BAB I PENDAHULUAN. tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Kelulusan (SK) menegaskan Bahwa
|
|
- Teguh Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I. I Latar Belakang Peningkatkan mutu pendidikan bangsa Indonesia seutuhnya merupakan salah satu proritas bidang pendidikan di Indonesia. Sesuai Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Kelulusan (SK) menegaskan Bahwa Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, dan relevansi serta efisiensi manajemen untuk mengembangkan potensi peserta didik. Guru SD menjadi ujung tombak dalam peningkatan mutu pada pendidikan dasar. Totalitas ketajaman guru SD sebagai ujung tombak pembelajaran di sekolah adalah dengan mengupayakan inovasi pembelajaran yang ideal bagi peserta didik untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan kriteria keberhasilan sesuai KKM. Pada pembelajaran IPA seharusnya memuat dua nilai tujuan pokok yang diharapkan melekat dan tumbuh pada pribadi peserta didik. Nilai-nilai ini adalah nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan. Nilai ketuhanan adalah nilai sebagai penyadaran bahwa alam semesta dan yang semua yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan Tuhan dan sebagai wujud kebesaran Tuhan. Manusia sebagai bagian dari ciptaan-nya yang telah disediakan alam dan isinya untuk memenuhi semua kebutuhannya wajib bersyukur dengan memelihara kelestarian alam. Nilai kemanusiaan adalah nilai-nilai yang membentuk dan menyadarkan manusia akan pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan untuk mengeksploitasi dan memelihara alam dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Nilai ini menyadarkan
2 manusia untuk tidak serakah dengan hanya mengeksploitasi alam tanpa peduli akan pemeliharaan dan kelestariannya. Selain bermuatan nilai-nilai tersebut, pembelajaran IPA yang didesain lewat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus mencerminkan pola pembelajaran dengan urutan: melibatkan peserta didik, eksplorasi, penjelasan, perluasan, dan evaluasi. Keruntutan pola tersebut akan memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran dan pengembangan atau pendalamanya. Untuk memudahkan mencapai tujuan pembelajaran, pola pembelajaran tersebut harus diikuti dengan pemilihan metode yang bervariasi sesuai materi dan tujuan, alat peraga yang mendekati konkret sesuai dengan fase perkembangan usia anak SD yang konkret operasional, dan media yang representatif. Pada era teknologi informasi sekarang ini memungkinkan banyak alternatif pemilihan media yang representatif baik audio, visual, maupun audio visual. Misalnya melalui power point, animasi, CD Interaktif, dan film. Pemilihan metode, alat peraga, dan media yang sesuai selain memudahkan mencapai tujuan pembelajaran juga membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Menyenangkan karena peserta didik bisa memperhatikan, memainkan, memanipulasi, mengamati, berinteraksi dengan alat peraga atau media pembelajaran. Menyenangkan karena menggunakan metode yang bervariasi. Keberadaan alat peraga yang memadai dan ketersediaan alternatif media pembelajaran yang sesuai untuk setiap materi pembelajaran sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan ketercapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran IPA di SDN Betet 1 Kediri untuk memenuhi tujuan mata pelajaran IPA sesuai standar isi kurikulum KTSP yang telah ditetapkan
3 dengan memuat nilai-nilai pembelajaran IPA tersebut, ditetapkan KKM 75 dengan keberhasilan 80% dari jumlah siswa mencapai KKM. Dengan KKM 75 dan keberhasilan 80% tentu diperlukan desain pembelajaran yang bisa mengakomodir semua jenis kemampuan dan tipe belajar peserta didik. Berdasar hasil psikotes (terlampir hal 56), peneliti sebagai guru kelas VI telah mengidentifikasi bahwa dari 33 peserta didik, 3 anak (9%) dengan skor diatas 110 berkemampuan di atas rata-rata, 27 anak atau 76% anak pada tingkatan rata-rata (normal) dengan skor di atas , dan 6 anak atau 24% adalah rata-rata tetapi dengan skor di bawah 100. Nampaknya 6 anak tersebut dalam kesehariannya cenderung lambat belajar. Kenyataan seperti ini akan menjadi tantangan peneliti untuk meningkatkan hasil pembelajaran dengan keberhasilan 80%. Selama ini pembelajaran IPA materi pokok Sistem Tata Surya dirancang dan dilakukan dengan metode demonstrasi dan diskusi dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi model tata surya Kontak Instrumen Terpadu (KIT) IPA. Model atau tiruan tata surya berbentuk tiga dimensi diciptakan sedemikian rupa sehingga sudah bisa menggambarkan susunan tata letak, ukuran, dan pergerakan planet-planet yang mengitari matahari. Alat peraga tersebut nampaknya masih kurang representatif karena belum bisa menggambarkan keadan sebenarnya terutama keaadan angkasa, bangaimana benda-benda langit tersebut melayanglayang di angkasa tanpa berbenturan dan jatuh, perbandingan ukuran benda-benda langit, rotasi yang berbarengan dengan revolusi, dan informasi ciri-ciri benda langit. Pada pembelajaran pertama (pra siklus) materi pokok sistem tata surya
4 dengan demontrasi menggunakan alat peraga tiga dimensi model KIT IPA dan kerja kelompok dapat diperoleh hasil 42% anak mencapai KKM sebelum dilakukan remedial, (lampiran hal. 57). Pada remedial dengan tetap menggunakan media yang sama hanya terjadi peningkatan 18%. Jadi jumlah peserta didik yang mencapai KKM masih 60% (lampiran hal. 58). Ini berarti proses pembelajaran masih jauh dari berhasil yaitu 80%. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti bersama kolabolator mencermati dan membuat hipotesa bahwa penyebab utamanya adalah alat peraga tiga dimensi model KIT IPA kurang representatif untuk bisa menggambarkan keadaan sesuai aslinya. Usia anak SD kelas enam adalah usia pada tahap perkembangan konkret operasional, Piaget dalam Leo Sutrisno dan Hery Kresnadi (2008 : 2.7). Semakin mendekati benda aslinya (konkret) semakin memudahkan anak untuk bisa memahami pembelajaran. Model tata surya KIT IPA hanya bisa menggambarkan secara global atau garis besar tentang bentuk, susunan letak, lintasan planetplanet. Sedangkan gerakan rotasi dan revolusi kurang bisa menggambarkan keadaan sebenarnya. Benda langit lainnya seperti asteroid, meteoroid, satelit, dan komet tidak ada dalam model tata surya KIT IPA. Kelemahan model tata surya KIT IPA itulah yang dominan menyebabkan kekurangpahaman peserta didik dalam memahami pembelajaean sistem tata surya. Dari kelemahan alat peraga tersebut, peneliti bersama kolaborator menentukan alternatif alat peraga yang lebih representatif untuk melengkapi kekurangan model tata surya KIT IPA. Alat peraga yang bisa menggambarkan secara jelas mendekati keadaan sebenarnya untuk ciri-ciri, pergerakan, dan bendabenda langit lainnya, hanya tayangan animasi atau video. Tayangan yang ada
5 animasi, suara, dan menggambarkan keadaan sebenarnya adalah CD pembelajaran interaktif. Fungsi CD interaktif ini selain sebagai media pembelajaran juga sebagai alat peraga karena bisa melengkapi dan menggantikan peran alat peraga tiga dimensi KIT IPA. CD pembelajaran interaktif lazimnya bersifat indivual karena adanya interaksi atau komunikasi langsung dua arah dengan program pembelajarannya. Keterbatasan CD Interaktif dan perangkat komputer sebagai player (pemutar CD Interaktif) maka dimodifikasi secara all in one (satu untuk sekelas). Pembelajaran akan menjadi tidak membosankan dan menarik karena adanya game/simulasi yang menjadi dunianya anak-anak. Metode yang selama ini menggunakan demontrasi sesuai karakteristik alat peraga tiga dimensi KIT IPA dengan jumlah terbatas (satu), maka metode juga diganti dengan kerja kelompok. Pemilihan metode ini didasarkan pada penanaman nilai-nilai kerjasama (kemanusiaan), pembelajaran berpusat pada peserta didik (peserta didik aktif) setelah mendapatkan peragaan dan informasi dari tayangan CD Interaktif. Mencermati uraian di atas, maka perlu adanya penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar Sistem Tata Surya siswa kelas VI SDN Betet 1 Kota Kediri melalui media CD interaktif modifikasi all in one. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan : 1. Bagaimana penggunaan media CD interaktif modifikasi secara all in one (satu untuk semua) dalam meningkatkan hasil belajar sistem Tata Surya pada
6 siswa SDN Betet 1 Kota Kediri? 2. Apakah media CD interaktif modifikasi all in one dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap materi sistem tata surya? I.3 Tujuan Penelitian Sesuai perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan media CD Interaktif modifikasi secara all in one untuk meningkatkan hasil belajar sistem tata surya dan mengetahui seberapa jauh peningkatan hasil belajar peserta didik terhadap sistem tata surya setelah menggunakan media CD interaktif all in one pada kelas VI SDN Betet 1 Kota Kediri. I.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi guru, dapat dijadikan referensi untuk memperbaiki pembelajaran IPA dengan menggunakan media yang sesuai dan representatif untuk meningkatkan hasil belajar terutama pada materi sistem tata surya. 2. Bagi siswa, secara tidak langsung dapat meningkatkan hasil belajar terutama pada materi sistem tata karena penggunaan media yang bersifat multi sehingga memudahkan menguasai materi pembelajaran. 3. Bagi sekolah, memberikan alternatif pemecahan baru bagi masalah pembelajaran di sekolah dengan menyediakan berbagai alternatif pemilihan media yang representatif.
7 I.5 Ruang Lingkup dan Batasan Materi Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah hanya pada mata pelajaran IPA dengan materi Sistem Tata Surya. Materi tersebut merupakan materi pada mata pelajaran IPA kelas enam semester genap pada kurikulum 2006 (KTSP). 1.6 Definisi Istilah a. Media pembelajaran Kata media berasal dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran, M. Djauhar Shidiq (2009 : 1.36). b. CD interaktif modifikasi all in one CD interaktif adalah salah satu jenis media pembelajaran yang berupa kepingan CD yang berisi pembelajaran yang bersifat interaktif dan bersifat multimedia karena terdapat unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, vidio, teks, dan grafis, Cepi Riyana Asra (2009 : 6.5). Lazimnya digunakan secara individual tetapi karena keterbatasan CD dan pemutarnya maka dimodifikasi menjadi satu untuk semua atau sekelas (all in one) dengan menggunakan LCD Proyektor. c. Hasil Belajar Hasil belajar dalam penelitian ini adalah berupa nilai hasil tes kognitif akhir siklus setelah peserta didik mendapat pembelajaran materi sistem tata surya melalui media CD Interaktif modifikasi all in one. Hasil belajar tersebut digunakan sebagai umpan balik atas keberhasilan pembelajaran dengan melihat
8 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jika hasil tes kognitif bisa mencapai dan atau melampaui KKM yang telah ditetepkan (75) maka dinyatakan telah tuntas dan sebaliknya, jika belum mencapai KKM maka dinyatakan belum tuntas. d. Sistem tata surya Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 1076). Sedangkan tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri matahari, planet, dan benda-benda langit lainnya. Planet-plenet dan benda-benda langit lainnya secara teratur mengelilingi matahari sebagai pusatnya, Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono (2008). Jadi sistem tata surya adalah tatanan atau susunan benda langit (planet, meteoroid, asteroid, komet) dengan Matahari sebagai pusatnya, yang teratur dan saling berkaitan.
BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena pendidikan merupakan gerbang menuju wawasan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan gerbang menuju wawasan dan pengetahuan akan dunia yang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISTEM TATA SURYA MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF MODIFIKASI ALL IN ONE PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN BETET 1 KOTA KEDIRI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISTEM TATA SURYA MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF MODIFIKASI ALL IN ONE PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN BETET 1 KOTA KEDIRI E-TA OLEH: SUBAWEH NIM: 08390050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap
Lebih terperinciA. Standar Kompetensi Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : FISIKA Kelas / Semester : IX / Genap Materi Pembelajaran : Tata Surya Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 x 45 menit) A. Standar
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)
MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca dan menulis. Menguasai ilmu matematika, membaca, dan menulis berarti mempunyai harapan untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG Nanik Sudaryati 9 Abstrak: Pada tahun pelajaran sebelumnya, sebagian besar peserta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. genap tahun 2010/2011, yaitu sekitar bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung. Pelaksanaan penelitian akan dilakukan sekitar 3 bulan pada
Lebih terperinciaantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga
17 peraga audio visual. Alar peraga audio adalah alat peraga yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis alat peraga ini aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan alam (IPA). Pendidikan IPA dihararapkan bisa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar adalah ilmu pengetahuan alam (IPA). Pendidikan IPA dihararapkan bisa menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer menjadi suatu teknologi yang menjadi kebutuhan diberbagai bidang. Salah satunya dalam konteks pendidikan, komputer bukan hanya mampu membantu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang sangat penting di dunia ini. Ilmu pengetahuan yang berkembang sekarang ini sangat beragam. Salah satunya adalah ilmu tentang alam.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
Lebih terperinciArnot Pakpahan Surel :
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Arnot Pakpahan Surel : arnotpakpahan20@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dalam hidupnya dan selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dalam hidupnya dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat. Pendidikan dari masa ke masa
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SDN Pesantren Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VI / 2 Tahun Pelajaran : 2011/2012 Alokasi Waktu Standar Kompetensi : 30 x 30 menit : 9. Memahami matahari sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun 2012/2013 dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini telah membelajarkan mitosis/meiosis diberbagai jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA (Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gravitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari,dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dilaksanakan di SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok dengan jumlah dan jam pelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam IPA itu sendiri, tetapi pada dasarnya juga bertujuan untuk membantu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yaitu suatu model penelitian yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kemudian dilaksanakan pengolahan dan analisis data serta pembahasannya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi modern sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah bahkan juga perguruan tinggi. Sebagai guru
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dibuat dengan tujuan meningkatkam tingkat pendidikan warga negara Indonesia. Dalam KTSP perumusan indikator selalu merujuk
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SEKOLAH : SMP N 1 Sukorame KELAS / SEMESTER : IX (sembilan) / 2 MATA PELAJARAN : I P A
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SEKOLAH : SMP N 1 Sukorame KELAS / SEMESTER : IX (sembilan) / 2 MATA PELAJARAN : I P A STANDAR KOMPETENSI 5. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN Idam Ragil Widianto Atmojo Universitas Sebelas Maret e-mail:idamragil@fkip.uns.ac.id Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mengacu pada kompetensi abad 21. Soland, Hamilton dan Stecher (2013) menyatakan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1 kali pertemuan 2 35 menit. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : VI (enam) : 2 (dua) : 1 kali pertemuan 2 35 menit Standar Kompetensi Memahami matahari sebagai pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu perkembangan yang memberikan akses terhadap perubahan kehidupan masyarakat, berbagai permasalahan yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
118 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penggunaan media All in One untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peninggalan sejarah Islam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Animasi Animasi memiliki daya tarik utama dalam sebuah program multimedia interaktif. Untuk lebih memahami animasi, berikut ini beberapa pengertian animasi menurut
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Pentingnya peranan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia karena pendidikan terkait dengan kehidupan sehari-hari maka dari itu manusia membutuhkan pendidikan agar mampu mempertahankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian maka metode yang akan digunakan yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan. membangun karakter bangsa. Karena, pendidikan adalah wahana untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan membangun karakter bangsa. Karena, pendidikan adalah wahana untuk menanamkan berbagai karakter
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV Ertin S. Puala. A, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi sekarang ini sudah seperti kebutuhan pokok manusia,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi sekarang ini sudah seperti kebutuhan pokok manusia, sebagaimana layaknya barang pokok yang lain. Peran informasi menjadi sangat dibutuhkan dalam
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi saat ini sangat pesat, khususnya pada dunia komputer. Komputer saat ini menjadi kebutuhan utama manusia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Menurut John Elliot (1982) PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan
Lebih terperinciSANTI BBERLIANA SIMATUPANG,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah
Lebih terperinciKata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MICROSOFT POWERPOINT PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU Dedy Hamdani Program Studi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI
Dinamika Vol. 5, No. 1, Juli 2014 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI SDN Rancawiru 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan
31 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan pengembangan). Pengembangan yang dilakukan merupakan pengembangan media pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dan subjek penelitian Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesegala penjuru dunia. Informasi menyebar melalui bermacam - macam media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Arus teknologi informasi di era modern ini sangatlah cepat menyebar kesegala penjuru dunia. Informasi menyebar melalui bermacam - macam media dalam bentuk yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia dan merupakan kebutuhan primer yang mutlak diperlukan oleh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Sungai Baru Kec. Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam peningkatan mutu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam peningkatan mutu pembelajaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan pendidikan selalu terkait dengan kegiatan belajar mengajar (KBM).Dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan membekali serta mengembangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia Arah pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia ialah agar para siswa terampil berbahasa Indonesia. Dari segi komponen bahasa,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu negara. Untuk membangun negara tangguh serta memiliki kemampuan berdaya saing tinggi maka dibutuhkan
Lebih terperinciPembelajaran Remedial
Pembelajaran Remedial Posted on 13 Agustus 2008 Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Wonotunggal 03 tahun pelajaran 2013-2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh informasi atau pengetahuan baik secara formal di sekolah maupun non-formal di lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di SMA Batik 1 Surakarta, berlokasi di Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada semester genap kelas X IPS
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Dasar Indonesia Volum 1 Nomor 1 Maret Page 1-6 p-issn: e-issn:
Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi dengan Multimedia Interaktif pada Peserta Didik Kelas VI SD Negeri 10 Singkawang Utara Arnold Jacobus 1) 1) Sekolah Dasar Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang dimanapun dan kapan pun orang itu berada. Pendidikan sangat penting, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan, mengenai kemampuan siswa tentang mata pelajaran IPA tentang sifat-sifat benda dengan menerapkan model siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bidang yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai sarana untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini membawa iklim
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dikemukakan oleh Triyanto (2009:7) menyatakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terintegrasi dirasa perlu dilakukan di tingkat sekolah dasar (SD). Hal ini
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terkait dengan implementasi kurikulum 2013, pengembangan pembelajaran IPS terintegrasi dirasa perlu dilakukan di tingkat sekolah dasar (SD). Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 5 pada SDN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika memegang peranan penting dalam dunia pendidikan yaitu mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan yang selalu berkembang
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar IPA pada Materi Tata Surya Melalui Metode Demontrasi
Jurnal Serambi PTK, Volume IV, No.1, Juni 2017 ISSN : 2355-9535 Peningkatan Hasil Belajar IPA pada Materi Tata Surya Melalui Metode Demontrasi Wahdini SMP Negeri 11 Banda Aceh ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu wadah yang berperan sebagai penyampaian ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sekolah sebagai suatu wadah yang berperan sebagai penyampaian ilmu pengetahuan pada umumnya, dan permasalahan pendidikan khususnya, memiliki andil yang sangat besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri dalam sektor logam di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Direktur Basis Industri Manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu proses belajar mengajar peran guru di sekolah sangat dibutuhkan dalam membantu siswanya untuk mencapai hasil belajar yang optimal (Darsono, 2000:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang membahas mengenai segala sesuatu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi moderen sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh pendidikan sangat dirasakan penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan
Lebih terperinciGambar 3.1 Proses pembagian kuesioner di sekolah Sumber : Dokumentasi pribadi
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisis 3.1.1 Hasil Penelitian 3.1.1.1 Hasil Kuesioner Kuesioner di bagikan di 3 Sekolah Dasar kepada para siswa kelas 5 dan 6 dengan total 106 siswa, dengan rincian :
Lebih terperinciBAB. II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN Anita Esti Utami, Sukarno, Karsono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinci