BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kegiatan investor relations PT. Gemilang Sarana Abadi dengan Sikap Positif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kegiatan investor relations PT. Gemilang Sarana Abadi dengan Sikap Positif"

Transkripsi

1 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam analisis ini, penulis akan mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara program komunikasi harian sebagai kegiatan investor relations PT. Gemilang Sarana Abadi dengan Sikap Positif investor kepada perusahaan. Sumber utama data dalam penelitian ini diperoleh melalui angket berstruktur yang disebarkan kepada para investor perusahaan sebagai responden penelitian. Selain itu untuk melengkapi sumber utama data, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan wawancara, agar analisis data selanjutnya menjadi lebih akurat. Populasi dalam penelitian ini adalah investor PT. Gemilang Sarana Abadi yang berjumlah 180 orang, sedangkan jumlah sampel ditentukan sebesar 25% dengan sampel yang diteliti adalah 45 orang. Penentuan sampel ditentukan dengan teknik sampling sistematis. Seluruh angket yang disebarkan kepada 45 responden telah diisi sesuai dengan petunjuk pengisian angket. Pertanyaan dalam angket merupakan turunan dari indikator-indikator penelitian sebagai hasil operasionalisai variabel, yang terdiri dari akuntabilitas informasi, prediktabilitas informasi, transparansi, partisipasi, komponaen kognisi, komponen afeksi, dan komponen konasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasional yang berarti mencari derajat hubungan antara variabel-variabel penelitian. Analisis data

2 78 dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif berkaitan dengan kegiatan pencatatan dan peringkasan hasil-hasil pengamatan terhadap data karakteristik responden dan variabel-variabel penelitian secara kuantitatif, kemudian data dikelompokakan dan dimasukkan kedalam tabel, baik tabel tunggal maupun tabel silang, serta diberi penjelasan. Sedangkan analisis statistik adalah statistika yang menyangkut kegiatan penarikan kesimpulan dari fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan, serta pengambilan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan uji statistik koefisien korelasi Rank Spearman (rs) untuk variabel berskala ordinalordinal. Untuk data nominal, sebelum diolah ditransformasikan dulu ke skala ordinal. 4.1 Analisis Deskriptif Merupakan teknik analisis dengan menggunakan uraian untuk menjelaskan jawaban-jawaban yang diberikan responden dalam angket, baik mengenai data responden maupun data variabel. Data yang diperoleh dikelompokkan dan dimasukkan ke dalam tabel tunggal sehingga mempermudah penggambaran situasi. Analisis ini dilakukan untuk memberikan gambaran-gambaran mengenai karakteristik responden dan frekuensi jawaban responden berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik persentase. Perhitungan persentase dilakukan dengan rumus :

3 79 f Persentase = 100% n Keterangan: Persentase = proporsi kategori f = frekuensi kategori n = jumlah responden Analisis Deskriptif Data Responden Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan antara Program Komunikasi Harian sebagai Kegiatan Investor Relation PT. Gemilang Sarana Abadi dengan Sikap Positif Investor pada Perusahaan dapat dideskripsikan karakteristik responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Pria 29 64,44 Wanita 16 35,56 Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden sebagian besar adalah pria yaitu sebanyak 29 orang (64,44%), sedangkan sisanya wanita sebanyak 16 orang (35,56%).

4 80 Tabel 4.2 Usia Responden Usia Frekuensi Persentase < 25 th 0 0, < 30 th 14 31, < 35 th 10 22, < 40 th 10 22, < 45 th 7 15, < 50 th 3 6,67 > 50 th 1 2,22 Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa usia responden sebagian besar berusia antara 25 sampai dengan kurang dari 30 tahun yaitu sebanyak 14 orang (31,11%), kemudian usia antara 30 sampai dengan kurang dari 35 tahun dan usia 35 sampai dengan kurang dari 40 tahun masing-masing sebanyak 10 orang (22,22%), usia antara 40 sampai dengan kurang dari 45 tahun sebanyak 7 orang (15,56%), usia antara 45 sampai dengan kurang dari 50 tahun sebanyak 3 orang (6,67%), dan sisanya sebanyak 1 orang (2,22%) berusia 50 tahun atau lebih. Bisnis Forex merupakan bisnis yang terbilang baru di Indonesia, selain itu bisnis Forex selain mempunyai banyak nilai keuntungan, juga memiliki resiko. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa yang masuk ke usia produktif yang banyak tertarik terjun ke bisnis ini.

5 81 Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase Tamat SMP/Sederajat 0 0,00 Tamat SMA/Sederajat 5 11,11 Tamat Diploma/D3 8 17,78 Tamat Perguruan Tinggi/S ,44 Tamat S2 3 6,67 Tamat S3 0 0,00 Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan tamat Preguruan Tinggi/S1 yaitu sebanyak 29 responden (64,44%), kemudian responden yang tamat Diploma/D3 sebanyak 8 responden (17,78%), sedangkan responden yang tamat dari SMA/sederajat 5 orang (11,11%), dan sisanya sebanyak 3 orang (6,67%) merupakan responden tamatan S2. Bisnis forex membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi dalam menyerap informasi dalam kaitannya dengan keputusan transaksi. Sehingga wajar bila yang tertarik pada bisnis ini adalah mereka yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Tapi masih terdapat 11,11 persen berpendidikan tamatan SMA. Berdasarkan hasil wawancara, mereka termasuk ke kategori usia diatas 40 tahun dan secara materi sudah cukup mapan. Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan Responden Pekerjaan Frekuensi Persentase Pegawai Negeri Sipil 5 11,11 Pegawai swasta 20 44,44 Wiraswasta/pengusaha 20 44,44 ABRI 0 0,00 Profesional 0 0,00

6 82 Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan responden adalah pegawai swasta dan wiraswasta/pengusaha yaitu masing-masing sebanyak 20 orang (44,44%), sisanya sebanyak 5 orang (2,41%) bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pegawai swasta dan pengusaha memiliki tingkat penghasilan tertentu yang lebih besar daripada pegawai non swasta. Bisa dilihat pada tabel dibawah, pendapatan responden Tabel 4.5 Pendapatan Responden Pendapatan Frekuensi Persentase 1,000,000 < 1,500, ,44 1,500,000 < 2,000, ,44 2,000,000 < 2,500, ,11 > 2,500, ,00 Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden mayoritas mempunyai pendapatan antara diatas Rp 2,500,000 yaitu sebanyak 27 orang, (60,00%), kemudian sebanyak 14 orang (31,11%) mempunyai pendepatan antara Rp 2,000,000,00 sampai dengan kurang dari Rp ,00, sedangkan sisanya mempunyai pendapatan antara Rp 1,500,000,00 sampai dengan kurang dari Rp ,00 dan yang berpendapatan antara Rp 1,000,000,00 sampai dengan kurang dari Rp 1,500,000,00 masing-masing sebanyak 2 orang (4,44%). Investor PT. GSA mempunyai persyaratan menyetor sejumlah uang dan dana simpanan yang dibutuhkan saat call margin yang cukup besar. Jadi hanya

7 83 mereka yang mempunyai pendapatan yang cukup tinggi, yang bisa memiliki dana tabungan yang jumlahnya bisa mencapai diatas 10 juta. Berdasarkan wawancara, para investor menyiapkan dana yang jumlahnya berkisar antara juta untuk ikut dalam mekanisme trading ini. Tabel 4.6 Status Kepemilikan Status Investor Frekuensi Persentase Induvidu ,00 Lembaga 0 0,00 Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa status investor PT. Gemilang Sarana Abadi Bandung semuanya berstatus untuk individu yaitu sebanyak 45 orang (100,00%). Dengan demikian dana yang diinvestasikan di bisnis Forex merupakan milik investor pribadi. Salah satu peserta Forex Margin Trading adalah investorinvestor kecil yang terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil dan peroranganperorangan. PT. Gemilang Sarana Abadi sampai saat ini memang lebih fokus pada menarik nasabah perorangan, melalui kegiatan prospecting yang dilakukan oleh para account officer, adapun investor yang menjadi tujuan prospecting ini dipilih berdasarkan rekomendasi yaitu mereka yang memang mempunyai penghasilan yang tinggi.

8 84 Tabel 4.7 Jangka Waktu Menjadi Investor Jangka waktu menjadi investor Frekuensi Persentase < 1 tahun 16 35, < 2 tahun 22 48, < 3 tahun 4 8,89 > 3 tahun 3 6,67 Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jangka waktu responden menjadi investor sebagian besar antara 1 sampai kurang dari 2 tahun yaitu sebanyak 22 orang (48,89%), kemudian sebanyak 16 orang (35,56%) menjadi investor kurang dari 1 tahun, dan sebanyak 4 orang (8,89%) merupakan investor antara 2 samapai kurang dari 3 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 3 orang (6,67%) merupakan responden yang telah lebih dari 3 tahun menjadi investor di PT. Gemilang Sarana Abadi Bandung. PT. Gemilang Sarana Abadi telah berdiri selama 5 tahun, dari hasil penelitian diatas, dapat dilihat bahwa jangka waktu investor mayoritas 2 tahun kebawah. Ini menandakan bahwa bisnis forex memang masih terbilang baru, selain itu berdasarkan wawancara bahwa mereka tidak menjadikan bisnis ini sebagai investasi jangka panjang. Ini disebabkan karena bisnis ini investor dapat menarik dananya setiap saat.

9 Analisis Deskriptif Data Penelitian Merupakan deskripsi jawaban responden untuk melihat kecenderungan responden dalam menjawab pernyataan setiap item pertanyaan yang merupakan turunan dari indikator variabel penelitian. Gambaran jawaban responden dapat dilihat sebagai berikut : Analisis Data Penelitian Variabel Program Komunikasi Harian (X) Analisis Data Sub Variabel X1 : Akuntabilitas Informasi Tabel 4.8 Daya Tanggap Public Relations Officer Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 5 11,11 Setuju 39 86,67 Netral 1 2,22 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) cepat tanggap dalam merespon kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh investor. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 5 orang (11,11%), kemudian responden yang setuju sebanyak 39 orang (86,67%), walaupun ada yang memberi jawaban netral sebanyak 1 orang (2,22%). Menurut Le Boeuf, tanggap berarti ada di tempat, bisa dihubungi dan dapat menolong pelanggan (dalam hal ini investor) setiap mereka menghadapi

10 86 masalah. (Le Boeuf, 1992:106). Hal ini serupa juga diungkapkan oleh Kotler bahwa pelayanan pelanggan yaitu semua kegiatan untuk mempermudah pelanggan menghubungi pihak yang tepat dalam perusahaan serta mendapatkan pelayanan, jawaban dan penyelesaian masalah dengan cepat dan memuaskan. (Kotler, 1995:51) Dapat disimpulkan bahwa PR Officer PT. GSA telah baik dalam hal merespon kebutuhan informasi responden, berkaitan dengan analisis situasi pasar saat itu. Hal ini disebabkan bahwa merupakan hal yang sangat vital dalam kegiatan investor relations, karena aktivitas utama dalam investor relations adalah pelayanan informasi. Tabel 4.9 Kemampuan Menanggapi Pertanyaan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 6 13,33 Setuju 33 73,33 Netral 6 13,33 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) selalu mampu menanggapi pertanyaan dari investor (saya) mengenai berbagai tindakan dalam mekanisme trading yang dilakukan perusahaan. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 6 orang (13,33%), kemudian

11 87 responden yang setuju sebanyak 33 orang (73,33%), sedangkan sisanya yang netral sebanyak 6 orang (13,33%). Berdasarkan jawaban responden tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa PT. Gemilang Sarana Abadi telah menerapkan prinsip akuntabilitas, dimana manajemen dituntut agar memiliki kemampuan menanggapi pertanyaan dari stakeholders khususnya investor atas berbagai tindakan yang mereka lakukan. Berdasarkan wawancara dengan responden, salah satu alternatif pengambilan keputusan yang banyak dipilih oleh investor PT. Gemilang Sarana Abadi adalah sistem full authority, dimana investor memberikan kepercayaan penuh kepada pialang untuk dapat membuka dan menutup posisi tanpa harus mengkonsultasikan pembukaan dan penutupan posisinya pada investor. Namun demikian setiap keputusan yang diambil, yang berimbas pada keuntungan atau kerugian dalam transaksi sudah dipertanggungjawabkan kepada investor secara terbuka dan jujur. Tabel 4.10 Kesesuaian Informasi dengan Kebutuhan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 9 20,00 Setuju 28 62,22 Netral 8 17,78 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel 4.10 kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Informasi yang didapat oleh investor (saya) dari PT. Gemilang

12 88 Sarana Abadi (PT.GSA) sesuai dengan yang dibutuhkan oleh investor (saya). Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 9 orang (20,00%), kemudian responden yang setuju sebanyak 28 orang (62,22%), sedangkan sisanya sebanyak 8 orang (17,78%)menjawab netral. Informasi yang diberikan telah sesuai dengan kebutuhan, artinya jika misalnya investor menanyakan tentang pergerakan mata uang, maka PR akan menjawab hal-hal seputar masalah tersebut, tidak kurang dan tidak lebih. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ellis et al (1982) bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab dalam menyampaikan fakta dan penjelasan yang dibutuhkan investor, dalam hal ini praktisi Public Relations harus mempertimbangkan apakah informasi yang disampaikan sudah memenuhi kebutuhan mereka atau belum. Tabel 4.11 Tanggapan Responden tentang Laporan Keuangan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 5 11,11 Setuju 36 80,00 Netral 4 8,89 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel 4.11 kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Laporan keuangan mengenai pengelolaan dana investor (saya) oleh perusahaan dapat dipercaya serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju

13 89 sebanyak 5 orang (11,11%), kemudian responden yang setuju sebanyak 36 orang (80,00%), sedangkan sisanya responden yang netral sebanyak 4 orang (8,89%). Laporan Keuangan yang diberikan merupakan ringkasan aktivitas usaha(trading) yang menggambarkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari usaha forex tersebut. Berdasarkan data tabel diatas, PT. Gemilang Sarana Abadi telah memberikan/menyampaikan laporan keuangan secara jujur, tidak ada manipulasi walaupun terdapat kerugian, karena sebelumnya responden telah menyadari bahwa kerugian merupakan resiko dari bisnis Forex. Seperti dilansir dari Majalah Swa, edisi Maret 2001, diungkapkan bahwa bagi pemodal, yang paling ditakuti adalah bukan kerugian, melainkan ketertutupan perusahaan. Kerugian merupakan bagian dari kegiatan bisnis atau bahkan bagian dari hidup itu sendiri Analisis Data Sub Variabel X2 : Prediktabilitas Informasi Tabel 4.12 Tanggapan Responden tentang Jaminan Hukum Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 12 26,67 Setuju 32 71,11 Netral 1 2,22 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) memberikan jaminan

14 90 hukum kepada investor (saya) karena investasi dilaksanakan didasarkan pada kontrak perjanjian kerjasama yang lengkap dan terperinci, termasuk masalah resiko serta cara meminimalisasikannya. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 12 orang (26,67%), kemudian responden yang setuju sebanyak 32 orang (71,11%), sedangkan responden yang netral sebanyak 1 orang (2,22%). Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden, dapat disimpulkan bahwa PT. GSA telah memberikan jaminan hukum sebagai penerapan prinsip prediktabilitas dari good corporate governance, dengan adanya kontrak yang lengkap dan terperinci, yang menjamin keamanan dalam berinvestasi, termasuk didalamnya keuntungan serta resiko dalam mekanisme trading serta cara meminimalisasikan resiko tersebut. Setelah investor memahami dan menyetujui kontrak tersebut barulah proses investasi dimulai. Jaminan hukum yang diberikan perusahaan juga karena PT. Gemilang Sarana Abadi merupakan perusahaan yang legal dan jelas status hukumnya. Membuat investor merasa aman dalam menginvestasikan dananya di perusahaan ini. Untuk jaminan keamanan dan investasi para investor, pihak perusahaan mengeluarkan surat perjanjian kontrak kerja yang telah disetujui oleh NOTARIS.

15 91 Tabel 4.13 Tanggapan Responden tentang Jaminan Atas Hak Investor Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 12 26,67 Setuju 31 68,89 Netral 2 4,44 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel 4.13 kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi mampu memberikan jaminan atas hak-hak bagi investor untuk dilindungi dari praktek kecurangan dalam mekanisme trading yang dapat merugikan investor (saya). Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 12 orang (26,67%), kemudian responden yang setuju sebanyak 31 orang (68,89%), sedangkan responden yang netral sebanyak 2 orang (4,44%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Tidak dapat dipungkiri dalam bisnis forex ini banyak pialang yang nakal, dalam artian culas dalam memanipulasi keuntungan serta kerugian investor dalam mekanisme trading. Menurut Ibu Tia, Pialang culas adalah pialang yang melakukan penipuan dengan memberi janji-janji keuntungan yang besar bagi para investor, tapi kemudian dana yang ditanamkan investor dengan cepat akan menguap karena transaksi-transaksi yang dilakukan tanpa perhitungan dan tanpa analisis yang baik karena tujuan si pialang adalah mendapatkan komisi sebanyakbanyaknya untuk dirinya sendiri, karena semakin banyak transaksi yang dilakukannya semakin banyak komisi untuknya. Baik dalam keadaan si investor

16 92 rugi maupun untung komisi untuk pialang dan perusahaan tetap dipotong rata-rata sebesar USD 50 per transaksi. Ini dilakukan perusahaan agar perusahaan mendapat keuntungan berupa komisi dari transaksi-transaksi tersebut. Atas dasar itu, PT. Gemilang Sarana Abadi berusaha selalu melibatkan investor dalam keputusan trading serta menyampaikan informasi serta data data rasional sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk menjamin tidak ada manipulasi didalamnya. Tabel 4.14 Jaminan Bagi Responden Atas Kerugian Investasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 4 8,89 Setuju 24 53,33 Netral 15 33,33 Tidak setuju 2 4,44 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Kerugian investasi di PT.Gemilang Sarana Abadi telah dibatasi dan dijamin. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 4 orang (8,89%), responden yang setuju sebanyak 24 orang (53,33%), responden yang netral sebanyak 15 orang (33,33%), sisanya menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (4,44%). Permasalahan yang biasanya terjadi dalam bisnis forex adalah persoalan transaksi (trading) yang dilakukan para pialang sering menimbulkan kerugian

17 93 yang besar bagi para investor. Banyak hal yang mempengaruhinya, antara lain, pertama: perusahaan mengijinkan trader yang belum lulus ujian pialang untuk ikut bertransaksi. Trader yang baru didunia forex yang umumnya belum memiliki sertifikat kelulusan ujian pialang tentu saja masih mentah dalam analisis pasar. Akibatnya kesalahan analisis membuahkan kerugian dalam transaksi mereka. Namun demikian, ada saja perusahaan baik yang bertanggung jawab terhadap investornya. Seperti yang dilakukan olaeh PT. Gemilang Sarana Abadi yang mengadakan ujian khusus dan simulasi bagi para trader yang mendaftar supaya mereka mendapatkan trader-trader yang handal dalam bertransaksi. Ada pula yang mensyaratkan para marketingnya untuk mencari investor yang memenuhi dua ketentuan yaitu investor yang memang memiliki dana lebih sehingga bila terjadi kerugian di luar rencana, bukan merupakan suatu kehilangan yang besar bagi si investor, dan syarat kedua yaitu investor yang memang suka atau sudah bermain di dunia forex atau paling tidak dia mengerti perdagangan mata uang sehingga tau benar keuntungan dan resiko bermain forex. PT. Gemilang Sarana Abadi juga menerapkan capital management, dengan mempertimbangkan besarnya modal yang harus diputar di pasar Forex. Manajemen kapital ini menjadi penting, meskipun investaor memiliki keyakinan yang besar terhadap trend pergerakan harga. Setiap transaksi, terlebih dahulu diinformasikan oleh Financial Consultant, sebelum melakukan transaksi, yang handal dan berpengalaman spesialis di pasar uang, dimana kerugian dibatasi sekecil mungkin.

18 94 Adanya tanggapan responden yang tidak setuju dan netral atas jaminan kerugian investasi di PT. Gemilang Sarana Abadi, berdasarkan wawancara mereka adalah yang menganut sistem No Authority, dimana investor tidak memperbolehkan pialang untuk membuka atau menutup posisi, disini pialang dan pr officer hanya berfungsi sebagai konsultan dan memberi informasi, sedangkan pembukaan dan penutupan posisi dilakukan sepenuhnya oleh investor. Dan hal ini seringkali menimbulkan kerugian karena minimnya pengalaman investor dalam melakukan trading. Menurut wawancara dengan Ibu Tia dan beberapa pialang dari PT, Gemilang Sarana Abadi, resiko kerugian sebenarnya dapat dihindari dengan analisa dan prediksi yang tepat dan berhati-hati. Kerugian terjadi jika terjadinya kesalahan prediksi dan pengambilan posisi sehingga harga yang misalnya diharapkan naik, malah turun. Selain itu, terdapat resiko maksimum berupa pelikuidasian otomatis oleh PT. Gemilang Sarana Abadi ketika terjadi floating loss terhadap posisi yang masih terbuka. Pada level ini PT. GSA akan melikuidasi/menutup posisi secara otomatis guna menhindarkan kerugian yang lebih besar yang melebihi nilai jaminan (dana) yang dimiliki investor. Ada beberapa cara meminimalisasi resiko, antara lain : 1. Cut Loss Setelah tahu bahwa terdapat kesalahan pengambilan posisi dan harga bergerak berlawanan dari prediksi, maka pialang dapat menganjurkan agar investor melakukan cut loss yaitu menutup posisi guna menghinari kerugian yang lebih

19 95 besar. Cut Loss biasanya dilakukan setelah harga bergerak (rugi) point, tergantung keinginan dari investor. 2. Locking Setelah tahu bahwa terdapat kesalahan pengambilan posisi dan harga bergerak berlawanan dari prediksi, maka pialang dapat menganjurkan agar investor melakukan locking, yaitu mengambil posisi kebalikan dari posisi awal. 3. Reverse Reverse dilakukan jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi, gunanya adalah untuk taking profit yang diharapkan dapat menutup kerugian yang telah ada. 4. Average Memasang posisi yang searah dengan posisi semula pada currency yang sama dan jumlah boleh sama atau tidak. Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang Jaminan Kerahasiaan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 2 4,44 Setuju 37 82,22 Netral 6 13,33 Tidak setuju 2 4,44 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan PT. Gemilang Sarana Abadi menjamin kerahasiaan dana investor

20 96 (saya) dan menjamin keutuhan kerjasama jangka panjang. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 2 orang (4,44%), responden yang setuju sebanyak 37 orang (82,22%), responden yang netral sebanyak 6 orang (13,33%), sisanya menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (4,44%), Berdasarkan tabel tersebut, sebagian responden berpendapat bahwa PT. Gemilang Sarana Abadi telah menjamin kerahasiaan dana investor, namun masih adanya responden yang netral serta tidak setuju pada pernyataan tersebut harus diperhatikan secara serius, karena ternyata masih ada yang merasa kerahasiaan investor belum terjamin, ini mungkin disebabkan adanya kecurigaan-kecurigaan investor bahwa data mereka disampaikan pada pihak lain. Menurut Ibu Tia, hal ini tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan karena hal itu telah tercantum dalam kontrak perjanjian investasi yang dipegang teguh oleh pihak perusahaan. Untuk itu PR diharapkan untuk lebih dapat menanamkan kepercayaan kepada para investor tentang kerahasiaan dana investasi mereka. Tabel 4.16 Tanggapan Responden tentang Ketepatan Informasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 0 0,00 Setuju 31 68,89 Netral 8 17,78 Tidak setuju 6 13,33 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) mampu

21 97 memberikan informasi mengenai prospek usaha secara tepat kepada investor (saya) sehingga dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan dalam mekanisme perdagangan. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 31 orang (68,89%), responden yang setuju netral 8 orang (17,78%), sisanya responden yang tidak setuju sebanyak 6 orang (13,33%). Informasi yang diberikan kepada para investor telah dianalisa secara cermat berdasarkan data-data fundamental dan teknikal. Selain itu di PT. Gemilang Sarana Abadi ada sistem Capital Manajemen, dimana sebuah keputusan transaksi yang mempertimbangkan besarnya modal yang harus diputar di pasar Forex. Setiap transaksi terlebih dahulu diinformasikan oleh Financial Consultant yang sebelumnya telah menganalisis pasar, baik itu dari sisi pasar maupun cash management. Masih adanya pendapat responden yang netral dan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, disebabkan karena investor yang mengalami kerugian transaksi karena keputusan yang dibuat. Sehingga mereka merasa bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan pemberian data yang mempengaruhi keputusan transaksi. Padahal sebenarnya telah diketahui bahwa selain keuntungan, bisnis ini ada kalanya mengalami kerugian, walaupun data data yang dijadikan pertimbangan alam pengambilan keputusan telah dianalisa secara mendalam.

22 98 Tabel 4.17 Kemampuan Memberikan Saran yang Rasional Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat tidak setuju 0 0,00 Setuju 35 77,78 Netral 4 8,89 Tidak setuju 6 13,33 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Public Relations PT. GSA mempunyai kemampuan dalam memberikan saran yang rasional karena berdasarkan analisa-analisa terhadap situasi yang berpengaruh terhadap mekanisme perdagangan valas. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 35 orang (77,78%), responden yang setuju netral 4 orang (8,89%), sisanya responden yang tidak setuju sebanyak 6 orang (13,33%). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden telah mempunyai kepercayaan atas data-data serta informasi yang diberikan. Masih adanya pendapat responden yang netral dan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, disebabkan karena investor yang mengalami kerugian transaksi karena keputusan yang dibuat. Sehingga mereka merasa bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan pemberian data yang mempengaruhi keputusan transaksi. Padahal sebenarnya telah diketahui bahwa selain keuntungan, bisnis ini ada kalanya mengalami kerugian, walaupun data data yang dijadikan pertimbangan alam pengambilan keputusan telah dianalisa secara mendalam. Ada kalanya terdapat ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu yang bisa

23 99 mengakibatkan fluktuasi harga valuta asing. Pertimbangan yang sehat mengandung unsur kehati-hatian sehingga penyajian informasi tidak melebih lebihkan atau mengurangi hakikat transaksi atau kejadian. Tabel 4.18 Kemampuan Memberikan Informasi yang Relevan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 0 0,00 Setuju 42 93,33 Netral 3 6,67 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) selalu tepat waktu dalam memberikan informasi yang relevan dengan proses pengambilan keputusan trading. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 42 orang (93,33%), sisanya responden yang netral 3 orang (6,67%), Yang dimaksud dengan informasi yang relevan adalah informasi yang ada hubungannya atau ada kepentingannya dengan bagi si penerima. Agar suatu informasi relevan untuk pengambilan keputusan, maka informasi serta data-data yang diberikan haruslah tepat waktu. Dalam mekanisme forex margin trading ini pergerakan harga berubah setiap detik selama 24 jam. Informasi yang tidak dapat disampaikan tepat waktu dapat merugikan pihak investor karena investor terlambat dalam mengambil keputusan investasi. Dalam hal lain, informasi yang

24 100 tidak tepat waktu hanya akan sekadar menjadi berita yang tidak mempengaruhi keputusan. Menurut Kretarto (2002:40) keadaan tersebut tidak baik karena mencerminkan kredibilitas penyaji informasi. Berdasarkan tanggapan dari responden, dapat disimpulkan bahwa PR telah mampu dalam memberikan informasi yang relevan secara tepat waktu. Tabel 4.19 Ketepatan Waktu Memberikan Informasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 0 0,00 Setuju 36 80,00 Netral 9 20,00 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Penyampaian informasi-informasi selalu tepat waktu oleh Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) dapat mengurangi resiko kerugian karena terlambat dalam mengambil keputusan dalam mekanisme trading. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 36 orang (80,00%), responden yang netral 9 orang (20,00%). Sesuai dengan pendapat Seitel bahwa Praktisi investor relations harus dapat menjamin bahwa publiknya memperoleh informasi yang utuh, seimbang dan tepat waktu, sehingga mereka dapat mengambil keputusan membeli, mempertahankan dan menjual sahamnya (Seitel, 2001:458)

25 101 Dengan demikian, bisa diambil kesimpulan bahwa PR PT. GSA telah melaksanakan kewajiban untuk menyampaikan informasi secara tepat waktu kepada responden, sesuai dengan kebutuhan dalam mengambil keputusan transaksi. Agar suatu informasi relevan untuk pengambilan keputusan, maka informasi serta data-data yang diberikan haruslah tepat waktu. Dalam mekanisme forex margin trading ini pergerakan harga berubah setiap detik selama 24 jam. Informasi yang tidak dapat disampaikan tepat waktu dapat merugikan pihak investor karena investor terlambat dalam mengambil keputusan investasi. Dalam hal lain, informasi yang tidak tepat waktu jhanya akan sekadar menjadi berita yang tidak mempengaruhi keputusan. Menurut Kretarto (2002:40) keadaan tersebut tidak baik karena mencerminkan kredibilitas penyaji informasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bagi responden, informasi dari PR telah disampaikan dengan tepat waktu sehingga mengurangi kerugian dari para investor. Tabel 4.20 Ketepatan Waktu dalam Penyampaian Laporan Keuangan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 4 8,89 Setuju 38 84,44 Netral 3 6,67 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Laporan keuangan dari PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA)

26 102 selalu diberikan kepada investor (saya) tepat waktu. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 4 orang (8,89%), kemudian responden yang setuju sebanyak 38 orang (84,44%), sedangkan sisanya responden yang netral sebanyak 3 orang (6,67%). PT. Gemilang Sarana Abadi telah memenhui kewajiban pemberian laporan keuangan setelah transaksi dilaksanakan. Walaupun tidak diberikan secara langsung saat itu juga karena investor tidak selamanya berada di tempat, namun setiap hasil dari transaksi selalu dilaporkan oleh PR melalui telepon langsung kepada investor, sehingga investor dapat mengetahui perkembangan investasi mereka. Penyampaian laporan keuangan disampaikan secara tiap hari, dengan demikian investoar dapat mengawasi secara langsung investasi melalui laporan keuangan yang diberikan setiap hari Analisis Data Sub Variabel X3 Transparansi Informasi Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Keterbukaan Informasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 5 11,11 Setuju 35 77,78 Netral 5 11,11 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan PT. Gemilang Sarana Abadi menganut sistem manajemen terbuka karena investor dapat mengetahui semua transaksi yang dilakukan karena laporan

27 103 hasil perkembangan dana dapat dilihat setiap saat. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 5 orang (11,11%), kemudian responden yang setuju sebanyak 35 orang (77,78%) sedangkan responden yang netral sebanyak 5 orang (11,11%). Keterbukaan disini dimaksudkan bahwa investor selalu dilibatkan dalam setiap transaksi. Selain itu berkaitan dengan tabel sebelumnya mengenai laporan keuangan yang disampaikan setiap hari dan dibuat langsung begitu proses transaksi selesai. Keterbukaan merupakan hal yang esensial dalam paelaksanaan investor relations, sesuai dengan pendapat Lewis D. Gillbert (Cutlip et al, 1999: 474) yang mengemukakan bahwa keterbukaan terhadap publik menunjukkan penampilan yang baik dari suatu perusahaan. Masih adanya responden yang menjawab netral, berdasarkan wawancara dengan responden, ini lebih dikarenakan kadangkala suatu proses transaksi tidak dapat dikonfirmasikan kepada responden, dengan alasan responden waktu transaksi yang sudah terlalu malam, dimana responden sedang istirahat. Seperti diketahui bahwa transaksi dalam forex margin trading bisa terjadi dalam 24 jam dan beberapa kali dalam satu hari. Kadangkala terjadi transaksi yang dilakukan lewat tengah malam sehingga tidak memungkinkan untuk menghubungi responden terlebih dahulu. Perusahaan tetap beroperasi selam 24 jam sehari dari hari SENIN JUM AT untuk mengikuti pergerakan pasar untuk semua mata uang yang online selama 24 jam.

28 104 Tabel 4.22 Tanggapan TentangKeleluasaan Mengakses Informasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 5 11,11 Setuju 37 82,22 Netral 3 6,67 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Investor (saya) diberikan keleluasaan dalam mengakses informasi melalui situs internet yang khusus disediakan oleh perusahaan. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 5 orang (11,11%), kemudian responden yang setuju sebanyak 37 orang (82,22%), sedangkan sisanya responden yang netral sebanyak 3 orang (6,67%). Berdasarkan data diatas dapat kita dapat mengetahui bahwa, PT. Gemilang Sarana Abadi telah menanamkan prinsip transparansi dalam pengelolaan perusahaan, dengan memberikan keleluasaan bagi investor dalam mengakses informasi melalui situs internet. Hal ini disebabkan mekanisme Forex Margin Trading di PT. Gemilang Sarana Abadi didukung oleh staf 24 jam, dilengkapi dengan Reuters money 2000, telerate dan internet, selain itu menyediakan morning briefing/morning call dan market analysis setiap saat. Communication akses kedealing room dan department lain melalui dua nomor hunting dengan fasilitas rekaman pembicaraan. Hal ini merupakan bentuk pelayanan dari PT. Gemilang Sarana Abadi kepada para investor.

29 105 Tabel 4.23 Tanggapan Tentang Kemudahan Memperoleh Informasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 8 17,78 Setuju 31 68,89 Netral 5 11,11 Tidak setuju 1 2,22 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Investor (saya) mendapatkan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan karena narasumber informasi di PT. Gemilang Sarana Abadi mudah dihubungi setiap saat baik secara langsung atau via telepon. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 8 orang (17,78%), kemudian responden yang setuju sebanyak 31 orang (68,89%), sedangkan responden yang netral sebanyak 5 orang (11,11%), dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang (2,22%). Secara keseluruhan, dapat diambil kesimpulan bahwa narasumber informasi di PT. Gemilang Sarana Abadi mudah dihubungi baik secara langsung maupun via telepon, hal ini berkaitan dengan kebutuhan informasi yang terus menerus, baik berkaitan dengan hasil transaksi, market analysis sebelum transaksi, ataupun informasi-informasi yang dibuthkan lainnya. Masih adanya responden yang menjawab netral dan tidak setuju perlu mendapatkan perhatian karena berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa masih adanya sikap nara sumber informasi dalam hal ini staf PR ataupun account executive yang susah dihubungi atau tidak berada di tempat. Sehingga menyulitkan responden dalam memperoleh

30 106 informasi yang dibutuhkan. Implementasi prinsip transparansi dapat dilihat dari tersedianya informasi yang dapat dipercaya, terbuka, relevan dan mudah dimengerti yang dapat diperoleh secara mudah oleh pihak investor. Dalam dunia investasi yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengambil keputusan transaksi yang terbaik, agar nilai Return of Investment (ROI) para nasabah dapat tumbuh optimum. Mengelola dana yang diinvestasikan di pasar valuta global, memerlukan kemampuan untuk menyerap seluruh informasi dari berbagai media yang disediakan. Setelah itu, seluruh informasi menjadi masukan untuk kemudian dianalisa, dan ditindak-lanjuti. Untuk itu PR Officer PT. Gemilang Sarana Abadi diharapkan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan prinsip transparansi, sebagai bentuk pelayanan dalam hubungan dengan para investor. Tabel 4.24 Tanggapan Tentang Kelengkapan Informasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 6 13,33 Setuju 34 75,56 Netral 5 11,11 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Investor (saya) dapat memperoleh informasi secara lengkap baik secara langsung, tertulis serta melalui fasilitas Reuter/Telerate Screen dari situs

31 107 internet yang tersedia. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 6 orang (13,33%), kemudian responden yang setuju sebanyak 34 orang (75,56%), sedangkan responden yang netral sebanyak 5 orang (11,11%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Kelengkapan informasi, berarti informasi yang disampaikan mencakup keseluruhan/lengkap. Praktisi investor relations harus dapat menjamin bahwa publiknya memperoleh informasi yang utuh, seimbang serta tepat waktu, sehingga mereka dapat mengambil keputusan membeli, mempertahankan dan menjual sahamnya, (Seitel, 2001:458) Lebih lanjut Cutlip et al menyatakan bahwa pada prakteknya, yang menjadi kunci bagi kemajuan manajemen perusahaan adalah investor dan keberhasilan kampanye yang dilakukan oleh bagian Public Relations. Keuntungan perusahaan sangat ditentukan oleh penyediaan informasi yang lengkap dan aktual, baik itu informasi baik maupun buruk, yang mempengaruhi keputusan investasi masyarakat pemodal. Berdasarkan hal tersebut, dikaitkan dengan tanggapan responden untuk permasalahan kelengkapan informasi yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa PR PT. Gemilang Sarana Abadi telah mampu menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh investor secara lengkap. Kelengkapan informasi merupakan salah satu syarat bagaimana informasi harus memenuhi kualitas keandalan. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan

32 108 mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dank arena itu menjadi tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi. Tabel 4.25 Tanggapan Tentang Kejelasan Informasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 3 6,67 Setuju 39 86,67 Netral 3 6,67 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Informasi yang disampaikan oleh Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) tidak bertele-tele dan mudah dimengerti, karena menggunakan bahasa yang sederhana serta disertai penjelasan bila menggunakan istilah yang bersifat teknis. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 3 orang (6,67%), kemudian responden yang setuju sebanyak 39 orang (86,67%), sedangkan responden yang netral sebanyak 3 orang (6,67%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Kejelasan informasi, maksudnya informasi harus terbebas dari makna ganda yang dapat menimbulkan pengertian yang kontroversi. Dalam hal ini adalah pemilihan kata/istilah yang mudah dipahami, penggunaan bahasa dan juga pemaparan pesan secara sistematis dan berurutan. Dalam bisnis Forex margin trading, terdapat banyak istilah teknis yang menuntut pemahaman yang mendalam baik oleh investor, beraitan dengan hal

33 109 tersebut dapat disimpulkan bahwa Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi mempunyai kemampuan untuk menjelaskan informasi-informasi yang bersifat teknis yang berkaitan dengan bisnis forex ini. Hal yang membedakan praktisi investor relations dengan bentuk lain dari praktek public relations adalah spesialisasi dalam hal keahlian finansial dan pengalaman yang dibutuhkan agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan khalayak tertentu, baik itu investor individu maupun institusi serta para analis Analisis Data Sub Variabel X4 : Partisipasi Informasi Tabel 4.26 Tanggapan tentang Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 0 0,00 Setuju 36 80,00 Netral 7 15,56 Tidak setuju 2 4,44 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) memberikan kesempatan kepada Investor (saya) untuk selalu terlibat dalam proses pengambilan keputusan dalam mekanisme trading. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 36 orang (80,00%), responden yang setuju netral 7 orang (15,56%), responden yang tidak setuju sebanyak 2 orang (4,44%).

34 110 Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa PT. Gemilang Sarana Abadi telah menerapkan prinsip investor involved dalam mekanisme forex margin trading yang diselenggarakan oleh perusahaan ini. Setiap investor selalu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan transaksi. Pada PT. Gemilang Sarana Abadi terdapat beberapa alternatif pengambilan keputusan, yaitu : 1. Full Authority Investor memberikan kepercayaan penuh pada pialang untuk dapat membuka atau menutup posisi tanpa harus mengkonsultasikan pembukaan dan penutupan posisinya pada investor 2. Semi Authority Pialang terkadang harus mengkonsultasikan pembukaan dan penutupan posisinya kepada investor. Dalam keadaan tertentu, dapat saja pialang mengambil keputusan sendiri (misalnya saat investor sedang tidur), namun hal tersebut tetap harus memiliki perjanjian yang sah diantara pialang dan investor. Dalam keadaan lain, investor dapat mengambil dan menutup posisi sendiri tanpa harus melalui perantaraan pialang. 3. No Authority Investor tidak maemperbolehkan pialang untuk membuka ataupun menutup posisi, pialang hanya berfungsi sebagai konsultan dan memberi informasi, sedangkan pembukaan dan penutupan posisi dilakukan sepenuhnya oleh investor.

35 111 Bila mengacu pada ketiga sistem yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dimengerti mengapa ada responden yang merasa tidak dilibatan dalam pengambilan keputusan. Dari hasil wawancara dengan beberapa responden, kurangnya partisipasi ini lebih banyak dialami oleh responden yang mengambil sistem full authority dan semi authority, yang mana kurangnya keterlibatan rsponden dalam proses penutupan atau pembukaan transaksi. Tabel 4.27 Tanggapan tentang Keleluasaan Memberikan Masukan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 0 0,00 Setuju 37 82,22 Netral 7 15,56 Tidak setuju 1 2,22 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Investor (saya) diberi keleluasaan untuk memberikan masukan/informasi. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 37 orang (82,22%), responden yang setuju netral 7 orang (15,56%), responden yang tidak setuju sebanyak 1 orang (2,22%). Masih berkaitan dengan tabel sebelumnya, tabel 4.27 memperlihatkan bahwa PT. Gemilang Sarana Abadi memberikan keleluasaan pada responden untuk memberikan masukan dan informasi bahkan untuk mendiskusikannya.

36 112 Partisipasi merupakan salah satu prinsip Good Corporate Governance, yang berarti keikutsertaan investor dalam memperoleh informasi dan data, upaya pengecekan serta proses keputusan bersama dalam perusahaan. Tabel 4.28 Tanggapan Responden tentang Kemampuan Berkomunikasi Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 0 0,00 Setuju 39 86,67 Netral 6 13,33 Tidak setuju 0 0,00 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) dapat berkomunikasi dengan baik secara dua arah dengan investor (saya). Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 39 orang (86,67%), responden yang setuju netral 6 orang (13,33%). Carol Sanger dalam Seitel mengemukakan bahwa esensi dari hubungan investor adalah pemberian informasi yang bersifat terbuka dan dua arah. (Seitel, 1992:508) sesuai dengan hakikat PR adalah merupakan penyelenggara komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publiknya. Jadi bila melihat sebagai responden setuju terhadap pernyataan bahwa PR PT. Gemilang Sarana Abadi mampu berkomunikasi dengan baik secara dua arah dengan investor, walaupun masih ada 1 orang yang netral, dapat disimpulkan

37 113 hal tersebut telah mengindikasikan bahwa investor relations di perusahaa tersebut telah berlangsung dengan baik. Hal diatas berkaitan dengan pengertian PR itu sendiri yaitu :... membentuk dan memelihara hubungan timbal balik yang menguntungkan antara organisasi dengan publiknya yang merupakan tumpuan keberhasilan atau kegagalan organisasi tersebut. (Cutlip et al, 1999:6). Jadi pada dasarnya PR membantu dalam membentuk dan memelihara suatu komunikasi timbal balik, antara organisasi dengan publiknya. Sementara itu, kunci agar program investor relations menjadi efektif adalah adanya komunikasi dua arah antara perusahaan dengan investor. Sehingga suatu keharusan bagi PR untuk dapat berkomunikasi secara dua arah dengan para investor, dalam rangka membina hubungan baik tersebut. Tabel 4.29 Tanggapan Tentang Partisipasi Mengevaluasi Kebijakan Pernyataan Frekuensi Persentase Sangat setuju 0 0,00 Setuju 31 68,89 Netral 10 22,22 Tidak setuju 4 8,89 Sangat tidak setuju 0 0,00 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan Investor (saya) diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengevaluasi kebijakan-kebijakan perusahaan termasuk laporan keuangan yang

38 114 diberikan kepada investor (saya). Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 31 orang (68,89%), responden yang setuju netral 10 orang (22,22%), responden yang tidak setuju sebanyak 4 orang (8,89%). Masih berkaitan dengan tabel sebelumnya, tabel diatas menggambarkan bahwa investor mempunyai keleluasaan dalam mengevaluasi kebijakan perusahan. Dalam rangka menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan para investor, adalah suatu keharusan bagi perusahaan untuk membuka saluran komunikasi khususnya dalam konteks komunikasi inter personal seperti yang diterapkan dalam kegiatan hubungan investor di PT. Gemilang Sarana Abadi, dengan memberi kesempatan yang sebesarnya bagi para investor dalam mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang diambil, khususnya bagi investor yang menganut sistem full authority yang memang memberikan wewenang sepenuhnya bagi pialang untuk menutup dan membuka posisi tanpa harus dikonsultasikan dulu terhadap investor. Namun, apapun hasilnya investor berhak untuk dapat memberikan evaluasi terhadap hasil dari mekanisme tersebut. Masih adanya reponden yang netral sebanyak 10 orang dan yang tidak setuju sebanyak 4 orang, kemungkinan disebabkan masih ada pialang yang kurang memberikan kesempatan bagi investor dalam mengevaluasi hasil transaksi, dikarenakan kurangnya kontak dengan para investor yang disebabkan kesulitan menghubungi investor karena kesibukannya serta sistem full authority yang dipilih oleh investor.

39 Analisis Data Penelitian Variabel Sikap Positif Investor pada Perusahaan (Y) Analisis Data Sub Variabel Y1 : Komponen Kognitif Tabel 4.30 Pengetahuan Responden Pemahaman investor terhadap : Indikator Betul Salah f % F % Transaksi valuta asing 36 80, ,00 Margin minimal 30 66, ,33 Reuter/Telerate Screen 37 82, ,78 Faktor-faktor pergerakan harga 42 93,33 3 6,67 Hedging 35 77, ,22 Mendepositokan uang dalam USD untuk Floating Rate 30 66, ,33 Rumus keuntungan ataupun kerugian trading 40 88, ,11 Sistem Full Authority 37 82, ,78 Frekuensi transaksi valas 22 48, ,11 Cut Loss 37 82, ,78 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui pengetahuan responden tentang beberapa indikator seperti dalam tabel 4.30 Hampir semua item pertanyaan dijawab oleh mayoritas responden betul, hanya satu item pertanyaan yang mayoritas responden menjawab salah yaitu tentang Frekuensi transaksi valas. Responden telah mengetahui tentang mekanisme trading di PT. Gemilang Sarana Abadi dengan baik, hal ini disebabkan karena sebelumnya sudah ada pengetahuan dalam diri rsponden mengenai mekanisme forex margin trading tersebut. Kecukupan pengetahuan mengenai mekanisme forex margin trading

40 116 serta keuntungan serta resiko yang tersedia di dalam ingatan sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, investoar tentu saja lebih kaecil kemungkinannya berinvestasi di bisnis forex ini bila mereka tidak memiliki informasi yang cukup maengenai bagaimana mekanisme investasi ini. Salah satu tugas pokok Public Relations dalam menjembatani hubungan dengan investor adalah dengan menjaga agar publik dari perusahaan selalu memiliki pengetahuan yang memadai tentang perusahaan, sebagaimana yang dinyatakan oleh Oemi Abdoerrachman (2001) bahwa untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill dan kepercayaan dan penghargaan dari publik, maka perusahaan harus memberikan keterangan-keterangan kepada publik dengan jujur sehingga publik merasa well informed dan diikutsertakan dalam usaha-usaha badan itu (Abdoerrachman, 2001:27). Tingginya pengetahuan publik dapat menjadi indikator bahwa selama ini PT. Gemilang Sarana Abadi telah cukup baik dalam memberikan informasiinformasi yang berkaitan dengan bisnis forex ini pada para investor nya. Responden mempunyai pengetahuan yang baik karena sebelumnya sudah ada pengetahuan dalam diri responden mengenai perusahaan /forex. Sebelum mereka memutuskan untuk mejadi investor forex margin trading, terlebih dahulu mereka diperkenalkan oleh para account executive tentang bisnis ini melalui kegiatan prospecting. Hanya mereka yang benar-benar memahami dan tertarik pada bisnis ini yang memutuskan untuk menjadi investor.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditujukan kepada PT. Gemilang Sarana Abadi. menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance yaitu, akuntabilitas,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditujukan kepada PT. Gemilang Sarana Abadi. menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance yaitu, akuntabilitas, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan, serta saran-saran yang bisa berguna ditujukan kepada PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Dunia usaha saat ini terus berlomba untuk mencari berbagai peluang bisnis yang baru dalam rangka menghadapi persaingan dalam era globalisasi dan perdagangan bebas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE. Member of. The Jakarta Futures Exchange The Indonesian Derivatives Clearing House

COMPANY PROFILE. Member of. The Jakarta Futures Exchange The Indonesian Derivatives Clearing House COMPANY PROFILE Member of The Jakarta Futures Exchange The Indonesian Derivatives Clearing House PROFILE PT.Reymount Futures, adalah penyedia jasa keuangan yang independen, yang merupakan Tehnologi Internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perekonomian yang telah memasuki era modern mendorong berbagai bentuk bisnis finansial untuk berkembang pesat. Dengan situasi perekonomian

Lebih terperinci

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN) Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA UNTUK TRANSAKSI KONTRAK DERIVATIF DALAM SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suad Husnan (1998;17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suad Husnan (1998;17) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembanganya dunia bisnis di Indonesia akan berdampak semakin meningkatnya perkembangan dunia usaha di Indonesia yang ditandai dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hedging). Peranan perdagangan berjangka (futures) dalam era globalisasi. dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. (hedging). Peranan perdagangan berjangka (futures) dalam era globalisasi. dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perdagangan pada pasar berjangka (futures market) mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi, terutama sebagai sarana pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foreign Exchange Market (Forex)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foreign Exchange Market (Forex) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan internet dan kinerja komputer modern membuka pandangan baru dalam berbagai bidang kegiatan manusia. Terdapat beberapa macam bisnis di era global

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Asuransi 2.1.1 Pengertian Asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi telah mengubah pandangan orang terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi telah mengubah pandangan orang terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi telah mengubah pandangan orang terhadap dunia investasi. Investasi tidak hanya dianggap sebagai salah satu komponen penunjang kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional, dimana ada pedagang, pembeli, dan tawar menawar harga. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia akan berdampak semakin meningkatnya perkembangan dunia usaha di Indonesia yang ditandai dengan banyaknya

Lebih terperinci

tetap yang disetujui selama jangka waktu yang disepakati dalam jangka waktu maksimum 1 tahun.

tetap yang disetujui selama jangka waktu yang disepakati dalam jangka waktu maksimum 1 tahun. Single Rate Forward Jenis Produk dan/atau Layanan Penyimpanan Pinjaman Pengiriman Uang Bank Garansi Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) ATM Pertukaran Uang/Forex Lainnya (sebutkan)

Lebih terperinci

Alea JACTA EST PUTIH. versi 1.0 KERTAS

Alea JACTA EST PUTIH. versi 1.0 KERTAS Alea JACTA EST versi 1.0 PUTIH KERTAS September 2017 SAYA. Abstrak............3 II. pengantar... 6 AKU AKU AKU. Deskripsi Produk............ 7 1. industri Cryptocurrency. Sekilas masalah yang harus diselesaikan............

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan konsumsi sekarang atau konsumsi mendatang. Penundaan konsumsi sekarang untuk konsumsi mendatang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Ari Kunto (1998:15), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat di mana

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Didalam bab tiga penulis membahas tentang Hasil Penelitian dan Analisis. Di dalam pada bagian Hasil Penelitian pembahasan yang berdasarkan pada rumusan masalah yang

Lebih terperinci

(BAPPEBTI). Perusahaan ini beralamat di jl. Sulawesi No. 48, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, 60281, Indonesia.

(BAPPEBTI). Perusahaan ini beralamat di jl. Sulawesi No. 48, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, 60281, Indonesia. BAB III SISTEM MARGIN TRADING FOREX ONLINE DI PT. FIRST STATE FUTURES SURABAYA A. Profil PT. First State Futures Surabaya 1. Definisi PT. First State Futures Perusahaan PT. First State Futures Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana untuk melaksanakan investasi yang memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru dan lokasi penelitiannya adalah Kantor Gubernur Riau tepatnya di biro hubungan masyarakat yang berada

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan yang berfungsi sebagai pendanaan perusahaan dalam

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE. Nama : Aris Budianto NIM :

KARYA ILMIAH E-COMMERCE. Nama : Aris Budianto NIM : KARYA ILMIAH E-COMMERCE Nama : Aris Budianto NIM : 09.12.4259 Abstrak E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat dalam transaksi pembayaran hingga penyimpanan dana (funding) dalam bentuk tabungan, giro, deposito

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1. a 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Persinyalan (Signaling Theory) Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi akuntansi memberikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kandungan informasi bila publikasi laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kandungan informasi bila publikasi laporan keuangan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Laporan keuangan menyediakan informasi yang berguna kepada perusahaan, investor, kreditor dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan investasi dan keputusan

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar uang dan pasar modal bergejolak drastis pada tahun 2008-2009 pasca kasus subprime mortgage yang melanda Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh dampak krisis

Lebih terperinci

PERJANJIAN PIALANG PENGENAL FXPRIMUS

PERJANJIAN PIALANG PENGENAL FXPRIMUS PERJANJIAN PIALANG PENGENAL FXPRIMUS SYARAT & PERJANJIAN PIALANG PENGENAL PERJANJIAN INI diselenggarakan antara FXPRIMUS dan ( Sponsor ). DI MANA, FXPRIMUS adalah perantara dalam kontrak serah langsung

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS PERNYATAAN DAN PRINSIP KEBIJAKAN Sesuai dengan Undang-undang Intelijen Keuangan dan Anti Pencucian Uang 2002 (FIAMLA 2002), Undang-undang Pencegahan Korupsi 2002

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah tim pengelola kegiatan, tim penulis usulan,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah tim pengelola kegiatan, tim penulis usulan, BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah tim pengelola kegiatan, tim penulis usulan, kader pemberdayaan masyarakat desa, pengurus UPK Kecamatan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE Signature Life Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT. AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance. Harap

Lebih terperinci

4.1 Cara Menghitung Laba/Rugi Berbanding Langsung Dengan USD. 4.2 Cara Menghitung Bunga Berbanding Langsung Dengan USD

4.1 Cara Menghitung Laba/Rugi Berbanding Langsung Dengan USD. 4.2 Cara Menghitung Bunga Berbanding Langsung Dengan USD 4. Cara Menghitung Laba/Rugi Dalam Forex Trading 4.1 Cara Menghitung Laba/Rugi Berbanding Langsung Dengan USD Rugi /Laba = (Harga Jual- Harga Beli) X Jumlah lot X Contract Size komisi +/- Interest. 4.2

Lebih terperinci

SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Bagian III : Front Office 08 Desember 2016

SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Bagian III : Front Office 08 Desember 2016 SOSIALISASI Bagian III : Front Office 08 Desember 2016 Bagian III : Front Office Tujuan Memberikan panduan best practice bagi manajemen front office (dealers) yang melakukan transaksi pasar keuangan secara

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEKS ON-LINE TRADING

PERATURAN TRANSAKSI INDEKS ON-LINE TRADING PERATURAN TRANSAKSI INDEKS ON-LINE TRADING Waktu Trading INDEKS Indeks Saham Jepang (ISJ) Senin sampai Jumat dimulai pukul : 06.45 13.30 WIB ( sesi I ) 14.15 01.00 WIB ( sesi II ) Indeks Saham Hongkong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah

Lebih terperinci

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing Perbedaan pasar uang dan pasar modal yaitu: 1. Instrumen yang diperjualbelikan pasar modal yang diperjualbelikan adalah adalah surat-surat berharga jangka panjang seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya sebuah perusahaan didirikan sudah tentu memiliki tujuan. Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk mencari keuntungan atau profit yang sebesar-besarnya.

Lebih terperinci

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal. KONSEP PASAR MODAL Pengertian Pasar Modal. Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). perdagangan dan penyelesaian emas dan perak internasional di London.

BAB III DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). perdagangan dan penyelesaian emas dan perak internasional di London. BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). Di dalam pasar komoditas istilah loco berarti di. Berasal dari bahasa latin locus yang berarti tempat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di suatu negara selalu dikaitkan dengan keberhasilan pengusaha-pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya. Dalam upaya pengembangan bisnis,

Lebih terperinci

Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance)

Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) Single Rate Forward Jenis Produk dan/atau Layanan Penyimpanan Pinjaman Pengiriman Uang Bank Garansi Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) ATM Pertukaran Uang/Forex Lainnya (sebutkan)

Lebih terperinci

PT. Gatra Mega Berjangka TRADING RULES OIL

PT. Gatra Mega Berjangka TRADING RULES OIL TRADING RULES OIL. Spesifikasi Produk Kode Kontrak OIL Contract Size/Lot 1000 Barrel / Lot Spread 0.05 Jam Perdagangan Winter Senin : 06.00 WIB - 05.00 WIB (next day) Selasa-Kamis : 06.00 WIB - 05.00 WIB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin meningkatnya kemajuan di bidang perdagangan dan perkembangan dalam era globalisasi, Indonesia dihadapkan pada perubahan berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013 PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013 1. Trading Time Table JEPANG HONGKONG KOREA 1 st SESSION: 06:45 13:25 (WIB) 08:15 11:00 (WIB) 07:00 13:05 (WIB) 2 nd

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset atau lebih dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal memperoleh sejumlah keuntungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi oleh manajemen kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi oleh manajemen kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, setiap lembaga pemerintah maupun swasta, perusahaan, para analis, kreditor, investor dan masyarakat sangat membutuhkan informasi. Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

SMART INVESTMENT PROTECTION PLAN 2

SMART INVESTMENT PROTECTION PLAN 2 SMART INVESTMENT PROTECTION PLAN 2 Apakah SIPP merupakan produk baru dari Panin Asset Management? Smart Investment Protection Plan adalah sebuah program yang menggabungkan manfaat investasi reksa dana,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi di Indonesia saat ini, perkembangan situasi dan kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini mengalami keadaan

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

Investasi Saham di Pasar Modal

Investasi Saham di Pasar Modal Investasi Saham di Pasar Modal Andre adalah salah satu individu yang ikut memeriahkan perdagangan saham di bursa efek Jakarta. Sudah kurang lebih 3 tahun Andre selalu mengikuti dan bertransaksi saham.

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEX MT4 ONLINE PT INDOSUKSES FUTURES

PERATURAN TRANSAKSI INDEX MT4 ONLINE PT INDOSUKSES FUTURES PERATURAN TRANSAKSI INDEX MT4 ONLINE PT INDOSUKSES FUTURES 1. Trading Time Table JEPANG HONGKONG KOREA 1 st SESSION: 06:45 13:25 (WIB) 08:15 11:00 (WIB) 07:00 13:05 (WIB) 2 nd SESSION: 14:15 01:00 (WIB)

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar

Lebih terperinci

Margin = equity anda yang tersedia untuk menahan kekalahan (minus).

Margin = equity anda yang tersedia untuk menahan kekalahan (minus). 1. MANAJEMEN MARGIN FLOATING, TARGET & STOP LOSE STRATEGY Margin = equity anda yang tersedia untuk menahan kekalahan (minus). Trade sesungguhnya bukanlah kepintaran anda dalam analysis fundamental (news),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah dari skandal akuntansi yang utama disebabkan dari banyaknya spekulasi salah satu di antaranya adalah bahwa manajemen

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI FOREX ON-LINE { }

PERATURAN TRANSAKSI FOREX ON-LINE {  } Waktu Trading FOREX PERATURAN TRANSAKSI FOREX ON-LINE { http://www.centuryrealtime.com } Dimulai pada hari : - Senin pukul 05.00 WIB sampai dengan hari Sabtu pukul 03.30 WIB (SUMMER) - Senin pukul 05.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini investasi adalah bagian dari kebutuhan hidup. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini investasi adalah bagian dari kebutuhan hidup. Dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dewasa ini investasi adalah bagian dari kebutuhan hidup. Dimana masyarakat menempatkan uang mereka sebagai modal untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan dari

Lebih terperinci

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA Member of Jakarta Futures Exchange Member of Indonesian Derivatives Clearing House PERJANJIAN NASABAH ONLINE TRADING Century Tower 12th Floor Jl.H.R. Rasuna Said Kav X-2 Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Forex atau Foreign Exchange yang biasa kita sebut dengan valas merupakan sebuah model investasi yang banyak dipakai pada saat ini. Berbeda dengan money changer,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan arus informasi di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan arus informasi di era globalisasi ini INTISARI Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana meminimalisasi pelaksanaan manajemen laba melalui struktur Corporate Governance (kepemilikan manajerial, kepemilian institusional, proporsi dewan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Data penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian kuisioner oleh nasabah atau trader PT Fasting Futures Semarang. Pengumpulan data dilakukan pada

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan perbankan adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai penyalur keuangan antar satu nasabah dengan nasabah dengan yang lain, sehingga bisa dikatakan bahwa

Lebih terperinci

MERAIH UNTUNG LEWAT BISNIS FOREX

MERAIH UNTUNG LEWAT BISNIS FOREX MERAIH UNTUNG LEWAT BISNIS FOREX Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang HAK CIPTA 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gemari para investor (trader) dari investasi lainnya, bisnis itu adalah perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. gemari para investor (trader) dari investasi lainnya, bisnis itu adalah perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah bisnis investasi, ada satu bisnis investasi yang sangat di gemari para investor (trader) dari investasi lainnya, bisnis itu adalah perdagangan mata

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI I. UMUM Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menegaskan bahwa Manajer

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206). tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 2 A. Latar Belakang... 2 B. Maksud Dan Tujuan... 2 C. Acuan Pedoman... 3 D. Ruang Lingkup... 3

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan

Lebih terperinci

TRADING RULES CRUDE OIL (CLSC) ON-LINE TRADING

TRADING RULES CRUDE OIL (CLSC) ON-LINE TRADING TRADING RULES CRUDE OIL (CLSC) ON-LINE TRADING 1. Waktu Trading Dimulai pada hari: SUMMER TIME Senin Kamis Open market pukul 05.30 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB ( esok harinya ) Jum at - Sabtu Open

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh. perusahaan untuk mempeoleh dana. Kehadiran pasar modal banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh. perusahaan untuk mempeoleh dana. Kehadiran pasar modal banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh perusahaan untuk mempeoleh dana. Kehadiran pasar modal banyak memperbanyak pilihan sumber dana bagi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dan berkelanjutan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dan berkelanjutan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dan berkelanjutan akan menuntut perusahan untuk memperoleh kebutuhan dana yang tidak sedikit baik untuk jangka pendek

Lebih terperinci

(KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA

(KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA Formulir Nomor: IV.PRO.10. (KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko ini disampaikan kepada Anda sesuai dengan

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci