUNTUT REFORMASI KEBIJAKAN SPANYOL DI FILIPINA TAHUN SKRIPSI PERJUANGAN JOSE RIZAL MENUNTUT REFORMASI KEBIJAKAN SPANYOL DI FILIPINA TAHUN 1883-1896 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB II MUNCULNYA JOSE RIZAL SEBAGAI REFORMIS FILIPINA. A. Kondisi Filipina Masa Pemerintahan Spanyol

BAB II MUNCULNYA JOSE RIZAL SEBAGAI REFORMIS FILIPINA. A. Kondisi Filipina Masa Pemerintahan Spanyol BAB II MUNCULNYA JOSE RIZAL SEBAGAI REFORMIS FILIPINA A. Kondisi Filipina Masa Pemerintahan Spanyol Pada tahun 1571, Filipina di duduki oleh Spanyol ditandai dengan kedatangan Miguel Lopes de Legaspi.

Lebih terperinci

BAB III KIPRAH PERJUANGAN JOSE RIZAL PADA MASA KEKUASAAN SPANYOL

BAB III KIPRAH PERJUANGAN JOSE RIZAL PADA MASA KEKUASAAN SPANYOL BAB III KIPRAH PERJUANGAN JOSE RIZAL PADA MASA KEKUASAAN SPANYOL A. Perjuangan melalui karya Perlakuan yang dilakukan pemerintah Spanyol terhadap rakyat Filipina selama ini, menggugah Jose Rizal untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis pergunakan dalam studi ini adalah Metode Historis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis pergunakan dalam studi ini adalah Metode Historis, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang penulis pergunakan dalam studi ini adalah Metode Historis, metode historis ini yang lazim digunakan dalam penelitian sejarah. Metode Historis mengandung

Lebih terperinci

TEMA 10 Kemunculan dan Perkembangan Nasionalisme Sehingga Perang. 1. Nyatakan ciri-ciri gerakan nasionalisme di Asia Tenggara mengikut

TEMA 10 Kemunculan dan Perkembangan Nasionalisme Sehingga Perang. 1. Nyatakan ciri-ciri gerakan nasionalisme di Asia Tenggara mengikut TEMA 10 Kemunculan dan Perkembangan Nasionalisme Sehingga Perang Dunia Kedua TAJUK 10.1 Kemunculan dan Perkembangan Nasionalisme di Asia Tenggara 2 KERTAS 3 BAB 1 TINGKATAN 5 SOALAN ISI DAN HURAIAN MARKAH

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Bobot SKS : 2 Jumlah Jam: Semester:

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Bobot SKS : 2 Jumlah Jam: Semester: GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Bobot SKS : 2 Jumlah Jam: Semester: a. Deskripsi Singkat Materi mata kuliah pengantar manajemen ini membahas konsep-konsep, prinsip-prinsip,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia. BAB VI KESIMPULAN Malcolm Fraser dilahirkan 21 mei 1930, dari keluarga petani dan peternak domba yang kaya, kakeknya Sir Simon Fraser adalah salah seorang pertama-tama dipilih sebagai senator mewakili

Lebih terperinci

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) RESUME BUKU Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) Penulis : Sartono Kartodirdjo Judul : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. (R&D) atau menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode tersebut

BAB V PENUTUP. (R&D) atau menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode tersebut BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini termasuk dalam jenis penilitian Research And Development (R&D) atau menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode tersebut digunakan dengan model prosedural.

Lebih terperinci

PN. MASARIAH BINTI MISPARI MAKTAB TENTERA DIRAJA

PN. MASARIAH BINTI MISPARI MAKTAB TENTERA DIRAJA 1 PN. MASARIAH BINTI MISPARI MAKTAB TENTERA DIRAJA Analisa SPM 2004 2009 Soalan objektif, struktur dan esei Disusun mengikut bab Aras KBKK, aplikasi kemahiran dan isu semasa Fokus latihan SPM 2010 Sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Konsep Paguron Ki Hadjar Dewantara dalam Taman Siswa mengandalkan nasionalisme dan kultur khas Indonesia.

BAB V KESIMPULAN. Konsep Paguron Ki Hadjar Dewantara dalam Taman Siswa mengandalkan nasionalisme dan kultur khas Indonesia. BAB V KESIMPULAN Konsep Paguron Ki Hadjar Dewantara dalam Taman Siswa 1922 1945, telah memberikan gambaran mengenai konsep pendidikan yang mengandalkan nasionalisme dan kultur khas Indonesia. Adapun hasil

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar Garut. Garut: Komunitas Srimanganti.

DAFTAR PUSTAKA. Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar Garut. Garut: Komunitas Srimanganti. DAFTAR PUSTAKA BUKU Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar. : Komunitas Srimanganti. DEPDIKBUD (1989). Invetarisasi dan Dokumentasi Peninggalan

Lebih terperinci

1 : KEMUNCULAN DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA TENGGARA

1 : KEMUNCULAN DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA TENGGARA Analisis SPM 2004 2008 Subtajuk 1.1 Imperialisme Barat di Asia Tenggara 1.1.1 Maksud Imperialisme dan negara Barat terlibat 1.1.2 Faktor-faktor Imperialisme Barat 1.2. Perubahan Sistem Politik 1.2.1 Pengenalan

Lebih terperinci

Bab. Bab 2. Bab 1. Bab. Bab. 4 Bab 9. 3 Bab 8. Tingkatan 5. Bab. Bab

Bab. Bab 2. Bab 1. Bab. Bab. 4 Bab 9. 3 Bab 8. Tingkatan 5. Bab. Bab 1 : KEMUNCULAN DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA TENGGARA SeJaRaH Modul ini mengandungi soalan objektif, struktur dan esei Soalan disusun mengikut bab Dihasilkan daripada analisa soalan SPM 2005 2010

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PADJADJARAN JURNAL ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN

PEDOMAN PENULISAN PADJADJARAN JURNAL ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN PEDOMAN PENULISAN PADJADJARAN JURNAL ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN Tata cara penulisan dan pengiriman naskah dalam Jurnal Padjadjaran adalah sebagai berikut: 1. Naskah yang dikirim

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. 1 Daftar Pustaka Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. Bachtiar, W. (2010). Sosiologi Klasik: Dari Comte hingga Parsons. Bandung : Remaja Rosdakarya. Bandaro,

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. perusahaan dalam bidang konstruksi yang berada di daerah Yogyakarta. Sesuai

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. perusahaan dalam bidang konstruksi yang berada di daerah Yogyakarta. Sesuai BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang berkedudukan sebagai direktur utama, pemimpin perusahaan atau pemilik perusahaan dalam bidang konstruksi

Lebih terperinci

Budaya dan Sosialisasi Politik

Budaya dan Sosialisasi Politik Budaya dan Sosialisasi Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan n Proses Umum

Lebih terperinci

Review Roman "Anak Semua Bangsa" : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman

Review Roman Anak Semua Bangsa : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Review Roman "Anak Semua Bangsa" Judul : Anak Semua Bangsa Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Lentera Dipantara Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Dapatkah sebuah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Pengantar Manajemen. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Pengantar Manajemen. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Pengantar Manajemen Halaman : 1 dari 5 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. (Dosen Pengampu) (Tim KBK

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah : Dasar-Dasar Agronomi Kode : PNA 2301 SKS : 2/1 Prasyarat : Pengantar Ilmu Pertanian Status Mata Kuliah : Wajib

Nama Mata Kuliah : Dasar-Dasar Agronomi Kode : PNA 2301 SKS : 2/1 Prasyarat : Pengantar Ilmu Pertanian Status Mata Kuliah : Wajib Nama Mata Kuliah : Dasar-Dasar Agronomi Kode : PNA 2301 SKS : 2/1 Prasyarat : Pengantar Ilmu Pertanian Status Mata Kuliah : Wajib Deskripsi Singkat Mata Kuliah Mata kuliah Dasar-dasar Agronomi mencakup

Lebih terperinci

MASARIAH MISPARI SEKOLAH SULTAN ALAM SHAH PUTRAJAYA

MASARIAH MISPARI SEKOLAH SULTAN ALAM SHAH PUTRAJAYA 1 SeJaRaH PN. MASARIAH BINTI MISPARI SEKOLAH SULTAN ALAM SHAH PUTRAJAYA Modul ini mengandungi soalan objektif, struktur dan esei Soalan disusun mengikut bab Dihasilkan daripada analisa soalan SPM 2005

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Sejarah Kode Mata Kuliah : SJ 101 SKS : 2 Semester : 1 Kelompok

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS Mata Kuliah : Historiografi Kode Mata Kuliah : SJ. 301 SKS : 3 Semester : V Kelompok Mata

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI disusun oleh Dr. Wisnu Widjanarko PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKUTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS JENDERAL

Lebih terperinci

SILABUS. II. Standar Kompetensi Mampu menganalisis perkembangan sejarah Negara-negara kawasan Asia Timur

SILABUS. II. Standar Kompetensi Mampu menganalisis perkembangan sejarah Negara-negara kawasan Asia Timur UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : Pendidikan Sejarah/Ilmu Sejarah Mata Kuliah : Sejarah Asia Timur

Lebih terperinci

BAB 8: KEBANGKITAN SEMANGAT KEBAGSAAN UNTUK MENGANGKAT MARTABAT BANGSA

BAB 8: KEBANGKITAN SEMANGAT KEBAGSAAN UNTUK MENGANGKAT MARTABAT BANGSA BAB 8: KEBANGKITAN SEMANGAT KEBAGSAAN UNTUK MENGANGKAT MARTABAT BANGSA 1. Apakah yang anda faham semangat kebangsaan atau nasionalisme? Jawapan :(ms 199) 2. Jelaskan perkembangan di luar Negara yang memberi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu. 141 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu. Alfian. (1986). Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta:Gramedia. Alwi, H. dkk (2002).

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Ekonomi Kreatif Dan Kewirausahaan Islam

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Ekonomi Kreatif Dan Kewirausahaan Islam Ekonomi Kreatif Dan Tanggal : 30 Januari 2015 Terbit Halaman : 1 dari 5 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Neni Sri Wulandari, S.Pd., M.Si. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. Dr. A. Jajang W. Mahri,

Lebih terperinci

Bintarto. (1983). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor Nirwana Residence.

Bintarto. (1983). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor Nirwana Residence. DAFTAR PUSTAKA Abbas, A. (2002). Diktat Untuk Kalangan Sendiri : Sosiologi Perkotaan. Padang : Jurusan Sosiologi Universitas Andalas. Badan Pusat Statistik.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. kolonisasi lebih lanjut dari negara-negara Eropa atas benua Amerika. Namun

BAB V KESIMPULAN. kolonisasi lebih lanjut dari negara-negara Eropa atas benua Amerika. Namun BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Doktrin Monroe merupakan strategi bagi Amerika Serikat untuk mencegah kolonisasi lebih lanjut dari negara-negara Eropa atas benua Amerika. Namun doktrin ini menjadi

Lebih terperinci

2015 PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK

2015 PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK DAFTAR PUSTAKA ABKIN. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Departemen Pendidikan Nasional. Andersen. P & Vandehey, M. (2012).

Lebih terperinci

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( )

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( ) KEPUASAN KERJA Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis (2016 804 059) 2. Dede Hidayat (2016 804 049) KEPUASAN KERJA 1. Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan (2007)

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah : Sejarah Kebangkitan Negara-Negara Asia Semester/SKS : VII/3

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X ARINA MARLDIYAH ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran parenting task pada anak

Lebih terperinci

Kegiatan Kerjasama dengan Instansi Lain

Kegiatan Kerjasama dengan Instansi Lain Kerjasama dengan Lain dalam negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait dengan program studi/jurusan dalam tiga tahun terakhir: No (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 SMK Sanjaya Pelatihan 1 Januari 31 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

Lebih terperinci

KUESIONER. lakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP-

KUESIONER. lakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP- KUESIONER I. Kata Pengantar Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir atau skripsi yang sedang saya lakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP- USU), maka saya melakukan penelitian

Lebih terperinci

SEJARAH - TINGKATAN 3. Malayan Union Dan Persekutuan Tanah Melayu

SEJARAH - TINGKATAN 3. Malayan Union Dan Persekutuan Tanah Melayu SEJARAH - TINGKATAN 3 Malayan Union Dan Persekutuan Tanah Melayu PENGENALAN 1. Gerakan nasionalisme Melayu sampai ke kemuncaknya apabila pentadbiran Malayan Union diperkenalkan oleh British pada tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana

III. METODE PENELITIAN. lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agus Sopian, Putus dirundung Malang Kisah Sukses Majalah Aktuil, Majalah Pantau, Agustus Lihat juga Thahjo S & Nug K, Loc. cit.

DAFTAR PUSTAKA. Agus Sopian, Putus dirundung Malang Kisah Sukses Majalah Aktuil, Majalah Pantau, Agustus Lihat juga Thahjo S & Nug K, Loc. cit. DAFTAR PUSTAKA BUKU Agus Sopian, Putus dirundung Malang Kisah Sukses Majalah Aktuil, Majalah Pantau, Agustus 2001. Lihat juga Thahjo S & Nug K, Loc. cit. Anak agung banyu perwita dan yanyan mochamad yani,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (1)

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (1) RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (1) Fakultas : FISE Prodi : Ilmu Sejarah Mata Kuliah : Sejarah Asia Timur Lama Kode : SJR 211 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap Kompetensi Dasar : menganalisis awal munculnya

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan AnBuso 2015

Panduan Penggunaan AnBuso 2015 COVER DAFTAR ISI COVER...i DAFTAR ISI... ii Pendahuluan...1 Hal yang Baru...1 Kerangka Isi...2 Input Data...3 Menu Identitas... 3 Menu Jawaban... 7 Laporan Peserta...7 Menu Laporan Objektif... 8 Menu Laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan penulis di atas, penulis berkesimpulan bahwa : 1. Perlindungan hukum bagi pihak yang mengalami

Lebih terperinci

Materi Bahasan. dalam Sistem Presidensial dan Parlementer. Pemerintahan. n Trias Politica. n Definisi Eksekutif. n Peran Utama Eksekutif.

Materi Bahasan. dalam Sistem Presidensial dan Parlementer. Pemerintahan. n Trias Politica. n Definisi Eksekutif. n Peran Utama Eksekutif. Lembaga Eksekutif Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Trias Politica. Definisi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. 142 DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Bapusipda Kota Cirebon. (2011). Sekilas sejarah pemerintahan kota Cirebon. Cirebon: Bapusipda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor yang sangat menarik untuk dibahas karena menjadi perhatian penting bagi banyak pemerintah diberbagai negara. Begitu pula

Lebih terperinci

Sejarah Muncul dan Berkembangnya Konsep dan Teori tentang Gender. Ida Rosyidah

Sejarah Muncul dan Berkembangnya Konsep dan Teori tentang Gender. Ida Rosyidah Sejarah Muncul dan Berkembangnya Konsep dan Teori tentang Gender Ida Rosyidah Konsep Gender Gender sebagai istilah asing Gender sebagai fenomena sosial budaya Gender sebagai sebuah kesadaran sosial Gender

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika perkembangan Boedi Oetomo sampai akhir sejarah perjalanannya pada tahun 1935 umumnya memperlihatkan kecenderungan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Barthos, Basir. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Barthos, Basir. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara DAFTAR PUSTAKA Buku : Ainley, Patrick dan Helen Rainbird (ed). Apprenticeship Towards a New Paradigm of Learning. London: Kogan Page. 1999. Barthos, Basir. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Lebih terperinci

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ASEP GINANJAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1. Peran Indonesia dalam

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari. DAFTAR PUSTAKA SUMBER ARSIP Arsip Pemerintah Kota Mojokerto tentang perintah pembangunan Perumahan Tukang Becak. Arsip Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1982 tentang penetapan perluasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengkaji permasalahan dalam skripsi yang berjudul Kebijakan Martial Law Ferdinand Marcos terhadap Gejolak

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. A. Pendahuluan

BAB V. Kesimpulan. A. Pendahuluan BAB V. Kesimpulan A. Pendahuluan Kebijakan nation building yang diterapkan di Malaysia saat ini (dengan basis identitas etnis Melayu sebagai kelompok etnis yang dominan) tidak berjalan seperti yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian yang dilakukan di perusahaan Anugerah Jaya Abadi dilakukan untuk membuat suatu rancangan sistem produksi yang terintegrasi dengan tujuan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara. pertimbangan moral dengan moral disengagement pada siswa SMA se-

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara. pertimbangan moral dengan moral disengagement pada siswa SMA se- BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara pertimbangan moral dengan moral disengagement

Lebih terperinci

HANDOUTS MK. KRITIK SENI

HANDOUTS MK. KRITIK SENI HANDOUTS MK. KRITIK SENI Minat Kajian Seni Pertunjukan Dr. R.M. Pramutomo Isi Mata Kuliah Pemahaman terhadap : tujuan kritik, Peralatan kritik, tipe kritik seni, sebagai proses apresiasi menuju tingkat

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN LOMBA CERDAS CERMAT SEJARAH HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH 2016

BUKU PANDUAN LOMBA CERDAS CERMAT SEJARAH HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH 2016 BUKU PANDUAN LOMBA CERDAS CERMAT SEJARAH HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH 2016 TATA TERTIB PELAKSANAAN LOMBA CERDAS CERMAT SEJARAH 2016 Pasal I Ketentuan Peserta A. Peserta yang tergabung dalam tim

Lebih terperinci

SILABUS : : : : Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Dosen : : : Program Studi Prasyarat Waktu Perkuliahan

SILABUS : : : : Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Dosen : : : Program Studi Prasyarat Waktu Perkuliahan Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Dosen Program Studi Prasyarat Waktu Perkuliahan SILABUS Pengantar Ilmu Sejarah SEJ. 518 2 SKS Ismaun, Prof.,Dr.H.,M.Pd./0051 Murdiyah Winarti, Dra., M.Hum./1086 Hansiswany

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alter, Steven (1999). Information System: A Management Perspective, Third Edition.

DAFTAR PUSTAKA. Alter, Steven (1999). Information System: A Management Perspective, Third Edition. DAFTAR PUSTAKA Alter, Steven (1999). Information System: A Management Perspective, Third Edition. Addison-Wesley Educational Publishers Inc, United States of America Cassidy, Anita (1998). A Practical

Lebih terperinci

Materi Bahasan. n Konsep Demokrasi. n Cakupan Demokrasi. n Prasyarat Demokrasi.

Materi Bahasan. n Konsep Demokrasi. n Cakupan Demokrasi. n Prasyarat Demokrasi. Demokrasi Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Konsep Demokrasi. Cakupan Demokrasi.

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Materi Pokok Strategi Perkuliahan. 1. Definisi Sejarah 2. Maksud dan Tujuan 3. Ahli Sejarah dan Sejarawan

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Materi Pokok Strategi Perkuliahan. 1. Definisi Sejarah 2. Maksud dan Tujuan 3. Ahli Sejarah dan Sejarawan SILABUS MATA KULIAH Fakultas : Ilmu Keolahragaan Program Studi : PJKR/IKORA/PKO Nama Mata Kuliah : SEJARAH OLAHRAGA Kode Mata Kuliah : IKF 202 Jumlah : 2 (dua) (Teori) Semester : Gasal Dosen : Rumpis Agus

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan evolusi perkembangan akuntansi manajemen IFAC, penentuan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan evolusi perkembangan akuntansi manajemen IFAC, penentuan BAB V PENUTUP V.1. KESIMPULAN Berdasarkan evolusi perkembangan akuntansi manajemen IFAC, penentuan biaya (costing system) lebih mengarah pada fase 1 dimana pemisahan biaya menempati peringkat paling tinggi

Lebih terperinci

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. 13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada semua masyarakat (Chamamah-Soeratno dalam Jabrohim, 2003:9). Karya sastra merupakan

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Alamat: Karangmalang, Yogyakarta http: //www.fis.uny.ac.id//

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Alamat: Karangmalang, Yogyakarta http: //www.fis.uny.ac.id// RPP/FIS-PBJ/28 Revisi : 00 April 2013/2014 Hal. 1 2. Mata Kuliah & Kode : Dasar-dasar Ilmu Sejarah Kode : SEF204 Sem : Ganjil : 1 pertemuan 4. Standar Kompetensi : Pengertian dan Ruang Lingkup 5. Kompetensi

Lebih terperinci

Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana

Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari perancangan Sistem Informasi Manufaktur pada proses penanganan bahan baku di PT. "X" dalam menciptakan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang panjang. Perjuangan rakyat Filipina dalam melepaskan diri dari penjajahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Pendidikan akan melahirkan orang-orang terdidik yang akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Pendidikan akan melahirkan orang-orang terdidik yang akan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki posisi yang strategis untuk mengangkat kualitas, harkat, dan martabat setiap warga negara sebagai bangsa yang berharkat dan bermartabat.

Lebih terperinci

Model Pembiayaan Pendidikan di Indonesia

Model Pembiayaan Pendidikan di Indonesia Model Pembiayaan Pendidikan di Indonesia Armida Fakultas Adab IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Abstrak: Pembiayaan dalam dunia pendidikan bukanlah hal sederhana. Di negara maju, pembiayaan pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. DAFTAR PUSTAKA Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Azmi. (1982). Abdul Muis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa data yang sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa data yang sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan analisa data yang sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penguasaan bahasa Inggris siswa kelas Bahasa

Lebih terperinci

Materi Bahasan. n Definisi Partai Politik. n Fungsi Partai Politik. n Sistem Kepartaian. n Aspek Penting dalam Sistem Kepartaian.

Materi Bahasan. n Definisi Partai Politik. n Fungsi Partai Politik. n Sistem Kepartaian. n Aspek Penting dalam Sistem Kepartaian. Partai Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Definisi Partai Politik. Fungsi

Lebih terperinci

: Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP : Kamis jam WIB, Jumat jam WIB.

: Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP : Kamis jam WIB, Jumat jam WIB. JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA SILABUS Mata Kuliah Dosen Hari : KEBIJAKAN PUBLIK : Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP : Kamis jam 10.00 WIB, Jumat jam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur. 1 Sejarah kemerdekaan suatu negara merupakan sejarah bagi bangsa dalam mendapatkan hak atas negaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ungkapan modernisasi sangat sulit didefinisikan karena mempunyai cakupan yang sangat luas dan selalu berganti mengikuti perkembangan zaman sehingga pengertian

Lebih terperinci

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Sejarah Pada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI PLS (S2)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI PLS (S2) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI PLS (S2) 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Aspek Sosial Budaya Lokal dalam Program PLS Nomor Kode :PLS 716. Jumlah SKS : 2

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Permasalahan backtracking dalam aliran produksi dalam PT. Adi Satria Abadi yang mengakibatkan jarak perpindahan material yang semakin jauh diselesaikan dengan

Lebih terperinci

Materi Bahasan. n Relasi Trias Politica dan Legislatif. n Sejarah Parlemen. n Struktur Parlemen. n Fungsi Lembaga Legislatif.

Materi Bahasan. n Relasi Trias Politica dan Legislatif. n Sejarah Parlemen. n Struktur Parlemen. n Fungsi Lembaga Legislatif. Lembaga Legislatif Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Relasi Trias Politica

Lebih terperinci

BAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER

BAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER BAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER 5.1. Aktivitas Bidang Transportasi Aktivitas transportasi merupakan salah satu penunjang berbagai aktivitas ekonomi di suatu daerah. Aktivitas transportasi pada

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Cepat untuk Desain Untai Logik

Aplikasi Metode Cepat untuk Desain Untai Logik Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 1, November 22 71 Aplikasi Metode Cepat untuk Desain Untai Logik Rafael Sri Wiyardi 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang rafaelwiyardi@yahoo.com

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester: METODOLOGI PENELITIAN Tim Dosen : Prof. Dr. Narsito Dr. Harno Dwi Pranoto, M.Si. Dr. Tutik Dwi Wahyuningsih, M.Si. Dr. Wega Tri Sunaryanti, M.S. Dr. Roto,

Lebih terperinci

Achmad 3anusi.(1330), Beberapa Dimensi Mutu Pendidikan, Bandung,

Achmad 3anusi.(1330), Beberapa Dimensi Mutu Pendidikan, Bandung, :^o DAFTAR PUSTAKA Ace Suryadi (1333). Analisis Kebiiakan Pendidikamouatu Penqantari. Bandung, Rosda.. (1383), Mutu Pendidikan dalam Perspektif. Mlmbar Pendidikan, University Press, IKIP Bandung. Achmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja sama merupakan upaya yang dilakukan oleh perseorangan, kelompok maupun negara untuk mencapai kepentingan bersama. Lewat bekerjasama, tentu saja seseorang, kelompok

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Suatu perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa untuk maysarakat

BAB IV PENUTUP. Suatu perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa untuk maysarakat BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Suatu perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa untuk maysarakat umu harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya sehingga tercipta hubungan yang baik antara

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Pembelajaran Materi Ajar Waktu Alat/Bahan/ Sumber Belajar

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Pembelajaran Materi Ajar Waktu Alat/Bahan/ Sumber Belajar SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Ilmu Komunikasi Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Komunikasi Jumlah SKS : 3 SKS Semester : 4 Mata Kuliah Pra Syarat : -- Deskripsi Mata Kuliah : Membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh rerata sebesar 72,43 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang. tinggi dari pada media kartu konsep bergambar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh rerata sebesar 72,43 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang. tinggi dari pada media kartu konsep bergambar. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan media audiovisual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bermula dari para pendatang dari Eropa yang bermukim di Amerika utara sejak abad ke-16, bangsa Amerika menjadi sebuah bangsa baru yang lahir dalam suatu

Lebih terperinci

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B. A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari suku

Lebih terperinci

BAB II DINAMIKA POLITIK FILIPINA

BAB II DINAMIKA POLITIK FILIPINA BAB II DINAMIKA POLITIK FILIPINA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Sejarah Politik di Filipina sejak masa penjajahan sampai masa kemerdekaan, dijelaskan pula mengenai Sistem Politik Filipina, Sistem

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asikin (et.al), Zainal, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1993.

DAFTAR PUSTAKA. Asikin (et.al), Zainal, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1993. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Agusmidah, Politik Hukum dalam Hukum Ketenagakerjaan Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan, Disertasi pada Program Studi Ilmu Hukum, Sekolah Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD 11 Oleh: Sulthan Zainuddin ABSTRAK Dalam bukunya Social Origins of

Lebih terperinci

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2017 Mata Pelajaran Penyusun Soal :SEJARAH INDONESIA : DRS. LADU NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL 1. 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Agus Sudibyo, Citra Bung Karno. Analisis Berita Pers Orde Baru, Yogyakarta: BIGRAF Publishing,

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Agus Sudibyo, Citra Bung Karno. Analisis Berita Pers Orde Baru, Yogyakarta: BIGRAF Publishing, DAFTAR PUSTAKA Buku: Agus Sudibyo, 1999. Citra Bung Karno. Analisis Berita Pers Orde Baru, Yogyakarta: BIGRAF Publishing, Alex Sobur. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Lebih terperinci

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN R&,R7 SIMPlJL..\N DAN ~ARAN 7.1. Simpulan Berdasarkan ura~an pembahasan yang ditujukan untuk menjawab permasalahan yang ada, dapat disebutkan beberapa simpulan sebagai berikut

Lebih terperinci