BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dengan menggunakan analisis framing bertujuan untuk membedah frame

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dengan menggunakan analisis framing bertujuan untuk membedah frame"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dengan menggunakan analisis framing bertujuan untuk membedah frame atau sudut pandang dari suatu media dalam memandang sebuah realitas yang sama, masingmasing media memiliki cara yang berbeda dalam memandang realitas dengan cara penonjolan tertentu dan membiaskan bagian yang dirasa tidak penting, cara ini digunakan agar wacana yang dibangun oleh media tersebut dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan tujuan mampu mempengaruhi pandangan terhadap realitas yang sedang terjadi. Dalam kasus dijatuhkannya sanksi FIFA terhadap PSSI ke enam media nasional ini tentunya memiliki pandangannya masing-masing dengan pendekatannya masing-masing. Dalam hal ini ada beberapa pihak yang terlibat dan menjadi sumber berita masing-masing media, tentunya pihak yang berseteru yaitu Kementrian Pemuda dan Olahraga yang diwakili oleh Sekertaris Kementerian maupun dari Tim transisi atau pun BOPI, dari PSSI yang pendapatnya di wakili oleh ketua PSSI dan Sekjen. Dan pendapat yang sering dipakai adalah pendapat dari Presiden Republik Indonesia, tentunya masih ada pendapat-pendapat lain yang di susun oleh ke enam media tersebut untuk memperkuat frame masing-masing media. Ke enam media ini yaitu Kompas, Republika, Jawa Pos, Media Indonesia, Koran Tempo, dan Sindo hanya mengambil beberapa pendapat dari pihak yang terlibat dalam urusan sepak bola Indonesia atau pendapat orang-orang yang berpengaruh di negeri ini. Koran-koran tersebut pastinya tidak mengakomodir semua pihak yang berkepentingan, karena siapa yang dijadikan narasumber di sebuah berita dalam media sudah dipilih dan dipilah untuk memperkuat frame dari media tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Eriyanto bahwa dalam banyak kasus topik apa

2 yang diangkat dan siapa yang diwawancarai, disediakan oleh kebijakan redaksional tempat wartawan bekerja (Eriyanto 2012 : 33). Berikut ini adalah nama koran beserta headline yang akan dijadikan bahan analisis: Tabel 3.1 Nama Koran Beserta Headline yang Akan Dianalisis Nama Koran Headline Kompas Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional Republika Indonesia Disanksi FIFA Jawa Pos FIFA Hukum Indonesia Sindo Sepak Bola Indonesia Disanksi FIFA Media Indonesia Reformasi Total PSSI Koran Tempo Sanksi FIFA Jokowi Janjikan Reformasi Sepak Bola Sumber: berita keenam media Keenam koran dengan masing-masing headline tersebut nantinya akan di analisis satu persatu dengan menggunakan metode dari Pan dan Kosicki yang mana dalam menganalisisnya metode ini menggunakan empat perangkat analisis yakni struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris. Keempat perangkat ini nantinya akan membedah berbagai macam struktur dalam sebuah berita agar dapat dilihat kecenderungan tertentu dalam sebuah berita. Berikut ini peneliti akan menyajikan hasil analisis dari headline masing-masing koran. Gambar 3.1 Headline Kompas

3 A. Kompas

4 Frame: Sanksi FIFA, Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional Tabel 3.2 Struktur Sintaksis Berita Kompas Headline (Judul) Sub Judul Lead Latar Informasi STRUKTUR SINTAKSIS Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional Pesimisme Sambut Kemenangan Sepp Blatter Presiden Joko Widodo menyatakan, pembekuan terhadap PSSI oleh induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, seyogianya disikapi dengan keharusan membenahi dan mereformasi secara total organisasi sepak bola Indonesia itu dari sisi sistem dan manajemen. Indonesia dijatuhkan sanksi larangan berkiprah di laga internasional oleh FIFA, sabtu (30/5). Sanksi bagi Indonesia tertuang dalam surat yang ditandatangani Sekertaris Jenderal FIFA Jerome Valcke. Keputusan menghukum Indonesia diambil dalam rapat Komite Eksekutif FIFA, Sabtu, di Zurich, Swiss. Mereka menilai, pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, telah mencampuri urusan internal PSSI. Meskipun demikian, tim sepak bola Indonesia tetap di izinkan FIFA mengikuti SEA Games di Singapura 2015 hingga tuntas. Kutipan, pernyataan. Sumber, Hukuman itu berlaku bagi PSSI hingga waktu yang tidak ditentukan. FIFA baru akan mencabut sanksi dan memulihkan keanggotaan apabila Indonesia memenuhi empat syarat yang intinya PSSI kembali diberi wewenang mengelola urusannya secara independen. Jokowi menegaskan, pemerintah ingin sepak bola Indonesia menjadi jauh lebih baik. Menurut Jokowi, selama ini tim sepak bola Indonesia terus mengikuti pertandingan tingkat internasional tetapi tidak membawa hasil. Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia) Kita malu terus, kalah, kalah lagi kalah lagi. Yang ingin kita lakukan adalah sebuah pembenahan total. Pembenahan total. Dari pada kita, ya, kan cuma punya prestasi seperti itu terus sepanjang masaa. Jokowi menegaskan, pemerintah menginginkan pembenahan total di tubuh PSSI. Artinya, reformasi total, pembenahan organisasi, pembenahan sistem, pembenahan manajemen, semuanya. Di tingkat pemain saya lihat bagus, prestasi-prestasi individual bagus. Namun, di level ini harus ada pembenahan. Jokowi mengungkapkan bahwa baik dirinya maupun Wakil Presiden Jusuf Kalla sama-sama memiliki keinginan untuk membenahi PSSI. Semua sebetulnya sama, itu dalam rangka pembenahan PSSI. Jadi, baik Pak Wapres maupun saya sama, keinginannya sama, ingin pembenahan PSSI, Ini perlu saya sampaikan, coba dilihat dulu, selama 10 tahun, prestasi kita apa. Dari 2002, 2006, 2010, tidak lolos kualifikasi Asia dalam Piala Dunia. Kemudian di Piala Asia, AFC 2004 hanya sampai babak pertama, 2007 sampai babak pertama, 2011 tidak lolos kualifikasi,

5 I Gede Widiade (Manajer tim sepak bola SEA Game 2015) Anak-anak sempat terpukul mentalnya sebelum berangkat ke Singapore, kemarin. Namun, mereka saya ajak ngobrol dua jam. Setelah itu, mereka kembali tenang. Target kami tetap juara (meraih medali emas) meski situasi kini tengah buruk, Penutup Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga) Pencabutan keanggotan FIFA tidak perlu ditakutkan. Itu justru menjadi kesempatan untuk membangun dunia sepak bola yang adil, terbuka, dan penuh keterlibatan semua pihak. Dari kongres ke-65 FIFA di Zurich, Swis, Jumat, Sepp Blater terpilih kembali menjadi presiden Periode Itu terjadi setelah rivalnya, Pangeran Ali bin al-hussein, mengundurkan diri menjelang pemilihan setelah mendapatkan dukungan 133 suara, unggul 60 suara atas Ali di putaran pertama. Dilihat dari struktur sintaksis diatas yang dibagi menjadi bagian-bagian berita untuk mempermudah analisis terdiri dari Headline, Sub Judul, Lead, Latar Informasi, kutipan sumber pernyataan dan penutup. Berita utama dari Kompas tersebut bisa langsung dilihat kearah mana frame yang ingin disampaikan kepembacanya, hal tersebut secara tegas tertulis dalam Headline Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional headline ini menjadi pendapat pribadi dari penulis atas apa yang sedang terjadi, karena fakta pada waktu tersebut adalah dijatuhkannya sanksi FIFA kepada PSSI sedangkan Kompas mencoba memperlihatkan sisi positif terhadap sanksi yang dijatuhkannya kepada PSSI, penggunaan kata momentum dimaksudkan bahwa sanksi yang diberikan bukan sesuatu yang buruk untuk sepak bola nasional melainkan saat yang tepat untuk perbaikan sepak bola Indonesia. Selanjutnya adalah sub judul, sub judul dalam berita ini adalah Pesimisme Sambut Kemenangan Sepp Blatter. Dalam berita yang dimuat oleh Kompas diatas sejatinya memiliki dua bagian berita yang berbeda namun berkaitan, yang pertama adalah bagian berita yang berfokus pada respon dijatuhkannya sanksi FIFA terhadap Sepak bola Indonesia, bagian ini menjadi bagian utama berita yang dimuat dari awal lead berita hingga pertengahan berita,

6 sedangkan bagian yang kedua berfokus pada penyampaian informasi tentang pemilihan presiden baru FIFA yang di tampilkan di akhir berita. Kedua bagian ini tidak berkaitan secara langsung namun memiliki efek domino karena siapa yang akan menjadi presiden FIFA selanjutnya akan berpengaruh dalam keputusan sanksi FIFA terhadap Indonesia dan dalam pemilihan tersebut Sepp Blatter kembali terpilih menjadi presiden FIFA. Dalam runtutan peristiwanya setelah terpilihnya kembali Sepp Blatter dalam beberapa jam kemudian sanksi FIFA terhadap Indonesia ditetapkan. Penggunaan kata Pesimisme dalam sub judul tersebut bisa jadi bermaksud untuk mempengaruhi pembaca bahwa Sepp Blatter bukanlah sosok yang diharapkan untuk memimpin FIFA lagi karena telah terjerat skandal korupsi yang pada akhirnya keputusan sanksi FIFA terhadap Indonesia masih bisa dipertanyakan karena berasal dari keputusan lembaga yang kotor. Perangkat sintaksis selanjutnya adalah Lead, lead merupakan latar awal dari sebuah berita yang bisa memberi petunjuk sudut pandang dari berita tersebut dan dapat memberikan perspektif dari keseluruhan isi berita. Dalam lead berita diatas Kompas menggunakan pendapat dari Presiden Jokowi untuk memperkuat frame tentang momentum perbaikan sepak bola Indonesia, lead tersebut adalah: Presiden Joko Widodo menyatakan, pembekuan terhadap PSSI oleh induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, seyogianya disikapi dengan keharusan membenahi dan mereformasi secara total oeganisasi sepak bola Indonesia itu dari sisi sistem dan manajemen. Lead diatas menggunakan pernyataan dari Presiden Jokowi dengan cara mengutip tidak langsung, kutipan tidak akan mempermudah penulis berita mengambil bagian tertentu atas hasil rangkuman wawancara yang dianggap penting sehingga hal-hal yang dianggap kurang penting diabaikan, tujuannya agar lead tersebut dapat memperkuat headline yang dijadikan frame oleh Kompas.

7 Hal lainnya adalah pemilihan Presiden Jokowi yang dijadikan sumber rujukan dalam lead tersebut jelas sangat disengaja, karena Presiden Jokowi merupakan kepala pemerintahan yang menaungi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang sedang berpolemik dengan PSSI, wajar apa bila Presiden Jokowi mendukung langkah yang diambil oleh jajarannya untuk membekukan PSSI, meskipun pada akhirnya sanksi dijatuhkan terhadap sepak bola Indonesia. Pernyataan Presiden Jokowi dalam lead diatas ada poin yang menarik yaitu ajakan untuk merespon jatuhnya sanksi dengan pembenahan sepak bola Indonesia, padahal jika diruntut lebih jauh jatuhnya sanksi tersebut bersumber dari Surat Keputusan (SK) Menpora yang membekukan kompetisi dan roda organisasi PSSI, hal ini juga yang menjadi landasan FIFA menjatuhkan sanksi karena Pemerintah dianggap melakukan intervensi terhadap PSSI. Pernyataan tersebut seakan menjadi tameng pelindung Kemenpora atas SK Pembekuan PSSI, seolah langkah yang telah di ambil Kemenpora meupakan langkah yang tepat. Perangkat sintaksis lainnya adalah Latar Informasi, dalam berita diatas ada latar informasi yang disampaikan sebagai background, latar tersebut berada di paragraf dua sampai empat, latar informasi tersebut adalah: Indonesia dijatuhkan sanksi larangan berkiprah di laga internasional oleh FIFA, sabtu (30/5). Sanksi bagi Indonesia tertuang dalam surat yang ditandatangani Sekertaris Jenderal FIFA Jerome Valcke. Keputusan menghukum Indonesia diambil dalam rapat Komite Eksekutif FIFA, Sabtu, di Zurich, Swiss.Mereka menilai, pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, telah mencampuri urusan internal PSSI. Meskipun demikian, tim sepak bola Indonesia tetap di izinkan FIFA mengikuti SEA Games Singapura 2015 hingga tuntas. Hukuman itu berlaku bagi PSSI hingga waktu yang tidak ditentukan. FIFA baru akan mencabut sanksi dan memulihkan keanggotaan apabila Indonesia memenuhi empat syarat yang intinya PSSI kembali diberi wewenang mengelola urusanya secara independen. Jokowi menegaskan, pemerintah ingin sepak bola Indonesai menjadi jauh lebih baik.menurut Jokowi, selama ini tim sepak bola Indonesia terus mengikuti pertandingan tingkat internasional tetapi tidak membawa hasil.

8 Latar informasi diatas memberikan fakta apa yang terjadi tentang dijatuhkanya sanksi FIFA terhadap sepak bola Indonesia. Dalam latar informasi di paragraf ke dua Kompas memberi informasi kronologi diambilnya keputusan sanksi tersebut namun diakhiri dengan keringanan tentang masih diizinkanya timnas Indonesia tampil di SEA Games 2015 di Singapura. Kemudian di paragraf ke tiga Kompas menyajikan informasi tentang cara agar hukuman tesebut dicabut yang mana Indoneisa harus memenuhi empat syarat yang ditentukan oleh FIFA, detail keempat syarat tersebut ditampilkan Kompas Pada grafik. Di kedua latar informasi tersebut Kompas seolah memberi fakta dijatuhknanya saksi tersebut dan kemudian bagaimana cara agar sanksi tersebut bisa dicabut. Menariknya adalah latar informasi berikutnya yaitu pada paragraf ke empat, di paragraf ini Kompas seakan memberi jawaban atas apa yang sedang terjadi, realita yang ada tentang sanksi FIFA dan cara agar sanksi tersebut dicabut dijawab dengan sikap Presiden Jokowi yang tegas ditulis bahwa yang diinginkan presiden adalah perbaikan sepak bola Indonesia, dengan kata lain Presiden tidak terlalu menghiraukan sanksi yang ada dan akan konsisten dengan langkah Kemenpora yang telah diambil yaitu membekukan PSSI. Kompas terkesan memberi pembenaran atas langkah Kemenpora tersebut dengan mengutip pernyataan Presiden Jokowi. Hal ini sejalan dengan frame Kompas yang menilai sanksi ini merupakan momentum yang tepat untuk perbaikan sepak bola Indonesia. Dalam Kutipan, Sumber dan Pernyataan yang digunakan oleh Kompas ada tiga sumber yang dipakai yaitu Jokowi (Presiden Republik Indonesia), I Gede Widiade (Manajer tim sepak bola SEA Game 2015), Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga), ketiga sumber

9 tersebut disusun sedemikian rupa untuk memperkuat frame, hal ini terbukti dengan penggunaan kutipan Jokowi yang dominan dalam berita di atas dari sebelas paragraf hanya empat paragraf terakhir tidak menggunakan kutipan dari Presiden Jokowi, penggunaan kutipan dari I Gede Widiade hanya sebatas satu paragraf yang melengkapi runtutan berita diatas dalam posisi ini I Gede di lekatkan dengan jabatannya sebagai Manajer tim sepak bola SEA Games 2015, padahal di lain sisi dia merupakan CEO Surabaya Unetid yang berkonflik dengan Persebaya 1927, I Gede Widiade merupakan bagian dari kelompok La Nyalla ketua PSSI. Dalam penyusunan beritanya Pendapat I Gede Widiade diapit oleh Pendapat dari Jokowi dan Imam Nahrawi, sebagaimana yang diketahui Jokowi sebagai Presiden RI dan Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga merupakan pihak yang setuju terhadap pembekuaan PSSI. Cara penyusunan berita seperti ini membuat pendapat I Gede Widiade tidak terlalu menonjol. Kemudian penggunaan kutipan dari I Gede Widiade yang digunakan hanya membahas tentang kondisi pemain SEA Games, seperti dibawah ini: Anak-anak sempat terpukul mentalnya sebelum berangkat ke Singapore, kemarin. Namun, mereka saya ajak ngobrol dua jam. Setelah itu, mereka kembali tenang. Target kami tetap juara (meraih mendali emas) meski stuasi kini tengah buruk, Menariknya I Gede Widiade merupakan bagian dari kelompok PSSI yang menentang pembekuan PSSI, Kompas entah secara sengaja atau tak sengaja tidak menampilkan pendapat I Gede Widiade tentang pendapatnya dijatuhkanya Sanksi FIFA terhadap PSSI, yang jelas pengambilan kutipan tertentu dari hasil wawancara wartawan merupakan salah satu cara memperkuat pendapat atau frame suatu media. Sementara penutup berita di atas tidak secara langsung berhubungan dengan sanksi FIFA terhadap PSSI namun berkaitan. Penutup berita di atas berkaitan dengan sub judul Pesimisme Sambut Kemenangan Sepp Blatter seperti yang telah dijabarkan pada sub judul

10 diatas dalam bagian berita lain ini kompas memberi kesan bahwa terpilihnya Sepp Blatter kembali menjadi presiden FIFA merupakan pertanda tidak baik terhadap FIFA kedepannya. dalam penutup tersebut dijabarkan tentang perolehan suara pemilihan Presiden FIFA. Perangkat analisis selanjutnya adalah skrip, perangkat ini digunakan untuk melihat bagaimana seorang wartawan menyusun sebuah laporan yang biasanya terdapat unsur 5W (what, who, where, when, why) + 1H (how) sebagai kelengkapan berita, dalam berita diatas secara keseluruhan terdapat unsur 5W + 1H, mulia dari di mana dijatuhkan sanksi, siapa yang menjatuhkan sanksi, kapan dijatuhkannya sanksi, bagaimana proses dijatuhkannya sanksi, keenam media ini memiliki informasi dengan jelas, hanya jika dicermati lebih lanjut pemberitaan didalam keenam media ini cenderung pada setelah sanksi itu diberikan pada Indonesia lalu bagaimana menanggapinya?, dalam hal ini masing-masing media mempunyai cara berkisah yang berbeda-beda. Dalam cara berkisah yang disampaikan oleh koran Kompas terlihat jelas kecenderungan pada mendukung langkah-langkah pemerintah untuk mereformasi sepak bola Indonesia hal ini terlihat langsung dengan menempatkan Jokowi pada sumber utama berita yang ditempatkan diawal dengan didukung pendapat dari Imam Nahrawi menjadikan gagasan untuk mereformasi sepak bola Indonesia lebih menonjol dari pada pemberitaan mengenai efek sanksi yang diterima oleh Indonesia. Unsur selanjutnya adalah Tematik struktur ini dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau dibuat wartawan, frame besar yang ada pada suatu berita merupakan susunan dari tema-tema yang diungkapkan secara detail. Di dalam pemberitaan yang dimuat oleh koran Kompas terdapat beberapa tema yang ditulis seperti dibawah ini:

11 Pertama adalah tema mengenai sanksi yang telah dijatuhkan terhadap Indonesia hal ini terlihat jelas pada paragraf 2 dan 3, didalam uraian yang disampaikan Kompas menuliskan tentang sanksi yang dijatuhkan terhadap Indonesia dan syarat agar sanksi itu bisa dicabut, di sini Kompas tidak memperlihatkan secara detail hukuman apa saja yang diterima persepak bolaan Indonesia. Kedua adalah tema mengenai prestasi persepak bolaan Indonesia yang cenderung menurun, hal ini terlihat pada paragraf 5 dan 8, didalam paragraf tersebut dijelaskan detail tentang prestasi tim nasional sepak bola Indonesia dikancah internasional yang tanpa prestasi, detail ini disampaikan oleh jokowi sebagai narasuber utama. Ketiga tema yang diangkat adalah perlunya perbaikan persepak bolaan nasional, ini merupakan langkah dari pemerintah dalam menanggapi prestasi Indonesia yang menurun dan kemudian sanksi FIFA. Pemerintah tetap tegas tidak akan mencabut SK pembekuan PSSI demi perbaikan sepak bola nasional. Keempat tema yang pakai adalah mengenai respon Timnas U-23 yang sedang berlaga di SEA Games 2015 mengenai sanksi FIFA, dalam unsur tematik hal yang biasanya di cermati adalah koherensi merupakan pertalian atau jalinan antar kalimat, proposisi atau kalimat, seperti pada kalimat dibawah ini kita bisa mencermati cara wartawan memakai koherensi untuk menonjolkan hal tertentu dari tema yang diangkat: Anak-anak sempat terpukul mentalnya sebelum berangkat ke Singapura, kemarin. Namun, mereka saya ajak ngobrol dua jam. Setelah itu, mereka kembali tenang. Target kami tetap juara (meraih medali emas) meski situasi kini tengah buruk, Koherensi yang dipakai pada kalimat diatas adalah koherensi pembeda dengan menggunakan kata namun dan meski. Koherensi ini dipakai untuk membandingkan situasi dalam

12 sebuah kalimat, dari kalimat diatas memperlihatkan bahwa meski sanksi tersebut membuat anggota timnas sempat terpukul tapi setelah diajak bicara situasi kembali tenang dan meski kondisi sedang buruk target tetap emas. Hal ini meperlihatkan sikap optmisme dalam menyikapi sanksi terhadap Indonesia. Perangkat terakhir adalah Retoris, hal yang biasanya dicermati dalam struktur ini adalah pemilihan kata tertentu, bisa juga penggunaan grafis tertentu atau foto, dalam pemberitaan yang dimuat Kompas hal yang mudah terlihat adalah penggunaan grafis mengenai syarat-syarat agar sanksi FIFA dapat dicabut, gambar tersebut bisa dilihat sebagai berikut: Gambar 3.2 Grafik syarat pencabutan sanksi FIFA 1. Komite Eksekutif PSSI Kembali mengatur sepak bola Indonesia secara independen tanpa adanya campuran tangan dari pihak lain, termasuk kementerian atau agensinya. 2. Pengelolaan tim nasional diberikan kepada PSSI 3. Tanggung Jawab seluruh kompetisi PSSI diberikan kepada otoritas PSSI dan bidang-bidang di bawahnya. 4. Seluruh klub yang diberikan lisensi PSSI sesuai dengan peraturan Lisensi Klub PSSI harus bisa bertanding di Kompetisi PSSI Poin-poin diatas ditampilkan agar pembaca mampu melihat secara langsung syarat-syarat jika sanksi ingin dicabut, penggunaan grafis akan mempermudah pembaca untuk fokus langsung terhadap grafik karena pada dasarnya foto/grafis lebih menarik dari pada rangkaian tulisan. Hal

13 yang menarik dalam info grafis diatas adalah tidak disertakannya poin-poin sanksi terhadap sepak bola Indonesia. Unsur retoris lainnya adalah leksikon, dalam penggunaan kata momentum di judul berita, kata momentum dalam kamus Bahasa Indonesia bermakna kesempatan: kalau: besar seperti ini tidak digunakan, alangkah sayangnya, atau bisa juga bermakna saat yang tepat ( diakses pada 24 Agustus 2016 pukul WIB). Penggunaan kata momentum dimaksudkan bahwa sanksi ini merupakan saat yang tepat untuk perbaikan sepak bola nasional, sanksi FIFA yang dianggap sebagai malapetaka terhadap sepak bola Indonesia malah dinilai oleh Kompas sebagai waktu yang tepat untuk perbaikan sepak bola nasional. Kemudian unsur lainnya adalah penulisan lead di paragraf pertama yang font nya dicetak lebih besar dari pada paragraf lainya adalah salah satu cara agar pembaca langsung terfokus pada lead tersebut, seperti yang dijelaskan diatas lead tersebut merupakan inti dari gagasan Kompas tentang pembenahan sepak bola nasional dari berbagai sisi, hal tersebut mengutip dari pendapat Jokowi. Tabel 3.3 Frame Kompas: Sanksi FIFA, Momentum Perbaikan Sepak Bola Nasional Elemen Sintaksis Skrip Tematik Strategi Penulisan Unsur judul berita dan penempatan Jokowi dalam Lead hingga pertengahan berita mencerminakan frame utama kompas yang ingin perbaikan sepak bola Indonesia, sedangkan efek buruk sanksi kurang dijabarkan. Penyusunan sumber berita yang berfokus pada pendapat Jokowi hingga setengah berita yang berfokus terhadap perbaikan sepak bola nasional sementara pendapat dari Pihak PSSI tidak disertakan, sedangkan Pendapat I Gede Widiade dan Imam Nahrawi di posisikan sebagai pelengkap dan pendukung berita (1) Jatuhnya Sanksi FIFA (2) Penurunan Prestasi Tim Nasional Sepak bola Indonesia (3) Perlunya perbaikan sepak bola nasional (4) Respon dari Timnas U 23 yang sedang berlaga di SEA Games Singapore

14 Retoris Penggunaan leksikon dalam judul berita (momentum) yang berarti waktu yang tepat untuk perbaikan sepak bola nasional. Memasukan unsur grafis syaratsyarat dicabutnya sanksi FIFA namun tidak menyertakan bunyi sanksi FIFA. Gambar 3.3 Headline Republika

15 B. Republika Frame: Momentum untuk memperbaiki sepak bola nasional dan PSSI Tabel 3.4

16 Strutur Sintaksis Berita Republika Headline (Judul) Sub Judul Lead Latar Informasi STRUKTUR SINTAKSIS Indonesia Disanksi FIFA Ini momentum untuk memperbaiki sepak bola nasional dan PSSI Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), yang dalam sepekan ini didera skandal, menjatuhkan sanksi bagi Indonesia. Merah Putih resmi disanksi oleh FIFA yang kembali dipimpin Sepp Blatter berdasarkan surat tertanggal, Sabtu, 30 Mei 2015, yang ditandatangani oleh Sekjen FIFA Jerome Valcke setelah rapat Executive Comittee (Exco) FIFA di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5) Sanksi itu dijatuhkan setelah FIFA mengingatkan Indonesia bahwa anggota asosiasi, dalam hal ini PSSI, harus bebas dari intervensi pemerintah. FIFA menganggap Indonesia tidak mengindahkan tiga kali surat peringatan, masing-masing tertanggal 18 Februari, 4 Mei, dan 22 Mei. PSSI disanksi hingga batas waktu yang tidak ditentukan karena melanggar pasal 13 dan 17 statuta FIFA mengenai intervensi pemerintah. Dalam Sanksi itu, FIFA menyatakan bakal mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa adanya ikut campur pihak ketiga. Selain itu, FIFA juga meminta agar tanggung jawab tim nasional dan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia diserahkan kepada PSSI. Kutipan, pernyataan. Sumber, Kekecewaan muncul saat Sepp Blatter terpilih kembali menjadi presiden FIFA, Sabtu (30/5) dini hari. Blater memperoleh suara terbanyak melampaui rivalnya, Pangeran Ali bin al-hussein, saat putaran pertama pemilihan presiden FIFA, di Zurich, Swiss, Jumat (29/5) waktu setempat. Asosiasi sepak bola negara Eropa sejak awal menolak Blater kembali memimpin FIFA. Zuhairi Misrawi (Anggota Tim Transisi Kemenpora) Sanksi FIFA bukan akhir sepak bola nasional, tetapi justru momentum untuk membenahi sepak bola nasional, Mahfud MD (Mantan Pimpinan Mahkamah Konstitusi) Mahfud MD menilai dijatuhkannya sanksi FIFA menjadi momentum bagi Pemerintah Indonesia untuk melakukan perbaikan pada tubuh PSSI. Indonesia sudah kena banned oleh FIFA. Manfaatkan pil pahit ini sebagai obat penyembuh. perbaiki segera PSSI. Setelah beres, daftar lagi ke FIFA, KMRT Roy Suryo (Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga) Sanksi tersebut merupakan hal terburuk yang pernah dialami dunia sepak bola Tanah Air, Ini sejarah kelam dan mimpi buruk tidak hanya bagi sepak bola Indonesia, tetapi juga dunia olahraga umumnya. Secara pribadi sebagai pihak yang sudah berusaha mempersatukan KPSI-PSSI dua tahun lalu sangat upset, John Delaney (Kepala Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI) John Delaney mengaku kecewa atas terpilihnya kembali Sepp Blatter menjadi presiden FIFA untuk kelima kalinya. Saya tidak melihat dia bertahan empat tahun. Kami sekarang harus dapat menggunakan kekuatan Eropa. Saya masih berpikir ini adalah awal dari akhir Sepp Blatter,

17 Stewart Regan (Kepala Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Skotlandia) Stewart Regan juga mendukung pernyataan Delaney. Meski Sangat kecewa atas terpilihnya Blatter, ia tidak merasa heran dengan hasil itu. Adapun pihaknya bakal segera berkonsultasi dengan UEFA terkait perubahan penting yang diperlukan dalam FIFA. Michael Platini (Presiden Badan Sepak Bola Eropa (UEFA)) Michael Platini juga telah mengkritik Blatter. Para petinggi UEFA akan bertemu pada final Liga Champions di Berlin 6 Juni mendatang untuk membahas rencana mengenai masa depan sepak bola. Penutup Greg Dyke (Ketua Federasi Sepak Bola Inggris (FA)) Ini adalah awal dari proses, bukan akhir. Ide Blatter mereformasi FIFA jelas diragukan. Saya akan sangat terkejut jika dia masih dalam pekerjaan ini (Presiden FIFA) dalam waktu dua tahun kedepan, Ini adalah awal dari proses, bukan akhir. Ide Blatter mereformasi FIFA jelas diragukan. Saya akan sangat terkejut jika dia masih dalam pekerjaan ini (Presiden FIFA) dalam waktu dua tahun kedepan, Dilihat dari struktur sintaksis diatas terlihat frame besar dari Republika yaitu dijatuhkannya sanksi FIFA untuk sepak bola Indonesia, hal ini bisa terlihat langsung dari Headline yang dipakai oleh Republika yaitu Indonesia Disanksi FIFA, judul berita tersebut tegas dan lugas mengabarkan tentang fakta yang terjadi bahwa FIFA menjatuhkan sanksi terhadap sepak bola Indonesia. Seperti pada umunya sebuah berita yang menggunakan formula segitiga terbalik Republika memberikan pendapatnya utamanya dalam headline. Menariknya adalah penggunaan Sub Judul yang persis di bawah headline, yang berbunyi Ini momentum untuk memperbaiki sepak bola nasional dan PSSI penggunaan sub judul ini memperlihatkan sudut pandang lain dari Republika yang tidak hanya sekedar memberitakan tentang sanksi FIFA, Republika secara samar menonjolkan pendapat mereka melalui sub judul ini, penggunaan sub judul tersebut sebenarnya kutipan pendapat dari Zuhairi Misrawi yang dijadikan salah satu sumber berita, dalam pemilihan sub judul tersebut Republika mencoba menggaris bawahi point yang dianggap penting bagi Republika agar pembaca diberi frame

18 Republika yang memandang sanksi FIFA tersebut selayaknya menjadi waktu yang tepat untuk perbaikan sepak bola Indonesia. Di dalam berita yang dimuat Republika di atas sebenarnya terdapat dua buah berita yang saling berkaitan seperti yang diterbitkan Kompas bedanya porsi berita dari Republika lebih seimbang dengan awal berita sampai pertengahan berita membahas tentang sanksi FIFA terhadap PSSI sedangkan dari tengah sampai penutup membahas terpilihnya kembali Sepp Blatter sebagai presiden FIFA. Kemudian pada Lead Republika memberikan gambaran tentang apa yang sedang terjadi seperti dibawah ini: Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), yang dalam sepekan ini didera skandal, menjatuh sanksi bagi Indonesia. Merah Putih resmi disanksi oleh FIFA yang kembali dipimpin Sepp Blatter berdasarkan surat tertanggal, Sabtu, 30 Mei 2015, yang ditandatangani oleh Sekjen FIFA Jerome Valcke setelah rapat Executive Comttee (Exco) FIFA di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5) Dalam awal kalimat diatas Republika memperlihatkan citra tidak baik terhadap institusi FIFA melalui kalimat Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), yang dalam sepekan ini didera skandal, menjatuhkan sanksi bagi Indonesia pelekatan sifat tertentu dalam sebuah lembaga mampu membuat kesan yang baik maupun buruk, dalam hal ini Republika sebelum bercerita tentang jatuhnya sanksi FIFA terhadap Indonesia terlebih dahulu mengesankan bahwa ditubuh FIFA telah terjadi skandal sebelumnya. Melalui cara ini terlihat Republika ingin memberi pemaknaan bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada sepak bola Indonesia berasal dari lembaga yang didera banyak skandal yang tak perlu dirisaukan berlebihan karena toh FIFA sendiri memiliki banyak masalah.

19 Dalam Latar Informasi yang dipaparkan oleh Republika diatas terdapat dua bagian latar yang disampaikan sesuai dua sub berita yang berbeda, latar yang pertama menjelaskan tetang kronologi mengapa FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia dengan menuliskan detail perihal surat peringatan yang sudah dilayangkan kepada PSSI terlebih dahulu, masing-masing tertanggal 18 Februari, 4 Mei, dan 22 Mei. Kemudian, terdapat juga dasar pasal yang dianggap dilanggar oleh Pemerintah Indonesia sehingga FIFA menjatuhkan sanksi tersebut. Hal semacam ini tidak ditemukan didalam latar informasi yang disampaikan Kompas pada latarnya yang hanya menyampaikan informasi sebatas dijatuhkannya saksi FIFA. Dalam Latar Kedua Republika membahas mengenai terpilihnya kembali Sepp Blatter menjadi presiden FIFA, dalam latar tersebut dibumbui nada pesimisme dan citra buruk menyambut terpilihnya kembali Sepp Blatter dengan menuliskan kekecewaan dari berbagai asosiasi sepak bola negara Eropa, dalam latar ini Republika memposisikan frame pada kelompok yang tidak setuju terpilihnya kembali Sepp Blatter menjadi Presiden FIFA, hal ini bisa langsung ditangkap karena Republika sendiri hanya mengutip atau menyediakan ruang bagi kelompok yang tidak setuju terhadap kepemimpinan Blatter yang mayoritas berasal dari daratan Eropa. Republika tidak mencari latar informasi dari pendapat kelompok lain Seperti Afrika atau Amerika Selatatan, padahal secara perolehan suara mayoritas negara-negara anggota FIFA mendukung Sepp Blatter. Terbukti dari hasil voting suara, Blatter unggul telak dari pesaing terdekatnya Pangeran Ali dari Yordania. Dalam Kutipan, Sumber, pernyataan yang dipakai Republika di atas terdapat tujuh orang yang diambil pendapatnya, ketujuh orang tersebut dibagi kedalam dua sub berita, dalam sub berita pertama tentang sanksi FIFA terdapat tiga nama yang dijadikan rujukan yaitu: Zuhairi

20 Misrawi (Anggota Tim Transisi Kemenpora), Mahfud MD (Mantan Pimpinan Mahkama Konstitusi), dan KMRT Roy Suryo (Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga), sementara untuk rujukan sub berita kedua tentang terpilihnya kembali Sepp Blatter Republika menggunakan sumber dari John Delaney (Kepala Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI), Stewart Regan (Kepala Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Skotlandia), Michel Platini (Presiden Badan Sepak Bola Eropa (UEFA)), dan Greg Dyke (Ketua Federasi Sepak Bola Inggris (FA)). Menariknya adalah dalam pembuatan sub berita pertama tentang sanksi FIFA, Republika mengambil sumber berita ketiga orang tersebut melalui Twitter, hal ini menjadi menarik karena dengan cara kerja wartawan yang hanya mengutip dari twitter, wartawan akan kesusahan melakukan wawancara atau melontarkan pertanyaaan, dan dalam Twitter tentunya sangat banyak akun yang mengomentari sanksi FIFA terhadap Indonesia, dengan seperti ini maka sang wartawan hanya akan memilih mana sumber berita yang cocok dengan frame media nya, kemudian melupakan pendapat lain yang tidak sesuai. Dari keenam media besar yang dianalisis Republika satu-satunya media yang tidak mengambil pendapat dari Presiden Jokowi sebagai sumber berita, ini menarik karena Jokowi pada saat itu langsung memberi pendapatnya kepada awak mengenai sanksi FIFA. Apalagi jabatan sebagai presiden tentu pendapatnya akan menjadi sorotan untuk mengetahui apa yang akan dilakukan Presiden kedepannya, entah sebenarnya apa yang terjadi namun yang jelas dari cara pengambilan sumber informasi pada berita Republika, Republika terlihat malas bergerak mencari informasi, atau memang di sengaja melupakan Jokowi, padahal pendapat Jokowi sangat ditunggu.

21 Kemudian cara penyusunannya ketiga sumber berita diatas memperlihatkan kecondongan pada perbaikan sepak bola nasional, hal ini terbukti dari ketiga pendapat di atas dua diantaranya menilai positif dari sanksi yang dijatuhkan FIFA, pendapat tersebut disusun seperti dibawah ini: Anggota Tim Transisi Kemenpora, Zuhairi Misrawi, menyikapi dengan tenang turunnya sanksi resmi FIFA. "Sanksi FIFA bukan akhir sepak bola nasional, tapi justru momentum untuk membenahi sepak bola nasional," kata Zuhairi Misrawi, seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya. Mantan pimpinan Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai dijatuhkannya sanksi FIFA menjadi momentum bagi Pemerintah Indonesia untuk melakukan perbaikan pada tubuh PSSI. "Indonesia sudah kena banned oleh FIFA. Manfaatkan pil pahit ini sebagai obat penyembuh. Perbaiki segera PSSI. Setelah beres, daftar lagi ke FIFA," tulis Mahfud MD dalam jejaring sosial pribadinya, Sabtu(30/5)malam. Sementara itu, Mantan menteri pemuda dan olahraga KMRT Roy Suryo berpendapat, sanksi tersebut merupakan hal terburuk yang pernah dialami dunia sepak bola Tanah Air. "Ini sejarah kelam dan mimpi buruk tidak hanya bagi sepak bola Indonesia, tetapi juga dunia olahraga umumnya. Secara pribadi, sebagai pihak yang sudah berusaha mempersatukan KPSI- PSSI dua tahun lalu sangat upset," kata Roy Suryo dalam jejaring sosial pribadinya Terlihat jelas cara penyusunan berita diatas memperlihatkan Republika mengutamakan pendapatnya yang menanggapi dengan positif sanksi FIFA terhadap Indonesia, pendapat Zuhairi Miswari (Anggota Tim Transisi Kemenpora) yang berpendapat bahwa sanksi tersebut justru saat yang tepat untuk perbaikan sepak bola nasional seakan pendapatnya diamini oleh Mahfud MD (Mantan pimpinan Mahkamah Konstitusi) dengan menempatkan Mahfud MD dibawahnya, kemudian pendapat kedua tokoh diatas diadu dengan pendapat Roy Suryo yang menyesalkan terjadinya sanksi FIFA terhadap Indonesia, yang membuat pendapat Roy Suryo berbeda sendiri. Hal lainnya sangat penting adalah sebenarnya Republika sudah memberikan intisari dari pendapatnya pada Sub Judul diatas Ini momentum untuk memperbaiki sepak bola nasional dan PSSI ini merujuk pada pendapat Zuhairi Misrawi dan Republika juga memaknai pendapat dari Mahfud MD sama dengan menggunakan kata Mantan pimpinan Mahkamah Konstitusi Mahfud

22 MD menilai dijatuhkannya sanksi FIFA menjadi momentum bagi Pemerintah Indonesia untuk melakukan perbaikan pada tubuh PSSI padahal dalam kutipannya pendapat Mahfud MD tidak tertulis demikian, Republika mengambil kesimpulan sendiri dan memaknai sendiri atas pendapat Mahfud MD agar terlihat selaras dengan sudut pandang Republika. Sementara pada sub berita kedua pendapat yang digunakan oleh Republika adalah orangorang dari kelompok yang tidak senang atas terpilihnya kembali Sepp Blatter, semua pendapat tersebut berasal dari asosiasi yang berada di daratan Eropa. Ini menguatkan atas apa yang peneliti ungkapkan sebelumya di dalam latar informasi bahwa Republika tidak memberikan ruang pendapat dari kelompok yang mendukung Sepp Blatter. Penutup berita merupakan bagian dari sub berita kedua, yang menggunakan pendapat dari Greg Dyke (Ketua Federasi Sepak Bola Inggris (FA)), sama seperti yang disampaikan diatas pendapat dari Greg Dyke juga tidak senang atas terpilihnya kembali Sepp Blatter. Dalam unsur Skrip yang ada dalam berita di atas Republika menyusun peristiwa beserta pendapatnya berfokus pada dua bagian berita yang pertama adalah jatuhnya saknsi FIFA dan bagaimana dalam menanggapinya, sementara yang kedua terpilihnya kembali Sepp Blatter menjadi presiden FIFA beserta pendapat dari berbagai pihak yang terkait sepak bola. Pada bagian berita pertama dari paragraf 1-3 Republika menjelaskan secara rinci tetang kenapa, bagaimana, dan mengapa FIFA bisa menjatuhkan sanksi terhadap persepak bolan Indonesia. Kemudian mulai dari paragraf ke 4-6 dikutip tiga narasumber yaitu Zuhairi Misrawi (Anggota Tim Transisi Kemenpora), Mahfud MD (Mantan Pimpinan Mahkama Konstitusi), KMRT Roy Suryo (Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga). Ketiga tokoh ini pendapatnya dijabarkan di masing masing pendapat satu paragraf, dengan penysunan pendapat KMRT Roy

23 Suryo diletakan dibagian akhir, sebagai mana yang dijelaskan diatas Roy Suryo menanggapi sanksi ini dengan nada negatif karena menganggap sebagai sejarah kelam persepak bolaan Indonesia sementara dua tokoh lainnya berpendapat dengan nada positif dengan berharap sanksi ini sebagai moment perbaikan sepak bola nasional. Cara wartawan menyusun berita seperti ini dimaksudkan untuk mengkerdilkan pendapat Roy Suryo karena ditempatkan di bagian akhir berita dan pendapatnya terasa janggal karena berbeda sendiri dengan dua tokoh lainya yaitu Zuhairi Misrawi dan Mahfud MD. Sementara dalam bagian kedua Republika berfokus pada pemberitaan terpilihnya kembali Sepp Blater menjadi Presiden FIFA dan pendapat dari berbagai pihak yang terkait sepak bola. Hal ini dituliskan pada paragraf 7-13 dari semua pendapat yang dipakai oleh Republika, semuanya menanggapi dengan nada pesimis tentang masa depan sepak bola ditangan Sepp Blatter karena Sepp Blatter sendiri integritasnya diragukan setelah FIFA terjerat sekandal korupsi. Bagian kedua dalam berita Republika di atas bisa jadi sebagai cara pandang bahwa FIFA sebagai lembaga yang telah menjatuhkan sanksi terhadap sepak bola Indonesia telah terjerat skandal korupsi dan hal ini memperlihatkan bahwa hukuman terhadap Indonesia sendiri tidak berasal dari lembaga yang memiliki reputasi baik. Unsur Tematik pada berita yang diterbitkan oleh Republika memiliki tiga bagian tema yang diuraikan, ketiga tema tersebut bisa dilihat sebagai berikut: Pertama tema yang diuraikan mengenai sanksi yang dijatuhkan FIFA, ini bisa dilihat dari paragraf 1 sampai 3 dalam uraian yang disampaikan oleh Republika cukup detail dengan runtutan mengapa sanksi bisa dijatuhkan dengan menyebut FIFA telah tiga kali memberi surat

24 peringatan namun tidak dihiraukan oleh pemerintah, Republika juga menguraikan pasal yang dilanggar beserta sanksi yang diterima hal ini agak berbeda dengan Kompas yang mengangkat tema ini hanya dari beberapa sisi saja. Kedua tema yang diangkat adalah respon dari masyarakat mengenai sanksi FIFA ini yang diwakili dengan pendapat dari Zuhairi Misrawi (Anggota Tim Transisi Kemenpora), Mahfud MD (Mantan Pimpinan Mahkama Konstitusi), KMRT Roy Suryo (Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga). Seperti yang sudah dijelaskan di atas ke tiga tokoh ini terbagi dalam dua pandangan yang berbeda, pendapat Zuhairi Misrawi dan Mahfud MD menganggap jatuhnya sanksi merupakan saat yang tepat untuk perbaikan sepak bola nasional sementara KMRT Roy Suryo sangat menyayangkan sanksi tersebut dan menganggap hal tersebut merupakan sejarah kelam bagi sejarah Indonesia. Namun cara penyusunan narasumber dan penempatan pendapat dalam berita cenderung mengkerdilkan pendapat Roy Suryo. Ketiga tema yang diangkat adalah respon terpilihnya kembali Sepp Blater menjadi presiden FIFA, hal ini bisa dilihat dari sub berita kedua yang semua narasumber menanggapi dengan nada pesimisme dalam terpilihnya kembali Sepp Blatter. Republika terlihat sangat jelas memperlihatkan bahwa kepemimpinan Sepp Blatter diragukan. Unsur yang terakhir adalah Retoris dalam berita yang dimuat Republika terdapat unsur retoris yang dapat dicermati yaitu grafik dan foto seperti yang terlihat di bawah ini: Gambar 3.4 Gambar 3.5 Foto pembacaan sanksi FIFA Poin dari Sanksi FIFA

25 Foto di atas adalah foto yang dipasang di halaman utama dan hampir memenuhi setengah bagian koran, foto tersebut merupakan foto konfrensi pers yang digelar setelah komite eksekutif FIFA menggelar rapat yang salah satunya membahas tentang sanksi terhadap Indonesia, sementara pada grafik yang ditempatkan pada tengah berita menjelaskan tentang beberapa hukuman yang bakal diterima Indonesia yang poinnya tertulis seperti di bawah ini: -PSSI kehilangan hak-haknya sebagai anggota FIFA (statuta FIFA pasal 12 ayat1). -Semua tim sepak bola Indonesia (tim nasional maupun klub-klubnya) dilarang berhubungan keolahragaan dengan anggota FIFA yang lain (termasuk AFC), termasuk mengikuti kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan oleh FIFA dan AFC (statuta FIFA pasal 14 ayat 3). -PSSI dan officialnya tidak memperoleh hak terkait program-program pengembangan FIFA, dan juga pelatihan-pelatihan, selama masa hukuman. Unsur retoris di atas berfokus pada proses pengambilan keputusan sanksi FIFA terhadap Indonesia, hal ini ditandai dengan penggunaan foto dihalaman utama dan juga penjabaran sanksi yang bakal diterima Indonesia dalam bentuk grafis, dalam infografis Republika bertolak belakang dengan Kompas, jika Kompas menampilkan infografis hanya pada bagian syarat-syarat agar sanksi bisa dicabut, sementara Republika hanya menuliskan pada sanksi yang bakal diterima oleh Indonesia.

26 Unsur retoris lainya yang bisa dicermati adalah penggunaan sub judul yang ditempatkan persis setelah judul utama yang terkesan normatif, sub judul tersebut dicetak lebih tebal dibanding font pada isi berita, hal ini seakan memberi tanda awal mengenai gagasan Republika yang merespon dijatuhkannya sanksi FIFA, bunyi Sub Judul tersebut adalah Ini momentum untuk memperbaiki sepak bola nasional dan PSSI. Tabel 3.5 Frame Republika: Momentum untuk memperbaiki sepak bola nasional dan PSSI Elemen Sintaksis Skrip Tematik Retoris Strategi Penulisan Pemilihan sub judul menunjukan frame utama dibalik sekedar memberitakan sanksi FIFA, penyusunan narasumber yang menempatkan Zuhairi Misrawi dan Mahfud MD yang berpendapat saat yang tepat perbaikan sepak bola lebih menonjol dibandingkan pendapat Roy Suryo yang menyayangkan jatuhnya sanksi FIFA. Pada Unsur skrip Republika berfokus pada who atau bagaimana pendapat dari berbagai narasumber yang dikutip, cara penyusunan narasumber mengkerdilkan pendapat Roy Suryo yang diletakan diakhir pendapat narasumber lainya. Dibagian lain berita cara pengutipanya diambil dari para narasumber yang pesimis terhadap terpilihnya Sepp Blater menjadi presiden FIFA. (1) Jatuhnya Sanksi FIFA (2) pendapat dari Zuhairi Misrawi, Mahfud MD dan Roy Suryo mengenai Sanksi FIFA yang berfokus pada perbaikan Sepak bola Nasional (3) Pesimisme terhadap terpilihnya kembali Sepp Blater menjadi presiden FIFA Penggunaan foto, grafis dan pemilihan font yang dicetak lebih besar pada sub judul seakan menggaris bawahi ide utama dari berita tersebut Gambar 3.6 Headline Jawa Pos

27 C. Jawa Pos Frame: Tak masalah jatuhnya sanksi demi reformasi PSSI

28 Tabel 3.6 Struktur Sintaksis Berita Jawa Pos STRUKTUR SINTAKSIS Headline (Judul) FIFA Hukum Indonesia Sub Judul Jokowi: Tak Masalah Demi Reformasi PSSI Lead Indonesia akhirnya dijatuhi sanksi oleh FIFA Sabtu (30/5). Berdasarkan surat yang diterbitkan induk sepak bola internasional itu, PSSI kehilangan hak sebagai anggota. Otomatis, seluruh tim di Indonesia, baik klub maupun tim nasional (timnas), dilarang ikut kompetisi internasional. Latar Informasi Namun, ancaman sanksi tidak mengubah sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia tetap mendukung penuh keputusan pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Kalau memang harus dibayar demi perbaikan persepak bolaan nasional, mantan gubernur DKI Jakarta itu tidak mempermasalahkannya. Surat sanksi FIFA kepada Indonesia ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke. Di sana disebutkan, PSSI kehilangan status sebagai anggota sesuai dengan pasal 12 ayat 1 dan pasal 14 ayat 3 statuta FIFA. Selain tim dari Indonesia tidak bisa berlaga di event internasional, PSSI tak akan mendapat kucuran dana jutaan dolar yang rutin mereka peroleh dari FIFA Dalam surat itu juga disebutkan syarat apa saja yang bisa membuat Indonesia lolos dari hukuman. Intinya, Kemenpora dan pihak terkait tidak lagi mengintervensi PSSI. Pengelolaan timnas dan liga harus dikembalikan ke PSSI. Hukuman tersebut lumrah diperoleh setiap negara yang mendapat sanksi. Namun, dalam surat tersebut FIFA memberikan keringanan dengan mengizinkan timnas U-23 Indonesia mengikuti SEA Games yang digelar di Singapura. Ajang SEA Games sebenarnya tidak berada di bawah wewenang FIFA. Namun, dalam aturan organisasi, FIFA memang bisa melarang sebuah negara yang disanksi untuk ikut kompetisi internasional yang disupervisi IOC (International Olympic Committee). Ada kerja sama tertulis antara FIFA dan IOC. Namun, larangan itu tak bersifat mutlak dan mengikat. Dibutuhkan persetujuan IOC agar keinginan tersebut bisa terlaksana. Jika diplomasi bisa dilakukan kepada IOC, negara yang disanksi bisa tetap mengikuti pergelaran-pergelaran kompetisi olahraga regional seperti Asian Games atau SEA Games. Hal itu mengacu seperti yang dilakukan Iran pada Asian Games Meski status Federasi Sepak Bola Iran sedang di-banned, timnas Iran tetap bisa mengikuti Asian Games. Lobi yang dilakukan Kementerian Olahraga Iran kepada IOC menuai hasil. FIFA pun melunak. Terasingnya PSSI dari FIFA sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sebelum Indonesia merdeka, PSSI yang kala itu dipimpin Ir Soeratin berupaya keras untuk mendapat pengakuan FIFA.

29 Kutipan, pernyataan. Penutup Sumber, Pada 16 Mei 1936 upaya PSSI tersebut gagal. Dalam surat resminya, FIFA lebih memilih Nederland Inlandsche Voetbal Unie (NIVU). Oleh FIFA, PSSI dicap sebagai perkumpulan ilegal serta tak punya kekuatan di mata hukum dan negara. Kondisi itu yang membuat NIVU-lah yang melenggang ke Piala Dunia 1938, bukan PSSI. Baru setelah NIVU bubar dan Indonesia merdeka, PSSI diterima FIFA. Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia) "PSSI butuh reformasi total, pembenahan manajemen, pembenahan sistem," Berbekal lembar catatan, Jokowi lantas membeber rapor buruk PSSI dalam beberapa tahun terakhir. "Coba dilihat, sepuluh tahun terakhir, prestasi kita apa?" Jokowi pun menyebut Indonesia yang selalu gagal dalam kualifikasi Piala Dunia. Bahkan, untuk level Piala Asia pun, pada 2004 dan 2007 Indonesia hanya mampu menjejaki hingga babak I serta pada gelaran 2011 tidak lolos kualifikasi. "Kita (selama ini) ikut terus event internasional, kualifikasi Piala Dunia, di tingkat Asia, ASEAN, tapi kita malu terus, kalah lagi, kalah lagi, kalah lagi," katanya dengan nada tinggi. Jokowi juga menyinggung peringkat Indonesia di FIFA. Misalnya, pada 2012 Indonesia hanya bertengger di peringkat ke-156, lalu pada 2013 melorot ke peringkat ke-161. Kemudian pada 2014 dan 2015 hanya mampu naik tipis ke peringkat ke-159. Karena itu, Jokowi meminta semua pihak melihat sepak bola nasional dari perspektif yang luas agar menyadari pentingnya pembenahan total, terutama di tubuh PSSI. Sehingga pilihan pun harus dilakukan, apakah sekedar ingin ikut event internasional atau ingin membentuk timnas yang berprestasi. "Kalau hanya ingin ikut event internasional, tapi selalu kalah, kebanggaan kita di mana?" Sementara itu, terkait langkah yang akan ditempuh setelah jatuhnya sanksi FIFA, Jokowi menerangkan bahwa hal tersebut akan diurus Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Demikian pula perihal teknis seperti bagaimana nasib pemain, wasit, dan sebagainya. "Kalau urusan teknis, tanya ke Menpora," katanya Akar sejarah PSSI pun mencatat bahwa PSSI lahir dari pembubaran federasi sebelumnya. Hal tersebut termaktub dalam buku ulang tahun ke-25 PSSI yang terbit pada PSSI mengakui bahwa sebelum mereka berdiri, Soeratin dkk membubarkan federasi sepak bola lainnya, yakni Indonesische Voetbal Bond (IVB) yang berdiri pada 1927 di Solo. Alasannya adalah kegagalan IVB menyatukan klub-klub pribumi. Pada berita yang diterbitkan Jawa Pos di atas cukup menarik melihat bagaimana Jawa Pos memberikan informasi seputar sanksi FIFA terhadap sepak bola Indonesia, dalam berita di

30 atas hanya terdapat satu narasumber yang dipakai yaitu Presiden Jokowi di mana posisi Jokowi mendukung Kemenpora dan menanggapi sanksi FIFA sebagai hal positif untuk sepak bola Indonesia. Selain menggunakan satu narasumber saja, berita dari Jawa Pos sangat menarik karena mengulas akar sejarah PSSI dan contoh negara yang pernah disanksi FIFA namun tetap bisa berlaga di ajang Internasional. Hal ini merupakan indikasi kuat bahwa Jawa Pos berada pada posisi yang mendukung SK Kemenpora dan menanggapi positif terhadap sanksi FIFA, bukan sesuatu yang mengherankan karena Jawa Pos koran representasi masyarakat Surabaya pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Jawa Pos sangat dekat dengan Bonek dan Persebaya 1927 yang berseteru dengan PSSI. Tidak mengherankan pula pemberitaan yang dimuat oleh Jawa Pos dibumbui aroma revolusi terhadap tubuh PSSI dengan mencantumkan informasi bahwa lahirnya PSSI berawal dari pembubaran federasi sebelumnya, dan mungkin saja hal tersebut bisa terulang. Dalam penggunaan Headline Jawa Pos secara gamblang menulis FIFA Hukum Indonesia sebuah fakta yang memang terjadi, lebih tepatnya menghukum sepak bola Indonesia, namun fakta tersebut langsung dijawab dengan penulisan sub judul Jokowi: Tak Masalah Demi Reformasi PSSI, Hal ini memberikan makna bahwa hukuman tersebut tidak terlalu menakutkan karena akan ada gelombang reformasi di tubuh PSSI hal tersebut dijanjikan langsung oleh Presiden Jokowi. Pada bagian Lead di atas Jawa Pos memberikan gambaran singkat tentang sanksi FIFA terhadap Indonesia yang mengakibatkan Indonesia tidak bisa tampil di ajang internasional baik tim nasional maupun klub lokal. Sama halnya seperti cara penulisan pada headline Jawa Pos pun

Jawa Pos. FIFA Hukum Indonesia. Jokowi: Tak Masalah Demi Reformasi PSSI

Jawa Pos. FIFA Hukum Indonesia. Jokowi: Tak Masalah Demi Reformasi PSSI Jawa Pos FIFA Hukum Indonesia Jokowi: Tak Masalah Demi Reformasi PSSI JAKARTA Indonesia akhirnya dijatuhi sanksi oleh FIFA Sabtu (30/5). Berdasar surat yang diterbitkan induk sepak bola internasional itu,

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA Perang kedaulatan antara FIFA dengan kedaulatan pemerintah semakin menjadi jadi semenjak dijatuhkannya sanksi pembekuan terhadap PSSI. Tujuan negara adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id) PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id) Oleh : Asri Saraswati 1B815842 Dosen Pembimbing : Dr. Edy Prihantoro Kasus Papa Minta Saham Media Online

Lebih terperinci

BAB 2 Sejarah dan Konteks

BAB 2 Sejarah dan Konteks BAB 2 Sejarah dan Konteks Seiring dengan kepopuleran sepak bola yang saat itu telah mencapai level masif di Eropa pada awal abad ke-20, kebutuhan akan adanya organisasi yang mengatur jadwal pertandingan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May :50

Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May :50 Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May 2011 17:50 Kompas_21-Mei-2011 menulis: Inilah Alasan Agum Menutup Kongres JAKARTA, KOMPAS.com Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menilai

Lebih terperinci

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA Yudin Taqyudin dan Rulli Nasrullah Abstrak Berita tidak sekadar merupakan realitas dari peristiwa yang ada di lapangan dan dilaporkan oleh wartawan dan media. Dalam

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini KOMPETISI adalah kegiatan yang langka, khususnya kompetisi berjenjang di tingkat usia dini, dalam konteks pembinaan sepak bola di Indonesia yang baik dan terarah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

PTUN, Undang-Undang dan BOPI

PTUN, Undang-Undang dan BOPI PTUN, Undang-Undang dan BOPI I. Putusan PTUN Seperti diketahui, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 01307 Tahun 2015 tanggal 17 April 2015,

Lebih terperinci

Sepakbola Menentukan Citra Suatu Negara. Oleh: Yosua Praditya, S.E., M.Si (Han) Wakil Kepala Bidang II Pengumpulan dan Pengelolaan Data KONI Pusat

Sepakbola Menentukan Citra Suatu Negara. Oleh: Yosua Praditya, S.E., M.Si (Han) Wakil Kepala Bidang II Pengumpulan dan Pengelolaan Data KONI Pusat Sepakbola Menentukan Citra Suatu Negara Opini, April 2016 Oleh: Yosua Praditya, S.E., M.Si (Han) Wakil Kepala Bidang II Pengumpulan dan Pengelolaan Data KONI Pusat Prestasi Olahraga Mengharumkan Nama Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ini diawali ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyusun dan mengumumkan nama-nama kabinet dengan nama Kabinet Kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

ABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045

ABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045 ABSTRAK JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) NAMA NIM : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045 Pembekuan PSSI oleh Menpora merupakan salah

Lebih terperinci

Judul : Klub ISL Wajib Miliki Lisensi Media : Kompas Wartawan : Jo\i. Tanggal : Mar 2015 Halaman : 29

Judul : Klub ISL Wajib Miliki Lisensi Media : Kompas Wartawan : Jo\i. Tanggal : Mar 2015 Halaman : 29 Judul : Klub ISL Wajib Miliki Lisensi Media : Kompas Wartawan : Jo\i 25 Tanggal : Mar Nada Pemberitaan : Netral 2015 Halaman : 29 Klub ISL Wajib Miliki Lisensi Lisensi Kelas ISL Diberlakukan PSSI dan

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 89 Pembekuan PSSI Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 20/04/2015

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 89 Pembekuan PSSI Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 20/04/2015 Analisis Isi Media Judul: MIP No 89 Pembekuan PSSI Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 20/04/2015 Sebaran Media Terdapat 43 pemberitaan mengenai Pembekuan PSSI pada MCA hari ini Pemberitaan media online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta, kemacetan bukan hal yang asing lagi. Hampir setiap hari

Lebih terperinci

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut: Regulasi Status dan Transfer Pemain Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia("PSSI") Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut: 1) Asosiasi terdahulu: asosiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya Undang-Undang Nomor 39

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya Undang-Undang Nomor 39 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran media cetak dalam memberitakan suatu peristiwa khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. Peran media cetak dalam memberitakan suatu peristiwa khususnya sepak bola 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Peran media cetak dalam memberitakan suatu peristiwa khususnya sepak bola pada saat ini sangat terasa bagi kemajuan sepak bola Indonesia, Terbukti sekarang setiap

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM 1 BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM A. Kasus Posisi Olahraga adalah suatu kegiatan yang menyehatkan dan menjadi pilihan yang tepat bagi manusia. Manusia melakukan olahraga, dengan tujuan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pertama Kedua

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pertama Kedua BAB V PENUTUP Bagian ini adalah bab final yang merangkum hasil penelitian tentang framing majalah Tempo terhadap representasi perempuan dalam pemberitaan skandal politik Anatsari Azhar. Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga menjadi kebutuhan masyarakat dunia saat ini. Dimana fungsi olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar mengolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga menimbulkan pro dan kontra. Karena perkembangan kehidupan manusia seirama dengan kemajuan

Lebih terperinci

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah salah satu olahraga beregu yang dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan, dengan masing-masing regu terdiri dari

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN KETUA UMUM KONGRES PSSI 2012

LAPORAN KEGIATAN KETUA UMUM KONGRES PSSI 2012 LAPORAN KEGIATAN KETUA UMUM KONGRES PSSI 2012 KONDISI SETELAH KLB SOLO 9 JULI 2011 PSSI sebelumnya dibekukan dan Komite Normalisasi yang mengendalikan organisasi Tidak ada penyerahan memori organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 FIFA SEBAGAI INGO

BAB 2 FIFA SEBAGAI INGO BAB 2 FIFA SEBAGAI INGO Pada bab 2 ini akan berisi mengenai uraian FIFA dan fokus FIFA dalam menjalankan tujuan-tujuan dan misi-misi yang dimiliki sebagai INGO. Serta bagaimana FIFA dijalankan dan bentuk

Lebih terperinci

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Izmi Dwi Apriani 1B815838 Ilmu Komunikasi Latar Belakang Masalah 27 Maret 2015 Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sepakbola tidak terlepas dari naungan Organisasi Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional yang mengurusi urusan sepakbola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik 1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu

Lebih terperinci

Kronologis Intervensi Pemerintah Terhadap Sepakbola Indonesia

Kronologis Intervensi Pemerintah Terhadap Sepakbola Indonesia Kronologis Intervensi Pemerintah Terhadap Sepakbola Indonesia PENGANTAR Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di akhir tahun 2014, tiba-tiba melakukan aksi yang tidak pernah

Lebih terperinci

*Presiden Resmikan Renovasi SUGBK Jelang Asian Games 2018*

*Presiden Resmikan Renovasi SUGBK Jelang Asian Games 2018* *Presiden Resmikan Renovasi SUGBK Jelang Asian Games 2018* Presiden Joko Widodo, sore ini, Minggu 14 Januari 2018, meresmikan hasil renovasi besar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di kawasan Senayan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis. Warga Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis. Warga Negara BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemenpora: Wakil Presiden Pimpin Rapat Asian Games 2018 di Kemenpora Rabu, 15 Maret 2017

Siaran Pers Kemenpora: Wakil Presiden Pimpin Rapat Asian Games 2018 di Kemenpora Rabu, 15 Maret 2017 Siaran Pers Kemenpora: Wakil Presiden Pimpin Rapat Asian Games 2018 di Kemenpora Rabu, 15 Maret 2017 Pasca ditetapkan sebagai Ketua Tim Pengarah Kepanitiaan Asian Games 2018, Wakil Presiden, Jusuf Kalla

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk. 233 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa simpulan dari hasil analisis atau hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KEPENGURUSAN PSSI TERKAIT FORMAT KOMPETISI LIGA INDONESIA 2011/12 PADA MEDIA ONLINE GOAL.COM INDONESIA OLEH :

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KEPENGURUSAN PSSI TERKAIT FORMAT KOMPETISI LIGA INDONESIA 2011/12 PADA MEDIA ONLINE GOAL.COM INDONESIA OLEH : ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KEPENGURUSAN PSSI TERKAIT FORMAT KOMPETISI LIGA INDONESIA 2011/12 PADA MEDIA ONLINE GOAL.COM INDONESIA OLEH : RISKA KHAERUNNISYA E31107021 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

DRS. HERWIN, M.PD.

DRS. HERWIN, M.PD. DRS. HERWIN, M.PD. herwin@uny.ac.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 Materi disampaikan pada Pelatihan dan Coaching Clinics Sepakbola

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Asumsi dasar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini mengangkat tema mengenai pemberitaan kabut asap yang mulai muncul di pemberitaan media nasional pada awal September dan mulai redup akhir Oktober

Lebih terperinci

MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK Latar Belakang Terpilihnya pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2014 memunculkan harapan masyarakat tentang perubahan bagi bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat mengenal korupsi sebagai tindakan penyalahgunaan uang negara atau institusi perekonomian sebagai upaya untuk meraih keuntungan pribadi. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media sebagai sebuah sistem komunikasi manusia telah kian penting di

BAB I PENDAHULUAN. Media sebagai sebuah sistem komunikasi manusia telah kian penting di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam masyarakat modern sekarang ini media memainkan peran penting untuk perkembangan informasi masyarakatnya. Pers sering disebut-sebut sebagai pilar demokrasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum: Landasan Hukum ----------------------- Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen Isu Hukum: Berdasarkan surat BOPI Nomor 059/BOPI/KU/V/2015 tentang jawaban surat permohonan Turnamen Pra Musim 2015

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di harian umum Republika adalah dengan cara penyusunan fakta yang sederhana, apa adanya, netral dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola. bukan hanya sekedar olahraga, akan tetapi juga mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola. bukan hanya sekedar olahraga, akan tetapi juga mampu membawa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah suatu cabang olahraga yang mempunyai banyak penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola bukan hanya sekedar olahraga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sejak menapaki awal reformasi beragam surat kabar banyak bermunculan, bernotabene demi mewujudkan kebebasan pers di Indonesia. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan bahasa yang meliputi, menyimak, berbicara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul resmi dimulai. Calon Bupati (cabup) dan Calon Wakil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena internet lahir dan tumbuh bersama perkembangan teknologi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena internet lahir dan tumbuh bersama perkembangan teknologi. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, peran internet di kehidupan manusia menjadi sangat berarti. Internet menjadi media baru yang digemari oleh masyarakat. Hal ini sangat wajar karena internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari

BAB IV PENUTUP. tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis isi yang dilakukan secara kualitatif terhadap berita tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari hingga Juni tahun

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaskud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Ked

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaskud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Ked BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.315, 2015 KEMENPORA. Badan Olahraga Profesional Indonesia. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Kedudukan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di tanah air ini, memiliki suporter atau pendukung fanatik dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di tanah air ini, memiliki suporter atau pendukung fanatik dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perhelatan Piala AFF tahun 2012 lalu menjadi pembuktian bahwa sepak bola menjadi sebuah olahraga nasional. Olahraga yang mampu merebut perhatian masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH

KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH Detik EDISI 10-16 DESEMBER 2012 (Analisis Framing dalam Berita Sandungan Si Anak Emas Presiden Menurut

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013 Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI OLAHRAGA NASIONAL DI STADION MANDALA

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat

Lebih terperinci

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat (Studi Analisis Framing Pemberitaan Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat periode 27 Juli

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pencapaian prestasi atlet nasional di tingkat internasional

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi 41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dilibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency

BAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kasus korupsi bukan lagi hal baru di Indonesia. Korupsi bahkan telah mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency International (TI) mencatat,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Logo Kampanye Adaptasi Karya Grafis Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber : www.wikipedia.org. Pengembangan membuat Logo Kampanye

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan

Lebih terperinci

2. Apakah dapat dilakukan upaya hukum terhadap putusan kasasi yang telah dikeluarkan Mahkamah Agung?

2. Apakah dapat dilakukan upaya hukum terhadap putusan kasasi yang telah dikeluarkan Mahkamah Agung? FAQ Putusan Kasasi 1. Apakah dampak dari putusan kasasi yang menyatakan menolak kasasi KEMENPORA kepada PSSI? Putusan Kasasi ini telah berkekuatan hukum tetap sehingga putusan ini bisa dengan segera dilaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DASAR TENTANG DISIPLIN DAN PERADILAN. (Lampiran B Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor)

PERATURAN DASAR TENTANG DISIPLIN DAN PERADILAN. (Lampiran B Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor) B PERATURAN DASAR TENTANG DISIPLIN DAN PERADILAN (Lampiran B Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor) IKATAN MOTOR INDONESIA Edisi : 2016 Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor 40 TENTANG DISIPLIN & PERADILAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus NU dan Muhammadiyah.

BAB IV ANALISIS DATA. Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus NU dan Muhammadiyah. BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Data 1. Media Harian Kompas tentang pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus 2015. a. Struktur Sintaksis Harian Kompas tentang pemberitaan Muktamar NU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas. Salah satu bentuk media massa adalah majalah. Pesan yang

Lebih terperinci