BAB I PENDAHULUAN. faktor, yaitu: kualitas standar akuntansi yang bagus dan perlindungan
|
|
- Bambang Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Motivasi Kualitas laba akuntansi yang baik, setidaknya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: kualitas standar akuntansi yang bagus dan perlindungan investor yang ada dalam suatu negara (Soderstrom dan Sun, 2007). Namun, struktur kepemilikan yang terkonsentrasi (concentrated ownership) dan struktur kepemilikan yang tersebar (dispersed ownership) juga dapat mempengaruhi kualitas laba (Leuz et al., 2003). Semakin menyebar atau semakin banyak pihak-pihak yang memiliki saham suatu perusahaan, maka perusahaan mempunyai kewajiban untuk memberikan pengungkapan yang semakin banyak kepada pihak-pihak yang terkait. Sebaliknya, ketika struktur kepemilikan suatu perusahaan semakin terkonsentrasi, maka kecenderungan intervensi dari pemegang saham mayoritas akan semakin tinggi, karena intervensi semakin tinggi, maka ada kecenderungan laba yang dihasilkan menjadi kurang berkualitas. Berkurangnya kualitas laba pada perusahaan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi dapat terjadi karena perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam melakukan manajemen laba, dan perlindungan terhadap investor dalam suatu perusahaan juga tidak begitu kuat. Pengadopsian IFRS sebagai standar akuntansi internasional menjadi kurang berhasil ketika struktur kepemilikan dalam suatu perusahaan cenderung terkonsentrasi. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan merasa 1
2 2 tidak ada tuntutan untuk menyajikan laporan keuangan yang true and fair view. Hasil penelitian yang menguji hubungan pengadopsian IFRS dan perlindungan terhadap investor dengan kualitas laba pernah dilakukan oleh Houqe et al. (2012). Penelitian tersebut menggunakan sampel 46 negara, termasuk di dalamnya adalah negara-negara di Asia. Penelitian Houqe et al. (2012) fokus pada pengadopsian IFRS dan perlindungan investor. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengadopsian IFRS akan berpengaruh terhadap kualitas laba, jika perlindungan terhadap investor dalam suatu negara kuat. Berangkat dari penelitian Houqe et al. (2012), maka penelitian ini akan mengembangkan penelitian tersebut, yaitu dengan memasukkan variabel struktur kepemilikan terkonsentrasi, dan sampel yang digunakan lebih dikhususkan pada perusahaan-perusahaan yang ada di Asia. Penggunaan variabel struktur kepemilikan ini sejalan dengan kondisi unik yang ada di Asia, yaitu struktur kepemilikan di Asia cenderung terkonsentrasi, sehingga ada kemungkinan kualitas laba juga dipengaruhi oleh struktur kepemilikan yang terkonsentrasi. Penelitian sekarang masuk dalam gap tersebut, yaitu dengan meneliti pengaruh pengadopsian IFRS, perlindungan terhadap investor, dan struktur kepemilikan terkonsentrasi terhadap kualitas laba pada perusahaan-perusahaan yang ada di Asia. Salah satu ciri unik yang ada di Asia adalah struktur kepemilikan di negara-negara Asia cenderung didominasi oleh keluarganya atau
3 3 didominasi oleh negara (Luo dan Liu, 2014; Chung, 2014; Silva dan Majluf, 2008; Choi, 2003). Peran IFRS menjadi kurang berhasil dan perlindungan terhadap investor juga tidak begitu diperhatikan ketika struktur kepemilikan cenderung didominasi oleh pihak-pihak tertentu saja. Rendahnya tuntutan dan kebutuhan untuk menyajikan laporan keuangan yang baik, mengakibatkan laba yang dihasilkan oleh perusahaanperusahaan di Asia cenderung rendah. Struktur kepemilikan perusahaan-perusahaan yang ada di Asia cenderung terkonsentrasi, walaupun demikian tidak semua negara di Asia mempunyai perlindungan terhadap investor yang rendah, karena pada dasarnya negara-negara di Asia seperti Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Thailand merupakan negara yang masuk dalam kategori common law country. Negara dengan sistem hukum common law mempunyai perlindungan terhadap investor yang kuat ( La Porta et al., 1998). Dibandingkan negara-negara yang ada di Asia Tenggara, negara-negara di Asia Timur seperti Cina, Jepang, Hong Kong, dan Korea mempunyai kondisi perekonomian yang sudah maju. Kondisi ekonomi dan kondisi pasar yang sudah maju mendorong terciptanya perlindungan terhadap investor yang kuat. 1.2 Pertanyaan Penelitian Kesimpulan yang dapat dibuat dari uraian di atas adalah bahwa kualitas laba setidaknya dapat dipengaruhi oleh standar akuntansi, tinggi atau rendahnya perlindungan investor dalam suatu perusahaan, dan struktur
4 4 kepemilikan dalam suatu perusahaan. Penggunaan variabel struktur kepemilikan dalam penelitian ini diturunkan dari kondisi unik yang ada di Asia, karena Asia mempunyai karakteristik yang tidak ada di negara lainnya yaitu struktur kepemilikan di Asia cenderung terkonsentrasi (Luo dan Liu, 2014; Chung, 2014; Silva dan Majluf, 2008; Choi, 2003). Pengadopsian IFRS menjadi kurang berhasil atau kurang menjadi perhatian utama ketika struktur kepemilikan suatu perusahaan cenderung terkonsentrasi, begitupula dengan perlindungan investor dalam suatu perusahaan juga tidak begitu diperhatikan, sehingga ada kecenderungan kualitas laba yang dihasilkan rendah. Hal ini dapat terjadi karena kecenderungan perusahaan untuk melakukan praktek manajemen laba semakin tinggi. Pertanyaan penelitian yang dibuat adalah: a. Apakah pengaruh pengadopsian IFRS dan kualitas laba perusahaan yang ada di Asia tergantung pada tingkat perlindungan terhadap investor dalam suatu negara? Pertanyaan penelitian pertama ini mengarah pada apakah perusahaan yang mengadopsi IFRS dan berada pada negara dengan tingkat perlindungan terhadap investor yang semakin kuat mempunyai kualitas laba yang semakin tinggi? b. Apakah interaksi antara pengadopsian IFRS dengan kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh negatif terhadap kualitas laba? Pertanyaan penelitian kedua ini mengarah pada apakah perusahaan yang mengadopsi IFRS dan mempunyai struktur kepemilikan yang semakin terkonsentrasi mempunyai kualitas laba yang semakin rendah?
5 5 1.3 Tujuan Penelitian Selaras dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a. Menguji apakah pengaruh pengadopsian IFRS dan kualitas laba tergantung pada tingkat perlindungan terhadap investor dalam suatu negara. b. Menguji apakah interaksi antara pengadopsian IFRS dengan kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. 1.4 Kontribusi Penelitian Penelitian ini mengembangkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Houqe et al. (2012) yang menguji pengaruh pengadopsian IFRS dan perlindungan investor terhadap kualitas laba. Penelitian ini memberikan kontribusi dengan cara menambahkan variabel baru yaitu variabel struktur kepemilikan terkonsentrasi dan ingin menguji pengaruh interaksi antara pengadopsian IFRS dengan perlindungan investor dan struktur kepemilkan terkonsentrasi terhadap kualitas laba. Kontribusi kedua dari penelitian ini adalah dipilihnya perusahaanperusahaan yang ada di Asia sebagai sampel penelitian, Asia dipilih karena sebagian besar perusahaan-perusahaan yang ada di Asia mempunyai struktur kepemilikan yang terkonsentrasi. Kontribusi ketiga dari penelitian ini adalah masih sedikitnya literatur akuntansi yang secara spesifik menguji pengaruh struktur kepemilikan terkonsentrasi terhadap kualitas laba dengan mempertimbangkan aspek pengadopsian IFRS dan aspek perlindungan investor. Sebagian besar penelitian terdahulu hanya melakukan penelitian
6 6 pengaruh pengadopsian IFRS terhadap kualitas laba yang dilakukan secara parsial saja. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II: KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini berisi tentang kajian literatur terkait dengan kualitas laba, pengadopsian IFRS, perlindungan investor, kepemilikan terkonsentrasi serta berbagai konsep dan teori yang berkaitan dengan pengembangan hipotesis. BAB III: METODA PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai metoda penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Metoda penelitian ini berisi rincian mengenai desain penelitian, populasi, sampel, besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel, variabel dan definisi operasional variabel, serta teknik analisis data. BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai data penelitian, hasil pengolahan data penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.
7 7 BAB V : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan penelitian ini. Bab ini berisi kesimpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya yang mungkin tertarik untuk mengembangkan penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, informasi yang diberikan perusahaan dalam laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan menerbitkan laporan keuangan sebagai sumber informasi utama bagi para penggunanya. Laporan keuangan harus mencerminkan keadaan dan kenyataan ekonomi perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian terkait hubungan antara struktur kepemilikan dengan kinerja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian terkait hubungan antara struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan merupakan pembahasan yang luas tentang tatakelola perusahaan. Isu ini masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.1, revisi 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan membantu para pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.1, revisi 2009). Salah satu instrumen keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tipe kepemilikan berkaitan dengan tipe konflik keagenan yang dialami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tipe kepemilikan berkaitan dengan tipe konflik keagenan yang dialami perusahaan. Perusahaan keluarga memiliki karakteristik kepemilikan yang berbeda dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. IFRS diklaim sebagai standar akuntansi yang berkualitas tinggi. IFRS menghapus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG IFRS diklaim sebagai standar akuntansi yang berkualitas tinggi. IFRS menghapus metode akuntansi alternatif, serta mewajibkan pengukuran akuntansi (accounting measurement)
Lebih terperinciPenelitian mengenai perusahaan keluarga telah beberapa dilakukan di Amerika Serikat. Dalam (Anderson dan Reeb, 2004), perusahaan keluarga mempunyai
I. PENDAHULUAN Perusahaan keluarga merupakan salah satu dasar komunitas bisnis, mayoritas perusahaan di seluruh dunia dimiliki oleh keluarga (Burkart et al., 2003). Di Indonesia, lebih dari 90 persen bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Analisis laporan keuangan harus dipandang sebagai bagian penting dari analisis bisnis. Analisis bisnis berhubungan dengan keputusan yang diambil oleh investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berguna bagi keputusan bisnis ( FASB, 1978). Informasi yang umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna bagi keputusan bisnis ( FASB, 1978). Informasi yang umumnya digunakan sebagai pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu tempat yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana (investor) dengan pihak yang kekurangan dana (perusahaan). Maka
Lebih terperinciDetirminan Kualitas Laba pada Isu Pengadopsian International Financial Reporting Standard: Data dari Asia
Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 18 No. 1, Hlm: 1-12, Januari 2017 Artikel ini tersedia di website: http://journal.umy.ac.id/index.php/ai DOI: 10.18196/jai.18157 Detirminan Kualitas Laba pada Isu Pengadopsian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilik (principal) dengan manajemen perusahaan (agent). Hal ini terjadi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan berdirinya perusahaan adalah maksimalisasi nilai bagi pemegang saham (Brigham dan Houston, 2011). Namun, seringkali terjadinya konflik antara pemilik (principal)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Djemat, dan Soembodo (2003) juga menemukan bahwa rata-rata sebanyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia, sebagian besar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masih dimiliki secara mayoritas atau dominan oleh keluarga pendiri perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlepas dari perusahaan dewasa ini. Perusahaan terus berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perusahaan merupakan aspek yang tidak dapat terlepas dari perusahaan dewasa ini. Perusahaan terus berusaha untuk memaksimalkan keuangannya demi mensejahterahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CEO dapat berupa hal yang rutin atau hal yang nonrutin. Pergantian CEO juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Jika masa kerja CEO selesai, masa kerja CEO dapat diperpanjang atau CEO dihentikan untuk diganti dengan CEO yang baru. Jika CEO diganti, pergantian CEO dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beragam penelitian terkait tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beragam penelitian terkait tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility; selanjutnya disingkat CSR) telah banyak dilakukan dalam literatur akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Biaya modal ekuitas merupakan salah satu komponen biaya yang penting bagi perusahaan yang dapat berdampak pada keputusan investasi. Karena biaya modal ekuitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi di seluruh dunia (Cascino dan Gassen 2015). Dampak tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan pasar internasional, munculnya perusahaan multinasional, masuknya arus investasi asing, dan perubahan perilaku investor merupakan empat dari banyak
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Latar belakang kenaikan harga minyak dunia yang terjadi akhir-akhir ini berbeda dengan fenomena kenaikan harga minyak dunia sebelumnya. Saat ini, kenaikan harga minyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam melakukan persaingan internasional, terutama perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi bisnis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. (pemilik modal) dan agen (pihak yang mengelola perusahaan) dalam bentuk
9 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Teori Keagenan Teori keagenan merupakan dasar teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan. Teori ini memberikan penjelasan hubungan kontrak antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang besar. Biaya biaya tersebut dapat diperoleh melalui pembiayaan dalam negeri maupun pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemisahan kepemilikan dan kontrol dalam perusahaan merupakan hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemisahan kepemilikan dan kontrol dalam perusahaan merupakan hal yang biasa pada lingkungan bisnis modern saat ini, dengan semakin banyak perusahaan yang terdaftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membuat batasan negara sudah semakin tidak tampak sehingga mendorong terjadinya kegiatan bisnis di luar batas negara. Sebagai akibat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu aset tertentu dan dalam jangka waktu tertentu yang akan memberikan imbal hasil di masa yang akan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang terjadi pada pasar modal yang efisien yaitu terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena yang terjadi pada pasar modal yang efisien yaitu terjadinya penyimpangan atau ketidaknormalan dengan hasil yang diharapkan, yang sering disebut dengan anomali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah Good Corporate Governance mulai dikenal pada tahun Istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Istilah Good Corporate Governance mulai dikenal pada tahun 1997. Istilah Good Corporate Governance ini lebih dikenal pada waktu munculnya skandal yang dialami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masalah agensi antara manajer dan pemegang saham pada banyak perusahaan di Amerika Serikat telah diidentifikasi oleh Barle dan Means (1932) sebagai akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membuat perusahaan merasa tidak aman bahkan di wilayah negaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar ekonomi dunia yang semakin terbuka di era globalisasi sekarang ini menuntut para pelaku usaha untuk lebih kreatif dan inovatif dalam rangka memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal (capital market)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. International Accounting Standard Board (IASB) telah menerbitkan rerangka
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang International Accounting Standard Board (IASB) telah menerbitkan rerangka konseptual dalam penyajian laporan keuangan. Rerangka konseptual ini memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan komunikasi dari suatu negara ke negara lainnya. Dengan adanya globalisasi batasan geografis antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Beberapa faktor penting yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen menyangkut keputusan apakah laba akan dibayarkan sebagai dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di setiap negara, penyusunan laporan keuangan memiliki standar dan tahapan yang berbeda-beda. Standar dan tahapan tersebut ditentukan oleh kalangan profesi yang bergabung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat kas tertentu sebagai sebuah syarat ketika perusahaan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kas dan setara kas merupakan komponen yang penting dalam sebuah perusahaan (Kusnadi, 2011). Perusahaan biasanya diminta untuk memiliki tingkat kas tertentu sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya. fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB I. masyarakat Indonesia. Pelaku bisnis di industri bioskop Indonesia pada saat ini
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pada saat ini Industri bioskop di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis di luar batas negaranya. Adanya kebutuhan akan pelaporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengurangi konflik keganenan dapat melalui kebijakan dividen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu tujuan manajemen keuangan terkait dengan keputusan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham, namun seringkali terjadi konfik antara pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. krisis ekonomi di Amerika Serikat yang dikenal dengan nama subprime mortgage.
9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang dialami negara-negara di Eropa telah memberikan dampak pada perekonomian dunia. Sekitar tahun 2008 dunia dikejutkan dengan krisis ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Perekonomian di dunia telah berkembang tanpa mengenal batas negara karena pengaruh globalisasi. Setiap pemilik perusahaan multinasional saling bersaing untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan serta mengevaluasi kinerja manajemen (Wardhani,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi mengenai laba merupakan salah satu faktor utama yang digunakan untuk melihat kinerja perusahaan. Umumnya informasi laba digunakan oleh kreditor dan investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan adalah salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara, dengan cara menjual
Lebih terperinciPRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH
SIARAN PERS Jakarta, 3 September 2009 PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH Asuransi jiwa dengan premi reguler merupakan kunci dari perencanaan keuangan jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. investor. Schaar (2015) menyatakan bahwa pada tahun 2012 terdapat 26 dari 45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti Indonesa merupakan industri yang menarik bagi para investor. Schaar (2015) menyatakan bahwa pada tahun 2012 terdapat 26 dari 45 perusahaan properti
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pemisahan antara kepemilikan saham dan manajemen di perusahaanperusahaan besar sangat diperlukan. Sebagian besar perusahaan itu memiliki ratusan atau ribuan pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti kemampuan informasi akuntansi untuk menjelaskan nilai perusahaan (Beaver, 1968 dalam Margani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Governance mulai menjadi isu yang hangat dibicarakan sejak terbukanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Corporate Governance mulai menjadi isu yang hangat dibicarakan sejak terbukanya skandal keuangan berskala besar (misalnya skandal Enron, Worldcom, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan letter of intent (LOI) yang ditandatangani oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan letter of intent (LOI) yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) pada tahun 1998, yang mencantumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian International Financial Reporting Standard (IFRS) seringkali dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian International Financial Reporting Standard (IFRS) seringkali dianggap sebagai standar akuntansi yang berkualitas tinggi(zeghal, Chtourou, & Fourati, 2012).Sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi besar terhadap produk domestik bruto yang mencapai 82,44% (Swara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mayoritas perusahaan di Indonesia merupakan perusahaan keluarga. Perusahaan keluarga juga memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial yang menimpa kawasan Asia Timur pada tahun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Krisis finansial yang menimpa kawasan Asia Timur pada tahun 1997 1998 bermula di Thailand, menyebar ke hampir seluruh ASEAN dan turut dirasakan juga oleh Korea Selatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar keputusan keuangan yang dibuat oleh perusahaan dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan keuangan yang
Lebih terperinciII. RERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
II. RERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Mayoritas perusahaan di Negara Indonesia dikuasai oleh bisnis keluarga. Family control berpotensi dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik
Lebih terperinciKurs Rupiah/ USD
Rupiah/ USD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang tahun 2015, Rupiah mengalami depresiasi terhadap USD. Pada Desember 2015, Rupiah melemah terhadap USD sebesar 10,5% (yoy) ke level Rp13.788/USD.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya bernama International Accounting Standards (IAS) diterbitkan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan sosial ekonomi, teknologi dan informasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan sosial ekonomi, teknologi dan informasi telah mengubah aspek perilaku bisnis dan perekonomian suatu negara, terlebih dalam era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik serta menerapkan corporate sosial responsibility
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan didirikan untuk tujuan mencari laba atau profit, namun seiring perkembangannya tidak hanya untuk mendapatkan laba, akan tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara, karena hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Era globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya rasa saling ketergantungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia, Indonesia merupakan negara berkembang yang telah berkonsentrasi dalam tahap pembangunan berkelanjutan menghadapi persaingan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai keputusan bisnis. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bentuk komunikasi perusahaan kepada berbagai pihak yang bersangkutan dengan operasional bisnis perusahaan. Informasiinformasi pada laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi yang sering digunakan dan diakses oleh pihak eksternal perusahaan dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam forum G-20 (Group of
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam forum G-20 (Group of Twenty) yang dilaksanakan di Washington DC pada 15 November 2008, salah satu kesepakatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN. Simpulan penelitian ini berdasarkan temuan empiris hasil pengujian
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan penelitian ini berdasarkan temuan empiris hasil pengujian hipotesis penelitian. Simpulan dibagi menjadi empat bagian, yaitu simpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997 sampai 1998 lalu. Peristiwa ini telah membawa dampak yang merugikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada akhir tahun 2015, ASEAN Economic Community (AEC) atau lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015, ASEAN Economic Community (AEC) atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diterapkan. Bakhri (2015) menjelaskan penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan properti cukup berkembang pesat di beberapa negara. Pasar properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IFRS (International Financial Reporting Standards) menjawab tantangan bagaimana pelaporan keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju ke dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan adalah kebutuhan yang sangat diperlukan oleh investor di pasar modal untuk pengambilan keputusan apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing. Berdasarkan data World Federation Of Exchange,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir otoritas pasar saham Indonesia menilai pasar modal Indonesia masih menjadi tempat investasi yang menarik bagi investor baik lokal maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Munculnya globalisasi pada awal abad 20 menyebabkan banyaknya pluralisme dan pergerakan dari produk, manusia dan ide dalam waktu bersamaan. Perekonomian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan laba perusahaan serta komponennya dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sejalan dengan kesadaran masyarakat dalam menanamkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam sistem perekonomian di Indonesia. Sejalan dengan kesadaran masyarakat dalam menanamkan modalnya pada investasi jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, pasar modal di dunia sudah sangat luas. Berbagai perusahaan dari negara berlomba-lomba menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010,
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia termasuk negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Singapura pada tahun Konsekuensi atas kesepakatan MEA tersebut berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang telah dilakukan secara bertahap mulai KTT ASEAN di Singapura pada tahun 1992.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy Information Administration (EIA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian Indonesia menjadikan Indonesia menjadi salah satu emerging
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia menjadikan Indonesia menjadi salah satu emerging market yang menarik untuk berinvestasi, menurut laporan yang dirilis Global Intelligence
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2008 lalu. Devalle, dkk menyampaikan bahwa krisis yang terjadi akhirakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan yang melanda negara-negara Asia Timur pada tahun 1998 sangat mengejutkan dunia. Tidak banyak pihak yang memprediksi bahwa Asia akan mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konservatisme merupakan suatu sikap hati-hati yang dikerjakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konservatisme adalah suatu tema yang paling menonjol dalam penelitian akuntansi. Safiq (2010) menjelaskan bahwa konservatisme adalah salah satu prinsip utama
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. investor untuk menempatkan investasinya. Migas merupakan komoditas energi utama
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan minyak dan gas (migas) atau petroleum masih menjadi primadona investor untuk menempatkan investasinya. Migas merupakan komoditas energi utama yang
Lebih terperinciKursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM
Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM SESI4: PRODUKTIVITASDAN BAGAIMANA MENGUKURNYA 2 Apa itu produktivitas? Secara umum, produktivitas dipahami sebagai rasioukuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran yang kita keluarkan saat ini guna mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemakai lainnya untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi yang sangat bermanfaat yang dapat digunakan oleh para investor, kreditor dan para pemakai lainnya untuk
Lebih terperinci1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang cepat dalam pasar modal global memberi arti bahwa dimensi internasional dari akuntansi menjadi semakin penting dari masa sebelumnya bagi kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terlihat dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri pasar modal mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu corporate governance muncul sebagai solusi terhadap konflik yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Isu corporate governance muncul sebagai solusi terhadap konflik yang terjadi antara pemilik perusahaan dengan manajemen perusahaan, yang biasa disebut agency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mekanisme transaksi saham yang fair. Namun transaksi saham yang fair sulit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Idealnya pasar modal adalah merupakan wadah bagi terjadinya mekanisme transaksi saham yang fair. Namun transaksi saham yang fair sulit tercapai karena adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur kepemilikan dapat menyebabkan masalah keagenan yaitu tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur kepemilikan dapat menyebabkan masalah keagenan yaitu tidak selarasnya tindakan yang dilakukan manajer (agen) dengan kepentingan pemegang saham (prinsipal).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah sebuah aktifitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transaksi saham yang fair. Transaksi saham yang fair sulit tercapai karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Idealnya pasar modal adalah merupakan wadah bagi terjadinya mekanisme transaksi saham yang fair. Transaksi saham yang fair sulit tercapai karena adanya konflik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mengalami fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh krisis yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai alat untuk refleksi diri tentang kinerja dan kondisi keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya perusahaan publik memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Investor mau menanamkan modal pada
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia di lima tahun terakhir ini dihadapkan pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, krisis keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen dan pengelolaan perusahaan Pemisahan ini sejalan dengan teori
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian modern menekankan pemisahan kepemilikan perusahaan dari manajemen dan pengelolaan perusahaan Pemisahan ini sejalan dengan teori keagenan (agency theory) yang
Lebih terperinci