Sumber Hukum Pidana Inggris
|
|
- Lanny Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sumber Hukum Pidana Inggris Common Law; yaitu, bagian hukum inggris yang bersumber pada kebiasaan atau adat istiadat masyarakat yang dikembangkan berdasarkan keputusan pengadilan (hukum preseden/ case law). Oleh karena itu, Inggris menganut asas stare decisis atau the binding force of precedents. Statute Law hukum yang berasal dari perundang undangan, yang juga mempunyai Binding authority.
2 Prinsip prinsip Umum (General Principles) Hukum Pidana Inggris Asas Legalitas; Asas Mens Rea; Asas Strict Liability; Vicarious Liability; Pertanggungjawaban Korporasi; Penyertaan; Inchoate Offences; Alasan Penghapus Pidana;
3 Asas Legalitas (Principles of Legality) Di Inggris, asas ini tidak pernah secara formal dirumuskan dalam perundang undangan, namun asas ini menjiwai putusan putusan pengadilan
4 Asas Mens Rea Actus non facit reum nisi mens sit rea Berdasarkan asas ini, maka:ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk seseorang dapat dipidana, yaitu ada perbuatan lahiriah yang terlarang (actus reus) dan ada sikap batin yang tercela (mens rea).
5 Actus Reus menunjuk pada: 1. Perbuatan terdakwa; 2. Hasil atau akibat dari perbuatan itu; 3. Keadaan keadaan yang terkandung dalam perumusan tindak pidana. Mens Rea (wicked mind) ditunjukkan dalam bentuk: 1. Intention (kesengajaan); 2. Recklessness (kesembronoan); 3. Negligence (kealpaan/kurang hati hati).
6 Strict Liability adalah asas yang menekankan bahwa si pembuat sudah dapat dipidana apabila ia telah melakukan perbuatan sebagaimana dirumuskan dalam UU tanpa melihat sikap batinnya. Menurut common law, strict liability berlaku terhadap 3 (tiga) macam delik, yakni: 1. Public nuisance; 2. Criminal libel 3. Contempt of court
7 Vicarious Liability (VL) Adalah pertanggungjawaban menurut huku m seseorang atas perbuatan salah yang dilakukan oleh orang lain (pertanggungjawaban pengganti). Perbuatan pidana yang dikenai VL, adalah: Menurut Common Law 1. TP yang dilakukan oleh pelayan/buruh Menurut Statute Law 1. adanya prinsip pendelegasian; 2. apabila menurut hk, perbuatan buruh dipandang perbuatan majikan.
8 Pertanggungjawaban Korporasi Korporasi hanya bertanggungjawab atas sejumlah kecil delik. Pada asasnya, korporasi dapat dipertanggungjawabkan sama dengan orang pribadi berdasarkan asas identifikasi, dengan pengecualian dalam: perkara perkara yang menurut kodrat tidak dapat dilakukan korporasi, mis:bigami, perkosaaan; Perkara yang satu satunya pidana yang dapat dikenakan tidak mungkin dikenakan kepada korporasi, mis: pidana mati, penjara.
9 Penyertaan (Participation in a crime) Setelah keluarnya The Criminal Law Act 1967, participation hanya terdiri dari 3 pihak, yaitu: Actual offender (orang yang melakukan perbuatan itu sendiri atau melalui innocent agent); Aiding dan abetting (orang yang membantu pada saat atau sewaktu kejahatan sedang berlangsung); Counselling or procuring (orang yang menganjurkan).
10 Inchoate Offences Tindak pidana yang tidak lengkap atau baru taraf permulaan Meliputi: 1.Incitement (penganjuran); 2.Conspiracy (permufakatan jahat); 3.Attempt (percobaan);
11 Incitement (Solicitation) Incitement di Inggris tetap dituntut, sekalipun: 1. Penganjuran itu gagal; percobaan penganjuran tetap dipidana. 2. Hanya membujuk untuk melakukan tipiring.
12 Conspiracy Menurut common law, conspiracy: 1. the agreement; 2. of two or more parties; 3. to do unlawful act; 4. by unlawful means.
13 Attempt (percobaan) Percobaan dalam common law dipandang sebagai suatu misdemeanor (pelanggaran hukum ringan). Untuk dapat dipidananya percobaan diperlukan pembuktian bahwa terdakwa telah berniat melakukan perbuatan melanggar hukum dan ia telah melakukan beberapa tindakan yang membentuk actus reus dari percobaan jahat yang dapat dipidana.
14 Alasan Penghapus Pidana (Exemptions from liability) General defences (dapat diajukan untuk semua tindak pidana pada umumnya) 1. mistake (kesesatan); 2. compulsion (paksaan); 3. Intoxication (keracunan/mabuk); 4. Automatism (gerak refleks); 5. Insanity (Gila); 6. Infancy (anak di bawah umur); 7. Consent of the Victim (persetujuan korban) Special defences 1. dalam delik abortus, dengan pertimbangan demi keselamatan si ibu dan jika diketahui si anak akan lahir cacat. 2. dalam delik penerbitan atau publikasi tulisan cabul yang dibenarkan demi kepentingan umum, seni, ilmu pengetahuan
UNSUR KESALAHAN DALAM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI
UNSUR KESALAHAN DALAM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI OLEH: AGUSTINUS POHAN DISAMPAIKAN DALAM PUBLIC SEMINAR ON CORPORATE CRIMINAL LIABILITIES JAKARTA 21 FEBRUARI 2017 PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PERTANGGUNGJAWABAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dipidana jika tidak ada kesalahan ( Green Straf Zonder Schuld) merupakan dasar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana Pertangggungjawaban pidana hanya dapat terjadi jika sebelumnya seseorang telah melakukan tindak pidana. Asas kesalahan menyatakan dengan tegas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang melakukan tindak pidana. Dengan lahirnya konsepsi baru dalam hukum pidana modern,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membahas mengenai masalah kesalahan dalam hukum pidana merupakan pembahasan yang sangat penting mengingat bahwa kesalahan merupakan dasar dari penjatuhan pidana bagi orang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana 1. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi a. Peranan korporasi menjadi penting dalam tindak pidana karena sebagai akibat dari perubahan yang terjadi dalam
Lebih terperinciPublic Review RUU KUHP
Public Review RUU KUHP Oleh: agustinus pohan Tujuan: Implikasi pengaturan tindak pidana korupsi dalam RUU KUHP Sejauh mana kebutuhan delik korupsi diatur dalam RUU KUHP. Latar belakang RUU KUHP KUHP dipandang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alat transportasi yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan, dari berbagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang digunakan masyarakat untuk melakukan aktifitasnya. Seiring dengan berkembangnya zaman, maka semakin banyak pula alat transportasi
Lebih terperinciPerkembangan Asas Hukum Pidana dan Perbandingan dengan Islam
Perkembangan Asas Hukum Pidana dan Perbandingan dengan Islam Faiq Tobroni, SHI., MH. Perkembangan Asas Asas Legalitas 1. Dalam Rancangan KUHP, asas legalitas telah diatur secara berbeda dibandingkan Wetboek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA DAN PENCEMARAN NAMA BAIK, MELALUI INTERNET
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA DAN PENCEMARAN NAMA BAIK, MELALUI INTERNET 1.1 Pengertian Tindak Pidana Wirjono Projodikoro menterjemahkan istilah strabaarfeit sama dengan tindak
Lebih terperinciSUKMA VIOLETTA, SH, LLM
SUKMA VIOLETTA, SH, LLM I. ISTILAH KORPORASI : Korporasi adalah kesatuan orang atau kekayaan untuk tujuan tertentu; Korporasi terdiri dari : -Badan Hukum -Non-Badan Hukum : CV, Firma, Organized Crime Istilah
Lebih terperinciKEJAHATAN KORPORASI (CORPORATE CRIME) OLEH: Dr. Gunawan Widjaja,SH.,MH.,MM
KEJAHATAN KORPORASI (CORPORATE CRIME) OLEH: Dr. Gunawan Widjaja,SH.,MH.,MM 1. Pengertian Kejahatan yang dilakukan oleh Korporasi Yang bertanggung jawab adalah Korporasi Korporasi = badan hukum => Perseroan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum di Indonesia, pembinaan dan pengarahan, perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum di Indonesia, pembinaan dan pengarahan, perlu dilakukan supaya hukum mampu memenuhi kebutuhan sesuai dengan tingkat kemajuan masyarakat Indonesia.
Lebih terperincikejahatan ekonomi di bidang perbankan dalam hukum pidana yang akan datang.
RESENSI BUKU Judul : Politik Hukum Pidana Dalam Perlindungan Korban Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan Penulis : M. Arief Amrullah, SH Penerbit : Bayu Media Publishing Oleh : Satrio Pramono, S.H. Penasehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu hal yang tidak dapat dielakkan dalam proses modernisasi adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu hal yang tidak dapat dielakkan dalam proses modernisasi adalah perubahan fungsi yang dijalankan dalam masyarakat, yakni terjadinya spesialisasi melalui
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. mencari untung. Sedangkan penipuan sendiri berdasarkan Kamus Besar Bahasa
II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tindak Pidana Penipuan Penipuan berasal dari kata tipu, yang berarti perbuatan atau perkataan yang tidak jujur, bohong, atau palsu dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali,atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkembang sejalan dengan perkembangan tingkat peradaban. Berkaitan dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu persoalan yang muncul dipermukaan dalam kehidupan ialah tentang kejahatan pada umumnya terutama mengenai kejahatan dan kekerasan. Masalah kejahatan merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu, fungsi
14 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana Pertanggungjawaban adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu, fungsi dalam menerima pembebanan sebagai akibat dari sikap atas tindakan sendiri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Pidana. Bagaimanapun baiknya segala peraturan perundang-undangan yang siciptakan
18 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Pidana Kekuasaan kehakiman merupakan badan yang menentukan dan kekuatan kaidahkaidah hukum positif dalam konkretisasi oleh hakim melalui
Lebih terperinciBAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PENCEMARAN NAMA BAIK AKIBAT TRIAL BY THE PRESS. 3.1 Pertanggungjawaban Dalam Hukum Pidana
BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PENCEMARAN NAMA BAIK AKIBAT TRIAL BY THE PRESS 3.1 Pertanggungjawaban Dalam Hukum Pidana Seseorang disebut telah melakukan perbuatan pidana, apabila perbuatannya
Lebih terperinciTINJAUAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA WAJIB PAJAK BADAN DALAM TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
TINJAUAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA WAJIB PAJAK BADAN DALAM TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN Wan Juli Titik Suharti PSS Consult - Ernst and Young Surabaya e-mail: wan.juli73@yahoo.com ABSTRAK Dalam penulisan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. suatu pengertian yuridis, lain halnya dengan istilah perbuatan jahat atau kejahatan. Secara yuridis
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Unsur-Unsur Tindak Pidana Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana. Tindak pidana merupakan suatu pengertian yuridis, lain halnya dengan istilah
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana (yuridis
18 II.TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tindak Pidana Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana (yuridis normatif). Kejahatan atau perbuatan jahat dalam arti (yuridis normatif) adalah perbuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam sekitarnya. Hal ini juga dijelaskan dalam penjelasan undang-undang lingkungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah salah satu unsur terpenting dalam lingkungan hidup dimana tingkah laku manusia sangat menentukan dan mempengaruhi perkembangan dari alam sekitarnya.
Lebih terperinciPEMBAHARUAN HUKUM PIDANA; KONSEP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM HUKUM PIDANA NASIONAL YANG AKAN DATANG
PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA; KONSEP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM HUKUM PIDANA NASIONAL YANG AKAN DATANG Septa Candra Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. KH. Ahmad Dahlan Ciputat Jakarta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tertentu terhadap informasi mengenai keadaan bank. Pejabat bank adalah mereka yang memiliki
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian 1. Pejabat Bank Pejabat bank adalah pegawai bank, yaitu pihak pelaksana yang menjalankan wewenang dan tanggungjawab untuk melaksanakan tugas operasional bank sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan ke-4 Undang-Undang Dasar Hal ini. tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah Negara sebagaimana diatur dalam Penjelasan Umum Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan ke-4 Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini menunjukkan bahwa
Lebih terperinciPENEGAKKAN HUKUM PIDANA TERHADAP IKLAN YANG MENYESATKAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SAMARINDA
PENEGAKKAN HUKUM PIDANA TERHADAP IKLAN YANG MENYESATKAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SAMARINDA Oleh : Abdul Munif Dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT The research
Lebih terperinciLex Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015
DAMPAK YURIDIS DALAM PRANATA SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DI INDONESIA 1 Oleh : Rolando W. Rorimpandey 2 ABSTRAK Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep pertanggungjawaban
Lebih terperinciPEMBUKTIAN UNSUR NIAT DIKAITKAN DENGAN UNSUR MENS REA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI. Oleh : Kukun Abdul Syakur Munawar, S.H. *)
PEMBUKTIAN UNSUR NIAT DIKAITKAN DENGAN UNSUR MENS REA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh : Kukun Abdul Syakur Munawar, S.H. *) ABSTRAK Untuk dapat mengungkap kesalahan dalam tindak pidana korupsi yang dilakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Perbuatan yang Termasuk dalam Tindak Pidana. Hukum pidana dalam arti objektif atau ius poenale yaitu sejumlah peraturan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perbuatan yang Termasuk dalam Tindak Pidana Hukum pidana dalam arti objektif atau ius poenale yaitu sejumlah peraturan yang mengandung larangan larangan atau keharusan keharusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelakunya disebut penjahat. Labelling Theory memandang bahwa para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kejahatan adalah suatu nama atau cap yang diciptakan oleh orang untuk menilai perbuatan-perbuatan tertentu sebagai perbuatan kejahatan dan pelakunya disebut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tindak pidana. Moeljatno menyatakan bahwa orang tidak mungkin dipertanggungjawabkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana Pertangggungjawaban pidana hanya dapat terjadi jika sebelumnya seseorang telah melakukan tindak pidana. Moeljatno menyatakan bahwa orang tidak
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN DIRJEN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA ---------------------------------------------------
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengertian tindak pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pengertian tindak pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dikenal dengan istilah stratbaar feit. Tindak Pidana itu sendiri adalah perbuatan yang dilarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan globalisasi, dimana kejahatan yang terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, jika diamati bersama, kejahatan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan globalisasi, dimana kejahatan yang terjadi pada masyarakat agraris berbeda
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pidana terhadap kesalahan yang dilakukannya. Dengan demikian, terjadinya
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana Sistem pertanggungjawaban pidana dalam hukum pidana positif saat ini menganut asas kesalahan sebagai salah satu asas disamping asas legalitas. Pertanggungjawaban
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pasal 1 angka 11 Bab 1 tentang Ketentuan Umum Kitab Undang-Undang Hukum
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum tentang Putusan Pengadilan Pasal 1 angka 11 Bab 1 tentang Ketentuan Umum Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) menyebutkan bahwa : Putusan Pengadilan adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia, diatur dalam Pasal 340 yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pembunuhan Berencana Pembunuhan dengan rencana terlebih dahulu atau disingkat pembunuhan berencana adalah pembunuhan yang paling berat ancaman pidananya dari seluruh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dipertanggungjawabkan pada si pembuatnya. Untuk adanya pertanggungjawaban
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana Pertanggungjawaban adalah suatu perbuatan yang tercela oleh masyarakat dan itu dipertanggungjawabkan pada si pembuatnya. Untuk adanya pertanggungjawaban
Lebih terperinciBeberapa Catatan tentang Konsep Strict Liability dan Penerapannya dalam Praktek Penegakan Hukum Lingkungan dan Hukum Kehutanan dan Perkebunan
Beberapa Catatan tentang Konsep Strict Liability dan Penerapannya dalam Praktek Penegakan Hukum Lingkungan dan Hukum Kehutanan dan Perkebunan Oleh: Dr. Chairul Huda, SH., MH. Pengantar Pasal 88 Undang-Undang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Unsur-Unsur Tindak Pidana. Belanda yaitu strafbaar feit yang terdiri dari tiga kata, yakni straf
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Unsur-Unsur Tindak Pidana 1. Pengertian Tindak Pidana Istilah tindak pidana berasal dari istilah yang dikenal dalam hukum pidana Belanda yaitu strafbaar feit yang
Lebih terperinciMASA DEPAN PEMIDANAAN KORPORASI DI INDONESIA THE FUTURE OF CORPORATE CRIMINAL LIABILITY IN INDONESIA OLEH: AGUSTINUS POHAN
MASA DEPAN PEMIDANAAN KORPORASI DI INDONESIA THE FUTURE OF CORPORATE CRIMINAL LIABILITY IN INDONESIA OLEH: AGUSTINUS POHAN ALASAN MEMIDANA KORPORASI REALITAS MENGENAI DIMENSI KEJAHATAN KORPORASI REALITAS
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. semata-mata, melainkan juga menyangkut soal nilai-nilai moral atau kesusilaan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Pertanggungjawaban Pidana Pertanggungjawaban pidana sesungguhnya tidak hanya menyangkut soal hukum semata-mata, melainkan juga menyangkut soal nilai-nilai moral atau kesusilaan
Lebih terperinciBab II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tindak Pidana Pembentuk Undang-undang kita telah menggunakan kata strafbaar feit dan ada juga yang mempergunakan istilah delik, untuk menyebutkan apa yang kita kenal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah Barang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan
Lebih terperinciBAB II KEDUDUKAN TERDAKWA DAN KORBAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DALAM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA
BAB II KEDUDUKAN TERDAKWA DAN KORBAN TINDAK PIDANA DALAM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA 2.1 kedudukan Terdakwa Dan korban Dalam Hukum Pidana Di Indonesia Dalam hukum acara pidana terdapat para pihak yang
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 596 / Ilmu Hukum LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PADA TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP (SUATU REORIENTASI TENTANG ASAS STRICT LIABILITY) Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu beraktivitas. Akan timbul masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu beraktivitas. Akan timbul masalah apabila aktivitas itu melanggar hak orang lain, baik disengaja, tidak disengaja,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tugas dan Wewenang Hakim dalam Proses Peradilan Pidana. Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tugas dan Wewenang Hakim dalam Proses Peradilan Pidana 1. Kekuasaan Kehakiman Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
Lebih terperinciPEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. UU No. 31 TAHUN 1999 jo UU No. 20 TAHUN 2001
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI UU No. 31 TAHUN 1999 jo UU No. 20 TAHUN 2001 PERUMUSAN TINDAK PIDANA KORUPSI PENGELOMPOKKAN : (1) Perumusan delik dari Pembuat Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Lebih terperinciLex Crimen Vol. IV/No. 8/Okt/2015
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI MENURUT HUKUM POSITIF INDONESIA 1 Oleh: Daniel A. Tambuwun 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi dasar pertimbangan dapat
Lebih terperinciPSIKIATER DALAM MENENTUKAN KETIDAKMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM PASAL 44 KUHP. Oleh Rommy Pratama*) Abstrak
PSIKIATER DALAM MENENTUKAN KETIDAKMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM PASAL 44 KUHP Oleh *) Abstrak Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil, keadaan masyarakat yang jauh dari kata sejahtera (unwelfare),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah menyadarkan manusia betapa pentingnya hukum yang memberi dukungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merosotnya kualitas lingkungan yang dibarengi dengan semakin menipisnya persediaan sumber daya alam serta timbulnya berbagai permasalahan lingkungan telah menyadarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA. Pertanggung Jawaban pidana dalam istilah asing tersebut juga dengan
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA A. Pengertian Pertanggung Jawaban Pidana Pertanggung Jawaban pidana dalam istilah asing tersebut juga dengan teorekenbaardheid atau criminal responsibility
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pidana atau melawan hukum, sebagaimana dirumuskan dalam undang-undang, maka orang
15 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana Pertanggungjawaban pidana mengandung makna bahwa setiap orang yang melakukan tindak pidana atau melawan hukum, sebagaimana dirumuskan dalam undang-undang,
Lebih terperinciBAB II PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS/PPAT. A. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana
BAB II PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS/PPAT A. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana Dasar dari adanya perbuatan pidana adalah asas legalitas, sedangkan dasar dari dapat dipidananya seseorang adalah kesalahan,
Lebih terperinciCalyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.2 (2015)
PUTUSAN BEBAS TERHADAP UD DALAM KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Rizal Djabumir
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tindakan apa yang seharusnya dijatuhkan pidana dan apa macam pidananya yang bersesuaian.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hukum Pidana 1. Pengertian Hukum Pidana menurut para ahli Menurut W.P.J Pompe, hukum pidana adalah semua aturan hukum yang menentukan terhadap tindakan apa yang seharusnya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dimana keturunan tersebut secara biologis berasal dari sel telur laki-laki yang kemudian
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Anak dibawah Umur Pengertian anak menurut Kamus Bahasa Indonesia yang dapat disimpulkan ialah keturunan yang kedua yang berarti dari seorang pria dan seorang wanita yang
Lebih terperinciBAB III KETENTUAN HUKUM MENGENAI KEJAHATAN TERHADAP KEMERDEKAAN BURUH. strafbaar feit yang memiliki arti sama. Beberapa pendapat para ahli hukum
BAB III KETENTUAN HUKUM MENGENAI KEJAHATAN TERHADAP KEMERDEKAAN BURUH 3.1. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana 3.2.1. Pengertian Tindak Pidana Tindak pidana atau perbuatan pidana yang dalam bahasa Belanda
Lebih terperinciPertanggungjawaban pidana mengandung asas kesalahan (asas culpabilitas), yang. didasarkan pada keseimbangan monodualistik bahwa asas kesalahan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana Pertanggungjawaban pidana mengandung asas kesalahan (asas culpabilitas), yang didasarkan pada keseimbangan monodualistik bahwa asas kesalahan yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan warga negara secara umum, faktor yang harus dijadikan pedoman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum dapat menjadi sarana menjamin terwujudnya masyarakat Indonesia yang tertib, teratur dan aman, karena produk hukum disusun dan dirumuskan untuk kepentingan
Lebih terperinciSOAL DAN JAWABAN TENTIR UTS ASAS-ASAS HUKUM PIDANA 2016 BY PERSEKUTUAN OIKUMENE (PO)
SOAL DAN JAWABAN TENTIR UTS ASAS-ASAS HUKUM PIDANA 2016 BY PERSEKUTUAN OIKUMENE (PO) 1. Jelaskan pengertian hukum pidana menurut Moeljatno, Pompe, dan Van Hamel Jawaban: Menurut Moeljatno: Hukum Pidana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI MENGENAI KUALIFIKASI SEBAGAI DELIK PENODAAN BENDERA MERAH PUTIH
BAB II LANDASAN TEORI MENGENAI KUALIFIKASI SEBAGAI DELIK PENODAAN BENDERA MERAH PUTIH A. Pengertian dan Ruang Lingkup Delik 1. Pengertian Delik dan Unsur Delik Hukum pidana belanda memakai istilah strafbaar
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. sit rea). Azas ini tidak tersebut dalam hukum tertulis akan tetapi dalam hukum
II.TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana Azas dalam pertanggungjawaban pidana adalah tidak dipidana jika tidak mempunyai kesalahan (Geen straf zonder schul; Actus non facit reum nisi mens sit rea).
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU PEDOFILIA DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU PEDOFILIA DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA Oleh : Anak Agung Ayu Sinta Paramita Sari 1 Abstract In criminal law there are a criminal act, criminal liability,
Lebih terperinciTy PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PEJABAT ADMINISTRASI NEGARA ATAS KEBUJAKAN YANG MERUPAKAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Ty PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PEJABAT ADMINISTRASI NEGARA ATAS KEBUJAKAN YANG MERUPAKAN TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh: Dedy Saputra Pembimbing 1 : Dodi Haryono, SHI.,SH.,MH Pembimbing 2 : Mukhlis R, SH.,MH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maraknya aksi kekerasan dan kerusuhan massal akhir-akhir ini, membuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maraknya aksi kekerasan dan kerusuhan massal akhir-akhir ini, membuat kita cukup prihatin. Dikatakan dengan istilah cukup prihatin, karena dari peristiwa yang begitu
Lebih terperinciPERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN KEJAHATAN EKONOMI DI BIDANG PERBANKAN
PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN KEJAHATAN EKONOMI DI BIDANG PERBANKAN Oleh: Rachmawati Apriliana Puspitasari Nyoman Satyayudha Dananjaya Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Economic crimes
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya dalam penulisan ini, secara singkat penulis menarik kesimpulan atas tinjauan strict liability
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan upaya
Lebih terperinciINDIKASI TINDAK PIDANA KORPORASI DI WILAYAH HUKUM POLDA BALI (STUDI KASUS PENYIDIKAN PT. BALICON)
INDIKASI TINDAK PIDANA KORPORASI DI WILAYAH HUKUM POLDA BALI (STUDI KASUS PENYIDIKAN PT. BALICON) Oleh: I Putu Agus Indra Nugraha Ida Bagus Surya Dharmajaya I Made Walesa Putra Bagian Hukum Pidana Fakultas
Lebih terperinciBAB II PELAKU TINDAK PIDANA,TINDAK PIDANA KORUPSI, TRANSAKSI KEUANGAN, DAN PENCUCIAN UANG
BAB II PELAKU TINDAK PIDANA,TINDAK PIDANA KORUPSI, TRANSAKSI KEUANGAN, DAN PENCUCIAN UANG A. PELAKU TINDAK PIDANA Pelaku tindak pidana (Dader) menurut doktrin adalah barang siapa yang melaksanakan semua
Lebih terperinciTINDAK PIDANA ASUSILA TERHADAP HEWAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA
TINDAK PIDANA ASUSILA TERHADAP HEWAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA Oleh I Nyoman Adi Wiradana Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban pidana didasarkan pada asas kesalahan (culpabilitas), yang
20 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana Pertanggungjawaban pidana didasarkan pada asas kesalahan (culpabilitas), yang didasarkan pada keseimbangan monodualistik bahwa asas kesalahan yang didasarkan
Lebih terperinciPengantar Hukum Indonesia Materi Hukum Pidana. Disampaikan oleh : Fully Handayani R.
Pengantar Hukum Indonesia Materi Hukum Pidana Disampaikan oleh : Fully Handayani R. Pendahuluan Istilah Hukum Pidana menurut Prof. Satochid mengandung beberapa arti atau dapat dipandang dari beberapa sudut,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu, fungsi dalam
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban Pidana Pertanggungjawaban adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu, fungsi dalam menerima pembebanan sebagai akibat dari sikap atas tindakan sendiri atau
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA
ISSN ISSN L 2337 6686 2338 3321 PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA Warih Anjari Fakultas Hukum UTA 45 Jakarta a.warih@yahoo.com ABSTRAK: Korporasi merupakan subyek tindak pidana.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Tindak Pidana, Pelaku Tindak Pidana dan Tindak Pidana Pencurian
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tindak Pidana, Pelaku Tindak Pidana dan Tindak Pidana Pencurian Tindak pidana merupakan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan melakukan suatu kejahatan atau
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan upaya
Lebih terperinciTindak pidana adalah kelakuan manusia yang dirumuskan dalam undang-undang, melawan
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Jenis-Jenis Tindak Pidana 1. Pengertian Tindak Pidana Tindak pidana adalah kelakuan manusia yang dirumuskan dalam undang-undang, melawan hukum, yang patut dipidana
Lebih terperinciBAB II. Pengaturan Hukum positif Indonesia mengenai Perdagangan Organ Tubuh Manusia. A. Pengaturan Tentang Perdagangan Organ Tubuh Manusia Menurut
BAB II Pengaturan Hukum positif Indonesia mengenai Perdagangan Organ Tubuh Manusia A. Pengaturan Tentang Perdagangan Organ Tubuh Manusia Menurut Ketentuan KUHPidana Pada Bab VII Kitab Undang-undang Hukum
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah tindak pidana atau strafbaar feit diterjemahkan oleh pakar hukum
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tindak Pidana Istilah tindak pidana atau strafbaar feit diterjemahkan oleh pakar hukum pidana Indonesia dengan istilah yang berbeda-beda. Diantaranya ada yang memakai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. diperiksa dan diadili oleh seorang hakim. Hakim memberikan keputusannya
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Pertimbangan Hakim Putusan hakim merupakan puncak klimaks dari suatu perkara yang sedang diperiksa dan diadili oleh seorang hakim. Hakim memberikan keputusannya mengenai hal-hal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tindak pidana dan bersifat melawan hukum (formil, materil), serta tidak ada alasan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana Di pidananya seseorang tidak cukup jika seseorang telah memenuhi unsur tindak pidana saja. Meskipun telah melakukan perbuatan yang memenuhi
Lebih terperinciBAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI PELAKU PELANGGARAN HAK INDIKASI GEOGRAFIS
BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI PELAKU PELANGGARAN HAK INDIKASI GEOGRAFIS 3.1. Konsep Pertanggungjawaban Pidana Dalam hukum pidana, syarat atau prinsip utama untuk adanya pertanggungjawaban
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT INTERNAL TIMUS KOMISI III DPR-RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. diancam dengan pidana. Pembentuk undang-undang menggunakan perkataan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Jenis Tindak Pidana 1. Pengertian Tindak Pidana Tindak pidana adalah perbuatan melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan
Lebih terperinciNegara Indonesia adalah negara hukum (recht staats), maka setiap orang yang melakukan tindak
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Penegakan Hukum Penegakan hukum dapat menjamin kepastian hukum, ketertiban dan perlindungan hukum pada era modernisasi dan globalisasi saat ini dapat terlaksana, apabila berbagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. umur harus dipertanggungjawabkan. Dalam hukum pidana konsep responsibility
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana Perbuatan cabul yang dilakukan orang dewasa kepada anak yang masih dibawah umur harus dipertanggungjawabkan. Dalam hukum pidana konsep responsibility
Lebih terperinciJURNAL. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum OLEH: ELLY SYAFITRI HARAHAP
ASAS STRICT LIABILITY DAN ASAS VICARIOUS LIABILITY TERHADAP KORPORASI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JURNAL
Lebih terperinciASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI
ASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI Disampaikan dalam kegiatan Peningkatan Wawasan Sistem Manajemen Mutu Konsruksi (Angkatan 2) Hotel Yasmin - Karawaci Tangerang 25 27 April 2016 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA YANG MELIBATKAN PIHAK GEREJA. 3.1 Pertanggungjawaban Pidana Badan Hukum
BAB III MELIBATKAN PIHAK GEREJA 3.1 Pertanggungjawaban Pidana Badan Hukum 3.1.1 Unsur Pertanggungjawaban Pidana Badan Hukum Berbicara tentang pertanggung jawaban pidana badan hukum, tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. entirely convinced, satisfied to a moral certainty; and phrase is the
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beyond a reasonable doubt. In evidence means fully satisfied, entirely convinced, satisfied to a moral certainty; and phrase is the equivalent of the words clear, precise
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan upaya
Lebih terperinciBAB II. A. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi. 1. Pengertian Korporasi. Berbicara tentang korporasi maka kita tidak bisa melepaskan
BAB II KONSEP PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DAN PEMIDANAAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP A. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi 1. Pengertian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. arti yang luas dan berubah-ubah, karena istilah tersebut dapat berkonotasi dengan bidang-bidang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanggungjawaban pidana 1. Pengertian Pidana Istilah pidana atau hukuman yang merupakan istilah umum dan konvensional dapat mempunyai arti yang luas dan berubah-ubah, karena istilah
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS DALAM HAL PEKERJA NOTARIS MELAKUKAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT. Achmad Arif Kurniawan
2 PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS DALAM HAL PEKERJA NOTARIS MELAKUKAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT Achmad Arif Kurniawan Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan upaya
Lebih terperinciKapita Selekta Ilmu Sosial
Modul ke: Kapita Selekta Ilmu Sosial Hukum Pidana Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran Hukum Pidana Kapita Selekta Ilmu Sosial Ruang lingkup: Mengenai Hukum Pidana secara
Lebih terperinciDR. WEMPIE JH. KUMENDONG, SH, MH NIP. :
KARYA ILMIAH TINJAUAN TERHADAP URGENSI PEMBAHARUAN PERTANGGUNG-JAWABAN PIDANA DARI ASAS KESALAHAN KE TIDAK SALAHAN O L E H : DR. WEMPIE JH. KUMENDONG, SH, MH NIP. : 19580724 1987031003 KEMENTERIAN RISET,
Lebih terperinci