Think out of the box
|
|
- Handoko Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Think out of the box Lakukan kreativitas! Tidakkah Anda sering mendengar ini? Kreativitas, dalam kerangka apa pun dibutuhkan. Bahkan ilmu matematika yang kelihatan kaku itu pun butuh kreativitas. Apalagi menjalankan usaha niaga yang melibatkan banyak hal. Kerangka berpikir kreatif menuntut orang untuk menyeleweng dari rutinitas. Ya, rutinitas. Dan kata inilah lawan frasa out of the box. Jangan katakan Anda menyatakan diri sebagai orang yang berpikir out of the box ketika acuan yang Anda pakai adalah contekan yang persis sama dengan orang lain. Singkirkan pula label out of the box apabila sistem Anda yang telah berjalan baik selama tahunan masih tetap sama persis dengan ketika Anda mengawali bisnis ini. Harap diingat, ketika sesuatu yang awalnya 'kreatif' itu juga sudah menjadi bagian dalam rutinitas, maka hal itu sudah masuk dalam area 'inside of the box'. Anda pun masuk kotak lagi karena daya jelajahnya tidak berkembang. Dalam proses penjelajahan, kita bisa menerapkan strategi yang mengatur lajur kreativitas itu. Selain itu, stimulus juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan dan sistem kerja yang kondusif. Dalam proses kreatif para pekerja di biro iklan, misalnya, kreativitas jelas dibutuhkan. Bahkan beberapa tim membuat program khusus untuk membuat proses kreatif berjalan dengan lebih mudah. Ada yang melakukan rapat di taman atau bahkan menonton film bersama terlebih dulu. Tapi, ketika mereka selalu menonton film bersama atau ke taman, maka proses kreatif itu pun terhambat. Mereka telah masuk dalam rutinitas. Contoh tadi memang untuk pekerja di bidang kreatif. Jangan pula Anda katakan berpikir 'out of the box' itu hanya milik industri bidang kreatif saja. Pelaku bisnis bisa menerapkannya dan tentunya dengan koridor yang berbeda. Lalu, bagaimana caranya menuangkan cara berpikir kreatif itu dalam kerangka bisnis sebuah perusahaan? Apalagi perusahaan itu sudah berjalan puluhan tahun dan aman-aman saja. Apakah masih diperlukan 'out of the box'? halaman 1 dari 7
2 Dulu, ketika dunia perbankan Indonesia masih sederhana dan belum begitu banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya bank, Bank Central Asia (BCA) mengeluarkan terobosan dengan bank keliling. Umumnya, bank berada di satu tempat yang pasti dan kalau bisa berada di tempat yang memiliki kelas. Dengan adanya bank keliling ini, konsep itu diubah. BCA memanfaatkan mobil untuk keliling kota agar orang mau menabung. Anda bisa mengatakan bahwa konsep ini mencontoh perpustakaan keliling atau kantor pos keliling. Dalam hal ini, bisa dikatakan anggapan itu benar. Di sisi lain, bank dan perpustakaan memiliki ciri dan gaya berbeda. Perpustakaan keliling tidak membutuhkan pengamanan ketat karena idealnya adalah layanan sosial dengan buku sebagai komoditasnya. Sedangkan bank, jelaslah berhubungan dengan uang. Risikonya lebih besar dengan konsumen yang berbeda pula. Sikap mencontek seperti ini tidak ada salahnya. Anda masih bisa mengklaim diri kreatif. Adaptasi sistem yang dilakukan oleh BCA tadi bukan tanpa usaha keras. Arahan yang dilakukan tidak serta merta berjalan dengan hasil yang sama karena produk yang dijadikan komoditas juga berbeda. Harus diakui juga, kreativitas seperti ini sedikit meringankan karena tidak memulai dari awal dan ada contoh kasus yang bisa diambil pelajarannya. Kreativitas lainnya adalah kisah sukses seorang pengusaha dari Slawi, Jawa Tengah. Ia dulu suka menjajakan teh dengan menggunakan mobil. Teh itu diletakkan dalam wadah besar. Sayang, jalanan tidak terlalu mulus sehingga mobil suka goncang sana goncang sini. Sebagian teh itu tumpah. Untuk memudahkannya, ia akhirnya memanfaatkan botol. Dengan botol berisi teh itulah ia kemudian bisa menanggulangi teh tumpah akibat jalan bergelombang. Anda mungkin sudah tahu kisah siapa ini. Ya, inilah kisah Teh Botol Sosro yang kini menjadi raja di bisnis minuman ringan. Konon, di seluruh dunia ini Coca-Cola merajai pasar minuman dalam kemasan botol kecuali di Indonesia. Dari dua contoh di atas, kita bisa menyimak bagaimana kreativitas datang dari masalah yang mereka temui di lapangan. Bagi BCA, tingkat kesadaran masyarakat akan perlunya bank menjadikan mereka mencari akal dengan menjemput bola menggunakan halaman 2 dari 7
3 layanan bank keliling. Sedangkan pada Sosro, inovasi datang dari kondisi fisik jalanan yang rusak yang membuat mereka 'berkorban' modal dengan menggunakan botol. Kalau mereka berpikir untuk menyalahkan faktor eksternal, maka kondisinya tentu berbeda. Dalam dua kasus ini, faktor internallah yang harus menyelesaikan dari problem eksternal. Kreativitas mereka membuat produk berada di jalur baru yang unik. Cara melihat faktor eksternal ini merupakan pijakan yang menuju satu titik yang justru menggembirakan. Masih ingat dengan catatan di awal bab ini, bukan? Krisis kecil akibat faktor eksternal justru membawa berkah yang membuka jalur untuk bersikap kreatif. Modal yang diperlukan untuk melakukan perubahan ini memang terhitung berarti dalam skala bisnis masing-masing usaha niaga tadi. Langkah-langkah tadi dilakukan karena memiliki kemampuan finansial untuk melakukannya. Bagaimana jika modalnya terbatas? Mari kita simak kisah berikutnya. Inilah kreativitas gaya 'pedagang' yang dilakukan Michael Dell, mahasiswa jurusan komputer yang memiliki modal terbatas. Ia melihat pangsa pasar komputer yang menggiurkan. Di pasaran, produk bermerek dijual dengan harga mahal. Dengan berbasiskan distribusi konvensional, produk memang menjadi mahal. Apalagi jika ditambah dengan biaya riset. Sementara usia produk komputer tidaklah terlalu lama. Dalam hitungan dua-tiga tahun, komputer desktop sudah dianggap ketinggalan zaman. Ia kemudian menggunakan keahliannya dalam merakit komputer. Komputer rakitan ini tentu lebih murah. Biaya riset bisa ditekan. Pada tahap awal, ia semakin menekan harga komputer dengan melakukan distribusi melalui jalur orang per orang. Langkah ini cukup membuat produknya laku di pasaran. Setelah beberapa lama mengukuhkan produknya di pasar, Dell pun kemudian membangun sistem kerja komputer yang baru dengan divisi-divisi seperti perusahaan komputer lain. Kalau langkah ini tidak dilakukan, maka bisa jadi komputer yang dijual Dell memiliki citra yang rendah di mata konsumen. halaman 3 dari 7
4 Kadangkala kreativitas sederhana seperti yang dilakukan Dell ini disepelekan orang. Entah sudah berapa banyak orang yang mungkin telah berpikiran sama dengan Dell. Dalam kasus ini, Michael Dell yang melakukannya dan sukses. Jangan dikira kalau kasus menyepelekan ini hanya terjadi pada ide yang sepele juga. Seringkali, kesalahan tidak terjadi pada sisi kreativitasnya tetapi pada pengambil keputusannya. Pemimpin perusahaan dituntut untuk mencari visi yang jelas dari suatu kreativitas. Contoh sukses memang banyak, tetapi yang gagal pun lebih banyak lagi. Sikap kehati-hatian ini memang perlu tapi jangan sampai menyepelekan. Kasus menyepelekan ini juga terjadi pada kreativitas luar biasa. Suatu hari di kantor Xerox, tim riset berwajah sumringah masuk ke ruang rapat. Mereka yakin, inovasi kali ini hebat. Tapi, setelah pemegang tampuk pimpinan perusahaan menyimak presentasi, wajahnya tampak kecewa. Buat apa benda seperti ini untuk mesin fotokopi? Kira-kira seperti itulah kalimat penolakan yang mereka sampaikan. Benda itu menjadi pemandu dengan memanfaatkan bola kecil di bawahnya untuk mengontrol tampilan pada layar digital. Pengoperasiannya dengan menekan tombol bagian atasnya. Ada perusahaan lain yang melihat manfaat ini. Xerox memberikannya dengan suka rela. Dengan perangkat itulah Steve Jobs melengkapi komputer Lisa yang ia buat. Perangkat itu adalah mouse' (tetikus) yang kemudian menjadi langkah mulus komputer Mac untuk menjadi raja di pasar komputer grafis. Kreativitas tim riset Xerox kurang bisa dipahami oleh perusahaannya. Bisa jadi juga tim riset ini gagal dalam melakukan presentasi. Atau, mereka terlalu 'out of the box' dalam melakukan tugasnya sehingga tidak melihat relevansinya dengan produk utama. Kesalahan bisa datang dari kedua belah pihak. Yang tidak melakukan kesalahan dalam hal ini adalah Steve Jobs yang tengah mendirikan Apple. Perusahaan ini masih terlalu muda waktu itu. Secara finansial, Xerox bisa saja mengeluarkan dana untuk membuat perusahaan yang lebih siap daripada Apple. Akan tetapi, fakta berkata lain. Perusahaan mesin photocopy itu tampaknya cukup ketat dalam menjaga core business. halaman 4 dari 7
5 Kesalahan dalam menangkap ide ini terjelaskan dalam teori yang dikemukakan oleh Hans-Georg Gadamer tentang dialog. Dalam proses komunikasi, pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah mapan atau komoditas jadi yang diraih. Secara sederhana, teori ini ingin menunjukkan bahwa dalam proses komunikasi, kedua belah pihak aktif dalam menangkap pesan. Itulah sebabnya, makna bisa memiliki penjelasan yang berbeda antara satu individu dengan individu lain dalam kerangka komunikasi yang sama. Sistem saja tidak cukup. Tiap individu dituntut untuk aktif menangkap pesan. Seberapa aktif Anda dalam menangkap pesan bisa menunjukkan seberapa bagus Anda dalam melakukan kreativitas. Pengertian 'pesan' di sini lebih mengacu pada definisi yang lebih longgar. Anda bisa memaknai 'pesan' sebagai kondisi pasar, lingkungan kerja, laporan keuangan. Untuk memaksimalkan penangkapan pesan, Anda membutuhkan variasi. Itulah sebabnya rutinitas disingkirkan terlebih dahulu. Anda bisa membayangkan seperti seorang fotografer yang tengah membidik objek foto. Seorang fotografer profesional akan melihat dari berbagai sisi visual dari objek yang akan difoto. Kondisi ini seperti sebuah sistem, atau anggaplah rutinitas yang lain. Kenyataannya, objek foto selalu berubah. Dalam kerangka bisnis, objek foto bisa diandaikan dengan laporan riset pasar. Cobalah melihat dari berbagai sisi. Carilah 'sudut' yang paling kreatif. Temukan pesan yang paling menarik. Setelah didapat, segera dieksekusi dengan tepat sebelum momentumnya hilang. Sudut pandang kreatif ini memang seperti diberikan secara gratis oleh Tuhan kepada orang-orang tertentu saja. Pada kenyataannya, orang-orang yang dianggap kreatif itu terus-menerus memperbaiki sisi kreatifnya. Itulah yang menjadi bekal Thomas Alfa Edison dalam mencari kreativitas. Ia terus mengasah otaknya untuk mencari solusi. Kesuksesan tidak membuatnya terlena dengan sikap santai. Anda tentu paham cerita tentang Edison yang mengerami sendiri telor ayam, bukan? Tindakan ini muncul dari sudut pandang yang berbeda. Orang lain akan menganggap tindakan itu aneh. Orang lain merasa sudah selayaknya induk ayam mengerami telur-telurnya. Cara pandang biasa ini tidak ditempuh Edison kecil. halaman 5 dari 7
6 Ketika Edison sukses, maka kebanyakan orang pun bertepuk tangan kagum dan serta merta mengukuhkannya sebagai orang kreatif. Sudah, berhenti di titik itu saja tanpa bertanya pada diri sendiri apakah mereka juga bisa bersikap kreatif seperti Edison. Sudut pandang kreatif ini sebenarnya bisa dilatih. Cara kreatif bisa dicapai manakala Anda mencoba untuk keluar sejenak dari apa yang biasa Anda lakukan. Bahkan, kalau Anda berminat, telah ada jurusan khusus desain untuk pengusaha di beberapa universitas di Amerika Serikat. Sekolah ini menyebutnya sebagai D-School (design school) sebagai pembeda dengan B-School (business school). Orientasinya adalah melakukan proses kreatif dalam kerangka pengembangan bisnis. Para manajer puncak disodori cara berpikir 'out of the box'. Bukan berarti pula Amerika Serikat digjaya dibandingkan negara lain dalam hal inovasi. Laporan Business Week menunjukkan, Cina terunggul dalam hal inovasi. Fakta ini menepis anggapan bahwa Negeri Tirai Bambu ini hanya jago plagiat. Ternyata, tindakan plagiat yang biasa mereka lakukan membawa berkah dengan menuntut mereka melakukan inovasi. Dengan sumber daya finansial yang lebih terbatas dibandingkan Amerika Serikat, orang-orang Cina harus berpikir lebih keras untuk 'mengakali' produk agar memiliki kelebihan. Dari tahun , paten dari Cina yang terdaftar di US Patent & Trademark Office (USPTO) berkembang pada 27% setiap tahunnya. Jika tren ini terus berlanjut, pada 2020, jumlah paten yang dimiliki Cina melebihi jumlah gabungan paten dari Jerman, Inggris, Perancis, dan Italia. Angka ini juga diamini oleh laporan dari Thomson Reuters yang meneliti perkembangan teknologi sadar lingkungan. Dari tahun 2006 ke 2008, Cina memiliki jumlah paten terbanyak di bidang energi angin, matahari, dan kelautan dibandingkan Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman. Siapa sih yang meragukan otak orang Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman? Mereka sudah dikenal lama sebagai bangsa berotak encer. Laboratorium dan sistem pendidikan negara-negara itu telah terbukti memiliki andil yang sangat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kenyataannya? Cina bisa menyusulnya. halaman 6 dari 7
7 Peluang kreativitas ini, menjadi tren yang tak terelakkan dari kondisi bisnis global. Kesuksesan Cina ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang dari kondisi yang vakum. Ketika dunia bergerak, bisnis pun harus bergerak. Kondisi saat ini bisa berubah karena dunia juga berubah. Apa yang harus dilakukan adalah mencoba keluar dari rutinitas Anda dan temukan bagaimana mencari sisi yang berbeda dari apa yang yang selama ini Anda jalani. Kenyataan tadi menunjukkan bahwa kreativitas bisa diorganisir. Bahkan, lebih bagus jika kreativitas itu terorganisir dengan baik. Dengan menuliskan rencana kerja kreatifitas dalam suatu dokumen rencana kerja (activity plan), kita bisa memonitor proses kreatifitas kita, demikian pula kita bisa mengevaluasi dampak kreatifitas dari suatu departemen terhadap departemen lainnya, keterkaitan antar satu kreatifitas dengan kreatifitas lainnya, sehingga terjalin sinergi kreafitas menuju suatu perubahan besar yang diperlukan oleh perusahaan, untuk membuat perusahaan menjadi lebih baik. Untuk memahami lebih detil mengenai cara mengendalikan energi kreatifitas perusahaan, anda bisa membacanya dalam Bab V mengenai activity plan, rencana kerja untuk mencapai target. Dicuplik dari buku Menguak Rahasia Perbaikan Perusahaan Imanuel Iman Sentral Sistem Consulting halaman 7 dari 7
Kamis, 25 Februari Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF
Kamis, 25 Februari 2016 nadiasasmita@uny.ac.id Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF KREATIF adalah kemampuan memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Sehingga kata kuncinya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kebutuhan mereka (Body dkk, 2000: 3). Bagian penting dari instrument
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Salah satu keberhasilan dunia usaha adalah pemasaran. Pemasaran mengantisipasi dan mengukur pentingnya kebutuhan dan keinginan dari kelompok konsumen tertentu
Lebih terperinciMobil-mobil Jepang (Honda, Toyota,dll) sulit masuk ke Eropa, harus bersaing dengan Mobil-mobil eropa (BMW, Marcedez, Volvo,dll)
Klasifikasi Brand Pemberian simbol atau label bertujuan untuk memudahkan consumen dalam pengambilan keputusan pembelian sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa. Simbol atau lambang tidak begitu saja
Lebih terperinciMembangun Ide dengan Design Thinking
Metode Kreatif dalam Memecahkan Masalah Usaha Sosial Strategy Design HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Mega Puspita Pertiwi TERINSPIRASI DARI: IDEO s Attribution (2012) Design for Educators
Lebih terperinciEkonomi Bisnis Manajemen
KEWIRAUSAHAAN-I Modul ke: 06 Fakultas Ekonomi Bisnis KREATIVITAS DAN INNOVASI Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Tuntutan Kreatifitas masa kini 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa produk atau jasanya berbeda, tidak akan mampu bertahan. Silvester (2009,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap konsumen bagaikan raja yang di hadapannya terhampar pilihan menu yang beraneka ragam. Sedangkan produsen ibarat juru masak yang sedang berlomba-lomba menyajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience secara efektif.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini ditandai dengan perkembangan teknologi serta persaingan dalam dunia kerja. Hal ini mengharuskan kita untuk bertindak lebih agresif dan kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan kontribusi penting bagi perekonomian negara. Industri kreatif global diperkirakan tumbuh 5% per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis sedang mengalami keterpurukan. Persaingan yang ketat terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB 1 Mengenal Kebangkrutan
BAB 1 Mengenal Kebangkrutan Saya telah melewati berbagai rintangan yang sulit seumur hidup. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa bertahan tanpanya. (WALT DISNEY) Sudahkah Anda nyemplung jadi pengusaha dalam
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Judul : Kreatifitas Desain Kaos dan Baju
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Judul : Kreatifitas Desain Kaos dan Baju Disusun Oleh : Wahyu Eka Pratiwi 11.12.6305 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan kita. Pendidikan merupakan salah satu fasilitas kita sebagai manusia dan pendidik untuk merangsang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan semakin ketat dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan semakin ketat dan perusahaan saling bersaing untuk menang dalam setiap perubahan yang terjadi termasuk salah satunya
Lebih terperinci06FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Modul ke: Fakultas 06FEB Kewirausahaan 1 Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program Studi Manajemen Kreativitas
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA
Modul ke: 07 KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id Pentingnya Proposal Bisnis Penyusunan proposal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis saat ini menuntut adanya sebuah persaingan antar perusahaan. Ketatnya persaingan mengharuskan perusahaan memberikan hasil yang optimal kepada masyarakat
Lebih terperinciPesaing adalah perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama
BY : DIANA MA RIFAH Pesaing adalah perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama Salah satu cara yang baik untuk menghadapi persaingan adalah melalui program pemasaran yang dirancang secara
Lebih terperinciMerancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok
Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok Monday, September 03, 2012 http://www.esaunggul.ac.id/article/merancang-strategi-komunikasi-memenangkan-pemilih-dan-kelompok / Dr. Erman Anom,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH UMUM PERUSAHAAN Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo.
Lebih terperinciBUDAYA ORGANISASI. oleh : Retno Dayu Wardhani BDK Cimahi
BUDAYA ORGANISASI oleh : Retno Dayu Wardhani BDK Cimahi Setiap orang memiliki kepribadian yang unik, yang akan menjadi dasar dalam perilaku seseorang Kepribadian yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi
Lebih terperinciTranskrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online
Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen
Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN I Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I Fakultas EKONOMI HARTRI PUTRANTO,SE.MM Program Studi Manajemen Steven V. DelGrosso, PMP IBM Business Consulting Services
Lebih terperinciMERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK
MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK Erman Anom Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta
Lebih terperinciSTUDI KASUS PERENCANAAN STRATEGI BARU PEPSI-COLA
STUDI KASUS PERENCANAAN STRATEGI BARU PEPSI-COLA Disusun guna memenuhi tugas Pengantar Manajemen Disusun Oleh: Ana Ranitania A12. 2011. 04469 Khaafizha Nuur R A12. 2011. 04473 Nur Laela Anisa A12. 2011.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan pola hidup masyarakat serta perubahan ekonomi mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat. Segi kepraktisan merupakan hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan dipasarkan. Dalam era teknologi informasi, keberhasilan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan dituntut untuk melakukan inovasi dan kreativitas terhadap produk yang akan dipasarkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Umum Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dijalankan. Perusahaan bersaing untuk menarik konsumen dengan
Lebih terperinciKewirausahaan. Inovasi dan Kreativitas. Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi
Modul ke: Kewirausahaan Inovasi dan Kreativitas Fakultas Ilmu Komunikasi Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Program Studi Hubungan Masyarakat dan Penyiaran Kisah Sukses Teh Botol Sosro Kisah
Lebih terperinciSinopsis Buku Montessori Mafia
Sinopsis Buku Montessori adalah metode yang dipakai pada jenjang pendidikan Playgroup (PG/KB) dan TK yang cukup populer di kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Banyak orangtua yang tertarik
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN 1 KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. Ir. Agung Wahyudi B, M.T., M.M. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Mesin
Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA Fakultas TEKNIK Ir. Agung Wahyudi B, M.T., M.M. Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id Bagian Isi A. Pengantar B. Peranan kreativitas
Lebih terperinciMENULIS ITU BERCERITA!
SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum
Lebih terperinciMATERI 2 KONSEP PRODUK
MATERI 2 KONSEP PRODUK Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembangan yang besar dibentuk.
Lebih terperinciMAKALAH PEMANFAATAN KOMPUTER DALAM PENDIDIKAN DAN BISNIS
MAKALAH PEMANFAATAN KOMPUTER DALAM PENDIDIKAN DAN BISNIS Disusun oleh : Nuning Rusmilawati Nim : 15121046 PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2016 Manfaat Komputer dalam
Lebih terperinciAnak Dicap Bodoh di Sekolah Sebenarnya Adalah Anak Genius!
Anak Dicap Bodoh di Sekolah Sebenarnya Adalah Anak Genius! (Sekolah dan Orang Tua Hanya Tidak Tahu Cara Mengaktifkan Kegeniusannya!) Sebenarnya tidak ada yang namanya anak bodoh, anak dengan daya tangkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia bisnis, selain jumlahnya yang banyak, perusahaan keluarga juga memiliki andil yang cukup signifikan
Lebih terperinciBab I. Penulisan Paragraf
Bab I Penulisan Paragraf Paragraf Kebanyakan tulisan dibuat dari unit-unit kecil yang disebut paragraf Dikenali dari tampilan fisik dan dari isinya Tampilan fisik: permulaan yang menjorok ke dalam Isi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar kegiatan belajar mengajar menarik, pengadaan bahan ajar yang bermutu menjadi salah
Lebih terperinci1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor
Yogyakarta, 18 Maret 2017 JNR Creative, Home industri yang berfokus pada jasa pembuatan Buku Tahunan sebagai pelaksana kegiatan yang terkait dengan jasa desain, fotografi, dan jasa percetakan bagi kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam
Lebih terperinciMarketing Communication Management
Modul ke: Marketing Communication Management Sisi Kreatif dan Strategi Pesan (bagian 1) Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai golongan elit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai golongan elit berpendidikan yang hanya mempunyai tugas untuk belajar. Namun menurut pandangan mahasiswa sendiri mereka
Lebih terperinciMODUL 1 PERUBAHAN POLA PIKIR & KARAKTER A. SUB POKOK BAHASAN Memahami Peran Kekuatan Pikiran dan dalam menjadi Pengusaha B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan
Lebih terperinciIMPIAN FOTOGRAFER PEMULA
1 IMPIAN FOTOGRAFER PEMULA Setelah begitu banyak berinteraksi dengan berbagai fotografer, saya menyadari betapa keinginan semua orang adalah menciptakan sebuah foto berkualitas, dengan kamera digital yang
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan
Lebih terperinciPELUANG USAHA TERNAK AYAM POTONG
PELUANG USAHA TERNAK AYAM POTONG STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Zaka nurhadi NIM : 11.11.5663 Program studi dan jurusan : S1-Teknik informatika Kelas : 11-S1TI-15 Mata kuliah : Lingkungan bisnis NOTHING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Hasil Analisis Budaya perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil analisis mengenai budaya perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek pula, konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciDESAIN LOGO. TEKNIK DESAIN LOGO Mulok TKJ: COREL DRAW GRAPHIC SUIT
DESAIN LOGO A. Tahapan-Tahapan Dalam Desain Logo Ada beberapa kriteria membuat sebuah logo untuk desainer logo pemula maupun sekedar menambah wawasan untuk desainer logo yang berpengalaman. Pada kenyataannya
Lebih terperinciLAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik
45 LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING Pemilik Bagian admin Bagian desain Bagian produksi Keterangan: Pemilik membawahi karyawan bagian administrasi, desain dan bagian produksi. Dan pemilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dinilai banyak kalangan mengalami kegagalan. Kondisi ini ada benarnya apabila dilihat kondisi yang terjadi di masyarakat maupun dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis karangan merupakan kompetensi dasar yang harus dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. Terdapat beberapa kompetensi dasar yang memiliki
Lebih terperinci06Ilmu. Kreativitas dan Inovasi. Dalam Berwirausaha KEWIRAUSAHAAN - 1. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Komunikasi. Modul ke: Fakultas
KEWIRAUSAHAAN - 1 Kreativitas dan Inovasi Modul ke: Dalam Berwirausaha Fakultas 06Ilmu Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Komunikasi Program Studi Penyiaran 1 Kisah Sukses Hello Motion Sekolah Animasi Kisah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban ekonomi dunia terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era global ini persaingan antar dunia perfilman yang semakin ketat membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk berargumentasi atau mengemukakan ide-ide.pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam pembentukan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi kemajuan zaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini terdapat banyak permasalahan yang sangat beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak, menyebabkan kerusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermunculan khususnya pada bidang yang serupa. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan yang nyata dalam dunia bisnis adalah banyaknya pesaing yang bermunculan khususnya pada bidang yang serupa. Hal tersebut menyebabkan semakin tingginya tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan industri minuman ringan di Indonesia semakin ketat. Berdasarkan data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia (GAPMMI) angka
Lebih terperinciKasus Leverage Buyout (LBO) DELL MENJADI PERUSAHAAN PRIVAT
Kasus Leverage Buyout (LBO) DELL MENJADI PERUSAHAAN PRIVAT Dell, Inc. (NASDAQ: DELL), adalah sebuah perusahaan berbasis di Round Rock, Texas, Amerika Serikat, memproduksi dan memasarkan perangkat keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami proses pemanasan dan pengeringan, sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Teh hijau memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membuat manusia terus berpikir di dalam hidupnya. Kemampuan berpikir ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai akal pikiran dalam memaknai suatu kehidupan. Akal pikiran tersebut yang membuat manusia berbeda dengan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepasar, produk manufaktur, dan hanya fokus pada produk tetapi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Perkembangan praktek ekonomi dewasa ini sudah semakin berkembang, dahulu pemasaran lama berbasis pada pabrik dengan berorientasikan pada kapabilitas dan mengandalkan
Lebih terperinciMendayagunakan Kreativitas Untuk Menciptakan Peluang Usaha dan Memperoleh Penghasilan
Mendayagunakan Kreativitas Untuk Menciptakan Peluang Usaha dan Memperoleh Penghasilan Oleh : Lale Triwidya Helani (10.11.3925) Teknologi Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstraksi Kreativitas adalah
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL
ANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL Bagi perusahaan dengan ukuran atau jenis apapun yang ingin mendunia, mereka harus mengambil sederet keputusan, seperti : Memutuskan Untuk Berekspansi Ke Luar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana Psikologi S-1 Disusun
Lebih terperinci1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk
1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk tersebut. Produk yang akan ditiru dapat berupa produk baru yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keras untuk memasarkan produknya dikarenakan persaingan yang semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak pelaku usaha ingin memperkenalkan dan memasarkan produk dan jasanya. Baik usaha yang sedang berkembang dan juga baru, harus berusaha keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan akan produk dengan kualitas dan harga yang hampir sama. Hal ini diakibatkan
Lebih terperinciWorkbook. Menggali Rahasia Sukses. copyright, Menjadi Pengusaha.com
Workbook Menggali Rahasia Sukses copyright, www.sukses Menjadi Pengusaha.com 1 Reprint and Redistribution Rights Workbook ini beserta seluruh isinya adalah Kekayaan Intelektual milik www.suksesmenjadipengusaha.com.
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA Disusun Oleh: NAMA : Winarsih NIM : 11.02.8020 KELAS : 02 JURUSAN : D3MI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin berkembang pesat, menuntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).
I. PENDAHULUAN A. DESKRIPSI UMUM Pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan proyeksi pemerintah pada tahun 2004, berada pada kisaran angka 4,5%-5% (BPS, 2003). Harapan yang optimis ini dibarengi dengan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan telah semakin maju, peserta didik semakin berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat ini umumnya lebih
Lebih terperincimemberi kebebasan kepada para pihak. Hakikat dari pengertian franchise adalah
2.1 Franchise 2.1.1 Pengertian Franchise Franchise berasal dari kata Perancis, yakni franchir, yang mempunyai arti memberi kebebasan kepada para pihak. Hakikat dari pengertian franchise adalah mandiri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat berperan penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut membawa manusia ke dalam era
Lebih terperinciIDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR
IDEN WILDENSYAH BERMAIN BELAJAR Penerbit www.nulisbuku.com Menginspirasi "Guru tidak bekerja laiknya seorang tukang, tetapi bak seniman. Guru seperti ini tidak sekadar berusaha mencetak murid-murid naik
Lebih terperinciMetode SUPER GREAT MEMORY For Students (3 sd 3 SMA)
1. Mengajarkan Siswa utk Belajar secara Efektif Efisien sesuai cara kerja alami otak masing-masing siswa (karena setiap Siswa adalah Special & Unik) 2. Mengajarkan Siswa utk Mengingat secara Otak Kanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pula. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pula. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan yang penting
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemampuan daya beli masyarakat Indonesia meningkat ditandai dengan bertambahnya jumlah masyarakat dengan pendapatan kelas menengah (middle class income) di Indonesia. Peningkatan
Lebih terperinciMelihat perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat diikuti dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat diikuti dengan semakin ketatnya persaingan membuat perusahaan bisnis masa kini harus memikirkan kembali
Lebih terperinciPENULISAN PR EKSTERNAL
Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan
Lebih terperinciPELUANG BISNIS MASA DEPAN
PELUANG BISNIS MASA DEPAN Harapan Umat Manusia Abad 21 Hidup Dengan Membudayakan Gaya Hidup Organik Mengkonsumsi Makanan Organik Bebas Pencemaran BELAJAR DARI KESUKSESAN AQUA 10 tahun yang lalu, kita meragukan
Lebih terperinciCommercial / Advertising Photography
Commercial / Advertising Photography F O T O G R A F I Fotografi berkembang sebagai dunia teknologi tersendiri dan teknologi fotografi telah mengubah wajah dunia menjadi dunia gambar. Melalui berbagai
Lebih terperinciCara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya!
1 Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya! Kusuma Putra http://buatnewsletter.com/ 2 Pesan Dari Penulis Hi, saya Kusuma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring semakin berkembangnya zaman yang sangat menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para pelaku pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi
Lebih terperinci