Kata Pengantar. Drs. Albert Kasilinsina NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Pengantar. Drs. Albert Kasilinsina NIP"

Transkripsi

1

2 Kata Pengantar Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan berkatnya sehingga dapat disusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe periode Maksud disusunnya Rencana Strategis adalah sebagai pedoman bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun sasaran, program dan kegiatan pembangunan daerah. Tujuan disusunnya Rencana Strategis adalah untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, dan tujuan pembangunan daerah. Pencapaian tujuan ini tergantung pada konsistensi komitmen, dukungan seluruh komponen pendidikan, pemuda dan olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe. Rencana ini diharapkan dapat mendorong adanya perubahan dan peningkatan mutu pelayanan pendidikan seiring pada saat yang sama menghendaki adanya perhatian yang lebih serius terhadap isu-isu strategik perkembangan pendidikan. Adanya rencana strategis yang disepakati bersama diharapkan akan meningkatkan ketepatan waktu, efisiensi, dan koordinasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pendidikan. Dalam mewujudkan Renstra SKPD ini diperlukan adanya kerja keras dari semua pihak dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe. Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ini merupakan revisi terhadap renstra sebelumnya dalam upaya penyesuaian terhadap petunjuk penyusunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sekaligus penyesuaian terhadap aturan perundang-undangan yang terbaru. Disadari bahwa Renstra SKPD belum lengkap sesuai dengan harapan oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan Renstra SKPD berikutnya. Semoga Renstra SKPD ini dapat bermanfaat untuk bahan perencanaan dan evaluasi di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tahuna, Februari 2009 Kepala Dinas, Drs. Albert Kasilinsina NIP i

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i DAFTAR ISI... ii Daftar Tabel... iv BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Landasan Hukum... 2 D. Hubungan Antara Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... 3 E. Sitematika Penyusunan... 4 BAB II... 6 GAMBARAN UMUM... 6 A. Geografis Kultural Kabupaten Kepulauan Sangihe... 6 B. Kondisi Pendidikan 3 (tiga) Tahun Terakhir... 8 C. Identifikasi Faktor Internal, Exsternal dan isu-isu strategis D. Analisa SWOT E. Kondisi yang di inginkan BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ii

4 A. Visi dan Misi B. Tujuan C. Strategi D. Kebijakan BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN A. Rencana Kerja Jangka Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga B. Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupeten Kepulauan Sangihe BAB VI PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja B. Evaluasi Kinerja PENUTUP LAMPIRAN iii

5 Daftar Tabel Table II-1. Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun Table II-2. APK dan APM Tingkat Pendidikan SD Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun Table II-3. Angka Partisipasi Kasar(APK) dan Angka Partisipasi Murni(APM) Tingkat Pendidikan SMP di Kabupaten Kepulauan Sangihe periode 2005 sampai Table II-4. APK dan APM jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun Table II-5. Rata-rata Jumlah Kelas Jenjang Sekolah dan Rata-rata Jumlah Siswa per Kelas(Tahun 2007) Table II-6. Tenaga Tutor Pendidikan Non Formal dan PAUD Table II-7. Keadaan guru/pendidik SMA/SMK Table II-8. Keadaan Guru/Pendidik SMP Table II-9. Keadaan Guru/Pendidik SD/TK/SDLB Table IV-1. Kebijakan Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun Table VI-1. Kerangka Logis Table VI-2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Table VI-3. Pengukuran Kinerja Kegiatan Table VI-4. Evaluasi Kinerja Kebijakan Table VI-5. Kategori Penilaian iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 10 menyatakan bahwa, Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe, adalah salah satu SKPD yang mengembang amanah dan wewenang Pemerintah khususnya dalam pengembangan, pengelolaaan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan di daerah diharapkan mampu mengaktualisasikan amanah dan wewenang, dalam wujud kinerja yang dituangkan dalam suatu dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe. Renstra merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) hingga 5 (lima) Tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin dihadapi. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 151 ayat (1) dan undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menyusun Rencana Stategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat daerah yang ditidak lajuti dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Oeganisasi Pemerintah Daerah maka Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga perlu direvisi sesuai dengan perundangundangan yang berlaku dan perkembangan kebutuhan masyarakat.

7 B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah : 1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugas untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga sehingga tujuan, program sasaran dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu dapat tercapai, 2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal, 3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan, 4. Menjadi kerangka dasar bagi Dinas Pendidkan Pemuda dan Olahraga dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan. Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah : 1. Merencanakan pelaksananan dan pengelolaan pembangunan pendidikan pada lingkungan yang semakin kompetitif. 2. Mengelola keberhasilan organisasi organisasi secara sitematik, terara, terkendali dan berkesinambungan. 3. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan. 4. Meningkatkan pelayanan dan pengelolaan pendidikan menuju terciptanya pelayanan prima. 5. Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders). C. Landasan Hukum Landasan Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebagai berikut : 1. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 2

8 2. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 3. Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaopran Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP); 8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ; 9. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar ; 10. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2004 tentang Kawasan Tertinggal dan Perbatasan ; 11. Surat Edaran Mendagri No. 050/2020/SJ, tanggal 11 Agusutus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah ; 12. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD dan Pelaksanaan Musrenbang Daerah; 13. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe ; 14. Peraturan Daerah Nomor.16.. Tahun 2008 tentang Orrganisasi Perangkat Daerah. D. Hubungan Antara Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Hubungan dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tahun dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun adalah bahwa Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga merupakan sala satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis dari 3

9 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, kebijakan dan Program, meliputi program internal maupun eksternal organisasi dalam target capaian 1 (satu) hingga 5 (lima) Tahun. E. Sitematika Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe disusun berdasarkan Sitematika sebagai Berikut : Bab I. Pendahuluan Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai: Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum dan Sistematika Penyusunan, Bab II. Gambaran Umum Pada bagian ini menjabarkan tentang kondisi Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang mencakup analisa kekuatan, kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Pada bagian ini juga diuraikan mengenai kondisi statistik dan gambaran umum masa kini pembangunan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga yang merupakan dasar perencanaan ke depan dalam jangka waktu 5 (lima) Tahun. Statistik ini dibuat menggunakan statistik sektoral dan merupakan proyeksi kondisi yang diharapkan lima tahun kedepan, sehingga kondisi masa kini dapat dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan lima tahun mendatang. Bab III. Tugas Pokok dan Fungsi Bab ini menjabarkan tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang jabarkan ke dalam Bidang dan Bagian yang merupakan impelementasi PP 41 Tahun 2008 yang miskin struktur kaya fungsi. Tupoksi ini akan digunakan sebagai landasan di dalam menyusun indikasi rencana program lima dan satu tahunan setiap unit kerja. Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, Strategi 4

10 Bab ini menjabarkan visi dan misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta sasaran dan target yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun ke depan. Bab ini juga menjabarkan beberapa tujuan strategis dan sasaran, target yang berkorelasi dengan tujuan tersebut. Peta strategis juga dipaparkan di bab ini untuk menggambarkan secara jelas keterhubungan antara tujuan-tujuan strategis dengan upaya pencapaian visi dan misi organisasi. Bab V. Rencana Program dan Kegiatan Indikatif Bab ini menjabarkan matriks rencana program dan kegiatan indikatif Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Bab VI.Penutup Bab ini mengemukakan tinjauan secara umum tentang fungsi renstra bagi, sasaran dan tujuan dan rencana strategis yang merupakan penjabaran visi dan misi serta keterkaitanya dengan berbagai kendala, hambatan, ancaman serta peluang yang dihadapi lampiran-lampiran Terdiri dari data pendukung dalam bentuk Tabel dan grafik. 5

11 BAB II GAMBARAN UMUM A. Geografis Kultural Kabupaten Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan sangihe yang terletak diantar Kabupaten Kepulauan SITARO di sebelah selatan dan Pulau Mindanao (Republik Filipina) di sebelah utara menghampar dengan luas Lautan ,61 km2 dan Daratan 736,97 km2. Kepulauan Sangihe terdiri dari 79 pulau berpenghuni dan 26 pulau yang belum berpenghuni membentuk tiga klaster kepulauan yang memiliki ciri dan keunikan masing-masing. Tiga klaster dimaksud adalah : 1. Klaster Pulau-pulau Perbatasan yang meliputi kepulauan Marore, Matutuang, Mamanuk, Kawio dan Kawaluso 2. Klaster Pulau sangihe, yang merupakan pulau terbesar dalam gugusan kepulauan sangihe. 3. Klaster Pulau Tatoareng yang meliputi gugusan pulau antara Pulau Sangihe dan Kabupaten Kepulauan SITARO. Wilayah ini meliputi pulau Para, Kahakitang, Mahengetang dan Kalama. Kepulauan Sangihe juga dikenal dengan karakteristik wilayah yang : merupakan kawasan perbatasan, kawasan kepulauan, kawasan rawan bencana dan kawasan tertinggal/miskin, menjadikan tantangan yang besar dalam pengembangan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. Dengan adanya pemekaran wilayah, Kabupaten Kepulauan Sangihe yang sebelumnya merupakan satu kabupaten dengan kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro. Sejak 2 Januari 2007 berdasarkan UU Republik Indonesia No. 15 Tahun 2007 Wilayah Siau Tagulandang dan Biaro ditetapkan sebagai satu kabupaten terpisah dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pada kondisi saat ini, Kabupaten Kepulauan Sangihe terdiri dari 14 Kecamatan, 125 Kampung dan 22 Kelurahan tersebar pada tiga klaster kepulauan. Penyebaran penduduk masih belum merata pada tiga klaster tersebut masih lebih banyak terkosentrasi pada klaster Pulau sangihe. Berdasarkan data

12 Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007, jumlah penduduk sebesar jiwa terdiri dari Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk laki-laki jiwa dan perempuan jiwa, dengan kepadatan penduduk 177 jiwa per km 2 (Sangihe dalam Angka : 2008:54). Secara umum kondisi social budaya daerah ini menunjukkan perkembangan yang signifikan, dimana masyarakat dari aspek kehidupan beragama, kesadaran melakukan ibadah keagamaan telah berkembang dengan signifikan. Hal ini dapat terlihat menguatnya kesadaran di kalangan pemuka agama dan tokoh maqsyarakat untuk membangun harmonisasi social, hubungan internal dan eksternal antar umat beragama guna menciptakan rasa aman, damai, dan saling mengahargai. Selain pertumbuhan secara spiritual, pertumbuhan fisik berupa sarana prasarana peribadatan yang dibangun atas swadaya masyarakat maupun melalui dukungan pemerintah tercatat meningkat, pada tahun 1995 terdapat 472 buah Gereja dengan jumlah pemeluk agama Kristen protestan sebanyak jiwa. Pada tahun 2005 terdapat 541 Gereja dengan jumlah umat jiwa. Pertumbuhan serupa dalam satu decade terakhir juga terjadi pada agama Kristen katolik dan Islam. Pada tahun 1995 tercatat 8 buah Gereja katolik dengan jumlah umat dan pada tahun 2005 menjadi 12 gedung dengan jumlah umat jiwa. Agama islam pada tahun 1995 tercatat 84 Mesjid dengan jumlah jemaah jiwa. Pada tahun 2005 berkembang menjadi 92 Mesjid dengan jemaah. Kondisi ini turut mendukung perkembangan pendidikan moral dan pembentukan watak peserta didik, sebab dengan perkembangan kegiatan keagamaan ke arah positif turut membeir sumbangsi signifikan terhadap perkembangan watak karakter dan prilaku peserta didik dan segenap insan pendidikan. Kabupaten Kepulauan Sangihe pun terkenal dengan kebudayaannya yang menjadi ciri khas daerah. Seni music, Seni Tari, Seni ukir dan kerajinan yang telah mengalami modernisasi, turut menjadi modal pengembangan 7

13 pendidikan berbasis muatan local. Perayaan-perayaan ritual kebudayaan diantaranya Upacara Tulude yang dilaksanakan setiap tanggal 31 Januari turut serta dalam pengembangan pendidikan berbasis kebudayaan local. B. Kondisi Pendidikan 3 (tiga) Tahun Terakhir 1) Aksesbilitas Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe Data penduduk usia sekolah di tahun 2007 dapat memberi gambaran kondisi pendidikan di kabupaten Kepulauan Sangihe. Penduduk Usia SD(7-12 tahun) sebanyak jiwa atau 9,4 % dari jumlah total penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe; penduduk usia SLTP(13-15 tahun) sebanyak jiwa atau 5,92 % dari jumlah total penduduk; penduduk usia SLTA(16-18 tahun) sebanyak jiwa atau 5,5 % dari jumlah total penduduk; Data tersebut dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini Table II-1. Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2007 Kelompok Umur Jumlah Penduduk % Thd Total Penduduk , , ,5 Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab. Kepulauan Sangihe 2) Angka Partisipasi Kasar(APK) dan Angka Partisipasi Murni(APM) Kabupaten kepulauan Sangihe. Angka Partisipasi Kasar(APK) adalah proporsi jumlah murid sekolah pada jenjang tertentu dimana kelompok umur tidak diperhitungkan(misalnya di SD masih terdapat siswa yang berusia di 8

14 bawah 7(tujuh) tahun dan di atas 12 tahun) Sedangkan Angka Partisipasi Murni(APM) adalah proporsi anak sekolah pada satu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok umurnya. Secara umum kondisi pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, tidak jauh berbeda dengan kondisi di daerah lain di Indonesia. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Kepulauan Sangihe Table II-2. APK dan APM Tingkat Pendidikan SD Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007 Tahun Penduduk Siswa (SD/MI) APK APM (7 12 Thn) Siswa (7-12 thn) Siswa Seluruh ,51 83, ,79 86, ,67 87,19 Sumber Dinas Pendidikan Nasional Kab. Kepl. Sangihe APK untuk SD/MI selama tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 sampai dengan 2007, mengalami peningkatan menjadi 113,67 tetapi belum sesuai dengan rata-rata capaian dan target nasional tahun 2007(114,47), sedangkan APM pada tahun 2007 masih berada pada 87,19 dan belum mencapai target nasional(94,66). Berdasarkan data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa masih terdapat 12,81 % atau 1599 penduduk usia 7-12 tahun tidak tertampung 9

15 di Sekolah Dasar di tahun Walapun telah mengalami penurunan presentasi yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun Jika ditinjau dari Angka partisipasi kasar (APK) di tahun 2007, maka kemungkinan lain dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa SD yang tidak dapat menyelasaikan pendidikan tepat pada waktunya dan atau masih terdapat siswa yang tidak masuk SD sesuai Usia SD. Hal ini mengidikasikan masih kurang tertatanya manajemen pendidikan dengan baik sehingga memungkinkan siswa dapat diterima di SD belum sesuai Usia yang ditentukan dan atau siswa tidak dapat menyelesaikan studinya sesuai waktu yang ditentukan. Kondisi geografis dan sosio cultural turut mempengaruhi Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Hampir disemua Sekolah Dasar belum tersedia fasilitas pendidikan sesuai standar peningkatan mutu, terutama di Pulau pulau terluar dan daerah. Table II-3. Angka Partisipasi Kasar(APK) dan Angka Partisipasi Murni(APM) Tingkat Pendidikan SMP di Kabupaten Kepulauan Sangihe periode 2005 sampai 2007 Tahun Penduduk Siswa (SMP) APK APM (13-15 Siswa (13-15) Siswa Seluruh ,15 64, ,13 64, ,61 52,47 Sumber data : Dinas Pendidikan Nasional Kab. Kepl. Sangihe 10

16 Dari tabel di atas jumlah Penduduk tahun dimana pada tahun 2006 berjumlah , sedangkan tahun 2007 terjadi penurunan yang drastis menjadi jiwa, hal ini terjadi karena tahun 2007 pulau Siau, pulau tangulandang dan pulau biaro telah menjadi daerah otonom yang baru atau Kabupaten baru pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangihe(Induk). Khusus untuk nilai APK terjadi peningkatan. Pada tahun 2005 sebesar 78,15, tahun 2006 naik menjadi 78,13 dan pada tahun 2007 naik lagi menjadi 75,61. Namun masih jauh dibawah rata-rata capaian dan target nasional tahun 2007 (APK sebesar 92,52). Pada tingkatan usia tahun atau usia SLTP, Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) pun mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir sejak 2005 hingga Tetapi masih sangat jauh di bawah target Nasional. Belum tersedianya bangunan SMP di daerah terpencil adalah salah satu faktor penyebabnya disamping masih rendahnya tingkat ekonomi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Walaupun telah dicanangkan program sekolah gratis untuk tingkat pendidikan dasar dengan diberikannya Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS), namun faktor ekonomi masyarakat terutama di daerah terpencil terutama dalam memenuhi kebutuhan siswa yang tidak termasuk dalam komponen biaya yang ditetapkan dalam Dana BOS adalah faktor utama penyebabnya. Pada wilayah Klaster pulau sangihe pun jumlah SLTP belum mampu menampung lulusan SD. Diperburuk lagi dengan minimnya fasilitas sarana pendidikan yang bermutu dan kurangnya tenaga guru. 11

17 Table II-4. APK dan APM jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007 Tahun Penduduk (16-18 thn) Siswa (SMA/SMK) Siswa (16-18) Siswa APK APM ,85 31, ,25 32, ,07 33,11 Sumber data : Dinas Pendidikan Nasional Kab. Kepl. Sangihe APK dan APM jenjang pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Kepulauan Sangihe terjadi peningkatan tahun 2007 dimana APK sebesar 52,07, dan APM sebesar 33,11 belum mencapai target nasional tahun 2007 APK sebesar 60,20 dan APM sebesar 50,79. Selain karena belum tersedianya SMA/SMK di semua kecamatan, faktor penyebab lainya adalah banyak orang tua terutama mereka yang berkemampuan secara ekonomi memilih menyekolakan anaknya di ibu kota provinsi (Manado) atau di daerah lain yang memiliki kualitas dan fasilitas pendidikan yang lebih baik, sehingga sangat mempengaruhi nilai APK SMA/SMK Kabupaten, disamping itu tamatan SMP yang berdomisili di pulau-pulau kecil memilih untuk bekerja dan tidak melanjutkan disebabkan faktor ekonomi orang tua. 3) Daya Absorbsi Sekolah dan Potensi Pengangguran Jumlah sekolah yang ada saat ini berdasarkan data tahun 2007 pada setiap jenjang sekolah adalah Taman kanak-kanak berjumlah 83 sekolah, SD/MI Negeri dan Swasta berjumlah 216 sekolah, SLTP/MTs Negeri dan Swasta berjumlah 52 sekolah, SMA Negeri dan Swasta berjumlah 13 sekolah, dan SMK Negeri dan swasta berjumlah 6 sekolah 12

18 Berdasarkan data di atas dapat dilihat minimnya sarana prasarana pendidikan terutama untuk kelompok usia Taman Kanak (TK) Baru terdapat 2 TK Negeri dan 81 TK Swasta. Sebagian besar TK hanya berada di Kecamatan Tahuna dan sebagian lagi berada di kecamatan Tabukan Utara, Manganitu dan Tamako. Masih terdapat 4 kecamatan yang sangat minim bahkan tidak memiliki TK. Pada jenjang SD/MI, secara umum ratio jumlah siswa dengan ruang kelas tergolong mencukupi. Namun karena factor geografis sebagai daerah kepulauan kebutuhan sekolah masih sangat perlu mendapat perhatian terutama didaerah yang sulit terjangkau, terisolir dan daerah pulau terluar. Pada Jenjang SMP/ SMA dan SMK permasalahannya subtansional sama dengan SD/MI. Pada Tahun 2008 Jumlah Bangunan Sekolah mengalami peningkatan terutama pada tingkat TK, SD dan SMP. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Nasional 2008 tercatat jumlah TK menjadi 83 Sekolah, SD/MI menjadi Mengingat Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah kepulauan yang terdiri dari 105 pulau, dimana masyarakatnya tersebar di 26 pulau maka faktor geografis sangat menentukan untuk kebutuhan jumlah sekolah walaupun dari analisis rata-rata jumlah kelas dengan jumlah siswa sudah memenuhi. Faktor geografis serta adanya 4(empat) karakteristik Kabupaten Kepulauan Sangihe sangat lebih dominan menjadi salah satu factor penentu menghitung kebutuhan jumlah sekolah di Kabupaten Kepulauan Sangihe. 13

19 Table II-5. Rata-rata Jumlah Kelas Jenjang Sekolah dan Rata-rata Jumlah Siswa per Kelas(Tahun 2007) Jenjang sekolah Status Sekolah Sekolah Kelas Rata-rata Jumlah Kelas Per sekolah Rata-rata Jumlah Siswa Per Kelas TK Negeri Swasta Jumlah SD Negeri Swasta Jumlah SLTP Negeri Swasta Jumlah SMA Negeri Swasta Jumlah SMK Negeri Swasta Jumlah Dari tabel II-5 di atas dapat kita lihat jumlah kelas yang dimiliki setiap sekolah pada setiap jenjang dan rata-rata jumlah siswa perkelas. 14

20 Pada table II-5, Rata rata jumlah kelas per sekolah untuk jenjang sekolah TK sebesar 1 (negeri dan swasta) ini berarti masih banyak TK yang hanya memiliki kelas hanya satu kelas tanpa ada ruang kantor guru, maka sagat perlu penambahan ruang kelas ataupun ruang kantor guru minimal sebanyak 81 ruang untuk 81 TK swasta. Sedangkan di seluruh Kabupaten Kepulauan Sangihe hanya terdapat 2(dua) TK Negeri sedangkan target nasional mengharuskan setiap kecamatan harus ada dibangun 1(Satu) TK Negeri, guna untuk meningkatkan APK TK secara nasional pada tahun 2009 sebesar 53,90. Maka untuk mencapai target Nasional APK TK/PAUD sebesar 53,90 pada tahun 2009 perlu intervensi pemerintah pusat dan daerah untuk membangun TK sebanyak 12 TK Negeri yang tersebar di 12 kecamatan (kondisi Tahun 2007) yang belum memiliki lembaga TK Negeri. Pada tabel II-5, Rata-rata jumlah kelas per sekolah untuk jenjang sekolah Dasar/MI adalah sebesar 6 ini berarti hampir seluruh SD belum memliki ruang perpustakaan dan masih ada SD yang hanya memiliki ruang kelas 5 ruang, maka penambahan RKB masih diperlukan di SD/MI. 4) Kuantitas dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Table II-6. Tenaga Tutor Pendidikan Non Formal dan PAUD No 1 2 Uraian Jumlah Tutor a. Paket A b. Paket B c. Paket C Jumlah menurut Pendidikan a) Sarjana b) Diploma c) SLTA TAHUN

21 d) SMP Yang Penah mengikuti Pelatihan PAUD 4 Jumlah Lembaga PAUD Table II-7. Keadaan guru/pendidik SMA/SMK No Uraian Jumlah Guru Jumlah menurut Pendidikan a) Sarjana b) Diploma c) SLTA d) SMP Yang Penah mengikuti Pelatian Peningkatan Mutu Non PNS Guru tersertifikasi Jumlah Sekolah TAHUN Table II-8. Keadaan Guru/Pendidik SMP No 1 2 Uraian Jumlah Guru Jumlah menurut Pendidikan a) Sarjana b) Diploma c) SLTA TAHUN

22 d) SMP Yang Penah mengikuti Pelatian Peningkatan Mutu Non PNS Guru tersertifikasi Jumlah Sekolah Table II-9. Keadaan Guru/Pendidik SD/TK/SDLB No Uraian Jumlah Guru Jumlah menurut Pendidikan a) Sarjana b) Diploma c) SLTA d) SMP Yang Penah mengikuti Pelatian Peningkatan Mutu Non PNS Guru tersertifikasi Jumlah Sekolah TK/SD/SDLB TAHUN /299/1 130/302/1 83/218/1 Dengan adanya pemekaran wilayah ditahun 2007, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro menjadi satu Kabupaten Baru terpisah dari Kabupaten Sangihe, turut mempengaruhi data kependidikan. Hampir pada semua komponen mengalami penurunan dengan persentasi rata-rata %. Jika dibandingkan rasio guru terhadap siswa ditahun 2007 pada tingkat pendidikan SD 1:10, jumlah guru telah memenuhi standar. Tetapi karena kondisi geografis daerah kepulauan, maka keadaan ini belum menjadi acuan 17

23 telah terpenuhinya tenaga guru. Untuk tingkat SMP, SMA dan SMK rasio guru terhadap siswa berturut-turut adalah 1: 26 dan 1 : 14, memang telah memenuhi standar Nasional. Tetapi karena tingkatan SMP SMA dan SMK telah mengenal pembagian jurusan dan dikenal sebagai guru mata pelajaran maka jumlah ini belum memenuhi kebutuhan terutama pada mata pelajaran Eksata dan Teknik Komputer. Pada pendidikan Non Formal PAUD masih sangat dibutukan tenaga Tutor karena masih banyak anak usia dini belum terlayani pendidikannya. Data ini akan menjadi acuan kedepan dalam menganalisa kemajuan dan ataupun kemunduran pelaksanaan pembangunan dan pelayanan pendidikan di Kabupaten Sangihe. C. Identifikasi Faktor Internal, Exsternal dan isu-isu strategis Isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap perencanaan strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe timbul baik dari sudut kelebihan maupun kekurangan yang disebabkan oleh faktor internal dan exsternal.. 1. Isu-isu internal dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga antara lain : a. SDM yang belum profesional b. Sarana Prasarana yang belum memadai c. Sistem kerja yang belum optimal d. Administrasi yang belum tertib e. Pengetahuan dan pemahaman tehadap perudang-undangan relatif rendah f. Semangat dan etos kerja belum maksimal Selain terdapat isu-isu iternal dalam organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, terdapat pula isu-isu eksternal yang turt menjadi kajian perencanaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. 18

24 2. Isu-isu Strategis external antara lain : a. Masyarakat dan dunia usaha belum berperan secara aktif dalam pembangunan pendidikan, olahraga dan kepemudaan b. Terbatasnya lapangan pekerjaan untuk lulusan SMK c. Masih sangat terbatasnya biaya oprasional pendidikan di sekolahsekolah terutama di tingkat TK dan SD. d. Pendidikan anak usia dini belum terlaksanan dengan baik e. Dampak modernisasi dan globalisasi semakin nyata f. Kepastian hukum di kalangan masyarakat belum terjamin g. Perkembangan dan perubahan kurikulum belum mampu di ikuti dengan cepat h. Akses informasi dan komunikasi di bidang pendidikan masih sangat terbatas i. Belum meratanya kesempatan memperoleh pendidikan bermutu terutama pada pulau-pulau dan daerah-daerah terisolir j. Sangat minimnya fasilitas pembinaan olahraga dan kepemudaan k. Mulai terkikisnya nilai budaya masyarakat D. Analisa SWOT Perencanaan stategik instansi Pemerintah memerlukan intergrasi antara keahlian Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun exsternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (threats) yang ada. Analisis SWOT yang dipergunakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga di dasarkan kepada potensi, peluang dan kendala yang ada yakni : 19

25 1. Kekuatan ( Strengths ) a. Tatanan Kehidupan Masyarakat yang menjunjung tinggi asas gotong royong dan kebersamaan santun dan saling menghargai. b. Kehidupan beragama yang rukun dan damai c. Sumbangsi dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan mulai meningkat d. Kesadaran tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi e. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan. f. Peran serta Tokoh Agama dan Organisasi keagamaan terhadap pendidikan sangat signifikan g. Nilai-nilai positif budaya h. Luas daratan, laut dan hasil bumi yang memungkinkan pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal i. Kepedulian pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat sangat tinggi j. Adanya pusat Kegiatan Masyarakat 2. Kelemahan ( Weakness ) a. Sarana prasarana pendidikan, olahraga dan kepemudaan masih minim b. Pelayanan dan pengelolaan masih belum prima c. Aparatur belum propesional d. Semangat dan pengabdian pendidik dan tenaga kependidikan terutama di daerah terpencil masih kurang e. Administrasi kependidikan belum tertib f. Sarana dan fasilitas pendidikan belum merata tersebar 20

26 g. Sarana transportasi relative minim terutama pada daerah pulau-pulau terluar h. Bangunan dan fasilitas olahraga dan kepemudaan sangat minim. i. Sarana informasi dan akses pendidikan masih sangat minim j. Sentra industry, pabrik dan kawasan perekonomian masih minim yang menampung lulusan SMK/SMA. k. Belum dimilikinya standarisasi budaya daerah yang jelas untuk dijadikan acuan pembelajaran berbasis kebudayaan local 3. Peluang ( Opportunites ) a. Kawasan perbatasan yang memungkinkan kerja sama di bidang pendidikan, pengembangan olahraga dan kepemudaan dengan Negara tetangga Filipina. b. Tokoh pendidikan diluar daerah yang tetap peduli terhadap perkembangan daerah sangihe. c. Perkembangan ekonomi masyarakat mulai membaik d. Sarana transportasi ke ibu kota provinsi mulai lancar dan aman e. Tenaga pendidik yang sedang melanjutkan pendidikan ke tingkat D2, D3, S1, dan S2 di dalam dan luar Negeri. f. Prioritas pembangunan nasional pada wilayah Indonesia bagian timur dan daerah terpencil/kepulauan. g. Paradikma baru pendidikan yang memberdayakan sekolah dan masyarakat dalam mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan 4. Ancaman ( Threats ) 21

27 a. Arus lintas batas Negara dengan Negara tetangga Filipina relative kurang terkendali b. Kawasan rawan bencana terutama dengan terjadinya perubahan global cuaca c. Perbedaan kualitas dan sarana pendidikan dengan Negara tetangga Filipina sangat signifikan d. Nilai budaya semakin terkikis oleh modernisasi dan globalisasi e. Kecenderungan penyalagunaan Narkoba, dan obat-obatan terlarang serta kemudahan memperoleh informasi yang berbauh pornografi dan kekerasan dikalangan generasi muda. f. Melemahnya sikap/nilai patriotism dikalangan siswa dan generasi muda g. Masuknya tenaga kerja Asing yang lebih professional dan menguasai ketrampilan dan teknologi h. Meningkatnya persaingan memperoleh kesempatan kerja E. Kondisi yang di inginkan Setelah menganalisas kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang ada, maka sangat perlu menentukan factor kunci keberhasilan agar pelaksanaan Pembangunan pendidikan, olahraga dan kegiatan kepemudaan mencapai hasil maksimal. Faktor kunci keberhasilan tersebut merupakan implementasi Visi dan Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sekaligus dalam rangka ikut mensukseskan Visi dan Misi Kabupaten Kepulauan Sangihe. Faktor penentu yang merupakan langkah strategis yang harus dilakukan adalah: Bidang Pendidikan 1) Meningkatkan pendidikan dan kegiatan keagamaan, kebudayaan dalam rangka pembentukan watak dan moral peserta didik serta segenap insan pendidikan. 22

28 2) Meningkatkan penerapan Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (MBS) dengan kebebasan seluas-luasnya pada satuan pendidikan secara otonom mengembang segala potensi dan sumber daya yang dimiliki 3) Meningkatkan angka partisipasi pada semua jenjang (APK dan APM) 4) Meningkatkan kualitas setiap jalur dan jenjang pendidikan dengan menitik beratkan pada pengembangan kurikulum, proses pembelajaran sarana pendidikan, ketenagaan dan pendanaan 5) Melaksanakan pelayanan administrasi pendidikan dengan berbasis pada pelayanan prima dengan mengedepankan ketepatan dan kecepatan akses data dan informasi. 6) Menata program keahlian dan pendidikan kejuruan dalam rangka memwujudkan sitem keahlian persiapan kerja dengan berorientasi pada kebutuhan pasar. 7) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan olahraga dan kepemudaan dalam rangka peningkatan prestasi dan memupuk sikap hidup sehat, demokrasi dan kebersamaan. 8) Menyediakan layanan pendidikan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya pada semua jenjang 9) Perluasan akses pendidikan dengan mengupayakan pembangunan dan rehabilitasi sekolah dengan mengacu pada standar minimum sarana prasarana. 10) Penataan dan Pemerataan penempatan tenaga guru dengan tetap memperhatikan kelayakan dan kesejahteraan 11) Berusaha meningkatkan profesionalisme, kompetensi, daya saing pendidik dan tenaga kependidikan serta mengupayakan Kesejahteraan dengan criteria kinerja dan tempat bertugas 12) Menyiapkan dana oprasional sekolah pada semua jenjang pendidikan 13) Berusaha meningkatkan kualitas lulusan pada semua jenjang pendidikan dan mengupayakan peningkatan daya serap lulusan ditingkat peguruan tinggi dan lapangan kerja 14) Meningkatkan peran serta dan keikut sertaan siswa dalam kegiatan peningkatan mutu ditingkat provinsi dan atau nasional 15) Pembentukan lembaga pendidikan non formal 23

29 16) Memaksimalkan peran dunia usaha/industry dan masyarakat pada umumnya 17) Meningkatkan manajemen monitoring, evaluasi pengawasan. Bidang Kepemudaan dan Olahraga 1) Mengembangkan kegiatan kepemudaan dan olahraga yang berorientasi pada peningkatan kesehatan, seni budaya, ekonomi produktif dan prestasi 2) Meningkatkan aspek metal dan moral melalui system pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah, khususnya melalui pendidikan agama, pendidikan jasmani dan, olahraga dan kesehatan, Pendidikan Budi pekerti dan kewarganegaraan serta ketrampilan. 3) Pengembangan kegiatan ekonomi produktif, ketrampilan dan keahlian sesuai kebutuhan pasar di kalangan pemuda melalui kegiatan kursus dan pelatihan. 4) Peningkatan wawasan kebangsaan dan kebudayaan daerah dalam rangka mencega ancaman desintegrasi bangsa, serta memupuk rasa kerja sama, demokratis dan saling menghargai. 5) Penerapan system pengembangan olahraga yang lebih efisien 6) Memberi perhatian dan penghargaan nyata kepada siswa dan Pembina olahraga dan kesenian berprestasi. 24

30 BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menjiwai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, maka dengan demikian Struktur dan Fungsi serta Tugas Pokok Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga pun mengalami perubahan menyesuaikan dengan aturan perudang-undangan yang berlaku. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dengan mandat yang diberikan pada Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga melui jalur pendidikan formal dan non formal, dalam rangka kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang penyelenggaraan pendidikan pendidikan, pemuda dan olahraga yang meliputi pendidikan dasar; pendidikan menengah dan kejuruan, pendidikan anak usia dini, pendidikan luar sekolah, kepemudaan dan olahraga. b. Perencanaan meliputi perumusan rencana dan program di bidang pendidikan pendidikan, pemuda dan olahraga yang meliputi pendidikan dasar; pendidikan menengah dan kejuruan, pendidikan anak usia dini, pendidikan luar sekolah, kepemudaan dan olahraga; c. Pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan tata usaha pengelolaan dan pembinaan kepegawaian, pengelolaan dan pembinaan keuangan, pengelolaan dan pembinaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan luar sekolah, d. Pengaturan dan pengawasan kesiswaan, keuangan, ketatalaksanaan, alatalat perlengkapan, pembangunan gedung sekolah, tenaga teknis dan kurikulum; e. Penyelenggaraan dan pembinaan pemuda dan olahraga dan serta kerjasama dengan instansi lain dalammengembangkan seni budaya;

31 f. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan dinas; g. Pembinaan teknis terhadap Unit pelaksana teknis Dinas. h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pemerintah Daerah; Sebagai implementasi dari wewenang dan mandat yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2000 yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga dibagi dalam 4 (empat) Bidang dan 3 (tiga) Bagian, yang selanjutnya setiap bidang dan bagian memiliki 3 (tiga) Seksi dan Sub Bagian. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga adalah seperti berikut ini STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA (menurut PP. Nomor 41. Tahun 2007) 26

32 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Setelah memperhatikan berbagai aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta memperhatikan Visi dan Misi Kabupaten Kepulauan Sangihe, maka Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menetap langka-langka stategis dalam yang dituangkan dalan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan. A. Visi dan Misi Orientasi pelayanan dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga dengan segala kemampuan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka ditetapkanlah Visi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai berikut : Masyarakat yang Beriman, Berbudaya, Sehat, Menguasai IPTEK dan Cinta Tanah Air. Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut diatas maka ditetapkanlah Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai berikut: 1. Mewujudkan masyarakat yang bermoral, cinta damai, sehat jasmani dan rohani 2. Melestarikan nilai-nilai budaya sebagai khasana budaya bangsa dan menjadi filter terhadap dampak negatif modernisasi dan globalisasi 3. Mewujudkan manajemen pendidikan yang efisien dan efektif 4. Meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu secara terkendali melalui jalur formal dan non formal dengan fokus wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun serta rintisan wajib belajar 12 tahun. 5. Memberikan kesempatan seluas-luasnya pada insan pendidikan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan profesionalisme, kompetensi, kreatifitas dengan memperhatikan fungsi, manfaat dan kelayakan.

33 6. Menjalin kemitraan dengan instansi terkait, dunia usaha/industri, peguruan tinggi baik nasional maupun internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan. B. Tujuan Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta faktor faktor penentu kebehasilan pad Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat idealistik, mengandung nilai nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik, serta menjadi arah perjalanan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga berdasarkan kriteria yang mudah dipahami seluruh pihak pihak yang berkepentingan (stakeholders). Adapun yang menjadi tujuan Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam kurun waktu 1 (satu) hingga 5 (lima) Tahun kedepan adalah : Misi Mewujudkan terciptanya masyarakat rukun tertib memiliki rasa toleransi antar umat beragama 1.2. Menciptakan sumberdaya manusia yang sehat, tangguh dan kompetitif 1.3. Meningkatkan disiplin dan ketaatan/kepatuhan hokum dan peraturan perundang-undangan insan pendidikan. Misi Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadapap seni budaya serta adat istiadat daerah 2.2. Menciptakan masyarakat pendidikan yang menjunjung tinggi nilai budaya serta adat istiadat daerah. Misi Meningkatkan mutu pelayanan administrasi bagi stakeholder pendidikan 3.2. Menyediakan anggaran/ sarana dan prasarana administrasi dan kebutuhan rumah tangga dinas sesuai kebutuhan 28

34 3.3. Menyediakan dokumen Data dan informasi asset dan kekayaan Dinas, UPTD dan Satuan Pendidikan 3.4. Menyediakan layanan informasi, surat menyurat, keprotokolan yang mewujudkan pelayanan prima 3.5. Mewujudkan pelayanan administrasi keuangan yang transparan, akuntabel, cepat dan tepat Menciptakan mekanisme perencanaan pembangunan pendidikan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan berkesinambungan Meningkatkan layanan data dan informasi pendidikan yang akurat, tervalidasi dan mutahir Meningkatkan pelaksanaan evaluasi dan monitoring program, kegiatan dan anggaran dalam rangka pengukuran akuntabilitas kinerja Meningkatkan hasil belajar akademis siswa/peserta didik pada semua jenjang dan jalur pendidikan Meningkatkan manajemen pelaksanaan kegiatan olahraga yang efektif dan efisien berorientasi pada prestasi Meningkatkan manajemen pelaksanaan kegiatan kesiswaan dan kepemudaan yang efektif dan efisien berorientasi pada peningkatan prestasi dan kecakapan hidup Meningkatkan manajemen pengelolaan kursus Diklusemas Menyediakan layanan informasi dan data kependidikan melalui internet Meningkatkan manajemen mutu berbasis sekolah (MBS) Misi Menyediakan sarana prasarana pendidikan pada semua jalur, jenjang sesuai kebutuhan 4.2. Membentuk lembaga pendidikan formal dan non formal sesuai kebutuhan masyarakat 29

35 4.3. Menyediakan layanan pendidikan bermutu pada semua jalur dan jenjang sesuai kebutuhan 4.4. Menyediakan sumber belajar yang bermutu dan mutahir pada semua jenjang dan jalur pendidikan sesuai kebutuhan 4.5. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi pembelajaran pada setiap jenjang dan jalur pendidikan 4.6. Menciptakan lembaga pendidikan yang berstandar Nasional dan Internasional 4.7. Meningkatkan pembiayaan oprasional pelayanan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal 4.8. Meningkatkan kompetensi ICT siswa dan peserta didik 4.9. Meningkatkan prestasi akademik dan kualitas lulusansatuan pendidikan dan lembaga pendidikan non formal Misi Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru/ tenaga kependidikan 5.2. Meningkatkan profesiolisme dan kompetensi pelatih, Pembina dan pelaksana kegiatan keolahragaan 5.3. Meningkatkan profesiolisme dan kompetensi pelatih, Pembina dan pelaksana kegiatan kesiswaan dan kepemudaan 5.4. Meningkatkan kompetensi pimpinan, pengelola dan pelaksana satuan pendidikan dan lembaga pendidikan non formal 5.5. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi tenaga structural di lingkungan dinas pendidikan pemuda dan olahraga 5.6. Membentuk dan membina kelompok kreatifitas/kaahlian, club belajar siswa 30

36 5.7. Meningkatkan penghargaan dan perlindungan profesi guru, tenaga kependidikan, Pembina dan pelatih olahraga dan Pembina/pelati kegiatan kesiswaan/kepemudaan Misi Menciptakan kerjasama dengan dunia usaha dan industry dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi 6.2. Menciptakan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pemerintah lainnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi 6.3. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industry baik dalam negeri maupun luar negeri dalam pembiayaan pendidikan guru dan siswa berprestasi 6.4. Menciptakan masyarakat pendidikan yang kreatif, inovatif, gemar meneliti, dan berwawasan EfSD Meningkatkan peran komite sekolah dan dewan pendidikan dalam rangka pendampingan, pengawasan dan pendanaan pendidikan pada setiap satuan pendidikan. C. Strategi Strategi dan kebijakan adalah arah yang hendak dicapai untuk mewujudkan visi dan misi. Adapun strategi dan kebijakan Pembangunan Bidang Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan disiplin, solidaritas, moralitas, ketaatan terhadap hukum dan aturan dalam rangka menciptakan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani secara berkesinambungan. 2. Peningkatan pengetahuan dan implementasi nilai-nilai budaya dalam kehidupan berbangsa bernegara dalam rangka menciptakan tatanan kehidupan pendidikan yang selektif terhadap dampak negatif modernisasi dan globalisasi 3. Peningkatan manajemen pendidikan yang efisien dan efektif 31

37 4. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan untuk memberi kesempatan memperoleh pendidikan dalam rangka menuntaskan Wajar Dikdas 9 Tahun dan menyongsong Wajar 12 Tahun, dengan tetap memfokuskan pada pengutamaan jender dan mengendalikan ratsio SMK-SMA (70:30). 5. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah 6. Penguatan Manajemen Institusi Pendidikan menuju era profesionalisme, transparansi, partisipatif, akuntabel dan responsif dengan melibatkan peran serta Dewan Pendidikan, Komite Sekolah, Peguruan tinggi, Dunia Usaha dan Masyarakat. 7. Pembinaan dan pengendalian pendidikan non formal dengan melibatkan peran masyarakat. 8. Pembinaan olahraga, seni, budaya dan kesiswaan/kepemudaan dengan melakukan pengembangan kelembagaan organisasi dan peningkatan kompetensi profesionalisme dan kualifikasi pendidikan ketenagaan. 9. Peningkatan kompetensi, profesionalisme dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan serta aparatur pendidikan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya pada insan pendidikan untuk mengembangkan diri dengan memperhatikan fungsi, manfaat dan kelayakan. D. Kebijakan Untuk mencapai stategi tersebut di atas maka ditetapkanlah kebijakankebijakan dalam rangka lebih memperjelas langkah strategi yang akan dilakukan dari setiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Table IV-1. Kebijakan Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun Membinaan mental spiritual secara rutin dan berkesinambungan di lembaga pendidikan formal dan non formal melalui mata pelajaran bersesuain dan kegiatan keagamaan Mendorong terciptanya rasa social dan toleransi antar umat beragama disetiap satuan dan lembaga pendidikan Membina dan mengembangkan kegiatan keolaragaan 32

38 Mengoptimalkan pembinaan olahragawan Melakukan monitoring dan evaluasi serta analisis SDI secara berkala Melaksanakan kegiatan olahraga rekreasi terutama pada hari libur dan saat perayaan hari nasional Mengembangkan olahraga tradisional Membina dan mengembangkan kegiatan kesiswaan dan kepemudaan Melakukan pembinaan siswa secara berkesinambungan Membina dan meningkatkan disiplin di setiap lembaga dan satuan pendidikan Membina dan meningkatkan disiplin dikalangan guru dan pegawai Dinas Dikpora Kabupaten dan UPTD Melaksanakan pembinaan dan pengawasan dan penindakan disiplin secara berjenjang dan konsisten Menyusun silabus, bahan ajar yang yang digunakan sebagai alternatif mata pelajaran muatan lokal Melaksanakan kegiatan lomba, pagelaran seni, pameran pada perayaan hari besar nasional Membentuk badan/organisasi pengkajian nilai budaya yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian Melaksanakan pembinaan seni dan budaya secara berkesinambungan Melaksanakan pembinaan, pelatihan ketrampilan yang berbasis pada ketrampilan tradisonal Menyiapkan utusan/duta kebudayaan dari kalangan siswa dan pemuda untuk menunjang promosi kebudayaan daerah Meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki data kepegawaian secara berkala Meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki data kepegawaian 33

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 45 mengamanatkan Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. SUTIJAB NOMOR 01, WATES YOGYAKARTA 55611 TLN. (0274) 774535 Profil Data Pendidikan 1 KATA PENGANTAR Penyusunan

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan berisikan Isu-isu strategis yaitu isu-isu yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Analisis Situasi Strategis S etiap organisasi menghadapi lingkungan strategis yang mencakup lingkungan internal dan eksternal. Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN JALAN DR. SUTOMO 36 TEMANGGUNG 56212 TELEPON/FAX (0293) 491148 Maret 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan Dokumen Perencanaan Daerah yang memberikan arah sekaligus acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Nama SKPD : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Visi : Terwujudnya Layanan Pendidikan, Pemuda Olahraga Rote Ndao yang berkembang, bermutu, unggul terjangkau Misi : 1 Memperluas

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Beberapa permasalahan yang masih dihadapi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan pada masa depan tepat melalui

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari tahun 2006/2007 sampai dengan 2008/2009 yang diperoleh dari berbagai sumber

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dibentuk berdasarkan Peraturan Kabupaten Sumbawa Barat (Dikbudpora KSB) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA Kantor Kecamatan Belantikan Raya menyusun visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang realistis dengan

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN, terdapat 7 (Tujuh) azas umum penyelenggaraan negara,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga 22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Implementasi Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. PROFIL KABUPATEN KULON PROGO Berdasarkan website resmi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo (www.kulonprogo.go.id), profil daerah Kabupaten Kulon Progo yaitu: 1. Kondisi

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Jambi, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 213-218 VISI, MISI BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 1. Visi : Setelah melalui pengkajian yang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Kantor

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN LAHAT Sumber daya Bappeda Kabupaten Lahat

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD)

RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD) RENCANA KERJA UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS (UPTD PAUD DAN SD) KECAMATAN CILEBAR KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Kita panjatkan puji syukur Alhamdulillah UPTD PAUD dan SD Kecamatan Cilebar telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS BANGUNAN KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Bangunan periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Peran Kebudayaan dalam Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan Salah satu fungsi pendidikan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 2013-2 0 1 8 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Pada bagian identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Bakesbangpol

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH NOMOR : 5 TAHUN 2016 TENTANG : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2016-2021. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Visi Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional, maka visi pembangunan pendidikan di Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 MUARA BELITI 2015 KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi tersebut harus bersifat dapat dibayangkan (imaginable), diinginkan oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah gabungan antara Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Provinsi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Menimbang : Mengingat : LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau ada beberapa isu strategis yang krusial yang

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG LAYANAN PENDIDIKAN KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sosialisasi KTSP DASAR & FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci