Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis"

Transkripsi

1 Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Dona Dinda Pratiwi IAIN Raden Intan Lampung: Submitted : , Revised : , Accepted : Abstract The purpose this research is to know whether there is influence of Learning Cycle 5E model with the Geogebra aid to understanding mathematical concepts. The type of this research is quasi experimental research, population in this research is all students of class VII MTsN 2 Bandar Lampung as many as 10 classes with an amountof 320, sampling technique in this research using a classroom random technique where class VIIA as experiment class with Learning Cycle is learning 5E aided Geogebra, class VIIJ as a control class with expository learning. Data analysis technique use N-Gain test and t test. Based on the result of N-Gain value analysis, the understanding of mathematical concepts in the experimental class with the use of Geogebra application is in the medium category, that is in the experimental class there are 18 students and in the control class there are 16 students. While the average value of N- Gain in the experimental class is and the mean value of N-Gain in the controller class is Based on calculations obtained t count = 6,180, so titan> table, in other words reject H0 and received H1. The conclusion that can be drawn is that there is an increase in the ability of understanding the mathematical concepts of learners in the Learning Cycle 5E class with Geogebra in the learning process, it also shows that the application of Geogebra has a positive influence on the improvement of the ability of understanding mathematical concepts in the learning process. Keywords: Concepts; Geogebra; Learning Cycle 5E. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra terhadap pemahaman konsep matematis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik seluruh kelas VII MTsN 2 Bandar lampung sebanyak 10 kelas dengan jumlah 320, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik acak kelas dimana kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra, kelas VIIJ sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran ekspositori. Teknik analisis data menggunakan uji N-Gain dan uji t. Berdasarkan hasil analisis nilai N-Gain kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen dengan penggunaan aplikasi geogebra berada pada kategori sedang, yaitu pada kelas eksperimen terdapat 18 peserta didik dan pada kelas kontrol terdapat 16 peserta didik. Sedangkan nilai rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen adalah 0,686 dan nilai rata-rata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,354. Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 6,180, sehingga thitung> ttabel, dengan kata lain tolak H0 dan diterima H1. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat 191

2 peningkatan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik pada kelas Learning Cycle 5E berbantuan geogebra dalam proses pembelajaran, hal ini juga menunjukkan bahwa aplikasi geogebra memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis dalam proses pembelajaran. Kata Kunci: Geogebra; Konsep; Learning Cycle 5E. PENDAHULUAN Beberapa hal penting dalam pemecahan masalah matematika adalah kemampuan pemahaman konsep matematis. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembelajaran matematika pada pendidikan dasar dan menengah adalah peserta didik memahami konsep masalah secara matematis. Pemahaman konsep adalah salah satu kecakapan matematis yang harus dikuasai dalam pembelajaran matematika. Kemampuan untuk memahami konsep-konsep dalam matematika merupakan hal yang diperlukan dalam belajar matematika. Memahami dalam pembelajaran matematika umumnya melibatkan tindakan untuk mengetahui konsep dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan prosedur dan berhubungan atau menciptakan hubungan yang bermakna antar konsep yang ada dengan konsep yang baru dipelajari. Artinya, dalam proses memecahkan masalah dibutuhkan kemampuan peserta didik untuk memahaminkonsep matematis. peserta didik yang memiliki pemahaman konsep yang baik akan mengetahui lebih dalam tentang ideide matematika yang masih terselubung (Farida, 2015). Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pemahaman konsep matematis menentukan keberhasilan belajar matematika siswa. Namun pada dasarnya peserta didik banyak kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang menuntut pemahaman konsep. Hal ini sejalan dengan penelitian Eka. P, Sadia, Suastra (2014) bahwa kurangnya instrumen pemahaman konsep juga merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman konsep matematis siswa. Instrumen pemahaman konsep matematis ini berupa pembelajaran berbantuan Geogebra. Untuk itu, diperlukan solusi untuk mengoptimalkan kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep matematis peserta didik. Menurut hasil penelitian dari Karunia Eka Lestari yang berjudul Implementasi Brain-Based Leraning untuk Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis dan Kemampuan Berpikir Kritis serta Motivasi Belajar Siswa SMP, bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang memperoleh suatu penerapan akan lebih baik daripada kelompok peserta didik yang tidak mendapat penerapan. Untuk itu dalam kegiatan pembelajaran guru memerlukan alat atau media sebagai perantara penyampaian materi, salah satunya adalah komputer. Peserta didik tentunya akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak dengan pembelajaran berbasis komputer. Peserta didik tidak lagi kebingungan dalam memahami hubungan antara konsep baru yang akan disampaikan dengan konsep yang telah diterima sebelumnya untuk membantu peserta didik memahami pembelajaran (Mahmudi, 2010). Solusinya adalah dengan menerapkan pembelajaran menggunakan aplikasi geogebra. Dalam penelitian ini, aplikasi yang digunakan adalah geogebra. Geogebra merupakan software dinamis yang menggabungkan geometri, aljabar dan kalkulus. Software ini dikembangkan untuk mempelajari matematika dan diajarkan pertama kali di sekolah oleh Markus Hohenwarter dari Universitas Florida Atlantic. Aplikasi geogebra dipilih karena pada dasarnya menurut Ljubica Dikovic dalam artikelnya yang berjudul Applications Geogebra into 192

3 Teaching Some Topics of Mathematics at the College Level, menuliskan bahwa Geogebra diciptakan untuk membantu peserta didik memperoleh pemahaman matematika yang lebih baik (Widianingrum, 2012). Dengan menerapkan pembelajaran dengan penggunaan aplikasi geogebra, peserta didik dibuat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berpikir kreatif. Seperti pada materi bilangan bulat, peserta didik dapat mengeksplorasi pemahaman dengan membuat dan melihat secara jelas objek yang akan dipelajari contohnya garis bilangan, serta peserta didik dapat memanipulasi garis bilangan tersebut, membuat peserta didik lebih aktif berpikir dan mudah memahami konsep-konsep yang dipelajari, itulah yang membuat geogebra dipilih dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalahan penelitian ini adalah Pembelajaran Learning Cycle 5E Berbatuan Geogebra Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. Pemahaman Konsep Matematis Kemampuan pemahaman konsep matematis adalah kemampuan peserta didik dalam menemukan dan menjelaskan, menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar menghafal. Indikator pemahaman konsep matematis yang digunakan dalam penelitian ini (Lestari, 2014) adalah 1. Menyatakan ulang setiap konsep. 2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya). 3. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep. 4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. 6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. 7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Geogebra Geogebra adalah perangkat lunak matematika dinamis yang menggabungkan geometri, aljabar, dan kalkulus (Yulia Tri Widianingrum: 2012). Berikut contoh langkahlangkah cara penggunaan geogebra dalam mengkonstruksikan bangun datar layang-layang: 1. Konstruksikanlah dua lingkaran yang saling berpotongan dengan menggunakan tool Circle with Centre through Point 2. Konstruksikanlah dua titik potong dari kedua lingkaran dengan menggunakan tool Intersect Two Objects 3. Pilih tool Polygon 4. Sembunyikan semua informasi dan konstruksi yang tidak diinginkan. Klik kanan pada garis atau objek dan pilih salah satu dari Show Object atau Show Label 193

4 Gambar 1. Konstruksi Garis Koordinat Selanjutnya peserta didik dapat mengeksplorasi garis bilangan dengan bantuan geogebra. Dengan demikian, diharapkan dengan diterapkannya aplikasi geogebra dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Penilaian tes pada penelitian ini merujuk pada teori pemahaman konsep matematis (Mas ud Zein dan Darto; 2013) yang tercantum pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Pemberian Skor Pemahaman Konsep Matematis Skor Pemahaman Soal Penyelesaian Soal Menjawab Soal 0 Tidak ada usaha Tidak asa usaha Tanpa jawwab atau memahami soal jawaban salah yang diakibatkan prosedur penyelesaian tidak tepat 1 Salah interpretasi Perencanaan Salah komputasi, tiada soal secara penyelesaian yang pernyataan jawab keseluruhan tidak sesuai pelabelan salah 2 Salah intepretasi Sebagian prosedur Penyelesaian benar pada sebagian besar soal benar tetapi masih terdapat kesalahan 3 Salah nterpretasi pada sebagian kecil soal Prosedur substansial benar, 194

5 tapi masih terdapat kesalahan 4 Interpretasi soal Prosedur benar seluruhnya penyelesaian tepat tanpa kesalahan Skor maksimal = 4 Skor maksimal = 4 Skor maksimal = 2 Pembelajaran Learning Cycle 5E Berbantuan Geogebra Model pembelajaran Learning Cycle 5E (siklus belajar) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). Learning Cycle 5E merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan atau fase-fase yang dibentuk sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan ikut berperanan aktif (Athiyah, 2014). Dalam penelitian ini tahap-tahap yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra pada Tabel 2 yang diuraikan sebagai berikut: Tabel 2. Pembelajaran Learning Cycle 5E Berbantuan Geogebra Kegiatan Tahapan Siklus Belajar Guru 1. Engagement a. Mengondisikan peserta didik b. Membangkitkan minat peserta didik terhadap materi pokok yang akan dipelajari. Dengan mengenalkan aplikasi geogebra sebagai media atau alat yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran c. Melakukan Tanya jawab dalam rangka mengeksplorasi pengalaman awal, ideide peserta didik untuk mengetahui kemungkinan terjadinya d. miskonsepsi peserta didik 2. Exploration a. Mengajak peserta didik untuk b. membentuk kelompok kecil 3-4 peserta didik c. Memberikan kesempatan kepada Peserta Didik a. Menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan pembelejaran b. Mengembangkan minat atau rasa ingin tahu terhadap materi pokok yang akan dipelajari c. Memberikan respon terhadap pertanyaan guru a. Membentuk kelompok-kelompok kecil b. Memanfaatkan panca indera mereka untuk berinteraksi 195

6 peserta didik untuk memanfaatkan panca indera mereka semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan telaah literature d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan kelompok kecil, menguji hipotesis, melakukan dan mencatat pengamatan serta ideide 3. Explanation a. Mendorong peserta didik untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri b. Meminta bukti dan klarifikasi penjelasan peserta didik c. Mendengarkan secara kritis penjelasan antar peserta didik 4. Elaboration a. Mengajak peserta didik untuk mengaplikasikan konsep dan keterampilan yang telah mereka miliki terhadap situasi lain, misalnya dengan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah 5. Evaluation a. Mengobservasi pengetahuan dan dengan lingkungan melalui kegiatan telaah literature c. Bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil, menguji hipotesis, melakukan dan mencatat hasil pengamatan dan ideide a. Memberikan penjelasan terhadap konsep yang ditemukan dengan kalimatnya sendiri. Peserta didik membacakan hasil diskusi tersebut di depan kelas. b. Menggunakan pengamatan dan catatan dalam member penjelasan c. Memberikan pembuktian terhadap konsep yang diajukan a. Menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dimiliki terhadap situasi lain dengan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah melalui aplikasi geogebra a. Menjawab pertanyaan dari guru 196

7 kecakapan peserta didik dalam mengaplikasikan konsep dan perubahan berpikir peserta didik. Dapat dilakuka melalui pemberian pertanyaan. dan hasil menganalisis METODE PENELITIAN Penelitian berbentuk kontrol pretest-postest (pretest-posttest control group design), karena adanya pengelompokkan subjek dipilih secara random (Sugiyono, 2013). Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: O1 X O2 kelas eksperimen O1 O2 kelas kontrol Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih secara random ataupun acak. Pengaruh perlakuan adalah sebagai berikut: (O2 O1) (O2 O1). Keterangan: X : Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan aplikasi geogebra O1 : Pretest pemahaman konsep matematis O2 : Posttest pemahaman konsep matematis Pada penelitian ini, peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik dilihat dari analisis gain, yaitu selisih antara nilai posttest dan pretest (Margono, 2010). Pada uji Gain, untuk menghindari hasil kesimpulan penelitian, karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah berbeda maka digunakanlah uji normalitas. Indeks gain (gain ternormalisasi) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: < g > = S posttest S pretest S max S pretest Uji hipotesis dengan menggunakan uji t dua sample berkorelasi (Budiyono, 2003). thitung = x ₁ x ₂ s 1 2 n1 + s 2 2 n2 2r (s 1 n₁ )(s 2 n₂ ) ttabel = t(α, n1 + n2 2) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X (bebas) adalah implementasi pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra. Sedangkan variabel terikat (dependent variabel) atau variabel Y dalam penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu peserta didik yang menggunakan pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra. Kelompok kedua adalah kelompok kontrol, yaitu peserta didik yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dengan tes essay (tes pemahaman konsep matematis). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTsN 2 Bandar lampung sebanyak 10 kelas dengan jumlah 320 peserta didik. Pengambilan sampel 197

8 dengan teknik acak kelas memperoleh sampel kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 32 peserta didik dan kelas VIIJ sebagai kelas kontrol dengan jumlah 27 peserta didik. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah (1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan Geogebra, (2) Menyiapkan instrumen penelitian berupa tes pemahaman konsep matematis (essay) (3) Melaksanakan uji coba Instrumen untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya, (4) Melaksanakan pembelajaran yaitu dengan memberi perlakuan pada kelas eksprimen dan kelas kontrol. Kelas ekperimen dengan menggunakan pembelajaran berbantuan geogebra dengan 6 kali pertemuan, (5) Tes pemahaman konsep matematis (essay), (6) Pengolahan data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis uji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas instrumen, dari 10 butir soal yang telah diuji cobakan. Diperoleh 10 soal dengan kriteria valid. Pada analisis reliabilitas instrumen diperoleh koefisien reliabilitasnya 0,942 yang berarti r hitung lebih dari 0,70 sehingga sesuai dengan ketentuan koefisien reliabilitas. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesukaran dan daya beda yang dimiliki maka instrumen yang dinyatakan layak digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 7 soal esay. Berdasarkan perhitungan uji prasyarat yang dilakukan, data telah memenuhi syarat yaitu berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan bervariansi homogen. Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik, digunakan rumus gain ternormalisasi (N-Gain) yaitu skor posttest dikurangi skor pretest kemudian dibagi dengan skor maksimum dikurangi skor pretest. Adapun hasil dari perhitungan N-gain pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Gain Ternormalisasi Nilai NGain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Interprestari <g>> 0, Tinggi 0,3 <<g> 0, Sedang <g> 0, Rendah Jumlah Berdasarkan Tabel 3 terlihat nilai N-Gain yang masuk dalam kategori tinggi pada kelas eksperimen 12 peserta didik dan pada kelas kontrol terdapat 2 peserta didik. Kategori sedang pada kelas eksperimen terdapat 18 peserta didik dan pada kelas kontrol terdapat 16 peserta didik. Untuk kategori rendah pada kelas eksperimen terdapat 2 orang peserta didik dan pada kelas kontrol terdapat 9 peserta didik. Sedangkan nilai rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen adalah 0,686 dan nilai rata-rata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,364. Untuk menguji perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik digunakan rumus uji t, karena data yang diperoleh berdistribusi normal dan memiliki nilai variansi sama, maka rumus yang digunakan sebagai berikut dengan besar dk = n1 + n2 2, harga ttabel dihitung dk = = 57, maka harga ttabel =2,00 dengan taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut: 198

9 Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Kelas Jumlah thitung Keterangan Rata-rata (x) ttabel Sampel Eksperimen 32 79,56 6,180 2,002 Terima H1 Kontrol 27 61,01 Berdasarkan perhitungan Tabel 4 diperoleh thitung = 6,180, sehingga thitung> ttabel, dengan kata lain tolak H0 dan diterima H1. Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan tersebut adalah terdapat peningkatan terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas eksperimen yang menerapkan aplikasi geogebra dalam proses pembelajaran, hal ini juga menunjukkan bahwa aplikasi geogebra memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa, proses pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional yang bersifat ekspositori. Menurut teori Ljubica Dikovic, pembelajaran dengan aplikasi geogebra membuat peserta didik lebih aktif, berpikir kreatif dan mudah dalam memahami konsep-konsep yang dipelajari. Proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi geogebra melibatkan peran aktif peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Setiap pembelajaran di kelas, peserta didik diberikan handout yang berisi materi ajar bilangan bulat dan pecahan sebagai sarana berlangsungnya tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran, sehingga mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematisnya. Peserta didik dapat mengeksplorasi pemahaman terhadap materi yang dipelajari dan melihat atau membuat contoh objek yang akan dipelajari secara langsung. Peserta didik menjadi lebih aktif saat proses pembelajaran, hal ini terlihat ketika peserta didik terlibat langsung dalam membuat garis bilangan dengan aplikasi geogebra, dan dapat memanipulasi garis bilangan tersebut, sehingga mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik menjadi lebih baik. Peserta didik pada kelas eksperimen mampu menggunakan konsep-konsep yang diajarkan dan dapat menerapkan dalam perhitungan untuk menyelesaikan soal. Sesuai dengan teori menurut Rusffendi, salah satu pentingnya peserta didik diberikan latihan-latihan yang berkenaan dengan pemahaman konsep adalah dapat membuat kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik meningkat. Baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen, peserta didik mampu menguraikan apa yang terdapat pada soal, menuliskan hal-hal yang diketahui dalam soal. Dengan demikian, peserta didik mampu menerjemahkan soal ke dalam bentuk model matematika. Namun berbeda pada kebenaran hasil, peserta didik di kelas kontrol hanya mampu memahami konsep saja, belum adanya kesimpulan dari hasil jawaban. Sedangkan di kelas eksperimen, peserta didik mampu menjawab dengan benar, mengambangan syarat perlu dengan cara mengerjakan secara sistematis, menyimpulkan jawaban akhir dari soal yang diberikan. 199

10 Pembelajaran konvensional lebih berfokus pada guru dan cenderung peserta didik hanya memperhatikan dan menerima, tidak menuntut peserta didik aktif. Hal tersebutyang membuat peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan karena belum terbiasa dilatih dengan soal-soal tentang pemahaman konsep matematis, hal ini terlihat pada saat peserta didik memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematis, seperti hal nya peserta didik tidak dapat mengoneksikan konsep bilangan bulat dengan konsep pecahan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian menurut Eka Lestari yang berjudul Implementasi Brain-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik, menuliskan bahwa pembelajaran konvensional yang bersifat ekspositori tidak mampu membuat peserta didik berpikir secara kritis dan aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik mampu menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu, mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah, menerapkan konsep matematika ke dalam konteks-konteks di luar matematika, contohnya menerapkan konsep matematika ke dalam ilmu fisika. Peserta didik juga dapat menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari yang dalam penerapannya peserta didik dapat membuat model matematika dari permasalahan sehari-hari di kehidupan nyata. Dengan demikian, pembelajaran dengan aplikasi geogebra ini sangat cocok diterapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran, aplikasi geogebra membantu daya pemahaman, kreatifitas, serta wawasan peserta didik yang dapat mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII MTsN 2 Bandar Lampung. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan kajian teori dan hasil analisis data yang mengacu pada rumusan masalah yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi geogebra terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. 2. Kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang memperoleh pembelajaran Learning Cycle 5E dengan aplikasi geogebra lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh pembelajaran secara konvensional. 3. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen dengan penggunaan aplikasi geogebra berada pada kategori sedang. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, ada beberapa saran yang perlu dilakukan, yaitu : 1. Guru dapat menggunakan berbagai media dalam proses pembelajaran matematika, salah satunya dengan menggunakan aplikasi geogebra. 200

11 2. Aplikasi geogebra diharapkan dapat disosialisasikan sebagai alternatif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik 3. Pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan geogebra dalam kaitannya dengan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik disarankan untuk dicoba kembali karena dalam penelitian ini belum dapat menghasilkan kualitas kemampuan pemahaman konsep matematis yang tinggi dikarenakan keterbatasan waktu yang peneliti dapat dalam penelitian. DAFTAR PUSTAKA Athiyah, Z. (2014). Pengembangan CD Interaktif Dengan Menggunakan Model Learning Cycle 5E Berbantuan Software Geogebra. Prosiding Mathematics and Science Forum ISBN Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Pers. Farida. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristic Vee terhadap Kemampuan. Al- Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, Lestari, S. W. (2014). Penerapan Model Pembelajaran M-APOS Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Kalkulus II. Program Pascasarjana Universitas Terbuka Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Vol. 1. Mahmudi, A. (2010). Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika. seminar nasional Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika, yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta. Margono, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Widianingrum, Y. T. (2012). Pengaruh Media Pembelajaran Geogebra Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ISBN

Pengaruh Pembelajaran Berbatuan Geogebra terhadap Pemahaman Konsep Matematis ditinjau dari Gaya Kognitif. Abstract

Pengaruh Pembelajaran Berbatuan Geogebra terhadap Pemahaman Konsep Matematis ditinjau dari Gaya Kognitif. Abstract Pengaruh Pembelajaran Berbatuan Geogebra terhadap Pemahaman Konsep Matematis ditinjau dari Gaya Kognitif Ramadhani Dewi Purwanti (1), Dona Dinda Pratiwi (2), Achi Rinaldi (3) (1) Mahasiswa Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM PYTHAGORAS, 6(2): 151-160 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG Mai Taufik Hidayat *), Sefna Rismen **), Zulfitri Aima **) * ) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Siti Koyumah 1), Rukmono Budi Utomo ) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG OLEH NURI HAYATUL JANNAH NPM: 1310013411080 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

MahasiswaPendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2)(3)

MahasiswaPendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2)(3) Pengaruh Model Pembelajaran Investigasi Kelompok berbantuan Perangkat Lunak Maple terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Putri Wulandari 1, Mujib 2, Fredi Ganda Putra 3, (1) MahasiswaPendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Sulis Widarti 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 sulis_widarti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Cita Bhekti Laksana Ria (1), Rini Asnawati (2), M.Coesamin (2) Citabhekti24@gmail.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA Ari Septian Universitas Suryakancana ariseptian@unsur.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati 1, Sri Hastuti Noer 2, Tina Yunarti 2 annissawati@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek dalam suatu penelitian. Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 3 Garut. Sedangkan

Lebih terperinci

Ramadhani Dewi Purwanti (1), Dona Dinda Pratiwi (2), Achi Rinaldi (3)

Ramadhani Dewi Purwanti (1), Dona Dinda Pratiwi (2), Achi Rinaldi (3) PENGARUH PEMBELAJARAN BERBATUAN GEOGEBRA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Ramadhani Dewi Purwanti (1), Dona Dinda Pratiwi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Nelvia Anisah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan nelviaanisah@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU Ilse Astiraji, Betty Holiwarni, dan Jimmi Copriady Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Intan Permata Sari (1), Sri Hastuti Noer (2), Pentatito Gunawibowo (2) intanpermatasari275@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA LAGU TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI 5 KOTA BENGKULU

PENGARUH MEDIA LAGU TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI 5 KOTA BENGKULU Maret 2018 Vol. 2 No. 1, Hal. 1 PENGARUH MEDIA LAGU TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI 5 KOTA BENGKULU Myti Sandri Universitas Pendidikan Indonesia;

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG ABSTRACT

PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG ABSTRACT PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG Mutiara Helmi 1, Anna Cesaria 2, Siskha Handayani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA 1 Weny Atika (1), Tina Yunarti (2), Pentatito Gunowibowo (3) Pendidikan Matematika, Universitas Lampung atikaweny@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA. Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA. Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2 PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2 Bahrudin90@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS ISSN 301-7651 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Karya Sinulingga Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Mega Oktaviana, Nurhanurawati, Arnelis Djalil Pendidikan Matematika, Universitas Lampung megao@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Tambang pada semester genap tahun pelajaran 014/015 yaitu mulai tanggal 10 Maret sampai 4 April 014

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software Geogebra

Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software Geogebra Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 3 No. 1, Maret 2017 Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 013/014 mulai tanggal 9 April 014 sampai 0 Mei 014 di SMPN 1 Inuman yang beralamat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIMAN PONOROGO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIMAN PONOROGO PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIMAN PONOROGO Oleh: INSANIA FARADISA NIM.13321722 Skripsi ini ditulis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yaitu mulai tanggal 17 Maret sampai 14 April

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR Journal of EST, Volume 2 Nomor 2 Agustus 2016 hal. 91-97 91 p-issn: 2460-1497 e-issn: 2477-3840 PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Pitri Oktaviani H. A. (1), Nurhanurawati (2), M. Coesamin (3) Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS p-issn 5-73X e-issn 30-765 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS Karya Sinulingga Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Anita Susanti Lubis*, Melisa**,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) KELAS XI IPA MAN 2 LOMBOK TENGAH JURNAL

Lebih terperinci

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016 PENERAPAN METODE TALKING STICK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 5 KUNINGAN Santi Sridamayanti, M. Irfan Habibi, Zuli Nureni. STKIP Muhammadiyah Kuningan Santi0109yanti@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA. OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 2, No. 2. April 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017 84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017 Abstrak KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar 15 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 345 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu ( quasi eksperiment), di mana variabel ini tidak memungkinkan untuk dikontrol secara

Lebih terperinci

PEMAHAMAN KONSEP LUAS DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E DISERTAI PETA KONSEP

PEMAHAMAN KONSEP LUAS DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E DISERTAI PETA KONSEP PEMAHAMAN KONSEP LUAS DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E DISERTAI PETA KONSEP Trysa Gustya Manda 1), Mukhni 2), Atus Amadi Putra 3) 1) FMIPA Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di Jalan Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Purworejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics Education

Unnes Journal of Mathematics Education UJME 3 (2) (2014) Unnes Journal of Mathematics Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme KEEFEKTIFAN MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS AS.

Lebih terperinci

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON ASEP GUNAWAN Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 Kampar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei, pada semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berikut ini dijelaskan proses penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG Ira Afriani 1, Zulfaneti 2, Merina Pratiwi 2 1)Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Aan Pirta Wijaya 1, Arnelis Djalil 2, M. Coesamin 2 aan_pirtawijaya@yahoo.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 PASAMAN Rina*, Sofia Edriati**), Hamdunah**) *)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

EFFECT OF LEARNING STRATEGY ON PEER LESSON TYPE TO CONTROL THE CONCEPT BIOLOGICAL MATERIALS ON ECOSYSTEM

EFFECT OF LEARNING STRATEGY ON PEER LESSON TYPE TO CONTROL THE CONCEPT BIOLOGICAL MATERIALS ON ECOSYSTEM EFFECT OF LEARNING STRATEGY ON PEER LESSON TYPE TO CONTROL THE CONCEPT BIOLOGICAL MATERIALS ON ECOSYSTEM PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PEER LESSON TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI PADA MATERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Putri Rizky Utami, Arnelis Djalil, M. Coesamin Pendidikan Matematika, Universitas Lampung putririzkyutami@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih

Lebih terperinci

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN STRATEGI BELAJAR PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANGSAL MOJOKERTO Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa 8 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PYTHAGORAS, 6(2): 94-99 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Andy Sapta Dosen Matematika, STMIK Royal, Kisaran, Sumatera

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 14 PADANG Rahmad Saryadi* ), Zulfaneti** ), Yulyanti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam YLPI Pekanbaru yang beralamat di Jalan Prof. Mhd.

Lebih terperinci

Efektivitas Model Flipped Classroom Menggunakan Video Pembelajaran Matematika terhadap Pemahaman Konsep

Efektivitas Model Flipped Classroom Menggunakan Video Pembelajaran Matematika terhadap Pemahaman Konsep Available online at: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/desimal/index Desimal: Jurnal Matematika,1(2), 2018, 173-179 Efektivitas Model Flipped Classroom Menggunakan Video Pembelajaran Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN Esi Anggraini 1, Melisa 2, Lucky Heriyanti Jufri 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK Ayu Sekar Rini 1, Haninda Bharata 2, Sri Hastuti Noer 2 ayusekarrini49@yahoo.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract Perbedaan Minat dan Hasil Belajar Aspek. (Adzan Ramadhan Dirgantara Putra) 361 PERBEDAAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF ANTARA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DENGAN PEMBELAJARAN FISIKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Noviana Laksmi 1, Nurhanurawati 2, Rini Asnawati 2 novianalaksmi@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Yesi Gusmania 1, Marlita 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Ratna Wulan Ndari 1, Caswita 2, Tina Yunarti 2 ratnawulanndari@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Fauziah Kartika 1, Caswita 2, M. Coesamin 2 fauziahkartika@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental research), yaitu metode yang mempunyai kelas control, tetapi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 0 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 0 Bandarlampung yang

Lebih terperinci

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT PENGARUH METODE INDUKTIF BERBANTUAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR LINEAR I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Kadek Rahayu Puspadewi Program

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS Amelia Susantika 1, Tina Yunarti 2, Pentatito Gunowibowo 2 Amelia_Susantika@ymail.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN BELIEF SISWA PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Risa Safera 1, Sugeng Sutiarso 2, Haninda Bharata 2 risasafera@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci