PENINGKATAN KINERJA GURU INDONESIA SEBUAH REFLEKSI 5 TAHUN PERJALANAN TEQIP
|
|
- Sudirman Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KINERJA GURU INDONESIA SEBUAH REFLEKSI 5 TAHUN PERJALANAN Subanji Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang subanji.fmipa@um.ac.id Abstrak: Tulisan ini memaparkan hasil refleksi lima tahun perjalanan dalam mewujudkan guru yang kreatif dan inovatif. Kajian ini dilakukan dengan menganalisis perkembangan kinerja guru dalam berkarya dari hasil kerjasama antara PT Pertamina (Persero) dan Universitas Negeri Malang (UM). Subjek penelitian ini adalah guru trainers sebanyak 482 orang dan telah mendiseminasikan kepada guru di daerahnya yang tersebar di 21 provinsi. Analisis dilakukan terhadap kinerja subjek setelah mengikuti kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan: (1) kinerja dalam melaksanakan tugas sekolah, (2) kinerja dalam persiapan pembelajaran, (3) kinerja pembelajaran, (4) kinerja dalam melaksanakan penilaian, (5) kinerja produktifitas, (6) kinerja profesionalitas dan aktualisasi diri. Kata Kunci: Kinerja Guru, Refleksi, Peningkatan kualitas guru menjadi suatu kebutuhan yang vital untuk kemajuan suatu bangsa. Hal ini dikarenakan guru menjadi salah satu faktor yang dominan dalam membentuk pola pikir siswa, menginspirasi siswa, dan membangun kreativitas siswa. Pada akhirnya siswa mampu membangun peradaban baru yang mampu membawa kemajuan suatu bangsa. Peran guru dalam peningkatan kualitas pendidikan akan bisa menjadi maksimal jika guru mampu melaksanakan pembelajaran bermakna (Subanji, 2013). Pembelajaran bermakna menjadi suatu tuntutan yang harus dilakukan seiring dengan perkembangan paradigma dari behaviorisme ke konstruktivisme. Lebih jauh Subanji (2013) menjelaskan bahwa peran guru berubah dari memindahkan penge-tahuan dalam proses pembelajaran ke arah pemberian pengalaman, dan pengembangan berpikir (kognisi) siswa. Peran guru berubah dari memberi/mengajar menjadi fasilitator/ membelajarkan yang memfasilitasi siswa agar mampu belajar secara mandiri. Hal ini juga sesuai dengan penjelasan Ticha dan Hospesova (dalam Subanji 2013:688). This means, in a very simplified way, that education should move from the mere transmission of information, instructions and algorithms in the teaching/learning process to cognizing, experiencing, acting, communicating, and developing a thirst for self-education. This approach requires changes in the teacher s role that promote new dimensions and become more demanding. The teacher becomes a facilitator, diagnostician, promoter, guide to knowledge and initiator. Beberapa penelitian merekomendasikan perlunya perubahan perilaku guru dari pemberi pengetahuan ke pembangkit 97
2 98, J-, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 belajar (Mason, 1998; Spilkova, 2001; Sandt, 2007; Skot, 2009). Peran guru dalam proses pembelajaran perlu lebih menekankan pada proses membangkitkan siswa untuk belajar. Guru berperan mengondisikan dan memfasilitasi siswa agar mampu belajar, selalu berpikir, mampu menghadapi tantangan, dan mampu memecahkan masalah dalam kehidupannya. Agar bisa menjadi pembangkit belajar yang baik, guru perlu selalu ditingkatkan kompetensinya. (Teachers Quality Improvement Program) sebagai salah satu program peningkatan kualitas guru kerjasama PT Pertamina (Persero) dengan Universitas Negeri Malang (UM) telah mengembangkan pembelajaran bermakna bagi guru. Kegiatan diarahkan pada peningkatan kompetensi pedagogik (pedagogical) dan penguasaan materi (content). Karena itu sangat penting untuk meningkatkan PCK guru agar terjadi peningkatan kualitas pendidikan. Subanji (2013) menjelaskan bahwa sebagai program in-service training yang didesain untuk membentuk guru kreatif, inovatif, inspiratif dan profesional dalam pedagogic, content, serta kompeten dalam menghasilkan karya ilmiah. Akhir dari kegiatan adalah menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah atau prosiding seminar nasional. Selanjutnya proses menulis karya ilmiah bisa menggerakkan potensi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. Kreativitas guru terus berkembang seiring pelaksanaan praktik pembelajaran di kelas. Proses tersebut berlangsung secara terus menerus dan secara otomatis membentuk guru yang kreatif dan inovatif. Penguasaan guru terhadap materi (content) dan pembelajaran (pedagogical) menjadi modal untuk berkreasi dan melakukan inovasi pembelajaran. Pentingnya penguasaan guru terhadap pedagogik dan content telah diungkap oleh beberapa ahli (Carpenter dkk, 1988; Niess, 2005; Turnuklu & Yesildere, 2007; Lannin dkk, 2013; Hill, Ball, & Schilling, 2008). Para ahli tersebut menggunakan istilah pedagogical content knowledge (PCK) untuk menyatakan pemahaman guru terhadap materi dan pedagogi (Subanji, 2013). PCK menjadi hal utama untuk pengembangan kompetensi guru. Dengan menguasai pedagogical sekaligus content, guru akan mudah untuk mebelajarkan siswa secara maksimal. Hal ini dapat terjadi karena guru akan memahami bagaimana proses konstruksi pengetahuan oleh siswa. Dengan memahami proses konstruksi oleh siswa akan membantu guru untuk bisa menyiapkan rencana pembelajaran, lembar aktivitas, dan media pembelajaran secara baik. Ini berarti bahwa pedagogical content knowledge (PCK) perlu senantiasa ditingkatkan. Salah satu strategi meningkatkan PCK guru adalah dengan melakukan in-service training (pelatihan). sebagai bentuk peningkatan kualitas guru berbentuk inservice training dengan mengambil tema pembelajaran bermakna. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kegiatan dalam mengembangkan keprofesionalan guru yang telah berlangsung selama 5 tahun. Fokus penelitian ini adalah peningkatan kinerja guru sebelum mengikuti dan pasca mengikuti. Kinerja guru dibagi dalam 6 (enam) bentuk kinerja: (1) melaksanakan tugas sekolah, (2) mempersiapkan pembelajaran, (3) melaksanakan pembelajaran, (4) melak-sanakan penilaian, (5) produktifitas, dan (6) profesionalisme dan aktualisasi diri. Kinerja dalam melaksanakan tugas sekolah dinilai oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa kepala sekolah dan
3 Subanji, Peningkatan Kinerja Guru Indonesia, 99 pengawas sebagai atasan guru trainer di tempat tugasnya, sehingga bisa membandingkan kinerja Trainer sebelum dan diakhir kegiatan. Lima kinerja yang lain (mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melak-sanakan penilaian, produktifitas, profesionalisme dan aktualisasi diri) dinilai oleh trainers (selfasessment), kepala sekolah, dan pengawas. Ditetapkannya tiga model penilaian tersebut dengan maksud bisa mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan lebih valid. Subjek penelitian ini adalah guruguru trainers yang telah mengikuti TOT1, TOT2, dan TOT3, serta telah mendiseminasikan kepada guru-guru di daerah. Subjek penelitian tersebar di 21 provinsi seperti berikut. No Tahun Jml prov Jml Kab Jml Trainers Jml guru diseminasi SD SD SD SD SMP SD Jumlah Provinsi -SMP merupakan provinsi daerah sasaran -SD sebelumnya. Sehingga jumlah provinsi sasarannya adalah 21 provinsi. Subjek yang diambil tidak termasuk peserta diseminasi atau peserta imbas di KKG/MGMP. Kriteria penilaian kinerja trainer dilakukan dengan menggunakan acuan: skor 1: tidak pernah atau sangat rendah Skor 2: jarang / rendah Skor 3: kadang-kadang/sedang Skor 4: sering / tinggi Skor 5: selalu / sangat tinggi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kinerja dalam Melaksanakan Tugas Sekolah Komponen penilaian kinerja melaksanakan tugas sekolah mencakup: kemauan kerja keras, kemampuan mengembangkan gagasan, kreatifitas dalam melaksanakan tugas, tanggungjawab dan kerjasama. Hasil penilaian berikut merupakan rata-rata penilaian terhadap 482 trainers. Adapun rata-rata skor kinerja trainer dalam melaksanakan tugas sekolah disajikan pada Tabel 1 dan Diagram 1 berikut.
4 100, J-, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 Tabel 1: Rata-rata Skor Kinerja Melaksanakan Tugas Sekolah Penilain oleh KINERJA MELAKSANAKAN TUGAS SEKOLAH Akhir Akhir Sebelum Sebelum Keg. Keg. Kemauan Kerja Keras 3,5 4,5 3,7 5,0 Kemampuan Mengembangkan Gagasan 3,4 4,6 3,4 4,5 Kreatifitas Dalam Tugas 3,5 4,4 4,0 4,8 Tanggung Jawab 3,8 4,8 4,1 5,0 Kerjasama 4,0 4,7 4,1 5,0 Rata-rata 3,64 4,6 3,86 4, Sebelum Akhir Keg. Sebelum Akhir Keg. Diagram 1: Perbandingan Kinerja Melaksanakan Tugas Sekolah Sebelum dan di Akhir Kegiatan Dari Tabel 1 dan Diagram 1 terlihat bahwa masing-masing indikator melaksanakan tugas sekolah ada peningkatan kinerja trainers antara sebelum dan di akhir mengikuti kegiatan. Sebelum mengikuti kinerja melaksanakan tugas sekolah berada pada kriteria cukup tinggi meningkat menjadi sangat tinggi. Ratarata peningkatannya adalah 1,00 poin. B. Kinerja Persiapan Pembelajaran Kinerja persiapan pembelajaran mencakup indikator: membaca literatur untuk persiapan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kolaboratif, menyusun RPP kreatif, menggunakan metode kreatif dan inovatif, dan menyusun alat penilaian. Adapun hasil penilaian kinerja persiapan pembelajaran sebelum dan di akhir kegiatan disajikan pada Tabel 2 dan Diagram 2 berikut.
5 Subanji, Peningkatan Kinerja Guru Indonesia, 101 Tabel 2: Perbandingan Kinerja Persiapan Pembelajaran Sebelum dan Akhir Kegiatan KINERJA PERSIAPAN PEMBELAJARAN diri sendiri Literatur Persiapan Materi Pembelajaran 3,0 4,2 3,0 4,0 3,0 4,2 RPP Kolaboratif 2,6 4,3 2,6 4,0 3,1 4,4 RPP Kreatif 2,4 4,2 2,6 4,2 3,0 4,2 Metode Kreatif dan Inovatif 2,8 4,8 2,8 4,6 3,0 4,6 Alat Penilaian 2,3 3,8 2,8 3,9 3,2 4,4 Rata-rata 2,62 4,26 2,76 4,14 3,06 4,36 4,5 5 3,5 4 2,5 3 1,5 2 0,5 1 0 Literatur Persiapan Materi Pembelajaran RPP Kolaboratif RPP Kreatif Metode Kreatif dan Inovatif Alat Penilaian Diri Sendiri Diagram 2: Perbandingan Kinerja Persiapan Pembelajaran Sebelum dan di Akhir Kegiatan Berdasarkan Tabel 2 dan Diagram 2 terlihat bahwa terjadi peningkatan kinerja persiapan pembelajaran untuk semua indikator. Trainer menilai diri sendiri dengan ada peningkatan 1,64 poin; Kepala Sekolah menilai trainers ada peningkatan 1,38 poin; dan menilai trainers ada peningkatan 1,3 poin. Kriteria peningkatan kinerja persiapan pembelajaran dari sedang menjadi tinggi. Peningkatan kinerja persiapan pembelajaran yang dirasakan oleh trainers sangat tinggi. Peneliti mengonfirmasi penilaian tersebut dengan mengadakan dialog seperti berikut. P: apa yang paling Anda rasakan perubahan dalam kinerja persiapan pembelajaran sebelum dan sesudah mengikuti? G: kalau dulu sebelum mengajar saya sangat jarang membaca literatur
6 102, J-, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 pendukung pembelajaran dan sekarang saya berusaha membaca untuk persiapan pembelajaran. P: masih ada lagi yang Anda rasakan berubah? G: saya dulu kalau mempersiapkan pembelajaran langsung saja menggunakan buku yang ada dan langsung mengajar berdasarkan pada buku itu dan sekarang saya selalu berusaha untuk membuat cara baru dalam pembelajaran. Dari dialog tersebut terlihat bahwa persepsi guru dalam mempersiapkan pembelajaran hanya mengalir mengikuti apa yang ada di buku, tanpa berpikir dan berusaha untuk mencari cara mudah membelajarkan siswa. C. Kinerja Pelaksanaan Pembelajaran Indikator kinerja pelaksanaan pembelajaran meliputi: (1) pemanfaatan media; (2) melaksanakan pembelajaran bermakna; (3) melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; (4) sering menggunakan metode yang bervariasi; (5) dapat menjadikan siswa aktif belajar, aktif berpikir, berani bertanya, aktif berdiskusi, dan kreatif; (6) meningkatkan keterampilan motorik siswa; dan (7) membangun karakter siswa. Penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh Trainer sendiri (Self-evaluation), oleh Kepala Sekolah, dan oleh. Trainer perlu menilai diri sendiri karena yang mengalami secara langsung pelaksanaan pembelajaran adalah tariner. Adapun hasil penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran sebelum dan di akhir kegiatan disajikan pada Tabel 3 dan Diagram 3 berikut. Tabel 3: Perbandingan Kinerja Pelaksanaan Pembelajaran Sebelum dan Akhir Kegiatan diri sendiri KINERJA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pemanfaatan Media 2,6 4,8 2,8 4,4 3,0 4,6 Pembelajaran Bermakna 3,0 4,4 2,6 4,5 3,2 4,9 Pembelajarn Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan 3,0 4,2 3,2 4,6 3,0 4,5 Variasi Metode Pembelajaran 2,9 4,6 2,8 4,4 3,2 4,4 Siswa Aktif Belajar 4,0 4,6 3,8 4,4 3,0 4,8 Siswa Berpikir 3,5 4,4 3,6 4,6 3,0 4,4 Siswa Berani Bertanya 3,6 4,8 3,8 4,6 3,2 4,6 Siswa Berdiskusi 3,5 4,7 3,7 4,8 3,0 4,9 Siswa Kreatif 2,6 4,4 3,4 4,8 2,8 4,4 Optimalkan Kinerja motorik 2,4 4,0 2,9 4,4 3,0 4,9 Character Building 3,2 4,4 3,4 4,2 2,8 4,6 Rata-rata 3,12 4,48 3,27 4,52 3,02 4,64
7 Subanji, Peningkatan Kinerja Guru Indonesia, ,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 diri sendiri diri sendiri Diagram 3. Perbandingan Kinerja Pelaksanaan Pembelajaran Sebelum dan di Akhir Kegiatan Berdasarkan Tabel 3 dan Diagram 3 terlihat bahwa terjadi peningkatan kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk semua indikator. Trainer menilai ada peningkatan 1,36 poin; Kepala Sekolah menilai ada peningkatan 1,25 poin; dan menilai ada peningkatan 1,62 poin. Kriteria peningkatan kinerja pelaksanaan pembelajaran dari sedang menjadi sangat tinggi. Guru merasakan adanya peningkatan kinerja pembelajaran yang paling optimal pada indikator: pemanfaatan media, pembelajaran bermakna, dan variasi dalam metode pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pedagogical guru dalam praktik pembelajaran (Turnuklu & Yesildere, 2007; Lannin dkk, 2013; Hill, Ball, & Schilling, 2008). Selain itu guru juga merasa ada tantangan untuk selalu mengembangkan diri dalam melaksanakan pembelajaran, seperti wawancara berikut. P: menurut Anda, apa yang paling berubah dalam melaksanakan pembelajaran dari sebelum mengikuti dan setelah mengikuti? G: saya menjadi selalu berpikir, bagaimana cara membelajarkan secara bermakna kepada siswa dan bagaimana mengembangkan media pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa Guru sudah mampu melaksanakan pembelajaran bermakna dengan menyusun materi yang bermakna, mengembangkan media yang bermakna, dan mengembangan pola pikir siswa secara maksimal (Subanji, 2014) dan akhirnya mampu membentuk karakter siswa. D. Kinerja Penilaian Pembelajaran Kinerja penilaian pembelajaran menggunakan indikator: (1) penilaian direncanakan dan pelaksanaannya sesuai dengan rencana; (2) kalau melaksanakan tes selalu dikoreksi dan hasilnya disampaikan kepada siswa; (3) melakukan tindaklanjut dari hasil penilaian; (4) melakukan remidi untuk siswa yang belum memenuhi KKM;
8 104, J-, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 (5) membuat laporan berkala; dan (6) melakukan penilaian sikap. Adapun kinerja penilaian pembelajaran sebelum dan di akhir kegiatan disajikan pada Tabel 4 dan Diagram 4 berikut. KINERJA PENILAIAN PEMBELAJARAN Tabel 4: Perbandingan Kinerja Penilaian Pembelajaran Sebelum dan Akhir Keg. diri sendiri SEBELU M SEBELU M Penilaian Sesuai dengan Rencana 3,3 4,4 3,2 4,4 3,2 4,6 Hasil Penilaian 3,6 4,8 3,3 4,6 3,0 4,8 Tindak Lanjut Hasil Penilaian 3,5 4,6 3,6 4,6 3,3 4,8 Melaksanakan Remidi 3,2 4,4 3,3 4,5 3,2 4,5 Laporan berkala 2,9 4,2 2,8 4,4 3,1 4,4 Penilaian Sikap 3,4 4,6 3,5 4,6 2,8 4,2 Rata-rata 3,32 4,50 3,28 4,52 3,10 4, Penilaian Sesuai dengan Rencana Hasil Penilaian Tindak Lanjut Hasil Penilaian Melaksanakan Remidi Laporan berkala diri sendiri Penilaian Sikap Diagram 4: Perbandingan Kinerja Penilaian Pembj. Sebelum dan di Akhir Keg Berdasarkan Tabel 4 dan Diagram 4 terlihat bahwa terjadi peningkatan kinerja penilaian pembelajaran untuk semua indikator. Trainer menilai ada peningkatan 1,18 poin; Kepala Sekolah menilai ada peningkatan 1,23 poin; dan menilai ada peningkatan 1,45 poin. Peningkatan pemahaman guru dalam kinerja penilaian pembelajaran nampak pada indikator: perencanaan penilaian, pemanfaatan hasil pe-
9 Subanji, Peningkatan Kinerja Guru Indonesia, 105 nilaian, dan pemberian remidi. Selama ini instrumen penilaian langsung diambilkan dari buku dengan kurang mempertimbangkan kesesuaiannya dengan indikator yang ditetapkan dalam RPP. Pemanfaatan hasil penilaian juga belum dilakukan secara baik. Sebagian guru belum memahami bahwa hasil penilaian seharusnya digunakan untuk perbaikan pembelajaran. Masalah remidial teaching masih banyak guru yang salah dalam memahaminya. Remidial teaching dipahami sebagai tes ulang, padahal semestinya ada pemberian materi lagi dan baru dilakukan tes. Kesalahan dalam memahami masalah penilaian berdampak dalam praktik pembelajaran. E. Kinerja Produktivitas Kinerja produktifitas diukur dengan indikator: (1) membuat media pembelajaran, (2) melakukan penelitian tindakan kelas, (3) menulis artikel ilmiah, (4) menyusun lembar kerja siswa, dan (5) menyusun bahan ajar. Adapun hasil penilaian kinerja produktivitas sebelum dan di akhir kegiatan disajikan pada Tabel 5 dan Diagram 5 berikut. Tabel 18. Perbandingan Kinerja Produktivitas Sebelum dan Akhir Keg. KINERJA PRODUKTIVITAS diri sendiri Membuat Media Pembelj 2,4 4,6 2,5 4,4 3,3 4,8 Melakukan PTK 1,8 4,0 2,0 4,2 3,0 4,2 Menulis Artikel Ilmiah 1,8 4,4 2,1 4,2 3,1 4,6 Menyusun LKS 2,8 4,5 3,0 4,1 3,1 4,4 Menyusun bahan ajar siswa 2,6 4,6 2,9 4,5 3,2 4,5 Rata-rata 2,28 4,42 2,5 4,28 3,14 4,5 5 Membuat Media Pembelajaran 0 Melakukan Penelitian Tindakan Kelas Menulis Karya/Artikel Ilmiah Menyusun lembar aktifitas/kerja siswa diri sendiri Menyusun bahan ajar siswa Diagram 5: Perbandingan Kinerja Produktivitas Sebelum dan di Akhir Kegiatan
10 106, J-, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 Berdasarkan Tabel 5 dan Diagram 5 terlihat bahwa terjadi peningkatan kinerja produktivitas untuk semua indikator. Trainer menilai ada peningkatan 2,14 poin. Kepala Sekolah menilai ada peningkatan 1,78 indikator. menilai ada peningkatan 1,36 poin. Kriteria peningkatan dari rendah ke tinggi menunjukkan adanya perubahan yang signifikan kinerja produktifitas guru. Sebelum mengikuti sangat jarang guru menulis karya ilmiah (penelitian atau artikel ilmiah). Peneliti menelusuri perubahan kinerja produktifitas dengan mengadakan wawancara dengan guru. P: Apa yang paling berbeda dalam kinerja produktifitas Anda setelah mengikuti? G: jujur saja, saya tidak pernah menulis artikel ilmiah, bahkan tahu cara membuat artikel ilmiah baru dari. Saya juga sangat kaget dengan diri saya sendiri, eh.. ternyata bisa menulis artikel ilmiah. P: kalau Anda sudah membuat artikel ilmiah, apa ada berpengaruhnya untuk kinerja Anda? G: kan proses membuat artikel saya harus merancang pembelajaran yang baik, itupun setelah pembelajaran masih direfleksikan lagi. Sehingga saya mendapatkan banyak manfaat dari menulis artikel ini, saya harus selalu belajar dan selalu memperbaiki pembelajaran. Dari wawancara tersebut terlihat bahwa guru mendapatkan pengalaman baru membuat artikel ilmiah, sekaligus pengalaman untuk senantiasa berinovasi dan memperbaiki diri dalam proses pembelajaran F. Kinerja Profesional dan Aktualisasi Diri Kinerja profesional dan aktualisasi diri diukur dengan indikator: (1) Menjadi pemateri pelatihan kepada guru-guru SD melalui KKG, Dinas Pendidikan, Perguruan Tinggi atau lembaga lain; (2) Menyajikan makalah dalam seminar: (a) local, (b) regional, atau (c) nasional; (3) Membimbing siswa untuk kegiatan olympaide, lomba karya ilmiah, lomba bidang studi, atau siswa berprestasi; (4) Mengikuti lomba guru berprestasi, lomba karya ilmiah, lomba kreatifitas guru, dan sebagainya; dan (5) Melaksanakan lesson study. Adapun hasil penilaian kinerja profesional dan aktualisasi diri sebelum dan di akhir kegiatan disajikan pada Tabel 6 dan Diagram 6 berikut.
11 Subanji, Peningkatan Kinerja Guru Indonesia, 107 Tabel 6: Perbandingan Kinerja Profesional dan Aktualisasi Diri Sebelum dan Akhir Keg. KINERJA PROFESIONAL DAN AKTUALISASI DIRI diri sendiri Menjadi pemateri pelatihan kepada guru-guru SD melalui KKG, Dinas Pendidikan, 2,2 4,0 1,9 3,4 1,3 4,4 Perguruan Tinggi atau lembaga lain Menyajikan makalah dalam seminar: (a) local, (b) 1,5 3,8 1,6 3,8 1,3 4,2 regional, atau (c) nasional Membimbing siswa untuk kegiatan olympaide, lomba karya ilmiah, lomba bidang 2,6 3,4 2,7 3,8 3,2 4,0 studi, atau siswa berprestasi Mengikuti lomba guru berprestasi, lomba karya ilmiah, lomba kreatifitas 1,8 1,8 1,5 1,8 1,5 1,8 guru, dan sebagainya Melaksanakan lesson study 1,3 4,6 1,7 4,6 1,0 5,0 Rata-rata 1,88 3,52 1,88 3,48 1,66 3,88 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Pemateri pelatihan Menyajikan makalah Membimbing siswa olympiade Mengikuti lomba guru berprestasi Melaksanakan lesson study diri sendiri Diagram 6: Perbandingan Kinerja Profesional dan Aktualisasi diri Sebelum dan di Akhir Kegiatan
12 108, J-, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 Berdasarkan Tabel 6 dan Diagram 6 terlihat bahwa terjadi peningkatan kinerja profesional dan aktualisasi diri untuk semua indikator. Trainer menilai ada peningkatan 1,64 poin; Kepala Sekolah menilai ada peningkatan 1,60 poin; dan menilai ada peningkatan 2,22 poin. Kriteria peningkatan kinerja profesional dan aktualisasi diri meningkat dari rendah menjadi tinggi. Perubahan yang sangat signifikan adalah aktualisasi diri dalam menyajikan seminar nasional. Mereka selama ini tidak pernah bisa membayangkan bagaimana menjadi penyaji dalam seminar nasional, dan akhirnya akhirnya mampu menjadi penyaji seminar nasional. Peningkatan kinerja profesional dan aktualisasi diri menunjukkan adanya upaya berkelanjutan dari guru untuk meningkatkan profesionalisme dirinya. Hal ini sesuai dengan tugas dan kewajiban diri guru dalam peningkatan keprofesian berkelanjutan DAFTAR RUJUKAN Bingolbali, E., Akkoç, H., Ozmantar, M.F., & Demir, S., Pre-Service and In-Service Teachers Views of the Sources of Students Mathematical Difficulties. International Electronic Journal of Mathematics Education. Vol 6 no 1, pp Bray, W.S., A Collective Case Study of the Influence of Teachers' Beliefs and Knowledge on Error- Handling Practices During Class Discussion of Mathematics. Journal for Research in Mathematics Education. Number 1 Vol 42, pp Bercowitz & Bier, Research Based Character Education. ANNALS AAPSS, 591 (Subanji, 2015). Pengalaman baru dari guru benar-benar merubah pola pikir guru untuk menulis apa yang sudah dilakukan dan melakukan apa yang sudah direncanakan. Dengan pengalaman baru tersebut, mampu mendorong guru untuk selalu berkarya dan selalu berkomunikasi ilmiah dengan guru lain di seluruh nusantara. KESIMPULAN Kegiatan telah membawa dampak pada peningkatan kinerja guru dalam (1) melaksanakan tugas sekolah dari kriteria baik menjadi sangat baik, (2) mempersiapkan pembelajaran dari kriteria baik menjadi sangat baik, (3) melaksanakan pembelajaran dari kriteria baik menjadi sangat baik, (4) mengembangkan dan melaksanakan penilaian dari kriteria cukup menjadi baik, (5) produktifitas dari kriteria cukup menjadi baik, dan (6) profesionalitas dan aktualisasi diri dari kriteria cukup menjadi baik. Hill, Ball & Schilling, Unpacking PCK: Conceptualizing and Measuring Teachers Topic Specific Knowledge of Students. Journal for Research of Mathematics Education. Vol. 39 No 4, pp Lannin, J.K., Webb, M., Chval, K., Arbaugh, F., Hicks, S., Taylor, C., & Bruton, R., 2013.The development of beginning mathematics teacher pedagogical content knowledge. Journal Math Teacher Educ, 16, pp Mason, J., Enabling teachers to be real teacher: Necessary levels of awareness and structure of attention. Journal of Mathematics Teacher Education, 1,
13 Subanji, Peningkatan Kinerja Guru Indonesia, 109 Narvaez & Lapsley, Teaching Moral Character: Two Strategies for Teacher Education. Teaching for Moral Character. Vol 1. Niess, Preparing teachers to teach science and mathematics with technology: Developing a technology pedagogical content knowledge. Teaching and Teacher Education. Vol 21 (2005) Sandt, S., Research Framework on Mathematics Teacher Behaviour: Koehler and Grouws Framework Revisited. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education,, 3(4), Shein, Seeing With Two Eyes: A Teacher s Use f Gestures in Questioning and Revoicing to Engage English Language Learner in Reapir of Mathematical Errors. Journal for Research in Mathematics Education. Vol 43 no 2 Spilkova, V Professional development of teachers and student teacher through reflection of practice. The New Hampshire Journal of Education, 4, Subanji, Revitalisasi Pembelajaran Bermakna dan Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika Sekolah. Makalah disajikan di Seminar Nasional 9 November 2013 di Universitas Negeri Malang. Subanji, sebagai Wahana Mewujudkan Pembelajaran Bermakna dan Membangun Karakter Bangsa Makalah disajikan di Seminar Nasional 2 Desember 2014 di Universitas Negeri Malang Subanji, Peningkatan Pedagogical Content Knowledge Guru Matematika dan Praktiknya dalam Pembelajaran melalui Model Pelatihan. Jurnal Ilmu Pendidikan. Edisi 21 Nomor 1 Turnuklu, S. Yesildere, The Pedagogical Content Knowledge in Mathematics: Preservice primary mathematics Teachers Perspectives in Turkey. IUMPST Journal. Vol
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR MELALUI TEACHERS QUALITY IMPROVEMENT PROGRAM (TEQIP) BERBASIS LESSON STUDY
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR MELALUI TEACHERS QUALITY IMPROVEMENT PROGRAM (TEQIP) BERBASIS LESSON STUDY Subanji Isnandar Abstrak: Kegiatan TEQIP berbasis lesson study secara keseluruhan
Lebih terperinciTEQIP SEBAGAI WAHANA MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA DAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
TEQIP SEBAGAI WAHANA MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA DAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA Subanji Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang subanjimat@yahoo.co.id Abstrak: Tulisan ini membahas praktik
Lebih terperinciPENINGKATAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU MATEMATIKA DAN PRAKTIKNYA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI MODEL PELATIHAN TEQIP
PENINGKATAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU MATEMATIKA DAN PRAKTIKNYA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI MODEL PELATIHAN TEQIP Subanji Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang e-mail: subanji.fmipa@um.ac.id
Lebih terperinciMATEMATIKA SEKOLAH DAN PEMBELAJARANNYA
MATEMATIKA SEKOLAH DAN PEMBELAJARANNYA Subanji Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak: Terdapat dua pandangan berbeda terhadap matematika sekolah. Pertama, matematika dipandang sebagai
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERPIKIR REFLEKTIF GURU MATEMATIKA DALAM PRAKTIK LESSON STUDY
KETERAMPILAN BERPIKIR REFLEKTIF GURU MATEMATIKA DALAM PRAKTIK LESSON STUDY Subanji Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang subanji.fmipa@um.ac.id Abstrak: Kegiatan lesson study memiliki tiga tahapan,
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BLITAR DALAM PEMECAHAN MASALAH HIMPUNAN DENGAN PEMBERIAN SCAFFOLDING
PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BLITAR DALAM PEMECAHAN MASALAH HIMPUNAN DENGAN PEMBERIAN SCAFFOLDING Prasis Indahwati, Subanji, Sisworo Mahasiswa S-2 Universitas Negeri Malang, Dosen Matematika
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap
Lebih terperinciProsiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:
KEYAKINAN GURU MATEMATIKA TENTANG PENDEKATAN SAINTIFIK DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS XI SMK N 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ahmad Abdul Mutholib 1, Imam Sujadi 2, Sri
Lebih terperinciABSTRAK. Kaca kunci: lesson study, profesionalisme guru
ABSTRAK Anita Krisnawati: Evaluasi Kegiatan Lesson Study dalam Program SISTTEMS untuk Peningkatan Profesionalisme Guru. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca sarjana, universitas Negeri Yogyakarta, 2009. Penelitian
Lebih terperinciMENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG Selama ini proses pembelajaran kurang mendapat perhatian dari orang tua dan pemerintah. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak ada yang tahu kecuali guru itu sendiri. Kebanyakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemampuan matematika merupakan suatu kemampuan dasar yang perlu mendapatkan perhatian khusus di Indonesia. Rendahnya kemampuan siswa di bidang matematika
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DITINJAU DARI UNSUR KETERBACAAN
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DITINJAU DARI UNSUR KETERBACAAN Henry Suryo Bintoro 1, Ratri Rahayu 2, Ristiyani 3 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Program
Lebih terperinciBELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DENGAN TIPE PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DENGAN TIPE PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO Oleh: Lilis Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Alamat korespondensi. e-mail: lilispujia@ymail.com
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DALAM PENYUSUNAN RPP
KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DALAM PENYUSUNAN RPP Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MASALAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciMiftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP...
1 Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Lesson Study Pada Sub Pokok Bahasan Tabung Kelas IX C SMP Negeri 2 Panti Tahun Ajaran
Lebih terperinciHelmi Nurul Hikmah Guru Matematika MTsN Tanah Grogot
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD UNTUK MENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI UKURAN PEMUSATAN DATA (STATISTIKA) SISWA KELAS IXF MTsN TANAH GROGOT: PENGALAMAN LESSON STUDY Helmi Nurul
Lebih terperinciEfektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual
Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut p-issn: 1907-932X; e-issn: 2579-9274 Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual Euis Cucu Sukmanah Sekolah Dasar Negeri Janggala
Lebih terperinciPENERAPAN JURNAL MATEMATIKA UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN MEREFLEKSI DIRI SISWA SECARA TERTULIS
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PENERAPAN JURNAL MATEMATIKA UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN MEREFLEKSI DIRI SISWA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 1, Juli 2016. Hal 105 112. MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPenerapan Blog Refleksi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Ilmiah Calon Guru Fisika
Received: 02-10-2016 Revised: 24-11-2016 Accepted: 12-02-2017 Publised 27-04-2017 Penerapan Blog Refleksi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Ilmiah Calon Guru Fisika Khusaini Jurusan Fisika,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BAGI SISWA KELAS X TP2 SEMESTER GENAP SMK YP DELANGGU TAHUN 2013/2014 Naskah Publikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk intitusi pendidikan yang isinya berupa
Lebih terperinciNurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENILAIAN PRODUK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 1 GAMBIRAN Nurul Umamah, Marjono dan
Lebih terperinciListiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1
MEMPERKENALKAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KEPADA GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PELATIHAN SINGKAT Introducing the Implementation of Scientific Teaching Method to Elementary
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk meningkatkan taraf atau kesejahteraan dalam kehidupannya (Sadulloh, 2015: 4). Pendidikan pada hakikatnya
Lebih terperinciSarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MELIHAT AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII.A SMP NEGERI 3 BAHOROK Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciKINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :
KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel : halimatussakdiahnst11@gmail.com ABSTRAK Analisis awal pada 2016 (Januari s.d Maret) terhadap 36 orang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY Ida Kaniawati e-mail : idakaniawati@yahoo.com FPMIPA UPI Permasalahan tentang Mutu Pendidikan 1. Proses pembelajaran di dalam kelas kurang
Lebih terperinciPENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDIT INSAN KAMIL SIDOARJO
PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDIT INSAN KAMIL SIDOARJO Rahmi Sukmadewi 158620600050/6/B1/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo rahmisukma97@gmail.com
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 32 Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning Melda Ariyanti Dosen Teknik Perminyakan Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN
Peningkatan Contextual Teaching... (Marfianingsih) 229 PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN APPLICATION OF CONTEXTUAL
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciLILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI
LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI (UU No 14 th 2005 Guru & Dosen) KOMPETENSI PEDAGOGI (merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran) KOMPETENSI SOSIAL (berkomunikasi,
Lebih terperinciPENERAPAN COOPERATIVE GI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX-B SMP NEGERI 3 SANGGAU PENGALAMAN LESSON STUDY PADA KEGIATAN ON GOING TEQIP 2013
PENERAPAN COOPERATIVE GI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX-B SMP NEGERI 3 SANGGAU PENGALAMAN LESSON STUDY PADA KEGIATAN ON GOING TEQIP 2013 Nining Wijiyanti SMP Negeri 10 Sanggau Kalimantan Barat
Lebih terperinciEly Syafitri, S.Pd Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta
MENINGKATKAN KETERCAPAIAN KOMPETENSI INTI KURIKULUM 2013 MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII - B SMP N 2 DEPOK SLEMAN Ely Syafitri, S.Pd
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA DALAM PENYUSUNAN RPP TAHUN AKADEMIK 2016/2017 BERDASARKAN TECHNOLOGICAL PAEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) Disusun sebagai salah satu
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING (PTK Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 03 Colomadu Tahun 2013/2014) NASKAH
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Rahmad Bustanul Anwar 1, Dwi Rahmawati 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah
Lebih terperinciProfil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior
Jurnal Riset Pendidikan ISSN: 2460-1470 Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior STKIP Al Hikmah Surabaya e-mail: kurnia.noviartati@gmail.com Abstrak Guru
Lebih terperinciISSN Jurnal Matematika dan Pembelajaran Volume 5, No. 2, Desember 2017, h
ISSN 2303-0992 Jurnal Matematika dan Pembelajaran Volume 5, No. 2, Desember 2017, h. 112-120 MODEL PEMBELAJARAN STTP BAGI MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS exelearning Nasrullah*,
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANG FUNGSI LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA
PERSEPSI GURU TENTANG FUNGSI LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA Wiyanto, Edy Cahyono, Enni Suwarsi, Edy Soedjoko dan Parmin FMIPA Universitas Negeri Semarang Email: wiyanto_fis@yahoo.com
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 9 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 PADA SUB POKOK BAHASAN GARIS
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LUAS BANGUN SEGIBANYAK SEDERHANA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KONKRIT
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LUAS BANGUN SEGIBANYAK SEDERHANA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KONKRIT Bambang Hariyanto Abstrak: Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan mendasar
Lebih terperinciPEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY
PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY Oleh Masriyah, Kusrini, Endah B.R., dan Abadi *) Abstrak Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengangkat tema mengenai
Lebih terperinciPengajaran Pendidikan Jasmani Melalui Lesson Study. Herka Maya Jatmika
Pengajaran Pendidikan Jasmani Melalui Lesson Study Herka Maya Jatmika Background Masih rendahnya mutu pendidikan Kompetensi Guru Penjas Hubungan Guru, Siswa, dan Lingkungan Belajar Kegiatan In-service
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA BERBANTUAN ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
JPPM Vol. 9 No. 1 (2016) PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA BERBANTUAN ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Ibnu Fazar 1), Zulkardi 2), Somakim 3) Pendidikan Matematika PPs
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciKONSEP DAN PRINSIP-PRINSIP LESSON STUDY
KONSEP DAN PRINSIP-PRINSIP LESSON STUDY Pendahuluan Seperti telah kita ketahui bersama, sejak tahun 1980-an hampir 100% masyarakat Indonesia telah mengikuti wajib belajar 6 tahun, maka pemerintah Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang diperoleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang diperoleh oleh rakyatnya. Maju atau tidaknya suatu bangsa juga dapat dilihat dari maju atau
Lebih terperinciSEBAGAI LEARNING COMMUNITY
LESSON STUDY SEBAGAI LEARNING COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONALITAS PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU KIMIA FKIP UNIVERSITAS RIAU Maria Erna (1)*, Diana Tejawati (2), Ade Achmadi
Lebih terperinciDepartement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University
1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STRUCTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS VII 3 SMP NEGERI 16 SIJUNJUNG Nadhilah Andriani
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KASIMAN KABUPATEN BOJONEGORO
, Vol. 1, No. 1, Juni 2015, hal. 61 66 ISSN: 2460-5514 PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KASIMAN KABUPATEN BOJONEGORO Oleh Rini Setianingsih,
Lebih terperinciPengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika vol. 2 no. 1, pp. 29 34, Maret 2016 Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik
Lebih terperinciDwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun
PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG LINGKARAN DI KELAS VIII A SMPN 11 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri
Lebih terperinciINTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI Oleh: Utiya Azizah 1, Suyono 2, Bertha Yonata 3 1,2,3 Jurusan Kimia FMIPA Unesa 1 utiyaazizah@unesa.ac.id
Lebih terperinciJURNAL. Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri
JURNAL Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri The Profil of pedagogic s competence for students prospective s math teacher UN PGRI Kediri Oleh: ILFA AFIDATUL CHOIR 12.1.01.05.0067
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG LESSON STUDY
SEKILAS TENTANG LESSON STUDY Makalah disampaikan pada: Diklat Peningkatan Kualitas Guru MAN Bidang Studi Matematika se Propinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 12 Desember 2006 Oleh Djamilah Bondan Widjajanti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam Permendiknas No. 22 (Departemen Pendidikan Nasional RI,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam Permendiknas No. 22 (Departemen Pendidikan Nasional RI, 2006) secara eksplisit dicantumkan beberapa kemampuan dan sikap siswa yang harus dikembangkan
Lebih terperinciPELATIHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI KOTA KUPANG
437 PELATIHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI KOTA KUPANG Kadek Ayu Astiti, Marsi D. S. Bani Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN TECHNOLOGICAL
PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE BERBASIS POTENSI TAMAN NASIONAL BALURAN PADA MATA KULIAH PENGAJARAN MIKRO UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY MAHASISWA Ervin Oktavianingtyas
Lebih terperinciDAMPAK PELAKSANAAN PENGAJARAN MIKRO BERORIENTASI PADA PENGUASAAN MATERI TERHADAP KUALITAS MENGAJAR MAHASISWA PPL
DAMPAK PELAKSANAAN PENGAJARAN MIKRO BERORIENTASI PADA PENGUASAAN MATERI TERHADAP KUALITAS MENGAJAR MAHASISWA PPL Jeffry Handhika Pendidikan Fisika, Fakuls Pendidikan Matematika dan IPA, IKIP PGRI Madiun
Lebih terperinciBIMBINGAN KOLABORATIF KELOMPOK KERJA GURU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BIMBINGAN KOLABORATIF KELOMPOK KERJA GURU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR Djanglar Winatapura UPTD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya e-mail: larjatayu@gmail.com
Lebih terperinciMeningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-35 Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together Diana Amirotuz Zuraida
Lebih terperinciPENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MATEMATIKA DAN SAINS MELALUI LESSON STUDY
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MATEMATIKA DAN SAINS MELALUI LESSON STUDY Peningkatan Profesionalisme Guru Pembelajaran konvensional yang memiliki kerangka komunikasi satu arah, pada umumnya mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini masalah pendidikan merupakan suatu hal yang memerlukan perhatian khusus baik dari pemerintah maupun masyarakat karena pada dasarnya kemajuan dan keberhasilan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam bab keempat, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
142 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari keseluruhan deskripsi dan pembahasan sebagaimana dipaparkan dalam bab keempat, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, berkenaan dengan kondisi
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA (PTK pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Teras Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciAmelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH LINGKARAN
IMPLEMENTASI SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH LINGKARAN Abstrak: Kemampuan pemecahan masalah merupakan hal penting yang harus dilatihkan kepada siswa. Lev Semyonovich
Lebih terperinciKAJIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI SMP KOTA SEMARANG 1. Abstrak
KAJIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI SMP KOTA SEMARANG 1 Ngurah Ayu NM 2, Susilawati 3, dan Siti Patonah 4 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kompetensi profesional
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LESSON STUDY MATA PELAJARAN IPA BERBASIS MGMP SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN LEARNING COMMUNITY.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 IMPLEMENTASI LESSON STUDY MATA PELAJARAN IPA BERBASIS MGMP SEBAGAI UPAYA
Lebih terperinciTINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Pendidikan Biologi Diajukan Oleh : Nopiana
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI
Lebih terperinciLESSON STUDY MENUMBUHKAN MASYARAKAT PEMBELAJAR PESERTA MGMP MATEMATIKA DI WILAYAH JATINANGOR DAN CIMANGGUNG. Oleh : Entit Puspita 1
LESSON STUDY MENUMBUHKAN MASYARAKAT PEMBELAJAR PESERTA MGMP MATEMATIKA DI WILAYAH JATINANGOR DAN CIMANGGUNG Oleh : Entit Puspita 1 Abstrak Tidak bisa dipungkiri bahwa Matematika bagi sebagian besar siswa
Lebih terperinciRusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 12 BUNGARAYA Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU Puji Astuti 1, Zulkarnain 2, Jalinus 3 pujiastuti2695@gmail.com, toper65@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Urip Nurdiana, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan terus berkembang, begitupun dengan keterampilan mengajar. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat sudah seharusnya dipersiapkan oleh
Lebih terperinciMeningkatkan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri 7 Kota Sukabumi Melalui Pendampingan Penyusunan Karya Ilmiah
E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 9(1), 134-140 ISSN 2087-3565 (Print) dan ISSN 2528-5041 (Online) Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas Meningkatkan Kompetensi
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Disampaikan pada Seminar & Loka Karya 2010 Di Pontianak, Kalimantan Barat Oleh: Dr. H. Johar Permana, M.A. Diklat Profesi Guru Penelitian Tindakan Kelas 1 PENGERTIAN PTK Menurut
Lebih terperinciAsmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :
1 IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE (TTW) STRATEGY IN COOPERATIVE LEARNING TYPE OF STAD TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING RESULT IN GRADE VII D SMP NEGERI 18 PEKANBARU Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 4 SMP NEGERI 17 PEKANBARU
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 4 SMP NEGERI 17 PEKANBARU Puteri Nurul Ramadhan 1, Zuhri D 2, Nahor Murani Hutapea 3 puterinurulramadhan@gmail.com,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan simpulan penelitian disajikan beberapa sumbangan teoretis sebagai implikasi
Lebih terperinciPENELUSURAN KESALAHAN SISWA DAN PEMBERIAN SCAFFOLDING DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR
PENELUSURAN KESALAHAN SISWA DAN PEMBERIAN SCAFFOLDING DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR Ria Rahmawati Pratamasari Mahasiswa Universitas Negeri Malang Subanji Dosen Matematika FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010
APRESIASI GURU IPA SMP SURABAYA TERHADAP IMPLEMENTASI LESSON STUDY Wisanti dan Achmad Lutfi FMIPA UNESA Email: endangsusantini@ymail.com ABSTRAK Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru seperti yang
Lebih terperinciSISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN IPA MELALUI LESSON STUDY
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN IPA MELALUI LESSON STUDY OLEH : SITI RIYATI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 1 A. PENDAHULUAN Guru sebagai pendidik dan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK MATERI DIMENSI TIGA KELAS X
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK MATERI DIMENSI TIGA KELAS X Dwi Sulistyaningsih 1, Martyana Prihaswati 2 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 2, Nomor 1, Mei 2016 P-ISSN 2443-1591 E-ISSN 2460-0873 http://ejournal.umm.ac.id/ index.php/jinop 303 IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PROSES
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Septiana Ika Wulandari 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciPembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALYSIS OF MATHEMATICS TEACHER PROBLEM IN LEARNING IMPLEMENTATION SENIOR HIGH SCHOOL
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 ANALYSIS OF MATHEMATICS TEACHER PROBLEM IN LEARNING IMPLEMENTATION SENIOR HIGH SCHOOL Muhammad Ikram 1, Taufiq 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2, Fakultas
Lebih terperinciVolume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :
Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENDEKATAN PAIKEM MELALUI TEKNIK
Lebih terperinciPENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 29 Nomor 2 tahun 2012 PENERAPAN PRAKTEK PEMBELAJARAN BERMAKNA BERBASIS BETTER TEACHING LEARNING (BTL) PADA MATA KULIAH MICROTEACHING UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL
Lebih terperinciARTIKEL OLEH YOSEP NIM
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 10 MALANG PADA MATERI GRADIEN DAN PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ARTIKEL OLEH YOSEP NIM 608311454752 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dampingan, menganalisis seluruh data baik dari dampingan, dan kepala sekolah
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Setelah penulis merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi serangkaian kegiatan yang meliputi bekerjasama dengan dampingan, menganalisis seluruh
Lebih terperinciMEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 2, Mei - Agustus 2016 STKIP PGRI Banjarmasin MEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN
Lebih terperinci