BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Hamdani Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Menurut Herjanto (2009, p. 7), Teori antrian ialah suatu metode analisis yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan keefektifan suatu sistem antrian. Teori antrian berusaha mencari optimalitas dari suatu keadaan antrian, yaitu meminimalkan biaya total yang timbul, baik yang dihadapi oleh pelanggan maupun pemberi layanan secara bersama-sama. Teori antrian (Queueing Theory) diawali oleh Agner Kraup Erlang (1 Januari Februari 1929) yang pertama kali mempublikasikan makalah mengenai Queueing Theory pada tahun Pada tahun 1917, A.K. Erlang memperbaiki penemuannya dan kemudian disusul oleh Molina (1927) dan Thornton (1928) (Siswanto, 2007, p. 217). Dalam teori antrian, dijelaskan mengenai karakteristik sistem antrian, model antrian dan biaya antrian Karakteristik Sistem Antrian Sistem digambarkan sebagai suatu keadaan yang terdapat dalam batasan sistem, terdapat input, masuk ke dalam proses dan terdapat output keluar dari proses. Sistem diilustrasikan pada Gambar 4. Batas sistem Sumber : Siswanto (2007, p. 218) INPUT PROSES OUTPUT Gambar 4 Sistem Sedangkan sistem antrian digambarkan sebagai suatu keadaan dimana terdapat input yang akan dilayani, masuk ke dalam daerah tunggu untuk mengantri, kemudian pelayanan dan output yang keluar dari sistem antrian. Sistem antrian diilustrasikan pada Gambar 5. Proses kedatangan Area kedatangan Fasilitas pelayanan Masuk Keluar Populasi Sumber : Herjanto (2009, p. 102) Gambar 5 Komponen Utama Dalam Sistem Antrian 6
2 7 Dari Gambar 5, dapat dilihat bahwa terdapat 3 faktor dalam sistem antrian yaitu kedatangan, antrian dan fasilitas pelayanan. Kedatangan dapat terbatas atau tidak terbatas dan pola kedatangan dapat teratur atau acak. Dalam sistem antrian, jumlah kedatangan digambarkan dengan distribusi poisson. Probabilitas tiap rata-rata kedatangan dapat dihitung dengan rumus : (Herjanto, 2009, p. 103) Dimana, P(x) = probabilitas X kedatangan, e = , λ = rata-rata tingkat kedatangan dan X = jumlah kedatangan per unit waktu. Disiplin antrian menurut Taha (2007, p. 565) antara lain : - First Come, First Served (FCFS) - Last Come, First Served (LCFS) - Service in Random Order (SIRO) - General Discipline (GD) Model Antrian Terdapat empat macam model antrian pada Gambar 6, yaitu kanal tunggal fase tunggal (single channel single phase), multi kanal fase tunggal (multi channel single phase), kanal tunggal multi fase (single channel multi phase) dan multi kanal multi fase (multi channel multi phase) (Siswanto, 2007, p. 224). (a) single channel single phase masuk antrian keluar (b) multi channel single phase masuk antrian keluar masuk (c) single channel multi phase antrian keluar masuk (d) multi channel multi phase antrian keluar Sumber : Herjanto (2009, p ) Gambar 6 Sistem Dasar Antrian
3 8 Ada empat macam tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui gambaran atau kinerja keempat macam konfigurasi model tersebut, yaitu : Panjang sistem (Ps) atau length of system (L) Waktu di dalam sistem (Ws) atau time spent in the system (W) Panjang antrian (Pa) atau length of queue (Lq) Waktu antri (Wa) atau waiting in the queue (Wq) Sumber : Siswanto (2007, p. 225) Dalam model kanal tunggal fase tunggal, perhitungan antrian dituliskan sebagai berikut : Faktor utilisasi sistem, yaitu probabilitas fasilitas pelayanan sedang digunakan (P) Presentase waktu kosong, yaitu probabilitas tidak ada orang dalam sistem (Po) Rata-rata jumlah pelanggan atau unit dalam sistem, yaitu jumlah dalam antrian ditambah jumlah yang sedang dialayani (L) Rata-rata waktu yang digunakan oleh pelanggan dalam sistem, yaitu waktu yang dihabiskan pelanggan selama menunggu ditambah waktu pelayanan (W) Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian (Lq) Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan menunggu dalam antrian (Wq) (Herjanto, 2009, p ) Sedangkan dalam multi kanal fase tunggal, Menurut Siswanto (2007, p. 233), Tiga kemungkinan bentuk garis tunggu dalam model multi kanal fase tunggal. Pelanggan membentuk satu garis tunggu yang mungkin lurus dan mungkin juga melingkar tergantung luas ruangan (a), pelanggan membentuk beberapa garis tunggu di depan setiap fasilitas pelayanan dimana pelanggan baru akan selalu masuk ke garis tunggu yang lebih pendek (b), dan pelanggan menempati tempat yang telah tersedia setelah sebelumnya mengambil nomor urut. Tiga kemungkinan garis tunggu tersebut digambarkan pada Gambar 7.
4 9 (a) (b) (c) A B C A B C A B C Gambar 7 Garis Tunggu Model Multi Kanal Fase Tunggal Perhitungan antrian dituliskan sebagai berikut : Tingkat kesibukan sistem (P) Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem (Po) Probabilitas nasabah yang datang harus menunggu (Pn) Rata-rata jumlah pelanggan atau unit dalam sistem (L) Rata-rata waktu yang dihabiskan dalam antrian atau dilayani dalam sistem (W)
5 10 Rata-rata jumlah pelanggan atau unit dalam antrian menunggu untuk dilayani (Lq) Rata-rata waktu pelanggan atau unit dihabiskan dalam antrian menunggu untuk dilayani (Wq) Dimana, λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang per satuan waktu µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu k = jumlah fasilitas pelayanan n = jumlah pelanggan dalam sistem Analisis Biaya (Siswanto, 2007, p ) Banyak masalah antrian yang mengingikan pada bagaimana cara untuk menemukan tingkat pelayanan yang ideal yang harus disediakan suatu perusahaan. Penyediaan fasilitas yang banyak akan memberikan pengaruh baik terhadap pelanggan, namun di sisi lain beban biaya akan lebih besar untuk perusahaan. Sebaliknya, jika penyediaan fasilitas yang sedikit akan mengurangi biaya perusahaan, namun salah satunya akan menimbulkan antrian bagi pelanggan. Menurut Siswanto (2007, p. 230), Pada dasarnya, biaya antri terdiri atas dua macam biaya, yaitu biaya yang muncul pada pihak pelanggan karena dia harus membuang waktu untuk antri dan biaya yang berupa kerugian perusahaan karena pelanggan harus keluar dari garis tunggu. Biaya fasilitas adalah biaya yang muncul karena perusahaan harus mengadakan tambahan investasi guna menambah fasilitas pelayanan agar tingkat pelayanan µ meningkat. Adapun gambaran antara biaya antrian dan tingkat pelayanan digambarkan pada Gambar 8. (Siswanto, 2007, p. 229) Biaya Biaya total antrian Biaya fasilitas Biaya total antrian minimum µ optimal Biaya antri Tingkat pelayanan Gambar 8 Karakteristik Biaya Dalam Model Antrian
6 Bongkar Muat Petikemas Petikemas merupakan kemasan untuk mempermudah pengangkutan barang. Petikemas dalam bahasan kali ini digambarkan sebagai berikut : Gambar 9 Petikemas Adapun kapasitas lapangan penumpukan per satuan waktu (Teus/tahun) dapat dihitung dengan : (Misliah et al., 2012, p. 5-6). luas efektif x periode x tinggi tumpukan luas petikemas x dweeling time Keterangan : Dweeling time = jumlah waktu petikemas di lapangan Kegiatan Bongar Muat Menurut Tanjung Priok Port Directory (2012, p. 90), istilah dalam kegiatan bongkar muat antara lain : Stevedoring, kegiatan membongkar barang dari kapal ke dermaga/ tongkang/ truk atau memuat barang dari dermaga/ tongkang/ truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dalam menggunakan derek kapal atau derek darat. Cargodoring, kegiatan melepaskan barang dari tali/jala di dermaga dan mengangkut dari demaga ke gudang/lapangan penumpukan barang selanjutnya menyusun di gudang/lapangan penumpukan barang atau sebaliknya. Receiving/delivery, kegiatan memindahkan barang dari timbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/lapanan penumpukan atau sebaliknya Indikator Performansi Bongkar Muat Adapun indikator performansi bongkar muat terdiri dari : 1. Effective Time (ET) ialah jumlah waktu efektif yang digunakan untuk melakukan kegiatan bongkar muat selama Kapal tambat di dermaga.
7 12 2. Idle Time (IT) adalah waktu tidak efektif atau tidak produktif atau terbuang selama Kapal berada tambat di dermaga. 3. Not Operation Time (NOT) adalah waktu jeda, waktu berhenti yang direncanakan selama Kapal melakukan tambat di Pelabuhan. 4. Berth Working Time (BWT) adalah waktu untuk kegiatan bongkar muat selama kapal berada di dermaga. 5. Berth Time (BT) adalah waktu tambat sejak ikat sampai lepas tali di dermaga. 6. Berth Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat penggunaan dermaga adalah perbandingan antara waktu penggunaan Dermaga dengan waktu yang tersedia (Dermaga siap operasi). Menurut Munisamy (2010, p. 151) yang dikembangkan dari kek (1993), indikator performansi suatu terminal yaitu cargo troughput, utilization of human resources and equipment, quay utilization, service/waiting times dan cost of operations Perhitungan Panjang Dermaga Berikut ini merupakan rumus perhitungan panjang dermaga : Panjang Dermaga = n. LOA + (n-1) 15 m+ 50m Keterangan : n = Jumlah kapal yang dapat merapat LOA = Ukuran panjang kapal yang di tambat 15 m = Ketetapan (jarak antara buritan ke haluan dari satu kapal ke kapal lain) 50 m = Ketetapan (jarak dari kedua ujung dermaga ke buritan dan haluan kapal) Sumber : Rachman et al. (2013, p. 22) yang diambil dari Bambang (2009) 2.3 Simulasi Teknik pemodelan simulasi dapat diaplikasikan pada proses perencanaan terminal dan analisis sistem penanganan container (Dragovic et al., 2005, p ). Simulasi baik digunakan untuk analisis performansi kapal tambat di dermaga Simulasi Arena Menurut Kelton (2002, p. 3), Simulasi mengacu kepada metode dan aplikasi untuk meniru dari perilaku sistem yang nyata. Contoh kasus simulasi ialah : Arriving Blank Parts Drilling Center Drill Press Departing Finished Parts Queue Sumber : Kelton (2002, p. 19) Gambar 10 A Simple Processing System Part in process Dalam kasus pada Gambar 10, diperlukan penentuan aspek numerik, termasuk bagaimana simulasi berjalan dan berhenti. Dalam setiap pengisian
8 13 dilakukan pengisian dengan waktu. Data waktu yang diperlukan pada kasus ini, yaitu arrival time, interarrival time dan service time Bagian Pemodelan Simulasi Arena Adapun bagian pemodelan simulasi menurut Kelton (2002, p ), yaitu sebagai berikut : 1. Entities, ialah objek dalam simulasi. Entities dibuat, kemudian berpindah sepanjang proses dan keluar setelah selesai. Dalam kasus diatas, part merupakan entities. 2. Attributes, ialah karakter umum untuk semua entities. 3. Global variable, ialah salah satu informasi dari sistem. Terdapat 2 tipe global variable, yaitu arena built-in variables (number in queue, number of busy resources, simulation time, etc.) dan user-defined variables (number in system, current shift, etc). 4. Resources, ialah bagian untuk mewakili personnel, equipment, atau jumlah riuang dalam area gudang. 5. Queues, ialah ketika entities tidak bisa berpindah dalam suatu proses karena sedang ada entities lain yang sedang dalam proses, maka dibutuhkan tempat untuk menunggu, maka hal ini disebut queues. 6. Statistical Accumulators 7. Events 8. Simulation clock 9. Starting and stopping Arena Window Tampilan Arena digambarkan pada Gambar 11 di bawah ini. Toolbars Project Bar Model Window Flowchart View Status Bar Sumber : Kelton (2002, p. 52) Gambar 11 Arena Window Model Window Spreadsheet View Modul-Modul Pada Simulasi Arena Pada project bar arena, terdapat modul-modul dalam bentuk simbol yang berfungsi untuk keperluan pembuatan model animasi. Pada arena 14.0 simulation software training oleh Binus University (2013, p. I 7 - I 49) dijelaskan modul pada simulasi arena, yaitu :
9 14 1. Panel Basic Process Modul-modul flowchart a. Create, digunakan pada awal mula berangkatnya entity. b. Dispose, merupakan titik akhir dari entity pada model simulasi. c. Process, merupakan proses utama dalam simulasi. d. Decide, menunjukkan proses pengambilan keputusan dalam sebuah sistem. e. Batch, menunjukkan mekanisme kelompok dalam model simulasi. f. Separate, digunakan untuk membuat salinan entity yang datang dijadikan entities yang berlipat atau membagi entity dari modul batch sebelumnya. g. Assign, digunakan untuk memasukkan nilai baru. h. Record, digunakan untuk mengumpulkan statistik dalam model simulasi. Modul-modul data a. Entity, menjelaskan berbagai macam tipe dari entity dan memberikan nilai pictures dalam simulasi. b. Queue, untuk mengubah aturan rangking untuk antrian yang spesifik. c. Resource, mendefinisikan sumber dalam sistem simulasi. d. Variabel, mendefinisikan dimensi variabel. e. Schedule, mendefinisikan jadwal pengoperasian. f. Set, mendefinisikan berbagai macam tipe dari sets. 2. Panel Advance Process Modul-modul flowchart a. Delay, mengevaluasi dan mengembalikan entity pada modul. b. Dropoff, menghilangkan jumlah entity tertentu dari suatu kelompok dan mengirimkannya ke modul lainnya. c. Hold, menahan entity dalam sebuah antrian. d. Match, membawa jumlah tertentu entity yang sedang menunggu dalam berbagai macam antrian. e. Pickup, menghilangkan beberapa entity dari antrian dari rank tertentu. f. Readwrite, digunakan untuk menulis data ke output device. g. Release, digunakan untuk melepaskan unit dari resource. h. Remove, menghilangkan satu entity dari posisi yang telah ditentukan dan mengirimkannya ke modul designated. i. Seize, mengalokasikan satu atau beberapa unit resource kepada entity. j. Signal, mengirimkan signal kepada modul hold dalam modul set agar menunggu lalu melepas entity dengan jumlah maksimum. k. Unstore, menghilangkan entity dari storage. l. Adjust variable, mengatur suatu variabel menjadi target nilai pada hitungan tertentu. Modul-modul data a. Advanced set, menjelaskan berbagai macam tipe dari entity dan memberikan nilai pictures dalam simulasi. b. Expression, menunjukkan expressions dan nilai hubungan. c. Failure, didesain untuk digunakan dengan resources. d. File, mengidentifikasikan nama sistem file dan acces metode, formatting dan karakteristik operasional dari files. e. Stateset, mendefinisikan states beberapa resources. f. Statistic, mendefinisikan tambahan statistik. g. Storage, digunakan untuk menganimasikan suatu storage.
10 3. Panel Advance Transfer Modul-modul flowchart a. Enter, didefinisikan sebagai stasiun terhadap lokasi dimana proses itu terjadi. b. Leave, digunakan untuk mentransfer entity ke stasiun atau modul. c. Pickstation, mengizinkan entity untuk memilih station dari station yang telah ada. d. Route, mentransfer sebuah entity ke station yang telah ditentukan. e. Station, didefinisikan dengan station terhadap lokasi dimana proses itu terjadi. f. Access, mengalokasikan satu atau lebih tempat conveyor agar entity bergerak dari satu station ke station lainnya. g. Convey, menggerakkan entity di atas conveyor dari lokasi station biasa ke station tujuan. h. Exit, melepaskan entity pada conveyor yang telah disediakan. i. Start, mengubah status conveyor dari tidak aktif menjadi aktif. j. Stop, mengatur status operasional dari conveyor yang tidak aktif. k. Activate, meningkatkan kapasitas transporter kendaraan sebelumnya. l. Allocate, menempatkan transporter ke entity tanpa menggerakkanyya ke lokasi station entity. m. Free, melepaskan entity yang baru ditempatkan unit transporter n. Halt, mengubah unit transporter untuk tidak aktif o. Move, menggerakkan transporter dari satu lokasi ke lokasi lain tanpa menggerakkan entity ke station tujuan p. Request, menempatkan unit transporter ke entity. q. Transport, mentransfer entity ke station tujuan. Modul-modul data a. Sequence, mendefinisikan aturan aliran entity dalam model. b. Segment, menjelaskan jarak antara dua station pada pengaturan segmen sebuah conveyor. c. Transporter, paduan untuk pergerakan entity dari satu lokasi ke lokasi lain. d. Distance, menjelaskan jarak perjalanan antara semua station yang akan dikunjungi transporter. e. Network, menjelaskan map yang diatur untuk memandu aliran transporter. f. Network link, menunjukkan karakteristik dari jalur yang ada pada paduan transporter. g. Activity area, wilayah yang dapat dihubungkan antar satu station dengan station lainnya Analisis Input Data Pada arena 14.0 simulation software training oleh Binus University (2013, p.i 49) dijelaskan mengenai input data pada modul pada model simulasi, yaitu : 1. Buat text file (.txt) yang merupakan matrik set data yang telah kita kumpulkan, dapat menggunakan notepad (start >all >program >accessories >notepad). 2. Buka software simulasi arena, lalu buka input analyzer dari menu tools (file >new). 3. Masukan data (.txt) ke dalam input analyzer (file >data file >use existing). 4. Lakukan fitting distribusi (fit >poisson/normal/eksponensial) 15
BAB II. Landasan Teori
BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama
Lebih terperinciOPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN BONGKAR MUAT DI KADE TERMINAL OPERASI II PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG TANJUNG PRIOK
OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN BONGKAR MUAT DI KADE 13-15 TERMINAL OPERASI II PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG TANJUNG PRIOK Getsha Nagista Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciMODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM
MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan
Lebih terperinciSesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas
Lebih terperinciTeori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi
Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu
Lebih terperinciMetode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009
Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan
Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan Hendra Nurjaya Al-Kholis 1, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3 1,3 Program Studi Teknik Industri S1, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara Indonesia, jasa kepelabuhanan merupakan hal strategis untuk kebutuhan logistik berbagai industri dan perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN DAN SIMULASI
BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI 3.1 Sistem Antrian Incoming Call THE TEMPO GROUP Gambar 3.1 Telepon Operator Secara umum Sistem Antrian Incoming Call di THE TEMPO GROUP dapat digambarkan sebagai berikut
Lebih terperinciArif Mulyasyah NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD
MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN BONGKAR MUAT DENGAN PENAMBAHAN UNIT HARBOUR MOBILE CRANE (HMC) MELALUI METODE SIMULASI (STUDY KASUS PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA) Arif Mulyasyah NRP. 2107.100.097
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari
Lebih terperinciSimulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang
Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Yani Prihati Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI Abstract Queuing is a condition in which a group of people,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu
Lebih terperinciTeori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1
Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang
Lebih terperinciSimulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng
Simulasi Model Sistem Jasa DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng Pendahuluan Sistem jasa Sebuah sistem pemrosesan dimana didalamnya disediakan satu atau lebih jasa bagi pelanggan Karakter
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner
Lebih terperinci3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR RUMUS... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRACT... xii INTISARI... xiii BAB 1 PENDAHULUAN...
Lebih terperinciPENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract
PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNDIP Abstract In daily activities, we often face in a situation of queueing.
Lebih terperinciModel Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog
Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penelitian terdahulu, penelitian sekarang dan dasar teori yang digunakan dalam penelitian. 2.1. Tinjauan Pustaka Banyak penelitian
Lebih terperinciSimulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation)
Bab 4: Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation) Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw-Hill, Singapore, 2003. Bab 4: Simulasi Event-Diskrit
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan
Lebih terperinciAntrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang
Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya
Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciKata kunci: penentuan jumlah operator, simulasi, waktu tunggu
Penentuan Jumlah Operator OPTIMAL dengan Metode Simulasi Satya Sudaningtyas Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Laman: satya.sudaningtyas@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciOPTIMASI PELAYANAN BONGKAR MUAT BARANG PADA SISTEM ANTRIAN PT HONDA PROSPECT MOTOR DENGAN SINGLE AND MULTI CHANNEL QUEUEING ANALYSIS
OPTIMASI PELAYANAN BONGKAR MUAT BARANG PADA SISTEM ANTRIAN PT HONDA PROSPECT MOTOR DENGAN SINGLE AND MULTI CHANNEL QUEUEING ANALYSIS Heldy Juliana, Dr. Naniek Utami H., S.Si,MT.*) heldyjuli@gmail.com Program
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem pelayanan multiple (multiple-server system) atau biasa disebut multiserver single queue merupakan baris antrian tunggal yang dilayani
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
24 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian, yang sering disebut sebagai teori antrian (queueing theory) merupakan sebuah bagian penting operasi dan juga alat yang sangat
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2
MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 1. Muhammad Yunanto, SE., MM. 2. Iman Murtono Soenhadji, Ph.D. Tim Penyusun 3. Darmadi, SE.,MM. 4. Ririn Yuliyanti, SE. 5. Padyan Khatimi,
Lebih terperinciQueuing Models. Deskripsi. Sumber. Deskripsi. Service Systems
Queuing Models Sistem Antrian Deskripsi matematis dari sistem antrian: The arrival process of customers The behaviour of customers The service times The service discipline The service capacity The waiting
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemodelan dan Simulasi Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalakan. Pemodelan dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan kegiatan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 111 118. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK
Lebih terperinciModel Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami
Lebih terperinciRiset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
Dari sebuah artikel BUDAYA ANTRI MEMBERI BANYAK MANFAAT, kalimat pembuka dari kata seorang guru di Australia menyatakan, Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai matematika
Lebih terperinciOPTIMASI PENGATURAN SANDAR KAPAL PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA
1 OPTIMASI PENGATURAN SANDAR KAPAL PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA Richson Lamron P Dosen Pembimbing : Sunaryo dan Riko Butarbutar Program Sarjana Teknik Perkapalan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciTeori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi
Teori Antrian Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Bentuk Umum Teori Antrian Pelayanan Tunggal Pelayanan Multipel Pendahuluan Banyak waktu dihabiskan untuk menunggu oleh manusia, produk, dll Penyediaan
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI DWELLING TIME 2016
RAHASIA SDT16 - PELABUHAN Triwulan - 2016 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI DWELLING TIME 2016 Tujuan Survei : Memperoleh informasi tentang perkembangan waktu lamanya petikemas / barang berada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan loket untuk mendapatakan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan bakar,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut (Sutabri, 2012) : 1. Secara sederhana, sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari
Lebih terperinciT-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN
T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN Sudradjat 1), Diah Chaerani 2), Farida C. Kusuma 3) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi
SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI KANTOR BPJS MENGGUNAKAN MATLAB Bella Nurbaitty Shafira 1), Risdawati Hutabarat 2), Winal Prawira 3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung BNShafira@gmail.com, Risdawatihtb@gmail.com,
Lebih terperinciPRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN
PRAKTIKUM TOKATIK MODUL TEORI ANTRIAN.. Tujuan Praktikum Dari kegiatan praktikum ini, praktikan diharapkan :. Dapat memahami fungsi dan manfaat dari teori antrian.. Dapat memahami konsep dasar dari teori
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN
ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN SKRIPSI Oleh: NURSIHAN 24010210110001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 ANALISIS
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Sebelum melakukan pengolahan dan analisis data, penulis melakukan observasi kondisi yang ada di area final inspection VLC saat ini. Observasi dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciCONTOH STUDI KASUS ANTRIAN
CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN ABSTRAKSI Teori Antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian dan barisbaris penengguan, yang formasinya merupakn suatu fenomena biasa yang terjadi
Lebih terperinciMODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2
MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 Dengan memperhatikan hal ini, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Troughput. Gambar 1.1. Troughput di TPKS (TPKS,2013)
Troughput BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) merupakan tempat berlabuhnya kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas. Aktivitas bongkar muat yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan Danau Agung 1 Blok A4, Sunter Agung Jakarta Utara. Penelitian dilakukan selama
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PELAYANAN OBAT NON RACIKAN DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN
99 ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN OBAT NON RACIKAN DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN WAITING LINE ANALYSIS PATENT DRUGS SERVICES IN PHARMACY OUTPATIENT SERVICES Aris Sujoko, Djazuly Chalidyanto Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Manajemen Operasional Krajewski dan Ritzman (2002:6) mengemukakan bahwa manajemen operasional adalah the term operation management refers to the direction
Lebih terperinciModel Antrian. Queuing Theory
Model Antrian Queuing Theory Ada tiga komponen dasar dalam model antrian, yaitu kedatangan, fasilitas pelayanan, dan antrian actual. Permasalahan deret tunggu kebanyakan dipusatkan pada pertanyaan untuk
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen
Lebih terperinciKAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT
KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT QUEUES ANALYSIS M/M/ TYPE WITH SLOW AND FAST PHASE SERVICE SYSTEM Oleh: Erida Fahma Nurrahmi NRP. 1208 100 009 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan yang teridentifikasi adalah bagaimana melihat performansi antrian hauler pada jalan 7F. Oleh
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management TEKNIK RISET OPERASI William J. Stevenson 8 th edition CONTOH ANTRIAN Pelanggan menunggu pelayanan di kasir Mahasiswa menunggu konsultasi dengan pembimbing Mahasiswa menunggu registrasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah organisasi dan secara utuh berhubungan dengan semua fungsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01
Lebih terperinciO v e r v i e w & l e a r n i n g to run simulation Software Simulation Arena 5.0
Praktikum Arena 5.0 O v e r v i e w & l e a r n i n g to run simulation Software Simulation Arena 5.0 Tujuan Praktikum Memperkenalkan Software Arena 5.0 sebagai alat bantu dalam pemecahan masalah simulasi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien yang ingin periksa ke dokter, orang yang mengantri beli bensin di SPBU, orang
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1
TEORI ANTRIAN Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 Riset Operasional Riset operasional merupakan cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model seperti model
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.
SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas. List/file/set: entitas-entitas dengan properti yang sama.
Lebih terperinciDESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM Deiby T. Salaki 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado, 95115 e-mail: deibytineke@yahoo.co.id
Lebih terperinciOptimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY
Lebih terperinciSIMULASI ANTRIAN DENGAN MODEL M [X] /EM/C
SIMULASI ANTRIAN DENGAN MODEL M [X] /EM/C Roni Jhonson Simamora Program Studi D3 Manajemen Informatika Universitas Methodist Indonesia roni_mora@yahoo.com Abstract Queue associated with all aspects of
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Stokastik Menurut Gross (2008), proses stokastik adalah himpunan variabel acak Semua kemungkinan nilai yang dapat terjadi pada variabel acak X(t) disebut ruang keadaan
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY I. Pendahuluan
Lebih terperinciRiana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom
Volume 19 Nomor 2, 2015 133 ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG: STUDI PADA LOKET PELAYANAN PENCATATAN DAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN BAYI BERUMUR 0-60 HARI Riana
Lebih terperinciANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Vita Dwi Rachmawati 1, Sugito 2, Hasbi Yasin 3 1 Alumni Jurusan Statistika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah organisasi dan secara utuh berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 SISTEM PENGELOLAAN STOK BARANG Stok barang dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Stok barang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi Menurut Heinzer dan Render (2011;4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
Lebih terperinciOptimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY SUSANTY,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini dapat memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Sistem Antrian Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) 2. Antrian 3. pelayanan Masing-masing
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 44 51 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG ZUL AHMAD ERSYAD, DODI DEVIANTO
Lebih terperinciPengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1
Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 M Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani 2 Abstrak Sistem antrian merupakan faktor yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini dengan semakin berkembangnya dunia perdagangan dan investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
Lebih terperinciANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian
ANTRIAN Jika permintaan terhadap suatu jasa melebihi suplai, akan mengakibatkan terjadi antrian. Masalah tersebut dapat terjadi pada berbagai keadaan. Sebagai contoh Kendaraan menunggu lampu lalu lintas,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Suatu antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB 4 PENGOLAHAN DATA
BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1 Penentuan Sample dari Populasi dan Pengolahan Dalam mencapai tujuan utama dari perancangan materi ini, yakni meningkatkan efisiensi Shuttle Bus Binus Square, beberapa variabel
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 593-601 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE
Lebih terperinciMODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)
MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK) 1 Sugito, 2 Alan Prahutama, 3 Rukun Santoso, 4 Jenesia Kusuma Wardhani 1,2,3,4 Departemen Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro e-mail:
Lebih terperinci