JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN:"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG) Ibrahim Yusuf Mahdi, Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.Sc. Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya ibrahimyusufmahdi@yahoo.com ; m_sritomo@ie.its.ac.id Abstrak Cannery Department merupakan departemen tempat dilakukannya proses pengalengan nanas dimana memiliki jumlah tingkat kecelakaan kerja paling tinggi. Kecelakaan kerja yang terjadi tentunya memiliki dampak kerugian, baik dampak terhadap para pekerja sendiri, dampaknya terhadap proses kerja dalam pabrik, serta dampak terhadap produktivitas kinerja perusahaan. Sehingga perlu adanya evaluasi terhadap hal ini. Pada penelitian ini dilakukan ergonomic assessment berdasarkan faktor lingkungan kerja fisik dan K3. Untuk faktor lingkungan kerja fisik digunakan kuisioner lingkungan fisik. Untuk faktor keselamatan dan kesehatan kerja digunakan risk assessment, konsumsi energi, NASA TLX, dan nordic body map. Skor dari faktor tersebut diintegrasikan dengan menggunakan centroid method untuk mendapatkan skor akhir kategori pekerja. Berdasarkan hasil ergonomic assessment, diketahui bahwa sebagian besar pekerja kurang untuk melakukan tugasnya. Rekomendasi perbaikan yang diberikan berupa perbaikan ukuran dan dimensi kursi tempat duduk pekerja, penambahan kipas sebagai treatment lantai licin serta pemasangan lampu dan sensor pada area mesin seamer. S Kata Kunci Ergonomic Assessment, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kecelakaan Kerja I. PENDAHULUAN alah satu input yang memegang peranan penting dalam pencapaian produktivitas adalah sumber daya manusia yang terlibat dalam proses bisnis tersebut (pekerja). Pekerja yang melakukan kerja berlebihan bahkan sampai mengalami kelelahan dan kejenuhan kerja akan mengakibatkan berimbasnya penurunan tingkat produktivitas kerja. Dalam hal ini, perlu diperhatikan pembagian distribusi fungsi, peran, dan beban kerja agar pekerja dapat bekerja sesuai dengan batasbatas yang dimiliki dan beban kerja menjadi tidak berlebihan. Selain itu, sangat perlu diperhatikan juga perilaku tidak aman pekerja dan kondisi lingkungan kerja yang tidak aman yang dapat menjadi resiko kecelakaan kerja. Biro Pelatihan Tenaga Kerja menyebutkan bahwa dua hal tersebut merupakan penyebab terbesar kecelakaan kerja. Saat ini, keselamatan dan kesehatan kerja sudah menjadi hal yang mutlak diperhatikan dalam dunia industri. Faktor-faktor manusia (human factors) memegang peranan penting dalam keselamatan dan kesehatan kerja yang secara langsung erat kaitannya dengan pencapaian produktivitas kerja yang baik. Produktivitas kerja yang baik adalah dengan didukung oleh terjaganya kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan manusia selaku pekerja. Potensi (hazard) adalah permasalahan yang ada di perusahaan karena merupakan sumber resiko yang potensial mengakibatkan kerugian baik material, lingkungan, maupun manusia (Rochmoeljati, 2007). Dengan memperhatikan ergo-safety, segala permasalahan yang bisa memberikan dampak yang memkan bagi keselamatan maupun kesehatan manusia akan dapat diidentifikasi, dijaga, dikelola, dan dirancang untuk memperoleh kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan sehat. Berdasarkan data kecelakaan yang terjadi pada Cannery Department dan hal-hal yang terkait keselamatan dan kesehatan kerja pada proses pengalengan, maka diperlukan suatu evaluasi yang harus dilakukan dalam proses pengalengan nanas di pabrik. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan evaluasi ergonomi yang berbasis pada konsep keselamatan dan kesehatan kerja. II. URAIAN PENELITIAN Tahap ergonomic assessment ini diawali dengan tahap pendahuluan, yaitu mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan dalam proses pengalengan nanas, serta menetapkan tujuan penelitian. Studi literatur dan studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai permasalahan yang ada. Tahap kedua adalah pengumpulan data primer dan data sekunder yang mendukung penelitian. Data primer yang diambil antara lain lingkungan kerja, keluhan kerja,dan denyut jantung pekerja. Data sekunder yang diambil antara lain deskripsi perusahaan, resiko kerja, dan job desciption pekerja. Data-data yang diperoleh kemudian diolah untuk mendapatkan peta kerja, nilai konsumsi energi, beban kerja mental, skor nordic body map, dan skor lingkungan fisik. Skor yang didapatkan dari tiap faktor diintegrasikan dengan centroid method untuk mengetahui kategori akhir pekerja. Selanjutnya dibuat rekomendasi perbaikan dengan tujuan mengurangi jumlah kecelakaan kerja yang terjadi. Tahap analisa dilakukan untuk menguraikan hasil yang diperoleh dari tahap sebelumnya. Hasil dari analisa kemudian dimasukkan dalam simpulan penelitian dan saran untuk penelitian lanjutan.

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: III. HASIL DAN PEMBAHASAN PT GGP adalah perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang perkebunan dan pengalenan nanas. PT Great Giant Pineapple (GGP) didirikan pada tahun 1979 dengan akte notaris nomor : 48 tanggal 14 Mei Lokasi perkebunan terletak di 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Utara, sedangkan lokasi pabrik pengalengannya terletak di Kampung Terbanggi Besar KM 77, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Luas lahan perkebunan nanas mencapai lebih kurang hektar. 3.1 Proses Kerja Berikut adalah alur proses kerja pada pabrik proses pengalengan nanas : Cannery Dept Process 5 menit 5 menit 1 menit O - 1 O - 2 O - 3 Penimbangan Buah (Weighing) Penumpahan Buah (Dumping) Pencucian Buah (Washing) Bahaya kimia mekanis ergonomi Potensi Ber RAC Kategori Bahaya lantai licin 2 panas 2 air nanas 3 Medium/moderate Sedang benda tajam 2 gas tabung (emisi) 5 Very low Abaikan gas buang (emisi) 5 Very low Abaikan debu 4 Low/minor Sedang penggunaan bahan kimia 5 Very low Abaikan gerakan mekanis 2 mesin tabrakan 5 Very low Abaikan posisi kerja Medium/moderate 3 statis Sedang kecerobohan 3 Medium/moderate Sedang 1 menit 2 detik 2 detik 5 detik 10 menit 2 menit O - 4 O 5 O - 6 O - 7 Ins. 1 O - 8 O - 9 Pemisahan Ukuran Buah (Grading) Pengupasan Kulit (Peeling) Pemotongan ujung & pangkal Coring and Slicing Seleksi Kualitas (Manual) Memasukkan dalam kaleng Suplai ke mesin syruper & seamer 3.3 Konsumsi Energi Untuk menentukan besarnya konsumsi energi yang dihasilkan oleh pekerja dalam melakukan pekerjaannya digunakan persamaan berikut : Y = HR BB Keterangan : Y : Konsumsi oksigen (liter/menit) HR : Denyut jantung (denyut/menit) BB : Berat badan (kilogram) Sehingga didapatkan rekap perhitungan konsumsi energy dan kategori beban kerja sebagai berikut : 5 detik 5 detik menit menit 5 menit O - 10 O - 11 O - 12 O - 13 Ins. 2 Pengisian Media Syrup Penutupan kaleng (Seaming) Pemasakan Produk (Cooking) Penyusunan Produk ke Palet (Palletizing) Selection Gambar 3.1 OPC Cannery Department 3.2 Risk Analysis Risk analysis dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisa resiko yang mungkin muncul dalam pekerjaan yang dilakukan. Ada tiga tahapan yang dilakukan. Tahap pertama adalah identifikasi yang ada, tahap kedua adalah menentukan seberapa sering tersebut terjadi, dan tahap yang ketiga adalah memetakan tersebut. Berikut hasil dari risk analysis : Tabel 3.1 Kelompok Bahaya Bahaya Potensi Ber RAC fisik kebisingan 2 Kategori Bahaya Tabel 3.2 Kategori Beban Kerja Kategori Beban Kerja Konsumsi Oksigen (L/min) Denyut Jantung (denyut/min) Energy Expenditure (Kkal/menit) Sangat Ringan < 0.5 < 60 < 2.5 Ringan Sedang Berat Sangat Berat Nordic Body Map Nordic body map merupakan kuesioner yang digunakan untuk mengetahui bagian tubuh operator yang sakit saat melakukan proses kerja. Bagian tubuh yang memiliki skor tertinggi akan diolah dengan standardize nordic questionnaire untuk mengetahui lama waktu keluhan, konsekuensi, serta lama waktu kerja hilang. Tabel 3.3 Rekap Nordic Body Map No Lokasi Tubuh Rata-rata 1 leher 2,

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: No Lokasi Tubuh Rata-rata 2 bahu kiri 2, bahu kanan 2, lengan atas kiri 1, punggung 2, lengan atas kanan 1, pinggang 2,4 8 pinggul 2, pantat 1, siku kiri 1, siku kanan 1, lengan bawah kiri 1, lengan bawah kanan 1, pergelangan tangan kiri 1, pergelangan tangan kanan 1, telapak tangan kiri 1,7 telapak tangan 17 kanan 2 18 paha kiri 1, paha kanan 1, lutut kiri 1,6 21 lutut kanan 1, betis kiri 2, betis kanan 2, pergelangan kaki kiri 1, pergelangan kaki kanan 1, kaki kiri 1, kaki kanan 2, Tabel 3.4 Rekap Standardize Nordic Questionnaire Rekap Standardize Nordic Questionnaire Operator Lama Konsekuensi Akibat Waktu Kerja Keluhan Hilang 1 1,3 1,1 1,1 2 2,5 1, ,2 1,4 1,2 4 1,6 1,2 1,1 5 3,4 1, ,1 1,5 1,3 7 1, , ,4 1, ,5 2,9 1,1 11 2,6 1, ,8 1, ,4 2 1, ,4 1, ,5 1, Rekap Standardize Nordic Questionnaire Operator Lama Konsekuensi Akibat Waktu Kerja Keluhan Hilang 18 2, ,3 1,2 1,1 21 1,6 1, , , ,3 1, , ,5 1,2 1, , ,3 1, , NASA Task Load Index Pengolahan beban kerja mental dilakukan untuk mengetahui pengaruh mental yang mempengaruhi performansi pekerja ketika melakukan pekerjaannya. Hal ini dibutuhkan melihat kemungkinan menjadi tingkat prioritas pekerja dalam mempengaruhi kinerjanya. NASA TLX ini digunakan untuk menghitung beban kerja mental. Metode ini terdiri dari dua tahapan, yaitu perbandingan berpasangan enam deskriptor dan pemberian bobot. Tabel 3.5 Rata-Rata Perhitungan Rating Scale Kebutuhan Total Product Rata-rata Kebutuhan Fisik (KF) Kebutuhan Mental (KM) ,33333 Kebutuhan Waktu (KW) ,66667 Performansi (P) Usaha (U) Tingkat Stres (TS) Lingkungan Kerja Fisik Lingkungan fisik kerja merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam kaitannya mengamati resiko yang menimbulkan kecelakaan kerja. Untuk mengetahui apakah lingkungan fisik kerja menimbulkan gangguan terhadap pekerja dalam bekerja maka dilakukan penyebaran kuisioner mengenai faktor-faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi lingkungan kerja 3.7 Skoring Ergonomic Assessment Pada sub bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data terhadap faktor yang ditentukan dalam ergonomic assessment. Metode yang digunakan antara lain konsumsi energi untuk beban fisik kerja, NASA TLX untuk beban kerja mental, nordic body map questionnaire dan standardize nordic questionnaire untuk keluhan kerja, dan lingkungan fisik kerja. Dari pengolahan data tersebut didapatkan skor masing-masing faktor kemudian dibandingkan tiap pekerja untuk mengetahui apakah pekerja melakukan perkerjaan yang diberikan. Skoring ergonomic assessment ini dilakukan dengan tahap pembobotan skor, kemudian pengkategorian skor, dan terakhir

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: tahap penentuan kategori pekerja. Berikut hasil rekap nilai centroid dan penentuan kategori pekerja : licin, perbaikan berdasarkan nilai ergonomic assessment, dan pemberian lampu dan sensor di area mesin seamer. Tabel 3.6 Rekap Nilai Centroid dan Penentuan Kategori Operator Nordi c Body Map NORMALISASI Konsumsi Energi Lingkungan Fisik kerja Nilai Centroid Kategori Pekerja 1 0,1 0,3 0,4 0,22 Mampu 2 0,5 0,3 0,2 0,36475 Mampu 3 0,1 0,3 0,3 0,17325 Mampu 4 0,2 0,3 0,5 0,30475 Mampu 5 0,8 0,3 0,6 0, ,0 0,3 0,9 0,9185 Sangat kurang 7 0,1 0,3 0,5 0,22875 Mampu 8 0,4 0,3 0,7 0, ,8 0,3 0,9 0,7855 Sangat kurang 10 1,2 0,3 0,7 0,91125 Sangat kurang 11 0,5 0,3 0,8 0, ,6 0,3 0,5 0, ,1 0,3 0,7 0,32225 Mampu 14 0,7 0,3 0,8 0, ,8 0,3 0,7 0, ,5 0,3 0,8 0, ,0 0,3 0,9 0,3295 Mampu 18 0,4 0,3 0,7 0, ,7 0,3 0,3 0, ,4 0,3 0,6 0, ,2 0,3 0,7 0,36025 Mampu 22 0,4 0,3 0,7 0, ,2 0,3 0,3 0, ,8 0,3 0,6 0, ,0 0,3 0,4 0,163 Mampu 26 0,5 0,3 0,6 0, ,0 0,3 0,7 0,24625 Mampu 28 0,3 0,3 0,5 0,36175 Mampu 29 0,7 0,3 0,6 0, ,0 0,3 0,5 0,19075 Mampu 3.8 Rekomendasi Perbaikan Rekomendasi perbaikan yang diusulkan adalah dengan perbaikan kursi pekerja, perbaikan pada kondisi lantai yang 3.9 Analisa Keselamatan Kerja Penilaian keselamatan kerja pada Cannery Department digunakan risk analysis. Dengan menggunakan risk analysis ini akan dapat diketahui kategori dari masing-masing potensi yang ada. Berdasarkan hasil risk analysis yang telah dilakukan, diperoleh hasil beberapa jenis yang masuk dalam kategori high / serious, medium / moderate, dan very low. Bahaya yang termasuk dalam kategori high / serious adalah: a. Bahaya fisik, yaitu kebisingan, lantai licin, panas, dan benda tajam b. Bahaya mekanis, yaitu gerakan mekanis mesin. Untuk potensi yang termasuk dalam kategori medium / moderate adalah : a. Bahaya ergonomi, yaitu potensi akibat dari posisi kerja statis dan kecerobohan. b. Bahaya fisik, yaitu potensi air nanas. Bahaya akibat dari air nanas dapat menyebabkan kondisi lantai licin dan menyebabkan iritasi mata apabila mengenai mata pekerja. Dan potensi yang termasuk dalam kategori very low adalah : a. Bahaya kimia, yaitu akibat dari gas buang (emisi). Bahaya yang dapat terjadi akibat dari gas buang (emisi) dapat diabaikan. b. Bahaya mekanis, yaitu akibat tabrakan. / cedera akibat dari tabrakan yaitu berupa luka memar, akan tetapi jenis kecelakaan ini sangat jarang terjadi sehingga dapat diabaikan Analisa Kesehatan Kerja Faktor kesehatan kerja terdiri dari faktor beban fisik kerja, faktor beban kerja mental, keluhan kerja, dan lingkungan fisik kerja Analisa Beban Kerja Fisik Penilaian beban fisik kerja dilakukan dengan melakukan perhitungan konsumsi energi pekerja, nilai extra calorie due to peripheral temperature (ECPT), dan extra calorie due to peripheral metabolism (ECPM). Denyut jantung pekerja saat bekerja diukur tiap detik selama 5 menit kemudian menjadi input dari perhitungan konsumsi energi, ECPT, dan ECPM. Diperoleh hasil dari 30 pekerja terdapat 3 pekerja dengan kategori sangat kurang, 12 pekerja, dan sisanya termasuk kategori kurang. Dapat dikatakan lebih dari 50% pekerja dalam penelitian ini kurang melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Sedangkan untuk hasil ECPT dan ECPM, terdapat 6 pekerja yang memiliki nilai ECPM lebih tinggi dibandingkan nilai ECPT. Hal ini menunjukkan keenam pekerja ini lebih diperngaruhi oleh faktor internal beban kerja pekerja tersebut Analisa Beban Kerja Mental

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: Pada dasarnya perhitungan beban kerja mental dengan NASA Task Load Index ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Kebutuhan kerja tersebut dijabarkan dalam 6 deskriptor, yaitu kebutuhan fisik (KF), kebutuhan mental (KM), kebutuhan waktu (KW), performansi (P), usaha (U), dan tingkat stres (TS). Diperileh hasil yang menunjukkanbahwa kebutuhan fisik (KF) merupakan kebutuhan dengan nilai rata-rata total product tertinggi, yaitu 807 atau sekitar 31%. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan fisik merupakan kebutuhan yang paling mempengaruhi beban kerja mental para pekerja. Sedangkan kebutuhan yang memiliki nilai total product terendah adalah kebutuhan mental (KM), yaitu sebesar 190,33 atau sekitar 7% Analisa Keluhan Kerja Untuk mengetahui keluhan kerja pekerja terkait bagian tubuh yang sakit saat melakukan pekerjaan, digunakan nordic body map. Berdasarkan hasil nordic body map, diperoleh bahwa 10 bagian tubuh yang dirasa paling sakit saat bekerja, yaitu leher, bahu kanan, bahu kiri, punggung, pinggang, pinggul, telapak tangan kanan, betis kiri, betis kanan, dan kaki kanan. Kesepuluh bagian tubuh yang dirasa paling sakit tersebut digunakan sebagai inputan pada standardize nordic questionnaire untuk mengetahui lama waktu sakit, konsekuensi akibat sakit, dan waktu kerja hilang akibat sakit yang dirasakan. Untuk lama waktu sakit, sebagian besar pekerja memberi skala 5 atau dapat dikatakan merasakan sakit tersebut setiap hari. Untuk konsekuensi akibat sakit, hampir sebagian besar pekerja memberikan skala 2 atau terjadi pengurangan kenyamanan dalam bekerja tetapi tidak sampai mendapat perawatan medis secara langsung. Untuk waktu kerja hilang akibat sakit, sebagian besar pekerja memberi skala 2 atau dapat menyebabkan hilangnya waktu kerja selama 1-5 hari. Hilangnya waktu kerja ini sesuai dengan konsekuensi akibat sakit sebelumnya, dimana nyeri yang ada hanya berpengaruh pada pengurangan kenyamanan kerja Analisa Lingkungan Fisik Kerja Diperoleh hasil bahwa hampir seluruh pekerja merasa terganggu dengan kondisi lingkungan fisik kerja yang ada di sekitar tempat bekerja, meskipun ada beberapa pekerja yang memberikan skor 1 (tidak berpengaruh) untuk atribut lingkungan kerja tertentu (pekerja ke-23 memberikan skor 1 atau tidak berpengaruh untuk atribut pencahayaan). Pada ketiga atribut tersebut terdapat masing-masing nilai kepentingan maksimal 5 atau beberapa pekerja merasa sangat terganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja Analisa Skoring Ergonomic Assessment Metode yang digunakan dalam ergonomic assessment ini antara lain konsumsi energi untuk beban fisik kerja, NASA TLX untuk beban kerja mental, nordic body map questionnaire dan standardize nordic questionnaire untuk keluhan kerja, dan lingkungan fisik kerja. Dari pengolahan data tersebut diperoleh skor masing-masing faktor kemudian dibandingkan terhadap keseluruhan pekerja untuk mengetahui apakah pekerja melakukan perkerjaan yang diberikan. Dari hasil perhitungan nilai bobot prioritas dari ketiga faktor (nordic body map, konsumsi energi, dan lingkungan fisik kerja), diperoleh urutan faktor paling dianggap penting yaitu keluhan kerja (nordic body map), lingkungan fisik kerja, dan terakhir konsumsi energi (beban fisik kerja). Untuk menentukan kategori akhir pekerja, digunakan 4 kategori batas yaitu sangat,, kurang, dan sangat kurang Berdasarkan hasil perhitungan dalam penentuan kategori pekerja, dari 30 pekerja terdapat 3 pekerja dengan kategori sangat kurang, 12 pekerja, dan sisanya termasuk kategori kurang. Dapat dikatakan lebih kurang 50% pekerja dalam penelitian ini masuk ke dalam kategori kurang dalam melaksanakan pekerjaannya dengan baik Analisa Rekomendasi Perbaikan Rekomendasi perbaikan yang diberikan didasarkan pada 2 faktor hasil assessment yang memiliki bobot tertinggi. Bobot faktor tertinggi adalah beban keluhan kerja (nordic body map) dan lingkungan fisik kerja. Menurut hasil wawancara langsung dengan pekerja, Perbaikan dapat dilakukan dengan perbaikan ukuran dan dimensi kursi tersebut. Alas kursi tersebut lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata lebar bagian pantat. Kursi juga perlu ditambahkan suatu bahan yang dapat memberikan kenyamanan pekerja saat bekerja seperti busa atau bahan lainnya. Rekomendasi selanjutnya adalah perhatian khusus pada kondisi lantai di dalam pabrik. Hal ini mengacu pada faktor lingkungan fisik kerja yang merupakan faktor dengan bobot dan prioritas kedua tertinggi. Pemberian treatment dengan dipasang kipas di lokasi yang rawan lantai licin dapat membantu mengurangi tingkat kelicinan lantai yang ada. Selain itu, dapat dilakukan juga penambahan tanda-tanda peringatan di area-area yang sering mengalami kondisi lantai yang licin. IV. SIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis dan interpretasi data yang telah dilakukan maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar pekerja merasa terganggu dan tidak nyaman dengan kondisi lingkungan kerja fisik. 2. Berdasarkan hasil ergonomic assessment untuk faktor keselamatan kerja, dapat diketahui bahwa yang masuk kategori high/serious adalah kebisingan, lantai licin, panas, benda tajam, dan gerakan mekanis mesin. Bahaya yang masuk kategori medium/moderate antara lain potensi akibat dari posisi kerja statis, kecerobohan pekerja, dan dari air nanas. Sedangkan yang masuk kategori very low adalah akibat dari gas buang (emisi) dan tabrakan. 3. Berdasar hasil ergonomic assessment faktor kesehatan kerja, dapat diketahui bahwa dari 30 pekerja terdapat 3 pekerja dengan kategori sangat kurang, 12

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: pekerja, dan sisanya termasuk kategori kurang. Dapat dikatakan lebih kurang 50% pekerja dalam penelitian ini kurang melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Sedangkan untuk hasil ECPT dan ECPM, terdapat 6 pekerja yang memiliki nilai ECPM lebih tinggi dibandingkan nilai ECPT. Hal ini menunjukkan keenam pekerja ini lebih diperngaruhi oleh faktor internal beban kerja pekerja tersebut. 4. Rekomendasi perbaikan yang diberikan didasarkan pada 2 faktor hasil assessment yang memiliki bobot tertinggi. Bobot faktor tertinggi adalah beban keluhan kerja (nordic body map) dan lingkungan fisik kerja. Untuk keluhan kerja, perbaikan dilakukan dengan mendesain ulang kursi yang digunakan pekerja. 5. Rekomendasi perbaikan terkait lingkungan kerja adalah dengan memberi treatment dengan dipasang kipas pengering di lokasi yang rawan lantai licin agar dapat membantu mengurangi tingkat kelicinan lantai yang ada karena sampai saat ini kipas dipasang hanya didekatkan kepada pekerja agar pekerja tidak mengalami gangguan kerja akibat suhu panas yang tinggi. 6. Rekomendasi selanjutnya adalah pemberian lampu dan sensor pada area mesin seamer. Pemasangan lampu dan sensor dapat menjadi alat yang membantu pekerja agar lebih berhati-hati dalam bekerja di area ini, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu proses penelitian ini. Untuk keluarga, Bapak Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.Sc. selaku dosen pembimbing, seluruh dosen dan karyawan Jurusan Teknik Industri ITS atas semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan, temanteman 08IE Teknik Industri 2008, serta semua pihak yang telah banyak membantu. DAFTAR PUSTAKA Canadian Association of Petroleum Producers. (2000). Ergonomic Risk Identification and Assessment Tool; Version 1.0 David, G., Woods,V., Guangyan Li, Bukle, P. (2007). The Development of The Quick Exposure Checklist (QEC) for Assesing Exposure to Risk Factors for Work- Related Musculoskeletal Disorders. UK : Applied Ergonomics Vol 39 : Guangyan Li, Bukle, P. (2005). QEC for Assessment of Work- Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs), Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods. CRC Press LLC Hammer, Willie. (1989). Occupational Safety Management and Engineering 4 th Edition. New Jersey: Prentice- Hall Inc. Hart, S., Staveland, L. (1988). Development of NASA-TLX (Task Load Index). California : San Jose State University Hertanti, N.N., Indriastadi, H. (2007). Evaluasi Persamaan Penentuan Pengeluaran Energi bagi Wanita pada Aktivitas Penanganan Material Secara Manual. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi dan K3 2007; Semarang, November 2007 Kaewbooncho, Yamamoto, H. (1998). The Standardize Nordic Questionnaire Applied to Workers Exposed to Hand- Arm Vibration. Journal of Occupational Health Vol 40 : Keputusan Menteri Tenaga Kerja, no 51. (1999). Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Jakarta Laksmiwati, P. (2008). Penerapan Ergonomi dan Keselamatan Kesehatan kerja untuk Desain Stasiun Kerja dan Perilaku Kerja. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya Larasati, M. (2011). Evaluasi Faktor Lingkungan Fisik dan K3 dengan Menggunakan Ergonomic Assessment pada Pembuatan Waterwall Panel: PT ALSTOM POWER ESI. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya Mukhlisani, N. (2008). Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di PT Barata Indonesia Persero Gresik. Laporan Thesis Teknik Industri ITS, Surabaya Mulki B, et. al. (2006). Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Kerja Pada Pabrik Pengolahan Kayu Moulding. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi dan K3 2006: Surabaya, 29 Juli 2006 Nery, D. (2006). Audit Tool User Guide for The Meat Industry in South Australia. Adelaide : SAFER Industries Purwaningrum, R, Adi, W., Fitriastuty, E. (2007). Pengembangan Metode Quick Exposure heklist (QEC) untuk Menilai Postur Operator Departemen Produksi. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi dan K3 Tahun 2007; Semarang November 2007 Rochmoeljati. (2007). Analisis Implementasi Program K3 dan Perangkingan Hazard Dengan Pendekatan Manajemen Resiko. Surabaya : Teknik Industri UPN Jawa Timur Saaty, R.W. (2003). Decision Making in Complex Environment. Pittsburgh : Creative Decision Foundation Wignjosoebroto, S. (2008). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : Guna Widya

Oleh : IBRAHIM YUSUF MAHDI ( ) DOSEN PEMBIMBING: IR. SRITOMO WIGNJOSOEBROTO, M.SC.

Oleh : IBRAHIM YUSUF MAHDI ( ) DOSEN PEMBIMBING: IR. SRITOMO WIGNJOSOEBROTO, M.SC. EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG) Oleh : IBRAHIM YUSUF

Lebih terperinci

EVALUASI FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PEMBUATAN WATERWALL PANEL (Studi Kasus : PT.

EVALUASI FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PEMBUATAN WATERWALL PANEL (Studi Kasus : PT. EVALUASI FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PEMBUATAN WATERWALL PANEL (Studi Kasus : PT.Alstom Power ESI) Larasati Meyta Devi dan Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.Sc. Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT. ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:

Lebih terperinci

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT Tri Wibawa Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta, 55281 Telp. 0274-485363 Fax. 0274-486256

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari

Lebih terperinci

Kata Kunci: metode QEC, pekerja gerabah, sepuluh postur duduk

Kata Kunci: metode QEC, pekerja gerabah, sepuluh postur duduk EVALUASI RESIKO POSTUR KERJA DI UMKM GERABAH MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST Indah Pratiwi 1*, Purnomo 2, Rini Dharmastiti 3, Lientje Setyowati 4 1 Mahasiswi Program Doktor Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran tentang langkah-langkah pendekatan yang dilakukan untuk memcahkan masalah dalam penelitian ini, maka dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Nai Shoes Collection merupakan home industry yang bergerak di bidang industri sepatu safety dan sepatu boot yang berlokasi di Jl. Cibaduyut Raya Gang Eteh Umi RT. 2 RW 1 kota Bandung.

Lebih terperinci

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator yang kurang

Lebih terperinci

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan pendahuluan dari laporan penelitian. Bagian yang akan dibahas adalah latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai pada penelitian, batasan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Guwatirta Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang UTRA. Dalam perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas manual material handling atau penanganan material secara manual masih menjadi sebagian besar aktivitas yang ada di dunia industri seperti aktivitas pengangkatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri

Lebih terperinci

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang atas penelitian yang dilakukan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan yang digunakan pada tugas akhir. 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi merupakan integrasi dari tenaga kerja, material, metode kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR Dewi Mulyati 1 Vera Viena 2 Irhamni 3 dan Baharuddinsyah 4 1 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK MURID TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS : TK ISLAM SILMI SAMARINDA) Lina Dianati Fathimahhayati 1, Dutho Suh Utomo 2, Mifta Khurrohmah Mustari 3 Program Studi

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang permasalahan dari tugas akhir ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan permasalahan, dan sistematika penulisan dalam tugas akhir. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya

Lebih terperinci

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 119-130 Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Maria Puspita Sari, Rahmaniyah Dwi

Lebih terperinci

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

Oleh: DWI APRILIYANI ( ) ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah

Lebih terperinci

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL SECARA MANUAL PEKERJA PENGANGKUT GENTENG UD. SINAR MAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) Dian Herdiana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan

Lebih terperinci

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.19-28 Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja Dian Palupi Restuputri, M. Lukman, Wibisono Teknik Industri, Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur 1 Isabella Nungki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor pekerja masih sangat mempengaruhi tingkat produktivitas suatu sistem produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja dapat

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA Etika Muslimah 1*, Dwi Ari Wibowo 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 17-22 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Amri 1*, Syarifuddin, As

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD Satria merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang produksi linggis. Usaha ini dikelola secara turun menurun yang didirikan pada tahun

Lebih terperinci

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI 1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak Petunjuk Sitasi: Restuputri, D. P., Baroto, T., & Enka, P. (2017). Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B265-271). Malang:

Lebih terperinci

ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN

ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN Michella Hasibuan 1, Anizar 2, Sugih Arto P 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG Ade Supriatna, Atik Kurnianto Teknik Industri Fakultas Teknik adesupriatna@yahoo.com, ades74.as@gmail.com ABSTRAK Proses yang dikerjakan dengan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Metode Pengukuran Tingkat Resiko Ergonomi Yang Ada Sekarang Pengukuran tingkat resiko ergonomi merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu dari bentuk usaha menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z

USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z Jurnal Riset Industri Vol. 0 No., April 06, Hal. - USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z THE PROPOSED DESIGN OF WORK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI) TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI) (Studi Kasus: Pabrik Roti CV. Aji Kurnia, Boyolali) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA 60 ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA Friska Pakpahan 1, Wowo S. Kuswana 2, Ridwan A.M. Noor 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

permukaan pekerjaan, misalnya seperti proses menjahit. Secara langsung maupun tidak langsung aktivitas kerja secara manual apabila tidak dilakukan sec

permukaan pekerjaan, misalnya seperti proses menjahit. Secara langsung maupun tidak langsung aktivitas kerja secara manual apabila tidak dilakukan sec ANALISIS FAKTOR PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST PADA PROFESI PENJAHIT Harrun Aprianto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Toko Sinar Mustika, Bandung berdiri sejak tahun 1990, merupakan toko yang bergerak di bidang jual beli kain. Masalah yang dihadapi oleh toko ini adalah mengenai troli yang tidak ergonomis dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perusahaan dituntut untuk memperhatikan kinerja pekerjanya, karena pekerja merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat vital dalam kegiatan proses

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI Agung Kristanto 1, Slamet Cahyo Widodo 2 Abstract: Salah satu tahapan dalam proses panen

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan

Lebih terperinci

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, Desica Natalia Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta E-mail: iwayansukania@tarumanagara.ac.id,

Lebih terperinci

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL

BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL C.13. Beban Kerja dan Keluhan Sistem Musculoskeletal pada Pembatik Tulis... (Siswiyanti) BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL Siswiyanti

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO ERGONOMI OPERATOR MESIN POTONG GUILLOTINE DENGAN METODE NORDIC BODY MAP (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

IDENTIFIKASI RISIKO ERGONOMI OPERATOR MESIN POTONG GUILLOTINE DENGAN METODE NORDIC BODY MAP (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK IDENTIFIKASI RISIKO ERGONOMI OPERATOR MESIN POTONG GUILLOTINE DENGAN METODE NORDIC BODY MAP (STUDI KASUS DI PT. XZY) Nana Rahdiana Program Studi Teknik Industri, Universitas Buana Perjuangan Karawang Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas

Lebih terperinci

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ergonomi Ergonomi atau ergonomics (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian yang dilakukan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan dalam tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI Hubungan Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal... (Amelinda dan Iftadi) HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI Bela

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Kerja Pada Industri Rumah Tangga Sepatu Di Cibaduyut Bandung Untuk Meminimasi Beban Kerja Mental

Perbaikan Sistem Kerja Pada Industri Rumah Tangga Sepatu Di Cibaduyut Bandung Untuk Meminimasi Beban Kerja Mental Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 311-317 Perbaikan Sistem Kerja Pada Industri Rumah Tangga Sepatu Di Cibaduyut Bandung Untuk Meminimasi Beban Kerja Mental 1 Nur Rahman As ad, 2 Eri

Lebih terperinci

Metode dan Pengukuran Kerja

Metode dan Pengukuran Kerja Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan

Lebih terperinci

Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI

Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i PEDOMAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv AYAT AL-QURAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SINGKATAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK..

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK.. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK.. i ii iii v vii ix x BAB I PENDAHULUAN...... I-1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) DAN PENDEKATAN FISIOLOGI PADA PROSES PEMBUATAN TAHU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk

Lebih terperinci

Penentuan Faktor Resiko Musculetal Disorder (MSDs) Bagi Pekerja Pengglasir Keramik

Penentuan Faktor Resiko Musculetal Disorder (MSDs) Bagi Pekerja Pengglasir Keramik Penentuan Faktor Resiko Musculetal Disorder (MSDs) Bagi Pekerja Pengglasir Keramik Dr. Ir. Dayal Gustopo,MT, Ir. Ida Bagus Suardika, MM dan Fuad Kautsar,ST 1) Program Studi Teknik Industri D-III, 2) Program

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar S-1 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar S-1 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta ANALISIS POSTUR KERJA DAN REDESIGN PERALATAN KERJA MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC) PADA OPERATOR KERAJINAN PENCETAKAN GERABAH (Studi Kasus: Home Industry Bapak Sutrisno, Wedhi, Bayat, Klaten)

Lebih terperinci

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X Krishna Tri Sanjaya 1 Staf Pengajar, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban krishnasanjaya@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagian back office adalah sistem pendukung yang menangani bagian

BAB I PENDAHULUAN. Bagian back office adalah sistem pendukung yang menangani bagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagian back office adalah sistem pendukung yang menangani bagian administrasi penjualan dan merupakan stasiun kerja yang menggunakan komputer sebagai alat bantu utama

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA Muchlison Anis Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik Tahu Cibuntu merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan di Bandung yang memproduksi tahu. Berlokasi di daerah jalan Babakan Ciparay, Kecamatan Bandung Kulon, pabrik ini memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA PERAJIN SAPU RAYUNG DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC)

ANALISIS POSTUR KERJA PERAJIN SAPU RAYUNG DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC) ANALISIS POSTUR KERJA PERAJIN SAPU RAYUNG DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC) Dita Saraswati 1*, Choirul Bariyah 2 1,2 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci