PENGARUH KOMBINASI TEMULAWAK DAN JAHE TERHADAP PENILAIAN ORGANOLEPTIK SIRUP TEMULAWAK DI KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO

Transkripsi

1 PENGARUH KOMBINASI TEMULAWAK DAN JAHE TERHADAP PENILAIAN ORGANOLEPTIK SIRUP TEMULAWAK DI KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO RETNO ENDRASARI, SUTOYO Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek Sidomulyo Ungaran DISAMPAIKAN DALAM SEMINAR NASIONAL PERHIPBA XV DAN KONAS IV OBAT TRADISIONAL INDONESIA DI SOLO TANGGAL 9 10 November 2011

2 PENDAHULUAN Saat ini banyak makanan dan minuman yang ditawarkan sebagai produk suplemen yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh jika dikonsumsi. Minuman kesehatan merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi atau non zat gizi dan jika dikonsumsi dapat memberikan pengaruh posistif terhadap kesehatan tubuh (Muchtadi, 1996). Salah satu contoh minuman kesehatan yang dapat dijumpai adalah minuman instan ekstrak temulawak. Kebanyakan produk tersebut dijumpai dalam bentuk serbuk, di samping ada beberapa yang dibuat dalam bentuk tablet maupun cair. Pemanfaatan dalam bidang kesehatan, zat aktif berupa kurkuminoid dan senyawa antioksidan lain yang terkandung dalam temulawak dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan, antiperadangan, antibakteri dan penurun kadar kolesterol darah.

3 Sebagai sentra produksi temulawak terbesar di Jawa Tengah, Kabupaten Purworejo telah dijadikan lokasi Pendampingan Pengembangan Kawasan Hortikultura khususnya tanaman biofarmaka temulawak oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah pada tahun Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Semagung, Kecamatan Bagelen yaitu KWT Rukun Makmur. Beberapa bentuk olahan rimpang yang sudah dapat dihasilkan antara lain simplisia temulawak dan pati temulawak, yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan cendol, pembuatan tempe goreng dan beberapa kue kering. KWT ini dapat digunakan sebagai proses pembelajaran/peningkatan bentuk olahan lainnya, maupun tempat penyebaran informasi teknologi terutama dalam bentuk olahan.

4 BAHAN DAN METODE Bahan untuk mengetahui uji penilaian organoleptik sirup temulawak adalah: Temulawak (1 kg), Gula (1 kg), Kapulaga (10 buah), Cengkeh (10 buah), Kayumanis (2 ruas), Jeruk nipis (4 buah), pandan (4 lembar), air 4 lt. Cara pembuatan sebagai berikut: Temulawak dan jahe diiris tipis-tipis, ditambah air 4 lt, rempahrempah dan gula, kemudian dimasak dgn api sedang dengan menggunakan sebuah wajan, selanjutnya dimasak sehingga airnya tinggal 1,5 liter.

5 Tiga resep (komposisi) sirup tersebut yaitu, A. Sirup dibuat dari bahan 100% temulawak, B. Sirup dibuat dari bahan temulawak dan jahe (50%:50%) C. Sirup dibuat dari bahan temulawak dan jahe (75%:25%). Kriteria penilaian berdasar 3 macam aspek penilaian yang bisa dilihat, dicium, dan dirasakan, dengan skala penilaian 1 5, dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan (Rahayu, 2001). Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan Anova dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Test -- nilai LSR pada taraf 5%.

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada uji preferensi (kesukaan) ini, ke-30 panelis memberikan tanggapan tentang kesukaan atau ketidaksukaan, serta seberapa jauh tingkat kesukaan ataupun tidak kesukaan. Penilaian kriteria mutu meliputi warna, aroma, dan rasa. Uji kesukaan menggunakan 5 skala, dari 1 5 (1: tidak suka, 2: kurang suka, 3: suka, 4: sangat suka, dan 5: sangat suka sekali), dengan batas penerimaan panelis (konsumen) pada nilai 2,50. Hasil uji tingkat kesukaan panelis terhadap minuman sirup temulawak disajikan pada Tabel 1.

7 Tabel 1. Hasil rata-rata uji penilaian tingkat kesukaan panelis terhadap tiga macam komposisi bahan dalam pembuatan sirup temulawak. Komposisi A. Temulawak (100 %) B. Temulawak:Jahe (50% : 50%) C. Temulawak:Jahe (75%:50%) Penilaian rata rata Aroma Rasa Warna Nilai Total 3,83a 3,93a 4,23a 11,99a 3,63a 2,50b 4,10a 10,23b 3,97a 3,87a 4,07a 11,91a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan secara nyata pada Taraf kepercayaan 5% dan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata pada taraf kepercayaan 5%.

8 KESIMPULAN DAN SARAN Minuman sirup temulawak tanpa komposisi jahe memiliki total nilai yang tertinggi yaitu, 11,99. Penilaian yang paling rendah yaitu 10,23 pada minuman sirup temulawak dengan komposisi temulawak : jahe (50% : 50%). Kondisi ini kurang disukai oleh panelis karena sebagian besar panelis mengungkapkan rasa pedas jahe sangat mendominasi sirup temulawak.

9 TERIMA KASIH