BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kenerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara priodik. Tujuan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpecaya. Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Aceh Jaya melaksanakan kewajiban pertanggungjawabannya melalui Laporan Ankuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan ketentuan-ketentuan pendukung lainnya. Laporan tersebut memberikan gambaran capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014, berdasarkan pada hasil pengukuran, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, yang mencakup penetapan kinerja tahun 2014, pengukuran pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapain target dari masing-masing indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam Qanun Kabupaten Aceh Jaya Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Aceh Jaya Tahun Adapun rincian teknis perhitungan pencapaian pada masing-masing indikator kinerja sebagaimana dijabarkan dalam Rancangan Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Jaya tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya. A. Kerangka Pengukuran Kinerja Kerangka Pengukuran kinerja di Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumusan sebagai berikut : 40

2 1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus : Capaian indikator kinerja = Realisasi Rencana x 100% 2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja, digunakan rumus : Capaian indikator kinerja = Rencana - (Realisasi-Rencana) Rencana x 100% Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu : Skala Ordinal Predikat/Kategori > 85 Sangat Baik 70 > x < 85 Berhasil 55 > x < 70 Cukup Berhasil < 55 Tidak Berhasil Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan Metode Rata-rata Data Kelompok Penyimpulan capaian sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nialai mean (ratarata)skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut : Capaian Sasaran = Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori Jumlah indikator kinerja sasaran x 100% Nilai Mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : Sangat Berhasil : 92,5 Berhasil : 77,5 Cukup Berhasil : 62,5 Tidak Berhasil : 27,5 41

3 B. Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Secara umum Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Aceh Jaya Tahun dan sebagaimana juga telah ditetapkan dalam Perjanjian kinerja Kabupaten Aceh Jaya tahun Capaian Perjanjian kinerja Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 sebagai berikut : 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2014 Sasaran Indikator Kinerja Satuan Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana target Tahun 2014 realisasi % Capaian Ketersediaan pangan utama Ton 27, Desa Mandiri Pangan Desa Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : - Padi Ton/ha 5.3 4,6 86,76 - Jagung Ton/ha 3.3 3,5 106,06 - Kedele Ton/ha 1.3 1,1 84,61 Nilai Tukar Nelayan NTN Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Tingkat partisipasi angkatan kerja Partisipasi angkatan kerja perempuan Jumlah Persen 60 58,9 98,16 Jiwa Kepemilikan E- KTP Jiwa ,74 Luas Jaringan Irigasi Ha ,39 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi Persentase ketersediaan daya listrik KM 97,66 64,26 65,80 unit/stasi on ,44 Persen 70 98,83 141,18 Persentase penanganan sampah Persen Penegakan hukum lingkungan : - Pencemara Udara Persen Pencemaran Status Mutu Air Persen Ruang Terbuka Hijau Persen ,33 Terlaksananya realisasi butirbutir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki Jumlah konflik daerah yang terjadi Kasus Tidak Ada Tidak Ada

4 dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Jumlah partai politik yang ada Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Penyelenggaraan festival seni dan budaya Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup Partai politik Kegiatan ` Kegiatan Kali Dok Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas Jiwa Persen APM SD/SDLB/MI/Paket A Persen 90,42 91,26 100,92 APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B Persen 68,86 65,88 95,67 APM SMA/SMK/MA/Paket C Persen ,96 57,46 APK SD/SDLB/MI/Paket A Persen ,79 90,05 APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B Persen 98,1 92,20 93,98 APK SMA/SMK/MA/Paket C Persen ,67 90,84 - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Persen 84,55 87,24 103,18 Angka Kelulusan Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor - Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persen Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Persen 99,25 98,95 99,69 Persen 84,75 99,41 117,29 Angka Usia harapan hidup Tahun ,13 99,82 Angka kematian bayi Jiwa Angka Kematian Ibu Jiwa Jumlah Majelis Taklim Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf Kelomp ok Kegiatan Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Unit Pertumbuhan Ekonomi ADHK Persen 5,

5 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013 Sasaran Indikator KInerja Satuan Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana Ketersediaan pangan utama Desa Mandiri Pangan Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Ton ,67 27, Naik/ turun/ sama Desa Padi Ton/ha , ,6 86,76 Sama - Jagung Ton/ha , ,5 106,06 - Kedele Ton/ha 81, ,1 84,61 Sama Nilai Tukar Nelayan Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Tingkat partisipasi angkatan kerja Partisipasi angkatan kerja perempuan Kepemilikan E- KTP Luas Jaringan Irigasi Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi Persentase ketersediaan daya listrik Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan : Naik Naik NTN Sama Jumlah Persen 61,5 102,5 Naik 60 58,9 98,16 Turun Jiwa , Naik Jiwa Ha 419 KM 60,70 unit/sta sion 52 51, ,29 59, , Naik Naik 97,66 64,26 65,80 Naik ,44 Naik Persen ,83 141,18 Naik Persen 25 83, ,33 - Pencemara Udara Persen Pencemaran Status Mutu Air Ruang Terbuka Hijau Turun Persen Turun Persen ,33-44

6 Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat Jumlah konflik daerah yang terjadi Jumlah partai politik yang ada Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Penyelenggaraan festival seni dan budaya Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas APM SD/SDLB/MI/Pak et A APM SMP/SMPLB/MT s/paket B APM SMA/SMK/MA/P aket C APK SD/SDLB/MI/Pak et A APK SMP/SMPLB/MT s/paket B APK SMA/SMK/MA/P aket C - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan Kasus Partai politik Kegiata n Kegiata n Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak ada ` Sama Sama Sama Sama Kali Sama Dok Sama Jiwa , Naik Persen 94,76 96, Naik Perse n 88,12 98,08 90,42 91,26 100,92 Naik Persen 66, ,86 65,88 95,67 Naik Persen 48,23 50, ,96 57,46 Naik Persen 111,83 111, ,79 90,05 Turun Persen 96,20 99,02 98,1 92,20 93,98 Sama Persen 76,34 Persen 93,02 92,93 114, ,67 90,84 Naik 84,55 87,24 103,18 Turun 45

7 Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilainilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor - Angka Kelulusan (AL) SD/MI - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Usia harapan hidup Angka kematian bayi Angka Kematian Ibu Jumlah Majelis Taklim Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Pertumbuhan Ekonomi ADHK Persen Sama Persen 99,55 100,40 99,25 98,95 99,69 Turun Persen 96,24 117,72 84,75 99,41 117,29 Turun Tahun 68, ,13 99,82 Sama Jiwa Turun Jiwa Naik Kelom pok Kegiata n Sama Sama Unit , Naik Persen 4,29 4,43 5, Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target RPJM yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi Sasaran Indikator Kinerja Satuan Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Ketersediaan pangan utama Target 2014 Realisas i Nilai capaian Target Akhir RPJM (2014) Tercapai/t idak tercapai Ton 27, ,500 Tercapai Desa Mandiri Pangan Desa Tercapai Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Berkembangnya pola fikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan system pelayanan sosial dasar dan Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : - Padi Ton/ha 5.3 4,6 86, Tercapai - Jagung Ton/ha 3.3 3,5 106, Tercapai - Kedele Ton/ha 1.3 1,1 84, Tercapai Nilai Tukar Nelayan NTN Tercapai Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Tingkat partisipasi angkatan kerja Partisipasi angkatan kerja perempuan Jumlah Tercapai Persen 60 58,9 98,16 60 Tercapai Jiwa Tercapai 46

8 tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana Kepemilikan E- KTP Jiwa , Tercapai Luas Jaringan Irigasi Ha , Tercapai Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi Persentase ketersediaan daya listrik Persentase penanganan sampah Penegakan hukum lingkungan : KM 97,66 64,26 65,80 97,66 Tercapai unit/sta sion ,44 90 Tercapai Persen 70 98,83 141,18 70 Tercapai Persen Tercapai Tercapai - Pencemara Udara Persen Tercapai - Pencemaran Status Mutu Air Persen Tercapai Ruang Terbuka Hijau Persen ,33 30 Tercapai Terlaksananya realisasi butirbutir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Jumlah konflik daerah yang terjadi Jumlah partai politik yang ada Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Penyelenggaraan festival seni dan budaya Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup Kasus Partai politik Kegiata n Kegiata n Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tercapai Tercapai ` 1 Tercapai Tercapai Kali Tercapai Dok Tercapai Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas APM SD/SDLB/MI/Paket A APM SMP/SMPLB/MTs/Pa ket B APM SMA/SMK/MA/Paket C Jiwa Tercapai Persen Tercapai Perse n 90,42 91,26 100,92 90,42 Tercapai Persen 68,86 65,88 95,67 68,86 Tercapai Persen ,96 57, Tercapai 47

9 APK SD/SDLB/MI/Paket A APK SMP/SMPLB/MTs/Pa ket B APK SMA/SMK/MA/Paket C - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Persen ,79 90, Tercapai Persen 98,1 92,20 93,98 98,1 Tercapai Persen ,67 90, Tercapai Persen 84,55 87,24 103,18 84,55 Tercapai Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor Angka Kelulusan - Angka Kelulusan (AL) SD/MI - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Usia harapan hidup Persen Tercapai Persen 99,25 98,95 99,69 99,25 Tercapai Persen 84,75 99,41 117,29 84,75 Tercapai Tahun ,13 99, Tercapai Angka kematian bayi Jiwa Angka Kematian Ibu Jiwa Jumlah Majelis Taklim Jumlah pelaksanaan kegiatan Tarikat, Tauhid dan Tasawuf Jumlah Usaha Mikro dan Kecil Pertumbuhan Ekonomi ADHK Kelom pok Kegiata n Tercapai Tercapai unit Tercapai Persen 4, Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 16 (enam belas) sasaran strategis dan 44 indikator kinerja sasaran, disimpulkan bahwa 32 (tiga puluh dua) indikator kinerja sasaran atau sebanyak 99%, dikategorikan sangat baik, 2 (dua) indikator kinerja sasaran atau 80% dikategorikan berhasil, 4 (empat) indikator kinerja sasaran atau 64% atau dikategorikan cukup berhasil dan 5 (lima) indikator kinerja sasaran atau 17% dikategorikan tidak berhasil. Dengan demikian masih terdapat indikator kinerja sasaran yang capaiannya belum seperti yang diharapkan berkategori tidak berhasil sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya.. Dengan telah dilaksanakan pengukuran kinerja sasaran beserta simpulan ratarata sesuai dengan Metode rata-rata data kelompok maka hasil penyimpulan sasaran untuk capaian masing-masing sasaran disajikan sebagai berikut : 48

10 Rekapitulasi Capaian Sasaran Tahun 2014 No Sasaran Strategis 1 Meningkatnya ketersediaan kebutuhan sandang masyarakat. 2 Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan sandang 3 Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. 4 Melakukan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi keuangan dan pembangunan 5 Berkembangnya pola pikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan sistem pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) 6 Tersedianya kebutuhan Sandang, Pangan, Papan, Pelayanan Pendidikan, dan Pelayanan Kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi dapat tersedia secara optimal serta meningkatnya kondisi sosial kultur masyarakat 7 Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama didaerah rawan bencana 8 Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MoU Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh 9 Terlaksanannya pola hubungan, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. 10 Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya lokal serta kearifan Ulama 11 Keterlibatan masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya 12 Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara bottom up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal 13 Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat 14 Meningkatnya kesehatan ibu dan menurunnya angka kematian anak 15 Terlaksananya kehidupan masyarakat yang menjalankan nilai-nilai sesuai Syariat Islam dan peningkatan kapasitas Tarikat, Tauhid dan Tasawuf yang didukung oleh peran Ulama 16 Terlaksananya upaya peningkatan perbaikan perekonomian lintas sektor Capaian Kinerja (%) ,47 82,5 88,99 70,95 19, , Skala Pengukuran Ordinal Sangat Berhasil Cukup Tidak berhasil Berhasil Berhasil > < 55 49

11 4. Analisis Penyebab keberhasilan dan Kegagalan serta Solusinya. 1. Sasaran 1 : Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2013 target 2014 Realisasi Nilai capaian Kategori Target akhir RPJM (2017) Ketersediaan pangan utama Ton , ,18 Sangat Berhasil Sasaran 1 (satu) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 98,18% dengan kategori Sangat berhasil, ketersediaan pangan utama pada tahun 2014 di targetkan ton, terealisasi ton, dengan capaian kinerja sebesar 96,58%. Bila melihat perbandingan ketersediaan pangan utama pada tahun 2012 dengan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar ton, hal ini di sebabkan karena puso akibat banjir yang terjadi sepanjang tahun 2013 sehingga hasil produksi padi sawah menurun. Tetapi pada tahun 2014 produktifitas tanaman padi meningkat sebesar ton dari tahun Sasaran 2 : Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan pangan Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2013 target 2014 Realisasi Nilai capaian Kategori Desa Mandiri Panga Desa Tidak Berhasil Sasaran 2 (dua) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 55% dengan kategori tidak berhasil. Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 2 (dua) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 50

12 1. Desa Mandiri Pangan Desa mandiri pangan adalah desa/gampoeng yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk memwujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan. Dalam mewujudkan desa mandiri pangan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berupaya menggerakkan setiap kecamatan minimal ada satu desa mandiri pangan,melalui berbagai macam program. Namum demikian berdasarkan defenisi di atas tentang desa mandiri pangan, maka Kabupaten Aceh Jaya sudah mampu meningkatkan 5 (lima) desa menuju desa mandiri pangan pada tahun 2015, desa-desa dimaksud adalah : Desa Sapek Kecamatan Setia Bakti Desa Maseu Kecamatan Darul Hikmah Desa Paya Seumanthok Kecamatan Krueng Sabee Desa Tuwi Kareung Kecamatan Panga Desa Tuwie Kareung Kecamatan Pasie Raya Hal ini mengingat desa yang tersebut diatas sudah memiliki sarana dan prasarana pertanian yang sudah memadai, serta jumlah produksi pertanian khususnya padi dapat di kategorikan dalam desa yang mampu menyediakan cadangan pangan, selain itu pemerintah Kabupaten Aceh Jaya setiap tahunnya untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung. Pada tahun 2014 peningkatan capaian kinerja menunju desa mandiri pangan yaitu 55% dan diharapkan setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan sarana dan prasaran pendukung lainnya. 51

13 3. Sasaran 3 : Tercapainya ketahanan pangan yang kuat melalui sistem budidaya yang baik, pemanfaatan teknologi tepat guna dan managerial agribisnis serta sistem pemasaran yang berorientasi agrobisnis. Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2013 target 2014 Realisasi Nilai capaian Kategori Target akhir RPJM (2017) Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar : - Padi Ton/Ha ,6 86,76 - Jagung Ton/Ha ,5 106,06 Sangat berhasil Sangat berhasil 6 3,9 - Kedele Ton/Ha 1, ,1 84,61 Berhasil 1.5 Sasaran 3 (tiga) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 92,47 dengan kategori Sangat Berhasil selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 3 (tiga) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya perhektar a. Produktifitas Padi produktivitas tanaman padi capaian kinerjanya 86,79 % atau dengan target 5,3 ton/ha dengan realisasi sebesar 4,6 ton/ha. Produktivitas Padi Ton/ha dilakukan dengan cara pengambilan ubinan sampel ton/ha dalam areal luas panen. Pada tahun 2014 ini luas panen padi di Kabupaten Aceh Jaya mencapai ha. Di bandingkan tahun

14 produktivitas tanaman padi sekitar 4,6 ton/ha dengan luas panen ha stabil tidak mengalami kenaikan peningkatan, produktifitasnya sama hanya berkisar 4,6 ton/ha. Pada tahun 2014 luas panen yang naik 2 ha yaitu dari 9,834 ha pada tahun 2013 menjadi 9,837 ha. Namun demikian tidak berpengaruh pada produktivitas padi walaupun ada penambahan lahan. b. Pruduktifitas Jagung Berdasarkan pada tabel indikator kinerja sasaran di atas maka tingkat pencapaian sasaran strategis produktivitas jagung capaian kinerjanya mencapai 106,06 % dengan target kinerja sebesar 3,3 ton/ha dan realisasi 3,5 ton/ha. Mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013 sebesar 0,2 ton/ha atau sekitar 0,6%. Untuk tahun 2014 luas real panen tanaman jagung sekiatar 342 ha. c. Pruduktifitas Kedelai Produktifitas tanaman kedelai capaian kinerjannya 84,61% dengan target kinerja sebesar 1,1 ton/ha dan realisasi 1,1 ton/ha. Kalau dibandingkan tahun 2013 tidak terjadi kenaikan konstan. Hal ini disebabkan tidak adanya perbaikan sistim tanam dan kurang berminatnya masyarakat terhadap tanaman kedelai sehingga untuk tahun 2014 tidak ada peningkatan produktifitas kedelai. Grafik Produktivitas Tanaman Padi, Jagung dan Kedelai dari tahun 2012 s/d 2014 dibawah ini : Solusi pemecahan masalah Perlu dilakukan penyuluhan terhadap petani secara kontinyu oleh Dinas Pertanian dan Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K). 53

15 4. Sasaran 4 : Melakukan Kebijakan dalam bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan Indikator Kinerja Satuan Realisas i 2013 Target 2014 Realisasi Nilai capaian Nilai Tukar Nelayan NTN Target akhir Kategori RPJM (2017) Sangat Berhasil 99 Jumlah Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Jumlah Berhasil Sasaran 4 (empat) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 82,5% dengan kategori Berhasil selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 4 (empat) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Nilai Tukar Nelayan Nilai tukar nelayan merupakan pembanding antara indeks yang diterima dengan indeks yang di bayar oleh nelayan yang dinyatakan dalam indeks atau persentase. NTN menyatakan tingkat kemampuan tukar atas barang-barang (produk) yang dihasilkan nelayan terhadap barang/jasa yang dibutuhkan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam proses produksi perikanan tangkap. Pada Tahun 2014 menargetkan Nilai Tukar Nelayan sebesar 92 dan terealisasi 80, maka capaian sasaran indikatornya sebesar 86,96% bermakna Berhasil. Nilai Tukar Nelayan ini diperoleh melalui jumlah semua pendapatan yang didapatkan oleh nelayan dibagi dengan jumlah total pengeluaran. Dengan nilai NTN di bawah 100 yakni 80 maka diasumsikan nelayan masih belum sejahtera karena pengeluarannya masih lebih besar dari pendapatan. Pada Tahun 2013 nilai NTN mencapai 89 %. Untuk nilai tukar nelayan pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan, yang mana nilainya sama dengan nilai pada tahun 2013 yaitu 80 %. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan produksi namun tidak diikuti oleh harga 54

16 jual ikan. Selain dari itu meningkatnya pengeluaran nelayan akibat terjadinya peningkatan harga barang pokok dan BBM. 2. Pertumbuhan Industri kecil secara keseluruhan Capaian indikator kinerja Jumlah Pertumbuhan Industri Kecil secara keseluruhan tahun 2014 sebesar 77 % atau Berhasil. Capaian tersebut diperoleh dari target 10 % (542 IKM) dan realisasinya 7,7 % (534 IKM). Hasil ini menunjukan terjadi peningkatan jumlah IKM (Industri Kecil Menengah ) keseluruhan sebanyak 41 IKM, pertumbuhan industri yang terjadi pada tahun 2014 tidak signifikan. Capaian kinerja pada tahun 2013 yaitu sebesar 413,7 %, hasil ini didapat dari target 10 % sementara realisasinya hanya 41,37 % (493 IKM). Hasil capaian kinerja pada tahun 2014 dapat dikatakan kurang baik karena tidak mampu memenuhi dari target yang direncanakan. Penyebab rendahnya Pertumbuhan Industri Kecil di Kabupaten Aceh Jaya antara lain; motivasi dan minat masyarakat menjadi wira usaha rendah, minimnya jumlah SDM yang terlatih dan terampil, modal dan fasilitas yang tidak memadai dalam menggerakkan usahanya, dan keterbatasan anggaran dan sumber daya yg dimiliki oleh Disperindagkop dan UKM Kabupaten Aceh Jaya dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan industri di Kabupaten Aceh Jaya. Usaha pemecahan masalah atau solusi : 1. Melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat untuk merubah minset dan pola pikir dalam meningkatkan motivasi dan minat untuk berwirausaha. 2. Meningkatkan jumlah SDM yang terlatih dan terampil sebagai upaya mendukung pertumbuhan industry di Kabupaten Aceh Jaya. 3. Mengupayakan kerja sama dengan berbagai pihak yang dapat mendukung pertumbuhan industri kecil secara keseluruhan di Kabupaten Aceh Jaya 4. Melakukan dan meningkatkan kerja sama lintas SKPK untuk membina dan meningkatkan pertumbuhan industri diberbagai sektor seperti sektor pertanian, peternakan, perikananan, perkebunan, dan kehutanan. 55

17 5. Mendayagunakan sarana dan prasarana yang telah ada dalam meningkatkan promosi produk-produk hasil industri. Industri Kerajinan Tenun Adat Industri Kerajinan Pengolahan Batu Mulia/Cincin Industri Pengolahan Rotan untuk Meubel Rotan 56

18 Industri Kerajinan Kayu sumber:dinas Perindagkop UKM Industri Pengolahan Ikan Asin 5. Sasaran 5 : Berkembangnya pola pikir, karakter dan kultur masyarakat, serta telah baiknya pengelolaan sistem pelayanan sosial dasar dan tata kelola pemerintahan yang baik (good government) Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2013 target 2014 Realisas i Nilai capaian Tingkat partisipasi angkatan kerja Persen 61, ,9 98,16 Partisipasi Angkatan kerja Perempuan Jiwa Kategori Sangat Baik Sangat Berhasil Target akhir RPJM (2017) Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Jiwa ,74 Sangat Berhasil Sasaran 5 (lima) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 88,99 dengan 57

19 kategori Sangat Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 5 (empat) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Tingkat partisipasi angkatan kerja Situasi keternaga kerjaan di Kabupaten Aceh Jaya di tahun 2013, tingkat partisipasi Angkatan Kerja sebesar 61,5% dari Jumlah penduduk tahun 2013 (82.172), sedangkan di tahun 2014 menurun menjadi 58,9%. Dari jumlah penduduk tahun 2014 ( ) jiwa hal ini di karenakan adanya investasi baru di Kabupaten Aceh Jaya. 2. Partisipasi angkatan kerja perempuan Berdasarkan indikator sasaran di atas partisipasi angkatan kerja perempuan dari target orang realisasi orang perempuan yang bekerja.sehingga capaiannya 95 atau sangat baik.hal ini disebabkan pemerintah kabupaten tidak membatasi keterlibatan perempuan didalam berbagai sektor instansi baik pemerintah maupun swata.keterlibatan perempuan tidak hanya pada lembaga eksekutif saja di lembaga legislatif pun ada keterlibatan perempuan.keterlibatan perempuan tiap tahun meningkat ditandai dengan semakin baik ekonomi masyarakat,banyak warga masyarakat yang menyekolahkan anaknya sampai jenjang lebih tinggi. 3. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Grafik Kepemilikan KTP-e Wajib KTP Memiliki KTP Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK, sekarang ini memakai KTP elektronik Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK pada tahun 2014 sebesar 85,74%, dengan target sebesar dan terealisasi jiwa dari jumlah penduduk jiwa. Tahun 2013 kepemilikan E-KTP sebesar jiwa dari jumlah penduduk sebesar jiwa, dibandingkan dengan tahun 2013 ada peningkatan sebesar jiwa (8,82%), hal ini disebabkan adanya kesadaran masyarakat untuk memiliki kartu identitas yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. 58

20 No Tahun Penduduk wajib KTP Penduduk yang memiliki KTP (e-ktp) (KTP-el) 6. Sasaran 6 : Tersedianya kebutuhan sandang, pangan, papan, pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang didukung oleh peningkatan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bersinergi. Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2013 Target 2014 Realisasi Nilai capaian Luas Jaringan Irigasi Ha ,4 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah jaringan komunikasi KM 60,70 97,66 64,26 65,80 unit/sta sion ,44 Persentase ketersediaan daya listrik Persen Kategori Tidak berhasil Cukup Berhasil Cukup Berhasil Sangat Berhasil Target akhir RPJM (2017) - 97, Sasaran 6 (enam) terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 59% dengan kategori Cukup Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 4 (empat) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Luas Irigasi Kabupaten Aceh Jaya INDIKATOR KINERJA Luas Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik 619 REALISASI (Ha) (%) (Ha) (%) (Ha) (%) 8.02% % % Luas Daerah Irigasi Potensial di Kabupaten Aceh Jaya adalah Ha sementara luas area baku (luas area tanam produktif) adalah Ha, realisasi luas jaringan irigasi dalam kondisi baik tahun 2014 adalah 7,44% dengan target 60% yang capaian 59

21 kinerjanya 12,39% atau tidak berhasil. Hal ini disebabkan keadaan geografis Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri banyak daerah aliran sungai yang pusat hulu kabupaten lain mengalir kedaerah Kabupaten Aceh Jaya sehingga untuk membangun sebuah irigasi yang baik diperlukan dana yang tidak dsedikit,sehingga untuk membangun irigasi sesuai dengan kebutuhan perlu bantuan dana diluar APBK Aceh Jaya, karena keadaan letak geografis juga banyak irigasi yang sudah dibangun rusak kembali maka perlu juga untuk perawatan. Pemecahan masalah Mengupayakan sumber-sumber dana lain baik dari APBA, APBN maupun sumber-sumber dana lainnya. Grafik menunjukkan peningkatan persentase Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik dari tahun 2012 s/d tahun 2014 sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Jaya Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi Baik (>40 Km /Jam) INDIKATOR KINERJA Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) REALISASI (Km) (%) (Km) (%) (Km) (%) % % % Indikator Kinerja Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) Tahun 2014 dengan target 97,66 Km dapat direalisasi sebesar 64,26 Km maka capaiannya 65,80% atau cukup berhasil Berdasarkan data tersebut, maka dapat dihitung bahwa total Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) dari tahun 2012 s/d 2014 adalah Km, sehingga masih menyisakan panjang jalan Km dari target keseluruhan sepanjang 488,3 Km sampai dengan Tahun Dibandingkan dengan tahun 2013 ada 60

22 peningkatan sebesar 0,77%. Namun bila dilihat dengan keseluruhan jumlah total panjang jalan, belum ada peningkatan yang signifikan. Hambatan dan Kendala a. Jumlah dana yang tersedia di APBK sangat terbatas sehingga perlu bantuan anggaran baik dari APBA dan APBN maupun sumber-sumber dana lainnya b. Banyaknya jalan yang sudah dibangun kondisi fisiknya rusak berat diakibatkan umur pemakaian jalan tersebut sudah mebihi umur rencana konstruksi. Pemecahan masalah : Mengupayakan sumber-sumber dana lain ke pemerintah lebih atas baik APBA maupun APBN

23 7. Jumlah jaringan komunikasi Sarana Komunikasi dan Informasi seperti Website, Warnet, dan sebagainya belum dimiliki secara merata oleh lembaga Pemerintahan maupun kelompok masyarakat mulai dari Kabupaten sampai ke pelosok Desa. Jumlah Website dan Warnet masih sangat terbatas dan antusias masyarakat Aceh Jaya dalam berinteraksi dengan warnet dan website belum memuaskan. Pada tahun 2012 BTS terdata berjumlah 48 (empat puluh delapan ) unit, tahun 2013 terdata 52 (lima puluh dua) unit atau naik 10% dan tahun 2014 di Kabupaten Aceh Jaya telah terdata 58 (lima puluh delapan) unit atau naik 18%. Bila dibandingkan dari target RPJMK Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2014 yaitu sebanyak 90 (sembilan puluh) unit BTS yang menjadi target pembangunan atau terealisasi hanya 53,3%, jaringan komunikasi ini merupakan sarana sangat yang penting di era globalisasi ini untuk memperlancar arus berita, informasi dan data. Selain itu BTS tersebut merupakan potensi PAD bagi Kabupaten Aceh Jaya yang belum tergali sebagai mana ketentuan yang berlaku. Disekitar lokasi BTS terjadi dampak radiasi kepada masyarakat yang perlu diupaya meminimalisirkan dampaknya, tahun 2014 Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp untuk berbagai kegiatan sebagai upaya penguatan sektor informasi dimana dengan pengadaan jaringan internet pada tiap kecamatan agar informasi pembangunan dapat diterima dengan cepat, disamping pendataan secara berkelanjutan terhadap BTS swasta. 8. Persentase ketersediaan daya listrik. Persentase ketersediaan daya listrik di Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2014 di targetkan 70% dan terealisasi sebesar 98,83% sehingga mencapai 141,2%. hal ini dikarenakan dari 172 gampong/desa di Kabupaten Aceh Jaya hanya dua gampong/desa yang belum dialiri listrik, gampong tersebut adalah Gampong Mareu Kecamatan Jaya dan Gampong Panggong dusun sentosa Kecamatan Krueng Sabee, kedua gampong tersebut tidak bias dialiri listrik 62

24 dari PLN disebabkan daerah tersebut terisolir tidak ada jalan darat yang menghubungi gampong tersebut kecuali jalur sungai. Solusinya kedepan 1. Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya membuka akses jalan terhadap kedua gampong atau desa tersebut 2. Menyediakan genset 3. Listrik tenaga surya 4. Meupayakan keadalan alam untuk dibuat inovasi sebagai langkah solusi diatas. 7. Sasaran 7 : Terlaksananya pengurangan dampak bencana alam bagi masyarakat terutama di daerah rawan bencana. Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2013 target 2014 Realisas i Nilai capaian Persentase penanganan sampah Persen Penegakan hukum lingkungan : - Pencemara Udara Persen Pencemaran Status Mutu Air Persen Ruang Terbuka Hijau persen ,33 Kategori Tidak Berhasil - Tidak Berhasil Tidak Berhasil Target akhir RPJM (2017) Sasaran 7 (tujuh) terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 19,08% dengan kategori Tidak Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 7 (tujuh) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Persentase penanganan Sampah Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri dari 9 kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai jiwa (sumber Aceh Jaya dalam Angka 2014) setiap harinya menghasilkan volume sampah sebesar 137 m3 atau m3 sampah pertahun. Dari jumlah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya tersebut penanganan sampah yang mampu di tangani untuk tahun 2014 ini adalah 34,25 m3/hari atau m3/tahun. Persentase yang dihasilkan untuk penanganan sampah dikabupaten Aceh Jaya adalah 25% dari total sampah yang hasilkan dalam Kabupaten Aceh Jaya dan hasil ini sama dengan persentase penanganan sampah yang hasilkan untuk tahun

25 Untuk Indikator Kinerja Persentase Penanganan Sampah Tahun 2014 realisasi capaian indikator kinerja terhadap pelayanan persampahan mencapai 25% dihitung dari jumalah volume sampah yang ditangani terhadap jumlah volume sampah yang dihasilkan dalam Kabupaten Aceh Jaya. Dari target yang ditetapkan sebesar 30%, tidak tercapainya 5% dari target indikator ini disebabkan masih terbatasnya sarana dan prasarana serta tenaga kebersihan dalam mendukung operasional pengelolaan persampahan bila dibandingkan dengan luas wilayah yang ditargetkan mendapatkan pelayanan persampahan dalam Kabupaten Aceh Jaya. Dengan capaian 25% dari target kinerja ini dirasakan sudah cukup memadai. Dari indikator tersebut yang menjadi keberhasilan mencapai realisasi capaian indikantor kinerja disebabkan adanya partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, dukungan dan kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan dalam hal persampahan, peningkatan pelayanan dan tanggung jawab petugas kebersihan, dukungan dari semua pihak terhadap kebersihan semakin tinggi, dan dukungan dari semua pihak untuk membayar retribusi persampahan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Aceh Jaya. Hambatan utama pada capaian indikator tersebut yaitu pertumbuhan penduduk semakin tinggi sehingga sampah yang ditangani semakin bertambah, selain itu tidak adanya program daur ulang sampah mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai target indikator kinerja yaitu perlu ditingkatkan perluasan pelayanan persampahan, sosialisasi tentang kebersihan secara kontinyu kepada masyarakat dan semua pihak, perlu adanya dukungan dana pelayanan terhadap penambahan sarana dan prasarana dibidang kebersihan, perlu diberdayakan program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle), composting, biogas, dan pemanfataan daur ulang dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. 64

26 2. Penegakan Hukum Lingkungan a. Persentase pencemaran status Mutu air Kabupaten Aceh Jaya terletak pada koordinat lintang Utara dan Bujur Timur dengan luas daerah Km². Secara geografis kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya berbatasan langsung dengan samudera Indonesia, jalur sepanjang pantai juga merupakan tempat pemukiman pendududuk terpadat di bandingkan dengan pemukiman yang jauh dari pantai. Kabupaten Aceh Jaya berada dalam iklim tropis yang hangat dan lembab, sehingga kondisi Kabupaten Aceh Jaya yang berada di alam ( hijau ) mendukung untuk tidak terjadinya pencemaran udara. Ada penambahan/peningkatan jumlah kenderaan bermotor dari tahun ke tahun akan tetapi letak geogafis Aceh Jaya yang berada di area Hijau mampu mengantisipasi akibat polusi yang di timbulkan oleh kenderaan bermotor, di samping itu juga keberadaan pabrik-pabrik /industri yang mencemari belum ada di wilayah Aceh jaya sehingga penanganan terhadap isu pencemaran udara masih dapat di tangani dengan kondisi/keadaan alam. Solusinya : 1. Perlu adanya adanya pembenahan SDM yang berkenaan dengan isu pencemaran Udara untuk masa yang akan datang. 2. Sarana dan prasarana yang mendukung. b. Pencemaran Status Mutu Air Berdasarkan tabel indikator kinerja capaian kinerja hanya 30 % atau tidak berhasil dari target 10 % realisasi 3 % hal ini disebabkan Kegiatan pemantauan kualitas air sungai telah dilaksanakan pada tahun 2014 pada 3 kecamatan pada sungai dengan 9 titik Pengambilan sampel, masing-masing tiap sungai terdiri dari 3 titik pengambilan sampel. hal ini berhubungan keterbatasan Sarana Prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan sehingga pengambilan sampel mutu air hanya terbatas pada mutu air sungai saja. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan kualitas air. Dimana berdasarkan survey terhadap mutu air sumur, didapat adanya pencemaran air. Pencemaran ini diakibatkan adanya penggunaan merkuri bagi penambang emas, penurunan debit air yang mengakibatkan kekeruhan maupun limbah penggilingan emas dan limbah rumah tangga. 65

27 c. Pengembangan RTH Penetapan area yang yang di tetapkan untuk kawasan perkotaan ada di 3 kecamatan yaitu kota Lamno, Calang dan Teunom. Berkenaan dengan rencana pengembangan ruang terbuka hijau terdapat luas area perkotaan adalah 2.235,13 Ha, peruntukan pengembangan ruang terbuka hijau adalah 670,53 Ha sedangkan luas area Peruntukan kawasan pengembangan RTH adalah 21 % yaitu 466,95 Ha di kawasan perkotaan, untuk mencari jumlah percentase RTH adalah jumlah luas peruntukan RTH di bagi jumlah luas total kawasan perkotaan di kali 100%. untuk mencapai 30% di targetkan tercapai pada tahun Sedangkan pengembangan/penataan RTH dari target 30% hanya terealisasi 7% sehingga capaiannya hanya 23,33% yang terdiri dari Public dan Privat RTH. 8. Sasaran : 8. Terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah RI dengan GAM sesuai MOu Helsinki dan UU nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Indikator Kinerja Jumlah konflik Daerah yang terjadi Jumlah partai politik yang ada Satuan Kasus Partai politik Realisasi 2013 Tidak ada kasus target Tidak ada kasus 2014 Realisas i Tidak ada kasus Nilai capaian (%) Kategori Sangat berhasil Cukup berhasil Target akhir RPJM (2017) Tidak ada kasus - Sasaran 8 (delapan) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 80% dengan kategori Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 8 (delapan) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Jumlah konflik daerah yang terjadi Bersadarkan indikator yang diatas maka untuk memenuhi sasaran terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antar Pemerintah Republik Indonesia dan GAM sesuai MoU Helsinki dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, Kabupaten Aceh Jaya selama MoU berlangsung sampai sekarang ini tidak pernah terjadi konflik, baik konflik antar Aparatur (TNI, Polri) dengan warga sipil (masyarakat), maupun antar warga masyarakat sendiri. Indikator ini menunjukkan capaian 100%, sangat berhasil. 66

28 Hal ini juga dapat dilihat pada saat pemilihan legislative baik tingkat Kabupaten, provinsi, pusat berjalan dengan baik, lancar serta kondusif. 2. Jumlah partai politik yang ada Bersadarkan indikator yang diatas maka untuk memenuhi sasaran terlaksananya realisasi butir-butir kesepakatan damai antar Pemerintah Republik Indonesia dan GAM sesuai MoU Helsinki dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh,jumlah partai politik pemanang pemilu di Kabupaten Aceh Jaya sejumlah 6 (enam) partai politik yang terdiri dari 3 partai nasional yaitu partai persatuan pembangunan, partai golkar dan partai demokrat,serta partai lokal yang terdiri dari partai aceh,partai nasional aceh dan partai daulat ummat.dari target awal 10 (Sepuluh) partai realisasi 6 (enam) partai politik sehingga capaiannya 60 %, cukup berhasil.hal ini disebabkan tidak semua partai politik nasional dan lokal ada pengurusnya di Kabupaten Aceh Jaya. 9. Sasaran 9 : Terlaksananya pola hubungan, pola komunikasi gaya kepemimpinan dan manajemen dalam pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Indikator Kinerja Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Satuan Realisas i 2013 target Kegiatan Realisasi Nilai capaia n 100 ` Kegiatan Kategori Sangat Berhasil Sangat Berhasil Target akhir RPJM (2017) 1 1 Sasaran 9 (sembilan) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 9 (Sembilan) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP pada tahun 2014 berjalan sesuai rencana dimana register dan verifikasi data administrasi masing-masing organisasi tersebut dengan fokus pembinaan pada registrasi dan verifikasi data administrasi masing-masing organisasi tersebut dengan fokus utamanya keberadaan tempat yang menjadi basis operasional lembaga. Adapun jumlah 67

29 lembaga yang telah dikeluarkan Surat Keterangan Terdaftar sebanyak 6(enam) LSM,3(tiga) Yayasan dan 1 (satu) serikat. 2. Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Pada tahun 2014 berhasil dilakukan Kegiatan pembinaan politik daerah terhadap beberapa partai politik yang ada di Kabupaten Aceh Jaya melalui pemberian berupa bantuan keuangan kepada partai yaitu; Partai Aceh, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan,Partai Golkar dan Partai Daulat Aceh. 10. Sasaran 10 : Tercapainya kondisi stabilitas sosial masyarakat, keamanan dan ketertiban yang berjalan baik didukung oleh kondisi adat istiadat, budaya local serta kearifan Ulama Indikator Kinerja Penyelenggaraan festival seni dan budaya Satuan Realisas i 2013 target 2014 Realisasi Nilai capaia n Kali Kategori Sangat berhasil Target akhir RPJM (2017) 3 Sasaran 10 (sepuluh) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 10 (sepuluh) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya Penyelenggaraan festival seni budaya pada tahun 2014 di targetkan 2 (dua) kali, dengan realisasi 3 kali atau dengan capaian 150% dikategorikan sangat berhasil, hal ini di karenakan adanya even pemilihan Agam Inong Aceh Jaya (Duta Wisata 2014), kontes sanggar seni se-kabupaten Aceh Jaya dan kontes sanggar seni budaya yang dilaksanakan di provinsi Aceh. Di bandingkan dengan tahun sebelumnya meningkat 30% atau satu kali penyelenggaraan. 68

30 11. Sasaran 11 : Ketertiban masyarakat secara aktif dan menyeluruh dalam pembangunan Aceh Jaya Indikator Kinerja Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn Perbup Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Satuan Realisas i 2013 target 2014 Realisasi Nilai capaia n Kategori Dok Sangat Berhasil % Sangat berhasil Targe t akhir RPJ M (2017 ) 1 75 Sasaran 11 (sebelas) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 100 dengan kategori Sangat berhasil Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 11 (sebelas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Jumlah Dokumen Perencanaan : RKPK yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati. Dokumen RKPK merupakan dokumen perencanaan Kabupaten yang dilaksanakan setiap tahunnya yang telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Aceh Jaya Nomor 18 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun

31 12. Sasaran 12 : Pelaksanaan Gerakan Pembangunan Rakyat Aceh Jaya (GERBANG RAJA) sebagai mesin partisipatif secara botton up yang sistematis dapat terlaksana secara optimal Indikator Kinerja Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Satuan Realisas i 2013 target 2014 Realisasi Nilai capaia n Kategori Target akhir RPJM (2017) jiwa ,20 Berhasil Sasaran 12 (dua belas) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 75,20% dengan kategori Berhasil, Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 12 (dua belas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Persentase partisipasi perempuan dilembaga Pemerintah Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa adanya peningkatan keterlibatan perempuan dalam lembaga pemerintah. Pada tahun 2012 jumlah pekerja perempuan dilembaga pemerintah sebesar Jiwa, meningkat pada tahun 2013 menjadi Jiwa dan terus meningkat pada tahun 2014 menjadi jiwa. Sementara pada tahun 2014 penetapan target indikator sebesar 44,20%, namun terealisai hanya 11,89%, hal ini disebabkan antara lain : 1. Kebijakan Pemerintah daerah dalam hal moratorium pegawai 2. Masih rendahnya tingkat pendidikan kaum perempuan di Kabupaten Aceh Jaya sehingga sulit bersaing/berkompetisi dalam kesempatan kerja di lembaga pemerintah. Untuk meningkatnya keterlibatan perempuan dalam lembaga pemerintah kami pandang perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberikan pelatihan terhadap perempuan tentang pemahaman arti pentingnya pendidikan bagi perempuan 70

32 2. Pemerintah dapat memberikan peluang dan kontribusi yang lebih terhadap keterlibatan perempuan di lembaga pemerintah minimal 30% dari jumlah penerimaan Pegawai Negeri Sipil. 13. Sasaran 13. Terlaksananya peningkatan kualitas pendidikan dasar untuk semua lapisan masyarakat Indikator Kinerja Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas Satuan Realisas i 2013 target 2014 Realisasi Nilai capaia n Persen 94, APM SD/SDLB/MI/Paket A persen 88,12 90,42 91,26 100,92 APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B Persen 66,57 68,86 65,88 95,67 APM SMA/SMK/MA/Paket C Persen 48, ,96 57,46 APK SD/SDLB/MI/Paket A Persen 111, ,79 90,05 APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B Persen 96,20 98,1 92,20 93,98 APK SMA/SMK/MA/Paket C Persen 76, ,67 90,84 - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan Persen 93,02 84,55 87,24 103,18 - Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persen Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Persen 99,55 99,25 98,95 99,69 - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Persen 96,24 84,75 99,41 117,29 Kategori Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Cukup berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Target akhir RPJM (2017) ,87 72,31 53, , Sasaran 13 (tiga belas) terdiri dari 11 (sebelas) indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 95,37 dengan kategori Sangat Berhasil Selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 13 (ttiga belas) sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Angka Melek Huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas. Terhadap Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas, sesuai data BPS Kabupaten Aceh Jaya Pada tahun 2013 penuntasan angka melek huruf baru mencapai 97,66% dengan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas adalah 56,505 jiwa dan yang dapat baca tulis adalah 55,184 jiwa. Angka ini lebih tinggi dari angka rata-rata provinsi yaitu 71

33 96,99%. Ini menunjukan bahwa komponen kualitas sumberdaya manusia Aceh Jaya khususnya dilihat dari angka melek huruf sudah hampir tuntas. 2. APM SD/SDLB/MI/Paket A, APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B, APM SMA/SMK/MA/Paket C APM atau angka partisipasi murni merupakan perhitungan jumlah penduduk usia sekolah yang menempuh pendidikan pada jenjang sekolah; untuk SD/MI usia 7-12 tahunyaitu dengan jumlah penduduk orang dibagi jumlah siswa menjadi jumlah APM 88,12%; untuk SMP/MTs usia tahun yaitu jumlah penduduk jiwa dibagi jumlah siswa usia sekolah tahun siswa menjadi APM 66,56%;SMA/SMK/MA penduduk usia tahun jiwa dibagi siswa usia sekolah siswa menjdi APM 48,23%. Sebagaimanatabel sebagai berikut: APM 2013 APM SEKOLAH SD/MI 2013 APM SEKOLAH SMP/MTs 2013 APM SEKOLAH SMA/SMK/MA 2013 JUMLAH PENDUDUK USIA 7-12 TAHUN JUMLAH PENDUDUK USIA TAHUN JUMLAH PENDUDUK USIA TAHUN JUMLAH SISWA SD JUMLAH SISWA SMP JUMLAH SISWA SMA JUMLAH SISWA MI JUMLAH SISWA MTs JUMLAH SISWA SMK 639 JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA MA 409 JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SEKOLAH JUMLAH SISWA SEKOLAH JUMLAH SISWA SEKOLAH USIA 7 TAHUN USIA 13 TAHUN 952 USIA 16 TAHUN 928 SISWA USIA 7-12 TAHUN SISWA USIA TAHUN SISWA USIA TAHUN USIA 12 TAHUN 148 USIA 15 TAHUN 264 USIA 18 TAHUN 144 ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 88,12 ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 66,56 ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 48,23 72

34 APM 2014 APM SEKOLAH SD/MI 2014 APM SEKOLAH SMP/MTs 2014 APM SEKOLAH SMA/SMK/MA 2014 JUMLAH PENDUDUK USIA 7-12 TAHUN JUMLAH PENDUDUK USIA TAHUN JUMLAH PENDUDUK USIA TAHUN JUMLAH SISWA SD JUMLAH SISWA SMP JUMLAH SISWA SMA JUMLAH SISWA MI JUMLAH SISWA MTs JUMLAH SISWA SMK 676 JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA MA 686 JUMLAH SISWA SALAFIAH JUMLAH SISWA SEKOLAH JUMLAH SISWA SEKOLAH JUMLAH SISWA SEKOLAH USIA 7 TAHUN 426 USIA 13 TAHUN 718 USIA 16 TAHUN 499 SISWA USIA 7-12 TAHUN SISWA USIA TAHUN SISWA USIA TAHUN USIA 12 TAHUN 637 USIA 15 TAHUN 460 USIA 18 TAHUN 527 JUMLAH JUMLAH JUMLAH ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 91,26 ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 65,88 ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 51,96 3. APK SD/SDLB/MI/Paket A, APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B, APK SMA/SMK/MA/Paket C. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN APK SD/SDLB/MI/Paket A 113,03 101,79 0,90 APK SMP/SMPLB/MTs/ Paket B 98,1 92,20 0,94 APK SMA/SMK/MA/Paket C 83,3 75,67 0,91 APK PT usia tahun 52,5 55,8 1,06 APK atau angka partisipasi kasar sekolah merupakan perhitungan jumlah siswa dibagi jumlah penduduk usia sekolah. Pada tahun 2013 angka APK untuk SD/MI 111,83%; untuk SMP/MTs 96,20%; dan untuk SMA/SMK/MA 76,34%. Pada tahun 2014 untuk SD/MI dengan jumlah siswa dibagi jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun jiwa menjadi APK 101,79%; untuk SMP/MTs siswa dibagi jumlah penduduk usia tahun menjadi APK 92,20%; dan untuk SMA/SMK/MA siswa dibagi jumlah penduduk usia tahun jiwa menjadi APK 75,67%. Sebagaimana tabelberikut: 73

35 Dari grafik dibawah ini semua uraian jumlah mengalami peningkatan pada tahun 2014 dari tahun sebelumnya, dimana jumlah penduduk dan jumlah siswa mengalami peningkatan. Namun dalam perhitungan angka APK baru jenjang SD/MI yang menggambarkan persentase yang baik karena jumlah siswa yang bersekolah sudah mendekati jumlah penduduk usia sekolah. Sedangkan pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA persentase jumlah penduduk usia sekolah SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang bersekolah di Kabupaten Aceh Jaya masih belum baik 74

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk Mendukung Pengelolaan Kinerja Pemantapan manajemen pembangun berbasis kinerja, menjadi salah satu perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya. Beberapa pengelolaan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA INDIKATOR KINERJA. Ketersediaan pangan. Industri kecil secara keseluruhan Tingkat Partisipasi. Persentase ketersediaan daya listrik

PERJANJIAN KINERJA INDIKATOR KINERJA. Ketersediaan pangan. Industri kecil secara keseluruhan Tingkat Partisipasi. Persentase ketersediaan daya listrik PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN : ACEH JAYA TAHUN ANGGARAN : 2015 SASARAN Meningkatnya ketersediaan kebutuhan Pangan masyarakat. Meningkatnya kemakmuran masyarakat dengan ketersediaan Pangan Tercapainya ketahanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. IKHTISAR EKSEKUTIF... vii BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. IKHTISAR EKSEKUTIF... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii IKHTISAR EKSEKUTIF... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A.Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Dasar Hukum... 3 D. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

kuntabilitas Kenerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi

kuntabilitas Kenerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi AKUNTABILITAS KINERJA A kuntabilitas Kenerja adalah perwuju kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERNJANJIAN KINERJA ACEH BARAT DAYA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : H.

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015 14 BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Aceh Barat tahun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : Bali Mandara Jilid 2, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan,, Indikator dan Target Visi : " Mandara Jilid 2", yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera No 1 Misi Mewujudkan yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan Meningkatkan

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN Pergub menjaga keberlanjutan perdamaian. 1.3 Persentase pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN Pergub menjaga keberlanjutan perdamaian. 1.3 Persentase pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP. PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN 2017 No (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya implementasi UUPA 1.1 Jumlah Qanun Aceh yang ditetapkan. * 13 Qanun dalam percepatan pembangunan dan 1.2 Jumlah Peraturan

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi BAB III ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 3.1 Permasalahan Pembangunan 3.1.1 Permasalahan Kebutuhan Dasar Pemenuhan kebutuhan dasar khususnya pendidikan dan kesehatan masih diharapkan pada permasalahan. Adapun

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah Jumlah Investor Berskala

Lebih terperinci

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016

Lampiran Rekapitulasi Capaian Kinerja Tahun 2016 Lampiran Rekapitulasi Kinerja Tahun 2016 Tujuan Sasaran Indikator Target Mewujudkan 1. Mewujudkan 1. Opini BPK WTP On proses - - 6.054.909.055,- 5.208.945.347,- 86,02 kualitas penyelenggaraan Sistem kinerja

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Pemalang Tahun 2013 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 431 / 02 / XI / 2015 TANGGAL : 3 NOVEMBER 2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PROVINSI GORONTALO 1. Nama Organisasi : Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211 Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

Lampiran 2 Matrix Pengukuran Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat

Lampiran 2 Matrix Pengukuran Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Lampiran 2 Matrix Pengukuran Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat No. Sasaran Strategis Indikator Target erangan Program Pagu I efektifitas birokrasi yang akuntabel Perolehan Hasil Pemeriksaan BPK

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Kerja Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 9 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Secara umum indikator keberhasilan pemerintah daerah untuk untuk melaksanakan fungsi ekonomi pada masing-masing bidang sebagai berikut : 9.1. Indikator Kinerja Bidang

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN Jumlah Qanun Aceh 1.4 Jumlah Peraturan Gubernur. Pemerintah Aceh *

PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN Jumlah Qanun Aceh 1.4 Jumlah Peraturan Gubernur. Pemerintah Aceh * PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN 2014 No 1. Meningkatnya Jumlah Peraturan dan 1.1 Jumlah Peraturan Pemerintah yang ditetapkan 1 PP Implementasi UUPA dalam Percepatan 1.2 Jumlah Peraturan Presiden

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah memperlihatkan pencapaian kinerja

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi

Lebih terperinci

1.1. Tabel Luas Wilayah Kabupaten Aceh Utara menurut Kecamatan Tabel Tata Guna Lahan... 5

1.1. Tabel Luas Wilayah Kabupaten Aceh Utara menurut Kecamatan Tabel Tata Guna Lahan... 5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... viii Ikhtisar Eksekutif... x BAB I PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan... 2 III. Gambaran

Lebih terperinci

Tabel Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016

Tabel Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 Tabel 3.3.2 Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian (%) Anggaran (Rp.) Anggaran Realisasi (Rp.) Capaian (%) Tingkat Efisiensi (6-9)

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL

PENGUKURAN KINERJA VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN : BIMA TAHUN ANGGARAN : 2016 VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN BIMA YANG RAMAH RELIGIUS, AMAN, MAKMUR, AMANAH DAN HANDAL Misi 1 : Meningkatkan Masyarakat Yang Berkualitas Melalui

Lebih terperinci

Kata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

Kata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi BAB 4 P E N U T U P Kata Pengantar Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Bab 4 Berisi : Gorontalo di susun sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Kesimpulan dari hasil penyusunan Gorontalo

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Meningkatnya Pertumbuhan Jumlah Investor Berskala Nasional PMA 17 PMA/PMDN Ekonomi dan Daya Saing

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA LANGSA

INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA LANGSA INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA LANGSA LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 6 TAHUN 2015 TANGGAL 3 MARET 2015 12 JUMADIL AWAL 1436 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KIN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots) DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Tahun 2002-2011 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGII MOUTONG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN PENETAPAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KABUPATEN : LAMANDAU TAHUN : 2014 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan daerah. 2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat. 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci