2 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015"

Transkripsi

1 1

2 2 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

3 3

4 PENDAHULUAN: MENGAPA KPI MEMBUAT INDEKS KUALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI? Salah satu tugas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah melakukan pengawasan agar program siaran televisi makin baik dan berkualitas. Oleh karenanya, KPI perlu data mengenai kualitas program siaran televisi. Data itu dipakai sebagai bahan dalam membuat perbaikan. Data kualitas program siaran ini mencakup beberapa aspek sehingga bisa menjadi bahan evaluasi bagi KPI dan stasiun televisi untuk memperbaiki mutu dan kualitas siaran televisi. Data kualitas program siaran ini tidak dimaksudkan untuk mengukur kuantitas (berapa jumlah penonton) tetapi bagaimana kualitas program siaran. Data ini diharapkan tidak hanya berguna bagi KPI, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh stasiun televisi, dan stakeholder lain (biro iklan, perusahaan, LSM, perguruan tinggi dsb) untuk peningkatan kualitas program siaran televisi. PELAKSANA PENELITIAN Untuk melakukan penelitian ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan 9 perguruan tinggi di Indonesia, masing-masing: 1. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 3. Universitas Diponegoro Semarang 4. Universitas Airlangga Surabaya 5. Universitas Hasanuddin Makasar 6. Universitas Sumatera Utara Medan 7. IAIN Ambon 8. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 9. Universitas Udayana Bali METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah survei. Penelitian ini menggunakan peer review assessment. Survei ini bukan sebuah survei khalayak pemirsa televisi. Responden dari survei ini adalah para pemirsa ahli yang dipandang mengetahui mengenai program siaran televisi dan bisa menilai program siaran televisi. Penelitian ini tidak berpretensi mengukur jumlah pemirsa suatu program televisi (kuantitas) atau karakteristik pemirsa televisi, tetapi kualitas program siaran televisi. Para pemirsa 4 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

5 ahli menonton program siaran sampel, dan kemudian memberikan evaluasi terhadap kualitas program televisi. Tidak semua program siaran televisi akan dinilai, hanya akan diambil sampel program siaran. Agar hasil penilaian para ahli tersebut valid, harus dipastikan bahwa program siaran yang dinilai tersebut telah ditonton oleh pemirsa ahli tersebut. Para ahli terlebih dahulu menonton program siaran sebelum melakukan penilaian. Penelitian ini dirancang secara panel (longitudinal), menyertakan responden yang sama dari satu waktu ke waktu lain. SAMPEL PROGRAM ACARA Populasi dari penelitian ini adalah semua program siaran yang ditayangkan di 15 stasiun televisi nasional (ANTV, Global, Indosiar, MetroTV, MNCTV, RCTI, SCTV, TransTV, Trans7, TVOne, TVRI, RTV, Sindo TV, Kompas TV dan Net.) pada rentang waktu jam selama dua bulan. Asumsinya, setiap stasiun televisi rata-rata menayangkan 20-an program siaran setiap harinya dalam rentang waktu jam Jika ditotal untuk semua stasiun televisi nasional, total ada sekitar an program siaran tiap bulan. Penelitian ini akan menggunakan sampel. Penarikan sampel akan dilakukan secara ketat agar sampel bisa mewakili (merepresentasikan) populasi. Aspek ini penting agar indeks kualitas program siaran televisi benar-benar mewakili keseluruhan program siaran di televisi yang tayang selama dua bulan. Teknik penarikan sampel yang dipakai adalah sampel acak bertahap (multistage random sampling). Ada dua tahap penarikan sampel sebagai berikut. Tahap 1: Pemilihan Program siaran Dari 9000-an program siaran televisi selama dua bulan, diambil sampel program sebanyak 45 program siaran televisi. Dengan jumlah sampel sebesar ini, margin of error adalah sekitar 13,8% pada tingkat kepercayaan 95%. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratifikasi. Program siaran diklasifikasikan terlebih dahulu berdasarkan kategori 9 program siaran, masing-masing berita, sinetron/ FTV/film, variety show, talkshow, religi, budaya / wisata, infotainment, komedi dan anak-anak. Di masing-masing kategori program siaran, diambil sebagai sampel 5 program siaran. 5

6 Tahap 2: Pemilihan Segmen Program Siaran Untuk pengukuran indeks kualitas program siaran, setelah diperoleh sampel program siaran, dilakukan penarikan sampel segmen program siaran. Tidak seluruh segmen program siaran akan dinilai, tetapi akan diambil sampel segmen sebagai sampel. Untuk masing-masing program siaran, akan diambil sebagai sampel yaitu 7-10 menit per program siaran. Program-program siaran yang terpilih sebagai sampel dipilah terlebih dahulu berdasarkan segmen per 7 menit. Dengan menggunakan tabel angka acak, diambil secara acak (random) sampel segmen siaran. RESPONDEN Sampel responden yang disertakan dalam survei ini adalah seorang ahli - merujuk kepada orang yang mengikuti (menonton) televisi dan bisa memberikan penilaian atas program siaran televisi. Penelitian ini akan melibatkan 90 orang ahli di 9 kota di Indonesia, sehingga total ada 810 orang ahli. Responden yang disertakan dalam survei ini harus mempunyai karakteristik atau persyaratan seperti berikut: (a) Pendidikan minimal SMA; (b) Profesi: Ibu RT, Pendidik, Aktivis/LSM, Mahasiswa, Tokoh Agama, Tokoh pemuda, Tokoh adat, Tokoh masyarakat, Birokrat, Wartawan, Karyawan Swasta, TNI/Polri, Wakil Rakyat. Rasio responden: Laki-laki dan perempuan 50% : 50%. BAGAIMANA INDEKS DISUSUN? Kualitas memperlihatkan tingkat berkualitas tidak berkualitasnya atau taraf atau derajat sesuatu (KBBI, 2015). Suatu standar yang harus dicapai oleh seseorang atau kelompok atau lembaga atau organisasi mengenai cara kerja, proses dan hasil kerja. Kualitas itu berkaitan erat dengan pencapaian standar yang diharapkan Secara umum, pengukuran dibagi ke dalam 2 bagian. Pertama, tujuan, fungsi dan arah penyiaran. Seberapa berkualitas televisi telah menjalankan tujuan dan fungsi tersebut. Fungsi di sini adalah kualitas dalam arti sosialkegunaan atau fungsi dari suatu program siaran dalam masyarakat. Kualitas di sini dilihat dari sejauh mana suatu program telah memenuhi fungsi dan kegunaannya pada pemirsa, terlepas dari apakah suatu program siaran itu secara estetis berkualitas atau bukan. Kedua, sejauh mana 6 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

7 program tidak melanggar kode etik dan aturan perundangundangan yang ada. Pertanyaan diturunkan dari kode etik, Undang-Undang dan Pedoman Perilaku Penyiaran Standar Program Siaran (P3SPS). Tujuan Penyiaran Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. Fungsi Penyiaran Informatif Edukatif Pengawasan Hiburan yang sehat Perekat sosial/empati sosial Kebudayaan Arah Penyiaran Penghormatan terhadap Nilai-Nilai Kesukuan, Agama, Ras dan Antar Golongan Penghormatan terhadap Nilai dan Norma Kesopanan dan Kesusilaan Kepentingan Publik Penghormatan hak privasi Perlindungan kepada anak Pelindungan kepada orang atau kelompok masyarakat tertentu Pembatasan Muatan Seksual Pembatasan Muatan Kekerasan Pembatasan muatan mistik, horor, dan supranatural Pembatasan muatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Pembatasan Muatan Perjudian 7

8 Aspek tersebut diturunkan ke dalam indikator-indikator untuk menilai kualitas program siaran. Informan atau responden penelitian diminta untuk memberikan skor dari angka 1 (sangat tidak berkualitas) hingga 5 (sangat berkualitas) untuk setiap indikator. Hasilnya dibuat rata-rata yang memperlihatkan indeks kualitas program siaran. Semua sampel program siaran (45 program siaran) direkam dalam Compact Disc (CD). Responden ahli menonton program siaran terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian. PROFIL RESPONDEN Jenis Kelamin Responden 51% 49% Laki-Laki Perempuan Usia Responden 15% 6% 8% 22% 49% < 20 tahun tahun tahun tahun tahun 8 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

9 Pekerjaan Lainnya Ibu rumah tangga Pensiunan Mahasiswa Wiraswasta Pedagang Pegawai Swasta TNI/Polisi Pegawai Negeri Sipil Pendidikan Tamat SLTA Masih Mahasiswa Tamat D3 Tamat S1 Tamat S2 Tamat S3 12% 1% 27% 32% 4% 24% 9

10 HASIL PENELITIAN Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menetapkan standar kualitas adalah 4,0 (berkualitas), dengan skala 1 hingga 5. Program siaran disebut baik atau berkualitas, jika nilai skor indeksnya minimal 4,0. Survei periode Juli-Agustus 2015 memperlihatkan, nilai indeks kualitas program siaran secara keseluruhan adalah 3,59. Angka ini memperlihatkan, secara umum kualitas program siaran televisi cenderung meningkat dibanding dengan survei periode Maret-April 2015 dan Mei-Juni INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Maret-April Mei-Juni Juli-Agustus Standar KPI 10 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

11 Gambar memperlihatkan indeks kualitas per program siaran. Pada survei periode Juli-Agustus 2015 seluruh kategori program siaran televisi mendapatkan indeks minimal Seperti survei periode sebelumnya program religi dan budaya mencapai indeks > 4. Anak Komedi Budaya Religi Talkshow Variety Show Infotainment Sinetron Berita Gambar memperlihatkan perbedaan angka indeks kualitas program siaran antara survei periode 1 (Maret-April), periode 2 (Mei-Juni) dan periode 3 (Juli-Agustus) Berita Sinetron Infotainment Variety Show Talkshow Religi Budaya Komedi Anak Maret-April Mei-Juni Juli-Agustus 11

12 BERITA. Untuk program siaran berita, indeks kualitas program adalah sebesar 3,72. Angka ini sedikit di bawah standar 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI. Indeks Berita 3.72 Denpasar Banjarmasin Ambon Medan Makasar Surabaya Semarang Yogyakarta Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program siaran berita antara survei periode 1 (Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode 3 (Juli-Agustus 2015) Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus Jakarta Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Banjarmasin Denpasar Indeks Berita 12 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

13 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.55 Informa7f 4.20 Eduka7f 3.82 Pengawasan 3.75 Menghorma7 nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.73 Menghorma7 nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.68 Menghorma7 kehidupan pribadi 3.52 Melindungi kepen7ngan anak-anak dan/atau remaja 3.53 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.62 Tidak bermuatan seksual 3.67 Tidak bermuatan kekerasan 3.58 Tidak bermuatan mis7k, horor, dan supranatural 4.01 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 3.84 Tidak bermuatan praktek perjudian 3.86 Menyajikan berita yang akurat, berimbang, adil 3.67 Melindungi kepen7ngan publik 3.63 Menghorma7 narasumber 3.75 Faktual 3.89 Melakukan verifikasi, cek dan ricek 3.69 Independen 3.41 INDEKS = 3,72 BERITA PERBANDINGAN HASIL SURVEI Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus 2015 Selisih Skor Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jandiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaNf EdukaNf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empan sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaN nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaN nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepennngan publik MenghormaN kehidupan pribadi Melindungi kepennngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan misnk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

14 SINETRON. Pada periode Juli-Agustus 2015, indeks kualitas program siaran sinteron meningkat menjadi 3.02 Akan tetapi bila dicermati per kota, indeks sinetron di kota Yogyakarta, Medan, Surabaya dan Makasar masih dibawah 3. Angka ini masih di bawah 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI. Indeks Religi 3.02 Denpasar Banjarmasin Ambon Medan Makasar Surabaya Semarang Yogyakarta Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program sinetron / film / FTV antara survei periode 1(Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode 3 (Juli-Agustus 2015) Jakarta Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Banjarmasin Denpasar Indeks Sinetron Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

15 Aspek-Aspek Indeks Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 2.79 Membentuk ja:diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 2.86 Membangun mental mandiri 2.74 Informa:f 2.78 Eduka:f 2.65 Hiburan yang sehat 2.94 Perekat sosial/empa: sosial 3.03 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 2.82 Pengawasan 2.75 Menghorma: nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.06 Menghorma: nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 2.97 Melindungi kepen:ngan publik 2.91 Menghorma: kehidupan pribadi 2.96 Melindungi kepen:ngan anak-anak dan/atau remaja 2.75 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 2.93 Tidak bermuatan seksual 3.55 Tidak bermuatan kekerasan 3.16 Tidak bermuatan mis:k, horor, dan supranatural 3.24 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 3.78 Tidak bermuatan praktek perjudian 3.75 INDEKS = 3,02 PERBANDINGAN HASIL SURVEI SINETRON Maret-April Mei-Juni Juli-Agustus Selisih Skor Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk japdiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaPf EdukaPf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empap sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaP nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaP nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepenpngan publik MenghormaP kehidupan pribadi Melindungi kepenpngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan mispk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

16 INFOTAINMENT. Untuk program siaran infotainment, survei menunjukkan indeks kualitas program siaran meningkat menjadi Masih diawah standar 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI. Namun demikian, indeks infotainment kota Surabaya dan Yogyakarta masih di bawah 3 Indeks Sinetron 3.02 Denpasar Banjarmasin Ambon Medan Makasar Surabaya Semarang Yogyakarta Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program infotainment antara survei periode 1 (Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode 3 (Juli-Agustus 2015) Jakarta Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Banjarmasin Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus 2015 Denpasar Indeks Infotainment 16 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

17 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 2.69 Membentuk ja3diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 2.72 Membangun mental mandiri 2.73 Informa3f 3.22 Eduka3f 2.75 Hiburan yang sehat 2.88 Perekat sosial/empa3 sosial 2.92 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 2.69 Pengawasan 2.73 Menghorma3 nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.03 Menghorma3 nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 2.88 Melindungi kepen3ngan publik 2.66 Menghorma3 kehidupan pribadi 2.57 Melindungi kepen3ngan anak-anak dan/atau remaja 2.67 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 2.95 Tidak bermuatan seksual 3.37 Tidak bermuatan kekerasan 3.52 Tidak bermuatan mis3k, horor, dan supranatural 3.59 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 3.66 Tidak bermuatan praktek perjudian 3.77 INDEKS = 3,02 PERBANDINGAN HASIL SURVEI INFOTAINMENT Selisih Skor Maret-April Mei-Juni Juli-Agustus Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jaqdiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaQf EdukaQf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empaq sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaQ nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaQ nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepenqngan publik MenghormaQ kehidupan pribadi Melindungi kepenqngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan misqk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

18 VARIETY SHOW. Hasil survei periode Juli-Agustus untuk program siaran variety show, memperlihatkan hasil indeks yang lebih baik yaitu Hal yang menarik dari hasil survei periode ini, indeks hampir tidak ada perbedaan di setiap kota. Indeks Sinetron 3.48 Denpasar Banjarmasin Ambon Medan Makasar Surabaya Semarang Yogyakarta Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program variety show antara survei periode 1 (Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode 3 (Juli-Agustus 2015) Jakarta Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Banjarmasin Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus 2015 Denpasar Indeks Infotainment 18 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

19 Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.18 Membentuk ja3diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.21 Membangun mental mandiri 3.33 Informa3f 3.69 Eduka3f 3.52 Hiburan yang sehat 3.5 Perekat sosial/empa3 sosial 3.5 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.16 Pengawasan 3.21 Menghorma3 nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.39 Menghorma3 nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.43 Melindungi kepen3ngan publik 3.28 Menghorma3 kehidupan pribadi 3.27 Melindungi kepen3ngan anak-anak dan/atau remaja 3.36 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.33 Tidak bermuatan seksual 3.74 Tidak bermuatan kekerasan 3.79 Tidak bermuatan mis3k, horor, dan supranatural 3.84 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 3.94 Tidak bermuatan praktek perjudian 3.96 INDEKS = 3,48 PERBANDINGAN HASIL SURVEI VARIETY SHOW Maret-April Mei-Juni Juli-Agustus Selisih Skor Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jardiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaRf EdukaRf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empar sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaR nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaR nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepenrngan publik MenghormaR kehidupan pribadi Melindungi kepenrngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan misrk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

20 TALKSHOW. Untuk program siaran talk show, pada survei periode Juli-Agustus, memperoleh indeks kualitas sebesar 3,82. Nilai ini mendekati standar 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI. Indeks Wisata/Budaya 3.82 Denpasar Banjarmasin Ambon Medan Makasar Surabaya Semarang Yogyakarta Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program talk show antara survei periode 1 (Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode 3 (Juli-Agustus 2015) Jakarta Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Banjarmasin Denpasar Indeks Infotainment Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

21 INDIKATOR SKOR Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.69 Membentuk ja<diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.62 Membangun mental mandiri 3.65 Informa<f 4.04 Eduka<f 3.87 Hiburan yang sehat 3.75 Perekat sosial/empa< sosial 3.76 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.61 Pengawasan 3.65 Menghorma< nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.76 Menghorma< nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.79 Melindungi kepen<ngan publik 3.71 Menghorma< kehidupan pribadi 3.62 Melindungi kepen<ngan anak-anak dan/atau remaja 3.67 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.73 Tidak bermuatan seksual 4.09 Tidak bermuatan kekerasan 4.03 Tidak bermuatan mis<k, horor, dan supranatural 4.07 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.15 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.11 INDEKS = 3,82 PERBANDINGAN HASIL SURVEI TALK SHOW Mei-Juni Juli-Agustus Selisih Skor Maret-April Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jardiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaRf EdukaRf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empar sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaR nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaR nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepenrngan publik MenghormaR kehidupan pribadi Melindungi kepenrngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan misrk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

22 RELIGI. Bagaimana dengan program siaran religi yang banyak muncul selama bulan Juli-Agustus 2015? Program siaran religi dalam survei mendapatkan indeks kualitas sebesar 4,16. Angka ini di atas standar 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI. Indeks Religi Denpasar Banjarmasin Ambon Medan Makasar Surabaya Semarang Yogyakarta Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program religi antara survei periode 1 (Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode 3 (Juli-Agustus 2015) Jakarta Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus 2015 Banjarmasin Denpasar Indeks Religi Indeks Wisata/Budaya 22 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

23 INDIKATOR SKOR Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.98 Membentuk ja<diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 4.31 Membangun mental mandiri 4.07 Informa<f 4.13 Eduka<f 4.21 Hiburan yang sehat 4.08 Perekat sosial/empa< sosial 4.04 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.92 Pengawasan 3.95 Menghorma< nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 4.14 Menghorma< nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 4.26 Melindungi kepen<ngan publik 4.01 Menghorma< kehidupan pribadi 4.04 Melindungi kepen<ngan anak-anak dan/atau remaja 4.11 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 4.02 Tidak bermuatan seksual 4.38 Tidak bermuatan kekerasan 4.38 Tidak bermuatan mis<k, horor, dan supranatural 4.28 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.41 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.42 INDEKS = 4,16 RELIGI PERBANDINGAN HASIL SURVEI Mei-Juni 2015 Maret-April 2015 Juli-Agustus 2015 Selisih Skor Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jandiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaNf EdukaNf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empan sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaN nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaN nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepennngan publik MenghormaN kehidupan pribadi Melindungi kepennngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan misnk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

24 WISATA/BUDAYA. Pada survei periode Juli-Agustus 2015, responden menilai program siaran wisata /budaya berkualitas. Ini ditandai dengan indeks kualitas untuk program ini sebesar 4,06. Indeks ini sedikit di atas standar 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI. Indeks Wisata/Budaya 4.06 Denpasar 4.07 Banjarmasin 4.05 Ambon 4.36 Medan 4.02 Makasar 4.05 Surabaya 4.03 Semarang 4.06 Yogyakarta 3.87 Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program wisata / budaya antara survei periode 1 (Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode 3 (Juli-Agustus 2015) Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus 2015 Banjarmasin Denpasar Indeks Wisata/Budaya Indeks Wisata/Budaya 24 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

25 INDIKATOR SKOR Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 4.03 Membentuk bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.76 Membangun mental mandiri Hiburan yang sehat 4.18 Perekat sosial 3.95 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 4.2 Pengawasan 3.82 nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 4.05 nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.99 Melindungi publik 3.92 kehidupan pribadi 3.93 Melindungi anak-anak dan/atau remaja 3.88 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.96 Tidak bermuatan seksual 4.19 Tidak bermuatan kekerasan 4.24 Tidak bermuatan horor, dan supranatural 4.19 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.24 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.26 INDEKS = 4,16 BUDAYA PERBANDINGAN HASIL SURVEI Mei-Juni 2015 Maret-April 2015 Juli-Agustus 2015 Selisih Skor Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jandiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaNf EdukaNf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empan sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaN nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaN nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepennngan publik MenghormaN kehidupan pribadi Melindungi kepennngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan misnk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

26 KOMEDI. Pada survei periode Juli-Agustus 2015, responden menilai program siaran wisata /budaya berkualitas. Ini ditandai dengan indeks kualitas untuk program ini sebesar 4,06. Indeks ini sedikit di atas standar 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI. Indeks Komedi 3.53 Denpasar Banjarmasin Ambon Medan Makasar Surabaya Semarang Yogyakarta Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program komedi antara survei periode 1 (Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode Jakarta Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Banjarmasin Denpasar Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

27 INDIKATOR SKOR Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.26 Membentuk bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.14 Membangun mental mandiri Hiburan yang sehat 3.98 Perekat sosial 3.41 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.32 Pengawasan 3.28 nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.36 nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.35 Melindungi publik 3.39 kehidupan pribadi 3.38 Melindungi anak-anak dan/atau remaja 3.39 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.47 Tidak bermuatan seksual 3.83 Tidak bermuatan kekerasan 3.88 Tidak bermuatan horor, dan supranatural 3.96 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.03 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.07 INDEKS = 3,53 PERBANDINGAN HASIL SURVEI KOMEDI Maret-April Mei-Juni Juli-Agustus Selisih Skor Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jandiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaNf EdukaNf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empan sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaN nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaN nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepennngan publik MenghormaN kehidupan pribadi Melindungi kepennngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan misnk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

28 ANAK-ANAK. Hasil survei memperlihatkan, indeks untuk program siaran anak-anak adalah Ini menunjukkan bahwa responden menilai kualitas program siaran anakanak masih belum mencapai angka 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI. Indeks Anak 3.57 Denpasar Banjarmasin Ambon Medan Makasar Surabaya Semarang Yogyakarta Jakarta Gambar memperlihatkan perbandingan angka indeks program anakanak antara survei periode 1 (Maret-April 2015), periode 2 (Mei-Juni 2015) dan periode Jakarta Yogyakarta Semarang Surabaya Makasar Medan Ambon Banjarmasin Denpasar Indeks Anak Maret-April 2015 Mei-Juni 2015 Juli-Agustus Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

29 INDIKATOR SKOR Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 3.23 Membentuk ja?diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman 3.18 Membangun mental mandiri 3.3 Informa?f 3.38 Eduka?f 3.51 Hiburan yang sehat 3.77 Perekat sosial/empa? sosial 3.39 Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal 3.35 Pengawasan 3.28 Menghorma? nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan 3.53 Menghorma? nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan 3.49 Melindungi kepen?ngan publik 3.45 Menghorma? kehidupan pribadi 3.5 Melindungi kepen?ngan anak-anak dan/atau remaja 3.65 Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu 3.53 Tidak bermuatan seksual 3.92 Tidak bermuatan kekerasan 3.86 Tidak bermuatan mis?k, horor, dan supranatural 3.81 Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol 4.09 Tidak bermuatan praktek perjudian 4.1 INDEKS = 3,57 PERBANDINGAN HASIL SURVEI KOMEDI Maret-April Mei-Juni Juli-Agustus Selisih Skor Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jandiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman Membangun mental mandiri InformaNf EdukaNf Hiburan yang sehat Perekat sosial/empan sosial Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal Pengawasan MenghormaN nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan MenghormaN nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan Melindungi kepennngan publik MenghormaN kehidupan pribadi Melindungi kepennngan anak-anak dan/atau remaja Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan misnk, horor, dan supranatural Tidak bermuatan rokok, napza, dan minuman beralkohol Tidak bermuatan praktek perjudian Rata-Rata

30 30 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

31 31

32 SAMPEL PROGRAM ACARA KHUSUS PROGRAM SINETRON Elif Sakinah Bersamamu Baalveer PROGRAM TALKSHOW Aiman Dan Satu Jam Bersama Sudut Pandang PROGRAM WISATA/BUDAYA Pelesir Indonesia Bagus My Trip My Adventure SINETRON. Dari 3 program sinetron yang menjadi sampel penelitian (Elif, Sakinah, Baalveer) hasilnya hampir mendekati standar kualitas KPI. Indeks dari ketiga infotainment masing-masing adalah 3.41 untuk Elif; 3.62 untuk Sakinah dan 3.00 untuk Baalveer ELIF SAKINAH BAALVEER STANDAR KPI ELIF SAKINAH BAALVEER STANDAR KPI 32 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

33 INDIKATOR ELIF SAKINAH BAALVEER Relevansi cerita Membentuk watak, idenftas dan jafdiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman MenghormaF keberagaman MengormaF nilai dan norma sosial di masyarakat Tidak bermuatan kekerasan Tidak bermuatan seksual Tidak bermuatan misfk, horor, dan supranatural MenghormaF orang dan kelompok tertentu RATA-RATA TALKSHOW. Ada 3 program talkshow yang diteliti, yakni Aiman dan, Satu Jam Bersama, Sudut Pandang. Ketiga program talkshow yang menjadi sampel dapat dikatakan mencapai standar kualitas dari KPI, yaitu sebesar 3.92 untuk Aiman; 3.98 untuk Satu Jam Bersama dan 3.94 untuk Sudut Pandang AIMAN DAN SATU JAM BERSAMA SUDUT PANDANG STANDAR KPI 33

34 INDIKATOR AIMAN SATU JAM SUDUT PANDANG Sikap Pembawa Acara InformaEf Meningkatkan Daya KriEs MenghormaE nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan Melindungi kepenengan publik MenghormaE kehidupan pribadi Melindungi orang atau kelompok masyarakat tertentu MenghormaE Narasumber RATA-RATA WISATA/BUDAYA. Dari 3 program sinetron yang menjadi sampel penelitian (Elif, Sakinah, Baalveer) hasilnya hampir mendekati standar kualitas KPI. Indeks dari ketiga infotainment masing-masing adalah 3.41 untuk Elif; 3.62 untuk Sakinah dan 3.00 untuk Baalveer PELESIR INDONESIA BAGUS MY TRIP MY ADVENTURE STANDAR KPI 34 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

35 INDIKATOR PELESIR INDONESIA BAGUS MY TRIP MY ADVENTURE Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Membentuk jakdiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman InformaKf EdukaKf Transfer budaya, nilai-nilai bangsa dan kearifan lokal MenghormaK keberagaman MenghormaK nilai dan norma sosial di masyarakat MenghormaK nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan RATA-RATA

36 PROGRAM SIARAN YANG DITONTON Kategori Nama Program Stasiun TV Menonton Ya Tidak 1. Sakinah Bersamamu RCTI Preman Pensiun 2 RCTI Sinetron & Film / 3. Tiga Semprul SCTV FTV 4. Stereo NET TV Tetangga Masa Gitu NET TV Indonesia Morning Show (IMS) NET TV Apa Kabar Indonesia (AKI) Pagi TV One JurnalisOk/Berita 3. Liputan 6 Petang SCTV Jakarta To Day I News Berkas Kompas Kompas TV Basa-Basi Trans TV Variety Show 2. Ini Talk Show NET TV Olimpiade Indonesia Cerdas RTV Mata Najwa METRO TV Kick Andy METRO TV Talk Show 3. Aiman dan. KOMPAS TV ,4 4. Sarah Sechan NET TV Satu Jam Bersama TV ONE Islam Itu Indah Trans TV Bunga HaO RCTI Religi 3. Tafsir Kehidupan TV One Siraman Qolbu MNC TV BuOran Ilmu TV One Indonesia Bagus NET TV Mata Pancing MNC TV Budaya & Wisata 3. Mancing Mania TRANS Indonesia Banget R TV Explore Indonesia KOMPAS TV Klip Komedi TRANS TV Komedi 2. Stand Up Comedy Indonesia KOMPAS TV Kelas Internasional NET TV Komedi Night Live NET TV Adit dan Sopo Jarwo MNC TV Laptop Si Unyil TRANS Anak 3. Animalia Natura TVRI Aksi Bocah Cilik GLOBAL TV Keluarga Somat INDOSIAR Entertainment News NET TV Infotainment 2. Cek & Ricek RCTI Was-Was SCTV Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

37 PROGRAM BERKUALITAS Aiman dan. Preman Pensiun Ini Talkshow Seputar Indonesia Apa Kabar Indonesia Pagi Indonesia Morning Show Islam Itu Indah Liputan 6 Petang Mata Najwa Kick Andy

38 38 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

39 39

40 40 Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode Juli - Agustus 2015

HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015

HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015 HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015 PENDAHULUAN: MENGAPA KPI MEMBUAT INDEKS KUALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI? Salah satu tugas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah

Lebih terperinci

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Komisi Penyiaran Indonesia Pusat 1 2 3 PENDAHULUAN: MENGAPA KPI MEMBUAT INDEKS KUALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI? Salah satu tugas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah melakukan pengawasan agar program

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV DI BALI. Kerjasama antara: KOMISI PENYIARAN INDONESIA IKATAN SARJANA KOMUNIKASI INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV DI BALI. Kerjasama antara: KOMISI PENYIARAN INDONESIA IKATAN SARJANA KOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN KEGIATAN SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV DI BALI 2015 Kerjasama antara: KOMISI PENYIARAN INDONESIA IKATAN SARJANA KOMUNIKASI INDONESIA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

2 Komisi Penyiaran Indonesia

2 Komisi Penyiaran Indonesia Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 2 tahun 2016 1 2 Komisi Penyiaran Indonesia Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 2 tahun 2016 3 4 Komisi Penyiaran Indonesia PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Media Televisi Terhadap Perilaku Menyimpang Remaja

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Media Televisi Terhadap Perilaku Menyimpang Remaja KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Media Televisi Terhadap Perilaku Menyimpang Remaja ( Studi Kasus di SMP Negeri 1 Bandar Kelurahan Perdagangan I Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun ) Petunjuk pengisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Yang Dimuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media elektronik yang akurat dan cepat dalam menyampaikan informasi kepada khalayak. Dikarenakan televisi memiliki daya tarik yaitu berupa suara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

MEDIA DAN NASIONALISME JELANG PEMBERLAKUAN KOMUNITAS ASEAN 2015 DI INDONESIA. Yanti Hermawati FISIP-Universitas Terbuka

MEDIA DAN NASIONALISME JELANG PEMBERLAKUAN KOMUNITAS ASEAN 2015 DI INDONESIA. Yanti Hermawati FISIP-Universitas Terbuka MEDIA DAN NASIONALISME JELANG PEMBERLAKUAN KOMUNITAS ASEAN 2015 DI INDONESIA Yanti Hermawati FISIP-Universitas Terbuka herma@ut.ac.id Abstrak Komunitas ASEAN 2015, membuka peluang terjadinya interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi

Lebih terperinci

TV 96% Radio 38% Koran 8% Online 40% Internet

TV 96% Radio 38% Koran 8% Online 40% Internet TV 96% Internet Online 40% Radio 38% Koran 8% Ideologi Media Orientasi Media Produk Media Agenda Media Agenda Pengelola Media Agenda Publik Isi Media UU Lain yang beririsan UU Pers, KEJ UU Perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Media televisi sudah sedemikian besar daya tariknya bagi masyarakat, baik sebagai pihak penyelenggara siaran maupun sebagai penikmat siaran-siaran yang disajikan. Begitu

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan Berikut adalah deskripsi data hasil pengamatan yang sudah diolah dari data yang diperoleh melalui kuesioner. Pada Tabel 4.1 menunjukkan komposisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik modern yang sangat efektif karena memiliki kandungan informasi yang jauh lebih besar dari pada media lain nya, baik itu media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era informasi ini media massa menjadi salah satu alat untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Media massa merupakan salah satu jenis komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Selama tahun TVRI mengadakan siaran rata-rata 1 jam

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Selama tahun TVRI mengadakan siaran rata-rata 1 jam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Televisi (TV) sebagai kotak ajaib, telah memberi pengaruh negatif dan positif bagi kehidupan umat manusia. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4) REKAP SANKSI KPI KEPADA LEMBAGA PENYIARAN (TV) TERKAIT PELANGGARAN PROGRAM DI MASA PEMILU 2014 (20 Sept 2013 9 Jul No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat Indonesia, namun mampu mencuri perhatian para pemirsanya. TVRI sebagai stasiun televisi pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy Talkshow Kick Andy tayang di stasiun televisi Metro TV tanggal 1 Maret 2006. Program ini berawal dari ide dari pemilik stasiun televisi Metro TV sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi baik yang bersiaran secara nasional (terrestrial) maupun lokal.

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi baik yang bersiaran secara nasional (terrestrial) maupun lokal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pertelevisian di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini. Hal ini ditandai dengan lahirnya banyak stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Sejak Tahun 2014, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah memberikan sanksi kepada beberapa stasiun televisi yang menyiarkan tayangan bermasalah. Adapun sanksi-sanksi

Lebih terperinci

PERSPEKTIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR TERHADAP PROGRAM SIARAN TELEVISI DALAM MENDUKUNG KONSEP DIRI

PERSPEKTIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR TERHADAP PROGRAM SIARAN TELEVISI DALAM MENDUKUNG KONSEP DIRI PERSPEKTIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR TERHADAP PROGRAM SIARAN TELEVISI DALAM MENDUKUNG KONSEP DIRI Ismi Kulsumaning Ayu, Sihkabuden, Zainul Abidin Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok yang dilakukan manusia dalam keseharian, untuk mengetahui dan mengungkap berbagai gejala sosial dalam suatu interaksi sosial. Salah satu saluran

Lebih terperinci

AZAS DAN TUJUAN PENYIARAN Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Penyiaran

AZAS DAN TUJUAN PENYIARAN Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Penyiaran AZAS DAN TUJUAN PENYIARAN Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Penyiaran Penyiaran diselenggarakan berdasarkan...asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Tidak saja sebagai bagian dari perkembangan teknologi, tetapi juga menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RANTAU TV (RAN TV) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RANTAU TV (RAN TV) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RANTAU TV (RAN TV) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, bahwa untuk meningkatkan penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memberikan berbagai informasi dan hiburan. Media massa yang memiliki ciri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

yang terkumpul semata-mata untuk kepentingan penelitian, oleh karena itu pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan.

yang terkumpul semata-mata untuk kepentingan penelitian, oleh karena itu pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan. No responden 1 2 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini dibuat dalam rangka melaksanakan penelitian yang berjudul Berita Televisi Mengenai Bencana Alam dan Respon Masyarakat di Kelurahan Sitirejo III Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu bentuk media massa elektronik yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Dunia pertelevisian di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi media penyampaian informasi yang paling digemari oleh masyarakat. Melalui televisi, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga pendidikan

Lebih terperinci

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Periode 1 tahun 2016 1 2 Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 1 tahun 2016 3 4 Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi 1. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia saat ini sangat berkembang dengan pesat. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia seperti,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143 ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RAN TV SEBAGAI TELEVISI SIARAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RAN TV SEBAGAI TELEVISI SIARAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RAN TV SEBAGAI TELEVISI SIARAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau produsen yang memproduksi berbagai produk atau jasa,agar produk atau jasa mereka

BAB I PENDAHULUAN. atau produsen yang memproduksi berbagai produk atau jasa,agar produk atau jasa mereka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kegiatan pemasaran pada saat ini telah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan atau produsen yang memproduksi berbagai produk atau jasa,agar produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Di samping kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pesbukers di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi

Lebih terperinci

HUKUM & ETIKA PENYIARAN : MENGAPA PERLU DISENSOR DAN DIAWASI

HUKUM & ETIKA PENYIARAN : MENGAPA PERLU DISENSOR DAN DIAWASI 1 LSF Melindungi masyarakat dari pengaruh negatif film, diantaranya adanya dorongan kekerasan, perjudian, penyalagunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, serta penonjolan pornografi, penistaan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini manusia tidak lagi hanya berkomunikasi melalui bahasa verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari orang. Untuk mendapatkan televisi tidak lagi sesusah zaman dahulu dimana perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin berkembang pesat. Apalagi teknologi kini sudah sebagai salah satu kebutuhan bagi masyarakat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada jaman sekarang ini Televisi merupakan media massa elektronik yang mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 02/P/KPI/12/2009

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 02/P/KPI/12/2009 Menimbang: PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 02/P/KPI/12/2009 tentang PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN a. bahwa dalam rangka pengaturan perilaku lembaga penyiaran dan lembaga-lembaga lain yang terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia komunikasi massa pada umumnya dan dunia entertainment khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Dunia komunikasi massa pada umumnya dan dunia entertainment khususnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dunia komunikasi massa pada umumnya dan dunia entertainment khususnya di Indonesia tengah diwarnai persaingan yang ketat. Betapa tidak, dalam lima tahun terakhir pasca

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sudah berevolusi dengan sangat cepat seiring perkembangan zaman.perkembangan tersebut bersamaan dengan perubahan masyarakat yang tradisional menjadi

Lebih terperinci

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) KOMISI PENYIARAN INDONESIA Lembaga Negara Independen Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) Bimo Nugroho Sekundatmo Semarang, 14-15 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan media massa di tanah air khususnya media televisi, saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat. Kehadiran media televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki derajat yang paling tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal budi yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yang paling sering digunakan dewasa ini adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif dibandingkan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami kemajuan.mulai dari jaman prasejarah hingga di jaman modern seperti sekarang ini. Proses modernisasi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini Indonesia merupakan negara yang semakin pesat dalam perkembangan industri di media televisi yang tentunya didukung dengan majunya teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang ketika saat itu menayangkan secara langsung upacara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan media paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Hal ini

Lebih terperinci