BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM 3.1. Alur Proses Kerja pada PT.ISB PT.ISB melaksanakan aktivitas kerja berdasarkan urutan dan interaksi proses seperti ditunjukkan pada alur proses kerja berikut: Alur Proses Menerima Kontrak/SO Dokumentasi Dokumen Kontrak / Service Order Dokumen CTR (Cost Time Resource) Pembentukan organisasi proyek Organization Chart (Project) Penyusunan rencana proyek Engineering Execution Plan Project Schedule Master Deliverable Register Supply Data dari Client Vendor Document Pelaksanaan Proyek Engineering Execution Plan Project Schedule Master Deliverable Register Pemantauan dan pemeriksaan Master Deliverable Register Internal Discipline Check OK? tidak Perbaikan Pelaporan kemajuan proyek Reports selesai? tidak Serah terima proyek Completion Certificate Final Documentation/Close Out Gambar 3.1 Alur Proses Kerja pada PT.ISB 43

2 44 Berikut dijelaskan lebih lanjut deskripsi proses berdasarkan urutan kegiatan yang ada di PT.ISB : a. Tanggung Jawab dan wewenang Direktur menetapkan Project Manager beserta tugas, tanggung jawab dan wewenangnya Project Planner menyusun perencanaan proyek dan di rekam dalam dokumen Cost Time & Resources (CTR). Selama pelaksanaan Proyek, Project Manager dengan di bantu Project Planner memantau kemajuan proyek dan hasil-hasilnya, serta menyelesaikan permasalahan yang timbul. b. Organisasi Proyek Project Manager menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi proyek dan menyampaikannya kepada manajemen. Komunikasi dalam organisasi proyek dilakukan melalui rapat, inter discipline check dll. c. Perencanaan Proyek Project Manager di bantu oleh tim proyek menyiapkan perencanaan proyek dan direkam dalam Dokumen Engineering Execution Plan,Cost Time & Resources (CTR), Proyek Schedule dan dan Dokumen Master Deliverable Register. d. Pemantauan Proyek Project Manager memantau kegiatan di proyek sehari-hari mengacu kepada Dokumen Engineering Execution Plan,Cost Time & Resources (CTR), Proyek Schedule dan dan Dokumen Master Deliverable Register. Project Manager memantau kemajuan proyek dan hasil-hasilnya, serta menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan mengkoordinasikan penanganan masalah yang timbul di lapangan, termasuk melakukan komunikasi dengan Client. Project Manager melaporkan kemajuan proyek dan hasil-hasilnya kepada klien. e. Pemeriksaan dan Perbaikan.

3 45 Project Manager & Engineer melaukan kegiatan pemeriksaan hasil pekerjaan engineering yang belum sesuai persyaratan client. Kegiatan pemeriksaan dan perbaikan direkam dalam dokumen Inter Discipline Check. f. Umpan Balik Klien Pada setiap proyek, di laksanakan Coordination Meeting bersama klien dengan tujuan untuk mengetahui umpan balik dari klien mengenai kemajuan proyek dan hasil-hasilnya. Project Manager berkewajiban untuk menerima dan melakukan koordinasi dengan tim proyek untuk menanggapi umpan balik klien seperti keluhan, permintaan pekerjaan tambahan (addendum/change order) dan lain sebagainya Analisa Perencanaan Kapasitas Jaringan pada PT.ISB Dalam melaksanakan Perencanaan Kapasitas Jaringan, PT.ISB menggunakan Metode Pendekatan SBSA (Step By Step Approach). Metode SBSA (Step by Step Approach) adalah metode yang digunakan dalam seminar Sharing Vision ITB (Institut Teknologi Bandung) untuk membuat Capacity planning. Capacity planning dengan Metode SBSA dapat digunakan untuk merencanakan kapasitas Network, Server, Database/Storage serta Data Center. Penulis menitikberatkan pada Capacity Planning Bandwidth sebagai bagian dari Network Capacity Planning. Network Capacity Planning dengan Metode SBSA mengelompokkan operasioperasi yang terjadi menjadi operasi biasa dan operasi kompleks dimana operasi biasa adalah operasi yang memakai bandwidth<250 Kbps sedangkan operasi kompleks menggunakan bandwith > 250 Kbps. Masing-masing jenis operasi mempunyai satu macam beban operasi, jumlah, jam aktif serta jumlah pengguna operasi. Berikut adalah alur Proses Capacity Planning dengan Metode SBSA :

4 46 Gambar 3.2 Proses Capacity Planning dengan Metode SBSA Berdasarkan business process yang terjadi pada PT.ISB, terdapat dua jenis operasi, yaitu : a. Operasi Biasa Operasi Biasa adalah operasi yang memakai bandwidth kurang dari 250 Kbps. Pada PT.ISB, aktifitas pekerjaan keseharian yang dapat dikategorikan sebagai jenis operasi biasa adalah sebagai berikut : o Aktifitas Proposal CTR (Cost Time Resource) Cost Time Resource (CTR) diajukan kepada client sebelum Contract Award. Beban operasi dihitung dengan melihat besar beban data CTR kosong, dimana dari hasil pengumpulan data ukuran file CTR adalah 200 Kilobytes atau bytes o Aktifitas Pelaporan Proyek Laporan harian internal pada tim proyek PT.ISB dilakukan untuk keperluan updating progress proyek secara internal maupun eksternal (kepada client). Beban operasi aktifitas Pelaporan Proyek dihitung dengan melihat besar ukuran data laporan & data-data pendukungnya. Dari hasil pengumpulan data, beban rata-rata untuk aktifitas Pelaporan Proyek adalah sebesar bytes/hari

5 47 b. Operasi Kompleks Operasi kompleks adalah operasi yang memakai bandwidth lebih besar dari 250 Kbps. Pada PT.ISB, aktifitas pekerjaan keseharian yang dapat dikategorikan sebagai jenis operasi kompleks adalah sebagai berikut : Aktifitas Mengunduh Data Pendukung Proyek Setelah PT.ISB memperoleh Kontrak proyek, Client akan mengirimkan Data-data untuk acuan pelaksanaan proyek seperti Vendor Document, Dokumen Feasibility Study, Dokumen Front End Engineering Design dan dokumen pendukung lainnya. Dari hasil pengumpulan data, Beban aktifitas pengunduhan Data Pendukung Proyek rata-rata adalah 4 Megabytes/hari atau bytes/hari Aktifitas Konsolidasi Pelaksanaan Proyek Dalam Pelaksanaan Proyek, PT.ISB melakukan Konsolidasi Internal Discipline Check, Perekaman data-data proyek ke dalam Master Deliverable Register serta Pendistribusian Dokumen Proyek baik internal maupun eksternal (kepada client dan third party). Dari hasil pengumpulan data, Beban rata-rata pada aktifitas Konsolidasi Pelaksanaan Proyek PT.ISB adalah sebesar 10 Megabytes/hari atau bytes/hari Dari hasil pengumpulan data, Penulis dapat membuat risalah dalam bentuk Tabel Operasi untuk aktifitas-aktifitas yang ada di PT.ISB dengan merujuk pada kaidah Metode SBSA. Berikut merupakan Tabel Operasi PT.ISB :

6 48 Tipe Nama Jumlah Jumlah rata- Beban Jumlah jam Operasi Aktifitas perangkat rata operasi operasi aktif per Pengguna per hari rata-rata hari tiap Operasi Biasa Operasi Biasa Operasi Kompleks Operasi Kompleks Aktifitas Proposal CTR (Cost Time Resource) Aktifitas Pelaporan Aktifitas Mengunduh Data Pendukung Aktifitas Pelaksanaan Proyek Tabel 3.1 Tabel Operasi PT. ISB Berikut adalah ilustrasi rata-rata pemakaian traffic per jam pada PT.ISB : Gambar 3.3 Pemakaian Traffic per jam pada PT.ISB

7 49 Menghitung kebutuhan bandwidth merupakan hal yang penting dalam membangun perencanaan kapasitas jaringan. Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu (www. Menurut Network Capacity Planning dengan Metode SBSA, untuk dapat mengetahui jumlah kebutuhan bandwidth maka dibutuhkan 3 (tiga) data sebagai berikut : Data Profil Jumlah operasi tiap pengguna per hari Jumlah Operasi per detik Penulis mengumpulkan data-data awal mengenai Kapasitas Jaringan yang ada pada PT.ISB dengan cara Mengumpulkan Data Profil terlebih dahulu kemudian menghitung jumlah operasi pengguna/hari dan jumlah operasi per detik. Data profil adalah data perusahaan yang hendak dibuat capacity planning-nya. Berikut adalah hasil pengumpulan data yang dapat dipergunakan sebagai input untuk Network Capacity Planning dalam lingkup penghitungan kebutuhan bandwidth di PT.ISB : a. Data Profil Dari hasil penelitian Penulis pada PT.ISB, diperoleh data-data sebagai berikut: Jumlah pengguna jaringan keseluruhan = 20 user Persentase pengguna aktif = 80% (dari total 20 user, pengguna yang aktif melakukan aktifitas-aktifitas transaksi data adalah 16 user) Beban operasi kompleks >= 250 kb Beban operasi biasa <= 125 kb Jumlah operasi kompleks (operasi dimana jumlah data yang ditransfer lebih dari 250 Kb) = 20 operasi per hari Jumlah operasi biasa (operasi biasa adalah operasi dimana jumlah data yang ditransfer berkisar antara 125Kb-250 Kb) = 20 operasi per hari Jumlah jam efektif tiap hari = 7 jam kerja mulai jam s/d (di luar jam istirahat)

8 50 b. Jumlah operasi tiap pengguna per hari Jumlah operasi tiap pengguna per hari adalah banyaknya operasi yang dilakukan satu pengguna setiap hari. Pada metode SBSA, Jumlah operasi tiap pengguna per hari dirumuskan sebagai berikut : 1 xbeban _ ops _ biasa + ( Rasio _ Beban _ ops _ kompleks _ dan _ ops _ biasa) x( Jml _ ops _ kompleks) Sehingga, dalam penerapan untuk Network Capacity Planning pada PT.ISB, dapat di hitung sebagai berikut : 250Kb = 1x20 + x20 125Kb = 60. operasi / pengguna / hari Rasio beban operasi kompleks dan operasi biasa digunakan untuk mengetahui satu operasi kompleks dapat dianggap setara dengan berapa kali operasi biasa. Dalam hal ini, karena beban operasi kompleks adalah 250 Kb dan operasi biasa adalah 125 Kb, maka beban operasi kompleks adalah dua kali lipat beban operasi biasa. Dengan demikian, satu operasi kompleks disetarakan dengan dua operasi biasa. Setelah disetarakan, baru jumlah operasi kompleks dan jumlah operasi biasa ditambahkan untuk mendapatkan total jumlah operasi tiap pengguna per hari. c. Jumlah operasi per detik Jumlah operasi per detik adalah banyaknya operasi biasa yang terjadi selama 1 detik. Setelah diketahui jumlah operasi yang dilakukan tiap pengguna dalam

9 51 satu hari, menurut metode SBSA, Jumlah operasi per detik di hitung dengan formula : Jumlah operasi/pengguna/hari x Jumlah Pengguna x Persentase Pengguna Aktif Jumlah Jam Aktif per Hari x 3600 Catatan : Angka 3600 adalah jumlah detik dalam 1 jam Sehingga, dalam penerapannya untuk Network Capacity Planning pada PT.ISB, dapat di hitung jumlah operasi/detik sebagai berikut : 60 operasi /pengguna/hari x 20 user x 80% 7 x 3600 = 0,038 operasi/detik d. Total penggunaan bandwidth per detik Total penggunaan bandwidth per detik didapat dengan mengalikan jumlah operasi per detik dan besarnya beban satu operasi biasa. Pada metode SBSA, Jumlah penggunaan bandwidth per detik dirumuskan sebagai berikut : Total penggunaan bandwidth per detik = jumlah operasi per detik x beban operasi biasa Sehingga, dalam penerapannya untuk Network Capacity Planning pada PT.ISB, dapat di hitung total penggunaan bandwidth per detik sebagai berikut : 0,038 x 125 Kbps = 4,76 Kbps Setelah mendapatkan total penggunaan bandwidth per detik (dalam Kbps), alternatif teknologinya bisa ditentukan dengan menggunakan tabel berikut ini:

10 52 Dari hasil perhitungan dengan metode SBSA diatas, dapat diketahui bahwa total penggunaan bandwidth per detik pada PT.ISB adalah sebesar 4,16 Kilobytes per second untuk tiap user. Maka, menurut perhitungan Perencanaan Kapasitas Jaringan dengan metode SBSA, teknologi yang harus digunakan oleh PT.ISB adalah Koneksi dengan kecepatan dedicated minmum 4,76 Kbps x 20 user = 95,23 Kbps Analisis Kebutuhan Sistem Pada saat ini, belum ada aplikasi khusus sebagai alat bantu perhitungan Network Capacity Planning pada PT.ISB. Penulis merancang sebuah aplikasi sederhana yang efektif untuk membantu Network Capacity Planning pada PT.ISB. Aplikasi Network Capacity Planner sebagai alat bantu perencanaan kapasitas memiliki fungsi untuk : Memudahkan bagi Perusahaan untuk melakukan Simulasi Perencanaan Kebutuhan Bandwidth dengan setting jumlah user dan tingkat beban disesuaikan dengan skala kebutuhan operasional project. Menampilkan data monitoring sumber daya Prosesor, Memory serta Harddisk dalam bentuk chart line. Laporan Perencanaan Kapasitas Jaringan dapat dibuat secara cepat dan tepat. Sebelum merancang aplikasi Network Capacity Planning untuk PT.ISB, Penulis melakukan analisis kebutuhan sistem meliputi perencanaan fungsi-fungsi serta desain antar muka yang user friendly atau ramah pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai dasar bagi tahapan perancangan sistem dan untuk mengamati bagaimana sistem akan berjalan sesuai dengan persyaratan sistem yang mengikuti konsep dasar dari kebutuhan informasi di dalamnya. Analisis system, dalam hal ini Network Capacity Planning akan membahas mengenai tahapan perangkat lunak dengan menentukan spesifikasi sistem atau System Requirement Specification (SRS) dan mengidentifikasi kelas-kelas serta hubungannya satu terhadap yang lain.

11 Deskripsi Sistem Kegiatan perilaku sistem pada fase analisis dapat dideskripsikan sebagai kegiatan sistem dalam mengambil keputusan tentang proses yang diinginkan. Aplikasi Network Capacity Planning yang akan dibangun terdiri dari 2 (dua) proses yaitu : Modul Planner, yaitu sistem penghitung kebutuhan bandwidth untuk suatu project. Jumlah user dan beban jaringan yang ada dapat disimulasikan secara bervariasi. Modul Monitoring, berfungsi sebagai alat pemantau kapasitas komputer aik server maupun client. Modul ini memiliki kemampuan untuk memantau kinerja dan kapasitas prosesor, memory serta hardddisk Perancangan Sistem Tujuan utama dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai sistem yang akan dibangun.aplikasi Network Capacity Planning untuk dapat melakukan fungsinya harus melalui beberapa proses input terlebih dahulu. Input dapat disesuaikan dengan kondisi kebutuhan project di PT.ISB. Input untuk modul planner, yang memiliki fungsi sebagai Penghitung Kebutuhan Bandwidth/detik pada PT.ISB, berisikan pendefinisian parameter parameter informasi jaringan yaitu jumlah user dan jumlah beban operasi. Adapun Modul Monitoring yang memiliki fungsi sebagai alat pemantau kapasitas komputer server maupun client, berisikan data monitoring kapasitas prosesor, kapasitas memory dan kapasitas hardddisk Model Rekayasa Perangkat Lunak Pada pengembangan sistem ini, model pendekatan perancangan perangkat lunak yang digunakan adalah model sequential linier atau sering disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau Waterfall/model air terjun.

12 54 Sequential linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial, yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model sequential linier melingkupi aktifitas-aktifitas sebagai berikut : Rekayasa dan pemodelan sistem. Analisis kebutuhan perangkat lunak. Desain perangkat lunak. Generalisasi kode. Pengujian perangkat lunak. Pemeliharaan perangkat Lunak. Adapun untuk membangun perangkat lunak Network Capacity Planner, metode perancangan perangkat yang penulis pergunakan adalah sebagai berikut : 1. Tahap analisis kebutuhan perangkat lunak, seperti analisis kebutuhan data, analisis kebutuhan pengguna perangkat lunak, analisis kebutuhan pembangun perangkat lunak. 2. Tahap perancangan, mencakup perancangan antar muka, struktur menu. 3. Tahap pengkodean. 4. Tahap pengetesan. Berikut adalah diagram alir tahapan desain perangkat lunak : Gambar 3.4 Diagram alir tahapan desain perangkat lunak

13 55 Sedangkan tahap-tahap yang ada dalam perancangan sistem aplikasi Network Capacity Planning adalah sebagai berikut: 3.7. Perancangan Aplikasi Network Capacity Planning Perancangan struktur aplikasi Network Capacity Planning mendayagunakan komponen-komponen pemodelan sistem pada metode Unified Modeling Language, yang memiliki beberapa tahapan seperti : Use Case Diagram Diagram Kelas Diagram Aktivitas Diagram Sekuensial Deployment Diagram Use Case Diagram Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Pada gambar 3.2 diperlihatkan Use Case Diagram untuk Aplikasi Network Capacity Planning. Gambar 3.5 Use Case Diagram Network Capacity Planner Pada use case diagram diatas, sistem terdiri dari dua aktor yang terlibat yaitu administrator sebagai operator yang melakukan input jumlah user, input

14 56 beban operasi, input ip server atau client. Dan system yang melakukan proses kalkulasi bandwidth dan resource monitoring. Gambar 3.6 Use Case Diagram Proses Pengecekan Network Capacity Planner Pada use case diagram diatas ditunjukkan bahwa system melakukan kalkulasi bandwidth dan resource monitoring, dan hasil perhitungan dikirimkan kepada seorang administrator dalam bentuk laporan risalah Diagram Kelas Diagram kelas yang akan diimplementasikan di dalam aplikasi Network Capacity Planner ini diharapkan dapat menggambarkan penetapan kelas dan objek dalam tubuh sistem yang akan digunakan, yang akan memuat deskripsi operasi sistem dan event dari kelas dan objek yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam pengoperasian aplikasi sistem.

15 57 Gambar 3.7 Diagram Kelas Network Capacity Planner Skema analisis sistem Berikut ini gambaran secara singkat skenario dari perancangan Use case Network Capacity Planner di atas: Use Case : Modul Planner Aktor : Administrator & System Prekondisi : 1. Team project telah ditentukan Alur Kegiatan : 1. Input Informasi Project 2. Input Team Member 3. Input Beban Operasi 4. Hitung Jumlah Operasi per pengguna per hari

16 58 5. Hitung Jumlah Operasi keseluruhan per detik 6. Hitung Total penggunaan bandwidth per detik Pasca kondisi: 1. Tampilkan laporan Tabel 3.2 Deskripsi Proses Modul Planner Pada tabel 2 di perlihatkan deskripsi dari proses modul planner yang akan di lakukan sistem. Use Case : Modul Monitoring Actors : Administrator & System Prekondisi : 1. Server menyala dan beroperasi Alur Kegiatan : 1. Baca file konfigurasi untuk memulai pengecekan server yang akan di monitor. 2. update status file konfigurasi 3. buat file log dan update log dari setiap event. 4. kirim log dari setiap event. Pasca kondisi: 1. log di tutup Tabel 3 3 Deskripsi Proses Modul Monitoring Pada tabel 3.1 di perlihatkan deskripsi dari proses pengecekan yang akan di lakukan sistem.

17 Diagram Aktifitas Diagram aktifitas dirancang untuk dapat menggambarkan bagaimana alur kerja dari keseluruhan proses sistem yang ada dalam Network Capacity Planner ini. Diagram aktifitas ini sangat menolong untuk keterangan dari setiap objek yang merepresentasikan proses yang dilakukan bersama. Diagram aktifitas memungkinkan siapapun yang melakukan proses untuk memilih urutan dalam melakukannya. Dengan kata lain, diagram hanya menyebutkan aturan-aturan rangkaian dasar yang harus di ikuti. a. Diagram Aktifitas Modul Planner Gambar 3.8 Diagram Aktifitas Aplikasi Network Capacity Planner (Modul Planner) Diagram aktifitas di atas menunjukkan aktifitas keseluruhan pada Modul Planner dari aplikasi Network Capacity Planner. Aktor, dalam hal ini administrator, dapat melakukan simulasi konfigurasi disesuaikan dengan skala project, jumlah user serta beban operasi. Administrator juga dapat menyimpan konfigurasi ke dalam file csv, yang apabila diperlukan dapat dipanggil ulang. b. Diagram Aktifitas Modul Monitoring Selain diagram aktifitas untuk Modul Planner, terdapat juga diagram aktifitas untuk Modul Monitoring. Modul Monitoring ini menampilkan capture data kinerja prosesor, memory dan harddisk secara

18 60 real time. Hasil monitoring ini dapat dimanfaatkan sebagai penunjang pengambilan keputusan pada Departemen Purchasing & IT Operation, berkaitan dengan penentuan sumber daya mana yang sudah layak untuk di tingkatkan guna menunjang operasional perusahaan. Gambar 3.9 Diagram aktifitas pengecekan resource cpu dan memori server Lingkup kerja Modul Monitoring pada aplikasi Network Capacity Planner ini melakukan monitoring kinerja resource atau sumber daya pada computer server/client, diantaranya : Memonitor kinerja processor Memonitor kinerja memory Memonitor kinerja harddisk dan kapasitasnya PT.ISB memiliki kebijakan Service Level Requirement untuk monitoring kapasitas resource sebagai berikut : Service Level Device Threshold Requirement Processor Utilization Processor Time Jika Prosesor Time dibawah 31%, berarti prosesor tidak bisa menangani load dengan efektif Processor Processor Queue Jumlah antrean thread&waiting time di Utilization Length CPU. Hasil counter dibagi jumlah

19 61 CPU dalam server/host. Jika hasilnya dibawah 10, sistem berjalan dgn baik. Memory Utilization Harddisk Utilization Harddisk Utilization Harddisk Utilization Available Bytes Minimal tersedia 100 Megabytes Jika RAM tinggal sisa 10% saja atau 100 Megabytes, berarti Memory sudah LOW Disk Transfers/sec Jika Disc Transfer diatas 25 per second, berarti respon time HD rendah/poor Disk Idle Time Jika counter menunjukkan dibawah 20%, berarti RPM HDnya kurang kuat utk menjalankan proses yang ada Disk Space Free space harddisk minimal adalah 20% Tabel 3.4 Service Level Requirement PT.ISB Diagram Sekuensial Diagram sekuensial merupakan bentuk diagram interaksi yang paling umum digunakan. Sebuah diagram sekuensial menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case. Diagram sekuensial biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

20 62 Gambar 3.10 Diagram Sekuensial Aplikasi update konfigurasi Network Capacity Planner- Modul Planner

21 63 Gambar 3.11 Diagram Sekuensial Aplikasi Modul monitoring server Deployment Diagram Deployment diagram yang digunakan dalam perancangan Network Capacity Planner ini menggambarkan secara detail tentang bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Karena aplikasi Network Capacity Planner ini masih bersifat lokal, maka deployment diagram yang dibuat hanya terdiri dari satu buah processor dan beberapa host tergantung dari berapa jumlah host yang akan di monitor nantinya. Pada gambar 3.18 diperlihatkan deployment diagram dari Network Capacity Planner.

22 64 Gambar 3.12 Deployment Diagram Network Capacity Planner 3.8. Gambaran Perangkat Lunak Dalam merencanakan kapasitas jaringan akan sangat membantu jika terdapat suatu aplikasi terstruktur, dalam hal ini aplikasi yang dirancang adalah aplikasi berbasis dekstop. Tujuan dari dirancangnya aplikasi berbasis desktop yaitu untuk mempermudah perencanaan kapasitas sumber daya jaringan pada perusahaan. Pada aplikasi Network Capacity Planner terdapat 2 form yaitu form modul planner dan form modul monitor. Form Planner berisi kode program untuk penghitungan bandwidth, Form Planner juga menampilkan hasil akhir berupa laporan dan rekomendasi bandwidth minimum yang diperlukan dengan jumlah user dan beban operasi yang sudah didefinisikan sebelumnya. Sedangkan Form Monitor berisi program monitoring resource server. Form Monitor menampilkan hasil akhir berupa data csv yang berisi data monitoring resource. Aplikasi Network Capacity Planner yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic yang dapat dijalankan pada sebuah Personal Computer secara portabel, Fungsi utama aplikasi ini adalah sebagai alat bantu untuk mempermudah perencanaan kapasitas sumber daya jaringan pada PT.ISB Spesifikasi Aplikasi Sebelum aplikasi ini dibuat, terlebih dahulu ditentukan spesifikasinya. Spesifikasi ini menentukan kapabilitas apa saja yang akan ditampilkan oleh aplikasi. Adapun spesifikasinya adalah sebagai berikut :

23 65 Aplikasi Network Capacity Planner ini dibuat dalam bahasa pemrograman Visual Basic versi 6.0 Aplikasi Network Capacity Planner menggunakan graphical user interface dan berjalan pada sistem operasi Windows XP. Aplikasi ini memuat 2 form konfigurasi utama yakni Form Modul Planner dan Modul Monitor Perancangan Mockup antarmuka aplikasi Mockup perancangan antarmuka dibuat berdasarkan skematik aplikasi. Dengan mengacu pada parameter parameter yang akan diisikan pada konfigurasi Network Capacity Planner, perancangan antarmuka ini ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam memakai aplikasi ini nantinya. Gambar 3.13 Skematik perancangan antarmuka aplikasi yang akan di bangun.

24 66 Berikut adalah tampilan tampilan dari rancangan antarmuka aplikasi Network Capacity Planner, berdasarkan urutan dari skematik perancangan antarmuka aplikasi untuk pemakai : Tampilan untuk Modul Planner Gambar 3.14 Tampilan utama dari aplikasi untuk konfigurasi Network Capacity Planner (Modul Planner) Tampilan untuk Modul Monitoring Gambar 3.15 Tampilan pada aplikasi untuk konfigurasi Network Capacity Planner (Modul Monitoring)

Laporan Tugas Akhir. Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer. Oleh : WAHYU DWI RISMA AJI

Laporan Tugas Akhir. Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer. Oleh : WAHYU DWI RISMA AJI APLIKASI BANTU UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BANDWIDTH DENGAN METODE SBSA DAN MEMANTAU SUMBER DAYA SERVER UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN KAPASITAS PADA PT.INDONESIAN SERVICE BUREAU Laporan Tugas Akhir Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan 4.1.1.1 Use Case Konfirmasi Customer Supplier Pemasukan barang Gudang

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 29 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyampaian sebuah pesan multi chatting kedalam media LAN. Ada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada sub bagian kepegawaian dan umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat aplikasi desktop berbasis komputer menggunakan bahasa pemrograman VB.NET yang diberi nama Aplikasi virtual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analsis Sistem Analisis adalah tahap aktifitas kreatif dimana analis berusaha memahami permasalahan secara mendalam. Ini adalah proses interative yang terus berjalan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Pada era Informasi saat ini, penggunaan komputer sebagai alat penunjang pekerjaan sangat banyak kita jumpai. Tingginya tingkat kebutuhan, membuat perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran umum sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat sebuah aplikasi berbasis jaringan internet dimana aplikasi ini digunakan untuk membantu seorang admin dalam mengendalikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa terhadap sistem ini dilakukan agar dapat batasan-batasan ataupun ukuran dari kinerja sistem yang berjalan. Perancangan sistem ini difokuskan

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian ini dimulai dengan studi literatur dari teori-teori yang berhubungan dengan CNS/ATM khususnya bagian ADS-B Flight Monitoring. Observasi dan wawancara

Lebih terperinci

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Memainkan game dikomputer sangat menyenangkan, namun akan lebih menyenangkan bila kita dapat memainkannya secara bersamaan dengan dua komputer

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SERVER MMOG

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SERVER MMOG BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SERVER MMOG 4.1 Implementasi Server MMOG Aplikasi server MMOG ini dibuat menggunakan software Microsoft Visual C++.NET 2003 yang berjalan pada sistem operasi Microsoft

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global

Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global Arni Retno Mariana 1, Agus Budiman 2, Nina Septiana 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Maranatha Information and Customer Service (MICS) adalah biro di Universitas Kristen Maranatha yang khusus melayani customer customer. MICS memiliki beberapa tugas

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 37 BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK Dalam proses pencarian berita pada Pro 1, redaksi menugaskan reporter untuk mencari dan menyusun berita yang nantinya akan di tinjau kembali oleh bagian redaksi Pemberitaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan gambaran suatu sistem yang saat ini sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6. PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analis Sistem Yang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagianbagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu lebih mengenal tentang sistem yang sedang berjalan. Dalam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fowler, Martin. (2003). UML Distilled: A Brief Guide to the Standard Object Modeling Language, Third Edition. Addison Wesley.

DAFTAR PUSTAKA. Fowler, Martin. (2003). UML Distilled: A Brief Guide to the Standard Object Modeling Language, Third Edition. Addison Wesley. DAFTAR PUSTAKA Fowler, Martin. (2003). UML Distilled: A Brief Guide to the Standard Object Modeling Language, Third Edition. Addison Wesley. Joe Rich, Jon Hill, How to Do Capacity Planning, 2010, TeamQuest

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang aplikasi manajemen komputer klien pada jaringan komputer warnet 1.2 Perumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang aplikasi manajemen komputer klien pada jaringan komputer warnet 1.2 Perumusan masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya teknologi terutama pada teknologi internet, menyebabkan banyak pengguna yang mengakses berbagai jenis fitur mulai dari browsing, download data

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan 3.1.1 Kebutuhan Hardware Aplikasi pemesanan menu di Cafe Roemami Roemah Macaroni & Milk menggunakan rekomendasi hardware sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Setelah melalui tahap analisis dan perancangan system baru, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

Software Requirements Specification

Software Requirements Specification Software Requirements Specification untuk Aplikasi Desktop Untuk Logistik Alat Tulis Kantor Berbasis RMI Java (Client - Server Middleware). Versi 1.10 Oleh : Made Andhika 23510307 I Putu Agus Eka Pratama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Tahapan analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam membuat sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini dilakukan perancangan terhadap Aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada saat ini dalam melakukan aktifitas chat user cenderung menggunakan media internet, sebagai contoh menggunakan media sosial dengan

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web

Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web I yoman Piarsa 1, Putu Bayu Suda Togantara 2 1,2 Teknologi Informasi, Universitas Udayana, Bali e-mail: manpits@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Implementasi Program Tahap implementasi program merupakan tahap meletakkan aplikasi agar siap untuk dioperasikan. Sebelum aplikasi diterapkan ada baiknya diuji terlebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh kebagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh kebagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kebagian-bagian komponennya yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada sistem yang akan dibangun ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seorang administrator jaringan saat akan menggunakan monitoring jaringan dengan aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap Aplikasi Power Control. Tahapan ini dilakukan setelah analisa dan perancangan selesai dilakukan dan akan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI OMEGA KEPADA PERUSAHAAN CITRA MANDIRI RUBBER Anthony Gunawan, Universitas Ciputra, UC Town, Surabaya, 60219 ABSTRAK Sistem Informasi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB III IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 3.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap penerapan sistem yang sudah didesain atau dirancang, agar sistem yang telah dibuat dapat dioperasikan dan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pada bagian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan sistem. Metode penelitian yang dipakai adalah

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. adalah daftar kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. adalah daftar kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi Aplikasi Sistem Seleksi Pengangkatan Pegawai Tetap Dengan Metode Perbandingan Eksponensial pada PT. HD Finance membutuhkan sebuah alat perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksplorasi dan studi literatur yaitu mengkaji teori serta konsep yang berkaitan dengan permasalahan. Selain itu penulis juga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian penerapan algoritma K-Means pada clustering berita berbahasa Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan teknologi informasi sudah semakin meningkat seiring dengan perkembangan jaman. Seperti juga yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi service car pada Toyota Auto 2000 Medan Berbasis Client Server yang dibangun.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

1 BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV REKAYASA SISTEM

BAB IV REKAYASA SISTEM 38 BAB IV REKAYASA SISTEM Bab ini akan memberikan gambaran umum mengenai kondisi analisa aplikasi dan proses pada pengiriman pesan dan simulator yang digunakan dalam proses pengiriman yang dititikberatkan

Lebih terperinci

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG 1329040112 PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Di bawah ini akan dijelaskan tujuan pengembangan software, ruang lingkup dan penjelasan produk yang dibangun secara umum atau general dengan menggunakan sedikit bahasa teknis dan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan Masalah...

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Nama : Nur Rahma Dela NIM : 09011181320008 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisis Jaringan A. FCAPS Manajemen jaringan mengacu pada pelaksanaan(operation),

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Analisa Kebutuhan Pada penelitian tugas akhir ini diperlukan komponen-komponen pendukung dalam membangun program aplikasi yang akan dibuat. Komponen-komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, DESAIN DAN PENGUMPULAN MATERI

BAB III KONSEP, DESAIN DAN PENGUMPULAN MATERI BAB III KONSEP, DESAIN DAN PENGUMPULAN MATERI 3.1. Konsep Aplikasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pada tahap konsep, penulis menentukan kebutuhan dasar pengguna (user), menentukan tujuan pembuatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan PT. INDONESIAN SERVICE BUREAU (PT.ISB) didirikan pada tahun 2003 di Jakarta dengan bidang usaha jasa Project Management dan Engineering Design untuk bidang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

3.2. Analisa Masalah 3-1.

3.2. Analisa Masalah 3-1. BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Sistem Perusahaan PT Retail Department Store saat ini belum mempunyai sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Ada banyak laporan-laporan yang diinput secara manual.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah jaringan di-design untuk memenuhi kebutuhan internalnya sesuai dengan fungsi pengelolaan jaringan tersebut. Saat skala jaringan telah membesar dan mencakup suatu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Setelah melakukan analisis terhadap BOINC, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada bab berikut akan dijelaskan implementasi dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android dilakukan dengan beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Pengumpulan data aksara sunda

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dokumentasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan manusia pada era globalisasi pada saat ini. Karena pentingnya suatu nilai dokumentasi membuat pengguna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 8. Kuesioner Tracer Study Rational Unified Process (RUP) Sistem Tracer Study Jurusan Ilmu Komputer Gambar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan awal aplikasi pengaturan lampu lalu lintas berdasarkan Metode Webster menggunakan Visual Basic 6.0 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Analisis Sistem Analisa sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidenfikasi dan dievaluasi permasalahannya. Sistem ini dianalisis untuk membuat rancangan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN KAPASITAS. 4.2 Kesimpulan dari Analisa Sistem yang Berjalan

BAB IV PERENCANAAN KAPASITAS. 4.2 Kesimpulan dari Analisa Sistem yang Berjalan BAB IV PERENCANAAN KAPASITAS 4.2 Kesimpulan dari Analisa Sistem yang Berjalan Analisa Utilitas Jaringan Berdasarkan hasil monitoring dan wawancara dengan pihak yang terkait mengenai kinerja sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Lampu Lalu Lintas Tujuan utama dari pengaturan lampu lalu lintas dan pemantauan traffic adalah untuk memastikan keamanan pada persimpangan dengan menjaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Perangkat Keras Komputer Menggunakan Windows Query Language

Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Perangkat Keras Komputer Menggunakan Windows Query Language KINETIK, Vol.1, No.3, November 2016, Hal. 155-162 ISSN : 2503-2259, E-ISSN : 2503-2267 155 Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Perangkat Keras Komputer Menggunakan Windows Query Language Paulus Lucky Tirma

Lebih terperinci

Gambar Notifikasi via

Gambar Notifikasi via BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Notifikasi Status Perangkat Secara umum notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi monitoring adalah melalui Email dan juga alert atau alarm pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan peneliti melakukan penelitan dibutuhkan

Lebih terperinci