ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: TASIH NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: TASIH NIM"

Transkripsi

1 MAKNA RITUAL PUJA API HOMA BAGI UMAT BUDDHA DI VIHARA VAJRA BUMI GIRI PUTRA CIPARI (STUDI KASUS DI DESA SEGARALANGU RT 04/ RW 04 KECAMATAN CIPARI KABUPATEN CILACAP) ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh: TASIH NIM Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dharmaduta Buddha (S.Dt.B.) Jurusan Dharmaduta SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN 2016

2 ii

3 LEMBAR PERSETUJUAN Artikel skripsi dengan judul Makna Ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra Cipari (Studi Kasus Di Desa Segaralangu Rt 04/ Rw 04 Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap) telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing skripsi. Tangerang, Agustus 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Sapardi, S.Ag., M.Hum. Yuriani, M.Pd. NIP NIP iii

4 KATA PENGANTAR Dengan Metta, penulis memuja Sang Tiratana, para Bodhisattva dan Mahasattva, bahwa atas pancaran cinta kasih-nya serta usaha keras yang penulis lakukan, akhirnya artikel skripsi berjudul Makna Ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra Cipari (Studi Kasus di Desa Segaralangu RT 04/ RW 04 Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap) dapat diselesaikan. Artikel skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan penyelesaian studi untuk memperoleh gelar Sarjana Dharmaduta Buddha (S.Dt.B.) Jurusan Dharmaduta pada Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten. Dalam menyelesaikan artikel skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Dr. Ir. J. Effendie Tanumihardja, S.U., M.M., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten; 2. Bapak Warsito, S.H., S.Ag., M.H., selaku Ketua Jurusan Dharmaduta, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten; 3. Bapak Sapardi, S.Ag., M.Hum. dan Ibu Yuriani, M.Pd., selaku pembimbing yang dengan segala jerih payah dan kerelaannya telah membimbing dan memberikan motivasi dalam penulisan artikel skripsi ini; 4. Segenap dosen dan staf karyawan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya yang telah memberikan ilmu dan bantuan dalam pengurusan administrasi sejak masa perkuliahan sampai selesainya artikel skripsi ini; iv

5 5. Orangtua dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan artikel skripsi ini; 6. Teman-teman pengurus vihara dan seluruh umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra yang telah membantu dalam penyusunan artikel skripsi ini; 7. Teman-teman mahasiswa dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu memberikan motivasi dan dorongan semangat dalam penulisan artikel skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan artikel skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik dari sisi materi maupun teknis. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta Semoga semua makhluk berbahagia. Tangerang, Agustus 2016 Tasih v

6 ABSTRAK Latar belakang: Api Homa merupakan keberhasilan yang paling cepat untuk mencapai kontak yoga karena di dalam tata ritual puja Api Homa sudah mencakup pelafalan mantra, visualisasi, membentuk mudra, dan melakukan meditasi serta melakukan persembahan. Homa adalah persembahan sedangkan api adalah media yang digunakan untuk melakukan persembahan. Jadi, Api Homa adalah persembahan yang dilakukan dengan media api. Kemudian, persembahan tersebut diurai oleh api dan dipersembahkan kepada Yidam, para Buddha, Boddhisattva, Mahasattva, dan para Dewa. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. an kualitatif adalah penelitian ilmiah yang ditujukan untuk memahami masalah-masalah manusia dalam konteks sosial dengan cara mendeskripsikannya secara kompleks, melaporkan pandangan terperinci dari para informan, dan melakukan setting yang alamiah tanpa suatu intervensi dari peneliti (Herdiansyah, 1998: 8). an ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan studi fenomenologis, yakni mengamati fenomena atau kejadian yang berada di lapangan, kemudian menemukan makna esensial dari fenomena tersebut. Fenomena yang diamati oleh peneliti adalah ritual puja Api Homa di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, Desa Segaralangu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. ingin mengungkap makna dari ritual tersebut. Hasil: (a) pelaksanaan ritual puja Api Homa harus dilakukan oleh Vajra Acarya yang telah menerima abhiseka dari Mahaguru melalui tata cara pelaksanaan yang terbagi menjadi 3 tahap yaitu awal, inti, dan penutup dengan persembahan wajib atau inti dan pendukung kepada para Buddha, para Boddhisattva, Mahasattva, dan para Dewa yang merupakan simbol ketulusan hati dari para umat. (b) makna ritual puja Api Homa adalah untuk melakukan tolak bala, meningkatkan keharmonisan, mendapatkan berkah, penaklukan, mengikis karma buruk, melepas kemelakatan, memperoleh keselamatan dan kesehatan, serta panjang umur. Simpulan: Makna ritual puja Api Homa adalah untuk melakukan tolak bala, meningkatkan keharmonisan, mendapatkan berkah, penaklukan, mengikis karma buruk, melepas kemelakatan, memperoleh keselamatan dan kesehatan, serta panjang umur Kata kunci: Ritual puja Api Homa. vi

7 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i LOGO... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Metode an... 4 BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN... 6 BAB III PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, ritual Buddhis adalah suatu kegiatan yang dilakukan dan berhubungan dengan peningkatan keyakinan terhadap agama Buddha. Pentingnya setiap individu memiliki suatu keyakinan terhadap ajaran agamanya, hal inilah yang akan menjadi inti dari sebuah kekuatan ketika seseorang meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa. Umat Buddha telah meyakini adanya Tri Ratna (Buddha, Dharma, dan Sangha), jadi ketika seseorang dengan harapan yang tulus dan memiliki semangat serta keyakinan yang tinggi dalam menjalankan religiusitasnya maka keyakinan tersebut akan tumbuh secara alamiah di dalam sanubarinya. Dengan memiliki keyakinan yang semakin kokoh terhadap Tri Ratna serta mampu mempraktikan ajaran Dharma dengan baik di dalam kehidupan sehari-harinya tidak menutup kemungkinan umat Buddha dapat mempertahankan eksistensinya hingga sekarang ini. Berbagai sekte agama Buddha telah berkembang di Indonesia. Beragamnya sekte agama Buddha tentunya memiliki ciri khas tersendiri seperti dalam kegiatan upacara ritual keagamaan yang dilakukannya. Pelaksanaan ritual keagamaan dianggap sebagai perilaku luhur yang dapat ditujukan kepada agama Buddha. Salah satu sekte agama Buddha yang menjalankan ritual keagamaan adalah sekte Tantrayana. Sekte Tantrayana telah melaksanakan upacara ritual keagamaan yang salah satunya adalah ritual puja api homa. Adapun di dalam sekte yang lain tetap mempertahankan upacara ritual keagamaannya, karena dengan melaksanakan kegiatan tersebut dapat meningkatkan keyakinannya terhadap ajaran Buddha. Ritual puja api homa merupakan ritual yang sangat penting di dalam Tantrayana, ritual tersebut memegang peranan penting dalam Tantrayana. Ada tiga keberhasilan dalam Tantrayana yaitu keberhasilan dalam menjapa mantra (melafal atau membacakan nama Buddha dan Boddhisattva), keberhasilan dalam meditasi, dan keberhasilan dalam melaksanakan puja api homa. Tujuan 1

9 2 melaksanakan puja api homa adalah mengubah nasib seseorang. Jika puja api homa dilakukan dalam skala yang besar, maka nasib sebuah bangsapun dapat diubah. Jadi, homa bukanlah upacara persembahan yang biasa-biasa saja. Makna homa sangat mendalam sehingga orang yang tidak mengerti bisa memandang remeh manfaatnya. Sebagai contoh: Ketika diberikan sebuah kepercayaan untuk membangun sebuah bendungan guna mencegah banjir, biksu Konghai (biksu Jepang tersohor, yang merupakan inkarnasi dari Maha Mula Vajra Acarya Lian Sheng di abad ke-8 Masehi) segera melaksanakan puja api homa dan secara berturut-turut menjapa mantra setiap hari. Dari hasil kerja kerasnya ia dapat melaksanakan tugas sesuai jadwal yaitu sebelum tiba musim hujan. Puja api homa dapat mengubah nasib orang dan bahkan nasib bangsa, homa bukanlah sekedar upacara keagamaan biasa. Banyak sekali tradisi berkembang di dalam agama Buddha yang menggambarkan bahwa pemenuhan harapan umat Buddha tidak cukup hanya dengan bekerja dan melakukan sembahyang. Namun, ada upaya lain yang harus mereka lakukan. Upaya tersebut adalah ritual, yang dilaksanakan oleh umat Buddha sesuai dengan kepercayaan mereka terhadap berbagai mitos dan sejarah ritual buddhis tertentu yang masih berkembang hingga saat ini. Berbagai praktik keagamaan yang mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya umat Buddha memiliki dampak masing-masing. Pelaksanaan ritual yang baik dan benar akan membawa dampak yang positif seperti meningkatnya keyakinan terhadap Tri Ratna (Buddha, Dharma, dan Sangha), meningkatnya moralitas yang terjadi pada setiap individu, memiliki berbagai cara pandang yang benar, bahkan akan mempengaruhi perubahan dalam skala yang besar (seluruh penjuru alam semesta) dan lain sebagainya. Di zaman yang modern ini semakin sulit bagi umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra untuk meningkatkan motivasi beribadah dalam agama Buddha, hal ini terjadi karena adanya berbagai aspek yang saling mempengaruhi di dalam lingkungan hidupnya maka semakin lama menjadi banyak dan bervariasi. Motivasi beribadah umat Buddha di Vihara Vajra Bhumi Giri Putra masih rendah, banyak umat yang belum dapat menumbuhkan motivasi dalam

10 3 beribadah, dan cara untuk menerapkan makna ritual puja Api Homa dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian memerlukan adanya motivasi untuk meningkatkan ibadah sebagai umat Buddha. Salah satu kasus yang melibatkan berbagai kalangan dari remaja hingga orangtua yaitu konversi agama (perpindahan agama), hal ini sering terjadi pada umat Buddha yang khusunya berada di Desa Segaralangu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Perpindahan agama terjadi karena berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal dapat muncul dari dalam diri seseorang dan faktor eksternal berasal dari luar diri individu. Contoh dari faktor internal yaitu kurangnya pengetahuan umat tentang agama Buddha sehingga pengetahuan terhadap ajaran Sang Buddha masih rendah. Contoh faktor eksternal yaitu hubungan keluarga tidak harmonis yang mengakibatkan keretakan rumah tangga, perbedaan agama, dan lingkungan tempat tinggal yang kurang nyaman. Fakta-fakta yang terjadi, umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra belum mengetahui cara meningkatkan motivasi dalam beribadah melalui Ritual Puja Api Homa. Masih kurangnya kesadaran umat untuk melakukan ibadah (puja bakti) menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi beribadah. Contoh: Umat yang mengikuti kegiatan puja bakti setiap malam di vihara didominasi oleh ibu-ibu sedangkan untuk remaja, anak-anak, dan bapakbapak mayoritas pada malam minggu. Apabila motivasi beribadah masih rendah, maka akibatnya dapat menimbulkan moralitas yang menyimpang, pandangan salah, keyakinan umat akan menurun, kesadaran umat dapat melemah, umat tidak mengerti tentang agama, perpindahan agama, tidak dapat mengenal agama dengan baik, kurangnya pengetahuan tentang agama Buddha, umat tidak dapat mempraktikan Dharma dengan baik, umat tidak mengerti mengenai ajaran Buddha, banyak umat yang tidak mengerti makna Ritual Puja Api Homa yang sesungguhnya, dan Ritual Puja Api Homa tidak dimaknai dengan benar. Terdapat banyak hal yang menyebabkan kurangnya motivasi beribadah umat Buddha di vihara tersebut, antara lain: pelatihan agama masih kurang, pembinaan kepada umat masih kurang, pemahaman agama yang masih rendah

