TINJAUAN MAKNA DAN BAHASA VISUAL PADA PAPAN REKLAME KAMPANYE POLITIK 2013) PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN MAKNA DAN BAHASA VISUAL PADA PAPAN REKLAME KAMPANYE POLITIK 2013) PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 TINJAUAN MAKNA DAN BAHASA VISUAL PADA PAPAN REKLAME KAMPANYE POLITIK (Analisis Semiotika Papan Reklame Kampanye Politik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013) PENDAHULUAN Tahun 2013 merupakan momentum bagi masyarakat Sumatera Utara untuk melaksanakan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (pilgubsu).komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara telah menetapkan lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan ikut serta dalam pilkada Sumatera Utara Kelima pasangan calon gubsu dan wagubsu tersebut adalah pasangan dengan nomor urut satu, Gus Irawan Pasaribu dan H.Soekirman; pasangan nomor urut dua, Effendi M.S. Simbolon-Djumiran Abdi; pasangan nomor urut tiga dengan Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal; pasangan nomor urut empat, Amri Tambunan dan R.E. Nainggolan; serta pasangan nomor urut lima, dengan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi. Pemungutan suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara ini diadakan pada tanggal 7 Maret Sebelum pemilihan kepala daerah dilangsungkan, para kandidat calon kepala daerah tersebut diberikan kesempatan untuk melakukan kampanye.kegiatan kampanye juga harus memiliki saluran untuk menyampaikan pesan kampanye.saluran kampanye tersebut berupa media cetak, media elektronik, media luar ruang dan media format kecil. Dalam penyampaiannya, ada iklan yang diucapkan secara lisan dan ada juga yang muncul dalam tulisan, seperti dalam surat kabar, majalah dan papan reklame.para calon gubernur dan wakil gubernur biasanya memanfaatkan papan reklame ini untuk menampilkan gambar diri beserta jargon-jargon politik mereka.simbol dan tanda yang terdapat dalam iklan papan reklame kampanye politik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, merupakan elemen dasar pada semiotika.cara pengkombinasian tanda serta aturan yang melandasinya memungkinkan untuk dihasilkannya makna sebuah teks (Piliang, 2012: 304). Iklan kampanye politik para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2013 yang marak tersebar di setiap ruas jalan besar di kota Medan ini, sangat menarik untuk diteliti karena penuh dengan simbol-simbol yang mengandung makna tersendiri. Untuk itu pada penelitian ini digunakan analisis semiotika dalam menganalisa papan reklame kampanye politik para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur.hal ini memberikan jalan bagi peneliti untuk mempresentasikan makna yang terkandung di dalam iklan kampanye politik para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana pemaknaan dari visualisasi pada papan reklame iklan kampanye politik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013? Pembatasan Masalah Sesuai dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan, berikut ini peneliti merumuskan pembatasan masalah penelitian.adapun maksudnya agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah, dan tidak terlalu luas. Maka pembatasan masalah yang akan diteliti adalah : 1. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif 1

2 2. Penelitian hanya meneliti makna semiotik dan bahasa visual pada papan reklame kampanye politik dari lima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara pada bulan Januari 2013 di kota Medan. 3. Penelitian tidak meneliti pribadi kandidat. 4. Perangkat analisis teori yang digunakan adalah semiologi Roland Barthes. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sistem tanda yang melingkupi pemaknaan dan bahasa visual pada papan reklame pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Untuk mengetahui makna semiotika yang terkandung dalam visualisasi iklan papan reklame kampanye politik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 dengan menggunakan semiologi Roland Barthes. KAJIAN LITERATUR Semiologi Roland Barthes Roland Barthes meneruskan pemikiran Saussure dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan order of significations (Kriyantono, 2010 : 272).Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci dari analisisnya.barthes menjelaskan bahwa denotasi atau signifikansi tahap pertama merupakan hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified) di dalam sebuah tanda terhadap realitas external.konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebut sebagai mitos dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.konotasi merupakan aspek bentuk dari tanda, sedangkan mitos adalah muatannya.dalam mitos juga terdapat pola tiga dimensi penanda, petanda dan tanda pada sistem pemaknaan tataran kedua ( Desain Komunikasi Visual Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsepkonsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, komposisi warna, lay out bahkan musik ataupun suara. Dengan demikian gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan (Kusrianto, 2007:2). Iklan dan Semiotika Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, atau menjual layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif (Liliweri, 1992:20).Untuk mengkaji iklan dalam perspektif semiotika, kita bisa mengkajinya lewat sistem tanda.iklan menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, baik verbal yang berupa ikon.iklan dapat menipu lewat bahasa, secara struktural terdiri atas tanda-tanda (kesatuan penanda dan petanda) yang semuanya dapat digunakan untuk melukiskan realitas ataupun sebaliknya diharuskan untuk memalsukan sebuah realitas (Piliang, 2003:280). 2

3 METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Tipe penelitian ini adalah kualitatif yang diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis (Nawawi, 1995:209). Penelitian dengan menggunakan analisis semiotika merupakan teknik penelitian bagi kajian komunikasi yang cenderung lebih banyak mengarah pada sumber maupun penerimaan pesan. Aspek yang diteliti dalam iklan kampanye politik dari calon gubernur dan wakil gubernur ini akan menggunakan pendekatan kerangka analisis Roland Barthes, signifikasi dua tahap (two order signification), yaitu denotasi dan konotasi. Objek Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini adalah iklan kampanye politik dari kelima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara yang disampaikan melalui media luar ruang, seperti papan reklame (billboard).iklan kampanye politik melalui media luar ruang ini tertuang dalam bentuk visual berupa gambar, warna, serta jargon-jargon politik dari masingmasing kandidat. Penggunaan papan reklame yang berukuran besar dan ditempatkan di tempat umum membuka peluang bagi para kandidat untuk memperkenalkan diri dan mempersuasi masyarakat agar memilih mereka pada pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara pada 7 Maret 2013 Subjek Penelitian Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengkajian semiotik pada makna iklan politik yang disampaikan oleh para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur dalam kampanye pemilihan kepala daerah di Sumatera Utara.Pengkajian semiotik ini dianalisis menggunakan semiologi Roland Barthes. Kerangka Analisis Penelitian ini mengambil unit analisis berupa gambar papan reklame iklan kampanye politik dari kelima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2013.Pengambilan gambar papan reklame sebanyak 58 gambar papan reklame kemudian dipilih empat belas gambar papan reklame dari seluruh kandidat calon gubernur dan wakil gubernur tersebut. Gambar papan reklame tersebut dipilih sesuai dengan subjek penelitian yang mencakup elemen desain komunikasi visual, komposisi warna, teknik penggunaan kamera dan style (gaya). Kemudian hal yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis dalam level tanda, denotasi, konotasi dan mitos dengan menerapkan konsep semiologi Roland Barthes.Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana pemaknaan visualisasi dari papan reklame para calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara periode Teknik Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dan terkait dengan penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan 2. Pengamatan Langsung Teknik Analisis Data Peneliti perlu memperhatikan berbagai hal sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan analisis (Sobur, 2003:117), yaitu: 3

4 1. Mengumpulkan data dengan cara memotret papan reklame iklan kampanye politik dari kelima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode Mengidentifikasi Penanda dan Petanda pada papan reklame. 3. Mengklasifikasi Gambar, indeks dan simbol pada papan reklame. 4. Menginterpretasi makna semiotika pada papan reklame. 5. Menyimpulkan analisis semiotika pada papan reklame. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari hasilpengumpulan data, penulis menemukan 58 jenis iklan kampanye politik melalui media luar ruang dari kelima pasangan kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2013.Penulis membatasi penganalisaan data menjadi lima belas papan reklame iklan kampanye politik. Penganalisaan data menurut teori semiologi Roland Barthes dengan cara mengidentifikasi penanda dan petanda pada papan reklame iklan kampanye politik dari kelima pasangan calon Gubernur, mengklasifikasikan gambar, indeks dan simbol pada papan reklame iklan kampanye politik, menginterpretasi makna semiotikanya, dan menyimpulkan analisis semiotika pada papan reklame iklan kampanye politik dari kelima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013.Sebagai contoh diambil gambar papan reklame dari masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil, sebagai berikut : Gambar 1 Papan Reklame GusMan Gambar 2 Papan Reklame ESJA Gambar 3 Papan Reklame Chairuman-Fadly Gambar 4 Papan Reklame AMRI RE Gambar 5 Papan Reklame Ganteng 4

5 Tabel 1 : Teknik-Teknik dalam Pengambilan Gambar Papan Reklame Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Teknik pengambilan gambar Sudut pandang (Angle) pengambilan gambar Tipe lensa Fokus gambar Pencahayaan Pewarnaan Medium Shot Eye Level Normal Deep Focus High Key Warm 1. Tataran Denotatif Papan Reklame GusMan Pada papan reklame pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut, terpampang jelas foto dua sosok pria dewasa dengan sisiran rambut pendek dan rapi sambil tersenyum ramah yang dikenal sebagai Gus Irawan dan H.Soekirno.Lalu terdapat tulisan GusMan.Mereka berdua tampak mengenakan baju bercorak putih, oranye, dan biru.pada bagian atas tengah papan reklame tersebut terdapat angka satu yang menandakan pasangan ini adalah pasangan nomor urut satu dalam kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2013.Selain itu di sudut kanan atas papan reklame tersebut terdapat gambar gugusan pulau yang dikenal sebagai Pulau Sumatera, dengan tulisan jargon diatasnya PERUBAHAN UNTUK SUMUT SEJAHTERA. Papan Reklame ESJA Pada papan reklame pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, terpampang foto sosok pria dewasa dengan potongan rambut pendek berwarna hitam dan pada sisi kanannya terdapat pria paruh baya dengan potongan rambut pendek yang rambut sudah sepenuhnya uban.effendi Simbolon pada sisi kiri dan Jumiran Abdi pada sisi kanan menampilkan senyum yang bersahabat. Mereka juga memakai atribut yang sederharna berupa kemeja berlengan pendek berwarna putih. Lalu pada bagian atas foto tersebut tertera nama mereka yaitu EFFENDI SIMBOLON JUMIRAN ABDI dengan warna putih. Kemudian terdapat gambar angka dua yang dikenal sebagai nomor urut pasangan Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi pada Pemilukada 2013.Di atas angka tersebut tertulis kata Inilah Pilihanku yang berwarna putih. Papan Reklame Chairuman-Fadly Pada papan reklame ini terpampang foto dua sosok pria dewasa dengan menggunakan kopiah dan tampil dengan wajah tersenyum lebar. Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini juga memakai atribut yang khas, yaitu berupa kemeja koko dengan kerah berwarna kuning dan hijau. Ditengah-tengah foto Chairuman dan Fadly, terdapat angka tiga di dalam lingkaran dan dibawahnya tertulis PILIHAN KU!.Dibawahnya terdapat tertera nama lengkap dari Chairuman dan Fadly, yaitu Dr. H. CHAIRUMAN HARAHAP, SH, MH H.FADLY NURZAL, S.Ag. Lalu terdapat lingkaran merah dengan tulisan berwarna putih BERANI JUJUR HEBAT!.Tepat dibawahnya juga terdapat tulisan KORUPSI BUKAN TRADISI. Terakhir di bagian paling bawah papan reklame tersebut, tertulis jargon politik dari Chairuman dan Fadly, yaitu MEMBANGUN DARI DESA. Papan Reklame Amri RE 5

6 Pada papan reklame yang berlatarbelakangkan biru muda ini terpampang foto dua sosok pria dewasa berkacamata, yang satu menggunakan kopiah dengan kemeja koko lengan panjang berwarna putih, dan yang satunya lagi hanya menggunakan kemeja lengan panjang berwarna putih biasa.mereka berdua dikenal sebagai Amri Tambunan dan R.E. Nainggolan.Lalu tepat dibawah foto tersebut, tertera tulisan angka empat dan kalimat Membangun Dalam Kebhinekaan.Disamping foto pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut terdapat angka 4 berwarna biru.dibawah angka empat tersebut, tertera tulisan AMRI RE. Papan Reklame Ganteng Pada papan reklame ini, terdapat foto dua pria dewasa yang tersenyum sambil mengenakan kopiah. Mereka berdua tampak memakai seragam yang sama, yaitu kemeja putih lengan panjang dengan motif batik dibagian tengahnya. Di bawah foto mereka masing-masing, tertulis dengan warna hitam, H.GATOT PUJO NUGROHO, ST CALON GUBERNUR SUMATERA UTARA dan Ir.H.T. ERRY NURADI, M.Si CALON WAKIL GUBERNUR SUMATERA UTARA. Latar belakang pada foto Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry tersebut adalah pemandangan sawah yang sedang menguning dengan para petani yang bekerja.dibawah gambar tersebut tertulis dengan warna merah, Orang Sumut Bilang Pemimpin Yang PATEN Itu Harus....Tepat dibawah tulisan tersebut terdapat seperti logo dengan desain lingkaran hitam dengan tulisan GANTENG berwarna merah dan di bawahnya tertulis dengan warna putih, GATOT & TENGKU ERRY. 2. Tataran Konotatif Papan Reklame Gusman Pada papan reklame ini terpampang jelas wajah Gus Irawan dan H.Soekirman yang berpenampilan dengan potongan rambut pendek dan rapi, menunjukkan ekspresi wajah yang bersemangat sambil tersenyum. Kedua pasangan tersebut tampak mengenakan pakaian khas Gus Irawan dan H.Soekirman dalam kampanye politik Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013, yaitu kemeja dengan corak putih, oranye dan biru. Warna putih, oranye dan biru merupakan warna khas dari Bank Sumut.Hal ini berkaitan dengan profesi Gus Irawan yang sekarang menjabat sebagai Direktur Utama dari Bank Sumut.Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada foto Gus Irawan dan Soekirman adalah Medium Shot. Teknik ini dapat menimbulkan kesan adanya hubungan personal dengan subjek, dimana papan reklame memberikan suatu pencitraan bagi Gus Irawan dan Soekirman. Papan Reklame ESJA Pada papan reklame pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara ini terpampang jelas wajah Effendi Simbolon dengan potongan rambut rapi, pendek dan berwarna hitam dan Jumiran Abdi dengan potongan rambut pendek dan beruban, sambil menunjukkan senyum yang ramah dan bersahabat. Tampilan dari kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini mengartikan bahwa mereka siap untuk menjadi pemimpin bagi rakyat Sumatera Utara.Teknik pengambilan gambar dari Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi ini adalah Medium Shot. Teknik ini dapat menimbulkan kesan adanya hubungan personal dengan subjek, dimana papan reklame memberikan suatu pencitraan bagi sosok Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi. Papan Reklame Chairuman-Fadly 6

7 Pada papan reklame Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal ini, tampak Kedua calon gubernur dan wakil gubernur tersebut tampak tersenyum dan memakai kopiah serta kemeja koko rapi. Dengan menggunakan kemeja koko berwarna putih, secara tersirat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini menyatakan bahwa mereka bersih dan tulus.pemakaian kopiah sebagai atribut tambahan, memberikan kesan kemusliman dari calon gubernur dan wakil gubernur ini.foto Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal menggunakan teknik pengambilan gambar Medium Shot.Teknik menimbulkan kesan adanya hubungan personal dengan subjek, dimana papan reklame tersebut turut memberikan suatu pencitraan atas Chairuman dan Fadly. Papan Reklame Amri RE Pada papan reklame ini tampilan calon gubernur, Amri Tambunan yang berkacamata dan menggunakan baju koko lengan panjang berwarna putih dengan kopiah dikepala sambil tersenyum. Penampilan dengan baju koko berwarna putih dan kopiah dapat berkonotasi seorang muslim yang bersih. Melalui tampilan dan atribut yang dikenakan Amri Tambunan dan R.E.Nainggolan, mereka juga ingin menyatakan bahwa kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut berasal dari latar belakang agama yang berbeda, yaitu Amri Tambunan beragama Islam dan R.E.Nainggolan beragama Kristiani.Melalui segi teknik pengambilan gambar, foto Amri Tambunan dan R.E. Nainggolan menggunakan Medium Shot. Teknik menimbulkan kesan adanya hubungan personal dengan subjek, dimana papan reklame tersebut turut memberikan suatu pencitraan atas Amri Tambunan dan R.E. Nainggolan. Papan Reklame Ganteng Pada papan reklame ini, Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi tampak tersenyum dan tampil dalam atribut khas mereka, yaitu kemeja putih lengan panjang dengan hiasan batik ditengahnya serta kopiah. Dari tampilan ini, dapat dikonotasikan pemakaian kopiah menandakan bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut adalah seorang muslim.foto Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi yang diambil menggunakan teknik pengambilan gambar Medium Shot. Teknik menimbulkan kesan adanya hubungan personal dengan subjek, dimana papan reklame tersebut turut memberikan suatu pencitraan atas Gatot dan Tengku Erry. 3. Mitos dan Ideologi Papan Reklame GusMan Latar belakang profesi Gus Irawan yang merupakan Direktur Utama Bank Sumut sejak tahun 2000 sampai sekarang, dan juga Soekirman yang menjabat sebagai Wakil Bupati Serdang Bedagai memperkuat kepercayaan diri yang terlihat dari gestur dan tatapan mata memandang kedepan tersebut. Kemeja bercorak biru, putih dan oranye yang dipakai Gus Irawan dan Soekirman memiliki fungsi alat identitas diri yang dapat menyusup ke dalam ruang sadar setiap orang yang melihatnya.kemeja tersebut menandakan kentalnya identitas seorang Gus Irawan yang merupakan Direktur Utama Bank Sumut. Disini ingin ditunjukkan pula bahwa seorang Gus Irawan adalah seorang pemimpin yang mengerti dalam membangun ekonomi dengan baik, hal tersebut dilekatkan setelah terbukti pengalaman Gus Irawan yang mengubah Bank Sumut yang sudah bangkrut oleh krisis ekonomi tahun 1997, menjadi bank daerah terbaik tingkat nasional. Papan Reklame ESJA Dalam papan reklame ini terdapat bentuk dukungan dari RELAWAN PELANGI ESJA yang merupakan sebutan untuk para pendukung Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi. 7

8 Kata Pelangi pada sebutan Relawan Pelangi ESJA ini tentu memiliki hubungan dengan jargon politik yang diusung ESJA, yaitu SUMUT 2013 Lebih BerWaRNa. Kata Pelangi sendiri memiliki arti lengkung spektrum warna di langit, tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titik-titik hujan, atau dapat dikatakan pelangi adalah warna yang beraneka macam.pelangi juga dapat diartikan sebagai keberagaman.sebutan Relawan Pelangi ESJA dapat dianalogikan bahwa para pendukung ESJA juga berasal dari beragam latar belakang, suku, budaya, ras dan agama. Latar belakang gradasi pelangi pada foto Effendi dan Jumiran, dapat berkonotasi bahwa Effendi dan Jumiran berlatar belakangkan keberagaman dan didukung oleh relawan pelangi ESJA yang juga beragam. Papan Reklame Chairuman-Fadly Pada papan reklame ini terdapat foto Chairuman Harahap disebelah kanan dan Fadly di sebelah kiri, keduanya menggunakan kopiah dan kemeja koko. Umumnya di Indonesia, cara berpakaian dengan kemeja koko dan kopiah menandakan penampilan seorang muslim. Lalu pada terdapat pula tulisan KORUPSI BUKAN TRADISI dimana kata BUKAN dibuat berbeda dengan kolom berwarna merah. Dari penulisan kalimat tersebut, itu menunjukkan komitmen dari Chairuman dan Fadly yang ingin melepaskan Sumatera Utara dari praktek korupsi yang telah menjadi tradisi.chairuman dan Fadly juga mengusung jargon MEMBANGUNAN DARI DESA. Kata MEMBANGUN disini dibuat dalam kolom berwarna merah yang menandakan bahwa kegiatan MEMBANGUN tersebut adalah penting dan harus segera dilakukan.menurut Chairuman dan Fadly, Bila diibaratkan Provinsi Sumatera Utara sebagai rumah, maka pembangunan selayaknya dimulai dari unit yang paling sederhana, yaitu desa. Jika setiap desa dapat maju niscaya akan berdampak pada seluruh Sumatera Utara. Papan Reklame Amri RE Penampilan Amri yang menggunakan kopiah dan baju koko berkonotasi bahwa Ia adalah seorang muslim, dan arti lambaian tangan dengan 4 jari menandakan sapaan hangat. Amri dan R.E Nainggolan mengusung jargon politik Membangun Dalam Kebhinekaan. Hal ini sangat berkenaan dengan misi Partai Demokrat yang mengusung kandidat ini, yang berbunyi Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban Warganegara tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan dalam rangka menciptakan masyarakat sipil (civil society) yang kuat, otonomi daerah yang luas serta terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur lembaga perwakilan dan permusyawaratan ( Papan Reklame Ganteng Pada papan reklamenya ini, Gatot dan Tengku mencoba menampilkan sisi kemuslimannya dengan memakaikan kopiah di kepalanya.lalu terdapat pula latar petani dan sawah yang menguning sebagai latar foto Gatot dan Tengku Erry.Sawah yang menguning dapat berkonotasi kemakmuran. Untuk itu, latar belakang ini dan atribut yang dipakaikan Gatot dan Tengku dikombinasikan sehingga berhubungan dengan visi Gatot dan Tengku Erry Nuradi, yaitu menjadikan Provinsi Sumatera Utara berbudaya, makmur, religius, terdepan, bersahabat dan berwawasan Lingkungan.Kemudian pada bagian kiri papan reklame tersebut tertulis Orang Sumut Bilang Pemimpin Yang PATEN itu Harus....Kalimat ini merupakan adopsi dari jargon politik Tengku Erry Nuradi ketika pada masa Balon Gubernur, yaitu Orang Sumut Bilang Pemimpin itu Harus Paten.Dari sini dapat dilihat maksud dari Orang Sumut itu maksudnya adalah 8

9 Tengku Erry yang merupakan orang Sumut asli.ia menggeneralisasikan bahwa Orang Sumut secara keseluruhan menginginkan pemimpin yang paten atau bagus. Simpulan Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkahlangkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut : 1. Pada media luar ruang khususnya papan reklame kampanye politik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013, ditemukan makna Semiotika yang ditentukan oleh tampilan gambar dan sistem tanda dan terdapat pemaknaan yang ditemukan pada semua papan iklan reklame kampanye politik tersebut. 2. Pada papan reklame kampanye politik dari Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara ditemukan ikon, indeks, dan simbol yang begitu beragam. Dengan menggunakan semiologi Roland Barthes pada papan reklame kampanye politik ini, ditemukan adanya hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified) di dalam sebuah tanda sehingga menjelaskan secara nyata sebuah tataran denotatif. Kemudian terdapat pula interaksi antara tanda dengan perasaan atau emosi pembaca serta nilai-nilai kebudayaan di dalam papan reklame, sehingga membawa kepada tataran konotasi yang memberikan makna tersendiri dan memiliki pengaruh kepada kerangka berpikir dari pembaca. 3. Pada setiap papan reklame ditemukan berbagai konotasi yang identik dengan operasi ideologi, dimana ideologi tersebut berasal dari ideologi yang dianut Calon Gubernur dan Wakil Gubernur beserta partai yang mendukungnya, sehingga kemudian tersingkap bahwa terdapat mitos yang terkandung di dalamnya dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku pada setiap calon gubernur dan wakil gubernur selama masa kampanye berlangsung. Saran Penelitian Penelitian mengungkap fenomena kejadian yang terjadi menjelang pemilihan umum ataupun pilkada, dimana poster dan papan reklame digunakan sebagai sarana komunikasi oleh kandidat dengan masyarakat.dari penelitian ini penulis menyarankan kepada kandidat agar menyampaikan pesan yang komunikatif, positif dan membangun memperhatikan makna semiotika. Saran Dalam Kaitan Akademis Peneliti melihat semiotika merupakan kajian yang membutuhkan wawasan yang luas untuk bisa mendapatkan kajian yang yang mendalam. Untuk itu disarankan kepada peneliti selanjutnya yang meneliti dengan kajian yang sama, agar dapat menambah bahan bacaan dan meningkatkan wawasan yang berkaitan dengan objek penelitian demi tercapainya kedalaman penelitian. Peneliti lainnya disarankan menggunakan daya kritisnya dalam membangun kesadaran masyarakat bahwa ada upaya-upaya media untuk menciptakan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Saran Dalam Kaitan Praktis Secara praktis, papan reklame calon Gubernur dan Wakil Gubernur ini memiliki penanda-penanda konotasi yang memiliki makna tersirat dan dapat berpengaruh kepada pengertian dan kerangka berpikir dari para pembaca.untuk itu, diharapkan para pembaca agar lebih kritis dalam memaknai pesan yang disampaikan oleh media khususnya media luar ruang 9

10 dalam bentuk papan reklame.khalayak harus memiliki pengetahuan yang benar tentang media agar tidak keliru memaknai pesan pada iklan media luar ruang. DAFTAR PUSTAKA Birowo, M. Antonius Metode Penelitian Komunikasi, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Gitanyali. Budiman, Manneke Indonesia: Perang Tanda. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Cangara,Hafied Komunikasi Politik: Konsep,Teori dan Strategi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Christomy, T. dan Untung Yuwono Semiotika Budaya. Jakarta: Pusat Kemasyarakatan dan Budaya UI. Eriyanto Analisis Wacana, Pengantar Analisis Isi Media.Yogyakarta : LKIS. Jalaluddin, Rakhmat Metode Penelitian Komunikasi.Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Kriyantono, Rachmat Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana. Kusmiati, Artini, dkk Disain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan. Kusrianto, A Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andy. Morissan,Andy dan Wardhany Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan.Bogor: Ghalia Indonesia. Piliang, Yasraf Amir Hipersemiotika :Tafsir Cultural Studies dan Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra Semiotika dan Hipersemiotika: Gaya, Kode dan Matinya Makna.Bandung: Matahari. Selby, Keith dan Ron Coedery.1995.How to Study Television. London: Mc Millisan. Sobur, Alex Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.2004.Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sunardi Semiotika Negativa. Yogyakarta: Kanal. Wibowo, Indiwan Seto Wahyu Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Jurnal : Tinarbuko, Sumbo.2003.Semiotika Analisis Tanda pada Karya Desain Komunikasi Visual. Jurnal Nirmana, 5, Widagdo Desain, Teori, dan Praktek. Seni Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni.BP ISI Yogyakarta III/03. Sumber Lain : (Diakses tanggal 10 Januari 2013) (Diakses tanggal 12 Januari 2013) (Diakses tanggal 21 Juli 2013) (Diakses tanggal 22 Juli 2013) 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia saat ini melalui momen-momen aktivitas politik yang melibatkan masyarakat secara luas, seperti pemilihan umum secara langsung anggota legislatif, pemilihan

Lebih terperinci

TINJAUAN MAKNA DAN BAHASA VISUAL PADA IKLAN PAPAN REKLAME KAMPANYE POLITIK

TINJAUAN MAKNA DAN BAHASA VISUAL PADA IKLAN PAPAN REKLAME KAMPANYE POLITIK TINJAUAN MAKNA DAN BAHASA VISUAL PADA IKLAN PAPAN REKLAME KAMPANYE POLITIK (Analisis Semiotika Iklan Papan Reklame Kampanye Politik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Logo merupakan bagian yang penting untuk menunjukan keberadaan sesuatu. Logo menjadi sebuah pengakuan, kebanggaan, inspirasi, kepercayaan, kehormatan, kesuksesan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana peneliti hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. Dengan ini peneliti menempatkan diri sebagai pengamat dalam memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotika Pidato Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Kasus Bank Century merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan menggunakan ketrampilan kreatif, seperti copywriting, layout, ilustrasi, tipografi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot. Untuk mempermudah penelitian, maka objek kajian tersebut akan ditelisik dan dianalisis

Lebih terperinci

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan kegiatan pengembangan wawasan keilmuan, dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan harus dapat menganalisis peluang dan tantangan pada masa yang akan datang. Dengan melihat tantangan tersebut, Perusahaan dituntut untuk mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan dalam berkomunikasi. Komunikasi tersebut tidak terbatas hanya dari apa yang diberikan namun juga dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Semiotika adalah ilmu yang mempelajari sederetan luar objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Alasan mengapa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. ParadigmaKonstruktivis Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas. Konstruktivisme melihat bagaimana setiap orang pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum.

ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN. Oleh. Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum. 1 ANALISIS PENANDA DAN PETANDA IKLAN ROKOK PADA PAPAN REKLAME DI KOTA MEDAN Oleh Ebenezer Simorangkir M. Oky F. Gafari, S. Sos., M. Hum Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penanda

Lebih terperinci

40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan pendekatan paradigma kritis, gagasan utama teori kritis ialah bahwa tidak ada sebuah kebetulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa semiologi komunikasi. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pengertian paradigma menurut Dedy Mulyana adalah suatu kerangka berfikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat interpretatif yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung secara menyeluruh dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budaya Menurut Marvin Harris (dalam Spradley, 2007:5) konsep kebudayaan ditampakkan dalam berbagai pola tingkah laku yang dikaitkan dengan kelompokkelompok masyarakat tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Sebagian orang menyebut paradigma sebagai citra fundamental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out Indonesia menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi dapat terjadi kapanpun, dan dimana saja. Komunikasi yang terjadi dapat bersifat verbal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan periklanan sangat lekat dalam kehidupan masyarakat terutama di kota kota besar. Dalam satu hari, masyarakat kota selalu berhadapan dengan iklan, dalam tampilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai paradigma dari salah satu penelitian kualitatif yaitu teori kritis (critical theory). Teori kritis memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa pada prinsipnya merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, merupakan makhuk yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti BAB III METODE PENELITIAN Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan metode analisa semiotika. Analisa semiotika merupakan suatu teknik analisa yang menarik sebuah tanda dan cara tanda-tanda tersebut bekerja.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan karena beberapa pertimbangan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Sebagai salah satu pendekatan yang baru, maka pendekatan konstruktivis (intepretatif) ini sebenarnya masih kurang besar gaungnya di bandingkan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini bersifat desktiptif dalam ranah kualitatif. Deskriptif adalah sifat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Wilayah Kota Medan, memiliki luas 1.156,147 Ha dan merupakan pecahan dari

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Wilayah Kota Medan, memiliki luas 1.156,147 Ha dan merupakan pecahan dari BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II.1 Deskripsi Kecamatan Medan Helvetia II. 1. 1 Keadaan Geografis Kecamatan Medan Helvetia adalah salah satu dari 21 kecamatan yang berada di Wilayah Kota Medan, memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ 1.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ini adalah jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Membahas mengenai pengertian tentang paradigma, yang dimaksud paradigma penelitian adalah dasar kepercayaan seseorang dalam melakukan penelitian baik

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dirumuskan pada bab I dan hasil analisis data, serta interpretasinya pada bab

BAB VI PENUTUP. dirumuskan pada bab I dan hasil analisis data, serta interpretasinya pada bab BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan pada bab I dan hasil analisis data, serta interpretasinya pada bab V, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Semiotika sebagai Metode Penelitian Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang, dikenal dengan semiologi. Semiologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi media massa mempunyai peran yang sangat penting untuk menyampaikan berita, gambaran umum serta berbagai informasi kepada masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (qualitative research) merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis ini memandang bahwa ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, kita menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang diambil dari pendapat orang-orang serta perilakunya yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Paradigma Penelitian Paradigma yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah paradigma teori kritis (critical theory). Aliran pemikiran paradigma ini lebih senang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jeni s Penelitian Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam program televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah. Penelitian kualitatif itu bertumpu secara mendasar pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan periklanan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan yang paling awal yakni barter, iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perhelatan akbar pemilihan kepala daerah hingga pemilihan presiden di Indonesia setiap calon pasangan yang maju menggunakan berbagai cara untuk membangun image

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keragaman tari menjadi salah satu kekayaan Nusantara. Jenis tari tradisi di setiap daerah mempunyai fungsi sesuai dengan pola kehidupan masyarakat daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyertakan emosinya saat melihat isi berita yang dimuat oleh surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. menyertakan emosinya saat melihat isi berita yang dimuat oleh surat kabar. BAB I PENDAHULUAN TOPIK PENELITIAN Analisis Semiotik 2 Foto Jurnalistik tentang Erupsi Gunung Kelud pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat A. LATAR BELAKANG MASALAH Foto merupakan hal yang sangat dekat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Saat ini adalah era di mana orang membeli barang bukan karena nilai manfaatnya, melainkan karena gaya hidup yang disampaikan melalui media massa. Barang yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai budaya terdapat di Indonesia sehingga menjadikannya sebagai negara yang berbudaya dengan menjunjung tinggi nilai-nilainya. Budaya tersebut memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk yang berbahasa, berkomunikasi melalui simbol-simbol,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk yang berbahasa, berkomunikasi melalui simbol-simbol, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk yang berbahasa, berkomunikasi melalui simbol-simbol, baik itu simbol verbal maupun simbol non verbal. Mengenai bahasa simbolik, menurut

Lebih terperinci

PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016

PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016 PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016 I Wayan Nuriarta Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain-Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Mustopadidjaja adalah teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok,

Lebih terperinci

Semiotika, Tanda dan Makna

Semiotika, Tanda dan Makna Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah analisis semiotika dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan studi wacana media massa. Pendekatan kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma penelitian Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif, paradigma yang penulis pilih ialah teori kritis. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya sebagai identitas bangsa menjadi sebuah unsur penting yang dimiliki oleh setiap Negara. Tanpa adanya budaya, Negara tersebut dapat dikatakan tidak memiliki identitas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menetapkan paradigmanya sebagai paradigma kritis. Paradigma ini pada dasarnya adalah paradigma ilmu pengetahuan yang meletakkan epistimologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah media audio visual yang memiliki peranan penting bagi perkembangan zaman di setiap negara. terlepas menjadi bahan propaganda atau tidak, terkadang sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Nyoman Kutha Ratna (2011:21) adalah seperangkat keyakinan mendasar, pandangan dunia yang berfungsi untuk menuntun tindakantindakan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah kualitatif (data yang tidak berupa angka-angka) 35

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah kualitatif (data yang tidak berupa angka-angka) 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sederetan luar objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Alasan mengapa penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah mengkaji dan menginterpretasikan foto headline peristiwa. seni budaya pada SKH Kedaulatan Rakyat Periode Oktober 2016 dengan

BAB V PENUTUP. Setelah mengkaji dan menginterpretasikan foto headline peristiwa. seni budaya pada SKH Kedaulatan Rakyat Periode Oktober 2016 dengan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengkaji dan menginterpretasikan foto headline peristiwa seni budaya pada SKH Kedaulatan Rakyat Periode Oktober 2016 dengan mencari pemaknaan denotatif dan konotatif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Seperti pendapat yang dikemukakan Bog dandan Taylor

METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Seperti pendapat yang dikemukakan Bog dandan Taylor III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Seperti pendapat yang dikemukakan Bog dandan Taylor (1975) dalam Maleong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mencari pemaknaan denotatif dan konotatif foto-foto jurnalistik bencana alam tanah

BAB V PENUTUP. mencari pemaknaan denotatif dan konotatif foto-foto jurnalistik bencana alam tanah BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah menganalisis dan menginterprestasikan fotojurnalistik, dengan mencari pemaknaan denotatif dan konotatif foto-foto jurnalistik bencana alam tanah longsor di Banjarnegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi visual memiliki peran penting dalam berbagai bidang, salah satunya adalah film. Film memiliki makna dan pesan di dalamnya khususnya dari sudut pandang visual.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek/Subyek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah adegan atau content yang dimuat dari video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ciri khas merupakan tuntutan dalam derasnya persaingan industri media massa yang ditinjau berdasarkan tujuannya sebagai sarana untuk mempersuasi masyarakat. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda, baik itu tanda diluar rumah, dalam rumah, maupun dilingkungan sekitar. Namun manusia tidak

Lebih terperinci

Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan

Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Representasi Logo Herbalife sebagai Simbol Kesehatan Augusto Ardy Anggoro Bidang Kajian Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak sekali media yang menawarkan berbagai macam hal dari yang berupa barang sampai dengan jasa. Karena kuatnya persaingan dalam usaha itu, maka tidak jarang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah kualitatif dengan pendekatan semiotika Barthesian. Definisi metode kualitatif menurut Strauss and

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. 93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda. semiotika Modul ke: Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda. Fakultas 12Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan teknologi komunikasi berlangsung dengan sangat cepat kearah yang lebih maju. Keberlangsungan proses komunikasi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat dihadapkan pada banyak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menganalisis dan menginterprestasikan foto potret instagrammer

BAB V PENUTUP. Setelah menganalisis dan menginterprestasikan foto potret instagrammer BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah menganalisis dan menginterprestasikan foto potret instagrammer @awatugilang (Ageng Watugilang) dan @nadhirabi (Nadhir Abi Yoga S), dengan menerapkan analisis estetika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, Semenjak peluncuran satelit

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, Semenjak peluncuran satelit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam bidang komunikasi sudah sampai pada tingkat modernisasi dan kecanggihan media-media komunikasi. Bangsa Indonesia termasuk salah satu Negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi informasi di dunia. Media telah mengubah fungsi menjadi lebih praktis, dinamis dan mengglobal.

Lebih terperinci