MENINGKATKAN KOSAKATA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDN NO. 30 KOTA SELATAN KOTA GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KOSAKATA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDN NO. 30 KOTA SELATAN KOTA GORONTALO"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KOSAKATA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDN NO. 30 KOTA SELATAN KOTA GORONTALO WIWY T. PULUKADANG Dosen Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT This research is conducted to find out the method for increase the students achievement in English lesson for Primary School. The problem statement as formulated in the statement is how to increase Speaking ability by using Audio Visual Media in English lesson at fifth grade of SDN No. 3 Kota Selatan Kota Gorontalo.The method of this research is Descriptive one. The data are collected by used observation. The result of the research indicates that the increasing of students speaking ability by using audio visual media in English lesson at third grade of SDN No. 3 Kota Selatan Kota Gorontalo. Keyword: Speaking Ability, Audio Visual Media, English Lesson I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah suatu kegiatan berkomunikasi. Oleh sebab itu, tujuan utama pembelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, baik secara lisan maupun tertulis. Pengertian komunikasi yang dimaksud adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa. Bahasa Inggris merupakan alat untuk komunikasi secara lisan dan tulis. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan maupun tertulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi dan menciptakan komunikasi yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar nantinya mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Sistem belajar mengajar sering bersifat monoton, kurang variasi dan kurang menarik sehingga siswa menjadi bosan, tidak tertarik untuk belajar. Di kelas, siswa seringkali hanya diberi teori-teori, kaidah-kaidah dan hukum-hukum bahasa, bukannya aplikasi kaidah-kaidah dan hukum-hukum itu dalam penggunaan praktisnya sehingga siswa tidak merasakan manfaatnya belajar bahasa Inggris. Seperti diketahui belajar bahasa itu mencakup 4 aspek yaitu: mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Seperti yang terjadi di SDN No. 30 Kota Selatan pengetahuan kosakata bahasa Inggris yang menunjang dalam berbahasa Inggris yang baik masih begitu minim karena metode yang digunakan tidak efisien dengan proses pembelajaran sehingga bagi siswa untuk memahaminya sulit. Berdasarkan pengalaman lapangan ini, muncul ke permukaan suatu pemikiran bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Untuk menguji pemikiran ini, peneliti melakukan suatu observasi sebelum melakukan penelitian, untuk mengetahui apakah penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)? Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi guru, siswa dan orang - orang yang berhubungan dengan dunia pendidikan bahasa Inggris agar pembelajaran kosakata pada siswa ditingkatkan kualitas pembelajarannya. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah media audio visual yang menarik bagi siswa karena dengan adanya media ini siswa dapat melihat bermacam-macam gambar yang indah dan penuh warna serta dapat mendengarkan pengucapan kosakata yang baik dan benar secara langsung sehingga siswa merasa senang dengan pembelajaran pada saat itu, dengan adanya penggunaan media audio visual ini diharapkan dapat membuat siswa lebih terdorong untuk belajar serta menguasai beberapa kosakata dari apa yang sudah dipelajari oleh siswa pada pembelajaran. Menurut Tarigan, (1987:15) berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat mempersatukan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok dengan jalan menyampaikan konsep-konsep umum,

2 menciptakan suatu kesatuan lambang-lambang yang membedakannya dari kelompok-kelompok lain, dan menetapkan suatu tindakan tersebut, serta tidak akan dapat bertahan lama jika tidak ada masyarakat-masyarakat bahasa. Berdasarkan kenyataan bahwa siswa yang ada di kelas V SDN No. 30 Kota Selatan yang berjumlah 22 orang, masih banyak yang kurang termotivasi dan belum menguasai kosakata bahasa Inggris. Pembelajaran kosakata ternyata kurang berjalan sebagaimana mestinya. Kendala yang di alami siswa ketika melakukan komunikasi dalam bahasa inggris dilaksanakan adalah kurangnya pembendaharaan kata (vocabulary), lafal (pronounciation) yang kurang tepat, kelancaran, intonasi, sehingga hal tersebut berpengaruh pada frekuensi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris khususnya kosakata yang cenderung menurun bahkan tidak berjalan lancar. Disamping itu pula pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher center) tanpa menggunakan variasi atau media pembelajaran yang dapat memotivasi serta meningkatkan motivasi belajar siswa mengenai kosakata bahasa Inggris. Dengan masalah yang diuraikan di atas, penulis melakukan penelitian tindakan kelas ini dengan maksud untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut Carr dan Kemis dalam Mc Niff (1992) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tindakan kelas itu merupakan suatu bentuk dari penyelidikan yang dilakukan dengan adanya partisipan dari semua elemen yang ada yaitu guru, murid, dan juga kepala sekolah dalam situasi sosial serta memiliki tujuan yang sebagai pertanggung jawaban dari penelitian itu sendiri. Dan oleh sebab itu, penulis mengangkat judul Meningkatkan Kosakata Siswa Melalui Penggunaan Media Audio Visual Pada Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas V SDN No. 30 Kota Selatan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut Apakah dengan menggunakan media audio visual pada pelajaran bahasa Inggris, Kosakata siswa kelas V SDN No. 30 Kota Selatan akan meningkat? 1.3 Cara Pemecahan Masalah Permasalahan tentang kosakata siswa kelas V SDN No. 30 Kota Selatan dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat ditingkatkan melalui penggunaan media audio visual dengan pertimbangan bahwa setelah menggunakan beberapa alternatif pemecahan masalah baik berupa penggunaan media maupun metode pembelajaran lainnya, belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu melalui penelitian tindakan kelas ini dipilih media audio visual untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya kosakata. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut antara lain: 1. Mempersiapkan alat bantu / media pembelajaran audio visual berupa, VCD/infokus, Laptop, dan Flashdisk yang berisi video pembelajaran yang ada hubungannya dengan materi yang diajarkan, serta buku-buku referensi lainnya. 2. Menampilkan serta memperdengarkan melalui media audio visual tentang pengucapan kosakata yang benar dengan ejaan yang benar pula. 3. Memberikan motivasi dan bimbingan yang terarah pada proses pembelajaran kosakata serta pemberian penguatan untuk memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar. 4. Memberikan tugas kepada siswa secara individual maupun sesama teman sebangku untuk menghafal kosakata, baik itu kata benda, sifat, kata kerja dan sebagainya. 5. Memperbaiki kesalahan-kesalahan siswa secara klasikal melalui penjelasan singkat yang berhubungan materi yang sudah dipelajari. 6. Memberikan tugas kembali kepada siswa untuk mengahafal kosakata baik itu kata benda, kata sifat dan kata kerja sebanyak-banyaknya. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang perkembangan siswa dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris pada peajaran bahasa Inggris melalui penggunaan media audio visual di kelas V SDN NO. 30 Kota Selatan. 1.5 Manfaat Penelitian Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan referensi atau acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran Bagi guru

3 Dapat memberikan rangsangan untuk memperbaiki dan mengatasi permasalahanpermasalahan yang berhubungan kosakata pada pelajaran bahasa Inggris Bagi siswa Siswa dapat lebih mudah dan bersemangat dalam memahami materi yang diajarkan, dengan cara pembelajaran yang menarik melalui variasi tampilan baik secara audio dan visual akan memacu kemauan siswa dalam menyimak pelajaran sehingga mendorong mereka untuk mengikuti pelajaran terutama pelajaran bahasa Inggris. Siswa akan lebih aktif belajar dan mereka bisa lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru Bagi peneliti lain Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman berpikir ilmiah, semoga dapat ditindak lanjuti kejenjang yang lebih tinggi. II. KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis Hakikat Kosakata Kosakata atau perbendaharaan kata adalah jumlah seluruh kata dalam suatu bahasa, juga kemampuan kata-kata yang diketahui dan digunakan seseorang dalam berbicara dan menulis. Kosakata dari suatu bahasa itu selalu mengalami perubahan dan berkembang karena kehidupan yang semakin kompleks. Jumlah yang tepat mengenai kosakata dalam bahasa Inggris sampai saat ini tidak dapat dipastikan, namun perkiraan yang dapat dipercaya menyebutkan sekitar 1 juta kosakata. Sebagaimana menurut Mansoer Pateda (1995: 81) bahwa yang dimaksud dengan kosakata itu merupakan suatu bentuk perbendaharaan kata atau khazanah bahasa yang mengandung bahasa yang bersangkutan. Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa penguasaan kosa kata yang cukup, penting untuk bisa belajar bahasa dengan baik. Lagi pula berbicara mengenai bahasa maka hal itu tidak bisa terlepas dari kosakata. Kosakata adalah kata-kata yang dipahami orang baik maknanya maupun penggunaannya. Berapa banyak kosakata yang harus dipunyai seseorang? Seorang harus punya kosakata yang cukup untuk bisa memahami apa yang dibaca dan didengar, bisa berbicara dan menulis dengan kata yang tepat sehingga bisa dipahami oleh orang lain. Hornby (1995) berpendapat bahwa kosakata adalah daftar kata-kata dengan maksud/arti terutama dalam membantu pemahaman suatu buku yang berbahasa asing. Kosakata adalah bagian terpenting dari bahasa. Kosakata bisa membantu kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, sehingga kosakata itu juga bisa dikatakan sebagai sebuah kata-kata yang banyak yang mempunyai atau mengandung berbagai makna atau arti. Dari definisi di atas, peneliti menyimpulkan kosakata itu adalah suatu persediaan kata-kata, tertulis atau dibicarakan yang mempunyai maksud/arti tertentu bagi sekelompok orang. Berhubungan dengan definisi kosakata, maka sangat penting bagi kita untuk mengetahuijenis-jenis kosakata. Kosakata dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kosakata pasif dan aktif. Kosakata aktif adalah kata-kata yang dapat dipahami oleh para siswa, dapat dilafalkan dengan tepat dan dapat menggunakannya secara konstruktif di dalam berbicara atau menulis. Sedangkan kosakata pasif adalah kata-kata yang dapat dipahami oleh para siswa berdasarkan konteksnya. Mereka memahaminya ketika mereka mendengar dan membaca, tetapi tidak menggunakan di dalam percakapan atau menulis Pembelajaran Bahasa Inggris di SD Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu siswa mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Menurut Burhan (2008: 57) Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tertulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana juga yang dijelaskan oleh Marshall Mcluhan dalam Burhan (2008: 58) bahwa pesan merupakan media dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa

4 Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditetapkan standar kompetensi bahasa Inggris bagi SD/MI yang menyelenggarakan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan lokal. Kompetensi lulusan SD/MI tersebut selayaknya merupakan kemampuan yang bermanfaat dalam rangka menyiapkan lulusan untuk belajar bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan berinteraksi dalam bahasa Inggris untuk menunjang kegiatan di kelas dan di sekolah. Pendidikan bahasa Inggris di SD/MI dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai tindakan atau language accompanying action Media Pembelajaran Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Fleming dalam Azhar (2009: 3) mengemukakan bahwa media juga sebagai sistem penyampaian atau pengantar, media yang dalam hal menjadi suatu penyebab dari sesuatu hal. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran, di samping itu media juga dapat mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai pada peralatan yang canggih. Secara singkatnya media dapat dikatakan sebagai suatu alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Heinich, dkk dalam Azhar (1982), mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman, audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksudmaksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Menurut Gagne dan Bringgs dalam Asfah (2009: 4) mengemukakan bahwa media itu meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, kaset, video, chart, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat perantara yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Seperti yang dikemukakan oleh Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya (2006: 163) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan juga bahan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Fungsi Media Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang di tata dan diciptakan oleh guru. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran yang diajarkan. Peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus terus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media pembelajaran.

5 Dalam proses belajar mengajar, fungsi dan peran media dalam pembelajaran menurut Wina Sanjaya (2006:170) bahwa fungsi media dalam pembelajaran terbagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut: 1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu 2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu 3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa Jenis-jenis Media Media cukup banyak jenis dan bentuknya, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan yang susah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang guru itu sendiri. Dilihat dari jenisnya, Menurut Wina Sanjaya (2006:172) media dibagi kedalam media auditif, visual dan media audiovisual. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak film strip (film bingkai), grafik, diagram, poster, foto, gambar atau lukisan. Sedangkan media audio visual merupakan media yang mempunyai dua unsur yakni unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media audial dan media visual Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Media Pembelajaran. Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain (a)ia merasa sudah akrab dengan media itu, papan tulis atau proyektor transparansi, (b)ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, misalnya diagram flip chart, atau (c)media yang terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia tetapkan. Adapun faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih media, antara lain: 1. Objektifitas. Unsur subjektifitas guru dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektifitas guru, alangkah baiknya dalam memilih media pengajaran itu guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat, dan/atau melibatkan siswa. 2. Program pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada abak didik sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. 3. Sasaran program. Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya. 4. Situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi : (1)situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya, (2)situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya. 5. Kualitas teknik. Dari segi teknik media pengajaran yang akan digunakan perlu diprehatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas dan kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. 6. Kefektifan dan Efisiensi Penggunaan. Kefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan d.alam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak-anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin Pemilihan Media yang Efektif dan Menyenangkan bagi Proses Pembelajaran. Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pengajaran sangat diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pelaku yang sangat berperan dalam proses belajar mengajar di kelas, yang hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk membuat media pengajaran lebih efektif dan efisien. Dari segi teori belajar, berbagai kondisin dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :

6 1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan 2. Perbedaan Individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. 3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. 4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna. Dalam hal ini siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur. 5. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai baik secara pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa. 6. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Oleh karena itu media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosional seperti takut, cemas, emapati, cinta kasih, dan kesenangan. 7. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memelukan kegiatan. 8. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya. 9. Penguatan (reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perikalu di masa-masa yang akan datang. 10. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks. 11. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, atau kaidah) yang berkaitan dengan tugas. adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Menurut Abdul Karim (2008: 56) Ada tiga fungsi yang bergerak bersama dalam keberadaan media. Pertama fungsi stimulasi yang menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari dan mengetahui lebih lanjut segala hal yang ada pada media. Kedua, fungsi mediasi yang merupakan perantara antara guru dan siswa. Dalam hal ini, media menjembatani komunikasi antara guru dan siswa. Ketiga, fungsi informasi yang menampilkan penjelasan yang ingin disampaikan guru. Dengan keberadaan media, siswa dapat menangkap keterangan atau penjelasan yang dibutuhkannya atau yang ingin disampaikan oleh guru. Fungsi stimulasi yang melekat pada media dapat dimanfaatkan guru untuk membuat proses pembelajaran yang menyenagkan dan tidak membosankan. Kondisi ini dapat terjadi jika media yang ditampilkan oleh guru adalah sesuatu yang baru dan belum pernah diketahui oleh siswa baik tampilan fisik maupun yang non-fisik. Selain itu, isi pesan pada media tersebut hendaknya juga merupakan suatu hal yang baru dan atraktif, misalnya dari segi warna maupun desainnya. Semakin atraktif bentuk dan isi media, semakin besar pula keinginan siswa untuk lebih jauh mengetahui apa yang ingin disampaikan guru atau bahkan timbul keinginan untuk berinteraksi dengan media tersebut. Dalam hal ini setiap guru masih juga mendapatkan namanya supervisi dalam menentukan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik Wiles dalam Hamzah B. Uno (2009: 171) Jika siswa mendapatkan suatu informasi atau pengalaman berharga dari media tersebut, di sinilah titik sentral terjadinya belajar Langkah-langkah Mempergunakan Media dalam Mengajar Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, ada enam langkah yang bisa ditempuh guru dalam mengajar dengan mempergunakan media, yakni antara lain: 1. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media. 2. Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

7 3. Persiapan kelas. Siswa dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran bermedia dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran. 4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. 5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri dengan mempraktekkannya atau oleh guru langsung baik di kelas ataupun di luar kelas. 6. Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauhmana tujuan pengajaran tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauhmana penggunaan media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa Media Audio Visual Pengertian Media Audio Visual Menurut Haryanto (dalam Ramendra, dkk 2007:80) bahwa media audio visual adalah alat pandang dengar yang berupa benda-benda atau apa saja yang dapat dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga, yang kita pakai dalam membantu menjelaskan dalam pengajaran. Menurut Wina Sanjaya (2006:172) bahwa media Audio Visual yaitu merupakan sesuatu mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya dengan adanya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media audio visual adalah alat bantu dalam pembelajaran berupa alat pandang-dengar yang dipergunakan untuk menjelaskan berbagai materi mata pelajaran sehingga akan menimbulkan kebermaknaan dalam pembelajaran Jenis-jenis Media Audio Visual Media audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan VCD/video cassete. Dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi audio visual murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film audio-cassete. Sedangkan audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder Media Audio Visual Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran Dalam pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing media mempunyai peran penting karena terdapat beberapa alasan diantaranya media pembelajaran membantu guru dalam mengatur proses pengajarannya serta penggunaan waktu di kelas dengan bijak. Media pembelajaran yang biasa digunakan meliputi permainan, video, CD, VCD, tape, dan lain sebagainya. Ketersediaan media di suatu kelas akan mempengaruhi pembelajaran siswa dimana penempatan media yang sesuai akan mendukung proses pencapaian pembelajaran itu sendiri Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Kosakata Siswa pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Scott dan Ytreberg dalam Ramendra, dkk (2007: 80) mengungkapkan bahwa cara yang utama menyampaikan makna dalam proses pembelajaran bahasa asing kepada anak-anak adalah melalui berbagai variasi alat bantu pembelajaran. Pelajaran akan jauh lebih mudah dan lebih menarik bagi anak-anak jika guru dengan sepenuhnya memanfaatkan benda-benda atau objek serta bahasa untuk menyampaikan makna. Lebih lanjut Shin dalam Ramendra, dkk (2007: 81) mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar diperlukan adanya alat pendukung berupa alat-alat bantu visual, mainan, boneka ataupun objek-objek lain yang berwarnawarni, yang sesuai dengan cerita atau lagu yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar terutama keterampilan berbicara pemanfaatan media audio visual cenderung sangat diperlukan. Hal ini disebabkan oleh cara belajar anak-anak yang lebih cocok untuk mengaktualisasikan bahasa yang dipelajari dalam bentuk benda nyata. Bagi kebanyakan anak-anak dalam mempelajari kata-kata atau ekspresi bahasa Inggris akan sangat sulit kalau hal itu hanya diomongkan atau diajarkan dalam bentuk verbal yang bersifat abstrak. Mereka akan lebih mudah mempelajari kata-kata tertentu apabila dibantu dengan alat pandang dengar yang nyata, umpamanya berupa gambar, realita atau benda orisinal, flash cards, atau benda lainnya. Haryanto dalam Ramendra, dkk (2007: 81) audio visual sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar oleh karena (1)dapat memfokuskan perhatian siswa terhadap makna suatu kosakata dengan lebih jelas dan langsung sehingga pengajaran bahasa bisa lebih hidup, dan

8 (2)dapat menarik perhatian siswa ke dalam proses pembelajaran oleh karena ada sesuatu yang menarik untuk dilihat atau didengar. Dengan demikian bahwa penggunaan media audio visual dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar terutama menyangkut keterampilan berbicara sangat berperan signifikan untuk mengurangi kesan verbalistik dalam pembelajaran. Disamping itu pula motivasi belajar siswa lebih terdorong karena siswa melihat dan mendengar langsung apa yang mereka pelajari baik cara melafalkan, intonasi, maupun kelancaran berbicara dalam pembelajaran bahasa Inggris. Strategi pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat dilaksanakan dengan berbagai variasi kegiatan. Menurut Ahmad (1997: 7) bahwa media pembelajaran terutama audio visual berfungsi sebagai berikut : (1)membangkitkan motivasi belajar, (2)mengulangi apa yang telah dipelajari, (3)menyediakan stimulus belajar, (4)mengaktifkan stimulus belajar, (5)memberikan balikan dengan segera, (6)menggalakkan latihan yang serasi. 2.2 Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Jika guru menggunakan media audio visual dalam pembelajaran bahasa Inggris, maka kosakata siswa kelas V SDN No. 30 Kota Selatan meningkat. 2.3 Indikator Kinerja Adapun indikator kinerja dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Jika hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yang meliputi kegiatan guru dan siswa telah mencapai minimal 70% dari seluruh aspek kegiatan yang diamati mencapai target maka kegiatan pembelajaran dinyatakan berhasil. 2. Untuk siswa yang dikenakan tindakan minimal memperoleh nilai 71 ke atas dengan daya serap rata-rata 75%, maka tindakan dinyatakan berhasil. III. SIMPULAN DAN SARAN 3.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, serta yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bahwa penggunaan media audio visual pada pembelajaran bahasa Inggris khususnya tentang penggunaan kosakata, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat terpenuhinya indikator kinerja yang telah ditetapkan. a) Minimal dari jumlah 22 orang siswa kelas V mencapai indikator 75% dengan perolehan sebagai berikut: siklus I memperoleh 63,73% dan siklus II meningkat menjadi 75,22%. 2. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan II siklus karena pada siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan. Setelah diadakan refleksi proses pembelajaran yang disempurnakan pada siklus II dengan meningkatkan kosakata siswa melalui penggunaan media audio visual pada mata pelajaran bahasa Inggris. 3.2 Saran Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran, terutama pada pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar, maka perlu ditempuh berbagai upaya untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang ditemui pada proses pembelajaran. Upaya-upaya tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai media atau metode pembelajaran yang cocok dengan karakteristik materi pembelajaran yang diajarkan. Pembelajaran bahasa Inggris sebagian besar, hanya dilaksanakan oleh sekolah-sekolah tertentu dan bahkan bukan merupakan mata pelajaran yang wajib, sehingga kemampuan siswa sekolah dasar pada mata pelajaran bahasa Inggris dibawah dibanding dengan sekolah-sekolah lain yang melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris yang didukung oleh media pembelajaran yang memadai. Berdasarkan pada pembahasan maka peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Untuk peningkatan kosakata siswa perlu menyediakan hal-hal yang baru atau alat bantu yang menyenangkan untuk menarik perhatian siswa, agar siswa tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dan memotivasi siswa dalam menerima pelajaran kususnya bahasa Inggris. 2. Memperhatikan kelemahan-kelemahan yang mengakibatkan aktivitas belajar siswa menurun yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. 3. Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar diupayakan dengan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga kemampuan siswa dapat meningkat.

9 4. Kretifitas dan inovasi seorang guru perlu dikembangkan dalam rangka mengelola pembelajaran sebaik mungkin sehingga permasalahan-permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran dapat teratasi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mutlak dilaksanakan pada semua mata pelajaran, sebab dengan selalu melakukan penelitian tindakan kelas, proses belajar mengajar di kelas akan lebih meningkat. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Bungin, Burhan Sosiologi Komunikasi. Jakarta : Prenada Media Group Hasley(2006). diakses pada tanggal 13 maret Hornby, (1995) diakses pada tanggal 14 maret Karim, Abdul Desain Pembelajaran. Gorontalo : BMT Nurul Jannah McNiff(2002), TIAN_TINDAKAN_KELAS. diakses tanggal 13 maret Pateda, Mansoer Kosakata Dan Pengejarannya. Flores NTT : Nusa Indah Rahman, Asfah Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Ramendra, dkk Pemanfaatan Audio Visual Aids ( Media Audio Visual) dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Inngris di sekolah Dasar. JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group Tarigan, Henry Guntur Teknik Ketrampilan Pengajaran Bahasa. Bandung : Angkasa Uno B, Hamzah Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Uno B, Hamzah Desain Pembelajaran. Gorontalo : BMT Nurul Jannah Zain, Aswan Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rhineka Cipta

9 pengembangan ilmu dan alat pemersatu bangsa (Depdiknas, 2003:2). Pengajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar secara umum dikembangkan menjadi ketramp

9 pengembangan ilmu dan alat pemersatu bangsa (Depdiknas, 2003:2). Pengajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar secara umum dikembangkan menjadi ketramp 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bahasa inggris menurut Sahidin (2013) adalah sebuah bahasa yang merupakan bahasa resmi dari negara Inggris. Namun, semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Media 1. Pengertian Media Ada beberapa tafsiran tentang pengertian media, sebagian orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang memiliki bagian-bagian yang rumit,

Lebih terperinci

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) 369 42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) 37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan dewasa ini tidak dapat dipisahkan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan agar peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto (Studi Eksperimen) Resume Tesis Oleh : M.Saiful Bahri

Lebih terperinci

: SMA NEGERI 1 MANADO

: SMA NEGERI 1 MANADO PEMERINTAH KOTA MANADO DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SMA NEGERI 1 MANADO JALAN PRAMUKA NOMOR 102 95114 0431-864587 STANDAR ISI SEKOLAH : SMA NEGERI 1 MANADO MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS KELAS : XII TAHUN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan bahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat bersosialisasi, bahasa juga merupakan

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Mawarni, Huber Yaspin Tandi, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu meninjau penelitian sebelumnya. Peninjauan pada penelitian lain sangat penting dilakukan. Hal ini

Lebih terperinci

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) 341 40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) 36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak adalah satu di antara empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah suatu proses yang dilakukan

Lebih terperinci

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Teori-teori yang dapat mendukung penelitian ini diantaranya adalah teori pembelajaran bahasa Inggris, hakikat belajar, model penelitian kooperatif tipe picture and

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha**

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha** UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan

Lebih terperinci

38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) 309 38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Ferlianus Telaumbanua Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

Lebih terperinci

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) 36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga Ramlah Monoarfah, Mohamad Jamhari, dan Musdalifah Nurdin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai semenjak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan latar belakang siswa dan diberikan pada semua

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa Inggris sebagai salah satu media yang mutlak kebutuhannya. Tanpa kemampuan berbahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu permasalahan secara teratur, terus menerus,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID Farid Helmi Setyawan 1, Sofyan Susanto 2, Peningkatan Kemampuan Berbahasa AUD MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID Farid Helmi Setyawan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Yanthi, Hj. Widayati Pujiastuti, dan Rizal Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saat ini perkembangan zaman, teknologi dan khususunya dunia pendidikan sudah semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pergantian, perubahan, dan revisi-revisi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO OLEH OLA HENDRIK Pembimbing I: Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd M.Pd Pembimbing II: Dra. Ratnarti Pahrun,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA

PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA Novian Suganda Johan, Wanto Rivaie, Muhammad Yusuf Ibrahim Program Studi Pendidikan Sosiologi

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL Sri Mukatiatun (11261609) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Kemampuan bahasa adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango) 1 JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 6 SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MARTEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan Media Pembelajaran PENGERTIAN MEDIA Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russel (1989) mengartikan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir 101 BAB V PEMBAHASAN 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir Wonodadi Blitar Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KELENG 01

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KELENG 01 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KELENG 01 Lina Turofingah 1, Suhartono 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Kampus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif 1. Pengertian Menulis Pada dasarnya menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang wajib dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DI SD NEGERI MAKMURJAYA IV KARAWANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DI SD NEGERI MAKMURJAYA IV KARAWANG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DI SD NEGERI MAKMURJAYA IV KARAWANG Mahpudin Universitas Majalengka Mahpudin893@gmail.com ABSTRAK Artikel didasarkan pada

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to improve motivation and learning

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Eksposisi Menggunakan Media Berita dalam Koran Siswa Kelas X Nautika B SMK Pelayaran Samudera Nusantara Utama Palopo Darmawati (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya. 1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : X s/d XII / 1-2

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : X s/d XII / 1-2 PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : X s/d XII / 1-2 Nama Guru

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. yang lain agar lebih menarik. Sebagaimana menurut Hamzah guru merupakan

BAB V PEMBAHASAN. yang lain agar lebih menarik. Sebagaimana menurut Hamzah guru merupakan 106 BAB V PEMBAHASAN 1. Kreatifitas Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Fiqih di MAN Kunir Wonodadi Blitar Dalam meningkatkan kreatifitas guru Fiqih, dengan jalan mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. dasar, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa (language skills) meliputi empat keterampilan dasar, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR Anik Indramawan, Suhartono, Noor Hafidhoh Dosen Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk Abstrak Salah satu faktor keberhasilan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. Dalam hal ini, guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. Dalam hal ini, guru sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) merupakan lembaga pendidikan dasar untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk menciptakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan belajar mengajar sangat memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Siswa berperan penting sebagai subjek dan merupakan objek dari

Lebih terperinci

INOVASI PEMANFAATAN MEDIA FILM UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

INOVASI PEMANFAATAN MEDIA FILM UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INOVASI PEMANFAATAN MEDIA FILM UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Ana Setyandari Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Widya Dharma Klaten ABSTRAK Inovasi pmbelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan bermain peran merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan yang penting dikuasai oleh siswa, termasuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan. Keterampilan yang tidak hanya dipahami hanya sekedar proses pengungkapan gagasan atau cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi dimanapun di dunia ini. Seperti yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG Nanik Sudaryati 9 Abstrak: Pada tahun pelajaran sebelumnya, sebagian besar peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG Oleh: Widji Setiowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci