BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bunyi secara fisis adalah penyimpangan tekanan akibat pergeseran partikel benda
|
|
- Sri Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bunyi Bunyi secara fisis adalah penyimpangan tekanan akibat pergeseran partikel benda pada medium udara. Adapun tiga elemen utama yang perlu diperhatikan dalam setiap situasi akustik adalah sumber, jejak perambatan, telinga si penerima, contoh bunyi yang sampai ketelinga kita tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Situasi Akustik Tiga Elemen Peristiwa penyimpangan tekanan tersebut biasanya disebabkan oleh benda yang bergetar seperti garpu tala yang dipukul. Penjalaran gelombang bunyi yang diakibatkan oleh pukulan tersebut di udara akan berubah tekanan dan getarannya. Penjalaran bunyi, perambatan, serta tekanan dari bunyi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Perubahan Tekanan Garpu Tala
2 Pada sumber bunyi yang ditransmisikan di udara terdapat tekanan dan frekwensi, dimana frekuensi yang dapat ditangkap oleh telinga kita adalah Hz, dengan panjang gelombang m. Frekuensi diatas Hz disebut frekuensi Ultra Sonic [10]. Pada frekuensi ultra sonic tersebut telinga manusia tak dapat menerima maupun mendengarkan bunyi tersebut. Secara umum tingkat frekuensi yang dipakai dalam pengukuran akustik lingkungan adalah 125, 250, 500, 1000, 2000 dan 4000 Hz atau 128, 256, 512, 1024, 2048 Hz. Tekanan bunyi sangat membawa pengaruh kebisingan kepada telinga kita bila dibandingkan dengan frekuensi. Kenaikan tingkat tekanan bunyi sampai mencapai 30 db akan sangat berpengaruh sekali terhadap pendengaran. Kenaikan frekuensi bila tidak diikuti dengan kenaikan tingkat tekanan bunyi maka kurang berpengaruh sekali terdadap pendengaran kita, walaupun kenaikan frekuensi mempunyai pengaruh terhadap sensasi pendengaran di telinga kita. Sebagai contoh bunyi yang mempunyai frekuensi 1000 Hz, jika tekananannya rendah sebesar 4 db hampir tidak terdengar oleh kita, tetapi bunyi yang mempunyai frekuensi 63 Hz dengan tekanan bunyi 35 db dapat didengar. Dari penjelasan di atas bahwa tekanan bunyi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap tingkat kebisingan. Tingkat tekanan bunyi yang diukur dengan satuan decible, apabila terlalu besar akan dapat membahayakan pada sistem pendengaran kita dan kenaikan tekanan darah dan kepanikan, yang pada akhirnya dapat mengurangi aktivitas dan produktivitas kerja.
3 Hubungan frekuensi dan tingkat tekanan bunyi dapat dilihat pada Gambar 2.3 yakni grafik gelombang kekerasan bunyi atau equal loudness countours. Gambar 2.3. Grafik Gelombang Kekerasan Bunyi Pada grafik gelombang kekerasan bunyi dengan nada 63 Hz mempunyai TTB (Tingkat Tekanan Bunyi) sebesar 53. Untuk nada 125 Hz mempunyai TTB sebesar 40 db Bising Bising adalah suara keras yang mengganggu, ini umumnya disebabkan oleh kenaikan tekanan bunyi itu sendiri. Kebisingan dapat dirasakan apabila pada bunyi tersebut mempunyai tekanan diatas 60 db, sebuah penelitian telah dilakukan pada berbagai sumber
4 bunyi yang terjadi pada lingkungan hidup kita sehari hari. Kondisi berbagai sumber bunyi tersebut dapat kita lihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Kondisi Akustik Lingkungan Kita No Uraian Tingkat Tekanan Bunyi (db) Keterangan 1 Jet tinggal landas Menulikan Tembakan meriam Mengeling 2 Sonic boom Sangat Keras Musik orkestra Band rock 3 Truk tanpa knalpot Keras Bising lalu lintas Semprit polisi 4 Kantor yang bising Sedang Mesin tik yang tenang Radio pada umumnya 5 Kantor pribadi Lemah Rumah yang tenang Percakapan yang tenang 6 Gemersik daun Orang berbisik Napas manusia Sangat lemah 2.3. Mesin Sebagai Sumber Kebisingan Temperatur gas yang keluar dari saluran buang mesin (Exhaust port) dapat mencapai C (pada putaran langsam), dan pada putaran tinggi temperatur gas buang dapat mencapai 700 s/d 1000 C [11]. Tekanan gas yang keluar dari saluran gas buang tersebut berkisar antara 1 5 bar yang masuk dalam knalpot dapat menimbulkan suara kebisingan. Penyebab naik dan turunnya tingkat kebisingan tersebut sangat tergantung oleh putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin, maka kecepatan gerakan
5 piston, tempratur, tekanan gas buang semakin tinggi pula, dan akibatnya pada mesin akan mengeluarkan suara kebisingan yang dapat menulikan telinga kita (mobil tanpa knalpot). Informasi tentang tekan kerja motor, temperatur, derajat poros engkol dan temperatur pembakaran serta proses kerja pada motor bensin 4 tak (Gasoline four strokes engine) dapat dilihat pada Gambar 2.4 dan Tabel 2.2. Sedangkan untuk aliran gas buang yang keluar dari mesin menuju ke knalpot mobil dapat dilihat pada Gambar 2.5, Gambar 2.4. Proses Kerja Motor Bensin 4 Tak Tabel 2.2. Kondisi Proses Kerja Motor 4 Tak Uraian Langkah Isap Langkah Kompresi Langkah Usaha Langkah Buang Temperatur Gas 120 C Temperatur C Pembakaran C Gas buang C Tekanan Gas 0.9 bar 8-15 bar bar 1-5 bar
6 Gambar 2.5. Gas Buang yang Masuk dalam Tabung Knalpot 2.4. Knalpot Knalpot merupakan alat untuk mereduksi kebisingan pada kendaraan. Knalpot yang dipasang pada kendaraan mempunyai banyak macam dan jenis serta ukuran. Masing masing pabrik knalpot merancang sedemikian rupa bentuk dan modelnya, sehingga sesuai dengan jenis kendaraan dan tipe kendaraan yang dipesan oleh pabrik pemesanannya. Tinggi dan rendahnya suara kebisingan pada knalpot akan tergantung pada faktor dibawah ini : 1. Volume knalpot. 2. Bentuk dan konstruksi knalpot. 3. Panjang saluran keluar antara mesin ke knalpot. 4. Bahan yang dipakai pada knalpot Knalpot Komposit Komposit adalah material yang dibentuk dari dua atau lebih material dasar,
7 yang mempunyai sifat berbeda dari material pembentuknya. Sifat dan karakteristik komposit akan berbeda satu dengan lain, hal ini akan tergantung pada bahan yang dipakai pada komposit itu sendiri. Knalpot komposit yang akan dibuat dari bahan rockwool dengan pengikat resin dari jenis thermoset. Dengan bahan tersebut diharapkan knalpot mampu menurunkan tingkat kebisingan dan tahan terhadap panas serta dapat dipakai. Tabung knalpot komposit saluran tunggal dan knalpot komposit saluran ganda tersebut menggunakan resin BTQN 157. Tabung knalpot tersebut dibuat dengan 3 lapis serat, dengan tebal dinding 6 mm. Metode pengerjaan pembuatan knalpot tersebut, yakni dengan menggunakan sistem penguasan (Hand-lay up). Sebagaimana penjelasan diatas, bahwa knalpot komposit saluran tunggal dan knalpot komposit saluran ganda yang dibuat dari bahan komposit, yakni hanya pada tabung pembungkus luarnya saja, sedangkan isi dalamnya seperti sekat dan pipa masuk, pipa keluar, dibuat dari logam sebagaimana knalpot standar. Bahan komposit yang umumnya mempunyai koefisien penyerapan yang besar bila di banding dengan logam, tentunya mampu menyerap tingkat tekanan bunyi yang besar, sehingga knalpot tersebut dapat menurunkan tingkat kebisingan yang begitu besar pula. Khusus saluran masuk yang berada didalam knalpot komposit saluran ganda dibuat dengan pipa berlubang berdiameter luar 4,2 cm (pipa 1). Pada bagian tengah pipa1 dibuat banyak lubang. Selain pipa1 yang terdapat pada saluran masuk juga dilengkapi dengan pipa 2. Pipa 2 yang tersebut membungkus pipa 1. Tujuan dibuatnya saluran ganda tersebut yakni
8 mengurangi kecepatan gas yang masuk pada kamar 4 dan kamar 5 pada ruang knalpot. Kecepatan gas yang tinggi tentunya akan menghasilkan gaya pemukulan yang semakin besar pada dinding knalpot, sehingga menghasilkan tingkat kebisingan yang besar pula. Bentuk knalpot dan Aliran gas pada knalpot standar, knalpot komposit saluran tunggal dan knalpot komposit saluran ganda tersebut dapat dilihat pada Gambar Gambar 2.6. Knalpot Standar Gambar 2.7. Aliran Gas pada Knalpot Standar Gambar 2.8. Aliran Gas Knalpot Komposit Saluran Tunggal Gambar 2.9. Aliran Gas Knalpot Komposit Saluran Ganda 2.6. Komposit Klasifikasi komposit Bahan komposit yang pada umumnya terdiri dari serat dan matrik, secara umum dapat dibagi atas:
9 1. Komposit serat atau fibricus composite, yaitu komposit yang terdiri dari serat dan matriks (bahan dasar) yang diproduk secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat.sebagai contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic), atau plastik diperkuat dengan serat, yang sering disebut fiber glass. 2. Komposit lapis atau laminated composite, yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan matriks, yaitu lapisan yang diperkuat oleh resin sebagai contoh plywood, laminated glass yang sering digunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya. 3. Komposit partikel atau particulate composite, yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan matriks yaitu butiran (batu, pasir) yang diperkuat dengan semen yang kita jumpai sebagai bahan untuk beton Keungulan bahan komposit Sifat-sifat mekanikal dan fisikal: 1. Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. 2. Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang
10 dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan, seperti mobil dan pesawat ruang angkasa. Hal ini sangat berhubungan erat dengan penghematan bahan bakar. 3. Banyak bahan komposit yang digunakan pada industri angkasa, industri otomotif, dunia kedokteran dan lain sebagainya. Mengingat bahan komposit dapat mempunyai sifat tahanan terhadap pengikisan, temperatur yang tinggi, anti korosi, anti kimia dan mampu menurunkan tingkat kebisingan pada suara knalpot, dan lain sebagainya. 4. Bahan komposit juga digunakan dalam industri otomotif, pembuatan komponen tersebut terutama pada blok silinder mesin dan kepala silinder, dan komponen lainya kmoponen mesin lainya. Bahan yang disebutkan tersebut tahan terhadap panas yang tingi dan tahan terhadap tekanan dan pengikisan Penyerapan Bunyi Pada Material Gas yang masuk pada knalpot akan menjadi gaya pukul pada dinding knalpot, besar kecilnya gaya pukul dan penyerapan energi gelombang bunyi akan menentukan tingkat kebisingan bunyi yang keluar. Penyerapan dan pantulan bunyi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.10.
11 ρ1c 1 ρ 2 c2 Gambar Pemantulan dan Penyerapan Bunyi pada Dua Media Akustik Misalkan dua media akustik dengan sifat impedansi ρ c dan ρ c , dimana gelombang bunyi datang dari arah kiri merambat tegak lurus terhadap permukaan datar, jika ρ c lebih kecil dari ρ c , maka sebagian energi gelombang bunyi akan diserap atau ditramisisikan kedalam material akustik dan sebagian lagi akan dipantulkan. Semakin besar perbedaan nilai ρ c dan 1 1 ρ c 2 2 semakin besar daya penyerapan gelombang bunyi oleh material akustik. Benda Padat Pemantulan bunyi adalah fenomena dimana gelombang bunyi dibalikkan dari suatu permukaan yang memisahkan dua media. Pemantulan bunyi ini juga mengikuti kaidah pemantulan, dimana sudut datangnya bunyi selalu sama dengan sudut pantulan bunyi. Jumlah energi bunyi yang dipantulkan oleh suatu permukaan bergantung pada luas permukaan yang dikenainya. Dinding lantai, dan langit-langit datar dapat menjadi pemantul yang baik maupun sebaliknya. Bahan-bahan yang kurang tegar dan berpori seperti kain, tirai dan taplak perabotan merupakan bahan penyerap bunyi yang sangat baik, besar tingkat penyerapan bunyi akan tergantung dari sifat material, frekuensi dan sudut gelombang bunyi
12 ketika mengenai permukaan material akan memantul dan sebagian akan terserap, tetapi secara teoritis ada bunyi yang seluruh nya terpantul, sehingga tak ada yang terserap. Semakin besar koefisien serap bunyi maka bunyi yang akan keluar semakin kecil. Koefisien serap bunyi berbagai macam material tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Koefisien Serap Bunyi (α) dari Beberapa Material Material Sound Absorption Coefficient - α Plaster walls Unpainted brickwork Painted brickwork mm plywood panel mm cork sheet mm porous rubber sheet mm fiberboard on battens mm wood wool cement on battens mm slag wool or glass silk mm acoustic belt Hardwood mm sprayed asbestos Rumus untuk memperoleh koefisien serapan bunyi (α) adalah : α = I a / I i ( 2.1) Ia = Intensitas bunyi yang diserap (watt/m2). Ii = Intensitas bunyi yang terjadi (watt/m2).
13 Total luas daerah yang diserap (total room sound absorption): α = S 1 α 1 + S 2 α S n α n = S i α i (2.2) α = Luas permukaan bahan yang diserap (m 2 ) S n = Luas daerah permukaan bahan (m 2 ) α n = Koefisien serapan dari permukaan bahan 2.8. Hubungan Kecepatan Gas Terhadap Bahan dan Tempratur Gas Proses pemindahan daya bunyi atau pengurangan tingkat tekanan bunyi dalam ruangan tertentu disebut penyerapan bunyi. Proses ini berkaitan dengan penurunan jumlah energi di udara yang menjalar hingga mengenai suatu media berpori atau fleksibel. Energi terserap ketika gelombang bunyi yang dipantulkan disebut koefisien serapan bunyi. Harga koefisien serapan bunyi akan berbeda berbeda pada suatu benda, hal ini akan sangat tergantung pada jenis materialnya. Kecepatan rambat bunyi pada media gas atau udara dipengaruhi oleh kerapatan, suhu, dan tekanan : c = γ.ρ ρ a (2.3)
14 c = Cepat rambat bunyi di udara (m/s) γ = Rasio panas spesifik (Untuk udara = 1,41) Pa = Tekanan udara luar (Pascal) ρ = Rapat masa udara (kg/m 3 ) Pada media udara kecepatan rambat bunyi bergantung pada modulus elastisitas dan kerapatan bahan yang dipakai, sedangkan pada media cair bergantung pada modulus bulk dan kerapatan. Kecepatan rambat bunyi pada bahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus ini : c = E ρ (2.4) E = Modulus elasitas young bahan (Mpa) ρ = Massa jenis bahan (kg/m 3 ) 2.9. Hubungan Radiasi dan Intensitas bunyi Intensitas bunyi adalah aliran energi yang dibawa gelombang udara dalam suatu daerah per satuan luas. Intensitas bunyi pada tiap titik dari sumber dinyatakan dengan rumus : I = A W (2.5)
15 I = Intensitas bunyi (watt/m 2 ) W = Daya akustik (watt) A = Luas area (m 2 ) Untuk menghitung Intensitas bunyi rata-rata adalah : ( Ii 120 ) / 10 I = 10 (2.6) Intensitas bunyi sangat penting diperhatikan untuk mengetahui radiasi total yang menuju udara oleh sumber bunyi dan untuk mengetahui tekanan bunyi. Intensitas bunyi tergantung pada posisi dalam daerah persatuan luas dimana gelombangnya bergerak secara pararel. Intensitas bunyi akan bernilai maksimum jika arah gelombangnya tegak lurus dari sumber bunyi. Hubungan intensitas bunyi, tekanan bunyi, kecepatan rambat bunyi dan kerapatan partikel di udara adalah sebagai berikut adalah : p rms = Sumber tekanan bunyi (Pa) I = Intensitas bunyi (watt/m 2 ). p = I. ρ c (2.7) 2 rms mas. ρ = Kerapatan partikel di udara (kg/m 3 ). c = Kecepatan bunyi di udara (m/s).
16 2.10 Hubungan Kecepatan Gas, Frekwensi,Tekanan Bunyi dan Daya Bunyi Kecepatan gas yang keluar dari hasil pembakaran menimbulkan gelombang aliran gas yang menyebabkan timbulnya frekuensi yang akan menjalar pada dinding knalpot, rumus untuk menghitung frekuensi : T=1 / f (2.8) f = Frekuensi (cycle/s). T = Waktu (s). Frekuensi mempunyai hubungan erat terhadap panjang gelombang dan kecepatan rambat bunyi dalam tabung knalpot. Panjang gelombang bunyi pada knalpot tersebut dapat dilihat pada Gambar Gambar Gelombang Longitudinal Panjang gelombang bunyi pada sumber bunyi akan semakin kecil apabila angka frekuensi semakin besar. Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dan frekuensi dapat dicari melalui rumus ini :
17 λ = c / f (2.9) λ = Panjang gelombang (m) ƒ = Frekuensi sumber bunyi (Hz) c = Kecepatan rambat bunyi di udara (340 m/s) Tingkat tekanan bunyi tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus : SPL = 20 Log 10 ( Ps / P ref ) (2.10) P ref = Tekanan referensi ( Pa). Ps = Tekanan sumber bunyi (Pa) Tingkat tekanan bunyi rata-rata (Lav) adalah : Lav N 1 = 10 log 10 N i = 1 Li / 10 (2.11) N = Jumlah titik pengukuran = 16. L i = Tingkat tekanan bunyi pada titik ke i (db). Tingkat daya bunyi total (Lw total ) : S = Luas area setengah bola = 2πR 2. L + 10 log S + Lw av C total = T (2.12)
18 R = Jarak pengukuran dari tabung knalpot (m). Faktor koreksi (C T ) : C T = log (2.13) ρc c = Kecepatan bunyi di udara (m/s). ρ = Kerapatan udara (kg/m 3 ). Tingkat daya bunyi pada Sumber : W = I S (2.14) I = Intensitas (watt/m 2 ). S = Luas penampang pipa (m 2 ). Perhitungan tingkat intensitas bunyi dapat digunakan rumus (L I ): L I = L av + 10logC (2.15) T L I = Tingkat daya bunyi rata-rata (db). Lav = Tingkat tekanan tekanan bunyi rata-rata (db). C T = Faktor koreksi. Daya akustik pada sumber bunyi (Wa) dalam tabung knalpot dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini yakni Wa = Δ P A v (2.16)
19 ΔP = Tekanan gas (pa). A = Luas penampang pipa (m 2 ). V = Kecepatan gas masuk (m) Intensitas bunyi sumber (I) dalam tabung knalpot adalah : Wa Intensitas bunyi I = 2 4 π r (2.17) ΔP = Tekanan gas (pa)π A = Luas penampang pipa (m 2 ) V = Kecepatan gas masuk (m) π = 3,14 r = Radius tabung / pipa (m) Untuk menghitung tingkat daya bunyi pada sumber (Lw m ) : Wa Lw in = 10 Log Wo (2.18) Wo = Daya akustik referensi (10-12 watt). Tingkat tekanan bunyi bunyi dalam tabung knalpot dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
20 p Lp in = 20 log p 0 (2.19) P = Tekanan gas keluar (pa). Po = Tekanan referensi ( pa). TL = 10 log 10 [ 1 + 0,25( Sc Se πlc - ) sin ] db (2.20) Se Sc λ Dimana TL = Transmission loss (db) Se = Luas daerah masuk atau keluar (m 2 ) Sc = Luas daerah knalpot (m 2 ) Lc = Panjang knalpot (m) λ = Panjang gelombang (m) 2πLc = Sudut pantul, dalam radians λ Penurunan tingkat kebisingan (noise reduction) akibat penyerapan suara oleh material mild steel pada knalpot standar : NR (α) = 1,05 x 1,4 α L p S (2.21) L = Panjang knalpot (0,52 m). P = Keliling penampang knalpot (m).
21 S = Luas penampang knapot (m 2 ). α = Koefisien absorpsi mild steel. Frekuensi kritis yang diperoleh pada bahan : f c = 2 2 c (1 μ ) 1,81c h l 1/ 2 (2.22) c = Kecepatan bunyi di udara (m/s) = 20,04 T. Kecepatan bunyi pada mild steel c l = ρ E = (m/s ). ρ = Massa jenis mild steel ( kg/m 3 ). E = Modulus elastisitas mild steel (Gpa). μ = Angka poisson rasio mild steel. h = Tebal mild steel (m). Transmission loss mild steel pada bahan adalah : TL 1 = 20log (f c m) +10logη - 45 (2.23) m = Massa bahan (kg). fc = Frekuensi kritis (Hz).
22 2.11. Kerangka Konsep Untuk lebih jelasnya dalam penelitian ini, maka alur penelitian yang akan dilakukan seperti Gambar 2.12 pada bagan dibawah ini : Permasalahan Suara Kebisingan Variable Variasi Putaran Mesin Mobil Suara Kebisingan Knalpot Standar Knalpot Komposit Saluran Tunggal Knalpot Komposi Saluran Ganda Kontrol Variable Engine Tune up Tester Exhaust Gas Analyzer Data Penelitian Tingkat Tekanan Bunyi Kecepatan Gas Buang Tekanan Gas Buang Temperatur Gas Buang Pengolahan Data (Program Excell ) Kesimpulan dan Saran Gambar 2.12 Kerangka Konsep Penelitian
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008
TUGAS SARJANA TEKNIK PENGENDALIAN KEBISINGAN MODIFIKASI DESIGN DAN UJI EKSPERIMENTAL SILENCER DENGAN DOUBLE SALURAN PADA KNALPOT TOYOTA KIJANG 7K YANG TERBUAT DARI MATERIAL KOMPOSIT O L E H : NAMA : PANCA
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pada knalpot terdapat tabung peredam suara yang disebut silencer. Secara umum
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Knalpot Knalpot adalah alat peredam kebisingan yang dipasang pada kendaraan, pada knalpot terdapat tabung peredam suara yang disebut silencer. Secara umum knalpot pada kendaraan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KEBISINGAN (NOISE) PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K TESIS
PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KEBISINGAN (NOISE) PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K TESIS OLEH SUPRIYADI 057015009/TM PROGRAM MAGISTER TEHNIK
Lebih terperinciFISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang
Lebih terperinciGelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)
Gelombang Bunyi Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar. Bunyi dihasilkan
Lebih terperinciCEPAT RAMBAT BUNYI. Cepat rambat bunyi pada zat padat
CEPAT RAMBAT BUNYI Cepat rambat bunyi pada zat padat Pada zaman dahulu, orang mendekatkan telinganya ke atas rel untuk mengetahui kapan kereta datang. Hal tersebut membuktikan bahwa bunyi dapat merambat
Lebih terperinciDINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA
DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA Kristofel Ade Wiyono Pangalila 1, Prasetio Sudjarwo 2, Januar Buntoro 3 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kombinasi campuran material
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE
A KAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan
Pengertian Kebisingan Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki, kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Gelombang - - GELOMBANG - GELOMBANG ------------------------------- 1 Gelombang Gelombang Berjalan
Lebih terperinciBAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI
BAB 5. PROPERTIS FISIK BUNYI Definisi: Suara - gangguan yang menyebar melalui bahan elastis pada kecepatan yang merupakan karakteristik dari bahan tersebut. Suara biasanya disebabkan oleh radiasi dari
Lebih terperinciFisika I. Gelombang Bunyi
06:57:41 Bunyi merupakan gelombang longitudinal. Fenomena bunyi berhubungan dengan indera pendengaran, yaitu telinga kita dan otak kita. Perambatan gelombang bunyi memerlukan medium. Medium perambatan
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa
2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa
Lebih terperinciTabel 1. Kecepatan Bunyi dalam berbagai zat pada suhu 15 C
agaimana bunyi itu bisa terjadi? Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium. Gangguan ini berlangsung melalui interaksi molekul-molekul medium sepanjang
Lebih terperinciLatihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang
Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Dasar Teori Serat Alami
BAB II DASAR TEORI 2.1 Dasar Teori Serat Alami Secara umum serat alami yang berasal dari tumbuhan dapat dikelompokan berdasarkan bagian tumbuhan yang diambil seratnya. Berdasarkan hal tersebut pengelompokan
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG
PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Sonya Yuliantika, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan
Lebih terperinciBAB 6. SATUAN UKURAN KEBISINGAN
BAB 6. SATUAN UKURAN KEBISINGAN 6.1. LEVEL DAN DESIBEL Respon manusia terhadap suara kira-kira sebanding dengan logaritma intensitas suara. Tingkat logaritmik (diukur dalam desibel atau db), di Akustik,
Lebih terperinciPENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT
PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga Jurusan Fisika-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip-Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator : 1. Arti fisis getaran diformulasikan 2. Arti fisis gelombang dideskripsikan
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator Tujuan 1. : 1. Arti fisis getaran diformulasikan
Lebih terperinciPERANCANGAN KNALPOT BERBAHAN ALUMINIUM UNTUK MENGURANGI KEBISINGAN PADA SEPADA MOTOR
PERANCANGAN KNALPOT BERBAHAN ALUMINIUM UNTUK MENGURANGI KEBISINGAN PADA SEPADA MOTOR TUGAS SARJANA Tugas Sarjana Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik CHANDRA SIMARMATA
Lebih terperinciFISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M
FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M0207025 Di terjemahkan dalam bahasa Indonesia dari An introduction by Heinrich Kuttruff Bagian 6.6 6.6.4 6.6 Penyerapan Bunyi Oleh
Lebih terperinciI. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt
I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi
BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi Hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk
Lebih terperinciDESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH
DESAIN ENCLOSURE SEBAGAI PERENCANAAN PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA GAS ENGINE STUDI KASUS PT BOC GASES INDONESIA SITI KHOLIFAH 6505 040 048 ABSTRAK Pada PT BOC Gases ini terdapat beberapa sumber kebisingan
Lebih terperinciGelombang Mekanis Adiwarsito.wordpress.com SUMBER-SUMBER BUNYI. dan di bagain tengah terjadi perut. jadi panjang kawat L = 1 2
SUMBER-SUMBER BUNYI GETARAN BUNYI Sehelai dawai ditegangkan dengan beban variabel. Jika dawai dipetik di tengahtengahnya, maka seluruh dawai akan bergetar membentuk setengah panjang gelombang. Gelombang
Lebih terperinciWardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College
Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Gelombang Bunyi - Latihan Soal Doc. Name: K13AR12FIS0101 Version : 2015-09 halaman 1 01. Efek Doppler menunjukkan perubahan. (A) kekerasan suara (B) nada (C) amplituda (D) kecepatan
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS
PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS Bising Tingkat kebisingan yang berlebihan Besarnya TTB di ruang sumber dan di titik titik lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap suara Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memilki nilai kebaikan. Kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi selain membawa dampak positif dalam kehidupan manusia juga banyak menimbulkan dampak negatif yang merugikan manusia seperti di antaranya polusi
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciGELOMBANG MEKANIK. (Rumus) www.aidianet.co.cc
GELOMBANG MEKANIK (Rumus) Gelombang adalah gejala perambatan energi. Gelombang Mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. A = amplitudo gelombang (m) = = = panjang gelombang (m) v
Lebih terperinciPengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana
Pengendalian Bising Oleh Gede H. Cahyana Bunyi dapat didefinisikan dari segi objektif yaitu perubahan tekanan udara akibat gelombang tekanan dan secara subjektif adalah tanggapan pendengaran yang diterima
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN
PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN Ferdy Ansarullah 1), Lila Yuwana, M.Si 2) Dra. Lea Prasetio, M.Sc 3) Jurusan Fisika Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciGETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan
Lebih terperinciAkustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT
Akustik By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT Bunyi Bunyi merupakan suatu gelombang. Banyaknya gelombang yang dapat diterima bunyi antara 20-20.000 Hz Dapat merambat melalui MEDIA media disini bisa berupa
Lebih terperinci(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan
6.6.3 Penyerapan oleh lapisan berpori Selanjutnya kita mempertimbangkan penyerapan suara oleh lapisan tipis berpori, misalnya, dengan selembar kain seperti tirai, atau dengan pelat tipis dengan perforasi
Lebih terperinciSection 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation
Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation 14.4 Isolasi bunyi pada kolong udara dengan partisi double lapis Seperti yang terlihat dari
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG
PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Vonny Febrita, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciGetaran, Gelombang dan Bunyi
Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK
PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK Ade Oktavia, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis,
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Spektrum gelombang elektromagnetik jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke yang paling besar adalah...
Lebih terperinciUNIVERSITAS MEDAN AREA. Gambar 2.1 Fenomena absorpsi suara pada permukaan bahan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat-Sifat Akustik Kata akustik berasal dari bahasa Yunani yaitu akoustikos, yang artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran pada suatu kondisi ruang yang
Lebih terperinciEvaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS
Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Ir. Wiratno Argo Asmoro, MSc. NIPN. 196002291987011001 Latar Belakang Akustik Ruang
Lebih terperinciWaktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon.
Usikan yang terjadi ketika sebuah batu dijatuhkan dk permukaan air di sebuah kolam akan merambat menjauhi titik jatuh batu dan akhirnya mencapai tepi kolam. Gelombang atau usikan air ini memang bergerak
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari
Lebih terperinci1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.
1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah
Lebih terperinci1. SUMBER BUNYI. Gambar 7
1. SUMBER BUNYI Oleh : Arif Kristanta Gambar 7 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar.
Lebih terperinciPRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :
Rancang Bangun Kotak Peredam Generator Set (Genset) dengan Beberapa Variabel Bahan dalam Skala Rumah Tangga Ulvi Loly Amanda a, Nurhasanah a *, Dwiria Wahyuni a a Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciPENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT
1 PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN PADA AUTOMATIC CAR WASH DI PT. IN N OUT Avininda Galih M 1),Ir. Tutug Dhanardono, MT 2) Ir Heri Joestiono 3) Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana alur kerja dan proses pembuatan material komposit sandwich serat alami serta proses pengujian material tersebut untuk karakteristik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan permintaan akan kebutuhan transportasi. Hal tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan pergerakan yang ditandai dengan peningkatan permintaan akan
Lebih terperinciSOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s)
SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit A. SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Sebuah mobil bergerak lurus dengan laju ditunjukkan oleh grafik di samping.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. motor, dan lain sebagainya. Untuk tujuan tersebut maka knalpot dirancang sedemikian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.2. Pendahuluan Knalpot adalah alat peredam kebisingan pada kendaraan, apakah itu mobil, sepeda motor, dan lain sebagainya. Untuk tujuan tersebut maka knalpot dirancang
Lebih terperinciAKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh
AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA Dani Ridwanulloh 13306037 LATAR BELAKANG Kondisi akustik ruangan yang baik sesuai fungsi ruangan diperlukan agar penggunaan ruangan tersebut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK KEBISINGAN KNALPOT KOMPOSIT PADA MOBIL TOYOTA KIJANG TIPE 7K
ANALISIS KARAKERISIK KEBISINGAN KNALPO KOMPOSI PADA MOBIL OYOA KIJANG IPE 7K Eka Sunitra (1) (2), Mulyadi (2), Supriyadi (2) (1) Staf Jurusan eknik Mesin Politeknik Negeri Padang (2) Pusat Pengembangan
Lebih terperinciDapat dipasang di dinding, langit-langit dengan cara disemen pada penunjang padat, dibor atau dipaku seusai petunjuk pabrik
Fisika Bangunan 2: Bab 7. Penyerapan Suara Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T yeffry@unikom.ac.id 64 Penyerap akustik dalam ruangan Penyerapan bunyi Bahan lembut, berpori dan kain serta juga manusia menyerap
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN
PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN Agus Martono 1, Nur Aji Wibowo 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciPENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN
PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN Fajri Ridhola, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus
Lebih terperinciTransmisi Bunyi di Dalam Pipa
Transmisi Bunyi di Dalam Pipa Didalam Bab 4.1 telah dijelaskan bahwa gelombang suara di dalam fluida tidak dipengaruhi oleh permukaan luarnya yang sejajar dengan arah suara propagasi. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciPerancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer
Perancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer Oleh : Alfarizki Wuka Nugraha 2408 100 006 Pembimbing : Andi Rahmadiansah, ST,
Lebih terperinciResonator Rongga Individual Resonator rongga individual yang dibuat dari tabung tanah liat kosong dengan ukuran-ukuran berbeda digunakan di gereja- ge
Fisika Bangunan 2: Bab 8. Penyerapan Suara (Resonator Rongga dan celah) Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T yeffry@unikom.ac.id 82 Resonator Rongga Penyerap jenis ini terdiri dari sejumlah udara tertutup
Lebih terperinciOleh : Jenar Seto/ Dosen pembimbing 1 :Ir. Wiratno Argo Asmoro,Msc Dosen pembimbing 2 :Ir. Zulkifli,Msc
Oleh : Jenar Seto/2409105011 Dosen pembimbing 1 :Ir. Wiratno Argo Asmoro,Msc Dosen pembimbing 2 :Ir. Zulkifli,Msc Kebisingan di tempat kerja dapat menimbulkan gangguan pendengaran dan gangguan sistemik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Akustik Papan Partikel Sengon 4.1.1 Koefisien Absorbsi suara Apabila ada gelombang suara bersumber dari bahan lain mengenai bahan kayu, maka sebagian dari energi
Lebih terperinciLatihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi
Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi Oleh Tenes Widoyo M.Pd. Paket 01 1. Besaran yang dimensinya ML 2 L -2 adalah. A. Tekanan B. Usaha C. Impuls D. Momentum E. Kecepatan 2. Dua buah vektor A dan B besarnya
Lebih terperinci1. SUMBER BUNYI. Gambar 1
1. SUMBER BUNYI Gambar 1 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar. Getaran dari sumber
Lebih terperinciSoal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121
SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap
Lebih terperinciGELOMBANG YUSRON SUGIARTO
GELOMBANG YUSRON SUGIARTO OUTLINE Gelombang Klasiikasi Gelombang Siat gelombang Gelombang Suara Eek Doppler GELOMBANG KLASIFIKASI GELOMBANG Gelombang menurut arah perambatannya: Gelombang Longitudinal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian dunia yang berkenaan dengan gelombang ultrasonik bukan hal yang baru melainkan sudah berlangsung cukup lama sehingga pemahaman ilmuwan mengenai sifat dan interaksinya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Motor Bakar Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang banyak dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan energi panas untuk
Lebih terperinciTINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)
138 M. A. Fatkhurrohman et al., Tingkat Redam Bunyi Suatu Bahan TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) M. Aji Fatkhurrohman*, Supriyadi Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Fisika,
Lebih terperinciSOAL TRY OUT FISIKA 2
SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT
DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM Batara Sakti 2408100040 Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT Latar Belakang Pada Kamar Hotel membutuhkan ketenangan dan kenyamanan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruksi Pompa Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut [15]. Adapun
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciGelombang Mekanis 1 SUMBER-SUMBER BUNYI
Gelombang Mekanis 1 SUMBER-SUMBER BUNY GETARAN BUNY Sehelai dawai ditegangkan dengan beban ariabel. Jika dawai dipetik di tengah-tengahnya, maka seluruh dawai akan bergetar membentuk setengah panjang gelombang.
Lebih terperinciSOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA. Laju (m/s)
E. 8 m/s 2 Jawab: A SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA SOAL PILIHAN GANDA 1. Sebuah mobil bergerak lurus dengan laju ditunjukkan oleh grafik di samping. Selama sepuluh detik pertama mobil menempuh jarak:
Lebih terperinciGelombang sferis (bola) dan Radiasi suara
Chapter 5 Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara Gelombang dasar lain datang jika jarak dari beberapa titik dari titik tertentu dianggap sebagai koordinat relevan yang bergantung pada variabel akustik.
Lebih terperinciMekanika (interpretasi grafik GLB dan GLBB) 1. Diberikan grafik posisi sebuah mobil terhadap waktu yang melakukan gerak lurus sebagai berikut: X
Pengukuran, Besaran dan Satuan: 1. Besi mempunyai massa jenis 7,86 kg/m 3. Tentukan volume sepotong besi yang massanya 3,93 g. A. 0,5 cm 3 B. 0,5 m 3 C. 2,0 cm 3 D. 2,0 m 3 (hubungan besaran pokok dan
Lebih terperinciModul Gelombang Bunyi. Modul Fisika. Untuk SMA/MA Kelas 11. Gelombang Bunyi. Nama : Kelas :
Modul Fisika Untuk SMA/MA Kelas 11 Gelombang Bunyi Nama : Kelas : Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Lebih terperinciALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS
Getaran dan Gelombang ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS BANDUL Amplitudo Amplitudo (A) Amplitudo adalah posisi maksimum benda relatif terhadap posisi kesetimbangan Ketika tidak ada gaya gesekan, sebuah
Lebih terperinciLIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA
62 LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA Suharyani, Dhani Mutiari Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani
Lebih terperinci1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah
1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t
Lebih terperinciDEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi.
DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi. MACAM GELOMBANG Gelombang dibedakan menjadi : Gelombang Mekanis : Gelombang yang memerlukan
Lebih terperinciDATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV DATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan data-data hasil pengujian dari material uji, yang akan ditampilkan dalam bentuk grafik atau kurva. Grafik grafik ini menyatakan hubungan
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORITIK. Elastisitas Medium
PENDEKATAN TEORITIK Elastisitas Medium Untuk mengetahui secara sempurna kelakuan atau sifat dari suatu medium adalah dengan mengetahui hubungan antara tegangan yang bekerja () dan regangan yang diakibatkan
Lebih terperinciMODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA Rilwanu Ahmad P, Wiratno Argo Asmoro, Andi Rahmadiansah Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pembuat es krim dari awal sampai akhir ditunjukan seperti Gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinciDampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang
Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang Secara umum jalan layang keberadaannya sangat positif dalam menata sistem lalu lintas, guna mengurangi kemacetan lalu lintas sehingga memberikan kemudahan
Lebih terperinciPengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji
LABORATORIUM AKUSTIK (11154) PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 17 1 Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class () pada Suatu Sampel Uji Mohammad Istajarul Alim, Maslahah, Diky Anggoro Departemen
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Gelombang dan klasifikasinya. Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi yaitu :. Gelombang
Lebih terperinciiammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII
PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII - 014 1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. Massa, berat, jarak, gaya B. Panjang, daya, momentum, kecepatan
Lebih terperinciPenghasil Gelombang Bunyi. Gelombang. bunyi adalah gelombang. medium. Sebuah
Bunyi Penghasil Gelombang Bunyi Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui sebuah medium Sebuah garpu tala dapat digunakan sebagai contoh penghasil gelombang bunyi Penggunaan Garpu
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan
Lebih terperinciMembahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.
_Bio Akustik_01 Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. Apa sih yang dimaksud gelombang itu? dan apa hubungannya
Lebih terperinciPanel Akustik Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Batu Apung Dengan Pengikat Poliester
Panel Akustik Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Batu Apung Dengan Pengikat Poliester Ngakan Putu Gede Suardana 1, I M. Parwata 2, I P. Lokantara 3, IKG. Sugita 4 1,2,3,4) Teknik Mesin, Universitas
Lebih terperinci