BAB I. PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi yang pada umumnya mengacu pada kualitas garam. Kebutuhan
|
|
- Dewi Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Garam rakyat Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan pengusaha/perusahaan pengguna garam sebagai bahan dasar. Dalam pemasaran garam rakyat di kalangan industri di Indonesia misalnya, banyak persyaratan yang harus dipenuhi yang pada umumnya mengacu pada kualitas garam. Kebutuhan garam nasional yang tidak seimbang dengan produktifitas garam rakyat Indonesia mendorong terjadinya import garam yang terus menerus sepanjang tahun di Indonesia. Hal ini membuat sebagian pelaku usaha garam terlena dan selalu berusaha untuk mempertahankan keuntungan import tanpa memandang lebih jauh potensi produksi garam lokal yang sangat tinggi. Sehingga kemauan nasional dalam swasembada garam harus diperkuat. Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki kebijakan pembangunan perikanan meliputi Minapolitan, Industrialisasi dan Blue Economy. Minapolitan adalah pembangunan perikanan berbasis kawasan. Adapun Industrialisasi dimaksudkan untuk menambah nilai pada produk perikanan dan meningkatkan daya saingnya. Sedangkan Blue Economy adalah sebuah konsep untuk menciptakan industri kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan, melipat gandakan pendapatan, menciptakan kesempatan kerja dan menggerakan perekonomian masyarakat. Ketiga kebijakan tersebut diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia menuju kemapanan berbasis pembangunan perikanan. Dalam upaya mendukung dan menyukseskan program KKP. Hal inilah yang mendorong Bapak Sanusi dkk di Desa Ambulu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon melakukan berbagai inovasi dan percobaan dalam menghasilkan garam rakyat dengan 1
2 jumlah banyak dan dengan kualitas terbaik dengan latar belakang pembuat garam secara turun temurun dari nenek moyang Tujuan Peningkatan produksi garam rakyat dengan hasil yang jauh lebih banyak, dengan kualitas tinggi yang bersih dan putih. Sehingga dikemudian hari dapat memenuhi (swasembada) kebutuhan nasional dengan jumlah dan kualitas yang tinggi. 1.3 Keluaran atau output 1. Meningkatkan Kualitas Produksi Garam rakyat setara Garam import dari segi kandungan NaCl dan warna dasar. 2. Memenuhi garam Nasional dengan efektifitas waktu pembuatan air baku dan efektivitas tata letak. 3. Mensukseskan Program Industrialisasi Kementrian kelautan dan Perikanan dengan membuat jenis garam yang berkualitas tinggi. 2
3 BAB II. TEORI DAN METODOLOGI 2.1. Garam Teknologi Ulir Filter Pada dasarnya Teknologi Ulir Filter menonjolkan pada proses percepatan pembuatan air tua dengan mempertahankan kebersihan air dan petak/tambak kristalisasi dengan memasang filter pada saluran air. Secara umum prinsip-prinsip Teknologi Ulir Filter (TUF) adalah sebagai berikut : Penyediaan air baku siap pakai; Percepatan proses kristalisasi; Pemadatan tanah dasar tambak (meja) kristalisasi/hablur; Pembersihan rutin kotoran (lumpur, dan benthos); yang ada di tambak garam; Produksi garam putih dengan kualitas tinggi; Pengelolaan kebersihan tambak merupakan prasyarat utama dalam menghasilkan garam berkualitas nomor satu; Sumberdaya manusia yang bertanggung-jawab (berdisiplin tinggi) merupakan penentu keberhasilan; Peningkatan efisiensi energi dilakukan melalui penggunaan pompa air bertenaga angin (pengoperasiannya mudah dan murah); Fungsi kontrol harus dijalankan dengan baik 3
4 Kandungan air laut dan pengendapan garam (NaCl) pada proses Evaporasi Berat Jenis pada 21 C dalam Be Volume larutan yang ada setelah penguapan cm ' Fe2O3 CaCO3 GARAM YANG DIENDAPKAN (G R AM) Ca2SO NaCl MgSO4 MgCl2 NaBr KCI Jumlah Garam yang Diendapkan 3, , ,003 0,0642 0, , traces traces 14, traces traces 16, ,0530 0,5600 0, ,60 144,5 0,5620 0, , ,1840 0, , ,1600 0, , ,0508 3,2614 0,0040 0,0078 3, , ,1476 9,6500 0,0130 0,0356 9, , ,0700 7,8960 0,0262 0,0434 0,0728 8, ,0144 2,6240 0,0174 0,0150 0,0358 2, , ,0254 0,0240 0,0558 2, ,5382 0,0274 0,0620 2,0316 Jumlah endapan 0,003 0,1172 1, ,107 0,6242 0,1532 0, ,9802 Sisa garam dalam larutan Induk (16,2 cm 3) 2,5885 1,8545 3,1640 0,3300 0,5339 8,4709 Jumlah garam dalam 1000 CM3 air laut 0,003 0,1172 1, ,696 2,4787 3,3172 0,5564 0, ,4511 Jumlah garam dalam 1000 CM3 air laut dari hasil analisa langsung oleh USIGLIO Sumber : Anonim 0,0030 0,1170 1, ,1830 2,5410 3,3020 0,5700 0, ,9940 Komposisi rata-rata garam dapur Standar Nasional Indonesia (SNI) Syarat Mutu Garam Industri 4
5 2.2. Metodologi Metodologi yang digunakan adalah dengan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) seluas 4,8 hektar tambak yang dirancang agar dapat di sesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keeisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Lingkup teknologi yang di implementasikan pada peningkatan produksi dan mutu garam adalah dengan sistem teknologi ulir filter (TUF). Konsep dasar teknologi yang digunakan adalah membuat air baku dengan kekentalan air baku mencapai 25 Be (Boume), air baku bebas kontaminasi (kotoran, bakteri dan zat yang tidak diinginkan) dengan proses filterlisasi, memperpendek waktu pembuatan air baku dengan menggunakan system aliran/ulir untuk mengendapkan zat yang tidak diinginkan dan mempercepat proses penguapan. 5
6 BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan lahan Tambak garam di Desa Ambulu kecamatan losari Kabupaten Cirebon sebagian besar digunakan untuk budidaya bandeng, namun pada musim kemarau (juni-oktober) biasanya digunakan untuk tambak garam. Yang dimaksud dengan tahapan persiapan lahan dengan system TUF adalah semua tahap dan proses pembuatan garam mulai dari awal sampai dengan pemanenan garam, seperti pada gambar. Tahapan tersebut antara lain : Tahap pengurasan tambak Tahap pembuatan petak tambak garam Tahap pembuatan ulir besar dan ulir kecil Tahap pembuatan saluran Tahap pemasangan kincir angin dan filter Tahap proses pengukuran kekentalan air garam (boumeter) Tahap perataan petak kristalisasi garam Tahap panen garam 6
7 Pengurasan tambak Pengurasan air tambak dilakukan dengan menggunakan mesin pompa air bertujuan menghilangkan genangan air dalam petak yang sebelumnya merupakan tambak budidaya bandeng. Buangan air tambak merupakan air yang kualitasnya sudah menurun dari sifat alamiahnya atau sudah tidak terpakai lagi untuk budidaya ikan. Secara fisik, bahan-bahan yang terkandung dalam air buangan tambak dapat dibedakan menjadi : (1). partikel tersuspensi, (2). koloid, dan (3). terlarut. Pengelolaan air buangan tambak (effluent) adalah salah satu upaya untuk mencapai produksi bersih dalam usaha budidaya. Air buangan tambak (effluent) tergolong limbah yang mengandung bahan bernilai nutrisi tinggi (protein, lemak, dan karbohidrat) yang mudah terdegradasi menghasilkan nutrien. Oleh karena itu ada peluang untuk memanfaatkannya melalui proses didaur ulang (recycle dan reuse). Organisme akuatik seperti kerang hijau, ikan mujair dan jenis-jenis pemakan detritus dapat dimanfaatkan untuk "memanen" bahan bernutrisi tersebut sebelum effluent tambak dibuang ke lingkungan. ( 1. Pengurasan Lahan Tambak 2. Penggontrolan kebocoran 7
8 Pembuatan petak tambak garam Yaitu konstruksi penggaraman dimana suatu kompleks (kelompok-kelompok) penggaraman yang luas yang letaknya teratur dijadikan suatu kelompok peminihan secara kolektif yang kemudian air pekat (air tua) yang dihasilkan dialirkan ke suatu meja kristalisasi untuk proses kristalisasi garam. ( 1. Pembuatan petak kristralisasi 2. Pencangkulan lantai petak kristalisasi 3.Pembuburan & Penaburan silyca 4. Pengeringan Petak Kristalisasi Meja hablur terisi air baume Pengeloran Petak kristalisasi 6. Pengisian air petak kristalisasi 8
9 Pembuatan ulir besar dan kecil Pembuatan ulir besar dan kecil di maksudkan untuk memperpanjang aliran air dengan tujuan untuk mempercepat evaporasi dan pengendapan material organic maupun anorganik yang dibawa oleh aliran air. Proses pembuatan petakan ulir besar dengan ukuran panjang 150 m dan lebar 80 m Dengan panjang ulir mendapat ± 14,4 km dari panjang petakan ulir 150 m menjadi 20 bagian jadi 7,5 m x 80 m / petak. Proses pembuatan petakan ulir kecil dengan panjang 200 m dan lebar 80 m dengan panjang ulir mendapat ± 6 km dari lebar petakan ulir 80 m menjadi 3 bagian dengan lebar petakan 1,5 m Jadi 1.5 m x 26 m / petak (Sanusi). Petak Ulir Besar Petak ulir Kecil Pembuatan saluran air Di dalam petakan tambak terdapat saluran air yang berfungsi untuk memasukan air setiap saat secara mudah, baik untuk mengalirkan air. Pembuatan saluran dilakukan setelah pengerjaan meja hablur dan terletak di samping meja kristalisasi. 9
10 Pemasangan kincir angin dan filter Pemasangan kincir angin sangat membantu memompa air untuk proses pengaliran air dari penampungan ke petakan ulir. Kincir dan Filter Pemasangan filterisasi Pemasangan Filter Air bertujuan untuk menyaring kotoran agar air menjadi bersih. Filter air ada beberapa lapisan antara lain : - Lapisan 1 : Batu - Lapisan 2 : Ijuk - Lapisan 3 : Batu - Lapisan 4 : Arang - Lapisan 5 : Pasir - Lapisan 6 : Ijuk Pengukuran kepekatan air garam Setelah petak garam (petak ulir besar, petak ulir kecil, petak kristalisasi, dan saluran air) siap semua dan pemompaan air asin ke kolam penampungan dan mengalir, maka pengukuran kekentalan air harus rutin dilakukan untuk memastikan tingkat kekentalannya dengan alat Boumeter pembuatan air tua (20-25 o Be). 10
11 Perataan petak kristalisasi Dalam kristalisasi garam di meja garam/meja hablur, kristal garam pada lapisan pertama dibiarkan dan diratakan sebagai alas meja garam. Perataan garam dengan mengunakan rol Pemanenan garam Panen adalah kegiatan mengumpulkan hasil garam dari lahan meja kristalisasi. Proses pemanenan dilakukan minimal 10 hari, kandungan NaCl ( >98%) berdasarkan uji lab dari unversitas Indonesia dan hasil produksi garam Tuf dapat mencapai 100 ton/ha/musim. Pemanenan dilakukan dengan cara pengerokan, pencucian garam, pemgemasan garam/ packing dan kemudian pengangkutan garam. 11
12 Garam siap panen Proses panen garam 1. garam siap panen 2. Pengerokan garam Pencucian garam 3. Pencucian garam 4. Pengumpulan garam Kemasan Garam 5. Kemasan Garam 6. Penimbangan garam 7. Pengangkutan garam dari lahan 8. Pengangkutan garam ke truk 12
13 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Pembuatan air baku dengan sistem ulir, mempercepat kenaikan air baku boume (setengah dari waktu pola tradisional). Terdapat penyaringan air/filterisasi dimasing masing level proses sehingga menghasilkan air yang jernih dan bebas kotoran. Meja hablur/ kristalisasi pada saat proses pembuburan dan pengerasan memakai campuran silika guna menarik mineral mineral yang mempengaruhi kualitas garam dan warna dasar kristal Saran. Perlu adanya gudang stok garam skala besar. Perlu adanya kerjasama yang kuat antara pelaku utama dan pelaku usaha. Untuk memperluas jaringan pemasarannya, memerlukan dukungan pemerintah. Perlu adanya kemudahan akses permodalan dari pihak perbankan. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih. 13
14 DAFTAR PUSTAKA Sanusi, Teknologi ulir filter (TUF). Penyuluh Perikanan Swadaya Desa Ambulu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon. DITJEN KP3K, Petunjuk Pelaksana Peningkatan Produksi dan Mutu Garam dengan system biofilter. Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta. ( ( 14
15 LAMPIRAN Persiapan Lahan Bapak Sanusi ketua kelompok Sedang memberikan materi Kegiatan Panen Garam 15
VI. KERAGAAN USAHA GARAM RAKYAT DI DAERAH PENELITIAN
63 VI. KERAGAAN USAHA GARAM RAKYAT DI DAERAH PENELITIAN 6.1. Deskripsi Petani Responden Petani reponden hampir semuanya merupakan petambak ikan di musim hujan. Petambak ikan inilah yang mengembangkan usaha
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN GARAM LANJUTAN
MODUL PELATIHAN GARAM LANJUTAN Oleh : Ir. Aris Kabul Pranoto, M.Si Jakarta, 2012 * Modul pelatihan ini disusun sebagai sumbangsih untuk Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP)
Lebih terperinciPEMBUATAN GARAM MENGGUNAKAN KOLAM KEDAP AIR BERUKURAN SAMA
PEMBUATAN GARAM MENGGUNAKAN KOLAM KEDAP AIR BERUKURAN SAMA Imam Santosa Program Studi Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Dr. Soepomo, Janturan Yogyakarta Imamsuad@yahoo.com ABSTRAK Di Indonesia
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Batangan. Kabupaten Pati. Kecamatan Batangan terletak di ujung timur dari
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Batangan 1. Kecamatan Batangan Batangan adalah salah satu kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Pati. Kecamatan Batangan terletak
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KEADAAN UMUM 1. Potensi Tambak Garam Desa Losarang Desa Losarang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentra produksi Garam rakyat di Jawa Barat yang
Lebih terperinciBAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS
BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS 13.1. Pendahuluan Tepung beras merupakan bahan baku makanan yang sangat luas sekali penggunaannya. Tepung beras dipakai sebagai bahan pembuat roti, mie dan
Lebih terperinciBAB III PERTANIAN GARAM DI DESA SAMBILAWANG DAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUKNYA
BAB III PERTANIAN GARAM DI DESA SAMBILAWANG DAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUKNYA A. Gambaran Umum Wilayah (Daerah) Desa Sambilawang Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati Untuk mengetahui tentang hasil penelitian
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengusahaan Garam di Indonesia
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengusahaan Garam di Indonesia Menurut Raharjo (1984), secara prinsip garam diproduksi dengan tiga cara. Cara pertama yaitu menambang batu garam (shaft mining). Cara ini hampir sama
Lebih terperinciIBM KELOMPOK USAHA PETANI GARAM DI KABUPATEN JEPARA: PENGEMBANGAN PROSES PRODUKSI GARAM UNTUK PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK
IBM KELOMPOK USAHA PETANI GARAM DI KABUPATEN JEPARA: PENGEMBANGAN PROSES PRODUKSI GARAM UNTUK PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK H. Susanto. N. Rokhati, Gunawan Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) 2.Destilasi
Pemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita gunakan
Lebih terperinciRANGKUMAN STUDI PENINGKATAN MUTU GARAM DENGAN PENCUCIAN
Oleh: RANGKUMAN STUDI PENINGKATAN MUTU GARAM DENGAN PENCUCIAN. Vita Ageng Mayasari (347). Riansyah Lukman (348) I.. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panjang garis pantai 8. km merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dan termasuk negara ke 2 dengan garis pantai terpanjang di dunia. Indonesia selama ini juga dikenal sebagai negara penghasil garam
Lebih terperinciZainul Hidayah. Dosen Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura ABSTRAK
PEMODELAN DINAMIKA SISTEM EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA GARAM RAKYAT DI PESISIR SELAT MADURA (STUDI KASUS KONVERSI LAHAN GARAM TRADISIONAL MENJADI LAHAN GARAM GEOMEMBRAN) Zainul Hidayah Dosen
Lebih terperinciNOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN GOLONGAN POKOK PERTAMBANGAN
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA
PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 75% dari berat
Lebih terperinciTATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN
Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2009 Tanggal : 15 April 2009 TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN I. Pendahuluan Dalam siklus hidrologi, air hujan jatuh ke permukaan bumi,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Budidaya Tambak Kegiatan budidaya tambak merupakan pemanfaatan wilayah pesisir sebagai lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk masyarakat
Lebih terperinciDeskripsi ALAT EVAPORASI-DESTILASI AIR TUA GARAM
1 Deskripsi ALAT EVAPORASI-DESTILASI AIR TUA GARAM 2 Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan evaporasi dan destilasi air laut lebih khususnya suatu alat evaporasi- destilasiterdiri daripenggabungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang 3.977 mil diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik terdiri dari luas daratan 1.91
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka Ikan merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi di antaranya
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. A.Petani Garam Rakyat
4 2. TINJAUAN PUSTAKA A.Petani Garam Rakyat Pada umumnya, konsep kemiskinan lebih banyak dikaitkan dengan dimensi ekonomi, karena dimensi inilah yang paling mudah diamati, diukur dan diperbandingkan (Dewi,
Lebih terperinciPasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMANFAATAN AIR HUJAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa air hujan merupakan sumber air yang dapat dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan
BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan Industri Tahu 1. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran
Lebih terperinciPROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS
PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS (Instalasi Pengolahahan Air Laut Sederhana): Transformasi Air Laut Menjadi Air Tawar dengan Pemisahan Elektron Cl - Menggunakan Variasi Batu Zeolit sebagai Upaya Penyediaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budidaya ikan lele merupakan salah satu jenis usaha budidaya perikanan yang semakin berkembang. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan teknologi budidaya yang relatif
Lebih terperinciDukungan Klinik Iptek Mina Bisnis (Kimbis) ada Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat... (Sapto Adi Pranowo dan Muhajir)
Dukungan Klinik Iptek Mina Bisnis (Kimbis) ada Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat... (Sapto Adi Pranowo dan Muhajir) DUKUNGAN KLINIK IPTEK MINA BISNIS (KIMBis) PADA PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA GARAM
Lebih terperinciPetunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon
Nazava saringan air Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Kami mengucapkan dan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDIDAYA IKAN
Lebih terperinciWidi Setyogati, M.Si
Widi Setyogati, M.Si Pengertian Tambak : salah satu wadah budidaya perairan dengan kualitas air cenderung payau/laut, biasanya terdapat di pesisir pantai Tambak berdasarkan sistem pengelolaannya terbagi
Lebih terperinciI B M AIR BERSIH DI DESA SIRNARASA
I B M AIR BERSIH DI DESA SIRNARASA Hartono, Euis Kania Kurniawati 1,2 Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) ABSTRAK IbM Air Bersih ini berlokasi di Desa Adat Sirnarasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perikanan. Bagi biota air, air berfungsi sebagai media baik internal maupun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok dalam pengembangan industri budidaya perikanan. Bagi biota air, air berfungsi sebagai media baik internal maupun eksternal. Sebagai media
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PENDAHULUAN 1. AIR Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat
Lebih terperinciBab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Kabupaten Dompu secara geografis terletak di antara 117 o 42 dan 180 o 30 Bujur Timur dan 08 o 6 sampai 09 o 05 Lintang Selatan. Kabupaten Dompu
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk yang diiringi dengan peningkatan kebutuhan pangan salah satunya protein ikan akan turut memicu perkembangan produksi akuakultur. Produksi ikan nila
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 16/PRT/M/2011 Tentang PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 16/PRT/M/2011 Tentang PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang Mengingat : bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia, dengan sekitar 18. 110 buah pulau, yang terbentang sepanjang 5.210 Km dari Timur ke Barat sepanjang
Lebih terperinciPEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI
PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu negara maritim terbesar dunia dengan luas laut 70 % dari total luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi alam sebagai penghasil garam. Secara geografis, Indonesia kaya akan sumber daya mineral. Indonesia juga merupakan salah satu negara maritim
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian air a. Pengertian air minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 8) b. Pengertian air bersih Air bersih
Lebih terperinciRekristalisasi Garam Rakyat Untuk Meningkatkan Kualitas
Rekristalisasi Garam Rakyat Untuk Meningkatkan Kualitas Disusun Oleh : PANDHU BAHARI 2304 100 122 FARID RAHMAWAN 2304 100 115 Dosen Pembimbing Prof.Dr.Ir. Achmad Roesyadi, DEA Laboratorium Teknik Reaksi
Lebih terperinciBAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK
BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK 286 12.1 PENDAHULUAN 12.1.1 Permasalahan Masalah pencemaran lingkungan di kota besar misalnya di Jakarta, telah
Lebih terperinciKalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di
Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip Siphon Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat air minum yang 100% aman
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Limbah merupakan sisa suatu kegiatan atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, industri, pertambangan dan rumah sakit. Menurut Undang-Undang
Lebih terperinciPENGGUNAAN ZAT ADITIF RAMSOL DALAM MENINGKATKAN MUTU GARAM RAKYAT
PENGGUNAAN ZAT ADITIF RAMSOL DALAM MENINGKATKAN MUTU GARAM RAKYAT 1 Mahfud E, 2 Rahmad F. Sidik, 1 Haryo T 1 Prodi Ilmu Kelautan UTM, 2 Prodi TIP UTM e-mail: mahfudfish@gmail.com Abstrak Garam merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 2.368 juta km 3. Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terutama
Lebih terperinciBAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL
BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL 5.1 Masalah Air Limbah Layanan Kesehatan Air limbah yang berasal dari unit layanan kesehatan misalnya air limbah rumah sakit,
Lebih terperinci24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective
Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN Produksi Bersih (PB) United Nation Environmental Programme (UNEP) mendefinisikan produksi bersih sebagai penerapan yang kontinyu dari sebuah strategi pencegahan
Lebih terperinciVolume 5, No. 2, Oktober 2012 ISSN:
EFEKTIFITAS ADITIF NONKIMIA DALAM MEMPERCEPAT PROSES KRISTALISASI DAN MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI GARAM RAKYAT DI MADURA Haryo Triajie 1, Insafitri 1 1 Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciAPLIKASI KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK PENGAIRAN TAMBAK GARAM
APLIKASI KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK PENGAIRAN TAMBAK GARAM Zilman Syarif1, Duma Pabiban2 Abstrak : Sentra produksi garam di Provinsi NTT adalah di Kabupaten Kupang, Nagekeo dan Ende. Tahun 2011 melalui
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM. Pembukaan tanah sulfat masam untuk persawahan umumnya dilengkapi
102 PEMBAHASAN UMUM Pembukaan tanah sulfat masam untuk persawahan umumnya dilengkapi dengan pembuatan saluran irigasi dan drainase agar air dapat diatur. Bila lahan tersebut dimanfaatkan untuk bertanam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2015 TENTANG EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kerang-kerangan yang termasuk dalam Kelas Bivalvia merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerang-kerangan yang termasuk dalam Kelas Bivalvia merupakan organisme yang menetap di dasar laut dengan cara membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur bahkan menempel
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Perancangan Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture yang kaitannya sangat erat dengan objek perancangan hotel resort wisata organik dimana konsep
Lebih terperinciPEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan
PEMISAHAN CAMPURAN Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan
Lebih terperinciII. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI
II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI 1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. China Germany India Canada Australia Mexico France Brazil United Kingdom
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia salah satu negara dari sebelas negara produsen garam. Pencapaian jumlah produksi pada tahun 2009 sebanyak 1.4 juta ton, jauh dibandingkan dengan Cina yang
Lebih terperinciNASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur)
1 NASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur) Mahyudin², Burhan Barid³, Nursetiawan 4 ABSTRAK Air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Menurut dokter dan ahli kesehatan manusia wajib minum air putih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Proses adsorpsi antar partikel tersuspensi dalam kolom air terjadi karena adanya muatan listrik pada permukaan partikel tersebut. Butir lanau, lempung dan koloid asam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Buah nenas merupakan produk terpenting kedua setelah pisang. Produksi nenas mencapai 20%
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai peran penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah sekitarnya. Oleh karena
Lebih terperinciPEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3
PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3 Triastuti Sulistyaningsih, Warlan Sugiyo, Sri Mantini Rahayu Sedyawati
Lebih terperinciMODUL 1. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN GARAM NASIONAL
MODUL 1. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN GARAM NASIONAL 1.1 Latar Belakang Garam dibutuhkan oleh manusia dalam bentuk garam konsumsi dan sebagai bahan baku/penolong dalam industri. Kebutuhan terhadap garam tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang
Lebih terperinciPROSES PEMBENTUKAN KRISTALISASI GARAM
PROSES PEMBENTUKAN KRISTALISASI GARAM oleh Dini Purbani Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan Abstrak Produktivitas pembikinan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup di dunia. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Air di bumi digolongkan menjadi 3 bagian pokok, yaitu air hujan,
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak
8 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Hijauan Pakan Dalam meningkatkan meningkatkan produksi ternak, ketersediaan hijauan makanan ternak merupakan bagian yang terpenting, karena lebih dari 70% ransum ternak terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan adalah mencegah atau mengendalikan pembusukan, dimana. tidak semua masyarakat melakukan proses pengawetan dengan baik dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Afrianto (2002), banyak bahan makanan yang mudah busuk atau tidak tahan lama sehingga terbatasnya lama penyimpanan dan daerah pemasarannya tidak begitu luas.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDI DAYA IKAN, DAN PETAMBAK GARAM
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN, PEMBUDI DAYA IKAN, DAN PETAMBAK GARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK
BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK Good Manufacturing Practice (GMP) adalah cara berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Telah dijelaskan sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Air adalah semua air yang terdapat di alam atau berasal dari sumber air, dan terdapat di atas permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Sungai Sebagian besar air hujan turun ke permukaan tanah, mengalir ke tempattempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya berat, akhirnya
Lebih terperinciPengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA
Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan berklorofil. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Rumput laut atau sea weeds secara ilmiah dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Rumput laut termasuk salah satu anggota alga yang merupakan tumbuhan berklorofil.
Lebih terperinciOleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)
Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul) PENDAHULUAN Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian untuk:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini tentu saja membawa berbagai dampak terhadap kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dekade terakhir ini perkembangan sektor pariwisata semakin pesat. Hal ini tentu saja membawa berbagai dampak terhadap kehidupan manusia. Salah satu aspek pendukung
Lebih terperinciMATA KULIAH: MEKANISASI PERTANIAN OLEH: ZULFIKAR, S.P., M.P
MATA KULIAH: MEKANISASI PERTANIAN OLEH: ZULFIKAR, S.P., M.P Pengolahan tanah adalah salah satu kegiatan persiapan lahan (land preparation) yang bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sari Sehat Multifarm didirikan pada bulan April tahun 2006 oleh Bapak Hanggoro. Perusahaan ini beralamat di Jalan Tegalwaru No. 33 di
Lebih terperinciPerancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai
Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang, memiliki banyak industri pembuatan garam dari penguapan air laut. Setiap tahun Indonesia memproduksi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Resirkulasi Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang sudah digunakan dengan cara memutar air secara terus-menerus melalui perantara sebuah
Lebih terperinciPengelolaan tanah dan air di lahan pasang surut
Pengelolaan tanah dan air di lahan pasang surut Pengelolaan Tanah dan Air di Lahan Pasang Surut Penyusun IPG Widjaja-Adhi NP Sri Ratmini I Wayan Swastika Penyunting Sunihardi Setting & Ilustrasi Dadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pupuk organik cair adalah ekstrak dari hasil pembusukan bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tebu Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman ini memerlukan udara panas yaitu 24-30 ºC dengan perbedaan suhu musiman tidak lebih dari 6 ºC, perbedaan
Lebih terperinciKIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd
KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd KIMIA TERAPAN Penggunaan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat luas CAKUPAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciFeed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46
Pakan mempunyai peranan yang sangat penting didalam kehidupan ternak. Kita ketahui bahwa biaya pakan merupakan biaya terbesar dari total biaya produksi yaitu mencapai 70-80 %. Kelemahan sistem produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat dan merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi di Indonesia yang mulai terjadi sekitar pertengahan 1997
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Krisis ekonomi di Indonesia yang mulai terjadi sekitar pertengahan 1997 menyebabkan banyak sektor usaha mengalami pailit yang secara langsung memberi andil besar bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar mata pencarian
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar mata pencarian penduduk adalah petani. Keberlangsungan pada sektor pertanian dipengaruhi oleh sektor-sektor
Lebih terperinciINDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION
INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Kecamatan Semboro terdiri dan 6 desa yaitu desa Rejoagung, Semboro, Sidomekar, Sidomulyo, Pondokjoyo, Pondokdalem. Kecamatan Semboro terletak di bagian barat dan
Lebih terperinci1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan
BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus
Lebih terperinciSOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA
SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA Nurlaila Handayani 1* Yusnawati 2 Nina Fahriana 3 Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kebutuhan pembangunan perumahan, perhubungan dan industri berdampak pada peningkatan kebutuhan bahan-bahan pendukungnya. Beton merupakan salah satu bahan
Lebih terperinciJURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN Volume 7, Nomor 1, April 2011 ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN PERIKANAN DI KABUPATEN MALUKU TENGAH TEKNOLOGI PROSES PEGARAMAN DI
Lebih terperinciLantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kolaka merupakan salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Tenggara yang berada di wilayah pesisir dan memiliki potensi sumberdaya pesisir laut sangat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan
Lebih terperinci