Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
|
|
- Susanto Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Naskah Soal Ujian Pengembangan Model Pembelajaran PKn SD Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 6 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak memerlukan hitungan). Selama ujian seluruh HP (Hand Phone) harap dimatikan. Jawablah pertanyaan dengan jelas sesuai dengan butir pertanyaan yang diminta. Jawaban yang Anda berikan dituliskan pada lembar jawaban yang disediakan. Selanjutnya silakan Anda kerjakan sendiri tanpa berdiskusi dengan pengawas ujian atau teman lainnya. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Pada soal nomor 1 sampai dengan 50, pilihlah satu jawaban yang paling benar dari 4 alternatif jawaban yang diberikan. Contoh: Belajar merupakan peristiwa mental yang berhubungan dengan berpikir dan pemecahan masalah. Pandangan tersebut diterangkan melalui teori belajar. A. Behaviorisme B. Kognitivisme C. Humanisme D. Connectionisme Jawaban: B 1. Tujuan pembelajaran PKn adalah untuk membentuk warga negara yang baik dan demokratis. Yang dimaksud dengan warga negara yang baik dalam pembelajaran PKn SD adalah... A. warganegara yang tahu, mengerti, serta sadar akan hak dan kewajibannya B. warganegara yang tahu dan mau akan hak dan kewajibannya C. warganegara yang mau dan sadar serta paham akan hak dan kewajibannya D. warganegara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya 2. Menurut pemikiran Brunner, setiap konsep dalam pembelajaran PKn SD mengandung tiga aspek, yaitu... A. aspek nama, atribut, dan aturan B. aspek atribut dan kejelasan, serta aturan C. aspek nama, atribut, dan pemikiran D. aspek aturan dan pemikiran 3. Menurut buku pedoman, dalam pembelajaran PKn SD sesuatu bisa dianggap memiliki nilai jika sesuatu tersebut secara intrinsik memang... A. memiliki nama B. memiliki harga C. memiliki arti D. memiliki makna 4. Pernyataan berikut yang merupakan tiga langkah Lickona dalam membentuk watak/karakter seseorang adalah; karakter seseorang melalui konsep moral, sikap moral, dan... A. perilaku moral B. pendidikan moral C. kesadaran moral D. perlindungan moral 5. Anisa selalu datang lebih pagi apabila tiba giliran piket di sekolahnya. Sikap Anisa di sekolah menunjukkan... A. mencintai sekolahnya B. rajin piket C. takut pada guru D. mematuhi kewajibannya di sekolah 6. Pendidikan Kewarganegaraan yang menyangkut status formal warganegara diatur dalam... A. UU No. 2 Th. 1949, UU No. 62 Th. 1958, UU No. 12 Th B. UU No. 62 Th. 1949, UU No. 62 Th. 1958, UU No. 2 Th
2 C. UU No. 12 Th. 1949, UU No. 12 Th. 1958, UU No. 12 Th D. UU No. 12 Th. 1949, UU No. 2 Th. 1958, UU No. 2 Th Menurut Jehani dan Harpen, UU No. 12 Tahun 2006 yang mengatur status warganegara mengandung tiga unsur ideal, kecuali... A. filosofis, yuridis, dan antropologi B. filosofis, yuridis, dan sosiologis C. sosiologis, psikologis, dan yuridis D. sosiologis, psikologis, dan antropologi 8. Keberhasilan belajar seseorang sangat ditentukan oleh kebermaknaan bahan ajar yang dipelajari. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat psikolog... A. David Ausubel B. Robert M. Gagne C. Brunner D. B.F. Skinner 9. Salah satu ciri dari hukum kesiapan yang berbeda dengan pemikiran Thorndiks adalah... A. tidak bertindak karena tidak menginginkan sesuatu B. puas dengan tindakannya, seseorang tidak akan menginginkan tindakan yang lain C. tidak terlaksana tindakan sehingga akan bertindak yang lain karena belum merasa mendapat kepuasan D. jika tidak ingin melakukan tindakan tetapi tetap bertindak, maka akan bertindak lain karena merasa tidak puas 10. Berdasarkan pendapat Skinner, penguatan merupakan sesuatu hal yang... A. meningkatkan respon B. menggembirakan C. menarik D. menggairahkan 11. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan pendapat J.Brunner adalah... A. tahap informasi awal untuk memperoleh pengetahuan B. tahap transformasi untuk memahami dan menganalisis pengetahuan C. tahap evaluasi untuk mengetahui kebenaran transformasi D. tahap sosialisasi untuk penyebaran luas informasi 12. Model pembelajaran PKn SD dengan pendekatan induktif adalah... A. contoh dan kesimpulan disesuaikan dengan kebutuhan B. contoh dan kesimpulan ditentukan secara bersama-sama C. diawali dengan kesimpulan dan dibuktikan dengan contoh D. diawali dari contoh-contoh dan diakhiri dengan kesimpulan 13. Model pembelajaran PKn SD secara terpadu adalah model pembelajaran yang... A. mengaitkan tema yang over-laping dan dibahas dalam satu tema besar B. mengaitkan tema yang over-laping, dikemas dalam satu tema besar, dan dibahas dalam pembelajaran C. memadukan beberapa subpokok bahasan D. memadukan beberapa pokok bahasan 14. Semua metode pembelajaran memiliki kebaikan dan kelemahan. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan kelebihan metode ceramah dalam pembelajaran PKn SD adalah... A. cocok untuk kelas besar B. tepat untuk mengenalkan materi baru C. biaya lebih murah D. cocok untuk anak usia SD 15. Pernyataan di bawah ini yang bukan termasuk kelebihan metode tanya-jawab dalam penyampaian materi PKn SD adalah... A. mengembangkan keberanian siswa B. mengembangkan bakat siswa C. mengembangkan daya pikir dan daya ingat siswa D. mengembangkan keberanian siswa dalam mengajukan pendapat 16. Berdasarkan jenisnya, media pembelajaran PKn SD ada tiga macam, kecuali... A. media audiktif B. media visual C. media audiovisual D. media visual audiktif 17. Media visual dalam pembelajaran PKn SD adalah media yang mengandalkan... A. indera pengelihatan B. suara C. gambar D. gerak dan suara 2
3 18. Media audio-visual dalam pembelajaran PKn SD adalah media yang berfungsi untuk mengandalkan... A. suara B. gambar C. gerak dan suara D. suara dan gambar 19. Yang tidak termasuk langkah dan cara mempersiapkan overhead transparansi (OHT) dalam pembelajaran PKn SD adalah... A. hand made transparancees B. thermal film process C. hand made process D. electrastatie film process 20. Terdapat beberapa cara untuk menyajikan transparan dalam pembelajaran PKn SD, kecuali... A. mask B. overlay C. cover sheet D. overlay sheet 21. Dalam pembelajaran PKn SD ada beberapa media yang termasuk dalam klasifikasi media proyeksi, antara lain... A. overhead transparansi (OHT) B. model C. papan display D. bahan grafis 22. Pernyataan berikut adalah persyaratan untuk menentukan media pembelajaran PKn di SD, kecuail... A. memuat nilai moral yang kontras B. disesuaikan dengan arus globalisasi C. menarik karena diambil dari kehidupan siswa sehari-hari yang riil D. terjangkau oleh kemampuan belajar siswa 23. Dalam pembelajaran PKn SD guru perlu memahami penilaian agar tidak overkognitif. Pengertian penilaian dalam pembelajaran adalah... A. hasil kegiatan pembelajaran siswa dan guru pada materi tertentu B. hasil keputusan dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa C. kegiatan untuk membuat keputusan dari hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di sekolah D. kegiatan untuk membuat keputusan berdasarkan hasil pembelajaran dari masing-masing siswa baik dari proses maupun hasil secara menyeluruh 24. Selaku guru, tentu Anda sudah memahami tujuan penilaian. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan tujuan penilaian PKn di SD adalah... A. bagi guru untuk mendiagnosa kendala yang dihadapi oleh siswanya B. bagi guru untuk mendapatkan balikan dalam ketepatan mengajaranya C. bagi siswa untuk mengetahui kedudukan dirinya di dalam kelas D. bagi siswa untuk menentukan sekolah lain yang dipilihnya 25. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk fungsi penilaian PKn SD adalah... A. sebagai bahan pertimbangan untuk kenaikan kelas B. sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan siswa di sekolah selanjutnya C. keputusan untuk menetapkan bisa/tidaknya siswa melanjutkan sekolah D. sebagai dasar untuk mendiagnosis hambatan yang dialami siswa di kelasnya 26. Portofolio adalah suatu penilaian yang... A. berdasarkan koleksi atau kumpulan bahan pilihan yang dikembangkan oleh guru/siswa B. berkaitan dengan tingkah-laku siswa serta perkembangan pribadinya C. digunakan untuk mengungkapkan sikap siswa melalui tugas tertulis D. digunakan mengungkapkan kemampuan itelektual siswa melalui pertanyaan tertulis maupun lesan 27. Menurut Bloom penilaian ranah kognitif ada enam gradasi, dan untuk mengetahui kemampuan masing-masing gradasi diperlukan indikator yang berbeda satu sama lain. Berikut ini pernyataan yang benar adalah... A. indikator untuk pemahaman adalah menjelaskan/memberi contoh B. indikator untuk penerapan adalah memecahkam masalah/ mengklasifikasikan C. indikatar untuk analisis adalah mendefinisikan/menguraikan D. indikator untuk sintesis adalah menyimpulkan kembali/mengeneralisasikan 28. Menurut Bloom penilaian ranah afektif ada lima gradasi, dan untuk mengetahui kemampuan masing-masing gradasi 3
4 diperlukan indikator yang berbeda satu sama lain. Berikut ini dalah pernyataan yang benar kecuali... A. indikator untuk penerimaan antara lain bersedia menerima keputusan bersama B. indikator untuk partisipasi antara lain bersedia terlibat dalam suatu kegiatan C. indikator untuk organisasi antara lain bersedia memimpin organisasi sosial dengan keputusan mutlak di tangan ketua D. indikator untuk memberi nilai dan pembentukan sikap antara lain meyakini suatu agama tertentu dan melaksanakan segala kewajibannya 29. Menurut Bloom penilaian ranah psikomotor ada tujuh gradasi, dan untuk mengetahui kemampuan masing-masing gradasi diperlukan indikator yang berbeda satu sama lain. Berikut ini pernyataan yang benar adalah indikator untuk... A. gerakan terbimbing adalah dapat menirukan B. gerakan terbiasa adalah dapat berpegang pada pola C. gerakan kompleks adalah dapat mengatur kembali D. penyesuaian adalah menjadi kreatif dan cekatan 30. Suatu soal dikatakan valid jika... A. dapat memberikan skor yang relatip sama pada setiap pelaksanaan penilaian B. dapat menilai apa yang seharusny dinilai C. soal tersebut cocok untuk siswa manapun D. soal tersebut fleksibel sesuai dengan situasi dan kondisi saat tes dilaksanakan 31. Terdapat beberapa tujuan penilaian. Pernyataan berikut merupakan tujuan penilaian, kecuali... A. mengetahui kedudukan siswa dalam kelasnya B. sebagai balikan bagi guru untuk bahan pertimbangan dalam pemilihan metode berikutnya C. mendiagnosis keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran D. mendapatkan informasi sebagai bahan pertimbangan langkah berikutnya terhadap siswa 32. Dengan penilaian, keberhasilan siswa dan guru dalam proses pembelajaran dapat diketahui/diukur. Berkaitan dengan hal tesebut, maka prinsip penilaian berikut perlu diperhatikan kecuali... A. objektif dan tertutup B. representatif dan seksama C. jelas dan terbuka D. representatif dan objektif 33. Penilaian proses pembelajaran terdapat sejumlah fungsi. Berikut adalah fungsi penilaian dalam proses pembelajaran, kecuali... A. sebagai motivator bagi siswa untuk belajar B. sebagai bahan diagnosis dan pengembangan C. sebagai bahan pertimbangan kenaikan kelas D. sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan 34. Pembelajaran PKn SD yang terpusat pada guru dinamakan model pembelajaran... A. deduktif B. ketrampilan proses C. ekspositori D. simulasi sosial 35. Pembelajaran PKn SD dengan model induktif lebih tepat dari pada pembelajaran model deduktif. Hal ini menurut pendapat... sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak di sekolah dasar. A. Ki Hajar Dewantara B. Gagne C. Piaget D. Skiner 36. Pembelajaran terpadu model jaring labalaba disebut... A. connected B. integraged C. webbed D. correlated 37. Tujuan pembelajaran PKn dengan model bermain peran, antara lain... A. membantu siswa dalam menemukan jati dirinya dan melatih menyelesaikan sendiri permasalahan yang dihadapi B. membantu siswa dalam menemukan jati dirinya dan melatih menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan bantuan kelompok C. membantu siswa dalam menemukan jati diri dan melatih siswa mempengaruhi teman bermain untuk berpikir sesuai dengan pikirannya D. melatih siswa mempengaruhi teman bermain untuk berpikir sesuai dengan 4
5 pikirannya dan menyadari adanya peran yang berbeda dengan dirinya. 38. Pernyataan-pernyataan berikut merupakan manfaat dari pembelajaran dengan model bermain peran, kecuali... A. mengembangkan ketrampilan siswa dalam memecahkan masalahnya B. mendapatkan inspirasi dan pemahaman yang dapat mempengaruhi sikap, nilai, dan persepsi siswa C. memberi bekal bagi siswa saat terjun ke masyarakat dimasa mendatang, sehingga lebih mudah beradaptasi D. melatih siswa untuk menjadi pemimpin atau tenaga profesional 39. Terdapat beberapa langkah yang perlu dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran PKn dengan model bermain peran. Langkah-langkah tersebut antara lain... A. memilih partisipan, menata ruang/tempat untuk bermain peran, dan memerintahkan memulai permainan walaupun masih ada siswa yang belum siap/malu-malu B. memilih partisipan, memerintahkan mulai permainan, dan menyuruh siswa menyimpulkan sendiri permainan yang baru dilaksanakan C. memerintahkan permainan dimulai jika semua partisipan sudah siap, dan menutup serta mendiskusikan dengan siswa untuk membuat kesimpulan D. memikirkan aktivitas siswa yang tidak menjadi partisipan, membahas jalannya permainan dan meminta siswa membuat kesimpulan sendiri 40. Dalam struktur organisasi di kabupaten, satuan polisi pamong praja setingkat dengan... A. kecamatan dan dinas daerah B. kecamatan dan lembaga teknis daerah C. dinas daerah dan lembaga teknis daerah D. dinas daerah dan sekretaris daerah 41. Pernyataan-pernyataan berikut merupakan manfaat dari pembelajaran PKn dengan model simulasi sosial, kecuali... A. menghasilkan tindakan sistem terhadap tujuan yang telah dicapai B. membandingkan dampak dari tindakan dengan tujuan yang telah ditetapkan C. membetulkan kesalahan-kesalahan yang terjadi sebagai kontrol D. berlatih untuk berpura-pura supaya tampak selaku baik 42. Terdapat empat langkah dalam pembelajaran simulasi sosial. Secara singkat dan berurutan, langkah-langkah tersebut adalah... A. orientasi, partisipasi, simulasi, dan diskusi B. orientasi, partisipasi, diskusi, kemudian simulasi C. simulasi, partisipasi, orientasi, kemudian diskusi D. diskusi, partisipasi, orientasi kemudian simulasi 43. Berikut adalah manfaat atau kelebihan pembelajaran dengan model simulasi sosial, kecuali... A. melatih siswa berpikir kritis B. secara bertahap (pelan-pelan) dapat mengubah sikap/tingkah-laku siswa menjadi lebih baik C. membuat siswa sering (lebih banyak) berbuat pura-pura D. melatih siswa mengambil keputusan sesuai dengan isi hatinya 44. Terdapat beberapa langkah yang berurutan dalam pembelajaran telaah yurisprodensi inquiri. Tiga langkah berurutan dari beberapa langkah tersebut antara lain... A. penetapan masalah/kasus yang akan dipecahkan, mensimulasikan kasus tersebut dalam dunia nyata, dan minta siswa untuk berpendapat atas simulasi tersebut B. siswa melakukan simulasi dalam dunia nyata atas kasus yang telah ditetapkan guru, siswa berpendapat atas simulasi, dan melakukan diskusi C. siswa melakukan simulasi beberapa kasus dalam dunia nyata, menetapkan /memilih satu kasus yang telah disimulasikan, dan melakukan diskusi. D. siswa melakukan simulasi beberapa kasus dalam dunia nyata, menetapkan /memilih satu kasus yang telah disimulasikan, dan guru meminta kepada siswa untuk berpendapat atas kasus yang telah dipilih. 45. Terdapat beberapa langkah yang berurutan dalam pembelajaran keterampilan proses. Tiga langkah berurutan dari beberapa langkah tersebut antara lain... 5
6 A. guru cukup duduk di tempat, mengobservasi, menganalisis, dan mengevaluasi aktivitas siswa B. guru harus berjalan berkeliling dalam kelas, menyalahkan siswa yang membuat kesalahan dan jika perlu memarahinya, serta memuji aktivitas siswa yang benar C. guru mengamati dan memberi bimbingan serta mengambil kesimpulan semua aktivitas siswa D. guru mengamati dan memberi bimbingan semua aktivitas siswa sampai dengan mereka dapat mengambil kesimpulan. 46. Terdapat beberapa langkah dalam model pembelajaran dengan pende-katan proses. Tiga langkah yang beruru-tan dari beberapa langkah tersebut adalah... A. melakukan pengukuran, melaksanakan percobaan, dan membuat kesimpulan B. melakukan pengukuran, perhitungan, dan membuat kesimpulan C. melakukan percobaan, perhitungan, dan membuat kesimpulan D. mengumpulkan data, menafsirkan data, dan mengklasifikasikan data 47. Perbedaan dari segi dasar hukum antara Kurikulum Tahun 2004 dengan Kurikulum Tahun 2006 antara lain... A. dasar hukum Kurikulum Tahun 2004 adalah Undang-Undang Tahun 2003, sedangkan dasar hukum Kurikulum Tahun 2006 selain Undang-Undang tersebut juga ada peraturan pemerintah (PP) yang menyertainya B. dasar hukum Kurikulum Tahun 2004 adalah Undang-Undang Tahun 2003, sedangkan dasar hukum Kurikulum Tahun 2006 adalah Undang-Undang Tahun 2005 dan peraturan pemerintah (PP) yang menyertainya C. Kurikulum Tahun 2004 tidak berbasis kompetensi, sedangkan Kurikulum 2006 berbasis kompetensi D. Kurikulum Tahun 2004 tidak ada istilah indikator, sedangkan Kurikulum Tahun 2006 ada istilah indikator 48. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran berikut perlu dihindari, kecuali... A. memberikan pertanyaan tanpa diketahui kepada siapa pertanyaan itu ditujukan B. menunjuk salah satu siswa tertentu kemudian kepadanya diberi pertanyaan C. memberi penguatan hanya terhadap siswa yang kurang (lambat) saja D. memberi pujian hanya ditujukan terhadap siswa yang pandai saja. 49. Beberapa ketrampilan membuka pelajaran yang harus diperhatikan antara lain... A. menarik perhatian, memberi acuan, dan memberikan tindak lanjut B. menarik perhatian, membuat kaitan, dan memberikan tindak lanjut C. memberi acuan, membuat kaitan, dan menimbulkan motivasi D. memberi acuan, meninjau kembali, dan menimbulkan motivasi 50. Saat Anda melaksanakan pembelajaran PKn di kelas, Roni, salah satu siswa di kelas tersebut, selalu berbicara yang membuat teman-temannya tertawa gaduh Langkah yang tepat intuk mengatasi hal tersebut antara lain... A. memarahi Roni secara langsung saat itu juga dan menyuruh dia menghadap ke kantor sesudah pelajaran selesai B. sesudah pelajaran selesai, Roni dipanggil dan dimarahi C. guru mendekati Roni, kemudian memperingatkan dan memberi nasehat D. guru mendekati Roni, kemudian memperingatkan dan menyuruh dia menghadap ke kantor sesudah pelajaran selesai. 6
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Email : dikti@dikti.org homepage: www.dikti.org Naskah Soal Ujian Pengembangan Model Pembelajaran
Lebih terperinciInisiasi 1 TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA PKn SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI, MORAL, DAN NORMA
Inisiasi 1 TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA PKn SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI, MORAL, DAN NORMA Saudara mahasiswa, pada pertemuan perdana ini matakuliah PKn. Materi awal dalam matakuliah pembelajaran PKn
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar 1) Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Email : dikti@dikti.org homepage: www.dikti.org Naskah Soal Ujian Petunjuk: Naskah soal terdiri
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
Naskah Soal Ujian Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 5 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pendekatan pembelajaran. (Uno, Hamzah : 2008) dikemukakan oleh para ahli pembelajaran, diantaranya sebagai berikut :
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah pola yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berisi berbagai teori pelaksanaan pembelajaran yang berkenaan dengan strategi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Belajar Mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa mampu menguasai saling keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Kata
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. perkembangan peserta didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Guru Dalam pendidikan, Guru merupakan komponen dari perangkat sistem pendidikan yang ada di sekolah, sebagai pendidik guru membimbing dalam arti menuntun peserta didik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)
Lebih terperinci2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk membina dan mengantarkan anak didik agar dapat menemukan kediriannya agar menjadi manusia yang berguna bagi diri sendiri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktivitas Belajar Menurut Sardiman (2004), b elajar pada prinsipnya adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di sekolah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Konsep Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi kegiatan belajar secara efektif pada diri siswa tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Teori-teori Belajar Kegiatan pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa sebagai peserta didik. Interaksi itu sendiri dapat terjadi baik secara fisik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan hal itu, tidak akan pernah terlepas dari peran guru untuk selalu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan kita dewasa ini ditandai dengan abad informasi yang menuntut siswa untuk berlatih memiliki kemampuan berfikir yang kritis dan kreatif. Untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di tingkat Sekolah Dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Setelah mempelajari mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda tergantung pada usia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang dilalui dan dilakukan oleh setiap manusia dalam rangka memahami sesuatu. Dalam belajar, setiap manusia akan melewati tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN
BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses memperoleh ilmu pengetahuan, baik diperoleh sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Belajar dapat dilakukan berdasarkan
Lebih terperinciINISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD
INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD Saudara mahasiswa PGSD yang kami cintai, selamat berjumpa lagi dalam pembahasan matero PKn. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dasar. Menteri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu patokan atau acuan dalam pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5 Hasil belajar adalah perubahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Beragam gaya mengajar yang dilakukan dengan khas oleh masing-masing guru
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) 2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran Beragam gaya mengajar yang dilakukan dengan khas oleh masing-masing guru di kelasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar menurut Anni ( 2004:4 ) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Hasil belajar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran aktif. Kardi (2003: 3) Inkuiri merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Pembelajaran Inkuiri Inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran aktif. Kardi (2003: 3) menyatakan Inkuiri pada dasarnya dipandang sebagai suatu proses untuk
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT Mirna Herawati Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata belajar sudah sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Kata belajar sudah sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat, sebagai contohnya adalah bayi yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinci2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan Negara sebagaimana tercantum di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, setiap orang dihadapkan pada berbagai macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut maka setiap
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila terjadi suatu proses yang
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Seseorang dapat dikatakan belajar apabila terjadi suatu proses yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang relatif lama. Perubahan tingkah laku itu tidak
Lebih terperinciKONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI
KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI PSIKOLOGI BELAJAR Adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip perilaku manusia dalam penerapannya bagi belajar dan pembelajaran Psikologi Belajar memberi kontribusi bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)
MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu (1) informasi verbal; (2) keterampilan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah menentukan model atau metode mengajar tentang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan
II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Metode Eksperimen Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan ke dalam metode pembelajaran. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 136) metode eksperimen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa Indonesia. Disana dipaparkan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan yang relatif permanen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara. Melalui pendidikan dapat membentuk kepribadian seseorang sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam segala segi kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun bangsa dan negara. Melalui
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. seseorang. Ada beberapa teori belajar salah satunya adalah teori belajar
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku seseorang. Ada beberapa teori belajar salah satunya adalah teori
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Hamalik,1995:57) dalam (http://gurulia.wordpress.com). memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Cooperative Learning Learning (Pembelajaran) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat
Lebih terperinciMEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP
MEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP LATAR BELAKANG BSNP SECARA FILOSOFIS: - PROSES PEND PROSES MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA MENJADI KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN TTT. SISWA SIPERLAKUKAN DAN DINILAI SEC. ADIL tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Tujuan mata pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciMetode Metode Instruksional Dina Amelia/
Metode Metode Instruksional Dina Amelia/ 702011094 1. Peer Tutoring Tutor sebaya adalah seorang/ beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama ini akan efektif jika guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terampil, bermartabat, bermoral dan berkualitas. Usaha perbaikan mutu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan setiap bangsa, karena melalui pendidikan ini pula siswa diajarkan menjadi manusia yang terampil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9 tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Kegiatan pembelajaran meliputi belajar dan mengajar yang keduanya saling berhubungan. Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Email : dikti@dikti.org homepage: www.dikti.org Naskah Soal Ujian Petunjuk: Naskah soal terdiri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD
BAHAN AJAR CETAK SUPLEMEN ISBN: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD Yayuk Mardiati Imam Muchtar Sumarjono Arief Rijadi Ign.Suhanto DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 pada tingkat dasar menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik saintifik mengedepankan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Ceramah 2.1.1 Definisi Metode Ceramah Metode ceramah diartikan sebagai proses penyampaian informasi dengan jalan mengeksplanasi atau menuturkan sekelompok materi secara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Talking Stick Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Saat proses pembelajaran dikelas, kemampuan yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82% anak-anak
Lebih terperincicommit 1to user BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal utama setiap manusia untuk menunjang kehidupan di dalam masyarakat dan kemajuan suatu bangsa. Hal ini dikarenakan manusia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (Planning) Sebelum
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan perpaduan antara belajar dan mengajar. Seperti tercantum pada Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang penting diajarkan sejak dini. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013 yang sekarang ini mulai digunakan yaitu pembelajaran tematik terpadu.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu startegi pembelajaran yang paling tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKAN. yang mereka dapat dan kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Hamalik (2001:
II. KAJIAN PUSTAKAN 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan menjadi lebih baik. Pada proses belajar siswa melakukan perubahan ke arah kebaikan berdasarkan segala pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam standar isi BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan) 2006, disebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam standar isi BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan) 2006, disebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha manusia untuk men bumbuhkan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha manusia untuk men bumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai nilai-nilai yang ada di dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktivitas Belajar Slameto (2001 : 36) berpendapat bahwa penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi difikirkan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Berprestasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Motivasi (motivation) melibatkan proses yang memberikan energi, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah hak bagi setiap individu dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah hak bagi setiap individu dan merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia selama hidup. Selama hidup manusia akan selalu
Lebih terperinci: Guru Mata Pelajaran PKn di SMA N 1 Cangkringan. 1. Seperti kita ketahui bahwa komponen dari PKn yaitu Civic Knowladge
201 Nama : Bapak Eka Mundiharta S.Pd Tahap Pertama : Kamis, 7 Maret 2013 Pukul 10.00-11.30 Tahap Pertama : Rabu, 15 Mei 2013 Pukul 09.00-10.30 Perkerjaan : Guru Mata Pelajaran PKn di SMA N 1 Cangkringan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm. 74-82 PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Terkadang orang yang pendidikannya rendah memiliki kehidupan yang rendah juga jika tidak didukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar 2.1.1.1. Pengertian Hasil Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA Leo Sutrisno (2008), mendefinisikan hasil belajar sebagai gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu proses kegiatan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat semakin meningkatkan tuntutan hidup masyarakat di segala bidang, termasuk dalam bidang pendidikan.
Lebih terperinciPEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia. Berhubungan dengan hal itu, pendidikan memiliki peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Segai sebuah proses sengaja maka pendidikan harus dievaluasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan
BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan diterapkan seiring dengan pemanfaatan media dan sumber belajar (Prawiradilaga, 2008). Menurut
Lebih terperinciApabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)
Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan meningkat pada setiap siklusnya. c. Ranah Psikomotor Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik) dan meningkat
Lebih terperinciSementara itu, Forrest W. Parkay dan Beverly Hardeastle Stanford dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Sejalan dengan itu, R. Gagne dalam Susanto (2013:1)
Lebih terperinci