PERKIRAAN NILAI MEDAN MAGNET DI BAWAH SUTT-150 KV DAN SUTET-500 KV DENGAN METODE PERHITUNGAN MASIH AMAN
|
|
- Ida Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERKIRAAN NILAI MEDAN MAGNET DI BAWAH SUTT-150 KV DAN SUTET-500 KV DENGAN METODE PERHITUNGAN MASIH AMAN Marhento Wintolo Puslitbang Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan Jl. Ciledug Raya Kav.109. Telp. (021) Cipulir Keb. Lama. Jakarta Selatan ABSTRAK Medan magnet dan listrik terjadi ketika ada arus listrik mengalir melalui transmisi jaringan listrik. Medan magnit dianggap lebih berbahaya daripada medan listrik. Oleh karenanya perlu dihitung besaran medan magnit yang terjadi. Dasar perencanaan awal nilai medan magnet ditentukan dengan cara perhitungan. Intensitas medan magnet mengalami penurunan secara linier terhadap jarak dari konduktor transmisi. Di daerah yang elevasi muka tanah mendekati sumber arus, tentu intensitas medan magnet membesar. Berdasarkan hal ini diperlukan adanya penelitian untuk beberapa daerah yang elevasi muka tanahnya mendekati sumber secara pengukuran langsung di lapangan. Dari hasil pengukuran langsung pada SUTT-150 kv diperoleh hasil bahwa terdapat 1,8% yang melebihi hasil perhitungan/perencanaan, dari 166 titik hasil pengukuran langsung. Ini masih kurang dari 5% kesalahan yang diperbolehkan. Sementara pada SUTET-500 kv dilakukan pada 2 lokasi di Semarang menunjukkan bahwa terdapat 20% dari hasil pengukuran di atas perhitungan perencanaan. Kata kunci : medan magnet, transmisi, perhitungan, pengukuran, SUTT, SUTET ABSTRACT Electric and magnetic fields are radiated from power lines. Unlike the electric fields, radiation from magnetic fields is considered more endanger. Therefore, prediction numbers of magnetic field should be made. Initially, magnitudes prediction are based on calculation theory. Magnitude falls inversely with the distance. As the elevation of ground surface is unplain. So, there must be some differences magnitudes between initial calculation and real field measurement. Especially, several points located on high elevated surface which are close to the sources. According to the results of real measurements at several points on different locations underneath high voltage transmission line (SUTT-150 kv), it has been found that magnitudes are around 1.8% higher than previous calculation. It is still less than 5% permitted mistake. While, real measurements conducted on 2 locations underneath extra high voltage transmission line (SUTET- 500 kv) in Semarang are found around 20% above initial predictions. Keywords : magnetic field, transmission line, calculation, measurement, high voltage power lines (SUTT), extra high voltage power line ( SUTET) PENDAHULUAN Dari data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi Baru (DJLPE) pertumbuhan pertumbuhan peningkatan kebutuhan listrik mencapai 7% pertahun. Dan untuk memenuhi keperluan tersebut masih bergantung pada energi yang berasal dari fosil. Seperti minyak bumi, batubara, dan gas bumi. Sebagai sarana untuk menghantar energi listrik dari pembangkit ke pemanfaat akhir 35
2 36 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : digunakan sistem jaringan terpadu. Untuk efisiensi dan kehandalan dalam rangka memenuhi meningkatnya kebutuhan energi listrik, maka dikembangkan penggunaan sistem interkoneksi antar pusat-pusat pembangkit listrik yang ada. Interkoneksi dilakukan dengan menggunakan sistem saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). SUTT menstransmisikan daya listrik dengan tegangan 70 kv sampai dengan 150 kv. Sedangkan SUTET adalah saluran udara untuk mentransmisikan daya listrik pada tegangan 275 kv sampai dengan 500 kv. Adanya jaringan yang ber aliran listrik mengakibatkan timbulnya medan magnet dan medan listrik, yang umumnya disebut medan elektromagnetik. Semakin besar tegangan yang melewati jaringan semakin besar pula medan listrik yang dipancarkan. Begitu pula adanya arus listrik yang mengalir melalui jaringan akan menimbulkan medan magnet. Semakin besar arus yang mengalir semakin besar pula medan magnetnya. Sifat medan magnet yang tidak dapat dihalangi menjadikan pengaruh/efek terhadap manusia harus lebih mendapatkan perhatian daripada medan listrik. Oleh karenanya masyarakat pada umumnya harus dihindarkan dari pengaruh medan magnet secara terus menerus melebihi 0,1 mt (100 µt) [1,2]. Batas ini berlaku pada daerah yang besar kemungkinan anggota masyarakatnya melewatkan sebagian besar waktu per hari. Walaupun demikian pengaruh biologi dari medan listrik dan magnet semakin berkurang/melemah dengan jarak antara sumber medan dan manusia semakin jauh. Intensitas medan listrik mengalami penurunan sebanding dengan kuadrat jarak terhadap konduktor. Sedangkan intensitas medan magnet mengalami penurunan secara linier terhadap jarak dari konduktor transmisi (1). Penentuan besarnya medan magnet dari suatu jaringan penghantar listrik sebagai dasar perencanaan digunakan cara perhitungan. Dan aplikasi proses perhitungan menggunakan komputer. Perbedaan nilai terjadi karena ada 2 (dua) faktor yang cukup signifikan mempengaruhinya. Pertama asumsi bahwa permukaan tanah pada keadaan rata. Tahanan jenis tanah yang tidak sama adalah faktor ke dua [3]. Karena dengan metode perhitungan berasumsi tanah dengan keadaan datar, padahal kenyataan lapangan tidak, maka diperlukan pemeriksaan dengan cara pengukuran langsung di bawah saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). Tujuan dan Sasaran Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai prosentasi ada atau tidak daerah yang mempunyai titik hasil pengukuran yang melampaui hasil perhitungan atau perencanaan. Sasarannya adalah sebagai pembuktian bahwa prediksi atau perkiraan awal besaran medan magnet dengan cara perhitungan masih aman sebagai acuan perencanaan.
3 Perkiraan Nilai Medan Magnet Di Bawah SUTT-150 kv dan SUTET-500 kv Dengan Metode Perhitungan Masih Aman METODOLOG1 Metode Perhitungan Tidak dapat disangkal bahwa akan terdapat perbedaan antara perhitungan dengan rumus dan pengukuran langsung di lapangan. Perbedaan nilai terjadi karena ada 2 (dua) faktor yang cukup signifikan mempengaruhinya. Pertama asumsi bahwa permukaan tanah pada keadaan rata. Tahanan jenis tanah yang tidak sama adalah faktor ke dua [3]. Untuk lebih memahami tentang medan listrik dan medan magnet, secara ringkas dapat dilihat pada table di bawah ini. Table 1. Perbedaan Medan Listrik dan Medan listrik 1.Medan listrik timbul dari adanya tegangan 2.Satuan medan listrik V/m 3.Medan lisrik akan hadir walaupun peralatan dimatikan, asal tegangannya masih ada 4. Kuat dan arah dipengaruhi oleh benda sekitarnya. Dapat melemah oleh material penghantar listrik. Kebanyakan material bangunan merupakan pelindung medan listrik. 5. Intensitas medan listrik menurun sebanding dengan kuadrat jarak terhadap konduktor. Medan Magnet [4,5] Medan magnet 1.Medan magnet timbul dari arus yang mengalir 2.Satuan medan magnet A/m, atau lebih umum dalam mikro tesla (µt), ataupun gauss (G) 3.Medan magnet segera hadir begitu peralatan listrik dihidupkan dan arus mengalir 4.Kuat dan arah hampir tidak dipengaruhi oleh benda disekitarnya kecuali oleh benda feromagnetik. 5. Intensitas medan magnet menurun secara linier terhadap jarak dari konduktor transmisi. 37 disekitar transmisi dapat dihitung dengan menggunakan analisa 2 dimensi. dengan menganggap bahwa transmisi sejajar dengan permukaan bumi yang datar. Dengan menggunakan sistim koordinat yang diuraikan seperti gambar dibawah ini [6] x i,y i I i sumbu z r i sumbu y x j,y j H i, j sumbu x Gambar 1 Sistem Koordinat Perhitungan Pada Gambar 1, digambarkan bahwa konduktor transmisi sejajar dengan sumbu Z. Konduktor membawa arus sebesar I i, dengan arah berlawanan sumbu Z. Arah kuat medan H ji pada titik x j.y j dengan jarak r ij dari permukaan bumi. mempunyai amplitudo Ii H j.i = 2 π r..(1) Dalam notasi vektor dituliskan Ii x rj.i H j.i = 2 2 π r Unit vektor arah Φ ij I F i = 2 π r i j i j = x y rij rij.(2) y - y x - x - u + u...(3) u x = unit vektor arah sejajar sumbu x Metode umum untuk perhitungan medan magnet disekitar transmisi. Medan magnet u y = unit vektor arah sejajar sumbu x Jika ada beberapa konduktor yang membawa arus listrik maka kuat medan
4 38 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : Ii totalnya menjadi : H ji =Σ F 2 π r..(4) Medan magnet disekitar transmisi 3 fasa dipengaruhi oleh kehadiran arus balik tanah (earth return) khususnya untuk titik yang jauh dari transmisi (dan dekat dengan tanah). Untuk transmisi yang seimbang, arus ini terdistribusi melalui tanah sepanjang transmisi, meskipun akhirnya jumlah arusnya adalah nol. Arus tanah dapat dihitung dengan rumus Carson. Dengan demikian kuat medan magnet yang dihasilkan oleh transmisi dan arus tanah dapat dituliskan Ii H ji = 2 π r F - 4 é 1 2 ù ê1 + ú F' ê 3 γr' ij ú ë û Ii 2 π r' ij.. (5) Persamaan yang pertama menunjukkan medan magnet akibat pengaruh transmisi. sedangkan yang kedua adalah medan magnet akibat pengaruh arus balik di bumi yang juga merupakan faktor koreksi karena arus balik tanah sebesar (s+jwe)] ½ Keterangan : s = conduktivity tanah (0.001 s/d 0.02 S/m) e = permitivity tanah ( sama dengan permitivity udara) g = [jwm terlihat bahwa r ij juga merupakan bilangan komplek r ij =[(x i -x j ) 2 +(y i - y j +2/g) 2 ] ½ sedangkan F ij =- é yi + y j + 2/γ ù xi - x j ê úu x + u êë r' ij úû r' ij y (6) Dari rumus diatas terlihat bahwa kuat medan magnet H tidak akan sefasa dengan sumber arusnya bila efek arus bumi diperhitungkan. Selanjutnya kuat medan magnet disuatu titik p H x = H x.r + j H x.i H y =H y.r + j H y.i H =H x + H y Metode Pengukuran.(7) Untuk melakukan pengukuran medan magnet digunakan alat ELF Field Strength Measurement System, tipe HI-3604, buatan Holaday Industries Inc. Sedangkan untuk mengukur ketinggian konduktor digunakan alat Distance Meter, serta meteran rol untuk mengukur jarak. Pengukuran di tempat terbuka dilakukan di bawah andongan pada jarak dan ketinggian yang ditentukan. Disamping itu juga pengukuran tinggi konduktor dari permukaan tanah, pengukuran temperatur, kelembaban. Untuk menentukan koordinat, digunakan GPS. Selain itu diidentifkasi beberapa hal seperti : jenis tower, isolator, sistem ground wire, dan pengamatan keadaan lingkungan. Penentuan besarnya medan magnet secara riil dilakukan penelitian dengan pengukuran secara langsung di beberapa lokasi. Lokasi pengukuran secara langsung di lapangan seperti : daerah Manado, Palembang, Medan, dan Semarang [7].
5 Perkiraan Nilai Medan Magnet Di Bawah SUTT-150 kv dan SUTET-500 kv Dengan Metode Perhitungan Masih Aman Lokasi Manado pada transmisi di desa Romoong Bawah, Kec. Amurang Barat, Kab. Minahasa Selatan dengan tegangan 150 kv. Jaringan yang menghubungkan Lopana Wonolopo. Kec. Mijen di Kodya Semarang. Sengaja titik pengukuran mengambil di wilayah kabupaten dan kota madya. Dengan alasan bahwa ke dua tempat ini memiliki kepadatan Kotamobago. Pengukuran dilakukan di antara penduduk yang cukup besar perbedaan tower 19 20, single sirkit vertical, ground wire satu. kepadatannya. Di Candirejo antara tower Lokasi Palembang pada transmisi Bandung Selatan Ungaran mengunakan jenis bertegangan 150 kv. Dilakukan pada 3 (tiga) titik pengukuran, yaitu : Talang Kelapa 1 dan 2, tower latice, tegangan 500 kv, dobel sirkit horizontal, ground wire dua. Wonolopo antara serta Borang, Kabupaten Banyuasin. Talang tower Cirebon Ungaran Kelapa 1 (antara tower 1 & 2, jalur Talang menggunakan tower jenis latice dengan Kelapa Betung). Jenis tower latice, single sirkit vertical, ground wire satu. Talang Kelapa tegangan 500 kv, dobel sirkit horizontal. ground wire dua. 2 (antara tower 56 & 57, jalur Talang Kelapa Keramasan). Jenis tower latice, dobel sirkit vertkal, ground wire dua. Dan Kabupaten Banyuasin di Borang. Borang Talang Kelapa HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi penelitian Manado Daerah ini pada koordinat N: ,6 ; menggunakan tower jenis latice, dobel sirkit, E: ,1 dilewati jaringan yang bundle (2 kabel), ground wire dua (2). menghubungkan Lopana-Kotamobago. Lokasi Medan mengambil 3 titik Pengukuran pada titik antara tower Jenis pengukuran padsa jaringan 150 kv, yaitu : Karang Beromba Karya II dan Sungai Agul, desa Elveta. Jaringan antara GI Glugur Tower I, jalur Glugur Payageli menggunakan jenis lattice, dobel sirkit vertical, ground wire dua. Di desa Elvita antara Tower 2 3, jalur Glugur tower yang digunakan latice dengan tegangan 150 kv, single sirkit vertikal, ground wire satu. Waktu pengukuran dilaksanakan jam WITA. Tegangan jaringan secara tepat terukur 150 kv dan I = 210 Amper. Pada Gambar 3.1, grafik medan magnit (MM) perhitungan Paya Geli menggunakan jenis tower latice dan pengukuran terlihat bahwa hasil dobel sirkit, ground wire dua. Ke duanya perhitungan menunjukkan angka yang lebih terletak di Kec. Medan Barat. Titik pengukuran tinggi dari pengukuran langsung. Pola ke tiga di Kawasan Industri Medan (KIM). Jaringan antara Jalur Serotan KIM antara kenaikan juga terjadi secara gradual. tower yang menggunakan tower jenis Sementara pada pengukuran langsung latice, dobel sirkit, ground wire dua. Lokasi pengukuran Semarang dengan 2 titik pengukuran, yaitu transmisi Candirejo. Kecamatan Ungaran di Kab. Semarang dan terlihat bahwa titik tertinggi medan magnet tetap di bawah hasil perhitungan. Hanya pola kenaikan terjadi secara fluktuatif, tidak gradual secara menyeluruh. Bahkan 39
6 40 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : ada indikasi menurun pada satu titik. Ada kemungkinan terjadi karena permukaan tanah yang tidak rata. Gambar 3. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di, Talang Kelapa1 Gambar 2. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di Manado Lokasi penelitian Palembang 1. Talang Kelapa 1, antara tower 1 & 2. Talang Kelapa Betung. Daerah ini terletak pada koordinat : S: ,6, E: Tower yang digunakan jenis latice dengan tegangan 150 kv, I = 240 Amper single sirkit, ground wire satu.waktu pengukuran jam WIB. Gambar 3, hasil perhitungan dan pengukuran secara langsung digambarkan pada grafik di bawah. Perhitungan dengan rumus dan dibantu komputer untuk proses nya menunjukkan bahwa hasilnya masih lebih tinggi dari pengukuran secara langsung. Kenaikan yang terjadi baik hasil perhitungan maupun pengukuran secara langsung terjadi secara gradual. Pada hasil pengukuran terjadi penurunan di titik puncak (di tengah-tengah, jarak 26 meter dari 0) Talang Kelapa 2 Daerah ini terletak pada koordinat S: ,3 ; E: ,4. pengukuran di antara tower Jenis tower latice tegangan 150 kv, I = 270 A dobel sirkit, ground wire dua. Waktu pengukuran dilakukan pada jam WIB. Pada lokasi Talang Kelapa 2, Gambar 3.3, pengukuran medan magnet menunjukkan nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan perhitungan. Pada jarak 24 meter dari titik 0, nilai medan magnet paling tinggi, yaitu sebesar 2,016 A/m, sedangkan hasil perhitungan adalah 1,095 A/m. Di beberapa titik pengukuran yang lebih tinggi terjadi mulai jarak 18 meter sampai dengan 38 meter Perbedaan ini sangat signifikan (11 titik pengukuran). Dalam persentase, sebesar 41 %. Karena hasil pengukuran sudah melampaui titik tertinggi, 7 titik (26%) dari hasil perhitungan, maka perlu mendapatkan perhatian. Karena besaran medan magnet tergantung dari jarak sumber/konduktor, maka pada titik ini besar kemungkinan titik pengukuran dekat dengan sumber.
7 Perkiraan Nilai Medan Magnet Di Bawah SUTT-150 kv dan SUTET-500 kv Dengan Metode Perhitungan Masih Aman 41 Gambar 4. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di Talang Kelapa 2 Borang, Kabupaten Musi Banyuasin Titik pengukuran pada koordinat S: ,8 ; E: ,7. Tower yang digunakan jenis latice dengan tegangan 150 kv, I = 340 Amper dobel sirkit, ground wire dua. Waktu pengukuran dilakukan pada jam 9.45 WIB. Gambar 5, medan magnet hasil perhitungan lebih tinggi dari hasil pengukuran. Pada pengukuran fluktuasi besaran medan magnet sangat tajam. Bahkan pada titik dengan jarak 30 meter dari 0 besaran medan magnet sangat rendah yaitu 0,087 A/m. Grafik hasil pengukuran berfluktuasi secara tajam. Di mulai pada titik pada jarak 41 meter sampai dengan 51 meter (6 titik), hasil pengukuran menunjukkan nilai lebih tinggi (21 %). Namun nilai besaran belum melampaui titik tertinggi hasil perhitungan. Jadi masih dalam kategori aman.kondisi permukaan tanah lebih tinggi sehingga lebih dekat ke sumber/konduktor. Gambar 5. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di, Borang Lokasi penelitian Medan 1. Di Karang Beromba Karya II Daerah ini berada pada koordinat N: ,9 ; E: ,5. Jalur Glugur- Paya Geli, antara GI Glugur-Tower I. tower yang digunakan jenis latice dengan tegangan 150kV, I sebesar 140 Amper dobel sirkit, ground wire dua. Waktu pengukuran dilaksanakan pada jam WIB. Dari Gambar 6, grafik medan magnet dapat dilihat bahwa hasil perhitungan masih menunjukkan nilai medan magnet lebih tinggi. Pola grafik hasil pengukuran masih menunjukkan gejala normal. Tidak ada fluktuasi yang signifikan. Gambar 6. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di Karang Beromba II
8 42 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : Di Sungai Agul Daerah ini berada pada koordinat : N: ,0 ; E: Pengukuran pada titik antara tower 2-3 jalur Glugur-Paya Geli. Tower jenis latice tegangan 150 kv, I sebesar 150 Amper dobel sirkit, ground wire dua. Waktu pengukuran dilakukan pada jam WIB. Gambar 7, grafik medan magnet. Baik hasil perhitungan maupun pengukuran naik dan turun secara gradual. Tidak terlihat fluktuasi yang tajam. Hasil perhitungan masih lebih tinggi dari hasil pengukuran langsung. gradual. Tdk ada fluktuasi yang cukup signifikan. Beberapa titik pengukuran yang melampaui perhitunga terjadi mulai pada titik dengan jarak 14 meter sampai dengan pada jarak 30 meter (9 titik). Dalam persentasi sebesar 43 %. Dari 43% yang melampaui titik tertinggi hasil perhitungan hanya 3 titik (14,3%) Gambar 8. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di Kawasan Industri Medan (KIM) Gambar 7. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di Sungai Agul 3. Di Kawasan Industri Medan (KIM) Daerah ini terletak pada koordinat N: ,7 ; E: ,6 pada jalur Serotan-KIM, antara tower Jenis tower latice dengan tegangan 150 kv, I = 133 Amper dobel sirkit, ground wire dua.waktu pengukuran dilakukan pada jam WIB. Dari Gambar 8, hasil pengukuran menunjukkan titik tertinggi pada nilai medan magnet pada jarak 16 meter dari 0 dengan nilai 1,0912 A/m, sedangkan hasil perhitungan menunjukkan angka 0,907 A/m. Pola grafik terjadi secara Lokasi penelitian Semarang 1. Di Candirejo. Jaringan transmisi 500 kv, SUTET. Dari Gambar 9, grafik medan magnet, dapat dilihat bahwa ternyata hasil pengukuran lebih tinggi dari hasil perhitungan. 5,19 A/m pada titik dengan jarak 42 meter. Sedangkan hasil perhitungan tertinggi pada titik pengukuran dengan jarak 42 meter dari 0. Dengan besaran medan magnet 3,336 A/m. Pola grafik pengukuran naik dan turun secara gradual. Hanya pada titik dengan jarak 20 meter turun pada nilai 0,298 A/m. Kemudian naik dengan pola gradual. Dimulai dari titik pengukuran berjarak 30 meter sampai dengan jarak 58 meter menunjukkan nilai pengukuran yang lebih tinggi (14 titik). Atau sekitar 40 %.
9 Perkiraan Nilai Medan Magnet Di Bawah SUTT-150 kv dan SUTET-500 kv Dengan Metode Perhitungan Masih Aman 43 Gambar 9. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di Candirejo Di Wonolopo Jaringan transmisi yang diukur medan magnet bertegangan 500 kv. Baik nilai hasil pengukuran maupun perhitungan menunjukkan nilai tertingginya tidak berbeda jauh. Hasil pengukuran bernilai 3,59 A/m pada titik dengan jarak 16 meter dar 0. Hasil perhitungan 3,422 A/m. pada titik dengan jarak 34 m dari 0. Dari Gambar 10, yang berbeda pada pola grafiknya. Pola hasil perhitungan naik serta turun secara gradual. Pada hasil pengukuran berfluktuatif. Pada titik pengukuran 36 meter, nilainya pada 1,75 A/m (terendah) Dari titik berjarak 0 s/d 24 meter menunjukkan nilai medan magnet pengukuran lebih tinggi (13 titik). Kemudian terjadi penurunan dari hasil pengukuran. Nilai pengukuran lebih tinggi lagi mulai titik berjarak 46 s/d 64 meter (10 titik). Jadi jumlah daerah yang berada di atas nilai perencanaan, 69,7 %. Yang melampaui titik perhitungan tertinggi ada 8 titik (24%). Namun demikian bedanya tidak begitu signifikan karena titik tertinggi hasil pengukuran 3,73 A/m. sedangkan perhitungran pada 3,47 A/m (7,5%) Gambar 10. Grafik Medan Magnet Hasil Pengukuran dan Perhitungan di Wonolopo Sebagai ringkasan pada Table 2, ditunjukkan nilai-nilai maksimum/minimum dari perhitungan dan pengukuran Table 2. Hasil Maksimum/Minimum dari Perhitungan dan Pengukuran No Lokasi Perhitungan (A/m) 1 Manado Max : 0,8015 Min : 0, Palembang Max : 1,7715 Min : 0, Medan Max : 0,9071 Min : 0, Semarang Max : 3,4702 Min : 0,9601 KESIMPULAN DAN SARAN Pengukuran (A/m) Max : 0,0522 Min : 0,0138 Max : 2,016 Min : 0,012 Max : 1,0942 Min : 0,0106 Max : 5,1900 Min : 0,2980 Dari uraian diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Rumus yang digunakan adalah rumus pendekatan, tidak memperhitungkan konduktor sebelahnya yang juga beraliran listrik dan punya medan magnit yang akan saling mempengaruhi. Oleh karena itu cenderung selalu lebih tinggi. 2. Untuk perencanaan adalah cukup jika dilakukan dengan cara perhitungan, sehingga jika kenyataan lebih kecil, maka dari segi keamanan lebih baik.
10 44 Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : Keseluruhan titik pengukuran dengan jumlah 166 titik, menunjukkan bahwa nilai yang lebih tinggi dari perhitungan sebesar 1,8%. 4. Pada SUTET 500 kv yang dilakukan di Saran Semarang pada 2 lokasi, Candirejo dan Wonolopo, nilai pengukuran menunjukkan besaran lebih tinggi, yaitu 20% di atas perkiraan hasil perhitungan. Perlu ditambahkan data penelitian pengukuran bagi SUTET 500 kv untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam menentukan nilai antara hasil perhitungan dan pengukuran yang lebih tinggi. Karena data yang ada belum bisa mewakili untuk menghasilkan hasil yang akurat. Untuk perencanaan SUTT 150 kv sebaiknya digunakan data perhitungan. Dengan demikian keamanan bagi penduduk maupun peralatan yang peka terhadap pengaruh medan magnet terlindungi. Perlu diperingatkan bagi penduduk yang lokasi bangunan rumahnya termasuk katagori 1,8 % lebih tinggi dari hasil perhitungan. Berarti bahwa jarak antara obyek dan sumber/konduktor semakin dekat. Hal ini berakibat semakin besar kemungkinan terjadinya gangguan dari medan magnet. DAFTAR ACUAN [1] World Health Organization (WHO), What are electromagnetic fields. Update 11 Februari 2005, [2] EMF Associated with the use of electric power, National Institut of Environmental Health Services and U.S Dept. of Energy,1995 [3] Charles Lambok dkk. Laporan Akhir Penelitian Paparan Medan Elektromagnetik pada Peralatan Ketenagalistrikan, Ketenagalistrikan, 2007 Puslitbangtek [4] Usman Saleh Baafai, Sistem Tenaga Listrik : Polusi dan Pengaruh Elektromaknetik Terhadap Kesehatan Masyarakat, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Fak. Teknik USU, 2002 [5] General Electric Co, Transmission Line Reference Book;345 kv and above,, Paloalto, Electric Power Research Insitut, 2002 [6] Dwimartono dkk, Studi Medan Magnet dan Medan Listrik di bawah jaringan SUTT dan SUTET, Puslitbangtek Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan, 2006.
PEMAJANAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV DI PROPONSI RIAU
PEMAJANAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 1 KV DI PROPONSI RIAU Suwitno, Fri Murdiya Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru Email : suwitnowd@yahoo.co.id
Lebih terperinciEfisiensi tumbuhan dalam meredam Gelombang elektromagnetik (studi kasus di sutt kota bengkulu)
Jurnal Gradien Vol.8 No.12 Januari 2012 : 722-727 Efisiensi dalam meredam Gelombang elektromagnetik (studi kasus di sutt kota bengkulu) Arif Ismul Hadi, Rida Samdara & Hesna Nurliana Jurusan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciKAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV
KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 15 KV I.P.H. Wahyudi 1, A.A.N.Amrita 2, W.G. Ariastina 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email
Lebih terperinciPERHITUNGAN ARUS INDUKSI ELEKTROSTATIS DI BAWAH SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 KV DI JALUR PEDAN-UNGARAN TUGAS AKHIR
PERHITUNGAN ARUS INDUKSI ELEKTROSTATIS DI BAWAH SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 KV DI JALUR PEDAN-UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saluran Transmisi Saluran transmisi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berperan menyalurkan daya listrik dari pusat-pusat pembangkit listrik ke gardu induk.
Lebih terperinciSKRIPSI COVER LUAR STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK SUTT 150 kv KONFIGURASI HORIZONTAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN
SKRIPSI COVER LUAR STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK SUTT 150 kv KONFIGURASI HORIZONTAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN I GUSTI NGURAH ADI KURNIAWAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA JIMBARAN-BALI
Lebih terperinciSTUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN
STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN I.N.Y. Prayoga 1, A.A.N. Amrita 2, C.G.I.Partha 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, ekonomi, industri, dan perumahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik diberbagai wilayah di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, ekonomi, industri, dan perumahan. Untuk memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor transmisi maupun Gardu Induk dibutuhkan alat ukur yang sangat mahal. Alat yang
Lebih terperinciEFISIENSI TUMBUHAN DALAM MEREDAM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (STUDI KASUS DI SUTT KOTA BENGKULU)
EFISIENSI TUMBUHAN DALAM MEREDAM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (STUDI KASUS DI SUTT KOTA BENGKULU) Arif Ismul Hadi, Rida Samdara & Hesna Nurliana Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 18 TAHUN 2015 RUANG BEBAS DAN JARAK BEBAS MINIMUM PADA SALURAN
Lebih terperinciAnalisis Medan Magnet Terhadap Operator yang Bekerja pada Saluran Transmisi Menggunakan Metode Elemen Hingga
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9721 Print) B-7 Analisis Medan Magnet Terhadap Operator yang Bekerja pada Saluran Transmisi Menggunakan Metode Elemen Hingga Aditya Dwinugraha,
Lebih terperinciBAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET
BAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi merupakan media pendistribusian listrik oleh PLN berupa kabel dengan tegangan listriknya dinaikkan hingga mencapai 500kV
Lebih terperinciANALISIS RUGI- RUGI DAYA PADA PENGHANTAR SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV DARI GARDU INDUK KOTO PANJANG KE GARDU INDUK GARUDA SAKTI PEKANBARU
ANALISIS RUGI- RUGI DAYA PADA PENGHANTAR SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV DARI GARDU INDUK KOTO PANJANG KE GARDU INDUK GARUDA SAKTI PEKANBARU Muhammad Radil, Riad Syech, Sugianto Jurusan Fisika
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER
SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER Widen Lukmantono NRP 2209105033 Dosen Pembimbing Ir.Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng Ir.Teguh Yuwono JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciSKRIPSI. STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN. I Nyoman Yudi Prayoga
SKRIPSI STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN I Nyoman Yudi Prayoga JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2015
Lebih terperinciANALISIS DATA MEDAN LISTRIK DENGAN METODE BAYANGAN DAN PERSAMAAN KARAKTERISTIK IMPEDANSI DI BAWAH ANDONGAN JARINGAN TRANSMISI SUTT 150 KV SKRIPSI
i ANALISIS DATA MEDAN LISTRIK DENGAN METODE BAYANGAN DAN PERSAMAAN KARAKTERISTIK IMPEDANSI DI BAWAH ANDONGAN JARINGAN TRANSMISI SUTT 150 KV SKRIPSI NURHASANAH 100801051 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. SUTT/SUTET Dan ROW. Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai Nilai Perusahaan
SUTT/SUTET Dan ROW Saluran Transmisi Tenaga Listrik A. Saluran Udara B. Saluran Kabel C. Saluran dengan Isolasi Gas Macam Saluran Udara Tegangan Tinggi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kv Saluran
Lebih terperinciANALISA GAYA DAN INTENSITAS MEDAN LISTRIK PADA SUTM 20 kv TERHADAP LINGKUNGAN Muhammad Asrial 1*, Yani Ridal 1, Mirzazoni 1
ANALISA GAYA DAN INTENSITAS MEDAN LISTRIK PADA SUTM 20 kv TERHADAP LINGKUNGAN Muhammad Asrial 1*, Yani Ridal 1, Mirzazoni 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
Lebih terperinci2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomo
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.951, 2015 KEMEN ESDM. Saluran Udara. Tegangan Tinggi. Tegangan Ekstra Tinggi Arus Searah. Jarak Bebas Minimum. Ruang Bebas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN
Lebih terperinciSTUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV
STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV Fariz Dwi Pratomo NRP 2209105044 Dosen Pembimbing IG Ngurah Satriyadi Hernanda, ST, MT Dr.
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR :. TAHUN TENTANG
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR :. TAHUN TENTANG KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN DAN TANAMAN YANG DILINTASI TRANSMISI TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran
11 BAB III WAVEGUIDE 3.1 Bumbung Gelombang Persegi (waveguide) Bumbung gelombang merupakan pipa yang terbuat dari konduktor sempurna dan di dalamnya kosong atau di isi dielektrik, seluruhnya atau sebagian.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Masalah Data medan listrik akan dihitung dengan rumus medan listrik menggunakan metode bayangan, yaitu: E Qi 2yi 2 2 ( xi x) yi 2 (3.1) Dengan: Dengan: E Qi
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PEKERJAAN LOOPING TEMPORARY SUTET GANTRY GITET 500KV KESUGIHAN. Norudhol Hadra Sabilla. 1, Karnoto, ST. MT.
Makalah Seminar Kerja Praktek PEKERJAAN LOOPING TEMPORARY SUTET GANTRY GITET 500KV KESUGIHAN Norudhol Hadra Sabilla. 1, Karnoto, ST. MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH MUTUAL INDUCTANCE TERHADAP SETTING RELE JARAK PADA SALURAN TRANSMISI DOUBLE CIRCUIT 150 kv ANTARA GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD
SKRIPSI STUDI PENGARUH MUTUAL INDUCTANCE TERHADAP SETTING RELE JARAK PADA SALURAN TRANSMISI DOUBLE CIRCUIT 150 kv ANTARA GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD AHMAD RIDWAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUAT MEDAN LISTRIK DI BAWAH SALURAN TRANSMISI 150 KV ANTARA G.I. T.KUNING DAN G.I
PRBANDINGAN KUAT MDAN LISTRIK DI BAWAH SALURAN TRANSMISI 150 KV ANTARA G.I. T.KUNING DAN G.I. BRASTAGI BRDASARKAN PNGUKURAN DAN PRHITUNGAN DNGAN MNGGUNAKAN MTOD BAYANGAN Syafril Ramadan, Hendra Zulkarnain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) mempunyai sistem transmisi listrik di Pulau Jawa yang terhubung dengan Pulau Bali dan Pulau Madura yang disebut dengan sistem interkoneksi
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK
INFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK A.1 Pembangkit Listrik Bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrikdari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTD, PLTA, dll.
Lebih terperinciANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv
ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv I N Juniastra Gina, W G Ariastina 1, I W Sukerayasa 1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 1 Staff
Lebih terperinciAnalisa Dampak SUTET 500 KV Bagi Masyarakat Yang Berada Disekitarnya
Analisa Dampak SUTET 500 KV Bagi Masyarakat Yang Berada Disekitarnya Disusun oleh Nama : Rangga Erlangga NPM : 15411866 Jurusan : Teknik Elektro Dosen Pembimbing I : Dr. Hartono Siswono, ST., MT Dosen
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK Hendra Rudianto (5113131020) Pryo Utomo (5113131035) Sapridahani Harahap (5113131037) Taruna Iswara (5113131038) Teddy Firmansyah (5113131040) Oleh : Kelompok
Lebih terperinciTegangan Induksi Pada Saluran Pipa Minyak Yang Paralel Dengan Saluran Transmisi Listrik
Jurnal Gradien Vol. 2 No. 2 Juli 2006 : 156-160 Tegangan Induksi Pada Saluran Pipa Minyak Yang Paralel Dengan Saluran Transmisi Listrik V. Sozi Karnefi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS ATAP RUMAH TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS MEDAN MAGNET DI BAWAH SUTT 150 KV
PENGARUH JENIS ATAP RUMAH TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS MEDAN MAGNET DI BAWAH SUTT 5 KV ) Erlyn Yulia, ) Sudarti, ) Yushardi ) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email erlynyulia8@gmail.com
Lebih terperinciBab 3 SALURAN TRANSMISI
Bab 3 SALURAN TRANSMISI TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU RUMAH
Lebih terperinciPENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI
PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI Alfonso Manogari Siregar, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciBab 4 SALURAN TRANSMISI
Bab 4 SALURAN TRANSMISI TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU RUMAH
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.2 /February ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA Bayu Pradana Putra Purba, Eddy Warman Konsentrasi
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH DAN JARAK MESH PERISAI TERHADAP INDUKSI TEGANGAN TINGGI PADA SALURAN TEGANGAN RENDAH
PENGARUH JUMLAH DAN JARAK MESH PERISAI TERHADAP INDUKSI TEGANGAN TINGGI PADA SALURAN TEGANGAN RENDAH Tumbur Harianja, Hendra Zulkarnaen Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciMITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG
1 MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG Handy Wihartady, Eko Prasetyo, Muhammad Bayu Rahmady, Rahmat Hidayat, Aryo Tiger Wibowo PT. PLN (Persero)
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGUKUR BESAR MEDAN LISTRIK PADA SALURAN TRANSMISI
PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BESAR MEDAN LISTRIK PADA SALURAN TRANSMISI SKRIPSI untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S1 Disusun oleh: Bima Ariawan Riffendi 13524066 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Line Ungaran Purwodadi. T.46a. GI Mranggen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut mengharuskan untuk meningkatakan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS ATAP RUMAH TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS MEDAN MAGNET DI BAWAH SUTT 150 KV
PENGARUH JENIS ATAP RUMAH TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS MEDAN MAGNET DI BAWAH SUTT 5 KV ) Erlyn Yulia, ) Sudarti, ) Yushardi ) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email erlynyulia8@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI
5 BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian imformasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampai diantara keduanya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI. Nomor : 01.P/47/MPE/1992. Tanggal.: 07 Februari 1992
PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI Nomor : 01.P/47/MPE/1992 Tanggal.: 07 Februari 1992 PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI REGION..... PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada, dimana masing-masing penulis menggunakan metode dan simulasi yang berbeda sesuai dengan
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN DIELEKTRIK DALAM UNJUK KERJA WAVEGUIDE
PENGARUH BAHAN DIELEKTRIK DALAM UNJUK KERJA WAVEGUIDE Lince Markis Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang E-mail: lincemarkis@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini menyajikan
Lebih terperinciBab 3 SALURAN TRANSMISI
Bab 3 SALURAN TRANSMISI TRAFO STEP UP 20/500 kv 500 kv 150 kv 150 kv INDUSTRI 20 kv BISNIS TRAFO GITET 500/150 kv TRAFO GI 150/20 kv PEMBANGKIT TRAFO DISTRIBUSI 220 V PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU RUMAH
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK DISTRIBUSI KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI SUTM 20 kv
STUDI KARAKTERISTIK DISTRIUSI KUAT MEDAN LISTRIK ADA KONFIGURASI SUTM 0 kv Eko udi Kasih *) *) rogram Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura biax_3gas@yahoo.co.id Abstrak ada proses
Lebih terperinciJURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No.01, Januari Tahun 2016
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No.01, Januari Tahun 2016 Analisis Distribusi Medan Magnet Pada Daerah Sekitar Gardu Induk (GI) PT PLN (Persero) P3B Sumatra Teluk Betung Selatan-Bandar Lampung
Lebih terperinciRuang bebas dan jarak bebas minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Standar Nasional Indonesia Ruang bebas dan jarak bebas minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) ICS 29.240.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP RV
TUGAS AKHIR RE 1599 ANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP RV IKA PRAMITA OCTAVIANI NRP 2204 100 028 Dosen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018
ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET PADA HANDPHONE DALAM MODE PANGGILAN DAN STAND BY Hisyam Yassar Abdullah unitaur77@gmail.com Sudarti sudarti.fkip@unej.ac.id Alex Harijanto alexharijanto.fkip@unej.ac.id
Lebih terperinciANALISA PEJANAN MEDAN MAGNET PADA LAMPU HEMAT ENERGI
ANALISA PEJANAN MEDAN MAGNET PADA LAMPU HEMAT ENERGI Luqman Assaffat Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIMUS Jl.Kasipah no 12, Semarang E-mail: assaffat@yahoo.com Abstrak Salah satu langkah untuk
Lebih terperinciBaharuddin 2, Ikhwana Elfitri 2 dan Rina Anggraini 3 ABSTRACT
SOSIALISASI PADA MASYARAKAT TENTANG DAMPAK MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET DI BAWAH SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PASAR AMBACANG KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG 1 Baharuddin 2,
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI
BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak
Lebih terperinciSIMAK UI Fisika
SIMAK UI 2016 - Fisika Soal Halaman 1 01. Fluida masuk melalui pipa berdiameter 20 mm yang memiliki cabang dua pipa berdiameter 10 mm dan 15 mm. Pipa 15 mm memiliki cabang lagi dua pipa berdiameter 8 mm.
Lebih terperinciANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH
ANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya Email: hasbulahhasan@gmail.com
Lebih terperinci2. PERSYARATAN PESERTA
BIDANG FORM 1 : KERANGKA KEGIATAN PROGRAM ON JOB TRAINING SMK / SMA TAHUN 2011/2012 PROYEKSI JABATAN WAKTU : PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB) TT/TET : JUNIOR ENGINEER PELAKSANA PDKB TT/TET
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP
BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP 2.1 Umum Suatu informasi dari suatu sumber informasi dapat diterima oleh penerima informasi dapat terwujud bila ada suatu sistem atau penghubung diantara keduanya. Sistem
Lebih terperinciBAB III. Transformator
BAB III Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipprinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, listrik adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh manusia membutuhkan listrik demi menjaga
Lebih terperinciIV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. terbuat dari tembaga. Plat dengan tebal 0,5 mm dibentuk lingkaran dengan
34 IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Alat Ukur Tegangan dan Arus Induksi Alat ukur tegangan induksi dibuat dengan menggunakan dua buah plat yang terbuat dari tembaga. Plat dengan tebal 0,5 mm dibentuk lingkaran
Lebih terperinciDielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 85 Vol. 4, No. 2 : 85-92, Agustus 2017
Dielektrika, [P-ISSN 2086-9487] [E-ISSN 2579-650X] 85 Vol. 4, No. 2 : 85-92, Agustus 2017 ANALISA SISTEM PROTEKSI PETIR (LIGHTNING PERFORMANCE) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV SENGKOL-PAOKMOTONG
Lebih terperinciSTUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN
Teknologi Elektro, Vol.,., Juli Desember 0 9 STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN I P. A. Edi Pramana, W. G. Ariastina, I W. Sukerayasa Abstract
Lebih terperinciDAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI PADA TRANSFORMATOR AKIBAT EFEK KORONA
DAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI PADA TRANSFORMATOR AKIBAT EFEK KORONA Di Susun Oleh : Kelompok 2 1. AdityaEka 14.03.0.020 2. AnggaPrayoga. S 14.03.0.048 3. HasbiSagala 14.03.0.011 4. MuhammadIqbal 14.03.0.040
Lebih terperinciPERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ
Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia (KFI) Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. Edisi April 2016. ISSN.1412-2960 PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ Salomo,
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN
TUGAS AKHIR - RE 1599 STUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN ARIMBI DINAR DEWITA NRP 2202 109 044 Dosen Pembimbing Ir.Soedibyo, MMT. I Gusti Ngurah Satriyadi
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
CARA PERAWATAN DAN PENGAMANAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) DI PT PLN (PERSERO) APP CAWANG Disusun Oleh : Mochamad Matiji (14411528) JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciDetektor Medan Magnet Tiga-Sumbu
Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu Octavianus P. Hulu, Agus Purwanto dan Sumarna Laboratorium Getaran dan Gelombang, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk sensor
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KELEMBABAN UDARA TERHADAP KUAT MEDAN LISTRIK DI SEKITAR SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI. Rio Sandi *)
ANALISIS ENGARUH KELEMAAN UDARA TERHADA KUAT MEDAN LISTRIK DI SEKITAR SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 5 kv QUADRULE Rio Sandi *) *) rogram Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
DAFTAR ISI Halaman Judul i Surat Pernyataan ii Lembar Pengesahan Pembimbing iii Lembar Pengesahan Penguji iv Pernyataan Persetujuan Publikasi Ilmiah v Lembar Persembahan vi Motto vii Kata Pengantar viii
Lebih terperinciSETRUM. Rugi Daya Dan Energi Akibat Korona Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 Kv
SETRUM Muhamad Haddin, Agil Bahtiar/ Setrum 6: 07) 5-37 Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer Volume 6, No., Desember 07 p-issn : 30-465 / e-issn : 503-068X Rugi Daya Dan Energi Akibat
Lebih terperinciANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP
ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak
Lebih terperinciI Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, ST. MT Dr. Eng. I Made Yulistya Negara, ST. M.Sc
I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, ST. MT Dr. Eng. I Made Yulistya Negara, ST. M.Sc SUTT merupakan instalasi yang sering terjadi sambaran petir karena kontruksinya yang tinggi dan berada pada lokasi yang
Lebih terperinciBAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI 3.1 SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA-BALI Sistem tenaga listrik Jawa-Bali dihubungkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (S.U.T.E.T.) 500 kv dan Saluran
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Listrik saat ini merupakan sebuah kebutuhan pokok yang tak tergantikan. Dari pusat kota sampai pelosok negeri, rumah tangga sampai industri, semuanya membutuhkan
Lebih terperinciANALISIS MEDAN MAGNETIK TERHADAP OPERATOR YANG BEKERJA DI SALURAN TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE 3-D ELEMEN HINGGA
HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TE 141599 ANALISIS MEDAN MAGNETIK TERHADAP OPERATOR YANG BEKERJA DI SALURAN TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE 3-D ELEMEN HINGGA Aditya Dwinugraha NRP 2212100201 Dosen Pembimbing Dr.Eng.
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Resistansi Pentanahan Menara Terhadap Terjadinya Back Flashover
Analisis Pengaruh Resistansi Pentanahan Menara Terhadap Terjadinya Back Flashover oleh : Putra Rezkyan Nash 2205100063 Dosen Pembimbing : 1. I G N Satriyadi H,ST,MT. 2. Dr.Eng.I Made Yulistya N,ST,M.Sc.
Lebih terperinciANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN LEBIH AKIBAT SAMBARAN PETIR UNTUK PERTIMBANGAN PROTEKSI PERALATAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv di YOGYAKARTA
SEMINAR NASIONAL TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 25 ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN LEBIH AKIBAT SAMBARAN PETIR UNTUK PERTIMBANGAN PROTEKSI PERALATAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 2 kv di YOGYAKARTA Mursid Sabdullah,
Lebih terperinciANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP
ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPERHITUNGAN BESAR RUGI-RUGI DAYA KORONA PADA SISTEM SALURAN TRANSMISI 275 KV GI MAMBONG MALAYSIA GI BENGKAYANG INDONESIA
PERHITUNGAN BESAR RUGI-RUGI DAYA KORONA PADA SISTEM SALURAN TRANSMISI 275 KV GI MAMBONG MALAYSIA GI BENGKAYANG INDONESIA Luthfi Mulya Dirgantara 1 ), Danial 2 ), Usman A. Gani 3 ) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciStudi Analisa Keandalan Isolator Pada Saluran Transmisi 150 kv Sirkit Ganda Waru-Bangil TUGAS AKHIR. oleh : Nama : Nifta Faturochman NIM : 00530031
Studi Analisa Keandalan Isolator Pada Saluran Transmisi 150 kv Sirkit Ganda Waru-Bangil TUGAS AKHIR oleh : Nama : Nifta Faturochman NIM : 00530031 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI. tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal
BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Sinyal merambat dengan kecepatan terbatas. Hal ini menimbulkan waktu tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal sinusoidal, maka
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN MEDAN LISTRIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 kv
ANALISIS PERBANINGAN PENGUKURAN AN PERHITUNGAN MEAN LISTRIK PAA SALURAN UARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 kv Herdyno Anggarifkyandi 1), Ir. Yuningtyastuti, MT 2), Karnoto, ST., MT. 3) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di bawah konduktor Gardu Induk Teluk Betung
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di bawah konduktor Gardu Induk Teluk Betung Bandar Lampung. Dengan mengambil beberapa titik penelitian diantara
Lebih terperinciSTUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB
STUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB Sepannur Bandri Fakultas Teknologi industry, Institut Teknologi Padang e-mail: sepannurbandria@yahoo.com
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI JARINGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI PRIMER 20 KV DI GARDU INDUK TALANG KELAPA PT. PLN (PERSERO) TRAGI BORANG
ANALISA EFISIENSI JARINGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI PRIMER 20 KV DI GARDU INDUK TALANG KELAPA PT. PLN (PERSERO) TRAGI BORANG LAPORAN AKHIR Dibuat untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Lebih terperinciANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL. Abstrak
ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL Bayu Seno Adi Nugroho *), Karnoto, and Mochammad Facta Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinci1.2 Tujuan Makalah Makalah ini dibuat untuk membantu para taruna-taruni dalam hal memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan medan magnet Bumi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai medan magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM
SINGUDA ENSIKOM VOL. NO. /Maret PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM Christian Daniel Simanjuntak, Syahrawardi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciEVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR
EVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR Edo Trionovendri (1), Ir. Cahayahati, M.T (2), Ir. Ija Darmana, M.T (3) (1) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung pada bulan Juli 2012 sampai
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciDESAIN PEMBUATAN DAN UJI COBA KUMPARAN HELMHOLTZ BERBENTUK LINGKARAN. Ginisa Ardiyani *, Erwin, Salomo
DESAIN PEMBUATAN DAN UJI COBA KUMPARAN HELMHOLTZ BERBENTUK LINGKARAN Ginisa Ardiyani *, Erwin, Salomo Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru,
Lebih terperinciRUANG BEBAS SUTT ATAU SUTET DAN TATA CARA GANTI RUGI ATAU KOMPENSASI. Dosen : Ir.SYARIFFUDDIN MAHMUDSYAH,M.Eng.
RUANG BEBAS SUTT ATAU SUTET DAN TATA CARA GANTI RUGI ATAU KOMPENSASI Dosen : Ir.SYARIFFUDDIN MAHMUDSYAH,M.Eng. PENGUKURAN MEDAN MAGNET DAN MEDAN LISTRIK Sampai sekarang masyarakat masih khawatir tinggal
Lebih terperinciOPTIMALISASI DIAMETER KAWAT UNTUK KOMPONEN SENSOR SUHU RENDAH BERBASIS SUSEPTIBILITAS
OPTIMALISASI DIAMETER KAWAT UNTUK KOMPONEN SENSOR SUHU RENDAH BERBASIS SUSEPTIBILITAS HALLEYNA WIDYASARI halleynawidyasari@gmail.com Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam menunjang kehidupan sehari hari. Kebutuhan akan energi listrik tersebut selalu meningkat setiap
Lebih terperinci