Dosen Program Studi Magister Sains, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dosen Program Studi Magister Sains, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta ABSTRACT"

Transkripsi

1 PENGARUH FAKTOR ORGANISASIONAL TERHADAP STRES KERJA PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI 1 Ennike Parasmala, 2 Nelmida, 2 Zaitul 1 Mahasiswa Program Studi Magister Sains, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta 2 Dosen Program Studi Magister Sains, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta keyland.zia@gmail.com ABSTRACT The important of work stress has been documented by many reseachers. In addition, work stress would effect the behavioural outcome, such as intention to exit, job satisfaction and etc. Study about work stress has been done by using the business organization and little attention has been paid to the higher education institution (HEI). Therefore, this study aims to investigate the effect of role conflict, career barriers, work overload, work environment, on work stress. In addition, this study also examine the role of work experience as moderating variable between that organizational factors and work stress. The population was all lecturers in Islamic HEI in Kerinci with sample of 89 lecturers. The data analysis was use is moderated regression analysis (MRA). The result show that there is a positive significant effect of role conflict, barriers career, excess work load on work stress. However, working environment has a significantly negative effect on work stress. Further, work experience partially moderate the relationship between organizational factors and work stress. This study has a practical implication in the sense that work stress could be managed by managing that organizational factors. Keywords : Role Conflict, Career Barriers, Work Overload, Work Environment, Work Experience, Work Stress A. Pendahuluan Meningkatnya tuntutan organisasi akan efisiensi dan efektivitas pekerjaan akan mendorong setiap individu untuk lebih dapat bekerja cepat, mampu bersaing, dan mampu mengatasi tantangan dalam pekerjaannya. Setiap individu yang ditempatkan pada kondisi-kondisi lingkungan yang sama mungkin menunjukkan tanggapan psikologis, fisik, dan perilaku yang sangat berbeda. Oleh karena itu, stres dapat mempengaruhi seseorang dengan berbagai cara yang berbeda dan dengan akibat yang bermacam-macam tergantung kondisi individu yang bersangkutan serta sumber potensial tekanan kerja tertentu yang dievaluasi, yang mungkin menjadi penyebab stres bagi seseorang tetapi tidak bagi orang lain. Menurut Luthans (2006) stres didefinisikan sebagai suatu respon adaptif terhadap situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi. Semua respon yang ditujukan kepada stresor, baik respon fisiologis atau psikologis, disebut dengan stres. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang penulis lakukan pada STAIN Kerinci terlihat bahwa dosen mengalami stres dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Indikasi yang memperlihatkan stres kerja pada dosen adalah yakni pengaruh psikologis berupa rasa bosan, menurunnya semangat dan kelelahan dalam melaksanakan tugas serta kelalaian dalam menyelesaikan tugas-tugas tambahan Konflik peran yang dialami oleh dosen juga menyebabkan terjadinya stress 1

2 kerja. Konflik peran menyebabkan ketidakjelasan peran dosen dalam melaksanakan pekerjaan. Konflik peran terjadi karena adanya ketidaksesuaian dan pertentangan antara harapan pelaku peran dengan harapan orang lain menyangkut peran tersebut. Peran seorang dosen adalah sebagai pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain faktor beban kerja berlebih yang menyebabkan konflik peran dosen sebagai tenaga pendidik professional, faktor peraturan pemerintah tentang disiplin PNS juga menyebabkan konflik dalam diri dosen. Dosen di STAIN Kerinci juga berperan Pegawai Negeri Sipil. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, setiap PNS harus mentaati jam kerja yang telah ditentukan. STAIN Kerinci sebagai lembaga pendidikan negeri juga memberlakukan peraturan tersebut, yaitu sistem enam hari kerja. Jumlah hari kehadiran dalam sebulan juga digunakan untuk menetapkan jumlah reward tambahan yang diterima oleh dosen dan karyawan STAIN Kerinci. Adanya aturan yang mengikat tersebut menyebabkan dosen mengalami konflik peran. Stres kerja juga dipengaruhi oleh adanya hambatan karir. Seorang dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dosen harus memiliki kualifikasi akademik minimum lulusan program magister untuk dapat mengajar di program diploma atau program sarjana, dan lulusan program doktor untuk program pascasarjana. Peraturan ini menjadi hambatan karir bagi dosen yang masih belum menyelesaikan program magisternya. Sertifikat pendidik diberikan apabila dosen sudah lulus sertifikasi yang juga mensyaratkan terpenuhinya kualifikasi akademik minimal magister. Hal ini juga dirasakan sebagai hambatan karir oleh seorang dosen yang pada akhirnya memicu terjadinya stress kerja pada dosen. Permasalahan di atas merupakan bukti nyata bahwa dosen pada STAIN Kerinci mengalami stress dalam melaksanakan tugas. Tingkat stress yang dialami oleh dosen dalam bekerja tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal dari pribadi dosen maupun faktor yang berasal dari organisasi. Penulis mengasumsikan faktor yang dapat mempengaruhi stress kerja dosen adalah konflik peran, hambatan karir, kelebihan beban kerja, lingkungan kerja dan pengalaman kerja. Menurut Nimran (1999) bahwa faktor organisasional yang menjadi sumber atau mempengaruhi stres diantaranya adalah Role ambiguity and role conflict (kekaburan peran dan konflik peran) dan work overload (kelebihan beban kerja). Sedangkan Robbins (2003) menyatakan bahwa ada tiga kategori penderita stres potensial yaitu faktor lingkungan (environmental factors), faktor organisasi (organizational factors) dan faktor individual (individual factors) serta perbedaan individual (individual differences) Berdasarkan hasil penelitian Rumaningsih (2011) diketahui bahwa terdapat pengaruh positif variabel-variabel organisasional, yaitu konflik peran, hambatan karier, keterasingan, beban kerja, dan lingkungan kerja terhadap stres kerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan dari variabel konflik peran, hambatan karier, keterasingan, beban kerja, dan lingkungan kerja akan meningkatkan stres kerja. Selanjutnya diketahui bahwa konflik peran, hambatan karier, keterasingan, beban kerja, dan lingkungan kerja sebagai variabel organisasional ternyata 2

3 menurunkan stres kerja perawat setelah dimasukkan variabel pengalaman kerja. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan individual dari sisi pengalaman kerja memegang peran penting dalam menghadapi realitas pekerjaan. Individu yang tetap lebih lama berada dalam pekerjaannya adalah mereka dengan ciri yang lebih tahan terhadap stres, yang pada akhirnya akan mengembangkan mekanisme untuk mengatasi stres. Karena pengembangan ini memakan waktu yang lebih lama, maka semakin lama pengalaman kerja perawat besar kemungkinannya untuk menyesuaikan diri terhadap stres kerja. Penelitian ini adalah mereduksi penelitian yang dilakukan oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pengalaman kerja sebagai variabel pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian terdahulu adalah variabel bebas, waktu, tempat dan objek penelitian. Variabel bebas penelitian ini adalah konflik peran, hambatan karir, kelebihan beban kerja, lingkungan kerja, dilaksanakan pada tahun 2013 dengan objek penelitian adalah dosen STAIN Kerinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1). Pengaruh konflik peran terhadap stres kerja, 2) Pengaruh hambatan karir terhadap stres kerja, 3) Pengaruh kelebihan beban kerja terhadap stres kerja, 4) Pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja, 5) Pengalaman kerja memoderasi pengaruh konflik peran terhadap stres kerja, 6) Pengalaman kerja memoderasi pengaruh hambatan karir terhadap stres kerja, 7) Pengalaman kerja memoderasi pengaruh kelebihan beban kerja terhadap stres kerja, 8) Pengalaman kerja memoderasi pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja. Berdasarkan kajian teoritis dan penelitian terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini meliputi : 1. Konflik peran berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci 2. Hambatan karir berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci 3. Kelebihan beban kerja berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci 4. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan negatif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci 5. Pengalaman kerja memoderasi pengaruh konflik peran terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci 6. Pengalaman kerja memoderasi pengaruh hambatan karir terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci 7. Pengalaman kerja memoderasi pengaruh kelebihan beban kerja terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci 8. Pengalaman kerja memoderasi pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci Adapun kerangka konseptual penelitian ini sebagai berikut : Faktor Organisasional : 1. Konflik peran 2. Hambatan karir 3. Kelebihan beban kerja 4. Lingkungan kerja Pengalaman Kerja Stres Kerja B. Motodologi Penelitian Desain penelitian ini adalah desain kausal, yaitu desain penelitian yang berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kerinci yang berjumlah sebanyak 89 orang. Jumlah sampel adalah 89 orang (metode sensus). 3

4 Teknik Pengumpulan Data Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari Pusat Data dan Informasi STAIN Kerinci. Definisi Operasional Variabel Stres kerja adalah sebagai tekanan yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari pada STAIN Kerinci. Indikator stres kerja pada penelitian ini adalah (Robert, dkk, 1997); a. Skala stressor individual b. Skala kesan stres Variabel stres kerja diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan Robert, dkk, (1997) dalam Mas ud (2004) dengan menggunakan skala likert dengan interval 1 sampai 5. Konflik peran adalah konflik yang terjadi pada diri dosen dalam menjalankan perannya sebagai dosen pada STAIN Kerinci. Konflik peran ini terjadi ketika peran yang dijalankan oleh dosen tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Variabel konflilk peran diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh J. Rozzo, R. J. House dan S. I. Lirtzman (1970) dalam Masud (2004), dengan menggunakan skala Likert dengan interval 1 sampai 5. Hambatan karir yang dimaksud pada penelitian ini adalah hambatan atau halangan yang dirasakan oleh dosen dalam berkarir di STAIN Kerinci. Variabel hambatan karir diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan Rivai dan Sagala (2009) dengan menggunakan skala likert dengan interval 1 sampai 5. Kelebihan beban kerja yang dimaksud pada penelitian ini adalah kelebihan beban kerja secara kuantitatif dan secara kualitatif. Memiliki terlalu banyak sesuatu untuk dikerjakan atau tidak cukup waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan beban berlebih yang bersifat kuantitatif. Beban berlebih kualitatif terjadi jika individu merasa tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka atau standar penampilan yang dituntut terlalu tinggi. Indikator kelebihan beban kerja diukur dengan indikator sebagai berikut (French dan Caplan, 1999) : 1. Quantitative overload 2. Qualitative overload Variabel kelebihan beban kerja diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan French dan Caplan (1999) dalam Mas ud, (2004) dengan menggunakan skala likert dengan interval 1 sampai 5. Lingkungan kerja yang dimaksud pada penelitian ini adalah penilaian dosen terhadap lingkungan kampus sebagai tempat bekerja dosen setiap hari. Indikator lingkungan kerja pada penelitian ini adalah Sedarmayanti (2001) : a. Lingkungan fisik b. Lingkungan non fisik Variabel lingkungan kerja keluarga diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan Riduwan (2007) dengan menggunakan skala likert dengan interval 1 sampai 5. Pengalaman kerja merupakan lamanya seorang dosen mengajar pada STAIN Kerinci. Variabel pengalaman kerja ini diukur dengan menggunakan satuan tahun yaitu lamanya seorang dosen bekerja pada STAIN Kerinci. (Abdurrahman, 2006) C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Profil Responden Mayoritas responden adalah lakilaki (67,42%), usia antara tahun (44,94%), tingkat pendidikan Magister (87,64%), dengan masa kerja tahun (32,58%) dan golongan III (64,05%). Uji Instrumen Uji Instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan reabilitas. Uji validitas menggunakan corrected itemtotal correlation dengan cut-off 0,30. Sedangkan uji reabilitas menggunakan cronbach s alpha minimal 0,60 (Sekaran, 2006). Hasil uji validitas dan reabilitas dapat dilihat sebagai berikut : 4

5 Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Jmlh Item Tidak Valid Valid Cronbach's Alpha Stres Kerja ,763 Reliabel Konflik Peran ,773 Reliabel Hambatan Karir ,693 Reliabel Beban Kerja ,757 Reliabel Lingkungan Kerja ,774 Reliabel Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Uji Prasyarat Analisis Uji Prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji multikolinear. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan teknik Uji Kolmogorov Smirnov (Uji K-S) dan sebagai dasar penolakan atau penerimaan keputusan normal tidaknya distribusi data ditetapkan pada taraf signifikan alpha 0,05 (tingkat kepercayaan 95%). Hasil uji normalitas dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Variabel Sig Alpha Ket. 1 Stres kerja 0,614 0,05 Normal 2 Konflik Peran 0,133 0,05 Normal 3 Hambatan Karir 0,521 0,05 Normal 4 Beban Kerja 0,268 0,05 Normal 5 Lingkungan Kerja 0,362 0,05 Normal Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Dari Tabel 2 diketahui bahwa nilai Sig (2-tailed) semua variabel adalah lebih besar dari tingkat signifikan yang digunakan (alpha). Hal ini menunjukkan bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal, sehingga pengujian hipotesis dapat dilaksanakan karena data berdistribusi normal. Uji multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari tabel berikut Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Toler ance VIF 1 Konflik Peran 0,688 1,453 2 Hambatan Karir 0,732 1,365 3 Beban Kerja 0,803 1,245 4 Lingkungan Kerja 0,951 1,052 Keterangan Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas Ket. Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Dari tabel terlihat bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas karena nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini alat uji yang digunakan adalah Moderated Regretion Analysis (MRA). Pengujian ini berguna untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan mengetahui pengaruh variabel moderasi dalam memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) yaitu aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi atau perkalian. Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Suliyanto (2011) bahwa ketentuan yang digunakan dalam pengujian peranan variabel moderasi dapat dilihat dari hasil regresi bertingkat pada tingkat 3, dimana : 1. Jika nilai signifikansi variabel interaksi lebih kecil dari alpha (α = 0,05) maka terdapat efek moderasi. Selanjutnya bila R 2 model III lebih besar dari R 2 model I maka dapat diartikan bahwa variabel moderasi memperkuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat 2. Jika nilai signifikansi variabel interaksi lebih besar dari alpha (α = 0,05) maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat efek moderasi. Selanjutnya bila R 2 model III lebih kecil dari R 2 model I maka dapat diartikan bahwa variabel moderasi memperlemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat 5

6 Tabel 4. Hasil Moderated Regression Analysis (MRA) Variabel Terikat Stres Kerja (Y) Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Variabel Bebas dan Moderasi Koefisien Sig. Koefisien Sig. Koefisien Sig. regresi regresi regresi Konstanta (a) 29,152-32,016-9,012 - Konflik peran (X 1 ) 0,409 0,002 0,418 0,001 0,655 0,035 Hambatan Karir (X 2 ) 0,594 0,000 0,537 0,000 1,011 0,001 Beban Kerja (X 3 ) 0,405 0,016 0,398 0,015 0,300 0,498 Lingkungan Kerja (X 4 ) - 0,368 0,003-0,294 0,020-0,356 0,221 Pengalaman kerja (Z) ,310 0,027 6,653 0,248 (X 1 *Z) ,081 0,445 (X 2 *Z) ,170 0,079 (X 3 *Z) ,034 0,833 (X 4 *Z) ,023 0,823 F hitung 28,599 0,000 25,010 0,000 15,783 0,000 R 2 0,577 0,601 0,643 Perubahan R 2 0,024 0,042 Sumber : Data Primer yang diolah, Pengaruh Konflik Peran Terhadap Stres Kerja Dosen STAIN Kerinci Berdasarkan hasil Analisis Regresi pada Tahap 1 diketahui bahwa konflik peran berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi variabel konflik peran (X1) sebesar 0,409 dan signifikan 0,002. Koefisien tersebut bertanda positif dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, hipotesis pertama (H1) yang menyatakan Konflik peran berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi stress kerja adalah konflik peran karena konflik peran adalah konflik yang terjadi pada diri dosen dalam menjalankan perannya yang memiliki perintah dan harapan yang berbeda-beda dan diterima secara bersamaan dan pelaksanaan atas satu perintah atau memenuhi satu harapan saja akan mengakbatkan terabaikannya perintah ataupun harapan yang lain. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Hasil penelitian membuktikan bahwa konflik peran berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Penelitian Wijono (2006) tentang pengaruh kepribadian type A dan konflik peran terhadap stres kerja manajer madya. Hasil penelitian membuktikan bahwa konflik peran berpengaruh signifikan terhadap stress kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2006) tentang pengaruh faktor organisasional terhadap stres kerja dengan gender sebagai variabel moderasi di PT Pabelan Surakarta. Temuan penelitian membuktikan bahwa konflik peran berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Temuan penelitian ini didukung oleh pendapat Robins (2006) yang menyatakan bahwa konflik peran yang dialami karyawan dalam bekerja memiliki hubungan positif dengan stress kerja. Apabila karyawan mengalami 6

7 konflik peran dalam melaksanakan tugas akan meningkatkan stress kerja pada diri karyawan. 2. Pengaruh Hambatan Karir Terhadap Stres Kerja Dosen STAIN Kerinci Berdasarkan hasil analisis regresi tahap 1 diketahui bahwa hambatan karir berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi variabel hambatan karir (X2) sebesar 0,594 dan signifikan 0,000. Koefisien regresi tersebut bertanda positif dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan Hambatan karir berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa hambatan karir merupakan faktor penyebab stres kerja karena hambatan atau halangan yang dirasakan oleh dosen dalam berkarir akan memicu timbulnya rasa panik dan bosan pada diri dosen dalam melaksanakan tugas sehingga pada giliranya menimbulkan stres kerja Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel organisasional hambatan karir berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2006) tentang pengaruh faktor organisasional terhadap stres kerja dengan gender sebagai variabel moderasi di PT Pabelan Surakarta. Temuan penelitian membuktikan bahwa hambatan karir berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Temuan penelitian ini didukung oleh pendapat Rivai dan Sagala (2009) yang menjelaskan bahwa hambatan karir bagi karyawan akan menyebabkan stress kerja. Apabila karyawan merasakan hambatan karir yang tinggi dalam organisasi tentunya akan menimbulkan stress kerja yang tinggi. 3. Pengaruh Kelebihan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Dosen STAIN Kerinci Berdasarkan hasil analisis regresi tahap 1 diketahui bahwa kelebihan beban kerja berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini dapat dilihat dari koefisisen regresi variabel Beban Kerja (X3) sebesar 0,405 dan signifikan 0,016. Koefisien regresi tersebut bertanda positif dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan Beban kerja berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa apabila dosen memiliki terlalu banyak sesuatu untuk dikerjakan atau tidak cukup waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan beban berlebih yang bersifat kuantitatif. Beban berlebih kualitatif terjadi jika individu merasa tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka atau standar penampilan yang dituntut terlalu tinggi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel organisasional kelebihan beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Djaini (2005) tentang analisis sumbersumber stress kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stress kerja pegawai dipengaruhi oleh beban kerja. Penelitian yang dilakukan oleh 7

8 Ratnawati (2006) tentang pengaruh faktor organisasional terhadap stres kerja dengan gender sebagai variabel moderasi di PT Pabelan Surakarta. Temuan penelitian membuktikan bahwa faktor organisasional kelebihan beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Anoranga (2006) yang menjelaskan bahwa beban kerja yang berlebihan sebagai tanggung jawab karyawan dalam bekerja dapat memicu timbulnya stress kerja. Apabila karyawan merasakan beban kerja yang berlebihan (kualitas dan kuantitas) tentunya menyebabkan karyawan tersebut tidak tenang dalam bekerja dan pada gilirannnya mengalami stress dalam bekerja. 4. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Stres Kerja Dosen STAIN Kerinci Berdasarkan hasil analisis regresi tahap 1 diketahui bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan negatif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi variabel Lingkungan kerja (X4) sebesar -0,368 dan signifikan 0,003. Koefisien fregresi tersebut bertanda negatif dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa hipetesis keempat yang menyatakan Lingkungan kerja berpengaruh signifikan negatif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci dapat diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan kerja yang dirasakan oleh dosen tentunya akan menurunkan tingkat stress kerja yang dialami dosen dalam melaksanakan tugas pada STAIN Kerinci. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Hasil penelitian membuktikan bahwa lingkungan kerja) berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Sutanto dan Djohan (2006) tentang pengaruh persepsi akan dimensi desain organisasi dan tipe kepribadian terhadap tingkat stres karyawan PT. Internasional Deta Alfa Mandiri. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap tingkat stres kerja. karyawan PT. Internasional Deta Alfa Mandiri. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2006) tentang pengaruh faktor organisasional terhadap stres kerja dengan gender sebagai variabel moderasi di PT Pabelan Surakarta. Temuan penelitian membuktikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Penelitian Susilo (2010) tentang pengaruh faktor lingkungan fisik dan lingkungan non fisik terhadap stress kerja pada PT. Indo Bali. Menemukan bahwa faktor lingkungan fisik dan lingkungan non fisik berpengaruh signifikan terhadap stress kerja. Temuan penelitian ini didukung oleh pendapat Sedarmayanti (2001) yang menjelaskan bahwa lingkungan kerja baik fisik maupun non fisik dapat menyebabkan terjadinya stress kerja pada karyawan dalam bekerja. Apabila lingkungan kerja yang dirasakan pegawai tidak mendukung tentunya memicu timbulnya stress kerja pada diri karyawan dalam melaksanakan tugas. 5. Pengalaman Kerja Memoderasi Pengaruh Konflik Peran Terhadap Stres Kerja Dosen STAIN Kerinci Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima diketahui bahwa pengalaman kerja tidak memoderasi pengaruh konflik peran terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini dapat dilihat dari analisis regresi tahap 3 dimana koefisien regresi interaksi 8

9 konflik peran dengan pengalaman kerja (X1*Z) sebesar -0,081 dan signifikan 0,445. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti hipotesis kelima yang menyatakan Pengalaman kerja memoderasi pengaruh konflik peran terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci ditolak. Tinggi rendahnya tingkat stress kerja yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugas pada STAIN Kerinci sebagai akibat dari adanya konflik peran tidak dipengaruhi oleh pengalaman kerja dosen. Artinya, pengalaman kerja dosen tidak dapat mengurangi tingkat stress kerja yang dialami oleh dalam bekerja. Dosen yang memiliki pengalaman kerja tinggi tetapi apabila mengalami konflik peran dalam bekerja tentunya akan membuat dosen tersebut mengalami stres kerja. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa pengalaman kerja tidak memoderasi pengaruh konflik peran terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini disebabkan karena interaksi antara variabel pengalaman kerja dengan konflik peran tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap stress kerja dosen STAIN. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Hasil penelitian membuktikan bahwa pengalaman kerja memoderasi pengaruh konflik peran terhadap stres kerja. 6. Pengalaman Kerja Memoderasi Pengaruh Hambatan Karir Terhadap Stres Kerja Dosen STAIN Kerinci Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keenam diketahui bahwa pengalaman kerja memoderasi pengaruh hambatan karir terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi tahap 3 dimana koefisien interaksi hambatan karir dengan pengalaman kerja sebesar -0,170 dan signifikan 0,079 (lebih kecil dari 0,10). Nilai koefisien regresi ini lebih kecil dari hasil regresi pada tahap 1 yaitu sebesar 0,594. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengalaman kerja (Z) berperan sebagai variabel moderasi dimana peranannya adalah memperlemah pengaruh hambatan karir terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan Pengalaman kerja memoderasi pengaruh hambatan karir terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci diterima pada tingkat kepercayaan 90%. Tinggi rendahnya tingkat stress kerja yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugas pada STAIN Kerinci sebagai akibat dari adanya hambatan karir dipengaruhi oleh pengalaman kerja dosen. Artinya, pengalaman kerja mengurangi tingkat stress kerja yang dialami oleh dosen dalam bekerja yang timbul karena adanya hambatan karir. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Hasil penelitian membuktikan bahwa pengalaman kerja memperlemah pengaruh hambatan karir terhadap stres kerja. 7. Pengalaman Kerja Memoderasi Pengaruh Kelebihan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Dosen STAIN Kerinci Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketujuh diketahui bahwa pengalaman kerja tidak memoderasi pengaruh kelebihan beban kerja terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini dapat dilihat dari hasil 9

10 analisis regresi pada tahap 3. Nilai koefisien regresi interaksi beban kerja dengan pengalaman kerja (X3*Z) sebesar 0,034 dengan signifikan 0,833 (lebih besar dari 0,05). Hal ini berarti hipotesis ketujuh yang menyatakan Pengalaman kerja memoderasi pengaruh beban kerja terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci ditolak. Tinggi rendahnya tingkat stress kerja yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugas pada STAIN Kerinci sebagai akibat dari adanya kelebihan beban kerja tidak pengaruhi oleh pengalaman kerja dosen. Artinya, pengalaman kerja dosen tidak dapat mengurangi tingkat stress kerja yang dialami oleh dosen dalam bekerja yang timbul sebagai akibat adanya kelebihan beban kerja. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa walaupun seorang dosen memiliki pengalaman kerja yang tinggi tetapi apabila mendapatkan kelebihan beban kerja tentunya akan membuat dosen tersebut mengalami stress kerja. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Hasil penelitian membuktikan bahwa pengalaman kerja memoderasi pengaruh kelebihan beban kerja terhadap stres kerja. 8. Pengalaman Kerja Memoderasi Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Stres Kerja Dosen STAIN Kerinci Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedelapan diketahui bahwa pengalaman kerja tidak memoderasi pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi pada tahap 3 dimana koefisien interaksi interaksi lingkungan kerja dengan pengalaman kerja (X4*Z) sebesar 0,023 dan signifikan 0,823 (lebih besar dari 0,05). Hal ini berarti hipotesis kedelapan yang menyatakan Pengalaman kerja memoderasi pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci ditolak. Tinggi rendahnya tingkat stress kerja yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugas pada STAIN Kerinci sebagai akibat dari adanya lingkungan kerja yang kurang mendukung tidak dapat dipengaruhi atau dikurangi oleh pengalaman kerja dosen. Artinya, pengalaman kerja dosen tidak mengurangi tingkat stress kerja yang dialami oleh dosen dalam bekerja yang timbul sebagai akibat adanya lingkungan kerja yang kurang mendukung. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa seorang dosen memiliki pengalaman kerja yang tinggi tetap mengalami stress kerja apabila lingkungan kerjanya tidak mendukung. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rumaningsih (2011) tentang pengaruh faktor organisasional pada stres kerja para perawat dengan pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Hasil penelitian membuktikan bahwa pengalaman kerja memoderasi pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja. D. Penutup Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut ini : 1. Konflik peran berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Semakin tinggi tingkat konflik peran yang dirasakan oleh dosen dalam bekerja akan menimbulkan stres kerja pada diri dosen dalam melaksanakan tugas pada STAIN Kerinci. 2. Hambatan karir berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen 10

11 STAIN Kerinci. Semakin tinggi hambatan karir yang dialami dosen dalam bekerja tentunya akan menimbulkan stres kerja dosen dalam melaksanakan tugas di STAIN Kerinci. 3. Kelebihan beban kerja berpengaruh signifikan positif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Semakin tinggi beban kerja yang harus dilaksanakan oleh dosen tentunya akan meningkatkan stres kerja dosen dalam melaksanakan tugas di STAIN Kerinci 4. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan negatif terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Semakin baik lingkungan kerja yang dirasakan oleh dosen tentunya akan menurunkan tingkat stres kerja yang dialami dosen dalam melaksanakan tugas di STAIN Kerinci. 5. Pengalaman kerja tidak memoderasi pengaruh konflik peran terhadap stres kerja kerja dosen STAIN Kerinci. Tinggi rendahnya tingkat stres kerja yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugas di STAIN Kerinci sebagai akibat dari adanya konflik peran tidak dipengaruhi oleh pengalaman kerja dosen. Pengalaman kerja dosen tidak dapat mengurangi tingkat stres kerja yang dialami dosen dalam bekerja. 6. Pengalaman kerja memoderasi pengaruh hambatan karir terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Tinggi rendahnya tingkat stres kerja yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugasnya di STAIN Kerinci sebagai akibat dari adanya hambatan karir dapat dipengaruhi oleh pengalaman kerja dosen. Pengalaman kerja dosen mengurangi tingkat stres kerja yang dialami oleh dosen dalam bekerja yang timbul karena adanya hambatan karir. Tingkat pengalaman kerja tinggi yang dimiliki oleh seorang dosen yang mengalami hambatan karir dapat mengurangi tingkat stres kerja yang dirasakannya. 7. Pengalaman kerja tidak memoderasi pengaruh kelebihan beban kerja terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Tinggi rendahnya tingkat stres kerja yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugas di STAIN Kerinci sebagai akibat dari adanya kelebihan beban kerja tidak dipengaruhi oleh pengalaman kerja dosen. Pengalaman kerja tidak dapat mengurangi tingkat stres kerja yang dialami oleh dosen dalam bekerja yang timbul sebagai akibat adanya kelebihan beban kerja. 8. Pengalaman kerja tidak memoderasi pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja dosen STAIN Kerinci. Tinggi rendahnya tingkat stres kerja yang dirasakan oleh dosen dalam melaksanakan tugas di STAIN Kerinci sebagai akibat dari adanya lingkungan kerja yang kurang mendukung tidak dapat dipengaruhi atau dikurangi oleh pengalaman kerja dosen. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini maka dapat dirumuskan beberapa implikasi kebijakan yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat stres kerja dosen adalah sebagai berikut : 1. Unsur pimpinan STAIN Kerinci agar dapat menurunkan konflik peran yang dirasakan oleh dosen dalam bekerja dengan cara memberikan dukungan kepada dosen untuk tetap menjaga profesionalitas dalam meningkatkan mutu pendidikan walaupun adanya perbedaan harapan dari berbagai pihak terhadap peran seorang dosen dan anggota organisasi. 2. Manajemen STAIN Kerinci dapat melakukan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat stres kerja dosen dengan cara : a) Memberitahukan kepada dosen tentang apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam melaksanakan pekerjaan. b) Memberitahukan kepada dosen tentang apa yang diharapkan instansi sehubungan dengan pekerjaan yang mereka lakukan. 11

12 c) Tidak memberikan tugas-tugas tambahan yang terlalu memberatkan karena pada umumnya dosen STAIN Kerinci sudah memiliki beban kerja yang berlebih. d) Mendorong dosen untuk merasa terikat secara emosional dengan STAIN Kerinci sehingga muncul kecintaan terhadap lembaga dan mendorong untuk selalu melakukan yang terbaik demi kamajuan dan perkembangan lembaga. Adapun keterbatasan penelitian dan saran yang dapat penulis sampaikan pada bagian akhir penulisan tesis ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya melihat pengaruh faktor organisasional pada stres kerja dosen STAIN Kerinci dengan pemoderasi, disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi stres kerja dosen agar dapat memahami lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stres kerja dosen. 2. Ruang lingkup penelitian ini hanya dosen STAIN Kerinci, disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan objek penelitian menjadi lebih luas seperti dosen di Kota Padang agar dapat memahami lebih komprehensif tentang stres kerja dosen. 3. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner, dimana responden melakukan pengisian kuisioner sebagai data yang akan dianalisis sehingga hasil yang dipaparkan tidak dilengkapi dengan analisis kualitatif. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik diharapkan penelitian lanjutan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif seperti menggunakan teknik wawancara sehingga maksud responden dapat ditangkap dengan sempurna. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Fathoni Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:PT Rineka Cipta Anoraga, Pandji Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,. Rineka Cipta, Jakarta Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Bungin, M. Burhan Metodologi Penelitian Kuantitaif : Komuniasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana Djaini Analisis Sumber-Sumber Stress Kerja Dwiyanti, E., 2001, Stress Kerja di Lingkungan DPRD : Studi Tentang Anggota DPRD di Kota Surabaya, Malang dan Kabupaten Jember, Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Edisi Keenam, Penerbit Universitas Diponegoro. Gibson J. L., Ivancevich S. M., and Donnely J. H., Organizations : Behavior, Structure, and Processes, 10 Edition, New York, McGraw Hill. Handoko, T. H. (2001), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE, Yogjakarta. Handoyo, Seger Stres Pada Masyarakat Surabaya. Jurnal Insan Media Psikologi 3 : Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Ivancevich, Gibson, Donnelly. 2007, Organisasi Perilaku, Struktur, Proses. Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta Ivancevich, J.M. dan M. Matteson Controlling Work Stress. Jossey-Bass Publishers, London. Kim, S.W, Price, J.L, Muller, C.W, dan Watson, T.W The Determinance commitment : Can t the right kind of commitment be managed?. Journal 12

13 of Management Studies. 36 (3 : 307(2). Kreitner, K. dan Kinicki, A Perilaku Organisasi. Terjemahan. Edisi Luthans, Fred Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Vivin Andika. Yuwono dkk. Edisi Pertama, Yogyakarta: Andi Manullang Marihot Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE Margiati Lullus, Stres kerja: Latar Belakang Penyebab Dan Alternatif Pemecahannya. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 3: Surabaya: Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga Mas ud, Fuad Survai Diagnosis Organissional : Konsep dan Aplikasi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Munandar, Ashar Sunyoto Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI Press Nimran, Umar, 1999, Perilaku Organisasi, Edisi Revisi, Surabaya : Citra Media Nimran, Umar, Perilaku Organisasi. Edisi Ketiga. Surabaya : Citra Media Ratnawati Pengaruh Faktor Organisasional Terhadap Stres Kerja Dengan Gender Sebagai Variabel Moderasi di PT Pabelan Surakarta. Rini, Jacinta F., Stres Kerja. stress.html, diakses pada tanggal 15 Januari 2013 Rumaningsih, Mrihrahayu Pengaruh Faktor Organisasional Pada Stres Kerja Para Perawat Dengan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi (studi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta). Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, No: 02/Th.V/Agustus 2011 Ranupandojo, Heidjrahman. 2001, Manajemen Personalia, Edisi Keempat, Yogyakarta Rice, P.L. (1992). Stress and Health 2nd,ed. California. Wadsworth, Inc. Riduwan. 2007, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, CV. Alfabeta,. Bandung Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek. Jakarta : Rajagrafindo Persada Robbins, Stephen P Perilaku Organisasi. Edisi ketujuh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia Robbins, Stephen P Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia Sedarmayanti Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. Sekaran, Uma Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Sopiah, 2008, Perilaku Organisasi, ANDI, Yogyakarta Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Edisi Keempat, Bandung, CV Alfabeta. Susilo Pengaruh Faktor Lingkungan Fisik Dan Lingkungan Non Fisik Terhadap Stress Kerja Pada PT. Indo Bali. Sutanto, M. Eddy dan Djohan, Liliana Pengaruh persepsi akan dimensi desain organisasi dan tipe kepribadian terhadap tingkat stress karyawan PT. Internasional Deta Alfa Mandiri. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.8, no. 1, Maret 2006: Umar, Husein Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi. Kedua. Jakarta: Rajawali Press Umam, Khaerul Perilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia Wijono Pengaruh Kepribadian Type A dan Konflik Peran Terhadap Stres Kerja Manajer Madya Wirawan Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 389 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA Rossalia Mahadewi Tanuwijaya dan Dhyah Harjanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG Reva Maria Valianti *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga. Jumlah pegawai di KPP Pratama Salatiga sebanyak 75

Lebih terperinci

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis PENGARUH KOMPETENSI GURU, LINGKUNGAN KERJA, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 PADANG GANTING DENGAN DISIPLIN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING,, Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 120 DAFTAR PUSTAKA Alwi, Syafaruddin. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif. Yogyakartya: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Anwar Prabu Mangkunegara. (2007). Manajemen Sumber

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT RSUD

PENGARUH KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT RSUD PENGARUH KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT RSUD dr. RASIDIN PADANG MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ARTIKEL ZULFA FITRINA NPM. 1110018212029 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention karyawan divisi marketing pada perusahaan PT. Solid Gold Berjangka yang beralamat

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang) PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Yayasan Sunan Kalijogo Jabung-Malang) Oleh : Nanda Prasetya Utama *) Muhammad Mansur **) Afi Rachmat Slamet

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN. (Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall)

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN. (Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall) PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RICA PRAMITA B 200 100 287 FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT Novida Pazri Ferzadiana, H. Eddy K. Soegiarto, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena lebih mengarahkan masalah menjadi suatu hubungan kausalitas sehingga hubungan antar variabel dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

Pengaruh Konflik Peran Ganda, Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawati Pada PT. Bank X Cabang Jember

Pengaruh Konflik Peran Ganda, Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawati Pada PT. Bank X Cabang Jember 1 Pengaruh Konflik Peran Ganda, Emosional Dan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawati Pada PT. Bank X Cabang Jember The Influence Multiple Role Conflict, Emotional Intelligence And Organizational Commitment

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

ENYKA CUMALLA SARI B100

ENYKA CUMALLA SARI B100 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT AIR MANCUR DI WONOGIRI

PENGARUH KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT AIR MANCUR DI WONOGIRI PENGARUH KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT AIR MANCUR DI WONOGIRI Tiara Dhinar Kusumawardani 1) Suprayitno 2) Setyaningsih Sri Utami 3) 1,2,3)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surabaya dengan menggunakan angket yang instrumennya di-design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surabaya dengan menggunakan angket yang instrumennya di-design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Pegadaian Syariah Cabang Mayjend Sungkono Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

PERANAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI DALAM PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PERANAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI DALAM PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PERANAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI DALAM PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci) JURNAL YUSES ALKADIRA

Lebih terperinci

PENGARUH TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KEPUASAN KERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

PENGARUH TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KEPUASAN KERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. PENGARUH TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KEPUASAN KERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Yurasti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasaman Simpang Empat Jln.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan teori, sehingga dapat menjadi bahan yang berharga bagi

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan teori, sehingga dapat menjadi bahan yang berharga bagi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang merupakan pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi) Zulfahmi Septian Dwi Pangestu Mochammad Djudi Mukzam Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang yang bertempat di Jalan Danau Sentani No.100 Malang. Pemilihan lokasi ini didasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN Melyna Putri Wijayasari 1, Wahyu Hidayat 2 & Saryadi 3 Abstract The research

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO 60 ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO OLEH : Kusmoro 1), Achmad Sudjadi 2) 1) Alumni Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Achmad Basori 1*, Zeplin Jiwa Husada Tarigan 2 1 Program Studi Magister Teknk Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR (Studi Empiris Pada PT Bank AAA ) TESIS Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diambil beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah yang dicari sebagai berikut: 1. Tingkat

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.,MM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Husada merupakan Rumah Sakit yang sangat diminati pasien dikota Purworejo,

BAB III. Metode Penelitian. Husada merupakan Rumah Sakit yang sangat diminati pasien dikota Purworejo, BAB III Metode Penelitian A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan RSUD Saras Husada ya beralamat di kota Purworejo. Peneliti meambil obyek tersebut dean alasan RSUD Saras

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. BNI Life Insurance Jakarta yang beralamat di BNI Life Tower, 21 st -23 rd Floor, The Landmark Center Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Stress Kerja, Dukungan Sosial, Kepuasan Kerja.

ABSTRAK. Kata kunci : Stress Kerja, Dukungan Sosial, Kepuasan Kerja. ABSTRAK Kepuasan kerja adalah salah satu faktor penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Tuntutan target pekerjaan tanpa dukungan dari kondisi kepribadian dapat mengakibatkan situasi stress

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA)

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA) PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan proposal ini diperlukan data yang relevan dengan obyek yang diteliti. Dalam rangka pengumpulan data tersebut maka penulis mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah field research (penelitian lapangan) 1 yaitu suatu penelitan yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH DIMENSI PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGETAN PENGARUH DIMENSI PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGETAN Ami Vintya Permitasari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Jalan M.T. Haryono Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menggabungkan pengujian hipotesis dengan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

Gilang et al., Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung

Gilang et al., Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung (The Effect Of Work Stress And Compensation To Performance Through

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di 53 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Malang yang terletak di JL. Raya Kebonagung No. 115 Pakisaji Malang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH PELAYANAN, SANKSI, SISTEM PERPAJAKAN KESADARAN WAJIB PAJAK, TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA TIRTOSUWORO, GIRIWOYO, WONOGIRI Eken Patmasari1 1*, Trimurti2 2, Suhendro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

Lebih terperinci

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kampung Batik Laweyan Surakarta)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kampung Batik Laweyan Surakarta) PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kampung Batik Laweyan Surakarta) ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7 Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT. Estika Pulau Mas Tegal) Edi Sumarno 1, Ari

Lebih terperinci

PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO

PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO INFLUENCE THE PRACTICES OF HUMAN RESOURCE MANAGEMENT ON THE

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: K. RENDIKA IMAM S NIM. B100070182 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bagus Parkesit Radityo. (2013). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : FE Universitas Airlangga.

DAFTAR PUSTAKA. Bagus Parkesit Radityo. (2013). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : FE Universitas Airlangga. DAFTAR PUSTAKA Bagus Parkesit Radityo. (). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : FE Universitas Airlangga. Bahrul Yaman. (). Riset SDM Dalam Organisasi. Jakarta : PT SUN. Bungin Burham. (). Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di beberapa instansi yang berusia mulai dari 50 tahun keatas atau yang akan memasuki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Menurut

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYA ILMIAH Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER Hernu Suyoso 1), Agoes Soehardjono 2), As ad Munawir 3) 1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Universitas Bung Hatta   ABSTRACT PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KERINCI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING 1 Rendra Kusuma Jaya, 2 Sulastri,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35) 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35) mengemukakan penelitian Asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penulis menggunakan explanatory research. Jenis ini menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis desain

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN *( Ali Fathoni Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, dan definisi operasional maka dapat disusun metodologi penelitian

Lebih terperinci

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION Artikel Skripsi PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION LEMBAGA RUMAH SEHAT INDONESIA (Studi kasus pada Sales Promotion Lembaga Rumah Sehat Indonesia)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunanakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Datanya diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO Agustina Kombong agustinakombong@gmail.com (Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan dilapangan atau di lingkungan tertentu. 1 Dalam penelitian

Lebih terperinci

Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH ORGANIZATIONAL STRESSOR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Pt Telkom Indonesia Tbk Witel Jatim Selatan Malang) Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika

Lebih terperinci