BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Pendidikan akan melahirkan orang-orang terdidik yang akan menjadi
|
|
- Sucianty Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki posisi yang strategis untuk mengangkat kualitas, harkat, dan martabat setiap warga negara sebagai bangsa yang berharkat dan bermartabat. Pendidikan akan melahirkan orang-orang terdidik yang akan menjadi kekuatan untuk membentuk suatu organisasi besar sebuah negara. 1 Salah satu pilar untuk menopang suatu negara adalah pendidikan. Pendidikan memegang peran penting atas keberlangsungan suatu negara. Oleh karena itu, kualitas pendidikan di suatu negara bisa menjadi salah satu indikator kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan elemen penting untuk menumbuhkan kepribadian bangsa, memperkuat identitas nasional, dan memantapkan jati diri bangsa. Peran pendidikan semakin penting ketika arus globalisasi semakin kuat, yang membawa nilai-nilai dan budaya asing yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa. 2 Dalam perspektif ekonomi, pendidikan harus dapat menghasilkan manusia-manusia yang andal untuk dapat menjadi subjek penggerak pembangunan ekonomi nasional. Manusia-manusia yang terdidik tersebut merupakan investasi jangka panjang bagi negara karena mereka akan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan pembangunan, termasuk untuk memacu pertumbuhan ekonomi. 3 1 Irianto, Yoyon Bachtiar, Kebijakan Pembaruan Pendidikan : Konsep, Teori, dan Model, Jakarta: Rajawali Press, 2012, hal 3. 2 Ibid, hal 5. 3 Ibid. 1
2 2 Kekalahan dalam Perang Dunia II membawa perubahan-perubahan besar dan mendadak bagi Jepang, yang dapat dibandingkan hanya dengan perubahanperubahan Restorasi Meiji. 4 Salah satu perubahan tersebut mencangkup bidang pendidikan di Jepang. Sistem pendidikan Jepang disusun kembali oleh pendudukan Amerika untuk disesuaikan kembali dengan konsep-konsep Amerika. Sebagai pengganti sistem (6 tahun sekolah dasar, 5 tahun sekolah menengah pertama, 3 tahun sekolah menengah atas, dan 3 tahun universitas), diterima sistem Amerika (6 tahun sekolah dasar, 3 tahun sekolah menengah pertama, 3 tahun sekolah menengah atas, dan 4 tahun universitas). 5 Pendidikan adalah wajib dan tidak membutuhkan biaya selama sembilan tahun hingga lulus sekolah menengah awal. Semua anak mendapatkan pendidikan hingga sekolah menengah awal, dan jumlah siswa menengah atas naik dengan cepat hingga 90% dari jumlah lulusan siswa sekolah menengah pertama. 6 Universitas sebagai puncak struktur pendidikan memiliki peran penting bagi perkembangan Jepang. Antara sistem pendidikan dan kesempatan kerja memiliki hubungan yang sangat erat. Penawaran kerja yang diberikan oleh pemerintah dan pelaku bisnis tidak tergantung pada performa mahasiswa selama belajar di universitas, tetapi pada reputasi universitas yang dimasuki mahasiswa tersebut. 7 Banyak bisnis hanya mengundang lulusan dari universitas-universitas 4 Reischauer, Edwin O., Manusia Jepang, Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, 1982, hal 131. Pada saat Restorasi Meiji, pemerintah melakukan pembaruan skala besar yang mencakup berbagai bidang, antara lain administrasi, teknologi, budaya, pendidikan, dan pola pikir yang diadopsi dari negara Barat. 5 Hane, Mikiso, Modern Japan: A Historical Survey, Edisi Kedua, Boulder: Westview Press, 1992, hal Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology (MEXT) Japan, School Basic Survey, lihat 7 Hane, op.cit., hal
3 3 ternama untuk mengikuti tes kerja. Keadaan ini membuat tekanan untuk memasuki universitas-universitas terbaik makin besar. 8 Hasilnya terjadi persaingan ketat dalam ujian masuk universitas-universitas ternama di Jepang. Ujian masuk universitas di Jepang ini menjadi salah satu masalah bagi pelajar di Jepang. Organisasi universitas yang kaku menjadi satu masalah bagi pemerintah Jepang. Pola organisasi ini hasil dari pola Jerman yang ditiru pada abad ke-19 akhir dan bentuk ekspresi kebebasan universitas dari tekanan pemerintah sebelum Perang Dunia II. Hanya sedikit terbuka kemungkinan dilakukannya pembaruan dan universitas-universitas masih bekerja dengan pola yang lama dalam keadaan yang sangat berbeda dibanding tiga perempat abad yang lalu. 9 Masalah-masalah universitas tersebut membuat mahasiswa merasa resah. Para mahasiswa kemudian mulai melakukan demonstrasi. Masalah yang sering disoroti oleh mahasiswa merupakan soal-soal dalam universitas, seperti kenaikan biaya kuliah atau biaya fasilitas mahasiswa dibanding masalah-masalah akademis. Namun, puncak keresahan mahasiswa terjadi pada masa ketegangan politik, soalsoal dalam negeri, dan masalah internasional. 10 Pergolakan mahasiswa yang terjadi antara tahun dan menimbulkan kemelut dalam universitas Reischauer, op.cit., hal Ibid, hal Ibid, hal Shinbori, Michiya, Student Radicals in Japan, Annals of The American Academy of Political and Social Science 395, Washington: Sage Publications Inc., 1971, hal
