PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PETA MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PETA MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE"

Transkripsi

1 PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PETA MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV MI SUKOREJO 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: DINY RIALISTYA NIM: JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012

2

3 PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PETA MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV MI SUKOREJO 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: DINY RIALISTYA NIM: JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012

4

5

6

7 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Masa lalu tidak mungkin terulang, masa depan belum pasti terjadi, maka lakukanlah yang terbaik untuk waktu saat ini. PERSEMBAHAN Kedua Orang tuaku, Adikku tercinta, Teman-teman mahasiswa seperjuanganku.

8 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuannya, khususnya kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Stain Salatiga dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 3. Miftachurrif ah, M. Ag, selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 5. Marzuliyah, S. Ag selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Sukorejo 02 yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian madrasah yang beliau pimpin. 6. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Sukorejo 02 yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut.

9 7. Murid-murid kelas IV MI Sukorejo 02 yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 8. Bapak dan Ibu tercinta (Tukul & Sumartinah) yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis. 9. Adikku tersayang (Virgo Ardy Laksana) yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat. 10. Teman Kuliahku Lia Beat, Tika, Uly, Ida, dan Zizah yang selalu bersama-sama dalam keadaan suka maupun duka. 11. Teman seperjuangan PGMI 2008, yang selama ini telah berjuang bersama. 12. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian. 13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Salatiga, 14 Agustus 2012 Penulis

10 ABSTRAK Rialistya, Diny Peningkatan Prestasi Pembelajaran IPS Pokok Bahasan Peta Melalui Strategi Crossword Puzzle pada Siswa kelas IV di MI Sukorejo 02 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd Kata kunci: Peningkatan Prestasi Pembelajaran dan Strategi Crossword Puzzle. Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan prestasi pembelajaran IPS Pokok Bahasan Peta melalui strategi Crossword Puzzle pdda siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Sukorejo 01 Kec. Suruh, Kab. Semarang tahun Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan prestasi pembelajaran IPS pokok bahasan peta pada siswa kelas IV MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2012?. Guna menjawab pertanyaaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 1 pra-siklus dan 3 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengindentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS pokok bahasan pengertian peta dan komponen-komponen peta. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, 4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adlaah semua siswa kelas IV MI Sukorejo 02 Kec. Suruh, Kab. Semarang yang berjumlah 11 Siswa, terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 6 siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle pada saaat pembelajaran IPS. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi Crossword Puzzle mampu menarik perhatian siswa terhadap pelajaran IPS. Dapat dilihat dari hasil pengamatan siswa terhadap perhatian belajar siswa menunjukkan, pra-siklus yang memenuhi KKM (18,18%), setelah menggunakan strategi Crossword Puzzle pada siklus I menjadi (36,4%), siklus II menjadi (63,6%) dan siklus III menjadi (100%). Nilai yang tidak memenuhi KKM pada pra-siklus (81,82%), setelah menggunakan strategi Crossword Puzzle pada siklus I menjadi (63,6%), siklus II menjadi (36,4%) dan siklus III menjadi (0%). Dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle yang tepat akan mampu meningkatkan prestasi dan ketuntasan belajar siswa, dilihat dari rata-rata hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra-siklus (55,45), siklus I menjadi (65,45), siklus II menjadi (71,82) dan siklus III menjadi (79,09). Mengacu pada hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media, model, metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi.

11 DAFTAR ISI Sampul Judul... Lembar Berlogo... Persetujuan Pembimbing... Pengesahan Kelulusan... Pernyataan Keaslian Tulisan... Motto dan Persembahan... Kata pengantar... Abstrak... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi vii ix x xiii xiv xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Hipotesis Tindakan... 7 E. Kegunaan Penelitian... 8 F. Definisi Operasional... 9 G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Prestasi Pembelajaran Definisi Peningkatan Prestasi Pembelajaran... 17

12 2. Kondisi Belajar Mengajar yang Efektif. 20 B. Pembelajaran IPS di SD/MI Pembelajaran a. Definisi Pembelajaran. 28 b. Tujuan Pembelajaran.. 29 c. Teori-teori Pembelajaran d. Ciri-ciri Pembelajaran. 38 e. Unsur-unsur Pembelajaran Definisi Pembelajaran IPS di SD/MI a. Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD/MI c. Karakteristik Pembelajaran IPS di SD/MI d. Problematika Pembelajaran IPS di SD/MI C. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pengertian Crossword Puzzle Langkah-langkah Crossword Puzzle Kelebihan dan Kelemahan Crossword Puzzle D. Pretasi Belajar Pengertian Belajar a. Ciri-ciri Belajar b. Unsur-unsur Dinamis dalam Proses Belajar c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar d. Prinsip-prinsip Belajar Pengertian Prestasi Belajar a. Faktor Internal. 55

13 b. Faktor Eksternal.. 56 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Setting dan Pelaksanaan Penelitian B. Rencana dan Prosedur Penelitian Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Deskripsi Pelaksanaan Siklus III BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Pra-Siklus Siklus I Siklus II Siklus III B. Pembahasan Hasil Rekapitulasi Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis

14 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Daftar Nilai UKK Siswa Tahun 2011/ Tabel 3.1 Nama siswa MI Sukorejo Tabel 4.1 Hasil tes formatif pada Pra-Siklus Tabel 4.2 Hasil tes formatif pada Siklus I Tabel. 4.3 Hasil tes formatif pada Siklus II Tabel 4.4 Hasil tes formatif pada Siklus III Tabel 4.5 Hasil rekapitulasi nilai siswa per siklus Tabel 4.6 Hasil rekapitulasi tentang ketuntasan siswa... 80

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Siklus Penelitian... 12

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada pra-siklus Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II Lampiran 4 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III Lampiran 5 Lembar pre test pra-siklus Lampiran 6 Lembar tes formatif pra-siklus Lampiran 7 Lembar pre test siklus I Lampiran 8 Lembar tes formatif siklus I Lampiran 9 Lembar pre test siklus II Lampiran 10 Lembar tes formatif siklus II Lampiran 11 Lembar pre test siklus III Lampiran 12 Lembar tes formatif siklus III Lampiran 13 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada pra-siklus Lampiran 14 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus I Lampiran 15 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II Lampiran 16 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus III Lampiran 17 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada pra-siklus Lampiran 18 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus I Lampiran 19 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus II Lampiran 20 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus III Lampiran 21 Hasil tes formatif siswa pada pra-siklus Lampiran 22 Hasil tes formatif siswa pada siklus I

17 Lampiran 23 Hasil tes formatif siswa pada siklus II Lampiran 24 Hasil tes formatif siswa pada siklus III Lampiran 25 Dokumentasi Lampiran 26 Profil sekolah Lampiran 27 Lembar konsultasi skripsi Lampiran 28 Surat permohonan ijin penelitian Lampiran 29 Surat keterangan penelitian Lampiran 30 Nilai SKK mahasiswa Lampiran 31 Riwayat hidup penulis

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, yang berkaitan dengan sosial (Departemen Agama, 2004:77). Pada jenjang MI/SD mata pelajaran IPS menjadi satu kesatuan utuh dari beberapa cabang ilmu IPS yaitu Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, dan efektif (Departemen Agama, 2004:77). Setiap cabang ilmu IPS memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Cabang geografi objek kajiannya yaitu interaksi sosial manusia dengan alam lingkungan seperti keadaan geografis dan astronomis suatu negara. Untuk cabang ilmu sejarah, objek kajiannya adalah peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang menyangkut segala aspeknya yang diurutkan berdasarkan kurun waktunya, seperti sejarah peradaban manusia. Cabang ilmu ekonomi objek kajiannya adalah kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang setinggi-tinginya untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menciptakan kehidupan yang layak. Untuk cabang sosiologi, objek kajiannya adalah interaksi sosial masyarakat mulai dari lingkup yang terkecil yaitu keluarga hingga kelompok yang lebih besar. Ilmu politik objek kajiannya yaitu pemerintahan, kenegaraan, kesejahteraan, keamanan dan ketentraman masyarakatnya. Jadi melalui pembelajaran IPS siswa dapat memperluas

19 wawasannya tidak hanya dari diri sendiri melainkan bisa mengetahui keadaan alam semesta. Di era globalisasi ini dan yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat sehingga siswa lebih siap untuk menghadapi tantangan global. Hal ini sesuai dengan visi pendidikan nasional yang secara garis besarnya pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (blog at WordPres. com). Pembelajaran IPS di Indonesia berpedoman pada kurikulum (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) KTSP dimana pemerintah memberikan kewenangan kepada tiap-tiap sekolah untuk mengembangkan kurikulum semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keadaan sekolah masing-masing sesuai dengan silabus yang diberikan oleh pemerintah. Dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang meluas yaitu dimulai dari peristiwa-peristiwa yang terdekat dengan siswa (keluarga) ke hal yang lebih jauh (global) (Departemen Agama, 2004:80). Hal ini untuk memberikan pengalaman yang membekas di benak siswa. Dari pengamatan tentang pembelajaran IPS pada tahun sebelumnya di MI Sukorejo 02 tahun ajaran 2011/2012 yaitu sejumlah 11 siswa hanya 2 siswa yang

20 mencapai ketuntasan minimal. Berikut daftar nilai ulangan kenaikan kelas tahun ajaran 2011/2012: Tabel 1.1 Daftar Nilai UKK siswa tahun 2011/2012 No Nama KKM Nilai Ketuntasan 1 M. Tegar Setia E T 2 Siti Sastri Dalila TT 3 Riza Aulia TT 4 Ika Amin M TT 5 Devan Arya P TT 6 Nabylla Febianti I T 7 Erni Puspitasari TT 8 M. Prasetyo TT 9 Novia Puji N TT 10 Wahyu TT 11 Danis TT Rata-rata 56,91 Untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar, seorang guru harus memiliki kompetensi profesional, yaitu guru harus mampu mengolah materi dan

21 mampu menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik antusias untuk menerima pelajaran. Idealnya dalam proses pembelajaran IPS khususnya geografi peserta didik diajak untuk melihat realita keadaan di sekitarnya dan memberikan pengalaman yang membekas di benak siswa. Peserta didik diajak terjun langsung di daerah sekitarnya untuk mengamati fakta dan ikut serta memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. Pada kenyataannya siswa didik merasa kesulitan dalam menerima pelajaran IPS. IPS menjadi momok bagi peserta didik karena materi ajar yang begitu banyak dan penyampaian materi dari guru masih menggunakan model pembelajaran klasik, seperti ceramah, guru mencatat di papan tulis dan siswa menyalin apa yang ditulis oleh guru. Sehingga siswa segan belajar karena tidak mengetahui kegunaan mata pelajaran tersebut, dan siswa merasa bosan yang mengakibatkan turunnya prestasi belajar siswa. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan oleh kemampuan siswa, tetapi juga bisa disebabkan kurang berhasilnya guru dalam mengajar. Karena salah satu tugas guru adalah sebagai pengajar yang lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam hal ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkan. Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh dalam proses belajar-mengajar. Ketiga komponen tersebut adalah: (1) kondisi pembelajaran, (2) metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran. Terkait tentang ketiga komponen tersebut maka guru harus mampu memadukan dan mengembangkannya, supaya kegiatan pembelajaran menuai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang dimiliki guru diharapkan mampu menjadikan

22 pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. Sebagaimana firman Allah dalam Alqur an surah An Nahl ayat 125 Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Dengan memahami ayat di atas yang suatu anjuran bahwa dalam mengajar, seorang pengajar harus bisa berlaku lembut dalam arti melakukan pendekatan dulu, setelah itu guru harus dapat mencari mencari model dan metode pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus dapat menentukan strategi yang paling cocok untuk digunakan dalam pembelajaran meskipun tidak dapat dipungkiri kalau dalam penggunaan strategi tersebut terdapat kekurangan. Untuk tujuan inilah guru harus memiliki keberanian untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode mengajar, membuat suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar tertentu yang secara teoritis dapat dipertanggungjawabkan untuk

23 memecahkan permasalahan pembelajaran. Dengan pembelajaran Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran menerapkan strategi Crossword Puzzle merupakan strategi pembelajaran yang diharapkan mampu memberi inovasi dalam pembelajaran. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang terdapat nuansa bermain dalam pembelajarannya (Zaini, 2006:71). Hal ini diharapkan membuat siswa tidak jenuh selama mengikuti pembelajaran IPS di sekolah. Dengan adanya penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle maka pendidikan tidaklah menjemukan, diharapkan dengan adanya penerapan strategi pembelajaran ini maka siswa akan merasa nyaman dalam proses pembelajaran, dengan demikian materi yang disampaikan akan mudah diterima oleh peserta didik. Dengan kemudahan dan kesesuaian penerimaan materi ajar yang disampaikan oleh pendidik maka prestasi baik akademik maupun sosial dapat diraih. Untuk menjawab problematika di atas, penulis mengangkat judul PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PETA MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV MI SUKOREJO 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah: apakah penggunaan strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan prestasi pembelajaran IPS pokok bahasan peta pada siswa kelas IV MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2012?

24 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan prestasi pembelajaran IPS pokok bahasan peta pada siswa kelas IV MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun D. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan (Basrowi dan Suwandi, 2008:90). Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu penggunaan strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan prestasi pembelajaran IPS pokok bahasan peta pada siswa kelas IV MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun E. Kegunaan Penelitian praktis. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik dari segi teoritis maupun Secara teoritis penelitian ini diharapkan: 1. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kajian ilmu pendidikan,

25 2. Dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan. Secara praktis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak antara lain: 1. Bagi guru Dalam hasil Penelitian Tindakan Kelas di MI Sukorejo 02 Kec. Suruh, Kab. Semarang memberikan banyak manfaat bagi guru diantaranya: a. Guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, b. Diperoleh strategi dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran. 2. Bagi siswa Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ini memberikan beberapa manfaat bagi siswa yaitu: a. Meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mapel IPS, b. Siswa lebih antusias dan semangat dalam proses pembelajaran, c. Ketercapaian nilai maksimal siswa. 3. Bagi lembaga pendidikan a. Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah, b. Menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, c. Menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang menyenangkan, d. Menciptakan peserta didik yang berkualitas, e. Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar lebih efektif. F. Definisi Operasional Untuk memudahkan dan memperjelas pemahaman serta menghindari kekeliruan, pengertian terhadap maksud yang terdapat pada judul diatas, maka

26 terlebih dahulu perlu dijelaskan mengenai pembahasan masalah dan arti kata dalam rangkaian kalimat judul diatas. 1. Peningkatan Prestasi Pembelajaran Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan) (Purwadarminta, 2006:1281). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan belajar (Hamalik, 2008:57). 2. Strategi Crossword Puzzle Crossword Puzzle adalah strategi pembelajaran teka-teki silang dengan template berbentuk segi empat yang terdiri dari kumpulan kotak-kotak yang dilengkapi dua lajur, yaitu mendatar dan menurun. Crossword Puzzle merupakan salah satu permainan yang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung, bahkan dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif sejak awal ( rd+puzzle&oq=strategi+crossword+puzzle). 3. Pembelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai perguruan tinggi. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, dan

27 Ekonomi, pembelajaran tersebut disajikan di sekolah mulai kelas rendah sampai kelas atas (Departemen Agama, 2004:76). Bisa diartikan bahwa pembelajaran IPS adalah serangkaian kegiatan pembelajaran di sekolah yang mempelajari isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat yang memuat keadaan geografis, perkembangan sejarah, dan kegiatan ekonomi masyarakat. Pembelajaran IPS akan terus berkembang karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, pembelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Pembelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Pembelajaran IPS di SD/MI merupakan sutau proses pembelajaran yang dapat memahami serta mengembangkan ilmu sosial yang dapat dipelajari di jenjang berikutnya. Pembelajaran IPS di SD/MI diharapkan peserta didik akan memperolah pemahaman yang lebih luas dan lebih mendalam pada ilmu yang berkaitan. Ruang lingkup pembelajaran IPS pada kelas IV SD/MI a. Secara umum, ruang lingkup pembelajaran IPS untuk SD/MI mencakup aspek-aspek sebagai berikut (Departemen Agama, 2004:78) : 1. Manusia, tempat dan lingkungan 2. Waktu berkelanjutan dan perubahan 3. Sistem sosial dan budaya 4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

28 G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas, pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut (Arikunto, 2008:16) : Gambar 1.1 Siklus Penelitian Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? 2. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Sukorejo 02 Kec. Suruh, Kab. Semarang tahun 2012 pada siswa kelas IV yang siswanya berjumlah 11 siswa. Peneliti merupakan seorang mahasiswa yang sedang study S1 di STAIN Salatiga jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Penelitian dilakukan selama 3 minggu dengan 3 siklus dari tanggal 23 Juli sampai tanggal 11 Agustus 2012.

29 3. Langkah-Langkah penelitian a. Perencanaan 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan strategi Crossword Puzzle 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle 3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle 4) Melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle 5) Perencanaan Tindakan dengan penerapan strategi Crossword Puzzle 6) Guru membuat konsep pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan yaitu dengan penerapan strategi Crossword Puzzle 7) Guru mengadakan proses pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle 8) Observasi Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap peserta didik apakah peserta didik antusias dan berminat dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle 9) Analisis dan Refleksi Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian. 4. Instrumen Penelitian a. Soal pre tes dan pos tes mata pelajaran IPS pokok bahasan peta

30 b. Lembar observasi untuk mengamati siswa terhadap penerapan strategi Crossword Puzzle pada siswa c. Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan strategi Crossword Puzzle d. Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh dari hasil tes yang telah dilakukan setelah diadakannya pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle di kelas IV dengan cara melakukan pengamatan terhadap siswa mengenai hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran IPS pokok bahasan peta. 6. Analisis Data Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus maupun indikator kinerja. Nilai pre tes dan post tes dibandingkan untuk mengetahui seberapa kuat tingkat pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPS. Untuk memperolah nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan : M = X N Keterangan M = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006:64)

31 Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P = F N x 100% P = nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: ) Indikator keberhasilan Penerapan strategi Crossword Puzzle ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut: a. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama, kedua dan seterusnya. b. Nilai siswa kelas IV memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran IPS. c. Siswa sangat senang dengan pembelajaran menggunakan penerapan strategi Crossword Puzzle. d. Guru mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan pembelajaran menggunakan penerapan strategi Crossword Puzzle. H. Sistematika Penulisan Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan

32 persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. Bab II berisi kajian pustaka yang mencakup: peningkatan prestasi pembelajaran yang meliputi definisi peningkatan prestasi pembelajaran dan kondisi belajar mengajar yang efektif. Pembelajaran IPS yang meliputi: definisi pembelajaran, tujuan pembelajaran, teori-teori pembelajaran, ciri-ciri pembelajaran, unsur-unsur pembelajaran dan definisi pembelajaran IPS di SD/MI. Strategi pembelajaran Crossword Puzzle meliputi: pengertian Crossword Puzzle, langkahlangkah Crossword Puzzle, kelebihan dan kelemahan Crossword Puzzle. Prestasi belajar yang berisi pengertian belajar dan pengertian prestasi belajar. Bab III berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I. Deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan III dan seterusnya. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan. Dan berisi pembahasan. Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.

33 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Prestasi Pembelajaran 1. Definisi Peningkatan Prestasi Pembelajaran Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan) (Purwadarminta, 2006:1281). Efektifitas berasal dari kata efektif. Dalam kamus Bahasa Indonesia, efektif berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya) manjur, mujarab, mempan (Purwadarminta, 2006:311). Jadi efektifitas dapat diartikan sebagai proses untuk menimbulkan pengaruh menjadi yang lebih baik. Menurut Ahmadi dan Sofan Amri (2011:20), efektif adalah berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Dengan kata lain dalam pembelajaran telah terpenuhi apa yang menjadi tujuan dan harapan yang hendak dicapai. Pembelajaran menurut Gagne dan Briggs adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal. Pembelajaran efektif menurut Miarso adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik, melalui pemakaian prosedur yang tepat. Melalui prosedur yang tepat maka tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara optimal sehingga dampak belajar akan diperoleh siswa, karena pada hakikatnya pembelajaran dilakukan karena ingin mencapai tujuan tertentu (

34 Menurut Fajar (2005:17), belajar mengajar yang efektif adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang (siswa) yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku yang diberikan, dipimpin, dibimbing oleh seseorang (guru) dengan maksud mengembangkan potensi intelektual, emosional dan spiritual dan berpengaruh terhadap pola berpikir/tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Efektifitas menekankan pada perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Oleh karena itu, efektifitas pembelajaran seringkali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran atau dapat pula diartikan ketepatan dalam mengelola suatu situasi. Suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan itu dapat diselesaikan pada waktu yang tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Efektifitas pembelajaran merupakan suatu usaha dalam peningkatan mutu dan kualitas pengeluaran siswa. Untuk mengukur keefektifan hasil suatu kegiatan pembelajaran biasanya dilakukan melalui keterampilan kognitif peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan. Pengukuran keterampilan kognitif biasanya banyak dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen sehingga diperoleh hasil pengukuran hasil belajar yang relatif murni. Ciri-ciri pembelajaran efektif Ada beberapa ciri pembelajaran efektif yang dirumuskan oleh Eggen dan Kauchak ( adalah: a. Peserta didik menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaankesamaan yang ditemukan.

35 b. Guru menyediakan materi sebagai fokus berfikir dan berinteraksi dalam pelajaran c. Aktifitas-aktifitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada pengkajian d. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta didik dalam menganalisis informasi e. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berfikir f. Guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya pembelajaran guru Sedangkan indikator dalam menuju pembelajaran efektif menurut Wottuba and Wright adalah pengorganisasian pembelajaran dengan baik, komunikasi secara efektif, penguasaan dan antusiame dalam mata pelajaran, sikap positif terhadap peserta didik, pemberian ujian dan nilai yang adil, keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, dan hasil belajar peserta didik yang baik. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan. Tujuan dari proses belajar adalah mendapatkan hasil belajar yang baik yang mana hasil belajar tersebut memenuhi standar dari nilai yang ditetapkan ( 4. Kondisi Belajar Mengajar yang Efektif Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan

36 pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau belajar karena memang siswalah subjek utama dalam belajar. Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sedikit ada lima variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa, yaitu sebagai berikut (Usman, 1990:16): a. Melibatkan siswa secara aktif Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar. Aktivitas murid sangat dipeprlukan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga muridlah yang seharusnya banyak aktif, sebab murid sebagai subjek didik adalah yang merencanakan, dan ia sendiri yang melaksanakan belajar. Pada kenyataannya di sekolah-sekolah sering kali guru yang aktif sehingga murid tidak diberi kesempatan untuk aktif. Cara untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar adalah Cara memperbaiki keterlibatan kelas 1) Abdikanlah waktu yang lebih banyak bagi kegiatan-kegiatan belajar mengajar 2) Tingkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan menuntut respon yang aktif dari siswa. Gunakan berbagai teknik mengajar, motivasi serta penguatan. 3) Masa transisi antara berbagai kegiatan dalam mengajar hendaknya dilakukan secara cepat dan luwes

37 4) Berikanlah pengajaran yang luas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar yang akan dicapai (Usman, 1990:21). Cara meningkatkan keterlibatan siswa 1) Kenalilah dan bantulah anak-anak yang kurang terlibat. Selidiki apa yang menyebabkannya dan usaha apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi anak tersebut 2) Siapkanlah siswa secara tepat. Persyaratan awal apa yang diperlukan oleh anak untuk mempelajari tugas belajar yang baru 3) Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual siswa. Hal ini sangat penting guna meningkatkan usaha dan keinginan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar. Setiap guru tahu bahwa keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan agar belajar menjadi efektif dan dapat mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu guru hendaknya berusaha menciptakan kondisi ini sebaik-baiknya dengan berbagai cara yang telah dikemukakan terdahulu (Usman, 1990:22). b. Menarik minat dan perhatian siswa Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini sangat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Menurut Wiliam James minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, efektif merupakan faktor

38 yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap belajar, dan guru sendiri hendaknya membangkitkan minat anak terhadap belajar (Usman, 1990:22). Perhatian bersifat lebih sementara dan ada hubungannya dengan minat. Perbedaannya ialah minat sifatnya menetap sedangkan perhatian sifatnya sementara, adakalanya timbul dan adakalanya menghilang. Kegiatan belajar mengajar terdapat dua macam tipe perhatian, yakni: 1) Perhatian terpusat (terkonsentrasi) Perhatian terpusat hanya tertuju pada satu objek saja. Apapun yang terjadi di sekitar itu, tidak diperhatikannya, dan ia terus belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang siswa hendaknya menggunakan perhatian terpusat pada pelajaran sehingga pelajaran yang diterimanya dapat dipahami dengan baik. Oleh karena itu, guru berusaha untuk memusatkan perhatian siswa terhadap apa yang disampaikannya. Hal ini dapat dilakukannya dengan mengggunakan berbagai alat peraga pengajaran dalam penyajian materi pelajaran kepada anak didiknya. 2) Perhatian terbagi (tidak terkonsentrasi) Perhatian tertuju kepada berbagai hal atau objek secara sekaligus. Misalnya seorang guru yang sedang mengajar memperhatikan bahan pelajarannya, memperhatikan setiap murid yang dihadapinya, dan juga memperhatikan apa yang sedang diucapkannya. Dengan demikian, guru tidak hanya memperhatikan pelajarannya, tetapi juga harus memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya (Usman, 1990:23).

39 c. Membangkitkan motivasi siswa Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, tahu keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehigga ia mau belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. 1) Motivasi intrinsik Jenis motivasi ini timbul akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. 2) Motivasi ekstrinsik Jenis motivasi ini timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya berusaha dengan berbagai cara (Usman, 1990:24).

40 d. Prinsip individualitas Salah satu masalah utama dalam pendekatan belajar mengajar ialah masalah perbedaan individual. Setiap guru memahami bahwa tidak semua murid dapat mempelajari apa-apa yang ingin dicapai oleh guru. Biasanya perbedaan individual itulah yang lalu dijadikan kambing hitam. Jarang sekali guru menjelaskan ketidakmampuan murid dalam belajar itu merupakan akibat dari kelemahan guru dalam mengajar. Menurut Bloom, jika guru memahami persyaratan kognitif dan ciriciri sikap yang diperlukan untuk belajar seperti minat dan konsep pada diri siswa-siswanya, dapat diharapkan sebagian terbesar siswa akan dapat mencapai taraf penguasaan sampai 75% dari yang diajarkan. Oleh sebab itu hendaknya guru mampu menyesuaikan proses belajar mengajar dengan kebutuhan-kebutuhan siswa secara individual tanpa harus mengajar siswa secara individual (Usman, 1990:25). Pengajaran individual bukanlah semata-mata pengajaran yang hanya ditujukan kepada sekelompok siswa atau kelas, namun dengan mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perseorangan siswa sehingga pengajaran itu memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Indonesia hingga dewasa ini belum dapat melaksanakan sistem pendidikan individualitas secara murni mengingat adanya berbagai keterbatasan, baik waktu, biaya peralatan, maupun sumber-sumber lainnya. Bahkan bila guru melayani seorang siswa pun, ia tidak dapat melaksanakan pengajaran individual tersebut karena ia tidak mungkin mampu mengenal semua kebutuhan siswa itu. Dengan kenyataan ini maka kita masih

41 menggunakan sistem pengajaran klasikal dengan memperhatikan perbedaanperbedaan individualitas tersebut. e. Peragaan dalam pengajaran Alat peraga pengajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh guru untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pengajaran yang menggunakan banyak verbalisme tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira belajar atau senang karena mereka merasa tetarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman kongkret dan menuju pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran daripada tanpa dibantu dengan alat peraga pengajaran. Penggunaan alat peraga pengajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Usman, 1990:26-27): 1) Nilai atau manfaat media pendidikan Media pendidikan yang disebut audiovisual aids menurut Encyclopedia of Educational Research memilki nilai sebagai berikut : a) Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir. Oleh karena itu mengurangi verbalisme (tahu istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama tetapi tidak tahu bendanya) b) Memperbesar perhatian siswa c) Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan

42 d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan para siswa e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu f) Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan bahasa Manfaat selain yang tersebut di atas adalah : a) Sangat menarik siswa dalam belajar b) Mendorong anak untuk bertanya dan berdiskusi karena ia ingin mengetahui lebih banyak c) Menghemat waktu belajar. Guru tidak usah menerangkan sesuatu dengan banyak perkataan, tetapi dengan memperlihatkan suatu gambar, benda yang sebenarnya, atau alat lain. 2) Pemilihan alat peraga Dalam memilih alat peraga yang akan digunakan hendaknya kita memperhatikan hal-hal berikut (Usman, 1999:27): a) Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa serta perbedaan individual dalam kelompok b) Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan c) Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu d) Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya seperti dengan diskusi, analisis, dan evaluasi e) Sesuai dengan batas kemampuan biaya

43 E. Pembelajaran IPS di SD/MI 1. Pembelajaran a. Definisi Pembelajaran Pendidikan menitikberatkan pada pembetukan dan pengembangan kepribadian. Latihan menitikberatkan pada pembentukan keterampilan, sedangkan pengajaran merupakan proses pengajaran yang terarah pada tujuan yang direncanakan. Teknologi pendidikan menitikberatkan pada aplikasi kreatif ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiridari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya (Hamalik, 2008:55). b. Tujuan Pembelajaran Kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dan dikembangkan dan diapresiasi. Berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah

44 sumber utama tujuan bagi para siswa, dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan-tujuan pendidikan yang bermakna, dan dapat diukur (Hamalik, 2008:76). Suatu tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kriteria sebagia berikut (Hamalik, 2008:77): 1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar 2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati 3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki c. Teori-teori Pembelajaran 1) Mengajar adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/siswa di sekolah Rumusan ini sesuai dengan pendapat dalam teori pendidikan yang mementingkan mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik. Rumusan tersebut terkandung konsep-konsep, sebagai berikut (Hamalik, 2008:58-59): a) Pembelajaran merupakan persiapan di masa depan Masa depan kehidupan anak ditentukan oleh orang tua. Mereka yang dianggap paling mengetahui apa dan bagaimana kehidupan itu. Sekolah berfungsi mempersiapkan mereka agar mampu hidup dalam masyarakat yang akan datang. b) Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan

45 Penyampaian pengetahuan dilaksanakan dengan menggunakan metode imposisi, dengan cara menuangkan pengatahuan kepada siswa. c) Tinjauan utama pembelajaran ialah penguasaan pengetahuan Pengetahuan sangat penting bagi manusia. Barangsiapa menguasai pengetahuan, maka ia dapat berkuasa. Pengetahuan bersumber dari perangkat mata ajaran yang disampaikan di sekolah. d) Guru dipandang sebagai orang yang sangat berkuasa Peranan guru sangat penting. Dia menentukan segala hal yang dianggap tepat untuk disajikan kepada para siswanya. Guru dipandang sebagai orang yang serba mengetahui. Berarti guru adalah yang paling pandai. e) Siswa selalu bersikap dan bertindak pasif Siswa dianggap sebagai tong kosong, belum mengetahui apaapa. Dia hanya menerima apa yang diberikan oleh gurunya. Siswa bersikap sebagai pendengar, pengikut, pelaksana tugas. f) Kegiatan pembelajaran hanya berlangsung dalam kelas Pembelajaran dilaksanakan dalam batas-batas ruangan kelas saja, sedangkan pembelajaran di luar kelas tak pernah dilakukan. Para siswa duduk pada bangku yang berdiri kokoh, tak bisa dipindahpindahkan. Belajar dalam batas-batas ruangan itu adalah belajar yang paling baik.

46 2) Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah Rumusan ini bersifat lebih umum bila dibandingkan dengan rumusan pertama, namun antara keduanya memiliki pola pikiran yang seirama. Implikasi dari rumusan ini adalah (Hamalik, 2008:60-61): a) Pembelajaran bertujuan membentuk manusia berbudaya Peserta didik hidup dalam pola kebudayaan masyarakatnya. Manusia berbudaya adalah manusia yang mampu hidup dalam pola tersebut. Peserta didik diajar agar memiliki kemampuan dan kepribadian sesuai dengan kehidupan budaya masyarakatnya itu. b) Pembelajaran berarti suatu proses pewarisan Para siswa dipandang sebagai keturunan orang tua dan orang tua adalah keturunan neneknya dan seterusnya, demikian terjadi proses turun-temurun. Dengan sendirinya apa yang dimiliki oleh nenek moyang pada masa lampau itu harus diwariskan kepada turunan berikutnya. Upaya pewarisan itu dilakukan melalui berbagai prosedur: pengajaran, media, hubungan pribadi dan sebagainya. c) Bahan pembelajaran bersumber dari kebudayaan Kebudayaan dan hasil kebudayaan diwariskan kepada siswa yang umumnya berupa benda dan non-benda, tertulis atau lisan, dan berbagai bentuk tingkah laku, norma dan lain-lain. d) Siswa sebagai generasi muda ahli waris kebudayaan Generasi muda berfungsi sebagai generasi penerus. Mereka perlu dipersiapkan sedemikian rupa agar benar-benar siap

47 melanjutkan hasil kerja yang telah dicapai oleh generasi yang ada sekarang. Kebudayaan yang diwariskan kepada mereka harus dikuasai dan dikembangkan, sehingga mereka menjadi warga masyarakat yang lebih berbudaya. 3) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan belajar bagi peserta didik Rumusan ini dianggap lebih maju dibandingkan dengan rumusan terdahulu, sebab lebih menitikberatkan pada unsur peserta didik, lingkungan, dan proses belajar. Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang bertujuan menghasilkan tingkah laku manusia.implikasi dari pengertian tersebut ialah sebagai berikut (Hamalik, 2008:61-62): a) Pendidikan bertujuan mengembangkan atau mengubah tingkah laku peserta didik Pribadi adalah suatu sistem yang bersifat unik, terintegrasi dan terorganisasi yang meliputi semua jenis tingkah laku individu. Pada hakikatnya pribadi tidak lain daripada tingkah laku itu sendiri. Kepribadian mempunyai ciri-ciri : berkembang secara berkelanjutan sepanjang hidup manusia, pola organisasi kepribadian berbeda untuk setiap orang dan bersifat unik, kepribadian bersifat dinamis, terus berubah melalui cara-cara tertentu. Tingkah laku manusia memiliki dua aspek, yakni : aspek objektif, yang bersifat struktural, yakni aspek jasmaniyah. Aspek subjektif, yang bersifat fungsional, yakni aspek rohaniyah.

PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PETA MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE

PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PETA MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PETA MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV MI SUKOREJO 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE BERMAIN KARTU PADA SISWA KELAS III MI DADAPAYAM II KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam PENERAPAN METODE GALLERY WALK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI KETENTUAN IBADAH HAJI PADA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan mulai SD/MI hingga SMA/MA. IPS mengkaji tentang. materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan mulai SD/MI hingga SMA/MA. IPS mengkaji tentang. materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai SD/MI hingga SMA/MA. IPS mengkaji tentang seperangkat gejala masalah sosial

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BAB PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA TERHADAP KETUNTASAAN BELAJAR SISWA KELAS II MI PABELAN KEC

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BAB PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA TERHADAP KETUNTASAAN BELAJAR SISWA KELAS II MI PABELAN KEC EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BAB PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA TERHADAP KETUNTASAAN BELAJAR SISWA KELAS II MI PABELAN KEC.PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (PTK KOLABORATIF)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau mundurnya perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN TAMANAN 03 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN

DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN TAMANAN 03 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV DI MI IHYAUL ISLAM UJUNGPANGKAH GRESIK SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan manusia sejak dari kelahirannya terus mengalami perubahan-perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. Manusia yang merupakan makhluk hidup dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KELAS IV SD NEGERI NGEPUNGROJO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN GAYAM 05 BONDOWOSO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh Susiyati

Lebih terperinci

SKRIPSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

SKRIPSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Alex Yunianto NIM

SKRIPSI. Oleh. Alex Yunianto NIM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMAN PLUS SUKOWONO JEMBER SKRIPSI Oleh Alex Yunianto NIM 060210103134

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMANFAATKAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII B MTs NU 08 GEMUH

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) MATERI POKOK BILANGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI NEGERI KARANG POH KEC. PULOSARI KAB. PEMALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi bangsa yang dapat membuat bangga negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. generasi bangsa yang dapat membuat bangga negaranya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah cara untuk memajukan suatu negara menjadi lebih baik. Dengan adanya pendidikan yang baik, maka akan tercipta generasi bangsa yang dapat membuat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI) PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQIH POKOK MATERI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL HIKMAH POLAMAN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI OLEH ANGGA NURAUFA ZAMZAMI SAPUTRA NIM. 3217123077 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan investasi sangat penting bagi generasi penerus bangsa. Apalagi sekarang sudah masuk pada era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu sebagai pengajar dan sekaligus sebagai manajer. Sebagai pengajar, guru dituntut untuk menciptakan kegiatan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA PELAJARAN IPA KELAS III MI ISLAMIYAH DINOYO LAMONGAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Miswatun Khasanah Nim :

SKRIPSI. Oleh. Miswatun Khasanah Nim : PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI) SISWA KELAS IV SDN PAKUNIRAN 02 PROBOLINGGO

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN 02 TAPANREJO DALAM MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN 02 TAPANREJO DALAM MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN 02 TAPANREJO DALAM MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM

SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS VB DI MIN REJOTANGAN TULUNGAGUNG SKRIPSI OLEH NI MATUR ROHMAH NIM. 327113077

Lebih terperinci

SUASANA PEMBELAJARAN YANG BAIK Oleh : Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI. Abstrak

SUASANA PEMBELAJARAN YANG BAIK Oleh : Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI. Abstrak SUASANA PEMBELAJARAN YANG BAIK Oleh : Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI Abstrak Widyaiswara memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang akan dilakukan.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS- JENIS SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL LEARNING TOGETHER DENGAN MEDIA PUZZLE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS- JENIS SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL LEARNING TOGETHER DENGAN MEDIA PUZZLE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS- JENIS SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL LEARNING TOGETHER DENGAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN LANDANGAN 1 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: RULI TRINA APRILIA A54D090016

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: RULI TRINA APRILIA A54D090016 PENERAPAN METODE SIMULASI BERMAIN PERAN / ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JAGOAN SAMBI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SITI KHUZAIMAH NIM. D UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

SKRIPSI. Oleh: SITI KHUZAIMAH NIM. D UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI PERISTIWA HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE THAIF MELALUI METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS IV MI AL-IKHLASH WONOKROMO SURABAYA SKRIPSI Oleh: SITI KHUZAIMAH NIM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD/MI/SDLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN PETA LINGKUNGAN SETEMPAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN PETA LINGKUNGAN SETEMPAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN PETA LINGKUNGAN SETEMPAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS IVB SDN MANGLI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi BAB ӏ PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan siswa tidak hanya sekedar memperoleh pengetahuan, tetapi siswa juga ikut serta memperoleh sendiri pengetahuannya. Siswa menemukan sendiri hal

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MELALUI FIELD TRIP DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Manan Andrianto NIM

SKRIPSI. Oleh: Manan Andrianto NIM PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DUA DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN PKN POKOK BAHASAN SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SDN KEBONSARI 04 JEMBER SKRIPSI

Lebih terperinci

RIAN YOKI HERMAWAN NIM

RIAN YOKI HERMAWAN NIM PENERAPAN METODE PERMAINAN TEBAK KATA DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI SDN KEBONSARI 04 JEMBER

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR PAI

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR PAI PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR PAI (Studi Siswa MTs N Tanon Kabupaten Sragen) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS VIII A SMP

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS VIII A SMP UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN 2010-2011 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 TAPANREJO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : FERIKA SARI NIM 100210204028

Lebih terperinci

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang disederhanakan untuk pembelajaran di sekolah dalam rangka menanamkan nilainilai sosial

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI MEDIA WAYANG PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI I TAMBAK KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: SULISTYANINGSIH A54D090017

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: SULISTYANINGSIH A54D090017 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI AJAR MENENTUKAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA MELALUI STRATEGI GUIDE NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 BAWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 1 KEC.

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 1 KEC. PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 1 KEC. KALIJAMBE KAB. SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh individu, sehingga dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Amirta Widyasari NIM

SKRIPSI. Oleh: Amirta Widyasari NIM Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas IV IPS pokok bahasa kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam mengunakan Metode Problem Solving dengan amplop masalah di SDN 1 Barurejo Banyuwangi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: Ellys Wahyu Ningsih NIM. 084 121 004 INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016 PENGGUNAAN METODE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SDN 2 BANDUNGAN JATINOM SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi PENERAPAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI YENI NOVITASARI NIM :

SKRIPSI YENI NOVITASARI NIM : PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V MIN REJOTANGAN TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan IPTEK yang terus menerus berkembang membawa manusia pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus mengembangkan diri agar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SATUAN WAKTU PANJANG DAN BERAT MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS IV SD N 03 SIKASUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Ratna Dwi Antariningsih NIM

SKRIPSI. Oleh: Ratna Dwi Antariningsih NIM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN JENIS-JENIS PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 3 SDN BODANG 03 KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: Ratna Dwi Antariningsih

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MATERI MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL MELALUI METODE DISKUSI DI SD NEGERI KARANGCEGAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MATERI MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL MELALUI METODE DISKUSI DI SD NEGERI KARANGCEGAK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MATERI MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL MELALUI METODE DISKUSI DI SD NEGERI KARANGCEGAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI ALTERNATIF MELALUI MEDIA ALAT PERAGA SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN SAINS BAGI SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH AL WASHLIYAH PERBUTULAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar membentuk manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. Pendidikan juga adalah sarana untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh:

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TIMPIK 04 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS VIII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BEKONANG FILIAL KARTASURA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Hamalik, 2001:82).

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi SebagianTugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi SebagianTugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah EFEKTIFITAS METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS MATERI MENGENAL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI SERTA PENGALAMAN MENGGUNAKAN DI KELAS IV MI MU ABBIDIN SUKOREJO GUNTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia kini telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, pendidikan dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang berkembang semakin cepat. Di Indonesia, masalah pendidikan mulai mendapat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh ERNI APRIYANI NIM 200831105 PEOGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD QOYUM NIM

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD QOYUM NIM 5 PENERAPAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN IPS TEMA LINGKUNGAN DI SDN ROWOTENGAH 04 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Rustiamah NIM

SKRIPSI. Oleh Rustiamah NIM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IIIA SD N BACIRO GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arti make a match adalah mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arti make a match adalah mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Make a Match 2.1.1 Arti Make a Match Arti make a match adalah mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum habis waktu yang ditentukan. Menurut Lie (2002:30) bahwa,

Lebih terperinci

RETNO INDAR WATI A

RETNO INDAR WATI A PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN EYD DALAM MENULIS LAPORAN PERJALANAN MELALUI PENDEKATAN VAK (VISUAL, AUDITORY, DAN KINESTETIC) SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Leny Ocktalia NIM

SKRIPSI. Oleh Leny Ocktalia NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X6 MAN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Leny Ocktalia NIM 100210402065

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. ii UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL DI KELAS IV SD NEGERI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SISKA MULIAWATI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SISKA MULIAWATI A i PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (BERFIKIR, BERBAGI DALAM PASANGAN) PADA MATERI FOTOSINTESIS SISWA KELAS VIII B SMP N 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIKIH MATERI POKOK HAJI MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk menentukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses dalam rangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh seorang guru atau pengajar. Guru adalah seseorang yang bertugas untuk mentranformasikan pengetahuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah dasar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi

BAB I PENDAHULAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD / MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi untuk satuan pendidikan

Lebih terperinci

: AMBAR WAHYU NINGSIH A

: AMBAR WAHYU NINGSIH A PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK BONGKAR PASANG BAGI SISWA KELAS V SD N 1 NGEMPLAK KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI MI MUHAMMADIYAH 6 NGLEGOK JENANGAN

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI MI MUHAMMADIYAH 6 NGLEGOK JENANGAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI MI MUHAMMADIYAH 6 NGLEGOK JENANGAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dimulai dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) Oleh: DEDI SUGIANTO Guru SMP Negeri 1 Ciasem Email: spensa.cis@gmail.com ABSTRAK Hasil

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Mardasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Mardasah Ibtidaiyah. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS IV MI NU

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN PODOREJO SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG SKRIPSI

Lebih terperinci