BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
|
|
- Hadi Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Agen dan Struktur dalam program dialog antar umat beragama Agen yang dalam penelitian ini merupakan sebagai masyarakat Kabupaten Sleman, yang juga meliputi tokoh-tokoh masyarakat, mempunyai kecenderungan untuk membuat suatu sistem, pola, ataupun kekuatan sosial yang juga bisa disebut struktur. Pemerintah yang dalam hal ini sebagai struktur atau kekuatan sosial mengeluarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri sebagai tonggak awal munculnya FKUB di Indonesia khususnya di Sleman. Setelah itu diikuti dengan keluarnya Peraturan Gubernur D.I. Yogyakarta yang mengatur tentang Pedoman Pembentukan FKUB dan Dewan Penasihat FKUB Provinsi DIY dan Kabupaten/Kota. Perlu diingat, bahwa agen dan struktur adalah suatu dualitas yang saling mempengaruhi. Giddens menganalogikan hal ini dengan uang bahwa agen dan struktur ialah merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Karena itu agen dan struktur selalu saling mempengaruhi dalam membentuk suatu sistem di masyarakat. Hal ini sudah tampak jelas bahwa munculnya Peraturan Bersama Menteri dan diikuti dengan Peraturan Gubernur di D.I.Y merupakan suatu bukti relevansi atas adanya aktivitas agen dan struktur yang saling memengaruhi. Lagi, bukti relevansi dari teori strukturasi terhadap penelitian ini adalah suatu pengkonsepsian Giddens atas struktur yaitu struktur hanya ada di dalam dan melalui kegiatan-kegiatan agen-agen manusia. Tokoh-tokoh masyarakat yang datang dan mengikuti jalannya dialog antar umat beragama tersebut mendiskusikan tentang permasalahan-permasalahan yang mengancam kerukunan antar umat beragama. Dalam dialog itu juga dibahas tentang solusi-solusi yang bersifat aktual yang menyangkut tentang gejala-gejala dan atau sengketa dalam bidang keagamaan. Tak hanya itu, dengan bertemunya
2 tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama diharapkan masyarakat beragama umumnya dapat mencontoh dan meneladani sikap para tokoh masyarakat dan agama yang datang dalam dialog tersebut. 2. Praktik Sosial dalam implementasi dialog antar umat beragama Sebagaimana telah dijelaskan dalam teori strukturasi yang menyatakan bahwa letak struktur sesungguhnya ada di tengah yaitu ada diantara struktur fungsional atau kekuatan sosial yang mengikat masyarakat, dan masyarakat sebagai agen. Dalam hal ini inti dari struktur yang ada di tengah itu adalah segala praktik-praktik sosial yang dalam konteks penelitian ini adalah segala aspek dialog seperti kekurangan dan kelebihan dalam dialog kerukunan antar umat beragama tersebut. Dalam segi kekurangan ataupun kelemahan dari dialog ini adalah dari para pembicara yang dalam hal ini adalah anggota FKUB Kabupaten Sleman dan juga ada dari kalangan akademisi kurang memperhatikan pemilihan kata-kata yang diucapkan dan ditampilkan pada materi pada saat dialog berlangsung. Kata-kata yang dipilih atau diucapkan saat dialog, adalah kata-kata yang bersifat agamis atau masih kental dari agama masing-masing. Ini mengakibatkan peserta dialog yang kurang mengerti maksud yang tersirat dapat menafsirkan bahwa para pembicara dialog melakukan dakwah agama masingmasing, padahal maksud dari yang tersirat tersebut merupakan pengejawantahan dari pembicara bahwa semua agama di Nusantara memuat ajaran-ajaran yang baik bagi sesama manusia. Adanya program dialog ini implikasinya dapat memperbaiki ataupun meningkatkan kualitas sumber daya yang diperlukan untuk mendukung praktik sosial untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama yang dimana dalam konteks inilah masyarakat bertindak sebagai agen. Jadi, dapat ditarik suatu kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang ada pada penelitian ini, bahwa dampak dari program dialog antar umat beragama yang diselenggarakan oleh FKUB Kabupaten Sleman diantaranya adalah tambahnya pengetahuan masyarakat terhadap solusi atas permasalahan-permasalahan keagamaan yang
3 mengancam kerukunan. Menumbuhkan kembali ataupun mempererat hubungan antar tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai agama. Kesadaran masyarakat dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dianggap dapat dicapai dengan adanya dialog antar agama yang mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat yang berlatar belakang agama berbeda. Kesimpulan lainnya dari penelitian ini adalah sesungguhnya tidak ada praktik sosial yang ideal. Hal ini berarti praktik-praktik sosial yang dilakukan FKUB Kabupaten Sleman selalu maksimal dalam menjalankannya. Akan tetapi, setelah ditemui berbagai hal yang seharusnya tidak terjadi di lapangan seperti misalnya pengambilan atau pemilihan peserta dialog yang dilakukan oleh pihak Kecamatan tidak berdasar porsi keikutsertaan semua agama yang ada di wilayahnya tersebut, mengingat tokoh-tokoh agama tidak boleh berdasarkan mayoritas agama tertentu saja, akan tetapi agama-agama selain mayoritas juga harus dihadirkan tokoh-tokohnya supaya keikutsertaan tokoh semua agama dapat merata dan tidak berdasar pandangan awam akan siapa-siapa yang dipandang sebagai tokoh masyarakat di daerah-daerah tertentu. 3. Dualitas Struktur dalam konteks dampak program dialog antar umat beragama Dualitas struktur merupakan adanya pertautan antara kekuatan sosial (fungsional struktural) dengan agen, yaitu masyarakat yang selalu mereproduksi tindakan. Dalam hal ini, pemerintah selaku kekuatan sosial dan masyarakat sebagai agen, haruslah dapat berjalan beriringan dalam arti keduanya tersebut merupakan dua hal yang saling mempengaruhi akan tetapi bukanlah suatu dualisme yang dalam hal ini dualisme bisa diartikan sebagai pemilik struktur atau determinan yang sesungguhnya. Jika dilihat dari sudut pandang pemerintah sebagai kekuatan sosial, konflik-konflik yang diduga kuat sebagai konflik yang berlatar belakang agama merupakan rentetan kejadian yang penyebabnya adalah keterlambatan dari pemerintah dalam membentuk dan memfasilitasi forum-forum semacam FKUB
4 ini. Pada era reformasi atau selepas keruntuhan rezim orde baru yang dimana kebebasan berkembang sangat pesat dalam berbagai bidang dan tak terkecuali adalah agama, semestinya dukungan-dukungan dari pemerintah selaku pembuat kebijakan dan penyedia sumber daya (anggaran), dapat lebih memperhatikan lebih intensif lagi keberadaan FKUB Kabupaten Sleman beserta program-programnya. Mengingat juga FKUB merupakan wadah untuk membuat kebijakan, mengimplementasikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan ataupun peraturanperaturan yang mengatur tentang birokrasi dalam bidang keagamaan seperti aturan pendirian rumah ibadah dan juga sebagai penampung aspirasi masyarakat untuk disampaikan ke pemerintah sebagai pembuat dan pengawas kebijakan yang lebih tinggi. Dalam sudut pandang agen sendiri, seharusnya agen-agen dalam masyarakat selalu memperhatikan praktik-praktik sosialnya yaitu yang selalu berhubungan dari agen satu dengan agen lainnya, agar suatu dualitas antara agen dan struktur yang diagendakan dalam teori strukturasi dapat menemui pertautan yang pas, sehingga kondisi-kondisi yang tak dikehendaki dapat diminimalisir dan dampak yang diharapkan dapat terwujud atau terlaksana. Namun, ini juga kembali kepada kualitas agen-agen tersebut, agen-agen yang mewakili masyarakat untuk datang mengikuti kegiatan dialog tersebut. Terlepas dari segala pengetahuan yang didapat dari FKUB Kabupaten Sleman, peserta dialog yang mempunyai sumber daya yang berkualitas lebih, pastinya akan lebih mampu untuk mengoptimalkan dirinya sebagai agen pewujud kerukunan antar umat beragama. B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Dalam penelitian ini juga membuktikan bahwa teori strukturasi dari Anthony Giddens benar-benar bekerja dan terbukti relevansinya. Praktik-praktik sosial yang berulang dengan melihat antara agen dan struktur sebagai dualitas dan bukan dualisme yang mempunyai tujuan untuk menemukan pertautan atau jalan tengah antara dominasi struktur dan agen ini mempunyai implikasi yang baik bagi
5 penemuan solusi-solusi yang diharapkan oleh kedua belah pihak yang dalam hal ini adalah pemerintah dan masyarakat. Penelitian ini juga menegaskan bahwa tidak adanya praktik-praktik sosial dalam hubungannya antara Agensi dan Struktur. Praktik-praktik sosial perlu dicari kelemahannya agar dapat ditemukan praktik yang lebih efektif lagi dalam kaitannya membentuk strukturasi yang lebih ideal atau struktur yang lebih berkuasa ketimbang struktur yang ada dalam pemerintah maupun di masyarakat, mengingat struktur yang sesungguhnya merupakan dasar pembentuk sistem atau pola yang saling mengikat antara struktur yang ada di pemerintah (fungsionalis) dan struktur yang ada di dalam masyarakat (agen). Dalam hal urusan agama, pemerintah tidak boleh mengintervensi terlalu dalam yang akan menimbulkan kekacauan di masyarakat, mengingat Indonesia mempunyai berbagai agama maupun aliran kepercayaan yang berbeda-beda. Akan tetapi, masyarakat juga tidak bisa mengurusi segala urusan keagamaannya sendiri, mengingat terlalu banyaknya sudut pandang ataupun kepercayaan yang berbedabeda pada setiap orang. Maka jalan tengah yang harus diambil oleh kedua belah pihak ini adalah harus terus melakukan dialog antar agama yang berkelanjutan. 2. Implikasi Metodologis Penelitian ini menggunakan metode evaluasi. Dengan digunakannya metode evaluasi dalam penelitian ini, dapat memberikan gambaran atas relevansinya dengan konteks yang dikaji. Dengan membandingkan antara kondisi awal sebelum adanya program, adanya suatu program yang diterbitkan dan diimplementasikan, serta kondisi dampak setelah program diselenggarakan. Maka dalam hal menemukan kondisi dampak yang menjadi fokus penelitian ini dapat tergambarkan dan terstruktur secara kronologis dengan baik dalam menggambarkan berbagai konteksnya. Sedangkan hasilnya dalam konteks dampak, penelitian ini dapat menangkap dan menggambarkan tentang dampakdampak atau segala akibat yang telah ditimbulkan oleh suatu program yang dalam hal ini adalah program dialog antar umat beragama. Dampak yang didapat dan disimpulkan dalam penelitian ini sangat erat berhubungan dengan teori yaitu teori
6 strukturasi. Oleh karena itu dampak yang dapat ditemukan dalam penelitian ini lebih banyak bukan merupakan dampak yang bisa diamati, merupakan dampak yang ada dalam kesadaran-kesadaran tokoh-tokoh masyarakat. Kesimpulan dari implikasi metodologis ini ialah adanya suatu penggambaran baru atas dampak sosial yang berupa praktik-praktik sosial, mengingat masyarakat realitasnya selalu dinamis dan berubah-ubah kondisi sosialnya. 3. Implikasi Empirik Dengan mengacu juga pada teori strukturasi dari Anthony Giddens yang menyatakan bahwa di dalam masyarakat terdapat praktik-praktik sosial yang selalu bekerja untuk menemukan pertautan atau jalan tengah antara struktur sosial dan agen yang dalam hal ini adalah masyarakat sebagai sasaran program, semestinya forum yang mempunyai faedah dalam membentuk suatu masyarakat yang rukun ini perlu diberi perhatian oleh semua pihak. Diantaranya yaitu oleh pemerintah sebagai penyedia sumber daya yang utama maupun masyarakat yang didalamnya juga banyak orang berpengaruh seperti tokoh-tokoh agama yang berperan sebagai jembatan antar beberapa agama dan juga kaum intelektual yang juga dapat memberikan sumbangsinya terhadap kemajuan FKUB Kabupaten Sleman ini. Dengan adanya penelitian ini, pengertian-pengertian tentang jalan tengah yang digunakan untuk mencapai solusi bersama dialog-dialog semacam ini harus terus ada dan harus bersifat berkelanjutan sampai kapanpun selama kerukunan antar umat beragama masih menjadi keadaan yang diidamkan oleh semua umat beragama. C. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, FKUB Kabupaten Sleman disarankan agar mempunyai pola diskusi yang lebih baik demi menanggulangi terusiknya para peserta dialog dalam berkeyakinan. Para pembicara harus lebih selektif atau lebih berhati-hati lagi dalam memilih atau merangkai kata-kata yang diucapkan pada saat menyampaikan materi maupun kata-kata yang terdapat dalam lembaranlembaran kertas yang berisi materi itu sendiri. Sebab agama merupakan hal yang
7 sangat sensitive yang kita tidak tahu kapan dan apa sebab pastinya seseorang akan terusik keyakinannya dalam beragama. Dalam hal pemilihan peserta dialog juga harus dipilih berdasarkan keikutsertaan tokoh-tokoh dari semua agama, tidak berdasarkan pandangan umum tentang tokoh masyarakat yang dalam hal ini dipilih oleh pihak Kecamatan. Saran yang bisa dilakukan secara langsung adalah dalam hal ini FKUB Kabupaten Sleman harus turun ke lapangan untuk memastikan bahwa yang ikut serta dalam dialog adalah peserta atau tokoh-tokoh masyarakat yang representatif berdasarkan agama-agama yang ada di Kabupaten Sleman agar penyebaran faham kerukunan dapat lebih efektif dan terinternalisasi dalam tiap-tiap lapisan masyarakat. Pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sebagai pembuat dan pengawas berjalannya kebijakan, seharusnya dapat lebih memprioritaskan lagi dalam hal dukungan sumber daya yang ada. Tak hanya anggaran, pemerintah disarankan agar dapat lebih mendorong FKUB Kabupaten Sleman dalam mensosialisasikan program-programnya yang salah satunya juga dapat melalui iklan-iklan masyarakat yang tentunya membutuhkan biaya yang lebih besar lagi jika dampak yang diinginkan juga besar.
8 DAFTAR PUSTAKA Agustino, L, 2008.Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung; Penerbit Alfabeta. Barker, C, 2011.Cultural Studies: Teori dan Praktik. Bantul: Kreasi Wacana. Dwidjowijoto dan Nugroho, R Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Giddens, A, 2011.Teori Strukturasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hadikusumo, H, 1993.Antropologi Agama. Bandung: Citra Aditya Bakti. Hendropuspito, Sosiologi Agama. Yogyakarta: Kanisius. Jalaluddin, 2009, Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Jones, C, Pengantar Kebijakan Publik. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kahmad, D, 2000, Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya. Lexy, J,M, 2002.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Ritzer, G, 2012.Teori Sosiologi (Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Samodra,W. Purbokusumo,Y. Pramusinto,A Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sirait, M, 2012.Kebijakan Pemerintah Kota Medan Terhadap Kerukunan Umat Beragama. Skripsi Sarjana (S-1) Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara Medan: tidak diterbitkan. dari Diakses pada 11 Desember Slamet, Y, Metode Penelitian Sosial. Surakarta: UNS Press. Subarsono, A.G, Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Relajar. Sudjana, D, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah: Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT
9 Remaja Rosdakarya. Susilo, Rachmad. K, Dwi, Tokoh Sosiologi Modern. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media. Sutopo, H. B, Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Penerapannya Dalam Penelitian). Surakarta: Sebelas Maret University Press. Widodo, J, Analisis Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Banyumedia Publishing. Winarno, B, Kebijakan Publlik Teori dan Proses Edisi Revisi. Jakarta: Medpress. Wisnumurti, A, Peranan Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Memelihara dan Memantapkan Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Tabanan. Diakses pada 22 Juni 2015, dari Sumber Dokumen Arti Penting Dialog Antar Agama dan Peran Strategis FKUB Bagi Teciptanya Kerukunan Umat Beragama. Forum Kerukunan Umat Beragama. Kementerian Agama Kantor Wilayah D.I.Y Biografi Forum Kerukunan Umat Beragama. Forum Kerukunan Umat Beragama. Kementerian Agama Kantor Wilayah D.I.Y Kabupaten Sleman Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman
10 Sumber Lainnya Kearifan Lokal Sebagai Resolusi Konflik Keagamaan,, Vol. 21, No.2, Diakses pada 10 Oktober 2014, dari Pesantren Responses to Religious Tolerance, Pluralism and Democracy in Indonesia,, Vol. 2 No.1, Diakses pada 10 Oktober 2014, dari Religious Tolerance in Malaysia: Problems and Challenges,, Vol.3, No.81, Diakses pada 10 Oktober 2014 dari Spirituality and Religious Tolerance, 2013, Vol.16 No.1, Diakses pada 10 Oktober 2014 dari The Inter-Religious Tolerance Of The Albanian Multi-Religious Society. Facts And Misconceptions,, 2013 edition vol.9, No.11, Diakses pada 10 Oktober 2014, dari European Scientific Journal. itan.galang.press.diserang.gerombolan.berjubah. Diakses pada 24 April Diakses pada 10 Oktober Gelar-Ibadah-Tak-Berijin-Rumah-di-Sleman-Dirusak-Massa. Diakses pada 24 April pada 10 Oktober Diakses Diakses pada 8 April 2015.
BAB VII REFLEKSI MEMBANGUN KESADARAN PEMUDA DARI KESENJANGAN DAN HILANGNYA PERAN DALAM DESA. 1. Membangun Kesadaran Pemuda Menjadi Agen
104 BAB VII REFLEKSI MEMBANGUN KESADARAN PEMUDA DARI KESENJANGAN DAN HILANGNYA PERAN DALAM DESA A. Refleksi Teoritis 1. Membangun Kesadaran Pemuda Menjadi Agen Problem yang dialami pemuda desa Banjar adalah
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian dan penelitian tentang studi deskriptif kondisi sosial
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan kajian dan penelitian tentang studi deskriptif kondisi sosial perempuan penambang pasir ditinjau dari teori feminisme di Desa Wukirsari Kecamatan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dahrendorf, Ralf, 1959. Case and Class Conflict in Industrial Society. London:
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. frekuensi berbelanja minimal 3x dalam sebulan. Namun mereka. orang tua, yaitu dari hasil kerja sambilan.
75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Banyak diantara mahasiswa UNY yang memiliki gaya hidup shopaholic. Gaya hidup shopaholic termasuk ke dalam salah satu bentuk perilaku konsumtif. Mereka tidak pernah puas
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. sosio-kultural dan struktural. Pemikiran dan aksi politik tersebut
438 BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan. Penelitian tentang etika politik legislator muslim era demokrasi lokal ini menitikberatkan pada pemikiran dan aksi yang dijalankan legislator dalam arena sosio-kultural
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA. Penulis telah memaparkan pada bab-bab yang terdahulu mengenai dasar
48 BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA Penulis telah memaparkan pada bab-bab yang terdahulu mengenai dasar berdirinya FKUB, Peran FKUB dalam membina kerukunan umat beragama serta kendala yang dihadapi.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Barker, Chris. 2009. cultural studies: teori dan praktik. Bantul: Kreasi Wacana Barthes, R. 2004. Mitologi. (Nurhadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. maka dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi program pendidikan nonformal
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya penulis menarik. kesimpulan seperti berikut :
66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya penulis menarik kesimpulan seperti berikut : Adanya event yang diselenggarakan oleh The Park Mall, selain mampu meningkatkan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA Buku: Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta..1982. Psikologi Sosial. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. tetap dapat menjalin komunikasi. Adanya fasilitas-fasilitas untuk. berkomunikasi seperti media sosial dan instant messenger yang bisa
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini membawa banyak perubahan dalam hidup manusia. Tidak terkecuali dalam hal interaksi antar manusia. Kemajuan teknologi membuat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas.
78 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sleman termasuk dalam
Lebih terperinciRUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI
RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI KERJASAMA ASOSIASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI INDONESIA (APSSI) DENGAN JURUSAN SOSIOLOGI
Lebih terperinciBAB III DATA DEMOGRAFI PENELITIAN. banyaknya curah hujan 0,36 mm/tahun serta merupakan dataran rendah.
36 BAB III DATA DEMOGRAFI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis Desa Mulung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik. Desa ini mempunyai luas wilayah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta,
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta, maka dapat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. terdiri dari pengrajin, pekerja, pemasok, pengepul, dan pihak pabrik. Relasi yang
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Komponen pembentuk jaringan sosial dalam industri kecil rambut palsu terdiri dari pengrajin, pekerja, pemasok, pengepul, dan pihak pabrik. Relasi yang terbentuk dikarenakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PGALB (Pendidikan Guru Agama Luar Biasa) ini adalah madrasah
116 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Salah satu sekolah yang menjadi pelopor pendidikan inklusif adalah MAN Maguwoharjo Yogyakarta. Madrasah yang awalnya bernama PGALB (Pendidikan Guru Agama Luar
Lebih terperinciSIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian mengenai peranan pemuda Karang Taruna dalam kegiatan gotong royong masyarakat Desa Kerjo Kidul, maka dapat disimpulkan sebagai berikut
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Yang saya hormati: Tanggal, 19 Juni 2008 Pukul 08.30 W IB
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini membahas dua kelompok pengamatan, pertama terhadap proses pelaksanaan (implementasi) program, dan kedua terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. hadirnya organisasi adalah untuk menata masyarakat secara umum.
BAB IV PENUTUP 4.4.1. Kesimpulan Manusia yang terdiri dari berbagai individu yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerjasama dalam suatu wadah disebut organisasi. Sehingga manusia menyadari hanya
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa Peraturan
Lebih terperinciPERUBAHAN SOSIAL DI PERDESAAN BALI
BAB 9 KESIMPULAN Dari apa yang telah diuraikan dan dibahas pada bab-bab sebelumnya, tergambarkan bahwa perdesaan di Tabola pada khususnya dan di Bali pada umumnya, adalah perdesaan yang berkembang dinamis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Demokrasi adalah salah satu tuntutan terciptanya penyelenggaraan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Demokrasi adalah salah satu tuntutan terciptanya penyelenggaraan pemerintah di Kabupaten yang mencerminkan peranan rakyat. Salah satunya adalah peranan lembaga
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat di ambil suatu kesimpulan mengenai pemberdayaan masyarakat melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pinilih
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar. siswa tingkat dasar dan menengah
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Secara umum efektivitas implementasi dari kebijakan Pendidikan Gratis di Kabupaten Sukoharjo bisa dikatakan berhasil. Ini dapat dilihat dari beberapa indikator dari tujuan yang
Lebih terperinciPENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Oleh JEANY KAPARANG
PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN Oleh JEANY KAPARANG ABSTRAK Pembangunan yang ada di kelurahan Pondang tidak terlepas dari peranan pemerintah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan di Kota Yogyakarta belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti yang diamatkan dalam
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan umat beragama. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) merupakan salah satu forum yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan umat beragama. Berdasarkan Peraturan Menteri Agama dan Menteri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik (Sobur, 2009: 30). Dalam hal ini, media digunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah. remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah. b. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN IX GOOD GOVERNANCE
POKOK BAHASAN IX GOOD GOVERNANCE A. Definisi dan Pengertian Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan konsep yang kini sangat populer di Indonesia. Pembicaraan tentang good governance tidak
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pokdakan Minasari merupakan suatu wadah untuk pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada pengembangan potensi perempuan dalam bidang perikanan yaitu budidaya
Lebih terperinciImplementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung
Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Ardhana Januar Mahardhani Mahasiswa Magister Kebijakan Publik, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstract Implementasi
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) DAN DEWAN PENASIHAT FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PROVINSI
Lebih terperinciPEMANTAPAN KERUKUNAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MENCEGAH BERKEMBANGNYA FAHAM RADIKAL PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KEMENTERIAN AGAMA
PEMANTAPAN KERUKUNAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MENCEGAH BERKEMBANGNYA FAHAM RADIKAL PUSAT KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KEMENTERIAN AGAMA 1 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Kondisi Dimana Antar Umat Beragama
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hingga saat ini, relasi antara Pemerintah Daerah, perusahaan dan masyarakat (state, capital, society) masih belum menunjukkan pemahaman yang sama tentang bagaimana program CSR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan guna membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu mengikuti arus perkembangan jaman yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Batasan Konsep 1. Agama
BAB II A. Batasan Konsep 1. Agama TINJAUAN PUSTAKA Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah dilaksanakan sebanyak empat tahapan dalam kurun waktu empat tahun (1999, 2000, 2001, dan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Berdasarkan perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat yang mengacu pada KEPMENPAN
Lebih terperinciJANUSITAS IMPLIKASI SOSIAL REFORMASI
PENGANTAR Kekacauan dan Keteraturan Sosial Atas Keberagaman Beragama Indonesia terus mengalami gelombang konflik nilai, dalam hal ini yang menjadi fokus penulis adalah konflik nilai keberagaman beragama.
Lebih terperinciPERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL
PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL oleh : Timbul Hari Kencana NPM. 10144300021 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. kesimpulan bahwa pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan bagi para
91 BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan data yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan bagi para pekerja informal khususnya di sektor peternakan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG FORUM PENGUATAN PENDIDIKAN KEBANGSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG FORUM PENGUATAN PENDIDIKAN KEBANGSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Nota Kesepahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pun sejajar dan bersifat
93 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan antara Pemerintah Daerah dan Dewan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,
WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45 / 54 / 436.1.2 / 2010 T E N T A N G DEWAN PENASEHAT FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (DPFKUB) KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukanan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pelaksanaan Kebijakan Jampersal
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. tidak membutuhkan waktu lama, kurang lebih hanya 10 menit. Jadi dengan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Implementasi Layanan SAMSAT Keliling terhadap Penerimaan PKB pada UP3AD/SAMSAT Kabupaten Karanganyar, maka penulis
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu-satunya stasiun radio yang dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu-satunya stasiun radio yang dimiliki oleh Negara Kesatua Republik Indonesia (NKRI). Radio ini memiliki slogan sekali
Lebih terperinciPERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO
PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus pada LPMK Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota
Lebih terperinciAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA SOSIALISASI PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2006/NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH
Lebih terperinciPeningkatan Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial
XVI Peningkatan Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial Untuk mewujudkan Jawa Timur makmur dan berakhlak, diperlukan landasan kesalehan sosial dalam pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dan
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa pembentukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. adanya kerusuhan Temanggung yang terjadi pada tanggal 8 februari 2011
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kehidupan sosial masyarakat Temanggung berubah akibat dari adanya kerusuhan Temanggung yang terjadi pada tanggal 8 februari 2011 lalu. Walaupun begitu perubahan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2007
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) DAN DEWAN PENASEHAT FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (DPFKUB) PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Lebih terperinci2016, No Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, T
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2016 KEMENPORA. Kurikulum Pelatihan. Tenaga Kepemudaan Nonformal. Pedoman Umum. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Terjadinya perkawinan yang dilakukan oleh para pendatang Flores
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Terjadinya perkawinan yang dilakukan oleh para pendatang Flores dengan orang kampung merupakan sebuah intrumen agar dualitas para pendatang dan orang kampung kemudian menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh pihak pemerintah saat ini masih banyak ditemukan kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi diawal 1998 dapat dikatakan tonggak perubahan bangsa Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era Orde Baru, pemerintah daerah tidak mempunyai kemandirian untuk berkembang. Semua kebijakan pemerintah daerah dikontrol oleh pemerintah pusat. Reformasi diawal
Lebih terperinciBAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons
BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons Teori ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pesantren dan pangajian taaruf (studi kasus eksistensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen yang paling urgen. Aktivitas ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara langsung berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak bulan Juni 2005 pemilihan kepala daerah dan wakilnya dipilih secara langsung berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posisi komunikasi dan pembangunan ibarat dua sisi mata uang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posisi komunikasi dan pembangunan ibarat dua sisi mata uang yang saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan. Secara konseptual, komunikasi dan pembangunan memandang
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA WALIKOTA BANDA ACEH,
PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yang tidak
Lebih terperinciPlenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions
Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Parliamentary Event on Interfaith Dialog 21-24 November 2012, Nusa Dua, Bali Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of
Lebih terperinciBAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang Perkawinan Terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH
TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun oleh: Nama : Arif Purniawanto Nim : 11.11.4767 Kel : C Dosen : Drs. tahajudin
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terkait evaluasi pelaksanaan kebijakan moda
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terkait evaluasi pelaksanaan kebijakan moda transportasi massal Trans Jogja sesuai data dan fakta di lapangan, peneliti dapat menarik
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 21 Tahun : 2011 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN FORUM
Lebih terperinciGUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM
GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM PERATURAN GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM Mimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hal ini
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA
ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA EDISI JANUARI TAHUN 2015, RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN, DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMAN 4 PURWOREJO Oleh: Gita Amelia Pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa meningkatnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Isi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 27 Tahun 2011
182 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah: Isi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 27 Tahun 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 21 Maret 2006, bertempat di Jakarta ditetapkanlah sebuah peraturan pemerintah yang baru, yang dikenal sebagai Peraturan Bersama dua Menteri (selanjutnya
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN
68 BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN Pengorganisasian lebih dimaknai sebagai suatu kerangka menyeluruh dalam rangka memecahkan masalah ketidakadilan sekaligus membangun tatanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar
Lebih terperinciPEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BAHAN PAPARAN [ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA S U M A T E R A K A L I M A N T A N I R I A N J A Y A J A V A Ps 28E (1) setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH
BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)
Lebih terperinciSistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi. Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak
Sistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP Abstrak Setiap organisasi memiliki arah dan tujuan yang tercermin dalam visi dan misi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya berkisar di lingkungan kekuasaan
Lebih terperinci