Ramadhani Dewi Purwanti 1, Dona Dinda Pratiwi 2, Achi Rinaldi 3. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ramadhani Dewi Purwanti 1, Dona Dinda Pratiwi 2, Achi Rinaldi 3. Abstrak"

Transkripsi

1 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBATUAN GEOGEBRA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Ramadhani Dewi Purwanti 1, Dona Dinda Pratiwi 2, Achi Rinaldi 3 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, 2 Dosen Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung, 3 Dosen Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Mereka hanya menghafal rumus tetapi masih banyak yang belum bisa mengaplikasikan soal-soal matematika yang bervariasi. Melihat permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk menerapkan pembelajaran berbantuan Geogebra. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning berbantuan Geogebra terhadap pemahaman konsep matematis, untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara peserta didik yang memiliki gaya kognitif FI dan FD terhadap pemahaman konsep matematis, untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pembelajaran Discovery Learning berbatuan Geogebra dengan gaya kognitif peserta didik terhadap pemahaman konsep matematis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Bandar Lampung, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik acak kelas dimana kelas VII-8 sebagai kelas eksperimen 1 dengan pembelajaran Discovery Learning berbantuan geogebra, kelas VII-7 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran Discovery Learning berbantuan Microsoft Power Point. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Anova dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil uji, hipotesis pertama ditunjukkan dengan harga statistik sebesar 8,871 (p>4,001), sehingga H 0A ditolak dengan kesimpulan terdapat pengaruh pembelajaran Discovery Learning berbantuan geogebra terhadap pemahaman konsep matematis. Untuk hipotesis kedua kedua ditunjukkan dengan harga statistik sebesar 5,23 (p>4,001), sehingga H 0B ditolak dengan kesimpulan terdapat pengaruh antara peserta didik yang memiliki gaya kognitif FI dan FD terhadap pemahaman konsep matematis. Untuk hipotesis ketiga, ditunjukkan dengan harga statistik sebesar 1,05 (p<4,001), sehingga H 0AB diterima dengan kesimpulan tidak terdapat interaksi antara pembelajaran Discovery Learning berbantuan Geogebra dengan gaya kognitif peserta didik terhadap pemahaman konsep matematis. Kata Kunci: Geogebra, Pemahaman Konsep Matematis, dan Gaya Kognitif 89

2 PENDAHULUAN Matematika adalah mata pelajaran yang penting. Setidaknya hal itu bisa terlihat dari jam mata pelajaran matematika disekolah yang mendapatporsi lebih banyak dibanding pelajaran lainnya. Matematika juga termasuk mata pelajaran yang menjadi standar untuk diujikan ketika akan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebh tinggi. Matematika merupakan ilmu yang sangat berperan penting dalam kehidupan dan merupakan cabang ilmu yang bermanfaat untuk terjundan bersosialisasi di masyarakat. Salah satu hal penting dalam matematika adalah pemahaman konsep matematis. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembelajaran matematika pada pendidikan dasar dan menengah adalah peserta didik memahami konsep matematis. Pemahaman konsep adalah salah satu kecakapan matematis yang harus dikuasai dalam pembelajaran matematika. Kemampuan untuk memahami konsep-konsep dalam matematika merupakan hal yang diperlukan dalam belajar matematika. Memahami dalam pembelajaran matematika umumnya melibatkan tindakan untuk mengetahui konsep dan prinsipprinsip yang berkaitan dengan prosedur dan berhubungan atau menciptakan hubungan yang bermakna antar konsep yang ada dengan konsep yang baru dipelajari. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pemahaman konsep matematis menentukan keberhasilan belajar matematika siswa. Namun pada dasarnya peserta didik banyak kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang menuntut pemahaman konsep. Hal ini sejalan dengan penelitian Eka. P, Sadia, Suastra (2014) bahwa kurangnya instrumen pemahaman konsep juga merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman konsep matematis siswa. Instrumen pemahaman konsep matematis ini berupa pembelajaran berbantuan Geogebra. Geogebra merupakan software dinamis yang menggabungkan geometri, aljabar dan kalkulus. Software ini dikembangkan untuk mempelajari matematika dan diajarkan pertama kali di sekolah oleh Markus Hohenwarter dari Universitas Florida Atlantic. 90

3 Geogebra is dynamic mathematics software that joins geometry, algebra and calculus. It is developed for mathematics learning and teaching in schools by Markus Hohenwarter at Florida Atlantic University. Geogebra adalah sebuah software sistem geometri dinamis sehingga dapat mengkontruksikan titik, vektor, ruas garis, garis, irisan kerucut, bahkan fungsi dan mengubahnya secara dinamis. Selain itu, dengan geogebra kita dapat menggambar dan menentukan persamaan dan koordinat secara langsung. Geogebra juga memiliki kemampuan untuk menghubungkan variabel dengan bilangan, vektor dan titik, menemukan turunan dan mengintegralkan fungsi serta memberikan perintah untuk menemukan titik ekstrim atau akar. Program Geogebra melengkapi berbagai program komputer untuk pembelajaran aljabar yang sudah ada, seperti Derive, Maple, MuPad, maupun program komputer untuk pembelajaran geometri, seperti Geometry s Sketchpad atau CABRI. Menurut Hohenwarter, bila program-program komputer tersebut digunakan secara spesifik untuk membelajarkan aljabar atau geometri secara terpisah, maka geogebra dirancang untuk membelajarkan geometri sekaligus aljabar secara simultan. Menurut Hohenwarter, program geogebra sangat bermanfaat bagi guru maupun peserta didik. Tidak sebagaimana pada penggunaan software komersial yang biasanya hanya bisa dimanfaatkan di sekolah, geogebra dapat diinstal pada komputer pribadi dan dimanfaatkan kapan dan di manapun oleh peserta didik maupun guru. Bagi guru, geogebra menawarkan kesempatan yang efektif untuk mengkreasi lingkungan belajar online interaktif yang memungkinkan peserta didik mengeksplorasi berbagai konsep-konsep matematis. Menurut Lavicza, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa Geogebra dapat mendorong proses penemuan dan eksperimentasi peserta didik di kelas. Fitur-fitur visualisasinya dapat secara efektif membantu peserta didik dalam mengajukan berbagai konjektur matematis. Untuk menunjang kemampuan pemahaman konsep matematis diperlukan pembelajaran yang bermakna, dimana peserta didik dituntut untuk tidak pasif dan tidak berhenti pada materi yang disajikan oleh guru, tetapi sebagai subyek yang aktif melakukan proses berfikir, mencari, mengolah, mengurangi, menggabung, 91

4 menyimpulkan, dan menyelesaikan masalah. Berdasarkan teori epistemologi empiris menekankan akan kebutuhan lingkungan belajar dengan menyediakan kesempatan siswa belajar untuk mengembangkan dan membangun pengetahuan melalui pengalamannya. Oleh karena itu, lingkungan berpengaruh terhadap proses pembelajaran salah satunya adalah gaya kognitif. Menurut Faiola dan Matei (2014), gaya kognitif merupakan strategi yang dimiliki oleh seseorang menyaring dan menerima serta memproses informasi dari lingkungannya. Gaya kognitif merupakan suatu cara yang dilakukakan oleh peserta didik memersepsikan dan mengorganisasikan informasi dari sekitarnya (berkaitan dengan cara merasakan, mengingat, memikirkan, memecahkan masalah, dan membuat kesimpulan). 1) Gaya Kognitif Field Independent (FI) Individu yang memiliki gaya kognitif FI memiliki karakteristik antara lain: 1) Memiliki kemampuan menganalisis untuk memisahkan obyek dari lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan mengorganisasikan obyek-obyek. 3) Memiliki orientasi impersonal. 4) Memiliki profesi yang bersifat individual. 5) Mendefinisikan tujuan sendiri. 6) Mengutamakan motivasi intrinsik dan penguatan internal. Karakteristik yang dimiliki individu FI berimplikasi pada aktivitas selama mengitu proses pembelajaran, antara lain: 1) Cenderung untuk merumuskan sendiri tujuan pembelajaran. 2) Lebih tertarik pada penguatan internal dan motivasi intrinsik. 3) Cenderung untuk menggunakan struktur perantara dalam mempelajari materi. Individu FI lebih tertarik pada desain materi pembelajaran yang lebih memberi kebebasan kepada dirinya untuk mengorganisasikan kembali materi pembelajaran sesuai dengan kepentingannya. Materi pembelajaran cenderung tidak diterima apa adanya melainkan dianalisis terlebih dahulu dan kemudian disususn kembali dengan bahasanya sendiri. Topik-topik inti dipisahkan dari 92

5 materi keseluruhan dan disusun kembali dengan menggunakan kalimat sendiri, sehingga lebih cepat difahami dan diterapkan pada konteks yang lain. Model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri memberi kesempatan kepada individu FI untuk bisa berhasil lebih baik. Alasannya, selain cenderung bekerja mandiri mereka juga cenderung untuk belajar dan memberikan respon dengan motivasi intrinsik. Penguatan yang lebih diutamakan dalam belajar adalah penguatan intrinsik, sehingga perhatian terhadap kompetisi, peringka, dan aktivitas unggulan sangat tinggi. Proses belajar individu FI cenderung berinteraksi dengan guru seperlunya saja. Mengikuti tujuan pembelajaran yang sudah ada dan dinyatakan secara eksternal kurang menarik bagi mereka karena cenderung merumuskan sendiri tujuan pembelajaran yang dinyatakan secara internal. Selain itu proses pembelajaran yang berlangsung secara paralel lebih menguntungkan bagi individu FI. Pembelajaran secara paralel memberi peluang beberapa kegiatan pembelajaran dilakukan sekaligus dalam satu waktu. Berpedoman pada teori-teori di atas disimpulkan bahwa individu yang memiliki gaya kognitif FI adalah individu yang cenderung memandang obyek terdiri dari bagian-bagian diskrit dan terpisah dari lingkungannya, mampu menganalisis untuk memisahkan stimuli. konteksnya, mampu merestrukturisasi, berorientasi impersonal, cenderung merumusakan tujuan sendiri, dan bekerja dengan motivasi dan penguatan intrinsik. Dalam proses pembelajaran, individu FI cenderung belajar mandiri dengan merumuskan sendiri tujuan pembelajaran, lebih mementingkan motivasi dan penguatan intrinsik, serta mampu menyesuaikan organisasi materi pembelajaran. 2) Gaya Kognitif Field Dependent (FD) Beberapa karakteristik individu yang memiliki gaya kognitif FD sudah diidentifikasikan oleh Witkin dan kawan-kawannya, antara lain: 1) Cenderung untuk berpikir global. 2) Cenderung menerima struktur yang sudah ada. 3) Memiliki orientasi sosial. 4) Cenderung memilih profesi yang menekankan pada keterampilan sosial. 93

6 5) Cenderung mengikuti tujuan yang sudah ada. 6) Cenderung bekerja dengan motivasi eksternal serta lebih tertarik pada penguatan ekternal. Individu yang memiliki gaya kognitif FD cenderung baik hati, ramah, dan bijaksana, sehingga lebih mampu menjalin hubungan interpersonal dan lebih mudah diterima orang lain. Akan tetapi orientasi sosial, kurangnya kemampuan menganalisis, serta kecenderungan untuk menerima informasi seperti disajikan menjadikan individu FD menemui kesulitan untuk mengemukakan pendapat dengan persepsi sendiri. Pengalaman individu FD terintegrasi dan cenderung lebih holistik. Akibatnya individu FD kurang memiliki keterampilan merestrukturisasi kognitif. Ciri-ciri individu FD dalam belajar diuraikan oleh Borich dan Tombari sebagai berikut: 1) Menerima konsep dan materi secara global. 2) Cenderung menghubungkan konsep-konsep dalam kurikulum dengan pengalaman sendiri. 3) Mencari bimbingan dan petunjuk dari guru. 4) Memerlukan hadiah untuk memperkuat interaksi dengan guru. 5) Sensitif terhadap perasaan dan pendapat sendiri. 6) Lebih suka bekerja sama daripada bekerja sendiri. 7) Lebih tertarik kepada organisasi materi yang telah disiapkan guru. Individu FD cenderung menggunakan pendekatan pasif dalam belajar. Tujuan pembelajaran cenderung diikuti apa adanya, sehingga diperlukan tujuan pembelajaran yang tersusun dengan baik. Struktur materi pembelajaran juga cenderung diikuti sesuai yang disajikan, sehingga diperlukan materi pembelajaran yang terstruktur dengan baik dan sistematis. Proses pembelajaran serial lebih menguntungkan bagi individu FD. Pada pembelajaran serial, satu kegiatan bisa dimulai bila kegiatan sebelumnya sudah selesai. Bimbingan tambahan dari guru dalam belajar menjadikan individu FD berhasil lebih baik. Bimbingan tambahan berupa penjelasan lebih rinci disertai ilustrasi selama penyajian, dilengkapi pemberian contoh yang bervariasi akan meningkatkan pemahaman materi. 94

7 Dalam pemberian latihan bimbingan bisa dilakukan secara langsung selama pengerjaan atau secara tidak langsung dengan cara memberikan petunjuk penting berupa catatan. Berpedoman pada teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki gaya kognitif FD adalah individu yang cenderung berpikir secara global, memandang obyek dan lingkungannya sebagai satu kesatuan, berorientasi sosial, lebih menginginkan lingkungan yang terstruktur, mengikuti tujuan yang sudah ada, serta mengutamakan motivasi dan penguatan eksternal. Dalam pembelajaran individu FD menginginkan: 1) Materi pembelajaran yang terstruktur dengan baik. 2) Tujuan pembelajaran yang tersusun dengan baik dan dinyatakan secara eksternal. 3) Motivasi eksternal. 4) Penguatan eksternal. 5) Bimbingan atau petunjuk guru. Cara Megukur Gaya Kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FD) Peneliti-peneliti sebelumnya telah mampu mengembangkan beberapa instrumen gaya kognitif seorang individu, termasuk untuk gaya kognitif FD dan FI. Witkin (1950) dalam Srivastava (1997:13) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa instrumen yang telah dikembangkan untuk mengukur gaya kognitif FD dan FI seorang individu. Beberapa instrumen tersebut adalah sebagai berikut. 1) The Rod an Frame Test (RFT) Instrumen RFT dikembangkan oleh Witkin dan Asch (Srivastava, 1997:13). Dalam tes ini, gaya kognitif seorang individu diukur dengan memintanya untuk menyesuaikan rod (tangkai) dan frame (bingkai). 2) The Rotating Room Test (RRT) Srivastava (1997:15) menyatakan bahwa pada mulanya instrumen ini dikembangkan oleh Witkin (1949) kemudian dikembangkan ulang oleh Wolf (1965). Prosedur pelaksanaan tes ini hampir sama dengan prosedur pelaksanaan RFT, hanya saja RRT ini dilakukan pada ruangan yang berputar. Jika subyek dapat 95

8 berdiri tegak dan tidak terpengaruh terhadap ruangan tes yang berputar, maka suyek tersebut memiliki gaya koginitif field independent. Sebaliknya, jika subyek terpengaruh terhadap perputaran ruangan, maka subyek tersebut memiliki gaya kognitif field dependent. 3) The Embedded figures Test (EFT) Tes ini pertama kali diciptakan oleh Witkin pada tahun Menurut Srivastava (1997:16), instrumen ini menggunakan figure (gambar) untuk mengukur gaya kognitif field dependent dan field independent. Pada tes ini, subyek diminta untuk menemukan gambar sederhana yang terdapat pada gambar yang kompleks.dalam EFT terdapat 24 gambar kompleks dan 8 gambar sederhana. Jika subyek dapat menemukan gambar sederhana dalam gambar kompleks tersebut dengan cepat dan tepat, maka subyek tersebut memiliki gaya kognitif field independent. Sebaliknya, jika subyek penelitian sulit menemukan gambar sederhana tersebut, maka subyek tersebut memiliki gaya kognitif field dependent. Menurut usia peserta tes, EFT dibagi menjadi dua yakni Children s Embedded Figures Test (CEFT) dan Group Embedded Figures Test (GEFT) a. Children s Embedded Figures Test (CEFT) CEFT ini diberikan kepada peserta tes yang berusia di bawah 10 tahun. Tes ini terdiri dari gambar-gambar yang sudah sangat dikenal oleh anakanak dna beberapa karikatur digunakan sebagai gambar kompleks.gambar kompleks ini terbuat dari kayu lapis atu triplek dan diwarnai serta dalam bentuk teka-teki atau puzzle. CEFT ini terdapat enam materi tes, yakni simple forms, discrimination series, demonstration series, practice series, test series, dan additional supplies. b. Group Embedded Figures Test (GEFT) Tes ini dikembangkan oleh Oltman, Raskin, dan Witkin (1971). GEFT terdiri dari 25 gambar kompleks yang dibagi ke dalam tiga tahap dengan waktu pengerjaan maksimal 15 menit. Tahap pertama merupakan tahap practice atau latihan, sedangkan tahap kedua dan ketiga merupakan tahap ujian dan penilaian yang masing-masing terdiri dari 9 gambar kompleks. 4) The Figures Drawing Test (FDT) 96

9 Tes ini dikembangkan oleh Witkin dengan mengadopsi tes yang dikembangkan oleh Machover (1949). Pada tes ini, seseorang diminta untuk menggambarkan orang lain yang berlawanan jenis kelamin dengannya. Hasil akhir tes ini memiliki lima skala nilai. 5) Hidden Figures Test (HFT) Tes ini dikembangkan oleh Witkin (1962). Tes ini hampur sama dengan EFT karena menggunakan gambar-gambar untuk mengukur gaya kognitif field dependent dan field independent. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur gaya kognitif adalah Group Embedded Figures Test (GEFT). Karena peserta didik kelas VII SMP yang memiliki usia di atas 10 tahun. GEFT merupakan instrumen yang hanya menggunakan kertas dan pensil (pencil and paper test) sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan tes tersebut. Selain itu, GEFT juga merupakan instrumen baku yang telah reliabel dengan koofisien reliabilitas sebesar 0,82. Penskoran terhadap hasil pengerjaan subjek juga telah objektif. Ketentuannya adalah untuk setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 sehingga skor yang diperoleh berkisar anar Dalam menentukan kelompok siswa yang tergolong gaya kognitif field dependent (FD) atau field independent (FI) digunakan kategori yang dirumuskan oleh Gordon dan Wyant (1994) dimana skor 0 sampai 11 dikategorikan sebagai dikelompokkan sebagai kelompok FD, dan skor 12 sampai dengan 18 dikategorikan sebagai kelompok FI. Penggunaan instrumen GEFT dalam penelitian ini dikarenakan: a. Tes ini dilengkapi latihan pada awalnya, sehingga mahasiswa bisa mengerjakan tes ini dengan jelas tanpa kesulitan. b. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tes ini cukup singkat. c. Tes ini mudah diadministrasikan, tidak memerlukan keterampilan dan keahlian khusus. Tes ini reliabel dan valid karena sudah mengalami sejumlah pengujian. Salah satu pembelajaran yang menunjang untuk pemahaman konsep matematis adalah dengan pembelajaran berbantuan Geogebra. Menurut Suweken 97

10 ditinjau dari tampilannya, Geogebra memang diperuntukkan untuk kepentingan pembelajaran matematika. Tampilannya secara maksimal sudah mengakomodasi representasi konsep matematika secara multimode atau multi representasi. Software Geogebra juga memiliki kemampuan untuk memahami konsep transformasi (refleksi dan translasi) menggunakan objek-objek geometri. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat memberikan pemahaman yang mendalam terhadap materi tertentu yang tidak atau kurang efektif jika disampaikan oleh guru secara langsung. Dengan ini diharapkan, Geogebra dapat menggambarkan dan menyajikan mata pelajaran yang sesuai dengan dunia nyata peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Apakah terdapat pengaruh pembelajaran Discovery Learning berbantuan Geogebra terhadap pemahaman konsep matematis, (2) Apakah terdapat pengaruh gaya kognitif FI dan FD terhadap pemahaman konsep matematis, dan (3) Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran berbantuan Geogebra dengan gaya kognitif terhadap pemahaman konsep matematis. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan menggunakan metode quasi eksperimen pada dua kelas dengan perlakuan yang berbeda. Quasi eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh percobaan atau perlakuan terhadap karakteristik subjek yang diinginkan oleh peneliti. Dalam Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen karena akan menerapkan sesuatu tindakan atau perlakuan. Tindakan itu berupa prosedur kerja baru agar hasilnya optimal. Penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu peserta didik yang menggunakan pembelajaran berbantuan Geogebra. Kelompok kedua adalah kelompok kontrol, yaitu peserta didik yang menggunakan pembelajaran berbantuan Microsoft Power Point. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data tediri dari dua, yaitu, instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, tes gaya kognitif dan tes essay (tes pemahaman konsep). Populasi dalam penelitian ini adalah 98

11 seluruh kelas VII SMP Negeri 2 Bandar Lampung dengan jumlah 255 peserta didik. Pengambilan sampel dengan teknik acak kelas memperoleh sampel kelas VII-8 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 32 peserta didik dan kelas VII-7 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 32 peserta didik. Analisis data menggunakan analisis varians (Anava) dua jalan dengan sel tak sama. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah (1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra, (2) Menyiapkan instrumen penelitian berupa tes pemahaman konsep (essay) dan tes gaya kognitif (GEFT), (3) Melaksanakan uji coba Instrumen untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya, (4) Melaksanakan pembelajaran yaitu dengan memberi perlakuan pada kelas eksprimen dan kelas kontrol. Kelas ekperimen dengan menggunakan pembelajaran berbantuan geogebra dengan 6 kali pertemuan, (5) Memberikan tes gaya kognitif (GEFT), (6) Tes pemahaman konsep matematis (essay), (7) Pengolahan data dan konsultasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan perhitungan uji prasyarat yang dilakukan, data telah memenuhi syarat yaitu berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan bervariansi homogen, sehingga untuk menjawab rumusan masalah dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Anova dua jalan dengan sel tak sama. Tabel 1. Rangkuman Anova dua jalan sel tak sama SUMBER JK dk RK F obs F α Pembelajaran (A) 683, ,52 8,871 4,001 Gaya Kognitif (B) 403, ,52 5,23 4,001 Interaksi (AB) 81, ,19 1,05 4,001 Galat 4623, , Total 5791, Pada hipotesis pertama ditunjukkan dengan harga statistik sebesar 8,871 (p>4,001), sehingga H 0A ditolak dengan kesimpulan terdapat pengaruh pembelajaran discovery learning berbantuan geogebra terhadap pemahaman konsep matematis. 99

12 Untuk menjawab rumusan masalah kedua ditunjukkan dengan harga statistik sebesar 5,23 (p>4,001), sehingga H 0B ditolak dengan kesimpulan terdapat pengaruh antara peserta didik yang memiliki gaya kognitif FI dan FD terhadap pemahaman konsep matematis. Untuk menjawab rumusan masalah ketiga, ditunjukkan dengan harga statistik sebesar 1,05 (p<4,001), sehingga H 0AB diterima dengan kesimpulan tidak terdapat interaksi antara pembelajaran discovery learning berbantuan geogebra dengan gaya kognitif peserta didik terhadap pemahaman konsep matematis. Penelitian ini dengan menggunakan teknik acak kelas sehingga didapat kelas VII-8 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 peserta didik yang mendapatkan pembelajaran berbatuan Geogebra dan kelas VII-7 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 32 peserta didik yang mendapatkan pembelajaran berbantuan Microsoft Power Point. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran discovery learning berbatuan Geogebra ditinjau dari gaya kognitif yang disimbolkan dengan (X) sebagai variabel terikat, dan pemahaman konsep matematis yang disimbolkan dengan (Y) sebagai variabel bebasnya. Teknik pegumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes, dokumentasi, dan wawancara. Tes kemampuan pemahaman konsep matematis yang diberikan kepada peserta didik berupa tes tertulis (essay) tentang materi refleksi dan translasi. Tes tersebut sebagai alat ukur kemampuan pemahaman konsep matematis. Tes disusun berdasarkan indikator kemampuan pemahaman konsep matematis. Hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik diberi skor sesuai kriteria penskoran. Wawancara digunakan peneliti untuk pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah refleksi dan translasi. Berdasarkan hasil uji coba instrumen dari 8 soal yang diujikan terdapat 6 soal yang layak digunakan yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, dan 8. Dalam uji tingkat kesukaran peneliti menggunakan tingkat kesukaran dalam kategori sedang yaitu dengan taraf kesukaran 0,31 P 0,70 dan dalam uji daya beda peneliti menggunakan daya beda kategori sedang yaitu dengan kriteria 0,20 DP 0,

13 Pada akhir proses pembelajaran diberikan tes yaitu tes gaya kognitif dan tes pemahaman konsep matematis materi refleksi dan translasi di peroleh nilai ratarata kelas eksperimen adalah 79,15 dan rata-rata kelas kontrol adalah 72,5. Berdasarkan nilai peserta didik yang sudah diperoleh maka dilakukan uji prasyarat. Dari uji prasyarat yaitu uji normalitas yang menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang sama (homogen) sehingga perhitungan dapat dilanjutkan menggunakan Anova. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Anova dua jalan dengan sel tak sama diperoleh keputusan, yaitu: 1. Hipotesis pertama Berdasarkan hasil analisis data diperoleh F α = 8,871 > F tabel = 4,001 sehingga memiliki kesimpulan terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra terhadap pemahaman konsep matematis. Pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra memungkinkan peserta didik untuk berpikir tentang pelajaran yang kurang dipahami dan dapat menyambungkannya dengan kehidupan sehari-hari pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan pemikirannya pada teman-temannya dan berdiskusi mengenai materi yang belum dimengerti. Sehingga pembelajaran ini dapat diasumsikan untuk memahami konsep matematis. Pemahaman konsep matematis peserta didik setelah peneliti menguji menggunakan tes dikelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran discovery learning berbantuan Microsoft Power Point, hal ini dikarenakan pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra melatih peserta didik aktif belajar dari rasa ingin tahu dan ingin bertanggung jawab untuk mencari jawaban soal yang telah diberikan oleh guru. Setelah peserta didik diberikan pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra maka peserta didik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman konsep matematis. Pada pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra kemampuan pemahaman konsep matematis lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran discovery learning berbantuan Microsoft Power Point. 101

14 Berdasarkan analisa data hasil penelitian, diketahui bahwa pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra. Penerapan pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra membuat pemahaman konsep matematis yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan rerata skor anova kemampuan pemahaman konsep matematis yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penerapan pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran matematika. Penerapan pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra memberikan nilai yang lebih baik pada pemahaman konsep matematis. 2. Hipotesis kedua Berdasarkan hasil analisis data diperoleh F b = 5,23 > F tabel = 0,4001 sehingga memiliki kesimpulan terdapat pengaruh antara peserta didik yang memiliki gaya kognitif FI dan FD terhadap pemahaman konsep matematis. Gaya kognitif FI dan FD memiliki karakteristik yang berbeda. Individu yang gaya kognitif FI lebih tertarik pada desain materi pembelajaran yang lebih memberi kebebasan kepada dirinya untuk mengorganisasikan kembali materi pembelajaran sesuai dengan kepentingannya. Sedangkan individu yang memiliki gaya kognitif FD cenderung menerima informasi yang disajikan, individu FD menemui kesulitan untuk mengemukakan pendapat dengan persepsi sendiri. Jika dilihat manakah yang lebih baik antara FI dan FD, maka jawabannya adalah tidak ada yang lebih baik maupun yang lebih buruk, karena FI dan FD memiliki karakteristiknya masingmasing. Namun penggunakan model pembelajaran dapat mempengaruhi pemahaman konsep matematis peserta didik peserta didik. Setalah peserta didik diberikan pembelajaran, individu yang memiliki gaya kognitif FI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman konsep matematis. Diketahui bahwa rerata peserta didik yang memiliki gaya kognitif FI lebih dari peserta didik yang memiliki gaya kognitif FD, jadi gaya kognitif FI dan FD berpengaruh pada kemampuan pemahaman konsep matematis. 3. Hipotesis ketiga Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Fαb = 1,05 < F tabel = 0,4001 sehingga memiliki kesimpulan tidak terdapat interaksi antara pembelajaran berbantuan 102

15 Geogebra dengan gaya kognitif peserta didik terhadap pemahaman konsep matematis. Berdasarkan uji hipotesis yang pertama dan kedua pembelajaran Discovery Learning berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis dan gaya kognitif FI dan FD berpengaruh dengan pemahaman konsep matematis. Karena tidak ada interaksi maka hal ini dalam menggunakan pembelajaran Discovery Learning berbatuan Geogebra dengan gaya kognitif peserta didik perlu menuangkan ide-ide serta pemikiran yang mereka miliki dalam memperlajari dan mengerjakan soal. Proses belajar mengajar dengan menggunakan Microsoft Power Point, peserta didik lebih terkesan pasif karena peserta didik hanya menerima apa saja yang disampaikan oleh guru. Sehingga pembelajaran berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis. KESIMPULAN Berdasarkan kajian teori dan hasil analisis data yang mengacu pada rumusan masalah yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh F α = 8,871 > F tabel = 4,001, maka dengan demikian terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning berbantuan Geogebra terhadap pemahaman konsep matematis. 2. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh F b = 5,23 > F tabel = 0,4001, maka dengan demikian terdapat pengaruh antara peserta didik yang memiliki gaya kognitif FI dan FD terhadap pemahaman konsep matematis. 3. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Fαb = 1,05 < F tabel = 0,4001, maka dengan demikian tidak terdapat interaksi antara pembelajaran berbantuan Geogebra dengan gaya kognitif peserta didik terhadap pemahaman konsep matematis. DAFTAR PUSTAKA Ali Mahmudi, Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika. (Makalah yang disampaikan pada seminar nasional Pemanfaatan GeoGebra 103

16 dalam Pembelajaran Matematika, yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Anas Sudijono Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT GRAFINDO PERSADA. Ani Ismayani Fun Math with Children. Jakarta: PT Gramedia. Budiyono Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Pers. Hikmawati, Kamid, dan Syamsurizal. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah. Tekno-Pedagogi, Vol.3 No. 2 September 2013 I Made Cadiasa. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Memprogram Komputer. Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Vol. 4. No. 3 Desember 2002 I. W. Eka. P, I. W. Sadia, dan I. W. Suastra. Pengaruh Model Pembelajaran Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Ditinjau Dari Gaya Kognitif. Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesa Program Studi IPA, Vol. 4 Tahun 2014 Novalia, M. Syazali Olah Data Penelitian Pendidikan. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja. Rostina Sundayana Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta. S. Margono.2010.Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sri Wiji Lestari. Penerapan Model Pembelajaran M-APOS Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Kalkulus II. Program Pascasarjana Universitas Terbuka Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Vol. 1 Tahun

Ramadhani Dewi Purwanti (1), Dona Dinda Pratiwi (2), Achi Rinaldi (3)

Ramadhani Dewi Purwanti (1), Dona Dinda Pratiwi (2), Achi Rinaldi (3) PENGARUH PEMBELAJARAN BERBATUAN GEOGEBRA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Ramadhani Dewi Purwanti (1), Dona Dinda Pratiwi

Lebih terperinci

Pengaruh Pembelajaran Berbatuan Geogebra terhadap Pemahaman Konsep Matematis ditinjau dari Gaya Kognitif. Abstract

Pengaruh Pembelajaran Berbatuan Geogebra terhadap Pemahaman Konsep Matematis ditinjau dari Gaya Kognitif. Abstract Pengaruh Pembelajaran Berbatuan Geogebra terhadap Pemahaman Konsep Matematis ditinjau dari Gaya Kognitif Ramadhani Dewi Purwanti (1), Dona Dinda Pratiwi (2), Achi Rinaldi (3) (1) Mahasiswa Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MAPLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MAPLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MAPLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Putri Wulandari 1, Mujib 2, Fredi Ganda Putra 3, (1) MahasiswaPendidikan

Lebih terperinci

Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika

Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika Oleh: Ali Mahmudi Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Email: ali_uny73@yahoo.com ABSTRAK Saat ini pemanfaatan program komputer

Lebih terperinci

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA Ari Septian Universitas Suryakancana ariseptian@unsur.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Surakarta yang beralamatkan di Jalan Kolonel Sutarto

Lebih terperinci

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Makalah Disampaikan Pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Seminar diselenggarakan oleh Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

Lebih terperinci

Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Dona Dinda Pratiwi IAIN Raden Intan Lampung: dindapratiwi490@gmail.com Submitted : 17-07-2016, Revised :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei, pada semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berikut ini dijelaskan proses penelitian

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan 8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan SMK Negeri Bandar Lampung tahun ajaran 0/03, yang terdiri dari 4 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

MahasiswaPendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2)(3)

MahasiswaPendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2)(3) Pengaruh Model Pembelajaran Investigasi Kelompok berbantuan Perangkat Lunak Maple terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Putri Wulandari 1, Mujib 2, Fredi Ganda Putra 3, (1) MahasiswaPendidikan

Lebih terperinci

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 015 PM -157 Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Dwi Desmayanasari, Azizah mujahidah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

A. Populasi dan Sampel

A. Populasi dan Sampel III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Abung Selatan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara, pada kelas IX semester ganjil tahun pelajaran 013/014

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) BERBANTUAN ALAT PERAGA KOTAK IMAJINASI DITINJAU DARI KECERDASAN SPASIAL Chairunnisa Zahra 1), Santi Widyawati

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di Jalan Abdi Negara No. 9 Kelurahan Gulak Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Bandarlampung.

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN CTL BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN CTL BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA EKSPERIMENTASI PENDEKATAN CTL BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Sudaryono; Supriyono; Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika e-mail : sudaryono2512@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII Siti Komsatun STMIK Duta Bangsa Surakarta s_komsatun@ymail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Teguh Pratama Nuur Efendi, Supriyono, Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan di SMP N 1 Kembaran. Pelakasanaan penelitian dilakukan di semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada tanggal 18-25 Mei

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Nikmah

Lebih terperinci

Muh. Hasbi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Tadulako Abstrak

Muh. Hasbi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Tadulako   Abstrak Pengaruh Kemampuan Trigonometri TerhadapKemampuan Fisika Dikaitkan dengan Gaya Kognitif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Muh. Hasbi Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode eksperimen, yaitu metode yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan),

Lebih terperinci

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEINGINTAHUAN DAN GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK SMP DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Ruseffendi (2010) mengungkapkan bahwa desain kelompok kontrol

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses penelitian, karena metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN DEMONSTRASI GEOGEBRA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN DEMONSTRASI GEOGEBRA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN DEMONSTRASI GEOGEBRA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Priyo Sani Arbangi AMS, Nila Kurniasih, Mujiyem Sapti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

JURNAL EKSAKTA VOLUME 2 NOMOR 1, 2016

JURNAL EKSAKTA VOLUME 2 NOMOR 1, 2016 ANALISIS PERKEMBANGAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS KIMIA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH 11 PADANGSIDIMPUAN Adi Syaputra Dosen Prodi Pendidikan Kimia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuntitatif dengan desain penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen ini subyek tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini disebabkan tujuan penelitian adalah melihat hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang

Lebih terperinci

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBASIS TUTOR TEMAN SEBAYA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS DAN PRISMA TEGAK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Endah DP Astuti 1), Sri Sutarni 2) 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP,

Lebih terperinci

1 2

1 2 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK 1 Himmatul Afthina, 2 Bagus

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI BERBANTUAN ALAT PERAGA DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 40 PURWOREJO Sri Supatmi Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat sepenuhnya

Lebih terperinci

Keterkaitan antara tingkat kemampuan siswa (KAM) dengan pembelajaran yang diberikan disajikan pada rancangan ANOVA yang digunakan di bawah ini.

Keterkaitan antara tingkat kemampuan siswa (KAM) dengan pembelajaran yang diberikan disajikan pada rancangan ANOVA yang digunakan di bawah ini. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 01/014, terdiri dari 6 siswa yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 105 Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan Sarah Wahyu Susanti Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan pemahaman dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Nurholis Hafid Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP LIMIT MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP LIMIT MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP LIMIT MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA Nurafni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA avnie_cute20@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Al-Kautsar Bandar Lampung tahun pelajaran 014/015 dengan sebanyak 68 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori dan Komariah (2014:22) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah penelitian kuasi eksperimen, karena subjek tidak dikelompokkan secara acak tetapi peneliti menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA Yuna Ratna Sari 1), Nining Setyaningsih 2) 1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP

Lebih terperinci

DESKRKIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DESKRKIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT DESKRKIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT Murtafiah Universitas Sulawesi Barat murtafiah@unsulbar.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Efektivitas, PMC, TGT, Prestasi, Gaya Kognitif.

Abstrak. Kata kunci : Efektivitas, PMC, TGT, Prestasi, Gaya Kognitif. EFEKTIVITAS MODEL PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA CATMAT (PMC) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII MTSN CARUBAN Ridha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

Mei Dwi Utami 1,*, Sri Mulyani 2, dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Mei Dwi Utami 1,*, Sri Mulyani 2, dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 57-66 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LISTENING TEAM DAN METODE GUIDED NOTE-TAKING DENGAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di Jalan Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Purworejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Putri Permata Sari 1, Soeyono, Yemi Kuswardi 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI Dedi Septiono, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI SISWA BERFIKIR KRITIS (Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

Lebih terperinci

Aji Permana Putra 1. Abstrak. Kata kunci: Field Dependent, Field Independent, Mekanistis, Open Ended, PMR.

Aji Permana Putra 1. Abstrak. Kata kunci: Field Dependent, Field Independent, Mekanistis, Open Ended, PMR. EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan penelitian 1. Menetapkan subyek penelitian Sampel dari penelitian ini adalah siswa yang diambil dua dari enam kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Gondangrejo

Lebih terperinci