PERANAN BIOLOGI MOLEKULER PADA PEMULIAAN TANAMAN
|
|
- Sudomo Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANAN BIOLOGI MOLEKULER PADA PEMULIAAN TANAMAN Sudarmi* Abstrak : Kemajuan dalam bioteknologi tanaman, khususnya biologi molekuler akan memberikan peluang untuk mengatasi dan memecahkan masalah pada pemuliaan tanaman. Dalam pemuliaan molekuler dapat mengatasi kendala yang terkesan sulit untuk menyeleksi sifat-sifat jenis unggul dalam populasi, karena kerumitan sifat genetik yang berinteraksi dengan faktor lingkungan. Dengan kemajuan iptek dibidang biologi molekuler telah memberikan peluang untuk mengatasi keterbatasan dalam pemuliaan tanaman secara konvensional, sehingga dalam pemuliaan dapat diketahui dan dilakukan, antara lain : 1) Identifikasi dan pnentuan letak gen 2)Pemindahan gen tak terbatas 3) Peningkatan pemahaman proses genetik dan fisiologi tanaman. 4) Perbaikan diagnosis penyakit dengan metode molekuler. 5) Pengaturan produksi protein pada tanaman serealia dan kacang-kacangan untuk meningkatkan gizi. 6) Memudahkan dalam menghasilkan dan menyeleksi tanaman tahan hama, penyakit dan cekaman lingkungan. 7)Memudahkan dalam menghasilkan dan menyeleksi tanaman tahan hama, penyakit dan cekaman lingkungan. 8) Memungkinkan dilakukannya transformasi, kontruksi dan ekspresi genetik melalui teknologi DNA. Dengan biologi molekuler juga digunakan untuk mengembangkan rekayasa genetika yang dapat menciptakan tanaman transgenic secara kloning ( moleculair cloning ). Beberapa contoh tanaman transgenic yang sudah berhasil diciptakan : 1) Tanaman transgenik toleran salin 2) Tanaman transgenik tahan kekeringan 3) Tanaman transgenik resisten hama dll. Kata kunci : biologi molekuler, pemuliaan tanaman. PENDAHULUAN Kemajuan dalam bidang bioteknologi, khususnya pada biologi molekuler membuka peluang penggunaannya dalam memecahkan berbagai masalah pemuliaan tanaman. Dalam pemuliaan konvensional menggunakan hasil observasi fenotipe,kadang-kadang didukung oleh statistika yang rumit dalam menyeleksi individu unggul pada suatu populasi tanaman. Namun demikian, tugas ini terkesan sulit karena kerumitan genetika dari sebagaian besar sifat-sifat agronomi dan adanya interaksi yang kuat dengan faktor lingkungan (Amris, 1988). Oleh karena itu pemuliaan tanaman di masa mendatang akan lebih mengarah kepada penggunaan teknik dan metodologi pemuliaan molekuler dengan menggunakan penanda genetik. Dengan penggunaan pemuliaan molekuler ini telah menjanjikan kesederhanaan terhadap kendala dan tantangan dalam pemuliaan tanaman yang rumit. Seleksi tidak langsug dengan menggunakan penanda molekuler yang terikat dengan sifat-sifat yang diinginkan telah memungkinkan studi individu pada tahap pertumbuhan dini, mengulangi permasalahan yang berkaitan dengan seleksi sifat-sifat ganda dan * Fak Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Magistra No. 84 Th. XXV Juni
2 ketidaktepatan pengukuran akibat ekspresi sifat yang disebabkan oleh faktor eksternal lokus genetik ganda. Menurut Moeljoprawiro dan Bustaman (1993), mengatakan bahwa dengan kemajuan iptek dibidang biologi molekuler telah memberikan peluang untuk mengatasi keterbatasan dalam pemuliaan tanaman secara konvensional, bahwa dalam beberapa aspek mikro dalam pemuliaan dapat diketahui dan dilakukan, antara lain : 1. Identifikasi dan penentuan letak gen. 2. Pemindahan gen tak terbatas. 3. Peningkatan pemahaman proses genetik dan fisiologi tanaman. 4. Perbaikan diagnosis penyakit dengan metode molekuler. 5. Pengaturan produksi protein pada tanaman serealia dan kacang-kacangan untuk meningkatkan gizi. 6. Memudahkan dalam menghasilkan dan menyeleksi tanaman tahan hama, penyakit dan cekaman lingkungan. 7. Memungkinkan dilakukannya transformasi, kontruksi dan ekspresi genetik melalui teknologi DNA. PENANDA MOLEKULER Untuk memonitor terkombinasi genom pada tanaman dalam kegiatan pemuliaan tanaman selain dilakukan pengukuran langsung terhadap fenotipe, juga digunakan berbagai penanda, antara lain penanda morfologi dan sitologi. Penanda morfologi adalah penanda yang berdasarkan organ-organ tanaman yang mudah diamati. Namun demikian, penanda ini memiliki kelemahan-kelemahan antara lain sifat penurunan yang dominan atau resesif, dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan mempunyai tingkat keragaman (polimorfisme) rendah serta jumlah yang sedikit. Sedangkan penanda sitologi adalah penanda yang digunakan untuk membantu pemuliaan tanaman melalui ukuran kromosom (Brown, 1991). Penggunaan penanda sitologi khususnya pola pita kromosom dengan ukuran yang relatife besar, misalnya pada tanaman gandum. Saat ini dengan adanya kemajuan dibidang biologi molekuler, telah didapatkan jenis-jenis penanda baru yang potensial dan dapat membantu pemuliaan tanaman, misalnya penanda DNA dan penanda izozim. Adapun penanda DNA yang telah dikenal antara lain Restriction Fragment Length polymorphism (RFLP), Random amplified polymorphsm DNA (RAPD) dan Amplified Fragment Length polymorphism (AFLP). Perbedaan yang mendasar antara metode penanda DNA dengan izozim adalah pada tingkat pendeteksiannya. Pada metode penanda DNA, yaitu penanda RFLP, RAPD atau AFLP adalah mengungkapkan perbedaan tingkat molekul DNA baik pada daerah penyandi maupun bukan penyandi, sedangkan penanda izozim adalah mengungkapkan produk ekspresi gen. Analisis izozim memiliki beberapa kelemahan karena informasi yang diperoleh berhubungan denga protein yang merupakan produk espresi gen. Sedangkan protein sendiri keberadaanya di dalam tanaman dapat beragam bergantung kepada jenis jaringan, tingkat perkembangan tanaman, dan pengaruh lingkungan. Disamping itu, dengan teknik alozim pemunculan penanda sering tidak konsisten, 76 Magistra No. 84 Th. XXV Juni 2013
3 dan jumlah penanda yang ditemukan tidak mencukupi untuk kebutuhan analisis baik sebagian maupun keseluruhan genom tanaman. RFLP merupakan salah satu jenis analisis molekuler hasil dari perkembangan teknik rekombinan DNA. Analisis ini berdasarkan pada pemotongan situs DNA dengan menggunakan enzim restriksi. Hasil dari pemotongan tersebut berupa fragmen-fragmen DNA yang didapat aktivitas enzim restriksi merupakan akibat adanya variasai dalam jumlah dan distribusi situs restriksi yang ada pada DNA-nya. Variasi keberadaan situs restriksi mencerminkan adanya variasi sekuen DNA. Dengan kata lain, RFLP dapat berfungsi sebagai penduga variasi DNA. Sehingga RELP dapat digunakan untuk menduga hubungan kekerabatan dari beberapa individu atau dapt digunakan untuk analisis keragaman genetik. Selain itu penanda RFLP memiliki beberapa kelebihan yaitu tidak mempunyai pengaruh terhadap fenotipe, tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan dapat dianalisis meskipun pada usia tanaman masih sangat muda sehingga memungkinkan untuk selekssi dini (Tranksley, 1989 dan Melchinger, 1990, Cit Kaidah, 1999). Keterbatasan pada analisis RFLP terletak pada biaya yang diperlukan sangat tinggi (enzim restriksi relative mahal), penggunaan bahan radioaktif (merupakan polutan yang sangat berbahaya), memerlukan tahapan yang rumit serta diperlukan teknisi yang berpengalaman. RAPD merupakan salah satu metode penanda genetic yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan penelitian pada tingkat molekuler. Dalam analisis RAPD mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan RFLP, yaitu analisis RAPD mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan RFLP, yaitu antara lain penggunaan penanda RAPD lebih murah, regenerasi lebih cepat, membutuhkan DNA lebih dikit, tidak menggunakan radioisotop dan untuk analisis tidak perlu keahlian yang khusus. Selain itu penanda RAPD dapat dihasilkan tanpa perlu diketahui latar belakang genomnya. Pada analisis RAPD dapat diperoleh hasil dengan cepat, tidak memerlukan banyak tahapan, serta primer acak yang dipakai dapat dibeli dan dapat digunakan untuk analisis genom semua jenis organisme. Penanda molekuler lainnya adalah AFLP. Teknik ini merupakan kombinasi antara metode RAPD dengan RFLP yang dapat digunakan untuk menganalisis keragaman genetik melalui penggandaan fragmen DNA yang dihasilkan dari pemotongan enzim retriksi, dengan menggunakan primer spesifik (Kaidah, 1999). 3 REKAYASA GENETIKA ATAU TANAMAN TRANSGENIK Banyak pakar memandang rekayasa genetika secara sederhana sebagai kelanjutan dari teknik pemuliaan konvensional karena kedua teknik itu pada dasarnya bertujuan untuk menggabungkan materi genetika dari sumber yang berbeda untuk menghasilkan organisme yang memiliki sifat-sifat baru yang berguna. Dengan berhasilnya rekayasa genetika melalui metode kloning DNA, memungkinkan gen tunggal dari suatu spesies makhuk hidup dimasukkan ke dalam gen dari spesies makhluk hidup lainnya. Teknologi memanipulasi DNA yang dikerjakan dengan pencangkokan (kloning) tanpa melalui perkawinan disebut moleculair cloning atau recombinant DNA technology (Sitepoe,2001). Magistra No. 84 Th. XXV Juni
4 Rekayasa genetika dalam bidang tanaman dilakukan dengan mentransfer gen asing kedalam tanaman. Hasil rekayasa genetika pada tanaman seperti ini disebut tanaman transgenik (Suwarto, 2006). Sudah diperoleh beberapa tanaman transgenik yang toleran terhadap salinitas, kekeringan dan hama penyakit, antara lain : 1. Tanaman transgenik toleran salin Dengan teknologi kultur jaringan telah dapat dikembangkan tanaman transgenik toleran salin. Rekayasa genetika mentransfer gen dari padi liar yang toleran terhadap salin ke padi yang biasa digunakan sebagai bahan pangan melalui fusi protoplasma. Dapat juga ditransfer dari sejenis jamur yang tahan salin kepada tanaman yang akan dijadikan tanaman transgenik. Beberapa tomat, melon dan barley transgenik yang toleran dengan salin (Scientist, 1997 dalam Sitepoe, 2001). 2. Tanaman transgenik tahan kekeringan Tanaman tahan kekeringan memiliki akar yang sanggup menembus tanah kering, kutikula yang tebal mengurangi kehilangan air, dan kesanggupan menyesuaikan diri dengan garam di dalam sel. Tanaman toleran terhadap kekeringan ditransfer dari gen kapang yang mengeluarkan enzim terhalose. Tembakau salah satu tanaman transgenik yang dapat toleran dengan suasana kekeringan (Guardian, 1997 dalam Sitepoe, 2001). 3. Tanaman transgenik resisten hama Bacillus thuringiensis menghasilkan protein toksin sewaktu terjadi sporulasi atau saat bakteri membentuk spora. Dalam bentuk spora berat toksin 20% dari berat badan spora. Apabila larva insek memakan spora maka di dalam alat pencernaan larva insek, spora bakteri dipecah dan keluarlah toksin. Toksin masuk kedalam membrane sel alat pencernaan larva, mengakibatkan alat pencernaan mengalami paralisis, pakan tidak dapat diserap sehingga larva mati. Dengan membiakkan bacillus thuringiensis kemudian di ektrak dan dimurnikan maka akan diperoleh insektisida biologis (biopestisida) dalam bentuk Kristal. Insektisida biologis serupa saja aplikasinya maupun untung ruginya dengan insektisida kimia lainnya. Oleh karena itu, pada tahun 1985 dimulai rekayasa gen dari bacillus thuringiensis dengan kode gen Bt toksin. Menurut Nasir (2002), kloning Bt toksin dibedakan menjadi empat golongan besar gen yaitu: gen cry I spesifik untuk moths dan kupu ; gen cry II untuk kumbang ; gen cry III untuk coleoptera; serta gen cry IV untuk dipteral. Bt toksin, disusul family tembakau, yaitu tomat dan kentang. Dengan sinar ultraviolet gen penghasil insektisida pada tanaman dapat diinaktifkan. Jagung juga telah direkayasa dengan menggunakan gen Bt toksin, tetapi diintegrasikan dengan plasmid bakteri salmonella parathypi, yang menghasilkan gen yang menonaktifkan ampicillin. Pada jagung juga telah direkayasa adanya resistensi herbisida dan resistensi insektisida ehingga tanaman transgenik jagung 78 Magistra No. 84 Th. XXV Juni 2013
5 memiliki berbagai jenis resistansi hama tanaman. Bt toksin gen juga direkayasa ke tanaman kapas bahkan multiple-gene dapat direkayasa genetika pada tanaman transgenik. Toksin yang diproduksi dengan tanaman transgenik menjadi non aktif apabila terkena sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet. Sejumlah tanaman transgenik toksin Bt telah berhasil diproduksi, antara lain kapas (Bt toksin terhadap cutton boll worm, produksi Monsanto, St Louis, Missouri, Amerika Serikat; kini diuji coba secara terbatas di Sulawesi Selatan), kentang (Bt toksin terhadap penggerek batang European, produksi Ciba Seed, Greensboro, California Utara, Amerika Serikat (Nasir, 2002). 4. Tanaman transgenik resisten penyakit Dalam percobaan kloning Bintje yang mengandung gen thionin dari daun barli (DB4) yang memakai promoter 35S cauliflower mosaic virus (CaMV), dengan mengikutsertakan Bintje tipe liar yang sangat peka terhadap serangan phytophthora infestans sebagai kontrol, menunjukkan bahwa klon Bintje dapat mengekspresikan gen DB4. Jumlah sporangium setiap nekrosa yang disebabkan oleh phytophthora infestans mengalami penurunan lebih dari 55% jika dibandingkan tipe liar, pendekatan ini sangat bermanfaat untuk menekan perkembangbiakan phytophthora infestans sehingga kerugian secara ekonomi dapat direduksi. Bermanfaat untuk menekan perkembangbiakan phytophthora infestans sehingga kerugian secara ekonomi dapat direduksi. Pada tahun 1960-an Departemen of primary Industry di Quennsland telah mengembangbiakkan suatu jenis sorgum baru yang berasal dari India yang resisten terhadap virus JGMV tipe liar (JGMV-Jg). Sorgum tersebut diberi nama Sorgum Krish dan dipercayai mempunyai gen resisten N yang tahan terhadap serangan JGMV-Jg. Percobaab ini menghasilkan beberapa galur sorgum krish (missal QL12) yang resisten terhadap JGMV-Jg dan telah disebarkan kepada petani dan memberikan keuntungan. KESIMPULAN Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1). Adanya kemajuan dalm bioteknologi tanaman khususnya biologi molekuler sangat membantu keberhasilan program pemuliaan tanaman, yaitu : a. Dapat meningkatkan keragaman genetik tanaman. b. Dapat menentukan genetik tanaman dengan penanda molekuler. c. Dapat menghasilkan sejumlah besar tanaman klon dari sejumlah kecil jaringan awal. d. Dapat menyeleksi klon yang bebas dari penyakit dan virus. e. Mendapatkan sumber ketahanan terhadap penyakit dan cekaman lingkungan yang tak menguntungkan dan lain lain. Magistra No. 84 Th. XXV Juni
6 2). Program pemuliaan tanaman yang tepat untuk ditempuh pada masa kini adalah menggunakan biologi molekuler sebagai pembantu pemecahan masalah dalam metode pemuliaan konvensional dan bukan untuk menggantikan metode konvensional tersebut. DAFTAR PUSTAKA Amris Makmur, Pengantar Pemuliaan Tanaman. Bina Aksara. Jakarta. Antonius Suwarto, Tanaman Transgenik Bagaimana Kita Menyikapinya. Jurusan Biologi FMIPA IPB. Bogor. Diakses dari : Brown. T. A Pengantar Kloning Gen. Yayasan Essentia Medica. Yogyakarta. Kaidah, S., Analisis Keragaman Genetik Tanaman Salak (Salacca sp.) Indonesia dengan Teknik RAPD. Program Pascasarjana. IPB. Bogor. Mulyoprawiro S, dan Bustaman M, Pemuliaan dan Biologi Molekuler. Prosiding Simposium Kinerja Pemuliaan Tanaman Pangan III. Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Nasir, Bioteknologi Molekuler Teknik Rekayasa Genetika Tanaman.PT.Citra Aditya Bakti. Bandung. Sitepoe, M Rekayasa Genetika. Grasindo. Jakarta. 80 Magistra No. 84 Th. XXV Juni 2013
Pemuliaan Tanaman Dan Biologi Molekuler
Pemuliaan Tanaman Dan Biologi Molekuler Khairunnisa Lubis Program Studi Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Latar Belakang Revolusi hijau ( green revolution ) yang
Lebih terperinciBIOLOGI MOLEKULER DAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL
2002 Muhammad Arif Nasution Posted: 13 December, 2002 Makalah Falsafah Sains (PPs 702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor December 2002 Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng (Penanggung
Lebih terperinciMATERI BIOTEKNOLOGI MODERN JAGUNG TRANSGENIK. Disusun Oleh : NURINSAN JUNIARTI ( ) RISKA AMELIA ( )
MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN JAGUNG TRANSGENIK Disusun Oleh : NURINSAN JUNIARTI (1414140003) RISKA AMELIA (1414142004) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Lebih terperinci5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)
5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi) 5. CEKAMAN LINGKUNGAN BIOTIK 1. PENYAKIT TANAMAN 2. HAMA TANAMAN 3. ALELOPATI PEMULIAAN
Lebih terperinciBIO306. Prinsip Bioteknologi
BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 7. PUSTAKA GENOM DAN ANALISIS JENIS DNA Konstruksi Pustaka DNA Pustaka gen merupakan sumber utama isolasi gen spesifik atau fragmen gen. Koleksi klon rekombinan dari
Lebih terperinci1. Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar
TANAMAN TRANSGENIK Transgenik adalah suatu organisme yang mengandung transgen melalui proses bioteknologi (bukan proses pemuliaan tanaman), Transgen adalah gen asing yang ditambahkan kepada suatu spesies.
Lebih terperinciREKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID )
MAKALAH REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID ) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A TUGAS : REKAYASA GENETIKA JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI TUMBUHAN
BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN Emil Riza Pratama (1308104010039) Fitria (1308104010013) Jamhur (1308104010030) Ratna sari (308104010005) Wilda Yita (1308104010012) Vianti Cintya Putri (1308104010015) Latar Belakang
Lebih terperinciREKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si
REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si Dalam rekayasa genetika DNA dan RNA DNA (deoxyribonucleic Acid) : penyimpan informasi genetika Informasi melambangkan suatu keteraturan kebalikan dari entropi
Lebih terperinciGENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman. Definisi. Definisi. Definisi. Rekayasa Genetika atau Teknik DNA Rekombinan atau Manipulasi genetik
Definisi GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Varietas unggul padi telah tersebar di seluruh dunia untuk dijadikan bibit yang digunakan oleh para petani. Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan lebih dari
Lebih terperinciPRODUK-PRODUK GMO. Revolusi hijau (green revolution) yang dikumandangkan tahun 1960 yang
PRODUK-PRODUK GMO Peranan Teknologi GMO Bagi Dunia Revolusi hijau (green revolution) yang dikumandangkan tahun 1960 yang ditandai dengan perbaikan bercocok tanam seperti penggunaan bibit unggul, penggunaan
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI PERTANIAN
PERTANIAN Struktur & Komponen Sel Teknik Dasar Macam Kuljar 1 Macam Kuljar 2 Bahan Genetik Perubahan Genetik UTS Manipulasi Genetik Rekombinasi DNA Rekayasa Genetik Enzim Restriksi Ligase Teknik Transformasi
Lebih terperinciOleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani
BIOTEKNOLOGI JAGUNG BT DAN KULTUR JARINGAN PISANG Oleh : Erwin Maulana 115100301111050 Farda Arifta Nanizza 115100301111054 Lidwina Roumauli A.S 115100307111008 Ramlah Hardiani 115100307111006 JURUSAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jenis kelamin menjadi salah satu studi genetik yang menarik pada tanaman
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis kelamin menjadi salah satu studi genetik yang menarik pada tanaman dioecious. Jenis kelamin betina menjamin keberlangsungan hidup suatu individu, dan juga penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan hasil perikanan yang beranekaragam, sehingga mendatangkan devisa negara yang cukup besar terutama dari
Lebih terperinciPENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
I PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI Bios hidup: Teuchos alat; Logos ilmu Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponenkomponennya
Lebih terperinciTANAMAN TRANSGENIK DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN. Oleh : Victoria Henuhili Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.
TANAMAN TRANSGENIK DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN Oleh : Victoria Henuhili Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta A b s t r a k Pertumbuhan populasi penduduk yang sangat pesat membutuhkan
Lebih terperinciKLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.
KLONING dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. DI BID PERTANIAN KLON = sekelompok individu yang genetis uniform berasal dari
Lebih terperinciKeragaman Somaklonal. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP
Keragaman Somaklonal Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP Mekanisme Terjadinya Keragaman Somaklonal Keragaman somaklonal adalah keragaman genetik tanaman yang terjadi sebagai hasil kultur
Lebih terperinciDASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN
DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN Darda Efendi, Ph.D Nurul Khumaida, Ph.D Sintho W. Ardie, Ph.D Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta, IPB 2013 Marka = tanda Marka (marka biologi) adalah sesuatu/penanda
Lebih terperinciTeknologi DNA Rekombinan
Teknologi DNA Rekombinan Kapas biasa Kapas-Bt 1 Tomat biasa Tidak tahan hama Tomat-Bt Tahan hama Tanaman kapas-bt dan tomat-bt tahan terhadap serangan hama karena menghasilkan toksin yang dapat membunuh
Lebih terperinciBioteknologi, Peran dan Aplikasinya
Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya I. Pendahuluan Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan indikator terpenting dalam meningkatkan nilai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan merupakan indikator terpenting dalam meningkatkan nilai ekonomi untuk budidaya sapi pedaging. Sapi Pesisir dan sapi Simmental merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Buku Pustaka. Penilaian MKA Bioteknologi Pertanian 9/16/2012. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1
Materi Kuliah Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1 PENDAHULUAN Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id MATERI KULIAH
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O
Ilmu Pengetahuan Alam Bioteknologi L/O/G/O Daftar Isi www.themegallery.com Sub-Topik yang akan dipelajari Pengertian Bioteknologi Manfaat Bioteknologi dalam Produksi Pangan Bioteknologi Konvensional dan
Lebih terperincidiregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al.
PENDAHULUAN Perbaikan suatu sifat tanaman dapat dilakukan melalui modifikasi genetik baik dengan pemuliaan secara konvensional maupun dengan bioteknologi khususnya teknologi rekayasa genetik (Herman 2002).
Lebih terperinciBIO306. Prinsip Bioteknologi
BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 6. TEKNIK DASAR KLONING Percobaan pertama penggabungan fragmen DNA secara in vitro dilakukan sekitar 30 tahun yang lalu oleh Jackson et al. (1972). Melakukan penyisipan
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP
BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios =
Lebih terperinciVI. PEMBAHASAN UMUM Rhizobium Sebagai Agen Tranformasi Genetika Alternatif
VI. PEMBAHASAN UMUM Rhizobium Sebagai Agen Tranformasi Genetika Alternatif Transformasi genetika merupakan teknik yang rutin digunakan saat ini untuk mentransfer berbagai sifat penting pada tanaman dan
Lebih terperinciPengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
BIOTEKNOLOGI Pengertian Bioteknologi Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia PETA KONSEP Kelangsungan Hidup Manusia Ditunjang Oleh Teknologi melalui
Lebih terperinciPengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:
Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 9-10 TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id
Lebih terperinciBIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.
Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id Fusi
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA
TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA Oleh: Gregorius Widodo Adhi Prasetyo A2A015009 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM
Lebih terperinciBioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup
BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup seperti jamur,bakteri, virus dan sebagainya
Lebih terperinciREKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
REKAYASA GENETIKA Sukarti Moeljopawiro Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Rekayasa Genetika REKAYASA GENETIKA Teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang
Lebih terperinciPemuliaan Tanaman dan Hewan
Pemuliaan Tanaman dan Hewan Apakah kamu tahu bahwasanya dewasa ini makin banyak macam-macam tanaman dan hewan apa itu pemuliaan tanaman dan hewan? Berbagai macam tanaman dan hewan yang memiliki bibit unggul
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung merupakan sumber bahan pangan penting setelah. pakan ternak. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan
PENDAHULUAN Latar Belakang Di Indonesia, jagung merupakan sumber bahan pangan penting setelah beras. Selain sebagai bahan pangan, jagung juga banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak. Dengan semakin
Lebih terperinciTEKNIK TRANSFORMASI GENETIK. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP
TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP TAHUKAH KAMU?? APA YANG DIMAKSUD TANAMAN TRANSGENIK??? APA YANG DIMAKSUD DENGAN REKAYASA GENETIKA??? Lalu bagaimana ya caranya
Lebih terperinciterkandung di dalam plasma nutfah padi dapat dimanfaatkan untuk merakit genotipe padi baru yang memiliki sifat unggul, dapat beradaptasi serta tumbuh
PEMBAHASAN UMUM Kebutuhan pangan berupa beras di Indonesia terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Akan tetapi di masa datang kemampuan pertanian di Indonesia untuk menyediakan beras
Lebih terperinciTopik VI. METODE BIOTEKNOLOGI TANAMAN
MK. BIOTEKNOLOGI (SEM VI) Topik VI. METODE BIOTEKNOLOGI TANAMAN Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2015 16 maret : metode biotek tnmn 23 maret : transgenesis 30 maret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia (Suhartini dan Nur 2005 dalam Granada 2011),
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pola Pita DNA Monomorfis Beberapa Tanaman dari Klon yang Sama
121 HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Pita DNA Monomorfis Beberapa Tanaman dari Klon yang Sama Tiga tanaman yang digunakan dari klon MK 152 menunjukkan morfologi organ bunga abnormal dengan adanya struktur seperti
Lebih terperinciDAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI
Nama : Elba Saskia Permatasari No : 14 Kelas : X-IPA-2 DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI Dengan perkembangan bioteknologi, akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi makhluk hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan. pengembangannya di Indonesia (Suwarno, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Kentang merupakan bahan pangan dari umbi tanaman perennial Solanum tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan utama dunia setelah padi,
Lebih terperinciBIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.
Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id Keluaran
Lebih terperinci1. TAHAP-TAHAP PEMULIAAN TANAMAN: KONSEP LOKO DAN GERBONG
1. TAHAP-TAHAP PEMULIAAN TANAMAN: KONSEP LOKO DAN GERBONG 1.1. Konsep Loko dan Gerbong Pemuliaan tanaman merupakan paduan antara seni dan ilmu dalam memperbaiki pola genetik dari populasi tanaman. Tujuan
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN UMUM
BAB VII PEMBAHASAN UMUM Kajian tentang potensi jarak pagar sebagai penghasil bahan bakar nabati telah banyak dilakukan. Sebagai penghasil bahan bakar nabati, secara teknis banyak nilai positif yang dimiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak. keanekaragaman jenis. Gena spesies yang beranekaragam ini adalah modal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memiliki keanekaragaman jenis. Gena spesies yang beranekaragam ini adalah modal Indonesia dalam menanggapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis. Secara umum penyebaran bakteri ini melalui inhalasi, yaitu udara yang tercemar oleh penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan Cyprinid salah satu yang populer diantaranya adalah ikan mas atau common carp (Cyprinus carpio) merupakan ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan cukup
Lebih terperinciTANAMAN TRANSGENIK. oleh Ir. Lindung, MP Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi
TANAMAN TRANSGENIK oleh Ir. Lindung, MP Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi (dengan sengaja) atau memiliki gen asing dari spesies
Lebih terperinciDAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1
DAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1 Kromosom Meiosis Dan Mitosis Biokimia Sifat Keturunan Apakah Gen Itu? Regulasi Gen Mutasi Gen, Alel, dan Lokus Pewarisan Sederhana atau Mendel Keterpautan (Linkage) Inaktivasi
Lebih terperincisehingga diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan tetua toleran (segregan transgresif).
PEMBAHASAN UMUM Sorgum merupakan salah satu tanaman serealia yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kekeringan sehingga berpotensi untuk dikembangkan di lahan kering masam di Indonesia. Tantangan
Lebih terperinciSoil Bacterial Genetic Diversity from Rhizosfev of Transgenic and Non transgenic Cotton Plantation in Soppeng, South Sula wesi
Jurnal Mikrobiologi Indonesia, September 2002, hlni. 39-43 ISSN 0853-35SX Keragaman Genetika Bakteri Tanah dari Rizosfer Kapas Transgenik dan Nontransgenik di Soppeng, Sulawesi Selatan Soil Bacterial Genetic
Lebih terperinciParamita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012
MK. GENETIKA (BIOLOGI SEM 4) Kuswandi* FMIPA UNY 2012 Email *: paramita@uny.ac.id 2 1. From Mendel to DNA 2. The double helix 3. Genomics 4. The impact of genetic engineering 5. Model organisms 6. The
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak tahun 1972 telah berkembang usaha rekayasa genetika yang memberikan harapan bagi industri peternakan, baik yang berkaitan dengan masalah reproduksi, pakan maupun kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas pangan kedua setelah padi di Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan sebagai pakan ternak.
Lebih terperinciREKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA
REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA Rekayasa genetika adalah teknik memanipulasi gen-gen secara biokimia untuk mendapatkan mikrobia yang telah mengalami peningkatan atau perubahan aktivitasnya. Rekayasa
Lebih terperinciKasus Penderita Diabetes
Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan
Lebih terperinciRuang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah
MATERI KULIAH BIOTEKNOLOGI TANAH UPNVY JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Ruang lingkup materi yang dipelajari dalam mata
Lebih terperinciPencarian Kultur Baru. Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Teknik plating. Kultur Diperkaya 10/14/2014
Isolasi dan Perbaikan Kultur 10/14/2014 Nur Hidayat Materi Kuliah Bioindustri http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id http://ptp2007.wordpress.com http://bioindustri.blogspot.com Pencarian Kultur Baru Contoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman semusim yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serangga merupakan hewan yang paling banyak jumlah dan ragamnya di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serangga merupakan hewan yang paling banyak jumlah dan ragamnya di muka bumi. Hampir 80% spesies hewan yang ada di bumi berasal dari kelas Insekta. Serangga telah ada
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi. Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si
BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si Pertemuan Ke 3 BIOTEKNOLOGI MODERN TANAMAN PANGAN Bioteknologi Moderen Pada Tanaman Pangan Tanaman Asli I N D O N E S I A Ragam
Lebih terperinciPENGENALAN BIOINFORMATIKA
PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika
Lebih terperinciMekanisme Ketahanan, Pola Pewarisan Genetik Dan Screening Pada Varietas Unggul Tahan Hama
TUGAS MATA KULIAH PEMULIAAN TANAMAN Mekanisme Ketahanan, Pola Pewarisan Genetik Dan Screening Pada Varietas Unggul Tahan Hama Dewi Ma rufah Oleh : H0106006 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
17 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Konstruksi plasmid biner pmsh1-lisozim Konstruksi plasmid biner dilakukan dengan meligasi gen lisozim ayam dan pmsh1. Plasmid hasil ligasi berukuran 13.449 pb (Gambar 5A kolom
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) adalah salah satu komoditas utama kacangkacangan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L] Merr.) adalah salah satu komoditas utama kacangkacangan yang menjadi andalan nasional karena merupakan sumber protein nabati penting
Lebih terperinciMengantisipasi Pangan Transgenik Friday, 08 September 2006
Mengantisipasi Pangan Transgenik Friday, 08 September 2006 Salah satu topik yang dibahas dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII adalah pangan transgenik. Menurut Prof Dr Soekirman, MPS-ID, Ketua
Lebih terperinciPeran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem
Peran Varietas Tahan dalam PHT Dr. Akhmad Rizali Stabilitas Agroekosistem Berbeda dengan ekosistem alami, kebanyakan sistem produksi tanaman secara ekologis tidak stabil, tidak berkelanjutan, dan bergantung
Lebih terperinciPemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium
Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena
Lebih terperinciKEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SEMESTER GANJIL T.A. 2016/2017 MATA KULIAH SEMESTER : GENETIKA : III (GANJIL)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kakao (Theobroma cacao L.)
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) Asal Tanaman Kakao Kakao merupakan tanaman perkebunan penghasil biji coklat yang berasal dari hutan-hutan tropis Amerika Tengah dan bagian utara
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Elaeidobius kamerunicus Faust. (Coleoptera : Curculionidae) Kumbang ini mengalami metamorfosis sempurna (holometabola), yakni
TINJAUAN PUSTAKA Elaeidobius kamerunicus Faust. (Coleoptera : Curculionidae) Kumbang ini mengalami metamorfosis sempurna (holometabola), yakni siklus hidupnya terdiri dari telur larva pupa imago. E. kamerunicus
Lebih terperinciRNA (Ribonucleic acid)
RNA (Ribonucleic acid) Seperti yang telah dikemukakan bahwa, beberapa organisme prokaryot, tidak memiliki DNA, hanya memiliki RNA, sehingga RNA-lah yang berfungsi sebagai molekul genetik dan bertanggung
Lebih terperinciDASAR REKAYASA GENETIKA
DASAR REKAYASA GENETIKA Rekayasa = manipulasi = modifikasi = perubahan bahan genetik (perubahan & pemindahan gen) Cara: 1. Persilangan seksual (perkawinan) 2. Hibridisasi somatik 3. Mutasi 4. Teknologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Kalimantan Tengah
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Kalimantan Tengah Berdasarkan aspek pewilayahan Kalimantan Tengah mempunyai potensi besar untuk pengembangan peternakan dilihat dari luas lahan 153.564 km 2 yang terdiri atas
Lebih terperinciSilabus Olimpiade BOF XI Soal SMP
Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP No Materi pokok Lingkup materi 1 Makhluk Hidup a. Asal usul makhluk hidup b. Ciri-ciri makhluk hidup c. Perbedaan makhluk hidup dan benda mati d. Pengukuran Pada makhluk
Lebih terperinciPengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:
Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agribisnis Pertemuan Ke 5 TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuna mata besar (Thunnus obesus) atau lebih dikenal dengan bigeye tuna adalah salah satu anggota Famili Scombridae dan merupakan salah satu komoditi ekspor perikanan tuna
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI PETA KONSEP DEFINISI BIOTEKNOLOGI. Kultur In vitro Rekayasa Genetika. Penerapan Bioteknologi
BIOTEKNOLOGI PETA KONSEP BIOTEKNOLOGI DEFINISI BIOTEKNOLOGI Penerapan Bioteknologi Kultur In vitro Rekayasa Genetika Tumbuhan Hewan Bidang Pangan Bidang Pengobatan Bidang Pertanian dan Peternakan Pembuatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein Sapi Friesian Holstein (FH) merupakan bangsa sapi yang paling banyak terdapat di Amerika Serikat, sekitar 80-90% dari seluruh sapi perah yang berada di sana.
Lebih terperinciDeskripsi Mata KuliahCourse Subjects
Deskripsi Mata KuliahCourse Subjects Sebagai seorang dosen, Prof. Cece mengajar beberapa mata kuliah yang terkait dengan bidang keahliannya yaitu di bidang pemuliaan dan genetika ternak. Untuk program
Lebih terperinciSejarah Perkembangan Bioteknologi
Sejarah Perkembangan Bioteknologi Bioteknologi berasal dari kata: Bios hidup; Teuchos alat; Logos ilmu Bioteknologi: Penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan
Lebih terperinciPEMBAHASAN Variasi Gen COI dan Gen COII S. incertulas di Jawa dan Bali
41 PEMBAHASAN Variasi Gen COI dan Gen COII S. incertulas di Jawa dan Bali Sekuen individu S. incertulas untuk masing-masing gen COI dan gen COII dapat dikelompokkan menjadi haplotipe umum dan haplotipe-haplotipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maskoki memiliki keindahan dan daya tarik tersendiri karena bentuk dan ukuran tubuhnya serta keindahan pada variasi warna dan corak yang beragam (Perkasa & Abdullah
Lebih terperinciPeran Pemuliaan Tanaman dalam Meningkatkan Produksi Pertanian di Indonesia
Peran Pemuliaan Tanaman dalam Meningkatkan Produksi Pertanian di Indonesia Nono Carsono Lab Pemuliaan Tanaman Faperta Unpad Introduction Th 2025, penduduk INA ± 273 juta jiwa, laju pertumbuhan 0.9 ~ 1.3%
Lebih terperinciMetode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA
Metode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi Padi merupakan tanaman yang termasuk ke dalam genus Oryza Linn. Terdapat dua spesies padi yang dibudidayakan, yaitu O. sativa Linn. dan O. glaberrima Steud.
Lebih terperinciBAB III SUB BAB III PEMULIAAN TANAMAN DAN HEWAN
BAB III SUB BAB III PEMULIAAN TANAMAN DAN HEWAN Disusun Oleh : 1. Nofiana Pratiwi (09144600143) 2. Noviana Nur Rochmah (09144600106) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciREKAYASA GENETIKA TANAMAN
REKAYASA GENETIKA TANAMAN Ulat menyerang tongkol jagung Penggerek batang Kapas biasa Kapas-Bt LUAS PENANAMAN TANAMAN TRANSGENIK Jumlah negara dan luas tanaman transgenik (James 1996-2006) Tahun Jumlah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen dalam bentuk polong muda. Kacang panjang banyak ditanam di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bunga anggrek adalah salah satu jenis tanaman hias yang mampu memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun, terus menghasilkan ragam varietas anggrek
Lebih terperinciII. TELAAH PUSTAKA. 6. Warna buah Buah masak fisiologis berwarna kuning (Sumber : diolah dari berbagai sumber dalam Halawane et al.
4 II. TELAAH PUSTAKA Jabon (Neolamarckia sp.) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah beriklim muson tropika seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Filipina. Jabon juga ditemukan tumbuh di Sri Lanka,
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI DASAR. By Seprianto S.Pi, M.Si
BIOTEKNOLOGI DASAR By Seprianto S.Pi, M.Si Materi Sebelum UTS Materi Setelah UTS Bahan referensi Beberapa buku ajar yang ada di perpustakaan Sumber pembelajaran di website Smith, J.E, 2009. Biotechnology.
Lebih terperinciMengintip capaian kajian genetika pada Allium sp.
Mengintip capaian kajian genetika pada Allium sp. Penulis: Lina Herlina, MSi. (peneliti BB Biogen, Bogor) Tahukah anda, bahwa didunia saat ini terdapat sekitar 103 jenis (strain) bawang? Di mana dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu sayuran penting
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu sayuran penting terutama daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan bumbu masak (rempah-rempah),
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Andaliman termasuk tanaman perdu. Hsuang Keng (1978 dalam Wijaya, Zanthoxylum; spesies: Zanthoxylum acanthopodium DC.
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Andaliman termasuk tanaman perdu. Hsuang Keng (1978 dalam Wijaya, 1999) menyatakan bahwa sistematika tanaman andaliman adalah sebagai berikut: kingdom: Plantae; divisio:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Artemisia annua L.
TINJAUAN PUSTAKA Genus Artemisia L. termasuk ke dalam famili Asteraceae, terdiri dari hampir 200 spesies. Artemisia annua, Artemisia capilaris dan Artemisia vulgaris adalah tiga spesies dominan. Genus
Lebih terperinci