PEMASANGAN SISTEM HYDROLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMASANGAN SISTEM HYDROLIK"

Transkripsi

1 KODE MODUL OPKR B Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PEMASANGAN SISTEM HYDROLIK DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005 Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 1

2 KODE MODUL OPKR B Milik Negara Tidak Diperdagangkan PEMASANGAN SISTEM HYDROLIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF Tim Fasilitator: Drs. Abdullah Drs. Tejo Marjuki, ST, MT Drs. H. Rindowi, ST Tim Penulis: Adhari, SPd. DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005 Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 2

3 KATA PENGANTAR Modul Pemasangan sistem hidrolik dengan hidrolik dengan kode OPKR B berisi materi dan informasi tentang peralatan/ komponen sistem hidrolik dan tata cara pemeriksaan serta pemasangan dan pengujiannya. Selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan tindakan yang aman dan melaksanakan pemasangan dan pengujian sistem hidrolik. Materi diuraikan dengna pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan. Untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa dapat menyerap informasi yang dipelajari, setiap akhir kegiatan belajar diberikan test formatif; dan diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji teoritis siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teoritis dan praktik. Uji teoritis dilaksanakan dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa mendemonstrasikan kompetensi yang harus dikuasai, dan peranan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada. Dengan adanya test dan evaluasi dimiliki sehingga yang bersangkutan dapat melanjutkan ke kegiatan belajar atau modul berikutnya bila memenuhi kriteria kelulusan. Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyajian modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat. Cirebon, Agustus 2005 Penyusun, Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 3

4 DAFTAR ISI Halaman Sampul... Halaman i Halaman Francis... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... PETA KEDUDUKAN MODUL... MEKANISME PEMELAJARAN... SENERAI... ii iii iv viii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Deskripsi... 1 B. Prasyarat... 3 C. Petunjuk Penggunaan Modul... 3 D. Tujuan Akhir... 5 E. Kompetensi... 6 F. Cek Kemampuan BAB II PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Kegiatan Belajar Memilih dan Menangani Bahan Untuk Proses Produksi a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi Kriteria Fisik (Ekstrinsik) Bahan Kriteria Kimia (Intrinsik) Bahan Karakteristik Bahan Baku Penanganan Bahan Baku Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 4

5 c. Rangkuman d. Tugas e. Test Formatif f. Kunci Jawaban Lembar Kerja I Lembar Kerja II Kegiatan Belajar Memilih dan Menyiapkan Peralatan Produksi a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi Peralatan Pembangkit Tenaga dan Penghasil Panas Peralatan Pendukung Peralatan Pengolah/Proses Peralatan Pengemas c. Rangkuman d. Tugas e. Test Formatif f. Kunci Jawaban Lembar Kerja III Kegiatan Belajar Mengendalikan Proses dan Menilai Mutu Hasil Selai Buah.. 55 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi Teknik Proses Pengendalian Mutu Selai Buah Menangani Limbah Sanitasi dan Higiene di Tempat Kerja Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 5

6 c. Rangkuman d. Tugas e. Test Formatif f. Kunci Jawaban Lembar Kerja IV Kegiatan Belajar Mengemas Hasil Produksi Selai Buah a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi Penggunaan Kantung Plastik Penggunaan Pengemasan Gelas c. Rangkuman d. Tugas e. Test Formatif f. Kunci Jawaban Lembar Kerja V Kegiatan Belajar Menghitung Biaya a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi A. Komponen Biaya B. Penentuan Harga Pokok C. Titik Pulang Pokok D. Waktu Balik Modal c. Rangkuman d. Tugas e. Test Formatif Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 6

7 f. Kunci Jawaban Lembar Kerja VI BAB III EVALUASI Konsulltasi Pra Ujian Pelaksanaan Evaluasi Umpan Balik BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 7

8 MEKANISME PEMELAJARAN Untuk mencapai peguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut: START Lihat Kedudukan Modul Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Kerjakan Cek Kemampuan Nilai 7 Y T Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar n Kerjakan Evaluasi T Nilai 7 Y Modul berikutnya/uji Kompetensi Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 8

9 SENARAI Istilah Actuator Baffle Bleed-Off By-Pass Check Valve Circuit Cylinder Delivery Directional Valve Displacement Double Acting Cylinder Fluida Hose Keterangan Suatu alat yang mengubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik (gerakan). Sebagai contoh : Silinder hidrolik dan motor. Suatu alat yang biasanya terbuat dari pelat dipasang didalam sebuah reservoir untuk memisahkan saluran masuk pompa dengan saluran-saluran pengembali. Untuk memindahkan atau mengubah suatu porsi hantaran pompa khusus yang dapat dikontrol secara langsung ke reservoir. Suatu lintasan sekunder untuk aliran fluida. Suatu katup yang memberikan aliran fluida hanya dalam satu arah (sering disebut katup balik). Pengaturan komponen-komponen yang saling berhubungan (rangkaian) untuk melaksanakan fungsi khusus dalam satu sistem. Alat yang mengubah tenaga fluida ke dalam gaya dan gerakan mekanik lurus. Biasanya terdiri dari elemen yang dapat digerakkan. Seperti torak dan batang torak. Volume fluida yang dilepaskan oleh suatu pompa dalam satu satuan waktu. Istilah ini sering disebut dengan hantaran pompa dengan satuan liter permenit. Katup untuk memilih (selektif) mengarahkan atau mencegah aliran fluida ke saluran-saluran yang dikehendaki. Jumlah fluida yang dapat melewati suatu pompa, motor atau silinder dalam satu putaran atau langkah. Suatu silinder yang gaya fluidanya dapat untuk menggerakkan elemen dalam dua arah. Zat yang dapat mengalir atau gas Saluran fluida hidrolik fleksibel Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 9

10 Istilah Linear Actuator Meter-In Meter-Out Keterangan Suatu alat untuk mengubah energi hidrolik kedalam gerak garis lurus. Misal seperti silinder atau ram Untuk mengatur jumlah aliran fluida ke dalam suatu elemen penggerak atau sistem. Untuk mengatur aliran pembuangan fluida dari suatu elemen penggerak atau sistem. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 10

11 BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul Pemasangan sistem hidrolik dengan kode OPKR B berisi materi dan informasi tentang peralatan utama, rangkaian dan pengujian serta keselamatan kerja dari sistem hidrolik. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan. Modul ini disusun dalam 2 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang pemasangan sistem hidrolik. Kegiatan belajar 2 membahas tentang pengujian sistem hidrolik. Setiap akhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dilakukan dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa mendemontrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai kompetensi pemasangan sistem hidrolik. B. Prasarat Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR B antara lain adalah sudah memiliki kompetensi yang terdapat pada OPKR B. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 11

12 C. Petunjuk Penggunaan 1. Petunjuk Bagi Siswa a. Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan awal yang anda kuasai, sebelum membaca modul lebih lengkap. b. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan belajar, bila ada uraian yang kurang jelas silakan bertanya pada guru. c. Kerjakan setiap test formatif pada setiap kegiatan belajar, untuk mengetahui seberapa besar pemahaman saudara terhadap materi yang disampaikan, klarifikasi hasil jawaban saudara pada kumpulan lembar jawaban yang ada. d. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan lembar kerja yang ada. e. Perhatikan petujuk keselamatan kerja dan tindakan aman saat bekerja yang termuat pada lembar kerja. f. Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati. Jangan melakukan pekerjaan yang belum anda pahami dengan benar. g. Bila saudara merasa siap mintalah guru untuk menguji kompetensi saudara. 2. Petunjuk Bagi Guru/Instruktur Pada setiap kegiatan belajar siswa, guru/instruktur berperan sebagai: a. Fasilitator yaitu menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat, training obyek dan media yang cukup bagi siswa sehingga kompetensi siswa cepat tercapai. b. Motivator yaitu memotivasi siswa untuk belajar dengan giat, dan mencapai kompetensi dengan sempurna c. Organisator yaitu bersama siswa menyusun kegiatan belajar dalam mempelajari modul, berlatih keterampilan, memanfaatkan fasilitas dan sumber lain untuk mendukung terpenuhinya kompetensi siswa. d. Evaluator yaitu mengevaluasi kegiatan dan perkembangan kompetensi yang dicapai siswa, sehingga dapat menentukan kegiatan selanjutnya. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 12

13 D. Tujuan Akhir Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai kompetensi: 1. Mampu memasang sistem hidrolik dengan tanpa merusak komponen lain. 2. Mampu melaksanakan pengujian sistem hidrolik sesuai dengan standar operasional prosedur. E. Kompetensi Kompetensi Memasang sistem hidrolik mempunyai kode OPKR B dengan durasi pembelajaran menit. Kompetensi ini terdiri dari 2 sub kompetensi, yaitu: 1. Pemasangan sistem hidrolik 2. Pengujian sistem hidrolik Kriteria kinerja, lingkup belajar, materi pokok dalam pemelajaran dapat dilihat pada tabel 1. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 13

14 Tabel 1 KOMPETENSI : Pemasangan sistem hidrolik KODE : OPKR B DURASI PEMELAJARAN : menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI KONDISI KINERJA A B C D E F G Batasan konteks Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan 2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk : Spesifikasi pabrik kendaraan SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan Spesifikasi pabrik produk/komponen Kebutuhan pelanggan Kode area tempat kerja Perundang-undangan pemerintah Lembaran data keamanan bahan 3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi : Undang-unadang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Penghargaan di bidang industri 4. Sumber-sumber dapat termasuk: peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga angin/air tools, peralatan bertenaga/power tools, peralatan khusus/special tools untuk pemasangan, peralatan uji meliputi:pengukur aliran hidraulis, alat pengukur tekanan hidraulis. 5. Kegiatan Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi : penilaian pendengaran, visual dan fungsi (meliputi : kerusakan, korosi, ketinggian permukaan cairan, kebocoran, pengujian, keausan dan aspek keamanan) Prosedur pemasangan Prosedur pengujian Variabel terapan lainnya meliputi : katrol, dongkrak, peralatan press, sistem kemudi, power lift (tenaga pengungkit) Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 14

15 SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN 1. Pemasangan sistem Pemasangan dilaksanakan Prosedur pengukuran dan Ketelitian dalam Prosedur pengukuran Melaksanakan prosedur hidrolik tanpa menyebabkan pengujian pemasangan dan pengujian pemasangan sistem kerusak-an terhadap Desain dan sketsa diagram Keamanan dengan Informasi teknik yang hidrolik dan komponen atau sistem sirkulasi sistem hidrolik cairan hidrolik sesuai termasuk simbol komponenya lainnya Jenis cairan hidrolik dan Keamanan dalam grafik Melaksanakan prosedur Informasi yang benar penggunaannya operasional hidrolik Jenis cairan hidrolik pengukuran dan diakses dari spesifikasi Prinsip-prinsip operasi dan penggunaannya pengujian pabrik dan dipahami. sistem hidrolik Prinsip kerja sistem/ Melaksanakan prosedur Tata letak sistem hidraulik Prinsip kerja sistem/ komponen hidrolik operasional sistem dirancang dan disesuaikan komponen hidrolik hidrolik dengan kebutuhan pelanggan Semua prosedur pemasangan dilaksanakan berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik Seluruh kegiatan pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. 2. Pengujian sistem Pengujian dilaksanakan Prosedur pengukuran Ketelitian dalam Prosedur pengukuran Melaksanakan hidrolik tanpa menyebabkan dan pengujian pengu-kuran dan pengujian prosedur pengukuran kerusakan ter-hadap Desain dan sketsa Keamanan dengan Informasi teknik yang dan pengujian Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 15

16 SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN komponen atau sistem diagram sirkulasi cairan hidrolik sesuai termasuk Melaksanakan lainnya sistem hidrolik Keamanan dalam simbol grafik prosedur operasional Informasi yang benar Jenis cairan hidrolik operasional hidrolik Jenis cairan hidrolik sistem hidrolik diakses dari spesifikasi dan penggunaannya dan penggunaannya pabrik dan dipahami. Prinsip-prinsip operasi Prinsip kerja sistem/ Seluruh pengujian sistem hidrolik komponen hidrolik dilaksana-kan berdasarkan Prinsip kerja sistem/ spesifikasi dan toleransi komponen hidrolik pabrik Seluruh kegiatan pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kese-hatan Kerja), peraturan perundangundangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 16

17 F. Cek Kemampuan Sebelum mempelajari modul ini silakan mengisi cek list dan berikan tanda pada pernyataan atau pertanyaan pada table berikut ini: Sub Kompetensi Pernyataan Jawaban Ya Tidak Bila jawaban Ya Kerjakan Saya mampu menjelaskan pengertian pesawat hidrolik Pemasangan sistem hidrolik Saya dapat menyebutkan komponen sistem hidrolik Saya dapat menjelaskan fungsi masing-masing komponen sistem hidrolik Saya dapat merangkaikan sistem hidrolik dengan benar Test Formatif 1 Saya mengetahui minimum tiga macam jenis sistem hidrolik yang digunakan di bengkel otomotif Pengujian sistem hidrolik Saya mampu melaksanakan pengujian komponen sistem hidrolik Saya mampu melaksananakan pengujian sistem hidrolik Saya mampu mengoperasika sistem hidrolik yang saya pasang Test Formatif 2 Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 17

18 BAB. II PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi table di bawah ini; kemudian jika anda selesai mempelajarinya dan mencapai kompetensi tertentu mintalah bukti belajar dari setiap kegiatan belajar yang anda lakukan. Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Paraf Guru 1. Pemasangan sistem hidrolik 2. Pengujian sistem hidrolik B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 Pemasangan sistem hidrolik a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 Setelah siswa selesai memelajari kegiatan belajar 1 akan dapat: 1. Menyebutkan pengertian hidrolik 2. Menjelaskan komponen pesawat hidrolik 3. Mejelaskan prinsip kerja sistem hidrolik 4. Memasang komponen pesawat hidrolik sesuai standard operasional prosedur 5. Menyebutkan minimun tiga jenis pesawat system hidrolik yang digunakan di bengkel otomotif b. Uraian Materi 1. Pengertian hidrolik. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 18

19 Sebelum kita melaksanakan pemasangan sistem hidrolik, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian hidrolik. Hidrolik menurut bahasa greek berasal dari kata hydro = air dan aulos = pipa. Jadi hidrolik bisa diartikan suatu alat yang bekerjanya berdasarkan air dalam pipa. Prinsip yang digunakan adalah Hukum Pascal, yaitu : benda cair yang ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke segala arah dengan sama besar. Perhatikan gambar sebelah! Jika A1 = 1 Cm 2. A2 = 20 Cm 2 jika F1 = 5 Kg maka karena tekanan pada kedua permukaan bejana adalah sama maka F2 = F1/A1 x A2 = 5/1 x 20 = 100 Kg. F1 F2 A1 A2 Gambar 1 Hukum Paskal 2. Komponen sistem hidrolik Komponen sistem hidrolik secara umum terdiri dari : o Unit tenaga (Power Pack), yang meliputi: Penggerak mula, Pompa hidrolik, tangki hidrolik dan katup pengaman. o Unit penggarak (Actuator), yang banyak dipergunakan adalah silinder hidrolik. o Unit pengatur (Direction Control Valve) o Cairan Hidrolik o Pipa Saluran Secara sederhana menurut diagram rangkaian sistem hidrolik adalah seperti gambar berikut, yang terdiri dari: M = Motor 1 = Pompa hidrolik 2 = Tangki 3 = katup pengaman 4 = katup pengarah 5 = silinder penggerak 6 = manometer Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 19

20 = pipa penghubung/selang Gambar 2 Rangkaian sistem hidrolik 1) Penggerak mula Yang dimaksud dengan penggerak mula pada sistem hidrolik yaitu jenis penggerak sebagai tenaga awal untuk menggerakkan pompa hidrolik. Jenis penggerak mula yang digunakan untuk menggerakan pompa hidrolik pada sistem hidrolik dapat berupa pengungkit yang digerakan secara mekanik (contohnya pada dongkrak, pedal rem) atau motor listrik (contohnya pada pada mesin pres, car lift). Gambar 3 Jenis penggerak mula pada sistem hidrolik 2) Pompa Hidrolik Fungsi pompa hidrolik yaitu untuk mengalirkan cairan hidrolik ke seluruh rangkaian hidrolik sehingga unit penggerak dapat bekerja. Tenaga cairan yang ditimbulkan oleh pompa dan peralatan lain yang mengaturnya sebanding dengan tenaga mekanik yang menggerakkan pompa. Dengan kata lain tenaga mekanik dari penggerak mula diubah menjadi tenaga fluida. a) Jenis Pompa Hidrolik Pompa yang digunakan adalah jenis pompa pemindah (positive displacement pump). Perhatikan konstruksi macam macam pompa di bawah ini! Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 20

21 (1) Pompa Roda Gigi Dalam (2) Pompa tipe Gerotor (3) Pompa Roda Gigi Luar (4) Pompa Baling-baling (sudu-sudu) (5) Pompa Torak 1) Pompa Roda Gigi Dalam Gambar 4. Pompa Roda Gigi Dalam Keterangan gambar Pompa Roda gigi dalam 1. Rumah 2. Roda gigi penggerak 3. Pasangan roda gigi 4. Ruang pengisapan 2) Pompa tipe Gerotor Pompa ini terdiri atas rotor yang bergelombang sebagai penggerak (inner rotor) dan rotor bagian luar (outer rotor) yang digerakkan. Ruang pemompaan terjadi antara gigi-gigi atau gelombang rotor Gambar 4. Pompa Tipe Gerotor Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 21

22 3) Pompa Roda Gigi Luar Pompa ini terdiri dari sepasang roda gigi Yang ada di dalam suatu ruang vacum, dimana slah satu roda gigi dipasang sebagai penggerak sedang roda gigi lainnya yang digerakkan. Keterangan gambar senagai berikut: 1. Rumah Roda gigi 2. Roda gigi pemutar 3. Roda gigi pasangan 4. Ruang vacum 5. Daerah ini oli tertekan 6. Daerah pengisapan 7. Penekanan oli keluar oleh gigi-gigi Gambar 6. Pompa Roda Gigi Luar 4) Pompa Baling baling Pompa ini terdiri dari baling-baling (sudu) yang dipasang pada rotor, rumah bubungan. Rotor sebagai dudukan baling-baling (sudu) dibuat beralur. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 22

23 Posisi Rotor terhadap rumah pompa (ring) ada yang sepusat (disebut Pompa sudu seimbang) dan tidak sepusat (pompa sudu tidak seimbang). Pemompaan diperoleh karena adanya gaya sentrifugal dan kevakuman antara baling-baling dan ring (rumah pompa). Perhatikan gambar pompa baling-baling (sudu) seimbang di bawah ini! 1. Rumah bubungan 2. Rotor 3. Baling baling (sudu) 4. Penyempitan di sluran masuk 5. Penyempitan di saluran buang 6. Sisi gerak bebas sudut 5) Pompa Torak Gambar 7. Pompa Baling-baling (sudu) Seimbang Pada umumnya pompa torak mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pompa yang lain. Pompa torak terdiri dari pompa torak aksial dan pompa torak radial. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 23

24 Pompa torak aksial yaitu apabila torak terpasang pada garis parallel dengan sumbu poros pompa, sehingga torak melakukan kerja sejajar dengan sumbu poros pompa. Sedangkan pompa torak radial apabila torak dipasang dan melakukan gerak radial atau tegak lurus terhadap sumbu pompa. Berikut adalah pompa torak radial dengan: 1. Rumah pompa 2. Poros eksentrik 3. elemen pompa 4. torak 5. katup isap 6. katup pengontrol tekanan Gambar 8. Pompa Torak Radial Pompa yang berkaitan dengan dongkrak adalah jenis pompa torak seperti pada gambar berikut: a c d b a. Plunyer b. Plunyer c. Perapat (Seal) d. Katup Pengarah e. Ke Silinder (Aktuator) f. Dari Seservoir e Gambar 9. Pompa pada dongkrak f b) Efisiensi Pompa Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 24

25 Efesiensi pompa merupakan salah faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan pemilihan pompa. Dengan memperhatikan efesiensi akan diketahui berapa volume dan tenaga yang dihasilkan dari suatu pompa. Angka efesiensi pompa ditentukan oleh tiga faktor yang meliputi: Efesiensi volumetrik dan efisiensi tenaga. Efesiensi Volumetrik adalah perbandingan antara volume aliran yang dihasilkan (Perpindahan sebenarnya) dengan volume aliran teoritis (Perpindahan teoritis) suatu pompa. Efisiensi volumetrik ױ) v ) = Pemindahan sebenarnya Pemindahan teoritis X 100% Efesiensi tenaga adalah perbandingan tenaga yang dihasilkan terhadap tenaga yang dipakai (masuk) Efisiensi tenaga ױ) p ) = Tenaga yang dihasilkan X 100% Tenaga yang dipakai c) Karakteristik Pompa. Dari bernacam pompa yang paling banyak di gunakan pada industri-industri besar adalah Pompa Roda gigi, pompa sudu-sudu (baling-baling) dan pompa torak. Karakteristik pompa dapat dilihat pada table berikut: Prinsip kerja Pompa Tekanan Maks Kecepa Q maks Efesiensi Filtrasi (bar) tan (n) (l/mnt) total (%) min Dari Sampai Mi Maks n Roda gigi Roda gigi dalam (gerotor) Rod agigi dalam (crescent) Sudu-sudu Sudu-sudu tetap Sudu-sudu tak tetap Torak aksial gandar Torak aksial tak sejajar Torak radial Tingkat kebersihan Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 25

26 d) Simbol Pompa Hidrolik Gambar 10 Simbol Pompa Hidrolik 3) Tangki Hidrolik Tangki hidrolik (reservoir) adalah bagian dari unit tenaga, ada yang berbentuk segi empat ada pula yang berbentuk silinder. a) Fungsi tangki hidrolik adalah: - Penampung cairan hidrolik sebelum dan setelah beredar - Pendinginan cairan hidrolik. Didalam tangki cairan yang hidrolik panas (setelah mamasuki rangkaian) bercampur dengan cairan dingin (yang ada didalam tangki) sehingga mengalami pen-dinginan. - Menghilangkan gelembung udara. Gelembung yang masuk dalam rangkaian sangat tidak menguntungkan dan hanya dapat hilang setelah masuk tangki. Untuk itu maka ruang udara di dalam tangki harus ada dan cukup untuk menghilangkan jika terjadi gelembung - Mengendapkan kotoran/pencemaran. Agar kotoran yang dibawa dari rangkain dan tidak masuk lagi maka pemasangan saluran isap dan saluran balik dipasang sejauh mungkin, dan dipasang separator/penyekat. - Tempat pemasangan motor. Pompa dan perlengkapan lain. b) Gambar tangki hidrolik (reservoir) dan simbolnya. Gambar 11. Tangki Hidrolik (Reservoir) dan Simbol Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 26