11 4 atau kurang, tidak adanya motivasi untuk beribadah, kurangnya buku-buku Dharma, praktik pelatihan agama masih kurang, dan kurangnya pengetahuan mengenai ajaran Buddha. Oleh karena itu, berbagai usaha telah dilakukan oleh para pandita di Vihara Vajra Bhumi Giri Putra, berbagai upaya telah dilakukan untuk memberikan motivasi kepada umatnya dengan memperbanyak perbuatanperbuatan bajik. Selain itu juga, pemerintah telah melakukan berbagai upaya yaitu memperbanyak penyuluh-penyuluh di daerah-daerah. Namun usaha tersebut belum efektif untuk memecahkan masalah kurangnya motivasi dalam beribadah bagi umat Buddha di Vihara Vajra Bhumi Giri Putra. Manfaat umum yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi beribadah bagi umat Buddha tidak hanya di Vihara Vajra Bhumi Giri Putra, melainkan umat Buddha di berbagai daerah sehingga tidak ada lagi umat yang memiliki motivasi beribadah yang rendah. Hasil penelitian ini dimaksudkan memberikan kontribusi pemecahan masalah kurangnya motivasi beribadah bagi umat Buddha diberbagai daerah. 1.2 Metode an Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. an kualitatif adalah penelitian ilmiah yang ditujukan untuk memahami masalah-masalah manusia dalam konteks sosial dengan cara mendeskripsikannya secara kompleks, melaporkan pandangan terperinci dari para informan, dan melakukan setting yang alamiah tanpa suatu intervensi dari peneliti (Herdiansyah, 1998: 8). an ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan studi fenomenologis, yakni mengamati fenomena atau kejadian yang berada di lapangan, kemudian menemukan makna esensial dari fenomena tersebut. Fenomena yang diamati oleh peneliti adalah ritual puja Api Homa di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, Desa Segaralangu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. ingin mengungkap makna dari ritual tersebut. Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nontes dengan cara observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi. Teknik

12 5 pengumpulan data tersebut digunakan untuk memperoleh data penelitian yang dianalisis dan diambil kesimpulannya Teknik Keabsahan Data Upaya untuk menjaga kredibilitas dalam penelitian dilakukan melalui langkah-langkah perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, dan member check (Sugiyono, 2009: 117). an kualitatif memiliki kredibilitas supaya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kredibilitas adalah suatu keberhasilan mencapai maksud dalam mengeksplorasikan masalah yang majemuk atau kepercayaan terhadap data penelitian Teknik Analisis Data Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan model analisis dari Miles dan Huberman. Adapun jenis dari model Milles dan Huberman yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification) (Sugiyono, 2012: 337).

13 BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN Beragamnya aliran agama Buddha menjadi suatu keindahan dalam menjalin hubungan harmonis yang mengarah pada satu tujuan yaitu kebahagiaan. Tantrayana merupakan salah satu dari banyaknya aliran yang terdapat di dalam agama Buddha. Jika seorang sadhaka dengan penuh keyakinan dan sungguhsungguh dapat melatih diri maka akan memperoleh suatu keberhasilan. Ada 3 cara mencapai kontak yoga atau keberhasilan dalam Tantrayana yaitu: melafalkan mantra (keberhasilan dalam menjapa mantra), melakukan meditasi (keberhasilan dalam meditasi), dan melakukan puja Api Homa (keberhasilan dalam melaksanakan puja Api Homa). Api Homa merupakan keberhasilan yang paling cepat untuk mencapai kontak yoga karena di dalam tata ritual puja Api Homa sudah mencakup: pelafalan mantra, visualisasi, membentuk mudra, melakukan meditasi, dan melakukan persembahan. Melakukan homa sama dengan memberikan persembahan dengan berdasarkan ketulusan hati kepada para Buddha, para Boddhisattva, Mahasattva, dan Para Dewa. Ritual puja Api Homa dilakukan dengan media api karena dengan menggunakan media tersebut umat dapat memberikan persembahan secara total. Total memiliki arti jika memberikan persembahan di altar dan setelah selesai puja bakti dapat dikonsumsi kembali, setelah itu dapat mengganti dengan persembahan yang baru. Homa terbagi menjadi dua yaitu Homa Luar dan Homa Dalam. Homa Luar adalah memberikan persembahan kepada para Buddha, para Boddhisattva, Mahasattva, dan para Dewa dengan cara membakar atau memasukan bahan-bahan persembahan ke dalam tungku api. Homa Dalam adalah melakukan visualisasi diri sadhaka menyatu dengan api, dan Adhinata. Kemudian melebur dan menjadi satu (manunggal) dan memasuki kekosongan. Jadi, pada saat pelaksanaan Homa Dalam ada tiga unsur yaitu: diri, api, dan Adhinata. Dalam Api Homa sudah pasti memiliki makna yaitu Homa Luar dan Homa Dalam Jika umat melakukan visualisasi pada saat Api Homa makan akan memperoleh makna dari Homa Dalam. 6

14 7 Terdapat tiga tahap dalam melakukan sadhana (puja bakti) yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup. Jadi, dalam melakukan Api Homa sebenarnya tidak berbeda dengan melakukan sadhana atau puja bakti biasa. Hanya saja, persembahan yang dipersembahkan kepada para Buddha, para Boddhisattva, Mahasattva, dan para Dewa adalah benar-benar secara total menggunakan media api. Pada tahap awal melakukan puja bakti di dalam Tantrayana terdapat Mudra Pembukaan, Mantra Pembukaan, Mantra Pembersihan, Mantra Pengundangan, Mahanamaskara, Mahamandala Puja, Catur Sarana, dan Melakukan Simabandhana Diri (perlindungan). Pada tahap inti ditambahkan memberikan persembahan kepada para Buddha, para Boddhisattva, Mahasattva, dan para Dewa serta Adhinata dari Api Homa. Tahap inti adalah melakukan visualisasi adhistana dari Adhinata dalam Api Homa tersebut. Di dalam Api Homa terdapat satu Adhinata khusus, misalnya Avalokitesvara (Kuan Im), Ksitigarbha Boddhisattva, dan Dewa Rejeki Jambala. Hal utama yang harus dilakukan adalah bervisualisasi pancaran cahaya adhistana dari Adhinata yang dipilih, menjapa mantranya, dan memberikan persembahan dengan menggunakan media api. Pemimpin upacara (upacarika) memasukan bahan persembahan yang disediakan oleh umat ke dalam tungku api dan dipersembahkan kepada para Buddha, para Boddhisattva, Mahasattva, dan para Dewa. Dalam memberikan atau memasukan persembahan ke dalam tungku api upacarika akan melakukan visualisasi, mengucapkan gatha, dan mantra tertentu karena setiap persembahan memiliki makna yang berbeda. Setelah itu, dilanjutkan dengan meditasi. Tahap penutup adalah pelimpahan jasa secara keseluruhan yang dilakukan oleh pemimpin upacara dalam melakukan ritual puja Api Homa. Kemudian dilanjutkan menjapa Mantra Sataksara, Mahanamaskara, Mantra Paripurna, dan Mudra penutupan. Persembahan di dalam ritual Puja Api Homa terbagi menjadi persembahan wajib atau inti dan persembahan pendukung. Persembahan yang dipersembahkan kepada para Buddha, para Boddhisattva, Mahasattva, para Dewa merupakan simbol ketulusan hati dari para umat yang mendukung upacara homa tersebut. Berikut adalah jenis persembahan inti di dalam ritual puja Api Homa: wijen hitam, wijen putih, 5 jenis kacang, bunga, dupa, lilin, daun teh, buah, 7 jenis

15 8 persembahan, daging, arak, susu putih, parfum, dan biskuit. Persembahan pendukung diberikan oleh umat dari hasil bumi misalnya: ubi goreng, beras, aneka kue basah dan kering, keripik, tepung terigu, dan gula pasir. Besar kecilnya kapasitas umat dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan homa. Disebut dengan upacara karena melakukan puja bakti bersama. Jika sifatnya sudah upacara homa maka pihak vihara memberikan kesempatan kepada para umat untuk menjadi donatur upacara sehingga kebutuhan dalam homa dapat terpenuhi. Upacara yang diselenggarakan misalnya pemberkahan dan penyeberangan. Melalui upacara homa, vihara memberikan kesempatan kepada para umat untuk mendaftarkan para leluhur sehingga harus dibuatkan satu altar untuk para leluhur. Jadi, banyak persembahan yang harus dipersiapkan supaya cukup untuk para leluhur sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar. Homa kecil sifatnya adalah ada pemohon yang memiliki suatu kebutuhan atau keinginan, kemudian memohon kepada Acarya untuk membuat ritual puja Api Homa. Pelaksanaan ritual puja Api Homa harus dilakukan oleh Vajra Acarya dan dibantu Dharmaduta, Bhikhu Lama, umat, pengurus vihara, dan sukarelawan yang sudah mengetahui dan memahami tentang ritual Api Homa dan tata caranya. Hal yang harus dipersiapkan pada saat ritual puja Api Homa yaitu tungku homa, panduan ritual puja Api Homa, bahan-bahan persembahan yang akan dipersembahkan atau dimasukan ke dalam tungku homa, serta pengiring alat dharma. Pelaksanaan ritual puja Api Homa boleh dilakukan kapan saja karena tidak ada satu ketentuan yang mengaturnya. Walaupun ada suatu vihara yang sudah menjadwalkan kegiatan Api Homa, hal itu juga karena ada kesepakatan antara pengurus vihara dan umat. Waktu pelaksanaan Api Homa yang dimulai dari tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup sekitar 1 jam. Namun, berbeda jika upacara besar (Api Homa) dihadiri oleh banyak Acarya maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 2-3 jam karena ada ceramah Dharma. Pada umumnya ketika umat Buddha melakukan puja bakti harus ada altar di dalam vihara, untuk Api Homa juga bisa dilakukan di vihara atau di tempat yang lain dengan satu catatan harus membangun altar terlebih dahulu. Pelaksanaan Api

16 Homa bukan menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan, dan jika dilaksanakan akan memperoleh suatu pahala. Dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi peneliti menuliskan data dalam bentuk transkip wawancara. Transkip wawancara berisi pertanyaan dan jawaban dari semua informan. Kemudian, peneliti membuat ringkasan dari semua jawaban informan dan dijadikan panduan dalam menyusun display data. Display Data merupakan pengembangan suatu deskripsi dari informasi yang tersusun untuk membuat kesimpulan atau penarikan kesimpulan. Kesimpulan berisi jawaban dari pertanyaan penelitian yang ditemukan melalui display data. Berikut ini adalah tabel display data yang dibuat oleh peneliti: Tabel 1 Display Data 9 Fokus an Pelaksanaan Ritual Puja Api Homa di Vihara Vajra Bumi Giri Putra Keterangan - Harus ada Vajra Acarya yang memimpin (219, 275, 424, 545, 609, 691, 821, 867, 966, 1111, 1234, 1375, 1525); dibantu Dharmaduta(223, 545); Pandita Lokapalasraya (425, 546, 736, 867, 1146, 1283, 1421); Bhiksu (223, 426, 545, 1146, 1283); pengurus vihara (221); sukarelawan (221); tamu undangan (610, 1146, 1283, 1422); dan umat (221, 427, 546, 1146, 1283, 1422). - Yidam Api Homa (102, 374, 821, 966, 1374, 1525). - Ada 3 tahap dalam Api Homa (90). - Persembahan homa dilakukan oleh Vajra Acarya (118). - Mempersembahkan khata (547, 824, 1112, 1528). - Mempersiapkan persembahan homa (96, 132, 383, 545, 690, 831, 968, 1104, 1381, 1534). - Mempersiapkan tungku Api Homa (131, 383, 833, 976, 1104, 1380, 1536). - Mempersiapkan panduan ritual Api Homa (132). - Mengisi formulir homa (1104, 1243,

17 10 Makna Ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra 1539). - Mengisi kayu homa (834, 975, 1243, 1537). - Mengisi ling pai (834, 975, 1242, 1538). - Mempersiapkan tanggal pelaksanaan homa dan undangan peserta homa (382). - Penyebrangan luhur (681, 814, 1096, 1234, 1367, 1518). - Mengikis karma buruk (538, 682, 814, 959, 1367, 1518). - Berkah pertanian (814, 1096, 1519); keselamatan (1222, 1510) dan kesehatan (258, 531, 807, 1222, 1510, 1538). - Melepas kemelekatan (363). - Tolak bala (52). - Keharmonisan (53). - Meningkatkan berkah (54, 682, 959, 1096, 1228, 1234). - Penaklukan (54). Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam display data diketahui bahwa melakukan ritual puja Api Homa harus dilakukan oleh Vajra Acarya yang telah menerima abhiseka dari guru sejati dan dibantu oleh bhiksu lama, Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, pengurus vihara, umat, dan tamu undangan. Pelaksanaan Api Homa harus disesuaikan dengan prosedur homa yang meliputi 3 tahap yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup. Persembahan homa yang dipersembahkan kepada para Buddha, Boddhisattva, Mahasattva, dan para Dewa dilakukan menggunakan media api. Persembahan homa hendaknya dilakukan dengan ketulusan hati dan jika Api Homa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan memperoleh manfaatnya. Dalam ritual ini, umat dapat mengisi formulir homa, ling pai, dan kayu homa dengan tujuan untuk pemberkahan maupun penyebrangan. Persembahan khata juga dilakukan dalam Api Homa karena mempersembahkan khata adalah bentuk pengormatan tertinggi dalam Tantrayana.

18 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Pelaksanaan ritual puja Api Homa harus dilakukan oleh Vajra Acarya yang telah menerima abhiseka dari Mahaguru. Tata cara pelaksanaan Api Homa terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup. Ritual puja Api Homa dalam aliran Tantrayana bukan menjadi suatu hal yang wajib harus dilakukan karena tidak ada satu ketentuan yang mengaturnya. Jadi, apabila ritual puja Api homa dilaksanakan maka ada suatu pahala yang diperoleh. Banyak bahan persembahan yang dapat dipersembahkan dalam upacara homa. Dari berbagai jenis barang yang ada dalam pelaksanaan Api Homa hanya terdapat 2 jenis persembahan yaitu persembahan wajib atau inti dan persembahan pendukung Persembahan yang dipersembahan kepada para Buddha, para Boddhisattva, Mahasattva, dan para Dewa adalah simbol ketulusan hati dari para umat. Makna ritual puja Api Homa adalah untuk melakukan tolak bala, meningkatkan keharmonisan, mendapatkan berkah, penaklukan, mengikis karma buruk, melepas kemelakatan, memperoleh keselamatan dan kesehatan, serta panjang umur. Kegiatan Api Homa yang dilaksanakan di Vihara Vajra Bumi Giri Putra ini mampu mengondisikan petani mendapatkan berkah panen yang melimpah. Hal ini terjadi karena tanaman padi di ladang tidak banyak dimakan oleh hama. Melalui ritual ini, berkah Api Homa juga dapat digunakan untuk melakukan penyeberangan atau pelimpahan jasa supaya para leluhur dapat terlahir di alam yang bahagia dan memperoleh kebahagiaan. 3.2 Saran a. Bagi umat Buddha khususnya di Vihara Vajra Bumi Giri Putra agar lebih memahami tujuan dari melaksanakan upacara ritual puja Api Homa sehingga dapat memperoleh makna dan manfaat yang akan membawa kemajuan batin dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, ketika Api Homa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan membawa berkah baik dalam kehidupan saat ini maupun kehidupan yang akan datang. 11

19 12 b. Hendaknya setiap umat Buddha dapat mengerti dan memahami dari setiap kegiatan spiritual yang dilaksanakan sehingga akan memperoleh manfaatnya. c. Bagi pembaca secara umum, disarankan supaya mencari dan membaca referensi lain lebih banyak lagi sehingga akan lebih memahami dan mengerti tentang upacara Api Homa. d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya.

20 DAFTAR PUSTAKA Sugiyono Metode an Pendidikan Pendekatan Kuantitataif, Kualitataif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Lexy J, Moleong Metodologi penelitian kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Haris Herdiansyah Metodologi an Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Suhartoyo Pustaka Jati dan Suyanto Pedoman Penulisan Skripsi. Tangerang: STAB Negeri Sriwijaya Tangerang Banten. Sugiyono Memahami an Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sri Dhamananda Keyakinan Umat Buddha. Yayasan Penerbit Karaniya. Maurice Walshe Digha Nikaya. Jakarta: DhammaCitta Press. Kaharuddin Kamus Umum Buddha Dharma. Jakarta: Tri Satva Buddhist Center. Tin Mon, Mehm. Tanpa tahun. Intisari Jalan Kesucian (Visuddhi Magga) Volume 1. Medan: Indonesia Tipitaka Center (ITC). Great Team Kata Motivasi Ampuh. Yogyakarta: Great! Publisher (Anggota Ikapi). Tim KKN STAB Negeri Sriwijaya Tangerang Banten Sejarah Agama Buddha di Desa Segaralangu Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap.Vihara Vajra Bumi Giri Putra. Lu, Sheng-Yen Padmakumara 16. Jakarta: Yayasan Maha Pelita Buddha. TBF Panduan Dasar Zhenfo Zong. Medan: PT. Budaya Daden Indonesia. Lu, Sheng-Yen. Tanpa tahun. Melepaskan Makhluk Hidup ke Habitatnya. Lu, Sheng-Yen Mengarungi Samudra Samsara. Medan: PT. Budaya Daden Indonesia. Lu, Sheng-Yen. Tanpa tahun. Panduan Dasar Zhenfo Zong. Medan: PT. Budaya Daden Indonesia. 13

21 Lu, Sheng-Yen Sehari Sepatah Kata. Medan: PT. Budaya Daden Indonesia. Sugono, Dendy Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Shi Lian-zeng, Bhiksu Memimpin Upacara Api Homa Marici Devi Bodhisattva, 5. Diakses tanggal 26 Januari Tim Dharma Talk DharmaTalk Juni Manfaat Ritual Puja Api Homa. diakses tanggal 15 Januari Tim Dharma Talk Manfaat Ritual Puja Api Homa edisi Juni Diakses tanggal 15 Januari

22 LAMPIRAN 15

23 Lampiran 1 TRANSKIP WAWANCARA Nama : Pandita Tasimun Usia : 32 tahun Hari/Tanggal : Senin/9 Mei 2016 Kode : 1/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Lippo Karawaci Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya Zhu Jiao.. Namo Buddhaya.. Di sini saya mau tanya tentang Api Homa. Iya. Yang pertama, apa pengertian dari ritual puja Api Homa? Jadi di dalam salah satu agama Buddha itu ada aliran Tantrayana, di dalam Tantrayana itu kita dalam melatih diri ada beberapa keberhasilan. Salah satunya adalah keberhasilan dalam melakukan ritual Api Homa. Pengertian Api Homa adalah kita mempersembahkan bahan-bahan persembahan dengan berdasarkan ketulusan hati itu mempersembahkan kepada para makhluk suci, para Buddha, para Boddhisattva. Kenapa dengan menggunakan media api? Karena dengan menggunakan media api kita dapat memberikan persembahan secara total, artinya total itu kalau kita memberikan persembahan di altar kan setelah selesai puja bhakti kita dapat mengambil kembali, lalu kita mengkonsumsinya lagi. Tetapi, kalau menggunakan media api kita secara total, artinya kita benar-benar mempersembahkannya habis seperti itu. Untuk dipersembahkan kepada para Buddha, para Boddhisattva, yang tentunya bahan-bahan yang kita persembahkan itu adalah simbol dari ketulusan dan niat daripada para umat sekalian. Untuk pengertian Api Homa seperti itu.. 16

24 Iya, terima kasih Zhu Jiao. Terus, apa makna dari ritual puja Api Homa? Ada 4 hal ya secara duniawi, kebutuhan manusia itu adalah yang pertama itu untuk apa namanya itu.., tolak bala, kemudian yang kedua kebutuhan manusia adalah dalam hal keharmonisan, yang ketiga adalah dalam hal meningkatkan berkah, dan yang keempat adalah untuk penaklukan. Kenapa? Karena ketika kita sebagai seorang umat Buddha kan harus tekun melatih diri, konsentrasi, dan bermodalkan ketekunan, ketenangan. Nah, apabila 4 hal ini tidak terpenuhi maka itu menjadi suatu masalah. Misalnya kita sakit-sakitan terus, kita mau meditasi bagaimana sakit-sakitan terus, yang kedua kita bagaimanakah bermeditasi, bisa melatih diri, bisa menjalankan vinaya, mengembangkan boddhicitta, apabila kehidupan kita itu serba kekurangan. Kita tidak bisa melakukan suatu kebajikan dengan menggunakan materi, kita kekurangan, hidup kita saja susah gitu loh, kemudian bagaimana kita mau meditasi kalau kita waduh besok ini saya mau makan apa, mau bayar kontrakan nggak ada uang, dan sebagainya, itu nggak mungkin kita dapat duduk meditasi, yang ketiga ketika kita itu dalam lingkungan ataupun dalam keluarga tidak harmonis, banyak persoalan, banyak permasalahan, berantem terus. Nah, ini juga menjadi satu masalah sehingga kita tidak bisa melatih diri, kemudian kita juga sering kali bermasalah dalam hal adanya suatu bahaya yang mengancam, misalnya hidup kita itu banyak orang yang membenci kita, banyak orang yang memiliki dendam, memusuhi kita, kita juga tidak bisa melakukan satu pelatihan diri, maka dengan menggunakan ritual Api Homa diharapkan para umat itu dapat memperoleh berkah itu dengan dukungan para Buddha, bodhisattva, itu begitu itu. Karena kalau kita hanya mengandalkan karma baik kita saja, karma baik yang kita lakukan pada saat ini kan belum tentu bisa berbuah sesuai dengan yang kita butuhkan sekarang, seperti orang mau tanam cabe itu, tanamnya sekarang panennya itu nggak tahu kapan. Makanya untuk sekarang ini, kita bagaimana? Kita kan harus hoo.., pinjam uang ke tetangga atau ke teman itu kan begitu, paling tidak, Api Homa adalah salah satu tujuannya untuk itu. Kita melakukan pendekatan kepada para Buddha, Boddhisattva, para dewa utamanya, karena Buddha, Boddhisattva itu udah nggak ngurusin lagi masalah seperti itu hoo.., masalah orang itu hidupnya kekurangan, masalah orang itu berantem bagi para Buddha, Boddhisattva itu bukan suatu masalah, hal biasa. Nah, maka kita memohon kepada para dewa, untuk berkenan membantu kita dalam hal berkah. Inilah, apa namanya.. tujuan daripada diadakan Api Homa untuk memenuhi 4 kebutuhan itu. Terus, bagaimana tata cara pelaksanaan ritual puja Api Homa? Jadi, di dalam sadhana Tantrayana itu terbagi menjadi tiga tahap yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup. Nah, jadi Api Homa ini sebenarnya tidak berbeda dengan kita sadhana atau melakukan puja bakti biasa. Hanya saja,

25 persembahan yang kita persembahkan kepada Buddha, Boddhisattva, para dewa itu benar-benar secara total menggunakan media api. Maka pada tahap awal itu sama seperti kita itu berpuja bakti biasa dalam Tantrayana, mudra pembukaan, sampai mantra pembersihan, pengundangan dan sebagainya. Nah, pada saat tahap inti itu ditambahkan memberikan persembahan kepada para Buddha dan Adhinata dari Api Homa. Nah, apa yang dimaksud dengan tahap inti? Tahap inti adalah pertama kita itu melakukan visualisasi adhistana daripada Adhinata dalam Api Homa itu. Jadi, kalau dalam Api Homa itu ada satu Adhinata khusus misalnya Kuan Im atau Avalokitesvara atau mau Ksitigarbha Boddhisattva atau mau dewa rejeki Jambala atau apa. Nah itu sesuai dengan yang jadi sosok utama di dalam ritual Api Homa itu. Jadi, pertama kita visualisasi pancaran cahaya adhistana dari Adhinata yang dimaksud kemudian menjapa mantranya kemudian kita memberikan persembahan menggunakan media api itu bahan persembahan yang kita sediakan itu oleh pemimpin upacara akan dimasukan ke dalam tungku api dipersembahkan kepada para Buddha Boddhisattva. Nah, setelah itu dilanjutkan dengan meditasi. Itu adalah tahap intinya. Tahap penutupnya adalah pelimpahan jasa, itu melimpahkan jasa-jasa dari ritual tersebut kepada siapa ya untuk tujuan apa. Itu tahap penutupnya begitu. Jadi, tata caranya seperti itu. Iya, terus.. bagaimana proses pelaksanaan ritual puja Api Homa? Iya. Jadi, itu kurang lebih sama dengan yang tata cara tadi ya. Hanya prosesnya itu khusus untuk dalam memberikan persembahan yaitu dilakukan oleh seorang acarya disitu upacarika yang memberikan atau memasukan persembahan itu ke dalam tungku api. Nah, tentunya disitu acarya akan melakukan visualisasi dan mengucapkan gatha dan mantra tertentu karena setiap persembahan itu memiliki apa namanya.., memiliki makna tertentu. Nah itu ada mantra yang dibacakan oleh upacarika atau acarya yang memimpin dalam mempersembahkan kepada para Buddha dan Boddhisattva. Nah itu seperti itu. Iya. Terus, hal apa saja yang harus dipersiapkan pada saat ritual puja Api Homa? Iya. Pertama adalah kita mempersiapkan tungku Api Homanya, tungku Api Homanya, kemudian panduan daripada ritual Api Homa tersebut, kemudian bahan-bahan persembahan yang akan dipersembahkan dalam Api Homa itu. Yang dipersiapkan seperti itu. Iya. Terus, di mana ritual puja Api Homa dilakukan?

26 Secara umum ketika kita bersadhana itu kan harus ada altar. Agama Buddha kalau puja bakti kan harus ada altar. Nah, altar itu secara umum, secara umum ya ada di vihara. jadi, upacara Api Homa itu bisa dilakukan di vihara. Atau misalnya, di tempat yang lain misalnya sewa gedung atau apa.., dengan satu catatan disitu juga harus membangun altar dulu. Nah, jadi intinya Api Homa itu sama dengan kita berpuja bhakti yang mana harus dilakukan ada altar begitu ya. Iya. Terus, kapan ritual puja Api Homa dilaksanakan? Jadi itu bisa dilakukan kapan saja. Nah, jadi tidak ada satu waktu tertentu dalam melakukan itu. Kecuali dengan satu tujuan misalnya, misalnya ya.., tujuannya orang di satu vihara mau mengadakan Ceng Beng misalnya kan identik orang-orang keturunan Tionghoa ada satu ritual Ceng Beng namanya kan. Nah, pada saat Ceng Beng itu para umat ingin mendaftarkan nama leluhur melimpahkan jasa kepada para leluhur. Nah, sehingga vihara bisa saja mengadakan satu ritual upacara Api Homa. Nah, sehingga jasa pahala dari Api Homa itu dapat dilimpahkan kepada para leluhur. Nah, tetapi pada dasarnya ritual itu bisa dilakukan kapan saja. Iya. Terus, apakah ritual puja Api Homa wajib dilakukan? Apa akibatnya jika ritual puja Api Homa tidak dilaksanakan? Iya. Sebenarnya itu adalah sesuatu hal yang bukan juga dikatakan wajib, dilakukan ya bagus ada suatu pahala, tidak dilakukan ya kita tidak kena karma istilahnya kan begitu. Jadi kita para umat seperti itu. Jadi, bukan sesuatu hal yang wajib harus dilakukan itu tidak. Iya. Terus, berapa kali dalam setahun ritual puja Api Homa dilakukan dan berapa lama ritual tersebut berlangsung? Kalau untuk berapa kali dilaksanakan itu juga tidak ada satu ketentuan. Ya misalnya suatu vihara itu menyelenggarakannya memang ada yang sudah menjadwalkan, tetapi itu adalah suatu kesepakatan, kesepakatan daripada para umat, pengurus vihara terutama. Tetapi, tidak ada suatu ketentuan mesti sekian kali-mesti sekian kali di dalam apa namanya.., aturan Api Homa itu tidak ada. Nah, kemudian untuk waktu pelaksanaan sendiri kalau upacara besar misalnya itu dihadiri oleh para acaryanya banyak, nah itu lamanya itu bisa mencapai 2 atau 3 jam. Tetapi karena itu kan ada ceramah, apa, dan

27 sebagainya. Nah, kalau untuk Api Homa sendiri dari tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup kurang lebih satu jam. Iya, terima kasih Zhu Jiao. Terus, kemarin kan saya tanya ke Sunarti. Katanya kalau di Surabaya itu ada homa kecil. Terus kalau yang homa fa hui itu gede. Nah, itu bagaimana Zhu Jiao? Iya. Artinya besar dan kecilnya adalah kapasitas umat. Ada yang disebut dengan upacara, ada yang disebut dengan puja bhakti bersama. Jadi puja bhakti bersama itu bisa dikatakan homa kecil. Nah, tapi kalau sifatnya sudah upacara itu biasanya sampai membuka kesempatan kepada para umat untuk menjadi donatur upacara misalnya dan sebagainya. Nah, di situ betul-betul dalam upacara itu ada upacara misalnya pemberkahan dan penyebrangan. Nah, disitu memberikan kesempatan kepada para umat untuk mendaftarkan para leluhur sehingga harus dibuatkan satu altar untuk para leluhur. Nah, disitu harus disiapkan persembahannya yang kira-kira cukup untuk para leluhur itu sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar. Nah, dalam hal seperti ini kegiatan seperti ini biasanya panitia atau vihara memberikan kesempatan kepada para umat untuk berdana paramita. Nah, sehingga kebutuhan-kebutuhan itu bisa tercukupi. Nah, ini namanya suatu upacara, melibatkan umat yang banyak seperti itu. Nah, kalau Api Homa yang kecil itu sifatnya adalah biasanya ada pemohon, ada pemohon misalnya saya ini sedang ada satu kebutuhan jasa atau butuh pahala ya karena ada satu urusan yang bagaimana itu., memohon kepada acarya untuk dibuatkan Api Homa. Nah, itu namanya Api Homa kecil. Nah, itu termasuk homa pribadi bukan Zhu Jiao? Iya, itu pribadi. Jadi ada seseorang yang memohon untuk dibuatkan Api Homa itu. Homa pribadi itu harus di vihara atau kaya tadi yang penting ada altar Zhu Jiao? Yang penting ada altar, tidak harus di vihara. Iya. Terus, siapa saja yang terlibat dalam ritual puja Api Homa? Pertama itu harus ada acarya, yang jelas acarya. Yang kedua ya ada beberapa orang yang membantu acarya yang memimpin Api Homa itu. Nah, beberapa orang itu boleh umat, boleh pengurus vihara atau sukarelawan yang memang sudah mengetahui, memahami tentang ritual Api Homa tata caranya. Nah, kemudian kalau upacara itu tentu ada Dharmaduta, bhiku lama yang harus membantu. Iya. Selanjutnya, apa saja persembahan dalam ritual puja Api Homa? Adakah persembahan inti dalam ritual tersebut?

28 Jadi, persembahan di dalam ritual puja Api Homa itu ada terbagi menjadi persembahan yang wajib dan yang istilahnya itu persembahan pendukung. Nah, kalau yang wajib itu misalnya adalah.., itu ada wijen hitam, wijen putih ini untuk dipersembahkan kepada dewa api, karena menggunakan media api sehingga kita memberikan persembahan pertama itu kepada dewa api. Iya. Terus, ketika api sudah menyala, seluruh umat bervisualisasi satu cahaya yang dipilih. Nah, arti dari cahaya itu apa? Iya. Jadi, biasanya MC itu mengajak ya, mengajak para umat mari kita bervisualisasi seperti ini..ini.., jadi ketika kita bervisualisasi diri kita menyatu dengan Adhinata kemudian apa namanya itu.., menyatu dengan api. Jadi di situ ada tiga unsur yaitu diri kita sendiri, api, dan adhinata. Kita diajak untuk bervisualisasi terjadi pemanunggalan antara diri kita, api suci, dan adhinata sehingga ketika terjadi pemanunggalan maka segala karma warana kita itu, ya.., akar-akar daripada daya karma itu bisa terselesaikan. Nah, artinya kita memasuki kekosongan, memasuki kesunyataan di dalam suasana meditasi dengan meleburkan diri melalui media api suci. Nah itu seperti itu. Kemudian selain itu kita juga diajak untuk bervisualisasi para Buddha atau Adhinata tersebut dalam Api Homa itu memancarkan cahaya sesuai dengan yang kita perlukan. Yang kita perlukan ya 4 hal itu, misalnya kita memang sedang butuh ya untuk misalnya dalam rumah tangga itu sedang tidak harmonis nah kita bisa bayangkan Adhinata memancarkan cahaya merah kepada kita untuk meningkatkan keharmonisan. Misalnya kita itu ada keluarga yang sering sakit-sakitan kita visualisasi cahaya putih nah supaya kita diberi kesehatan. Misalnya kita sedang butuh peningkatan berkah, bisnis supaya lancar, dan sebagainya kita bervisualisasi cahaya kuning supaya menigkatkan berkah. Misalnya kita sedang terancam bahaya oleh seseorang misalnya, atau mungkin kita mau besok berhadapan dengan dosen dalam hal misalnya mau apa namanya.., mau sidang misalnya, kita bisa bervisualisasi cahaya biru menyinari diri kita dan pak dosen sehingga apa namanya.., karakter-karakter kerasnya itu bisa lebih lembek sedikit. Nah, itu sesuai dengan keperluan. Itu makna daripada cahaya yang kita visualisasikan. Iya. Terus, selain Vajra Acarya, apakah sadhaka boleh melakukan ritual puja Api Homa? Iya boleh artinya Api Homa itu boleh dilaksanakan oleh setiap sadhaka Cen Fo Zhong dengan satu catatan dia telah memperoleh abhiseka dari Maha Guru untuk melakukan ritual tersebut. Tetapi, itupun hanya melakukan. Tetapi bukan memimpin sebuah upacara. Memimpin upacara itu lain. Itu harus acarya.

29 Iya. Terus, menurut Dharma Talk, homa terbagi menjadi 2 yaitu homa luar dan homa dalam. Lalu, bagaimana dengan homa pribadi? Maksudnya homa pribadi ini termasuk bagian dari 2 jenis homa tersebut apa bagaimana Zhu Jiao? Iya, yang dimaksud homa luar dan homa dalam. Homa luar adalah ketika persembahan-persembahan itu kita masukan ke dalam api. Melalui media api kita persembahkan bahan-bahan itu. Nah itu namanya homa luar. Yang dimaksud homa dalam adalah ketika kita bervisualisasi diri kita menyatu dengan api dan Adhinata, melebur, manunggal, istilahnya 3 unsur itu kita, api dan Adhinata menyatu memasuki kekosongan, itu artinya homa dalam. Nah, jadi dalam Api Homa itu sudah pasti memiliki makna homa luar dan homa dalam. Nah, hanya saja umat itu tidak memperoleh makna yang homa dalam karena tidak mau bervisualisasi. Jadi ya hanya luarnya saja begitu loh.. termasuk upacara, homa pribadi juga seperti itu. Jadi apakah Homa pribadi itu masuk dalam kategori yang mana? Ya memang bertujuan untuk dua-duanya gitu loh..tergantung orang yang melakukan. Terus, yang terakhir. Apa tujuan dari pelaksanaan homa pribadi? Iya. Jadi tujuan pelaksanaan dari homa pribadi seperti yang saya sampaikan tadi bahwa untuk membantu meningkatkan berkah untuk suatu urusan. Misalnya, oh ini besok saya mau berbisnis, ya mudah-mudahan bisnis saya berhasil, ya siapa tau nanti saya pulang berkah gitu ya, kita memohon acarya untuk berkenan membuatkan Api Homa supaya ini bisa lebih mulus, lebih lancar. Artinya Api Homa itu menghasilkan suatu pahala. Kalau sudah jadi pahala itu terserah mau buat apa. Nah itu sama seperti kita kerja to, kerja dapet uang, kalau sudah dapet uang mau buat apa yo terserah gitu, jadi tujuannya adalah setiap Api Homa dilakukan adalah untuk memperoleh suatu pahala, pahala itu nanti akan dikemanakan, nah itu terserah kita. Oke, terima kasih Zhu Jiao waktunya. Namo Buddhaya.. Namo Buddhaya.

30 Nama : Dwi Nami Karlina Usia : 21 tahun Hari/Tanggal : Rabu/27 April 2016 Kode : 2/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Segaralangu RT 04/ RW 04, Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya Lin.. Namo Buddhaya, Mba Tasih.. Lagi sibuk apa ora? Nggak, lagi duduk ajah. Oh, iya.. mba Tasih mau tanya tentang Homa ya.. Iya.. Apa si pengertian ritual puja Api Homa menurut Lina? Kalau menurut saya, ritual puja Api Homa itu sejenis kaya sedekah langit. Jadi kalau biasanya kan orang menyebut sedekah laut, sedekah bumi. Sedekah laut di larungkan ke laut. Sedekah bumi di ditanem ke bumi. Tapi, kalau puja Api Homa ya dibakar sampai tuntas. Apa makna dari ritual puja Api Homa? Kalau menurut saya, ritual puja Api Homa memiliki makna kaya melepas kemelekatan, jadi kan kadang ada orang-orang yang melihat ritual Api Homa itu banyak persembahan yang dibakar. Ketika merekak melihat proses itu mereka sama saja melepaskan kemelekatan. Ya sudahlah itu kan

31 sama saja kita bersyukur dengan adanya berkah itu kita mempersembahkan itu kepada para Buddha Boddhisattva melalui ritual Api Homa itu. Bagaimana si tata cara pelaksanaan dalam ritual puja Api Homa? Tata cara pelaksanaannya ya kalau sepengetahuan saya tergantung yidam yang akan digunakan. Tapi, biasanya secara umum si sama ada pembukaan, inti, dan penutup. Tapi, mungkin kalau yidam-yidam tertentu akan ada tambahan. Hal apa saja yang harus dipersiapkan pada saat Api Homa? Yang pertama itu seperti tanggal pelaksanaan Api Homa, kalau sudah siap tangal sekian baru kita mempersiapkan persembahan, peralatan-peralatan tungku Api Homa yang akan digunakan, terus apa lagi ya.. mungkin mengundang para umat, para pandita..seperti itu mba.. Di mana si ritual puja Api Homa itu biasa dilakukan? Kalau di sini itu ya di Vihara Vajra Bumi Giri Putra. Biasanya ritual puja Api Homa dilaksanakannya kapan? Kalau kapannya itu biasanya Vihara Vajra Bumi Giri Putra itu tidak selalu tanggal sekian gitu mba, tergantung apa ya.. tergantung Acarnya itu bisanya pemimpin Api Homanya bisanya kapan. Biasanya gitu, menyesuaikan jadwal mba.. Apakah ritual puja Api Homa wajib dilakukan? Nah, apa akibatnya jika ritual puja Api Homa tidak dilaksanakan? Kalau sepengetahuan saya si tidak ada suatu kewajiban gitu mba, tapi akan lebih baik jika Api Homa dijadikan sebagai rutinitas. Kalau Vihara Vajra Bumi giri Putra itu kan melakukan Api Homa kan setahun sekali. Kayanya si enggak, soalnya bukan suatu kewajiban.

32 Berapa kali dalam setahun ritual puja Api Homa dilakukan? Dan berapa lama ritual tersebut berlangsung? Kalau di Vihara Vajra Bumi Giri Putra itu dilakukan puja Api Homa itu satu tahun satu kali. Dan biasanya itu dalam kurun waktu 2-3 jam. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan Api Homa? Setau saya yang paling utama itu kaya Vajra Acarya, Vajra Acarya itu yang memimpin jalannya ritual puja Api Homa, terus ada juga para pandita, bhiksu lama.. itu yang biasanya membantu Acarya dalam proses puja Api Homa. Ada juga umat Vihara Vajra Bumi Giri Putra. Bagaimanakah persembahan dalam ritual puja Api Homa? Biasanya di dalam Api Homa kana da persembahan inti, persembahan inti itu apa saja? Ya, kalau setau saya persembahan yang kemaren dilakukan di Vihara Vajra Bumi Giri Putra ada persembahan yang dibuat sendiri oleh ibu-ibu kaya persembahan dari hasil bumi misalnya ada beras, terus yang dibuat sendiri kaya apa ya singkong digorenglah, disriping, diapa saja, terus sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Pokoknya hasil bumi yang dibagi di setiap umat ibu-ibu gitu dan itu ada koordinatornya. Terus ada lagi persembahan wajib yang tadi disebutkan itu biasanya dibeli oleh salah satu pandita. Jadi persembahan wajib itu saya nggak terlalu hafal, jadi yang saya tau itu ada jamur, obat-obatan, terus dupa, minyak, 8 persembahan, ada kaya manis, serbuk cendana, bunga, dupa.. pokoknya 8 persembahan itu. Kalau Api sudah menyala, biasanya pemandu menginstruksikan kepada seluruh umat untuk bervisualisasi tentang satu cahaya supaya umat yang ngikut mendapatkan berkah. Nah, mba Lina tau apa ngga si cahaya apa saja yang divisualisasikan dan melambangkan apa? Setau saya itu ada beberapa cahaya ada 3 atau 4, kalau cahaya putih itu melambangkan kesucian, cahaya merah itu cinta kasih, jadi misalnya pengen menjalin keluarga yang harmonis, teman yang harmonis gituh bayangkan cahaya merah ke tubuh kita, terus cahaya kuning itu rejeki kaya rejeki, jadi kalau rejekinya pengen nambah bayangkan cahaya kuning. Terus ada cahaya biru, cahaya biru itu kaya sifat bakti kepada orang tua gitu lah. Selain cahaya

33 yang disebutkan tadi biasanya pemandu upacara menyebutkan diri kita bayangkan berada di atas tungku Api Homa, dan Api Homa itu kaya membakar diri kita dan dari kita keluar asap hitam. Nah, ibaratnya itu kaya semua karma yang kita miliki itu hilang. Asap hitamnya itu ibaratnya karma kita, diri kita menjadi bening dan suci kembali. Ada lagi nggak mbak Lina? Kurang lebih seperti itu si mba Tasih.. Terima kasih mba Lina waktunya.. Oke, sama-sama.. Namo Buddhaya.. Namo Buddhaya mba Tasih.

34 Nama : Sunarti Usia : 21 tahun Hari/Tanggal : Selasa/26 April 2016 Kode : 3/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Segaralangu Rt 04/ RW 04, Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya Na,. lagi sibuk apa ora? Namo Buddhaya, ora yu.. Yayune arep takon-takon tentang Homa ya? Iya yu.. Nek menurute Narti Api Homa gue apa? Api Homa adalah memberikan persembahan kepada langit, terus.. memohon kesehatan, bisa untuk menyebrangkan leluhur,. Arti Api Homa apa Na? Makna Api Homa bisa nggo ngikis karma buruk, bisa nggo gawe berkah ya gue.. Menurute Narti tata cara pelaksanaan Api Homa gue kepriwe? Sing pertama gue persembahan, sing kedua harus ada acarya, Jiang Shi, Fa Shi, dan Zhu Jiao, dan umat yang ada di vihara. kalau bisa mempersembahkan khata untuk memberikan penghormatan tertinggi. Jiang Shi apa Na?

35 Di atas Zhu Jiao kalau Jiang Shi kan keraeh warna biru. Menurute Narti sing dipersiapna nek homa hue apa bae Na? Beras, Bai Zie Je, kacang 5 warna, bunga rosella, gula pasir, bunga menyesuaikan dengan adhinata, dupa, teh, buah, terus kopi, wijene putih karo item, madu, susu, tungku, parfum, arak, terus karo kue-kue apa jajanan, biskuit, Tapi biskuite, warnane biasane menyesuaikan karo yidam. Soale gue lewih apik. Terus, biasane Api Homa gue dilaksanakan nang ndi Na? Nang vihara. Selain nang Vihara ana ora? nang klenteng ya bisa ndean, nang umah olih apa ora? Nang umah tah kayane ora loh. Sing Homa pribadi tetep nang vihara? iya tetep nang vihara, biasane nek Homa pribadi tetep neng vihara. terus wong sing rep homa kudu teka nang vihara men berkaeh lewih cukup duwur. Biasane Api Homa gue dilaksanakane kapan Na? Bulan April, biasane setelah waisak bulan Mei atau bulan Juni.. Menurut Narti Api Homa wajib apa ora dilakukan? Terus, akibate ana apa ora nek Api Homa ora dilaksanakan? Wajib bagi sing duwe dana sebenere, Cuma kan menyesuaikan si biasane. Misale wis ngomong-ngomong, undang-undang tapi ora sida ya mungkin ana akibate dewek, soale kan ibarate wis ngomong-ngomong adhinatae wis krungu. Selama setaun gue biasane dilakukan ping pira Na? Selama setaun ya apike si sering, Cuma kan tergantung danane si kan. Setaun sekali ya apik, Cuma nek sering gue lewih apik. Terus,. Homa gue pelaksanaane pirang jam?

36 Homa, nek homane misale akeh satus wolu apa ping pira ya biasane cepet paling waktune setengan jam, soale langsung ganti tungku, ganti persembahan. Nek homa sing gede kaya fa hui kan sampe telung jam-an, oh, ana homa cilik homa gede? Ana biasane nek nggo luhur. Nek homa fa hue kan nggo luhur. Nek nang vihara termasuk homa fa hue apa udu Na? ya termasuk gede, Cuma nek homane cilik lewih singkat waktune. Bisane sing terlibat nek Api Homa gue sapa bae? Sing terlibat sing pertama acarya, Fas hi, Jiang Shi, Zhu Jiao, terus para donatur, tamu undangan, dan seluruh umat Buddha yang ada di vihara tersebut. Menurute Narti gue persembahan Api Homa kan akeh, maceme juga akeh. Nek menurute Narti persembahane gue sing kepriwe? Apa diharuskan kue donat apa priwe? Ora, nek persembahan Api Homa si menyesuaikan yidam. Misale yidame kaya sing wingi kan Kurukula Bhagawati, misale aweh kue warnane abang kan cinta kasih. Nang Api Homa kan ana persembahan inti, sing Narti ngerti gue apa bae? Beras, bai zie je, kacang 5 warna, bunga rosella, gula, bunga, dupa, teh, buah, terus kopi.. nek obat-obatane sing kudu ana kan sepiring sing dicampur gue ana garam, kim cam sing kaya mi, jamur es, jae, terus jamur kuping, bunga tahu, sing siji maning jamurlah pokoke. Sing kudu ana biasane bawang putih, bawang merah, Lombok sing garing, ya karo jamur juga sing ireng kaya kae lah. Siji maning Na, pas apine nyala ya. Kan dewek membayangkan neng atas api sing menyala, terus dewek gue diinstruksikan neng pemandu kon membayangkan cahaya. Nah sing Narti pilih gue cahaya apa? Mungkin menyesuaikan karo yidame kali ya, nek homane Kurukula Bhagawati ya visualisasine cahaya merah. Suwun ya Na, Namo Buddhaya.. Iya, Namo Buddhaya.

37 Nama : Wasiyah Usia : 50 tahun Hari/Tanggal : Selasa/26 April 2016 Kode : 4/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Segaralangu Rt 04/ RW 04, Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya, Yu.. Namo Buddhaya, Lagi ngapa si Yu? Lagi gie tes adang rampung. Nyong arep takon-takon tentang Api Homa ya Yu.. Iya.. Menurute rika Api Homa gue apa Yu? Api Homa gue sedekah langit, menyebrangkan luhur-luhurlah Nek arti Api Homane gue apa Yu? Malah nyong kelalen loh.. sengertine nyong nggo penyebrangan luhurlah, mengikis karma buruk, karo nggo permberkahanlah. Menurute rika tata cara Api Homa gue kepriwe Yu?

38 Tata cara Api Homa aweh persembahan, persembahane akeh, werna-wernalah, apa bae, ana sing aweh sriping, ya akehlah. terus kudu dipimpin neng Shang Shi.. Menurute rika sing persiapna nek Api Homa apa bae Yu? Siapna sing arep diobong, ratus, ling pai, kayu homa, akeh lah, persembahne, dupa, sing utamane tungku homa. Biasane gue Api Homa dilakukan nang ndi Yu? Ya nang vihara, selain nang vihara ana maning ora Yu? Nang cetiya ya bisa. Kaya vihara nang cilacap klenteng. Biasane Api Homa gue dilaksanakan kapan Yu? Kadang-kadang ya setiap tahun, menurut kemampuan umat vihara. taun gie ora, taun ngarep ya mbok bisa. Nang vihara kene soten.. ya menurut kemampuan umat vihara kene bae.. Menurute rika Api Homa gue wajib apa ora dilaksanakan Yu? Ya kayane ora diwajibkan loh. Tapi kayane ya wajib menurute nyong loh. Nek wajib gue ana akibate ora misale Api Homane ora dilakukan? Akibate ya seumpamane ora dilakukan ya berkaeh mungkin bisa berkurang..nandurnandur pada dipangani hama.. Biasane gue setaun Api Homane dilaksanakane ping pira Yu? Setaun pisan. Terus, waktu Api Homane gue pirang jam Yu? Wong acara dimulaine jam 7, ceramah-cerahmah, rampung jam 9.. paling ora ya rong jam-an. Biasane sing terlibat nek Api Homa gue sapa bae Yu?

39 Sing ngurusi Api Homa ya remaja, ibu-ibu kan nang dapur, Shang Shi, Zhu Jiao lah.. Nek nang Api homa kan ana persembahane. Persembahane gue sing kepriwe Yu? Api Homa juga ana Persembahan inti, gue apa bae Yu? Persembahane inti sing nang altar ya buah, susu, ratus ya kena, minuman, makanan ya pepek lah. Persembahane ya werna-werna lah. Wingi pas Api Homa, pemandu kan mengumumkan bahwa misale pas apine wis menyala dewek kon mbayangna tubueh dewek terbakar. Adhinatane memancarkan cahaya meng dewek. Lah sing rika pilih gue cahaya apa Yu? Wektu homa wingi, cahaya biru men wong-wonge pada manut lah. Cahaya merah nggo cinta kasih, cahaya kuning nggo rejeki. Cahaya putih suci. Ya wis, suwun ya Yu. Iya Sih.. Namo Buddhaya Yu.. Namo Buddhaya..

40 Nama : Sumesih Usia : 42 tahun Hari/Tanggal : Selasa/26 April 2016 Kode : 5/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Segaralangu Rt 04/ RW04, Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya, Mbok.. Namo Buddhaya, Nyong arep takon-takon tentang homa ya.. Iya.. Menurute rika Api Homa gue apa Mbok? Homa gue pemberkahan nggo sing masih hidup, keslametan, kesehatan nggo keluargane dewek. Arti Api Homa menurute rika apa? Nggo nyebrangna luhur, mengikis karma buruk, berkaeh bisa nggo pertanian. Menurute rika tata carane Api Homa kepriwe Mbok? Api Homa disesuaikan dengan yidam sing dipilih. Harus dipimpin oleh seorang acarya yang sudah diabhiseka oleh Maha Guru, yang didalam vihara adalah pemandu, tamu undangan, pengiring alat Dharma, karo sing arep mempersembahkan khata.

41 Nek homa gue sing dipersiapna biasane apa bae Mbok? Sing pertama persembahan. Persembahan utama nggo luhur. Persembahan harus penuh. Persembahane selaine luhur jumlaeh lewih kang 70 werna. Setiap umat mempersembahkan beras untuk luhur, tungku luhur, tungku homa, kayu homa untuk orang hidup, ling pai biru, ling pai merah, ling pai ping. Biasane Api Homa gue dilaksanakane nang ndi Mbok? Biasane ya nang vihara. Api Homa gue biasane dilaksanakane kapan Mbok? Nggak pasti si, kadang bulan Maret apa April. Menurute rika Api Homa gue wajib apa ora dilakukan Mbok? Ya menurut umat sing mampu ya wajib nek ana danane. Akibate misale nek ora melaksanakan Api Homa ana apa ora Mbok? Ya ora ana. Selama setaun biasane dilakukan ping pira Mbok? Satu kali. Suene acara Api Homa gue pirang jam Mbok? Maksude apine apa kepriwe? Iya acarane Mbok? Biasane ya sekitar 3 jam-an. Sing melu / terlibat dalam Api Homa gue sapa bae Mbok? Pertama ya vajra acarya, para Zhu Jiao, perangkat desa, tamu undangan, karo seluruh umat vihara.

42 Menurute rika, biasane nek Api Homa kan ana persembahan. Nah, persembahane sing kepriwe Mbok? Apa persembahane makanan, apa minuman, apa buah, apa kepriwe Mbok? Persembahane ya werna-werna, ana makanan, ana minuman, ya apa si.. berupa buah-buahan. Biasane nek Api Homa kan ana persembahan inti, sing rika reti apa bae Mbok? Ya berupa makanan, misale ya hasil dari bumi, macem-macem makanan dari bumi lah, biasane ana lilin, dupa.. Pas wingi Api Homa ya, rika mbayangnane cahaya apa Mbok? Cahaya putih berarti suci, selain cahaya kuning rika reti ora mbok? Misale cahaya merah melambangkan gie..? Ora.. Ya wis, suwun ya Mbok wektune.. Iya.. Namo Buddhaya Mbok.. Namo buddhaya..

43 Nama : Serli Permata Sari Usia : 16 tahun Hari/Tanggal : Selasa/26 April 2016 Kode : 6/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Segaralangu Rt 04/ RW 04, Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya, Ser.. Namo Buddhaya, Lagi ngapa koe? Lagi njjagong.. Yayune arep takon tentang homa ya.. Iya.. Menurute Serli Api Homa gue apa? Api Homa adalah bisa disebut sedekah langit, atau penyebrangan untuk luhur. Bisa juga untuk hidup atau yang sudah meninggal. Terus Api Homa dikususkan si biasanya untuk keluarga tapi bisa juga untuk orang lain. Arti Api Homa gue apa Ser? Artine ya bisa untuk mengikis karma buruk, atau menambah berkah, atau menambah panjang umur. Ana maning ora Ser? Engka. Terus, menurute Serli tata cara pelaksanaan Api Homa gue kepriwe?

44 Api Homa disesuaikan menurut yidam yang dipilih dan harus dipimpin oleh seorang acarya yang sudah menerima abhiseka dari Maha Guru. Yang ada di dalam vihara adalah yang memandu jalannya Api Homa, persembahane kudu lengkap nggo luhur kudu sing akeh. Kudu menyeseuaikan kari yidam. Nek homa gue sing dipersiapna apa bae Ser? Ling pai, kayu homa, ling pai merah yang untuk dewa bumi, ling pai untuk luhur, terus formulir untuk yang hidup dan yang meninggal, terus tungku homa. Terus, biasane Api Homa dilakukane nangndi Ser? Neng vihara. Selain vihara? neng kuti.. ya neng vihara lah. Biasane Api Homa gue dilaksanakane kapan Ser? Bulan Juni atau April. Ritual Api Homa gue menurut Serli wajib apa ora dilakukan? Wajib untuk yang mempunyai dana. Nek sing ora ndue dana ya ora diwajibna juga si. Akibate gue ana apa ora misale Api Homa ora dilaksanakan? Langka si kayane. Akibate ora nana. Dalam setaun gue Api Homa biasane dilaksanakane ping pira Ser? Nek nang kene biasane si setaun sepisan. Tapi nek vihara-vihara liyane ya ora reti. Biasane Api Homa dilakukan pirang jam? Sekitar 3 jam-an. Biasane sing terlibat dalam Api Homa gue sapa bae Ser? Vajra acarya, tamu undangan, seluruh umat Buddha, terus para donatur.

45 Menurut Serli persembahane Api Homa gue sing kepriwe? Persemahane ya misale yidame 2 Api Homane dilaksanakane ping pindo, terus persembahane diganti ping pindo, terus persembahan sing altar mandala gue ora dibakar, tapi persembahan sing nggo luhur gue bisa dibakar, ana persembahane wijen ireng, ketan ireng, jamur kayu manis karo sing lainlain..gue sing persembahan inti. Wingi ya pas apine wis menyala kan pemandue ngomong kon membayangna satu cahaya. Sing dipilih neng Serli gue cahaya apa? Cahaya putih yang keluar dari Maha guru.. atau yidam sing dipilih dalam Api Homa. Cahaya merah untuk cinta kasih. Cahaya kuning untuk kebijaksanaan. Terus ana maning apa ora? Langka. Okeh, terima kasih ya Ser. Iya.. Namo Buddhaya.. Namo Buddhaya.

46 Nama : Sumiah Usia : 31 tahun Hari/Tanggal : Selasa/26 April 2016 Kode : 7/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Segaralangu Rt 04/ RW 04, Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya Yu.. Namo Buddhaya, Rika lagi ngapa? Ora ngapa.. Nyong arep takon-takon tentang homa ya? Iya.. Menurute rika Api Homa gue apa Yu? Api Homa kaya sedekah langit, penyebrangan luhur, pemberkahan sing ana neng umat Buddha. Menurute rika arti Api Homa gue apa Yu? Makna Api Homa ya pemberkahan, bisa nggo nyebrangna luhur., bisa nggo keperluan pertanian. Tata cara pelaksanaan Api Homa gue kepriwke Yu?

47 Tata carane ya ana persembahan, ngisi formulir orang hidup, nyiapna tungku homa. Menurute rika sing persiapna pas Api Homa gue apa bae Yu? Sing dipersiapna ya kudu ana acaryane sing mimpin Api Homa sing wis nerima abhiseka kang Maha Guru, kudu ana alat dharmane, Persembahan khata juga. Biasane Api Homa gue dilaksanakane nang ndi Yu? Nang vihara. Selain vihara ana maning ora Yu? Ora lah. Api Homa gue dilaksanakane kapan Yu? Neng kene ya setaun pisan. Bulan April. Ritual Api Homa gue wajib ora dilakukan Yu? Wajib ya menurut umat sing mampu, pernah dilakukan ya setiap taune ya wajib lah. Ana akibate ora Yu misale Api Homa ora dilaksanakan? Nek ora dilakukan ya ana akibate lah. Setaun gue Api Homa dilaksanakane ping pira Yu? Setaun ya sepisan lah. Acara Api Homa gue biasane pirang jam Yu? Telung jaman biasane. Terus sing terlibat nang Api Homa gue sapa bae Yu? Shang Shi, Zhu Jioa, Fa Shi, Tamu undangan, terus umat vihara.

48 Menurute rika persembahan Api Homa gue sing kepriwe Yu? Persembahan pokok lah, kesukaan luhur, semua makanan ya, kembang, banyak macemnya lah persembahan, obat-obatan juga penting. Nek neng Api Homa kan persembahan inti, sing rika reti apa bae Yu? Intine ya banyak, ana serbuk cendana, bangsane wijen ireng, wijen putih, ketan abang, ketan ireng, beras abang, beras puti, bunga, dupa, kedelai putih, kedelai ireng, jamur, kayu manis. Pokoke banyak lah ya.. Nek apine wis menyala biasane kan pemandu ngomong seluruh umat kon bervisualisasi satu cahaya sing dipilih. Nah, sing dipilih nang rika gue cahaya apa Yu? Terus menurute rika kepriwe Yu? Ya bagus lah ya. Nek ora divisualisasikna ya, kan men diri kita jadi bersih lah ya. Cahaya kuning men berkaeh akeh. Nek cahaya putih men diri kita bersih. Ana maning ora Yu jawabane? Cukup lah ya.. Ya wis, suwun ya Yu.. Iya.. Namo Buddhaya.. Namo Buddhaya..

49 Nama : Wasini Usia : 31 tahun Hari/Tanggal : Selasa/26 April 2016 Kode : 8/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Segaralangu Rt 04/ RW 04, Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya Yu, rika lagi ngapa? Namo Buddhaya, lagi nenenin dede gie.. Nyong arep takon-takon ya tentang homa.. Iya.. Menurute rika pengertian Api Homa gue apa Yu? Api Homa gue adalah sedekah langit, penyebrangan luhur, pemberkahan bagi yang masih hidup, kesehatan, keselamatan terutamane nggo keluarga. Menurute rika, arti Api Homa gue apa Yu? Api Homa ya pemberkahan. Nang Api Homa biasane kan ana tata cara pelaksanaane gue kepriwe Yu? Kudu ana Shang Shi sing mimpin si, nggo penyebrangan, nggo luhur, nggo pemberkahan sing masih hidup si. Sing dipersiapna nek Api Homa gue apa bae Yu?

50 Persembahan, persembahan nggo luhur, nggo para Buddha, ana ling pai, formulir pendaftaran, kayu homa ya ague. Biasane Api Homa gue dilakukane nang ndi Yu? Nang vihara. Selain nang vihara ana maning ora Yu? Nek sengertine nyong neng vihara biasane. Biasane Api Homa dilaksanakane kapan Yu? Dilaksanakane nek nang kene biasane setaun pisan. Menurute rika Api Homa gue wajib apa ora dilakukan? Bagi yang mampu ya wajib. Nek sing ora ya menyesuaikan. Akibate ana apa ora nek Api Homa tidak dilaksanakan? Tergantung, kalau Api Homa kan memiliki persembahan yang banyak banget, dadine lebih baguse ya ana Api Homa. Dadi luhur seneng, terselamatkan, dewek juga seneng. Dalam setaun gue Api Homa biasane dilaksanakane ping pira Yu? Sekali. Lama Api Homane biasane pirang jam Yu? Sekitar 3 jam. Sing biasane terlibat pas Api Homa gue sapa bae Yu? Sang Shi, bhiku, pandita, umat, tamu undangan. Anak-anak.

51 Neng Api Homa kan persembahane akeh banget. Nek menurute rika persembahane gue sing kepriwe Yu? Ya men kon olih berkah. Dewek memberi nggo leluhur men para leluhur men leluhre terselamatkan, dewek juga seneng, olih berkah. Persembahane ya apa bae. Ora kudu nyembahna gie. Persembahane ya suka rela ana beras apa mi, lenga, sesedingaeh ya gue. Asal memberi itu harus rela, iklhas. Walaupun memberinya sedikit itu harus ikhlas daripada besar nggak ikhlas. Lebih baik yang sedikit tapi ikhlas. Sukur pisan si Nek an amah ya sing akeh. Menurute rika nek Homa kan ana persembahan inti, sing rika reti apa bae Yu? Persembahanan inti, ora reti loh. Soale wis racikan-racikan kang kana si biasane Zhu Jiao sing nganu si. Angger gue ya cokane beras, buah, bunga, pelitta, lilin dupa. Kayane nek inti ya dupa, lilin biasane ana. Biasane nek Api Homa ya, apine wis menyala umat-umat kon pada visualisasi cahaya. Rika reti ora misale visualisasi cahaya kuning men apa? Nek kuning kaya, merah cinta kasih, nek biru pendundukan, putih. Ya wis, Suwun ya Yu.. Namo Buddhaya. Namo Buddhaya..

52 Nama : Suhud Usia : 19 tahun Hari/Tanggal : Selasa/26 April 2016 Kode : 9/ Wawancara 1 Pukul : WIB Alamat : Segaralangu Rt 04/ RW 04, Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Objek : Makna ritual Puja Api Homa bagi Umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra, di Desa Segaralangu Namo Buddhaya Hud, lagi sibuk rha? Namo Buddhaya, ora, lagi jegongan gie.. Nyong arep takon ya tentang Homa. Oh iya, monggo.. Pengertian Api Homa menurut Suhud gue apa? Api Homa gue pada bae karo sedekah langit, ya contoh misal angger laut kan dilarungna neng laut aya gue, nek nang bumi dipendem nang bumi. Makna Api Homa gue apa Hud? Ya, untuk mengagungkan para Buddha Boddhisattva melalui persembahan dengan cara dibakar, untuk melebur karma buruk, penyebrangan luhur. Neng upacara Api Homa kan ana susunan/aturan. Nah tata cara pelaksanaan homa gue kepriwe Hud? Tata cara pelaksanaane ya tergantung yidam. Misale yidam para Buddha Boddhisatta, kudu dipimpin oleh seorang acarya. ngger ora, ya ora bisa. Sing dipersiapna pas upacara Api Homa apa bae Hud?

Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia)

Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia) Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia) Dalam aliran Zhen Fo Zong, Mahaguru tidak menentang pemakaian kertas mulia atau lazim disebut kertas sembahyang, baik itu kertas sembahyang yang sudah

Lebih terperinci

Mahapuja Satyabuddha

Mahapuja Satyabuddha Mahapuja Satyabuddha Seorang sadhaka Tantrayana, setiap kali bersadhana, harus memberikan persembahan. Dalam Catur Prayoga, merupakan Persembahan Mandala. Saya pernah berkata, Manusia di dunia ini, kalau

Lebih terperinci

KIAT BERYUKTA DENGAN VAJRASATTVA DAN KUNCI MEDITASI

KIAT BERYUKTA DENGAN VAJRASATTVA DAN KUNCI MEDITASI KIAT BERYUKTA DENGAN VAJRASATTVA DAN KUNCI MEDITASI 金剛薩埵相應密訣及禪定要訣 Sumber: Dharmadesana Vajracarya Lian Ming, 28 Maret 2010 Diterjemahkan oleh: Lianhua Shian Terlebih dahulu kita bersembah sujud kepada

Lebih terperinci

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh DWI SRI MUKTI NIM 0250112020505 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI

Lebih terperinci

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

Tiga Sumpah Agung. Hal 1. Tiga Sumpah Agung Banyak diantara kalian sudah mengetahui bahwa ketika saya berusia 25 tahun, saya pergi mengunjungi sebuah kuil Taoisme di Taiwan dari sanalah Maha Dewi Yao Chi Jin Mu membuka mata dewa

Lebih terperinci

Sadhana Vajrayoga Padmakumara III

Sadhana Vajrayoga Padmakumara III Sadhana Vajrayoga Padmakumara III Sadhana Vajrayoga Padmakumara merupakan sadhana Guruyoga. Di bagian visualisasi, juga dapat membayangkan demikian: Acarya berada di angkasa di depan sadhaka, mengeluarkan

Lebih terperinci

Vajra Dharmapala Ucchusma

Vajra Dharmapala Ucchusma Vajra Dharmapala Ucchusma Berikut ini penjelasan singkat mengenai manfaat dan rahasia mantra dan sadhana ucchusma berdasarkan Ceramah Dharma Maha Acarya Lian Sheng di kota New York (Amerika Serikat) pada

Lebih terperinci

地母真經手抄文件 Penyalinan Sutra Bodhisattva Di Mu

地母真經手抄文件 Penyalinan Sutra Bodhisattva Di Mu 地母真經手抄文件 Penyalinan Sutra Bodhisattva Di Mu 满足成就佛陀智慧 一切衆生無上福田 Page 1 Maha Mula Acarya Lian Sheng Maha Guru Lian Sheng (Lu Sheng-Yen) adalah perintis Zhen Fo Zong (True Buddha School) yang dilahirkan pada

Lebih terperinci

佛說出家功德經手抄文件 Penyalinan Sutra Pahala Menjadi Bhikkhu

佛說出家功德經手抄文件 Penyalinan Sutra Pahala Menjadi Bhikkhu 佛說出家功德經手抄文件 Penyalinan Sutra Pahala Menjadi Bhikkhu 满足成就佛陀智慧 一切衆生無上福田 Page 1 Maha Mula Acarya Lian Sheng Maha Guru Lian Sheng (Lu Sheng-Yen) adalah perintis Zhen Fo Zong (True Buddha School) yang dilahirkan

Lebih terperinci

Sila-sila Zhen Fo Zong

Sila-sila Zhen Fo Zong Sila-sila Zhen Fo Zong Jumlah siswa Zhen Fo Zong sampai saat ini telah mencapai 4 juta siswa berdasarkan jumlah sertifikat sarana yang telah diterbitkan. Setiap hari banyak orang yang bercatur sarana dalam

Lebih terperinci

Makna Esoterik Tantra Rumus Metode. Hitung Napas Vajra

Makna Esoterik Tantra Rumus Metode. Hitung Napas Vajra Makna Esoterik Tantra Rumus Metode Mahaguru leluhur Tantra aliran putih, Gambopa bersabda: Menguasai konsentrasi hati dan pikiran adalah jalan sama dimana dilalui oleh para Buddha Bodhisattva. Aku menganggap

Lebih terperinci

Mahanamaskara Satyabuddha

Mahanamaskara Satyabuddha Mahanamaskara Satyabuddha Catur prayoga (Empat Latihan Dasar) dalam Tantrayana adalah Mahanamaskara, Catur Sarana, Persembahan Mandala (Mandala-Puja) dan sadhana Bodhisattva Vajrasattva. Keempatnya merupakan

Lebih terperinci

佛說長壽命滅罪護諸童子陀羅 尼咒經手抄文件

佛說長壽命滅罪護諸童子陀羅 尼咒經手抄文件 佛說長壽命滅罪護諸童子陀羅 尼咒經手抄文件 Penyalinan Sutra Memperpanjang Usia, Mengikis Karma dan Melindungi Anak Kecil 满足成就佛陀智慧 一切衆生無上福田 Page 1 Maha Mula Acarya Lian Sheng Maha Guru Lian Sheng (Lu Sheng-Yen) adalah perintis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Salah satu kebebasan yang paling utama dimiliki tiap manusia adalah kebebasan beragama. Melalui agama, manusia mengerti arti dan tujuan hidup yang sebenarnya. Agama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Tinjauan Pustaka 1. Agama Buddha Secara etimologi kata agama berasal dari dua akar kata, yaitu a: tidak, dan gama : kacau. Berdasarkan etimologi tersebut

Lebih terperinci

Beberapa Kunci Penting Dalam Latihan

Beberapa Kunci Penting Dalam Latihan Beberapa Kunci Penting Dalam Latihan Ada tiga cara : pertama adalah pernapasan, kedua adalah ulah batin dan ketiga adalah frekuensi. Jika ketiganya digabungkan, berarti hanya ada satu. Kalau kita terlalu

Lebih terperinci

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur. book Bakti Kepada Bakti Kepada Orangtua merupakan paduan ajaran klasik Buddha yang inspiratif dengan tampilan modern yang atraktif, sehingga merupakan sarana efektif untuk: membelajarkan sifat luhur sejak

Lebih terperinci

Sadhana Vajrayoga Padmakumara II

Sadhana Vajrayoga Padmakumara II Sadhana Vajrayoga Padmakumara II Berikut ini adalah seluruh tata cara Sadhana Guru Yoga. Dengan badan yang bersih memasuki mandala. 1. Membaca mantra pembersihan: Om Suddhe Suddhe Mahasuddhe Wisuddhe swaha..

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari

BAB III PENUTUP. wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari BAB III PENUTUP 3. 1. Simpulan Desa Cijantra, Kecamatan Pagedagangan, Kabupaten Tangerang merupakan wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari berbagai kelompok masyarakat

Lebih terperinci

Jadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013

Jadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013 Jadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013 Sebagai program utama harian Monlam, His Holiness Gyalwang Karmapa dan para tulku senior lainnya dan para lama akan memimpin persamuan dari ribuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo Oleh: Murti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Murti_tinah@yahoo.com.id Abstrak:

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL

PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL Oleh: Budi Riyanto NIM 0250112010495 Disusun dan Diajukan sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm. BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

PERSEMBAHAN BUMIPATI SETEMPAT

PERSEMBAHAN BUMIPATI SETEMPAT PERSEMBAHAN BUMIPATI SETEMPAT DHARMA CENTER BUNDA MULIA Disadur dari ajaran lisan Guru. Segala berkah dan kebaikan yang ada, kami persembahkan kembali kepada seluruh mahluk, demi kebahagian bersama hingga

Lebih terperinci

Sadhana Botol Harta Raja Naga

Sadhana Botol Harta Raja Naga Sadhana Botol Harta Raja Naga (Ceramah Maha Acarya Lian Sheng (Shi Zun) pada tanggal 4 Februari 1990) Mengajarkan Sadhana Raja Naga Selamat malam, semuanya! Karena baru beberapa hari yang lalu kita merayakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Creswell (Herdiansyah, 2010) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD) 21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra tradisional yang tersimpan dalam naskah lontar banyak dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mempergunakan paradigma budaya, maka rancangan penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) menyatakan

Lebih terperinci

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Wahyu Duhito Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Wahyu_duhito@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari penjelasan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari penjelasan tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif, artinya penelitian yang

BAB III METODOLOGI. Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif, artinya penelitian yang BAB III METODOLOGI A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif, artinya penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif yang berupa kata-kata tertulis terhadap apa yang diamati,

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004 01. Dari: Jaya Mudita, Jakarta Namo Buddhaya, Bhante,

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak: STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA Oleh: Warsito Abstrak: Perkembangan Dharmaduta di Indonesia telah berkembang pesat sejak masa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan untuk menanggapi bahwa terdapat kekuatan lain yang maha besar

BAB I PENDAHULUAN. perasaan untuk menanggapi bahwa terdapat kekuatan lain yang maha besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015 Kebahagiaan Berdana Diposkan pada 02 Desember 2015 Berdana dan melaksanakan Dhamma di dalam kehidupan sehari-hari, itulah berkah utama Kehidupan berlangsung terus dari waktu ke waktu. Hari berganti bulan

Lebih terperinci

POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI

POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI Disusun dan Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Jurusan Dharmaduta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan metode yang baik dan sesuai dapat memungkinkan tercapainya tujuan penelitian yang tepat dan benar. Metode penelitian

Lebih terperinci

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015 Dhamma Inside Vol. 23 - Oktober 2015 Bersikap Ramah Standar Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri Bersikap Ramah Oleh : Bhikkhu Santacitto Pada umumnya, ramah dipahami sebagai sikap positif yang

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN WAISAK NASIONAL TAHUN 2013, DI JI-EXPO KEMAYORAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Indonesia memiliki lima agama yang diakui oleh negara Indonesia, salah satunya adalah agama Buddha. Agama Buddha memiliki tempat ibadah yang disebut dengan vihara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach Dalam teori Joachim wach dapat diamati dalam tiga bentuk ekspressi keagamaan atau pengalaman beragama baik individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian field research yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif sebagai sebuah prosedur dasar penelitian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Makna kata Jing Si adalah Dua huruf 靜思 JìngSī dalam Aula Jing Si; kata Jìng bermakna tidak tergoyahkan, yaitu sebuah kondisi yang sangat tenang. Bila

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan Skripsi. yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu

Bab 5. Ringkasan Skripsi. yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu Bab 5 Ringkasan Skripsi Jepang adalah salah satu negara maju di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu faktor penting yang menyertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK UMKM (SALE PISANG DAN GULA KELAPA) DI KABUPATEN CILACAP

PENGEMBANGAN PRODUK UMKM (SALE PISANG DAN GULA KELAPA) DI KABUPATEN CILACAP PENGEMBANGAN PRODUK UMKM (SALE PISANG DAN GULA KELAPA) DI KABUPATEN CILACAP J E L I T A Diajukan untuk Mengikuti Lomba Menulis Artikel dalam Rangka Peringatan HUT Ke-43 KORPRI Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Lebih terperinci

Dharmakaya Dari Sakyamuni Buddha

Dharmakaya Dari Sakyamuni Buddha Dharmakaya Dari Sakyamuni Buddha Dalam kitab agama Buddha disebutkan tentang tiga wujud dari seorang Buddha, atau yang disebut Trikaya, yaitu Dharmakaya, Sambhogakaya dan Nirmanakaya, aku disini secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan. penjelajahan: kesimpulanya studi kasus deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan. penjelajahan: kesimpulanya studi kasus deskriptif. 39 BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, dimana hanya melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk menemukan fakta dengan menggunakan data-data yang dikumpulkan melalui metode-metode

Lebih terperinci

PERANAN POSYANDU LANSIA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KERTOSARI, KECAMATAN BABADAN, KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2015

PERANAN POSYANDU LANSIA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KERTOSARI, KECAMATAN BABADAN, KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2015 PERANAN POSYANDU LANSIA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KERTOSARI, KECAMATAN BABADAN, KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2015 Mey Yustinasari Abstrak Posyandu lansia berperan meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

22. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

22. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 22. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2013 : 6), adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3). Metode yang digunakan

Lebih terperinci

RITUAL IBADAH KEBAKTIAN UMAT BUDDHA TANTRAYANA ZHENFO ZONG KASOGATAN DI WIHARA VAJRA BUMI HONOCOROKO DESA BEDONO

RITUAL IBADAH KEBAKTIAN UMAT BUDDHA TANTRAYANA ZHENFO ZONG KASOGATAN DI WIHARA VAJRA BUMI HONOCOROKO DESA BEDONO RITUAL IBADAH KEBAKTIAN UMAT BUDDHA TANTRAYANA ZHENFO ZONG KASOGATAN DI WIHARA VAJRA BUMI HONOCOROKO DESA BEDONO Cintya Santi Sudarto, Tri Widiarto, Emy Wuryani Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis daya tarik konsumen melalui sistem member produk Sophie Paris pada masyarakat desa Jurang

Lebih terperinci

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN TAHUN BARU IMLEK 2563 TINGKAT NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON TANGGAL 12 SEPTEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Ysh : 1. Ketua Sangha

Lebih terperinci

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA DPD Patria Sumatera Utara Juara II Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa Namo Tassa Bhagavato

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan penelitian yang dilakukan dalam konteks alami. Penelitian kualitatif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode untuk mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemeluk tradisi Kadam biasanya disebut dengan Kadampa. Kata Kadampa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemeluk tradisi Kadam biasanya disebut dengan Kadampa. Kata Kadampa BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelayakan Pemeluk tradisi Kadam biasanya disebut dengan Kadampa. Kata Kadampa berasal dari bahasa Tibet, secara ringkas berarti mereka yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian penelitian lapangan

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen Oleh: Mentari Nurul Nafifa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa mentarinurul.93@gmail.com

Lebih terperinci

瑤池金母消愆解罪報恩功德懺 NASKAH PERTOBATAN YAOCHIJINMU Mengikis Karma, Membalas Budi dan Menambah Pahala

瑤池金母消愆解罪報恩功德懺 NASKAH PERTOBATAN YAOCHIJINMU Mengikis Karma, Membalas Budi dan Menambah Pahala 瑤池金母消愆解罪報恩功德懺 NASKAH PERTOBATAN YAOCHIJINMU Mengikis Karma, Membalas Budi dan Menambah Pahala YAOCHIJINMU DI BARAT, KEBAJIKAN LUHUR-NYA TAK TERUKUR. YANG TANPA WUJUD MEMANIFESTASIKAN RUPA, MEMBERIKAN BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama keberadaannya di Pulau Jawa, Bikkhu Narada Thera telah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Selama keberadaannya di Pulau Jawa, Bikkhu Narada Thera telah melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad ke-20, agama Buddha mulai bangkit kembali di Pulau Jawa dengan datangnya Bikkhu Narada Thera dari Srilanka pada bulan Maret 1934. Selama keberadaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SMA Negeri 4 Surakarta, yang beralamatkan di Jalan LU Adi Sucipto No 1, Kecamatan Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia juga memiliki keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa dan sub-suku

Lebih terperinci

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa 1 Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa Sujud kepada Guruku, Manjushri yang belia! Yang melihat dan membabarkan pratityasamutpada (saling

Lebih terperinci

ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG

ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG Oleh: YULI AGUSTINA NIM 0250112010502 Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Syarat Yudisium Jurusan Dharmacarya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi menyambut bulan Suro merupakan hal yang sudah menjadi salah satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di Jawa maupun yang

Lebih terperinci

Pemunculan Cahaya Suci

Pemunculan Cahaya Suci Pemunculan Cahaya Suci Saya amat mengapresiasi sepenggal komentar dalam Sin Teng Lu (Catatan Pelita Batin): Apa itu cahaya suci Sang Jalan? Tindak- tanduk manusia, dalam menghadapi berbagai urusan, melalui

Lebih terperinci

PENANGANAN PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TUNALARAS YANG BERPERILAKU AGRESIF DI LINGKUNGAN ASRAMA SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA SKRIPSI

PENANGANAN PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TUNALARAS YANG BERPERILAKU AGRESIF DI LINGKUNGAN ASRAMA SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA SKRIPSI PENANGANAN PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TUNALARAS YANG BERPERILAKU AGRESIF DI LINGKUNGAN ASRAMA SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Hindu merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan

Lebih terperinci

POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI

POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI Oleh: YUNIAWATI NIM 0250113010540 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN 2017 LEMBAR PERSETUJUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Dwi Ratna Safitri NIM : 7101409195 Prodi : Pendidikan Ekonomi ( Koperasi ) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung dilakukan pada responden. Oleh karena

Lebih terperinci

SIMBOL DAN MAKNA TRADISI PENANAMAN PADI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA YOSOMULYO. (Kajian Sosiologis Di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi)

SIMBOL DAN MAKNA TRADISI PENANAMAN PADI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA YOSOMULYO. (Kajian Sosiologis Di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi) SIMBOL DAN MAKNA TRADISI PENANAMAN PADI SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA YOSOMULYO (Kajian Sosiologis Di Desa Yosomulyo, Kabupaten Banyuwangi) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat dipandang

BAB III METODE PENELITIAN. research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat dipandang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat

Lebih terperinci

瑤池金母西王大天尊. (Yao Chi Jin Mu Dewi Penguasa Langit Barat)

瑤池金母西王大天尊. (Yao Chi Jin Mu Dewi Penguasa Langit Barat) 瑤池金母西王大天尊 (Yao Chi Jin Mu Dewi Penguasa Langit Barat) Dalam Agama Buddha khususnya aliran Tantrayana Zhen Fo Zong, pasti tidak asing mendengar nama agung Yao Chi Jin Mu. beliau adalah seorang dewi yang

Lebih terperinci