Laporan Tugas Manajemen Proyek Penjelasan Jounal CPM dan PERT
|
|
- Hamdani Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laporan Tugas Manajemen Proyek Penjelasan Jounal CPM dan PERT DISUSUN OLEH : Canggih Pramono Gultom FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA JURUSAN SISTEM INFORMASI Agustus 2012
2 Journal 1. Measuring Process Effectiveness Using Cpm/Pert AJIBOYE Sule Adegoke Department of Mathematical Sciences, The Federal University of Technology Akure, Nigeria Received: June 21, 2010 Accepted: July 10, 2010 doi: /ijbm.v6n6p286 Banyaknya organisasi di dunia yang mencari cara untuk memuaskan customer dengan meningkatkan produktifitas dan keuntungan telah membuat munculnya berbagai metode dalam pengembangan dan pencapaian dalam suatu project. Jurnal ini akan lebih banyak memuat bagaimana CPM dan Pert dapat digunakan untuk menganalisa proses yang memberikan services kepada customer yang menemukan masalah dalam menyediakan tempat parkir untuk customer truk mereka. Dalam perusahaan pemuasan konsumen adalah pusat dari tujuan dari sebuah organisasi. Kualitas dari manajemen membagi konsumen menjadi 2 bagian : Internal customer dan External customer dimana internal customer merupakan orang yang berada dalam satu organisasi yang menerima keluaran dari proses sama seperti input proses yang mereka miliki sendiri. Sedangkan external customer merupakan user terakhir dari sebuah produk atau organisasi. Customer yang datang untuk menerima services dalam organisasi akan menghadapi banyak masalah, dimana akan lebih menyangkut hubungan antara customer dan perusahaan serta sebaliknya. Bagaimana mengatasi masalah ini akan sangat mempengaruhi kualitas dari services level yang diberikan oleh organisasi. Untuk mencapai hal tersebut seringkali dibutuhkan perubahan dalam proses mikro level. Dasar dari setiap perubahan memberikan efek pada customer service quality termasuk proses efisiensi dan proses yang efektif. Seperti yang ditulis oleh Chase et Al (1983) menuliskan bahwa potential operating efficiency = f(1 {( customer contact time) } / (service creation time)). Pada tulisan berfokus dari sebuah proses dan bagaimana hal tersebut diukur. Keefektifan proses adalah buah dimana tujuan dan objektif dari sebuah proses bertemu. Harrington (1991) mendefinisikan kefektifan diturunkan dari output sebuah proses atau sub proses yang bertemu dengan kebutuhan dan sesuai ekspektasi dari konsumen. Untuk memastikan proses tersebut efektif, ekspektasi customer dan kebutuhan harus diakui dan dibangun dalam suatu proses. Hal tersebut akan menentukan proses yang akan menghasilkan output. Dalam journal ini juga dituliskan bahwa masukan untuk keefektifan diukur dari dalam internal dan ekternal customer. Setiap proses memiliki internal
3 customer dan untuk itu perjanjian dengan external customer, rantai dari transaksi antara internal customer akan menyediakan output untuk external customer. Untuk memuaskan external customer, kebutuhan dari customer harus bertemu. Ukuran karakteristik keefektifan dapat diindikasi sebaik apakah proses diselengarakan, hal tersebut dapat ditentukan dalam level yang ditentukan oleh manajemen dengan mengerjakan semua yang terlibat. Kadangkala hal tersebut dapat menjadi level yang disetujui dan didokumentasi dalam obrolan perusahaan. Setiap orang yang bersangkutan dengan pekerjaan untuk mencapai spesifikasi level dari efektif. Karakteristik dari perputaran waktu dapat kita lihat dari keluaran dari proses. Yang pertama akan meningkatkan waktu siklus sedangkan yang kedua akan menyusut. Dalam kebanyakan kasus cara terbaik untuk mengurangi waktu siklus adalah untuk menemukan tugas yang dapat dilakukan bersama-sama. Dalam situasi seperti ini, keuntungan yang cukup besar dapat disimpan di waktu siklus, yang diterjemahkan menjadi kepuasan pelanggan yang lebih baik dan lebih berkualitas. Penggunaan CPM dan PERT dibangun dari teknik proyek manajemen untuk fungsi dasar manajerial, perencanaan, penjadwalan dan kontrol (Rao (1992)). PERT mengasumsikan bahwa durasi dari setiap aktifitas memiliki probalitas distribution dimana kurang lebih dari distribusi beta. Distribusi beta memiliki kepadatan fungsi antara lain : CPM mengasumsikan durasi dari aktifitas dapat direprentasikan menjadi nilai yang single. Hal tersebut dapat digunakan dalam project dimana memiliki pengalaman dalam hal tersebut, sehingga dia dapat mengistimasi durasi aktifitas dan digunakan sebagai hal utama dalam project dimana latar belakang diestimasi dari durasi aktifitas. Kedua method dapat diaplikasikan pada proses manajemen untuk menentukan keefektifan dari proses dimana kefektifan karakteristik adalah waktu dari proses. Sebagai PERT assumsi dari aktifitas durasi sebuah kemungkinan tidak dimungkinkan diubah dari perulangan proses dari alam. Dalam journal ini dapat diasumsikan bahwa durasi aktifitas memiliki beta distribution. 1. Reprentasi Network CPM dan Pert membutuhkan kontruksi dari network sebuah proyek. Dalam jaringan tanda panah digunakan mereprentasikan aktifitas dan komplementasi dari aktifitas ( dimana mungkin
4 sering menjadi awal dari aktifitas yang lain ) adalah reprentasi dari lingkarang yang dikatakan sebagai node. 2. Mendefenisikan jalur yang krisis Jalur krisis adalah rantai dari aktifitas antara jaringan dan mengandung aktifitas yang tidak bisa ditunda. Hal tersebut merupakan kemungkinan waktu yang berulang untuk sebuah proses. Jalur yang krisis akan menyediakan estimasi untuk sebuah proses yang berulang. Sedangkan untuk PERT method memiliki 3 waktu untuk mengistimasikan dari setiap aktifitas dan asumsi dari durasi untuk setiap aktifitas memiliki kepadatan dari distribusi beta. Distribusi beta adalah unimodal dan mengambil bentuk dari sebuah form. Untuk menentukan jalur yang kritikal dari PERT d dapat digunakan sebagai durasi dari sebuah aktifitas (i,j), (i < j) dan variasi dari setiap aktifitas dapat dikalkulasikan. Dengan kalkulasi yang mengambarkan hal yang sama. Proses cycle time diberikan dengan. Untuk panjang yang diberikan dari path yang krisis dan variasi diberikan oleh : Untuk setiap aktifitas (i, j) dari path yang krisis. Probalitas dari statement yang diberikan dapat dibuat dengan standar normal dari rata rata 0 dan variasi 1. Probalitas dapat dibaca dari tabel yang memiliki normal standar yang terdistribusi. Pemakaian CPM dan PERT dapat kita baca dalam jurnal dilakukan pada sebuah perusahaan perakitan yang terletak di Lagos, Nigeria yang memproduksi fasilitas rumah tangga yang menghadapi masalah dalam menentukan ruangan parkir untuk customer setelah pemerintah nigeria mengeluarkan aturan melarang truk dan kendaraan lain parkir di jalan dekat dengan jalan utama. Hal ini menjadi masalah
5 karena perusahaan memang memiliki ruangan parkir yang terbatas sehingga jika ada kendaraan yang parkir pada jalan disamping pabrik mereka harus membayar denda pada pemerintah. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan tambahan cost pada transaksi dengan perusahaan yang lain ketika ada kendraan yang membawa bahan baku yang parkir di dekat perusahaan. Dan tentu saja ini merupakan pertanda yang buruk bagi customer ketiak harus membebankan biaya tersebut kepada mereka. Untuk mengatasi hal tersebut maka pihak perusahaan meneliti masalah ini dengan dan melihat bahwa setiap truk hanya menghabiskan hanya empat jam di tempat sebelum mereka memuatnya. Sehingga didapatkan pada kesimpulan jika operasi pemuatan efektif maka akan dapat menghindarkan dari membayar denda. Perusahaan mengoperasikan dengan menggunakan customer service dimana hanya 90 menit. Ini berarti setiap servis harus diselesaikan hanya dengan 90 menit untuks setiap customer. Dari data dilihat dalam satu tahun rata rata waktu yang dihabiskan untuk memuat truk dari range minutes namun data yang diberikan sangat buruk sehingga tidak dapat dijadikan acuan. Untuk pada jurnal data kemudian diolah kembali sehingga menghasilkan data terakhir pada table 3.
6 Sebagai prediksi awal jaringan dibawah ini diberikan
7 Namun dari gambar dilihat beberapa aktifitas dapat dilakukan secara bersamaan. Contoh aktifitas B dan C dapat mengambil tempat secara bersamaan. Begitu juga G dan H untuk itu alur dari permasalahan tersebut harus diubah sehingga dapat mengurangi cost atau menghilangkan cost tersebut. Pertama kita menggunakan CPM dimana setiap tanda bintang adalah waktu yang kritikal Kalkulasi PERT Untuk membuat kalkulasi dari PERT, ada tiga nilai yang harus dibutuhkan salah satunya adalah waktu optimis, waktu pesimitis, dan waktu yang diperkirakan. Setiap nilai yang diambil akan diobservasi untuk setiap aktifitas dan digunakan untuk mengkalkulasi rata rata durasi aktifitas dan standar devisiasi dari durasi.
8 Waktu durasi digunakan menampung waktu terdekat dari event time, latest time event time dan total rata rata. Hasilnya dapat dilihat di tabel 6 Aktifitas dapat diindikasi dengan a* dari hasil dapat kita lihat CPM = 73 menit dan PERT = 71 dengan standar deviasi 3.36 menit. Path yang kristis diindikasi dengan panah tebal dalam network dibawah.
9 Probalitas proses dapat diselesaikan dengan 73 menit dapat diterminasikan dan diberikan dengan : Kemungkinan diatas 60% proses durasi tidak akan sampai 73 menit. Departemen marketing diadopsi dari model ini dan antara dengan beberapa minggu, efek menjadi kelihatan. Kemacetan pada parkir dapat dieleminasi dan ketakutan truk yang akan parkir di jalan dapat dihilangkan. Dari jurnal dapat kita lihat CPM / PERT dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan kualiatas dari organisasi. Dengan berfokus pada proses dan memberikan produk banyak hal dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas dari produk.
10 Journal II OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE PERT DAN CPM (Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip) DANNYANTI, Eka and SUDARYANTO, Budi (2011) Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO. Pada jurnal ini penulis melakukan penelitian pada pelaksanaan proyek twin tower pada universtas diponegoro. Bahan penelitian didapatkan dari jadwal pelaksanaan proyek dan rencana anggaran biaya (RAB) proyek. Pada journal ini penelitian proyek dilakukan dengan menggunakan metode PERT dan CPM. Dimana menurut pada jurnal ini mengutip Agustini dan Rahmadi (2004), prinsip penyusunan jaringan kerja pada metode PERT dan CMP adalah sama, namun terdapat perbedaan mendasar antara keduanya, yaitu terletak pada konsep biaya yang dikandung CPM yang tidak ada dalam metode PERT. Metode CPM a) Sistematika dari proses penyusunan jaringan kerja (network) adalah sebagai berikut (Soeharto, 1999) : b) Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek, menguraikan, memecahkannya menjadi kegiatan-kegiatan atau kelompok kegiatan yang merupakan komponen proyek. c) Menyusun kembali komponen-komponen pada butir 1, menjadi mata rantai dengan urutan yang sesuai logika ketergantungan. d) Memberikan perkiraan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan yang dihasilkan dari penguraian lingkup proyek. e) Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) dan float pada jaringan kerja. Setelah jalur kritis diketahui, langkah selanjutnya adalah melakukan percepatan proyek. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Menentukan waktu percepatan dan menghitung biaya tambahan untuk percepatan setiap kegiatan. b. Mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan mengutamakan kegiatan kritis yang memiliki slope biaya terendah. Apabila upaya percepatan dilakukan pada aktivitasaktivitas yang tidak berada pada lintasan kritis, maka waktu penyelesaian keseluruhan tidak akan berkurang. c. Susun kembali jaringan kerjanya. d. Ulangi langkah kedua dan berhenti melakukan upaya percepatan apabila terjadi pertambahan lintasan kritis. Apabila terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka upaya percepatan dilakukan serentak pada semua aktivitas yang berada pada lintasan kritis. Usahakan agar tidak terjadi penambahan atau pemindahan jalur kritis apabila diadakan percepatan durasi pada salah satu kegiatan. e. Upaya percepatan dihentikan apabila aktivitas-aktivitas pada lintasan kritis telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin diteka n lagi).
11 Metode PERT f. Hitung biaya keseluruhan akibat percepatan untuk mengetahui total biaya proyek yang dikeluarkan. Dalam Heizer dan Render (2006), PERT mengatasi masalah variabilitas waktu aktivitas saat melakukan penjadwalan proyek. Menurut Handoko (1999), PERT bukan hanya berguna untuk proyek-proyek raksasa yang memerlukan waktu tahunan dan ribuan pekerja, tetapi juga digunakan untuk memperbaiki efisiensi pengerjaan proyek-proyek segala ukuran. Pada PERT, penekanan diarahkan kepada usaha mendapatkan kurun waktu yang paling baik (ke arah yang lebih akurat). PERT menggunakan unsur probability. Dalam Siswanto (2007), disebutkan bahwa PERT, melalui distribusi beta, menggunakan taksiran-taksiran waktu untuk menentukan waktu penyelesaian suatu kegiatan agar lebih realistik. Kemudian diasumsikan pendekatan dari durasi rata-rata yang disebut expected return (te) dengan rumus sebagai berikut : Besarnya ketidakpastian tergantung pada besarnya angka a dan b, dirumuskan sebagai berikut : Varians kegiatan Untuk mengetahui kemungkinan mencapai target jadwal dapat dilakukan dengan menghubungkan antara waktu yang diharapkan (TE) dengan target T(d) yang dinyatakan dengan rumus : Hasil penelitian dalam jurnal akan menghasilkan optimalisasi durasi percepatan proyek dengan menggunakan berbagai alternatif percepatan proyek yang memberikan kontribusi biaya paling rendah dengan waktu penyelesaian paling cepat.
12
13 Sumber data diolah, 2010 Pada data awal yang terdapat dalam journal adalah 175 hari dengan total biaya proyek ,71. Total biaya tersebut belum termasuk pajak 10% dan pajak IMB sebesar 6%. Biaya total setelah pajak sebesar Rp ,83. Dari laporan rencana anggaran biaya dibuat oleh kontraktor yang terdapat dalam journal biaya proyek adalah Rp ,39, sedangkan biaya total proyek yang dihasilkan dalam penilitian adalah Rp ,83 karena melakukan pembulatan dua angka di belekang koma oleh software Microsoft Project Di dalam jurnal aktifitas utama proyek dipecah menjadi komponen komponen kerja yang rinci untuk keperluan analisis jalur kritis. PERT dalam konsep probability dengan memberikan rentang waktu yang lebih besar yaitu tiga angka estimasi untuk suatu kegiatan, waktu optimis, waktu pesimistis dan waktu paling mungkin.
14
15 Sumber : Data primer yang diolah, 2010
16 Z = ( batas waktu waktu penyelesaian yang diharapkan ) / devisiasi standar proyek Z = ( ) / 17,02 Z = 1.46 Berdasarkan kurva distribusi normal nilai Z atau peluang 1.46 berarti peluang 92,78 % penyelesaian dapat dicapai pada 150 hari. Lintasan Krisis (Critical Path) Lintasan krisis adalah lintasan yang terdiri dari kegiatan kritis. Pada jurnal dimuat juga bagaimana dengan melakukan percepatan Proyek (crashing), percepatan dapat dilakukan dengan penambahan tenaga kerja, penambahan jam kerja (lembur) dan pengalihan pekerjaan pada perusahaan subkontrak. Perhitungan biaya proyek akibat percepatan durasi dapat dilihat pada perbandingan berikut. a) Akibat crashing dengan penambahan tenaga kerja
17 b) Akibat crashing dengan penambahan jam kerja (lembur) Perhitungan upah lembur mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Kep. 102/MEN/VI/2004 Tentang Waktu kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. Percepatan penyelesaian proyek dapat dilakukan dengan cara melimpahkan pekerjaanpekerjaan tertentu kepada perusahaan subkontrak. Pekerjaan-pekerjaan pada jalur kritis dilimpahkan kepada perusahaan subkontrak yang terpilih melalui proses lelang. Dalam proses lelang, dimungkinkan penawaran harga yang lebih rendah atau maksimal sama dengan rencana anggaran biaya dan durasi yang dipercepat.
18 Interpretasi Hasil Hasil dari penelitian menunjukan bahwa batas waktu penyelesaian dari proyek adalah 175 hari, kemudian dilakukan percepatan 150 hari, dengan menentukan nilai Z dapat diketahui peluan pencapaian target penyelesaian proyek. Nilai Z atau peluang yang didapat sebesar 1,46 berarti ada peluang 92,78 % ( berdasarkan kurva distribusi normal ) penyelesaian proyek dapat dicapai pada 150 hari. Selain itu ada beberapa cara untuk melakukan percepatan durasi proyek yang dilakukan dengan menambah sumber daya pada kegiatan kritis, karena sangat logis biaya crash sebuah kegiatan lebih mahal dari biaya normalnya ( Heizer dan Render 2005) Berdasarkan tabel dapat dilihat terjadinya peningkatan biaya akibat pemendekan durasi pelaksanaan pekerjaan dari 175 hari kerja menjadi 150 hari kerja. Untuk alternatif subkontrak tidak mengalami kenaikan biaya bila dibandingkan dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan alternatif kerja lembur, Dimana ditinjau dari segi waktu dan biaya serta kelebihan dan kelemahan masing masing alternatif sehingga dapat disimpulkan bahwa durasi optimal proyek adalah 150 hari dengan biaya total proyek sebesar Rp ,83 pada alternatif subkontrak Hasil dari kesimpulan penelitian adalah : a) Dengan menggunakan analisis jaringan kerja dengan metode PERT dan CPM dapat dilakukan upaya percepatan durasi proyek dengan mempercepat pekerjaan-pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. b) Peluang pencapaian target waktu penyelesaian proyek yang diharapkan yaitu 150 hari adalah 92,78% (nilai Z atau peluang 1,46).
19 c) Percepatan durasi proyek dilakukan dengan menggunakan tiga alternatif, yaitu penambahan tenaga kerja, kerja lembur, dan subkontrak. Total biaya proyek dengan penambahan tenaga kerja adalah Rp ,53 pada durasi 150 hari kerja, sedangkan biaya proyek dengan kerja lembur adalah Rp ,1 pada durasi 150 hari kerja. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa percepatan durasi dari kedua alternatif tersebut adalah 25 hari kerja atau 14% dari durasi normal, namun menghasilkan kenaikan biaya yang berbeda. Kenaikan biaya akibat penambahan tenaga kerja sebesar Rp ,00 atau 0,08% dari total biaya proyek normal, sedangkan kerjalembur menghasilkan kenaikan biaya sebesar Rp ,50 atau 0,15% dari total biaya proyek normal. Total biaya proyek pada alternatif subkontrak sama dengan rencana anggaran biaya atau tidak mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp , 83 dan pada durasi percepatan yang sama yaitu 150 hari kerja. d) Durasi dan biaya proyek optimal untuk menyelesaikan proyek pembangunan Twin Tower Building adalah selama 150 hari kerja dan biaya sebesar Rp , 83 dengan menggunakan alternatif subkontrak.
20 DAFTAR PUSTAKA Badri, S Dasar-dasar Network Planing. Jakarta : PT Rika Cipta. Handoko, T.H Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, Edisi Pertama. BPFE : Yogyakarta. Hartawan, Harry. n.d. Analisis Keterlibatan Manajemen Proyek dalam Proses Perencanaan dan Pengendalian Proyek Selama Pelaksanaan Konstruksi. Diakses 9 Februari Hayun, Anggara Perencanaan dan Pengendalian Proyek dengan Metode PERT-CPM : Studi Kasus Fly Over Ahmad Yani, Karawang. Journal The Winners, Vol. 6, No.2, h Heizer, Jay dan Barry Render Operations Management : Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat. Levin, Richard I. dan Charles A Kirkpatrick Perentjanaan dan Pengawasan Dengan PERT dan CPM. Jakarta : Bhratara. Maharany, Leny dan Fajarwati Analisis Optimasi Percepatan Durasi Proyek dengan Metode Least Cost Analysis. Utilitas, Vol. 14, No. 1, h Sandyavitri, Ari Pengendalian Dampak Perubahan Desain Terhadap Waktu dan Biaya Pekerjaan Konstruksi. Jurnal Tehnik Sipil, h Diakses tanggal 6 Mei 2010, dari PDF Search Engine. Soeharto, Iman Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta : Erlangga. Soeharto, Iman Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta : Erlangga.
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE PERT DAN CPM (Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip)
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE PERT DAN CPM (Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip) EKA DANNYANTI Dosen Pembimbing : Drs. Budi Sudaryanto, MT Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPENGOPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCA SARJANA IAIN TULUNGAGUNG DENGAN PENGGUNAAN METODE CPM SKRIPSI
PENGOPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCA SARJANA IAIN TULUNGAGUNG DENGAN PENGGUNAAN METODE CPM SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada
Lebih terperinciAnalisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM
Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM Imam Safi i 1 *, Heribertus Budi Santoso 2 1,2) Program Studi Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Proyek 1.1 Pengertian Proyek Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Definisi Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah salah satu fungsi bisnis yang penting di dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-7652 Optimalisasi Proyek Instalisasi Listrik di Hotel Aloft Jakarta dengan Menggunakan Metode Lintasan Kritis Guna Meminimumkan Biaya pada PT. Pilar Garba Inti 1 Riky Rinaldi
Lebih terperinciANALISIS PROYEK PEMELIHARAAN IRIGASI SUNGAI PEMALI DI CV. WIGATI DENGAN METODE CPM-PERT MENGGUNAKAN SOFTWARE MS. PROJECT
ANALISIS PROYEK PEMELIHARAAN IRIGASI SUNGAI PEMALI DI CV. WIGATI DENGAN METODE CPM-PERT MENGGUNAKAN SOFTWARE MS. PROJECT Andi Hari Maret 1), Tofik Hidayat 2), Eko Budiraharjo 3) Mahasiswa Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISA PENJADWALAN PROYEK PEMBUATAN PIANO DIGITAL XY DENGAN MENGGUNAKAN CPM (CRITICAL PATH METHOD) DAN CRASHING TIME DI PT. KAWAI INDONESIA PLANT 3
ANALISA PENJADWALAN PROYEK PEMBUATAN PIANO DIGITAL XY DENGAN MENGGUNAKAN CPM (CRITICAL PATH METHOD) DAN CRASHING TIME DI PT. KAWAI INDONESIA PLANT 3 Sulhadi, ST. Program Studi Teknik Industri STT Wastukancana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstruksi berbeda dengan kegiatan proyek lainnya. mencapai tujuan proyek. Metode PERT (Program Evaluation and Review
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang bersifat unik terutama dari waktu pelaksanaannya. Kegiatan pada proyek konstruksi merupakan kegiatan yang sementara
Lebih terperinci3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Intisari... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran...
Lebih terperinciKata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.
ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses
Lebih terperinciKata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.
ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Solihin, 2009).
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk
Lebih terperinciKonferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik
Lebih terperinciBAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi
27 BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data atau informasi
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)
OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Kristi Elsina Leatemia R. J. M. Mandagi, H. Tarore, G. Y. Malingkas Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan pada proyek perakitan truk di gedung commercial vehicle di PT. Mercedes-Benz Indonesia dan mengambil bahan penelitian
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Obyek Penelitian Proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta merupakan salah satu proyek internal yang dilaksanakan
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X
STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X Christian 1, Cefiro 2 dan Sentosa 3 ABSTRAK : Pembangunan yang sedang marak terjadi pada saat ini ialah pembangunan gudang khususnya di Surabaya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori yang menjadi landasan dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir ini. Teori-teori yang dimaksud antara lain definisi proyek, definisi
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
PERBANDINGAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN LIFT BARANG DUA LANTAI DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : CV. Prisma Tehnik Gemilang Gresik) Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek 2.1.1. Pengertian Proyek Proyek merupakan Suatu kegiatan bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Usaha Milik Negara yakni Perum Perumnas (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala yang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan. Kendalakendala tersebut diantaranya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dari Dannyanti (2010) tentang optimalisasi pelaksanaan proyek dengan metode PERT dan CPM studi kasus Twin Tower Building Pascasarjana UNDIP,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan
Lebih terperinciPertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT
Pertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT (Program Evaluation and Review Technique) TANPA DUMMY Objektif: 1. Mengidentifikasi tujuan pokok dari masalah 2. Membuat Jaringan Kerja 3. Menghitung Probabilitas
Lebih terperinci(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Reinder (2012), Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai
Lebih terperinciAnalisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik
1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinciANALISIS PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN PENENTUAN JALUR KRITIS DENGAN CRITICAL PATH METHODE (STUDI KASUS PEKERJAAN RENOVASI PADA KANTOR HARVEST KEMANG)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN PENENTUAN JALUR KRITIS DENGAN CRITICAL PATH METHODE (STUDI KASUS PEKERJAAN RENOVASI PADA KANTOR HARVEST KEMANG) AN ANALYSIS OF CONSTRUCTION
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Perbandingan Metode CPM dan PERT Berdasarkan hasil pengolahan data pada Bab IV, metode analisis jaringan kerja (Network Analysis) yang digunakan untuk penyusunan jadwal yaitu teknik
Lebih terperinciPendahuluan. Syaiful et al., Evaluasi Penjadwalan Biaya Dan Waktu Proyek Dengan Metode CPM dan PERT...
1 Evaluasi Penjadwalan Biaya Dan Proyek Dengan Metode CPM Dan PERT (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Stadion Utama Jember Sport Garden (JSG) Kabupaten Jember) (Evaluation Of Project Cost And Time Scheduling
Lebih terperinciOPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM ABSTRACT
OPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM Amiruddin Hi. Muhammad Dosen Fakultas Teknik Universitas Nuku Tidore Email: amiruddinmuhammad293@gmail.com ABSTRACT Implementation of a
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK
STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK Perusahaan dalam menjalankan proyek seringkali mengalami kesulitan atau kendala-kendala seperti tanah yang tidak labil,
Lebih terperinciNaskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF)PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Keterlambatan Pengertian penundaan (delay) adalah sebagian waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang
Lebih terperinciOPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus Fly Over SKA Pekanbaru, Riau)
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus Fly Over SKA Pekanbaru, Riau) Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana sains bidang studi Matematika Oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Proyek Pengertian Proyek Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi ABSTRAK xii ABSTRACT xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1
Lebih terperinciOPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)
OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) TUGAS AKHIR Oleh : Made Angga Sadhyani Surya 1204105098
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM (GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi Kode Mata Kuliah : KT 411307 Semester/SKS : V/2 Penanggung Jawab Mata Kuliah : Murdini, Ir, MT Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING
TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Yogyakarta) Disusun Oleh : SUGI SURYANTO NIM: 20130110121
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proyek Menurut Soeharto (2002) : Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek 1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999) kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi
Lebih terperinciUPAYA PERCEPATAN PROYEK RUMAH HUNIAN DENGAN OPTIMALISASI BIAYA DI PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN CPM & PERT
UPAYA PERCEPATAN PROYEK RUMAH HUNIAN DENGAN OPTIMALISASI BIAYA DI PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN CPM & PERT Narto 1), Lukmandono 2) 1), 2) Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Gede Dedy Aryawan (2011) melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Penambahan Waktu Kerja (Jam Lembur) dan Penambahan
Lebih terperinci: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO
TUGAS AKHIR OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk
9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciPERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA
PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati
Lebih terperinciTri Kairo Suwarsono, Udisubakti C.M., Ahmadi
OPTIMASI ANALISIS PERCEPATAN DAN BIAYA PROYEK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Study kasus : Proyek Pembangunan Gedung Naval Cyber Command (NCC) yang berada di Mabesal Jakarta) Tri Kairo Suwarsono, Udisubakti
Lebih terperinciCrashing Project. Bahan Kuliah
Crashing Project Bahan Kuliah Fakultas : Ilmu Komputer Program Studi : Teknik Informatika Tahun Akademik : Ganjil 2012/2013 Kode - Nama Mata Kuliah : CCR314 Riset Operasional Pertemuan : 12 (Tatap Muka)
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah seni memimpin dan mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material dalam sebuah proyek dengan menggunakan teknik manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang tepat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan
Lebih terperinciManajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB
Manajemen Proyek Riset Operasi TIP FTP UB 1 Topik Bahasan Elemen Manajemen Proyek Jaringan Proyek Probabilitas Waktu Aktivitas Jaringan Simpul Aktivitas (activity-on-node) dan Microsoft Project Akselerasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah atau cara-cara yang berurutan yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dan dipergunakan untuk membuktikan
Lebih terperinciANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM
ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Mako Polsek Jetis Type 305 & Fasum Gedung Mako Polsek Jetis - Yogyakarta Danny Setiawan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian
Lebih terperinciGambar 1. Grafik Waktu Biaya
#11 MANAJEMEN PROYEK (CRASHING PROJECT) Dapat diartikan sebagai akselerasi proyek. Akselerasi merupakan pengurangan waktu normal aktivitas. Akselerasi diperoleh dengan menyediakan lebih banyak sumber daya
Lebih terperinciJURNAL OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK PERUMAHAN ZAHRA RESIDENCE KEDIRI DENGAN METODE CPM
JURNAL OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK PERUMAHAN ZAHRA RESIDENCE KEDIRI DENGAN METODE CPM Oleh: M. ZULFA ANTURIDA 13.1.02.02.0257 Dibimbing oleh : 1. Dr. Lilia Pasca Riani., M.Sc. 2. Diah Ayu Septi Fauji.,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan
BAB II LANDASAN TEORI Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung
Lebih terperinciPradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Pendahuluan Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan
Lebih terperinciAPLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM
APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) Dadang Haryanto Prodi Sistem Informasi STMIK
Lebih terperinciPENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Deni Permana, Muhammad Kholil Program Studi Teknik
Lebih terperinciManajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasi Modul Final Semester Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK, ST, MBA Abstract Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan
Lebih terperinciGambar 1. Grafik Waktu Biaya
#11 MANAJEMEN PROYEK (CRASHING PROJECT) Dapat diartikan sebagai akselerasi proyek. Akselerasi merupakan pengurangan waktu normal aktivitas. Akselerasi diperoleh dengan menyediakan lebih banyak sumber daya
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
8 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah seni memimpin dan mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material dalam sebuah proyek dengan menggunakan teknik manajemen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk
Lebih terperinciPROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya
PROJECT PLANNING AND CONTROL Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Benyamin Franklin time is money, time is money. modern finance, mengukur nilai sebuah proyek dengan menentukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran
Lebih terperinciANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT
ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT Saifoe El Unas*, M. Hamzah Hasyim, Kartika Puspa Negara Dosen / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kinerja Proyek Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini
Lebih terperinciOPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)
Yasri, D. / Optimasi Waktu Proyek dengan Penambahan Jam Kerja / pp. 119 130 OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS
STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Kartika Andayani NRP : 0121077 Pembimbing : Ir. V. Hartanto, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciKetut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN
Lebih terperinciPERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS
PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS Chandra Karnadi NRP : 9421016 NIRM : 41077011940269 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., M.T. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek Aktivitas perusahaan sangatlah bermacam-macam, namun ada aktivitas yang kegiatannya hanya berlangsung sekali dimana dalam aktivitas tersebut
Lebih terperinciANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD
ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (Studi Kasus Pembangunan RKB (Bertingkat Lantai II) SMA Negeri 4 Wira Bangsa Meulaboh)
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) David M. Walean R.J.M. Mandagi., J. Tjakra, G.Y. Malingkas Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK (Crashing Project)
MANAJEMEN PROYEK (Crashing Project) Bahan Kuliah Fakultas : Ekonomi Program Studi : Manajemen Tahun Akademik : Ganjil 2012/2013 Kode - Nama Mata Kuliah : EMA302 Manajemen Operasional Pertemuan : 7 (On
Lebih terperinciAnalisis Optimasi Waktu Proyek Menggunakan Program Evaluation and Review Technique
Petunjuk Sitasi: Safi'i, I., & Santoso, H. B. (2017). Analisis Optimasi Waktu Proyek Menggunakan Program Evaluation and Review Technique. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. E36-40). Malang: Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk memenangkan persaingan ini. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA KONSEPTUAL
A. Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA KONSEPTUAL 1. Definisi Manajemen Menurut Husen (2011) Manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri atas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01
Lebih terperinci