PENGARUH BIAYA PEMELIHARAANA DAN PERBAIKAN PERALATAN MEDIS TERHADAP PENDAPATAN RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD Kota Banjar)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH BIAYA PEMELIHARAANA DAN PERBAIKAN PERALATAN MEDIS TERHADAP PENDAPATAN RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD Kota Banjar)"

Transkripsi

1 PENGARUH BIAYA PEMELIHARAANA DAN PERBAIKAN PERALATAN MEDIS TERHADAP PENDAPATAN RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD Kota Banjar) Irfah Lestari ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis di rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar; (2) pendapatan yang diperoleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar atas penggunaan peralatan medis; dan (3) pengaruh biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis terhadap pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mengunakan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini Dinas Daerah Kota Tasikmalaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari peneltian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kondisi biaya pemeliharaan dan perbaikan di RSUD Kota Banjar menunjukkan kondisi yang baik; (2) pendapatan yang diperoleh oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar atas penggunaan peralatan medis ini dalam kondisi baik; dan (3) pengaruh biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis terhadap pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar memiliki pengaruh yang signifikan. Kata kunci: biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis, pendapatan ABSTRACT This research purposed to know (1) the maintenance cost and medic improvement at RSUD kota Banjar; (2) the income of using medic tool earned by Universitas Siliwangi 1

2 Banjar Hospital; and (3) the influence of maintenance cost and medic tools improvement to the hospital s income. The method used in this research is descriptive method using case. The Technic of collecting data gotten directly from health official of Tasikmalaya as the primer data and the secondary data gotten from books research. The result of the research showed that : (1) the maintenance and improvement cost at Banjar hospital are in the good condition (2) the income of using medic tools earned by banjar hospital is in the good condition. and (3) the influence of maintenance cost and medic tools improvement to the hospital s income has the significant influence. Key word : cost of the improvement and maintenance medic tools,income PENDAHULUAN Perusahaan atau organisasi yang merupakan pelaku ekonomi harus menyadari bahwa pada masa sekarang ini Indonesia sedang giat-giatnya memperbaiki pembangunan di berbagai bidang sehingga dapat berperan dengan semestinya bersamasama dengan pemerintah untuk memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan adalah sektor kesehatan. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi membuat perkembangan yang demikian pesat dalam bidang kesehatan. Dewasa ini masyarakat semakin kritis di dalam memilih rumah sakit yang benar-benar sesuai dengan harapan mereka. Oleh karena itu, pihak rumah sakit harus tetap memperhatikan dan mempertahankan kualitas mutu jasa pelayanannya. Kualitas jasa layanan rumah sakit didukung oleh sarana dan prasarana, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang dibutuhkan oleh rumah sakit untuk kegiatan operasionalnya antara lain berupa mengikuti perkembangan teknologi kedokteran, meningkatkan kualitas tenaga medis yang menunjang kegiatan operasional rumah sakit serta perbaikan sarana dan prasarana yang ada untuk menarik perhatian dan minat pasien. Oleh karena itu, pihak rumah sakit harus benar-benar memperhatikan program pemeliharaan dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana atau dalam hal ini lebih ditekankan terhadap peralatan medis yang tersedia. Undang-undang no.9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan yang terangkum dalam bab 1 pasal 1 secara tegas menyatakan bahwa setiap warga negara Universitas Siliwangi 2

3 berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Undang-undang ini memberikan tanggung jawab pemerintah maupun masyarakat untuk lebih berperan serta dalam pembangunan di bidang kesehatan. Salah satu usaha mencapai pembangunan tersebut dapat diperoleh melalui pendirian rumah sakit. Pengertian rumah sakit menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159b / Men.Kes / PER / II / 1998, Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Rumah sakit dapat dikategorikan dalam dua jenis kepemilikan, yaitu rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang tujuan utamanya bukan untuk mencari laba, melainkan lebih mementingkan fungsi sosialnya yaitu untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk perawatan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis, dan tindakan diagnostik lainnya yang dibutuhkan oleh tiap pasien dalam batas kemampuan teknologi dan sarana yang disediakan oleh rumah sakit tersebut. Dengan kata lain, untuk dapat melakukan pelayanan kepada pasien, rumah sakit mutlak memerlukan peralatan medis. Dan untuk menjaga berjalannya kegiatan operasional rumah sakit, maka diperlukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap peralatan medis tersebut. Pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan ini akan menimbulkan biaya yang disebut dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan. Lalu dengan terpeliharanya peralatan medis tersebut akan dapat digunakan untuk melayani kebutuhan pasien, dan terpenuhinya kebutuhan pasien akan menimbulkan masuknya pendapatan. Pendapatan utama rumah sakit pada umumnya berasal dari kegiatan operasionalnya, seperti kegiatan-kegiatan operasi, kegiatan yang berhubungan dengan laboratorium, dan kegiatan-kegiatan kesehatan lainnya. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 2009 : 8). Biaya pemeliharaan dan perbaikan merupakan biaya yang dialokasikan untuk menjaga agar kondisi aktiva tetap dalam keadaan siap pakai. Sedangkan pendapatan merupakan peningkatan bruto yang timbul dari adanya kas, piutang dan lain-lain atau adanya penurunan kewajiban akibat dari adanya aktiva rutin perusahaan. Pihak rumah sakit berusaha mengoptimalkan kegiatan operasional yang akan dilakukan perusahaan dengan cara memelihara dan Universitas Siliwangi 3

4 memperbaiki peralatan medis yang tersedia dalam upaya menjaga konsumen dan peningkatan pendapatan operasional. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar adalah rumah sakit pemerintah yang hadir dan memberikan pelayanan kesehatan sejak tahun 1930, dahulu dikenal dengan nama Balai Pengobatan (Karantina) yang dikelola oleh bangsa Jerman. Seiring dengan perkembangannya RSUD Kota Banjar yang berlokasi di Jawa Barat bagian Timur, telah menyediakan layanan kesehatan yang berbasis pada layanan Satu Atap dimana konsultasi dokter, pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan operatif, hingga layanan rawat inap dapat dilakukan di RSUD Kota Banjar. Adapun penunjang diagnostik yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan dengan menggunakan peralatan medis yang tersimpan di beberapa ruangan, seperti di ruang Radiologi, Laboratorium, CSSD, Ruang Operasi, Ruang Poli, dan lain-lain. Contoh penggunaan peralatan medis di ruang Radiologi diantaranya CT-SCAN, EKG, USG, sedangkan di ruang poli syaraf terdapat peralatan medis EEG, EMG, dan lain sebagainya. RSUD Kota Banjar memahami benar bahwa kesembuhan dan keselamatan pasien serta pengendalian infeksi dalam rumah sakit merupakan hal yang paling mendasar dan mutlak harus dilakukan. Untuk itu penciptaan lingkungan yang kondusif baik di bangsal perawatan maupun di seluruh area rumah sakit adalah hal yang paling utama. Dalam hal kualitas sumber daya manusia, RSUD Kota Banjar memastikan bahwa sumber daya manusia yang bekerja di RSUD Kota Banjar adalah mereka yang memiliki kompetensi dalam bidangnya. Hal tersebut dilakukan mulai dari perekrutan hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan tujuan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis, merupakan analisis yaitu data-data yang dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang, yang bertujuan untuk memecahkan masalahmasalah tersebut dengan data yang diolah dan dianalisis untuk kemudian ditarik kesimpulan dan saran. (Sugiyono, 2007 : 112) Universitas Siliwangi 4

5 Sedangkan pengertian studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. (Moh. Nazir, 2003 : 66) Operasionalisasi Variabel Dsdsf Berdasarkan judul penulis dalam melakukan penelitian, terdapat satu variabel independen dan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis (X). Adapun yang berfungsi sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah pendapatan rumah sakit atas penggunaan peralatan medis (Y). Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Indikator Ukuran Skala Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis (X) Pendapatn Rumah Sakit (Y) Biaya reparasi dan perbaikan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga peroleh jasa dari pihak luar perusahaan untuk untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan, emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan equipment, kendaraan, perkakas laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik. (Mulyadi, 2009 : 208) Kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan asset, atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang idak berasal dari kontribusi penanaman modal ( IAI dalam PSAK No.23 Tahun 2013). Total biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis yang dikeluarkan oleh rumah sakit Total jumlah pendapatan atas penggunaan peralatan medis rumah sakit Rupiah Rupiah Rasio Rasio Universitas Siliwangi 5

6 Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang standar dan sistematis untuk mempereoleh data yang valid untuk digunakan. Adapun cara yang digunakan oleh penulis adalah dengan : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung kepada objek penelitian dengan cara : a. Observasi Observasi adalah pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung, dan mencatat kegiatan terhadap kegiatan objek penelitian. b. Wawancara Wawancara adalah suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara penulis dengan pimpinan dan staf yang berwenang terkait memberikan keterangan data yang dibutuhkan dalam penelitian. c. Dokumentasi Melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat, melihat, dan mengamati serta menelaah laporan-laporan, dokumen dan lain sebagainya yang berkaitan dengan masalah penelitian. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari dan menelaah berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yang dimaksudkan untuk memperoleh data kepustakaan sebagai landasan teori dalam menganalisa masalahmasalah yang sesuai dengan bahan yang diteliti. Pengumpulan data melalui data primer dan sekunder ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengna tujuan pennelitian serta untuk diperolehnya informasi dengan tingkat reliabilitas dan validitas memadai. Universitas Siliwangi 6

7 Paradigma Penelitian X Y ε Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statisstik parametris (skala yang digunakan adalah rasio). Secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (Sugiyono, 2013 : 253). Hipotesis dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis terhadap pendapatan rumah sakit. Analisis Regresi Sederhana Digunakan untuk menaksir hubungan antara variabel x dan variabel y. Rumus : Y = a + bx a = ( ) ( )( ) ( )² b = ( ) ( ) ( )² Keterangan : Sugiyono (2013 : 292) X = Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis Y = Pendapatan Rumah Sakit a = Konstanta (Bilangan tetap) yang besarnya variabel Y apabila variabel X = 0 b = Koefisien arah garis yang menunjukkan besarnya variabel terikat Y, setiap variabel X berubah satu tahun Universitas Siliwangi 7

8 Analisis Korelasi Suatu ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat asosiasi atau derajat keeratan antara variabel independen dan variabel dependen. Koefisien dalam penelitian ini akan dicari dengan menggunakan analisis person, analisis ini digunakan untuk menentukan apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Derajat hubungan ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang dihitung dengan rumus : r = ( ) ( ) { ( )²} { ( )²} Sugiyono, (2013 : 286) Keterangan : r n X Y berikut : = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y = Ukuran sampel = Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis = Pendapatan Rumah Sakit Interpretasi terhadap koefisien korelasi penulis tuangkan dalam tabel 1.2 sebagai Tabel 1.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,00 Sangat Kuat Sugiyono, (2013 : 287) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah pengkuadratan korelasi ( r² ) digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus : Kd = ( r² ) x 100% Keterangan : Kd = koefisien determinasi ( r² ) = koefisien korelasi dikuadratkan Universitas Siliwangi 8

9 Rencana Pengujian Hipotesis Merupakan alat untuk mengukur tingkat signifikan variabel X terhadap variabel Y. pengujian hipotesis penelitian yang akan penulis lakukan dengan prosedur : a. Penetapan hipotesis operasional Ho : ρ = 0 : Biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan rumah sakit Ha : ρ 0 : Biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis berpengaruh signifikan terhadap pendapatan rumah sakit b. Penetapan tingkat signifikansi Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% dengan taraf nyata 5% (a = 0,05). Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukkan kedua variabel mempunyai korelasi yang cukup nyata. Dimana a merupakan taraf signifikan atau tingkay kesalahan yang mungkin terjadi. c. Uji Signifikansi Untuk mengetahui tingkat signifikansi atas pengaruh X terhadap Y, maka dilakukan pengujian parameter r dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Ho adalah hipotesis yang menyatakan pengaruh variabel x tidak signifikan terhadap variabel y, sedangkan Ha adalah hipotesis penelitian dari peneliti yaitu prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji, dihitung dengan rumus : t = ² Sugiyono, (2013 : 288) Keterangan : t r = nilai uji t = nilai koefisien korelasi n-2 = derajat kebebasan d. Kaidah Keputusan Terima Ho, jika t a t t a Tolak Ho, jika t > t a atau t < t a Universitas Siliwangi 9

10 e. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis seperti tahapan di atas, maka akan dilakukan analisa kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak (sesuai kaidah keputusan). PEMBAHASAN Dari hasil penelitian penulis memperoleh data mengenai biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis serta data pendapatan yang diperoleh rumah sakit pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar. Data yang digunakan untuk diolah dan dianalisis bersumber dari laporan realisasi anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar pada Tahun Biaya Pemeliharaan Dan Perbaikan Peralatan Medis pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar Untuk dapat memperoleh data atau informasi mengenai biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar, penulis melakukan studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar selalu melakukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap peralatan medis yang tersedia guna menjaga agar alat dapat digunakan setiap waktu dan kegiatan operasional rumah sakit tidak terganggu. Dengan dijalankannya pemelharaan dan perbaikan peralatan medis tersebut, rumah sakit mengeluarkan biaya yang disebut dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis. Adapun data yang dapat diperoleh oleh penulis, yaitu sebagai berikut : Tabel 1.3 Variabel Biaya Pemeliharaan Dan Perbaikan Peralatan Medis Tahun Tahun Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Naik - Turun (%) Semester 1 Rp 43,017, Semester 2 Rp 3,653, Semester 1 Rp 81,005, ,31 Semester 2 Rp 61,217, ,49 Universitas Siliwangi 10

11 Semester 1 Rp 4,345, ,64 Semester 2 Rp 2,725, ,55 Semester 1 Rp 33,870, ,53 Semester 2 Rp 114,236, , Semester 1 Rp 63,167, ,49 Semester 2 Rp 594,618, ,51 Sumber : RSUD Kota Banjar Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar Atas Penggunaan Peralatan Medis Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dilakukan agar kondisi peralatan medis tetap dalam standar kinerja semula dan dapat digunakan setiap saat dibutuhkan. Dengan digunakannya peralatan medis oleh pasien maka masuk pula pendapatan rumah sakit atas penetapan tarif yang diberikan kepada pasien. Penulis melakukan penelitian untuk dapat membuktikan bahwa dengan melakukan pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis akan membuat pendapatan khususnya pendapatan atas penggunaan peralatan medis ini meningkat. Adapun data yang diperoleh oleh penulis mengenai pendapatan atas penggunaan peralatan medis Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar adalah sebagai berikut : Tabel 1.4 Variabel Pendapatan Tahun Tahun Pendapatan Naik Turun (%) Semester 1 Rp 259,325, Semester 2 Rp 64,787, Semester 1 Rp 159,691, ,42 Semester 2 Rp 195,393, ,59 Semester 1 Rp 170,215, ,59 Semester 2 Rp 234,403, ,96 Semester 1 Rp 781,685, ,23 Semester 2 Rp 2,636,405, ,73 Semester 1 Rp 1,703,245, ,89 Semester 2 Rp 3,440,244, ,49 Sumber : RSUD Kota Banjar Universitas Siliwangi 11

12 Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar Penelitian mengenai biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis selama tahun pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar penulis sajikan dalam bentuk per semester sesuai dengan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar. Hasil penelitian penulis deskripsikan sebagai berikut : 1. Pada semester 1 (periode 1 Januari s.d 30 Juni) tahun 2009 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis (Alat-alat Kedokteran) adalah sebesar Rp , Pada semester 2 (periode 1 Juli s.d 31 Desember) tahun 2009 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp , Pada semester 1 (periode 1 Januari s.d 30 Juni) tahun 2010 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 88,31 % ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis pada semester 1 tahun Kenaikan ini disebakan adanya penggantian asesoris pada peralatan medis yang sifatnya pemeliharaan rutin. 4. Pada semester 2 (periode 1 Juli s.d 31 Desember) tahun 2010 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 1.575,49% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis pada semester 2 tahun Kenaikan ini terjadi karena ada kerusakan pada alat CT- SCAN, kondisi alat tersebut harus selalu berada dalam suhu dingin, akan tetapi AC ruangan mengalami gangguan dan dalam keadaan mendesak harus digunakan, sehingga setelah digunakan terjadi kerusakan pada program kontrol. Biaya perbaikan pada alat ini terbilang mahal, sehingga kenaikan biaya melonjak drastis. 5. Peda semester 1 (periode 1 Januari s.d 30 Juni) tahun 2011 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar ( -94,64% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis pada semester 1 tahun Pemeliharaan yang dilakukan ini menurun drastis karena yang dilakukan hanya dalam bidang pendukung dari peralatan medis, seperti halnya Universitas Siliwangi 12

13 keperluan AC bagi alat CT SCAN, perlengkapan pada ruangan steril, dan lain sebagainya. 6. Pada semester 2 (periode 1 Juli s.d 31 Desember) tahun 2011 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar ( -95,55% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis pada semester 2 tahun Pada periode ini, pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan hanya berbentuk pemeliharaan dan perbaikan rutin, sehingga biaya yang dikeluarkan turun karena hanya ada penggantian asesoris pada peralatan medis. 7. Pada semester 1 (periode 1 Januari s.d 30 Juni) tahun 2012 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 679,53% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis pada semester 1 tahun Perubahan yang drastis ini terjadi karena adanya penggantian lampu untuk ruangan steril, perbaikan suaction pump dan tensimeter. 8. Pada semester 2 (periode 1 Juli s.d 31 Desember) tahun 2012 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 4092,16% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis pada semester 2 tahun Biaya pemeliharaan ini mengalami kenaikan yang sangat drastis dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya kerusakan pada bagian Perawatan Anak yang tergolong dalam skala prioritas utama, sehingga dalam anggaran yang telah disediakan, sembari melakukan pemeliharaan peralatan lain baik itu pemeliharaan rutin ataupun pemeliharaan nonrutin (accident), dikarenakan ada kerusakan pada peralatan di bagian Perawatan Anak, sehingga menyebabkan biaya melonjak drastis. 9. Pada semester 1 (periode 1 Januari s.d 30 Juni) tahun 2013 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 86,49% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis pada semester 1 tahun Perubahan ini terjadi karena adanya penggantian asesoris di alat ESU, Steam autoclap yang terdapat pada CSSD dan kini hanya ada satu alat Universitas Siliwangi 13

14 yang dapat digunakan karena satu alat yang lain sedang dalam perbaikan. Karena intensifnya penggunaan alat tersebut, sehingga alat yang dapat digunakanpun mengalami kondisi yang menurun dan harus dilakukna penggantian suatu asesoris dalam alat Steam autoclap tersebut. 10. Pada semester 2 (periode 1 Juli s.d 31 Desember) tahun 2013 Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis adalah sebesar Rp. 594,618, jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 420,51% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Belanja Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis pada semester 2 tahun Pada periode ini peningkatan biaya terjadi karena terdapat beberapa alat yang tidak terduga mengalami kerusakan dan harus melakukan penggantian spare part seperti di ruang Laboratorium alat analisa darah harus diperbaiki, Inkubator, USG bagian prop linear, dan bagian Ventilator ICU yang di dalamnya ada beberapa item yang harus diperbaiki. Hal tersebut mengakibatkan biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis mengalami kenaikan drastis. Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis yang dilakukan baik yang bersifat rutin ataupun non-rutin terdapat pula pemeliharaan yang dilakukan untuk pendukung alat tersebut, seperti halnya kasus yang telah dijelaskan diatas adanya alat CT-SCAN yang harus selalu berada dalam suhu yang dingin sehingga AC termasuk alat yang dipelihara dalam pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis. Adanya kenaikan yang terjadi dalam setiap periodenya diakibatkan oleh adanya kerusakan yang tidak terkira sebelumnya karena alat tersebut belum mencapai umur ekonomisnya. Dan yang menjadi penyebab adalah adanya penggunaan alat secara intensif. Adapun penurun yang terjadi dari biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dikarenakan biaya yang dikeluarkan hanya berbatas pada pemeliharaan rutin atau penggantian asesoris dari peralatan medis tersebut. Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar Atas Penggunaan Peralatan Medis Penelitian mengenai pendapatan yang diperoleh oleh rumah sakit atas penggunaan peralatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar pada tahun penulis sajikan pula dalam bentuk semester. Hasil penelitian ini penulis deskripsikan sebagai berikut : Universitas Siliwangi 14

15 1. Pada semester 1 (periode Januari s.d 30 Juni) tahun 2009 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis (Pemeriksaan Penunjang Diagnostik) adalah sebesar Rp , Pada semester 2 (periode Juli s.d 30 Desember) tahun 2009 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesar Rp , Pada semester 1 (periode Januari s.d 30 Juni) tahun 2010 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar ( -38,42% ) atau sebesar Rp ,00 dibandingkan dengan Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis pada semester 1 tahun Hal ini dikarenakan adanya penambahan biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis. 4. Pada semester 2 (periode Juli s.d 30 Desember) tahun 2010 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 201,59% ) atau sebesar Rp ,00 dibandingkan dengan Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis pada semester 2 tahun Kenaikan ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah pasien dalam penggunaan peralatan medis dan kondisi alat masih optimal, sehingga pendapatan yang diperoleh meningkat dan masih mampu menutupi biaya pemeliharaan yang dikeluarkan. 5. Pada semester 1 (periode Januari s.d 30 Juni) tahun 2011 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 6,59% ) atau sebesar Rp ,00 dibandingkan dengan Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis pada semester 1 tahun Peningkatan kecil yang terjadi menunjukkan adanya pengoptimalan kinerja peralatan medis yang digunakan meski ada beberapa perbaikan. 6. Pada semester 2 (periode Juli s.d 30 Desember) tahun 2011 Realisasi Pednapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 19,96% ) atau sebesar Rp ,00 dibandingkan dengan Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis pada semester 2 tahun Peningkatan yang belum dapat drastis juga diakibatkan karena adanya beberapa peralatan medis yang harus menjalani perrbaikan. Universitas Siliwangi 15

16 7. Pada semester 1 (periode Januari s.d 30 Juni) tahun 2012 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 359,23% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis pada semester 1 tahun Pendapatan yang diperoleh semakin meningkat dengan berjalannya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis. 8. Pada semester 2 (periode Juli s.d 30 Desember) tahun 2012 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesr Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 1.024,73% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis pada semester 2 tahun Peningkatan drastis terjadi seiring dengan memuncaknya biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis, ini menunjukkan kesigapan pegawai dalam memelihara peralatan medis sehingga pada saat akan digunakan, peralatan medis dalam keadaan siap dan mampu melayani kebutuhan pasien, sehingga pendapatan turut diperoleh. 9. Pada semester 1 (periode Januari s.d 30 Juni) tahun 2013 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 117,89% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis pada semester 1 tahun Peningkatan pendapatan terus terjadi dalam setiap periode karena kemampuan rumah sakit dalam menjaga peralatan medis dan memenuhi kebutuhan pasien. 10. Pada semester 2 (periode Juli s.d 30 Desember) tahun 2013 Realisasi Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis adalah sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar ( 30,49% ) atau Rp ,00 dibandingkan dengan Pendapatan atas Penggunaan Peralatan Medis pada semester 2 tahun Meski kenaikan yang dialaimi tidak drastis, namun tetap menunjukkan konsistensi rumah sakit dalam menghasilkan pendapatan. Hal tersebut dikarenakan pula oleh adanya konsistensi pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi. Dari data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan yang terus terjadi meskipun terdapat naik turun presentase perolehannya, akan tetapi ini menunjukkan kinerja dari peralatan medis yang optimal dan menghasilkan pendapatan yang optimal Universitas Siliwangi 16

17 pula. Kemampuan dalam mengelola biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis sangat menunjang pada pendapatan yang diperoleh. Pemberlakuan skala prioritas dalam pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis juga turut serta membantu tugas rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien dan diperolehnya pendapatan. Pengaruh Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis terhadap Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar Untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis terhadap pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar, maka penulis menggunakan analisis regresi sederhana, analisis korelasi, koefisien determinasi, serta pengujian hipotesis. Analisisi kuantitatif yang dilakukan berdasarkan pada data yang diperoleh dari laporan keuangan yang memuat biaya pemelijaraan dan perbaikan peralatan medis serta pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar. Pengujian terhadap hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar. dalam hal ini proses perhitungan, data yang digunakan adalah biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis serta pendapatan selama 10 semester yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun Analisis Regresi Sederhana Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan program SPSS versi 16.0, (terlampir) tentang pengaruh biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis terhadap pendapatan diperoleh nilai koefisien yang tercatat dari hasil regresi untuk konstanta adalah sebesar menunjukkan bahwa apabila tidak ada biaya pemeliharaan dan perbaikan, maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp Sedangkan untuk koefisien variabel biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis yang tercatat dari hasil regresi sebesar menunjukkan bahwa setiap peningkatan biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis sebesar Rp. 1 akan meningkatkan pendapatan operasional sebesar Rp Y = a + bx Y = X Universitas Siliwangi 17

18 2. Koefisien Korelasi Analisis korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel independen (biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis) dan variabel dependen (pendapatan). Untuk mencari hubungan antara kedua variabel tersebut maka harus dibandingkan dengan batas koefisien korelasi. Batas untuk koefisien korelasi tersebut antara -1 sampai dengan 1 atau -1 r 1. Semakin jauh angka r dari nol, maka semakin kuat hubungan antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 16.0 (terlampir) mengenai koefidien korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,802 menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang kuat antara biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dengan pendapatan. Artinya, apabila biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis mengalami kenaikan, maka pendapatan juga mengalami kenaikan. 3. Koefisiem Determinasi Hasil analisis yang diperoleh dari koefisien determinasi dengan program SPSS versi 16.0 adalah sebesar 0,643 atau sebesar 64,30%. Artinya bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis akan mempengaruhi pendapatan sebesar 64,30% sedangkan sisanya 35,70% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalan penelitian ini, diantaranya pemakaian jasa ahli, program pendidikan dan pelatihan, dan lain sebagainya. 4. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 16.0 (terlampir) diperoleh t sebesar 3,796 dan t sebesar 2,306 berarti tolak Hipotesis nol (Ho) dan terima Hipotesis alternative (Ha) karena t > t. Hal tersebut menunjukkan tingkat keyakinan 95% bahwa Hipotesis alternative diterima yang berarti biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis berpengaruh signifikan terhadap pendapatan rumah sakit. Hal ini mengandung arti bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis tetap akan meningkatkan pendapatan. Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis secara optimal dapat mengoptimalkan kinerja peralatan medis sehingga akan mendukung pencapaian pendapatan yang sesuai dengan harapan. Universitas Siliwangi 18

19 Zaki Baridwan ( 2000:245) mengemukakan bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan alat-alat produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva agar berada dalam kondisi operasi baik. Sehingga proses produksi akan berjalan lancar dan produk yang dihasilkan akan sesuai rencana. Biaya pemeliharaan dan perbaikan alat-alat produksi merupakan salah satu faktor dalam mempertahankan dan mencapai volume produksi yang diharapkan perusahaan. Adapun kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwa teori tersebut sejalan dengan penelitian hanya berbeda jenis perusahaan. Dalam penelitian ini perusahaan yang diungkapkan adalah perusahaan jasa, akan tetapi peralatan medis yang dimaksud ini merupakan aktiva tetap dari perusahaan atau RSUD yang dipelihara dan diperbaiki agar berada dalam kondisi operasi baik sehingga proses pelayanan kepada pasien akan sesuai rencana dan mencapai pendapatan yang diharapkan perusahaan. Teori mengenai biaya diungkapkan oleh Krismiaji (2002:8) merupakan kas atau ekuitas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan saat sekarang atau untuk periode masa mendatang. Menurut Sunarto (2003:4) biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan. Hal tersebut telah menggambarkan pula bahwa dengan biaya yang dikeluarkan menjadi suatu pengorbanan yang dilakukan dengan harapan di masa mendatang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis yang dikeluarkan diharapkan akan memberikan pendapatan yang jauh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dimasa yang akan datang. Hasil hipotesis penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis terhadap pendapatan RSUD Kota Banjar. Hal tersebut relevan dengan penelitian sebelumnya dari F. Faisal (2008) yang mengemukakan bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan berperan secara signifikan terhadap pendapatan rumah sakit. Universitas Siliwangi 19

20 PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar, maka penulis menjawab identifikasi masalah dengan mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis menjadi salah satu pos dalam laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar. Hal ini berarti Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar melaksanan dan memperhatikan pentingnya pemeliharaan dan perbaikan terhadap peralatan medis yang tersedia. Biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis di RSUD Kota Banjar dalam kondisi baik, karena realisasi biaya tidak melampaui anggaran yang diputuskan, adanya pedoman dalam menentukan presentase anggaran yang disediakan, dan dilihat pula dari data pendapatan atas penggunaan peralatan medis yang diperoleh menunjukkan jumlah yang terpaut jauh dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis, sehingga biaya dapat tertutup oleh pendapatan yang diperoleh dan menunjukkan pula kemampuan dalam mengelola biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis. Hal tersebut membuktikan bahwa pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis mampu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, sehingga meningkatnya mutu pelayanan dapat meningkatkan pula pendapatan RSUD Kota Banjar. 2. Pendapatan yang diperoleh oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar atas penggunaan peralatan medis ini dalam kondisi baik, karena jumlah pendapatan atas penggunaan peralatan medis yang diperoleh jauh diatas biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis yang dikeluarkan dan dilihat dari data yang diperoleh juga menunjukkan adanya kemampuan dalam meningkatkan pendapatan dari setiap periodenya. Adanya biaya yang dikeluarkan untuk memeliharaan dan memperbaiki peralatan medis dimaksudkan untuk dapat mengoptimalkan kinerja alat sehingga alat dalam keadaan siap pakai, hal tersebutlah yang meningkatkan pendapatan yang diperoleh oleh RSUD Kota Banjar atas penggunaan peralatan medis sehingga pendapatan RSUD Kota Banjar atas penggunaan peralatan medis dalam kondisi baik. 3. Pengaruh biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis terhadap pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar memiliki pengaruh yang signifikan, hal ini Universitas Siliwangi 20

21 ditunjukkan dari hasil signifikansi yang mencapai atau memiliki pengaruh hingga 64,30%, sedangkan sisanya 35,70% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, diantaranya pemakaian jasa ahli, program pendidikan dan pelatihan, dan lain sebagainya. Saran Berdasarkan hasil dari penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, maka penulis menyertakan pula saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya yaitu : 1. Bagi Perusahaan Perusahaan/ pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar ada baiknya melindungi peralatan medis melalui asuransi, dengan tujuan menjaga keberadaan peralatan medis dari kondisi apapun dan dapat pula menekan biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis karena biaya kerusakan yang terjadi akan ditanggung oleh pihak asuransi. Mengingat pentingnya keberadaan peralatan medis bagi rumah sakit dan kesembuhan pasien, ada baiknya jika terdapat pegawai yang secara khusus menangani pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis, sehingga pusat perhatian hanya terfokus pada pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis, bukan lagi pemeliharaan dan perbaikan di semua aspek, baik itu peralatan medis, gedung dan bangunan, kendaraan, listrik, dan lain sebagainya. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai objek biaya pemeliharaan dan perbaikan bisa menggunakan ruang lingkup lain selain jasa kesehatan seperti peralatan medis ini, namun bisa juga di perusahaan jenis lain seperti perusahaan Universitas Siliwangi 21

22 dagang tentang pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetapnya, baik itu mesin atau apapun yang dapat mempengaruhi pendapatan. Penelitian lebih lanjut dapat diperluas untuk meneliti indikator lain yang dapat mempengaruhi pendapatan rumah sakit, seperti : faktor sumber daya manusia, faktor tingkat kepuasan pasien, dan lain sebagainya. Universitas Siliwangi 22

23 DAFTAR PUSTAKA Agus, Ahyari Manajemen Produksi. Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE Assauri, Sofjan Manajemen Operasional. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer Blocher, Edward J Manajemen Biaya Buku 1. Terjemahan oleh Susty Ambarriani. Jakarta: Salemba Empat Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Teknis Perawatan Dasar dan Kecakapan Keperawatan. Jakarta: Binarupa Aksara Faisal, F Analisis Peranan Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan dalam Meningkatkan Pendapatan Operasional. Proposal Penelitian Universitas Widyatama. FASB Statement of Financial Accounting Concepts No. 2, Qualitative Characteristics of Accounting Information. Ghozali, Imam dan Anis Chariri Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Krismiaji. 2002, Akuntansi Biaya. Yogyakarta : UPP AMP YKPN Laksono Trisnanto Aspek strategis dalam Manajemen Rumah Sakit, cetakan pertama, Yogyakarta: Penerbit Andi. Mulyadi Akuntansi Biaya, Edisi ke-5 cetakan kesembilan, Yogyakarta: UPP- STIM YKPN Rosidah, Euis Akuntansi Biaya. Bandung: Mujahid Press Smith, Jay M dan K. Fred Skousen Akuntansi Intermediate. Jakarta : Erlangga. Sugiyono Metodologi Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta Sukanto, Reksohadiprodjo Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE Sunarto Akuntansi Biaya, Edisi Revisi. Yogyakarta: Amus Universitas Siliwangi 23

24 T, Hani Handoko Dasar-dasar Manajemen Produksi dan operasi, edisi kesatu. Yogyakarta: BPFE Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D, Accounting Principles, Edisi Ketujuh. Jakarta : Salemba Empat Zaki baridwan Intermediate Accounting, Edisi Keenam. Yogyakarta : BPFE. Universitas Siliwangi 24

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Inesco Taraju Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Inesco Taraju Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Inesco Taraju Tasikmalaya) Oleh : Devi Setya Arianti (093403039) Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Bordir Zahrein Collection Sukamenak) Oleh : ASEP SUGIANTO 093403089 (Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian, maka obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian, maka obyek penelitian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian, maka obyek penelitian merupakan hal yang mendasari pemikiran, pengolahan, dan penafsiran semua keterangan

Lebih terperinci

Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM

Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Bordir Fahmi Collection Sumelap Tasikmalaya) Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM. 093403076 (Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : IRVAN NURDIANSYAH RIZAL (Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi) Tedi

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) ANISA SHOFFIYANA NPM. 103403187 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Nurul Barokah ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Nurul Barokah ( )   Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT-ALAT PRODUKSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya) Nurul Barokah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159b / Men. Kes / PER / II / 1988

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159b / Men. Kes / PER / II / 1988 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru, dan juga mendorong dunia usaha kearah yang semakin keras dan kompetitif. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian menurut Arikunto (2001:29) sebagai berikut :

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian menurut Arikunto (2001:29) sebagai berikut : BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian menurut Arikunto (2001:29) sebagai berikut : Objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan perekonomian berkembang begitu pesatnya, sehingga tercipta lingkungan yang kompetitif dalam segala bidang usaha. Persaingan di bidang industri semakin

Lebih terperinci

TAUFIK RACHMAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

TAUFIK RACHMAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT PENGARUH BIAYA PENGERJAAN KEMBALI PRODUK CACAT (REWORK COST) DAN HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) TAUFIK RACHMAN 1234030377 Email : trachmantaufik009@gmail.com

Lebih terperinci

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN ALAT-ALAT PRODUKSI TERHADAP KUANTITAS PRODUK RUSAK (Studi Kasus pada PT. Herlina Putra Tasikmalaya) Disusun oleh

ABSTRAK. PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN ALAT-ALAT PRODUKSI TERHADAP KUANTITAS PRODUK RUSAK (Studi Kasus pada PT. Herlina Putra Tasikmalaya) Disusun oleh ABSTRAK PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN ALAT-ALAT PRODUKSI TERHADAP KUANTITAS PRODUK RUSAK (Studi Kasus pada PT. Herlina Putra Tasikmalaya) Disusun oleh IRFAN HALILI NPM 103403140 Pembimbing H. Maman Suherman,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dititik beratkan pada masalah biaya pemeliharaan dan produktivitas yang ada pada

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dititik beratkan pada masalah biaya pemeliharaan dan produktivitas yang ada pada BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Aktivitas perusahaan yang dipilih menjadi objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah biaya pemeliharaan dan produktivitas

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF MAINTENANCE AND REPAIR COSTS FIXED ASSETS TO PRODUCTION VOLUME (a Case in PDAM Tirta Galuh Ciamis)

THE INFLUENCE OF MAINTENANCE AND REPAIR COSTS FIXED ASSETS TO PRODUCTION VOLUME (a Case in PDAM Tirta Galuh Ciamis) THE INFLUENCE OF MAINTENANCE AND REPAIR COSTS FIXED ASSETS TO PRODUCTION VOLUME (a Case in PDAM Tirta Galuh Ciamis) ABSTRACT By : Gina Nurulaini Zaraida NPM: 083403082 Advisor : Iman Pirman Hidayat R.

Lebih terperinci

PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI

PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI 093403110 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian yang akan dikaji adalah mengenai analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya)

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya) PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya) Rani Rahman 1 Wegi Indra Agnesta 2 This research aims to know the influence of credit

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. OSAKA ENGINEERING PRIMA

PENGARUH PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. OSAKA ENGINEERING PRIMA hal. 103-112 PENGARUH PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. OSAKA ENGINEERING PRIMA Ati Rosliyati Fakultas Ekonomi Universitas Galuh Ciamis atyrosliyaty@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi BAB III METODELOGI PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Pada bulan januari 2012 penulis menjadikan PT. Bank Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi Jakarta Barat. B. Metode

Lebih terperinci

ABSTRACT. THE EFFECT OF INVESTMENT IN FIXED ASSETS AND MAINTENANCE COSTS ON OPERATING INCOME (Case Study In Corporate KS Tasikmalaya)

ABSTRACT. THE EFFECT OF INVESTMENT IN FIXED ASSETS AND MAINTENANCE COSTS ON OPERATING INCOME (Case Study In Corporate KS Tasikmalaya) ABSTRACT THE EFFECT OF INVESTMENT IN FIXED ASSETS AND MAINTENANCE COSTS ON OPERATING INCOME (Case Study In Corporate KS Tasikmalaya) by DIKRI RAMDANI HUDAYA NPM. 083403092 Under guided of Dr. Wawan Sukmana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa saja yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Yang menjadi

Lebih terperinci

TIA GUSALEH

TIA GUSALEH PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya) Oleh : TIA GUSALEH 093403091 (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi)

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya)

PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya) PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya) AHMAD SYAFARUDIN FARID NPM : 083403139 Email : farid_syafa21@yahoo.com Program

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian, harus ditentukan terlebih dahulu apa yang menjadi objek penelitiannya. Dengan begitu pembahasannya nanti

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA OPERASIONAL PDAM KOTA SAMARINDA

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA OPERASIONAL PDAM KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (1) : 108-119 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA OPERASIONAL PDAM KOTA SAMARINDA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA. Agnes Sekarini

PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA. Agnes Sekarini PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA Agnes Sekarini Muktisari Rt 04 Rw 05 Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat (agnessekarini5@gmail.com) Program

Lebih terperinci

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

Pengaruh Susut (Losses) Distribusi Energi Listrik Terhadap Pendapatan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Pengaruh Susut (Losses) Distribusi Energi Listrik Terhadap Pendapatan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pengaruh Susut (Losses) Distribusi Energi Listrik Terhadap Pendapatan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pembimbing : Wati Aris Astuti, S.E.,M.Si Penulis : Siska Diyah Rosmawati Program

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar (2005:303) menyatakan bahwa : Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (Studi Kasus pada Perusahaan Kayu Persada Kusen Tasikmalaya) Disusun oleh

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (Studi Kasus pada Perusahaan Kayu Persada Kusen Tasikmalaya) Disusun oleh PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (Studi Kasus pada Perusahaan Kayu Persada Kusen Tasikmalaya) Disusun oleh EGA NUGRAHA NPM 053403060 Pembimbing H. Maman Suherman, M.M., Ak. Rd.

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Kue Lintang Tasikmalaya) Disusun oleh ANGGA PRATAMA NPM

PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Kue Lintang Tasikmalaya) Disusun oleh ANGGA PRATAMA NPM PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Kue Lintang Tasikmalaya) Disusun oleh ANGGA PRATAMA NPM 023403192 Pembimbing H. Maman Suherman, M.M., Ak. Rani Rahman, SE., M.Ak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan penelitian deskriptif dan asosiatif. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 38 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Setiap penelitian yang dilakukan oleh seorang penulis akan menentukan objek yang akan diteliti sebagaimana judul yang diambil. Hal ini untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman di era globalisasi yang kian pesat dengan ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman di era globalisasi yang kian pesat dengan ditandai oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman di era globalisasi yang kian pesat dengan ditandai oleh kemajuan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia serta indikator lainnya,

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Oleh: YAYU RAODATUL JANNAH 103403073 Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN INSTALASI AIR TERHADAP TINGKAT LABA OPERASI DENGAN VOLUME KEBOCORAN/KEHILANGAN AIR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN INSTALASI AIR TERHADAP TINGKAT LABA OPERASI DENGAN VOLUME KEBOCORAN/KEHILANGAN AIR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN INSTALASI AIR TERHADAP TINGKAT LABA OPERASI DENGAN VOLUME KEBOCORAN/KEHILANGAN AIR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sukapura

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar pengertian objek penelitian adalah : Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian,

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block) Oleh : MELISA KARINDA. Dibawah Bimbingan :

PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block) Oleh : MELISA KARINDA. Dibawah Bimbingan : PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block) Oleh : MELISA KARINDA 083403140 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aktiva Lancar sebagai variabel bebas ( independent

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Biaya Produksi susu dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Biaya Produksi susu dan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Jadi, objek penelitian yang penulis lakukan adalah Biaya Produksi susu dan Profitabilitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah arus kas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah arus kas BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah arus kas dan rasio cepat yang dilakukan pada koperasi Tirta Karya (PDAM) Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan perekonomian berkembang begitu pesatnya, sehingga tercipta lingkungan yang kompetitif dalam segala bidang usaha, persaingan di bidang industri semakin

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP VOLUME PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP VOLUME PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 008 ISSN : 1907-9958 PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP VOLUME PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) Rani Rahman

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. 1. Arus kas sebagai variabel bebas (independent variable)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. 1. Arus kas sebagai variabel bebas (independent variable) BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dari judul di atas, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Arus kas sebagai variabel bebas (independent variable).

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya)

PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya) PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya) ERSHAD AULIA GUNTARI NPM : 083403163 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitian yang diteliti adalah variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitian yang diteliti adalah variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian yang diteliti adalah variabel independent (X) profitabilitas yang diukur dengan menggunakan Return On Asssets

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Asniwati STIMI YAPMI Makassar Email : asniwati8709@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

PENGARUH BONUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN. (Studi Kasus Pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya) Oleh :

PENGARUH BONUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN. (Studi Kasus Pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya) Oleh : PENGARUH BONUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya) Oleh : TETEN BINA WIGUNA 103403092 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah analisis modal kerja pengaruhnya terhadap return on investment (ROI) pada

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2012:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

Lebih terperinci

PENGARUH HUTANG TERHADAP LABA USAHA PADA PUSAT PENELITIAN KARET TANJUNG MORAWA SUMATERA UTARA. Oleh Zulia Hanum,SE,Msi

PENGARUH HUTANG TERHADAP LABA USAHA PADA PUSAT PENELITIAN KARET TANJUNG MORAWA SUMATERA UTARA. Oleh Zulia Hanum,SE,Msi PENGARUH HUTANG TERHADAP LABA USAHA PADA PUSAT PENELITIAN KARET TANJUNG MORAWA SUMATERA UTARA Oleh Zulia Hanum,SE,Msi Jurnal IlmiahKultura ISSN: 1411-0229 Vol 1 No.1 Des 2009 UMN Alwashliyah Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

ABSTRAK Rahmawati Arjun.

ABSTRAK Rahmawati Arjun. ABSTRAK Rahmawati Arjun. Nim. 9314 09 035. 2013. Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Gorontalo. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 47 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2005:13) pengertian objek penelitian yaitu:

Lebih terperinci

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN UNIT COST SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) Oleh: ALVIRA DEWI MUTIARAWATI (123403267)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistem pengendalian internal pada PT. Winiharto secara

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa :

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa : BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa : "Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2009: 41), menyatakan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2009: 41), menyatakan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian ini sebagai variabel bebas (independent variable) pertama (X 1 ) adalah profitabilitas perusahaan dan variable

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 90 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah mengenai tunjangan Pajak Penghasilan dengan menggunakan metode gross up,

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini

BAB II METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini BAB II METODE PENELITIAN 2.1.Jenis Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini termasuk dalam jenis asosiatif kausal, dimana variabel independen (variabel yang mempengaruhi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan telah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan telah mengalami proses perubahan orientasi nilai dan pemikiran. Fungsi rumah sakit yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap data tarif rawat inap pada Rumah Sakit PKU

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap data tarif rawat inap pada Rumah Sakit PKU 65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan terhadap data tarif rawat inap pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, maka

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kerupuk HIKMAT SI GEBOY TEA)

PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kerupuk HIKMAT SI GEBOY TEA) PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kerupuk HIKMAT SI GEBOY TEA) IQBAL MUHAMMAD HAFIZI 103403133 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya) Syara Permata Mutmainnah Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan terhitung dari bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. b. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis mendefinisikan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Biaya Produksi Variabel, Laba Perusahaan

Kata Kunci : Biaya Produksi Variabel, Laba Perusahaan PENGARUH BIAYA PRODUKSI VARIABEL TERHADAP LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Tasikmalaya) Soffa Fauzia Al amin 083403003 (Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Siliwangi Tasikmalaya) ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH FIXED ASSET INVESTMENT TERHADAP OPERATIONAL INCOME PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK ANDRI HELMI MUNAWAR

PENGARUH FIXED ASSET INVESTMENT TERHADAP OPERATIONAL INCOME PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK ANDRI HELMI MUNAWAR PENGARUH FIXED ASSET INVESTMENT TERHADAP OPERATIONAL INCOME PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK ANDRI HELMI MUNAWAR The purpose research of this is to know and analyze fixed asset investment, operational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. M. Nazir (2003: 84-85) mengemukakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. M. Nazir (2003: 84-85) mengemukakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian M. Nazir (2003: 84-85) mengemukakan bahwa : Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independen dan laba bersih sebagai variabel dependen. Kedua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independen dan laba bersih sebagai variabel dependen. Kedua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah efisiensi biaya produksi sebagai variabel independen dan laba bersih sebagai variabel dependen. Kedua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Provinsi Banten, penulis melakukan penelitian ini untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif untuk mendapatkan data sesuai

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya)

PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) ACEP SANI SAEPURRAHMAN 834396 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, seorang peneliti harus dapat menentukan objek penelitiannya. Ini dimaksudkan agar setiap penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejenis akan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan pasar untuk industri

BAB I PENDAHULUAN. sejenis akan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan pasar untuk industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya kegiatan usaha dalam kaitannya dengan pasar, mengakibatkan persaingan diantara para produsen terutama produsen yang membuat barang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti adalah tingkat profitabilitas yang diukur dengan pendekatan Return On Assets (ROA).

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh perputaran modal kerja

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh perputaran modal kerja BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh perputaran modal kerja terhadap rentabilitas. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel

Lebih terperinci

JURNAL AKUNTANSI. PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi)

JURNAL AKUNTANSI. PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi) JURNAL AKUNTANSI PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi) Oleh, AGUS IRYANTO 08340306 (Alumni Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI)

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI) AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI) Sabilla Ayu Pamungkas Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Pengaruh Peningkatan Volume Produksi Dan Peningkatan Biaya Pemeliharaan Terhadap Pendapatan

Pengaruh Peningkatan Volume Produksi Dan Peningkatan Biaya Pemeliharaan Terhadap Pendapatan Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 1, (2), 2017, 113-122 e-2579-9401, p-2579-9312 Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen Vol 1, (2), 2017, 113-122 JURNAL INSPIRASI BISNIS & MANAJEMEN Published every

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dahulu objek penelitiannya. Dengan demikian maka pembahasannya nanti dapat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dahulu objek penelitiannya. Dengan demikian maka pembahasannya nanti dapat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sebelum penulis melakukan penelitian, maka harus ditentukan terlebih dahulu objek penelitiannya. Dengan demikian maka pembahasannya nanti dapat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian yang biasa dilakukan oleh peneliti adalah menentukan objek yang akan diteliti sesuai dengan objek yang akan diambil oleh peneliti. Menurut

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian, harus ditentukan terlebih dahulu apa yang menjadi objek penelitiannya. Dengan begitu pembahasannya nanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Satu hal yang penting dalam penelitian ini ialah menentukan waktu serta lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Maret 13

Lebih terperinci