4 4 Bahkan Universitas Tokyo tidak berfungsi selama satu tahun pada periode akibat pergolakan mahasiswa. 12 Pasca pergolakan mahasiswa yang terjadi antara tahun , orangorang Jepang baru menyadari masalah-masalah pendidikan tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut muncul usaha diadakannya pembaruan pendidikan tingkat universitas. Rencana pembaruan tersebut tidak lagi menggunakan negara asing sebagai model. 13 Pembaruan tersebut diharapkan akan lebih sesuai dengan masyarakat Jepang dibandingkan hanya mengadopsi secara mentah-mentah pendidikan negara lain. Rencana pembaruan tersebut mulai muncul pada tahun Beberapa kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas dirumuskan oleh pemerintah selama tahun , hingga akhirnya adanya pembaruan pendidikan skala besar diumumkan pemerintah pada tahun Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang. Hal tersebut dikarenakan universitas merupakan bagian puncak dari struktur pendidikan dan pembaruan pendidikan dilakukan untuk meningkatkan peran pendidikan sebagai salah satu pilar penyokong negara. 12 Fuse, Toyomasa, Student Radicalism in Japan: A Cultural Revolution?, Comparative Education Review 13, Chicago: The University of Chicago Press, 1969, hal Aso, Makoto and Ikuo Amano, Education and Japan s Modernization, Tokyo: Ministry of Foreign Affairs, 1972, hal Ministry Of Foreign Affairs (MOFA), Policy Speech By Prime Minister Junichiro Koizumi to the 151st Session of the Diet, 7 Mei 2001, lihat
5 Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini antara lain: 1. Apa latar belakang munculnya kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang? 2. Bagaimanakah implementasi dari kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam skripsi ini antara lain: 1. Menjelaskan latar belakang munculnya kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang. 2. Menjelaskan mengenai implementasi kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang Ruang Lingkup Penelitian ini dibatasi pada kondisi pendidikan tingkat universitas di Jepang. Ruang lingkup temporal dipilih pada tahun 1971 hingga Rentang waktu tersebut dipilih karena pada tahun 1971 mulai muncul rencana-rencana serta rekomendasi tentang pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Tahun 2013 dipilih karena implementasi kebijakan pendidikan tersebut masih berlangsung hingga sekarang sehingga penulis membatasinya sampai tahun 2013.
6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah berupa pengumpulan data yang diperoleh lewat studi pustaka. Tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian yaitu pengumpulan data, verifikasi sumber, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Data atau sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan membaca arsip-arsip, dokumen, buku-buku, jurnal ilmiah, surat kabar, majalah, maupun sumber tertulis lain yang relevan dengan tema penelitian. Setelah pengumpulan data dilakukan, penulis mengklasifikasikan data menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah laporan-laporan atau white paper dan data statistik dari Monbukagakushou 15, Japan Student Services Organization (JASSO) dan laporan tentang pendidikan di Jepang yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) 16. Laporan-laporan dan data statistik dari Monbukagashou diperoleh dari buku terbitan Monbukagakushou dan melalui situs resminya di internet. Laporan dan data statistik JASSO diperoleh di situs resmi JASSO. Laporan OECD berupa buku diterbitkan oleh OECD publishing di Paris. Selain itu, terdapat laporan OECD yang diperoleh lewat situs resmi OECD. Laporan tersebut dikerjakan oleh ahli pendidikan yang berasal dari negara anggota OECD 15 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi, Jepang. 16 OECD adalah organisasi ekonomi internasional yang didirikan pada tahun 1961 yang beranggota 34 negara. Sebagian besar anggota organisasi merupakan negara dengan pendapatan ekonomi yang tinggi dan termasuk negara maju. Tujuan OECD adalah merangsang kemajuan ekonomi dan perdagangan dunia. OECD juga mengkaji hal di luar bidang ekonomi, antara lain lingkungan, pertanian, pendidikan, teknologi, dan lain-lain.
7 7 yang sebagian besar merupakan negara-negara Eropa. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal internasional, artikel surat kabar, dan sumber internet yang relevan dengan tema yang dibahas. Verifikasi atau kritik data digunakan untuk menguji kelayakan suatu data sebagai sumber penelitian. Terdapat dua cara melakukan kritik sumber yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal adalah pemeriksaan asal-usul sumber data untuk mendapat informasi yang dibutuhkan dan untuk mengetahui apakah sumber itu telah diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak. 17 Data yang diperoleh harus diteliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapannya, kata-katanya, huruf-hurufnya, dan semua penampilan luarnya untuk mengetahui otentisitasnya. 18 Sedangkan kritik internal adalah pemeriksaan terhadap isi dari data tersebut, dapat diandalkan atau tidak. 19 Dengan kata lain, kritik internal digunakan untuk mengecek kredibilitas suatu data. Setelah melalui verifikasi sumber, dilakukan analisis data. Fakta-fakta yang diperoleh dianalisis menggunakan teori-teori yang sesuai dengan tema penelitian agar menghasilkan penafsiran yang tepat. Kemudian, analisis data disajikan dalam bentuk tertulis (historiografi) Landasan Teori Penelitian ini akan menggunakan teori implementasi kebijakan dari Merilee S. Grindle dan studi analisis tentang implementasi kebijakan pendidikan. 17 Sjamsudin, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2007, hal Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Cetakan Ketiga, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1999, hal Sjamsudin, op.cit., hal 143.
8 8 Implementasi atau penerapan kebijakan merupakan aspek yang sangat penting dalam tolak ukur keberhasilan kebijakan. Grindle menjelaskan bahwa keberhasilan proses implementasi suatu kebijakan tergantung pada kegiatan yang telah dirancang dan pembiayaan yang cukup memadai. Keberhasilan implementasi kebijakan juga dipengaruhi oleh dua hal, yaitu isi kebijakan dan kondisi implementasi. 20 Isi kebijakan meliputi: 1) pihak yang terpengaruh; 2) jenis keuntungan; 3) prediksi luas perubahan yang terjadi; 4) tempat pembuatan keputusan; 5) pelaksana program; dan 6) pemasukan sumber penghasilan. Kondisi implementasi terdiri dari: 1) kekuasaan, kepentingan, dan strategi pihak yang terlibat; 2) karakteristik institusi dan rezim; dan 3) kepatuhan dan respon terhadap kebijakan. Dalam analisis terhadap implementasi suatu kebijakan, terdapat empat langkah, yaitu: 1) bagaimana mendeskripsikan kondisi nyata tentang implementasi kebijakan; 2) bagaimana merumuskan tujuan dan sasaran kebijakan yang diinginkan; 3) bagaimana merumuskan asumsi-asumsi strategis yang mendasari alternatif tindakan; dan 4) saran tindak atau strategi perbaikan atau peningkatan kebijakan lebih lanjut. 21 Analisis kebijakan pendidikan dilakukan secara komprehensif, mencakup rumusan, implementasi, dan dampak kebijakan, tetapi fokusnya pada implementasi kebijakan. 20 Irianto, op.cit., hal Ibid, hal 56.
9 Tinjauan Pustaka Terdapat skripsi tentang pendidikan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam penulisan sripsi ini. Skripsi berjudul Antara Sekolah dan Madrasah: Sejarah Kebijakan Pemerintah terhadap Pendidikan Agama di Indonesia karya Rio Ardian (2008), seorang mahasiswa jurusan Sejarah. Dalam skripsinya Rio menggolongkan skripsi yang ditulisnya sebagai sejarah politik, meskipun di dalamnya terdapat unsur pendidikan. Penelitiannya dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan politik yaitu, pendekatan konstitusional, institusional, dan behavioral. Dalam skripsinya, Rio memaparkan pendidikan agama di Indonesia pada masa awal kemerdekaan dan pada era Demokrasi Parlementer hingga Demokrasi Terpimpin, dengan penekanan pada kondisi pendidikan agama di Indonesia di setiap masa jabatan menteri agama. Skripsi ini memaparkan tentang pendidikan agama dalam rencana pelajaran di sekolahsekolah di Indonesia, sesuai dengan kebijakan menteri agama saat itu. Penelitian mengenai kebijakan pendidikan di Jepang pernah diulas dalam artikel ilmiah yang berjudul Kebijakan Evaluasi Guru di Jepang oleh Murni Ramli (2008). Dalam tulisannya, Murni meneliti salah satu isi dari Rainbow Plan, rencana reformasi pendidikan abad 21 di Jepang, yaitu melatih guru menjadi tenaga pendidik yang profesional. Murni membahas kebijakan evaluasi guru di Jepang dari tiga sudut pembahasan, yaitu latar belakang, model dan pendekatan, efektifitas dan pelaksanaan di level sekolah. Selain itu juga dibahas permasalahan pendidikan di Jepang dan kelayakan mengajar guru. Murni menyatakan bahwa kebijakan evaluasi guru tidak terlepas dari politik pemerintahan Jepang serta
10 10 pelaksanaan evaluasi guru yang mendapat tanggapan positif maupun negatif dari kalangan guru. Penelitian yang dilakukan sebelumnya memfokuskan poin ke-5 dari Rainbow Plan, sedangkan penelitian yang ditulis akan membahas mengenai pembaruan pendidikan tingkat universitas, latar belakang dan implementasinya. Selain itu, penelitian ini akan ditinjau dari perspektif sejarah, sehingga akan dipaparkan secara kronologis dan jelas hubungan sebab-akibatnya Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri atas lima bab. Bab I berupa pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, landasan teori, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. Bab II berisi sejarah singkat pendidikan tingkat universitas di Jepang sebelum pembaruan kebijakan pendidikan diterapkan dan latar belakang implementasi kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang Bab III memaparkan proses implementasi kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang tahun Bab IV berupa analisis implementasi kebijakan pembaruan pendidikan tingkat universitas di Jepang. Sementara bab V berisi kesimpulan.
BAB I PENDAHULUAN. <http://www.japantimes.co.jp/news/2013/06/01/world/the-evolution-of-ticad-since-its-inception-in-1993/>, diakses 16 Juni 2016.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak kebijakan ODA Jepang mulai dijalankan pada tahun 1954 1, ODA pertama kali diberikan kepada benua Asia (khususnya Asia Tenggara) berupa pembayaran kerusakan akibat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan
BAB V KESIMPULAN Penelitian ini membahas salah satu isu penting yang kerap menjadi fokus masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan berkembangnya isu isu di dunia internasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasca kekalahannya dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha untuk bangkit kembali menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Usaha Jepang untuk bangkit kembali dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media dan demokrasi merupakan dua entitas yang saling melengkapi. Media merupakan salah satu produk dari demokrasi. Dalam sejarah berkembangnya demokrasi, salah satu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa
BAB III METODOLOGI A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa Pendudukan Jepang Tahun 1942-1945 mengambil lokasi di Salatiga. B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak negara termasuk dengan Indonesia. Hal ini membuat banyak warga negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini sangat mudah bagi seseorang untuk pindah dari satu negara ke negara lain yang sudah tentu memiliki latar budaya yang berbeda.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Peranan George
BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan tentang metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Peranan George Washington dalam Perang Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis, dari mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (untuk selanjutnya disebut dengan UUD 1945) secara tegas menyebutkan negara Indonesia adalah
Lebih terperinciSosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I
Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I PERKEMBANGAN ILMU POLITIK CARA MEMANDANG ILMU POLITIK Ilmu yang masih muda jika kita memandang Ilmu Politik semata-mata sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan merupakan sebuah bentuk ekspresi atau pernyataan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Sebagai ekspresi kebudayaan, kesusastraan mencerminkan sistem sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam hal dan menurut tata cara yang diatur dalam undang-undang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyidikan tindak pidana merupakan serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut tata cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta mengumpulkan bukti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu wilayah baru dapat dikatakan sebagai negara apabila wilayah tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum, pengakuan dari negara lain, dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini, peneliti akan membahas tentang: 1) latar belakang; 2) fokus penelitian; 3) rumusan masalah; 4) tujuan penelitian; 5) manfaat penelitian; dan 6) penegasan istilah.
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN SIKAP CALON GURU NON IPA TERHADAP LINGKUNGAN PADA KERANGKA SAINS SEBAGAI PENDIDIKAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan hidup dalam era globalisasi telah memberi dampak yang luas terhadap tuntutan kompetensi bertahan hidup yang tinggi. Kemampuan meningkatkan pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yang data analisis datanya secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar mempunyai daya saing dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak terlepas dari berkembangnya budidaya perikanan air tawar di Propinsi Jawa Barat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. J. Suatma, Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, Jurnal STIE Semarang, vol.4 no.1, 2012.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerjasama ASEAN telah dimulai ketika Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filiphina pada tahun 1967. Sejak saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Robita Ika Annisa, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia kini sudah tidak lagi hanya diajarkan untuk warga negara Indonesia. Bahasa Indonesia sekarang ini diajarkan juga kepada orang asing yang ingin mempelajarinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperinciPENDAHULUAN Negara-negara di dunia mulai mencanangkan adanya globalisasi, yaitu upaya untuk mempermudah produk dari perusahaan asing masuk ke pasar
1 PENDAHULUAN Negara-negara di dunia mulai mencanangkan adanya globalisasi, yaitu upaya untuk mempermudah produk dari perusahaan asing masuk ke pasar dalam negeri. Kondisi yang ada menyebabkan negara seakan-akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Evy Yosita, Zulkardi, Darmawijoyo, Pengembangan Soal Matematika Model PISA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Perjalanan sejarah hidup umat manusia tidak terlepas dari proses pendidikan yang menjadi salah satu kebutuhan dari setiap manusia. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cara bangsa Jepang dalam merespon semua unsur asing berpengaruh terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cara bangsa Jepang dalam merespon semua unsur asing berpengaruh terhadap kesuksesan yang diperoleh khususnya dalam perekonomian. Kemajuan tersebut dipengaruhi
Lebih terperinciSRIE MULYATI, 2015 KONSTRUKSI ALAT UKUR PENILAIAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA KONTEN SEL VOLTA MENGGUNAKAN KONTEKS BATERAI LI-ION RAMAH LINGKUNGAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sejatinya adalah proses memanusiakan manusia, maka program pendidikan seharusnya dapat menjawab kebutuhan manusia secara utuh dalam menghadapi kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no Tatakai) pada tahun 1600, menjadikan Tokugawa Ieyasu sebagai shogun 1 dan tanda dimulainya Tokugawa
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang.
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan konstitusi yang memberikan jaminan kemandirian dan akuntabilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transisi demokrasi di berbagai negara umumnya ditandai dengan terjadinya perubahan konstitusi yang memberikan jaminan kemandirian dan akuntabilitas kekuasaan kehakiman.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi yang berjudul Masyarakat Jepang Pasca Perang Dunia II (Tinjauan
Lebih terperincidapat menghadapi satu sama lain secara fisik, legal, kultural, dan psikologis. Maka dari itu, pendidikan dengan adanya keragaman budaya memberikan keu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya keragaman budaya dalam dunia pendidikan memberikan berbagai keuntungan, seperti yang diungkapkan oleh Gurin, Nagda, dan Lopez (2004, 19) bahwa para pelajar
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lingkup pendidikan agama pada lembaga pendidikan meliputi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah, Pendidikan Guru Agama,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Modul ke: 02Fakultas MANAJEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Program Studi EKONOMI Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Pendidikan adalah salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Structural Adjustment Programs (SAPs) adalah sebuah program pemberian pinjaman yang dicanangkan oleh IMF. SAPs pada mulanya dirumuskan untuk membendung bencana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Sosial RI merupakan Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mengalami pertumbuhan sangat pesat seiring dengan era globalisasi yang menuntut kecepatan arus informasi. Kebutuhan
Lebih terperinciSEIKATSU KAIZEN. Reformasi Pola Hidup Jepang
SEIKATSU KAIZEN Reformasi Pola Hidup Jepang SEIKATSU KAIZEN Reformasi Pola Hidup Jepang Panduan Menjadi Masyarakat Unggul dan Modern Susy ONG Penerbit PT Elex Media Komputindo SEIKATSU KAIZEN Reformasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tipe Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada beberapa dekade terakhir ini, daya saing negara Indonesia ditengahtengah persaingan dengan negara lain cenderung tidak memuaskan. Hal ini tercermin dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengkaji skripsi ini dengan judul Battle Of Britain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh oleh penulis. Dalam hal ini tinjauan pustaka bermanfaat sebagai landasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka merupakan hasil penelaahan terhadap sumber-sumber yang diperoleh oleh penulis. Dalam hal ini tinjauan pustaka bermanfaat sebagai landasan berfikir
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad Yasin dalam Perjuangan Harakah Al-Muqawamah Melawan Israel di Palestina Tahun 1987-2004. Suatu kajian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki berbagai macam budaya. Dari Sabang sampai Merauke dapat ditemukan keanekaragaman ciri khas budaya daerah masing-masing.
Lebih terperinciBAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali
BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Desain/Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu, dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijamin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 50 Ayat 3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah bertaraf internasional merupakan suatu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar dapat bersaing secara internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang begitu cepat terutama adanya persaingan yang sangat ketat antara satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada zaman era globalisasi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahanperubahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan lagi, dimana arus modernisasi tidak mengenal batasan antar kebudayaan baik regional, nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan sepanjang hayat (Rustaman, 2006: 1). Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu negara dalam mengikuti berbagai pentas dunia antara lain ditentukan oleh kemampuan negara tersebut dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini gaya hidup sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Seperti dilansir pada klik.dokter.com, penggunaan perangkat audio visual juga semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM.
PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lahirnya buku Dei delitti e delle pene/on crimes and Punishment (Pidana
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Lahirnya buku Dei delitti e delle pene/on crimes and Punishment (Pidana dan pemidanaan) karya Cesare Beccaria pada tahun 1764 yang menjadi argumen moderen pertama dalam
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang memiliki daya tarik yang besar bagi orang asing untuk dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa yang mengambil jurusan
Lebih terperinci5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang
BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur. 1 Sejarah kemerdekaan suatu negara merupakan sejarah bagi bangsa dalam mendapatkan hak atas negaranya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi yang berjudul Kodifikasi Hadis Pada Masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pemikiran Gus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Era globalisasi ditandai dengan kuatnya persaingan di bidang teknologi, manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan penguasaan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi memberikan pengaruh yang begitu besar bagi kehidupan. Di era modern ini, manusia tidak terlepas dari teknologi informasi yang menggiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarakan permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan peneliti
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan
Lebih terperinciPemilihan Umum (Pemilu) merupakan prasyarat penting dalam negara. demokrasi. Dalam kajian ilmu politik, sistem Pemilihan Umum diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan prasyarat penting dalam negara demokrasi. Dalam kajian ilmu politik, sistem Pemilihan Umum diartikan sebagai suatu kumpulan metode
Lebih terperinciPEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA
PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA Teguh Alif Nurhuda 1, Herman J. Waluyo, Suyitno Pascasarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret teguhalifnurhuda@gmail.com
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASEAN telah menghasilkan banyak kesepakatan-kesepakatan baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Pada awal berdirinya, kerjasama ASEAN lebih bersifat politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk mengungkapkan pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima informasi
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pelbagai faktor, dan salah satu yang paling menentukan ialah pendidikan. Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan langkah-langkah di dalam penyusunan penulisan karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan kajian masalah skripsi yang berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat yang dianut hampir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan lahirnya konsep Negara kesejahteraan yang mana Negara bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat yang dianut hampir diseluruh dunia saat ini termasuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini merupakan analisis yaitu berupa data-data yang dikumpulkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang dipakai adalah deskriptif, karena penelitian jenis ini dilakukan terhadap variabel mandiri, dan melakukan perbandingan ataupun mencari
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang Permasalahan. Gereja Kristen Protestan di Bali, yang dalam penulisan ini selanjutnya disebut
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Gereja Kristen Protestan di Bali, yang dalam penulisan ini selanjutnya disebut Gereja Bali atau singkatannya GKPB, adalah salah satu dari sedikit gerejagereja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, distirbusi informasi serta mobilitas manusia menjadi lebih mudah. Hal ini merupakan dampak langsung dari adanya pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pancasila itu mencangkup sila atau prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia dasar filosofis yang dimaksudkan itulah yang biasa disebut sebagai Pancasila yang berati lima sila atau lima prinsip dasar untuk mencapai atau mewujudkan
Lebih terperinci