PERBANDINGAN PERHITUNGAN WAKTU GAGAL TRANSFORMATOR DENGAN DISTRIBUSI WEIBULL DAN DISTRIBUSI LOGNORMAL Risya Hadianti dan Iwa Garniwa 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN PERHITUNGAN WAKTU GAGAL TRANSFORMATOR DENGAN DISTRIBUSI WEIBULL DAN DISTRIBUSI LOGNORMAL Risya Hadianti dan Iwa Garniwa 1"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN PERHITUNGAN WAKTU GAGAL TRANSFORMATOR DENGAN DISTRIBUSI WEIBULL DAN DISTRIBUSI LOGNORMAL Risya Hadianti dan Iwa Garniwa 1 1. Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia risya.hadianti@ui.ac.id Abstrak Gangguan pada transformator dapat mengakibatkan kegagalan secara tiba-tiba. Hal ini tentu merugikan dari segi ekonomi. Untuk meminimalisasi hal ini perlu dihitung waktu gagal transformator, sehingga dibuat program aplikasi untuk membantu perhitungan. Perhitungan waktu gagal menggunakan distribusi Weibull dan Lognormal, dimana kedua distribusi dibandingkan dan didapatkan distribusi yang paling baik. Selain itu program aplikasi dapat membantu dalam menganalisa pengaruh variasi data pada perhitungan waktu gagal, karena pada prakteknya data gangguan yang terjadi akan berbeda-beda. Kata kunci: Sistem distribusi, transfrmator distribusi, transformator daya, keandalan transformator distribusi, waktu gagal transformator distribusi, distribusi Weibull, distribusi Lognormal, Kolmogorov-Smirnov Comparison Between Calculation of Transformer s Time Failure using Weibull Distribution and Lognormal Distribution Abstract Some faults in the transformer could cause a sudden failure. It is certainly harm from economy aspect. A measurement of transformator failure time is needed to minimise these failures, therefore an application program is designed to help those measurements. These measurements uses Weibull distribution and Lognormal distribution where both distributions are compared to decide which distribution method is better. Moreover, the application program itself could help analysing the effect of data variation on the failure period, because in the actual condition the data that obtained will be different. Keywords: Distribution system, distribution transformer, power transformer, reliability of distribution transformer, time to failure distribution transformer, Weibull distribution, Lognormal distribution, Kolmogorov- Smirnov 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang menyalurkan kebutuhan listrik dari pembangkit listrik hingga konsumen. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama yaitu, sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi yang saling bergantung satu sama 1

2 lain. Dengan kata lain, apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem, hal ini akan mempengaruhi kinerja sistem yang lain. Gangguan ini akan mempengaruhi keandalan dari sistem tenaga listrik sehingga mempengaruhi kualitas daya yang disalurkan ke konsumen. Sehingga sistem tenaga listrik merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Salah satu sistem yang perlu diperhatikan yaitu sistem distribusi, karena dari ketiga sistem tersebut, sistem distribusi merupakan bagian yang letaknya paling dekat dengan pelanggan. Apabila terjadi gangguan pada sistem distribusi, pelanggan akan merasakan langsung dampak dari gangguan tersebut. Selain merugikan pelanggan, gangguan gangguan ini juga dapat mempengaruhi kinerja peralatan peralatan pada sistem distribusi. Pada penulisan skripsi ini akan difokuskan pada transformator. Transformator merupakan alat yang berfungsi untuk menaik turunkan tegangan. Transformator terdiri dari transformator daya dan transformator distribusi. Transformator yang terdapat di Indonesia pada umumnya telah digunakan selama belasan bahkan puluhan tahun. Umur transformator ini akan mempengaruhi kinerja transformator dan semakin tua umur transformator, transformator akan rentan mengalami gangguan. Sehingga perlu untuk dilakukan perhitungan waktu suatu transformator harus diganti, agar mencegah kerugian besar terjadi. Pada penelitian ini, dibuat suatu program aplikasi untuk menghitung waktu gagal dari suatu transformator. Dengan hanya membutuhkan data jumlah gangguan yang terjadi pada transformator dan waktu gangguan, waktu gagal transformator dapat diestimasi. Program aplikasi ini berbasis Microsoft Excel dan memiliki prinsip kerja menghitung waktu gagal transformator dengan menggunakan distribusi Weibull, distribusi Lognormal dan distribusi Eksponensial. Namun pada penulisan skripsi ini hanya difokuskan pada distribusi Weibull dan distribusi Lognormal. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu program aplikasi yang dapat membantu dalam mengestimasi waktu gagal dari suatu transformator dengan dasar distribusi Weibull dan Lognormal, memberikan perbandingan akan kualitas dari kedua distribusi tersebut dan menganalisa pengaruh jenis data pada waktu gagal transformator yang didapat. 1.3 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada butir-butir berikut: 1) Penentuan masalah dan tujuan dari penelitian ini. 2) Studi literatur dan melakukan pencarian materi terkait dengan topik yang dibahas. 3) Pembahasan terkait data dan program aplikasi yang digunakan untuk menghitung waktu gagal transformator. 2

3 4) Analisa perbandingan distribusi Weibull dan distribusi Lognormal 5) Menentukan distribusi yang paling baik digunakan 6) Analisa variasi data terhadap waktu gagal yang diperoleh. 2. Dasar Teori 2.1 Sistem Distribusi Sistem distribusi merupakan suatu sistem yang menyalurkan energi listrik langsung ke pusat beban atau konsumen, dimana energi listrik tersebut telah disalurkan dari pusat pembangkitan ke gardu gardu induk melalui sistem transmisi. Secara umun sistem distribusi terdiri atas beberapa komponen, yaitu: - Gardu Induk (GI) Penyaluran tenaga listrik ke pusat pusat beban (konsumen) dilakukan dengan jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder. Gardu Induk merupakan bagian pertama dari sistem distribusi apabila sistem pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara tak langsung. Pada Gardu Induk terdapat transformator daya yang berfungsi menurunkan tegangan dari jaringan transmisi dan menyalurkan tenaga listrik melalui jaringan distribusi primer. - Sistem distribusi primer Sistem distribusi primer merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik pusat suplai daya besar (Bulk Power Source) atau disebut gardu induk ke pusat-pusat beban. Besar tegangan sistem yang terdapat pada jaringan distribusi primer atau jaringan distribusi tegangan menengah yaitu sebesar 20 kv. - Gardu Distribusi (transfornator) Gardu distribusi ( transformator distribusi ) berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi sekunder. - Sistem distribusi sekunder Sedangkan sistem distribusi sekunder merupakan suatu sistem yang bertugas mendistribusikan tenaga listrik secara langsung dari transformator distribusi ke pelanggan. Sistem distribusi sekunder dapat disebut sistem distribusi tegangan rendah, karena itu besarnya tegangan untuk jaringan distribusi sekunder ini adalah 380/220 V. Pada penelitian ini akan difokuskan pada transformator daya dan transformator distribusi. 2.2 Transformator Daya Transformator daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya 3

4 (mentransformasikan tegangan). Dalam sistem tenaga listrik transformator merupakan komponen yang memegang peranan penting, sehingga kerja dari transformator harus selalu maksimal. Transformator daya terdiri dari: Inti besi Kumparan transformator Minyak transformator Bushing Tangka konservator Tap changer Alat pembantu pendingin Indikator-indikator Alat pernapasan 2.3 Transformator Distribusi Transformator distribusi merupakan suatu alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan distribusi tegangan tinggi menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan rendah (step down transformator). Transformator distribusi terdiri dari transformator 3 fasa dan transformator 1 fasa. Pada umumnya digunakan transformator 3 fasa untuk distribusi, hal ini dikarenakan: a. Tidak memerlukan ruangan yang besar b. Lebih murah c. Pemeliharaan persatuan barang lebih mudah dan lebih murah. Selain itu, menurut jenisnya transformator distribusi terdiri dari: a. Jenis overhead Tipe konvensional Tipe CSP (Completely Self Protected) b. Jenis bawah tanah Tipe bawah tanah Tipe jaringan Tipe padmounted 2.4 Faktor Keandalan Transformator Menurut IEEE, keandalan adalah kemampuan sistem atau komponen untuk memenuhi fungsi yang dibutuhkan dalam kondisi tertentu selama rentang waktu yang spesifik. Keandalan transformator ini dapat dipengaruhi faktor faktor, baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem. Faktor keandalan suatu transformator, baik transforrnator disrtribusi dan transformator daya dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. 4

5 2.4.1 Faktor Internal Faktor internal merupakan gangguan-gangguan yang terjadi pada transformator berasal dari transformator itu sendiri. Faktor internal ini terdiri dari: Umur transformator Hilang kontak pada terminal bushing Isolator bocor/bushing pecah Kegagalan isolasi minyak transformator Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan gangguan-gangguan yang terjadi pada transformator berasal dari sistem atau luar transformator. Faktor eksternal terdiri dari: Gangguan hubung singkat Gangguan beban lebih Gangguan tegangan lebih akibat petir 2.5 Distribusi Weibull Pengertian Distribusi Weibull Distribusi Weibull merupakan salah satu distribusi yang sering digunakan dalam menentukan keandalan suatu peralatan. Alasan pemakaian distribusi Weibull dalam pemeliharaan transformator adalah untuk memprediksikan kerusakan sehingga dapat dihitung keandalan transformator dan dapat diprediksi waktu kerusakan yang akan terjadi. Selain itu analisa Weibull memiliki kegunaan lain seperti: Peramalan dan prediksi kerusakan Perencanaan kegiatan pemeliharaan dan biaya penggantian yang efektif. Pengevaluasian rencana-rencana kegiatan pemeliharaan perbaikan. Perencanaan pengamanan suku cadang Parameter Distribusi Weibull Dalam penelitian ini, digunakan distribusi Weibull 2 parameter, hal ini dikarenakan distribusi tersebut lebih sesuai jika dibandingkan dengan parameter yang lain. Distribusi Weibull 2 parameter terdiri dari: Parameter skala/scale parameter η Parameter ini menjelaskan seberapa terbentangnya distribusi. Parameter bentuk/shape parameter β Parameter ini disebut juga sebagai kelandaian Weibull. Hal ini dikarenakan nilai β sama dengan kelandaian garis pada grafik probabilitas. Nilai parameter bentuk akan mempengaruhi pola distribusi. Parameter β ialah murni sebuah angka, tidak 5

6 mempunyai dimensi. Penggambaran parameter β menentukan tingkat kerusakankerusakan yang sering terjadi. Tingkatan-tingkatan kerusakan β adalah: - beta 0< β<1 diindikasikan sebagai kerusakan berkurang sejalan dengan waktu. Biasa dikenal juga dengan istilah early-life failure - beta = 1 diindikasikan kerussakan secara random (tidak dipengaruhi oleh umur alat atau mesin), dimana laju kerusakan adalah konstan (tidak berubah). - beta > 1 diindikasikan kerusakan karena umur peralatan yang sudah menua, dimana laju kerusakan meningkat sejalan dengan waktu. Pada distribusi Weibull parameter bentuk dan parameter skala memiliki pengaruh dalam menentukan karakteristik distribusi Weibull pada kurva pdf. Perubahan pada parameter skala,!, akan memberikan efek pada ukuran kurva distribusi yang disebut sebagai perubahan skala absis. Penambahan nilai! dan nilai β dibuat tetap akan menghasilkan peregangan kurva pdf. Karena nilai dalam kurva pdf adalah konstan, maka puncak kurva pdf pun akan berkurang seiring dengan meningkatnya nilai! Estimasi Parameter Distribusi Weibull Parameter β dan! dapat diestimasi dengan menggunakan persamaan regresi linier. Persamaan ini dapat dilihat pada persamaan (1) dan (2). ln!"!!!!! =!ln (!)!"#(!) (1)! =!"! (2) Setelah itu akan didapatkan nilai dari kedua parameter tersebut dari persamaan (3).! =!!! (3) Dimana, f(t) = fungsi densitas probabilitas (pdf) η = parameter skala, karakteristik hidup β = parameter bentuk atau kemiringan e = 2, t = waktu terjadinya kerusakan 2.6 Distribusi Lognormal Pengertian Distribusi Lognormal Distribusi lognormal adalah distribusi probabilitas sebuah peubah (variabel) acak yang logaritmanya tersebar secara normal. Distribusi Lognormal pada umumnya digunakan untuk memodelkan umur peralatan yang memiliki kegagalan yang berasal dari alam. Dilihat dari namanya, distribusi Lognormal memiliki kesamaan tertentu dengan distribusi Normal. Hal ini 6

7 sesuai dengan pengertian distribusi Lognormal, bahwa logaritmanya tersebar secara normal. Sehingga banyak kesamaan dalah hal matematis diantara kedua distribusi ini Parameter Distribusi Lognormal Parameter yang terdapat dalam distribusi Lognormal, yaitu: Standar deviasi σ Parameter standar deviasi memiliki nilai yang besarnya mempengaruhi kelengkungan dari grafik yang dihasilkan. Semakin besar nilai parameter σ, semakin landai kelengkungan yang dihasilkan. Parameter σ disebut parameter bentuk juga dalam distribusi Lognormal. Apabila nilai standar deviasi lebih besar dari 1, nilai pdf yang dihasilkan akan meningkat sangat curam di awal dan kemudian menurun dengan tajam. Mean µ Parameter mean memiliki nilai yang besarnya mempengaruhi besarnya bentangan distribusi. Parameter µ disebut juga parameter skala dalam distribusi Lognormal Estimasi Parameter Distribusi Lognormal Parameter σ dan µ dapat diestimasi juga dengan menggunakan persamaan regresi linier, seperti yang terlihat pada persamaan (4), dimana persamaan regresi linier dapat dilihat pada persamaan (2).!!!!! =! +! ln! (4)!! Setelah itu nilai dari parameter dapat dihitung dengan persamaan berikut:! =!!! =!! (5) (6) Dimana,!!!!! = Nilai invers normal dari F(t) 2.7 Fungsi dalam Distribusi Weibull dan Distribusi Lognormal Fungsi yang terdapat pada kedua distribusi, yaitu: Probability Density Function (pdf) dan Cummulative Distribution Function (cdf) Pdf merupakan suatu fungsi untuk menghitung frekuensi relatif kegagalan dalam fungsi waktu f(t). Sedangkan cdf merupakan suatu fungsi untuk menghitung peluang suatu peralatan akan gagal sebelum waktu t yang ditentukan F(t). Cdf disebut juga ketidakandalan. Sebelum didapatkan nilai parameter, nilai F(t) dicari dengan 7

8 menggunakan persamaan median rank. Niai F(t) ini yang akan digunakan untuk menghitung nilai parameter kemudian. Mean Time to Failure (MTTF) MTTF yaitu prediksi waktu kegagalan untuk suatu peralatan. Pada transformator ini, waktu gagal memiliki arti yaitu waktu saat transformator tidak dapat beroperasi. Rating Kegagalan Rating kegagalan merupakan rating suatu kegagalan akan terjadi pada t waktu. Seiring berjalannya waktu, nilai rating kegagalan akan berubah ubah, meningkat atau menurun, tergantung pada data gangguan transformator yang diamati. Tabel 1. Fungsi- fungsi pada distribusi Weibull dan Lognormal 2.8 Uji kecocokan distribusi Parameter yang telah didapatkan dari perhitungan parameter untuk masing masing distribusi Weibull dan distribusi Lognormal perlu diuji kecocokannya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menghitung waktu gagal transformator. Uji kecocokan ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov. Uji ini dilakukan dengan menghitung delta antara nilai median rank dan dengan nilai cdf hasil perhitungan yang telah menggunakan nilai parameter, dan mencari nilai delta maksimum dari delta tersebut,!!. Hal ini dapat dilihat pada persamaan (7). Nilai maksimum delta ini akan dibandingkan dengan nilai kritis dari Kolmogorov Smirnov,!!!, yang dapat dihitung dengan persamaan (8) apabila data sampel lebih dari 50, atau dapat diperoleh dari Tabel 2 apabila data sampel kurang dari 50.!! =!"#!!! (!) (7) 8

9 dimana, F(t) F (t) n!!! =!.!"! = Nilai cdf = Nilai median rank = Data sampel!! = Nilai delta maksimum dari nilai cdf dan nilai median rank!!! = Nilai kritis uji Kolmogorov Smirnov Tabel 2. Nilai kritis uji Kolmogorov Smirnov No alpha alpha alpha alpha No No No (8) Jika persamaan (9) tidak terpenuhi, maka distribusi tidak dapat digunakan pada data yang dimiliki untuk menghitung waktu gagal transformator.!!! <!! (9) 2.9 Koefisien Korelasi Koefisien korelasi merupakan suatu perbandingan yang dilakukan untuk mengetahui distribusi yang lebih baik digunakan dalam menghitung waktu gagal transformator. Untuk menghitung nilai koefifsien korelasi digunakan persamaan (10).! =!!!!(!!!!)(!!!!)!!!!(!!!!)!!!!!(!!!!)! (10) Distribusi yang memiliki nilai r lebih mendekat +1/-1 dapat dinyatakan sebagai distribusi yang paling baik digunakan. 3. Menentukan Waktu Gagal Transformator 3.1 Diagram Alir Program Aplikasi Distribusi Weibull dan Distribusi Lognormal 9

10 Pengguna hanya perlu memasukkan data rentang, nomor dan gangguan. Kemudian program akan mengkalkulasi hingga didapatkan parameter untuk masing masing distribusi. Setelah itu akan dilakukan pengujian kecocokan distribusi dengan data. Pada pengujian ini digunakan uji kecocokan Kolmogorv Smirnov dengan alpha Apabila distribusi dinyatakan cocok oleh uji Kolmogorov Smirnov, maka dapat dikatakan distribusi tersebut cocok dengan data saat tingkat waktu dapat Mulai Input (rentang, nomer dan gagal) Pilih Distribusi Menghitung N Menghitung X dan Y error 5% dan kegagalan transformator diestimasi. A Lognormal Grafik X dan Y Eksponensial Mendapat nilai $ dan % Weibull Menghitung nilai PDF, CDF, Keandalan dan Ra=ng Kegagalan B Grafik PDF, CDF, Keandalan dan Ra=ng Kegagalan Uji Kolmogorov- Smirnov Distribusi diterima Menghitung MTTF Selesai Distribusi tidak diterima A Gambar 1. Diagram alir Menghitung N Menghitung X dan Y distribusi Weibull Grafik X dan Y Mendapat nilai σ!"# µμ Menghitung nilai PDF, CDF, Ra=ng Kegagalan dan Keandalan Grafik PDF, CDF, Keandalan dan Ra=ng Kegagalan Uji Kolmogorov- Smirnov 10 Distribusi diterima

11 Distribusi tidak diterima Gambar 2. Diagram alir distribusi Lognormal 3.2 Komponen Program Aplikasi Program aplikasi dapat digunakan untuk menghitung waktu gagal suatu transformator dengan memasukkan input waktu dan waktu gangguan transformator distribusi dan melakukan perhitungan dengan menggunakan distribusi Weibull dan distribusi Lognormal. TABEL DATA GANGGUAN PILIHAN DISTRIBUSI DISTRIBUSI PALING BAIK HASIL PERHITUNGAN MTTF Gambar 3. Tampilan awal program aplikasi Pada Gambar 3, pengguna memasukkan data berupa rentang waktu gangguan transformator distribusi. Sebagai contoh, apabila rentang waktu selama 1 tahun, maka apabila data yang dimiliki selama 6 tahun akan dilakukan perhitungan dengan rentang 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dan seterusnya hingga 6 tahun (tahun ke 7). Pada tabel data gangguan terdapat kolom No., Time dan mi. Dimana apabila pengguna telah memasukkan data rentang, dan mengisi kolom No. sesuai jumlah data yang dimasukkan, kolom Time akan terisi secara otomatis sesuai dengan data rentang. Selanjutnya mengisi kolom mi. Kolom mi merupakan kolom data jumlah gangguan pada transformator yang terjadi dalam suatu kurun waktu. Apabila data gangguan telah dimasukkan semua, hasil perhitungan waktu kegagalan 11

12 transformator akan ditampilkan pada tabel hasil perhitungan MTTF. Masing masing distribusi akan menampilkan hasil perhitungannya apabila distribusi tersebut telah dinyatakan cocok dengan data tersebut melalui uji kecocokan. Apabila distribusi dinyatakan ditolak, pada tabel hasil perhitungan MTTF akan dikeluarkan pernyataan penolakan tersebut. Secara garis besar proses dari perhitungan waktu kegagalan transformator dapat dilihat pada Gambar 4. Dapat dilihat bahwa masukan berupa data waktu terjadinya gangguan dan jumlah gangguan. Data ini akan diproses dengan menggunakan distribusi Weibull dan distribusi Lognormal. Dari data yang telah diproses ini akan didapatkan waktu gagal dari transformator tersebut. Waktu kegagalan merupakan waktu saat transformator tidak dapat beroperasi, dimana transformator perlu dilepaskan dari sistem untuk diperbaiki ataupun digantikan dengan transformator yang baru. 4. Analisa Program Aplikasi Distribusi Weibull dan Distribusi Lognormal 4.1 Data Gangguan Transformator Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data nyata dan data sekunder. Data nyata merupakan data yang didapat langsung dari sumber (PLN) dan data tersebut berisikan data gangguan yang telah terjadi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang dibuat ulang untuk diteliti apa pengaruh dari variasi data yang mungkin terjadi terhadap perhitungan waktu gagal transformator. 4.2 Data Nyata Data gangguan area Jakarta Selatan yang diperoleh dari PLN Distribusi DKI Jakarta terdiri dari data jumlah gangguan transformator distribusi di seluruh area Jakarta Selatan selama enam tahun, yaitu tahun 2008 hingga tahun Area Jakarta Selatan ini kemudian dibagi menjadi 2 area, yaitu area Kebayoran dan Kramat Jati. Hal ini ditujukan untuk mengetahui area mana yang akan diprioritaskan perawatannya. Hasil perhitungan waktu gagal ketiga area ini dapat dilihat pada Gambar 4. 12

13 Gambar 4. Hasil perhitungan area Jakarta Selatan Dapat dilihat bahwa terdapat 3 jenis data yang berbeda, hal ini mempengaruhi jenis distribusi yang dapat digunakan. Dari Gambar 4 terlihat bahwa hanya data area Kebayoran yang cocok dengan kedua distribusi dan terlihat juga bahwa distribusi Weibull lebih akurat untuk ketiga jenis data. Hasil perhitungan MTTF untuk ketiga jenis data menyatakan bahwa waktu gagal area Jakarta Selatan yaitu 2,96 tahun dan waktu gagal area Kebayoran, 2,91 tahun lebih cepat dari waktu gagal area Kramat Jati, 3,07 tahun. Dapat dikatakan bahwa area Kebayoran lebih diprioritaskan dari area Kramat Jati. Selain dapat menghitung waktu gagal transformator distribusi, program aplikasi ini juga dapat menghitung waktu gagal transformator daya. Perhitungan dilakukan untuk data gangguan pada transformator daya 60 MVA di Gardu Induk Bekasi. Data gangguan yang didapat adalah data gangguan pada transformator daya 60 MVA selama 9 tahun, yaitu tahun 2005 hingga tahun Hasil perhitungan waktu gagal transformator di area Bekasi ini dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Hasil perhitungan area Bekasi 13

14 Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa jenis data gangguan area Bekasi cocok dengan distribusi Weibull dan Lognormal dan memiliki keakuratan lebih baik dengan distribusi Weibull. Didapatkan waktu gagal transformator area Bekasi yaitu 4,81 tahun. 4.3 Data Sekunder Dari perhitungan data nyata, didapati bahwa variasi jenis data mempengaruhi kecocokan dengan distribusi dan waktu gagal. Untuk itu dilakukan perhitungan dengan memvariasikan jenis data, hal ini dikarenakan jenis data yang didapatkan akan selalu bervariasi. Variasi data ini berupa data yang terdistribusi linier meningkat dan menurun dan data yang terdistribusi acak, acak meningkat dan acak menurun dan data yang terdistribusi normal. Setelah memvariasikan data linier meningkat dan menurun didapati bahwa distribusi Weibull dan distribusi Lognormal akan cocok dengan data linier pada saat kondisi data linier memiliki jumlah gangguan sedikit dan penambahan jumlah gangguan/tahun yang kecil untuk data linier meningkat dan data linier menurun dengan jumlah gangguan tidak terlalu banyak dan penurunan jumlah gangguan/tahun yang tidak terlalu kecil, hal ini dapat dilihat pada Gambar 6. Pada Gambar 6 juga terlihat bahwa distribusi Weibull memiliki keakuratan lebih baik dengan kedua jenis data linier. Dari Gambar 6 didapati bahwa waktu gagal data linier meningkat lebih lama dari waktu gagal data linier menurun. Hal ini dikarenakan jenis data yang berbeda yang menyebabkan perbedaann nilai parameter kedua jenis data, dimana nilai parameter data linier meningkat lebih besar dari data linier menurun, sehingga didapatkan nilai MTTF yang lebih besar untuk data linier meningkat. Gambar 6. Hasil perhitungan data linier 14

15 Untuk variasi data acak, dilakukan perhitungan dengan bermacam variasi data acak meningkat, menurun dan data mendekati bentuk normal. Didapatkan hasil perhitungan seperti pada Gambar 7. Gambar 7. Hasil perhitungan data acak Dari Gambar 7 didapatkan bahwa distribusi Weibull memiliki kecocokan dengan data acak pada saat data memiliki jumlah gangguan yang tidak terlalu besar dan jumlah gangguan/tahun cenderung mengalami penurunan. Sedangakan distribusi Lognormal memiliki kecocokan lebih baik saat data gangguan memiliki pola distribusi mendekati bentuk distribusi normal. 4.4 Kaitan Data Gangguan dengan Kegagalan Transformator Gangguan yang terjadi pada transformator jika diakumulasi akan menyebabkan tekanan pada fungsi mekanik suatu komponen transformator Kegagalan pada komponen ini dapat berupa kegagalan pada kumparan atau kegagalan pada bushing transformator. Selain itu kegagalan juga dapat dikarenakan adanya kegagalan isolasi pada transformator. Kegagalan isolasi ini sangat terpengaruh pada gangguan yang terjadi pada transformator. Diketahui bahwa isolasi pada transformator terdiri dari beberapa jenis isolasi, seperti minyak transformator, kertas transformator, isolasi padat dan isolasi gas yang berupa udara atau pun SF6. Gangguan hubung singkat, harmonisa beban dan tegangan operasi akan mengakibatkan stress termal pada isolasi kertas dan kandungan air, oksigen dan asam akan 15

16 menyebabkan terjadinya reaksi kimia yang mengakibatkan depolimerisasi pada kertas. Apabila hal ini terjadi kemampuan kertas transformator akan menurun, dan kualitas pelindung transformator pun akan menurun juga sehingga peluang transformator akan gagal semakin besar. Pengaruh gangguan terhadap isolasi kertas ini dijelaskan oleh Agung Ekosurya H [13], yang melakukan penelitian mengenai pengaruh pembebanan terhadap isolasi minyak. Pada [13], dikatakan bahwa pada saat pembebanan 80% terjadi gangguan thermal pada isolasi kertas. Tentu hal ini menjelaskan pengaruh gangguan beban lebih terhadap kemampuan isolasi kertas pada transformator. Gangguan hubung singkat yang terus berulang akan menyebabkan suhu pada sistem meningkat juga, sehingga suhu pada minyak pun akan meningkat juga. Peningkatan suhu pada minyak transformator ini dapat menyebabkan timbulnya gelembung udara yang merupakan faktor dari ketidakmurnian minyak. Hal ini tentunya akan menurunkan kemampuan isolasi dari minyak transformator. Selain itu juga gangguan beban lebih pun juga mempengaruhi pembentukan gas gas pada minyak transformator. Hal ini dipaparkan pada [13]. Semakin tinggi gangguan beban lebih yang terjadi semakin tinggi juga pembentukan gas pada minyak transformator. Selain itu gangguan beban lebih juga memunculkan potensi terjadinya arcing pada minyak transformator, tentu hal ini akan mengakibatkan munculnya kontaminan pada minyak sehingga kemampuan minyak sebagai isolator pun menurun. Pernyataan bahwa gangguan mempengaruhi kualitas dari isolasi minyak juga dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Budi Prayitno & Dezetty Monika [14], dimana gangguan yang terjadi pada transformator, pada penelitian ini ketidakseimbangan beban, mempengaruhi nilai tegangan tembus minyak transformator. Karena gangguan pembebanan yang terjadi menghasilkan kerugian, dimana semakin besar kerugian maka efisiensi transformator akan mengalami penurunan Sehingga dapat dikatakan bahwa apabila kuantitas gangguan meningkat, kemampuan isolasi transformator akan mengalami penurunan, sehingga apabila terjadi gangguan saat kemampuan isolasi mengalami penurunan, isolasi tidak mampu menahan gangguan tersebut sehinggan transformator akan terkena langsung dampak dari gangguan. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pada transformator terjadi. 5. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan terkait analisa keandalan transformator dengan distribusi Weibull dan distribusi Lognormal, yaitu sebagai berikut: 16

17 Waktu kegagalan dapat diestimasi dengan menggunakan data jumlah gangguan yang terjadi dan data waktu terjadinya gangguan, sehingga program aplikasi tidak hanya dapat digunakan pada transformator melainkan untuk peralatan lain yang memiliki data tersebut. Untuk data gangguan transformator distribusi area Jakarta Selatan didapatkan perkiraan waktu gagal transformator 2,9632 tahun. Dan apabila area Jakarta Selatan dibedakan menjadi area Kebayoran dan Kramat Jati didapatkan bahwa perkiraan waktu gagal transformator area Kebayoran lebih cepat, yaitu 2,9071 tahun, daripada waktu gagal transformator area Kramat Jati, yaitu 3,0676 tahun. Sehingga area Kebayoran lebih diperhatikan dari area Kramat Jati. Untuk data gangguan transformator daya 60 MVA area Bekasi, didapatkan perkiraan waktu gagal transformator 4,8074 tahun. Distribusi Weibull dan Lognormal dapat digunakan pada data linier meningkat yang memiliki jumlah gangguan sedikit dan penambahan jumlah gangguan/tahun yang kecil dan data linier menurun dengan jumlah gangguan tidak terlalu banyak dan penurunan jumlah gangguan/tahun yang tidak terlalu kecil dan dari uji koefisien korelasi dinyatakan distribusi Weibull lebih baik karena memiliki nilai mendekati 1 dibandingkan dengan distribusi Lognormal. Pada data acak, distribusi Weibull memiliki kecocokan lebih baik saat data memiliki jumlah gangguan yang tidak terlalu besar dan jumlah gangguan/tahun cenderung mengalami penurunan. Sedangakan distribusi Lognormal memiliki kecocokan lebih baik saat data gangguan memiliki pola distribusi mendekati bentuk distribusi normal. 6. Referensi [1] Hadianti, Risya. (2014). Analisa Kegagalan Transformator Distribusi Dengan Menggunakan Distribusi Weibull. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Program Studi Teknik Elektro, Kekhususan Teknik Tenaga Listrik. [2] Suswanto, Daman. (2009). Diktat Kuliah: Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Padang: Universitas Negeri Padang. [3] Solikhudin, M.. (2010). Studi Gangguan Interbus Transformer (Ibt-1) 500/150 KvDi Gitet 500 Kv Kembangan - Jakarta Barat. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia. [4] Napitupulu, Jhon C. & Tobing, Panusur S.M.L. (2013). Analisis Keandalan Transformator Daya Menggunakan Metode Distribusi Weibull (Studi Kasus 17

18 Transformator Daya GI Titi Kuning PT. PLN Persero). Medan: Universitas Sumatera Utara. [5] Mirzai, M., Gholami, A., & Aminifar, F. (2006). Failures Analysis and Reliability Calculation for Power Transformers. Journal of Electrical Systems [6] Life Data Analysis Reference. (2014). Tuscon: ReliaSoft Corporation. [7] Abernethy, D. R., J. E. Breneman, C. H. Medlin, & G. L. Reinman. (1993). Weibull Analysis Handbook. West Palm Beach: United Technologies Corporation. [8] Abernethy, D. R. (2000). The New Weibull Handbook. North Palm Beach: Robert B. Abernethy. [9] Nelson, W. (1982). Applied Life Data Analysis. United States: John Wiley & Sons, Inc. [10] Ben-Daya, Mohamed., Duffuaa, Salih O., Raouf, Abdul., & Knezevic, Jezdimir. (2009). Handbook of Maintenance Management and Engineering. London: Springer. [11] Syafik, Abu. Aplikasi Distribusi Lognormal dalam Statistika. Purworejo: FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. [12] Member IEEE. (2006). Failure Mode Distribution of Transformer in Thailand. International Conference on Power System Technology. [13] Harsono, Agung Ekosurya., Sukmadi, Ir. Tejo.,& Karnoto ST.MT. (2012). Analisis Pengaruh Pembebanan Transformator Terhadap Kandungan Gas Terlarut Minyak Isolasi. Semarang: Universitas Diponegoro [14] Prayitno, Budi & Monika, Dezetty. (2014). Analisa Pemeliharaan Transformator untuk Meningkatkan Mutu Daya Listrik. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.. [15] Yule, Kipp., Brock, Duane., & Purdy, Jim. Accountability and Evaluation of Aggregate Effects of Through Faults On Power Transformers. < 18

Analisis Prediksi Waktu Kegagalan Transformator Menggunakan Distribusi Weibull dan Distribusi Eksponensial

Analisis Prediksi Waktu Kegagalan Transformator Menggunakan Distribusi Weibull dan Distribusi Eksponensial Analisis Prediksi Waktu Kegagalan Transformator Menggunakan Distribusi Weibull dan Distribusi Eksponensial Firly Tamara S. T. Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUSI WEIBULL

ANALISIS KEANDALAN TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUSI WEIBULL ANALISIS KEANDALAN TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUSI WEIBULL (STUDI KASUS TRANSFORMATOR DAYA GI. TITI KUNING PT. PLN PERSERO) Jhon Cristian Napitupulu, Panusur S. M. L. Tobing Konsentrasi

Lebih terperinci

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X = 0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA Techno, ISSN 1410-8607 Volume 16 No. 2, Oktober 2015 Hal. 125 130 ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA Eka Purwito dan Fitrizawati* Program

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang gangguan pada sistem tenaga listrik, sistem proteksi tenaga listrik, dan metoda proteksi pada transformator daya. 2.1 Gangguan dalam Sistem Tenaga

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemeliharaan (Maintenance) 3.1.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam,

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK. ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),

Lebih terperinci

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen

Lebih terperinci

Diah Wulandari. 1. Ir.Syariffuddin Mahmudsyah,M.Eng 2. IGN Satriyadi, ST,MT

Diah Wulandari. 1. Ir.Syariffuddin Mahmudsyah,M.Eng 2. IGN Satriyadi, ST,MT Studi Analisis Penjadwalan Pemeliharaan Transformator Daya 150KV di PT.PLN PLN (Persero) P3B Jawa Bali berdasarkan Prediksi Karakteristik tik Minyak Transformator Diah Wulandari 2208 100 604 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3 JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 241-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi aluminium batangan terletak di Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan listrik yang berada paling dekat dengan konsumen (mayarakat).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan listrik yang berada paling dekat dengan konsumen (mayarakat). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tenaga listrik disalurkan hingga sampai ke masyarakat melalui jaringan distribusi, hal ini dimungkinkan karena jaringan distribusi merupakan bagian dari jaringan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN MOTTO KATA PENGANTAR i ii in iv v vi vii viii DAFTAR ISI x DAFTAR

Lebih terperinci

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA Agus Hayadi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura agushayadi@yahoo.com Abstrak-

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.2 /February ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA Bayu Pradana Putra Purba, Eddy Warman Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI BAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diformulasikan hubungan antara kenaikan suhu yang melebihi batas - batas kemampuan isolasi dengan susutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO. Seminar TUGAS AKHIR Fariz Mus abil Hakim 2207 100 010 LOGO www.themegallery.com Studi Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Wilayah Malang dengan Metode Monte Carlo Pembimbing: Prof. Ir. Ontoseno Penangsang,

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X Trisian Hendra Putra dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK

STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK Parlindungan Gultom 1), Ir. Danial, MT. 2), Managam Rajagukguk, ST, MT. 3) 1,2,3) Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR

BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR 3.1 Kondisi Wilayah Berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS TRANSFORMATOR DAYA 150 kv/70 kv DI GI BANARAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN ISOLASI MINYAK MENGGUNAKAN METODE STOKASTIK

ANALISIS KUALITAS TRANSFORMATOR DAYA 150 kv/70 kv DI GI BANARAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN ISOLASI MINYAK MENGGUNAKAN METODE STOKASTIK ANALISIS KUALITAS TRANSFORMATOR DAYA 150 kv/70 kv DI GI BANARAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN ISOLASI MINYAK MENGGUNAKAN METODE STOKASTIK Lailiyana Farida Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Lailiyana Farida

Lailiyana Farida ANALISIS KUALITAS TRANSFORMATOR DAYA 150 kv/70 kv DI GI BANARAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN ISOLASI MINYAK MENGGUNAKAN METODE STOKASTIK Lailiyana Farida 2205 100 091 Pembimbing : IGN Satriyadi H,ST,MT

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE Chandra Goenadi, I.G.N

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Abdullah Alkaff M.Sc. P.hD. Nurlita Gamayanti ST., MT. SEMINAR dan SIDANG TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

ESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR. The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer

ESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR. The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer Techno, ISSN 1410-8607 Volume 15 No. 2, Oktober 2014 Hal. 50 55 ESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer Winarso Program Studi Teknik Elektro,

Lebih terperinci

ANALISA PROTEKSI TRANSFORMATOR 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN RELE DIFERENSIAL DI PLTG PAYA PASIR

ANALISA PROTEKSI TRANSFORMATOR 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN RELE DIFERENSIAL DI PLTG PAYA PASIR ANALISA PROTEKSI TRANSFORMATOR 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN RELE DIFERENSIAL DI PLTG PAYA PASIR LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

RELIABILITAS & FUNGSI HAZARD. 05/09/2012 MK. Analisis Reliabilitas Darmanto, S.Si.

RELIABILITAS & FUNGSI HAZARD. 05/09/2012 MK. Analisis Reliabilitas Darmanto, S.Si. RELIABILITAS & FUNGSI HAZARD 1 RELIABILITAS Peluang bahwa suatu produk atau jasa akan beroperasi dengan baik dalam jangka waktu tertentu (durabilitas) pada kondisi pengoperasian sesuai dengan desain (suhu,

Lebih terperinci

Diah Wulandari. Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111,

Diah Wulandari. Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111, Studi Analisis Penjadwalan Pemeliharaan Transformator Daya 15KV di PT.PLN (Persero) P3B Jawa Bali Berdasarkan Prediksi Karakteristik Minyak Transformator Diah Wulandari Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik tenaga listrik sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam sistem penyaluran tenaga listrik. Namun, masih ada daerah yang masih sulit dijangkau

Lebih terperinci

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) -5 Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling Agung Yanuar Wirapraja, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Sistem Tenaga listrik di Indonesia tersebar dibeberapa tempat, maka dalam penyaluran tenaga listrik dari tempat yang dibangkitkan sampai ke tempat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai preventive maintenance mesin pada PTPTN XIII menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan Yusmartato, Ramayulis, Abdurrozzaq Hsb., Penentuan... ISSN : 598 1099 (Online) ISSN : 50 364 (Cetak) Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 0 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan Yusmartato

Lebih terperinci

KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING

KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING M. Imron Mustajib 1, Ulin Nuha 2, dan Nahnul Ansori 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, University

Lebih terperinci

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan.

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan. Analisa Keandalan Transformator Gardu Induk Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo 2207100058 Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: agung.prabowo412@yahoo.com

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING (CSM) (Studi Kasus: PT X Indonesia) Aji Mudho A., Bobby Oedy P. Soepangkat Program

Lebih terperinci

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Erwin Dermawan 1, Dimas Nugroho 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM PARALEL

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM PARALEL KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM PARALEL Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP 2,3 Staff Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Availabilitas merupakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya jumlah penduduk maka sistem distribusi tenaga listrik juga berkembang. Kebutuhan tenaga listrik semakin meningkat dari

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam menunjang kehidupan sehari hari. Kebutuhan akan energi listrik tersebut selalu meningkat setiap

Lebih terperinci

BAB III. Tinjauan Pustaka

BAB III. Tinjauan Pustaka BAB III Tinjauan Pustaka 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi Merupakan Bagian dari sistem tenaga listrik.sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI Agung Aprianto. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN INDEKS POLARISASI PADA TRANSFORMATOR 18 MVA DI GARDU INDUK KERAMASAN PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SEKTOR KERAMASAN

PERHITUNGAN INDEKS POLARISASI PADA TRANSFORMATOR 18 MVA DI GARDU INDUK KERAMASAN PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SEKTOR KERAMASAN PERHITUNGAN INDEKS POLARISASI PADA TRANSFORMATOR 18 MVA DI GARDU INDUK KERAMASAN PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SEKTOR KERAMASAN LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 187-196 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN SERI Avida Anugraheni C. 1, Sudarno

Lebih terperinci

Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong

Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong 1 Yulianto Mariang, L. S. Patras, ST.,MT, M. Tuegeh, ST.,MT, Ir. H. Tumaliang, MT Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email: jliant_0mariang@yahoo.com

Lebih terperinci

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan

Lebih terperinci

Jl. Teknik Kimia Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya

Jl. Teknik Kimia Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya 12 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015 ANALISIS PENGARUH JADWAL PEMELIHARAAN TERHADAP KEANDALAN TRANSFORMATOR 80 MVA BERDASARKAN HASIL UJI TES DGA DAN TEGANGAN TEMBUS DENGAN METODE

Lebih terperinci

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo 2207 100 058 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto ST., MT. I Gusti Ngurah Satriyadi

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH. G. Suprijono. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283)

PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH. G. Suprijono. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH G. Suprijono D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Jaringan Tegangan

Lebih terperinci

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 42-51 ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam istilah elektro, transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi listrik dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi

Lebih terperinci

Keywords : Delphi, System, Electrical Measurement

Keywords : Delphi, System, Electrical Measurement Modifikasi Sistem Pemprosesan Data PT PLN (Persero) Gardu Induk Garuda Sakti Menggunakan Software Delphi M. Aldion Rinaldi, Nurhalim, Firdaus Program Studi Teknik Elektro S1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) Oleh : Agus Sugiharto Abstrak Seiring dengan berkembangnya dunia industri di Indonesia serta bertambah padatnya aktivitas masyarakat,

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT)

STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT) STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT) Rolly Elmondo Sinaga, Panusur S.M.L. Tobing Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui

Lebih terperinci

Kata kunci : Hubung Singkat 3 Fasa, Kedip Tegangan, Dynamic Voltage Restorer, Simulink Matlab.

Kata kunci : Hubung Singkat 3 Fasa, Kedip Tegangan, Dynamic Voltage Restorer, Simulink Matlab. ABSTRAK Banyaknya gangguan yang timbul dalam pendistribusian energi listrik dapat mengakibatkan menurunnya kualitas daya listrik. Salah satu gangguan yang timbul dalam pendistribusian tenaga listrik yaitu

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya

Lebih terperinci

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL. Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL. Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 243-252 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Junedy Pandapotan Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

ESTIMASI RUGI RUGI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 KV DENGAN METODE LOSS FACTOR DI PENYULANG LIPAT KAIN GI.GARUDA SAKTI.

ESTIMASI RUGI RUGI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 KV DENGAN METODE LOSS FACTOR DI PENYULANG LIPAT KAIN GI.GARUDA SAKTI. ESTIMASI RUGI RUGI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 KV DENGAN METODE LOSS FACTOR DI PENYULANG LIPAT KAIN GI.GARUDA SAKTI. Dedek S Lumban Gaol, Firdaus Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN Soehardi, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Pentanahan

Lebih terperinci

PLTS SEBAGAI SALAH SATU ENERGI ALTERNATIF. Soehardi. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283)

PLTS SEBAGAI SALAH SATU ENERGI ALTERNATIF. Soehardi. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) PLTS SEBAGAI SALAH SATU ENERGI ALTERNATIF Soehardi D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus PLTS yang bermasalah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA i SURAT PENGAKUAN...ii SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PERSAMAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Listrik disalurkan ke konsumen melalui Sistem Tenaga Listrik. Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi.

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah

Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah pendahuluan Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) sebagai satu satunya perusahaan listrik milik negara Predictive Maintenance Transformator sebagai peralatan penting penyaluran listrik Perumusan Masalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOTIPE REAL TIME MONITORING BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN PROTOTIPE REAL TIME MONITORING BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS MIKROKONTROLER JETri, Vol. 15, No. 1, Agustus 2017, Hlm. 55-64, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X PERANCANGAN PROTOTIPE REAL TIME MONITORING BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS MIKROKONTROLER Lia Frisila dan

Lebih terperinci

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS OLEH : PANCAR FRANSCO 2207100019 Dosen Pembimbing I Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE GABUNGAN DAN METODE KECENDERUNGAN (REGRESI LINIER) UNTUK PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK WILAYAH SUMATERA UTARA

PERBANDINGAN METODE GABUNGAN DAN METODE KECENDERUNGAN (REGRESI LINIER) UNTUK PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK WILAYAH SUMATERA UTARA PERBANDINGAN METODE GABUNGAN DAN METODE KECENDERUNGAN (REGRESI LINIER) UNTUK PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK WILAYAH SUMATERA UTARA Mursyid Yazid, Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen

Lebih terperinci

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator Ija Darmana Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi IndustriUniversitas Bung Hatta E-mail : ija_ubh@yahoo.com Submitted: 23-07-2015,

Lebih terperinci

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR) STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR) Rimbo Gano (1), Zulkarnaen Pane (2) Konsentrasi Teknik

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique Aditya Mulianda #1, Syahrizal #, Mansur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi utama sistem tenaga listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan energi listrik setiap konsumen secara terus menerus. Sebelum tenaga listrik disalurkan ke konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN

ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis sebagai syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012 PENENTUAN RELIABILITAS SISTEM DAN PELUANG SUKSES MESIN PADA JENIS SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP Imam Sodikin 1 1 Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB 252 Oleh Vigor Zius Muarayadi (41413110039) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Sistem proteksi jaringan tenaga

Lebih terperinci

PENENTUAN KAPASITAS TRANSFORMATOR DAYA PADA PERENCANAAN GARDU INDUK (GI) SISTEM 70 KV (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GARDU INDUK ENDE - ROPA MAUMERE)

PENENTUAN KAPASITAS TRANSFORMATOR DAYA PADA PERENCANAAN GARDU INDUK (GI) SISTEM 70 KV (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GARDU INDUK ENDE - ROPA MAUMERE) ABSTRAK PENENTUAN KAPASITAS TRANSFORMATOR DAYA PADA PERENCANAAN GARDU INDUK (GI) SISTEM 70 KV (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GARDU INDUK ENDE - ROPA MAUMERE) Agusthinus S. Sampeallo Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PREDIKSI PERKEMBANGAN BEBAN LISTRIK SEKTOR RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2013-2022 DENGAN SIMULASI SPSS Erhaneli *, Oki Irawan ** *) Dosen Jurusan Teknik Elektro **) Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS DISTRIBUSI PROBABILITAS Berbeda dengan variabel random diskrit, sebuah variabel random kontinyu adalah variabel yang dapat mencakup nilai pecahan maupun mencakup range/ rentang nilai tertentu. Karena terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan beban yang seiring pesat dan tidak bisa di prediksi pertumbuhannya, mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara sisi penyuplai dan yang disuplai,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG Yunius Fadli Firdaus. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen

Lebih terperinci

PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN

PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN PENGARUH KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR DAYA 18.5 MVA PLTG UNIT 1 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program

Lebih terperinci

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA

Lebih terperinci

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE PEMBANGKIT RANDOM VARIATE Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan (1) Sifat probalitistik pada sistem nyata mempunyai pola distribusi probabilistik

Lebih terperinci

PERHITUNGAN LOAD FORECAST PADA KAPASITAS FEEDER 20 KV (APLIKASI PT. PLN RAYON BELANTI PADANG)

PERHITUNGAN LOAD FORECAST PADA KAPASITAS FEEDER 20 KV (APLIKASI PT. PLN RAYON BELANTI PADANG) PERHITUNGAN LOAD FORECAST PADA KAPASITAS FEEDER 20 KV (APLIKASI PT. PLN RAYON BELANTI PADANG) Riady Ilham. 1, Ir. Yani Ridal, M.T. 2 dan Mirza Zoni, ST, M.T. 2 1) Mahasiswa dan 2) Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Keadaan atau kejadian-kejadian pada masa yang akan datang tidaklah akan selalu sesuai dengan yang diharapkan, oleh karena itu perlu dilakukan suatu

Keadaan atau kejadian-kejadian pada masa yang akan datang tidaklah akan selalu sesuai dengan yang diharapkan, oleh karena itu perlu dilakukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kata peramalan pada dasarnya adalah suatu perkiraan tentang suatu kejadian atau keadaan dimasa yang akan datang. Jadi jelaslah bahwa peramalan itu bukan

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator, BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik

Lebih terperinci