EVALUASI MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG"

Transkripsi

1 Didik Nurhadi, Evaluasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin EVALUASI MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oleh: Didik Nurhadi Dosen Abstrak: Jurusan Teknik Mesin memiliki laboratorium Teknik Mesin yang mendukung kegiatan praktik pembelajaran di jurusan. Laboratorium Teknik Mesin yang terdiri dari 10 laboratorium, yaitu pemesinan, CNC, kerja bangku, pengecoran, pengelasan, otomasi, computer, metrology, dan MKE. Keberadaan laboratorium Teknik Mesin yang semakin kompleks masih terjadi permasalahan-permasalahan meskipun manajemen laboratorium telah dilakukan selama ini. Kondisi ini mengakibatkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dilaboratorium terkadang kurang nyaman, sehingga perlu dilakukan evaluasi tentang manajemen laboratorium yang telah dilaksanakan. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian evaluasi manajemen laboratorium di Universitas Negeri Malang, meliputi 10 laboratorium, yaitu (1) Pemesinan, (2) Pengelasan, (3) CNC, (4) Pengecoran, (5) Otomotif, (6) Komputer, (7) Otomasi, (8) Kelistrikan, (9) Pengujian Bahan, dan (10) Kerja Bangku yang masuk persentase 82,15%. Abstract: The Department of Mechanical Engineering laboratories which have supports learning practice activities in the Department. The laboratories of Mechanical Engineering consist of 10 laboratories, namely machining, CNC, work benches, foundry, welding, automation, computer, metrology, and MKE. The existences of the laboratories of mechanical engineering of increasingly complex problems still occur despite laboratory management has been done so far. This condition resulted in the learning activities conducted in laboratories sometimes less comfortable, so evaluation needs to be done about the laboratories management has been implemented. The design of this research uses qualitative descriptive descriptive techniques. Evaluation of the management results of research laboratory in the Department of Mechanical Engineering of the State University of Malang, includes 10 laboratories, namely (1) Machining, (2) Welding, (3) CNC, (4) Casting, (5) Automotive, (6) Computer, (7) Automation, (8) Electrical, (9) Testing of materials, and (10) A Work Bench enters the category generally effective percentage of 82,15%. Kata Kunci: evaluasi laboratorium, teknik mesin Laboratorium sebagai perangkat kelengkapan akademik dalam menunjang kegiatan pembelajaran di lembaga/institusi. Laboratorium memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkopeten dibidangnya. Laboratorium juga merupakan tempat melakukan aktifitas praktikum untuk mengaplikasikan teori ke dalam praktek. Menurut Konsorsium Ilmu Pendidikan (Perdana, 1988), laboratorium diartikan sebagai sarana, prasarana dan

2 12 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 2, NO 3, DESEMBER 2013 mekanisme kerja yang menunjang secara unik satu atau lebih dharma perguruan tinggi melalui pengalaman langsung dalam membentuk keterampilan, pemahaman, dan wawasan dalam pendidikan dan pengajaran serta dalam pengembangan ilmu dan teknologi dan pengabdian pada masyarakat. Sedangkan menurut PP No.25 Tahun 1980, pasal 27, laboratorium/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam satu atau seni tertentu yang sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan. Laboratorium sebagai sarana penunjang perlu didukung oleh layanan yang baik. Layanan yang baik berarti mutu manajemen laboratoriumnya baik. Mutu manajemen yang baik tercermin dari manajemen material yang baik, manajemern peralatan yang baik, fisik gedung yang baik, lingkungan yang kondusif, SDM yang berkompeten, dan prosedur yang terstandarisasi. Untuk mengelola laboratorium yang baik harus dipahami perangkat-perangkat manajemen laboratorium, yaitu tata ruang, alat yang baik dan terkalibrasi, infrastruktur, administrasi laboratorium, organisasi laboratorium, fasilitas pendanaan, inventarisasi dan keamanan, pengamanan laboratorium, disiplin yang tinggi, dan keterampilan SDM (Suyanta, 2010). Di Jurusan Teknik Mesin memiliki laboratorium Teknik Mesin yang mendukung kegiatan praktik pembelajaran di jurusan. Laboratorium Teknik Mesin yang terdiri dari 10 laboratorium, yatu pemesinan, CNC, kerja bangku, pengecoran, pengelasan, otomasi, komputer, metrology, dan MKE. Keberadaan laboratorium Teknik Mesin yang semakin kompleks masih terjadi permasalahan-permasalahan meskipun manajemen laboratorium telah dilakukan selama ini. Kondisi ini mengakibatkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dilaboratorium terkadang kurang nyaman, sehingga perlu dilakukan evaluasi tentang manajemen laboratorium yang telah dilaksanakan. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang menggambarkan evaluasi manajemen laboratorium di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Adapun obyek penelitian ini adalah laboratorium Pemesinan, Pengelasan, CNC, Pengecoran, Otomotif, Komputer, Otomasi, Kelistrikan, Pengujian Bahan, dan Kerja Bangku. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan dan survey. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dalam penelitian evaluasi manajemen laboratorium di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, meliputi 10 laboratorium, yaitu (1) Laboratorium Pemesinan, (2) Laboratorium Pengelasan, (3) Laboratorium CNC, (4) Laboratorium Pengecoran, (5) Laboratorium Otomotif, (6) Laboratorium Komputer, (7) Laboratorium Otomasi, (8) Laboratorium Kelistrikan, (9) Laboratorium Pengujian Bahan, dan (10) Laboratorium Kerja Bangku. Seluruh data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan angket terhadap 50

3 Didik Nurhadi, Evaluasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin sampel yang terdiri dari 10 dosen, 10 laboran, dan 50 mahasiswa. Deskripsi variabel-variabel penelitian hasil analisis deskriptif disajikan pada Tabel 1. Dalam Tabel tersebut antara lain dapat dilihat kategori kecenderungan tiap-tiap subvariabel penelitian, mean, deviasi standar, skor minimummaksimum. Hasil perhitungan data dari seluruh data penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Rangkuman Kategori Kecenderungan Variabel-variabel Penelitian Berpedoman pada kategori kecenderungan setiap variabel penelitian, maka deskripsi data yang disajikan dalam Tabel 1 menunjukkan terdapat enam sub variabel penelitian termasuk kategori pada umumnya efektif, tiga pada umumnya sangat efektif, dan satu sub variabel termasuk kategori sebagian besar cukup efektif. Sub variabel yang umunya sangat efektif adalah pada laboratorium pemesinan, pengelasan, dan kerja bangku. Enam variabel yang termasuk ke adalah laboratorium CNC, pengecoran, otomatif, komputer, otomasi, dan kelistrikan. Satu sub variabel yang termasuk kategori sebagian besar cukup efektif adalah laboratorium pengujian bahan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa persepsi dosen, laboran, dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang tentang evaluasi laboratorium umumnya efektif. Pernyataan ini menjelaskan evaluasi tentang sarana laboratorium selama ini memberikan dampak cukup baik terhadap pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Evaluasi Laboratorium Pemesinan Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium pemesinan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan perala-tan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di labora-torium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium. kecenderungan variable laboratorium pemesinan dengan mean 8,59 dan deviasi standar 0,81 adalah termasuk ke dalam (86%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pemesinan telah dipersiapkan dengan baik sehingga sesuai dengan yang

4 14 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 2, NO 3, DESEMBER 2013 diharapkan pengguna laboratorium pemesinan (Tabel 2). Tabel 2 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Pemesinan Pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium pemesinan dengan mean 4,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke (85,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke (87,2%). Kecenderungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium pemesinan dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah pengguna (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium pemesinan dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (75,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium pemesinan dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium pemesinan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium pemesinan dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah pengguna (79,4%). evaluasi laboratorium pemesinan di Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus. Evaluasi Laboratorium Pengelasan Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium pengelasan di peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di kecenderungan variable laboratorium pengelasan dengan mean 17,63 dan deviasi standar 1,46 adalah termasuk ke efektif (88,2%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan,

5 Didik Nurhadi, Evaluasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pengelasan telah dipersiapkan dengan baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium pengelasan (Tabel 3). Tabel 3 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Pengelasan Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium pengelasan dengan mean 4,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke (85,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke (87,2%). Kecenderungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium pengelasan dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam dengan harapan pengguna (87,8%). Kecenderungan eva-luasi yang dilakukan di laboratorium pengelasan dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah pengguna (75,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium pengelasan dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium pengelasan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium pemesinan dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada pengguna (79,4%). evaluasi laboratorium pengelasan di Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus. Evaluasi Laboratorium CNC Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium CNC di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di kecenderungan variable laboratorium CNC dengan mean 8,47 dan deviasi

6 16 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 2, NO 3, DESEMBER 2013 standar 1,06 adalah termasuk ke dalam (84,8%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium CNC telah dipersiapkan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium CNC (Tabel 4). Tabel 4 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium CNC Pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium CNC dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (78,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (77,2%). Kecenderungan peralatan laboratorium CNC dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah pengguna (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium CNC dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (75,6%). Kecenderungan peranan kepala labora-torium di laboratorium CNC dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan atu-ran di laboratorium CNC dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium CNC dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (79,4%). evaluasi laboratorium CNC di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus. Evaluasi Laboratorium Pengecoran Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium pengecoran di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di

7 Didik Nurhadi, Evaluasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin kecenderungan variable laboratorium pengecoran dengan mean 10,09 dan deviasi standar 1,69 adalah termasuk ke efektif (77,6%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pengelasan telah dipersiapkan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium pengecoran (Tabel 5). Tabel 5 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Pengecoran Pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratoryum pengecoran dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (76,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada pengguna (77,2%). Kecenderungan peralatan laboratorium pengecoran dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah pengguna (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium pengecoran dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (75,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium pengecoran dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium pengecoran dengan mean 9,21 dan deviasi standar 0,82 adalah pengguna (77,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium pengecoran dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah umumnya (79,4%). evaluasi laboratorium pengecoran di Universitas Negeri Malang cukup sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus. Evaluasi Laboratorium Pengujian Bahan Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium pengujian bahan di

8 18 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 2, NO 3, DESEMBER 2013 peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di kecenderungan variable laboratorium pemesinan dengan mean 19,09 dan deviasi standar 1,46 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya cukup efektif (65,8%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pengujian bahan telah dipersiapkan dengan baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium pengujian bahan (Tabel 6). Tabel 6 Rangkuman Kategori Kecenderungan indikator Laboratorium Pengujian Bahan Pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium pengujian bahan dengan mean 2,50 dan deviasi standar 1,03 adalah termasuk ke (67,6%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 2,45 dan deviasi standar 0,86 adalah termasuk ke (68,7%). Kecenderungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium pengujian bahan dengan mean 2,89 dan deviasi standar 1,00 adalah termasuk ke (65,2%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium pengujian bahan dengan mean 2,42 dan deviasi standar 0,86 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (65,2%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium pengujian bahan dengan mean 2,67 dan deviasi standar 1,04 adalah pengguna (64,8%). Kecenderungan aturan di laboratorium pengujian bahan dengan mean 4,29 dan deviasi standar 0,53 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (75,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium pengujian bahan dengan mean 3,30 dan deviasi standar 0,97 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (65,2%). Evaluasi Laboratorium Komputer Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium komputer di

9 Didik Nurhadi, Evaluasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di kecenderungan variable laboratorium komputer dengan mean 15,59 dan deviasi standar 1,83 adalah termasuk ke dalam (82%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium komputer telah dipersiapkan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium komputer (Tabel 7). Tabel 7 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Komputer Pada Tabel 7, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium komputer dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (79,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (77,2%). Kecenderungan peralatan laboratorium komputer dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah pengguna (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium komputer dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (75,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium komputer dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium komputer dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium komputer dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (79,4%). evaluasi laboratorium komputer di Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

10 20 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 2, NO 3, DESEMBER 2013 Evaluasi Laboratorium Dasar Otomasi Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium dasar otomasi di peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di kecenderungan variabel laboratorium dasar otomasi dengan mean 15,59 dan deviasi standar 1,83 adalah termasuk ke efektif (82%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium dasar otomasi telah dipersiapkan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium dasar otomasi (Tabel 8). Tabel 8 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Dasar Otomasi Pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium dasar otomasi dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (78,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam harapan peng-guna (77,2%). Kecenderungan peralatan laboratorium dasar otomasi dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium dasar otomasi dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah pengguna (75,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium dasar otomasi dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium dasar otomasi dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke (85,2%). Kecende-rungan SOP di laboratorium dasar otomasi dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah pengguna (79,4%). evaluasi laboratorium dasar otomasi di

11 Didik Nurhadi, Evaluasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus. Evaluasi Laboratorium Kelistrikan Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium kelistrikan di peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di kecenderungan variabel laboratorium kelistrikan dengan mean 10,09 dan deviasi standar 1,69 adalah termasuk ke efektif (77,6%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pengelasan telah dipersiapkan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium kelistrikan (Tabel 9). Pada Tabel 9, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium kelistrikan dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (79,4%). Tabel 9 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Kelistrikan Kecenderungan proses pengadaan pera-latan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (77,2%). Kecenderungan peralatan laboratorium kelistrikan dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah pengguna (84,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium kelistrikan dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (79,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium kelistrikan dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium kelistrikan dengan mean 9,21 dan deviasi standar 0,82 adalah umumnya (77,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium kelistrikan dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah

12 22 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 2, NO 3, DESEMBER 2013 umumnya (79,4%). evaluasi laboratorium kelistrikan di Universitas Negeri Malang cukup sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus. Evaluasi Laboratorium Otomotif Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium otomotif di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di kecenderungan variable laboratorium otomotif dengan mean 8,59 dan deviasi standar 0,81 adalah termasuk ke dalam (86%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pemesinan telah dipersiapkan dengan baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium otomotif (Tabel 10). Tabel 10 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Otomotif Pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium otomotif dengan mean 4,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke (85,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke (87,2%). Kecenderungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium otomotif dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium otomotif dengan mean 4,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada pengguna (82,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium otomotif dengan mean 4,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dengan harapan pengguna (84,6%).

13 Didik Nurhadi, Evaluasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin Kecenderungan aturan di laboratorium otomotif dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium otomotif dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam harapan pengguna (79,4%). evaluasi laboratorium otomotif di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus. Evaluasi Laboratorium Kerja Bangku Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium kerja bangku di peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di kecenderungan variabel laboratorium kerja bangku dengan mean 17,63 dan deviasi standar 1,46 adalah termasuk ke efektif (86,2%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pemesinan telah dipersiap-kan dengan baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium kerja bangku (Tabel 11). Tabel 11 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Kerja Bangku Pada Tabel 11, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium kerja bangku dengan mean 4,14 dan deviasi standar 0,52 adalah pengguna (85,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah pengguna (87,2%). Kecenderungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium kerja bangku dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah pengguna (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium kerja bangku dengan mean 4,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke

14 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 2, NO 3, DESEMBER 2013 dengan harapan pengguna (85,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di laboratorium kerja bangku dengan mean 4,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada pengguna (84,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium kerja bangku dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium kerja bangku dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada pengguna (79,4%). evaluasi laboratorium kerja bangku di Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian evaluasi manajemen laboratorium di Universitas Negeri Malang yang meliputi 10 laboratorium, yaitu (1) Laboratorium Pemesinan, (2) Laboratorium Pengelasan, (3) Laboratorium CNC, (4) Laboratorium Pengecoran, (5) Laboratorium Otomotif, (6) Laboratorium Komputer, (7) Laboratorium Otomasi, (8) Laboratorium Kelistrikan, (9) Laboratorium Pengujian Bahan, dan (10) Laboratorium Kerja Bangku termasuk pada umumnya berkategori efektif dengan persentase 82,15%. Khususnya untuk laboratorium pengujian bahan perulu ditingkatkan untuk indicator (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium. Saran Bagi Jurusan sebagai pemilik laboratorium agar agar terus dikembangkan kualitas dan kuantitas laboratorium sehingga memberikan hasil yang maksimum sesuai dengan target tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Evaluasi perlu dilakukan oleh semua pengguna laboratorium agar selalu meningkat pelayanannya. Bagi Kepala laboratorium perlu mengkoordinir dan mengembangkan aturan dan standar-standar untuk mengawal perkembangan laboratorium dalam mendukung kegiatan pembela-jaran. Evaluasi perlu dilakukan secara rutin permasalahan yang terjadi segera terselesaikan untuk meningkatan kualitas pelayanan laboratorium untuk pengguna. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Raja Grafindo

15 Didik Nurhadi, Evaluasi Manajemen Laboratorium Teknik Mesin Persada, Amien, Moh Buku Pedoman Laboratoriun dan Petunjuk Praktikum Pendidikan IPA Umum Untuk Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: P2LPTK Depdikbud. Soemardjo, dan Sumardjito Aturan Perundangan Bangunan dan Sarana/Prasarana Sekolah. Makalah disampaikan di FPTK IKIP Yogyakarta. Soenarto dan Satunggalno Strategi Implementasi, Motivasi dan Evaluasi Kebijakan dalam Perawatan Sarana dan Prasa-rana Pendidikan. Makalah disampaikan di FPTK IKIP Yogyakarta Setiadi, Dede Manajemen Mutu. Jakarta: Dirjen Dikti Suyanta Manajemen Operasional Laboratorium. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENGEMBANGAN STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Didik Nurhadi, Pengembangan Standart Operation Procedure... 23 PENGEMBANGAN STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oleh:

Lebih terperinci

UTILITY PROFILE AT AUTOMOTIVE LABORATORY OF ENGINEERING FACULTY IN MAKASSAR STATE UNIVERSITY

UTILITY PROFILE AT AUTOMOTIVE LABORATORY OF ENGINEERING FACULTY IN MAKASSAR STATE UNIVERSITY Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 1: Januari 2011: 117 123 ISSN 2086-3403 UTILITY PROFILE AT AUTOMOTIVE LABORATORY OF ENGINEERING FACULTY IN MAKASSAR STATE UNIVERSITY Moh. Ahsan S. Mandra & Muhammad Agung Jurusan

Lebih terperinci

Kurikulum Prodi per Semester

Kurikulum Prodi per Semester Kurikulum Prodi per Semester Keterangan jenis prasyarat: (A). MK prasyarat bisa diambil bersamaan pada semester berjalan atau semester sebelumnya (B). MK prasyarat sudah memiliki nilai (C). MK prasyarat

Lebih terperinci

Praktikum Fisika Dasar / Physics Lab. 1 MKK

Praktikum Fisika Dasar / Physics Lab. 1 MKK Kurikulum Prodi per Semester Keterangan jenis prasyarat: (A) MK prasyarat bisa diambil bersamaan pada semester berjalan atau semester sebelumnya (B) MK prasyarat sudah memiliki nilai (C) MK prasyarat mempunyai

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUATAN REAGEN KIMIA UNTUK PRAKTIKUM IPA SMP DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAGI GURU IPA, LABORAN DAN SISWA SMP

PELATIHAN PEMBUATAN REAGEN KIMIA UNTUK PRAKTIKUM IPA SMP DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAGI GURU IPA, LABORAN DAN SISWA SMP PELATIHAN PEMBUATAN REAGEN KIMIA UNTUK PRAKTIKUM IPA SMP DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAGI GURU IPA, LABORAN DAN SISWA SMP Oleh : Eny Hartadiyati W.H, Maria Ulfah, Praptining Rahayu,

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN Pengaruh Motivasi Praktik (Tri Susetyo) 289 PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN THE EFFECT OF PRACTICAL WORK MOTIVATION AND MACHINING

Lebih terperinci

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh: Nurita Apridiana Lestari 1, Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah 2, Utama Alan Deta 3

Lebih terperinci

1. Aturan konversi I berlaku untuk MK Wajib (baru) pada Kurikulum 2011 yang berasal dari MK Pilihan (lama) pada Kurikulum 2006, meliputi:

1. Aturan konversi I berlaku untuk MK Wajib (baru) pada Kurikulum 2011 yang berasal dari MK Pilihan (lama) pada Kurikulum 2006, meliputi: Aturan Perubahan Kurikulum Konversi nilai Mata Kuliah (MK) Kurikulum Jurusan Teknik Mesin 2006 (lama) menjadi nilai MK pada Kurikulum 2011 (baru) yang akan diberlakukan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai

Lebih terperinci

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN 38 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN COMPETENCY PROFESSIONAL TEACHER GUIDANCE BY

Lebih terperinci

KEADAAN DAN PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIK SISWA DI BENGKEL PENGELASAN SMK 1 SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

KEADAAN DAN PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIK SISWA DI BENGKEL PENGELASAN SMK 1 SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA Keadaan dan Pengelolaan (Nopitri Pamungkas) 85 KEADAAN DAN PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIK SISWA DI BENGKEL PENGELASAN SMK 1 SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA THE CONDITION AND MANAGEMENT OF STUDENTS PRACTICE EQUIPMENT

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI Pengaruh Pemahaman Work (Lukman Budi Anto) 569 PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI THE EFFECT OF UNDERSTANDING THE WORK PREPARATION SHEET

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Volume 2 Nomor 2 Oktober 2017 hal 111-116 Pengembangan Modul Pengecoran (Afiata Donny Nuryanto, Tiwan) 111 e-issn: 2548-7590 https://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/issue/view/1445

Lebih terperinci

KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DAN KUALIFIKASI GURU TEKNIK PEMESINAN SMK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DAN KUALIFIKASI GURU TEKNIK PEMESINAN SMK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Kelayakan Sarana Prasarana (Diega Hirdiawan) 1 KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DAN KUALIFIKASI GURU TEKNIK PEMESINAN SMK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL FEASIBILITY OF INFRASTRUCTURE FACILITIES AND TEACHERS

Lebih terperinci

TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH

TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH SEFTI MURNI NIM.06010034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

Kata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA

Kata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA PROFIL LABORATORIUM KIMIA SMA/MA DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 THE PROFILE OF SMA/MA CHEMICAL LABORATORY AT THE SLEMAN IN 2011/2012 ACADEMIC YEAR Oleh : Muhammad Rheza Arsyida Fajri, Regina

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU Analisis Persepsi Siswa (Eko Wahyu Nugroho ) 1 ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU STUDENTS PERCEPTIONS ANALYSIS TO ENHANCE LEARNING

Lebih terperinci

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Penjasorkes... (Aris Bintarko) 1 MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan,

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO LEVEL OF STUDENTS KNOWLEDGE ABOUT HEALTHY LIFESTYLE OD FIFTH AND SIXTH

Lebih terperinci

KELAYAKAN SARANA PRASARANA BENGKEL PENGELASAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

KELAYAKAN SARANA PRASARANA BENGKEL PENGELASAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Kelayakan Sarana dan Prasarana (Sapto dan Prapto) 359 KELAYAKAN SARANA PRASARANA BENGKEL PENGELASAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA FEASIBILITY OF WORKING FACILITIES OF WELDING SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA

STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA Faisal Rahman 1, Dedi Supriawan 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Studi Kelayakan Sarana (Amirudin) 165 STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN FEASIBILITY STUDY OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE OF MACHINING WORKSHOP AT SMK

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Studi Kelayakan Sarana (Amirudin) 1 STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN FEASIBILITY STUDY OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE OF MACHINING WORKSHOP AT SMK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8.0 PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN SEPEDA MOTOR UNTUK SISWA

Lebih terperinci

Analisis Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri di Kabupaten Malang

Analisis Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri di Kabupaten Malang Analisis Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri di Kabupaten Malang WANDA INDRIANA PUSPITA, KADIM MASJKUR, MUHARDJITO Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang, E-mail:

Lebih terperinci

OVERVIEW OF ACADEMIC ADVISER ASSIGNMENT IMPLEMENTATION IN CIVIL ENGINEERING DEPARTEMENT OF ENGINERING FACULTY PADANG STATE UNIVERSITY (UNP)

OVERVIEW OF ACADEMIC ADVISER ASSIGNMENT IMPLEMENTATION IN CIVIL ENGINEERING DEPARTEMENT OF ENGINERING FACULTY PADANG STATE UNIVERSITY (UNP) OVERVIEW OF ACADEMIC ADVISER ASSIGNMENT IMPLEMENTATION IN CIVIL ENGINEERING DEPARTEMENT OF ENGINERING FACULTY PADANG STATE UNIVERSITY (UNP) Rita Yuliana Sari¹, Zulfa Eff Uli Ras², Nevy Sandra² Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK Dwi Febryanto 1, Uli Karo Karo 2, Maman Kusman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS Saryatun, Ranto, Danar Susilo Wijayanto Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR p-issn 2476-9886 e-issn 2477-0302 Jurnal EDUCATIO Volume 2 Nomor 2, 2016, Hlm 30-34 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy

Lebih terperinci

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning JMEL 3 (1) (2014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel MODEL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN DI SMK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA Elinar SMAN 1 Ranah Pesisir Abstrak Masalah yang ditemukan

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YANMILA

Lebih terperinci

THE EFFECTIVENESS OF LABORATORY USE IN MADRASAH ALIYAH IN YOGYAKARTA. Sri Rahmiyati

THE EFFECTIVENESS OF LABORATORY USE IN MADRASAH ALIYAH IN YOGYAKARTA. Sri Rahmiyati THE EFFECTIVENESS OF LABORATORY USE IN MADRASAH ALIYAH IN YOGYAKARTA Abstract This study aimed at investigating the effectiveness of laboratory use in Madrasah Aliyahs in Yogyakarta, with the availability

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA E-mail: yunialk@yahoo.com Kautsar, Silvia Dwi Yunial Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang Wisnu Ardiansyah, Khairudin, Rini Widyastuti Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA Pengaruh Motivasi Belajar (Danang Baskoro dan Sukardi) 305 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA THE INFLUENCE OF LEARNING MOTIVATION AND

Lebih terperinci

PENERAPAN PERANGKAT PRAKTIK PENGECORAN ALUMINIUM PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK UNTUK SISWA SMK

PENERAPAN PERANGKAT PRAKTIK PENGECORAN ALUMINIUM PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK UNTUK SISWA SMK Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Volume 2 Nomor 1 April 2017 hal 65-72 e-issn: 2548-7590 Penerapan Perangkat Praktik (Tiyas Dwi Setiawan, Tiwan, Arianto Leman) 65 http://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/issue/view/1385

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran. dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran. dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks. Keberadaan laboratorium juga berperan dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK Pengembangan Media Pembelajaran (Fajar Adzanianto) 345 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK THE DEVELOPMENT OF ENGINEERING MECHANICS AND MACHINE

Lebih terperinci

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta Pelaksanaan Program Usaha (Erlanda Bayu Pratama) 1 PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2017 SCHOOL HEALTH PROGRAM

Lebih terperinci

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMK NEGERI 2 PENGASIH

KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMK NEGERI 2 PENGASIH Kelayakan Sarana Prasarana (Afriadi Budi Prasetyo dan Mujiyono) 333 KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMK NEGERI 2 PENGASIH FEASIBILITY OF TEACHING AND

Lebih terperinci

KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015

KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015 KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SUPPORTING FACTOR OF VOLLEYBALL LEARNING IN SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN, KLATEN ACADEMIC YEAR

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK DI LABORATORIUM IPA SMP IT AL UMAR NGARGOSOKA SRUMBUNG, KABUPATEN MAGELANG

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK DI LABORATORIUM IPA SMP IT AL UMAR NGARGOSOKA SRUMBUNG, KABUPATEN MAGELANG 44 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK DI LABORATORIUM IPA SMP IT AL UMAR NGARGOSOKA SRUMBUNG, KABUPATEN MAGELANG THE STUDENTS PERCEPTION OF

Lebih terperinci

EVALUASI PEMANFAATAN LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK MULTIMEDIA UNTUK KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 SEWON

EVALUASI PEMANFAATAN LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK MULTIMEDIA UNTUK KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 SEWON 164 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs EVALUASI PEMANFAATAN LABORATORIUM KOMPUTER TEKNIK MULTIMEDIA UNTUK KEGIATAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PENDEKATAN KOMBINASI CHEMOEDUTAINMENT

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PENDEKATAN KOMBINASI CHEMOEDUTAINMENT PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PENDEKATAN KOMBINASI CHEMOEDUTAINMENT (CET) DAN PEDAGOGICAL CHEMISTRY KNOWLEDGE (PChK) UNTUK SISWA SMA/MA KELAS XII SEMESTER GASAL THE DEVELOPMENT OF MANUAL

Lebih terperinci

EVALUASI STANDAR KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK PADA PROGAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN SMK N 1 MAGELANG

EVALUASI STANDAR KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK PADA PROGAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN SMK N 1 MAGELANG 1 EVALUASI STANDAR KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK PADA PROGAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN SMK N 1 MAGELANG EVALUATION FEASIBILITY STANDARDS OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE PRACTICE

Lebih terperinci

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL NUR AFIPAH NIM. 08010293 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Agustin Sa adah Maisyaroh Ahmad Supriyanto E-mail: umifaiza18@yahoo.com Jurusan AP FIP UM, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Abstract: The purpose

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo

Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Ernaning Widyaswanti Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Jalan Raya Telang PO BOX 2 Kamal,

Lebih terperinci

STUDI TENTANG KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI PENGISIAN REFRIGERAN DI UNIT TATA UDARA DOMESTIK

STUDI TENTANG KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI PENGISIAN REFRIGERAN DI UNIT TATA UDARA DOMESTIK 265 STUDI TENTANG KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI PENGISIAN REFRIGERAN DI UNIT TATA UDARA DOMESTIK Yulan E. Pramudita 1, Kamin Sumardi 2, Ega T. Berman 3 Universitas Pendidikan Indonesia JL.

Lebih terperinci

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN LEVEL OF IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA IN SCIENCE FOR EIGHTH GRADE STUDENT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA 1) Henry Ayu Kartikasari, 2) Sri Wahyuni, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini mengumpulkan data dengan beragam teknik, diantaranya yaitu teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan angket. Wawancara dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya manusia yang harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh untuk menciptakan

Lebih terperinci

Muchamad Nasrudin Suparji. Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK

Muchamad Nasrudin Suparji. Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK PENERAPAN ISO 9001:2008 PADA BIDANG PENDIDIKAN DITINJAU DARI REALISASI PELAYANAN PENDIDIKAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Muchamad Nasrudin Suparji Prodi Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI HERVINA PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi 1.1.1 Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) atau lebih dikenal dengan nama Metal Industries Development Center (MIDC)

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 MAGELANG

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 MAGELANG 552 EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 MAGELANG USAGE OF EFFECTIVENESS LABORATORY OFFICE ADMINISTRATION VOCATIONAL HIGH SCHOOL (SMK) NEGERI 2 MAGELANG Ratnawati

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LABORATORIUM DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

PENGGUNAAN LABORATORIUM DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN 102 PENGGUNAAN LABORATORIUM DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN Leonardo R. Nyangko 1, Uli Karo Karo 2, Aam Hamdani 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin, FPTK UPI Jl. Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para siswa. Bagi para pendidik timbul masalah bagaimana cara menyampaikan ilmu pengetahuan tersebut

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI Ulana Masitoh 1, Haryadi 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Analisis Mutu Layanan Laboratorium Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNM

Analisis Mutu Layanan Laboratorium Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNM 27 Analisis Mutu Layanan Laboratorium Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNM Service Quality Analysis of Laboratory of Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and

Lebih terperinci

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Keterlaksanaan Usaha Kesehatan...(Rizky Mahardhani) 1 KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 The Implementation of School Health (Usaha Kesehatan

Lebih terperinci

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL Passing Bawah Bolavoli (Wahyudi) 1 UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL Oleh : Wahyudi / NIM. 13604227005 Fakultas / Universitas : Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS Rachmat Sahputra Dosen Pendidikan Kimia FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak rahmat_ui@yahoo.com Abstract: Learning with the

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG KESULITAN BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH DRAPING 1 PADA PROGRAM STUDI D3 TATA BUSANA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG MARIA FEBRIANITA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pengembangan Model Praktikum Pemesinan untuk Meningkatkan Relevansi Hasil Pembelajaran di Program Diploma Teknik Mesin

Pengembangan Model Praktikum Pemesinan untuk Meningkatkan Relevansi Hasil Pembelajaran di Program Diploma Teknik Mesin Pengembangan Model Praktikum Pemesinan untuk Meningkatkan Relevansi Hasil Pembelajaran di Program Diploma Teknik Mesin Oleh : Drs. H. Sabri, dkk PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN

KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN Sovia Angginta, Ardi, RRP.Megahati e-mail:soviaangginta@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG Relevansi Penerapan Kurikulum...(M. Ridho Yoga)37 RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG RELEVANCE OF THE APPLICATION

Lebih terperinci

GARIS BESAR ISI MODUL DAN JABARAN MATERI MODUL

GARIS BESAR ISI MODUL DAN JABARAN MATERI MODUL GARIS BESAR ISI MODUL DAN JABARAN MATERI MODUL Matakuliah Jumlah Jam : TEHNIK LABORATORIUM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2014 GARIS-GARIS BESAR ISI MODUL Mata Kuiah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMP Negeri 3 Pakem SMP Negeri 3 Pakem merupakan sekolah yang terletak di dusun Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGENALAN MODEL PEMBELAJARAN QODE (QUESTIONING, ORGANIZING, DOING AND EVALUATING) PADA GURU IPA SMP DI KABUPATEN PROBOLINGGO

GAMBARAN PENGENALAN MODEL PEMBELAJARAN QODE (QUESTIONING, ORGANIZING, DOING AND EVALUATING) PADA GURU IPA SMP DI KABUPATEN PROBOLINGGO p-issn: 2087-9946 e-issn: 2477-1775 http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa GAMBARAN PENGENALAN MODEL PEMBELAJARAN QODE (QUESTIONING, ORGANIZING, DOING AND EVALUATING) PADA GURU IPA SMP DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR

PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16, No. 1, Juni 2016 (6-10) PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS

Lebih terperinci

II. Rangkuman Eksekutif

II. Rangkuman Eksekutif II. Rangkuman Eksekutif Konsistensi dan relevansi antara visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dirumuskan UPI dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dijabarkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Pengaruh Penguasaan Mata Diklat Produktif Dan Minat Siswa

Pengaruh Penguasaan Mata Diklat Produktif Dan Minat Siswa PEGARUH PEGUASAA MATA DIKLAT PRODUKTIF DA MIAT SISWA TERHADAP ILAI PRAKTIK KERJA IDUSTRI DI SMK ISLAM SEKARA LAMOGA Moh Sugiono S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas egeri Surabaya E-mail

Lebih terperinci

MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Mona Silvia Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This research is motivated

Lebih terperinci

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT 1 INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT Riska Anggrainiˡ, Tri Umari 2, Rosmawati 3 E-mail anggrainiriska46@gmail.com, triumari2@gmail.com. Rosandi5658@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) URL: ej our na lf ia. ub.ac. id/ i nde x.p hp/j ia p

Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) URL:  ej our na lf ia. ub.ac. id/ i nde x.p hp/j ia p Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) URL: http:// ej our na lf ia. ub.ac. id/ i nde x.p hp/j ia p JIAP Vol. 2, No. 3, pp 10-14, 2016 2016 FIA UB. All right reserved ISSN 2302-2698 e-issn 2503-2887

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG Yopiko Pratama, Karmila Suryani, Ashabul Khairi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN LABORATORIUM IPA DI SMP NEGERI 1 SAMBI BOYOLALI DITINJAU DARI KELENGKAPAN SARANA PRASARANA, KEMAMPUAN GURU, DAN TEKNIS PENGELOLAAN LABORATORIUM NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM SE-KOTA MALANG

HUBUNGAN PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM SE-KOTA MALANG HUBUNGAN PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM SE-KOTA MALANG THE RELATIONSHIP OF SCHOOL MEDIUM AND INFRASTUCTURE USE WITH LEARNING EFFECTIVENESS AT GREEN

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga kependidikan terbanyak yang ada di Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta sudah banyak

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERPUSTAKAAN DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERPUSTAKAAN DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERPUSTAKAAN DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU AJIR Pustakawan Perpustakaan Pusat Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam Pekanbaru, 28293 ABSTRACT Libraries

Lebih terperinci

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal ASEJ 1 (1) (2012) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej PENGARUH MODUL INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENERANGAN DAN WIRING KELISTRIKAN SISWA

Lebih terperinci

PANDUAN P2M STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGANTAR

PANDUAN P2M STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGANTAR PENGANTAR Buku panduan standar sarana dan prasarana ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana fisik pembelajaran di STTR Cepu. Sehingga kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: ZAID WISNU ABDULLAH A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: ZAID WISNU ABDULLAH A KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN LABORATORIUM IPA DI SMP NEGERI 1 SAMBI BOYOLALI DITINJAU DARI KELENGKAPAN SARANA PRASARANA, KEMAMPUAN GURU, DAN TEKNIS PENGELOLAAN LABORATORIUM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH PRAKTIK LAS DAN TEMPA LANJUT DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS SURAKARTA SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH PRAKTIK LAS DAN TEMPA LANJUT DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS SURAKARTA SKRIPSI PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH PRAKTIK LAS DAN TEMPA LANJUT DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RAHMAN SIDIK PAMUNGKAS K2511039 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG Atika Sis Rahmawati 1), Andari Puji Astuti 2), 1,2 Pendidikan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI KABUPATEN MUARO JAMBI

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI KABUPATEN MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI KABUPATEN MUARO JAMBI OLEH MERY FITRIA EFRIYANI RRA1C413016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG. ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG Irmai Yusrita 1), Nawir Muhar 2), Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI CAD (COMPUTER AIDED DESIGN)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI CAD (COMPUTER AIDED DESIGN) Implementasi Model Pembelajaran (Wawan) 91 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI CAD (COMPUTER AIDED DESIGN) IMPLEMENTATION OF PROJECT BASED LEARNING MODEL

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Hubungan Kinerja Guru (Bayu Setiawan) 369 HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA RELATION BETWEEN TEACHER

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM 1 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM Rizky Silvia * ), Rahmi ** ), Yulia Haryono** ) * )

Lebih terperinci

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic TINGKAT KESULITAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUATIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DIFFICULTY LEVEL OF PHYSICAL

Lebih terperinci

Kata kunci : Lembar Kerja Siswa, Praktikum, Simulator Elektronika.

Kata kunci : Lembar Kerja Siswa, Praktikum, Simulator Elektronika. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM LISTRIK DINAMIS BERBASIS TIK MENGGUNAKAN SIMULATOR ELEKTRONIKA Azfin Gustria (1), Nengah Maharta (2), Eko Suyanto (2) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila

Lebih terperinci