KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN
|
|
- Yohanes Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Yang Dimuat Di Website kpi.go.id) RisaRiskayanti ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran Media Televisi Yang Dimuat Di Website kpi.go.id Sebuah studi analisis isi kasus pelanggaran yang dimuat dalam website KPI, terhitung dari bulan juli sampai dengan desember tahun Kasus pelanggaran ini dianalisis berdasarkan penggolongan data yang akan dikelompokkan menjadi penggolongan berdasarkan program acara faktua dan non-faktua, stasiun televisi, pasal dan sanksi pelanggaran., dan kemudian digunakan untuk melihat adanyakecenderungan media televisidalam melakukan pelanggarn pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran.dalam website kpi.go.id telah dimuat kasus-kasus pelanggaran televisi dan telah di deskripsikan pelanggaran dan pasal yang dilanggar. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan paradigma positivis dan pisau analisis isieriyanto. Melalui analisis tersebut, dapat dilihat kecenderungan pelanggaranp3sps yang dilakukan media televisi berdasarkan program acara, sanksi dan pasal. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah adanya kecenderungan pelanggaran P3SPS oleh media televisi melalui program acara dan adanya kecenderungan pelanggaran terhadap pasal tertentu yang dilakukan oleh media televisi. Kata Kunci: P3SPS, Analisis Isi, Media, Televisi, Website. Latar Belakang Masalah Media penyiaran, yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang dianggap sebagai sarana penyampaian pesan yang efisien untuk mencapai audiens dalam jumlah yang sangat banyak. Sehingga media massa memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu komunikasi, khusunya dalam komunikasi massa (Morissan, 2008 : 13). Istilah televisi (television) merupakan suatu kata yang berasal dari gabungan kata tele (bahasa Yunani) yang artinya jauh dan vision (bahasa latin Videra) yang artinya melihat/memandang. Jadi secara harfiah televisi berarti memandang peristiwa dari jauh dalam waktu yang bersamaan (Sofiah, 1993 : 47) Maraknya perindustrian penyiaran di tanah air, sehingga diperlukan adanya sebuah peraturan untuk menyelenggarakan penyiaran dan menghasilkan kualitas siaran serta mengawasi penyelenggaraan penyiaran yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Maka dibuatlah sebuah peraturan 1
2 perundang-undangan yang dimuat dalam buku Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Standar Pedoman Siaran (SPS) yang disah kan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) oleh lembaga negara independen pada tahun P3SPS ditetapkan agar lembaga penyiaran dapat menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, control, perangkat sosial dan pemersatu bangsa. Standar program siaran ini sendiri diarahkan agar program siaran dapat menjunjung tinggi dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan negara kesatuan republik Indonesia. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai lembanga independen negara yang mengawasi, menetapkan dan mengatur penyiaran melalui P3SPS. KPI memiliki kewenangan menyusun dan mengawasi berbagai peraturan penyiaran yang menghubungkan antara lembaga penyiaran, pemerintah dan masyarakat. Kecenderungan adanya pelanggaran yang dibuat media televisi soalah tidak mengindahkan kaidah-kaidah yang telah di berlakukan oleh KPI melalui P3SPS. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah terjadi pelanggaran lebih dari 200 kasus pelanggaran yang di muat dalam situs Komisi Penyiaran Indonesia melalui website kpi.go.id yang menjadi bukti bahwa media televisi cenderung melakukan pelanggaran P3SPS. Kasus-kasus pelanggaran yang telah terjadi tersebut akan dimuat di website resmi KPI dan telah di deskripsikan secara jelas sangsi yang diberikan dan pelanggaran yang dilakukan. Banyaknya kasus pelanggaran yang dimuat pada website kpi.go.id seolah menjadi sebuah fenomena tersendiri sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada website kpi.go.id. Banyaknya nama stasiun televisi di indonesia yang tercantuh dalam website kpi.go.id sebagai media yang melakukan pelanggaran, peneliti tertarik untuk mengangkat judul skripsi kecenderungan pelanggaran pedoman perilaku penyiaran dan stadar program siaran di media televisi. Karakteristik televisi yang memiliki jangkauan siar luas dan dapat memberikan efek yang besar pula menjadi daya tarik untuk diteleti. Dimana peneliti ingin melihat bentuk dari pelanggaran yang terjadi pada media televisi dan pasal yang paling sering dilanggar. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana kecenderungan pelanggaran P3SPS media televisi yang dimuat di website kpi.go.id Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui kecenderungan pelanggaran penyiaran program faktual dan non faktual yang terjadi di media televisi. 2. Mengetahui stasiun televisi yang paling sering melakukan pelanggaran. 3. Mengetahui kecenderungan pasal dalam P3SPS yang sering dilanggar oleh media televisi. 4. Mengetahui sangsi yang di berikan oleh KPI terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh media televisi. 2
3 TINJAUAN PUSTAKA Struktural Fungsional Masyarakat dilihat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berkaitan atau sub-sistem. Setiap subsistem tersebut memiliki peran yang berarti. Salah satu sub-sistem tersebut adalah media. Media diharapkan dapat menjamin integritas ke dalam ketertiban dan memiliki kemampuan memberikan respon terhadap kemungkinan baru yang didasarkan pada realitas yang sebenarnya. Teori Normatif Media Teori normatif media mengasumsikan bagaimana seharusnya media tersebut berperan dalam realita sosial atau bagaimana sebenarnya media berfungsi. Jenis teori normatif media ini Analisis Isi Analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable), dan salih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Logika dasar komunikasi bahwa setiap komunikasi selalu berisi pesan dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verba maupun nonverba. Komunikasi Massa Wiriyanto (2000) komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alatalat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi dan film (Cangara, 2002 : 36). Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya sangat sentris terutama dalam mengembangkan alam demokrasi di negara Indonesia. Oleh karena itu ditetapkanlah undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran dengan total XII BAB pokok pembahasan dan 64 pasal, untuk menjadi dasar dalam menyelenggarakan penyiaran dan menghasilkan kualitas siaran di Indonesia. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptifkuantitatif, dengan pendekatan analisis isi (content analysis) yaitu penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Populasi 3
4 Populasi dalam penelitian ini adalah website kpi.go.id yang memuat kasus pelanggaran P3SPS. Adapun populasi dalam penelitian ini berjumlah 111 kasus pelanggaran terhitung dari juli-desember Sampel Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 kasus pelanggaran. Sampel tersebut telah memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Adapun hasil penelitian ini adalah : Tabel 4.1. Jumlah Kasus Pelanggaran Berdasarkan Program Acara No Bulan Program Faktual Non Faktual 1 Juli Agustus September Oktober November Desember 5 0 Total Jumlah Tabel 4.2. Jumlah Kasus Pelanggaran Berdasarkan Stasiun Televisi No Stasiun Televisi Frekuensi Persentase (%) 1 RCTI SCTV ANTV TRANS TV TRANS TVRI METRO TV TV ONE GLOBAL TV MNC INDOSIAR
5 12 NET TV Total Jumlah Sumber : Data Sekunder, 2014 Tabel 4.3. Pelanggaran Stasiun Televisi Berdasarkan Pasal Pasal Stasiun No Televisi Pedoman Perilaku Standar Program Siaran Penyiaran Pasal 9, Pasal 11 ayat (1) Pasal 9, Pasal 11 ayat (1), Pasal 1 RCTI Pasal 14, Pasal 16, Pasal 17, 15 ayat (1), Pasal 16 ayat (2) dan Pasal 21 ayat (1), Pasal huruf b, Pasal 18 huruf g, Pasal 22 ayat (2), Pasal 43, 36 ayat (1), (2) dan (4) huruf a Pasal 50 ayat (5), dan d, Pasal 37 ayat 4 huruf (a), Pasal 40 huruf b, Pasal 58 ayat 2 SCTV Pasal 6, Pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 17, Pasal 16, Pasal 21 ayat (1), Pasal 43, 3 ANTV Pasal 9, Pasal 14 dan Pasal 21 ayat (1), Pasal 43, 4 TRANS TV Pasal 9, Pasal 11 ayat (1), Pasal 13, Pasal 14 ayat (2), Pasal 17 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 43 5 TRANS 7 Pasal 9, Pasal 14 ayat (2), Pasal 21 ayat (1), Pasal 43 6 TVRI Pasal 9 ayat (1) dan (2) 7 METRO TV Pasal 11 dan Pasal 22 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) 8 TV ONE Pasal 9, Pasal 11, Pasal 14, Pasal 16, dan Pasal 22 ayat (1), Pasal 59 (3), Pasal 71 (6) Pasal 6, Pasal 9, Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 14 huruf a, b, e, g dan h, Pasal 15 ayat (1), Pasal 16 ayat (2) huruf b, Pasal 17, Pasal 18 huruf g, dan h, Pasal 23, Pasal 37 ayat (4) huruf a, Pasal 58 ayat (1), Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasl 36 ayat (1), (2) dan (4) huruf a dan d, Pasal 37 ayat (4) huruf a, Pasal 58 ayat (1), Pasal 59 ayat (3), Pasal 9, Pasal 11 ayat (1), Pasal 13 ayat (1), dan (2), Pasal 14 huruf a, b, e, g dan h, Pasal 15 ayat (1), Pasal 16 ayat (2) huruf b, Pasal 37 ayat (4) huruf a, Pasal 58 ayat (1), Pasal 59 (3) Pasal 9 ayat (1) dan (2), Pasal 15 ayat (1), Pasal 32, Pasal 37 ayat (4) huruf a, Pasal 58 ayat (1), Pasal 59 ayat (3) Pasal 15 (1) dan Pasal 26 (1) dan (2) Pasal 11 ayat (1) dan (2), Pasal 40 huruf a Pasal 9, Pasal 11 ayat (1), Pasal 15 ayat (1), Pasal 18 huruf g, 5
6 9 GLOBAL TV 10 MNC (1), ayat (2) dan ayat (3), Pasal 25 huruh a, b dan c Pasal 9, Pasal 14 ayat (2) Pasal 16, Pasal 21 ayat (1), Pasal 50 ayat (5), Pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 ayat (4), Pasal 50 ayat (5), 11 INDOSIAR Pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 17, Pasal 21 ayat (1), Pasal 22 ayat (2), Pasal 43 Pasal 40 huruf a dan b, Pasal 49, Pasal 50 huruf d. Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 18 huruf h, Pasal 30 ayat (1) huruf f, Pasal 37 ayat (1), (2) dan (4) huruf a, Pasal 71 ayat (6), Pasal 9, Pasal 13 (1) dan (2), Pasal 14 huruf a, b, e, g dan h, Pasal 15 (1), Pasal 18 huruf h, Pasal 37 ayat (4) huruf (a), Pasal 71 (6) Pasal 9, Pasal 13 (1) dan (2), Pasal 14 huruf a, b, e, g dan h, Pasal 15 (1), Pasal 17 ayat (1) dan (2) huruf c, Pasal 19 ayat (1), Pasal 37 (4) huruf a, Pasal 40 huruf b, Pasal 58 (1) Pasal 59 (3). 12 NET TV Pasal 14 dan Pasal 21 (1) Pasal 15 (1) dan Pasal 37 (4) huruf a Sumber : Data Sekunder, 2014 Pembahasan Program acara faktual merupakan program acara siaran yang menyediakan fakta non fiksi yang terdiri dari program berita, features, dokumentari, program realita (reality program/ reality show), konsultasi on-air dengan mengundang narasumber dan atau penelepon, pembahasan masalah melalui diskusi, talk show, jajak pendapat, pidato/ceramah, program editorial, kuis, perlombaan, pertandingan olahraga, dan program-program sejenis lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang mengambil populasi sebanyak 111 kasus pelanggaran terhitung dari Bulan Juli-Desember 2014 yang dimuat dalam website kpi.go.id, program acara faktual menjadi program acara yang paling sedikit melakukan pelanggaran yakni hanya sebesar 39% atau sebanyak 29 kasus pelanggaran dari total sampel 75 kasus pelanggaran. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa program acara faktual masih lebih mengindahkan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran hal ini terbukti bahwa adanya pelanggaran yang terjadi oleh program faktual lebih banyak melakukan pelanggaran yang mengarah kepada ketentuan jam tayang dan perinsip-prinsip jurnalistik mengenai ketentuan liputan pemberitaan. Program acara non-faktual menjadi program acara yang paling banyak melakukan pelanggaran terhitung dari bulan Juli-Desember tahun 2014 yakni sebesar 46 kasus atau 61%. Program faktual merupakan program siaran yang menyajikan fiksi (seperti drama, film, sinetron, komedi, dan kartun) yang berisi seni dan budaya serta rekayasa dan/ atau imajinasi dari pengalaman individu dan/atau kelompok tertentu. 6
7 Berdasarkan hasil penelitian yang mengambil populasi dan sampel dalam website kpi.go.id program acara non faktual yang paling banyak melakukan pelanggaran ada program acara sinetron dan animasi anak.program sinetron paling banyak melakukan pelanggaran dengan muatan yang banyak menampilkan ekspresi dari pemainya seperti ada adegan dalam beberapa tayangan sinetron yang memunculkan adegan kekerasan yang dinilai kurang pantas untuk ditayangkan dibawah jam 10 malam hal ini dikarenakan anak-anak masih menonton televisi dan dikhawatirkan anak-anak akan meniru adegan tersebut. Selain itu animasi yang dikhusukan untuk klasifikasi anak juga banyak melakukan pelanggaran dengan adegan-adegan kekerasan yang sangat riskan ditiru oleh anak-anak yang melihatnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan adapun nama stasiun televisi yang tercantum sebagai stasiun yang melakukan pelanggaran paling banyak dilakukan oleh stasiun televisi RCTI dengan jumlah kasus pelanggaran sebanyak 15 kasus pelanggaran atau 20%, Stasiun televisi SCTV menjadi stasiun televisi kedua yang paling banyak melakukan pelanggaran setelah stasiun televisi RCTI, yakni sebanyak 11 kasus pelanggaran atau 14.7% dari total keseluruhan kasus pelanggaran yang berjumlah 75 kasus pelanggaran. Stasiun televisi TRANS TV berada diurutan ke-3 (tiga) yang melakukan kasus pelanggaran terbanyak dengan jumlah 10 kasus pelanggaran atau 13.3% dari total keseluruhan. Selanjutnya stasiun televisi ANTV dan MNC berada diurutan ke-4 (empat) dan ke-5 (lima) dengan jumlah kasus pelanggaran sebanyak 8 (delapan) kasus pelanggaran atau 10.7%. INDOSIAR menjadi stasiun televisi diurutan ke-6 (enam) yang melakukan pelanggaran terbanyak yaitu sebanyak 7 kasus pelanggaran atau 9.4% dari total keseluruhan. TRANS 7 berada diurutan ke-7 (tujuh) dengan jumlah kasus pelanggaran sebanyak 6 kasus pelanggaran atau 8%, diurutan ke-8 (delapan) terbanyak yang melakukan pelanggaran adalah stasiun televisi GLOBAL TV dengan jumlah kasus pelanggaran sebanyak 4 kasus pelanggaran atau 5.3% dan TV ONE berada diurutan ke-9 (sembilan) stasiun televisi yang melakukan pelanggaran dengan jumlah kasus pelanggaran sebanyak 3 kasus pelanggaran. Stasiun televisi yang paling sedikit melakukan pelanggaran adalah stasiun televisi TVRI yaitu sebanyak 1 kasus pelanggaran atau 1.3%, Stasiun Televisi METRO TV yaitu sebanyak 1 kasus pelanggaran atau 1.3% dan stasiun televisi NET TV juga melakukan pelanggaran sebanyak 1 kasus pelanggaran atau 1.3% dari total keseluruhan kasus pelanggaran dari bulan Juli-Desember tahun Stasiun televisi RCTI merupakan stasiun televisi swasta yang telah menyelenggarakan penyiaran selama 25 tahun. Banyaknya program acara yang di tayangkan oleh stasiun televisi RCTI seolah memungkinkan untuk terjadinya pelanggaran. Hal ini terbukti dengan adanya data yang dimuat di website kpi.go.id, stasiun televisi RCTI menjadi stasiun televisi terbanyak yang melakukan pelanggaran terhitung dari bulan Juli-Desember 2014, yakni sebanyak 20 kasus pelanggaran atau sekitar 20% dari total keseluran kasus pelanggaran. Stasin televisi yang paling sedikit melakukan pelanggaran adalah TVRI, METRO TV dan NET TV. Ketiga stasiun televisi ini masing masing melakukan pelanggaran sebanyak 1 kali terhitung dari Juli-Desember Stasiun televisi 7
8 TVRI merupakan stasiun televisi pemerintah, stasiun televisi METRO TV merupakan stasiun televisi swasta yang banyak menayangkan program acara faktual berupa jurnalistik, talk show dan program sejenis lainya, dan stasiun televisi NET TV merupakan stasiun televisi swasta yan tergolong masih baru dan baru menayangkan beberapa program acara sehingga kemungkinan untuk melakukan pelanggaran masih dapat di golongkan rendah. Jenis pelanggaran yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah perlindungan terhadap anak-anak dan remaja dimana banyak program acara faktual maupun non faktual yang menampilkan adengan kekerasa, ungkapan katakata kasar, muatan seksualitas yang sangat rentan ditiru oleh anak-anak dan dianggap tidak mendidik serta tidak mendukung perkembangan psikologi anak sebagaimana yang telah diatur dalam pedoman perilaku penyiara. Selain itu penggolongan program siaran dan ketentuan jam tayang juga perlu diperhatikan dalam setiap program acara dengan memperhatikan isi dari program acara tersebut. Adapun pasal yang cendenrung dilanggar oleh media televisi adalah.pasal 6, Pasal 9 yang berbunyi lembaga penyiaran wajib menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat, Pasal 11, Pasal 13 mengenai penghormatan terhadap hak privasi, Pasal 14 mengenai perlindungan kepada anak. Pasal 16 mengenai pembatasan program seksual, Pasal 17 mengenai pembatasan program siaran bermuatan kekerasan, Pasal 21 ayat (1) mengenai penggolongan program siaran, Pasal 22 ayat (1), (2), dan (3) mengenai prinsipprinsip jurnalisik.pasal 25 huruh a, b, dan c mengenai peliputan bencana, Pasal 27 ayat (4) mengenai narasumber dan sumber informasi, Pasal 43 mengenai siaran iklan. Pasal 50 ayat (5) mengenai siaran pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. Pelanggaran terhadap pasal dalam Standar Program Siaran juga cenderung dilakukan oleh stasiun televisi, adapun pasal-pasal yang dilanggra yaitu pasal 6 mengenai penghormatan terhadap nilai-nilai kesusilaan, agama, ras, dan antar golongan, Pasal 9 mengenai penghormatan terhadap nilai kesopanan dan kesusilaan. Pasal 11 mengenai perlindungan kepentingan public, Pasal 13 mengenai penghormatan terhadap hak privasi, Pasal 14 huruf a, b, e, g, dan h yang juga masih mengatur ketentuan mengenai perlindungan hak, Pasal 15 mengenai perlindungan kepada anak-anak/atau remaja. Pasal 16 mengenai program siaran lingkungan, Pasal 17 mengenai pelarangan menampilkan muatan yang melecehkan, Pasal 18 mengenai pembatasan adegan seksualitas, Pasal 19 mengenai pembenaran seks diluar nikah, aborsi dan pemerkosaan, Pasal 23 mengenai pelarangan muatan adegan, Pasal 26 mengenai pelarangan dan pembatasan rokok, napza, Pasal 30 mengenai pelarangan dan pembatasan program siaran mistis, horor dan supranatural, Pasal 32 mengenai pembatasan program siaran mistik, Pasal 36 mengenai penggolongan program acara klasifikasi A, Pasal 37 mengenai penggolonggan program acara klasifikasi R. Pasal 40 mengenai prinsip-prinsip jurnalistik dilanggar, Pasal 49 mengenai peliputan, Pasal 50 mengenai pelarangan dan batasan peliputan bencana, Pasal 58 8
9 mengenai siaran iklan, Pasal 59 mengenai iklan rokok, jasa, Pasal 70 mengenai program kuis, undian berhadiah dan permainan berhadiah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Adapun simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa adanya kecenderungan pelanggaran pedoman perilaku penyiaran dalam program acara di media televisi. Program acara yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah program acara non faktual yakni sebanyak 46 kasus atau 61% sementara untuk program acara faktual sebanyak 29 kasus atau 39% dari total keseluruhan kasus yakni 75 kasus pelanggaran yang dimuat dalam website kpi.go.id.program acara non faktual yang paling banyak melakukan pelanggaran merupakan program sinetron, FTV dan animasi dimana program tersebut banyak menampilkan muatan adegan yang dianggap berbahaya serta tidak mendidik. 2. Jenis pelanggaran yang paling banyak terjadi adalah perlindungan terhadap anak-anak dan remaja, penggolongan program siaran, pembatasan adegan kekerasan serta norma kesopanan dan kesusilaan. 3. Masing-masing program acara paling sedikit melakukan satu jenis pelanggaran dan paling banyak melakukan empat jenis pelanggaran sekaligus dalam satu program acara yang sama. 4. Sanksi administratif yang paling banyak diberikan adalah sanksi administratif teguran tertulis pertama dan kedua semntara untuk sanksi administratif berupa penghentian sementara program acara yang bermasalah hanya terjadi satu kali terhitung dari bulan Juli-Desember tahun Saran Adapun sarannya adalah sebagai berikut : 1. Lembaga penyiaran harusnya lebih banyak memperhatikan muatan dalam program siaran yang akan ditampilkan, apakah sudah sesuai dengan kaidah-kaidah dan ketentuan yang berlaku sebagaimana yang diatur dalam undang-undang penyiaran dan khususnya pedoman perilaku penyiaran yang berlaku mengenai standar isi program siaran. 2. Program acara yang menampilkan adegan-adegan berbahaya seharusnya lebih memperhatikan jam untuk penayanganya agar program tersebut tidak dilihat oleh anak-anak dan membahayakan anak. 3. Penggolongan program siaran harus lebih memperhatikan muatan dalam ketentuan klasifikasi program siaran dikarenakan banyaknya program siaran yang diklasifikasikan untuk golongan tertentu seperti anak-anak dan remaja, tetapi program siaran tersebut tidak menampilkan muatan yang dapat mendukung untuk perkembangan psikologi anak-anak dan remaja malah cenderung membahayakan. 9
10 DAFTAR PUSTAKA Buku Cangara, Hafid Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Komisi Penyiaran Indonesia Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS). Jakarta : Lembaga Negara Independen Nawawi, Hadari Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : UGM Press. Wirianto Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Sumber Lain tanggal 08 November 2014 jam 11:37 isi_600.html di akses tanggal 08 November 2014 jam 15 :
BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami kemajuan.mulai dari jaman prasejarah hingga di jaman modern seperti sekarang ini. Proses modernisasi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Balakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan tanpa batas. Sebagai makhluk sosial, manusia harus berkomunikasi dan selalu ingin bertukar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik modern yang sangat efektif karena memiliki kandungan informasi yang jauh lebih besar dari pada media lain nya, baik itu media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat
Lebih terperinciHASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015
HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015 PENDAHULUAN: MENGAPA KPI MEMBUAT INDEKS KUALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI? Salah satu tugas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. 3 Televisi. mudah untuk diakses masyarakat, yang kemudian menjadikan televisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. 3 Televisi merupakan sarana untuk memperoleh informasi serta mengedukasi masyarakat. Saat ini dengan biaya yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang setiap hari manusia lakukan dalam kehidupannya. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pesbukers di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi
Lebih terperinciANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI
ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia saat ini sangat berkembang dengan pesat. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia seperti,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciLembar Fakta. Diskusi tentang Antara Perlindungan dan Pembatasan: Pengawasan Isi Siaran Bermuatan Seksualitas dan Perempuan Jakarta, 18 Desember 2013
Lembar Fakta Diskusi tentang Antara Perlindungan dan Pembatasan: Pengawasan Isi Siaran Bermuatan Seksualitas dan Perempuan Jakarta, 18 Desember 2013 Seksualitas dalam Sanksi Administratif KPI Tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu
Lebih terperinciNo TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)
REKAP SANKSI KPI KEPADA LEMBAGA PENYIARAN (TV) TERKAIT PELANGGARAN PROGRAM DI MASA PEMILU 2014 (20 Sept 2013 9 Jul No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15
Lebih terperinciKomisi Penyiaran Indonesia Pusat
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat 1 2 3 PENDAHULUAN: MENGAPA KPI MEMBUAT INDEKS KUALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI? Salah satu tugas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah melakukan pengawasan agar program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memberikan berbagai informasi dan hiburan. Media massa yang memiliki ciri
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 02/P/KPI/12/2009
Menimbang: PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 02/P/KPI/12/2009 tentang PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN a. bahwa dalam rangka pengaturan perilaku lembaga penyiaran dan lembaga-lembaga lain yang terlibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Di samping kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PENYIARAN INDOENSIA Nomor 02 Tahun 2007 Tentang PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN
PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDOENSIA Nomor 02 Tahun 2007 Tentang PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN Menimbang: a. bahwa dalam rangka pengaturan perilaku lembaga penyiaran dan lembagalembaga lain yang terlibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Utomo (2005:6) Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Indonesia, keberadaan kepolisian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 01/P/KPI/03/2012
PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN Menimbang: a. bahwa dalam rangka pengaturan perilaku lembaga penyiaran di Indonesia dibutuhkan suatu pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan proses pernyataan manusia yang dinyatakan dalam bentuk pikiran atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat dipisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi bukan hanya sekedar sebuah kegiatan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi elektronik semakin pesat pada era globalisasi. Teknologi yang semakin canggih dapat mempermudah khalayak atau audiens untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Sejak Tahun 2014, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah memberikan sanksi kepada beberapa stasiun televisi yang menyiarkan tayangan bermasalah. Adapun sanksi-sanksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses kegiatan dalam penyampain pesan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Media Televisi Terhadap Perilaku Menyimpang Remaja
KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Media Televisi Terhadap Perilaku Menyimpang Remaja ( Studi Kasus di SMP Negeri 1 Bandar Kelurahan Perdagangan I Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun ) Petunjuk pengisian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam kehidupan sekarang. Berbagai informasi pun dihadirkan lewat berbagai saluran komunikasi dalam hal ini melalui
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sudah berevolusi dengan sangat cepat seiring perkembangan zaman.perkembangan tersebut bersamaan dengan perubahan masyarakat yang tradisional menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi digulirkan akhir Mei 1998, kebebasan media massa di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pemberitaan media tidak lagi didominasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola
35 BAB III METODOLOGI 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian Deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi menjadi media yang paling sering digunakan karena televisi adalah salah satu media massa yang paling mudah untuk diperoleh, selain itu setiap orang dari berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciRAMBU RAMBU AMBIGU. Eduard Lazarus dan Gabriela Eriviany. Kritik terhadap Regulasi. dan Penerapan Sanksi. KPI Sepanjang 2015
RAMBU RAMBU AMBIGU Kritik terhadap Regulasi dan Penerapan Sanksi KPI Sepanjang 2015 Eduard Lazarus dan Gabriela Eriviany 1 Rambu-Rambu Ambigu Eduard Lazarus dan Gabriela Eriviany Remotivi, 2016 Penyunting:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sesuatu yang pasti dibutuhkan oleh manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sesuatu yang pasti dibutuhkan oleh manusia, komunikasi dibagi menjadi dua yaitu, komunikasi vertikal (antara hamba dengan sang pencipta) dan komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Audio visual merupakan sarana yang diberikan televisi,audio visual juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan media massa di Indonesia saat ini masih di dominasi oleh televisi karena selain menyajikan tayangan yang real dan nyata, televisi juga selalu
Lebih terperinciHubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak
Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak Summary Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media dapat diartikan sebagai: 1. Alat. 2.
Pengertian media dan macam-macam Media Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media dapat diartikan sebagai: 1. Alat. 2. Alat atau (sarana) komunikasi seperti majalah, radio, televisi, film, poster, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah salah satu alat media penyiaran yang ditampilkan secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan mudah untuk para penonton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah hal yang mendasar yang tidak dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi
Lebih terperinci1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy Talkshow Kick Andy tayang di stasiun televisi Metro TV tanggal 1 Maret 2006. Program ini berawal dari ide dari pemilik stasiun televisi Metro TV sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia semakin hari semakin dekat saja. Meskipun arus informasi yang mengalir tersebut akan mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik saat ini baru menunjukan kegiatan komunikasi massa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita mengenai politik, kriminal, bencana sampai dengan berita olahraga seringkali mengisi media baik cetak maupun elektronik. Hadirnya media cetak maupun
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seperti kita ketahui, media adalah suatu alat yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah S-O-R (Stimulus Organism - Response) merupakan proses di mana stimulus memberikan pesan, lalu organism menerima atau tidak pesan yang diberikan lalu baru
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling luas jangkauannya dalam hal meraih penggunanya. Televisi mampu menyajikan informasi secara serentak dan secara langsung dapat
Lebih terperinciHUKUM & ETIKA PENYIARAN : MENGAPA PERLU DISENSOR DAN DIAWASI
1 LSF Melindungi masyarakat dari pengaruh negatif film, diantaranya adanya dorongan kekerasan, perjudian, penyalagunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, serta penonjolan pornografi, penistaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman ini dunia serasa sempit berkat adanya media massa. Media massa mampu mengantarkan informasi bagi semua orang di belahan bumi mana pun tanpa butuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara harafiah televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (pandangan), yang dapat diartikan sebagai melihat sesuatu dari jarak jauh. Televisi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya ditentukan oleh rating. Tidak heran jika, kini masing-masing stasiun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pertelevisan di Indonesia sudah berkembang dengan sangat pesat, ditandai dengan banyaknya bermunculan stasiun-stasiun televisi. Menurut Peter Herford,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari komunikasi, komunikasi sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari komunikasi, komunikasi sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap pribadi/individu tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan
Lebih terperinci