PENENTUAN PEMILIHAN KARYAWAN TETAP DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP) (STUDY KASUS PT SURYA LAMPUNG PERKASA, Tbk.)
|
|
- Hadian Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENENTUAN PEMILIHAN KARYAWAN TETAP DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP) (STUDY KASUS PT SURYA LAMPUNG PERKASA, Tbk.) Junaidi S. Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Komputer (STMIK) Pringsewu Jl. Raya Wonokriyo Kecamatan Gadingrejo Pringsewu, Lampung Telp.(0729) junaidi_ibianconeri@yahoo.com ABSTRAK Dalam penentuan pemilihan karyawan oleh HRD di PT. Surya Lampung Perkasa,Tbk. Yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso no. 11 Way Lunik, Panjang, Lampung terdapat beberapa faktor yang menjadi penilaian, penilaian ini diambil berdasarkan penilaian kinerja (prestasi), penilaian dari segi usia dan penilaian dari jenjang pendidikan. i dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan tersebut masih menggunakan cara manual. Hal ini menyebabkan keputusan yang diambil kurang akurat dan memakan waktu yang lama. Makalah ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan yang mempunyai kemampuan analisa pemilihan karyawan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), dimana masing-masing kriteria para karyawan dibandingkan satu dengan yang lainnya sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dalam penentuan pemilihan karyawan di PT Surya Lampung Perkasa, Tbk. Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawbkan dengan dukungan dari perhitungan yang dilakukan dengan AHP sebagai metode dalam sistem pendukung keputusan tersebut. Hal pertama yang dilakukan dalam perhitungan AHP adalah dilakukan pembobotan dari masing-masing criteria, sub criteria dan alternatifnya. Kemidian dari masing-masing pembobotan tersebut, dicari priority vektornya, Principal Eigen Value (Imax), Consistency Index (CI), Consistency Ratio (CR), dan menghaslkan perhitungan composit weight yang merupakan perhitungan hasil akhir, sehingga diperoleh nilai yang paling tinggi yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan bahwa criteria tersebut adalah yang paling tepat. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan AHP,bahwafaktor kinerja merupakan kriteria tertinggi dengan nilai konsistensi Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, AHP, Pairwise Comparison Matrix 1. PENDAHAULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PT Surya Lampung Perkasa, Tbk. (PT SLP) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistriusian barang khususnya rokok. Dalam pelaksanaan operasional perusahaan sangatlah di perlukan adanya para karyawan. Untuk itu PT SLP melakukan perekrutan karyawan, yang biasanya di awali dengan status awal sebagai karyawan. Pada PT SLP setelah seorang karyawan telah diputuskan untuk diterima bekerja maka karyawan tersebut harus menjalani masa kerjanya terlebih dahulu selama 6 bulan. Selama 6 bulan menjalani masa kerjanya, maka karyawan tersebut dilakukan penilaian oleh HRD untuk menentukan apakah karyawan tersebut layak atau tidak untuk diperpanjang masa kerjanya kembali ( kerja ke 2) atau diputuskan untuk menjadi karyawan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh HRD dalam melakukan penilaian untuk pengambilan keputusan tersebut. Hal ini dikarenakan selain jumlah karyawan yang banyak, keheterogenan karyawan juga semakin komplek sehingga tidak mudah untuk mengambil keputusan mana saja karyawan yang memang benar-benar layak untuk menjadi karyawan atau bukan. Untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi tersebut, maka dapat diatasi dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) dimana pengambilan keputusan tersebut diambil berdasarkan kriteria-kriteria penilaian beserta bobotnya. Sehingga dapat diperoleh karyawan yang benar-benar layak dan berkualitas. yang berkualitas sangat diperlukan untuk membantu berlangsungnya pencapaian tujuan perusahaan RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu: Bagaimana cara pengambilan keputusan dalam penentuan pemilihan karyawan pada PT Surya Lampung Perkasa? 2. LANDASAN TEORI 2.1. AHP AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. 1
2 AHP menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Menurut Saaty (1988), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompokkelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis KELEBIHAN AHP Beberapa kelebihan dari metode AHP yaitu: 1. Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. 2. Kompleksitas (Complexity), AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. 3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier. 4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa. 5. Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas. 6. Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas. 7. Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif. 8. Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka. 9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. 10. Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan METODA AHP Metoda AHP merupakan teori umum mengenai pengukuran. Empat macam skala pengukuran yang biasanyadigunakan secara berurutan adalah skala nominal,ordinal, interval dan rasio.skala yang lebih tinggi dapat dikategorikan menjadi skala yang lebih rendah, namun tidak sebaliknya.pendapatan per bulan yang berskala rasio dapat dikategorikan menjadi tingkat pendapatan yang berskala ordinal atau kategori (tinggi, menengah, rendah) yang berskala nominal. Sebaliknya jika pada saat dilakukan pengukuran data yang diperoleh adalah kategori atau ordinal, data yang berskala lebih tinggi tidak dapat diperoleh. AHP mengatasi sebagian permasalahan itu AHP digunakan untuk menurunkan skala rasio dari beberapa perbandingan berpasangan yang bersifat diskrit maupun kontinu. Perbandingan berpasangan tersebut dapat diperoleh melalui pengukuran aktual maupun pengukuran relatif dari derajat kesukaan, atau kepentingan atau perasaan. Dengan demikian metoda ini sangat berguna untuk membantu mendapatkan skala rasio dari hal-hal yang semula sulit diukur seperti pendapat, perasaan, prilaku dan kepercayaan. Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, kriteria-kriteria, subkriteria-subkriteria dan alternatifalternatif yang akan dibahas. Perbandingan berpasangan dipergunakan untuk membentuk hubungan di dalam struktur. Hasil dari perbandingan berpasangan ini akan membentuk matriks dimana skala rasioditurunkan dalam bentuk eigen vektor utama atau fungsi-eigen. Matriks tersebut berciri positif dan berbalikan. Permasalahan pengambilan keputusan dapat menjadi kompleks karena adanya pelibatan beberapa tujuan maupun kriteria. Salah satu tool (alat bantu) yang cocok digunakan untuk pemilihan kandidat atau pengurutan prioritas adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Secara spesifik, AHP cocok digunakan untuk permasalahaan pemilihan kandidat ataupun pengurutan prioritas yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Melibatkan kriteria-kriteria kualitatif yang sulit dikuantitatifkan secara eksak. 2. Masing-masing kriteria dapat memiliki sub-sub kriteria yang dapat dibentuk seperti hirarki 3. Penilaian dapat dilakukan oleh satu atau beberapa pengambil keputusan secara sekaligus 4. Kandidat pilihan sudah tertentu dan terbatas jumlahnya Apabila suatu permasalahan pengambilan keputusan ingin diselesaikan dengan metode AHP, permasalahan tersebut perlu dimodelkan sebagai tiga hirarki umum, yakni tujuan, kriteria (termasuk subkriteria di bawahnya), dan alternatif. 2
3 Sub Kriteria1 Gambar 1. Struktur Hierarki Sumber: (Armadyah Ambrowati, 2007) Dalam model di atas, terlihat ada beberapa level/baris yang membentuk sebuah hirarki. Level bagian atas adalah untuk merepresentasikan tujuan. Dua level di bawahnya merupakan level kriteria dan subkriteria. Sedangkan level paling bawah menunjukkan kandidat-kandidat yang akan dipertimbangkan untuk dipilih. Konsep dasar dari AHP adalah penggunaan pairwise comparison matrix (matriks perbandingan berpasangan) untuk menghasilkan bobot relatif antar kriteria maupun alternatif. Suatu kriteria akan dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal seberapa penting terhadap pencapaian tujuan di atasnya. Sebagai contoh, criteria 1 dan kriteria 2 akan dibandingkan seberapa pentingnya dalam hal memilih tujuan. Begitu juga untuk alternatif. 1, 2, dan 3 akan dibandingkan secara berpasangan (dan akan dibentuk matriks) dalam hal sub-kriteria 1 dan 3 misalnya. Nilai-nilai yang disarankan untuk membuat matriks perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Skala Fundamental Intensitas dari kepentingan pada skala absolut Kriteria 1 Kriteria 2 Alternatif 1 Sub Kriteria 2 Tujuan Definisi sama penting (equal) lebih penting sedikit (slightly) lebih penting secara kuat Sub Kriteria 3 Sub Kriteria 4 Alternatif 2 Alternatif 3 Penjelasan Kedua aktifitas menyumbangkan sama pada tujuan Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain Pengalaman dan keputusan menunjukkan 7 9 2, 4, 6, 8 Berbalikan Rasio (strongly) lebih penting secara sangat kuat (very strong) lebih penting secara ekstrim (extreme) nilai tengah diantara dua nilai keputusan yang berdekatan jika aktifitas i mempunyai nilai yang lebih tinggi dari aktifitas j maka j mempunyai nilai berbalikan ketikadibandingka n dengan i rasio yang didapat langsung dari pengukuran kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan yang kuat atas satu aktifitas lebihdari yang lain Bukti menyukai satu aktifitas atas yang lain sangat kuat Bila kompromi dibutuhkan 3. PEMBAHASAN pada PT Surya Lampung Perkasa, Tbk. terbagi menjadi 2 bagian yaitu: a. Percobaan selama 3 bulan b. PKWT ( Kerja Waktu Tertentu) 1. Kerja Maksimal 2 tahun ( pertama) 2. Kerja Maksimal 1tahun ( kedua) Setelah karyawan telah berakhir masa kontak kerja yang pertama sebagai PKWT, maka HRD melakukan penilaian terhadap karyawan tersebut apakah karyawan tersebut akan diangkat menjadi karyawan atau akan di kembali ( ke 2) ataukah akan diputus kerjanya. Penilaian tersebut didasarkan atas beberapa criteria, antara lain yaitu: a.penilaian Kinerja (prestasi) b.penilaian dari segi usia c.penilaian jenjang pendidikan Ketiga criteria tersebut sangatlah penting dalam penentuan pengambilan keputusan menjadi karyawan. 3
4 a. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh atasan langsung karyawan yang bersangkutan. Criteria-kriteria ini dinilai berdasarkan: 1.SOP (Standard Operational Procedure) yang telah di kan perusahaan yang meliputi sub criteria ketelitian dan pemahaman terhadap keahlian/tugas. 2.Sikap dan kebribadian yang terdiri dari disiplin, semangat/ motivasi dan tanggungjawab 3.Penilaian dari lingkungan kerja yang terdiri dari penilaian kooperatif antar kayrawan, kualitas kerja dan manajerial. b. Penilaian dari segi usia karyawan yang dapat diangkat menjadi karyawan minimal berusia 18 tahun dan maksimal berusia 30 tahun. Apabila usia karyawan tersebut berusia kurang dari 18 tahun atau lebih dari 30 tahun maka karyawan tersebut tidak dapat diangkat menjadi karyawan. c.penilaian jenjang pendidikan yang akan diangkat menjadi karyawan dinilai berdasarkan jenjang pendidikanya, antara lain: 1.SMA Sederajat Bagian / Difisi Gudang, Office Boy, Kernet, Asisten Sales (Driver) 2.Diploma 3 (D-3) Bagian / Difisi Admin, Supervisor, Task Force 3.Strata 1 (S-1) Bagian / Difisi Admind, Supervisor, Section Head (Kepala Unit), Sales) Apabila karyawan yang bersangkutan setelah dilakukan penilaian telah memenuhi syarat kelayakan untuk diangkat menjadi karyawan, maka HRD membuat surat pengajuan dan memorandum yang ditujukan kepada Kepala Direksi bahwa akan dilakukan pengangkatan karyawan menjadi karyawan. Setelah disetujui dan di otorisasi oleh kepala direksi maka HRD menyerahkan memorandum tersebut kepada karyawan yang bersangkutan untuk ditandatangani dan karyawan tersebut telah resmi menjadii karyawan di PT Surya Lampung Perkasa Tbk PENERAPAN METODE AHP STRUKTUR AHP Struktur hierarki di bawah ini menggambarkan bagaimana metode AHP diterapkan pada PT Surya Lampung Perkasa dalam penentuan pengambilan keputusan pemilihan karyawan : Pemilihan Kinerja Usia Pendidikan Penilaian lingkungan kerja Sikap & Kepribadian Kepatuhan SOP >18 th < 30 th SMA D3 S1 ke-2 Gambar 2. Struktur Hierarki dalam Penentuan Pengambilan Keputusan Pemilihan pada PT Surya Lampung Perkasa 4
5 Pada gambar di atas terlihat ada beberapa level/baris yang membentuk sebuah hirarki. Level bagian atas adalah untuk merepresentasikan tujuan. Tujuan yang hendak dicapai adalah Pemilihan. Dua level di bawahnya merupakan level kriteria (kinerja, usia dan pendidikan) dan subkriteria (Penilaian lingkungan kerja, sikap&kepribadian, kepatuhan SOP, minimal 18 tahun, maksimal 30 tahun, SMA, D3 dan S1). Sedangkan level paling bawah menunjukkan kandidat-kandidat yang akan dipertimbangkan untuk dipilih (karyawan, karyawan ke 2 dan putus ). Konsep dasar dari AHP adalah penggunaan pairwise comparison matrix (matriks perbandingan berpasangan) untuk menghasilkan bobot relatif antar kriteria maupun alternatif. Suatu kriteria akan dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal seberapa penting terhadap pencapaian tujuan di atasnya. Dalam hal ini criteria kinerja, usia dan pendidikan akan dibandingkan seberapa pentingnya dalam hal memilih karyawan. Sub criteria sikap & kepribadian, penilaian lingkungan kerja, kepatuhan SOP, usia minimal 18 tahun, usia maksimal 30 tahun, pendidikan SMA, D3 dan S1 juga sangat penting dalam pengambilan keputusan ini sehingga harus dibandingkan antara yang satu dengan yang lainnya. Begitu juga untuk alternatif., karyawan kembali dan putus juga akan dibandingkan secara berpasangan (dan akan dibentuk matriks) dalam hal subkriteria-subkriterianya MATRIKS PERBANDINGAN BERPASANGAN Tabel 2. Matriks Pembobotan Kriteria dengan Kriteria Pemilihan usia kinerja Pendidikan usia 1 1/3 1/2 kinerja Pendidikan 6 1/8 1 Jumlah Tabel 3. Matriks Pembobotan Subkriteria dengan Subkriteria Pemilihan Penilaian lingkunga n kerja Sikap & kepribadi an Kepatuha n SOP Penil aian lingk unga n kerja Sika p & kep riba dia n Kepatu han SOP Min 18th Ma x 30 th / / Min 18th 1/3 1/5 1/ Max 30th 1/3 1/5 1/ /3 1/5 SMA 1/3 1/3 1/ /5 1/7 D3 1/ /5 S1 1/ jumlah SM A D Tabel 4. Matriks Pembobotan Alternatif dengan Alternatif (kriteria kinerja) usia Kntrak /7 1/ / jumlah Tabel 5. Matriks Pembobotan Alternatif dengan Alternatif (kriteria usia) kinerja Kntrak /5 1/ / jumlah S1 5
6 Tabel 6. Matriks Pembobotan Alternatif dengan Alternatif (kriteria pendidikan) Pendidikan Kntrak /5 1/ / jumlah HASIL DARI PENENTUAN PEMILIHAN KARYAWAN TETAP Berdasarkan pembobotan kriteria pada tabel 2, maka penentuan pemilihan karyawan dapat dilakukan penilaian sebagai berikut: Tabel 7. Pair-wire corporation matrix berdasarkan kriteria Kriteria usia kinerja Pendidikan Priority Vector usia kinerja Pendidikan Jumlah Principal Eigen Value (Imax) Consistency Index (CI) Consistency Ratio (CR) a. Pada kolom kinerja, usia dan pendidikan diperoleh dari hasil pembobotan b. Pada kolom priority vector diperoleh dari perhitungan pada kolom dengan bobot 1 (yang membentuk diagonal) di bagi dengan jumlah. 1. Kinerja: 1/14 = Usia: 1/1.458 = Pendidikan: 1/6.5 = c. Pada kolom Principal Eigen Value (Imax) perhitungnya yaitu: Imax = (14 x ) + (1.458 x ) + (6.5 x ) = = d. Pada kolom Consistecy Index (CI) perhitunganya yaitu: CI = (Imax n) / ( n-1) = ( ) / (3-1) = / 2 = e. Pada kolom Consistency Ratio (CR) CR = CI / RI Nilai RI didapat dari: Tabel 8. Nilai Pembangkit Random n RI CR = CI / CR = / 0.58 = Bila matriks bernilai CR lebih kecil dari 10%, ketidakkonsistenan pendapat masih dianggap dapat diterima.. Tabel 9. Pair-wire corporation matrix berdasarkan criteria Subkri teria Penila ian lingku ngan kerja Sikap & keprib adian Kepat uhan SOP Mi n 18 th M ax 30 th S M A D3 S1 Priority Vector Penilai an lingku ngan kerja Sikap & keprib adian Kepat uhan SOP Min 18th Max th SMA D S jumlah Principal Eigen Value (Imax) Consistency Index (CI) Consistency Ratio (CR) a. Pada kolom penilaian ingkungan kerja, sikap dan kepribadian, kepatuhan SOP, <18 th, >30 th, SMA, D3, dan S1 diperoleh dari hasil pembobotan 6
7 b. Pada kolom priority vector diperoleh dari perhitungan pada kolom dengan bobot 1 (yang membentuk diagonal) di bagi dengan jumlah. Perhitunganya yaitu: 1. Penilaian lingkungan kerja: 1 / 3.18 = Sikap & Kepribadian: 1 / = Kepatuhan SOP: 1 / = Minimal 18 tahun: 1 / 24 = Maksimal 30 tahun: 1 / 26 = Pendidikan SMA: 1 / 30 = Pendidikan D3: 1 / = Pendidikan S1: 1/6.54 = c. ada kolom Principal Eigen Value (Imax) perhitungnya yaitu: Imax = (3.18 x ) + (11.73 x ) + (11.54 x ) + (24 x ) + (26 x ) + (30 x 0.038) + (13.53 x ) + (13.53 x ) + (6.54 x ) = = f. Pada kolom Consistecy Index (CI) CI = (Imax n) / ( n-1) = ( ) / (8-1) = / 7 = g. Pada kolom Consistency Ratio (CR) CR = CI / RI = / 1.41 = Tabel 10. Pair-wire corporation matrix berdasarkan alternatif dan kriteria usia Usia ke 2 Priority Vector ke Jumlah Principal Eigen Value (Imax) Consistency Index (CI) Consistency Ratio (CR) 0029 a. Pada kolom karyawan, karyawan ke 2 dan putus diperoleh dari hasil pembobotan b. Pada kolom priority vector diperoleh dari perhitungan pada kolom dengan bobot 1 (yang membentuk diagonal) di bagi dengan jumlah. 1. : 1/17 = ke 2: 1/ = : 1/1.222 = c. Pada kolom Principal Eigen Value (Imax) perhitungnya yaitu: Imax = (17 x ) + (10.143x 0.099) + (1.222x 0.818) = = d. Pada kolom Consistecy Index (CI) CI = (Imax n) / ( n-1) = ( ) / (3-1) = / 2 = e. Pada kolom Consistency Ratio (CR) CR = CI / CR = / 0.58 =
8 Tabel 11. Pair-wire corporation matrix berdasarkan alternatif dan kriteria kinerja kinerja ke 2 Priority Vector 1 1/5 1/ ke / Jumlah Principal Eigen Value (Imax) Consistency Index (CI) Consistency Ratio (CR) a. Pada kolom karyawan, karyawan ke 2 dan putus diperoleh dari hasil pembobotan b. Pada kolom priority vector diperoleh dari perhitungan pada kolom dengan bobot 1 (yang membentuk diagonal) di bagi dengan jumlah. 1. : 1/15 = ke 2: 1/10.2 = : 1/1.222 = c. Pada kolom Principal Eigen Value (Imax) perhitungnya yaitu: Imax = (15 x ) + (10.2 x 0.099) + (1.222x 0.818) = = d. Pada kolom Consistecy Index (CI) perhitunganya yaitu: CI = (Imax n) / ( n-1) = ( ) / (3-1) = / 2 = e. Pada kolom Consistency Ratio (CR) CR = CI / CR = / 0.58 = Tabel 12. Pair-wire corporation matrix berdasarkan alternatif dan kriteria pendidikan pendidikan ke 2 Priority Vector 1 1/5 1/ ke / Jumlah Principal Eigen Value (Imax) Consistency Index (CI) Consistency Ratio (CR) a. Pada kolom karyawan, karyawan ke 2 dan putus diperoleh dari hasil pembobotan b. Pada kolom priority vector diperoleh dari perhitungan pada kolom dengan bobot 1 (yang membentuk diagonal) di bagi dengan jumlah. 1. : 1/17 = ke 2: 1/10.2 = : 1/1.222 = c. Pada kolom Principal Eigen Value (Imax) perhitungnya yaitu: Imax = (17 x ) + ((10.2 x 0.099) + (1.222x 0.818) = = d. Pada kolom Consistecy Index (CI) perhitunganya yaitu: CI = (Imax n) / ( n-1) = ( ) / (3-1) = / 2 = e. Pada kolom Consistency Ratio (CR) CR = CI / CR = / 0.58 =
9 Tabel 13. Pair-wire corporation matrix berdasarkan kriteria dengan alternative Overall composit weight Pegawai ke 2 Composit Weight weight usia kinerja pendidikan a. Pada kolom weight diambil dari kolom priority vector dalam matriks kriteria b. Ketiga kolom lainnya (putus, ke 2 dan karyawan diambil dari kolom priority vector ketiga matriks usia, kinerja dan pendidikan. c. Kolom komposit weight diperoleh dari jumlah hasil perkalian sel di atasnya dengan weight 1. : = ( x ) + ( x ) + ( x ) = = Kinerja: = ( x 0.099) + ( x 0.098) + ( x 0.098) = = : = ( x 0.818) + ( x 0.818) + ( x 0.818) = = 0.24 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa yang memiliki skor paling tinggi adalah kinerja yaitu disusul dengan usia dan pendidikan Sehingga dalam Penentun pemilihan karyawan yang menjadi prioritas utama sebagai acuan adalah kinerja karyawan tersebut. 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 SIMPULAN Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa AHP mampu memberikan solusi yang tepat untuk HRD dalam pengambilan keputusan penentuan pemilihan karyawan di PT Surya Lampung Perkasa, Tbk. Keputusan yang diambil oleh HRD dapat dipertanggungjawabkan dengan dukungan dari perhitungan yang dilakukan dengan AHP sebagai model dalam sistem pendukung keputusan. Dalam perhitungan AHP yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas dalam penentuan pemilihan karyawan adalah karyawan yang memiliki kinerja yang baik dalam perusahaan yang kemudian ditentukan berdasarkan usianya lalu factor pendidikannya SARAN Berdasarkan simpulan di atas penulis menyarankan agar PT Surya lampung Perkasa, Tbk. dapat menggunakan metode AHP sebagai acuan dalam pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil dalam penentuan pemilihan karyawan lebih efektif dan efisien serta keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan dukungan perhitungan yang dilakukan dengan AHP. DAFTAR PUSTAKA Saaty, TL. Decision Making. (1988). The Analitytic Hierarchy Process. University of Pittsburgh, RWS publication. Suryadi. K. Dan Ramdhani. M.A. (1998). Sistem Pendukung Keputusan. PT Remaja Rosdakarya Bandung. Ambrowati. Armadyah. (2007). Sistem Pendukung Keputusan Berprestasi Berdasarkan Kinerja. STMIK AMIKOM Yokyakarta, Yogyakarta. Prasetyo, (2010). Analitytic Hierarchy Process (AHP). Diakses pada 1 Februari 2010 dari Analitytic Hierarchy Process. Fransjoviandi, (2012). Sistem Penunjang Keputusan dengan menggunakan Metode AHP. Diakses pada 24 oktober 2012 dari m-informasi-perusahaan/ \ 9
10 10
Analytical hierarchy Process
Analytical hierarchy Process Pengertian AHP Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. AHP menguraikan masalah multi faktor atau
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENEJMEN KARIR PEGAWAI. (Studi Kasus STMIK Pringsewu) Mailasari. Jurusan sistem informasi, STMIK PRINGSEWU
1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENEJMEN KARIR PEGAWAI (Studi Kasus STMIK Pringsewu) Mailasari Jurusan sistem informasi, STMIK PRINGSEWU E-mail:smaila761@gmail.com Abstrak Dalam penentuan pegawai dan Dosen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Literatur Berikut adalah beberapa penelitian serupa mengenai kualitas yang telah dilakukan dilakukan sebelumnya, yaitu: 1. Harwati (2013), yaitu: Model Pengukuran Kinerja
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS Nova Widyantoro Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman Yogyakarta)
1 Makalah Penelitian Tugas Akhir 2015 MAKALAH PENELITIAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70 an ketika di Warston school. Metode AHP merupakan salah
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciPengertian Metode AHP
Pengertian Metode AHP Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan
Lebih terperinciPENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH GADGET SMARTPHONE
PENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH GADGET SMARTPHONE Lutfi Syafirullah 1), Joko Dwi Mulyanto 2) Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Purwokerto Jl. DR. Bunyamin No. 106, Pabuaran,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process Entin Martiana INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Multi-Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciBAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton
Lebih terperinciP11 AHP. A. Sidiq P.
P11 AHP A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi
PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Analitycal
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP Mayang Anglingsari Putri 1, Indra Dharma Wijaya 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terkait Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dita Monita seorang mahasiswa program studi teknik informatika dari STMIK Budi Darma Medan
Lebih terperinciJURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU BERDASARKAN HASIL EVALUASI UMPAN BALIK DARI BEBAN KERJA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SD LPI AT-TAUFIQ) Oleh : Fahrizal
Lebih terperinciKuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016
1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Dinamika Informatika Volume 5, Nomor, November 05 ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama, Ernawati,
Lebih terperinciPENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI DI KABUPATEN TEGAL
PENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI DI KABUPATEN TEGAL Lutfi Syafirullah Bina Sarana Informatika Tegal Jl. Sipelem No. 22 Tegal Barat lutfi.lfs@bsi.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciPENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS(AHP) DALAM MENENTUKAN KELAYAKAN BAKAL CALON PRESIDEN RI 2014 STUDI KASUS SMK N 3 PURWOKERTO
PENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS(AHP) DALAM MENENTUKAN KELAYAKAN BAKAL CALON PRESIDEN RI 2014 STUDI KASUS SMK N 3 PURWOKERTO Lutfi Syafirullah Program Studi Manajemen Informatika Amik Bina Sarana Informatika
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:
Lebih terperinciSesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan AHP
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP Cahya Vikasari 1 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika Politeknik
Lebih terperinciBab II Analytic Hierarchy Process
Bab II Analytic Hierarchy Process 2.1. Pengertian Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI Pengertian Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analytic Hierarchy Process. 3.1.1 Pengertian Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum mengenai pengukuran. Empat macam
Lebih terperinciISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014
PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan 3.1.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciINTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal
METODE AHP INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit. Intro analytical
Lebih terperinciTechno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:
Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: 223-230 MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN PADA INSTANSI KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PELINDUNGAN MASYARAKAT
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA Deni Andrianto 1), Eddie Krishna Putra 2), Fajri Rakhmat
Lebih terperinciVEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN
VEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN Moh. Hafiyusholeh 1, Ahmad Hanif Asyhar 2 Matematika UIN SunanAmpel Surabaya, hafiyusholeh@uinsby.ac.id 1 Matematika
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom.) Pada Progam Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TERHADAP KEBERLANJUTAN BISNIS TATA RIAS KECANTIKAN DI KABUPATAN GARUT
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TERHADAP KEBERLANJUTAN BISNIS TATA RIAS KECANTIKAN DI KABUPATAN GARUT Rahmat Hidayat 1, Andri Ikhwana 2, Rina Kurniawati 3 Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1
Lebih terperinciPEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI
PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI Sudarto STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 sudarto@mikroskil.ac.id
Lebih terperinciAnalisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM
Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA. perumahan yang terletak di jalan Kedungwringin Patikraja, Griya Satria Bukit
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. PERUMAHAN Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan(basri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Penyusunan Hirarki Dari identifikasi dan subatribut yang dominan, dapat disusun struktur hirarki sebagai berikut: Gambar 4.1 Struktur Hirarki Penerima Beasiswa
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)
PEDEKT LITYCL HIERRCHY PROCESS (HP) DLM PEETU URUT PEGERJ PES PELGG (STUDI KSUS: PT TEMBG MULI SEM) urlailah Badariah, Iveline nne Marie, Linda Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL Asep Nurhidayat Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP Amirul Khoiri Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciAplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang).
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang). PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode yang digunakan untuk memilih obat terbaik dalam penelitian ini. Disini juga dijelaskan prosedur
Lebih terperinciANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Petrus Wolo 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 Program Studi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1.Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang Penelitian mengenai evaluasi sistem penggjian dan pengupahan sudah banyak dilakukan salah
Lebih terperinciSabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta
ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENDUDUK KERJA DI KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK MENUJU TEMPAT KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Sabdo Wicaksono
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode dari Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang dikembangkan oleh Prof. Thomas Lorie
Lebih terperinciAan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PAGELARAN UTARA MENGGUNAKAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCES (AHP) Aan Jaelani Jurusan Sistem Informasi STMIK
Lebih terperinciLaporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM
Laporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM Laporan ini Disusun sebagai Tugas Ujian Tengah Semester Dosen Pembina : A. Sidiq Purnomo S. Kom., M. Eng. Oleh : Verri Andriawan (14111036) Andi Gustanto Mucharom
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciSiti Mujilawati dkk: Penerapan Algoritma AHP 53
Siti Mujilawati dkk: Penerapan Algoritma AHP 53 Penerapan Algoritma AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk Pengambilan Keputusan dalam Seleksi Calon Peserta Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika
Lebih terperinciSeleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi
Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 75 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN Dyna
Lebih terperinciPENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ISBN: 978-602-72850-3-3 SNIPTEK 2016 PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dewi Ayu Nur Wulandari AMIK BSI Karawang Jl. Ahmad Yani No.
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciCESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-issn :
Page 78 ANALISISIS PEMILIHAN REKOMENDASI PRODUK TERBAIK PRUDENTIAL BERDASARKAN JENIS ASURANSI JIWA BERJANGKA UNTUK KECELAKAAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) P.P.P.A.N.W Fikrul Ilmi
Lebih terperinciProgram Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia
Sistem Promosi Jabatan Karyawan dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) (Studi Kasus pada PT. Ginsa Inti Pratama) 1) Eka Andrita Gusdha M, 2) Asep Wahyudin,
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Memilih Vendor Pengembang Sistem Informasi Manajemen Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Pengembangan
Lebih terperinciPENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS(AHP) DALAM PEMILU PILPRES
PENERAPAN ANALITYC HIERARCHY PROCESS(AHP) DALAM PEMILU PILPRES Anik Andriani Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Yogyakarta Jalan Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman 55294 Telp.(0274)
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA
22 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA M. Irwan Ukkas 1), Amelia Yusnita 2), Eri Wandana 3) 1,2 Sistem
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON PENERIMA BEASISWA PADA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TECHSI ~ Jurnal Penelitian Teknik Informatika Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Today s information and communicatio n technology is going rapaidly, Rizal SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON
Lebih terperinciANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)
Jurnal DINAMIKA TEKNIK, Vol 8 No 2 Juli 2014, h.1 10 ISSN: 1412-3339 ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) Antoni Yohanes Program Studi Teknik Industri Universitas Stikubank Semarang, Jawa Tengah, Indonesia antonijohanes@gmail.com
Lebih terperinciPEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI
PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI Rahmad Syah Jurusan Teknik Informatika, sekolah tinggi teknik harapan Jln. H.M Joni, Sumatera Utara,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)
IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) ABSTRAK Sistem pengambilan keputusan adalah sistem yang membantu
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih
JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.1 April 2017, pp. 103~107 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 103 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih 1 Sri Hadianti,
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE AHP DALAM MENENTUKAN INDIVIDUAL DEVELOPMENT PLAN UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI TEKNIS PEKERJA
PENGGUNAAN METODE AHP DALAM MENENTUKAN INDIVIDUAL DEVELOPMENT PLAN UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI TEKNIS PEKERJA Rully Mujiastuti, Popy Meilina, dan Afridhon Iwan Pramudiaji Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciPENERAPAN MICOROSOFT EXCEL PADA METODE KUANTITATIF BISNIS DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (PROSES ANALITIS HIERARKIS) ABSTRAK ABSTRACT
Jurnal Penelitian Ilmu Komputer, System Embedded & Logic 1(1) : 47-54 (2013) PENERAPAN MICOROSOFT EXCEL PADA METODE KUANTITATIF BISNIS DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (PROSES ANALITIS HIERARKIS) Herlawati
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciSTUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG
ISSN 232-23 3 Pages pp. 2-33 STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG Budhi Satrya, M. Isya 2, Sugianto 2 ) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 213-224. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (A HP) Heri Nurdiyanto 1), Heryanita Meilia 2) 1) Teknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis
Lebih terperinciAPLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG
APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl.Raya Selindung Baru Pangkalpinang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manusia dan Pengambilan Keputusan Setiap detik, setiap saat, manusia selalu dihadapkan dengan masalah pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele. Bagaimanapun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan memanipulasi data. Sistem ini digunakan
Lebih terperinciSISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP
ABSTRAK SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BER PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP Evi Haryani, Nurul Widiastuti STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI Mengambil sebuah keputusan tidak pernah lepas dari kehidupan setiap orang, setiap detik dari hidupnya hampir selalu membuat keputusan dari keputusan yang sederhana hingga keputusan
Lebih terperinci