IV. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai kepuasan petani terhadap kinerja penyuluh pertanian adalah Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan tempat penelitian tersebut dengan pertimbangan : (1) Desa Situ Udik merupakan salah satu sentra pertanian yakni padi, (2) Kecamatan Cibungbulang dalam dua tahun terakhir telah menerima bantuan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (3) Desa Situ Udik sudah mendapat penyuluhan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. (4) Desa situ Udik telah mendapat penghargaan sebagai desa terbaik peringkat kedua tingkat Jawa Barat. Waktu pengambilan dan pengolahan data dimulai pada minggu pertama bulan Mei sampai dengan minggu pertama bulan Juni Metode Pengambilan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah anggota kelompoktani yang terdaftar dalam rencana kerja tahunan penyuluh (RATP) BP3K tahun 2010 yang berjumlah lima kelompoktani padi. Kemudian dari masing-masing kelompoktani didata berapa jumlah anggota petani, sehingga diketahui nilai total populasi petani di Desa Situ Udik. Adapun data kelompoktani wilayah binaan Situ Udik tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Kelompoktani Wilayah Binaan Situ Udik Tahun 2010 Jumlah Tahun No Nama Kelompok Nama Ketua Anggota Pembentukan 1 Mitra Tani 60 H. Lamsuni Bina Sejahtera 62 Surya Tani Barokah 45 Gopar Rukun Setia 57 Tolib Sugih Mukti 42 Idis 1985 Sumber : Rencana Kerja Tahunan Penyuluh BP3K Cibungbulang Tahun 2010

2 Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam Husein Umar (2003) yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang dinilai cukup mewakili keseluruhan populasi yaitu minimal 10 persen dari total populasi, sehingga jumlah sampel yang diambil sebanyak 27 orang. Namun untuk memberikan lebih besar peluang untuk menghasilkan distribusi normal, sebagai salah satu asumsi yang mesti dipenuhi dalam analisa (statistika) maka jumlah yang diambil sebanyak 30 sampel. Pemilihan sampel petani padi dengan pertimbangan bahwa sebagian besar anggota kelompoktani di Kecamatan Cibungbulang memiliki usaha bercocok tanam padi, sehingga dengan adanya karakteristik tersebut memudahkan peneliti untuk menentukan dan mengambil sampel. Selanjutnya sampel yang tergabung dalam kelompoktani, diambil masingmasing sampel petani tergantung jumlah anggota kelompoktani sesuai proporsi antara 5-7 orang perkelompoktani. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan dua metode yang berbeda yaitu metode purposive sampling (sengaja) dan metode simple random sampling (acak sederhana). Perwakilan sampel pertama diambil menggunakan metode purposive yakni ketua kelompoktani. Pemilihan ketua kelompoktani dengan pertimbangan bahwa ketua kelompoktani memiliki informasi yang lebih banyak seputar implementasi penyuluh pertanian, serta dapat memberikan informasi pendukung lainnya yang lebih jelas lagi untuk penelitian ini. Sedangkan perwakilan sampel yang ke dua ditentukan dengan menggunakan metode simple random. Pengambilan sampel ditujukan kepada anggota kelompoktani. Pengambilan sampel diawali dengan tahap mengurutkan nama-nama anggota kelompoktani disertai pemberian nomor urut yang ditulis di kertas kecil yang kemudian di gulung. Tahap berikutnya memasukkan gulungan kertas ke dalam botol untuk dilakukan pengundian. Gulungan kertas yang keluar dari hasil pengocokan pertama merupakan nama yang menjadi sampel kedua penelitian ini. Penggunaan metode ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa tiap anggota kelompoktani memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. 39

3 4.3. Data dan Instrumentasi Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuisioner dan wawancara langsung dengan para responden yaitu petani (anggota kelompoktani) serta kepada pengurus kelompoktani. Responden dalam penelitian ini difokuskan pada petani yang telah memperoleh penyuluhan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait meliputi BPS Pusat, BPS Kabupaten Bogor, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bogor, Badan Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Bogor. Selain itu, data sekunder juga diperoleh dari penelusuran kepustakaan, internet dan literatur lain yang berhubungan dengan penelitian. Data primer diperoleh melalui kuisioner, adapun tahapan - tahapan dalam mendesain kuesioner adalah sebagai berikut : 1. Menyusun daftar pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel atribut kualitas pelayanan yang telah ditentukan. 2. Uji coba kuesioner (wawancara), dengan tujuan untuk menyesuaikan agar kuesioner yang dibuat benar-benar bisa dimengerti dan mudah dipahami. Perbaikan kuesioner, pada tahap ini dilakukan jika pre sampling terdapat beberapa pertanyaan yang membingungkan responden, atau adanya pertanyaan yang tidak relevan oleh responden, atau adanya variabel baru yang menurut responden perlu dimasukkan sehingga kuesioner yang diberikan dapat mengenai pada sasaran. Kuesioner yang dibuat diharapkan mempunyai reliabilitas/ keandalan dan validitas sehingga bebas dari varian kesalahan acak. Sebab kesalahan acak menurunkan keandalan pengukuran. Sebelum dilakukan penelitian maka diadakan uji reliabilitas dan validitas terhadap variabel-variebel tersebut. Validitas berkaitan dengan kemampuan alat ukur untuk mengukur secara tepat apa yang harus diukur, validitas dalam penelitian kuantitatif ditunjukkan oleh koefisien validitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa kuat suatu alat tes melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Uji reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. 40

4 Reliabilitas merupakan penilaian tingkat konsistensi terhadap hasil pengukuran bila dilakukan multiple measurement pada sebuah variable. Setelah dilakukan uji reliabilitas dan validitas serta hasilnya menunjukkan valid dan reliabel maka dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini data merupakan skala ordinal yang berfungsi untuk menunjukkan urutan peringkat. Menurut Aritonang (2005) data yang diperoleh melalui angket tipe Likert dapat dianggap sebagai skala interval. Dari hasil penyebaran kuesioner diperoleh data mengenai nilai masing-masing atribut baik untuk persepsi dan keinginan pelanggan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut : 1. Uji Validitas, dengan a. menentukan hipotesis untuk pengujian validitas, yang mana : H 0 = Skor butir pertanyaan valid H 1 = Skor butir pertanyaan tidak valid b. menentukan nilai r tabel Untuk menentukan nilai r tabel, terdapat dua hal yang harus diperhatikan yaitu df (degree of freedom) dan tingkat signifikansi. Rumus df = jumlah kuesioner 2 dan tingkat signifikansi ditentukan sendiri oleh peneliti. c. mencari nilai r hitung dimana r hitung didapatkan dengan melihat kolom Corrected Item-Total Correlation d. mengambil keputusan, dengan dasar pengambilan keputusannya : apabila r hitung positif dan r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel), maka butir atau atribut dinyatakan valid apabila r hitung positif dan r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel), maka butir atau atribut dinyatakan tidak valid apabila r hitung bernilai negatif meskipun r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel). Yang berarti juga atribut tersebut dinyatakan tidak valid Apabila dalam pengujian ini terdapat butir-butir yang tidak valid maka butir-butir yang tidak valid dikeluarkan. Dan kemudian proses analisis diulang untuk butir pertanyaan yang valid saja. 41

5 2. Uji reliabilitas, dengan : a. menentukan hipotesis untuk pengujian reliabilitas, yang mana : H 0 = Skor butir pertanyaan reliabel H 1 = Skor butir pertanyaan tidak reliabel b. menentukan nilai r tabel untuk menentukan nilai r tabel, terdapat dua hal yang harus diperhatikan yaitu df (degree of freedom) dan tingkat signifikansi. Rumus df = jumlah kuesioner - 2 dan tingkat signifikansi ditentukan sendiri oleh peneliti. c. mencari nilai r Alpha (hitung) d. Dimana r hitung didapatkan dari nilai Alpha yang terletak diakhir output e. mengambil keputusan, dengan dasar pengambilan keputusannya : apabila r Alpha positif dan r Alpha lebih besar dari r tabel (r Alpha > r tabel), maka butir atau atribut tersebut reliabel apabila r Alpha positif dan r Alpha lebih kecil dari r tabel (r Alpha < r tabel), maka butir atau atribut tersebut tidak reliabel apabila r Alpha bernilai negatif meskipun r Alpha lebih besar dari r tabel (r Alpha > r tabel). Yang berarti juga atribut tersebut tidak reliabel Adapun atribut pre sampling kuesioner pertama yang digunakan sebanyak 23 atribut, hasil pengujian menunjukan data reliabel tapi ada 6 atribut yang tidak valid, dan hanya 17 atribut yang valid, kemudian dilakukan pengujian terhadap 17 atribut yang valid. Hasil pengujian tersebut menunjukkan hasil realibel tapi ada 2 atribut yang tidak valid, sehingga perlu dilakukan pengujian dengan menguji 15 atribut yang valid hingga data realibel dan valid. Hasil pengujian 15 atribut menunjukkan data telah valid dan reliabel. Atribut pre sampling kuesioner pertama yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. 42

6 Tabel 2. Atribut Pre Sampling Kuesioner Pertama Sebanyak 23 Atribut No Atribut 1. Penyuluh melibatkan petani dalam penyusunan program penyuluhan melalui lokakarya partisipatif. 2. Penyuluh mengundang petani untuk menghadiri pertemuan kelompoktani 3. Penyuluh memfasilitasi terbentuknya gabungan kelompoktani dan membinaannya. 4. Penyuluh membuat hubungan kerjasama antara kelompoktani dengan pihak lain. 5. Materi penyuluhan yang ditawarkan sesuai dengan yang dibutuhkan petani 6. Penyuluh melakukan kunjungan kepada kelompoktani 7. Penyuluh cepat tanggap dalam memberikan pelayanan 8. Penyuluh merekap/ menanyakan masalah kepada petani dan mencarikan solusi 9. Penyuluh mengajarkan berbagai keterampilan usahatani serta melakukan bimbingan dan penerapannya. 10 Penyuluh yang menerima pertanyaan dapat langsung menjawab dan mampu menjawab pertanyaan petani 11. Penyuluh menghadiri pertemuan/ musyawarah yang diselenggarakan oleh kelompoktani 12. Penyuluh mengikutsertakan petani dalam studi banding, seminar atau pelatihan pengembangan usahatani yang diadakan oleh kelembagaan penyuluhan. 13. Penyuluh menyampaikan berbagai informasi dan teknologi usahatani secara lengkap dan jelas 14. Penyuluh berusaha mengenal dan memberikan perhatian secara individu kepada petani yang sering melakukan konsultasi 15. Penyuluh menyediakan bahan bacaan, makanan dan minuman selama penyuluhan 16. Kemampuan penyuluh dalam menggunakan bahasa setempat 17. Kemampuan penyuluh dalam memberikan penjelasan secara tertulis 18. Kemampuan penyuluh dalam meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi usahatani 19. Memberikan jasa pelatihan/kursus/ penerapan teknologi kepada petani dengan sikap yang sopan dan ramah 20. Kerapian dan kebersihan penampilan penyuluh 21. Ketepatan datang penyuluh saat akan memberikan penyuluhan 22. Kelengkapan dan kesiapan alat peraga penyuluhan 23 Penyuluh memiliki jiwa kepemimpinan, inisiatif dan kreativitas 43

7 4.4. Metode pengumpulan Data Beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data yakni dengan metode wawancara langsung terhadap pihak-pihak terkait, penyebaran kuisioner dan studi literatur. Data primer didapat melalui wawancara langsung dengan responden untuk memperoleh informasi secara langsung mengenai karakteristik responden, karakteristik usaha, pendapatan usaha serta tanggapan respon terhadap kinerja penyuluh pertanian. Penggunaan kuisioner bermanfaat sebagai pemandu agar pertanyaan-yang diajukan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknis penggunaan atau pengisian kuisioner oleh responden dipandu oleh peneliti. Pengumpulan data dengan cara survei langsung dilapangan dengan melakukan wawancara dan memberikan kuesioner kepada petani yang berada di Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor dan dilakukan selama bulan Juni Kuesioner dibuat dalam 3 (tiga) bagian, yaitu : 1. Bagian I : Latar belakang petani yaitu untuk mengetahui latar belakang petani di Desa Situ Udik. 2. Bagian II : Untuk mengetahui bagaimana harapan petani terhadap kinerja penyuluh pertanian, yang dinyatakan dengan tingkat kepentingan/ urgensi masing-masing atribut yang mempengaruhi kualitas pelayanan. Masingmasing variabel dinyatakan dalam skala Likert dari 1 5 yang menunjukkan : 1. Sangat Penting diberi bobot 5; 2. Penting, diberi bobot 4; 3. Cukup Penting, diberi bobot 3; 4. Kurang penting, diberi bobot 2; 5. Tidak Penting, diberi bobot 1 3. Bagian III : Untuk mengetahui bagaimana persepsi petani terhadap kinerja penyuluh pertanian, masing-masing variabel dinyatakan dalam skala Likert 1-5 yang menunjukkan : 1. Sangat Baik diberi bobot 5; 2. Baik, diberi bobot 4; 3. Cukup Baik, diberi bobot 3; 4. Kurang Baik, diberi bobot 2; 44

8 5. Tidak Baik, diberi bobot 1 Penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian, yaitu variabel pentingtidaknya pelayanan penyuluh pertanian yang merupakan harapan dari petani dan variabel kepuasan yang menunjukkan kinerja penyuluh pertanian. Sebelum digunakan, kedua alat ukur (kuesioner) telah diuji tingkat kesahihannya dan tingkat reliabilitasnya sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel dengan baik. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran Metode Analisis dan Pengolahan Data Data yang telah terkumpul diolah terlebih dahulu agar data-data tersebut lebih sederhana dan rapi sehingga dalam penyajiannya nanti memudahkan peneliti untuk kemudian dianalisis. Tahap pengolahan data meliputi editing, tabulasi dan analisis. Setelah tahapan editing dan tabulasi selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah analisis. Tahap analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis. Pengukuran kepentingan dilakukan dengan menggunakan skala lima tingkat Likert (Sugiyono, 2006) yang terdiri dari sangat penting (5), penting (4), cukup penting (3), kurang penting (2) dan tidak penting (1). Hal yang sama dilakukan bagi pengukuran kinerja, yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) dan tidak baik (1). Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja, maka dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja penyuluh pertanian. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja/ pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat kepentingan inilah yang menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan petani. Dalam kajian ini terdapat dua buah peubah yang diwakilkan oleh huruf (X) dan huruf (Y), dimana (X) merupakan tingkat kinerja penyuluh dan (Y) merupakan tingkat kepentingan petani. Dalam ini digunakan rumus sebagai berikut : 45

9 Xi = Xi Yi = Yi, dimana : n n Xi = skor rataan kinerja tiap atribut Yi = skor rataan kepentingan tiap atribut n = jumlah responden Untuk mengetahui skor rataan kinerja seluruh atribut (Xi) dilakukan dengan menjumlahkan skor rataan (Xi) masing-masing atribut dibagi jumlah atribut jasa yang digunakan. Begitu juga dalam menghitung tingkat rataan kepentingan keseluruhan (Y), jumlah skor rataan kepentingan (Yi) seluruh atribut dibagi dengan jumlah atribut yang digunakan, atau rumusnya : Xi = Xi Yi = Yi, dimana K K K = jumlah atribut kepuasan pelanggan Skor rataan kinerja (Xi) dan kepentingan (Yi) untuk tiap-tiap atribut skor rataan keseluruhan (X) dan skor rataan keseluruhan kepentingan (Y) digunakan untuk membentuk diagram kartesius dari atribut yang mempengaruhi kepusaan patani, dan berguna untuk penentuan titik berat usaha-usaha perbaikan untuk atribut yang benar-benar dianggap penting saja. IPA menggabungkan pengukuran atribut tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dalam grafik dua dimensi yang memudahkan penjelasan data dan mendapatkan usulan praktis. Interpretasi grafik IPA, dimana grafik IPA dibagi menjadi empat buah kuadran berdasarkan hasil pengukuran importanceperformance Analysis sebagaimana terlihat pada Gambar 2. 46

10 Tinggi Kepentingan Rendah Tingkatkan Kinerja Prioritas Rendah Rata-rata Pertahankan Kinerja Cenderung Berlebihan Rata-rata Rendah Kinerja Tinggi Gambar 2. Pembagian Kuadran Importance Performance Analysis (Sumber: John A. Martilla and John C. James, 1977, dengan modifikasi) 13 Berikut penjelasan untuk masing-masing kuadran : 1. Kuadran Pertama, Tingkatkan Kinerja (high importance & low performance) Atribut yang terletak pada kuadran ini dianggap sebagai atribut yang sangat penting oleh konsumen namun kinerja pada saat ini belum memuaskan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja berbagai fatribut tersebut. Atribut yang terletak pada kuadran ini merupakan prioritas untuk ditingkatkan. 2. Kuadran Kedua, Pertahankan Kinerja (high importance & high performance) Atribut yang terletak pada kuadran ini dianggap sebagai atribut penunjang bagi kepuasan konsumen sehingga pihak manajemen berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai. 3. Kuadran Ketiga, Prioritas Rendah (low importance & low performance) Atribut yang terletak pada kuadran ini mempunyai tingkat kinerja yang rendah dan sekaligus dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen, 13 John A. Martilla and John C. James. The Journal of Marketing, Vol. 41, No. 1 (Jan,1977), pp (article consists of 3 pages). URL: 47

11 sehingga pihak manajemen tidak perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan perhatian pada faktor -faktor tersebut. 4. Kuadran Keempat, Cenderung Berlebihan (low importance & high performance) Atribut yang terletak pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait dengan atribut tersebut kepada atribut lain yang mempunyai prioritas penanganan lebih tinggi yang masih membutuhkan peningkatan, semisal dikuadran keempat. Ada dua macam metode untuk menampilkan data IPA yaitu: pertama menempatkan garis perpotongan kuadran pada nilai rata-rata pada sumbu tingkat kinerja dan sumbu tingkat kepentingan dengan tujuan untuk mengetahui secara umum penyebaran data terletak pada kuadran berapa, kedua menempatkan garis perpotongan kuadran pada nilai rata-rata hasil pengamatan pada sumbu tingkat kinerja dan sumbu tingkat kepentingan dengan tujuan untuk mengetahui secara spesifik masing-masing atribut terletak pada kuadran berapa. Metode yang kedua lebih banyak dipergunakan oleh para peneliti. Berikut prosedur berkaitan dengan penggunaan metode IPA: Penentuan atribut yang akan dianalisis, Melakukan survey melalui penyebaran kuesioner, Menghitung nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja, Membuat diagram kartesius, Melakukan evaluasi terhadap atribut sesuai dengan kuadran masingmasing Variabel Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada 8 (delapan) sub-variabel dari variable fungsi pos penyuluhan sebagaimana diatur dalam pasal 16 UU Nomor 16 Tahun 2006, yakni : a. menyusun program penyuluhan; b. melaksanakan penyuluhan di desa/ kelurahan; c. menginventarisasi permasalahan dan upaya pemecahannya; d. Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usahatani bagi pelaku utama dan pelaku usaha; e. menumbuhkembangkan 48

12 kepemimpinan, kewirausahaan, serta kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha; f. melaksanakan kegiatan rembuk, pertemuan teknis, temu lapang, dan metode penyuluhan lain bagi pelaku utama dan pelaku usaha; g. memfasilitasi layanan informasi, konsultasi, pendidikan, serta pelatihan bagi pelaku utama dan pelaku usaha; dan h. memfasilitasi forum penyuluhan perdesaan. Dengan mempertimbangkan (lima) kriteria dimensi kualitas pelayanan Rangkuti (2002), yaitu: Responsiveness (ketanggapan), Reliabilitas (keandalan), Emphaty (empati), Assurance (jaminan), Tangibles (bukti langsung). Operasionalisasi variabel kedalam kriteria dimensi pelayanan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Kedalam Kriteria Dimensi Pelayanan Kriteria Dimensi Reliabilitas (Keterpercayaan) Responsiveness (Ketanggapan) Atribut 1. Penyuluh mengundang petani untuk menghadiri pertemuan kelompoktani 2. Petugas membuat jalinan kerjasama antara kelompoktani dengan pihak lain. 3. Kesesuaian materi penyuluhan yang ditawarkan dan apa yang dibutuhkan petani 1. Intensitas kunjungan petugas kepada kelompoktani dalam seminggu 2. Penyuluh cepat tanggap dalam memberi pelayanan 3. Penyuluh merekap/menanyakan masalah kepada petani dan mencarikan solusi 4. Mengajarkan berbagai keterampilan usahatani serta melakukan bimbingan dan penerapannya. 5. Petugas yang menerima pertanyaan dapat langsung menjawab dan mampu menjawan pertanyaan petani Emphati (Empati) 1. Petugas berusaha menghadiri pertemuan/ musyawarah yang diselenggarakan oleh kelompoktani Assurance (Jaminan) 2. Menyediakan bahan bacaan, makanan dan minuman selama penyuluhan 1. Kemampuan penyuluh dalam meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi usahatani 2. Memberikan jasa pelatihan/kursus/ penerapan teknologi kepada petani dengan sikap yang sopan 49

13 Tangibles (Bukti Langsung) dan ramah 1. Kemampuan petugas dalam menggunakan bahasa setempat 2. Kemampuan petugas dalam memberikan penjelasan secara tertulis 3. Kelengkapan dan kesiapan alat peraga Selanjutnya, kedelapan variabel tadi dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk indikator-indikatornya, yang pengukurannya menggunakan skala Likert, yang dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknis persentase dan kemudian diinterpretasikan secara naratif. Operasionalisasi variabel kedalam indikator dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Operasionalisasi Variabel Kedalam Indikator No Atribut Indikator 1. Penyuluh mengundang petani untuk menghadiri pertemuan kelompoktani 2. Penyuluh membuat hubungan kerjasama antara kelompoktani dengan pihak lain. 3. Materi penyuluhan yang ditawarkan sesuai dengan yang dibutuhkan petani 1. Tidak pernah mengundang 2. Kurang dari sepuluh kali mengundang 3. Lebih dari sepuluh kali mengundang 4. Lebih dari duapuluh kali mengundang 5. Lebih dari tiga puluh kali mengundang 1. Tidak ada kerjasama dengan pihak lain 2. Pernah direncanakan tapi belum dimusyawarahkan 3. Sudah pernah di musyawarakan, tapi tidak jadi 4. Sudah dibuat, tapi gagal 5. Kerjasama dengan pihak lain sudah berjalan 1. Materi penyuluhan tidak sesuai dengan kebutuhan 2. Materi penyuluhan 25% sesuai dengan kebutuhan 3. Materi penyuluhan 50% sesuai dengan kebutuhan 4. Materi penyuluhan 75% sesuai dengan kebutuhan 5. Materi penyuluhan sangat sesuai dengan 50

14 4. Penyuluh melakukan kunjungan kepada kelompoktani 5. Penyuluh cepat tanggap dalam memberikan pelayanan 6. Penyuluh merekap/ menanyakan masalah kepada petani dan mencarikan solusi (sikap proaktif) 7. Penyuluh mengajarkan berbagai keterampilan usahatani serta melakukan bimbingan dan penerapannya. 8. Penyuluh yang menerima pertanyaan dapat langsung menjawab dan mampu menjawab pertanyaan kebutuhan 1. Penyuluh belum pernah melakukan kunjungan 2. Penyuluh 6 bulan sekali melakukan kunjungan 3. Penyuluh tiga bulan sekali melakukan kunjungan 4. Penyuluh sebulan sekali melakukan kunjungan 5. Penyuluh dua minggu sekali melakukan kunjungan 1. Acuh tak acuh dalam memberi pelayanan 2. Tidak langsung menanggapi dan diam saja 3. Langsung menanggapi tapi tidak memberikan solusi 4. Langsung menanggapi dan memberikan solusi 5. langsung menanggapi dan memberikan solusi cepat 1. Penyuluh tidak pernah menanyakan masalah kepada petani 2. Tidak bertanya, tapi memberikan solusi 3. Bertanya, tapi tidak memberikan solusi 4. Kadang-kadang Bertanya dan memberikan solusi 5. Penyuluh sering menanyakan masalah kepada petani dan memberikan solusi 1. Penyuluh tidak pernah mengajarkan ketampilan 2. Keterampilan dilakukan setahun sekali 3. Keterampilan diberikan enam bulan sekali 4. Keterampilan diberikan tiga bulan sekali 5. Keterampilan diberikan sebulan bulan sekali 1. Acuh tak acuh dalam memberi pelayanan 2. Tidak langsung menjawab dan diam saja 3. Langsung menanggapi tapi tidak bisa menjawab 51

15 petani 4. Langsung menanggapi tapi menunda memberikan jawaban 9. Penyuluh menghadiri pertemuan/ musyawarah yang diselenggarakan oleh kelompoktani 10. Penyuluh menyediakan bahan bacaan, makanan dan minuman selama penyuluhan 11. Kemampuan penyuluh dalam meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi usahatani 5. Langsung menjawab dan mampu menjawab dengan baik 1. Penyuluh tidak pernah menghadiri pertemuan kelompoktani dan tanpa alasan 2. Penyuluh tidak pernah menghadiri pertemuan kelompoktani tapi sudah izin 3. Penyuluh menghadiri pertemuan kelompoktani tapi diwakilkan 4. Penyuluh kadang-kadang menghadiri pertemuan kelompoktani 5. Penyuluh selalu menghadiri pertemuan kelompoktani 1. Penyuluh tidak pernah menyediakan bahan bacaan, makanan dan minuman selama penyuluhan 2. Hanya menyediakan bahan bacaan selama penyuluhan 3. Hanya menyediakan makanan dan minuman selama penyuluhan 4. Kadang-kadang menyediakan bahan bacaan, makanan dan minuman selama penyuluhan 5. Selalu menyediakan bahan bacaan, makanan dan minuman selama penyuluhan 1. Penyuluh tidak mampu meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi. 2. Penyuluh mampu meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi sebesar 25% 3. Penyuluh mampu meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi sebesar 50% 4. Penyuluh mampu meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi sebesar 75% 5. Penyuluh mampu meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi sebesar 100% 52

16 12. Memberikan jasa pelatihan/kursus/ penerapan teknologi kepada petani dengan sikap yang sopan dan ramah 13. Kemampuan penyuluh dalam menggunakan bahasa setempat 14. Kemampuan penyuluh dalam memberikan penjelasan secara tertulis 15. Kelengkapan dan kesiapan alat peraga penyuluhan 1. Tidak ramah dan kasar 2. Tidak ramah, tidak kasar 3. Ramah dan tidak kasar 4. Ramah dan menggunakan bahasa yang baik 5. Ramah, menggunakan bahasa yang baik dan santun 1. Penyuluh tidak bisa bahasa setempat 2. Penyuluh bisa bahasa setempat, tapi masih gugup dan ragu 3. Penyuluh bisa bahasa setempat, kadang aktif tapi masih gugup 4. Penyuluh lancar menggunakan bahasa setempat 5. Penyuluh aktif dan respon berkomunikasi 1. Penyuluh tidak bisa memberikan penjelasan secara tertulis 2. Penyuluh bisa memberikan penjelasan secara tertulis, tetapi masih gugup dan ragu 3. Penyuluh bisa memberikan penjelasan secara tertulis, kadang aktif tapi masih ragu 4. Penyuluh bisa memberikan penjelasan secara tertulis 5. Penyuluh Aktif dan respon memberikan penjelasan secara tertulis 1. Tidak ada alat peraga yang digunakan 2. Alat peraga tidak lengkap dan tidak siap 3. Alat peraga lengkap tapi tidak siap 4. Alat peraga cukup lengkap dan siap 5. Alat peraga selalu lengkap dan siap digunakan 53

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengujian Data 6.1.1 Uji Validitas Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows Release 17.0. Atribut pre sampling kuesioner pertama yang digunakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja 20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sarana untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2004:13), pengertian objek penelitian yaitu : Objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai. 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan mengupayakan penyelesaian masalah menjadi lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Menurut sugiyono (2009 : 6) metode survey digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin meningkat, bentuk respon tuntutan tersebut adalah munculnya aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 1~6 PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 1) AMIK BSI Pontianak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dengan adanya metode penelitian ini diharapkan agar setiap langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif, merupakan model keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek pengamatan dan penelitian adalah menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2004, p3-4) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah pelayanan yang telah dihasilkan oleh PT. Asahi Kemas Utama. Sedangkan obyek yang dipilih

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat 24 BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Saung Angklung Udjo ini berada di kawasan Bandung bagian timur yang terletak di jln. Padasuka 118, Bandung Jawa Barat Indonesia. Lokasinya tidak terlalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian adalah : Beberapa tahap akan saya gunakan untuk melakukan di dalam penelitian ini Tahap pertama : Penentuan data yang akan dipakai adalah data primer,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN 27 Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus. Menurut Sugiyono (2004, p11), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sebuah proses yang terdiri dari rangkaian tata cara pengumpulan data, tahap ini diteruskan dengan merekam data di lapangan (Bungin, 2005). Metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS 42 BAB III METODE ANALISIS 3.1. Kerangka pikir Dalam persaingan yang semakin tajam diantara bengkel otomotif saat ini, maka kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama dimana tingkat kepentingan dan harapan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan kewajiban bagi masyarakat. Untuk memajukan bangsa, salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan. Persaingan yang semakin ketat di era globalisasi menuntut seorang individu untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahap Penelitian Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemetaan kompetensi dan analisis kebutuhan pelatihan. Dua tahap ini merupakan satu rangkaian yang tidak dipisahkan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa

BAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa 3 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Zozozea, Ondorea Barat, Ndeturea, dan Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi Penelitian. setelah adanya penilaian dari customer satisfaction survey yang dalam hal ini

BAB 3. Metodologi Penelitian. setelah adanya penilaian dari customer satisfaction survey yang dalam hal ini BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam thesis ini penulis akan membahas tentang penilaian performa divisi IT setelah adanya penilaian dari customer satisfaction survey yang dalam hal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bengkel Paten Ban di daerah Daan Mogot Km 10 No.48. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 5

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Tingginya persaingan dalam dunia usaha membuat perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. PT Pertamina

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kean mahasiswa di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu USGJ-PM 05/04. Adapun pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitan yang digunakan adalah kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara spesifik, jelas dan terperinci bagaimana kualitas pelayanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain riset dari penelitian ini adalah riset deskriptif. Karena riset ini dibuat untuk menolong pengambilan keputusan dalam menentukan, mengevaluasi,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen

BAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Kepuasan penumpang merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen jasa

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : Cut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Dalam Tugas Akhir ini yang dibahas adalah kepuasan penumpang angkutan umum perkotaan. Tingkat kepuasan penumpang angkutan umum terhadap pelayanan merupakan faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Semen Tonasa Pangkep. Penulis akan melakukan penelitian dengan mendatangi langsung lokasi obyek penelitian untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi ABSTRAK Dalam melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan, RS Hermina Pasteur sangat perlu memperhatikan kualitas jasa pelayanannya. Untuk mencapai hal tersebut, RS Hermina perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian pertama ini difokuskan pada bagaimana kualitas pelayanan dilihat dari persepsi manajemen. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Disain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal (causal study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada masa sekarang terjadi persaingan yang sangat ketat pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan diuraikan tahapan penelitian yang akan dilakukan sebagai pendekatan permasalahaan yang ada dalam menentukan tingkat kepuasan penumpang kereta-api

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan BAB 3 METODOLOGI 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1. Desain Penelitan Dalam bidang industri jasa daya jual ditentukan oleh kualitas dari jasa layanan yang dirasakan oleh pelanggan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total Quality Management yang dimoderasi oleh sistem penghargaan sebagai variabel

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PENYULUH PERTANIAN DAN KEPUASAN PETANI DALAM PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

KUALITAS PELAYANAN PENYULUH PERTANIAN DAN KEPUASAN PETANI DALAM PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) KUALITAS PELAYANAN PENYULUH PERTANIAN DAN KEPUASAN PETANI DALAM PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Oleh: Abubakar 1 dan Amelia Nani Siregar 2 1 Mahasiswa Jurusan Penyuluhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Sebuah perusahaan atau organisasi yang bergerak dibidang jasa dapat dikatakan berhasil apabila

Lebih terperinci