TIPE-TIPE MANAGEMEN GIZI INSTITUSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TIPE-TIPE MANAGEMEN GIZI INSTITUSI"

Transkripsi

1 MODUL II TIPE-TIPE MANAGEMEN GIZI INSTITUSI Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang

2 TIPE MPGI Berdasarkan Institusi yang dilayani: aindustri asosial aasrama asekolah arumah sakit akomersial akhusus akeadaan darurat MGI - FKM UNDIP 2

3 Berdasarkan Cara Pengelolaan MPGI 1 Swakelola : penyelenggaraan makanan dikelola sendiri 2 Diserahkan pada pihak kedua 3 Kombinasi (1) dan (2) Masing-masing memiliki keuntungan-kerugian Coba anda analisis?? MGI - FKM UNDIP 3

4 Berdasarkan Penggunaan Bahan 1 Konvensional Makanan Konvensional : semua dari bahan mentah dr pasar Semi konvensional : digunakan juga makanan dibeli dalam bentuk sudah jadi (kue, roti dll) 2 Makanan Terpusat (Commissary Food Service) produksi secara massal di dapur pusat dengan peralatan otomatis dan peralatan canggih kemudian didistribusikan ke beberapa penyelenggara makanan institusi keadaan makanan : panas, dingin atau beku MGI - FKM UNDIP 4

5 3 Dengan Bahan Siap Masak (Ready Prepared) makanan dimasak dan didinginkan atau dibekukan beberapa saat/hari sebelum disajikan menghindari puncak kesibukan memasak dapat disajikan sesuai jadwal butuh freezer dan pendingin besar butuh oven microwave untuk memanaskan 4 Dengan Makanan Olahan Siap Dipanaskan (Assembly Serve System) dibeli dlm bentuk makanan beku dari industri makanan disimpan - dipanaskan dan siap disajikan butuh freezer dan tempat penyimpanan dingin MGI - FKM UNDIP 5

6 1. Komersial Berdasarkan Sifat : diselenggarakan untuk umum untuk mendapatkan keuntungan diselenggarakan teratur 2. Non Komersial diselenggarakan sendiri oleh institusi sebagai pelayanan untuk melengkapi aktifitas mencapai tujuan institusi mungkin dapat atau tidak mencari keuntungan, setidaknya impas contohnya: sekolah, industri, sosial, RS dll MGI - FKM UNDIP 6

7 Tujuan: 1. Pelayanan Gizi Industri menyediakan makanan bagi pekerja untuk mencapai kesehatan dan produktivitas yang optimal (gizi kerja) Sistem pengelolaan: swakelola ( oleh pemilik sendiri) diserahkan pada pihak kedua (dikontrakkan) kombinasi MGI - FKM UNDIP 7

8 Peraturan: di jepang tahun 1953 ada undang-undang, bahwa untuk di atas 150 porsi harus ada ahli diet dan juru masak terlatih di Indonesia ada surat Edaran Dirjen Binawas Depnaker th 1979 yang menganjurkan agar perusahaan menyediakan makanan yang memenuhi syarat-syarat gizi dan kesehatan agar pekerja dapat berproduksi maksimal. syarat-syarat penyelenggaraan di Indonesia belum diatur secara rinci. banyak perush yang memberikan dalam bentuk uang makan MGI - FKM UNDIP 8

9 Ciri-ciri: standar makanan mempertimbangkan beban kerja, lama kerja dan situasi kerja paling penting adalah energi diharapkan menyumbang 1/3 kebutuhan energi besar sumbangan energi: Kal komposisi dianjurkan: 60 % kabohidrat 30 % lemak 10 % protein vitamin, mineral dan air macam hidangan sederhana, tidak banyak variasi, sesuai kemampuan perusahaan MGI - FKM UNDIP 9

10 sistem pelayana/distribusi: prasmanan (dg kupon makan) catu (oleh pelayan) rantang/bungkus/boks kafetaria dll jika disediakan di kantin: letak terpisah dari produksi, luas > 25 m 2 bergilir, kupon pekerja kantin: pakaian khusus, periksa kesehatan rutin, tidak carier penyakit MGI - FKM UNDIP 10

11 2. Palayanan Gizi Institusi Sosial Dikelola tanpa memperhitungkan keuntungan oleh pemerintah/swasta Dibawah binaan Dept Sosial Ciri-ciri: sumber dana : bantuan Dept Sosial/badan amal usia beragam-- kebutuhan gizi beragam harga makanan wajar sebab tidak mengambil keuntungan frek makan 2-3 kali ditambah selingan 1-2 kali konsumen tetap susunan hidangan sederhana, variasi terbatas MGI - FKM UNDIP 11

12 Permasalahan: Tenaga pemasak jarang (mungkin tidak ada) yang melibatkan ahli diet: untuk panti umumnya anak-anak dilibatkan dalam pengelolaan, pengawasan dan pelaksanaan pemasakan keterbatasan dana terutama panti yang dikelola perorangan kosumsi gizi rendah Panti pesantren MGI - FKM UNDIP 12

13 Contoh: MGI Pesantren nonprofit swakelola dikelola tukang masak kadang santri dws menu, standar porsi -- biasanya tidak ada biasanya disajikan prasmanan ada kewajiban puasa jenis: Tradisional (penghuni bisa bayar/tidak) Modern (penghuni membayar) permasalahan: pada kualitas menu MGI - FKM UNDIP 13

14 Contoh Permasalahan Pengelolaan Panti: BANTUAN YAYASAN DHARMAIS TERHENTI Assalamu alaikum Wr Wb, Terhentinya bantuan dana dari Yayasan Dharmais terhadap panti asuhan Al-Muhajirin di desa Kuala Dus Kec Sui Raya, Kab Pontianak Kal-Bar berdampak negatif terhadap masa depan anak panti yang saat ini berjumlah 30 orang anak. Sejak pertengahan tahun 2001 yang lalu, dana dari Yayasan Dharmais tidak lagi diterima oleh panti asuhan Al- Muhajirin. Kami sebagai pengurus panti yang baru merasa prihatin terhadap anak-anak panti yang kami tampung, sebagian dari mereka tidak dapat lagi melanjutkan pendidikannya karena panti tidak sanggup membiayainya, sementara ini mereka hanya belajar pendidikan agama (Diniyah). Untuk biaya makan anak panti sementara ini dibantu dari dan subsidi BBM melalui Depsos KalBar sebesar Rp perhari per anak. Kami sudah pernah mencoba meminta klarifikasi dari pihak Dharmais dengan rekomendasi Bupati Pontianak, tetapi sampai saat ini belum ada jawaban. Semoga dengan surat pembaca ini kami dapat jawaban dari Yayasan Dharmais serta partisipasi dari para pembaca maupun lembaga yang peduli terhadap masa depan anak-anak panti yang kami bina. Abd Roi Fauzi, Pengurus panti Al-Muhajirin Jl Rasau Jaya Gg Karomah Kuala Dua Kec Sui Raya, Kab Pontianak MGI - FKM UNDIP 14

15 Gambaran Sebuah Panti Asuahan: Nama Yayasan: Amal Wanita, berdiri 27 Mei Nama Panti : Panti Asuhan Amal Wanita Pondok Pinang Alamat : Jl RE Martadinata No. 37 RT 03 RW 04, Cipayung, Jakarta Selatan Jumlah Anak : 65 anak yatim piatu: 34 laki-laki dan 31 perempuan. Usia Penghuni : 3 tahun hingga 21 tahun. Pengurus : Ny Hajah Hilwiah RS (Upik) Total 9 orang pengasuh tetap Kegiatan : Anak diberikan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Bagi mereka yang sudah besar, harus bisa menjaga adik-adiknya yang masih kecil. Selain dibekali pendidikan umum dan agama, anak-anak asuhnya juga diberi keterampilan antara lain, menjahit, menyulam, berkebun dan berternak. Dana: bantuan dari Pemda DKI dijatah Rp 3000/orang/hari. pengeluaran makan sehari-hari anak panti itu, Ny Hilwiah harus mengeluarkan dana sebesar Rp 8 juta setiap bulan atau sekitar Rp 4.000/orang/hari MGI - FKM UNDIP 15

16 Pesantren Alquran Babussalam Letak di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan. Pes ''Sekolah ini menggunakan metode integrasi, jadi bisa dibilang 100 persen ilmu umum dan 100 persen Agama dua bahasa asing yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris dibekali keterampilan komputer, di samping pidato atau khutbah. Jumlah santri 400 siswa, kata dia, dan 80 orang di antaranya tinggal di asrama Biaya: Penghuni dari anak aceh korban gempa: gratis. dana sekitar Rp 350 ribu per orang untuk membiayai kehidupan para santri in santri mukim harus membayar uang asrama dan uang makan: Rp 1 juta setiap tahun Pengelolaan Gizi Institusi: - ada tukang masak - tidak ada daftar menu - tingkat konsumsi kurang dari AKG MGI - FKM UNDIP 16

17 3. Pelayanan Gizi Institusi Asrama Tujuan: untuk mencapai status gizi dan kesehatan yang baik bagi penghuni Ciri-ciri: pengelola: pemerintah/peranserta masyarakat standar gizi : sesuai kebutuhan penghuni asrama melayani berbagai kelp usia --- kebutuhan gizi dapat bersifat komersial frek makan 2-3 kali sehari, dg/tanpa makanan selingan MGI - FKM UNDIP 17

18 jumlah konsumen tetap jenis pelayanan mengikuti peraturan asrama kuntinuitas pelaksanaan merup faktor penting khusus asrama atlit dan tentara/polisi perlu diciptakan makanan kecil padat gizi untuk memenuhi standar gizi: ABRI: Total energi Kal - makan pagi 1750 Kal, - makan siang 2500 Kal dan - makan malam 1750 Kal (SKEP Menhankam Pangab) > ULP Rp /hari tahun 2006 MGI - FKM UNDIP 18

19 Contoh: MGI Asrama Haji Kegiatan Di Asrama Haji: Penghuni menyerahkan SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama) Menerima Kartu Konsumsi dan Nomor Kamar Barang bawaan diperiksa beacukai Memisahkan barang untuk keperluan di pesawat Masuk asrama Mencari kamar sesuai Nomor masing-masing Makan dgn menukar Nomor pada kartu konsumsi Belanja dalam kompleks Pemerikasaan ulang kesehatan Pembagian Dokumen PPH Pembagian uang bekal (33 hari,+ rls 1500) & gelang ident Pengumuman dan praktik manasik (terakhir) MGI - FKM UNDIP 19

20 Karakteristik Penghuni Asrama Haji memiliki niat ibadah pasrah sebagian besar manula penyk degeneratif memerlukan recovery persiapan kerja keras dari berbagai latarbelakang budaya/kebiasaan MGI - FKM UNDIP 20

21 Masalah di Asrama Haji: Keracunan Makanan: makanan terlalu lama disiapkan oleh pihak katering. Misal: lebih dari 300 calon haji dari kloter 44 dan 45 embarkasi Jakarta pada tanggal 16/10/2005 mengalami diare Makanan kadang tidak sesuai preferensi penghuni -- terutama selera fanatik daerah MGI - FKM UNDIP 21

22 Kegiatan MPGI di Asrama Haji Donohudan Bekerja sama dengan pihak ketiga: katering Mulai tahun 2005 makanan yang disajikan bagi jemaah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Bagi jemaah berisiko tinggi akan disediakan makanan khusus oleh pihak katering sesuai anjuran dokter Untuk menjaga keamanan makanan, sebelum disajikan terlebih dahulu sampel makanan diperiksa di lab (satu jam sebelum disajikan) MGI - FKM UNDIP 22

23 Petunjuk Makanan Sehat Penghuni Asrama Haji Sumber makanan yang beraneka ragam Diperbanyak sayur dan buah-buahan Dikurangi makanan yang tinggi lemak Diperbanyak makanan yang mengandung tepung (biskuit dan roti) dan membatasi makanan manis yang mengandung gula alami MGI - FKM UNDIP 23

24 Petunjuk Penyediaan Makan bagi Penghuni Asrama Penderita Kencing Manis Disediakan makanan dengan jumlah cukup, teratur dan beragam Kalori disesuaikan dengan berat penyakit Hindari makanan berupa gula pasir/merah, sirup, jeli, buah-buahan yang awetkan dengan susu kental manis, es krim, kue manis, dodol, cake dan dendeng manis MGI - FKM UNDIP 24

25 Petunjuk Penyediaan Makan bagi Penghuni Asrama Penderita Jantung Koroner Disediakan makanan yang beragam dlm jml dan mutu sesuai kebutuhan Hindarkan makanan yang berlemak dan gurih Hindarkan kue yang terlalu manis, sayuran yang mengangdung banyak serat (kangkung) dan banyak gas (kol), cabe dan bumbu lain yang merangsang Hindari minuman yang bersoda, kopi/the kental dan yang mengandung alkohol Batasi makanan yang mengandung garam MGI - FKM UNDIP 25

26 Petunjuk Penyediaan Makan bagi Penghuni Asrama Penderita Tekanan Darah Tinggi Sediakan makanan yang beragam, bila obes kurangi makanan yg berkarbohidrat (nasi dll) Gunakan minyak jagung, wijen, dan minyak biji matahari untuk memasak makanan Sediakan sayuran dan buah segar yang banyak mengandung vitamin (jeruk, apel,pir) Batasi pemakaian garam MGI - FKM UNDIP 26

27 4. Pelayanan Gizi Institusi Sekolah Tujuan: menyediakan makanan/gizi bagi anak sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar Peranannya sangat penting -- sekolah full days Cara pengelolaan: swakelola diserahkan pada pihak ketiga Cara Distribusi: pelayanan mandiri: kantin/kafetaria lain-lain: rantang/bungkus/boks MGI - FKM UNDIP 27

28 Keberadaan Kantin Sekolah: melayani makan lengkap pagi-siang-sore/ makanan kecil/minuman menyediakan sejumlah alternatif makanan bergizi: sebagai bahan pendidikan bagi anak membiasakan anak memilih makanan yang bergizi dapat/tidak berorientasi pada keuntungan tergantung cara pengelolaannya lokasi yang strategis dan nyaman-- dpt sbg tempat mengembangkan kreasi anak dan berdiskusi makanan terjaga kebersihan dan saniter perlu dikelola dengan baik: keseimbangan antara pendapatan dan pembiayaan MGI - FKM UNDIP 28

29 5. Pelayanan Gizi Institusi Komersial Ciri-ciri: pengelola : kebanyakan masyarakat umum manajemen sesuai keinginan pemilik penyediaan, macam menu dan frekuensi tidak harus kontinue dan terikat banyak yg hanya menyediakan menu spesifik konsumen heterogen konsumen bebas memilih-- perlu info jenis menu dan harga pelayanan: prasmanan/self service, dilayani di meja, dilayani dengan kereta makan, mesin makanan dll. MGI - FKM UNDIP 29

30 KEPUTUSAN MENKES NO. 715/MENKES/SK/V/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI JASABOGA PENGGOLONGAN JASA BOGA (BAB II Pasal 2) (1) Berdasarkan luas jangkauan pelayanan dan kemungkinan besarnya risiko yang dilayani, jasaboga dikelompokkan dalam golongan A, golongan B, dan golongan C. (2) Jasaboga golongan A, yaitu jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat umum, yang terdiri atas golongan A1, A2, dan A3. (3) Jasaboga golongan B, yaitu jasaboga yang melayani kebutuhan khusus untuk: a) Asrama penampungan jemaah haji; b) Asrama transito atau asrama lainnya; c) Perusahaan; d) Pengeboran lepas pantai e) Angkutan umum dalam negeri, dan f) Sarana Pelayanan Kesehatan. (4) Jasaboga golongan C, yaitu jasaboga yang melayani kebutuhan untuk alat angkutan umum internasional dan pesawat udara. MGI - FKM UNDIP 30

31 6. Pelayanan Gizi Institusi Khusus Tujuan: untuk melayani segolongan masyarakat agar mencapai status gizi dan stamina kesehatan yang maksimal dalam batas waktu yang ditetapkan Konsumen: narapidana, calon haji, atlit, peserta seminar dll Ciri-ciri: pengelola : kebanyakan intansi pemerintah sifatnya: sementara bila diadakan secara periodik dapat berlangsung terus menerus, mis: penjara, seminar yang berturutan MGI - FKM UNDIP 31

32 kebutuhan gizi berbeda sesuai kelompok konsumen dan tujuan penampungan pengawasan mutu perlu dilakukan dengan baik MGI - FKM UNDIP 32

33 7. Pelayanan Gizi Institusi RS Tujuan: untuk menyediakan makanan yang seimbang dan memenuhi syarat gizi dan kesehatan memperpendek masa rawat/length of stay Empak Tugas Pokok PGI-RS: pengadaan makanan pelayanan ruang rawat (inap ataupun jalan) penyuluhan/konsultasi gizi penelitian dan pengembangan gizi terapan (Dirjen Yankes Depkes, 1991) MGI - FKM UNDIP 33

34 Ciri-ciri pengelola : pemerintah/swasta pelaksanaan: swakelola or diserahkan phk ke-3 sifatnya: kontinue konsumen: bervariasi umur dan jenis penyakit jenis makanan: biasa dan diet khusus macam menu: klas III, II, I, VIP dan Super VIP macam konsistensi menu: biasa lembek saring cair sonde MGI - FKM UNDIP 34

35 8. Pelayanan Gizi Institusi Keadaan Darurat Tujuan: untuk menyediakan makanan yang seimbang dan memenuhi syarat gizi dan kesehatan pada saat terjadi bencana alam dan sosial (keadaan darurat) Macam-macam Keadaan Darurat: Jangka Pendek:mendadak, tanpa ada tanda-tanda awal dan lokasi terbatas, mis: gempa bumi, kebakaran, longsor, topan dll Jangka Sedang:disertai tanda-tanda awal dan daerah lebih luas mis: bencana kekeringan, banjir, polusi dll Jangka Panjang: merupakan masalah nasional mis: korban perang, kemarau berkepanjangan dll MGI - FKM UNDIP 35

36 Macam Masalah yang ditimbulkan: Masalah sosial: hambatan dlm pemenuhan kebutuhan pokok kehilangan pekerjaan/sumber kehidupan kemiskinan dll. Masalah Fisik: rusaknya sarana dan prasarana kehidupan Instansi yang bertanggungjawab dlm Penanganan: Masalah Sosial - menteri sosial Masalah Fisik - menteri P U/sarana wilayah Team dikoordinir oleh Menko Kesra Jenis Makan Institusi : Jangka pendek: serealia/produk olahannya Jangka sedang & panjang: perlu perhatian intake protein MGI - FKM UNDIP 36

37 Prinsip Dasar : Prioritas utama air (bersih dan cukup) Pemberian Karbohidrat tinggi mungkin 100 gram/orang hari jumlah kalori diusahakan mencapai kebutuhan gizi sejitar kal Setelah air dan karbohidrat terpenuhi, maka kebutuhan protein dan lemak diusahakan dipenuhi perhatian khusus untuk golongan rawan: susu untuk bayi dan anak (6 bln - 2 tahun) bisa ditambah pemberian suplemen untuk melengkapi kekurangan zat gizi (vitamin-mineral) makanan harus sesederhana mungkin, cepat, hemat dan tepat dengan situasi penghentian bantuan dilakukan secara bertahap: pemberian makanan pemberian bahan makanan MGI - FKM UNDIP 37

38 Kesulitan/hambatan : jumlah dan karakteristik kelompok sasaran yang dilayani belum diketahui dengan tepat sumber bahan makanan, besar kebutuhan dan transportasi kadang belum diketahui penyediaan makanan khusus untuk bayi bahan makanan yang tersedia tidak mencukupi kesulitan dalam memprioritaskan siapa yang paling membutuhkan perlengkapan yang ada tidak memadai penyediaan tenaga yang cakap dan terampil hegiene -sanitasi yang memenuhi syarat sulit dicapai MGI - FKM UNDIP 38

39 Hal-hal penting dlm Kegiatan Penyelenggaraan: Perencanaan: Perbekalan makan: macam & jumlah sesuai jangka waktu Penetapan standar peralatan dan perlengkapan dapur Penetapan perlengkapan lain-lain (tenda dll) Kebutuhan tenaga, terdiri: kepala penyelenggara, pengawas, tukang masak, pembantu tukang masak dan pesuruh/pembersih. Syarat-syaratnya: cakap, terampil, mudah bekerja sama cepat mengambil keputusan yang tepat mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi Menentukan standar kebutuhan untuk bayi, ibu menyusui, ibu hamil, penderita penyakit ttt, pengungsi & korban lain Menentukan menu untuk sasaran: macam makanan yang akan diberikan dan frekuensi Menentukan makanan untuk staf, makanan tambahan untuk pendonor darah dll. Penyediaan transportasi bahan makanan/makanan matang Menentukan prosedur distribusi makanan MGI - FKM UNDIP 39

40 Penyiapan Lokasi Penyelenggaraan: sebaiknya tidak jauh dari lokasi sasaran/korban tempat penyelenggaraan: di dalam atau di luar ruangan lokasi yang dipilih dapat berupa: rumah/ bangunan kosong di alam terbuka membuat tenda-tenda/ bangunan darurat markas PMI setempat atau bangunan publik setempat restoran, cafetaria, hotel jika lokasi di dalam ruangan, disyaratkan: tidak ada kemungkinan terjadi kebakaran kondisi gedung baik, tidak rusak dan beratap lantai kuat cukup cahaya dan penerangan, serta ventilasi ada fasilitas kamar mandi dan WC dekat dengan tempat pemberian makanan dekat dengan jalan cukup persediaan air MGI - FKM UNDIP 40

41 jika lokasi di luar ruangan, disyaratkan: tempat datar, kering dan tidak banyak binatang kecil ada pohon sebagai pelindung dekat dengan tempat perbekalan dan pemberian makan dekat dengan sumber air tidak dekat dengan sumber pencemaran penataan lokasi dapur darurat supaya efisien dan dapat memberi pelayanan yang cepat dan baik: tempat memasak disusun rapi susunan alat dapur sesuai urut-urutan kerja tempat makan dibuat beberapa jalur/baris arah cara pembagian makan ditentukan dengan petunjuk yang jelas penataan tempat pencucian bahan makanan, persiapan, pengolahan, pencucian alat kotor sesuai dengan urutan kerja di dapur supaya tidak semrawut MGI - FKM UNDIP 41

42 Menjaga Hegiene/sanitasi: sumber air cukup aman untuk diminum (memenuhi syarat air bersih) menjaga kebersihan gudang perbekalan memperhatikan kebersihan tenaga pemasak makanan (bebas dari penyakit menular/tidak carier) pengawasan terhadap makanan matang pengawasan terhadap sampah (perlu tempat tertutup) MGI - FKM UNDIP 42

F I R D A N A B I L A H I J R A H S O F I A A Z I Z A H

F I R D A N A B I L A H I J R A H S O F I A A Z I Z A H KLASIFIKASI PELAYANAN GIZI INSTITUSI F I R D A N A B I L A H I J R A H S O F I A A Z I Z A H MACAM PELAYANAN GIZI INSTITUSI BERDASARKAN KLASIFIKASINYA DAPAT DIBAGI MENJADI : 1.Pelayanan Gizi Institusi

Lebih terperinci

HANDOUT I. : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering. Minggu : 1 dan 2 Pokok Bahasan : Konsep Dasar, Klasifikasi dan Karakteristik

HANDOUT I. : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering. Minggu : 1 dan 2 Pokok Bahasan : Konsep Dasar, Klasifikasi dan Karakteristik Mata Kuliah Program Jenjang : S-1 Semester HANDOUT I : Katering Pelayanan Lembaga : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering : VI Minggu : 1 dan 2 Pokok Bahasan : Konsep Dasar, Klasifikasi dan Karakteristik

Lebih terperinci

Makalah MSPMI. Penyelenggaraan Makanan di BANK. Poltekkes Kemenkes Palembang. Nama Mahasiswa : Mutiara Pemata Sari

Makalah MSPMI. Penyelenggaraan Makanan di BANK. Poltekkes Kemenkes Palembang. Nama Mahasiswa : Mutiara Pemata Sari Poltekkes Kemenkes Palembang Makalah MSPMI Penyelenggaraan Makanan di BANK Nama Mahasiswa : Mutiara Pemata Sari Dosen Pembimbing : Dra. Rohanta Siregar, MM, M.Kes 2013/2014 Daftar Isi Daftar Isi...1 Kata

Lebih terperinci

PELAYANAN Gizi Institusi Sosial

PELAYANAN Gizi Institusi Sosial PONDOK PESANTREN, PANTI JOMPO DAN PANTI ASUHAN PELAYANAN Gizi Institusi Sosial Pelayanan Gizi Institusi Sosial Adalah Pelayanan Gizi Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Atau Swasta Yang Berdasarkan Azas Sosial

Lebih terperinci

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu HANDOUT 4 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 6 dan 7 Pokok Bahasan : Perencanaan Menu Jumlah SKS : 3 sks 1. Tujuan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAGEMEN GIZI INSTITUSI

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAGEMEN GIZI INSTITUSI MODUL I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAGEMEN GIZI INSTITUSI Oleh Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Sejarah: Penyelenggaraan makanan banyak sdh dimulai sejak jaman pembuatan pyramide di

Lebih terperinci

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING Penerimaan bahan makanan kering adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA.

ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA. ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA Repa Kustipia 1 1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Jakarta

Lebih terperinci

PEMBERIAN MAKAN PADA KELOMPOK RENTAN DALAM SITUASI DARURAT

PEMBERIAN MAKAN PADA KELOMPOK RENTAN DALAM SITUASI DARURAT PEMBERIAN MAKAN PADA KELOMPOK RENTAN DALAM SITUASI DARURAT (yuniz) I. PENDAHULUAN Salah satu situasi kedaruratan yang sering menimbulkan banyak korban, adalah kejadian bencana, yang merupakan suatu keadaan

Lebih terperinci

MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA

MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA Dosen pembimbing : Ir. Suyatno, M.Kes Disusun oleh : Bertin F W 25010110141094 Annisa Arum S 25010112150038 BAGIAN GIZI

Lebih terperinci

Ala carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri

Ala carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri Ala carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri - - Table d hote menu susunan hidangan lengkap dengan satu harga yang pasti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER

PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER A. Pengertian Penyelenggaraan makanan darurat merupakan peyelenggaraan makanan yang dipersiapkan pada waktu terjadi keadaan darurat yang ditetapkan oleh Kepala Wilayah

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Pedoman diet Tujuan pedoman adl memelihara status gizi yang baik. Pedoman ada 2, yaitu: pedoman umum dan pedoman rumah sakit. Pedoman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia berjumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia berjumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambahan jumlah lansia di beberapa negara, salah satunya Indonesia, telah mengubah profil kependudukan baik nasional maupun dunia. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010

Lebih terperinci

A. STANDART KOMPETENSI / CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri penyelenggaraan makanan komersial dan institusi

A. STANDART KOMPETENSI / CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri penyelenggaraan makanan komersial dan institusi A. STANDART KOMPETENSI / CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri penyelenggaraan makanan komersial dan institusi B. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Kepada Yth. Ibu Balita Di Tempat Kabanjahe, Juli 2015 Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gaya hidup kota yang serba praktis memungkinkan masyarakat modern sulit untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain

Lebih terperinci

MAKANAN SIAP SANTAP DALAM KEADAAN DARURAT

MAKANAN SIAP SANTAP DALAM KEADAAN DARURAT MAKANAN SIAP SANTAP DALAM KEADAAN DARURAT Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI 2014 Wilayah Indonesia Rawan Bencana Letak geografis Wilayah Indonesia Pertemuan 3 lempengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberi tenaga atau mengatur semua proses di dalam tubuh.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa :

BAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa : BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Penyelenggaraan Makan Siang Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan yang mempekerjakan 22.563 orang telah menyediakan kantin untuk tenaga kerja, hal ini

Lebih terperinci

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO PEKERJA PERTEMUAN 4 NADIYAH, S.Gz., M.Si LARAS SITOAYU, S.Gz., MKM PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT Kebutuhan Gizi Minimal Sehari (MDR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga memfokuskan diri dalam mencetak lulusan yang ahli dalam bidang Tata Boga. Program Studi Jurusan dengan bobot

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi Pangan Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang di makan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi. BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan hidupnya, manusia memerlukan makanan karena makanan merupakan sumber gizi dalam bentuk kalori,

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan setiap orang akan makanan tidak sama, karena kebutuhan akan berbagai zat gizi juga berbeda. Umur, Jenis kelamin, macam pekerjaan dan faktorfaktor lain menentukan

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga HANDOUT PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga MATERI PERKULIAHAN Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga 1. Dapur Usaha Boga

Lebih terperinci

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEM IA Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA DIS = Salah ; Gangguan LIPID = Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA : gangguan metabolisme lemak Metabolisme lemak

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu sumber mineral mikro yang berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh (Indira, 2015). Mineral mikro sendiri merupakan mineral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan No.60, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEJAHTERAAN. Pangan. Gizi. Ketahanan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5680) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI Pengertian MENU Susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang MENU SEIMBANG Menu yang mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan berfungsi untuk

Lebih terperinci

WAHYU WIJIATI RAHAYU RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA JAKARTA

WAHYU WIJIATI RAHAYU RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA JAKARTA WAHYU WIJIATI RAHAYU RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA JAKARTA LANDASAN Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 712/Menkes/Per/X/1986 tentang Persyaratan Kesehatan Jasaboga Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat kesejahteraan masyarakat, demikian halnya dengan fokus perhatian masalah kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SERTIFIKASI LAIK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SERTIFIKASI LAIK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SERTIFIKASI LAIK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa keracunan makanan dan minuman, proses

Lebih terperinci

Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman

Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman Siti Sulastri SST TERAPI? Sama dengan Pengobatan : Remediasi masalah kesehatan. Suatu cara / proses kegiatan yang berkaitan untuk menanggulangi masalah kesehatan tubuh Terapi Gizi : usaha untuk memulihkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang maupun gizi lebih pada dasarnya disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang. Sementara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kegiatan pekerjaan di luar rumah, akan meningkatkan kebutuhan jasa pelayanan makanan terolah termasuk makanan dari

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT Nur Indrawaty Liputo Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Disampaikan pada Seminar Apresiasi Menu Beragam Bergizi Berimbang Badan Bimbingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

GIZI KERJA. Keselamatan & Kesehatan Kerja

GIZI KERJA. Keselamatan & Kesehatan Kerja GIZI KERJA K3 Keselamatan & Kesehatan Kerja GIZI KERJA Landasan Hukum 1. UU No.1 th 51 dan UU No.12 th 1948, tentang kondisi fisik tenaga kerja,setelah bekerja terus menerus selama 4 jam harus diberi istirahat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi bahan makanan yang

Lebih terperinci

Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita KAPAN SAATNYA BALITA MULAI MEMERLUKAN MAKANAN NON ASI? Masa ketergantungan bayi terhadap ASI dimulai sejak bayi lahir sampai usia

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER PENELITIAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI SUSU PADA SISWA-SISWI SMPN 181 JAKARTA PUSAT TAHUN 2013 Assallamualaikum Wr. Wb Perkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, maka kehadiran makanan siap saji semakin memanjakan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Citra sebuah rumah sakit di tentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sistem pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN - 25 - BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN A. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 1. Pembinaan Pemeriksaan berkala yang dilakukan pada jasaboga, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/KKP dan dapat melibatkan Asosiasi

Lebih terperinci

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA 19 SERI BACAAN ORANG TUA JAGUNG Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Orang Dewasa

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Orang Dewasa GIZI DAUR HIDUP: Gizi Orang Dewasa By Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 Dewasa: Karakteristik Usia

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL. 29 Hubungan antara..., Wita Rizki Amelia, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB 5 HASIL. 29 Hubungan antara..., Wita Rizki Amelia, FKM UI, Universitas Indonesia BAB 5 HASIL 5.1 Gambaran Umum RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan rumah sakit rujukan nasional yang melayani pasien dari seluruh wilayah Indonesia bahkan ada beberapa diantaranya adalah warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan. mencapai status gizi yang optimal (Kemenkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan. mencapai status gizi yang optimal (Kemenkes, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan makanan institusi merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia yang sehat setiap harinya memerlukan makanan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga memiliki kesanggupan yang maksimal dalam menjalankan kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh, 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu perguruan tinggi di Gorontalo. Kampus Universitas Negeri Gorontalo terbagi atas 3, yaitu kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas

Lebih terperinci

MANAJEMEN DISTRIBUSI DAN PELAYANAN MAKANAN

MANAJEMEN DISTRIBUSI DAN PELAYANAN MAKANAN MODUL VII MANAJEMEN DISTRIBUSI DAN PELAYANAN MAKANAN Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Cara Distribusi Makanan Berdasarkan penerapan prosedur distribusi, yg menekankan pada alat pendistribusian

Lebih terperinci

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 OLEH : KELOMPOK 15 D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU Pengertian Gizi ibu hamil Zat gizi adalah : Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P. Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV PELAYANAN JAMA AH HAJI PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG

BAB IV PELAYANAN JAMA AH HAJI PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG BAB IV PELAYANAN JAMA AH HAJI PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG A. Pendaftaran Pendaftaran jama ah haji bisa dilakukan kapan saja baik melalui on line ataupun datang langsung ke kantor PT. Fatimah Zahra Semarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. MenKes No.l34/MenKes/IV/1978 menyebutkan bahwa instalasi gizi merupakan wadah yang melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade terakhir ditandai dengan perbaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2010, pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya 2.1. Penyelenggaraan Makanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya menyelenggarakan, mengurus, dan mengusahakan sesuatu, seperti: memelihara, merawat. (Ali,

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir abad 20 telah terjadi transisi masyarakat yaitu transisi demografi yang berpengaruh terhadap transisi epidemiologi sebagai salah satu dampak pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat dengan drastis sehingga menempatkan masalah ini menjadi salah satu masalah yang perlu mendapatkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe

Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe Hari VIP Kelas Ruangan I Pagi Pagi Pagi Ikan acar kuning Telur dadar Telur dadar Tempe goreng Tempe goreng Tempe goreng Tumis bayam Tumis bayam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL 71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu 2.1.1 Definisi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Panti Rehabilitasi Panti rehabilitasi merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan pelayanan pengganti dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan

Lebih terperinci

II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup

II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup 7 II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pola makan anak balita Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup khususnya manusia. Pangan merupakan bahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Sehat Anak sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik dan teratur, jiwanya berkembang sesuai dengan tingkat umurnya, aktif, gembira, makannya teratur, bersih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembangnya dan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. kembangnya dan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan harta yang tak ternilai harganya yang kelak akan menjadi pewaris dan penerus, begitu juga untuk menjadikan suatu bangsa menjadi lebih baik kedepannya.

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan salah satu tempat potensial untuk mengembangkan strategi sadar pangan dan gizi. Santri remaja di pesantren adalah sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

MODUL III MANAGEMEN MENU. Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang

MODUL III MANAGEMEN MENU. Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang MODUL III MANAGEMEN MENU Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Menu: Pengertian berasal dari bhs Perancis yang berarti: suatu daftar yang tertulis secara rinci daftar hidangan yang disiapkan

Lebih terperinci

POLA KONSUMSI PANGAN

POLA KONSUMSI PANGAN POLA KONSUMSI PANGAN = Pola Pangan = Food Pattern = Kebiasaan Makan = Food Habit Cara seseorang atau sekelompok orang untuk memilih makanan yg dikonsumsinya yg dipengaruhi oleh fisiologis, psikologis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. Untuk masyarakat yang berpendidikan dan cukup

Lebih terperinci

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : KUESIONER SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : 4. Nama Kepala Sekolah : 5. Status Sekolah : Negeri / Swasta * 6. Status Akreditasi Sekolah : 7. Jumlah Murid Seluruh Kelas : Laki-laki

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi

Lebih terperinci

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan THP FTP UB Menu France : daftar yang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan. Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut

Lebih terperinci