POTENSI PETIR SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU?
|
|
- Liani Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POTENSI PETIR SEBAGAI SUMBER ENERGI BARU? Dr. Reynaldo Zoro Lab. Teknik Tegangan Tinggi dan Arus Tinggi Kelompok Keilmuan Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung Abstrak Petir merupakan pelepasan muatan listrik dari awan bermuatan ke tanah atau sebaliknya. Kejadian sambaran petir tertinggi terjadi di daerah khatulistiwa. Pada setiap sambarannya, petir melepaskan energi dengan mengalirkan arus berbentuk impuls ke tanah. Sambaran langsung ke obyek di atas tanah dapat merusak strukur di atas tanah dan sambaran tidak langsung berupa induksi dan konduksi dapat merusak peralatan berbasiskan mikroprosessor dan elektronika. Petir pada umumnya, selain terkonotasi dengan kerusakan, juga bermanfaat untuk tanaman karena dapat menyuburkan tanah akibat kandungan N 2 nya. Sambaran petir dapat memberi pengaruh akustik, termis, elektrodinamis dan elektrokimia. Energi setiap sambaran petir diperoleh dari amplitudo yang tinggi tetapi dengan waktu yang sangat pendek. Energi berupa panas yang dihasilkan relatif kecil dan diperlukan struktur yang tinggi pada daerah dengan kerapatan sambaran petir yang juga tinggi untuk selalu disambar petir sehingga energinya dapat dikumpulkan untuk dimanfaatkan. Penelitian sambaran petir di Stasiun Penelitian Petir (SPP) ITB Gn. Tangkuban Perahu mencatat lebih dari 5 sambaran petir ke menara ukur dalam kurun waktu 3 tahun. Pendahuluan Keseringan sambaran petir semakin tinggi dengan semakin dekatnya lokasi sambaran ke daerah khatulistiwa. Hal ini disebabkan dengan faktor yang beragam diantaranya keadaan daratan, lautan, daerah datar, pegunungan, waktu (tahunan) dll. Perbedaan ini juga terjadi akibat pengaruh turbulensi mekanis, gerak konveksi, orografis, kondisi klimatologi dan gerakan udara naik di suatu daerah. Di Indonesia hari guntur berkisar antara 1 sampai 2 hari per tahun. Daerah tertinggi yang tercatat adalah 3 hari guntur di daerah Kalimantan Tengah yang masuk dalam equatorian belt.. Pada setiap saat di bumi terjadi sambaran petir antara 2 sampai 8 kali dan menghasilkan arus petir total sebesar 18 Ampere. Hampir 4. badai petir terjadi setiap hari diseluruh dunia. 1
2 Mekanisme Sambaran Petir Kemungkinan terjadinya pembentukan awan tergantung pada kedaan setiap hari dan tahun. Keadaan ini digambarkan pada Gambar 1 dan 2 sebagai pengamatan di Gunung Tangkuban Perahu yang menunjukkan kemungkinan terjadinya sambaran petir harian / stroke frequency statistics dan variasi bulanan / monthly variant. Gambar 1. Statistik Petir Harian Terbentuknya awan guntur terjadi akibat adanya gerakan udara ke atas, adanya kelembapan dan tersedianya partikel aerosol dari garam laut dan polutan industri. Data Variasi Bulanan di Daerah Tropis Tahun Jumlah Sambaran Petir (n) Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Gambar 2. Statistik Petir Bulanan 2
3 Gerakan udara ke atas dapat terjadi karena pemanasan permukaan tanah oleh matahari dan atau keadaan permukaan tanah yang bergunung-gunung. Udara naik akan membawa partikel aeorosol dan kelembapan. Pada ketinggian 4 6 km dengan temperatur sampai 1 C, terbentuk cairan dan batu es. Semakin ke atas gerakan udara naik ini, semakin besar butiran es, dan karena gaya beratnya akan jatuh kembali ke tanah. Benturan gerakan udara naik dan jatuhnya butiran es menyebabkan terjadinya pemisahan muatan. Muatan positif terkumpul dibagian atas awan dan muatan negatif dibagian bawah. Jika muatan cukup besar maka akan terjadi loncatan muatan ke tanah yang disebut petir. Suatu badai petir selama pelepasan muatan akan mengalirkan arus sekitar harga.5 A. 15, 12,5 1, C -3 7,5 5, 2, 28 t Gambar 3. Pembentukan Awan Bermuatan Awan akan tumbuh ke atas mencapai 1 14 km untuk daerah tropis dengan ketinggian dasar awan km diatas tanah. Setelah satu pelepasan muatan, akan terjadi lagi pengumpulan muatan di awan, dan dalam waktu 1 2 detik, petir berikutnya akan terjadi. Jika awan guntur terbentuk, terjadi kuat medan listrik di atmosfer, dengan besar 1 V/cm di atas tanah,.2 V/cm pada ketinggian 9 km, dan 1 V/cm di dalam awan tanpa adanya pelepasan muatan. Pada saat terjadi sambaran petir, kuat medan listrik bisa mencapai 4 kv/cm. Petir mempunyai frekuensi antara 1 6 sampai 1 7 Hz, sehingga dapat mengganggu radio dan alat komunikasi. Data Statistik dari Sambaran Petir Hari guntur ditentukan oleh jumlah hari dimana guntur terdengar, dan jika dalam satu hari terdengar guntur berkali-kali maka disebut satu kilometer guntur. Teknologi pemantauan petir yang lebih maju telah 3
4 mengukur jumlah sambaran petir 1 km 2 per hari, sehingga tingkat kerapatan petir (N T) pada suatu daerah dapat diketahui lash Strokes Flash Density Analysis Density Analysis Location : West Java Date : January 1, October 31, 1998 Window : (45 x 45) km 2 Gambar 4. Kerapatan Sambaran Petir di Jawa Barat Gambar 5. Oscillogram dari Petir Negatif (Multiple) dan Positif Sebagai perbandingan, jumlah sambaran petir di Eropa (Alpen) + 4 sambaran/km 2 /tahun. Sedangkan untuk jumlah sambaran petir di Indonesia (Gn. Tangkuban Perahu) + 1 sambaran/km 2 /tahun. Sambaran petir berupa arus petir dengan bentuk gelombang impuls, dengan waktu muka gelombang 1 1 µs dan ekor 4
5 gelombang 5-1 µs, dengan arus petir dari 1 sampai lebih 1 ka. Sambaran petir negatif dapat terjadi berkali-kali (multiple stroke) dan sambaran positif biasanya berupa hugh stroke. Statistik arus puncak petir diberikan pada gambar berikut : 4 Probabilitas 5 Arus Puncak Petir Gambar 6. Statistik Arus Puncak Petir di Mnt. San Salvatore, Switzerland dan Gn. Tangkuban Perahu, Indonesia Mnt.. San Salvatore Gn. Tangkuban Perahu 1. Petir Pertama, n = Petir Negatif 2. Petir Negatif, n = Petir Positif 3. Petir Positif, n = 28 Pengaruh Arus Petir Pengaruh akustik dihasilkan dalam bentuk suara sebagai akibat gaya tekan elektrodinamis dari arus petir yang sangat sempit (3 4 cm), dengan tekanan sekitar 1 bar, yang segera turun sangat cepat. Inti petir dengan temperatur panas yang naik cepat meledak dan menyebabkan suara keras. Petir masih dapat terdengar sampai jarak 1 km. Pengaruh Temperatur (Thermis) Pengaruh melelehnya logam pada objek yang terkena sambaran petir sangat sulit diketahui, karena kenyataan bahwa titik sambaran petir tidak memberikan pengembangan temperatur tinggi. Besarnya energi yang ditimbulkan adalah : 5
6 W = U i dt = U. Q [Ws] U = tegangan jatuh anoda, sekitar 2 V Q = jumlah muatan yang dapat melelehkan logam Jika muatan petir 25 As, maka energi yang dibangkitkan hanya W = 5 Ws = 5 J, yang dapat meleburkan baja dengan volume 5 mm 3 atau jika terjadi sambaran pada permukaan sepanjang 2.5 cm penampang hanya menyebabkan peleburan sedalam.1 mm. Pada logam tipis (setipis kertas folio) akan menimbulkan lobang. Jika digunakan untuk penerangan rumah tangga, maka hanya akan dapat menyalakan bolham 5 W selama 1 detik. Setiap sambaran petir ke tanah hanya dapat memberikan energi yang sangat kecil. Untuk dapat memanfaatkan energi tersebut diperlukan antara lain : 1. Sambaran petir harus selalu terjadi pada satu titik yang telah ditentukan, misalnya menara tinggi, yang terletak di lokasi dengan kerapatan sambaran petir tinggi, misalnya Gn. Tangkuban Perahu. Pada Gambar 7 berikut ditunjukkan titik sambaran petir pada suatu daerah yang luas dan tersebar di berbagai tempat. Gambar 7. Panorama Sebaran Sambaran Petir pada Suatu Daerah 6
7 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kemampuan kapasitor untuk menyimpan energi gelombang impuls yang naik sangat cepat dengan amplitudo yang sangat besar. Arus ini kemudian disalurkan ke penyimpan / baterai untuk disimpan dan dimanfaatkan Kesimpulan Petir melepaskan energinya di seluruh permukaan bumi dalam jumlah yang sangat besar, pada tempat yang tersebar dengan masing-masing petir menghasilkan energi yang sangat kecil sehingga potensi petir sebagai sumber energi masih belum memadai untuk pemakaian praktis. Indonesia dengan jumlah sambaran petir yang tinggi sekalipun, masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk dapat memanfaatkan petir secara komersial. Penelitian ke arah potensi petir dapat dilakukan pada daerah-daerah dengan kerapatan sambaran petir tinggi, dengan menggunakan banyak menara dan pemantauan petir secara real-time, sehingga potensi energi dari petir dapat direalisasikan dalam waktu panjang Daftar Pustaka Prof. Dr.-Ing. H. Baatz, Mechanismus des Gewitters und Blitzes Grundlagen des Blitzschutzes von Bauten, VDE-Schriftenreihe, Berlin, 1978 Zoro, Reynaldo., Karakteristik Petir dan Kondisi Cuaca di Daerah Tropis Kasus Gunung Tangkuban Perahu, Disertasi Doktor, ITB, Bandung, September
PENGUKURAN STREAMER AWAL PENANGKAL PETIR KONVENSIONAL DAN NON KONVENSIONAL
PENGUKURAN STREAMER AWAL PENANGKAL PETIR KONVENSIONAL DAN NON KONVENSIONAL Filipus Aron Mamuji 13204006 Program Studi Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Abstrak Early Streamer Emission
Lebih terperinciBAB II PEMAHAMAN TENTANG PETIR
BAB II PEMAHAMAN TENTANG PETIR 2.1 Pendahuluan Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa
Lebih terperinciSkema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN LEBIH SURYA PETIR. dibangkitkan dalam bagian awan petir yang disebut cells. Pelepasan muatan ini
BAB II TEGANGAN LEBIH SURYA PETIR 2.1. UMUM Petir merupakan peristiwa pelepasan muatan listrik statik di udara yang dibangkitkan dalam bagian awan petir yang disebut cells. Pelepasan muatan ini dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering terjadi pada musim hujan disaat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petir merupakan sebuah fenomena alam yang sulit dicegah. Fenomena ini sering terjadi pada musim hujan disaat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai bulan september 2013 sampai dengan bulan maret
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan september 2013 sampai dengan bulan maret 2014 dengan mengambil tempat di Gedung UPT TIK UNILA. 3.2
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH KONFIGURASI 1 PERALATAN PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP PERFORMA PERLINDUNGAN PETIR MENGGUNAKAN SIMULASI ATP/EMTP
STUDI PENGARUH KONFIGURASI 1 PERALATAN PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP PERFORMA PERLINDUNGAN PETIR MENGGUNAKAN SIMULASI ATP/EMTP Oleh : Augusta Wibi Ardikta 2205.100.094 Dosen Pembimbing : 1. I
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Buletin ini berisi data rekaman Lightning Detector, menggunakan sistem LD-250 dan software Lightning/2000 v untuk analisa.
KATA PENGANTAR Sebagai bentuk tanggung jawab instansi yang berwenang dalam memberikan pelayanan informasi petir kepada masyarakat, saat ini BMG telah memiliki suatu alat deteksi petir yang salah satunya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Lightning Arrester merupakan alat proteksi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Petir adalah suatu gejala alam, yakni peluahan muatan listrik statis yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petir adalah suatu gejala alam, yakni peluahan muatan listrik statis yang dibangkitkan oleh badai awan petir dengan pengaliran impuls yang tinggi dan dalam waktu
Lebih terperinciAplikasi Konsep Fisika Pada Proses Terjadinya Petir dan Pentingnya Penggunaan Penangkal Petir Pada Bangunan *) Nia Nopeliza **)
Aplikasi Konsep Fisika Pada Proses Terjadinya Petir dan Pentingnya Penggunaan Penangkal Petir Pada Bangunan *) Nia Nopeliza **) PENDAHULUAN Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya
Lebih terperinciBAB II GANGGUAN TEGANGAN LEBIH PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB II GANGGUAN TEGANGAN LEBIH PADA SISTEM TENAGA LISTRIK 2.1 Umum Pada dasarnya suatu gangguan ialah setiap keadaan sistem yang menyimpang dari normal. Gangguan yang terjadi pada waktu sistem tenaga listrik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Tentang Petir Petir adalah sebuah cahaya terang benderang yang dihasilkan oleh tenaga listrik alam yang terjadi diantara awan-awan atau awan ke tanah. Biasanya terjadi,
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Resistansi Pentanahan Menara Terhadap Terjadinya Back Flashover
Analisis Pengaruh Resistansi Pentanahan Menara Terhadap Terjadinya Back Flashover oleh : Putra Rezkyan Nash 2205100063 Dosen Pembimbing : 1. I G N Satriyadi H,ST,MT. 2. Dr.Eng.I Made Yulistya N,ST,M.Sc.
Lebih terperinciProteksi Terhadap Petir. Distribusi Daya Dian Retno Sawitri
Proteksi Terhadap Petir Distribusi Daya Dian Retno Sawitri Pendahuluan Sambaran petir pada sistem distribusi dapat menyebabkan kerusakan besar pada kabel overhead dan menyuntikkan lonjakan arus besar yang
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Listrik saat ini merupakan sebuah kebutuhan pokok yang tak tergantikan. Dari pusat kota sampai pelosok negeri, rumah tangga sampai industri, semuanya membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepulauan Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan tingkat pemanasan dan kelembaban tinggi. Hal tersebut mengakibatkan
Lebih terperinciLIGHTNING. Gambar 1. Antena storm tracker (LD 250 antenna). Gambar2. Layout lightning/2000 v5.3.1
LIGHTNING Sistem deteksi petir yang digunakan adalah Sistem deteksi dan analisa petir secara real time menggunakan software Lightning/2 v.6.3.1yang dirangkai dengan Boltek Lightning Detection Sistem. Storm
Lebih terperinciSuhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi
Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara
Lebih terperinciRealisasi dan Pengujian Prototype Alat Proteksi Petir dengan Metoda Pembalik Muatan
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.1 Realisasi dan Pengujian Prototype Alat Proteksi Petir dengan Metoda Pembalik Muatan
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp& Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. hari. Jumlah hari guruh yang terjadi pada suatu daerah dalam satu tahun disebut
BAB II DASAR TEORI II.1 Hari Guruh Tahunan Isokreaunic Level (I kl ) Hari guruh adalah hari dimana guruh terdengar minimal satu kali dalam satu hari. Jumlah hari guruh yang terjadi pada suatu daerah dalam
Lebih terperinciD. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J
1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,
Lebih terperinciATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer
KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi
Lebih terperinciANALISIS SAMBARAN PETIR PADA TIANG TRANSMISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATTICE
JETri, Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 1-12, ISSN 1412-0372 ANALISIS SAMBARAN PETIR PADA TIANG TRANSMISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATTICE Syamsir Abduh Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas
Lebih terperinciBadai guntur disebut juga badai listrik. Badai guntur adalah salah. satu bentuk cuaca yang ditandai dengan adanya kilat dan petir yang
Badai Badai guntur disebut juga badai listrik. Badai guntur adalah salah satu bentuk cuaca yang ditandai dengan adanya kilat dan petir yang dihasilkan oleh awan cumulonimbus. Badai guntur biasa muncul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Petir merupakan gejala listrik alami dalam atmosfer bumi yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petir merupakan gejala listrik alami dalam atmosfer bumi yang terjadi akibat lepasnya muatan listrik baik positif maupun negatif yang terdapat di dalam awan [1]. Pada
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
27 BAB III IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH 3.1 IDENTIFIKASI MASALAH Permasalahan yang timbul akibat kerusakan, mungkin terjadi pada peralatan elektronika dan listrik di gedung ANZ Tower yang diakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimantan Selatan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki letak geografis di daerah ekuator memiliki pola cuaca yang sangat dipengaruhi oleh aktifitas monsoon,
Lebih terperinciSUHU UDARA DAN KEHIDUPAN
BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara
Lebih terperinciStudi Pengaman Tegangan Lebih pada Saluran Kabel Tegangan Tinggi 150kV yang Dilindungi oleh Arester Surja
Studi Pengaman Tegangan Lebih pada Saluran Kabel Tegangan Tinggi 5kV yang Dilindungi oleh Arester Surja Dedy Setiawan, I.G.N. Satriyadi Hernanda, Made Yulistya Negara Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tegangan rendah yang biasanya tersambung ke rumah-rumah. Di lain sisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petir adalah suatu fenomena alam yang memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga mudah untuk berpotensi mengganggu sistem jaringan listrik. Fenomena ini tidak dapat
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen
1. Komposisi gas terbesar di atmosfer adalah gas. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1 argon oksigen nitrogen hidrogen karbon dioksida Komposisi gas-gas di udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petir atau halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan dimana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan yang beberapa saat
Lebih terperinciSISTEM PROTEKSI TERHADAP SAMBARAN PETIR LANGSUNG (DIRECT STRIKE) KE GARDU INDUK. Sudut Lindung. Menara Transmisi Dan Gardu Induk
SISTEM PROTEKSI TERHADAP SAMBARAN PETIR LANGSUNG (DIRECT STRIKE) KE GARDU INDUK Sudut Lindung Menara Transmisi Dan Gardu Induk Proteksi Sistem Tenaga EP3076 Disusun Oleh : Bryan Denov (18013003) Aulia
Lebih terperinciBAB II FENOMENA ALAMIAH TERBENTUKNYA PETIR
BAB II FENOMENA ALAMIAH TERBENTUKNYA PETIR 2.1. TEORI TENTANG PETIR Petir merupakan kejadian alam yang selalu melepaskan muatan listriknya ke bumi tanpa dapat dikendalikan dan menyebabkan kerugian harta
Lebih terperinciHIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)
Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat
Lebih terperinciTEKNIK TEGANGAN TINGGI Prinsip dan Aplikasi Praktis
TEKNIK TEGANGAN TINGGI Prinsip dan Aplikasi Praktis Penulis: I Made Yulistya Negara Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan yang begitu pesat terkadang cenderung menimbulkan masalah baru di suatu wilayah bila dalam perencanaannya kurang/tidak memperhitungkan keadaan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Petir adalah peristiwa pelepasan muatan elektrostatik yang sangat besar dan terjadi apabila muatan dibeberapa bagian atmosfer memiliki kuat medan listrik yang cukup
Lebih terperinciOleh: Dedy Setiawan IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya N., ST., M.Sc
STUDI PENGAMAN SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI 150KV YANG DILINDUNGI ARESTER SURJA Oleh: Dedy Setiawan 2209 105 022 Dosen Pembimbing: Dosen Pembimbing: 1. IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya
Lebih terperinciAtmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.
Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR
LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR GANGGUAN PETIR
BAB II TEORI DASAR GANGGUAN PETIR II.1 Umum Gangguan petir pada saluran transmisi adalah gangguan akibat sambaran petir pada saluran transmisi yang dapat menyebabkan terganggunya saluran transmisi dalam
Lebih terperinciGeografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara
KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam kehidupan. Energi listrik dibangkitkan melalui pembangkit dan disalurkan ke konsumen-konsumen
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran
1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran tersebut adalah.... A B. C D E 2. Sebuah perahu menyeberangi
Lebih terperinciBAB II PETIR DAN PENANGKAL PETIR
4 BAB II PETIR DAN PENANGKAL PETIR 2.1 PETIR 2.1.1 Pengertian Petir Petir adalah suatu gejala listrik yang terjadi di atmosfir, yang timbul kalau terjadi banyak kondensasi dari uap air dan ada arus yang
Lebih terperinciSMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3
SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3 1. Perhatikan peristiwa berikut! 1) Kapur barus pewangi pakaian didalam lemari makin lama makin kecil. 2) Timbulnya butir-butir air
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH
IDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH Oleh: Abdi Jihad, S.Si dan Ismi Rohmatus Sania, AP Staf Operasional Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh PENDAHULUAN
Lebih terperinciDitanya : v =? Jawab : v =
1. Telinga manusia mampu menanggapi gelombang longitudinal pada jangkaun frekuensi ± 20 Hz-20.000 Hz. Hitunglah panjang gelombang di udara dengan perambatan v = 344 m/s! Diket : v = 344 m/s f 1 = 20 Hz
Lebih terperinciSoal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121
SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH STRAY CAPACITANCE TERHADAP KINERJA ARRESTER TEGANGAN TINGGI 150 KV DENGAN FINITE ELEMENT METHODS (FEM)
STUDI PENGARUH STRAY CAPACITANCE TERHADAP KINERJA ARRESTER TEGANGAN TINGGI 15 KV DENGAN FINITE ELEMENT METHODS (FEM) Septian Ahadiatma, I Gusti Ngurah Satriyadi H,ST,MT, Dr.Eng. I Made Yulistya N,ST,M.Sc
Lebih terperinciRADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR
RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:
Lebih terperinciUdara & Atmosfir. Angga Yuhistira
Udara & Atmosfir Angga Yuhistira Udara Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1
BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR SIMULASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN PERLINDUNGAN PERALATAN KOMPUTER AKIBAT SAMBARAN PETIR (STUDI KASUS GEDUNG WIDYA PURAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG) Yopie Mafudin*, Juningtyastuti
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terletak di garis khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia memiliki intensitas terjadinya petir lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK
RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Ano/ppl/2012 RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Mata Pelajaran Bahan Kajian Kelas/semester Potensi Dasar : Dasardasar listrik dan elektronika :
Lebih terperinciDASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER
DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang mudah dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang mudah dalam penyaluran dan pemanfaatannya. Energi listrik dapat dengan mudah diubah ke dalam bentuk energi
Lebih terperinciOPTIMASI JARAK MAKSIMUM PENEMPATAN LIGHTNING ARRESTER SEBAGAI PROTEKSI TRANSFORMATOR PADA GARDU INDUK. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.
OPTIMASI JARAK MAKSIMUM PENEMPATAN LIGHTNING ARRESTER SEBAGAI PROTEKSI TRANSFORMATOR PADA GARDU INDUK Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT ABSTRAK Tegangan lebih adalah tegangan yang hanya dapat ditahan
Lebih terperinciJika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.
1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan
Lebih terperinciSISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG WIDYA PURAYA
Sistem Proteksi Penangkal Petir pada Gedung Widya Puraya SISTEM PROTEKSI PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG WIDYA PURAYA Abdul Syakur, Yuningtyastuti a_syakur@elektro.ft.undip.ac.id, yuningtyastuti@elektro.ft.undip.ac.id
Lebih terperinciUnsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%
Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS Doc. Name: K13AR12FIS01UAS Version: 2015-11 halaman 1 01. Seorang pendengar A berada di antara suatu sumber bunyi S yang menghasilkan bunyi berfrekuensi f dan tembok
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3
1. Perhatikan pernyataan berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Angin laut terjadi pada siang hari, karena udara di darat lebih panas daripada di laut. 2. Sinar
Lebih terperinciKarakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017
Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km
Lebih terperinciLatihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi
Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi Oleh Tenes Widoyo M.Pd. Paket 01 1. Besaran yang dimensinya ML 2 L -2 adalah. A. Tekanan B. Usaha C. Impuls D. Momentum E. Kecepatan 2. Dua buah vektor A dan B besarnya
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciSTUDI AWAL ALAT PROTEKSI PETIR DENGAN METODE PEMBALIK MUATAN
STUDI AWAL ALAT PROTEKSI PETIR DENGAN METODE PEMBALIK MUATAN Siti Saodah 1,Aji Tri Mulyanto 2, Teguh Arfianto 3 1. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung 2. Teknik Elektro Institut Teknologi
Lebih terperinciSuhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221)
Suhu, Cahaya dan Warna Laut Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221) Suhu Bersama dengan salinitas dan densitas, suhu merupakan sifat air laut yang penting dan mempengaruhi pergerakan masa air di laut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu Indonesia memiliki iklim tropis, kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki hari guruh rata-rata
Lebih terperinciMINI RISET METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI PERHITUNGAN CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MINI RISET METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI PERHITUNGAN CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISUSUN OLEH : Nama : Winda Novita Sari Br Ginting Nim : 317331050 Kelas : B Jurusan : Pendidikan Geografi PEDIDIKAN
Lebih terperinciYAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja
YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Program : X/Inti Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juni 2008 Waktu : 120
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 10 FISIKA
ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-07 halaman 1 01. Seseorang berdiri di depan cermin datar sehingga ia dapat melihat keseluruhan bayangannya. Jika cermin
Lebih terperinciBAB II PENGERTIAN TERJADINYA PETIR
5 BAB II PENGERTIAN TERJADINYA PETIR 2.1 Umum Salah satu gangguan alam yang sering terjadi adalah sambaran petir. Mengingat letak geografis Indonesia yang di lalui garis khatulistiwa menyebabkan Indonesia
Lebih terperinciSTRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar
STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju
Lebih terperinciKEGUNAAN MAGNET PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
KEGUNAAN MAGNET PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI Magnet atau kemagnetan adalah kemampuan suatu benda untuk menarik benda-benda lain yang berada di sekitarnya. Berdasarkan kemagnetannya, benda dapat digolongkan
Lebih terperinciPERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK 1.1 DASAR TEORI Tegangan tinggi bolak-balik banyak dipergunakan untuk pengujian peralatan listrik yang memiliki kapasitansi besar seperti
Lebih terperinciAntiremed Kelas 9 Fisika
Antiremed Kelas 9 Fisika Persiapan-UAS-1-Fisika-Kelas-9 Doc. Name: AR09FIS01UAS Version: 2015-04 halaman 1 01. Berikut ini adalah gambar atom dan penyusun-penyusunnya Proton, elektron, dan neutron secara
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 Waktu : 120 Menit Petunjuk: I. Pilihlah satu jawaban yang benar
Lebih terperinciPertanyaan Final SMA (wajib 1)
Pertanyaan Final SMA (wajib 1) 1. Sebuah balok bermassa m diletakkan di atas meja. Massa balok itu m dan percepatan gravitasi setempat g. Berdasarkan Hukum Newton tentang gerak, pernyataan berikut yang
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 1. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-9.1.png Jika kalor
Lebih terperinciPEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu
BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama
Lebih terperinciGambar 1. Perubahan nilai kandungan elektron di atmosfer sebelum terjadi Gempabumi Yogyakarta 26 Mei 2006 ( I Made Kris Adi Astra, 2009)
MENGENALI TANDA-TANDA GEMPABUMI DENGAN AKTIVITAS LISTRIK DI UDARA Gempabumi merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi akibat adanya interaksi antar lempeng bumi. interaksi ini menjadi pemicu utama adanya
Lebih terperinciSIMAK UI Fisika
SIMAK UI 2016 - Fisika Soal Halaman 1 01. Fluida masuk melalui pipa berdiameter 20 mm yang memiliki cabang dua pipa berdiameter 10 mm dan 15 mm. Pipa 15 mm memiliki cabang lagi dua pipa berdiameter 8 mm.
Lebih terperinciANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL
TUGAS AKHIR ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciD. 6 E. 8. v = 40ms -1 Ep =?
1. Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 30 dan dengan kecepatan 40 m/s. Jika gesekan dengan udara diabaikan, maka energi potensial peluru (dalam joule) pada titik tertinggi...
Lebih terperinciPengukuran RESISTIVITAS batuan.
Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghambat arus listrik. Pengukuran resistivitas batuan merupakan metode AKTIF, yaitu pengukuran dengan memberikan
Lebih terperinciMedan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB
Medan Magnet Benda Angkasa Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Kompetensi Dasar XII.3.4 Menganalisis induksi magnet dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi XII.4.4 Melaksanakan pengamatan induksi
Lebih terperinci1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.
1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah
Lebih terperinciSOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 Mata Pelajaran : IPA - Fisika 1. Perhatikan tabel berikut! No. Nama Besaran Satuan Alat Ukur 1. Panjang kilometer Mistar 2. Massa kilogram Neraca 3. Waktu jam
Lebih terperinciSOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay
SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik
Lebih terperinciDINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER
DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh. Berdasarkan perbedaan suhu arahnya vertikal atmosfer menjadi 5 lapisan yaitu: 1.TROPOSFER Troposfer
Lebih terperinciPENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH
PENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH Eykel Boy Suranta Ginting, Hendra Zulkarnaen Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinci5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.
31 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengamatan Kecepatan Angin pada Turbin Angin dengan 3 Sudu dan 6 Sudu Padaa saat melakukan uji coba turbin dengan 3 sudu maupun dengan 6 sudu terdapat beberapa variabel
Lebih terperinci(A) bola dengan massa yang lebih besar akan menghantam lantai lebih dahulu karena lebih berat. (D) kedua bola akan menghantam lantai bersamaan
. Sebuah bola dengan massa berbeda cepat terlepas dari permukaan meja datar pada saat dan dengan kecepatan yang sama. Dengan mangabaikan gesekan udara, mana pernyataan yang benar? (A) bola dengan massa
Lebih terperinciTEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864
TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan
Lebih terperinciUN SMA IPA Fisika 2015
UN SMA IPA Fisika 2015 Latihan Soal - Persiapan UN SMA Doc. Name: UNSMAIPA2015FIS999 Doc. Version : 2015-10 halaman 1 01. Gambar berikut adalah pengukuran waktu dari pemenang lomba balap motor dengan menggunakan
Lebih terperinci