27 4) Katup Pengaman (Reliev Valve) Katup ini adalah katup dua lubang dan dua posisi dengan pilot pressure (bola katup) yang dilengkapi dengan pegas tekan yang dapat disetel. a) Fungsi katup pengaman. Fungsi katup ini adalah untuk mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik. Tekanan lebih akan mengakibatkan kerusakan dan kerugian diseluruh bagian sistem. b) Konstruksi dan simbol Ada beberapa macam konstruksi releiev valve. Konstruksi yang paling sederhana terdiri atas sebuah bola yang duduk pada bodi dan ditekan oleh pegas tekan. Besarnya tekanan oli pada sistem diatur oleh baut pengatur yang menekan pegas. ( Lihat gambar 12) Keterangan: P= Dari Pompa T = Ke Tangki (Reservoir) B = Bola Baja (Peluru) S = Pegas (Spring) M = Baut Pengatur P T B S M P T Gambar 12. Katup Pengaman dan Simbol 5) Unit Penggerak (Actuator) a) Fungsi Unit Penggerak Fungsi actuator yaitu untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik (gerak). b) Macam Unit Penggerak Berdasarkan jenis dari perubahan tenaga yang dihasilkan, unit penggerak ini dibedakan atas: (1) Silinder hidrolik (Linear Actuator), dan Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 27

28 (2) Motor Hidrolik (Rotary Actuatir) (3) Silinder Hidrolik (1) Silinder Hidrolik Berdasarkan sistem kerjanya silinder hidrolik terdiri atas: (a) Single acting Cylinder (silinder kerja tunggal) (b) Double acting Cylinder (silinder kerja ganda). (a) Silinder Kerja Tunggal. Silinder ini dikatakan kerja tunggal (Ram) karena pada penggunaan cairan hidrolik hanya pada satu sisi torak saja. (1)). Konstruksi Konstruksi Silider kerja tunggal seperti terlihat pada gambar 13. Gambar 13. Silinder Kerja Tunggal (2)). Prinsip kerja. Jika rangkaian mulai bekerja maka cairan hidrolik masuk dan menekan dari sisi kiri sehingga torak bergerak ke kanan. Selanjutnya pergeseran (langkah torak) mencukupi atau mencapai yang dikehendaki dan cairan hidrolik tidak ada tekanan lagi. Maka plunyer kembali oleh adanya bobot dari benda yang di angkat ( digeser ). Pemakaian silinder kerja tunggal ini digunakan pada dongkrak atau alat pembengkok pipa. Untuk pengembalian torak ke posisi semula ada juga yang dilengkapi dengan pegas pembalik. (3)). Simbol silinder kerja tunggal tampak pada gambar 14 Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 28

29 Gambar 14. Simbol Silinder Kerja Tunggal (b) Silinder Kerja Ganda (1)). Konstruksi Konstruksi Silider kerja ganda seperti terlihat pada gambar terdiri terdiri dari: a. Rumah dengan penutup b. Batang torak c. Torak d. Seal Gambar 15. Silinder Kerja Ganda (2)). Prinsip kerja. Jika rangkaian mulai bekerja maka suatu waktu cairan hidrolik masuk dan menekan dari sisi kiri sehingga torak bergerak ke kanan, bersamaan dengan itu pada sisi kanan torak cairan hidrolik tertekan dan keluar dari dalam silider selanjutnya masuk ke reservoir (Langkah 1). Sebaliknya jika menghendaki torak bergerak ke posisi semula (kiri) maka cairan hidrolik harus masuk dari sisi kanan torak, Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 29

30 maka cairan hidrolik yang ada di sisi kiri torak akan bergerak keluar dari torak (Langkah 2) Silinder kerja ganda dapat digunakan jika menghendaki gerakan bolak-balik seperti pada mesin perkakas. (3)). Simbol silinder kerja ganda. Gambar 16. Simbol Silinder Kerja Ganda (2) Motor Hidrolik (Rotary Actuator) Motor hidrolik berfungsi untuk menimbulkan tenaga putar. Motor ini hampir mirip pompa hydrolik menurut kontruksinya. Pada kenyataannya pompa hidrolik pun dapat juga digunakan sebagai motor, hanya cara kerjanya berbeda. Pompa hidrolik mendorong oli dari sistem yang menghasilkan gaya putar dan meneruskannya menjadi gerakan putar. Motor hidrolik diklasifikasikan menurut displacement, kapasitas gaya putar dan pembatasan tekanan maksimum. Displacement adalah jumlah oli yang diperlukan motor untuk berputar satu putaran, atau dengan kata lain, kapasitas satu ruangan oli dalam motor dikalikan dengan jumlah ruangan-ruangan yang ada didalamnya. Tekanan yang dibutuhkan dalam sebuah motor hidrolik adalah tergantung pada beban, gaya putar dari displacemennya. Disesuaikan menurut arah putaran, motor hidrolik dapat dibedakan: 1. Uni directional motor (motor satu arah) 2. Bi directional motor (motor dua arah) Uni directional motor (motor satu arah), motor hidrolik ini bekerja hanya pada satu arah putaran saja. Jadi bila kita menghendaki gerakan dari suatu alat yang memerlukan hanya satu arah putaran, kita dapat memilih motor uni directional sebagai pengeraknya. Bi directional motor (motor dua arah), motor ini dapat bergerak tidak hanya satu arah putaran melainkan dua arah putaran sesuai dengan nama Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 30

31 6) Unit Pengatur yang diberikan padanya (bi = dua). Motor Ini dipakai untuk jenis keperluan alat yang memerlukan 2 arah gerakan. a) Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV) Katup (valve) ialah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan cairan hidrolik yang melalui katup tersebut. Bentuk perintah terhadap perintah ini ada beberapa cara antara lain: - Cara mekanik - Cara aliran pemandu (fluid pilot signal) - Cara elektrik Sesuai dengan namanya, katup ini berfungsi untuk mengontrol arah aliran dalam rangkaian dan melangsungkan fungsi-fungsi logic control. Katup pengarah digolongkan menurut sifat-sifat perencanaanya. (1) Mekanisme dalam bagian katup, yang langsung mengatur arah aliran fluida. Mekanik pengatur dibagian dalam katup itu dapat berbentuk bola, poppet sliding spool, piring putar atau plug putar. (2) Jumlah switch kedudukan misalnya dua posisi atau lebih, tiga posisi atau lebih. (3) Jumlah lubang-lubang penghubung atau saluran kerja. (4) Cara menggerakkan katup yang mengubah kedudukan mekanik bagian dalam katup berubah posisinya, untuk mengatur aliran. Di bawah ini diperlihatkan beberapa jenis katup pengarah, simbolsimbol dan macam cara penggerak katup. Gambar17.. Jenis Katup Pengarah Adapun jenis mekanisme penggerak katup seperti terlihat pada gambar berikut: Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 31

32 b) Simbol-simbol Katup Pengarah Simbol-simbol adalah suatu cara untuk menggambarkan dan menjelaskan komponen pesawat hidrolik. Dengan simbol-simbol ini hidrolik circuit dapat dengan mudah digambarkan dan dibaca. Simbol-simbol telah distandarkan menurut standar ISO (International Standarts Organization) atau EFPSC (Europacan Fluida Power Standards Committee). Gambar 19. Simbol-simbol Katup Pengarah Gambar 18 Cara Penggerak Katup. c) Jenis-jenis Katup Pengarah Khusus (1) Check valve Check valve adalah katup satu arah, artinya ia hanya dapat digunakan untuk satu arah aliran saja. Check valve dapat berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan). Kebanyakan tipe check valve ini menggunakan mekanik, atau poppet bola. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 32

33 Menurut pemasangannya, check valve dapat berupa linier check valve, bila dipasang pada aliran yang lurus dan dapat berupa right angle check valve, bila dipasang pada sudut yang menyiku (90 ). Simbol check valve adalah sebagai berikut: Simbol check valve adalah sebagai berikut: (2) Pilot operated Check valve Gambar 20. Check Valve Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menuju pada arah lawannya. Kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya. Pilot operated check valve ini digunakan pada rangkaian hidrolik yang memasang silinder penggeraknya atau actuator pada posisi tegak. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tujuannya piston (turun dengan cepat) akibat kebocoran katup, beban dan gaya berat piston itu sendiri. Simbol dari pilot operated check valve adalah sebagai berikut : Gambar 21. Pilot Opereted Check Valve (3) Flow Control Valve Katup ini digunakan untuk mengatur kecepatan aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston). Biasanya flow kontrol ini digunakan pada rangkaian hidrolik dengan fix dispcement pump (jumlah alirannya tetap). Ada tiga cara dasar dari pemasngan flow kontrol sebagai pengontrol kecepatan alat penggerak yakni: - Meter in - Meter out - Blead off a. Rangkaian meter in Dalam rangkaian ini flow kontrol dipasang diantara pompa dan katup pengarah. Tapi juga dapat dipasang antara silinder dan katup pengarah agar dapat diatur individually. Rangkaian ini untuk mengontrol kecepatan gerak piston/beban dimana beban itu terus menerus menahan gerak actuator, seperti Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 33

34 pada pemasangan silinder dengan beban di bawah atau mendorong beban pada kecepatan yang dikontrol. b. Rangkaian meter out Pemasangan flow control valve biasanya diantara actuator dan katup pengarah. Rangkaian ini digunakan pada waktu gerak kembali tidak perlu dikontrol. c. Rangkaian blead off Rangkaian ini dapat membatasi pompa untuk menghasilkan tekanan yang sesuai dengan kebutuhan beban saja, demikian juga kelebihan aliran/tekanan, langsung dapat kembali melalui katup ini tanpa melalui katup pengaman. Jadi hal ini telah menghemat tenaga. Di halaman berikut ini dapat dilihat rangkaian-rangkaian tersebut di atas. Gambar 22. Flow Control Valve Gambar 23. Rangkaian Flow Control 7) Cairan hidrolik. Dalam istilah umum cairan hidrolik berbentuk minyak atau oli dan digunakan sebagai media mempunyai fungsi sebagai Penerus daya (Power Transmisi), Pelumasan (Lubrication), Perapat (Sealing) dan Pendingin (Cooling). (a) Fungsi cairan hidrolik 1. Cairan hidrolik sebagai media penerus daya harus mudah mengalir melalui komponen salurannya sehingga tidak akan mudah daya yang hilang. Demikian juga cairan hidrolik harus incompressible atau tidak mudah dimampatkan agar dapat seketika meneruskan daya bila sumber daya memberikan tenaganya. Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 34

35 2. Cairan hidrolik sebagai pelumas harus mampu melumasi semua bagian dalam dari komponen sistem hidrolik yang bergesekan dan dilalui cairan hidrolik. 3. Cairan hidrolik sebagai perapat akan menjadi oil film antara bagian pesawat yang tidak ada ring perapat yang menerima daya/tekanan. 4. Cairan hidrolik sebagai pendingin akan menyerap panas yang timbul dalam sistem hidrolik. Penyerapan panas terjadi di bak penampung (reservor) dengan adanya sirkulasi cairan hidrolik. (b) (c) Syarat syarat Cairan hidrolik. Untuk memenuhi fungi seperti tersebut diatas, cairan hidrolik harus memenuhi syarat tertentu, diantaranya adalah : Mampu mencegah terjadinya karat (korosi) Tidak membentuk buih Mampu mencegah terbentuknya lumpur endapan Tidak mudah bersenyawa dengan air Tidak mudah bocor, (mudah diperpak) Tahan panas Stabil dan tahan lama Sifat sifat cairan hidrolik Untuk memenuhi persyaratan seperti tersebut diatas, cairan hidrolik harus memiliki sifat sebagai berikut : (1) Viscositas yang stabil Viscositas atau nilai kekentalan ialah besarnya tekanan (hambatan) cairan untuk mengalir. Apabila cairan mengalir dengan mudah berarti viscositasnya rendah dan biasanya cairan tersebut encer. Viscositas secara garis besar terbagi dua yaitu Viscositas unit dan Viscositas Index. Yang termasuk kedalam kelompok Viscositas Unit atau satuan nilai kekentalan yaitu: (1)) Viscositas mutlak (Nilai kekentalan mutlak) (2)) Viskositas kinetik Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 35

36 (3)) Saybolt Universal Seconds (SUS) Viscositas, dan (4)) SAE (1)) Nilai kekentalam mutlak atau absolut viscosiy ialah besarnya gaya yang diperlukan untuk memindahkan bidang 1 Cm2, yang terletak diatas film oli setebal 1 Cm, sejauh 1 Cm dalam waktu 1 detik. Satuan viscositas ini adalah poise, sedangkan gaya untuk memindahkan dalam satuan dyne, sehingga: 1 Poise = 1 Dyne detik Cm2 (2)) Viscositas kinetik didapat dengan cara membagi viscositas absolut dengan density (berat jenis) minyak. Satuan viscositas ini adalah stroke jadi: 1 Stoke = 1 1 Poise Berat jenis 1 Poise = 100 centipoise 1 Stoke = 100 centistoke 1 Centistoke = 1 1 centi Poise Berat jenis (3)) SUS Viscositas, satuan ini didapat dengan menggunakan alat pengetes dari Saybolt sehingga satuannya disebut SUS. Pengetesan dilakukan pada suhu C atau F, waktu yang diperlukan untuk mengalirkan oli dalam Saybolt Viscometer. (4)) Nomor SAE Angka-angka SAE ditetapkan oleh Society of Automotive Engineers untuk mengkhususkan kelas-kelas viscositas SUS pada suhu tes SAE. Angka-angka yang tepat Ditentukan dengan membandingkan waktu yang diperlukan oli untuk melewati alat tes dengan sebuah grafik oleh Society of Automotive Engineers. Hasil pengetesan oli musim dingin (Winter) pada suhu 0 0 F (5W, Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 36

37 10 W, 20 W). Dan oli untuk musim panas dilakukan pada suhu F dengan nomor tanpa kode W misal 20.30, 40, 50 dan setrusnya. Viskositas Indeks adalah kemampuan oli untuk mempertahankan viskositasnya dalam perubahan temperatur. Oli dikatakan memiliki viskositas indeks tinggi apabila ia tetap stabil (kekentalannya relatif tidak berubah) dalam perubahanperubahan suhu. Viskositas indeks di skala antara bila pesawat hidrolik bekerja pada perubahan suhu yang tinggi diperlukan viskositas indeks yang tinggi pula. (2) Mampu melumasi dengan baik. Cairan hidrolik harus mampu melumasi bagian-bagian pesawat hidrolik yang saling bergesekan yang dilalui oleh cairan hidrolik itu sendiri. Untuk itu cairan hidrolik harus mampu menjadi oli film pada bagian yang bergesekan tersebut (3) Tahan oksidasi. Oksidasi adalah senyawa kimia suatu zat dengan oksigen (O2). Bila senyawa itu terjadi pada ciran hidrolik (oli) maka senyawa hasil oksidasi akan larut dalam cairan hidrolik (oli), dan membentuk semacam perekat atau Lumpur. Hal itu akan mengakibatkan tersumbatnya saluran saluran yang halus pada rangkaian hidrolik. Oleh sebab itu cairan hidrolik harus tahan oksidasi. Hal yang harus ihindari agar tidak teroksidasi adalah: suhu tinggi, tekanan tinggi, pencemaran, air pada bidang permukaan logam. (4) Mampu mencegah karat. Karat adalah hasil reaksi kimia antara logam dengan oksigen. Apabila cairan hidrolik membawa oksigen, misalnya air yang tercampur dalam oli maka pada bagain rangkain sistem hidrolik dari logam akan mengakibatkan perkaratan. Karat ini akan lepas dari permukaan logan dan bercampur kedalam oli bahkan dapat mengakibatkan tersumbatnya lubang-lubang halus pada rangkaian hidrolik. Untuk itu Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 37

38 cairan hidrolik harus bersifat anti karat. Selain dari itu maka pada bagian pesawat hidrolik dari logam perlu dilapisi dengan khrom. (d) Macam-macam cairan hidrolik (1) Oli Cairan hidrolik yang umumnya dipakai adalah oli, karena mempunyai sift-sifat yang telah diuraikan. Keburukan oli adalah sebagai cairan hidrolik adalah mudah terbakar, sehingga sebagai cairan hidrolik tidak cocok bekerja pada tempattempat yang kemungkinan terjadinya kebakaran sangat tinggi. (2) Cairan hidrolik tahan api a. Air glysol Cairan ini terdiri atas : 35 % - 40 % Air, glysol dan larutan oli. Juga ditambahkan bahan-bahan tambahan untuk mencegah pembentukan busa, karat dan peningkatan pelumasan Sifat-sifat: - Harus diperiksan senantiasa kandungan airnya - Umur cairan akan menurun dengan adanya penguapan - Suhu kerja rendah - Harga lebih mahal daripada oli b. Emulsi Oli-Air Cairan ini ada yang oli dicampur kedalam air, berarti sifatnya mendekati air dan ada yang air dicampurkan kedealam oli sehingga sehingga sifatnya mendekati oli. Cairan ini disamping sifat utama tahan api juga memiliki sifat-siafat yang memenuhi persyaratan. c. Cairan Synthetis. Cairan ini dibuat dari bahan-bahan yang dapat diproses secara kimia. Jenisnya antara lain phosphate ester, chlomiated, dll. Sifat-sifatnya: - Dapat bekerja baik pada suhu tinggi - Cocok untuk tekanan tinggi - Berat jenis cairan cukup tinggi Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 38

39 - Viscositas index berkisar Tidak mudah menyesuaikan dengan seal yang umum Catatan: Apabila cairan hidrolik pada suatu pesawat hidrolik akan diganti dengan jenis yang lain, maka cairan semula perlu dikeluarkan semua dan dibilas, demikian pula seal-seal perlu diganti. (e) (f) Jenis cairan hidrolik yang digunakan Jenis cairan hidrolik yang digunakan di otomotif diataranya: a. Untuk Pesawat angkat (dongkrak, car lift dan sejenisnya) biasanya menggunakan oli dengan SAE 10 SAE 20 b. Untuk Rem Hidrolik menggunakan Cairan Minyak Rem (Break Fluid) dengan beberapa merk. Pemeliharaan Cairan Hidrolik Cairan hidrolik bukanlah barang yang murah, oleh sebab itu perlu dipelihara walaupun untuk menggati dan membilas. Memelihara bagianbagian pesawat perlu waktu dan keahlian. (1) Cara menyimpan dan memindahkan. - Simpanlah drum cairan hidrolik di bawah atap - Sebelum membuka drum bersihkan bagian atas agar kotoran tidak masuk - Guanakan girigen (wadah) dan slang yang bersih. Serta menyaring oli terlebih dahulu sebelum memasukkan ke dalam reservoir. - Pelihara dari kelembaman dan pencemaran oleh pengembunan (2) Cara memelihara oli waktu bekerja - Cegah pencemaran oli dengan menjaga dari gaian-bagian rangkaian tetap terpasang kuat dan sistem saringan yang baik - Jadwalkan penggantian oli agar oli diganti sebelum rusak total - Reservoir harus tetap berisi oli secukupnya. - Cegah terjadinya pengembunan di dalam reservoir - Perbaikilah dengan segera bila ada kebocoran 8) Pipa Saluran Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 39

40 Pipa saluran berfungsi untuk menyalurkan cairan hidrolik di dalam sistem agar sistem dapat berkerja. Selain pipa saluran digunakan juga penghubung atau penyambung (fitting) untuk melengkapi pipa saluran agar dapat memenuhi sesuai kebutuhan. Faktor pemilihan pipa saluran dan fitting tergantung kepada: - tekanan statis dan dinamis - vibrasi - aliran rata-rata - kekuatan kebocoran - kesesuaian terhadap fluida - kondisi lingkungan - pemeliharaan - pemakaian harga Jenis pipa saluran terdiri dari : pipa kaku dan pipa fleksibel. Dengan jenis penyambung seperti di bawah ini: 3. Pemasangan sistem hidrolik Untuk memasang komponen Gambar sistem 24 Penyambung hidrolik diperlukan pipa saluran peralatan antara lain: - Kunci Pas - Kunci Ring - Kunci sok - Kunci Pipa - Obeng + / - - Tang Kombinasi - Seal Tip - Air Gun + Kompressor - Kain Lap Sebelum memasang atau merangkai komponen sistem hidrolik sebaiknya komponen di periksa kondisinya. Untuk komponen yang masih baru sebaiknya lubang laluan dibersihkan terlebih dahulu dengan menyemprotkan udara bertekanan untuk mengeluarkan kotoran yang terdapat didalamnya sehingga tidak akan menyumbat pada saat digunakan. Pemasangan sebaiknya disesuaikan dengan konstruksi sistem hidrolik tersebut. Tidak semua system hidrolik membutuhkan komponen keseluruhan. Secara umum pemasangan akan meliputi sesuai dengan diagram berikut: a. Pada kenyataannya pemasangan antara tangki, motor, pompa hiodrolik, saluran pengembali dari silinder penggerak dan dari katup pengaman adalah ke satu tangki (reservoir). Perhatikan gambar berikut! Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 40

41 Gambar 25. Pemasangan Power Pack Keterangan: 1. Motor Penggerak 10. Lubang Pembuang 5. Pompa Hidrolik 11. Pelat Pemisah (Buffer) 6. Saluran Tekan (ke sistem) 12. Saluran Isap 7. Pernapasan (Lubang Udara) 13. Gelas Penduga 8. Saluran Pengembali 14. Reservoir 9. Tutup Pembersih b. Pemasangan pipa penghubung sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: - Apabila mungkin menghindari sambungan pada pipa lurus, khususnya pada belokan yang tajam - Pada pemasangan pipa panjang sebaiknya menggunakan siku-siku dan klem untuk mengurangi tegangan dan perubahan bentuk Gambar 26 Pipa Saluran Hidrolik Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 41

42 c. Pemasangan selang yang digunakan sebagai penghubung sebaiknya memperhatikan sebagai berkut: - Tegangan selang harus dihindarkan - Pemasangan memutar juga harus dihindarkan - Pemasangan memuntir juga harus dihindarkan - Hindarkan selang dari gesekan - Bila kemungkinan dekat dengan bagian yang panas maka selang diberi pelapis - Hindarkan selang dari bengkokan tajam Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 42

43 Gambar 27. Pemasangan Selang 4. Aplikasi Pesawat hidrolik di Otomotif Beberapa jenis aplikasi sistem hidrolik di otomotif diantaranya adalah : Dongkrak Hidrolik (Hydraulic Jack) Dongkrak hidrolik adalah salah satu jenis dongkrak yang digunakan untuk mengangkat kendaraan (mobil), sehingga bagian bawahnya tidak berhubungan dengan lantai (jalan). Bagian dan pemasangannya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 28. Dongkrak Hidrolik Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 43

44 Keterangan gambar: 1. Casing 14. Stell Ball Ø 8 mm 2. Ext Screw & Nut Assy 15. Commpression Spring 3. Spring Clip Top 16. Handle 4. Ram Guide Top 17. Ling & Fulcrum Assy 5. O Ring 18. Retainer Washer 6. Ram 19. Rnd Hd Rivet 7. Paper Paking 20. Wiper Ring 8. Ram Guide 21. Pump Plunger 9. Ram Cup & Ext. Ring 22. Pump Cup 10. Valve Ball Cover 23. Perforated Washer 11. Stell Ball Ø 5 mm 24. Fillerhole Plug 12. Realise Valve * 25. M 8 Flat Washer 13. O Ring Rd Hd Rivet Ø 8 mm x 1,25 mm c. Rangkuman 1. Sistem hidrolik adalah suatu rangkaian dengan menggunakan media liquid untuk mengangkat atau menekan dengan tenaga minimal sehingga menghasilkan tenaga optimal 2. Komponen sistem hidrolik terdiri dari: tangki, motor penggerak, pompa, katup pengaman, unit penggerak, katup pengatur dan pengukur tekanan serta pipa saluran. 3. Media sistem hidrolik yang digunakan secara umum adalah oli yang memenuhi syarat dengan sifat: viscositas (kekentalan) stabil, mampu melumas dengan baik, tahan oksidasi, mampu menahan karat 4. Pada saat pemasangan pipa atau selang menghubung sebaiknya memperhatikan hal yang dapat mengganggu jalannya sistem akibat pemasangan yang salah. d. Tugas 1. Jelaskan minimal 4 jenis sistem hidrolik yang ada di sekitar kita! e. Test Formatif Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 44

45 1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan hidrolik? 2. Jika pada tuas penggerak dengan penampang 5 mm diberi tekanan sebesar 25 Kg dengan tinggi tekan 75 mm. Sedang pada silinder penggerak berpenampang 25 mm. Berapa tinggi dan beban yang dapat diangkat? 3. Apakah yang termasuk ke dalam komponen power pack sistem hidrolik? 4. Jelaskan perbedaan antara silinder kerja tunggal dan silinder kerja ganda 5. Apakah perbedaan katup pengaman dan katup pengarah? f. Kunci Jawaban Test Formatif 1. Hidrolik yaitu suatu alat yang sistem kerjanya berdasarkan air (cairan) di dalam pipa 2. - Luas Penampang 1 = 0,785 x 5 2 = mm 2 - Luas Penampang 2 = 0,785 x 25 2 = mm 2 - Besarnya tinggi angkat S2 = A1/A2 x S1 = 3 mm - Besarnya beban yang dapat diangkat = A1/A1 x K1 = 625 Kg 3. Yang termasuk kedalam power pack adalah: Penggerak mula, Pompa hidrolik, tangki hidrolik (reservoir) dan katup pengaman. 4. Pada silinder kerja tunggal cairan hidrolik yang bekerja (masuk dan keluar) hanya pada satu sisi torak saja, sedang pada silinder kerja ganda cairan hidrolik yang bekerja (masuk dan keluar) pada kedua sisi torak yang berbeda. 5. Katup pengaman digunakan untuk pengamankan sistem jika terjadi beban lebih atau tekanan yang berlebihan dari kapasitas sistem. Sedangkan katup pengarah berfungsi untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan cairan hidrolik yang melalui katup tersebut sesuai dengan perintah dari luar. g. Lembar Kerja 1) Peralatan dan Bahan a) Komponen sistem hidrolik b) Kunci Ring Pas (Kombinasi) c) Cairan hidrolik d) Kain Majun 2) Keselamatan Kerja Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 45

46 a) Pergunakan kunci yang sesaui dengan ukuran baut atau mur b) Ikutilah petunjuk instructor pada saat anda bekerja c) Bekerjalah dengan teliti dan penuh tanggung jawab d) Hati hati jangan sampai Oli hidrolik tumpah atau kena mata 3) Langkah Kerja a) Persiapkan peralatan praktek dan bahan secara cermat dan efesien b) Periksalah terlebih dahulu komponen yang akan dipasang dari kerusakan dan kotoran c) Pasanglah bagian yang ada dudukannya terlebih dahulu d) Pasanglah pipa penghubung atau selang dengan benar seseaui dengan aliran oli e) Buatlah catatan penting pada saat anda melakukan praktek f) Setelah selesai bereskan dan simpan kembali peralatan yang digunakan pada tempatnya dan dalam keadaan bersih 4) Tugas a) Buatlah laporan hasil praktek anda secara ringkas dan jelas b) Buatlah rangkuman menurut anda sendiri dari hasil anda mempelajari kegiatan belajar 1 dan melakukan praltek serta observasi. h. Kriteria melanjutkan pemelajaran. No. Soal Aspek Level Kunci Skor Bobot Nilai Keterangan 1 A 1 1 Syarat melanjut- 2 E 1 5 lanjutkan belajar, 3 B 1 2 Nilai minimal 7,0 4 A 1 1 Dengan skor tiap 5 F 1 3 Soal minimal 7 Nilai Akhir = Nilai Skor Keterangan melajutkan : Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 46

47 N A = 7,0 s.d. 7,9 : memenuhi kriteria minimal dengan banyak bimbingan N A = 8,0 s.d. 8,9 : memenuhi kriteria dengan sedikit bimbingan N A = 9,0 s.d. 10 : memenuhi kriteria maksimal dengan tanpa bimbingan Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 47

48 Kegiatan Belajar 2 Pengujian sistem hidrolik. a. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah siswa selesai mempelajari kegiatan belajar 2 akan dapat: 1) Menjelaskan Cara menguji masing masing komponen 2) Melaksanakan pengujian sistem hidrolik b. Uraian Materi 1) Pengujian komponen sistem hidrolik a) Pengujian cairan hidrolik Apabila kita menggunakan cairan hidrolik (oli) yang masih baru tentu kita tidak perlu menguji kembali karena dalam kemasan sudah tertulis kekentalan (viscositasnya). Tetapi jika kita menggunakan oli yang sudah pernah digunakan tentu perlu kita mengujinya kembali apakah oli tersebut masih sesuai kekentalannya, bersih dari kotoran atau tercampur bahan lain. b) Pengujian Tangki (Reservoir) Perhatikan tangki cairan hidrolik yang digunakan apakah tidak bocor, memiliki ruang udara, memiliki saringan/ruang penyekat dan bersih dari kotoran. Jika salah satu pernyataan tadi tidak terpenuhi maka sebaiknya perbaiki dulu sehingga baik kondisinya. Hal itu diperlukan karena tangki adalah tempat awal dan akhir dari aliran pada sistem yang dapat membersihkan dan mendinginkan oli. c) Pengujian Penggerak mula dan Pompa Hidrolik Perhatikan jenis dan kapasitas penggerak mula yang digunakan apakah sesuai dengan kapasitas dan jenisnya. Demikian juga dengan pompa yang akan digunakan, apakah sesuai dengan label atau data yang ada atau tidak. Untuk melaksanakan Pengujian Pompa Hidrolik diperlukan peralatan: a. Cairan hidrolik j. Reservoir b. Stop Watch c. Gelas Ukur d. Pipa saluran e. Penghubung f. Kunci-kunci g. Obeng h. Kain Lap i. Pompa Pemasangan Sistem Hidrolik OPKR B 48

BAB 5 DASAR DASAR PESAWAT HIDROLIK

BAB 5 DASAR DASAR PESAWAT HIDROLIK BAB 5 DASAR DASAR PESAWAT HIDROLIK Kompetensi dasar : Menerapkan Dasar Hidrolik Indikator : 1. Mengidentifikasi komponen sistem hidrolik 2. Membaca diagram sistem hidrolik sesuai SOP A. Pengertian hidrolik.

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 1 PENGENALAN SISTEM HIDROLIK

KEGIATAN BELAJAR 1 PENGENALAN SISTEM HIDROLIK KEGIATAN BELAJAR 1 PENGENALAN SISTEM HIDROLIK A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mepelajari kegiatan belajar, diharapkan anda dapat : Siswa dapat menyebutkan pengertian sistem hidrolik dan macam-macamnya

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

Gambar1. Dongkrak Hidrolik

Gambar1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap kecil diberi gaya tekan, gaya tersebut akan diteruskan

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik Pernahkah kalian memperhatikan orang yang mengganti ban mobil yang bocor dengan ban yang baru? Orang tersebut cukup menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK DISUSUN OLEH: AZANO DESFIANTO 4201417017 DODDY SETIAWAN 4201417018 JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2016 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK. SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC 200-8 DI PT. UNITED TRACTORS TBK. Nama : Ricko Pramudya NPM : 26411117 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST. MT Latar Belakang Penggunan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR NOTASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. ENERGI PADA SISTEM HIDRAULIK. Perbedaan tekanan pada sistem akam menyebabkan fluida mengalir, perbedaan ini ditimbulkan oleh pemberian energi pada fluida. Energi tersebut berupa

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Movable Bridge Movable Bridge (Jembatan bergerak) adalah jembatan yang difungsikan sebagai tempat sandar kapal laut serta sebagai jembatan penghubung antara pintu masuk dan keluar

Lebih terperinci

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR KOMPRESOR Sebelum membahas mengenai jenis-jenis kompresor yang ada, lebih baiknya kita pahami dahulu apa itu kompressor dan bagaimana cara kerjanya. Kompressor merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300 BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300 4.1. Pemeriksaan dan Uji Performa Komponen Setiap kendaraan yang akan dilakukan perbaikan tentunya memiliki beberapa masalah pada komponen yang terdapat pada

Lebih terperinci

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh

Lebih terperinci

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK LAPORAN LAB PNEUMATIK PRAKTIKUM DAC HIDROLIK Dikerjakan oleh: Lukman Khakim (1141150019) D4 1A PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824

ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824 NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824 Disusun Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Tugas Akhir Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. Material atau bahan dalam industri teknik kimia dapat berupa bentuk padat, cair dan gas. Material dalam bentuk cair sendiri misalnya saja pada industri minuman, tentunya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. 2.1.1 Dongkrak

Lebih terperinci

PENGERTIAN HIDROLIKA

PENGERTIAN HIDROLIKA HYDRAULICS PENGERTIAN HIDROLIKA Hidrolika : ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan kesetimbangan zat cair dan pemanfaatannya untuk melakukan suatu kerja. Hidrostatika memiliki prinsip bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG Tugas Akhir ini Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 1 MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 2 SISTEM KEMUDI Kompetensi : Menjelaskan pengertian prinsip

Lebih terperinci

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM HIDROLIK ALAT BERAT KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN SISTEM HIDROLIK Sistem hidrolik adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan fluida cair. minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. prinsip dasar

Lebih terperinci

Dr. Sukamta, S.T., M.T.

Dr. Sukamta, S.T., M.T. POMPA ROTARI ROTARI Dr. Sukamta, S.T., M.T. POMPA Pompa merupakan peralatan mekanik yang digerakan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lainnya,

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV. P O M P A. P untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ),

BAB IV. P O M P A. P untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ), 1 BAB IV. P O M P A LEARNING OUTCOME Bab IV ini adalah mahasiswa diharapkan dapat: mengetahui cara kerja pompa, mengetahui kelebihan dan kekurangan pompa dan kompresor, memilih jenis pompa dan kompresor.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Semakin berkembangnya industri terutama dibidang jasa dan produksi akan mempengaruhi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja yang dihasilkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Hidrolik Dalam bahasa yunani hidro artinya air sedang aulos artinya pipa. Kata hidrolik berasal dari bahasa yunani yang dalam bahasa inggris artinya air dalam pipa.

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF 4.1 Pengetahuan Dasar Tentang Bahan Bakar Bahan bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

B. PERBANDINGAN TIAP MEDIA KERJA A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA

B. PERBANDINGAN TIAP MEDIA KERJA A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA Dalam dunia industri media kerja merupakan salah satu komponen penggerak yang digunakan dalam menghasilkan produk selama proses produksi berlangsung. Adapun macam macam media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan

Lebih terperinci

15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Pompa Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa

Lebih terperinci

Komponen Sistem Pneumatik

Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN SISTEM HYDRAULIK

PEMELIHARAAN SISTEM HYDRAULIK Pemeliharaan Sistem Hydraulik (A. Walujodjati) PEMELIHARAAN SISTEM HYDRAULIK A. Walujodjati *) Abstrak Masalah pemeliharaan pada system hydraulik adalah hal yang sangat penting untuk menjamin system hidraulik

Lebih terperinci

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL Pesawat bantu terdiri dari dan berbagai peralatan yang secara garis besar dapat dibagi menjadi mesin bantu di kamar mesin dan mesin bantu, di geladak (dek) atau di

Lebih terperinci

POMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump )

POMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump ) POMPA TORAK Oleh : Sidiq Adhi Darmawan A. PENDAHULUAN Pompa adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible ( tak mampu mampat ) dengan prinsip membangkitkan beda tekanan

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA I. Standar Kompetensi: Memeriksa sistem kopling otomatis sepeda motor (Ganda) II. III. IV. Kompetensi Dasar 1. Melakukan bongkar pasang kopling otomatis tipe tunggal dengan cara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat

Lebih terperinci

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

a. Pressure Control Valve (Katup Pengontrol Tekanan) b. Directional Control Valve (Katup Control Arah) c. Flow control valve (katup pengontrol aliran)

a. Pressure Control Valve (Katup Pengontrol Tekanan) b. Directional Control Valve (Katup Control Arah) c. Flow control valve (katup pengontrol aliran) 2.1.14 Katup Sistem control pneumatik terdiri dari komponenkomponen sinyal dan bagian kerja. Komponen-komponen sinyal dan control mempergunakan rangkaian atau urut-urutan operasi dari bagian kerja, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam perancangan alat pembuka ball bearing dengan memanfaatkan hidrolik jack (dongkrak hidrolik) ini diuraikan teori-teori dasar yang diperlukan dalam membantu proses perhitungan

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN POMPA Pompa adalah peralatan mekanis yang diperlukan untuk mengubah kerja poros menjadi energi fluida (yaitu energi potensial atau energi mekanik). Pada umumnya pompa digunakan

Lebih terperinci

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito Oleh : Endiarto Satriyo Laksono 2108039006 Maryanto Sasmito 2108039014 Dosen Pembimbing : Ir. Syamsul Hadi, MT Instruktur Pembimbing Menot Suharsono, S.Pd ABSTRAK Dalam industri rumah untuk membuat peralatan

Lebih terperinci

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin A. Fungsi dan Unjuk Kerja Oli Mesin Oli mesin mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelumasan: mengurangi gesekan mesin 2. Perapatan: memastikan bahwa ruang pembakaran

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat: 1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line. 2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line 3. Menjelaskan fungsi

Lebih terperinci

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.

Lebih terperinci

Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8

Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8 Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8 NAMA : Rezha Andhika Pratama NPM : 28411231 PEMBIMBING : Irwansyah, ST., MT JURUSAN : TEKNIK MESIN FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI Latar Belakang

Lebih terperinci

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot) Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1, Alur proses perawatan (Sumber: Astrido group. 2016) 25 1 Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2 Customer memberikan data

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan :Teknologi Industri Jenis Keterampilan : Otomotip SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNA GRAHITA

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci