Dengan tegas laksanakan TRISAKTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dengan tegas laksanakan TRISAKTI"

Transkripsi

1 Dengan tegas laksanakan TRISAKTI Judul tulisan dibawah, merangsang setiap pembaca untuk memikirkan bagaimana bangsa ini bisa lolos dari CENGKRAMAN ASING! Penulis sudah berhasil mengajukan fakta kenyataan yang terjadi dinegeri ini, khususnya sejak ORBA berkuasa, mengobral kekyaan bumi-alam dikuras habis-habisan untuk memperkaya mereka dan segelintir penguasa, dengan membiarkan rakyat banyak tetap papa-miskin, membiarkan dirinya dalam cengkraman AS, pemerintah yang berkuasa sampai sekarang tercocok hidung akibat terlilit hutang yang makin lama makin menjulang! Itulah kenyataan yang terjadi, lalu pertanyaan yang sangat mendasar, BAGAIMANA caranya bisa meloloskan diri dari cengkraman asing? Presiden Jokowi saat kampanye juga sudah BETUL mengajukan seruan kembali pada seruan bung Karno: TRISAKTI! Dengan prinsip TRISAKTI yang diajukan bung Karno itulah, BERKEDAULAT dibidang politik, BERDIKARI dibidang ekonomi, dan BERKEPRIBADIAN dibidang budaya, inilah bangsa kita BISA tegak berdiri kembali! Setelah prinsip TRISAKTI dipegang TEGUH dan rakyat banyak secara SADAR menjadi pengamat yang baik, bersatu teguh mendukung program presiden Jokowi, dengan diberi kesempatan dan hak untuk menegur kebijakan yang miring bahkan nyeleweng, maka berangsur-angsur bangsa ini akan BERHASIL lolos dari cengkraman asing. Yang penting, jangan terkecoh apalagi teralihkan kemasalah-masalah sekunder yang menyasar, bahkan akhirnya menjadi menentang Presiden Jokowi! Jangan hanya karena masalah penetapan KAPOLRI semula BG tergeser oleh keputusan Jokowi, jadi berubah menentang Jokowi! Jokowi TETAP harus didukung sekuat tenaga oleh kekuatan RAKYAT, agar kekuasaaan pemerintah Presiden Jokowi yang terpilih itu berjalan baik dan bisa mewakili rakyat, Sementara, keputusan Jokowi tidak menjadikan BG KAPOLRI bisa saja salah, artinya Polisi Indonesia akan berfungsi lebih baik dibawah KAPOLRI, BG. Ya, tidak apa. Seandainya saja BG adalah jenderal polisi baik-baik yg akan mengabdi RAKYAT Indonesia, bukankah sebagai Wk. KAPOLRI juga bisa memainkan perannya. BELAJAR dari SEJARAH! Diawal Kemerdekaan RI, era kekuasaan bung Karno yang dibilang ORLA itu, mengapa pembangunan ekonomi tidak berhasil baik, padahal prinsip yg dipegang sudah betul? Bahkan sementara ahli ekonomi bilang, GAGAL! Dimana masalahnya? 1

2 Saya tidak mengerti masalah ekonomi, tapi saya melihat sejak awal kemerdekaan yang terjadi tertarungan antar parpol-parpol bukan mereda, tapi menjadi makin sengit. Kabinet Pemerintah berganti kabinet tidak dari setahun, bahkan terjadi PEMBERONTAKAN bersenjata, DI/TII, PRRI/PERMESTA ditahun-tahun Setelah bung Karno membubarkan PSI/Masjumi dengan menangkap dan memenjarakan beberapa tokoh-utamanya, dan tahun 1959 mendekritkan MANIPOL/USDEK, kembali ke UUD45, baru juga mau mulai menjalankan prinsip TRISAKTI yang diserukan itu, lalu kecenderungan politik makin bergeser kekiri, dengan tegas menentang bantuan AS yg MENGIKAT, dengan lantang menyatakan Go to hell with your aid! pada Maret Perhatikan, kenyataan yg terjadi ketika itu, kekayaan bumi alam Indonesia tidak dikuras habis oleh asing, Bung Karno berprinsip, biarkan saja kekyaan alam itu tetap berada dalam bumi Indonesia selama kita sendiri belum mampu mengolahnya! Tetap mempertahankan KEDAULATAN dibidang politik, tidak TUNDUK pada tekanan dan kehendak AS! Pegang kuat prinsip BERDIKARI, jangan biarkan kekayaan bumi-alam kita dikuras habis oleh asing, untuk kepentingan mereka,! Tapi apa akibatnya? AS dengan CIA nya bikin gerak tipu muslihat menjerumuskan, memfitnah dan menuduh PKI mendalangi G30S 1965, yg katanya makar itu! Apanya MAKAR dan merebut kekuasaan bung Karno? Jelas Letkol. Untung yg Ketua Dewan Revolusi justru bergerak untuk melindungi kekuasaan bung Karno dan mencegah kudeta Dewan Jenderal yang akan terjadi. Siapa yang merebut kekuasaan Presiden Soekanro sesungguhnya? Jelas dan BENAR kata Dr. Soebandrio, Waperdam-I ketika itu, bawah G30S hanya langkah-pertama kudeta-merangkak yang dijalankan jenderal Soeharto untuk menggulingkan Presdiden Soekarno, dengan kendali CIA dibelakang. Untuk mengikuti tulisan Dr. Soebandrio selengkapnya: Dan ingat, AS dengan CIA nya, juga sudah sejak awal kemerdekaan mengobok-obok dan selalu merongrong kekuasaan bung Karno. AS berada dibalik pemberontakan DI/TII, PRRI/PERMESTA, beberapa kalau usaha membunuh bung Karno yang berhasil digagalkan, CIA baru BERHASIL dengan kuda tunggang jenderal Soeharto. Bukan saja berhasil menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno dengan menobatkan jenderal Soeharto yg bersedia dicocok hidung oleh AS, tapi juga berhasil membasmi KOMUNIS di Nusantara sampai keakar-akarnya! Ini adalah kenyataan yang tidak terbantahkan dan 2

3 merupakan pelajaran sejarah yang telah dibayar deengan nyawa jutaan rakyat dibantai dan ratusan ribu orang harus meringkuk lebih belasan tahun didalam penjara tanpa proses pengadilan untuk membuktikan kesalahannya! Lalu, sekarang ini begitu Presiden Jokowi lebih merapat pada RRT, Republik Rakyat Tiongkok belum apa-apa sudah terdengar begitu keras suara sumbang hendak memojokkan kebijakan Jokowi dalam usaha menggalakkan Proyek-infrastrukturnya itu. Seolah-olah RRT sama saja dengan AS, imperialisme yang jalankan neolib untuk mencengkram negara-negara sedang berkembang. Seolah-olah semua hasil produksi RRT rendah kwalitas dan tidak efisien, seperti pabrik listrik 35 MW yang ternyata tidak mencapai kapasitas, lalu TransJakarta yang mendatangkan bus-bus rongsokan, karatan dari RRT. Ini namanya siluman ketemu siluman, tapi jangan memutlakan segalanya! Tidak perlu disangkal, di RRT juga terjadi pejabat-pejabat siluman yang berkorupsi-ria. Jadi, juga harus berhati-hati jangan sampai proyek yang dijalankan kejeblos tidak mencapai standar perjanjian yg sudah ditandatangani! Tuntut dan gugat saja kalau memang tidak mencapai kwalitas yg telah ditentukan! Hubungan dan kerjasama dengan siapapun harus begitu, tidak perlu ragu apalagi segan-segan, Yang lebih PENTING, bagi pejabat-pejabat yang menjalankan program Pemerintah Jokowi kali ini, harus bisa pegang prinsip TRISAKTI bung Karno itu. Pertahankan kedualatan dibidang politik, tegakkan kepala menyatakan TIDAK kalau memang tidak bisa setuju! Pada negara asing manapun, apalagi pada AS! Dan, semua BANTUAN asing harus diarahkan untuk kemudian BERDIKARI, bukan jadi bersandar dan terikat terus dengan bantuan itu. Disini patut ditaladani, bagaimana caranya RRT saat awal menjalankan politik reformasi dan keterbukaan ditahun 1980, juga menggunakan BANTUAN, investasi modal asing dari segenap penjuru, termasuk IMF, tapi bisa digunakan untuk kemudian berdikari, bangun pabrik dan produksi sendiri belasan tahun kemudian! Dan itu dilakukan dengan kecepatan tinggi dengan kwalitas yang memadai,! Mudah-mudahan program pembangunan infrastruktur Jokowi bisa mendapatkan dukungan kuat rakyat banyak, segalanya bisa berjalan lancar dan berhasil baik. Berhasil meloloskan bangsa Indonesia dari cengkraman AS, Salam, ChanCT 3

4 Ketika Cengkeraman Asing Menguasai Negeri OPINI 07 May :03 Di tengah euphoria peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, ada peristiwa yang akan langsung berpengaruh pada negeri ini dan penduduknya, namun luput dari perhatian masyarakat. Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Hasilnya berupa komitmen investasi dalam proyek infrastruktur dengan nilai yang luar biasa besar, mendekati seribu trilyun. Proyek infrastruktur tersebut berdasarkan situs Sekretariat Kabinet tidak lain adalah untuk pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandara, jalan sepanjang km, jalan kereta api sepanjang km, serta pembangkit listrik berkapasitas mega watt. Dominasi proyek infrastruktur oleh Tiongkok yang dimasukkan dan dijalankan melalui rezim Jokowi itu akan semakin memperkuat cengkeraman asing di negeri ini setelah sebelumnya dominasi Barat telah lebih dulu mencengkeram negeri ini hampir di semua aspek. Sejak awal era Orde Baru, Barat terutama AS dan Eropa telah mencengkeram dan mengeruk kekayaan negeri ini. Pengelolaan berbagai sumber daya alam (SDA) di sektor hulu dikusai oleh mereka, sehingga kekayaan alam pun mengalir deras pada fihak asing namun hanya menetes pada penduduk negeri sendiri. Masuk era Reformasi dominasi asing makin tampak dengan merambah ke sektor-sektor lain. Melalui hutang luar negeri sangat terasa sekali bahwa negeri ini tengah dikuasai oleh asing. Letter of Intent (LoI) dari IMF dan Bank Dunia telah mampu mendikte kedaulatan negeri ini dalam hal pembuatan Undang-Undang baik di bidang politik, sosial, pertahanan dan kemanan, pendidikan, ekonomi, finasial, dsb. Hasilnya, sistem negeri ini makin hari makin bercorak neoliberal dan pada gilirannya begitu memuluskan jalan munculnya penjajahan gaya baru (neoimperialisme) atas negeri ini. Kini Raksasa Timur melalui investor-investornya melihatnya sebagai kesempatan emas dan beranggapan bahwa sektor infrastruktur dan fasilitas publik di negeri ini berpotensi untuk bisa dimasuki dan dikeruk keuntungannya. 4

5 Jika nanti infrastruktur telah dikuasai oleh asing, maka rakyat negeri ini benar-benar hanya menjadi obyek dan pasar di negeri sendiri. Lebih jauh lagi di sektor pajak rakyat akan makin terbebani dengan pungutan yang semakin tinggi. Pasalnya, beban negara termasuk pembayaran hutang luar negeri beserta bunganya akan semakin membumbung, sementara negara telah kehilangan sumber-sumber pemasukan lain selain pajak. Demikianlah perlu disadari bahwa ada bahaya besar dibalik rencana diadakannya proyek infrastruktur ini. Cengkeraman ini semakin mempertegas bahwa tidak tersisa lagi bidang kehidupan di negeri ini yang luput dari dominasi asing. Maka penjajahan gaya baru (neoimperialisme) atas negeri ini tidak dapat dihindari. Tentu semua itu tak boleh dibiarkan. Dalam pemahaman islam sebagai agama yang paripurna, tak selayaknya kita, kaum muslimin negeri ini rela menjadi bulan-bulanan neoliberalisme dan neoimperialisme baik dari dominasi asing Barat maupun asing Timur. Jalan untuk menyudahinya hanyalah dengan kembali pada petunjuk Allah SWT yang memiliki aturan yang maha sempurna, yaitu dengan jalan menerapkan syariat islam secara menyeluruh dalam naungan Sistem Khilafah Rasyidah yang mengikuti metode kenabian. Wallahu a lam bishowab. 5

Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia

Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia http://www.bergelora.com/opini-wawancara/artikel/2096-warisan-bung-karno-untuk-rakyat-indonesia.html Minggu, 14 Juni 2015 Presiden RI, Soekarno (Ist) Ditengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: PEREKONOMIAN INDONESIA Sejarah Perekenomian Indonesia Periode Orde Baru Fakultas FEB Sitti Rakhman, SP., MM. Program Studi Manajemen Latar belakang lahirnya Orde Baru Terjadinya peristiwa Gerakan

Lebih terperinci

Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965

Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965 Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965 Bung Jacky dan bung Ilyas yb, Perkenankanlah saya mengajukan pemikiran G30S/PKI yang sedang dibicarakan ini: 1. Yang terjadi selama ini, sudah lebih 1/2 abad hanyalah

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu: Jumlah Soal : 40 Soal

Lebih terperinci

AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA. dan PENGGULINGAN BUNG KARNO

AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA. dan PENGGULINGAN BUNG KARNO Kolom IBRAHIM ISA Minggu, 15 Desember 2013 ----------------------- Menyambut Hangat Karya Penting SUAR SUROSO: AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA dan PENGGULINGAN BUNG KARNO Senin, 16 Desember

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN

Lebih terperinci

PERAN OTONOMI DAERAH DALAM MENINGKATKAN POTENSI PENGUATAN EKONOMI & KEUANGAN DAERAH

PERAN OTONOMI DAERAH DALAM MENINGKATKAN POTENSI PENGUATAN EKONOMI & KEUANGAN DAERAH RAPAT KOORDINASI BANK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PERAN OTONOMI DAERAH DALAM MENINGKATKAN POTENSI PENGUATAN EKONOMI & KEUANGAN DAERAH Manado, 11 Agustus 2014 KETUA

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI

Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Menjelang tanggal 30 September 2011 dalam website http://umarsaid.free.fr/ akan diusahakan penyajian secara berturut-turut tulisan atau artikel

Lebih terperinci

Ichsanuddin Noorsy, Pengamat Kebijakan Publik

Ichsanuddin Noorsy, Pengamat Kebijakan Publik Ichsanuddin Noorsy, Pengamat Kebijakan Publik Meski sudah menaikan berkali-kali, rezim SBY akan terus menaikan harga BBM sampai sesuai dengan harga pasar dunia. Selama harganya masih di bawah harga dunia,

Lebih terperinci

Perekonimian Indonesia

Perekonimian Indonesia Perekonimian Indonesia Sumber : 2. Presentasi Husnul Khatimah 3. Laporan Bank Indonesia 4. Buku Aris Budi Setyawan 5. Sumber lain yg relevan (Pertemuan 1-11) Peraturan Perkuliahan Hadir dengan berpakaian

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Survei syariah terbaru yang diselenggarakan SEM Institute menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia (72 persen) menginginkan tegaknya syariah hingga level negara. Ini mengkonfirmasi

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011 Jenis sekolah : SMA/MA Jumlah soal : 55 butir Mata pelajaran : SEJARAH Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda/essay Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 90

Lebih terperinci

KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965*

KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965* MASALAH IMPUNITAS DAN KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965* Oleh MD Kartaprawira Bahwasanya Indonesia adalah Negara Hukum, dengan jelas tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945. Siapa pun tidak bisa mengingkari.

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR"

BACAAN UNTUK HARI  SEBELAS MARET HARI SUPERSEMAR Kolom IBRAHIM ISA Rabu Sore, 11 Maret 2015 ---------------------- BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR" SUPERSEMAR Di Satu Tangan, B E D I L Di Tangan Satunya KUDETA Paling CANGGIH, Paling

Lebih terperinci

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Tulisan ini bukanlah resensi buku. Melainkan seruan atau anjuran kepada orang-orang yang mempunyai hati nurani dan berperkemanusiaan, atau yang

Lebih terperinci

Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris.

Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris. Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris. Tidak pernah ada cerita orang Kristen disebut teroris, meski tindakannya sama persis dengan teroris.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) BAB I PENDAHULUAN The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 A. Latar Belakang 1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan persaingan partai politik yang semakin menajam.

Lebih terperinci

Oleh : Izza Akbarani*

Oleh : Izza Akbarani* Oleh : Izza Akbarani* Kita sebagai bangsa yang baru lahir kembali, kita harus dengan cepat sekali cepat check up mengejar keterbelakangan kita ini! Mengejar di segala lapangan. Lapangan politik kita kejar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini korupsi sudah menjadi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini korupsi sudah menjadi penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Korupsi menjadi permasalahan besar yang dihadapi oleh Bangsa dan Negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini korupsi sudah menjadi penyakit akut yang sudah

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Yang berhak membuat hukum hanyalah Allah SWT. Namun masih saja ada kaum Muslim yang turut dalam Pemilu legislatif (DPR/DPRD) dengan berdalih dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya disingkat UUD 1945 1 telah mengalami perubahan sebanyak empat kali, yakni Perubahan Pertama pada tahun 1999, Perubahan

Lebih terperinci

Pengarahan Presiden RI kepada Manajemen dan Karyawan Panasonic, Jumat, 01 Mei 2009

Pengarahan Presiden RI kepada Manajemen dan Karyawan Panasonic, Jumat, 01 Mei 2009 Pengarahan Presiden RI kepada Manajemen dan Karyawan Panasonic, 01-5-09 Jumat, 01 Mei 2009 ACARA PENGARAHAN PRESIDEN RI KEPADA MANAJEMEN DAN KARYAWAN PANASONIC DI CIBUBUR, JAKARTA TIMUR PADA TANGGAL 01

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

Bagaimana awalnya Amerika bisa menjajah Indonesia secara ekonomi dan politik?

Bagaimana awalnya Amerika bisa menjajah Indonesia secara ekonomi dan politik? Revrisond Baswir, Pengamat Ekonomi Politik UGM William Blum dalam buku terbarunya America s Deadliest Export Democracy menyebutkan ekspor Amerika yang paling mematikan adalah demokrasi. Menurut mantan

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sistem pemerintahan negara Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak

Lebih terperinci

Jurus Rajawali Bangkit Rizal Ramli (Melihat Langkah langkah Menko Rizal Ramli dalam Kabinet Jokowi)

Jurus Rajawali Bangkit Rizal Ramli (Melihat Langkah langkah Menko Rizal Ramli dalam Kabinet Jokowi) Jurus Rajawali Bangkit Rizal Ramli (Melihat Langkah langkah Menko Rizal Ramli dalam Kabinet Jokowi) 03 Januari 2016 19:02:24 Diperbarui: 04 Januari 2016 02:26:43 Dibaca : 1,524 Komentar : 5 Nilai : 3 WS

Lebih terperinci

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi Undang Undang yang berkaitan dengan Demokrasi a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum

Lebih terperinci

Tentang Islam Yang Direstui Oleh Negara di Indonesia

Tentang Islam Yang Direstui Oleh Negara di Indonesia State Islam: Tentang Islam Yang Direstui Oleh Negara di Indonesia 13 September 2017 https://indoprogress.com/2017/09/state-islam-tentang-islam-yang-direstui-oleh-negara-di-indonesia/ Dendy Raditya Atmosuwito

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Acara Konvensi Kampus VII dan Temu Tahunan XIII Forum Rektor

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT...

HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT... Kolom IBRAHIM ISA Kemis, 03 Oktober 2013 -------------------- HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT... Hubungan dua negeri Asia: -- Indonesia dan Tiongkok--, Yang satu negeri kepulauan terbesar

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN RUMAH SUSUN SEJAHTERA SEWA DI KAWASAN INDUSTRI KABIL BATAM

Lebih terperinci

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Muhlisin, S.E., M.Si.

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Muhlisin, S.E., M.Si. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Muhlisin, S.E., M.Si. 1 Kedatangan Belanda Tahun 1596, armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman datang di Banten. Tahun 1602 dibentuk VOC (Vereenigde Oost- Indische Compagnie)

Lebih terperinci

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016 Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016 Pemerintah akan terus berjuang untuk mengatasi tiga permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia Memasuki

Lebih terperinci

EKONOMI KERAKYATAN. Endang Mulyani

EKONOMI KERAKYATAN. Endang Mulyani EKONOMI KERAKYATAN Endang Mulyani Perum Griya Purwa Asri Blok C/258 Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta Tilp 0274 (4395728) HP 081328060390 Pendidikan Ekonomi FISE UNY Tilp 586168, Psw 387 Email: endangmulyani_uny@

Lebih terperinci

sosial, budaya, ekonomi, agama, filsafat;

sosial, budaya, ekonomi, agama, filsafat; PEMIKIRAN BUNG KARNO UNTUK PERDAMAIAN DUNIA Azyumardi Azra, CBE Workshop Memory of the World 2018; Warisan Dokumenter Indonesia untuk Pengetahuan Dunia LIPI, Jakarta 17-1818 April 2018 Memahami Pemikiran

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1998 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA SWASTA DALAM PEMBANGUNAN DAN ATAU PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Assamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Assamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla. Teks Pidato Assamu alaikumwr. Wb. Foto / Screenshot Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla. Yang kami hormati Ibu Megawati Soekarnoputri,

Lebih terperinci

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699

Lebih terperinci

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009 Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, 26-6-09 Jumat, 26 Juni 2009 Â KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI,

Lebih terperinci

Tanggapan Anda dengan pernyataan Rektor UGM yang menyebut persen aset

Tanggapan Anda dengan pernyataan Rektor UGM yang menyebut persen aset Salamuddin Daeng, Peneliti Indonesia for Global Justice Pemerintah berkeyakinan masuknya investasi asing akan membangkitkan ekonomi negara dan rakyat tambah sejahtera. Tapi anehnya, ketika hampir 70 persen

Lebih terperinci

1.Presiden seharusnya menjadi seorang figur yang kuat dan sangat berpengaruh terhadap negaranya

1.Presiden seharusnya menjadi seorang figur yang kuat dan sangat berpengaruh terhadap negaranya KOPI - Berdirinya atau munculnya suatu negara dapat diakibatkan oleh beberapa hal, ada negara yang muncul dari kelompok masyarakat yang manyatakan diri menjadi negara merdeka, ada negara yang muncul karena

Lebih terperinci

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14 Kelompok 10 Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14 SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL 1959-1966 1. Pengertian Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem presidensial

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

Gerakan Nasional Revolusi Mental

Gerakan Nasional Revolusi Mental Gerakan Nasional Revolusi Mental Revolusi Mental adalah perubahan cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja bangsa Indonesia yang mengacu nilainilai strategis instrumental yaitu integritas,

Lebih terperinci

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. BY HANDOKO WIZAYA ON OCTOBER 4, 2017POLITIK https://seword.com/politik/partai-pdip-dan-pembasmian-pki-melalui-supersemar/ Menurut Sekretaris Jenderal

Lebih terperinci

Bung Karno dan Komando Trisakti

Bung Karno dan Komando Trisakti Bung Karno dan Komando Trisakti http://www.bergelora.com/opini-wawancara/artikel/2111-bung-karno-dan-komando-trisakti.html Kamis, 18 Juni 2015 Bung Karno pada Pidato Pertama setelah Proklamasi 17 Agustus

Lebih terperinci

Saatnya Rehabilitasi Bung Karno!

Saatnya Rehabilitasi Bung Karno! Saatnya Rehabilitasi Bung Karno! Bagaimana bisa dikatakan Saatnya Rehabilitasi Bung Karno??? Kalau pemerintah yang berkuasa, khususnya Presiden Jokowi masih saja begitu anti-komunis, sampai-sampai berulangkali

Lebih terperinci

Surat-Surat Buat Dewi

Surat-Surat Buat Dewi Surat-Surat Buat Dewi Di bawah ini kami turunkan surat-surat Presiden Soekarno, yang ditulis dan dikirim kepada istrinya, Ratna Sari Dewi, selama hari-hari pertama bulan Oktober 1965. Surat-surat ini berhasil

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE AGUSTUS 2015

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE AGUSTUS 2015 SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE 70 17 AGUSTUS 2015 Assalamu'alaikum Waarahmatulahi Wabarakatuh, Salam-sejahtera dan damai bagi kita

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2017 Mata Pelajaran Penyusun Soal :SEJARAH INDONESIA : DRS. LADU NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL 1. 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pemilihan umum (Pemilu) dimaknai sebagai sarana kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pemilihan umum (Pemilu) dimaknai sebagai sarana kedaulatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan umum (Pemilu) dimaknai sebagai sarana kedaulatan rakyat. Melalui Pemilihan Umum juga diyakini akan melahirkan wakil dan pemimpin yang dikehendaki rakyatnya.

Lebih terperinci

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Mungkin hanya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menentang kedatangan Presiden Barack Obama

Lebih terperinci

Dengan Jumlah Hutang Paling Memprihatinkan

Dengan Jumlah Hutang Paling Memprihatinkan SBY Tercatat Sebagai Presiden Jan 6, 2016 Dengan Jumlah Hutang Paling Memprihatinkan http://bataranews.com/2016/01/06/sby-tercatat-sebagai-presiden-dengan-jumlah-hutang-paling-memprihatinkan/ Susilo Bambang

Lebih terperinci

PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PP 33/1999, PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 33 TAHUN 1999 (33/1999) Tanggal: 19 MEI 1999 (JAKARTA) Tentang: PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA BAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA FAKTOR INTERNAL (DOMESTIK) FAKTOR EKTERNAL (GLOBAL) kondisi fisik (termasuk iklim) Lokasi geografi Jumlah dan kualitas SDM Jumlah dan Kualitas SDA Kondisi awal

Lebih terperinci

PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1959 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG SEMENTARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1959 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG SEMENTARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1959 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG SEMENTARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Bahwa perlu segera dibentuk Dewan Pertimbangan Agung Sementara;

Lebih terperinci

BAB II Hubungan Indonesia dan Jepang dalam bidang ekonomi

BAB II Hubungan Indonesia dan Jepang dalam bidang ekonomi BAB II Hubungan Indonesia dan Jepang dalam bidang ekonomi Indonesia sebagai negara berkembang tentu melakukan hubungan dengan negara negara lain untuk mendapatkan national interestnya. Raung lingkup hubunganya

Lebih terperinci

Mencari Sosok Kedua (126/M) Oleh : Indah Permatasari Senin, 18 Juni :02

Mencari Sosok Kedua (126/M) Oleh : Indah Permatasari Senin, 18 Juni :02 KOPI - Wakil rakyat yang sekarang terlihat belum mampu melaksanakan tugas sebagaimana mestinya yaitu menjadi wakil rakyat di pemerintahan berdasarkan keinginan rakyat. Keinginan dari rakyat Indonesia adalah

Lebih terperinci

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Gerakan Pemadaman Listrik Bergilir, NTB, 27 Juli 2010 Selasa, 27 Juli 2010

Sambutan Presiden RI pada Gerakan Pemadaman Listrik Bergilir, NTB, 27 Juli 2010 Selasa, 27 Juli 2010 Sambutan Presiden RI pada Gerakan Pemadaman Listrik Bergilir, NTB, 27 Juli 2010 Selasa, 27 Juli 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA GERAKAN MENUJU BEBAS PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR TANGGAL 27

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

[107] Akal-Akalan Cari Alasan Tuesday, 10 September :39

[107] Akal-Akalan Cari Alasan Tuesday, 10 September :39 Pemerintah beralasan kenaikan harga BBM yang berarti mencabut subsidi ini harus dilakukan mengingat subsidi terus bertambah sehingga membebani APBN. Benarkah? Syahwat pemerintah untuk mencabut subsidi

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan!

Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan! Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan! 05-12-2016-11:02 Views: 35.21k TIMESINDONESIA, MALANG NASIB kaum tani di negeri ini nyaris lekat dengan keterpurukan. Tak hanya profesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI - Pembukaan KNPK dan Peluncuran Program Jaga, Jakarta, 1 Desember 2016 Kamis, 01 Desember 2016

Sambutan Presiden RI - Pembukaan KNPK dan Peluncuran Program Jaga, Jakarta, 1 Desember 2016 Kamis, 01 Desember 2016 Sambutan Presiden RI - Pembukaan KNPK dan Peluncuran Program Jaga, Jakarta, 1 Desember 2016 Kamis, 01 Desember 2016 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN KONFERENSI NASIONAL PEMBERANTASAN KORUPSI

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

Menjelaskan pengertian dari tenaga eksogen Menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkab terjadinya kerusakan hutan

Menjelaskan pengertian dari tenaga eksogen Menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkab terjadinya kerusakan hutan DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPS Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 45 butir Waktu :

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG PENYERTAAN MODAL NEGARA UNTUK PENDIRIAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DI BIDANG PERBANKAN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan laju perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

Bung Karno dan Nasakom

Bung Karno dan Nasakom Bung Karno dan Nasakom http://www.bergelora.com/opini-wawancara/artikel/2118-bung-karno-dan-nasakom.html Sabtu, 20 Juni 2015 Lily Chodidjah Wahid (Ist) Ditengah Penjajahan Kolonialisme Belanda pada 6 Juni

Lebih terperinci

FORMAPPI 9 Oktober Jl. Matraman Raya No. 32 B, Jakarta Timur T: ; F: E:

FORMAPPI 9 Oktober Jl. Matraman Raya No. 32 B, Jakarta Timur T: ; F: E: FORMAPPI 9 Oktober 2011 Jl. Matraman Raya No. 32 B, Jakarta Timur T: 021-8193324; F: 021-85912938 E: formappi@cbn.net.id 1 Evaluasi tahun kedua DPR 2009 2014 (Oktober 2010 September 2011) Ada kemajuan,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013

Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013 Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HUT KE-3 GERAKAN KEWIRAUSAHAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK-PETUNJUK PENGARAHAN BAGI DELEGASI REPUBLIK INDONESIA KE KONFERENSI TINGKAT TINGGI ISLAM DI LAHORE

PETUNJUK-PETUNJUK PENGARAHAN BAGI DELEGASI REPUBLIK INDONESIA KE KONFERENSI TINGKAT TINGGI ISLAM DI LAHORE LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN R.I. NOMOR 2 TAHUN 1974. PETUNJUK-PETUNJUK PENGARAHAN BAGI DELEGASI REPUBLIK INDONESIA KE KONFERENSI TINGKAT TINGGI ISLAM DI LAHORE Keputusan Pemerintah untuk menerima undangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 84 Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA PANCASILA Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia Presiden

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

MENJADI PAHLAWAN Oleh: Janedjri M. Gaffar (Sekretaris Jenderal Mahkamah Kostitusi RI)

MENJADI PAHLAWAN Oleh: Janedjri M. Gaffar (Sekretaris Jenderal Mahkamah Kostitusi RI) MENJADI PAHLAWAN Oleh: Janedjri M. Gaffar (Sekretaris Jenderal Mahkamah Kostitusi RI) Setiap 10 November segenap bangsa Indonesia memperingati hari Pahlawan. Secara khusus, Hari Pahlawan adalah untuk mengenang

Lebih terperinci

Menanggapi Seruan Bubarkan Perkumpulan Tionghoa

Menanggapi Seruan Bubarkan Perkumpulan Tionghoa Menanggapi Seruan Bubarkan Perkumpulan Tionghoa ChanCT (GELORA45 16-05-2012) Cukup menarik surat Pembaca di Tempo yang ditulis oleh Sastrawinata dengan judul "Bubarkan Perkumpulan Tionghoa", hanya karena

Lebih terperinci

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010 Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS PERTANAHAN UNTUK

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA No (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Memahami karakteristik peserta

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

"Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya.

Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya. "Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya. Banyak orang yang berharap dengan pemilihan umum, Indonesia akan menatap masa depan yang lebih

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016 MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam

Lebih terperinci

BUKU KEDUA KEJAHATAN BAB I KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA

BUKU KEDUA KEJAHATAN BAB I KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA BUKU KEDUA KEJAHATAN BAB I KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah,

Lebih terperinci

Tap XXXIII/MPRS/1967

Tap XXXIII/MPRS/1967 Tap XXXIII/MPRS/1967 KETIKA memberi sambutan dalam rangka 100 Tahun Bung Karno di Blitar, Rachmawati Soekarnoputri mengusul-kan agar Ketetapan Tap XXXIII/MPRS/1967 dicabut. Menurut Rachmawati, Tap itu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci